BAB I PENDAHULUAN. setiap orang yang mengaku mempercayai dan menerima risalah nabi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. setiap orang yang mengaku mempercayai dan menerima risalah nabi"

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan tugas sejarah yang tidak dapat dihindari oleh setiap orang yang mengaku mempercayai dan menerima risalah nabi Muhammad saw. Dalam al-quran dan al-hadis disebutkan tentang kewajiban dakwah, menyeru dan menyampaikan agama Islam kepada masyarakat, hal ini telah diuraikan dengan jelas sebagai kewajiban bagi seorang Muslim untuk selama-lamanya. Dewasa ini dakwah dihadapkan pada perkembangan peradaban masyarakat dan kemajuan teknologi (Muhyidin, 2001 : 156). Seiring dengan perkembangan peradaban dan kecanggihan teknologi, dakwah sebagai suatu komunikasi dituntut agar dapat lebih efektif dan efisien, sehingga dengan demikian akan menjadikan dakwah lebih komunikatif. (Ghozali, 1997 : 33) Hakekat dakwah adalah mempengaruhi dan mengajak manusia untuk mengikuti (menjalankan) idiologi pengajaknya. Sedangkan pengajak (da i) sudah barang tentu memiliki tujuan yang hendak dicapainya. Proses dakwah tersebut agar mencapai tujuan yang efektif dan efisien da i harus mengorganisir komponen-komponen (unsur) dakwah secara baik dan tepat. Salah satu komponennya adalah media dakwah (Syukir, 1983 : 165). Film sebagai media komunikasi yang efektif dan efisien dalam penyampaian pesan dapat dimanfaatkan sebagai media dakwah. Pada satu sisi, kegunaan film adalah medium komunikasi massa yang merupakan alat

2 2 untuk menyampaikan berbagai pesan dalam peradaban moderen ini. Di sisi yang lain, film menjadi medium ekspresi artistik sebagai suatu alat bagi para seniman dan insan perfilman dalam rangka mengutarakan gagasan-gagasan dan ide cerita yang semuanya terjalin dalam perangkat teknologi perfilman yang dari waktu ke waktu semakin canggih.(widjaya, 1986 : 28) Secara esensial dan substansial film memiliki power yang akan berimplikasi terhadap masyarakat. Sejak itu para insan perfilman yang memandang bahwa film mampu mengubah peradaban masyarakat membuat berbagai penelitian dari dampak film. Dalam hal ini penelitian-penelitian tentang dampak film terhadap masyarakat selalu dipahami secara linier. Dalam pengertian lain, film selalu mempengaruhi dan membentuk masyarakat berdasarkan massage-nya. (Sobur, 2003 : 127) Komponen (unsur) dalam proses komunikasi dakwah selain media dakwah adalah subyek dakwah. Subyek dakwah adalah orang yang melakukan dakwah yang berusaha merubah suatu situasi kepada situasi yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan Allah. Sekaligus sebagai pemberi informasi dan pembawa misi. (Anshori, 1993 : ). Keberadaan da i pada dasarnya sangat menentukan keberhasilan kerja dakwah, sebab kondisi masyarakat Muslim di Indonesia pada umumnya masih bersifat paternalistik, yakni masih sangat bergantung dengan sosok seorang figur atau tokoh. Kesuksesan suatu dakwah memang sangat bergantung kepada pribadi pembawa dakwah itu sendiri, yang sekarang lebih populer kita sebut da i (Syukir, 1983 : 34).

3 3 Sebagaimana telah dijelaskan, bahwa film merupakan media komunikasi yang efektif dan efisien dalam penyampaian pesan, film juga muncul sebagai ikon peradaban. Dari sini penulis tertarik untuk meneliti subyek dakwah yang berkecimpung dalam media film yaitu Deddy Mizwar. Deddy Mizwar merupakan da i yang menggunakan film sebagai media dakwah. Setiap karya-karya yang diciptakannya sarat dengan nuansa religius dan nilai-nilai akhlak islami. Dalam pandangan Deddy Mizwar, film merupakan salah satu media dakwah yang cukup efektif untuk menyampaikan pesan-pesan Islam kepada masyarakat luas termasuk kalangan non-muslim ( Batasan seni Islam atau Film Dakwah, menurut Deddy Mizwar masih terlalu bias dan multi-interpretasi hingga tak jarang menyulitkan kalangan penggerak seni sendiri.( bandungraya-pikiranrakyat.co.id) Mengenai statement Deddy Mizwar tentang dakwah dapat kita lihat dalam tayangan VCD Wajah-wajah Muslim Indonesia yaitu : Dengan pengetahuan yang Allah berikan kepada saya berupa pengetahuan seni peran tentang masalah Audio-Visual, pengetahuan tadi hendaknya bermanfaat bagi diri sendiri maupun untuk masyarakat. Semoga profesi yang kita jalankan, pekerjaan kita juga menjadi amal ibadah kita. Maka dengan sebuah kesadaran dan spirit itu, saya dan beberapa teman mencoba untuk membuat film-film yang bernuansa religius. (Metro, 2004 : eps. 3-4) Kredibilitas Deddy Mizwar sebagai insan perfilman ditunjukkan dengan beberapa penghargaan yang diterimanya yaitu: Aktor Terbaik FFI 1986 dalam Arie Hanggara, Pemeran Pembantu Terbaik FFI 1986 dalam Opera Jakarta, Aktor Terbaik FFI 1987 dalam Naga Bonar, Pemeran

