LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 14 TAHUN 1998 SERI D.10

Transkripsi

1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 14 TAHUN 1998 SERI D.10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 15 TAHUN 1997 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II SUMEDANG Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 2 Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 13 Tahun 1997 agar berdayaguna dan berhasilguna dalam penanganan bidang pengairan maka perlu menetapkan Organisasi dan Tatakerja Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a di atas, maka Organisasi dan Tatakerja Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950) ;

2 2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Di Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 1974 Nomor 38) ; 3. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara RI Tahun 1974 Nomor 55) ; 4. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan (Lembaran Negara RI Tahun 1974 Nomor 65) ; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air (Lembaran Negara RI Tahun 1982 Nomor 37) ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1982 tentang Irigasi (Lembaran Negara RI Tahun 1982 Nomor 38) ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1987 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan Dalam Bidang Pekerjaan Umum kepada Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 1987 Nomor 25) ; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal Di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1988 Nomor 10) ; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara RI Tahun 1990 Nomor 24) ; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1991 tentang Rawa (Lembaran Negara RI Tahun 1991 Nomor 35) ; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai (Lembaran Negara RI Tahun 1991 Nomor 44) ; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah Dengan Titik Berat pada Daerah Tingkat II (Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 77) ; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1994 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara RI Tahun 1994 Nomor 20) ;

3 14. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1994 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara RI Tahun 1994 Nomor 21) ; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara RI Tahun 1994 Nomor 22) ; 16. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 61/PRT/1994 tentang Penyelenggaraan Tugas Pembantuan Bidang Pekerjaan Umum di Daerah Tingkat II ; 17. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 21 Tahun 1990 tentang Pedoman dan Proses atau Penyempurnaan Kelembagaan di Lingkungan Instansi Pemerintah Pusat, Perwakilan di Luar Negeri dan di Daerah ; 18. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 25 Tahun 1990 tentang Pedoman Organisasi dan Tatalaksana ; 19. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 1992 tentang Pedoman Organisasi Dinas Daerah ; 20. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah Perubahan ; 21. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi dan Tatakerja Dinas Lingkup PU Daerah ; 22. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 10 Tahun 1996 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan di Bidang Pengairan kepada Pemerintah Daerah Tingkat II di Jawa Barat ; 23. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 45 Tahun 1995 tentang Pedoman Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas/Badan/Lembaga Daerah Tingkat II di Jawa Barat ;

4 24. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Penerbitan Lembaran Daerah dan Penugasan Pengundangan Peraturan Daerah/Keputusan Bupati Kepala Daerah kepada Sekretaris Wilayah/Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 9 Tahun 1986 Seri D) ; 25. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 1 Tahun 1993 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Wilayah/Daerah Tingkat II Sumedag dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 1 Tahun 1998 Seri D.1) ; 26. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 14 Tahun 1997 tentang Pembentukan Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 13 Tahun 1998 Seri D.9). Dengan Persetujan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang. M E M U T U S K A N Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG.

5 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; c. Bupati Kepala Daerah adalah Bupati Kepala Daerah Tingkat II Sumedang ; d. DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; e. Dinas adalah Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; f. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; g. Cabang Dinas adalah Cabang Dinas pada Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; h. Kepala Cabang Dinas adalah Kepala Cabang Dinas pada Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; i. UPTD adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; j. Kepala UPTD adalah Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; k. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang dan hak secara penuh oleh Pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan profesinya dalam rangka mendukung tugas pemerintahan ;

6 BAB II KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Pertama Kedudukan Pasal 2 (1) Dinas adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang pengairan. (2) Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati Kepala Daerah. Bagian Kedua Tugas Pokok Pasal 3 Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan rumah tangga Daerah dibidang Pengairan serta tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah. Bagian Ketiga Fungsi Pasal 4 Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut sebagaimana dimaksud Pasal 3 Peraturan Daerah ini, Dinas mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan teknis operasional dibidang pengiran meliputi survey dan pengendalian operasional, pembangunan, operasi dan pemeliharaan pengairan pedesaan serta bina manfaat berdasarkan kebijaksanaan Bupati Kepala Daerah. b. pelaksanaan teknis fungsional dibidang pengairan berdasarkan kebijaksanaan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat. c. pelaksanaan pelayanan teknis administratif ketatausahaan, perlengkapan, keuangan dan kepegawaian serta penyusunan rencana dan program kegiatan Dinas.

