PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR SUZUKI PADA MAHASISWA FISIP PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS UNMUL SAMARINDA

Transkripsi

1 ejournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (2): ISSN , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR SUZUKI PADA MAHASISWA FISIP PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS UNMUL SAMARINDA Ratih Ayu Santri 1 Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel marketing mix terhadap keputusan pembelian sepeda motor Suzuki pada mahasiswa Fisip Program Studi Administrasi Bisnis Unmul Samarinda serta mengetahui variabel mana yang paling berpengaruh. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil analisis dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Services Solution) versi 22 menunjukkan bahwa distribusi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor pada mahasiswa Fisip program studi Administrasi Bisnis Unmul Samarinda. Dari hasil persamaan regresi sebagai berikut: Y = 1,603 0,172 X1 + 0,353 X2 + 0,190 X3 + 0,789 X4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel marketing mix berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Suzuki pada mahasiswa Fisip Program Studi Administrasi Bisnis Unmul Samarinda. Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa variable distribusi berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Suzuki pada mahasiswa Fisip rogram Studi Administrasi Bisnis Unmul Samarinda. Kata kunci: produk, harga, promosi, distribusi, dan keputusan pembelian Pendahuluan Sepeda motor merupakan alat transportasi yang praktis dan gesit terutama dikala jalanan sedang mengalami kemacetan baik didalam maupun diluar kota. Bahan bakar sepeda motor juga lebih rendah dibandingkan dengan roda empat. Kemudahan dalam pembelian sepeda motor juga menjadi salah satu alasan masyarakat memilih menggunakan sepeda motor sehingga pengguna sepeda motor semakin bertambah dari waktu ke waktu. Berbagai perusahaan industri sepeda motor berlomba menciptakan inovasi baru guna memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga banyak sepeda motor dengan berbagai merek mulai bermunculan. 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. rayu021@gmail.com

2 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: Suzuki menjalankan salah satu strateginya yaitu dengan membidik segmen khusus dengan mengeluarkan 3 sepeda motor terbaru yaitu menciptakan produk sepeda motor berspesifikasi tinggi, Suzuki merilis produk baru yang futuristik dan sporty dengan desain body yang aerodinamis. Suzuki membuat inovasi terhadap produknya menggunakan mesin baru yang mengadaptasi teknologi MotoGP Suzuki GSX R150, GSX S150, SATRIA F150 yang siap mengalahkan semua lawan dengan performa maksimal dan tercepat dikelas underbone 150cc. Suzuki memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh pesaing lainnya seperti: bahan bakar injeksi, New USB Charger, New Alarm System. Dengan adanya inovasi baru diharapkan dapat membuat penjualan Suzuki menjadi lebih meningkat dibandingkan dengan sebelumnya. Diketahui bahwa total penjualan sepeda motor Suzuki pada PT. Samekarindo Indah mengalami penurunan, tetapi tidak jauh merosot. Hal ini menunjukan bahwa keputusan pembelian konsumen terhadap sepeda motor Suzuki menurun atau kurang berminat terhadap produk Suzuki sehingga PT. Samekarindo Indah perlu bekerja keras dan menerapkan strategi yang tepat dalam memasarkan produknya khususnya strategi marketing mix yang terdiri dari produk, harga, promosi, dan distribusi untuk meningkatkan minat beli konsumen terhadap produk Suzuki. Kerangka Dasar Teori Marketing Mix Menurut Assauri (2014:198) marketing mix atau bauran pemasaran merupakan strategi yang dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada segmen pasar tertentu. Marketing mix menetapkan komposisi terbaik dari keempat komponen atau variabel pemasaran, untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju sekaligus mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. Menurut Kotler (2007 :23) bauran pemasaran didefinisikan sebagai perangkat alat yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuannya. Apabila perusahaan dapat mencapai tujuannya maka kelangsungan hidup perusahaan dapat berlangsung secara terus-menerus. Perilaku Konsumen Para pemasar berkewajiban untuk memahami konsumen, mengetahui apa yang dibutuhkan konsumen, selera konsumen dan bagaimana konsumen mengambil keputusan, sehingga pemasar dapat memproduksi barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Pemahaman yang mendalam mengenai konsumen akan memungkinkan pemasar dapat mempengaruhi keputusan konsumen, sehingga konsumen mau membeli apa yang ditawarkan oleh pemasar/perusahaan. Menurut Sumarwan (2010:5) mengatakan perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan 352