4 4 Pembantu Terbaik FFI 1987 dalam Kuberikan Segalanya, Pemeran Pembantu Pria Terbaik Piala Vidia FSI 1996 dalam Vonis Kepagian, Aktor Terbaik dan Sutradara Terbaik sekaligus Sinetron Terbaik FSI 1999 dalam Film Mat Angin, Film Terbaik Piala Vidia FFI 2005 dalam Kiamat Sudah Dekat, Aktor Terbaik dan Sutradara Terbaik FSI 2005 dalam Kiamat Sudah Dekat, Pemeran Utama terbaik FSI 2005 dalam Sinetron Demi Masa, Penghargaan Tertinggi Life Achievement SCTV Award 2005, Sutradara terbaik FFB 2006 dalam Kiamat Sudah Dekat, Sinetron Drama Terpuji FFB 2006 dalam Kiamat Sudah Dekat. Unggulan FFI (12 kali): Bukan Impian Semusim FFI 1982, Sunan Kalijaga FFI 1984, Saat-saat Kau Berbaring di Dadaku FFI 1985, Kerikil-kerikil Tajam FFI 1985, Kejarlah Daku Kau Kutangkap FFI 1986, Ayahku FFI 1988, Putihnya Duka Kelabunya Bahagia FFI 1989, Dua Dari Tiga Lelaki FFI 1990, Jangan Renggut Cintaku FFI ( Atas dasar latar belakang inilah, maka penulis ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang pemikiran dakwah Deddy Mizwar dengan mengangkat permasalahan tersebut menjadi skripsi dengan judul : Pemikiran Deddy Mizwar Tentang Dakwah Melalui Media Film Rumusan Masalah Bertumpu pada latar belakang masalah tersebut, maka muncul pokok permasalahan yang menjadi fokus kajian dari penulis yaitu : 1. Bagaimana posisi Deddy Mizwar dalam dakwah Islam? 2. Bagaimana pemikiran Deddy Mizwar tentang dakwah melalui media film?

5 Tujuan Dan Manfaat Penelitian Tujuan Dalam penulisan skripsi ini ada beberapa tujuan yang hendak dicapai yakni : 1) Tujuan Formal Untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Dakwah. 2) Tujuan Fungsional Untuk mengetahui pemikiran Deddy Mizwar tentang dakwah melalui media film Manfaat Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Secara Teoritis Diharapkan dapat memperkaya wacana tentang aspek-aspek dakwah melalui media film dalam khazanah Ilmu Dakwah. 2) Secara Praktis Diharapkan dapat memberikan wacana kepada para da i secara umum dan kepada sineas Muslim secara khusus tentang pentingnya berdakwah melalui media film Tinjauan Pustaka Dari beberapa penelitian yang ada mengenai Dakwah dan Film kebanyakan berkutat pada penelitian tentang materi dakwah dalam film.

6 6 Sepanjang penelusuran penulis, masih jarang yang meneliti tentang subyek dakwah dalam perfilman. Berikut beberapa hasil penelitian yang berkaitan dengan materi dakwah dalam film adalah sebagai berikut : Abdul Ghoni (2000) dengan judul Pengaruh Film Terhadap Perilaku Keagamaan (Studi Kasus Terhadap Penonton Film Titanic). Permasalahan yang diangkat adalah tentang pengaruh film terhadap perilaku seseorang. Skripsi tersebut menggunakan metode dan pendekatan Psikologis yaitu kajian mengenai faktor dasar dan tingkah laku manusia. Hasil penelitian skripsi ini adalah film sebagai media komunikasi massa telah melewati berbagai proses panjang dalam menjalani dirinya sebagai media yang eksis dan mempunyai daya guna sebagai sarana hiburan, pendidikan dan informasi bagi masyarakat yang membutuhkan Ahmad Munif (2004) dengan Judul Muatan Dakwah dalam Film Children of Heaven. Skripsi ini diangkat berawal dari kekhawatiran akan maraknya tontonan yang bersifat negative entertainment atau tontonan yang tidak bermanfaat bagi audien bahkan cenderung merugikan. Dengan meneliti salah satu film, yaitu Children of Heaven skripsi ini dapat dijadikan sebagai panduan dalam menonton film atau tayangan media lainnya yang bersifat islami sekaligus mendidik. Kecuali itu dalam skripsi ini banyak mengungkapkan muatan dakwah yang terdapat dalam film Children of Heaven.

7 Maesaroh (2005) dengan judul Analisis Materi Dakwah Terhadap Skenario Film Eliana-Eliana. Permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah mengungkap tentang materi dakwah dalam skenario film Eliana, Eliana yang temanya sangat universal. Metode dan pendekatan yang digunakan adalah semiotik yang berusaha menjelaskan jalinan tanda atau ilmu tentang tanda untuk meneliti kata-kata dan simbol-simbol yang terdapat dalam skenario film Eliana, Eliana. Dalam skripsi ini dinyatakan Bahwa film Islam itu harus bersifat universal, tidak harus selalu menampakkan masjid atau memperdengarkan suara adzan. Kalau tema-tema universal yang ditampilkan, maka orang yang menonton walaupun mereka non- Muslim bisa disentuh dengan pesan dakwah dalam film tersebut. Tema-tema film seperti cerita wali yang punya kekuatan gaib karena membaca ayat-ayat al-quran atau hantu yang disingkirkan dengan dzikir justru tidak mengandung nilai dakwah. Film yang mengandung nilai dakwah adalah film yang mampu mengubah akhlak masyarakat sesuai dengan akhlak Islam. Berbeda dengan kajian-kajian yang ada, penulis mencoba untuk memfokuskan pada pemikiran Deddy Mizwar tentang dakwah melalui media film. Sementara itu, sepanjang yang penulis ketahui berdasarkan studi kepustakaan yang dilakukan, masih jarang ditemukan tulisan-tulisan yang secara khusus mengkaji pemikiran-pemikiran Deddy Mizwar khususnya dalam kajian yang dilakukan penulis.

