BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL"

Transkripsi

1 BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi teknis yang telah dipersyaratkan. Pemilihan dan pemanfaatan peralatan harus sesuai dengan kebutuhan, ditinjau dari jenis, jumlah, kapasitas maupun waktu yang tersedia. Demikian pula cara penggunaannya, harus mengikuti prosedur pengoperasian dan perawatannya, sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan untuk pekerjaan Pelat,Balok, Kolom, Shearwall lantai 2-21, yaitu: Tower Crane Dalam pelaksanaan proyek konstruksi bangunan bertingkat, Tower Crane (TC) sering digunakan sebagai alat bantu untuk pemindahan material secara vertikal dan horizontal. Untuk efisiensi biaya proyek, perkiraan jadwal dan waktu penggunaan TC perlu dilakukan sebelum pelaksanaan konstruksi. Pada proyek bangunan bertingkat, TC pada umumnya digunakan untuk pekerjaan pengangkatan material-material (seperti baja tulangan, semen/mortar, dan kolom/balok baja) dan pengangkatan alat-alat (seperti Excavator, Concrete Bucket, bekisting dan scafolder). Dalam penggunaan TC untuk banyaknya pekerjaan yang dapat dilakukan TC maka dibutuhkan program yang dapat IV - 1

2 menghitung efektivitas penggunaan TC. Perkiraan waktu penggunaan TC mencakup waktu untuk gerakan vertikal (hoist), berputar (swing) dan horisontal (trolley) dapat dihitung secara matematis untuk setiap jenis pekerjaan TC, dengan memperhitungkan faktor kondisi pekerjaan dan kondisi manajemen. Pada Proyek Apartemen Pejaten Park Residence digunakan 2 (dua) unit TC : TC1 jangkauan 60 m, kapasitas ujung sebesar 2,3 ton dan kapasitas maximum 2,36 ton, tinggi crane 60 m, dioperasikan untuk pembangunan tower timur dimana waktu beroperasi tidak lebih dari 12 jam dengan 1 orang operator. TC2 jangkauan 60 m, kapasitas ujung sebesar 2,3 ton dan kapasitas maximum 2,8 ton, tinggi crane 60 m, dioperasikan untuk pembangunan tower utara dimana waktu beroperasi tidak lebih dari 12 jam dengan 1 orang operator. Kedua tower crane tersebut termasuk jenis supported static base crane yang berdiri secara tetap pada fondasi sementara dan untuk kekakuannya di angkur ke bagian gedung yang selesai di bangun tiap 13 ruas rangka tower crane. Cara kerja tower crane a. Mekanisme pengangkat (hoisting mechanisme). Digunakan untuk mengangkat atau menurunkan beban yang dikehendaki. Cara kerja mekanisme pengangkat pada tower crane adalah: motor penggerak menggerakkan atau memutar drum penggulung kabel baja yang bekerja menarik IV - 2

3 atau mengulur kabel baja. Kemudian dari drum penggulung tersebut diteruskan kesistem puli. Setelah itu kabel baja tersebut pada ujungnya dipasang kait, yang fungsinya untuk menaruh muatan yang akan dipindahkan. Apabila mau melakukan pengangkatan atau penurunan muatan maka kita tinggal menghidupkan motor penggerak yang akan memutar drum penggulung kabel baja tersebut. b. Mekanisme penjalan (traveling mechanisme). Digunakan untuk memindahkan muatan (beban) sepanjang lengan crane(pengangkat) secara horizontal. Cara kerja mekanisme gerak berjalan (trolley) pada tower crane adalah motor penggerak yang dihubungkan lengan drum penggulung kabel baja pada mekanisme berjalan yang bekerja menarik atau mengulur kabel baja yang dihubungkan dengan sistem puli yang pada ujung kabel baja tersebut disambungkan dengan trolley yang dapat bergerak sepanjang lengan pengangkat tersebut. c. Mekanisme pemutar (slewing mechanisme). Digunakan untuk memindahkan beban sejauh radius lengan pengangkatannya. Cara kerja mekanisme pemutar adalah: motor penggerak pada mekanisme pemutar yang dihubungkan dengan sistem roda gigi yang tujuanya untuk menurunkan putaran yang dihasilkan dari motor penggerak. Dari putaran yang masih tinggi dari motor pengerak menjadi putaran yang diinginkan (direncanakan). Roda gigi tersebut dihubungkan dengan meja putar yang ada pada bagian sambungan antara menara atau tiang utama dengan lengan. Apabila kita ingin mengoperasikan mekanisme putar, maka kita tinggal menghidupkan motor penggerak yang akan memutar roda gigi tersebut. IV - 3

4 Bagian utama tower crane : 1. Rangka 2. Kabel Baja (Ropes) 3. Kait (Hook) 4. Pulley (Shave) 5. Drum penggulung kabel baja 6. Motor Penggerak 7. Bobot penyeimbang (Counter Weight) IV - 4

