BAB IV. ANALISA PERENCANAAN.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV. ANALISA PERENCANAAN."

Transkripsi

1 BAB IV. ANALISA PERENCANAAN. IV.1.1 Analisa NON FISIK Pelaku Apartemen pada umumnya adalah sebagai berikut : > Penguhuni apartemen : > Bapak, Ibu, Anak. Bapak bekerja setiap hari Ibu : kadang berkerja, kadang hanya di rumah:belanja Anak : sekolah atau kegiatan lainnya. > Pengelola Gedung : Staf kantor : pengurusan surat-surat dan iuran-iuran perbulan. Staf Keamanan / security : menjaga lingkungan keamanan apartemen Staf Kebersihan : kebersihan kawasan lingkungan dan perawatan gedung dan lingkungan. > Staf Pekerja Mini market dan Toko. > Pegawai mini market. > Kantor Staf Mini Market. IV.2. Analisa Sirkulasi Pelaku Kegiatan 1. Sirkulasi Pengelola KEAMANAN DATANG ENTRANCE TIME KEEPER STAFF LOBBY WORKING AREA PARKIR KARYAWAN BAB IV APARTEMEN BERSUBSIDI OTDF

2 2. Sirkulasi Penghuni FRONT DESK FASILITAS PENUNJANG KEAMANAN FASILTAS PENGELOLA DATANG MAIN ENTRANCE MAIN LOBBY SITTING LOBBY LOBBY LIFT UNIT HUNIAN PARKIR PENGUHUNI 3. Sirkulasi Pengunjung Apartemen KANTOR PENGELOLA FRONT DESK TOKO-TOKO MAKANAN KEAMANAN RETAIL-RETAIL DATANG MAIN ENTRANCE MAIN LOBBY SITTING LOBBY LOBBY LIFT UNIT HUNIAN PARKIR SPORT CENTRE & RECRETION 4. Sirkulasi Barang TERIMA DATANG ENTRANCE LOADING DOCK CHECKING GUDANG 5. Sirkulasi Kendaran TOLAK PERGI DATANG Drop Off PARKIR PULANG BAB IV APARTEMEN BERSUBSIDI OTDF

3 IV.3. Analisa Kebutuhan Ruang. Nama Ruang Pendekatan Luas / Unit Kpasitas M2 (m2) (m2) Lobby Ruang Aula Bersama Pengelola Mini Market Ruko - ruko Ruang Listrik + Genset Tangga / Lift R. Keamanan Total 177 Taman Bermain Anak Lapangan Tenis Kolam Renang Tempat pengelolahan Sampah 2,25 2,25 R. Keamanan Total 931, ,25 Analisa Parkir Kendaraan Nama Ruang Kebutuhan Ruang Luas (m2) Parkir Mobil 2.5 x Pakir Pick Up 3 x 5 15 Pakir truk barang 5 x 8 40 Parkir motor 1 x 2 2 IV 3.2 Analisa Type Unit Hunian Apartemen Bersubsidi Apartemen Bersubsidi Rawa Buaya ini direncanakan untuk dijual, selain itu, membantu pemerintah kota dalam pengadaan rumah bagi masyarakat, khususnya masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah bawah, juga merupakan tujuan komersial. Target pasar untuk penghuni apartemen bersubsidi ini adalah penduduk yang berdomisili dan bekerja dikawasan Kel. Rawa Buaya dan Kel, Duri Kosambi, tidak menutup kemungkinan bagi pekerja di bandara Soekarno Hatta, hal ini didasari karena memiliki akses yang paling dekat dengan lokasi serta memiliki daya tampung angkatan kerja yang tinggi dalam bidang pemerintahan, perdagangan dan jasa serta industri, hal ini dapat terlihat dalam rencana jumlah tenaga kerja Kecamatan Cengkareng. BAB IV APARTEMEN BERSUBSIDI OTDF

4 Analisa Kebutuhan Ruang Apartemen Bersubsidi. UNIT HUNIAN BERSUBSIDI No. Nama Ruang Pendekatan Kapasitas M2 Org Luas / Unit (m2) Luas (m2) 1 Unit Type Studio 1 Tempat tidur 5,2 2 5,2 2 KM/WC Pantry 2,6 2 2,6 4 R. Tamu 3,4 2 3,4 5 Balkon 1,8 2 1,8 Luas Unit 18 2 Unit Type KM 1 1 Ruang Tidur R Tamu Pantry 3,2 2 3,2 4 KM/WC Balkon 1,8 2 1,8 Luas Unit 24 3 Unit Type KM 2 1 Ruang Tidur Ruang Tidur 10,5 2 10,5 2 R Tamu 7,5 2 7,5 3 Pantry 4,2 2 4,2 4 KM/WC Balkon 1,8 2 1,8 Luas Unit Analisa Kebutuhan Ruang Apartemen Excutive. UNIT HUNIAN EXCUTIVE No. Nama Ruang Pendekatan Kapasitas Luas / M2 Org Unit (m2) Luas (m2) 1 Unit Standard 1 Tempat tidur KM/WC Pantry R. Tamu Balkon Luas Unit 27 2 Unit Type 2B 1 Ruang Tidur Utm Ruang Tidur 2 7,5 2 7,5 3 R Tamu R Makan Pantry KM/WC Balkon 1,5 2 1,5 Luas Unit 36 3 Unit Type 3B 1 Ruang Tidur Utm Ruang Tidur Ruang Tidur 3 7,5 2 7,5 3 R Tamu 3,6 2 3,6 4 R Makan Pantry KM/WC Utm KM/WC Balkon 1,2 2 1,2 Luas Unit ,3 BAB IV APARTEMEN BERSUBSIDI OTDF