7 BAB III ORGANISASI Bagian Pertama Unsur Organisasi Pasal 5 Unsur Dinas terdiri atas : a. Pimpinan adalah Kepala Dinas ; b. Pembantu Pimpinan adalah Sub Bagian Tata Usaha ; c. Pelaksana adalah Seksi-seksi, Cabang Dinas, UPTD dan Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 6 (1) Susunan Organisasi Dinas terdiri atas : a. Kepala Dinas ; b. Sub Bagian Tata Usaha, membawahkan : 1. Urusan Umum ; 2. Urusan Keuangan ; 3. Urusan Kepegawaian ; 4. Urusan Peralatan dan Perbekalan. c. Seksi Survey dan Pengendalian Operasional, membawahkan : 1. Sub Seksi Perencanaan dan Program ; 2. Sub Seksi Survey dan Pemetaan ; 3. Sub Seksi Hidrologi dan Hidrometri ; 4. Sub Seksi Pemantauan dan Evaluasi. d. Seksi Pembangunan, membawahkan : 1. Sub Seksi Perencanaan Teknis ; 2. Sub Seksi Pembangunan dan Peningkatan ; 3. Sub Seksi Rehabilitasi ; 4. Sub Seksi Tata Teknik.

8 e. Seksi Operasi dan Pemeliharaan, membawahkan : 1. Sub Seksi Operasi ; 2. Sub Seksi Pemeliharaan ; 3. Sub Seksi IPAIR ; 4. Sub Seksi Data dan Inventarisasi. f. Seksi Pengairan Pedesaan, membawahkan : 1. Sub Seksi Bina Perencanaan Teknis ; 2. Sub Seksi Bina Pembangunan dan Peningkatan ; 3. Sub Seksi Bina Rehabilitasi dan Pengelolaan ; 4. Sub Seksi Pembinaan dan Pengembangan P3A. g. Seksi Bina Manfaat, membawahkan : 1. Sub Seksi Perijinan ; 2. Sub Seksi Retribusi ; 3. Sub Seksi Pengawasan dan Pengendalian ; 4. Sub Seksi Penyuluhan. h. Cabang Dinas ; i. U P T D ; j. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Struktur Organisasi Dinas sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Ketiga Bidang Tugas Unsur Organisasi Paragraf 1 Kepala Dinas Pasal 7 Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan Dinas dalam melaksanakan sebagian urusan rumah tangga Daerah di bidang pengairan serta pelaksanaan tugas pembantuan kepada Pemerintah Daerah.

9 Paragraf 2 Sub Bagian Tata Usaha Pasal 8 (1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan urusan umum, kepegawaian, keuangan serta peralatan dan perbekalan. ini, Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana dan program ketatausahaan, rumah tangga, pengumpulan dan pengolahan serta penyajian data statistik, kearsipan dan pelaporan Dinas ; b. penyusunan rencana dan program pembinaan organisasi dan tatalaksana ; c. pengelolaan administratif kepegawaian dan latihan pegawai ; d. pengelolaan administratif keuangan dan pembendaharaan ; e. pengelolaan surat menyurat, penggandaan, pengadaan dan pemeliharaan peralatan, kerumahtanggaan, keprotokolan dan humas ; f. penyusunan dan pembuatan laporan kerja Dinas. (3) Sub Bagian Tata Usaha, membawahkan : a. Urusan Umum ; b. Urusan Keuangan ; c. Urusan Kepegawaian ; d. Urusan Peralatan dan Perbekalan. Pasal 9 (1) Urusan Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan urusan surat menyurat, penggandaan, perjalanan dinas, kerumahtanggaan, kearsipan, kehumasan dan keprotokolan. ini, Urusan Umum mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana dan program pengelolaan surat menyurat, penggandaan, perjalanan dinas, kerumahtanggaan, kearsipan, humas dan keprotokolan ; b. pengelolaan surat menyurat, pengadaan, penggandaan dan kearsipan, dan perjalanan dinas ;

