Jurnal Kesehatan OlahragaVol. 06 No. 2Edisi Oktober 2016 hal :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurnal Kesehatan OlahragaVol. 06 No. 2Edisi Oktober 2016 hal :"

Transkripsi

1 KEKALAHAN PEMAIN BULUTANGKIS GANDA PUTRA INDONESIA DARI PEMAIN GANDA PUTRA KOREA Muhammad Alif Arganata ( ) S1 Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya, Dosen Pembimbing : Dr. Pudjijuniarto, M.Pd NIP : Abstrak Bulutangkis merupakan olahraga yang sangat kompleks di mana penggemar permainan ini terbanyak kedua didunia setelah sepakbola. Bulutangkis Indonesia merupakan salah satu cabang olahraga yang bisa berprestasi dan bersaing hingga kancah Internasional. Salah satu andalannya adalah di sektor ganda putra. Pasangan Muhamad Ahsan dan Setiawan yang menempati peringkat dua dunia sekarang ini menjadi tumpuan Indonesia untuk mengibarkan merah putih di berbagai even Asia hingga Dunia. Adapun pasangan Lee Yong Dae dan Yoo Yean Seong yang menempati peringkat satu dunia merupakan pesaing utama dalam meraih gelar. Dari 12 pertemuan terakhir kedua pasangan ini sudah saling mengalahkan dengan agregat kemenangan 5 7 untuk. Dari beberapa pertemuan kedua tim peneliti ingin menganalisis dari sisi teknik bermain tim ganda putra Indonesia dari. Maka munculah rumusan masalah yaitu Bagaimana analisis teknik bermain bulutangkis tim ganda putra Indonesia terhadap tim ganda putra?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil analisis teknik bermain bulutangkis tim ganda putra Indonesia terhadap tim ganda putra. Analisis adalah proses pemecahan masalah ke dalam bagian bagiannya berdasarkan metode yang konsisten untuk mencapai pengertian tentang prinsip prinsip dasarnya. Dalam prosesnya dalam menjawab rumusan masalah yang ada, jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan informasi terkait dengan fenomena, kondisi atau variabel tertentu dan tidak dimaksudkan untuk melakukan pengujian hipotesis. Bentuk sederhana dari penelitian deskriptif adalah penelitian dengan satu variabel yang analisisnya biasa menggunakan statistic deskriptif seperti mean, media, presentase, grafik dan sebagainya. Hasil penelitian analisis teknik bermain bulutangkis antara tim ganda putra Indonesia dari tim ganda putra menunjukan dominasi pasangan Lee/Yoo dalam penguasaan teknik bermain lebih unggul dibanding dengan pasangan Hendra/Ahsan. Hal itu bisa dilihat dari pencapaian total pukulan teknik service, drive, lob, dropshot dan smash yang dilakukan serta beberapa kesalahan yang terjadi pada kedua tim. Dan hasil analisis kedua tim bisa dilihat dari grafik secara kesuluruhan pada lima pertandingan. Dalam lima pertemuan terakhir antara Indonesia dan, pasangan Hendra/Ahsan hanya mendominasi dalam melakukan teknik dropshot. Sedangkan pasangan Lee/Yoo mendominasi pada penguasaan teknik service, drive, lob dan smash. Kata Kunci : Bulutangis, Teknik bulutangkis, Analisis

2 ANALYSIS ABOUT DEFEAT INDONESIAN MEN S DOUBLES BADMINTON PLAYER OF THE KOREAN MEN S DOUBLES BADMINTON PLAYER Abstract Badminton is a sport that very complex in which a fan this game was the second largest in this world after football. Indonesia badminton was one of sports that can get achievement and do compete to the international arena. One of the top sector was in men s doubles. Indonesian couples, Muhamad Ahsan and Hendra Setiawan who ranks number two of the world today has become the pillar of Indonesia to hoist red and white flag at various even Asia until the world. As n couples, Lee Yong Dae and Yoo Yean Seong who ranks number one of the world was their main competitors to win the champion. Of 12 last meeting, both of the couple has been mutually beat with victory aggregate 5-7 for korea. From the several meetings both of team, researchers want to analyze about technique of the doubles team of Indonesian s game from. So, the researcher find the problem namely How was the analysis technique of playing badminton from Indonesian men s doubles team towards n men s doubles team?. The purpose of this research is to find the results of the analysis technique about playing badminton from Indonesian men s doubles team towards n men s doubles team. Analysis is the process of problem solving into parts of its based on the consistent method to reach the meaning of the basic principles. On the process to answer the formulation problem, this research used the kind of the research namely descriptive quantitative method where the research undertaken to gain information relating to the phenomenon, the condition or certain variables and not intended to do the testing of hypotheses. A simple form of descriptive research is a research with one variables that the analysis normally use statistic descriptive as mean, media, the percentage, charts and forth. The results of the research about analysis technique of play badminton between Indonesian doubles team and n doubles team showed that couples Lee/Yoo in their mastery of technique play badminton was more superior than couples Hendra/Ahsan. It can be seen from the attainment of total a blow technique service, drive, lob, dropshot and smash that has been done and some faults that occurred on both of teams. And the analysis both of teams can be seen from the charts totally on five games. At five last meeting between Indonesia and, couples Hendra/Ahsan only dominated in doing technique dropshot. While couples Lee/Yoo dominated in mastery technique service, drive, lob and smash. Keywords : Badminton, Technique of badminton, Analysis PENDAHULUAN Olahraga bulutangkis merupakan salah satu kegiatan di kalangan masyarakat yang ikut menunjang terbentuknya manusia Indonesia, yang tidak saja sehat jasmaniah dan rohaniah serta gemar olahraga sematamata, melainkan juga dengan satu cita-cita yaitu untuk mengharumkan nama, harkat dan derajat Negara Republik Indonesia di mata bangsa-bangsa di dunia ini.pada dasarnya bulu tangkis adalah olahraga yang memainkan shuttlecock dengan menggunakan raket. Tujuan utama dari permainan ini adalah untuk memukul shuttlecock melewati net ke arah lapangan lawan dan berusaha mematikan permainan lawan agar tidak dapat mengembalikan pukulan melewati net. Selain itu, olahraga ini merupakan permainan untuk saling memperebutkan poin yang tentunya harus dilakukan sesuai dengan aturan yang telah di tetapkan. Untuk bisa mendapat poin pemain harus sigap, cepat dan baik dalam mengontrol shuttlecock.

3 Olahraga ini merupakan permainan dengan menggunakan aturan reli poin, dimana dalam satu game terdiri atas 21 poin. Jika kedua pemain mencapai poin 20-20, maka terjadilah deuce (yus). Pemenang dapat ditentukan jika telah muncul selisih 2 poin (misalnya 22-20). Bila selisih masih 1 poin (21-20), pemenang belum dapat ditentukan. Angka maksimal tiap game adalah 30. Dengan demikian, jika terjadi poin 29-29, maka pemenangnya adalah pemain yang terlebih dulu mencapai angka 30. Bulutangkis sangat digemari di seluruh dunia, salah satunya adalah Indonesia. Negara yang memiliki peminat bulu tangkis yang cukup besar. Namun sangat disayangkan, tingginya animo masyarakat tidak dibarengi dengan adanya kualitas yang mumpuni dalam melatih dan membina para atlet baik tingkat daerah maupun nasional. Dilihat dari prestasi yang diraih selama kurun waktu 10 tahun terakhir, bisa dikatakan Indonesia masih bisa diperhitungkan sebagai Negara yang mampu bersaing dalam memperebutkan beberapa turnamen di berbagai ajang dunia. Di sektor ganda putra misalnya, pasangan andalan ganda putra Indonesia yang sekarang adalah Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan. Sebelum dengan Ahsan, Hendra Setiawan pernah berduet dengan Markis Kido dan pernah merasakan juara dunia bulu tangkis di tahun Beberapa tahun kemudian pasangan ganda putra mulai ada perombakan dan sekarang Muhammad Ahsan yang menjadi teman duet dari Hendra Setiawan. Pasangan ini juga pernah merasakan juara dunia bulu tangkis di tahun 2013 silam. Dalam menjalani beberapa kejuaraan dunia, semua atlet pasti mempunyai rival seteru dalam perebutan gelar juara maupun persaingan urutan ranking dunia. Lee Yong Dae dan Yoo Yean Seong adalah salah satu rival seteru Hendra/Ahsan asal yang sekarang menempati peringkat pertama dunia. Sedangkan Hendra Setiawan dan Mohamad Ahsan sendiri menempati peringkat kedua dunia. Kedua pasangan ini mulai bertemu pertama kalinya pada final kejuaraan Denmark Terbuka 20 Oktober 2013 yang dimenangkan oleh pasangan dua set sekaligus. Sedangkan pada babak pertama China Terbuka 13 Nopember 2013 kembali Indonesia menyerah dua set langsung dari pasangan Lee/Yoo. Sepekan kemudian mereka bertemu kembali di semifinal Hong Kong Terbuka 23 Nopember 2013 dan lagi lagi Hendra/Ahsan harus mengakui keunggulan pasangan itu dengan dua set sekaligus. Pada ajang Piala Thomas 22 Mei 2014 barulah pasangan Indonesia ini bisa mengalahkan Lee/Yoo lewat permainan rubber game. Ketangguhan pasangan atas Indonesia berlanjut di dua final, yaitu kejuaraan Jepang Terbuka 15 Juni 2014 dan Indonesia Terbuka 22 Juni 2014 yang samasama menang dengan dua set sekaligus. Di pertemuan final Asian Games 28 September 2014 dan Malaysia Terbuka 4 Mei 2015 Ahsan/Hendra mampu berjuang mengalahkan pasangan dengan permainan rubber game dan memperkecil selisih rekor pertemuan mereka menjadi (3-5). Di final kejuaraan Asia 26 April 2015 Lee/Yoo mampu meraih kemenangan lewat rubber game atas Hendra/Ahsan. Pada semifinal kejuaraan dunia 15 Agustus 2015 pasangan Indonesia itu bisa kembali mengalahkan Lee/Yoo dua set sekaligus. Namun pada babak penyisihan BWF 10 Desember Hendra/Ahsan harus kembali mengakui ketangguhan pasangan. Dan terakhir mereka bertemu di semifinal Thomas Cup 20 Mei 2016 yang dimenangkan dua set sekaligus oleh pasangan Indonesia dan memperkecil kembali rekor pertemuan mereka menjadi (5-7) untuk keunggulan pasangan.

