Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas Data dan Informasi Kesehatan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas Data dan Informasi Kesehatan"

Transkripsi

1

2 ii

3 iii Dr. Hj. ANI HANDANINGROEM Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-nya maka buku Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2012 dapat diselesaikan tepat waktu. Penyusunan profil kesehatan 2012 ini dilakukan secara berkala setiap tahun sebagaimana sesuai dengan Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2011 yaitu berdasarkan jenis kelamin (responsive gender). Dewasa ini ketersediaan sistem informasi yang cepat, tepat, akurat sangat diperlukan di semua lini administrasi kesehatan untuk membantu proses perencanaan, evaluasi dan pengambilan keputusan pembangunan kesehatan demi terwujudnya masyakakat dengan derajat kesehatan yang optimal. Profil Kesehatan merupakan salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan tersebut. menggambarkan kondisi pembangunan Kabupaten Kapuas di bidang kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas dan Jaringannya. Melalui indikator-indikator yang telah ditetapkan dapat dilihat kemajuan yang telah dicapai serta masalah yang dihadapi dalam proses pembangunan kesehatan di Kabupaten Kapuas menuju Kapuas Sehat Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah membantu memberikan data yang diperlukan, baik lintas sektoral maupun lintas progam sehingga penulisan buku Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas 2012 dapat diselesaikan. Kuala Kapuas, Maret 2013 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas dr. Hj. ANI HANDANINGROEM NIP

4 iv DAFTAR ISI SAMPUL DEPAN... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Sistematika Penulisan... 2 C. Distribusi Profil Kesehatan... 2 BAB II WILAYAH KERJA KABUPATEN KAPUAS A. Geografis... 3 B. Pemerintahan... 6 C. Demografis... 7 BAB III PEMBANGUNAN KESEHATAN KABUPATEN KAPUAS A. an Umum Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan B. Visi B. Misi C. Tujuan dan Sasaran BAB IV PENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN KABUPATEN KAPUAS TAHUN 2009 A. Derajat Kesehatan B. Pencapaian Pelayanan Kesehatan C. Pencapaian Target SPM Bidang Kesehatan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran Lampiran

5 v DAFTAR TABEL Tabel 1 Tabel 2 : Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Kapuas Tahun : Jumlah Sarana Kesehatan Kabupaten Kapuas Tahun

6 vi DAFTAR GAMBAR 1 : Peta Kabupaten Kapuas... 3 Gambr 2a : Jumlah Penduduk Kabupaten Kapuas Tahun b : Kepadatan Penduduk Kabupaten Kapuas Tahun : Persentase Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Kapuas Tahun : Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Kabupaten Kapuas Tahun : Persentase Kematian Kasar Berdasarkan Jenis Kelamin Kabupaten Kapuas Tahun : Angka Kematian Kasar Per Penduduk Kabupaten Kapuas Tahun : Persentase Kematian Bayi Berdasarkan Jenis Kelamin Kabupaten Kapuas Tahun : Angka Kematian Bayi (IMR) Per KH Kabupaten Kapuas Tahun : Persentase Kematian Anak Balita Berdasarkan Jenis Kelamin Kabupaten Kapuas Tahun : Angka Kematian Anak Balita (CMR) Per KH Balita Kabupaten Kapuas tahun : Persentase Kematian Ibu Kelompok Kabupaten Kapuas Tahun : Angka Kematian Ibu (MMR) per KH Kabupaten Kapuas Tahun : Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K1) Kabupaten Kapuas tahun : Peta Kunjungan Ibu Hamil (K1) Kabupaten Kapuas Tahun : Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) Kabupaten Kapuas Tahun : Peta Kunjungan Ibu Hamil (K4) Kabupaten Kapuas Tahun : Peta Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Kabupaten Kapuas Tahun