10 c. pengelolaan urusan dalam serta hubungan masyarakat dan protokol. Pasal 10 (1) Urusan Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan administratif keuangan Dinas dan pembendaharaan. ini, Urusan Keuangan mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran pembiayaan Dinas ; b. pelaksanaan pengelolaan keuangan Dinas dan perbendaharaan ; c. evaluasi dan pelaporan pengelolaan keuangan Dinas dan pembendaharaan. Pasal 11 (1) Urusan Kepegawaian mempunyai tugas pokok mengelola administratif kepegawaian, kesejahteraan pegawai, dan diklat pegawai. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Urusan Kepegawaian mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pengelolaan administratif kepegawaian, kesejahteraan pegawai dan diklat pegawai ; b. pengelolaan administratif kepegawaian, kesejahteraan pegawai dan diklat pegawai ; c. evaluasi dan pelaporan pengelolaan administratif kepegawaian, kesejahteraan pegawai dan diklat pegawai. Pasal 12 (1) Urusan Peralatan dan Perbekalan, mempunyai tugas pokok melaksanakan pengadaan dan pemeliharaan peralatan/perbekalan Dinas. ini, Urusan Peralatan dan Perbekalan, mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pengadaan dan pengelolaan/pemeliharaan peralatan/ perbekalan ; b. pengadaan peralatan/perbekalan Dinas ; c. pengelolaan dan pemeliharaan peralatan/perbekalan Dinas ;

11 d. evaluasi dan pelaporan pengadaan dan pengelolaan serta pemeliharaan peralatan/perbekalan Dinas. Paragraf 3 Seksi Survey dan Pengendalian Operasional Pasal 13 (1) Seksi Survey dan Pengendalian Operasional mempunyai tugas pokok menyusun bahan pembinaan dan melaksanakan perencanaan dan program, survey dan pemetaan, hidrologi dan hidrometri serta pemantauan dan evaluasi. ini, Seksi Bina Sumber Daya mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana dan program pembinaan, survey dan pemetaan, hidrologi dan hidrometri serta evaluasi ; b. pembinaan dan pelaksanaan, survey dan pemetaan, hidrologi dan hidrometri, pemantauan operasional dan evaluasi ; c. evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan survey dan pengendalian. (3) Seksi Survey dan Pengendalian Operasional, membawahkan : a. Sub Seksi Perencanaan dan Program ; b. Sub Seksi Survey dan Pemetaan ; c. Sub Seksi Hidrologi dan Hidrometri ; d. Sub Seksi Pemantauan dan Evaluasi. Pasal 14 (1) Sub Seksi Perencanaan dan Program mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program pengembangan sumber air. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Sub Seksi Perencanaan dan Program mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana dan program pengembangan sumber air ; b. pengumpulan, pengolahan dan evaluasi data perencanaan program pengembangan sumber air ; c. penyiapan bahan penyusunan program pengembangan sumber air ;