4 Bisa dilihat bagaimana ketangguhan kedua pasangan ganda putra Indonesia dan merupakan ganda putra terbaik dunia saat ini. Dimana pasangan bulutangkis Lee/Yoo menempati peringkat pertama dunia, sedangkan Hendra/Ahsan berada di peringkat kedua. Dari beberapa uraian di atas penulis ingin meneliti beberapa pertemuan antara kedua pasangan dan Indonesia dengan cara menganalisis teknik bermain kedua tim. METODE PENELITIAN Metodologi penelitian adalah suatu cara yang berkaitan dengan penelitian yang dapat menggunakan sebuah penilaian itu berjalan dengan lancer sesuai dengan tujuan penelitian. Jenis Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013 : 8) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Menurut jenis penggolongannya, penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Dimana penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan gejala, fenomena atau peristiwa tertentu. Pengumpulan data diakukan untuk mendapatkan informasi terkait dengan fenomena, kondisi atau variabel tertentu dan tidak dimaksudkan untuk melakukan pengujian hipotesis. Bentuk sederhana dari penelitian deskriptif adalah penelitian dengan satu variabel. Demikian juga bentuk analisisnya biasanya mengggunakan statistic deskriptif seperti mean, median, presentase, rasio dan sebagainya (Maksum,2012:68) Musa (2007:9) mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan mengenai situasi-situasi atau kejadiankejadian, sehingga tidak perlu mencari atau menerangkan hubungan, membuat ramalan atau mendapatkan makna dan implikasi walaupun penelitian yang bertujuan untuk menemukan hal-hal tersebut dapat mencakup juga metode deskriptif. Ditinjau dari jenisnya penelitian ini adalah penelitian non-eksperimen dengan pendekatan kuantitatif, yaitu suatu penelitian dimana peneliti sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk memberikan perlakuan atau melakukan manipulasi terhadap variable yang mungkin berperan dalam munculnya suatu gejala, karena gejala yang diamati telah terjadi (ex post facto). (Maksum, 2012:13) Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi, yaitu teknik dimana mengambil data dengan cara mengunduh video pertandingan bulu tangkis di internet: 1. Final Malaysia Open 5 April 2015 di Kuala Lumpur, Malaysia. 2. Final Kejuaraan Asia 26 April 2015 di Wuhan, Cina. 3. Semifinal Kejuaraan Dunia 15 Agustus 2015 di Jakarta, Indonesia. 4. Penyisihan Grup BWF Superseries Finals 10 Desember 2015 di Dubai, Uni Emirat Arab. 5. Semifinal Kejuaraan Thomas Cup 20 Mei 2016 di Kunshan Sport Center, Cina. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan ditampilkan beberapa data yang diperoleh dari hasil penelitian. Data tersebut adalah hasil analisis teknik permainan bulutangkis yang dilakukan oleh subyek penelitian pada saat pengambilan

5 data berlangsung. Data dari hasil penelitian ini diambil sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Adapun data yang diperoleh meliputi hasil penelitian dari teknik pukulan service, drive, dropshot, lob dan smash. Tabel 4.1 Hasil Evaluasi Teknik Short Service dan Long Service Tim Ganda Putra Indonesia dan No Match Team 1 Malaysia Open 2 Asian Championships 3 Total BWF World Championships 4 Dubai World Superseries Finals 5 Thomas Cup Short Service Long Service X X Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Tabel 4.2 HasilEvaluasiTeknikDropshot, Smash dandrive Tim Ganda Putra Indonesia dan No Match Team 1 Malaysia Open 2 Asian Championships 3 Total BWF World Championships 4 Dubai World Superseries Finals 5 Thomas Cup Dropshot Smash Drive X X X Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia

6 Tabel 4.3 HasilEvaluasiTeknikLob Tim Ganda Putra Indonesia dan No Match Team Underhead Lob Overhead Lob X X 1 Malaysia Open Indonesia Asian Championships Indonesia Total BWF World Championships Indonesia Dubai World Superseries Finals Indonesia Thomas Cup Indonesia Berdasarkan hasil dari tabel diatas dijelaskan bahwa pada pertandingan Final Malaysia Open 2015 melawan tim bulutangkis ganda putra Indonesia berhasil melakukanshort service sempurna sebanyak 52 kali dan 4 kalinya out serta sekali pelanggaran saat long service. Sedangkan tim mampu mengarahkan 55 kali short service, 3 kalinya out serta sekali long service sempurna dan sekali melakukan pelanggaran. Pada pukulan dropshot Hendra/Ahsan mampu melakukan pukulan sebanyak 98 kali dan 16 pukulan lainya gagal. Pasangan Lee/Yoo hanya berhasil melakukan pukulan dropshot sebanyak 73 kali dan 14 pukulan lainnya gagal. Sedangkan pada pukulan smash Indonesia berhasil melakukan pukulan sebanyak 60 kali, 11 pukulan lainnya gagal dan tim mampu malakukan pukulan sempurna sebanyak 38 kali. Pada teknik underhand Indonesia berhasil melakukan pukulan sebanyak 67 kali, 22 pukulan lainnya gagal sedangkan berhasil memukul sebanyak 114 kali, 31 pukulan lainnya gagal. Sedangkan pada teknik overhead Hendra/Ahsan hanya melakukan pukulan sebanyak 5 kali dan sebanyak 2 kali. Dan pada teknik drive Indonesia melakukan pukulan sebanyak 107 kali, 16 pukulan lainnya gagal dan mengoleksi 99 kali pukulan, 10 pukulan lainnya gagal. Pada pertandingan Final Asia di China, tim bulutangkis ganda putra Indonesia mampu melakukan pukulan short service sebanyak 51 kali, 6 pukulan lainnya gagal dan berhasil melakukan 4 kali pukulan long service. Pada teknik dropshot dan smash, Hendra/Ahsan berhasil melakukan 175 kali pukulan dropshot, 12 pukulan lainnya gagal, 131 kali pukulan smash dan 2 kali pukulan lainnya gagal. Sedangkan pada teknik lob dan drive, Indonesia mampu melakukan 142 kali pukulan underhand, 28 pukulan lainnya gagal, 7 kali pukualan overhead, satu kali gagal dan 109 kali pukulan drive 14 pukulan lainya gagal. Sedangkan tim sendiri mampu melakukan pukulan short service sebanyak 63 kali, lima diantaranya gagal. Sedangkan pada teknik dropshot dan smash, Lee/Yoo mampu melakukan 89 kali pukulan smash sempurna dan101 kali pukulan dropshot, 13 pukulan lainnya gagal. Sedangkan pada teknik lob, mampu melakukan 236 kali pukulan underhand, 35 pukulan lainya gagal dan berhasil melakukan 4 kali pukuan overhead.