8 Metodologi Penelitian Untuk menghasilkan suatu karya ilmiah, maka harus digunakan pendekatan ilmiah yang tersusun secara sistematik, sehingga isi dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Maka dari itu dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan beberapa metode antara lain adalah : Jenis dan Pendekatan Penelitian a. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Karena penelitian ini akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan bukan angka. Hal ini merujuk pendapat Bogdan dan Taylor serta Lexy Moloeng. Bogdan dan Taylor mendifinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan (Moloeng, 2004 : 3). Sedangkan Moloeng (2004 : 6) mengemukakan bahwa data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. b. Pendekatan Penelitian Didalam penelitian ini pendekatan yang dipakai adalah Pendekatan Psikologi yaitu suatu disiplin ilmu yang mempelajari aspek psikologis dari perilaku manusia, baik sebagai individu maupun secara kelompok. Kajian di dalamnya mengenai faktor dasar dan tingkah laku manusia seperti tabiat, kemampuan, dorongan, pendidikan, emosi dan lain-lain. (Ahmadi, 1991 : 221)

9 9 Berkaitan dengan pemikiran Deddy Mizwar tentang dakwah melalui media film, maka pengetahuan tentang diri pribadi manusia mutlak diperlukan. Dengan pendekatan ini dapat diketahui kondisi psikologis Deddy Mizwar Definisi Konseptual Untuk memberikan pemahaman terhadap konsep yang diteliti, maka perlu adanya batasan definisi dari judul : Pemikiran Deddy Mizwar Tentang Dakwah Melalui Media Film. Adapun batasan definisi dalam penelitian ini meliputi : a. Pemikiran Dakwah 1) Pemikiran Pemikiran berasal dari kata dasar pikir yang berarti akal budi, ingatan atau juga berarti kata-kata dalam hati. Imbuhan pe an berfungsi menjadikan kata benda yang berarti cara atau hasil pikir. (Purwodarminta, 1989 : 1076) Dalam kamus besar Bahasa Indonesia pemikiran berarti proses, perbuatan, cara memikir; problem yang memerlukan pemecahan; (Kamus Besar BI, 1999 : 768) 2) Dakwah Dakwah ditinjau dari segi etimologi berasal dari kata da a yad u yang artinya memanggil, mengajak atau menyeru (Syukir, 1983 : 17). Sedangkan secara terminologi dakwah merupakan suatu kegiatan ajakan yang dilakukan secara sadar

10 10 dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain baik secara individual maupun secara kelompok agar supaya timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran sikap, penghayatan, serta pengamalan terhadap ajaran agama sebagai message yang disampaikan kepadanya dengan tanpa adanya unsur-unsur paksaan. (Jumantoro, 2001 : 18) Pemikiran Dakwah adalah cara berfikir atau hasil pikir yang digunakan dalam rangka untuk mengajak orang lain agar supaya timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran sikap, penghayatan, serta pengamalan terhadap ajaran agama yang disampaikan. b. Media Film 1) Media Media adalah alat (sarana) komunikasi massa yang digunakan untuk menyampaikan pesan seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk. (Kamus Besar BI, 1999 : 640) 2) Film Film adalah selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif (yang akan dibuat potret) atau untuk gambar positif (yang akan dimainkan di bioskop) (Kamus Besar BI, 1999 : 276)

11 11 Media Film adalah sarana media massa yang disiarkan dengan menggunakan peralatan film atau alat penghubung yang berupa film. Dari deskripsi tersebut dapat ditegaskan bahwa yang dimaksud dengan Pemikiran Tentang Dakwah Melalui Media Film dalam penelitian ini adalah upaya untuk menemukan dan mengkaji pemikiran dakwah Deddy Mizwar yang menggunakan film sebagai media dakwah. Secara operasional dapat diteliti dari berbagai unsur dakwah yang meliputi : 1) Bagaimana pemikiran Deddy Mizwar tentang da i dalam dunia film. 2) Bagaimana pemikiran Deddy Mizwar tentang mad u sebagai sasaran dakwah melalui media film. 3) Bagaimana pemikiran Deddy Mizwar tentang konsep materi dakwah melalui media film. 4) Bagaimana pemikiran Deddy Mizwar tentang metode berdakwah melalui media film. 5) Bagaimana pemikiran Deddy Mizwar tentang pemanfaatan media film sebagai sarana berdakwah. 6) Bagaimana pemikiran Deddy Mizwar tentang film dakwah di Indonesia.

12 Sumber dan Jenis Data Sumber adalah subyek darimana data dapat diperoleh (Arikunto, 2002 : 107). Sumber data terbagi menjadi dua, sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah data yang didapat langsung dari sumber pertama yakni Deddy Mizwar. Adapun sumber data yang penulis ambil adalah Pemikiran Deddy Mizwar Tentang Dakwah Melalui Media Film. Sedangkan sumber data sekunder adalah sumber data yang didapat secara tidak langsung yang biasanya berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi maupun artikel yang ditulis orang lain yang berkaitan dengan Deddy Mizwar Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data-data yang diperlukan, penulis menggunakan beberapa teknik yaitu : a. Interview Yaitu pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian (Hadi, 1992 : 136) Teknik ini digunakan untuk memperoleh data mengenai pemikiran Deddy Mizwar tentang dakwah melalui Media Film dengan wawancara langsung kepada Deddy Mizwar.

13 13 b. Dokumenter Yaitu pengumpulan data yang berupa skunder (data yang dikumpulkan oleh orang lain yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, prasasti, agenda, leger, dan sebagainya (Syam, 1991 : 109). Data dokumentasi ini digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari wawancara. Dengan dokumentasi, peneliti dapat mencatat karya-karya yang dihasilkan Deddy Mizwar selama ini atau tulisan-tulisan orang lain yang berkaitan dengannya Teknik Analisis Data Dalam menganalisa data-data yang didapatkan, penulis menggunakan metode Analisis Taksonomi (taxonomy analysis). Analisis ini tidak hanya berupa penjelajahan umum melainkan analisis yang memusatkan perhatian pada domain tertentu yang sangat berguna untuk menggambarkan fenomena atau masalah yang menjadi sasaran studi (Furchan & Maimun, 2005 : 65-66). Pada analisis ini, domain-domain yang dipilih untuk diteliti secara lebih mendalam merupakan fokus studi yang perlu dilacak struktur internal masing-masing secara lebih rinci dan lebih mendalam. Secara keseluruhan, teknik ini menggunakan pendekatan non kontras antar elemen (Bungin, 2003 : 90). Teknik ini diawali dengan memfokuskan perhatian pada domain-domain tertentu, kemudian membagi domain tersebut menjadi sub-sub domain serta