5 Gambar 4.1 Tower Crane dan peletakannya Truck Mixer Truck mixer digunakan untuk mengangkut beton campuran dari batching plant ke lokasi proyek yang akan dilakukan pengecoran. Pembuatan beton campuran tidak dapat dilakukan di dalam proyek, sehingga diperlukan truck mixer untuk mengangkutnya. Truck mixer berguna karena pada saat pengangkutan campuran beton terus diputar, sehingga beton tidak mengeras. Truck mixer yang digunakan berkapasitas 6 m 3 dan 8 m 3. Truck mixer dilengkapi tangki air yang berfungsi untuk membersihkan pengaduk dari sisa-sisa campuran beton. Untuk pengecoran ini bekerjasama dengan PT. Adhimix dan PT. Holcim Gambar 4.2 Truck Mixer IV - 5

6 4.1.3 Concrete Pump Alat ini digunakan untuk mengecor, dimana lokasi yang akan dicor tersebut jauh atau berada pada ketinggian tertentu. Alat ini dilengkapi dengan pipa-pipa yang dapat disambung sehingga campuran beton dapat menuju ke lokasi yang akan di cor. Cara kerja alat ini yaitu dengan cara memberikan tekanan udara ke pipa yang akan dimasukkan campuran beton, sehingga adukan dapat sampai ke lokasi pengecoran. Pada Apartemen Pejaten Park Resindence pengadaan concrete pump truck menjadi tanggung jawab penyedia ready mix. Concrete pump truck biasanya digunakan untuk pengecoran lantai atau slab, alat ini mempunyai kapasitas pengecoran ±25m 3 per jam. Keberadaan alat ini pun menjadi salah satu hal yang penting dalam berjalannya suatu proyek mengingat fungsi dari concrete pump truck adalah sebagai pemompa cor, sehingga apabila alat ini mengalami kerusakan akan menyebabkan schedule pekerjaan menjadi lama. Gambar 4.3 Concrete Pump IV - 6

7 4.1.4 Concrete Bucket Alat ini digunakan untuk menampung ready mix yang berada di truck mixer, kemudian diangkut oleh tower crane untuk dibawa ke lokasi pengecoran. Alat ini hanya bisa melakukan pengecoran dalam kapasitas kecil dengan campuran beton yg lebih encer, biasa digunakan untuk mengecor kolom, shear wall. Gambar 4.4 Concrete Bucket Bar Bender Bar Bender digunakan untuk membengkokkan baja tulangan sesuai dengan peruntukkan, seperti membuat sengkang, kait, dan sebagainya. Alat ini menggunakan sistem hidrolis, sehingga dapat dengan mudah membengkokkan besi baja. IV - 7

8 Gambar 4.5 Bar Bender Bar Cutter Bar Cutter digunakan untuk memotong baja tulangan sesuai dengan kebutuhan panjang dari baja tulangan itu sendiri. Cara kerja dari bar cutter ini yaitu dengan menggunakan tenaga listrik, dan membutuhkan dua orang pekerja, dimana seorang pekerja mengarahkan posisi besi, dan seorang lagi mengoperasikan bar cutter. IV - 8

9 Gambar 4.6 Bar Cutter Passenger hoist Passenger hoist dibutuhkan pada proyek bangunan bertingkat tinggi. Selain digunakan untuk mengangkut personel/pekerja proyek, juga dapat digunakan untuk mengangkut bahan/material kebutuhan lapangan, seperti bahan untuk pekerjaan MEP dan alat bantu (travo las,concrete vibrator, alat ukur, dll). Passenger hoist memakai sistem modular dan konstruksinya sederhana, sehingga sangat praktis bongkar pasangnya. Pada saat menambah ketinggian, dapat dikerjakan tanpa memerlukan bantuan alat lain. Prinsip kerjanya memakai pinion dan rack. Untuk sistem keamanannya, bila kecepatan passenger hoist tinggi, maka brake akan secara otomatis akan mengerem. Agar posisi passenger hoist tetap stabil maka diperlukan sabuk pengaman pada mast section. IV - 9

10 Gambar 4.8 Pasengger hoist Gambar 4.8 posisi Pasengger hoist Trafo Las Alat ini digunakan untuk mengelas (menyambung) baja tulangan dengan baja tulangan yang lain. Alat ini bekerja dengan bantuan listrik. IV - 10

11 Gambar 4.9 Trafo Las Vibrator Vibrator digunakan untuk memadatkan beton pada saat pengecoran supaya tidak ada rongga udara di dalam adukan beton dan alat ini digunakan untuk meratakan beton supaya tidak menumpuk di satu tempat pada saat pengecoran. Alat ini bekerja dengan bantuan tenaga listrik, pada saat dinyalakan ujung dari vibrator dimasukkan ke dalam adukan beton, karena pada ujung vibrator inilah yang bergetar. Sedangkan pada saat pengecoran kolom dan corewall vibrator diletakkan pada bekisting. Gambar 4.9 Vibrator IV - 11