7 Sedangkan pada teknik drive, tercatat berhasil melakukan 115 kali pukulan dan 8 pukulan lainnya gagal. Di kejuaraan Total BWF World Championships, Indonesia berhasil melakukan pukulan short service sebanyak 39 kali sedangkan 35 kali dan masing-masing gagal melakukan sekali pukulan. Pada teknik long service hanya Indonesia yang menggunakannya dengan catatan sekali pukulan berhasil dan sekali pukulan lainnya gagal. Pada teknik dropshot dan smash, Hendra/Ahsan berhasil melakukan 78 kali pukulan dropshot 9 pukulan lainnya gagal, 66 kali pukulan smash 4 pukulan lainnya juga gagal. Sedangkan mampu melakukan 17 kali pukulan smash sempurna, 59 kali pukulan dropshot dan 10 pukulan lainnya gagal. Sedangkan pada teknik lob dan drive, Indonesia berhasil melakukan 42 kali berbanding 10 kali kegagalan pukulan underhand, 4 kali berbanding 1 kali pukulan overhead dan 62 kali berbanding 10 kali pukulan drive. Sedangkan sendiri mencatat 105 kali berbanding 23 kali pukulan underhand, tidak melakukan pukulan overhead dan menggunakan teknik drive sebanyak 59 kali berbanding 8 kali pukulan. Di babak penyisihan Dubai World Superseries, Indonesia berhasil melakukan 25 kali pukulan short service 2 kali pukulan gagal dan sekali berhasil melakukan long service. Pada teknik dropshot dan smash, Hendra/Ahsan mampu melakukan 69 kali pukulan dropshot 2 kali pukulan gagal dan berhasil melakukan 59 kali pukulan smash 3 pukulan lainnya gagal. Di teknik lob dan drive, pasangan Indonesia mampu melakukan 72 kali pukulan underhand 27 kali pukulan lainnya gagal, 3 kali berhasil melakukan pukulan overhead dan berhasil mencatat 53 kali pukulan drive berbanding 8 kali pukulan gagal. Pasangan sendiri mampu melakukan 41 kali short service dan sekali gagal serta berhasil melakukan sekali long service. Pada teknik dropshot dan smash, Lee/Yoo melakukan pukulan dropshot sebanyak 47 kali berbanding satu kali gagal dan mencatat 58 kali pukulan smash sempurna. Sedangkan pada teknik lob dan drive, pasangan ini mampu melakukan 96 kali underhand 25 kali pukulan lainnya gagal, sekali berhasil melakukan overhead dan mampu melakukan drive sebanyak 54 kali berbanding 2 kali pukulan gagal. Pertemuan terakhir di semifinal Thomas Cup, pasangan Indonesia mampu melakukan 39 kali short service 3 pukulan lainnya gagal berbanding yang berhasil melakukan 25 kali pukulan sempurna namun 2 kali gagal menggunakan teknik long service. Pada teknik dropshot dan smash, Hendra/Ahsan mampu mengungguli Lee/Yoo dengan mencatatkan 74 kali keberhasilan melakukan pukulan dropshot 6 kali pukulan lainnya gagal berbanding 50 kali pukulan berhasil dan 10 pukulan lainnya gagal, 49 kali pukulan smash sempurna berbanding 27 kali berhasil sekali gagal. Pada teknik lob dan drive, pasangan Indonesia mencatat melakukan 53 kali underhand14 pukulan lainnya gagal dan 50 kali drive 4 pukulan lainnya gagal. Sedangkan pasangan melakukan 95 kali pukulan underhand 21 pukulan lainnya gagal, sekali berhasil melakukan pukulan overhead dan sekali gagal serta mampu melakukan 53 kali pukulan drive 7 kali pukulan lainnya gagal Indonesia Grafik 4.1 Teknik Pukulan Service Tim Bulutangkis Ganda Putra Indonesia dan

8 Grafik 4.2 Teknik Pukulan Dropshot Tim Bulutangkis Ganda Putra Indonesia dan Indonesia Grafik 4.3 Teknik Pukulan Smash Tim Bulutangkis Ganda Putra Indonesia dan Indonesia Grafik 4.4 Teknik Pukulan Lob Tim Bulutangkis Ganda Putra Indonesia dan Indonesia Indonesia Grafik 4.5 Teknik Pukulan Drive Tim Bulutangkis Ganda Putra Indonesia dan Dilima pertemuan terakhir antara pasangan bulutangkis ganda putra Indonesia (Hendra/Ahsan) unggul agregat 3-2 atas pasangan (Lee/Yoo). Dipertemuan pertama yang berlangsung di Malaysia Open Indonesia menang dengan permainan rubber game 1-2 (21-14, 15-21, 21-23). Pada set pertama Indonesia melakukan banyak kesalahan pada saat mengantisipasi pukulan smash dari pasangan. Pengembalian shuttlecock menggunakan teknik lob dan dropshot kurang tepat sasaran. Sehingga dapat mencuri kemenangan di set pertama. Pada set kedua dan ketiga Indonesia berhasil membalikkan keadaan dengan melakukan pukulan smash dan dropshot lebih banyak untuk meraih kemenangan dan keluar sebagai juara. Namun secara keseluruhan rata-rata efektivitas dalam melakukan teknik service, dropshot, smash, lob dan drive masih mendominasi sedikit lebih banyak dari Indonesia. Dipertemuan keduapada ajang Final Asian, Indonesia harus mengakui keunggulan dengan rubber game 1-2 (21-18, 22-24, 18-21). Pada set pertama pasangan Hendra/Ahsan berhasil mencuri kemenangan dengan melakukan serangan andalan menggunakan pukulan dropshot. Sementara di set kedua dan ketiga Indonesia banyak melakukan kesalahan sendiri. Kurang efektifnya dalam melakukan pukulan service yang jatuh diluar garis area lawan, pukulan dropshot yang out maupun tidak melewati net dan juga pengembalian smash yang kurang akurat membuat memenangakan dua set terakhir dan keluar sebagai juaranya. Dilihat rata-rata pukulan yang dilakukan kedua pasangan, Indonesia berhasil unggul dalam teknik dropshot, sedangkan pukulan service, smash, drive dan lob masih unggul pasangan. Pada semifinal kejuaraan dunia yang berlangsung di Jakarta, Indonesia berhasil mengandaskan perlawanan lewat kemenangan dua set sekaligus 2-0 (21-17, 21-19). yang sering melakukan pukulan lob tidak di sia-siakan Indonesia untuk melancarkan

9 serangan. Tercatat Hendra/Ahsan lebih sering melakukan pukulan smash dan dropshot untuk memaksa lawan bertahan. Dan hasilnya Indonesia berhasil meraih kemenangan dua set dan lolos ke babak final. Untuk taknik service dan drive kedua pasangan ganda putra melakukan pukulan yang berimbang. Dari keseluruhan pukulan yang dilakukan, kemenangan Indonesia dapat diraih dari unggulnyaefektifitas pukulan dropshot, sedangkan teknik service, smash, lob dan drive masih didominasi. Di babak penyisihan Dubai Superseries, berhasil kembali menjauh dari rekor pertemuan dengan kemenangan dua set langsung 2-0 (21-19,21-10) atas pasangan Indonesia. Kini giliran pasangan Indonesia yang melakukan kesalahan dengan seringnya melakukan pukulan lob di set pertama dan kedua. Hal itu menjadi kesempatan pasangan dengan melancarkan pukulan smash yang akurat dalam mencuri poin. Tidak jarang juga Lee/Yoo juga melakukan pukulan dropshot untuk mematikan pergerakan lawan. Dua kali gagal melakukan service dan juga kurang cermat dalam pukulan drive membuat pasangan merengkuh kemenangan atas Indonesia. Secara umum pada pertandingan ini, mendominasi dalam melakukan pukulan service, dropshot, smash, lob dan drive atas pasangan. Pada pertemuan terakhir di babak semifinal Thomas Cup, Indonesia berhasil mengalahkan pasangan dengan kemenangan dua set 2-0 (21-15, 21-12). Pada pertandingan kali ini, pasangan Hendra/Ahsan mampu mendominasi jalannya pertandingan. Melalui pukulan lob yang dilakukan pasangan di set pertama dan kedua mampu dimaksimalkan Indonesia untuk mencuri poin. Lewat serangan khas dengan pukulan dropshot dan smash membuat para pemain untuk bertahan. Hasilnya pertahanan tidak mampu membendung serangan Hendra/Ahsan dalam melakukan serangan cepat. Serangan balik melalui pukulan drive juga tidak mampu membalikkan keadaan pasangan nomor satu dunia saat ini dan harus mengakui keunggulan Indonesia pada pertemuan kali ini. Dalam pertemuan ini pasangan Hendra/Ahsan mampu mendominasi efektivitas dalam melakukan pukulan service, dropshot, smash dan smash. Sementara hanya unggul dalam pukulan lob. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV berikut adalah kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini 1. Tingkat keberhasilan dalam melakukan pukulan service masih didominasi pasangan secara keseluruhan. Indonesia hanya mampu unggul sedikit lebih banyak pada pertemuan terakhir. 2. Pukulan dropshot yang menjadi andalan Indonesia lebih mendominasi dari yang hanya unggul pada pertemuan pertama. 3. Ketepatan dalam melakukan pukulan smash masih didominasi oleh pasangan, sedangkan pasangan Indonesia hanya unggul dipertemuan terakhir. 4. Secara keseluruhan pukulan lob dikuasai oleh pasangan dilima pertemuan dengan Indonesia 5. Serangan dengan pukulan drive juga didominasi oleh, dimana Indonesia hanya mampu ungul dipertemuan terakhir. SARAN Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah 1. Melihat dari hasil penelitian diatas, sebaiknya pemain ganda putra Indonesia lebih meningkatkan latihan teknik lob, drive dan smash. Mengurangi kesalahan dalam melakukan pukulan service dan mempertahankan teknik dropshot sebagai