14 14 bagian-bagian yang lebih khusus dan rinci yang umumnya merupakan rumpun yang memiliki kesamaan. Analisis taksonomi akan menghasilkan analisis yang terbatas pada satu domain tertentu dan hanya berlaku pada domain tersebut. Dalam meneliti Deddy Mizwar, peneliti tidak mendiskripsikan predikat atau label yang melekat pada diri Deddy Mizwar secara umum, melainkan memilih salah satu domain, kemudian melacaknya dan menjelaskannya secara lebih mendalam. Domain yang dipilih oleh penulis adalah tentang pemikiran Deddy Mizwar sebagai seorang da i yang berkecimpung dalam bidang perfilman. Pelacakan akan dimulai dari riwayat pendidikan, kemudian pengalaman spiritual, intelektualnya dan lain sebagainya yang memberikan kontribusi pada pembentukan pribadinya sebagai seorang da i yang menggunakan film sebagai media dakwah Sistematika Penulisan Skripsi Dalam sistematika penulisan skripsi, penulis menggunakan gambaran secara umum mengenai skripsi. Adapun bentuk sistematikanya adalah sebagai berikut : Sebelum memasuki bab pertama ada beberapa halaman yang mendahului seperti : halaman judul, persetujun pembimbing, pengesahan, pernyataan, motto, persembahan, abstraksi dan daftar isi. Skripsi ini terdiri atas lima bab dan setiap bab terdiri atas sub-sub bab yang meliputi :

15 15 Bab I Dalam bab ini diuraikan tentang pendahuluan sebagai pengantar global skripsi yang akan dibahas, mulai dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian serta sistematika penulisan skripsi. Bab II Pada bab ini penulis mulai mengupas tentang pengertian dakwah, dasar dan tujuan dakwah, unsur-unsur dakwah, pengertian film, perkembangan film, bentuk dan jenis film, unsur-unsur film, dakwah melalui media film, pola pendekatan dakwah melalui media film dan langkahlangkah membuat film dakwah. BabIII Bab tiga mengkaji pemikiran dakwah Islam Deddy Mizwar melalui media film yang meliputi latar belakang sosial Deddy Mizwar, latar belakang relijiusitas Deddy Mizwar, karya-karya Deddy Mizwar, serta pemikiran Deddy Mizwar tentang dakwah melalui media film. Bab IV Dalam bab ke empat ini merupakan wilayah analisis, yakni dengan menganalisis sosok Deddy Mizwar sebagai seorang da i serta pemikiran Deddy Mizwar tentang dakwah melalui media film dengan melihat argumentasi yuridis pendapat tersebut yang didasari atas dalil al-quran dan al-hadis dengan pula lewat analisis tesebut dapat diketahui

16 16 kelebihan maupun kekurangan sosok Deddy Mizwar terhadap pendapat yang dimaksud. Bab V Setelah semua masalah selesai diuraikan dengan lengkap, maka pada bab ini berisi penutup. Penulis akan mengemukakan kesimpulan dari seluruh pembahasan dan akan disertai pula dengan beberapa saran.

BAB I PENDAHULUAN. menjauhkan diri dari segala hal yang dilarang oleh agama Islam.

BAB I PENDAHULUAN. menjauhkan diri dari segala hal yang dilarang oleh agama Islam. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah memiliki kedudukan yang tinggi dan mempunyai peranan yang sangat penting menurut pandangan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, karena Islam sangat memperhatikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seniman melalui berbagai bentuk media yang digunakannya. Melalui karya seni inilah

BAB I PENDAHULUAN. seniman melalui berbagai bentuk media yang digunakannya. Melalui karya seni inilah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah karya seni merupakan suatu kegiatan kreatif yang dihasilkan oleh seorang seniman melalui berbagai bentuk media yang digunakannya. Melalui karya seni inilah

Lebih terperinci

2015 KAJIAN VISUAL POSTER FILM DRAMA PENDIDIKAN SUTRADARA RIRI RIZA PRODUKSI MILES FILMS

2015 KAJIAN VISUAL POSTER FILM DRAMA PENDIDIKAN SUTRADARA RIRI RIZA PRODUKSI MILES FILMS BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi seni adalah sebagai media komunikasi, dimana dalam setiap unsur seni memiliki pesan yang ingin dikomunikasikan kepada penikmatnya, baik tersirat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hlm. viii. 1 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: Lkis, 2001),

BAB I PENDAHULUAN. hlm. viii. 1 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: Lkis, 2001), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena modern yang terjadi di awal millennium ketiga ini yang lebih popular dengan sebutan globalisasi memberikan perubahan yang cukup signifikan dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia, prosesnya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia, prosesnya BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia, prosesnya dapat dilakukan baik secara formal maupun non formal. Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada saat mengkomunikasikan pesan dan informasi. Penggunaan media

BAB I PENDAHULUAN. pada saat mengkomunikasikan pesan dan informasi. Penggunaan media BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan seni film di Dunia saat ini mempunyai sisi kemajuan yang sangat pesat. Dunia perfilman saat ini telah mampu merebut perhatian masyarakat. Lebih-lebih setelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak bisa apa apa di bawah bayang bayang kekuasaan kaum pria di zaman

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak bisa apa apa di bawah bayang bayang kekuasaan kaum pria di zaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perempuan. Wacana tentang perempuan ataupun feminis berkembang diseluruh dunia, baik di negara maju maupun negara berkembang. Perempuan mempunyai peran penting pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Pendekatan, Spesifikasi Penelitian Untuk menghasilkan suatu penelitian yang valid, maka harus dilakukan pendekatan ilmiah yang tersusun secara sistematis supaya dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas sehingga dapat diproduksi, didistribusikan, dan direproduksi dalam jumlah besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa adalah proses media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada masa sekarang ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demikian, maka jelas bahwa komunikasi massa sifatnya satu arah. 1