12 Kompressor Udara Alat ini digunakan untuk membersihkan area yang akan dilakukan pengecoran, dan juga untuk membersihkan bekisting dari debu-debu yang menempel di atas bekisting. Gambar Kompressor Udara Gambar 4.10 kompresor Bekisting Bekisting dipasang sebelum dilakukan pengecoran. Guna dari bekisiting adalah untuk menampung dan membentuk beton di tempatnya sesuai dengan bentuk yang telah didesain. Bekisting sebelum dipasang bagian ratanya diberi cairan pelumas, supaya pada saat pelepasan bekisting beton tidak menempel pada bekisting. Bekisting yang digunakan pada proyek Pejaten Park Residence diantara lain adalah bekisting sistem untuk shear wall dan kolom adalah knocking down untuk balok dan pelat lantai menggunakan bekisting konvensional. IV - 12

13 Gambar 4.11 Bekisting Scaffolding Alat ini digunakan untuk penyangga, biasanya digunakan untuk menyangga bekisting pada saat pengecoran plat lantai dan balok. Dan juga dapat di fungsikan sebagai tangga. Tinggi rendah dari scaffolding dapat diatur sesuai dengan kebutuhannya. Scaffolding atau yang biasa disebut stegger adalah alat yang terbuat dari besi dan berbentuk rangka yang berfungsi untuk menahan atau menyangga bekisting pada saat pengecoran balok, pelat, maupun tangga. Biasanya perancah berbentuk suatu sistem modular dari pipa atau tabung logam, meskipun juga dapat menggunakan bahan-bahan lain. Tinggi rendah dari scaffolding dapat diatur sesuai dengan kebutuhannya. IV - 13

14 Fungsi scaffolding : Sebagai struktur sementara untuk menahan beton yang belum mampu memikul beratnya sendiri (Pada pelaksanaan pengecoran). Sebagai struktur sementara untuk membantu pelaksanaan pemasangan bata,plesteran,pengecatan. Satu set scaffolding terdiri dari : 1. Main Frame yang merupakan penyangga utama, berfungsi memikul beban yang diterima dari bekisting. 2. Bracing Diagonal yang digunakan sebagai pengaku dari Main Frame sehingga tidak berubah tempat dan stabil. 3. U Head Jack, adalah bagian yang dipasang pada bagian paling atas dari Main Frame sebagai tempat untuk meletakkan Horry Beam. 4. Base Plat adalah bagian yang dipasang pada bagian paling bawah dari Main Frame sebagai alat untuk menyalurkan beban dari Main Frame ke tanah atau pelat lantai di bawahnya. IV - 14

15 Bagian bagian scaffolding Peri Girder adalah alat yang terbuat dari kayu yang berfungsi untuk menopang beban dari pelat sebelum disalurkan ke scaffolding dengan panjang 2,45 meter sampai 3 meter. peri girder juga berfungsi sebagai pengaku dari bekisting lantai. Peri girder dipasang menumpu pada U Head Jack di scaffolding dan di atasnya diletakkan bekisting lantai. IV - 15

16 Gambar 4.12 Scaffolding Alat Ukur Alat ukur yang digunakan terdiri dari pesawat Total Station, theodolit dan waterpass. Theodolit digunakan untuk pengukuran area dan menentukan as bangunan sedangkan waterpass digunakan untuk mengukur ketinggian (leveling) pada pekerjaan proyek konstruksi. Gambar 4.13 Alat Ukur (Total Station) Besi Digunakan besi tulangan D10, D13, D16, D19, D22, D25, ulir Fy 400 Mpa. IV - 16

17 Gambar 4.14 Besi Tulangan Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Penyimpanan besi beton. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan: Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus diganjal dengan balok beton. Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan: Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter) IV - 17

18 Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi Pemotongan dan pembengkokan besi beton. Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut: Siapkanlah peralatan (bar bender, bar cutter) Siapkanlah gambar acuan/shop drawing Cek diameter besi Cek kembali besi-besi yang telah dibengkokan Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru Sterofoam dan Plastik Cor Sterofoam dan plastik cor digunakan untuk perawatan beton atau curring beton. Curring dilakukan dengan tujuan sebagai berikut : a. Mencegah penguapan air pada permukaan beton terbuka yang di karenakan cuaca panas. b. Mencegah berkurangnya kadar air dari beton yang akan berakibat retak - retak. c. Mencegah perubahan suhu secara mendadak. d. Mencegah retak plastis akibat tegangan tarik beton yang terjadi beberapa jam setelah proses pengecoran selesai. IV - 18

19 Gambar 4.15 Sterofoam Tiang Penyangga (Pipe Support) Tiang penyangga adalah tiang yang dipasang segera setelah scaffolding untuk pengecoran pelat dibuka. Tiang penyangga ini dipasang karena beton belum mencapai kekuatan yang diharapkan sedangkan diatasnya sudah akan dipasang scaffolding dan bekisting untuk pengecoran lantai berikutnya. Tiang penyangga ini dipasang pada jarak tertentu dan dilepas setelah beton berumur 28 hari. Gambar 4.16 Pipe Support IV - 19

20 Beton Decking Setelah pembesian selesai maka akan dipasang tahu beton atau beton decking yang di ikatkan pada tulangan dengan menggunakan bendrat, tahu beton berfungsi untuk menahan posisi tulangan sekaligus menjaga jarak antara tulangan dengan bekisting. Gambar 4.17 Beton Decking Alat Pendukung Disamping alat tersebut diatas, untuk kelancaran pekerjaan digunakan pula alat bantu konvensional lainnya, seperti : Helm safety Kakatua / Gegep Palu Sepatu safety Tang / Pemotong Cangkul Sekop Lampu Lapangan Sendok Semen IV - 20