12 d. evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan program pengembangan sumber air. Pasal 15 (1) Sub Seksi Survey dan Pemetaan mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan survey dan pemetaan serta pengawasan dan pengendalian pelaksanaan survey dan pemetaan. ini, Sub Seksi Survey dan Pemetaan mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana dan program survey dan pemetaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan survey dan pemetaan ; b. pengumpulan dan pengolahan data bahan survey ; c. penyiapan bahan survey dan pemetaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan survey dan pemetaan sumber air ; d. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan hasil survey dan pemetaan. Pasal 16 (1) Sub Seksi Hidrologi dan Hidrometri mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan penelitian, pembangunan, pemeliharaan alat-alat hidrologi dan hidrometri serta pengawasan pengendalian kualitas air permukaan. ini, Sub Seksi Hidrologi dan Hidrometri mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan data hidrologi, hidrometri dan kualitas air permukaan ; b. penyiapan bahan penelitian, pembangunan, pemeliharaan alat-alat hidrologi dan hidrometri ; c. pengawasan pengendalian kualitas air ; d. evaluasi dan pelaporan data hidrologi, hidrometri dan kualitas air permukaan. Pasal 17 (1) Sub Seksi Pemantauan dan Evaluasi mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan pemantauan hidrologi dan hidrometri serta evaluasi hidrologi dan hidrometri.

13 ini, Sub Seksi Pemantauan dan Evaluasi mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan bahan pemantauan hidrologi dan hidrometri serta evaluasi hidrologi dan hidrometri ; b. pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan pembangunan bidang pengairan ; c. penyiapan bahan dan laporan hasil kegiatan pembangunan bidang pengairan. Paragraf 4 Seksi Pembangunan Pasal 18 (1) Seksi Pembangunan mempunyai tugas pokok menyusun bahan pembinaan dan melaksanakan perencanaan teknis, pembangunan dan peningkatan, rehabilitasi dan tata teknik pembangunan. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Seksi Pembangunan mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana dan program bahan pembinaan dan pelaksanaan perencanaan teknis, pembangunan dan peningkatan, rehabilitasi serta tata tehnik pembangunan ; b. pembinaan dan pelaksanaan teknis pembangunan pengairan, rehabilitasi dan tata tehnik pembangunan ; c. penyiapan bahan peningkatan teknis pembangunan pengairan ; d. penyiapan bahan dan pelaksanaan teknis rehabilitasi pembangunan jaringan irigasi ; e. pelaksanaan tata teknis pembangunan irigasi. (3) Seksi Pembangunan, membawahkan : a. Sub Seksi Perencanaan Teknis ; b. Sub Seksi Pembangunan dan Peningkatan ; c. Sub Seksi Rehabilitasi ; d. Sub Seksi Tata Tehnik.

14 Pasal 19 (1) Sub Seksi Perencanaan Teknis mempunyai tugas pokok mempersiapkan perencanaan teknis pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi irigasi dan teknis pengembangan pembangunan irigasi. ini, Sub Seksi Perencanaan Teknis mempunyai fungsi : a. pengumpulan, pengolahan dan pengevaluasian bahan perencanaan teknis pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi irigasi serta teknis pengembangan pembangunan irigasi ; b. penyiapan bahan pelaksanaan perencanaan teknis pembangunan peningkatan dan rehabilitasi irigasi serta teknis pengembangan pembangunan irigasi ; c. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan hasil perencanaan teknis pembangunan peningkatan dan rehabilitasi irigasi serta teknis perencanaan pengembangan pembangunan irigasi. Pasal 20 (1) Sub Seksi Pembangunan dan Peningkatan mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan pembangunan dan bahan peningkatan pembangunan irigasi. ini, Sub Seksi Pembangunan dan Peningkatan mempunyai fungsi : a. pengumpulan, pengolahan dan pengevaluasian data bahan pembangunan dan bahan peningkatan pembangunan irigasi ; b. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan pembangunan dan peningkatan irigasi ; c. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan hasil pembangunan dan peningkatan pembangunan irigasi. Pasal 21 (1) Sub Seksi Rehabilitasi mempunyai mempersiapkan bahan rehabilitasi irigasi. ini, Sub Seksi Rehabilitasi mempunyai fungsi :