BAB I PENDAHULUAN. demikian, maka jelas bahwa komunikasi massa sifatnya satu arah. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi massa adalah penyebaran pesan dengan menggunakan media yang ditujukan kepada massa yang abstrak, yaitu sejumlah orang yang tidak tampak oleh si penyampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umat Islam. Dakwah di tengah masyarakat intelektual dalam arti tingkat SDM

BAB I PENDAHULUAN. umat Islam. Dakwah di tengah masyarakat intelektual dalam arti tingkat SDM BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dakwah seyogyanya melihat apa yang menjadi kebutuhan dan kondisi umat Islam. Dakwah di tengah masyarakat intelektual dalam arti tingkat SDM nya cukup tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara terus menerus, yang bertujuan untuk mengubah perilaku manusia

BAB I PENDAHULUAN. secara terus menerus, yang bertujuan untuk mengubah perilaku manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dakwah adalah kewajiban setiap umat muslim yang harus dilakukan secara terus menerus, yang bertujuan untuk mengubah perilaku manusia berdasarkan pengetahuan dan sikap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penilitian adalah seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (1975) dalam Moleong

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas

Lebih terperinci

luas. Apalagi pada masa sekarang ini. Ia harus lebih berperan menuju kepada

luas. Apalagi pada masa sekarang ini. Ia harus lebih berperan menuju kepada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah adalah seruan atau ajakan kepada keinsafan atau usaha mengubah situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyrakat, perwujudan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendalam. Dalam bab ini peneliti akan menggunakan Analisis Wacana yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. mendalam. Dalam bab ini peneliti akan menggunakan Analisis Wacana yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis penelitian Penelitian akan menggunakan metode penelitian kualitatif non kancah. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungannya hanya memaparkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode merupakan alat pemecah masalah, mencapai suatu tujuan atau untuk mendapatkan sebuah penyelesaian. Dalam metode terkandung teknik yakni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup efektif dalam menyampaikan suatu informasi. potret) atau untuk gambar positif (yang di mainkan di bioskop).

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup efektif dalam menyampaikan suatu informasi. potret) atau untuk gambar positif (yang di mainkan di bioskop). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film merupakan salah satu media massa yang digunakan sebagai sarana hiburan. Selain itu film berperan sebagai sarana modern yang digunakan untuk menyebarkan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal paling mendasar dalam setiap tindakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal paling mendasar dalam setiap tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal paling mendasar dalam setiap tindakan dan memiliki peran untuk menyampaikan apa yang disebut dengan pesan. Pesan bisa menjadi sebuah informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Film dalam perspektif praktik sosial maupun komunikasi massa, tidak

BAB I PENDAHULUAN. Film dalam perspektif praktik sosial maupun komunikasi massa, tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Film dalam perspektif praktik sosial maupun komunikasi massa, tidak dimaknai sebagai ekspresi seni pembuatnya, tetapi melibatkan interaksi yang kompleks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Film merupakan salah satu media yang berfungsi menghibur penonton

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Film merupakan salah satu media yang berfungsi menghibur penonton BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Film merupakan salah satu media yang berfungsi menghibur penonton atau pemirsanya. Namun fungsi film tidak hanya itu. Film juga merupakan salah satu media untuk berkomunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di berbagai pemukiman masyarakat muslim, maka masjid adalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di berbagai pemukiman masyarakat muslim, maka masjid adalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masjid adalah sebagai pusat kegiatan keagamaan dan keberadaannya tersebar di berbagai pemukiman masyarakat muslim, maka masjid adalah menjadi institusi terpenting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara berkesinambungan, yang bertujuan untuk mengubah perilaku. manusia berdasarkan pengetahuan dan sikap yang benar yakni untuk

BAB I PENDAHULUAN. secara berkesinambungan, yang bertujuan untuk mengubah perilaku. manusia berdasarkan pengetahuan dan sikap yang benar yakni untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dakwah adalah kewajiban setiap muslim yang harus dilakukan secara berkesinambungan, yang bertujuan untuk mengubah perilaku manusia berdasarkan pengetahuan dan sikap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kedalam bentuk film bukanlah hal baru lagi di Indonesia. membantu dalam menggagas sebuah cerita yang akan disajikan dalam film.

BAB 1 PENDAHULUAN. kedalam bentuk film bukanlah hal baru lagi di Indonesia. membantu dalam menggagas sebuah cerita yang akan disajikan dalam film. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya media penyampaian suatu cerita sejak Tahun 70-an, film mulai banyak mengambil inspirasi atau karya- karya sastra yang telah ada sebelumnya.

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN Faslitasi Pembuatan Film Pendek dan Dokumenter 2012

KRITERIA PENILAIAN Faslitasi Pembuatan Film Pendek dan Dokumenter 2012 KRITERIA PENILAIAN Faslitasi Pembuatan Film Pendek dan Dokumenter 2012 A. Dasar Pemikiran Pada dasarnya film dapat dimaknai atau dilihat memiliki fungsi sebagai berikut: Sebagai media ekspresi seni Sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana hitam sering identik dengan salah dan putih identik dengan benar. Pertentangan konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Film merupakan salah satu media komunikasi massa yang memuat banyak sekali tanda dan makna yang menggambarkan suatu paham tertentu. Selain itu, film juga merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan terbesar sebagai media imajinasi. 1. dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan terbesar sebagai media imajinasi. 1. dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Radio merupakan media auditif (hanya bisa di dengar). Cukup berada di rumah, di jalan atau dimana saja kita bisa mendengarkan radio, sebagai contoh misalnya

Lebih terperinci

researc yang berarti usaha atau pekerjaan untuk mencari kembali yang dilakukan

researc yang berarti usaha atau pekerjaan untuk mencari kembali yang dilakukan BAB III METODE PENELITIAN Metode berasal dari bahasa Yunani: methodos yang berarti cara atau jalan. Jadi metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya dalam upaya mempengaruhi orang lain. Seperti kata Werner