3 Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor (Ratih) tersebut pada saat membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal diatas atau kegiatan mengevaluasi. Menurut Engel dalam Sumarwan (2015:4) mengartikan perilaku konsumen sebagai we define consumer behavior as those activities directly involved in obtaining, consuming, and disposing of roduct and services, including the decision processes that precede and follow these action Yang berarti bahwa kami mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Keputusan Pembelian Keputusan pembelian merupakan salah satu tahap yang terjadi dalam proses pembelian suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam mengambil keputusan pembelian, biasanya konsumen melibatkan dua pihak atau lebih. Pembelian yang dilakukan oleh para konsumen atau pembeli dipengaruhi pula oleh kebiasaan pembelian. Dalam kebiasaan pembelian tercakup kapan waktunya pembelian dilakukan, dalam jumlah berapa pembelian tersebut dilaksanakan, dan dimana pembelian tersebut dilakukannya. Pengambilan keputusan biasanya berkaitan dengan problem atau masalah dalam memilih produk atau jasa yang akan digunakan. Menurut Sumarwan (2014:361) Dalam keputusan membeli suatu produk dengan merek tertentu akan diawali oleh langkah-langkah sebagai berikut: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, menentukan pilihan produk. Menurut Assauri (2014:153) terdapat hal penting dalam pengambilan keputusan barang- barang konsumsi. Ada 5 (lima) peranan yang dapat dimainkan orang-orang tertentu didalam mengambil keputusan pembelian, yaitu: inisiator, influencer, decider, buyer, user. Metode Penelitian Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk meguji hipotesis yang telah ditetapkan. (Sugiyono,2016:7) Populasi, Sampling, dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis angkatan Jenis sampling yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan menggunakan teknik sampling purposive yaitu dimana teknik penentuan sampel yang dilakukan berdasarkan dengan pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu. 353

4 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: Dalam penelitian ini kriteria yang digunakan adalah mahasiswa yang mempunyai sepeda motor Suzuki. Untuk memperkecil atas banyaknya jumlah mahasiswa program studi Administrasi Bisnis yang berjumlah 436 orang sehingga digunakan rumus Slovin, maka responden yang ditetapkan adalah sebanyak 81 untuk mewakili seluruh populasi. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Observasi, dalam hal ini penulis mengadakan pengamatan dilapangan secara langsung untuk memperoleh dan mencatat data secara sistematis dan realistis dari objek penelitian. b. Kuisioner, merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk di jawab. Dan dalam hal ini konsumen yang memutuskan membeli sepeda motor Suzuki di Jurusan Administrasi Bisnis Fisip Unmul Samarinda. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Jadi uji validitas dapat diketahui dengan melihat r hitung, apabila r hitung sig < 0,05 = valid dan r hitung > 0,05 = tidak valid. Ghozali (2015:165) Tabel Uji Validitas Koefisien Sub Variabel Indikator r Tabel Kesimpulan Korelasi Produk (X1) Harga (X2) Promosi (X3) Distribusi (X4) Keputusan Pembelian (Y) Sumber: Data diolah SPSS X1.1 0,2159 0,796 Valid X1.2 0,2159 0,705 Valid X1.3 0,2159 0,560 Valid X2.1 0,2159 0,706 Valid X2.2 0,2159 0,754 Valid X2.3 0,2159 0,716 Valid X3.1 0,2159 0,606 Valid X3.2 0,2159 0,696 Valid X3.3 0,2159 0,657 Valid X4.1 0,2159 0,648 Valid X4.2 0,2159 0,672 Valid X4.3 0,2159 0,79 2 Valid Y1 0,2159 0,340 Valid Y2 0,2159 0,841 Valid Y3 0,2159 0,715 Valid Y4 0,2159 0,828 Valid

5 Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor (Ratih) 2. Uji Reliabilitas Menurut Ghozali dalam Sujarweni (2015:169) Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid. Uji ini digunakan untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dapat dikatakn reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memiliki Cronbach Alpha (α) > 0,60. Tabel Uji Reliabilitas Variabel Cronbach s Alpha Kesimpulan Produk (X1) 0,769 Reliabel Harga (X2) 0,788 Reliabel Promosi (X3) 0,740 Reliabel Distribusi (X4) 0,777 Reliabel Keputusan (Y) 0,781 Reliabel Sumber: Data diolah SPSS 22 Diketahui nilai Cronbach s Alpha pada masing-masing variabel > 0,60 sehingga dinyatakan reliable. Uji Asumsi Klasik 1. Multikolinieritas Uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan antar variabel independen dalam suatu model. Kemiripan antar variabel independen menyebabkan variabel tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol (0). Selain itu uji ini juga untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas adalah mempunyai angka Tolerance lebih dari (>) 0,1 dan jika nilai VIF yang dihasilkan antara 1-10 maka tidak terjadi multikolinieritas (Sujarweni,2015:158). Tabel Uji Multikolinieritas Variabel Tolerance VIF Produk (X1) 0,611 1,638 Harga (X2) 0,497 2,012 Promosi (X3) 0,551 1,816 Distribusi (X4) 0,519 1,925 Sumber: data diolah SPSS 22 Dapat dilihat bahwa semua variabel yang digunakan mempunyai nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF yang dihasilkan antara 1-10 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas. 2. Normalitas Untuk menguji suatu data berdistribusi normal atau tidak, dapat diketahui dengan menggunakan grafik normal p-plot (Ghozali, 2011:161) dengan ketentuan: Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah 355