15 a. pengumpulan, pengolahan dan pengevaluasian bahan rehabilitasi bangunan irigasi ; b. penyiapan bahan pelaksanaan rehabilitasi bangunan irigasi ; c. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan rehabilitasi bangunan irigasi. Pasal 22 (1) Sub Seksi Tata Tehnik mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan pelaksanaan pembinaan pengadaan jasa konstruksi, pengkajian dokumen teknis serta pengadministrasian kegiatan proyek pembangunan irigasi. ini, Sub Seksi Tata Tehnik mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan serta pengevaluasian data jasa konstruksi dan data teknis irigasi ; b. penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan pengadaan jasa konstruksi, pengkajian dokumen teknis serta pengadministrasian kegiatan proyek pembangunan irigasi ; c. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan tata tehnik pembangunan irigasi. Paragraf 5 Seksi Operasi dan Pemeliharaan Pasal 23 (1) Seksi Operasi dan Pemeliharaan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan pembinaan dan melaksanakan operasional, pemeliharaan, pengelolaan IPAIR serta pengelolaan data dan inventarisasi. ini, Seksi Operasi dan Pemeliharaan mempunyai fungsi : a. penyusunan program operasi dan pemeliharaan bangunan irigasi dan sumber air ; b. pengendalian dan pengoperasian kuantitas air dan sumber air ; c. pengendalian dan pemeliharaan bangunan irigasi dan sumber air ; d. pengelolaan penerapan IPAIR ;

16 e. pendataan dan penginventarisasian bangunan irigasi dan sumber air. (3) Seksi Operasi dan Pemeliharaan, membawahkan : a. Sub Seksi Operasi ; b. Sub Seksi Pemeliharaan ; c. Sub Seksi IPAIR ; d. Sub Seksi Data dan Inventarisasi. Pasal 24 (1) Sub Seksi Operasi mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan pengendalian dan pengoperasian kuantitas air dan sumber air. ini, Sub Seksi Operasi mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan bahan pengendalian kuantitas air dan sumber air ; b. penyiapan bahan pengendalian dan kuantitas air dan sumber air ; c. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan hasil pengendalian dan pengoperasian kuantitas air dan sumber air. Pasal 25 (1) Sub Seksi Pemeliharaan mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan pemeliharaan bangunan irigasi dan sumber air. ini, Sub Seksi Pemeliharaan mempunyai fungsi : a. pengumpulan, pengolahan dan pengevaluasian bahan pemeliharaan bangunan irigasi dan sumber air ; b. penyiapan bahan pemeliharaan bangunan irigasi dan sumber air serta bahan peningkatan pemeliharaan ; c. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan hasil pemeliharaan bangunan irigasi dan sumber air. Pasal 26

17 (1) Sub Seksi IPAIR mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan pelaksanaan kegiatan pengelolaan penerapan IPAIR. ini, Sub Seksi IPAIR mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan bahan serta pengevaluasian bahan perencanaan dan pelaksanaan IPAIR ; b. penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan penerapan IPAIR ; c. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan pengelolaan IPAIR. Pasal 27 (1) Sub Seksi Data dan Inventarisasi mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan dan data pelaksanaan inventarisasi, mutasi dan pemutahiran data sumber air serta areal irigasi. ini, Sub Seksi Data dan Inventarisasi mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan data sebagai bahan inventarisasi sumber air dan areal irigasi ; b. penyiapan bahan inventarisasi, mutasi dan pemutahiran data sumber air serta areal irigasi ; c. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan hasil pendataan dan inventarisasi. Paragraf 6 Seksi Pengairan Pedesaan Pasal 28 (1) Seksi Pengairan Pedesaan mempunyai tugas pokok menyusun bahan pembinaan dan melaksanakan perencanaan teknis, pembangunan dan peningkatan, rehabilitasi dan pengelolaan serta pembinaan dan pengembangan P3A. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Seksi Pengairan Pedesaan, mempunyai fungsi : a. penyusunan bahan pembinaan perencanaan teknis pembangunan peningkatan rehabilitasi, pengelolaan dan pengembangan P3A ;