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya dalam upaya mempengaruhi orang lain. Seperti kata Werner 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan media saat ini, memang sangatlah cepat, oleh karena itu, peranannya menjadi sangat strategis dalam memberikan pengaruh serta membentuk opini bagi

Lebih terperinci

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. : FILM Sebagai Media Belajar Oleh : Teguh Trianton Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. shallallahu alaihi wa sallam, melalui wahyu Allah dan merupakan Nabi terakhir

BAB I PENDAHULUAN. shallallahu alaihi wa sallam, melalui wahyu Allah dan merupakan Nabi terakhir BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama Islam merupakan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, melalui wahyu Allah dan merupakan Nabi terakhir untuk menyempurnakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam ensiklopedia islam diartikan sebagai ajakan kepada islam. Jadi

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam ensiklopedia islam diartikan sebagai ajakan kepada islam. Jadi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara bahasa dakwah berasal dari bahasa arab yakni da

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tampilannya yang audio visual, film sangat digemari oleh masyarakat. Film

BAB I PENDAHULUAN. tampilannya yang audio visual, film sangat digemari oleh masyarakat. Film 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Film bukan lagi menjadi fenomena baru di ranah media massa. Dengan tampilannya yang audio visual, film sangat digemari oleh masyarakat. Film mampu merekonstruksi wacana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ma ruf dan mencegah dari yang mungkar merekalah orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. ma ruf dan mencegah dari yang mungkar merekalah orang-orang yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah adalah menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma ruf dan mencegah dari yang mungkar merekalah orang-orang yang beruntung. Dalam melaksanakan tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Telah dirasakan bahwa televisi memberikan pengaruh sosial yang besar terhadap masyarakat, baik bagi anak-anak maupun terhadap orang tua dan orang dewasa. Pengaruh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. karya yang maksimal, diadakan Festival Film Indonesia (FFI) sebagai ajang

BAB 1 PENDAHULUAN. karya yang maksimal, diadakan Festival Film Indonesia (FFI) sebagai ajang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi, media massa pun berkembang dengan pesat. Begitu pula dengan film. Di Indonesia, film tidak hanya merupakan sebuah karya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia telah menjadi sistem pertukaran informasi yang pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia telah menjadi sistem pertukaran informasi yang pesat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia telah menjadi sistem pertukaran informasi yang pesat dan semakin besar. Dengan keterbukaan informasi, seseorang dapat dengan mudah dan cepat mengakses informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial yang sangat membutuhkan informasi, untuk mendapatkan informasi itu maka dilakukan dengan cara berkomunikasi baik secara verbal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan media auditif yang hanya bisa didengar, tetapi murah,

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan media auditif yang hanya bisa didengar, tetapi murah, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Radio merupakan media auditif yang hanya bisa didengar, tetapi murah, merakyat dan bisa dibawa atau didengarkan di mana mana. Radio memiliki kekuatan terbesar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 52 BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian atau Metodologi Riset adalah seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah yang sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah

Lebih terperinci

BAB II. A. Sutradara Film Alangkah Lucunya Negri Ini. Deddy Mizwar adalah seorang aktor, sutradara, dan produser film. Ia banyak

BAB II. A. Sutradara Film Alangkah Lucunya Negri Ini. Deddy Mizwar adalah seorang aktor, sutradara, dan produser film. Ia banyak BAB II A. Sutradara Film Alangkah Lucunya Negri Ini 1. Deddy Mizwar Deddy Mizwar adalah seorang aktor, sutradara, dan produser film. Ia banyak terjun dalam perfilm-an Indonesia baik secara langsung sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pesatnya perkembangan Teknologi diiringi dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pesatnya perkembangan Teknologi diiringi dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan Teknologi diiringi dengan semakin berkembangnya media massa cetak dan elektronik. Di era digital saat ini, telah banyak gadget yang menawarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah tentang sistem pendidikan nasional, dirumuskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah tentang sistem pendidikan nasional, dirumuskan bahwa: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam hidup manusia, pendidikan dapat dilakukan secara formal maupun non formal. Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari banyaknya judul film yang muncul di bioskop bioskop di Indonesia saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. dari banyaknya judul film yang muncul di bioskop bioskop di Indonesia saat ini. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan film di Indonesia bisa dikatakan cukup signifikan. Terlihat dari banyaknya judul film yang muncul di bioskop bioskop di Indonesia saat ini. Tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dianalisis dengan kajian semiotik.semiotika adalah cabang ilmu yang semula berkembang dalam

BAB I PENDAHULUAN. dianalisis dengan kajian semiotik.semiotika adalah cabang ilmu yang semula berkembang dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhuk sosial tidak terlepas dari berbagai objek maupun peristiwaperistiwa yang dapat berupa tanda. Tidak terlepas dari kebudayaan, berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam hal ini penulis ingin mengetahui bagaimana nilai pendidikan pada film Batas. Dalam paradigma ini saya menggunakan deskriptif dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting. Komunikasi dibutuhkan untuk memperoleh atau member informasi dari atau kepada orang lain. Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya. Fenomena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini keberadaan teko keramik telah mengalami banyak pergeseran

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini keberadaan teko keramik telah mengalami banyak pergeseran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini keberadaan teko keramik telah mengalami banyak pergeseran dari segi fungsi dan nilai terutama pada teko-teko yang ada dalam rumah masyarakat modern. Teko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai salah satu rahmat yang tak

BAB I PENDAHULUAN. SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai salah satu rahmat yang tak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Al-Qur'an adalah kitab suci yang merupakan sumber utama ajaran Islam yang menjadi petunjuk kehidupan umat manusia yang diturunkan Allah SWT. Kepada Nabi Muhammad

Lebih terperinci

CREATIVE THINKING. Mencari dan Menemukan Ide Cerita. Drs. Moh. Hafizni, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Penyiaran