21 Ember Selang Plastik Godam Meteran Stop Kontak Dan lain-lain 4.2 Material Semen Mutu Semen : a. Semen Portland harus memenuhi persyaratan standard internasional atau Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A SK. SNI F atau sesuai SII , Type I atau NI-8 untuk butir pengikat awal kekekalan bentuk, kekuatan tekan aduk dan susunan kimia. Semen yang cepat mengeras hanya boleh dipergunakan dimana jika hal tersebut dikuasakan tertulis secara tegas oleh pihak Direksi Lapangan b. Jika mempergunakan semen Portland pozolan (campuran semen Portland dan bahan pozolan) maka semen tersebut harus memenuhi syarat SII 0132 Mutu dan Cara Uji Semen Portland Pozoland atau spesifikasi untuk semen hidraulis campuran. c. Didalam syarat pelaksanaan pekerjaan beton harus dicantumkan dengan jelas jenis semen yang digunakan dalam ketentuan persyaratan mutu. Penyimpanan semen : a. Penyimpanan semen harus dilaksanakan dalam tempat penyimpanan dan dijaga agar semen tidak lembab, dengan lantai terangkat bebas dari tanah dan ditumpuk sesuai dengan syarat penumpukan semen dan menurut urutan pengiriman. Semen yang telah rusak karena terlalu lama disimpan higga mengeras ataupu tercampur bahan lain, tidak boleh dipergunakan dan harus segera disingkirkan dari tempat pekerjaan. Semen harus dalam zak zak yang utuh dan terlindung baik terhadap pengaruh cuaca, dengan ventilasi secukupnya dan IV - 21

22 dipergunakan sesuai dengan urutan pengiriman. Semen yang telah disimpan lebih dari 60 hari tidak boleh dipergunakan untuk pekerjaan. b. Curah semen harus disimpan dalam konstruksi silo scara tepat untuk melindungi terhadap penggumpalan semen dalan penyimpanan. c. Semua semen harus baru, bila dikirim setiap pengiriman harus disertai sertifikat test dari pabrik. d. Semen harus diukur terhadap berat untuk kesalahan tidak lebih dari 2,5% e. Kontaktor hanya diperbolehkan memkai satu merk dari semen yang telah disetujui untuk seluruh pekerjaan. Kontraktor tiak boleh mengganti merk semen selama pelaksanaan, kecuali telah mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi Lapangan Agregat Agregat untuk beton harus memenuhi ketentuan dan persyaratan dari SII Mutu dan Cara Uji Agregat Beton dan bila tidak tercakup dalam SII , maka harus memenuhi spesifikasi agregat untuk beton 1. Agregat halus (pasir) : a. Mutu pasir untuk pekerjaan beton harus terdiri dari butir butir tajam, keras, bersih, dan tidak mengandung lumpur dan bahan bahan organis b. Agregat halus harus terdiri dari distribusi ukuran partikel partikel seperti yang ditentukan si SNI c. Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% (ditentukan terhadap berat kering). Yang dimaksud dengan lumpur adalah bagian - bagian yang dapat melalui ayakan 0,063 mm. Apabila kadar lumpur melalui 5%, maka agregat halus harus dicuci (sesuai SNI atau SII ) d. Ukuran butir butir halus, sisa diatas ayakan 4 mm minimal harus dengan berat 2%, sisa diatas ayakan 2% IV - 22

23 minimal harus dengan berat 10%, sisa diatas ayakan 0,25 mm harus dengan berat berkisar antara 80% dan 90% e. Pasir laut tidak boleh dipergunakan sebagai agregat halus untuk semua mutu beton f. Penyimpanan pasir harus sedemikian rupa sehingga terlindung dari pengotoran oleh bahan - bahan lain. 2. Agregat kasar (kerikil dan batu pecah) a. Yang dimaksud dengan agregat kasar adalah kerikil hasil disintegrasi alami dari batu batuan atau batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu, dengan besar butir lebih dari 5 mm sesuai SNI b. Mutu Koral 1) Butir butir keras, bersih dan tidak berporu, batu pecah jumlah butir butir pipih maksimum 20% bersih, tidak mengandung zat zat alkali, bersifat kekal, tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca 2) Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% (terhadap berat kering) yang diartikan lumpur adalah bagian bagian yang melalui ayakan 0,063 mm apabila kadar lumpur melalui 1%, maka agregat kasar harus dicuci. Tidak boleh mengandung zat zat yang reaktif alkali yang dapat merusak beton 3) Ukuran butir : sisa diatas ayakan 31,5 mm harus sebrat 0%, sisa diatas ayakan 4 mm, harus berkisar antara 90% dan 98% selisih antara sisa sisa kumulatif diatas dua ayakan berurutan, adalah dengan berat maksimal 60% dan minimal 10% 4) Kekerasan butir butir agregat kasar diperiksa dengan bejana penguji dan rudeloff dengan beban penguji 20 t, harus memenuhi syarat sebagai berikut: IV - 23