5 ANALISA LUAS BANGUNAN / OPTIMASI KDB KLB Luas Lahan Rawa Buaya = KDB = 55% KLB = 3,5 KDB = Luas Dasar Bangunan Luas Lahan 55% = Luas Dasar Bangunan m2 LDB = m2 KLB = Luas Total Bangunan Luas Lahan 3,5 = Luas Total Bangunan m2 LTB = m2 ANALISA BERDASARKAN PEMUKIMAN Apartemen Medium Rise KDB = 15 % Luas Lahan Rawa Buaya = m2 KDB = 15% KLB = 1,67 ( 1-15% ) = 1,67 ( 85% ) = 1,42 LTB = X 1,42 = 19547,93 LDB = m2 JLT = LTB = 19547,93 = 9 LT LDB m2 Jumlah Lantai Tower = 9 lt PERENCANAAN JUMLAH TOWER UNIT HUNIAN Luas Total Bangunan = m2 Total Tower Asumsi di bagi 3 Tower Luas Bangunan masing2 tower = m2 Total Tower b + c = m2 PERENCANAAN TYPE UNIT HUNIAN BERSUBSIDI Luas Total Bangunan 1 tower = m2 Luas Per Lt /9 = m2 > Sirkulasi 20 % = m2 > Core 15 % = m2 BAB IV APARTEMEN BERSUBSIDI OTDF

6 Asumsi peruntukan lahan adalah = 1 type besar : 3 type sedang : 6 type kecil type 18 : type 24 : type 36 Ta:Tb:Tc = 6a : 3a : a Ta = 18 x 6ª = 108a Tb = 24 x 3ª = 72a Tc = 36 x a = 36ª 108a + 72a+ 36 a = m 216 a = m A = /216 = 44,96 ~ = 45 *> Jadi type 18 : 45 x 6 = 270 Unit type 24 : 45 x 3 = 135 Unit type 36 : 45 x 1 = 45 Unit *Maka Ta:Tb:Tc = 6 : 3 : 1 = 270 : 135 : Tower PERENCANAAN TYPE UNIT HUNIAN Excutive Luas Total Bangunan 1 tower = m2 Luas Per Lt /9 = m2 > Sirkulasi 20 % = m2 > Core 15 % = m2 Asumsi peruntukan lahan adalah : 1 type besar : 3 type sedang : 6 type kecil type 27 : type 36 : type 45 Ta : Tb : Tc = 6a : 3a : a Ta = 27 x 6 = 162 a Tb = 36 x 3a = 108 a Tc = 45 x a = 45 a (27 x 6a ) + ( 36 x 3a ) + ( 45 x a ) = m 162a + 108a+ 45 a = m 315 a = m A = / 315 = 30,83 ~ = 31 *> Jadi type 27 : 31 x 6 = 185 Unit type 36 : 31 x 3 = 92 Unit type 45 : 31 x 1 = 31 Unit *Maka Ta:Tb:Tc = 6 : 3 : 1 = 185 : 92 : 31 BAB IV APARTEMEN BERSUBSIDI OTDF

7 Harga Jual & Kridit Apartemen Bersubsidi Tower 1 & 2 NAMA TYPE Jumlah Unit TYPE HARGA JUAL CASH DP KRIDIT/ KPR BUNGA 13% Cicilan / bln ~ 5 TH Cicilan / bln ~10 TH Cicilan / bln ~15 TH STUDIO Rp Rp Rp Rp Rp KM Rp Rp Rp Rp Rp KM Rp Rp Rp Rp Rp Harga Jual & Kridit Apartemen Excutive NAMA TYPE Jumlah Unit TYPE HARGA JUAL CASH DP KRIDIT/ KPR BUNGA 13% Cicilan / bln ~ 5 TH Cicilan / bln ~10 TH Cicilan / bln ~15 TH STANDART Rp Rp Rp Rp Rp KM Rp Rp Rp Rp Rp KM Rp Rp Rp Rp Rp BAB IV APARTEMEN BERSUBSIDI OTDF

8 V.4. Tapak dan Lingkungan IV.4.1 Analisa Pemilihan Tapak Pemilihan lokasi untuk Apartemen bersubsidi ini adalah: Pembangunan rumah susun bersubsidi melalui peremajaan kawasan di prioritaskan pada kawasaan yang terletak di dalam dan sekitar jalan Iingkar dalam arteri utama kota. Lokasi ini di bagian pinggir Iingkar luar yang memiliki nilai akses tinggi. > Wisma dengan Fasilitasnya Pembangunan wisma dan fasilitas di Kecamatan Cengkareng mengacu kepada: - rencana penyebaran dan kepadatan penduduk tahun kemampuan lahan yang ada - kemampuan dana masyarakat dan pemerintah urttuk membangun - partisipasi swasta untuk membangun Pengembangan wisma dan fasilitasnya di Kecamatan Cengkareng direncanakan seluas 1210,16 ha (43,33%). Pengembangan wisma ditargetkan mampu menampung perkembangan penduduk tahun 2005 sebanyak jiwa. Untuk memenuhi kebutuhan rumah pada tahun 2005, salah satu cara yang ditempuh adalah, sedangkan daerah wisma Iainnya dikembangkan dengan perbaikan lingkungan. IV.4.2. Pemilihan Tapak Tapak yang di pilih berada di JI. Outer Ring Road Kelurahan Rawa Buaya Kecamatan Cengkareng Kotamadya Jakarta Barat. Tapak ini termasuk dalam areal perencanaan pemukiman yang terpadu dibawah Perencanaan Perumnas. BAB IV APARTEMEN BERSUBSIDI OTDF

9 Potensi Tapak Letaknya yang strategis menjadi lintasan antara dari dan ke Bandara Internasional Soekamo-Hatta (lebih kurang 7 km) dengan fasilitas Jalan Arteri Primer Daan Mogot serta Jalan Lingkar Luar Barat. Kawasan industri yang cukup luas di wilayah Kecamatan ini merupakan potensi besar untuk menampung Tenaga Kerja terutama Angkatan Kerja yang tersedia di wilayah ini sendiri sehingga dapat mengurangi pergerakan atau mobilitas orang yang sekaligus Posisi tapak berada dipinggir JI. Outer Ring Road mudah diakses pencapaiannya,infrastruktur: Lokasi tapak adalah lokasi yang di rencanakan secara terpadu oleh Pemda DKI Jakarta untuk kawasan pemukiman, sehingga infrastruktur yang ada telah cukup baik, seperti : jalan, listrik, air bersih, telekomunikasi. BAB IV APARTEMEN BERSUBSIDI OTDF