10 salah satu serangan terbaik daalm meraih poin 2. Bagi pemain maupun pelatih dapat melihat kelebihan dan kekurangan sebuah tim dengan mengamati video pertandingan untuk menambah teknik permainan bulutangkis dan juga sebagai dasar menyusun program latihan. DAFTAR PUSTAKA Alhusin, Syahri Gemar Bermain Bulutangkis. Sukoharjo. Seti-Aji. Azwar, Saifuddin Metode Penelitian. Yogyakarta. Pustaka Belajar. BWF World Badminton Ranking, (Online), aspx?id=14955, diakses 26 Mei Dinata, Marta &Tarigan Herman Bulu Tangkis.Ciputat. Cerdas Jaya. Firmansyah, Uswan Keterampilan Bermain Bulutangkis Ditinjau dari Unsur Fisik Dominan Dalam Bulutangkis pada Pemain Tunggal Anak Putra Persatuan Bulutangkis Purnama. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Islahuzzaman Analisis Teknik Dasar Pukulan Bulutangkis Game 21 pada Tunggal Putra. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Juang, Brian Raka Analisis Kelebihan dan Kelemahan Keterampilan Teknik Bermain Bulutangkis pada Pemain Tunggal Putra Terbaik Indonesia Tahun Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 03. Nomor 01 Tahun 2015: hal.112. Maksum, Ali Metodologi Penelitian. Surabaya. Unesa University Press. Musa, Mohammad & Nurfitri, Titi Metodologi Penelitian. Jakarta. Fajar Agung. Poole, James Belajar Bulutangkis. Bandung. Pionir Jaya. Putri, Hikmah Nindya Analisis Pertandingan Bulutangkis Final Tunggal Putra pada Olimpiade Musim Panas XXX di London Vol 01. Nomor 01 Tahun 2013 : hal.3. Subarjah, Herman Hasil Belajar Keterampilan Bermain Bulutangkis Studi Eksperimen pada Siswa Diklat Bulutangkis FPOK-UPI. Jurnal Cakrawala Pendidikan, November 2010, Th. XXIX, No. 3: hal.327. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.Bandung.Alfabeta. Usman, Tumin Atmadi Kejar Bulutangkis. Jakarta. Rineka Cipta.

ANALISIS KEMENANGAN LEE CHONG WEI DALAM PERTANDINGAN MELAWAN CHEN LONG

ANALISIS KEMENANGAN LEE CHONG WEI DALAM PERTANDINGAN MELAWAN CHEN LONG ANALISIS KEMENANGAN LEE CHONG WEI DALAM PERTANDINGAN MELAWAN CHEN LONG Fajar Ahsani (Ilmu Keolahragaan, Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya) (Fajarahsani23@gmail.com)

Lebih terperinci

Analisis Kelebihan Dan Kekurangan Keterampilan Teknik Bermain

Analisis Kelebihan Dan Kekurangan Keterampilan Teknik Bermain Analisis Kelebihan Dan Kekurangan Keterampilan Teknik Bermain ANALISIS KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KETERAMPILAN TEKNIK BERMAIN PADA PERMAINAN TUNGGAL PUTRI BULUTANGKIS (Studi Kasus Pada Pertandingan Antara

Lebih terperinci

JURNAL ILMIAH OLAHRAGA. Hikmah Nindya Putri/

JURNAL ILMIAH OLAHRAGA. Hikmah Nindya Putri/ JURNAL ILMIAH OLAHRAGA Hikmah Nindya Putri/ 096484016 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI PROGRAM STUDI S1 ILMU KEOLAHRAGAAN 2013 1 ANALISIS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bulutangkis merupakan salah satu olahraga yang terkenal di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bulutangkis merupakan salah satu olahraga yang terkenal di Indonesia. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bulutangkis merupakan salah satu olahraga yang terkenal di Indonesia. Olahraga ini menarik minat berbagai kelompok umur, berbagai tingkat keterampilan, dan pria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bulutangkis adalah permainan olahraga yang tidak diketahui pasti asal mula nya, namun sejarah mencatat bahwa permainan menggunakan pedal kayu dan shuttlecock

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Permainan Bulutangkis adalah permainan yang sangat terkenal di dunia dan sangat digemari oleh semua kalangan masyarakat. Olahraga ini dapat menarik minat

Lebih terperinci

OLEH DILLA FARID W. T

OLEH DILLA FARID W. T KONTRIBUSI ANTISIPASI, KECEPATAN REAKSI, KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN, KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL PUKULAN BACKHAND NET CLEAR PADA ATLET BULUTANGKIS PB

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Gambar 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, dalam Arinil, N, 2013, hlm. 34). Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga bulutangkis merupakan suatu permainan yang dimainkan oleh dua orang atau empat orang yang saling berlawanan dengan menggunakan raket, net dan satelkok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya yang bermain bulutangkis baik di ruangan tertutup (indoor)

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya yang bermain bulutangkis baik di ruangan tertutup (indoor) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bulutangkis merupakan cabang olahraga permainan yang digemari oleh masyarakat Indonesia, baik laki-laki maupun perempuan, mulai dari anak-anak hingga dewasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang selalu melakukan aktifitas jasmani, aktifitas itu berupa gerak yang membutuhkan keaktifan setiap anggota badan sesuai dengan fungsinya

Lebih terperinci

HUBUNGAN WHOLE BODY REACTION TIME DAN ANTICIPATION REACTION TIME DENGAN KETEPATAN PENGEMALIAN SERANGAN SMASH PADA PERMAINAN BULUTANGKIS

HUBUNGAN WHOLE BODY REACTION TIME DAN ANTICIPATION REACTION TIME DENGAN KETEPATAN PENGEMALIAN SERANGAN SMASH PADA PERMAINAN BULUTANGKIS HUBUNGAN WHOLE BODY REACTION TIME DAN ANTICIPATION REACTION TIME DENGAN KETEPATAN PENGEMALIAN SERANGAN SMASH PADA PERMAINAN BULUTANGKIS Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Univeristas Pendidikan

Lebih terperinci

2015 UJI VALIDITAS DAN REABILITAS INSTRUMEN TES FOREHAND SMASH DARI JAMES POOLE UNTUK CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

2015 UJI VALIDITAS DAN REABILITAS INSTRUMEN TES FOREHAND SMASH DARI JAMES POOLE UNTUK CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan bulutangkis adalah cabang olahraga yang banyak digemari oleh masyarakat di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rukita Ramdan, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rukita Ramdan, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga permainan populer yang sudah dikenal oleh semua orang, baik masyarakat Indonesia maupun oleh masyarakat Internasional.

Lebih terperinci

SISTEM RANKING PERSATUAN BULUTANGKIS SELURUH INDONESIA

SISTEM RANKING PERSATUAN BULUTANGKIS SELURUH INDONESIA 1. Definisi SISTEM RANKING PERSATUAN BULUTANGKIS SELURUH INDONESIA Ranking Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia () adalah daftar atlet/pasangan atlet berdasarkan pengumpulan poin ranking hasil dari

Lebih terperinci

JURNAL. Oleh: AINU ROHMAT HAFIDI Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. Mokhammad Firdaus, M.Or.