24 - Tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 9,5 19 mm lebih dari 24% berat - Tidak terjadi pembubukan sampai fraksi mm lebih dari 22% atau dengan mesin Los Angeles, tidak boleh terjadi kehilangan berat lebih dari 50% sesuai SII atau SNI ) Penyimpanan kerikil atau batu becah harus sedemikian rupa sehingga terlindung dari pengotoran bahan - bahan lain A i r Air yang dipergunakan untuk pembuatan dan perawatan beton harus bersih, tidak boleh mengsndung minyak, asam alkali, garam garam, bahan organis atau bahan bahan lain yang dapat merusak beton serta tulangan baja atau jaringan kawat baja. Untuk mendapatkan kepastian kelayakan air yang akan dipergunakan, maka air harus diteliti pada laboratorium yang telah disetujui oleh Direksi Lapangan IV - 24

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi teknis yang telah

Lebih terperinci

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL BAB V PERALATAN DAN MATERIAL 5.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi teknis yang telah

Lebih terperinci

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL BAB V PERALATAN DAN MATERIAL 5.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi teknis yang telah

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi teknis yang telah

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi selalu diperlukan peralatan guna

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi selalu diperlukan peralatan guna BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1 Peralatan Dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi selalu diperlukan peralatan guna mendukung kelancaran pembangunan tersebut. Pemilihan dan pemanfaatan peralatan harus

Lebih terperinci

BAB IV ALAT DAN BAHAN

BAB IV ALAT DAN BAHAN BAB IV ALAT DAN BAHAN 4.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesiffikasi teknis yang telah dipersyaratan,

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam melaksanakan proyek pembangunan dapat dipastikan digunakan alat-alat

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam melaksanakan proyek pembangunan dapat dipastikan digunakan alat-alat BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL Dalam melaksanakan proyek pembangunan dapat dipastikan digunakan alat-alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. Alat alat yang digunakan bisa berupa

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Bahan dan material bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Bahan dan material bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Bahan Bahan dan material bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena dari berbagai macam bahan dan material itulah

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut.

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Peralatan Dalam melaksanakan proyek pembangunan maka pastilah digunakan alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. Alat

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi teknis yang telah

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Uraian Umum Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan proyek yang akan berlangsung. Manajemen pelaksanaan bukan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Bahan dan Material Bahan dan material bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena dari berbagai macam bahan dan

Lebih terperinci

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan, BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG 4.1. Tinjauan Bahan dan Material Bahan dan material bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena dari berbagai macam bahan dan

Lebih terperinci

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL BAB IV PERALATAN dan MATERIAL 4.1 Peralatan 4.1.1. Alat Ukur (waterpass) Waterpass adalah suatu alat ukur tanah yang dipergunakan untuk mengukur beda tinggi antara titik-titik saling berdekatan. Beda tinggi

Lebih terperinci

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan BAB III TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran pengerjaannya. Pengadaan

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Peralatan Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi dibutuhkannya peralatan-peralatan yang dapat memudahkan para pekerja dalam melaksanakan tanggung jawabnya, peralatan-peralatan

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Material Perlu kita ketahui bahwa bahan bangunan atau material bangunan memegang peranan penting dalam suatu konstruksi bangunan ini menentukan kekuatan, keamanan, dan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN DAN ALAT-ALAT

BAB IV TINJAUAN BAHAN DAN ALAT-ALAT BAB IV TINJAUAN BAHAN DAN ALAT-ALAT 4.1.1 Material Yang Digunakan Dalam menangani dan menyiapkan material maka perlu metode konstruksi, jadwal pekerjaan, pengetahuan tentang sifat-sifat material dan tata

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. 1. Staff teknik dengan staff logistik dan peralatan, memberikan data-data

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. 1. Staff teknik dengan staff logistik dan peralatan, memberikan data-data BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1 Pengadaan Alat dan Bahan Prosedur dalam pengadaan bahan dan alat adalah : 1. Staff teknik dengan staff logistik dan peralatan, memberikan data-data bahan/alat yang di

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL Dalam melaksanakan sebuah proyek konstruksi tentunya digunakan alat alat tertentu yang membantu dan mendukung pelaksanaan proyek ini sendiri. Alat alat yang digunakan berupa

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1. Peralatan Dalam melaksanakan proyek pembangunan maka pastilah digunakan alatalat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. Alat-alat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT - ALAT YANG DIGUNAKAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT - ALAT YANG DIGUNAKAN BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT - ALAT YANG DIGUNAKAN 4.1 Bahan Bahan Bangunan Bahan bangunan merupakan hal penting dalam sebuah pembangunan karena menentukan volume pekerjaan, kekuatan sebuah

Lebih terperinci

[CASA DOMAINE JAKARTA APARTMENTS (SHANGRI-LA RESIDENCE)] BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

[CASA DOMAINE JAKARTA APARTMENTS (SHANGRI-LA RESIDENCE)] BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL BAB IV PERALATAN 4.1 Pengadaan Alat dan Material Adapun prosedur yang ditempuh dalam pengadaan bahan dan alat adalah sebagai berikut : 1. Bagian/staff teknik bersama-sama dengan bagian/staff logistik dan