10 IV Lokasi Tapak Gambar Peta Lokasi Jalan. Lokasi Project : Kel.Rawa Buaya. Jalan Outer Ring Road West Raya Buaya Cengkareng Jakarta Barat Sebelah Utara : Kawasan Industri Sebelah Selatan : Perumahan Rakyat Sebelah Timur : Perumahan Rakyat Sebelah Barat : Jalan Tol Outer Ring Road West Tautan Lingkungan Sebelah Utara : Kawasan Industri, PT Luhur Satria (taxi Blue bird) : Jalur lintasan Kereta Api Tangerang Kota : Dilalui oleh sungai kecil. Sebelah Barat : Stasiun Kereta Rawa Buaya, Perumahan Taman Semanan Indah : Terminal Bis Lintas Kota dan Pool Trans Jakarta : Pabrik Industri Meuble- Olympic. Sebelah Selatan : SMP 264 di Jalan Albarkah. 3. Akses Jalan. > Jalan Raya Outer Ring Road West. > Jalan Raya Rawa Buaya. > Jalan Albarkah > Jalan Raya Duri Kosambi BAB IV APARTEMEN BERSUBSIDI OTDF

11 Jl Duri Kosambi Tol Outer Ring Road Jl. Bojong Indah -- Arah dari barat Menuju Jl.Daan Mogot Batas Utara Lokasi Putaran Arah Peta Udara Jalan Lingkungan Lokasi Tapak Lokasi Tengah Batas Selatan Saluran Air Kotor Jalan Ke Puri Mall BAB IV APARTEMEN BERSUBSIDI OTDF

12 4. Ukuran Dan Tata Wilayah GSJ : 10 M ; 8 M Lebar Jalan : > Utara : 7 & 40 M ; Barat : 100 M Selatan & Timur : 15 M Batas Ketinggian Bangunan : 8 Peruntukan : Kkt : Karya Perkantoran Kpd : Karya Perdagangan KLB : 3,5 KDB : 55 Batas Ketinggian Bangunan : 8 Wsn : Wisma Susun Batas Ketinggian Bangunan : 4 KLB : 1,6 KDB : 60 Luas : M2 IV.5 Analisa Fisik Tapak 5.1 ANALISA LINGKUNGAN Barat Timur View Bising Karena Jalan Ray & Tol Outer Ring Road JORRW1 U Kawasan ini bising oleh bunyi kereta Api, walaupun tidak sering. BAB IV APARTEMEN BERSUBSIDI OTDF

13 IV.5.2. Analisa lklim Lintasan Matahari Sinar matahari, sangat mempengaruhi kehidupan manusia dan masyarakat. Untuk bangunan yang berdiri diatas permukaan laut sudut sinar matahari akan mengenai dinding-dinding bangunan. Pengaruh sudut sinar matahari atas bangunan yang akan direncanakan dan diorientasikan terhadap arah utara dapat dibaca sebagai sudut horizontal dan sudut vertikal Untuk penataan blok-blok massa bangunan hunian bisa di desain arah membujur timur barat, dengan tujuan untuk memperkecil bidangbidang yang mendapat radiasi sinar matahari secara Iangsung. Dengan penataan seperti itu diharapkan, unit-unit hunian akan mendapat sinar matahari pagi dan sore secara merata dan tidak ada blok-blok hunian yang berada dibawah bayang-bayang blok lain, Bangunan apartemen ini di rencanakan setinggi 9 lantai. Jarak antar bangunan pada tapak minimal 40 meter, hal ini akan membuat sisi barat dan timur bangunan terkena sinar matahari secara langsung. IV.5.3 Analisa Kebisingan Sumber kebisingan pada tapak ini berasal dan jalan utama, dan jalur lintasan kereta api Jakarta Tengerang pada sisi utara dan barat, serta aktifitas yang nantinya terjadi di dalam Iingkungan rumah susun itu sendiri. Untuk kebisingan tinggi yang berasal dan jalan utama yaitu JI. Outer Ring Road terlalu bising karena jalan tersebut sangat padat dilalui oleh kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Sumber kebisingan rendah yang lain terjadi pada sisi timur dan selatan tapak, karena berbatasan Iangsung dengan pemukiman penduduk. IV.5.4 Analisa Orientasi Orientasi bangunan sangat berpengaruh, karena orientasi yang tepat akan membuat tampilan bangunan tidak merusak wajah lingkungan, hal ini terlebih karena pertimbangan tingkat ekonomi dan sosial penghuni. BAB IV APARTEMEN BERSUBSIDI OTDF

14 Hal ini sangat berkaitan dengan gubahan bentuk massa bangunan yang akan digunakan nantinya. Orientasi bangunan terbagi menjadi dua yakni orientasi ke dalam dan orientasi ke luar. Orientasi ke dalam yakni bagaimana membuat orientasi yang baik untuk bangunan disekitar terhadap desain yang dibangun, dan oreintasi keluar bagaimana mengoptimalkan daerah sekitar sebagai orientasi yang baik untuk desain. Sisi barat adalah daerah berbatasan langsung dengan Jl. Outer Ring Road dan sangat bagus untuk arah orientasi dan luar ke dalam bangunan rumah susun. Sedangkan untuk sisi timur dan selatan Iangsung jalan lingkungan, pada sisi utara adalah lintasan rel kereta api Zonning Out Taman Entrance U P U B L I K Privat Semi Privat Entrance Out IV.5.5 Analisa Pencapaian Tapak terletak pada daerah yang strategis dan mudah dalam akses pencapaiannya. Akses tepat berada di JI. Lingkar Luar atau JI. Outer Ring Road. Akses dilalui angkutan umum Metro Mini atau angkot. Tidak jauh dari stasiun kereta Rawa Buaya dan Bojong, terminal bis luar kota. Dan jalan tol Kebun Jeruk - Bandana Soekarno Hatta. BAB IV APARTEMEN BERSUBSIDI OTDF