18 b. pembuatan rencana teknis pengembangan irigasi pedesaan ; c. penyusunan teknis peningkatan irigasi pedesaan ; d. penyusunan teknis rehabilitasi dan pengelolaan irigasi pedesaan ; e. penyusunan teknis pengembangan P3A. (3) Seksi Pengairan Pedesaan, membawahkan : a. Sub Seksi Bina Perencanaan Teknis ; b. Sub Seksi Bina Pembangunan dan Peningkatan ; c. Sub Seksi Bina Rehabilitasi dan Pengelolaan ; d. Sub Seksi Pembinaan dan Pengembangan P3A. Pasal 29 (1) Sub Seksi Bina Perencanaan Teknis mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan pembinaan dan bahan perencanaan teknis serta pengembangan irigasi pedesaan. ini, Sub Seksi Bina Perencanaan Teknis mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan serta pengevaluasian data teknis irigasi, sebagai bahan perencanaan teknis ; b. penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan, perencanaan teknis dan bahan pengembangan irigasi pedesaan ; c. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan hasil pembinaan perencanaan teknis. Pasal 30 (1) Sub Seksi Bina Pembangunan dan Peningkatan mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan pembangunan dan peningkatan pembangunan irigasi pedesaan. ini, Sub Seksi Bina Pembangunan dan Peningkatan mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan serta pengevaluasian data sebagai bahan pembinaan pembangunan dan peningkatan pembangunan irigasi pedesaan ; b. penyiapan bahan pembinaan dan bahan perencanaan teknis pengembangan irigasi pedesaan ;

19 c. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan hasil bahan pembinaan dan peningkatan pembangunan irigasi pedesaan. Pasal 31 (1) Sub Seksi Bina Rehabilitasi dan Pengelolaan mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan rehabilitasi, serta pengelolaan irigasi pedesaan. ini, Sub Seksi Bina Rehabilitasi dan Pengelolaan mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan serta pengevaluasian data sebagai bahan rehabilitasi irigasi pedesaan ; b. penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan rehabilitasi dan pengelolaan irigasi pedesaan ; c. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan hasil pembinaan rehabilitasi irigasi pedesaan. Pasal 32 (1) Sub Seksi Pembinaan dan Pengembangan P3A mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan pelaksanaan program, modul, tatalaksana pembinaan serta pengembangan P3A. ini, Sub Seksi Pembinaan dan Pengembangan P3A mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan serta pengevaluasian data perkembangan P3 Mitra Cai. b. penyiapan bahan pelaksanaan program, modul, tatalaksana pembinaan serta pengembangan P3A. c. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan hasil pembinaan dan pengembangan P3A. Paragraf 7 Seksi Bina Manfaat

20 Pasal 33 (1) Seksi Bina Manfaat mempunyai tugas pokok menyusun bahan pembinaan dan melaksanakan tatalaksana perijinan, retribusi, pengawasan dan pengendalian serta penyuluhan irigasi. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Seksi Bina Manfaat, mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana dan program pembinaan, dan pelaksanaan tatalaksana perijinan, retribusi, pengawasan dan pengendalian serta penyuluhan irigasi ; b. penyusunan bahan pembinaan dan pelaksanaan tatalaksana perijinan penggunaan air; c. pengelolaan retribusi penggunaan air dan sumber air ; d. pengawasan dan pengendalian tatalaksana perijinan penggunaan air ; e. penyuluhan bidang irigasi mengenai manfaat air. (3) Seksi Bina Manfaat, membawahkan : a. Sub Seksi Perijinan ; b. Sub Seksi Retribusi ; c. Sub Seksi Pengawasan dan Pengendalian ; d. Sub Seksi Penyuluhan. Pasal 34 (1) Sub Seksi Perijinan mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan tatalaksana perijinan dan pengelolaan perijinan penggunaan air dan sumber air. ini, Sub Seksi Perijinan mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan serta pengevaluasian bahan tatalaksana perijinan ; b. penyiapan bahan tatalaksana perijinan dan pengelolaan perijinan penggunaan air dan sumber air ; c. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan perijinan. Pasal 35