7 vii 18 : Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Kabupaten Kapuas Tahun : Peta Cakupan Kunjungan Neonatus (KN1) Kabupaten Kapuas Tahun : Cakupan Kunjungan Neonatus (KN1) Kabupaten Kapuas Tahun : Peta Cakupan Kunjungan Neonatus (KN3) Kabupaten Kapuas Tahun : Cakupan Kunjungan Neonatus (KN3) Kabupaten Kapuas Tahun : Peta Cakupan Kunjungan Bayi Kabupaten Bayi Kabupaten Kapuas Tahun : Cakupan Kunjungan Bayi Kabupaten Kapuas Tahun : Persentase Peserta KB Baru dan KB Aktif Kabupaten Kapuas Tahun : Persentase KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi Kabupaten Kapuas Tahun : Persentase KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi Kabupaten Kapuas Tahun : Peta Cakupan Desa/Kelurahan UCI Kabupaten Kapuas Tahun : Persentase Imunisasi Bayi Menurut Jenis Imunisasi Kabupaten Kapuas Tahun : Jumlah Bayi Baru Lahir Yang Ditimbang Menurut Kecamatan Kabupaten Kapuas Tahun : Jumlah Bayi Baru Lahir Yang Ditimbang dan Kasus Bayi BBLR Kabupaten Kapuas Tahun : Jumlah Balita Yang Ditimbang, Bayi BB Naik dan BGM Kabupaten Kapuas Tahun : Jumlah Balita Dengan Berat Badan Naik Kabupaten Kapuas Tahun : Jumlah Ibu Mendapat Tablet Fe Kabupaten Kapuas Tahun : Persentase Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe Menurut Kecamatan Kabupaten Kapuas Tahun : Peta Cakupan Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe 1 Kabupaten Kapuas Tahun

8 BAB V P E viii 37 : Peta Cakupan Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe 3 Kabupaten Kapuas Tahun Gambr 38 : Persentase Bayi (6-11 bulan) Mendapat Vitamin A Menurut Kecamatan Kabupaten Kapuas Tahun : Persentase Anak Balita Mendapatkan Vitamin A 2 Kali Kabupaten Kapuas Tahun : Angka Kesakitan Diare Per Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten Kapuas Tahun : Angka Kesakitan Malaria Per Penduduk Menurut Kecamtan Kabupaten Kapuas Tahun : Peta Kasus Malaria Per Pendduk Kabupaten Kapuas Tahun : Angka Kesakitan Malaria Per Penduduk Kabupaten Kapuas Tahun : Angka Kesembuhan Penderita TB Paru Menurut Kecamatan Kabupaten Kapuas Tahun : Angka Kesakitan DBD Per Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten Kapuas ahun

9 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang mengatur pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah yang kemudian direvisi dengan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2008 mengandung konsekuensi bahwa masing-masing daerah harus memiliki Sistem Kesehatan tersendiri, termasuk dukungan dalam menyusun Sistem Informasinya. Kualitas Sistem Informasi Kesehatan Nasional sangat ditentukan oleh kualitas dari Sistemsistem Informasi Kesehatan di bawahnya. Oleh karena itu penataan dan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) merupakan sesuatu yang sangat penting. SIK Kabupaten diharapkan antara lain dapat menyediakan data dan informasi dalam penyusunan rencana Pembangunan Daerah tersebut serta sebagai landasan pengembangan sumber daya. Salah satu produk dari SIK Kabupaten adalah Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas. Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas adalah gambaran situasi kesehatan di Kabupaten Kapuas yang diterbitkan setahun sekali. Dalam setiap terbitannya Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas memuat berbagai data tentang kesehatan dan data pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan, fasilitas kesehatan, pencapaian program-program kesehatan dan keluarga berencana. Data dianalisis dengan analisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Sebagai indikator untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan digunakan Indikator pembangunan kesehatan dan Indikator kinerja dari SPM yang mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 741/Menkes/Per/2008 yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas. Penyusunan profil ini mengacu kepada Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota yang dikeluarkan oleh Pusat Data dan Informasi Departemen kesehatan RI tahun Sumber data dalam penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas tahun 2012 adalah laporan bulanan, laporan program dan laporan tahunan, yang kemudian di cek silang dengan laporan Profil Puskesmas Tahun sedangkan data pendukung didapatkan dari instansi lintas sektor seperti BPS, Dinas Pendidikan dan kebudayaan, BPPKBD, Polres Kapuas, RSUD Kapuas, dan lain-lain.