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi teknis yang telah

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. bangunan yang bermutu agar tahap konstruksi dapat berjalan dengan lancar dan

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. bangunan yang bermutu agar tahap konstruksi dapat berjalan dengan lancar dan BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Bahan Bangunan Untuk dapat melaksanakan pekerjaan konstruksi tentu saja diperlukan bahan bangunan yang bermutu agar tahap konstruksi dapat berjalan dengan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan bagian dari suatu struktur suatu bangunan. Fungsi Kolom itu sendiri sebagai penyangga stuktur pelat dan balok atau juga meneruskan beban

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1 Tinjauan Umum Dalam pelaksanaan pekerjaan Proyek World Trade Center 3 Jakarta dibutuhkannya peralatan peralatan yang dapat memudahkan para pekerja dalam melaksanakan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan bagian dari struktur suatu bangunan. Fungsi kolom itu sendiri sebagai penyangga stuktur pelat dan balok atau juga meneruskan beban

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT 4.1 Peralatan Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi Menteng Park Apartment dibutuhkannya peralatan peralatan yang dapat memudahkan para pekerja dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Material. Material Konstruksi meliputi seluruh bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan pada suatu proses konstruksi, dari

Lebih terperinci

IV Material. Bab. dan peralatan BAB IV BAHAN. diperoleh. pelaksanaan. Pada proyek. Excavator tanah ke. ditempat lain.

IV Material. Bab. dan peralatan BAB IV BAHAN. diperoleh. pelaksanaan. Pada proyek. Excavator tanah ke. ditempat lain. BAB IV ALAT-ALAT DAN BAHAN 4..1 Peralatan Di dalam melaksanakan suatu pekerjaan agar diperoleh hasil yang maksimal dalam waktu yang singkat maka diperlukan suatu alat bantu. Alat-alat yang digunakan disesuaikan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN PERALATAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN PERALATAN BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN PERALATAN Bab IV - Tinjauan Bahan Bangunan & Peralatan BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN PERALATAN 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan Plat untuk di teruskan ke Pondasi. Tujuan penggunaan kolom yaitu : Gambar 5.1 : Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Material Perlu kita ketahui bahwa bahan bangunan atau material bangunan memegang peranan penting dalam suatu konstruksi bangunan yang menentukan kekuatan, keamanan, dan

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN dan MATERIAL

BAB IV PERALATAN dan MATERIAL BAB IV PERALATAN dan MATERIAL Suatu proyek agar lancar dan memenuhi target mutu dan waktu harus didukung oleh peralatan yang memadai. Supaya dalam penyediaan alat dapat berfungsi secara optimal perlu adanya

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN 4.1. Bahan Bahan Bangunan Bahan bangunan merupakan hal penting dalam sebuah pembangunan karena menentukan kekuatan sebuah bangunan dan jumlah

Lebih terperinci

TINJAUAN ALAT & BAHAN BANGUNAN. yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah proyek menjadi lebih efisien. Alat

TINJAUAN ALAT & BAHAN BANGUNAN. yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah proyek menjadi lebih efisien. Alat BAB IV TINJAUAN ALAT & BAHAN BANGUNAN 4.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi, peralatan sangat diperlukan untuk membantu mempermudah menyelesaikan pekerjaan, sehingga waktu dan biaya yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL Proyek Kanins, Kanca, Kanwil BRI PERALATAN DAN MATERIAL Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai peralatan dan material yang digunakan dalam pelaksanaan pembangunan Proyek Kanins, Kanca, Kanwil BRI ini meliputi

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT 4.1 Peralatan Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi Puri Orchard Apartment dibutuhkannya peralatan peralatan yang dapat memudahkan para pekerja dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. dengan kebutuhan, ditinjau dari jenis, jumlah, kapasitas maupun waktu yang

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. dengan kebutuhan, ditinjau dari jenis, jumlah, kapasitas maupun waktu yang BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1 Peralatan Dalam pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi, peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi

Lebih terperinci

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN 4.1 ALAT Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan alat bantu untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan. Pada sub bab ini penulis akan membahas

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran BAB IV Tinjauan Bahan Bangunan Dan Alat - Alat BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran pengerjaannya. Pengadaan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari beberapa pekerjaan dasar. Yaitu pekerjaan pengukuran, pembesian,

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT 4.1 Bahan Bahan Yang Digunakan meliputi : Bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi a. Beton Ready mix. Beton Ready mix adalah beton

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 4.1 SYARAT PELAKSANAAN Syarat pelaksanaan diantaranya sebagai berikut: a. Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1 PERALATAN 4.1.1 Alat Berat Peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi tangga meliputi excavator, tower crane, truck mixer, concrete pump, concrete

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS 5.1. Uraian Umum Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan, maka makin

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT - ALAT 4.1 Uraian Umum Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan proyek yang akan berlangsung. Manajemen pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV ALAT-ALAT DAN BAHAN KONSTRUKSI

BAB IV ALAT-ALAT DAN BAHAN KONSTRUKSI BAB IV ALAT-ALAT DAN BAHAN KONSTRUKSI 4.1 TINJAUAN UMUM Penyediaan alat kerja dan bahan konstruksi pada suatu proyek memerlukan suatu manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran dalam proses pekerjaannya.