CREATIVE THINKING. Mencari dan Menemukan Ide Cerita. Drs. Moh. Hafizni, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Penyiaran CREATIVE THINKING Modul ke: Mencari dan Menemukan Ide Cerita Fakultas FIKOM Drs. Moh. Hafizni, M.I.Kom. Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id Menggali Ide Cerita Ide atau gagasan yang baik merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serempak dari berbagai macam belahan dunia. Media massa merupakan saluran resmi untuk

BAB I PENDAHULUAN. serempak dari berbagai macam belahan dunia. Media massa merupakan saluran resmi untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini manusia sudah sangat bergantung pada media massa baik cetak maupun elektronik. Media massa hadir untuk mempermudah arus informasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai informasi setiap hari dan setiap saat, berbagai pandanganpun

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai informasi setiap hari dan setiap saat, berbagai pandanganpun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merebaknya media massa, khususnya media cetak seperti surat kabar dan majalah merupakan salah satu wujud dari era informasi dan keterbukaan. Berbagai informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari akhlak dan nilai baik atau buruknya. Didalam Islam sudah

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari akhlak dan nilai baik atau buruknya. Didalam Islam sudah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Segala perbuatan dan tingkah laku yang dilakukan manusia tidak terlepas dari akhlak dan nilai baik atau buruknya. Didalam Islam sudah ditentukan tolak ukur baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fungsi entertainmen, film juga berfungsi sebagaimana media yang lain yakni

BAB I PENDAHULUAN. fungsi entertainmen, film juga berfungsi sebagaimana media yang lain yakni 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdakwah merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Untuk mencapai dakwah yang efektif maka diperlukan media. Di zaman yang serba modern ini banyak sekali bermunculan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan agama yang universal yang memuat banyak nilai-nilai kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk dan ketentuan-ketentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah untuk dicerna. Televisi secara universal juga mampu untuk menjangkau audiens

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah untuk dicerna. Televisi secara universal juga mampu untuk menjangkau audiens 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan salah satu jenis media massa yang paling diminati oleh masyarakat karena keunggulannya dalam memanjakan masyarakat melalui kemampuan audio

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, seni, lukisan, dan

BAB I PENDAHULUAN. bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, seni, lukisan, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hal yang terpenting dan vital bagi manusia, baik komunikasi verbal maupun non verbal.

BAB 1 PENDAHULUAN. hal yang terpenting dan vital bagi manusia, baik komunikasi verbal maupun non verbal. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini atau bahkan sedari dulu, selalu bisa dikatakan bahwa komunikasi merupakan hal yang terpenting dan vital bagi manusia, baik komunikasi verbal maupun non verbal.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media komunikasi modern dewasa ini telah. Hal ini di mungkinkaan karena adanya berbagai media (Channel) yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media komunikasi modern dewasa ini telah. Hal ini di mungkinkaan karena adanya berbagai media (Channel) yang dapat 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan media komunikasi modern dewasa ini telah memungkinkan orang di seluruh dunia ini untuk dapat saling berkomunikasi. Hal ini di mungkinkaan karena adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam perkembangan dakwah Islam, pondok pesantren merupakan. lembaga pendidikan Islam yang mempunyai peran dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam perkembangan dakwah Islam, pondok pesantren merupakan. lembaga pendidikan Islam yang mempunyai peran dalam mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dakwah adalah suatu istilah yang sangat dikenal dalam dunia Islam. Dakwah dan Islam merupakan dua bagian yang tak terpisahkan satu dengan yang lainnya, karena Islam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe atau jenis penelitian ini adalah penelitian interpretif dengan pendekatan kualitatif. Paradigma merupakan sebuah konstruksi manusia yaitu gagasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penggunaan tipe penelitian ini adalah untuk menganalisis lapisan makna yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengatur kehidupan individu dan masyarakat. Akan tetapi, kesempurnaan

BAB I PENDAHULUAN. mengatur kehidupan individu dan masyarakat. Akan tetapi, kesempurnaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah ajaran Allah yang sempurna dan diturunkan untuk mengatur kehidupan individu dan masyarakat. Akan tetapi, kesempurnaan ajaran Islam hanya merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam berbagai konteks kehidupan manusia mulai dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam berbagai konteks kehidupan manusia mulai dari kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi saat ini perkembangan terjadi begitu cepat dalam berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan yang bermakna hingga diperoleh suatu kehidupan, baik secara

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan yang bermakna hingga diperoleh suatu kehidupan, baik secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu masalah yang sangat penting dalam kehidupan, bahkan tidak dapat dipisahkan sama sekali dari kehidupan. Pendidikan adalah bagian dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Besarnya jumlah stasiun televisi di Indonesia, baik secara nasional maupun lokal menunjukkan bahwa perkembangan media massa khususnya media televisi kini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian dari pola interaksi unsur-unsur dalam sistem sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas pola

Lebih terperinci

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang- Undang No 33 tahun 2009 dalam pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa film adalah karya seni budaya yang merupakan pranata sosial dan media komunikasi massa yang dibuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah salah satu faktor yang terpenting dan sangat menentukan dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian banyak dipengaruhi atau ditentukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi sejak dilahirkan didunia, komunikasi tidak hanya berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan masalah terpenting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan masalah terpenting dalam kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan masalah terpenting dalam kehidupan sehari-hari agar pesan yang disampaikan dapat diterima dari komunikator ke komunikan. Komunikasi sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Produksi film di Indonesia kian hari kian berkembang, mulai dari yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Produksi film di Indonesia kian hari kian berkembang, mulai dari yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Produksi film di Indonesia kian hari kian berkembang, mulai dari yang bergenre komedi, horor, action, sampai romantik semua dapat dengan mudah diperoleh dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah prosedur yang di lakukan oleh seseorang untuk mendapatkan data atau informasi untuk memperoleh jawaban atas atas permasalahan penelitian. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. upaya untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip dengan sabar, hati-hati dan

BAB III METODE PENELITIAN. upaya untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip dengan sabar, hati-hati dan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dengan upaya untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip dengan sabar, hati-hati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan diamalkan oleh manusia dari generasi ke generasi berikutnya. 1 Dakwah. ulama` sepakat bahwa hukum dakwah adalah wajib.