10 2 B. Sistematika Penulisan Dalam menyusun profil kesehatan Kabupaten Kapuas tahun 2012, sistematika penulisan yang digunakan adalah : BAB I PENDAHULUAN, Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan penulisan profil kesehatan dan sistematika penulisannya. BAB II GAMBARAN UMUM, Bab ini mendeskripsikan gambaran umum Kabupaten Kapuas meliputi kondisi geografis, administratif dan informasi lainnya. Disajikan pula ulasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan seperti sosial ekonomi, pendidikan, budaya, karakteristik penduduk dan gambaran khusus mengenai tata laksana, visi dan misi organisasi Dinas Kesehatan. BAB III PEMBANGUNAN KESEHATAN KABUPATEN KAPUAS, Bab ini berisi uraian tentang visi dan misi, target dan sasaran pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas. BAB IV PENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN KABUPATEN KAPUAS TAHUN 2012, Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan da penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan khusus dan dalam bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas dan jajarannya. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN, Bab ini menyajikan kesimpulan baik keberhasilan maupun kekurangan dari profil kesehatan Kabupaten Kapuas tahun 2012 sebagai telaah dan saran utntuk perbaikan dimasa yang akan datang. LAMPIRAN, Berisi tabel-tabel tentang indikator Standar Pelayanan Minimal dan Indikator Pembangunan Kesehatan. C. Distribusi Profil Kesehatan Pendistribusian Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas tahun 2012, kepada : Kementrian Kesehatan RI Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Tengah Bupati Kapuas DPRD Kabupaten Kapuas Bappeda dan Instansi tingkat Kabupaten Kapuas yang terkait Puskesmas, RSUD dan UPT Kesehatan lainnya

11 3 BAB II WILAYAH KERJA KABUPATEN KAPUAS A. Geografis Kabupaten Kapuas merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di wilayah Propinsi Kalimantan Tengah. Luas wilayah Kabupaten Kapuas adalah seluas Km2 atau Ha ( 9,77 persen dari luas wilayah Propinsi Kalimantan Tengah) yang terbagi dalam dua kawasan besar yaitu kawasan pasang surut (umumnya di bagian selatan) yang merupakan daerah potensi pertanian tanaman pangan dan kawasan non pasang surut (umumnya di bagian utara) yang merupakan potensi lahan perkebunan karet rakyat dan perkebunan besar swasta. Kabupaten Murung Raya Mandau Talawang 1 Peta Kabupaten Kapuas Kabupaten Gunung Mas Kapuas Hulu Pasak Talawang Kapuas Tengah Kabupaten Barito Utara Timpah Kota Palangka Raya Mantangai Kabupaten Barito Selatan PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Kabupaten Pulang Pisau Kapuas Barat Kapuas Kuala Dadahup Pulau Petak Basarang Selat Kapuas Hilir Bataguh Kapuas Timur Tamban Catur Laut Jawa Kapuas Murung Provinsi Kalimantan Selatan U

12 4 1. Batas Wilayah Batas wilayah Kabupaten Kapuas meliputi : a. Sebelah timur berbatas dengan Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Barito Selatan dan Provinsi Kalimantan Selatan b. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Gunung Mas c. Sebelah utara berbatasan dengan sebagian Kabupaten Gunung Mas d. Sebelah selatan berbatasan dengan Laut Jawa. 2. Topografis Bagian utara merupakan daerah perbukitan, dengan ketinggian antara meter dari permukaan air laut dan mempunyai tingkat kemiringian antara 8-15 derajat, dan merupakan daerah perbukitan/penggunungan dengan kemiringan ± derajat. Bagian selatan terdiri dari pantai dan rawa-rawa dengan ketinggian antara 0-5 meter dari permukaan air laut yang mempunyai elevasi 0-8 % serta dipengaruhi oleh pasang surut dan merupakan daerah yang mempunyai potensi banjir yang cukup besar (air laut/pasang naik). Selain itu daerah Kabupaten Kapuas memiliki daerah/wilayah perairan yang meliputi danau, rawa dan beberapa sungai besar, yang berada/masuk wilayah Kabupaten Kapuas adalah : 1. Sungai Kapuas Murung, dengan panjang ± 66,38 KM 2. Sungai Kapuas, dengan panjang ± 600 KM 3. Daerah pantai/pesisir laut jawa, dengan panjang ± 189,85 KM 3. Hidrologi Selain sungai-sungai di atas, di Kabupaten Kapuas juga terdapat 4 (empat) buah anjir/kanal yaitu : 1. Anjir Serapat sepanjang ± 28 km (yang menghubungkan Kuala Kapuas menuju Banjarmasin, wilayah Kalimantan Tengah sepanjang 14 km dan wilayah Kalimantan Selatan 14 km). 2. Anjir Kalampan sepanjang 14,5 km (yang menghubungkan Kota Mandomai Kecamatan Kapuas Barat ke Pulang Pisau wilayah Kabupaten Pulang Pisau mengarah ke Palangka Raya). 3. Anjir Basarang sepanjang ± 24 km (yang menghubungkan Kuala Kapuas ke wilayah Pulang Pisau). 4. Anjir Tamban sepanjang ± 25 km (yang menghubungkan Kuala Kapuas menuju Banjarmasin, wilayah Kalimantan Tengah sepanjang 13 km dan wilayah Kalimantan Selatan 12 km).