15 IV.6.1. Analisa Parkir dan Ruang Luar Parkir Penyediaan fasilitas tempat parkir apartemen bersubsidi ini disiapkan untuk parkir mobil dan motor yang lokasinya nanti mengelilingi setiap blok massa bangunan atau semi basement. Perhitungan area parkir adalah sbb : Parkir Standar = 100 m2 / Mobil = Luas Total Tower 100 Luas Total mobil = m2 = 195 mobil 100 Luas Ruko 10 ruko = 6 x 12 x 10 Ruko = 720 m2 Luas Ruko Superindo = 5 x 12 x 3 = 180 m2 Total = 900 m2 Luas Total mobil = 900 m2 / 100 m2 = 9 Mobil Total Jumlah Parkir Hunian + Ruko = 204 mobil Standar Ukuran Parkir Mobil = 2,5 x 5 = 12,5 m2 Sirkulasi 100 % = m2 Luas Kebutuhan Parkir = 204 x 30 = m2 Luas Lahan Tersisa = Luas Luar Gedung = 70% x = m2 Luas Total = m2 Jumlah mobil Parkir = 478 Mobil Jalur Hijau dan Taman Jalur hijau dapat dihitung berdasarkan asumsi luas jalur hijau adalah 20% dan luas lahan yang ada. Kebutuhan luas lahan taman dapat dihitung berdasarkan asumsi jumlah penduduk yang dapat tinggal di apartemen. Jalur hijau dan taman dimaksudkan untuk menjadi filter polusi udara, suara dan sekaligus sebagai pembagi ruang luar dan obyek view bagi penghuni, sehingga daerah hunian akan terasa sejuk dan nyaman. Perhitungan RTH: M 2 x 20% = 2754 M 2 yang tersebar pada area tapak. Pohon yang rindang pada jalan kendaraan dan orang Iebih nyaman dan sejuk. BAB IV APARTEMEN BERSUBSIDI OTDF

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 2.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik RTH Sifat Proyek KLB KDB RTH Ketinggian Maks Fasilitas : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN IV.1. Analisa Tapak dan Lingkungan IV.1.1 Data Fisik Tapak PETA LOKASI / SITE Utara - 19 - Data fisik tapak / kondisi tapak saat ini tidak banyak berbeda dengan apa yang akan

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 1.1.1. Data Non Fisik Sebagai stasiun yang berdekatan dengan terminal bus dalam dan luar kota, jalur Busway, pusat ekonomi dan pemukiman penduduk,

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru. BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Sumber : KAK Sayembara Arsitektur Museum Batik Indonesia Gambar 40 Lokasi Museum Batik Indonesia 1. Data Tapak - Lokasi : Kawasan Taman Mini Indonesia

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Perancangan Makro V.1.1. Konsep Manusia Pelaku kegiatan di dalam apartemen adalah: 1. Penyewa meliputi : o Kelompok orang yang menyewa unit hunian pada apartemen yang

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 3.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan Senen, Jakarta Pusat : ± 48.000/ 4,8 Ha : Fasilitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BAB IV 4.1 Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya. 4.1.1 Analisa Pelaku

Lebih terperinci

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB III : DATA DAN ANALISA BAB III : DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Gambar 29. Lokasi Tapak 1. Data Teknis Lokasi : Area Masjid UMB, JL. Meruya Selatan Luas lahan : 5.803 m 2 Koefisien Dasar Bangunan : 60 % x 5.803

Lebih terperinci

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, BAB II PEMROGRAMAN Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, khususnya kota Medan. Hal ini terkait dengan berbagai bidang yang juga mengalami perkembangan cukup pesat seperti bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Simpulan dalam laporan ini berupa konsep perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil analisa pada bab sebelumnya. Pemikiran yang melandasi proyek kawasan transit

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil dari uraian bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa Pasar Gembrong Cipinang Besar perlu diremajakan. Hal ini dikarenakan kualitas fisik dan aktivitas

Lebih terperinci

Kegiatan ini dilakukan penghuni apartemen

Kegiatan ini dilakukan penghuni apartemen BAB 4 ANALISIS DATA 4.1 Analisis Aspek Manusia Analisa yang dilakukan pada aspek ini membahas kegiatan penghuni apartemen, staf pengelola dan karyawan apartemen, serta tamu yang datang di apartemen. Analisa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB II TINJAUAN UMUM BAB II TINJAUAN UMUM 2.1. Gambaran Umum Proyek Judul Proyek : Rumah Susun Bersubsidi Tema : Green Architecture Lokasi : Jl. Tol Lingkar Luar atau Jakarta Outer Ring Road (JORR) Kel. Cengkareng Timur -

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN UMUM. Judul Proyek : APARTEMEN BERSUBSIDI RAWA BUAYA Tema : Bangunan Hemat Energi.