21 (1) Sub Seksi Retribusi mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan pengelolaan retribusi penggunaan air dan sumber air. ini, Sub Seksi Retribusi mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan serta pengevaluasian data sebagai bahan pengelolaan retribusi ; b. penyiapan bahan pengelolaan retribusi penggunaan air dan sumber air ; c. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan hasil pengelolaan retribusi. Pasal 36 (1) Sub Seksi Pengawasan dan Pengendalian mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan pengawasan dan pengendalian pemanfaatan air irigasi dan sumber air. ini, Sub Seksi Pengawasan dan Pengendalian mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan serta pengevaluasian bahan pengawasan dan pengendalian pemanfaatan air irigasi dan sumber air ; b. penyiapan bahan pengawasan dan pengendalian pemafaatan air irigasi dan sumber air c. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan hasil pengawasan dan pengendalian pemanfaatan air irigasi dan sumber air. Pasal 37 (1) Sub Seksi Penyuluhan mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan penyuluhan bidang irigasi. ini, Sub Seksi Penyuluhan mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan serta pengevaluasian bahan penyuluhan ; b. penyiapan bahan penyuluhan bidang irigasi ; c. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan hasil penyuluhan bidang irigasi.

22 Paragraf 8 Cabang Dinas Pasal 38 Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Cabang Dinas serta pengaturan lebih lanjut akan ditetapkan dengan Peraturan Perundang-undangan tersendiri setelah mendapat persetujuan Menteri Dalam Negeri. Paragraf 9 Unit Pelaksana Teknis Dinas Pasal 39 Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas serta pengaturan lebih lanjut akan ditetapkan dengan Peraturan Perundang-undangan tersendiri setelah mendapat persetujuan Menteri Dalam Negeri. Paragraf 10 Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 40 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan teknis Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Pasal 41 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud Pasal 40 Peraturan Daerah ini, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang dipimpin oleh seorang fungsional senior selaku Ketua Kelompok, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (2) Kelompok Jabatan Fungsional dibagi atas Kelompok dan Sub Kelompok sesuai dengan kebutuhan. (3) Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis dan beban kerja.

23 BAB IV TATA KERJA Bagian Pertama U m u m Pasal 42 (1) Hal-hal yang menjadi tugas Dinas, merupakan satu kebulatan yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan. (2) Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas serta kegiatan operasionalnya dilaksanakan oleh Kepala Seksi, menurut pembidangan tugasnya masing-masing. (3) Kepala Dinas, baik secara teknis operasional maupun teknis administratif bertanggung jawab kepada Bupati Kepala Daerah. (4) Dalam melaksanakan tugasnya, setiap Pimpinan Satuan Organisasi dalam lingkungan Dinas wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik secara vertikal maupun horizontal. (5) Setiap Pimpinan satuan Organisasi dalam lingkungan Dinas bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing serta memberikan bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Bagian Kedua P e l a p o r a n Pasal 43 (1) Kepala Dinas wajib memberikan laporan tentang pelaksanaan tugasnya secara teratur, jelas dan tepat pada waktunya kepada Bupati kepala Daerah. (2) Setiap pimpinan satuan organisasi dilingkungan Dinas wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasannya masing-masing serta menyiapkan dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. (3) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut dan wajib memberikan petunjuk kepada bawahannya. (4) Ketentuan mengenai jenis laporan dan cara penyampaiannya ditetapkan berdasarkan ketentuan yang berlaku.