Lebih terperinci

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL. Ambassador 2 St.Moritz ini meliputi Peralatan apa saja yang dipakai untuk

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL. Ambassador 2 St.Moritz ini meliputi Peralatan apa saja yang dipakai untuk Bab IV BAB IV PERALATAN dan MATERIAL Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai peralatan dan material yang digunakan dalam pelaksanaan Proyek pembangunan Apartemen Tower Ambassador 2 St.Moritz ini meliputi

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat signifikan dalam menentukan proses pelaksanaan pekerjaan tersebut dengan baik, benar, dan

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK 7.1 Pelaksanaan Pekerjaan Balok Balok adalah batang dengan empat persegi panjang yang dipasang secara horizontal. Hal hal yang perlu diketahui

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5. 1 Uraian Umum Metoda konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan pelaksanaan konstruksi yang mengikuti prosedur serta telah dirancang sesuai dengan pengetahuan atau

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan dan pemenuhan bahan bangunan serta alat kerja pada suatu proyek

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan dan pemenuhan bahan bangunan serta alat kerja pada suatu proyek BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan dan pemenuhan bahan bangunan serta alat kerja pada suatu proyek kontruksi memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran

Lebih terperinci

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN BAB VI BAHAN DAN PERALATAN 6.1 Jenis-jenis dan Mutu Bahan Yang Digunakan Mutu dari setiap bahan yang akan digunakan tidak boleh berkurang dan diharapkan dapat memenuhi target yang telah direncanakan. Adapun

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB IV PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB IV PELAKSANAAN PEKERJAAN 4.1 TINJAUAN UMUM Perencanaan yang telah disusun oleh konsultan perencana diwujudkan melalui pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu sistem manajemen yang baik. Berbagai metode dilakukan oleh pihak pelaksana dengan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN ALAT YANG DIGUNAKAN DAN BAHAN BANGUNAN. organisasi yang bagus tetapi juga harus didukung dengan adanya alat, material,

BAB IV TINJAUAN ALAT YANG DIGUNAKAN DAN BAHAN BANGUNAN. organisasi yang bagus tetapi juga harus didukung dengan adanya alat, material, BAB IV TINJAUAN ALAT YANG DIGUNAKAN DAN BAHAN BANGUNAN 4.1. Umum Kelancaran pada proyek tidak hanya dengan adanya manajemen struktur organisasi yang bagus tetapi juga harus didukung dengan adanya alat,

Lebih terperinci

BAB IV ALAT-ALAT DAN BAHAN KONSTRUKSI

BAB IV ALAT-ALAT DAN BAHAN KONSTRUKSI BAB IV ALAT-ALAT DAN BAHAN KONSTRUKSI 4.1 TINJAUAN UMUM Penyediaan alat kerja dan bahan konstruksi pada suatu proyek memerlukan sesuatu managemen yang baik untuk menunjang kelancaran dalam proses pekerjaannya.

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi dibutuhkannya peralatan peralatan

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi dibutuhkannya peralatan peralatan BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1 Peralatan Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi dibutuhkannya peralatan peralatan yang dapat memudahkan para pekerja dalam melaksanakan tanggung jawabnya, peralatan peralatan

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi

BAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi BAB V METODE PELAKSANAAN 5.1 Uraian Umum Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN BAB V METODE PELAKSANAAN 5.1 Uraian Umum Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak - pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan didalmnya, maka makin banyak

Lebih terperinci

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN 6-1 BAB VI BAHAN DAN PERALATAN 6.1 Jenis-jenis dan Mutu Bahan Yang Digunakan Mutu dari setiap bahan tidak boleh berkurang dan diharapkan dapat memenuhi target yang telah direncanakan. Adapun jenis dan

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN RAMP. proses pelaksanaan dari suatu item pekerjaan yang harus direncanakan terlebih

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN RAMP. proses pelaksanaan dari suatu item pekerjaan yang harus direncanakan terlebih BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN RAMP 7.1. Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan merupakan salah satu proses pelaksanaan dari suatu item pekerjaan yang

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Metoda pelaksanaan dalam sebuah proyek konstruksi adalah suatu bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mencapai hasil dan tujuan yang

Lebih terperinci

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI 5.1 Uraian Umum Pada Setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran pengerjaannya. Pengadaan

Lebih terperinci

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Tinjauan Umum Dalam pelaksanaan pekerjaan diperlukan kerjasama yang baik dari semua pihak yang terkait, baik itu perencana, pemberi tugas, pengawas maupun pelaksana karena

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1 Beton Precast Beton precast adalah suatu produk beton yang dicor pada sebuah pabrik atau sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek bangunan

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT. beton bertulang sebagai bahan utamanya.