6 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola berdistribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Gambar Uji Normalitas Terlihat bahwa residu menyebar mengiringi garis diagonal sehingga dapat dikatakan residu berdistribusi normal. 3. Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dengan pola gambar Scatterplot, regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas jika titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0, titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja, penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali, penyebaran titik-titik data tidak berpola. (Sujarweni, 2015:160) Gambar Uji Heteroskedastisitas Dapat dilihat bahwa nilai-nilai residunya menyebar dan tidak membentuk pola sebaran, berarti tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. Autokorelasi Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi maka dilakukan dengan menggunakan metode Durbin Watson Test. Pengujian DW dapat dilakukan 356

7 Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor (Ratih) dengan membandingkan nilai d-hitung dengan batas ada tabel DW (Gudono, 2011:139) Tabel Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson a a. Predictors: (Constant), Distribusi, Promosi, Produk, Harga b. Dependent Variable: Keputusan Dapat dilihat nilai DW = 2,240 untuk nilai DU = 1,411 dan DL = 1,603 atau DU tabel (1,411) < D hitung (2,240) < 4 -DU tabel (2,397) sehingga diputuskan tidak terjadi autokorelasi karena berada pada daerah keragu-raguan sehingga tidak memiliki kesimpulan. Regresi Linier Berganda 1. Persamaan Regresi Tabel Persamaan Regresi Coefficients a Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Coefficients Coefficients Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) Produk Harga Promosi Distribusi a. Dependent Variable: Keputusan Berdasarkan tabel diatas diperoleh persamaan regresi linier berganda dari variabel produk, harga, promosi, distribusi terhadap keputusan pembelian sebagai berikut: Y = 1,603-0,172 X1 + 0,353 X2 + 0,190 X3 + 0,789 X4 2. Perhitungan Koefisien Korelasi (R) Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui kuatnya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Semakin besar R maka semakin 357

8 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: tepat model regresi yang dipakai sebagai alat peramalan, karena total variasi dapat menjelaskan variabel tidak bebas. Sugiyono (2009:184) Tabel Koefisien Korelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), Distribusi, Promosi, Produk, Harga b. Dependent Variable: Keputusan Dari hasil yang didapatkan nilai koefisien kerelasi sebesar 0,752 atau 75,2% yang berarti tingkat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat terhadap keputusan pembelian sepeda motor Suzuki pada tingkat hubungan yang kuat. 3. Koefisien Determinasi (R 2 ) Perhitungan koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh antara dua variabel atau lebih. Semakin besar nilai, maka semakin besar pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), Distribusi, Promosi, Produk, Harga b. Dependent Variable: Keputusan Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat nilai Adjusted R sebesar 0,542 yang berarti bahwa kontribusi marketing mix terhadap keputusan pembelian sepeda motor Suzuki pada mahasiswa Fisip program administrasi bisnis universitas mulawarman sebesar 54,2% dan sisanya yaitu (100% - 54,2% = 45,8%) dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 4. Uji F (Simultan) Uji F digunakan untuk menunjukan apakah variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. (Sugiyono, 2016:192) 358

9 Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor (Ratih) Tabel Uji F ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression b 1 Residual a. Dependent Variable: Keputusan Total b. Predictors: (Constant), Distribusi, Promosi, Produk, Harga Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil signifikansi Fhitung 0,000 < 0,05 dengan demikian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang terdiri dari produk (X1), harga (X2), promosi (X3), distribusi (X4) secara bersama -sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Suzuki pada mahasiswa Fisip Program Studi Administrasi Bisnis Unmul Samarinda. 5. Uji t (Parsial) Menurut Sugiyono (2016:181) Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh parsial variabel bebas terhadap variabel terikat. Tabel Uji t Coefficients a Model Unstandardized Standardized t Sig. Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) Produk Harga Promosi Distribusi a. Dependent Variable: Keputusan Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa: 1) Variabel Produk (X1) Nilai signifikansi t hitung untuk variabel produk (X1) adalah sebesar 0,290 > 0,05 sehingga variabel produk (X1) secara parsial tidak b erpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). 359