13 5 Tabel 1 Nama Kecamatan, Ibukota Kecamatan dan Jumlah Kelurahan/Desa Kabupaten Kapuas Tahun 2012 NO KECAMATAN IBUKOTA JUMLAH LUAS KECAMATAN KEL/DESA (KM 2 ) % LUAS (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. [020] Kapuas Kuala Lupak Dalam ,08 2,32 2. [021] Tamban Catur Tamban Catur 10 78,92 0,53 3. [030] Kapuas Timur Anjir Serapat 7 202,00 1,35 4. [040] Selat Kuala Kapuas ,74 0,74 5. [041] Bataguh Bataguh ,26 1,88 6. [070] Basarang Basarang ,00 1,37 7. [080] Kapuas Hilir Barimba 8 91,00 0,61 8. [090] Pulau Petak Sei Tatas ,00 0,90 9. [100] Kapuas Murung Palingkau ,45 1, [101] Dadahup Dadahup ,55 1, [110] Kapuas Barat Mandomai ,00 3, [150] Mantangai Mantangai Tengah , [160] Timpah Timpah ,00 13, [170] Kapuas Tengah Pujon 13 1,160,00 7, [171] Pasak Talawang Jangkang ,00 4, [180] Kapuas Hulu Sei Hanyo ,00 8, [181] Mandau Talawang Sei Pinang ,00 8,81 JUMLAH ,00 100,00 Sumber data : Kapuas Dalam Angka Tahun 2012, BPS Kabupaten Kapuas, 2013 Tabel 2 Jarak Ibukota Kabupaten Kapuas Ke Ibukota Kecamatan Kabupaten Kapuas Tahun 2012 NO KECAMATAN IBUKOTA KECAMATAN JARAK (KM) (1) (2) (3) (4) 1. [020] Kapuas Kuala Lupak Dalam 59,0 2. [021] Tamban Catur Tamban Catur 47,0 3. [030] Kapuas Timur Anjir Serapat 21,0 4. [040] Selat Kuala Kapuas 0 5. [041] Bataguh Bataguh 20,5 6. [070] Basarang Basarang 8,0 7. [080] Kapuas Hilir Barimba 9,5 8. [090] Pulau Petak Sei Tatas 16,0 9. [100] Kapuas Murung Palingkau 25,0 10. [101] Dadahup Dadahup 48,0 11. [110] Kapuas Barat Mandomai 23,0 12. [150] Mantangai Mantangai Tengah 83,0 13. [160] Timpah Timpah 215,0 14. [170] Kapuas Tengah Pujon 252,0 15. [171] Pasak Talawang Jangkang 289,0 16. [180] Kapuas Hulu Sei Hanyo [181] Mandau Talawang Sei Pinang 362,0 Sumber data : Kapuas Dalam Angka Tahun 2012, BPS Kabupaten Kapuas, 2013

14 6 B. Pemerintahan Pada Akhir Tahun 2012 terjadi pemekaran di tingkat desa dan kelurahan di Kabupaten Kapuas sehingga Kabupaten Kapuas membawahi 17 kecamatan, 231 desa/kelurahan yang terdiri dari 214 desa dan 17 kelurahan. Bila dilihat dari jumlah desa/kelurahan berdasarkan kategori desa/kelurahan, jumlah desa swadaya sebanyak 33 desa/kelurahan, desa swakarya sebanyak 62 desa/ kelurahan dan desa swasembada sebanyak 58 desa/kelurahan. Dari jumlah 204 desa/kelurahan, yang masih berstatus desa tertinggal sebanyak 29 desa/ kelurahan atau 14,21 persen. Berdasarkan data tahun 2012 seluruh desa dan kelurahan aparat/perangkat desa dan kelurahan sudah terisi semuanya, yaitu jumlah kepala desa sebanyak 153 orang, sekretaris desa sebanyak 118 orang, staf desa sebanyak 764, sedangkan jumlah lurah sebanyak 14 orang dan sekretaris kelurahan sebanyak 13 orang dan staf kelrahan sebanyak 56 orang dan sebanyak 3 kelurahan dan 61 desa pemekaran di akhir tahun 2012 belum beroperasional dikarenakan perangkat desa/kelurahan belum ada baik perangkat aparatur maupun sarana dan prasarana kelurahan/desa. Tabel 3 Desa Terpencil dan Tertinggal Kabupaten Kapuas Tahun 2012 NO KECAMATAN DESA DESA KELURAH AN DESA TERPENCIL TERTINGGAL (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. [020] Kapuas Kuala [021] Tamban Catur [030] Kapuas Timur [040] Selat [041] Bataguh [070] Basarang [080] Kapuas Hilir [090] Pulau Petak [100] Kapuas Murung [101] Dadahup [110] Kapuas Barat [150] Mantangai [160] Timpah [170] Kapuas Tengah [171] Pasak Talawang [180] Kapuas Hulu [181] Mandau Talawang JUMLAH Sumber data : Kapuas Dalam Angka Tahun 2012, BPS Kabupaten Kapuas, 2013