JURNAL. Oleh: AINU ROHMAT HAFIDI Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. Mokhammad Firdaus, M.Or. JURNAL HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PUKULAN LOB DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA SISWA SMA NEGERI 1 SUKOMORO KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bulutangkis merupakan cabang olahraga yang diminati di berbagai penjuru dunia, dikarenakan bulutangkis merupakan cabang olahraga yang dapat dimainkan oleh berbagai

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian merupakan suatu pencarian fakta, menghimpun data, mengadakan pengukuran, analisis, membandingkan, mencari hubungan, dan menafsirkan halhal yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Malaya. Sejak saat itu pemain bulutangkis Indonesia mulai di perhitungkan di

BAB I PENDAHULUAN. Malaya. Sejak saat itu pemain bulutangkis Indonesia mulai di perhitungkan di BAB I 1.1. LATAR BELAKANG PENDAHULUAN Bulutangkis di indonesia dimulai dengan peraihan kemenangan thomas cup pada tahun 1958 di singapura setelah mengalahkan juara bertahan malaya. Awalnya atlet Indonesia

Lebih terperinci

TINGKAT KEMAMPUAN SERVIS PENDEK FOREHAND DAN KEMAMPUAN SMASH BULUTANGKIS SISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP N 32 PURWOREJO

TINGKAT KEMAMPUAN SERVIS PENDEK FOREHAND DAN KEMAMPUAN SMASH BULUTANGKIS SISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP N 32 PURWOREJO TINGKAT KEMAMPUAN SERVIS PENDEK FOREHAND DAN KEMAMPUAN SMASH BULUTANGKIS SISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP N 32 PURWOREJO THE LEVEL OF PROFICIENCY OF BADMINTON S SHORT SERVE FOREHAND

Lebih terperinci

SISTEM RANKING PBSI PENGURUS BESAR PERSATUAN BULUTANGKIS SELURUH INDONESIA

SISTEM RANKING PBSI PENGURUS BESAR PERSATUAN BULUTANGKIS SELURUH INDONESIA SISTEM RANKING PBSI PENGURUS BESAR PERSATUAN BULUTANGKIS SELURUH INDONESIA 2007 DAFTAR ISI SISTEM RANGKING PBSI 1. Definisi... 1 2. Kejuaraan Yang Mendapatkan Poin Ranking... 1 3. Jadwal Publikasi Ranking

Lebih terperinci

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI DENGAN KECEPATAN DAN KETEPATAN SMASH DALAM CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI DENGAN KECEPATAN DAN KETEPATAN SMASH DALAM CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI DENGAN KECEPATAN DAN KETEPATAN SMASH DALAM CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS Reza Hermansyah, Iman Imanudin, Badruzaman Program Studi Ilmu Keolahragaan Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga prestasi yang banyak di

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga prestasi yang banyak di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga prestasi yang banyak di gemari masyarakat Indonesia. Terbukti bahwa permainan bulutangkis di mainkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ruangan untuk rekreasi juga sebagai ajang persaingan. Shuttlecock bulutangkis

BAB I PENDAHULUAN. ruangan untuk rekreasi juga sebagai ajang persaingan. Shuttlecock bulutangkis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bulutangkis merupakan salah satu olahraga yang terkenal di Indonesia. Olahraga ini menarik minat berbagai kelompok umur, berbagai tingkat keterampilan, pria

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS Bulutangkis PEKAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS SEBELAS MARET TIMELINE OLIMPIADE BADMINTON

PETUNJUK TEKNIS Bulutangkis PEKAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS SEBELAS MARET TIMELINE OLIMPIADE BADMINTON PETUNJUK TEKNIS Bulutangkis PEKAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS SEBELAS MARET TIMELINE OLIMPIADE BADMINTON Tempat: GOR UNS WAKTU LAPANGAN 1 LAPANGAN 2 LAPANGAN 3 Ket. Ket. MULAI DUR TEAM VS TEAM TEAM VS TEAM

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI PENGARUH METODE LATIHAN DRILL DAN BERPASANGAN TERHADAP KETEPATAN PUKULAN SMASH PADA PERSATUAN BULUTANGKIS THOKEWOH KLATEN TAHUN 2016

JURNAL SKRIPSI PENGARUH METODE LATIHAN DRILL DAN BERPASANGAN TERHADAP KETEPATAN PUKULAN SMASH PADA PERSATUAN BULUTANGKIS THOKEWOH KLATEN TAHUN 2016 JURNAL SKRIPSI PENGARUH METODE LATIHAN DRILL DAN BERPASANGAN TERHADAP KETEPATAN PUKULAN SMASH PADA PERSATUAN BULUTANGKIS THOKEWOH KLATEN TAHUN 2016 Oleh: DARJANTO UTORO K5612020 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

Hubungan Kemampuan Servis. (Ibnu Nur Budiawan)

Hubungan Kemampuan Servis. (Ibnu Nur Budiawan) HUBUNGAN KEMAMPUAN SERVIS PANJANG DAN SERVIS PENDEK DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN TUNGGAL BULUTANGKIS SISWA KELAS VII YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS DI SMP NEGERI 2 NGEMPLAK SLEMAN DIY CORRELATION

Lebih terperinci

BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra

BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra KLIPING BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra Disusun Oleh : Nama : Zurpa Kelas : X MIPA 5 SMA N 2 BATANG HARI BULU TANGKIS Bulu tangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga ialah suatu aktifitas jasmani yang banyak dilakukan oleh masyarakat, keberadaannya sekarang ini tidak lagi dipandang sebelah mata tetapi sudah menjadi

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajuakan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK.

SKRIPSI Diajuakan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK. KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN, KEKUATAN OTOT PERUT, KEKUATAN OTOT PERAS TANGAN DAN KONSENTRASI TERHADAP KETEPATAN PUKULAN JUMPING SMASH PADA ATLET BULUTANGKIS KABUPATEN JOMBANG SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bulutangkis adalah cabang olahraga yang banyak digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bulutangkis adalah cabang olahraga yang banyak digemari oleh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bulutangkis adalah cabang olahraga yang banyak digemari oleh masyarakat di seluruh dunia, seperti negara-negara bagian Eropa dan Afrika tidak terkecuali

Lebih terperinci

HUBUNGAN WHOLE BODY REACTION TIME DAN ANTICIPATION REACTION TIME DENGAN KETEPATAN PENGEMBALIAN SERANGAN SMASH

HUBUNGAN WHOLE BODY REACTION TIME DAN ANTICIPATION REACTION TIME DENGAN KETEPATAN PENGEMBALIAN SERANGAN SMASH HUBUNGAN WHOLE BODY REACTION TIME DAN ANTICIPATION REACTION TIME DENGAN KETEPATAN PENGEMBALIAN SERANGAN SMASH Maliki Akbar, Muhamad Firman Azhari, Heraman Subarjah Universitas Pendidikan Indonesia Jl.

Lebih terperinci

Abdul Rohim S1Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya, Dr. Amrozi Khamidi, M.Pd.

Abdul Rohim S1Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya, Dr. Amrozi Khamidi, M.Pd. S-1 PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA EFEKTIVITAS PUKULAN SMASH PADA PERMAINAN BULUTANGKIS (Studi Pada Tim Musica Champion Saat Pertandingan Tunggal Putra Beregu Djarum Superliga 2017 DBL Arena Surabaya)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini peningkatan prestasi olahraga di zaman moderen ini harus dimiliki bangsa Indonesia, terutama berbicara tentang olahraga khususnya olahraga prestasi, olahraga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tenis lapangan merupakan salah satu jenis olahraga yang populer dan banyak digemari disemua lapisan masyarakat juga merupakan suatu permainan yang sangat menyenangkan.