BAB II. TINJAUAN UMUM. Judul Proyek : APARTEMEN BERSUBSIDI RAWA BUAYA Tema : Bangunan Hemat Energi. BAB II. TINJAUAN UMUM II. 1 GAMBARAN UMUM PROYEK Judul Proyek : APARTEMEN BERSUBSIDI RAWA BUAYA Tema : Bangunan Hemat Energi. Sifat : Fiktif Milik : Swasta Peruntukan : Wisma Susun Lokasi : Kawasan Kel.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Gambar 5.1 Lokasi Proyek Luas total perancangan Luas bangunan : 26976 m 2 Luas tapak : 7700 m 2 KDB 60% : 4620 m 2

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar perancangan kostel ini yaitu untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi mahasiswa Binus University, khususnya

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik 3.1.1 Lokasi Site Gambar 6 Lokasi Site Makro Gambar 7 Lokasi Site Berdampingan Dengan Candi Prambanan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 26 Lokasi

Lebih terperinci

Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI

Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI 1 Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI Membuat analisa pada tapak, mencakup orientasi matahari, lingkungan, sirkulasi dan entrance, kontur. Analisa Zoning, mencakup zona public, semi public dan private serta

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 1. Pemilik, Jenis dan pelayanan Rumah Sakit a. Pemilik : Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta b. Nama Rumah Sakit : RS Jakarta Selatan c. Kelas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting BAB IV ANALISIS PERANCANGAN 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting Terdapat beberapa hal yang benar-benar harus diperhatikan dalam analisis obyek perancangan terhadap kondisi eksisting

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Analisa Lahan Perencanaan Dalam Konteks Perkotaan 4.1.1 Urban Texture Untuk Urban Texture, akan dianalisa fungsi bangunan yang ada di sekitar tapak yang terkait dengan tata

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam perancangan desain Transportasi Antarmoda ini saya menggunakan konsep dimana bangunan ini memfokuskan pada kemudahan bagi penderita cacat. Bangunan

Lebih terperinci

S K R I P S I & T U G A S A K H I R 6 6

S K R I P S I & T U G A S A K H I R 6 6 BAB IV ANALISA PERANCANGAN 4. Analisa Tapak Luas Tapak : ± 7.840 m² KDB : 60 % ( 60 % x 7.840 m² = 4.704 m² ) KLB :.5 (.5 x 7.840 m² =.760 m² ) GSB : 5 meter Peruntukan : Fasilitas Transportasi 4.. Analisa

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar Peta Dasar TPU Tanah Kusir (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011) Perumahan Warga

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar Peta Dasar TPU Tanah Kusir (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011) Perumahan Warga 19 BAB IV KONDISI UMUM 4.1. Letak, Batas, dan Luas Tapak TPU Tanah Kusir merupakan pemakaman umum yang dikelola oleh Suku Dinas Pemakaman Jakarta Selatan di bawah Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta.

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP TAPAK DAN RUANG LUAR IV.1.1 Pengolahan Tapak dan Ruang Luar Mempertahankan daerah tapak sebagai daerah resapan air. Mempertahankan pohon-pohon besar yang ada disekitar

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. peruntukan bangunan mixed-use kantor dan apartemen karena berada di. dengan pusat perkantoran dan perumahan.

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. peruntukan bangunan mixed-use kantor dan apartemen karena berada di. dengan pusat perkantoran dan perumahan. BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Tapak Pemilihan tapak proyek berdasarkan lokasi yang sesuai dengan peruntukan bangunan mixed-use kantor dan apartemen karena berada di daerah yang mengalami kemacetan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL 6.1. Program Ruang Berdasarkan tapak terpilih, dilakukan perhitungan kembali untuk mengoptimalkan jumlah kamar. Perhitungan ini sama seperti perhitungan

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA

BAB III DATA DAN ANALISA BAB III DATA DAN ANALISA 3.1 Data Fisik dan Non Fisik Gambar 3. Peta Lokasi Lahan LKPP Data Tapak Lokasi : Lot/Kavling 11B, CBD Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan Luas lahan : 4709 m² Koefisien Dasar Bangunan

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Umum Perancangan 5.1.1 Dasar Perancangan Pasar tradisional merupakan suatu tempat bertemunya para pelaku ekonomi dalam hal ini pedagang dan penjual, dimana mereka melakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA TAPAK

BAB IV ANALISA TAPAK BAB IV ANALISA TAPAK 4.1 Deskripsi Proyek 1. Nama proyek : Garuda Bandung Arena 2. Lokasi proyek : Jln Cikutra - Bandung 3. Luas lahan : 2,5 Ha 4. Peraturan daerah : KDB (50%), KLB (2) 5. Batas wilayah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN Dalam analisa perencanaan dan perancangan arsitektur, terdapat beberapa hal yang harus di pertimbangkan antara lain: Aspek manusia/pengguna Aspek bangunan/fisik Aspek lingkungan/lokasi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISA DAN BAHASAN 27 BAB 4 ANALISA DAN BAHASAN 4.1 Analisa Aspek Manusia 4.1.1. Analisa Pelaku Kegiatan Tabel 4.1 Analisa pelaku kegiatan No Pelaku Keterangan 1 Penghuni atau pemilik rumah susun Memiliki unit ataupun menyewa

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB VI KONSEP RANCANGAN BAB VI KONSEP RANCANGAN Lingkup perancangan: Batasan yang diambil pada kasus ini berupa perancangan arsitektur komplek Pusat Rehabilitasi Penyandang Cacat Tubuh meliputi fasilitas terapi, rawat inap, fasilitas

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis 185 BAB VI HASIL PERANCANGAN Bab enam ini akan menjelaskan tentang desain akhir perancangan apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis tapak dan objek. 6.1 Tata Massa

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI PROYEK

BAB III DESKRIPSI PROYEK 39 BAB III DESKRIPSI PROYEK A. Gambaran Umum 1. Lokasi Dalam pemilihan lokasi proyek terdapat beberapa pertimbangan utama yaitu regulasi, analisis visibilitas, dan fasilitas lingkungan. Berikut pertimbangan

Lebih terperinci

BAB VI DATA DAN ANALISIS

BAB VI DATA DAN ANALISIS BAB VI DATA DAN ANALISIS 4.1 Analisa Kawasan Pemilihan tapak dikawasan Cicadas tidak lepas dari fakta bahwa Kawasan Cicadas termasuk kedalam salah satu kawasan terpadat didunia dimana jumlah penduduk mencapai

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 3.1.1. Data Fisik Dalam perencanaan dan perancangan RSUD Jakarta Selatan harus memperhatikan beberapa macam kondisi fisik wilayah secara spesifik