24 Bagian Ketiga Hal Mewakili Pasal 44 (1) Kepala Sub Bagian Tata Usaha mewakili Kepala Dinas apabila Kepala Dinas berhalangan untuk menjalankan tugas pekerjaannya. (2) Dalam hal Kepala Sub Bagian Tata Usaha berhalangan, Kepala Dinas dapat menunjuk salah seorang Kepala Seksi dengan memperhatikan senioritas kepangkatan dan pengalamannya. BAB V KEPEGAWAIAN Pasal 45 (1) Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat atas usul Bupati Kepala Daerah. (2) Kepala Dinas berkewajiban dan bertanggungjawab dalam mempersiapkan bahan rancangan kebijaksanaan Bupati Kepala Daerah di bidang kepegawaian. (3) Pejabat-pejabat lainnya dilingkungan Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Pejabat yang berwenang sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 46 Pembiayaan Dinas bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan penerimaan sumber lain yang dianggap sah berdasarkan Peraturan yang berlaku. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 47 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut dalam Keputusan Bupati Kepala Daerah.

25 Pasal 48 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, segala urusan Pekerjaan Umum Pengairan yang ada pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten dinyatakan menjadi urusan Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang. Pasal 49 Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang. Ditetapkan di S U M E D A N G pada tanggal 7 Juli 1997 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH BUPATI KEPALA DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II TINGKAT II SUMEDANG, S U M E D A N G K e t u a, Cap./Ttd. Cap./Ttd. Drs. H. ATJEP ABDUL LATIEF. Drs. H. MOCH.HUSEIN JACHJASAPUTRA Disahkan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat dengan Surat Keputusan Nomor /SK.1095-Huk/98 Tanggal 6 Agustus 1998 Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 14 Tahun 1998 Tanggal 13 Agustus 1998 Seri D.10

26 SEKRETARIS WILAYAH/DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G, Drs. H. DIMYATI SYAFRUDIN. Pembina Tk.I NIP

27 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN : Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN Nomor : 15 Tahun 1997 KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG Tanggal : 7 Juli 1997 Tentang : Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang. KEPALA DINAS SUB BAGIAN TATA USAHA URUSAN URUSAN URUSAN URUSAN UMUM KEUANGAN KEPEGA- PERALATAN & WAIAN PERBEKALAN KELOMPOK SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI JAFUNG SURVEY DAN PEMBANGUNAN OPERASI DAN PENGAIRAN BINA MANFAAT PENGENDALIAN PEMELIHARAAN PEDESAAN OPERASIONAL SUB SEKSI SUB SEKSI SUB SEKSI SUB SEKSI SUB SEKSI PERENCANAAN & PERENCANAAN OPERASI BINA PERENCA- PERIJINAN PENYUSUNAN TEKNIS NAAN TEKNIS PROGRAM SUB SEKSI SUB SEKSI SUB SEKSI SUB SEKSI SUB SEKSI SURVEY DAN PEMBANGUNAN & PEMELIHA- BINA PEMBANGUN- RETRIBUSI PEMETAAN PENINGKATAN RAAN AN & PENINGKATAN SUB SEKSI SUB SEKSI SUB SEKSI SUB SEKSI SUB SEKSI HIDROLOGI DAN REHABILITASI I P A I R BINA REHABILITASI PENGAWASAN & HIDROMETRI & PENGELOLAAN PENGENDALIAN SUB SEKSI SUB SEKSI SUB SEKSI SUB SEKSI SUB SEKSI PEMANTAUAN TATA TEKNIK DATA DAN PEMBINAAN & PE- PENYULUHAN DAN EVALUASI INVENTARISASI NGEMBANGAN P3A CABANG DINAS U P T D DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG S U M E D A N G, K e t u a, Cap/Ttd. Drs. H. ATJEP ABDUL LATIEF Cap/Ttd. Drs. H. MOCH. HUSEIN JACHJASAPUTRA.