Lebih terperinci

BULUTANGKIS OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014

BULUTANGKIS OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 BULUTANGKIS OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 I. NOMOR PERTANDINGAN Pertandingan olahraga Bulutangkis Beregu Campuran : - Tunggal Putra - Tunggal Putri - Ganda Putra - Ganda Putri - Ganda Campuran Perseorangan

Lebih terperinci

LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS

LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS BADMINTON LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS CABANG BADMINTON LIGA MEDIKA 2018 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Peserta Bulutangkis IMSSO Liga Medika 2018 adalah sebuah kontingen

Lebih terperinci

PENGARUH METODE LATIHAN DAN POWER TUNGKAI TERHADAP KELINCAHAN

PENGARUH METODE LATIHAN DAN POWER TUNGKAI TERHADAP KELINCAHAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN POWER TUNGKAI TERHADAP KELINCAHAN (Studi Eksperimen Metode Latihan Berbeban dan Plaiometrik Terhadap Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta 2011)

Lebih terperinci

E-JOURNAL. Oleh Nungki Fortuna Dewi NIM

E-JOURNAL. Oleh Nungki Fortuna Dewi NIM PENGARUH PERMAINAN TARGET TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN PUKULAN SERVIS PENDEK PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS DI SMP NEGERI 1 WATES KULONPROGO DIY E-JOURNAL Oleh Nungki Fortuna Dewi NIM 12601241008

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rahmat Hidayatuloh, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rahmat Hidayatuloh, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bulutangkis pada hakekatnya adalah suatu permainan yang saling berhadapan satu orang lawan satu orang atau dua orang lawan lawan dua orang, dengan

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP KEMAMPUAN JUMP SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA SISWA KELAS VII SMP SANTA MARIA KOTA SELATAN TAHUN 2013

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP KEMAMPUAN JUMP SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA SISWA KELAS VII SMP SANTA MARIA KOTA SELATAN TAHUN 2013 PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP KEMAMPUAN JUMP SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA SISWA KELAS VII SMP SANTA MARIA KOTA SELATAN TAHUN 2013 JAMAL AGUNTA NURHAYATI LIPUTO MARSA LIE TUMBAL JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KEMAMPUAN PUKULAN SERVIS PANJANG, LOB DAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP MUHAMMADIYAH 2 DEPOK

KEMAMPUAN PUKULAN SERVIS PANJANG, LOB DAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP MUHAMMADIYAH 2 DEPOK KEMAMPUAN PUKULAN SERVIS PANJANG, LOB DAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP MUHAMMADIYAH 2 DEPOK ABILITY LONG A SERVE, LOB AND SMASH IN BADMINTON GAME IN BADMINTON

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping itu masih ada bermacam-macam tujuan lain. Ada orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping itu masih ada bermacam-macam tujuan lain. Ada orang yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya maksud permainan tenis adalah berolahraga. Tapi disamping itu masih ada bermacam-macam tujuan lain. Ada orang yang bermain tenis hanya untuk

Lebih terperinci

SILABUS DAN RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: TEORI & PRAKTEK BULUTANGKIS (KEP 233) DOSEN PENGAMPU: WAWAN JUNRESTI DAYA S.Si M.

SILABUS DAN RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: TEORI & PRAKTEK BULUTANGKIS (KEP 233) DOSEN PENGAMPU: WAWAN JUNRESTI DAYA S.Si M. SILABUS DAN RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: TEORI & PRAKTEK BULUTANGKIS (KEP 233) DOSEN PENGAMPU: WAWAN JUNRESTI DAYA S.Si M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya masyarakat, mulai anak usia dini yang ikut serta dalam setiap

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya masyarakat, mulai anak usia dini yang ikut serta dalam setiap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bulutangkis merupakan olahraga yang banyak digemari oleh masyarakat di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat nasional dan dimainkan hampir di semua kota di Indonesia khususnya

BAB I PENDAHULUAN. tingkat nasional dan dimainkan hampir di semua kota di Indonesia khususnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bulutangkis pada tahun 1950 sudah menjadi permainan tingkat nasional dan dimainkan hampir di semua kota di Indonesia khususnya di Sumatra, Jawa, Sulawesi

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN STRATEGI DAN TAKTIK BAGIPEMAIN SPIRIT FUTSAL AKADEMI KULON PROGO TAHUN 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

TINGKAT PENGETAHUAN STRATEGI DAN TAKTIK BAGIPEMAIN SPIRIT FUTSAL AKADEMI KULON PROGO TAHUN 2015 ARTIKEL E-JOURNAL TINGKAT PENGETAHUAN STRATEGI DAN TAKTIKK BAGIPEMAIN SPIRIT FUTSAL AKADEMI KULON PROGO TAHUN 2015 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh: Imam Dharma Pradipta NIM 10601244236 PENDIDIKANN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

Lebih terperinci

PERATURAN KHUSUS CABANG BULUTANGKIS IMSSO LIGA MEDIKA 2017

PERATURAN KHUSUS CABANG BULUTANGKIS IMSSO LIGA MEDIKA 2017 PERATURAN KHUSUS CABANG BULUTANGKIS IMSSO LIGA MEDIKA 2017 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Peserta bulutangkis Liga Medika 2017 adalah sebuah tim yang terdiri atas mahasiswa/i strata 1 Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

Oleh: Ilham Arvan Junaidi (Dosen Universitas PGRI Palembang) Kata Kunci: Kekuatan Pegangan, Daya Tahan Kekuatan, Jumping Smash

Oleh: Ilham Arvan Junaidi (Dosen Universitas PGRI Palembang) Kata Kunci: Kekuatan Pegangan, Daya Tahan Kekuatan, Jumping Smash Wahana Didaktika Vol. 12 No. 2 Mei 2014 : 62-71 HUBUNGAN KEKUATAN PEGANGAN DAN DAYATAHAN KEKUATAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KETERAMPILAN JUMPING SMASH ATLET UNIT KEGIATAN OLAHRAGA BULUTANGKIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN POSISI BERUBAH DAN TETAP TERHADAP HASIL DROPSHOT

PENGARUH LATIHAN POSISI BERUBAH DAN TETAP TERHADAP HASIL DROPSHOT PENGARUH LATIHAN POSISI BERUBAH DAN TETAP TERHADAP HASIL DROPSHOT (Studi Eksperimen Pemain Bulutangkis Putra Usia 11-14 tahun club Gatra Semarang Tahun 2016) SKRIPSI diajukan dalam rangka penyelesaian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TES KETERAMPILAN SERVIS PENDEK BULUTANGKIS UNTUK ATLET KELOMPOK ANAK-ANAK, PEMULA, REMAJA DAN TARUNA

PENGEMBANGAN TES KETERAMPILAN SERVIS PENDEK BULUTANGKIS UNTUK ATLET KELOMPOK ANAK-ANAK, PEMULA, REMAJA DAN TARUNA P e n g e m b a n g a n T e s K e t e r a m p i l a n... ( A n t o n N u g r o h o ) 1 PENGEMBANGAN TES KETERAMPILAN SERVIS PENDEK BULUTANGKIS UNTUK ATLET KELOMPOK ANAK-ANAK, PEMULA, REMAJA DAN TARUNA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Olahraga pada dasarnya mempunyai peran yang sangat strategis bagi upaya pembentukan dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia untuk pembangunan. Suatu kota,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Munculnya klub-klub

BAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Munculnya klub-klub BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak digemari oleh masyarakat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Munculnya klub-klub bulutangkis

Lebih terperinci

Kata Kunci : efektivitas, checking yeop chagi, dollyo chagi, idan dollyo chagi, taekwondo

Kata Kunci : efektivitas, checking yeop chagi, dollyo chagi, idan dollyo chagi, taekwondo Efektivitas Tendangan Checking...(Wulan Rachmahani) 1 EFEKTIVITAS CHECKING YEOP CHAGI, DOLLYO CHAGI DAN IDAN DOLLYO CHAGI DALAM MEMBUKA SERANGAN PADA PERTANDINGAN TAEKWONDO KYORUGI KELAS SENIOR DI UPI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis mendorong, memberi, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani dan sosial. Olahraga sebagai salah satu aspek

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semoga makalah ini bermamfaat untuk para pembaca.

Kata Pengantar. Semoga makalah ini bermamfaat untuk para pembaca. Kata Pengantar Puju syukur penulis ucapkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-nya makalah yang berjudul Makalah Bulu Tangkis ini dapat terselesaikan sesuai dengan yang diharapkan dan tepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga squash merupakan olahraga yang mulai berkembang di Indonesia. Terbukti sudah mulai munculnya klub-klub squash yang tersebar di Indonesia. Walaupun

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL RETURN BERPASANGAN TERHADAP HASIL PUKULAN DROPSHOOT DAN PUKULAN LOB JURNAL. Oleh DODI ALVINDO

EFEKTIVITAS MODEL RETURN BERPASANGAN TERHADAP HASIL PUKULAN DROPSHOOT DAN PUKULAN LOB JURNAL. Oleh DODI ALVINDO EFEKTIVITAS MODEL RETURN BERPASANGAN TERHADAP HASIL PUKULAN DROPSHOOT DAN PUKULAN LOB JURNAL Oleh DODI ALVINDO PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sekolah pada hakikatnya merupakan lembaga pendidikan yang bertugas untuk

I. PENDAHULUAN. Sekolah pada hakikatnya merupakan lembaga pendidikan yang bertugas untuk 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah pada hakikatnya merupakan lembaga pendidikan yang bertugas untuk membantu mengembangkan seluruh potensi anak didiknya, membekalinya dengan ilmu pengetahuan, sikap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah merupakan salah satu cabang olahraga yang cukup di gemari di Indonesia hampir semua kalangan orang menggemari olahraga ini, prestasinya pun dari tahun 1980an