Lebih terperinci

BAB II HUNIAN YANG DISEBUT APARTEMEN

BAB II HUNIAN YANG DISEBUT APARTEMEN BAB II HUNIAN YANG DISEBUT APARTEMEN 2.1 Apartemen Dan Rumah Susun Apa itu hunian? Defenisi hunian atau rumah adalah tempat tinggal atau kediaman, yang berarti bahwa hunian itu merupakan tempat berlindung,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I- BAB I PENDAHULUAN.. LATAR BELAKANG Seiring dengan adanya peningkatan pola kehidupan dan aktivitas manusia, kebutuhan akan sarana dan prasarana yang lebih baik semakin besar pula. Tuntutan-tuntutan akan

Lebih terperinci

BAB II TRUTHS. bukunya yang berjudul Experiencing Architecture, mengatakan bahwa arsitektur

BAB II TRUTHS. bukunya yang berjudul Experiencing Architecture, mengatakan bahwa arsitektur BAB II TRUTHS Setelah menemukan adanya potensi pada kawasan perancangan, proses menemukan fakta tentang kawasan pun dilakukan. Ramussen (1964) dalam bukunya yang berjudul Experiencing Architecture, mengatakan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Peraturan pada tapak Lokasi Tapak : Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur Luas Lahan : 18.751,5 m 2 KDB : 40 % Luas

Lebih terperinci

PENGENALAN OBJEK. SIDANG TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI MODE SURABAYA Tema HAUTE COUTURE Cherry Candsevia Difarissa

PENGENALAN OBJEK. SIDANG TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI MODE SURABAYA Tema HAUTE COUTURE Cherry Candsevia Difarissa PENGENALAN OBJEK LATAR BELAKANG PEMILIHAN OBJEK Perkembangan dunia mode yang begitu pesat, kompetitif dan selalu berubah Mode menjadi salah satu gaya hidup (lifestyle) Antusiasme masyarakat terhadap mode

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan meliputi pembahasan mengenai pemanfaatan penghawaan dan pencahayaan alami pada City Hotel yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

PUSAT PERBELANJAAN, KANTOR SEWA DAN APARTEMENT DI MEGA KUNINGAN JAKARTA

PUSAT PERBELANJAAN, KANTOR SEWA DAN APARTEMENT DI MEGA KUNINGAN JAKARTA JUDUL : PUSAT PERBELANJAAN, KANTOR SEWA DAN APARTEMENT DI MEGA KUNINGAN JAKARTA Nama : Trika Prijayanto NPM : 20399052 Jurusan : Teknik Arsitektur Dosen Pembimbing : 1. Dr. Ing. Dalhar Susanto 2. Agung

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA)

BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA) BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA) 5.1 Sirkulasi Kendaraan Pribadi Pembuatan akses baru menuju jalan yang selama ini belum berfungsi secara optimal, bertujuan untuk mengurangi kepadatan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik tolak pada konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS. Gambar 15. Peta lokasi stasiun Gedebage. Sumber : BAPPEDA

BAB III ANALISIS. Gambar 15. Peta lokasi stasiun Gedebage. Sumber : BAPPEDA BAB III ANALISIS 3.1 Analisis tapak Stasiun Gedebage terletak di Bandung Timur, di daerah pengembangan pusat primer baru Gedebage. Lahan ini terletak diantara terminal bis antar kota (terminal terpadu),

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA Perancangan Kawasan Stasiun Terpadu Manggarai BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Gambar 29 Stasiun Manggarai Sumber : Google Image, diunduh 20 Februari 2015 3.1.1. Data Kawasan 1.

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4 BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4 5.1. PROGRAM DASAR PERENCANAAN 5.1.1. Program Ruang Tabel 5.1.Rekapitulasi Program Ruang Hotel Bisnis No Ruang Kapasitas Luas KELOMPOK KEGIATAN

Lebih terperinci

6.1 Program Dasar Perencanaan

6.1 Program Dasar Perencanaan BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TIDAR DI KOTA MAGELANG 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Kelompok Ruang Luar ruangan (m 2 ) A. Kelompok Ruang Luar 1 - Area Penurunan Penumpang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1 Pemilihan Lokasi dan Lokasi Tapak 4.1.1 Lingkungan Tapak Dalam Buku Profil Penataan Ruang DKI Jakarta tahun 2003, pada bagian 2.2.3 Kawasan permukiman tercantum bahwa pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Yang menjadi dasar dari perencanaan dan perancangan Mesjid di Kebon Jeruk adalah : Jumlah kapasitas seluruh mesjid pada wilayah

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di

BAB V KONSEP. Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di BAB V KONSEP V. 1. KONSEP PENGGUNA Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di Kemanggisan Jakarta Barat adalah sebagai berikut : 1. Target pasar utama adalah mahasiswa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proyek. 1.2 Tujuan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proyek. 1.2 Tujuan Proyek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Pertumbuhan penduduk dan meningkatnya taraf kehidupan kota menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan fasilitas perkotaan yang lebih terencana. Hal ini terjadi

Lebih terperinci

LAMPIRAN V KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI KOTA MEDAN. Kualitas yang diharapkan

LAMPIRAN V KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI KOTA MEDAN. Kualitas yang diharapkan LAMPIRAN V KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI KOTA MEDAN Zona (berdasarkan Kawasan Lindung Kawasan Hutan Manggrove (Hutan Bakau Sekunder); Sungai, Pantai dan Danau; Rel Kereta Api pelindung ekosistim bakau

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Desain Kawasan 6.1.1 Rancangan Obyek Dalam Tapak Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena kesesuian dengan fungsi dan kriteria obyek perancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan hunian sudah menjadi hal yang pokok dalam menjalankan kehidupan, terlebih lagi dengan adanya prinsip sandang, pangan, dan papan. Kehidupan seseorang

Lebih terperinci

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID BAB V PROGRAMMING 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Kelompok Kapasitaiber Perhitungan Un- Sum- Luas No (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID Masjid 1000 Jumlah