10 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: ) Variabel Harga (X2) Nilai signifikansi t hitung untuk variabel harga (X3) adalah sebesar 0,027 < 0,05 sehingga variabel harga (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). 3) Variabel Promosi (X3) Nilai signifikansi t hitung variabel promosi (X3) adalah sebesar 0,259 > 0,05 sehingga variabel promosi (X3) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). 4) Variabel Distribusi (X4) Nilai signifikan t hitung untuk variabel distribusi (X4) adalah sebesar 0,000 < 0,05 sehingga variabel distribusi (X4) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). 5) Variabel yang paling berpengaruh Dari seluruh hasil penellitian secara signifikan dapat diketahui yang memiliki pengaruh paling besar terhadap keputusan pembelian sepeda motor Suzuki adalah variabel distribusi. Penutup Variabel marketing mix yang terdiri dari produk (X1), harga (X2), promosi (X3), dan distribusi (X4) secara sim ultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Suzuki pada mahasiswa Fisip Program Studi Administrasi Bisnis Unmul Samarinda. Dari hasil uji T variabel marketing mix yang terdiri dari produk (X1), harga (X2), promosi (X3), dan distr ibusi (X4) secara parsial yang mempunyai pengaruh signifikan adalah variabel harga (X2), dan distribusi (X4), sedangkan variabel produk (X1), dan promosi (X3) tidak berpengaruh signifikan teerhadap keputusan pembelian sepeda motor Suzuki pada mahasiswa Fisip Program Studi Adminsitrasi Bisnis Unmul Samarinda. Diantara keempat variabel bebas yang diteliti, variabel yang paling berpengaruh adalah variabel distribusi (X4). Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa variabel produk lebih dominan diantara variabel yang lain. Berdasarkan hasil penelitian yang menyatakan bahwa variabel produk tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, maka perusahaan hendaknya melakukan inovasi-inovasi baru pada produknya sehingga dapat menarik minat konsumen. Berdasarkan hasil penelitian yang menyatakan variabel promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, maka perusahaan hendaknya memasang iklan pada media sosial yang banyak digunakan oleh konsumen seperti facebook dan sebagainya, menambah pangsa pasar dengan membuat bentuk promosi kemasyarakat luas hingga daerah pedalaman, mengikuti 360

11 Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor (Ratih) event-event yang ada seperti expo, kaltim fair untuk memperkenalkan produk terbaru Suzuki agar dikenal oleh masyarakat. Daftar Pustaka Alma, Buchari Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta. Assauri, Sofjan Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers. Kotler Philip dkk Manajemen Pemasaran Perspektif Asia. Yogyakarta: Andi. Kurniawan, Arief Rakhman Total Marketing. Yogyakarta: KOBIS. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sujarweni, V. Wiratna Metodolodi Penelitian Bisnis & Ekonomi. Yogyakarta: Pustakabarupress. Sumarwan, Ujang Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor: Ghalila Indonesia. Sunyoto, Danang Teori Kuisioner & Analisis Data. Yogyakarta: Graha Ilmu. Suryabrata, Sumadi Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Taniredja, Tukiran dan Hidayati Mustafidah Penelitian Kuantitatif (Sebuah Pengantar). Bandung: Alfabeta. Tjiptono, Fandy Manajemen & Strategi Merek. Yogyakarta: Andi. Mempengaruhi Keputusan Konsumen Berbelanja Ke Robinson Supermarket Di Samarinda. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Universitas Mulawarman Masitah Analisis Faktor Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Perdana XL-Bebas di Samarinda. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Universitas Mulawarman Mawahib, M. Jauharul Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung (Studi Kasus Pada Mahasiswa Administrasi Bisnis Universitas Mulawarman). Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Universitas Mulawarman Hamdani Pengaruh Produk, Harga, dan Distribusi Terhadap Keputusan Pedagang Eceran Membeli Keripik Usus Ayam Pada Perusahaan Bintang Bersinar di Samarinda. Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman, (online), (portalgaruda.org, diakses 1 februari 2017) Mariana Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pada Industri UKM Amplang UD. Sinar Rezeki di Samarinda. ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, (online), ( diakses 8 desember 2016) Setiawan, Wilson dan Sugiono Sugiharto Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian Toyota Avanza Tipe G di Surabaya. Jurnal Strategi Pemasaran, (online), ( diakses 7 Desember 2016) 361