BAB I PENDAHULUAN. dan diamalkan oleh manusia dari generasi ke generasi berikutnya. 1 Dakwah. ulama` sepakat bahwa hukum dakwah adalah wajib. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan suatu aktifitas yang sangat penting dalam keseluruhan ajaran Islam. Dengan dakwah Islam dapat diketahui, dihayati, dan diamalkan oleh manusia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian Burhan Bungin (2003:63) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif mengacu pada prosedur penelitian yang menghasilkan data secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat setiap bisnis film di bioskop tetap eksis dan mulai mampu bersaing

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat setiap bisnis film di bioskop tetap eksis dan mulai mampu bersaing BAB 1 PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Di era global ini persaingan antar dunia perfilman yang semakin ketat membuat setiap bisnis film di bioskop tetap eksis dan mulai mampu bersaing untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi juga dikenal sebagai media hiburan, informasi dan juga media edukasi.

BAB I PENDAHULUAN. Televisi juga dikenal sebagai media hiburan, informasi dan juga media edukasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan teknologi yang sudah di kenal akrab oleh masyarakat luas. Televisi juga dikenal sebagai media hiburan, informasi dan juga media edukasi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Hovland, komunikasi merupakan proses di mana individu menyampaikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Hovland, komunikasi merupakan proses di mana individu menyampaikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan tindakan yang setiap hari dilakukan oleh individu. Menurut Hovland, komunikasi merupakan proses di mana individu menyampaikan pesan, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak terhadap pendidikan anak-anak, karena anak adalah amanah yang

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak terhadap pendidikan anak-anak, karena anak adalah amanah yang BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penulisan Dalam kehidupan yang modern seperti sekarang ini tanggung jawab semua pihak terhadap pendidikan anak-anak, karena anak adalah amanah yang dititipkan oleh Allah SWT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media televisi merupakan media massa yang sering digunakan sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media televisi merupakan media massa yang sering digunakan sebagai media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media televisi merupakan media massa yang sering digunakan sebagai media penyampaian informasi. Kekuatan media massa televisi paling mempunyai kekuatan yang

Lebih terperinci

BAB I. komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass. communication (media komunikasi massa).

BAB I. komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass. communication (media komunikasi massa). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terdapat banyak definisi tentang komunikasi massa yang telah dikemukakan oleh para ahli. Komunikasi massa adalah komunikasi yang terdiri dari media cetak dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti petunjuk Allah dan rasul-nya. 1. perbuatan mungkar. Dan kini, dakwah mulai berkembang mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti petunjuk Allah dan rasul-nya. 1. perbuatan mungkar. Dan kini, dakwah mulai berkembang mengikuti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya dakwah adalah menyeru pada kebenaran dan menjauhi kebatilan. Di tinjau dari etimologi (bahasa)dakwah berasal dari bahasa Arab yang berarti panggilan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan khalayak luas yang biasanya menggunakan teknologi media massa. setiap pagi jutaan masyarakat mengakses media massa.

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan khalayak luas yang biasanya menggunakan teknologi media massa. setiap pagi jutaan masyarakat mengakses media massa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi massa merupakan suatu bentuk komunikasi dengan melibatkan khalayak luas yang biasanya menggunakan teknologi media massa seperti surat kabar, majalah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Film merupakan media komunikasi yang bersifat audio visual, dimana film diproduksi untuk menyampaikan suatu pesan. Pesan yang disampaikan berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah sebuah kebutuhan manusia dan bisa dibilang yang utama,

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah sebuah kebutuhan manusia dan bisa dibilang yang utama, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah sebuah kebutuhan manusia dan bisa dibilang yang utama, karena manusia berkomunikasi setiap hari. Dimana manusia sebagai mahluk sosial yang saling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan media komunikasi yang efektif. stasiun-stasiun televisi di Indonesian seperti RCTI, SCTV, ANTV,

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan media komunikasi yang efektif. stasiun-stasiun televisi di Indonesian seperti RCTI, SCTV, ANTV, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pentingnya komunikasi tidak dapat dipungkiri sebagai alat untuk berinteraksi dari individu ke individu yang lain. Disadari atau tidak bahwa manusia selalu melakukan

Lebih terperinci

ABSTRAK. : Antonime, Film Pendek, Film Pendek Bisu, Pantomime, Produser

ABSTRAK. : Antonime, Film Pendek, Film Pendek Bisu, Pantomime, Produser 1 ABSTRAK Film pendek memiliki banyak genre mulai drama cerita, documenter, kartun, bisu, animasi, boneka, stop-motion, dll, dengan waktu yang pendek. Film ANTOMIME bergenre bisu atau silent movie. Proses

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Munculnya media televisi dalam kehidupan manusia menghadirkan suatu peradaban, khususnya dalam proses komunikasi dan informasi yang bersifat massa. Televisi sebagai media yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, teknologi komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi komunikasi memudahkan setiap orang untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan hal penting untuk dapat berinteraksi dengan orang lain maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan hal penting untuk dapat berinteraksi dengan orang lain maupun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan hal yang setiap hari manusia lakukan dalam kehidupannya. Komunikasi merupakan hal penting untuk dapat berinteraksi dengan orang lain maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu, reposisi dan reformulasi metode dakwah di era kontemporer merupakan

BAB I PENDAHULUAN. itu, reposisi dan reformulasi metode dakwah di era kontemporer merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia pasti membutuhkan informasi untuk menambah pengetahuan dalam kehidupannya, baik informasi umum maupun infomasi agama. Segala informasi tersebut dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan manusia yang esensial untuk mencapai tujuan. Melalui informasi manusia dapat mengetahui peristiwa yang terjadi di sekitarnya, memperluas

Lebih terperinci