Lebih terperinci

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. perumahan di Kota Sleman dan lahan pertanian masih tetap. penggunaan tanah sebagai pertimbangan utama, juga harus

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. perumahan di Kota Sleman dan lahan pertanian masih tetap. penggunaan tanah sebagai pertimbangan utama, juga harus BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5. 1 Konsep Dasar Perencanaan 5.1.1 Tata Ruang Makro A. Konsep Pola Ruang Rumah susun diharapkan akan menekan pembangunan perumahan di Kota Sleman dan lahan pertanian

Lebih terperinci

Fasilitas Utama. Ruang Perawatan Wajah Ruang Perawatan Tubuh Ruang Perawatan Tangan

Fasilitas Utama. Ruang Perawatan Wajah Ruang Perawatan Tubuh Ruang Perawatan Tangan LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG SEMAKIN BERKEMBANGNYA ZAMAN, PERAN SEORANG WANITA PUN SEMAKIN MENINGKAT, SEHINGGA KEINGINAN UNTUK MERILEKSKAN TUBUHNYA ATAU MEMPERHATIKAN KECANTIKAN DIRINYA SANGAT BESAR.

Lebih terperinci

Bab III. Aspek Tanah dan Arsitektural Desain. : Puri Indah, Jakarta Barat

Bab III. Aspek Tanah dan Arsitektural Desain. : Puri Indah, Jakarta Barat Bab III Aspek Tanah dan Arsitektural Desain 3.1 Peta dan Tapak Tanah Nama usaha Peruntukan lahan Letak tapak : Tridith Venue : Bangunan serbaguna : Puri Indah, Jakarta Barat Luas tapak : 4.068 m² Luas

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut : BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Bangunan Untuk mendukung tema maka konsep dasar perancangan yang digunakan pada Pasar Modern adalah mengutamakan konsep ruang dan sirkulasi dalam bangunannya,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERMUKIMAN TUMBUH DIATAS LAHAN BENCANA LUMPUR LAPINDO

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERMUKIMAN TUMBUH DIATAS LAHAN BENCANA LUMPUR LAPINDO BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERMUKIMAN TUMBUH DIATAS LAHAN BENCANA LUMPUR LAPINDO Analisis konsep perencanaan merupakan proses dalam menentukan apa saja yang akan dirumuskan sebagai konsep

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 60 BAB V ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Analisis Perencanaan 1. Tata Guna Lahan Berikut analisis tata guna lahan: TANAH KOSONG DAN PESWAHAN KOMPLEKS PERUMAHAN (RENCANA KOMPLEKS PERUMAHAN) TINGGI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia khususnya di kota - kota besar seperti Jakarta, maka dibutuhkan tempat tinggal yang nyaman

Lebih terperinci

1. Penumpang ANALISA LAHAN PABRIK KARET. 2. Pengunjung 3. Pengantar. 6. Pedagang / penyewa stan JEMBATAN SUTOYO JALAN SUTOYO PEMUKIMAN

1. Penumpang ANALISA LAHAN PABRIK KARET. 2. Pengunjung 3. Pengantar. 6. Pedagang / penyewa stan JEMBATAN SUTOYO JALAN SUTOYO PEMUKIMAN LATAR BELAKANG Sektor transportasi merupakan salah satu hal terpenting mencapai standar kehidupan tinggi. Dan transportasi mempunyai peranan penting memantapkan perwujudan dan perkembangan kawasan kota

Lebih terperinci

RUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT

RUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT RUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2008-2009 Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Menempuh Ujian Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Gedung pusat kebugaran ini direncanakan untuk menjadi suatu sarana yang mewadahi kegiatan olahraga, kebugaran, dan relaksasi. Dimana kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Building form Bentuk dasar yang akan digunakan dalam Kostel ini adalah bentuk persegi yang akan dikembangkan lebih lanjut.

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG 6.1. Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Dari analisa yang dilakukan dalam Bab V, berikut adalah perhitungan perkiraan kebutuhan besaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Gambaran Umum Proyek Judul Proyek Tema Lokasi Sifat Luas Tapak : Pusat Kebugaran dan Spa : Arsitektur Tropis : Jl. Gandul Raya, Krukut, Depok : Fiktif : ± 15.000 m² (1,5

Lebih terperinci

BAB II DATA PROYEK. Road Puri Kavling 35-37, tepat dibelakang kantor Orang Tua Group. Dilalui

BAB II DATA PROYEK. Road Puri Kavling 35-37, tepat dibelakang kantor Orang Tua Group. Dilalui BAB II DATA PROYEK 2.1. Latar Belakang Proyek Puri Orchard Apartment berada di Cengkareng Jakarta Barat, memiliki lokasi sangat strategis, yakni tepat di pinggir Jalan Raya Jakarta Outer Ring Road Puri

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Tropis merupakan salah satu bentuk arsitektur yang dapat memahami kondisi iklim tropis beserta permasalahannya.

Lebih terperinci

[STASIUN TELEVISI SWASTA DI JAKARTA]

[STASIUN TELEVISI SWASTA DI JAKARTA] 5.1. Konsep Dasar BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep Dasar yang akan di terapkan pada bangunan Stasiun Televisi Swasta ini berkaitan dengan topik Ekspresi Bentuk, dan tema Pendekatan ekspresi bentuk pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai.

BAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai. BAB IV ANALISA IV.1. ANALISA ASPEK LINGKUNGAN IV.1.1. Analisis Pemilihan Tapak Penentuan tapak dilakukan melalui perbandingan 2 tapak yang dipilih sebagai alternatif dalam memperoleh tapak dengan kriteria-kriteria

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Green design merupakan sebuah terapan konsep bangunan yang dapat menyelesaikan atau memahami permasalahan sebuah bangunan.