Lebih terperinci

Abdillah. backhand tenis lapangan pada mahasiswa Penjaskesrek semester VI IKIP-PGRI

Abdillah. backhand tenis lapangan pada mahasiswa Penjaskesrek semester VI IKIP-PGRI PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DENGAN PENDEKATAN BERMAIN DAN PENDEKATAN TRADISIONAL TERHADAP KEMAMPUAN GROUNDSTROKE BACKHAND TENIS LAPANGAN PADA MAHASISWA SEMESTER VI PENJASKESREK IKIP-PGRI PONTIANAK

Lebih terperinci

Peraturan Ambassador Cup Ketentuan Kontingen, Tim/Atlet dan Pendukungnya

Peraturan Ambassador Cup Ketentuan Kontingen, Tim/Atlet dan Pendukungnya Peraturan Ambassador Cup 2013 Ketentuan Kontingen, Tim/Atlet dan Pendukungnya 1. Kontingen adalah kumpulan tim/atlet pertandingan yang mewakili masing-masing komunitas Indonesia di Belanda ditambah dengan

Lebih terperinci

Waktu awal nulis di blog tentang bulutangkis, belum kepikiran untuk menulis buku bulutangkis, dulu hanya sekadar seperti nulis buat laporan olahraga

Waktu awal nulis di blog tentang bulutangkis, belum kepikiran untuk menulis buku bulutangkis, dulu hanya sekadar seperti nulis buat laporan olahraga Kenapa Bulutangkis? Karena ini satu-satunya olahraga yang saya bisa nikmati dan bisa saya mainkan. Mungkin gegara masih kecil dulu, saya kenyang dengan tayangan bulutangkis di TV yang memang dalam masa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. UU RI NO 3 tahun 2005 BAB II pasal 4 sistem keolahragaan nasional

I. PENDAHULUAN. UU RI NO 3 tahun 2005 BAB II pasal 4 sistem keolahragaan nasional 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang UU RI NO 3 tahun 2005 BAB II pasal 4 sistem keolahragaan nasional berbunyi Keolahragaan nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Permainan bulutangkis merupakan permainan yang sangat familiar dari jaman dahulu hingga saat ini dan juga permainan yang sangat di gemari oleh semua kalangan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PUKULAN SERVIS BACKHAND PADA PERMAINAN BULUTANGKIS MELALUI METODE BERMAIN SISWA KELAS XII AP 4 SMKN 1 GORONTALO

MENINGKATKAN PUKULAN SERVIS BACKHAND PADA PERMAINAN BULUTANGKIS MELALUI METODE BERMAIN SISWA KELAS XII AP 4 SMKN 1 GORONTALO MENINGKATKAN PUKULAN SERVIS BACKHAND PADA PERMAINAN BULUTANGKIS MELALUI METODE BERMAIN SISWA KELAS XII AP 4 SMKN 1 GORONTALO FIKK, UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO (ABD. HALID SAMIR) Abstrak Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat menyenangkan dan sangat menggairahkan, tidak ada batasan. menunjang permainan tenis menjadi lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat menyenangkan dan sangat menggairahkan, tidak ada batasan. menunjang permainan tenis menjadi lebih baik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tenis Lapangan merupakan salah satu jenis olahraga yang populer dan banyak digemari semua lapisan masyarakat, juga merupakan suatu permainan yang sangat menyenangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang menggeluti olahraga tenis lapangan atau menjadi sumber mata

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang menggeluti olahraga tenis lapangan atau menjadi sumber mata BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga tennis lapangan merupakan salah satu olahraga permainan yang sudah berkembang luas di masyarakat. Olahraga Tenis lapangan dilakukan dengan memainkan

Lebih terperinci

Perbedaan Ketepatan Overhead...(Ardiansyah Trias D) 1

Perbedaan Ketepatan Overhead...(Ardiansyah Trias D) 1 Perbedaan Ketepatan Overhead...(Ardiansyah Trias D) 1 PERBEDAAN KETEPATAN OVERHEAD SMASH SILANG POSISI GENAP DAN OVERHEAD SMASH SILANG POSISI GANJIL DI SEKOLAH BULUTANGKIS NITIKAN YOGYAKARTA PADA USIA

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN SERVICE DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU TALI TERHADAP HASIL LONG SERVICE FOREHAND PADA PERMAINAN BULU TANGKIS

PENGARUH LATIHAN SERVICE DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU TALI TERHADAP HASIL LONG SERVICE FOREHAND PADA PERMAINAN BULU TANGKIS PENGARUH LATIHAN SERVICE DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU TALI TERHADAP HASIL LONG SERVICE FOREHAND PADA PERMAINAN BULU TANGKIS Dani Murdani 1 H. Gumilar Mulya, M.Pd 2 Nuriska Subekti, S.Pd 3 ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

TURNAMEN BADMINTON BELANDA-EROPA MAASTRICHT-MIRIAM HABIBIE CUP 2010

TURNAMEN BADMINTON BELANDA-EROPA MAASTRICHT-MIRIAM HABIBIE CUP 2010 PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA (PPI) MAASTRICHT Indonesian Student Association in Maastricht Contact: cangkirmaastricht@gmail.com Hp. +31645463709 (Rio) TURNAMEN BADMINTON BELANDA-EROPA MAASTRICHT-MIRIAM

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. 2.1 Kajian Teori Hakikat Servis Panjang Servis merupakan pukulan dengan raket yang menerbangkan shuttlecock

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. 2.1 Kajian Teori Hakikat Servis Panjang Servis merupakan pukulan dengan raket yang menerbangkan shuttlecock 1 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Servis Panjang Servis merupakan pukulan dengan raket yang menerbangkan shuttlecock kebidang lapangan lain secara diagonal. Servis bertujuan

Lebih terperinci

2015 HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN POWER OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN SMASH DALAM OLAHRAGA BULU TANGKIS

2015 HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN POWER OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN SMASH DALAM OLAHRAGA BULU TANGKIS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bulutangkis adalah olahraga yang dapat dikatakan olahraga yang terkenal atau memasyarakat. Olahraga ini menarik minat berbagai kelompok umur, berbagai tingkat

Lebih terperinci

SPORTIFITAS TINGKATKAN INTEGRITAS!

SPORTIFITAS TINGKATKAN INTEGRITAS! SPORTIFITAS TINGKATKAN INTEGRITAS! OLIMPIADE BULU TANGKIS Pendaftaran : 28 November - 4 Desember 2014 Pelaksanaan : 14 Desember 18 Desember 2014 Persyaratan & Ketentuan : 1. Setiap fakultas mengirimkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tingkat keterampilan, pria maupun wanita memainkan olahraga ini di

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tingkat keterampilan, pria maupun wanita memainkan olahraga ini di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bulutangkis merupakan salah satu olahraga yang cukup terkenal di dunia. Olahraga ini menarik minat berbagai kelompok umur, berbagai tingkat keterampilan, pria

Lebih terperinci

PERBEDAAN TINGKAT KEBERHASILAN RECEIVE SERVICE BOLA FLOAT DAN TOP SPIN PADA TIM EMPAT BESAR VOLLEYBALL WOMEN S WORLD CUP 2015

PERBEDAAN TINGKAT KEBERHASILAN RECEIVE SERVICE BOLA FLOAT DAN TOP SPIN PADA TIM EMPAT BESAR VOLLEYBALL WOMEN S WORLD CUP 2015 Hubungan Tinggi Raihan...(Evan Dwi Agustiangga.) 3 PERBEDAAN TINGKAT KEBERHASILAN RECEIVE SERVICE BOLA FLOAT DAN TOP SPIN PADA TIM EMPAT BESAR VOLLEYBALL WOMEN S WORLD CUP 2015 THE DIFFERENCES THE SUCCESS

Lebih terperinci

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kondisi psikis atau mental akan mempengaruhi performa atlet baik saat latihan

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kondisi psikis atau mental akan mempengaruhi performa atlet baik saat latihan Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kecerdasan emosi Kondisi psikis atau mental akan mempengaruhi performa atlet baik saat latihan maupun saat bertanding. Menurut Suranto (2005, dalam Anggraeni, 2013) mengatakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECEMASAN TERHADAP HASIL TES KETEPATAN JUMP SERVE BOLAVOLI. (Studi Pada Tim Bolavoli Putra SMK PGRI 3 Kediri Tahun Ajaran )

HUBUNGAN KECEMASAN TERHADAP HASIL TES KETEPATAN JUMP SERVE BOLAVOLI. (Studi Pada Tim Bolavoli Putra SMK PGRI 3 Kediri Tahun Ajaran ) Artikel Skripsi HUBUNGAN KECEMASAN TERHADAP HASIL TES KETEPATAN JUMP SERVE BOLAVOLI (Studi Pada Tim Bolavoli Putra SMK PGRI 3 Kediri Tahun Ajaran 2014-2015) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat