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT. beton bertulang sebagai bahan utamanya. BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT 7.1 Uraian Umum Dalam konstruksi bangunan bertingkat seperti halnya pada Proyek Puri Mansion Apartment

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL PERALATAN DAN MATERIAL BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1 MATERIAL Perlu kita ketahui bahwa bahan bangunan/material bangunan memegang peranan penting dalam suatu konstruksi bangunan ini menentukan kekuatan,

Lebih terperinci

Bab V. Metode Pelaksanaan Kerja

Bab V. Metode Pelaksanaan Kerja Bab V Metode Pelaksanaan Kerja 5. 1 Uraian Umum Bangunan adalah suatu lingkungan buatan atau lingkungan binaan yang dibuat oleh manusia untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup sehari-hari seperti sebagai

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena kumpulan berbagai macam material itulah yang

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. hasil yang baik, tepat waktu dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. hasil yang baik, tepat waktu dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Tinjauan Umum Perencanaan yang telah dibuat oleh perencana diwujudkan melalui pelaksanaan pekerjaan di lapangan oleh kontraktor. Pelaksana pekerjaan merupakan tahap yang

Lebih terperinci

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN BAB VI BAHAN DAN PERALATAN 6.1 Jenis-jenis dan Mutu Bahan Yang Digunakan Mutu dari setiap bahan yang akan digunakan tidak boleh berkurang dan diharapkan dapat memenuhi target yang telah direncanakan. Adapun

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PELAT. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PELAT. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PELAT 5.1 Umum Metode pelaksanaan proyek konstruksi adalah bagian yang sangat penting dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN 4.1 KONDISI PROYEK 4.1.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan merupakan seluruh rangkaian pekerjaan yang pertama kali harus dilakukan guna memudahkan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS 5.1 Tahapan Pekerjaan Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN 5.1 Pekerjaan Bekisting 5.1.1 Umum Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan bekisting harus memenuhi syarat PBI 1971 N 1-2 dan Recomended Practice

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN Apartemen Casa de Parco BSD BabV Pelaksanaan Pekerjaan BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS. Proyek pembangunan Aeropolis Lucent Tower dibangun dengan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS. Proyek pembangunan Aeropolis Lucent Tower dibangun dengan Proyek Aeropolis Lucent Tower BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS 5.1 Tinjauan Umum Proyek pembangunan Aeropolis Lucent Tower dibangun dengan ketinggian 8 lantai pada lahan seluas 3500 m 2. Struktur

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS 5.1. Uraian Umum Metode pelaksanaan proyek konstruksi adalah bagian yang sangat penting dalam mencapai sasaran pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI. dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam

BAB II PEMBAHASAN MATERI. dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan bagian terpadu perlengkapan mekanis dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam disebabkan oleh

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN Proyek Apartemen Nine Residence BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN Pada bab ini akan dibahas pelaksanaan pekerjaan pada proyek apartemen Nine Residence. Dalam proyek ini pekerjaan yang dilakukan kontraktor dibagi

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena kumpulan berbagai macam material itulah yang

Lebih terperinci

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) 7.1 Uraian umum Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu diharapkan hasil dengan kualitas yang baik dan memuaskan, yaitu : 1. Memenuhi spesifikasi

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE LIFT DAN PELAT LANTAI PADA PROYEK TOWER C APARTEMEN THE ASPEN PEAK RESIDENCES, FATMAWATI, JAKARTA SELATAN

PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE LIFT DAN PELAT LANTAI PADA PROYEK TOWER C APARTEMEN THE ASPEN PEAK RESIDENCES, FATMAWATI, JAKARTA SELATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE LIFT DAN PELAT LANTAI PADA PROYEK TOWER C APARTEMEN THE ASPEN PEAK RESIDENCES, FATMAWATI, JAKARTA SELATAN NAMA : TOGU RIOTAMA NPM : 27312422 PEMBIMBING : REHULINA APRIYANTI,

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1. Material Perlu diketahui bahwa bangunan atau material bangunan memegang peranan penting dalam suatu konstruksi bangunan ini menentukan kekuatan, keamanan dan kekakuan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013 BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Dalam kegiatan Kerja Praktik (KP) yang kami jalankan selama 2 bulan terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember

Lebih terperinci

BAB IV BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB IV BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT BAB IV BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Bahan Bangunan Bahan bangunan merupakan hal penting dalam sebuah bangunan karena menentukan kekuatan struktur bangunan serta jumlah biaya yang diperlukan dalam sebuah

Lebih terperinci

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Metode

Lebih terperinci

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN 4.1. Pekerjaan Struktur Pekerjaan struktur adalah satu pekerjaan tetapi dalam kenyataannya merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda.

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS 5.1 Uraian Umum Bangunan merupakan suatu bentuk lingkungan yang di buat oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang memilioki fungsi sebagai tempat

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1. Tinjauan Umum Metode pelaksanaan yang dilakukan pada setiap proyek konstruksi memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan proyek lainnya. Metode pelaksanaan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS 5.1 Uraian Umum Metode konstruksi proyek adalah bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mendapatkan tujuan dari proyek, yaitu biaya, kualitas dan

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL. Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL. Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL 7.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan yang harus direncanakan

Lebih terperinci