Lebih terperinci

Easton Park Apartment Serpong BSD

Easton Park Apartment Serpong BSD Easton Park Apartment Serpong BSD Easton Park Apartment Serpong BSD Easton Park Apartment Serpong adalah proyek apartemen baru di Serpong BSD yang akan dibangun oleh Kalmar Land developer yang telah sukses

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Lingkungan Perletakkan massa bangunan apartemen yang memperhatikan view yang ada, view yang tercipta kearah barat dan utara. Permasalahan yang ada di

Lebih terperinci

4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN

4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Fungsi Dalam merancang sebuah bangunan, hal yang utama yang harus diketahui adalah fungsi bangunan yang akan dirancang, sehingga terciptalah bangunan dengan desain

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Konsep desain kawasan menggunakan tema combined methapor dari

BAB VI HASIL RANCANGAN. Konsep desain kawasan menggunakan tema combined methapor dari BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Desain Kawasan. Konsep desain kawasan menggunakan tema combined methapor dari Atletik, yaitu konsep perancangan bentukan bangunan yang mengambil bentukan maupun sifat dari atletik.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. Berdasarkan referensi dari studi banding: susun untuk menambah efisiensi kerja. pembukaan kios di pagi hari.

BAB IV ANALISA. Berdasarkan referensi dari studi banding: susun untuk menambah efisiensi kerja. pembukaan kios di pagi hari. BAB IV ANALISA IV.1 Analisa Aspek Manusia Berdasarkan referensi dari studi banding: IV.1.1 Analisa Pelaku Kegiatan Kompleks Rumah Susun dan Pasar ini akan digunakan oleh: a. Penghuni o Pedagang Pasar Yaitu

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Program Tabel 6.1 Program Redesain Terminal Terboyo KELOMPOK RUANG LUASAN Zona Parkir Bus AKDP-AKAP

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. Berikut adalah tabel program kebutuhan ruang pada proyek Sekolah Menengah Terpadu:

BAB IV ANALISIS. Berikut adalah tabel program kebutuhan ruang pada proyek Sekolah Menengah Terpadu: BAB IV ANALISIS 4.1. Analisis Fungsional 4.1.1. Analisis Organisasi Ruang Pengorganisasian ruang-ruang pada proyek ini dikelompokkan berdasarkan fungsi ruangnya. Ruang-ruang dengan fungsi yang sama sedapat

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan - Luas lahan : 30.400,28 m² - KDB 20% : 20% x 30.400,28 m² = 6.080,06 m² - KLB 0,8 : 0,8 x 30.400,28 m² = 24.320,22 m² -

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung berada pada ketinggian sekitar 791 meter di atas permukaan laut (dpl). Morfologi tanahnya terbagi dalam dua hamparan, di sebelah utara relatif berbukit

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Menurut Avelar et al dalam Gusmaini (2012) tentang kriteria permukiman kumuh, maka permukiman di Jl. Simprug Golf 2, Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KONFIRGURASI PERUBAHAN RUANG RSS GRIYA HARAPAN A PALEMBANG

IDENTIFIKASI KONFIRGURASI PERUBAHAN RUANG RSS GRIYA HARAPAN A PALEMBANG IDENTIFIKASI KONFIRGURASI PERUBAHAN RUANG RSS GRIYA HARAPAN A PALEMBANG Wienty Triyuly Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya JL. Raya Prabumulih Telp. 0711-7083885 Inderalaya,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Main Entrance. Pusat Perbelanjaan. Apartemen 1 Unit Kamar Tidur

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Main Entrance. Pusat Perbelanjaan. Apartemen 1 Unit Kamar Tidur BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Konsep Kualitas Ruang V.1.1 Skema Hubungan Makro Main Entrance Apartemen Entrance Plaza Parkir Lobby Fasilitas seni & Lobby Apartemen Pusat Perbelanjaan Fasilitas Service Pengelola

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1 Konsep Dasar Perencanaan Dalam perencanaan rumah susun sederhana sewa yang sesuai dengan iklim tropis, ada beberapa kriteria yang diterapkan yaitu : 1. Sesuai dengan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal

BAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal BAB IV KONSEP 4.1 Ide Awal Kawasan Manggarai, menurut rencana pemprov DKI Jakarta akan dijadikan sebagai kawasan perekonomian yang baru dengan kelengkapan berbagai fasilitas. Fasilitas utama pada kawasan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA PERANCANGAN

BAB 4 ANALISA PERANCANGAN BAB 4 ANALISA PERANCANGAN 4.1 Aspek Manusia 4.1.1 Analisa Pelaku Kegiatan & Aktivitas Pelaku kegiatan yang berada di area tapak terbagi menjadi dua terkait dengan fungsi bangunan yang berbeda. Pelaku kegiatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB II TINJAUAN UMUM BAB II TINJAUAN UMUM II.1. Gambaran Umum Proyek Judul proyek : Pasar Rumput Lokasi tapak : Jl. Raya Sultan Agung No.4 Kel. Pasar Manggis Kec.Setiabudi Jakarta Selatan Luas tapak : ± 3,1 Ha,terkena rencana

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Yogyakarta, Desember Tim Penyusun. Buku Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi BWP Sedayui

Kata Pengantar. Yogyakarta, Desember Tim Penyusun. Buku Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi BWP Sedayui Kata Pengantar Kabupaten Bantul telah mempunyai produk Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul yang mengacu pada Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007. Produk Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul

Lebih terperinci

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB V HASIL RANCANGAN BB V HSL CG 5.1 KOSEP PK 5.1.1 Pengelompokan Fungsi Penerapan konsep tapak dalam rancangan yaitu terlihat jelas dari pemisahan tiap blok massa bangunan maupun ruang luar berdasarkan hirarki fungsi ruang

Lebih terperinci

shelter of emosion BAB III ANALISA

shelter of emosion BAB III ANALISA BAB III ANALISA III.1. Analisa Tapak III.1.1 Analisa kondisi dan lingkungan site existing Site berada dilokasi dengan kepadatan lalu lintas dan aktifitas yang tinggi dengan luas kesuruhan site 2.3 hektar.

Lebih terperinci