Lebih terperinci

Hasil turnamen bulutangkis

Hasil turnamen bulutangkis Hasil turnamen bulutangkis page 1 / 5 page 2 / 5 4. Wettingen Badminton Plauschturnier, Maret 2011, Wettingen Tercatat ada 11 tim (pasangan) yang berpartisipasi di kategori men double. Kali ini saya berpasangan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL (IQ) DAN KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN DALAM CABANG OLAHRAGA BULU TANGKIS

HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL (IQ) DAN KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN DALAM CABANG OLAHRAGA BULU TANGKIS HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL (IQ) DAN KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN DALAM CABANG OLAHRAGA BULU TANGKIS Muhamad Fazari, Imas Damayanti, Nur Indri Rahayu Program Studi Ilmu Keolahragaan

Lebih terperinci

DAFTAR PEMAIN (FUTSAL)

DAFTAR PEMAIN (FUTSAL) Nama Tim : Nama Contact Person : Contact No : DAFTAR PEMAIN (FUTSAL) Daftar Pemain 1. Nama : 2. Nama : No passport : 3. Nama : 1 4. Nama : 5. Nama : 6. Nama : 7. Nama : 2 8. Nama : DAFTAR PEMAIN (BASKET)

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN BEBAN RAKET TERHADAP HASIL PUKULAN LONG FOREHAND

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN BEBAN RAKET TERHADAP HASIL PUKULAN LONG FOREHAND ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN BEBAN RAKET TERHADAP HASIL PUKULAN LONG FOREHAND DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS BAGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TUNGKAL ULU OLEH NOLOSAPRIA A1D408087 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

S K R I P S I. Oleh : NUGROHO SETYO PRESTANTO

S K R I P S I. Oleh : NUGROHO SETYO PRESTANTO Artikel Skripsi PENGARUH METODE LATIHAN DENGAN DISTRIBUTED PRACTICE DAN MASSED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN FOREHAND TENIS MEJA PADA SISWA PUTRA KELAS X IPS 2 SMA KATOLIK SANTO AUGUSTINUS KEDIRI

Lebih terperinci

TURNAMEN BADMINTON MAASTRICHT-MIRIAM HABIBIE CUP 2013

TURNAMEN BADMINTON MAASTRICHT-MIRIAM HABIBIE CUP 2013 TURNAMEN BADMINTON MAASTRICHT-MIRIAM HABIBIE CUP 2013 KETENTUAN TURNAMEN Ketentuan umum Dalam Ketentuan Turnamen ini yang dimaksud dengan: 1. Turnamen adalah pertandingan bulutangkis beregu Maastricht-Miriam

Lebih terperinci

KONTRIBUSI TINGGI BADAN DAN TINGGI LOMPATAN TERHADAP SMASH BOLA VOLI PEMAIN BOLA VOLI KLUB LAVENDOS VC KECAMATAN JAYA KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2016

KONTRIBUSI TINGGI BADAN DAN TINGGI LOMPATAN TERHADAP SMASH BOLA VOLI PEMAIN BOLA VOLI KLUB LAVENDOS VC KECAMATAN JAYA KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2016 KONTRIBUSI TINGGI BADAN DAN TINGGI LOMPATAN TERHADAP SMASH BOLA VOLI PEMAIN BOLA VOLI KLUB LAVENDOS VC KECAMATAN JAYA KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2016 *Rahmat Ikbar, Saifuddin, Bustamam, Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS KETERAMPILAN TEKNIK BERMAIN BOLAVOLI PADA PBV FANTASTIC SUMENEP

ANALISIS KETERAMPILAN TEKNIK BERMAIN BOLAVOLI PADA PBV FANTASTIC SUMENEP ANALISIS KETERAMPILAN TEKNIK BERMAIN BOLAVOLI PADA PBV FANTASTIC SUMENEP JURNAL Oleh : AHMAD SUBAIRI 086484227 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI

Lebih terperinci

perkembangan olahraga itu bersifat dinamis, seiring dengan perkembangan yang digemari oleh masyarakat umum yaitu badminton.

perkembangan olahraga itu bersifat dinamis, seiring dengan perkembangan yang digemari oleh masyarakat umum yaitu badminton. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan prestasi olahraga sebenarnya merupakan suatu hal yang akan selalu diperbincangkan dan dipermasalahkan sepanjang masa, selama olahraga itu dijadikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sempatberhenti sampai sekitar dua tahun awal kemerdekaan. Dengan ditandai

BAB I PENDAHULUAN. sempatberhenti sampai sekitar dua tahun awal kemerdekaan. Dengan ditandai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan olahraga bulutangkis dimulai setelah Indonesia berhasil merebut kemerdekaannya dari tangan Jepang. Walaupun setiap cabang olahraga sempatberhenti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengadakan pembinaan dan pengembangan olahraga, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengadakan pembinaan dan pengembangan olahraga, seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pentingnya peranan olahraga dalam kehidupan manusia, dan sebagai usaha ikut serta memajukan manusia Indonesia berkualitas, maka pemerintah Indonesia mengadakan

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 2 (9) (2013) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Indonesia menurut Depdikbud (1978/1979: 129) menyatakan bulutangkis

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Indonesia menurut Depdikbud (1978/1979: 129) menyatakan bulutangkis BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Bulutangkis Permainan bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang tumbuh dan berkembang pesat mampu mengharumkan bangsa dan negara Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang dalam pelaksanaanya permainannya menggunakan raket sebagai pemukul dan shuttlecock sebagai obyek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Permainan Bola Voli adalah salah satu olahraga permainan yang di suakai oleh masyarakat. Permainan Bola Voli digemari oleh berbagai tingkatan usia mulai dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kesehatan yang bersifat aktif. Olahraga merupakan bentuk-bentuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kesehatan yang bersifat aktif. Olahraga merupakan bentuk-bentuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga sebagai kegiatan fisik atau jasmani memiliki peranan yang sangat penting untuk meningkatkan kebugaran jasmani seseorang. Olahraga juga berperan untuk

Lebih terperinci

USWAN FIRMANSYAH K

USWAN FIRMANSYAH K JURNAL SKRIPSI KETERAMPILAN BERMAIN BULUTANGKIS DITINJAU DARI UNSUR FISIK DOMINAN DALAM BULUTANGKIS PADA PEMAIN TUNGGAL ANAK PUTRA PERSATUAN BULUTANGKIS PURNAMA SURAKARTA Oleh : USWAN FIRMANSYAH K4608027

Lebih terperinci

PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN BULUTANGKIS DI SEMARANG

PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN BULUTANGKIS DI SEMARANG LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN BULUTANGKIS DI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan

Lebih terperinci

Pilihlah salah satu huruf didepan jawaban yang anda anggap benar! 1. Organisasi induk bulu tangkis Indonesia adalah. a. PSSI b. PBSI c. PASI d.

Pilihlah salah satu huruf didepan jawaban yang anda anggap benar! 1. Organisasi induk bulu tangkis Indonesia adalah. a. PSSI b. PBSI c. PASI d. Pilihlah salah satu huruf didepan jawaban yang anda anggap benar! 1. Organisasi induk bulu tangkis Indonesia adalah. a. PSSI b. PBSI c. PASI d. FIBA e. FIFA 2. Induk organisasi atletik Indonesia adalah.

Lebih terperinci

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness JSSF 2 (1) (2013) Journal of Sport Sciences and Fitness http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf PERBEDAAN HASIL LATIHAN UMPAN BALIK LOB LANGSUNG DAN LOB TAK LANGSUNG TERHADAP KETEPATAN LOB DALAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Erpan Herdiana, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Erpan Herdiana, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak digemari oleh masyarakat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Salah satu buktinya antara lain

Lebih terperinci

THE RELATIONSHIP BETWEEN UNDERHAND PASS TESTS AND UNDERHAND PASS SKILLS ABILITY DURING THE GAME (Tunas Muda UNESA On Women Volleyball Club)

THE RELATIONSHIP BETWEEN UNDERHAND PASS TESTS AND UNDERHAND PASS SKILLS ABILITY DURING THE GAME (Tunas Muda UNESA On Women Volleyball Club) THE RELATIONSHIP BETWEEN UNDERHAND PASS TESTS AND UNDERHAND PASS SKILLS ABILITY DURING THE GAME (Tunas Muda UNESA On Women Volleyball Club) Taufiq (Dosen Pembimbing) Muhammad, S.Pd., M.Pd. ABSTRACT This

Lebih terperinci