15 7 C. Demografis Jumlah penduduk Kabupaten Kapuas tahun 2012 sebanyak orang, yang terdiri dari orang penduduk laki-laki atau 51,00 persen dan orang penduduk perempuan atau 49,00 persen. Tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Kapuas rata-rata sebanyak 22,62 orang per kilometer persegi. Kecamatan terpadat penduduknya adalah Kecamatan Selat yaitu rata-rata orang per kilometer persegi dan yang terjarang penduduknya adalah di Kecamatan Mandau Talawang yaitu rata-rata 4,16 orang per kilometer persegi Komposisi penduduk serta penyebaran yang belum merata dan keberadaan penduduk masih banyak yang bertempat tinggal di sekitar ibukota kebupaten dan kecamatan. Tabel 4 Jumlah Rumah Tangga, Penduduk Berdasarkan Jenis kelamin dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Kapuas Tahun 2012 NO KECAMATAN RUMAH LAKI- PEREM- LUAS KEPADATAN JUMLAH TANGGA LAKI PUAN WILAYAH PENDUDUK (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. [020] Kapuas Kuala ,00 55,47 2. [021] Tamban Catur ,92 190,23 3. [030] Kapuas Timur ,00 119,87 4. [040] Selat ,74 523,91 5. [041] Bataguh ,26 123,01 6. [070] Basarang ,00 90,26 7. [080] Kapuas Hilir ,00 147,37 8. [090] Pulau Petak ,00 143,83 9. [100] Kapuas Murung ,09 92, [101] Dadahup ,91 53, [110] Kapuas Barat ,23 37, [150] Mantangai ,77 5, [160] Timpah ,00 4, [170] Kapuas Tengah ,00 12, [171] Pasak Talawang ,00 8, [180] Kapuas Hulu , [181] Mandau Talawang ,00 4,16 JUMLAH ,00 22,62 Sumber data : Kapuas Dalam Angka Tahun 2012, BPS Kabupaten Kapuas, 2013 Tabel 5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Kabupaten Kapuas Tahun NO TAHUN LAKI-LAKI % PEREMPUAN % JUMLAH (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) , , , , , , , , , , Sumber data : Kapuas Dalam Angka Tahun 2012, BPS Kabupaten Kapuas, 2013 Jumlah penduduk Kabupaten Kapuas tahun 2012 sebanyak jiwa, meningkat sebanyak jiwa di bandingkan dengan tahun sebelumnya, dengan

16 8 peningkatan pertumbuhan sebesar 1.22%. sedangkan tahun 2009 dan 2010 mengalami penurunan jumlah penduduk jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tahun 2009 mengalami penurunan jumlah penduduk sebanyak 863 jiwa atau dengan penurunan tingkat pertumbuhan 0,25%, sedangkan tahun 2010 jauh lebih banyak mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2009, yaitu sebanyak jiwa atau penurunan tingkat pertumbuhan sebesar 3,06%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 6 di bawah ini. NO TAHUN LAKI- LAKI Tabel 6 Angka dan Tingkat Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Kapuas Tahun PEREM- PUAN JUMLAH ANGKA PERTUMBUHAN (JIWA) TINGKAT PERTUMBUHAN (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) , (863) (0,25) (10.384) (3,06) , ,22 Sumber data : Kapuas Dalam Angka Tahun 2012, BPS Kabupaten Kapuas, 2013 Tabel 7 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Kabupaten Kapuas Tahun 2012 NO KELOMPOK UMUR LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH (1) (2) (3) (5) (7) keatas JUMLAH Sumber data : Kapuas Dalam Angka Tahun 2012, BPS Kabupaten Kapuas, 2013 Berdasarkan gambar 2 tentang piramida penduduk Kabupaten kapuas tahun 2012, memperlihatkan bahwa kelompok umur 0-14 tahun dan 65 ke atas yang merupakan kelompok umur beban tanggungan lebih banyak dibandingkan kelompok produktif (15-64 tahun).

17 9 Kelompok yang merupakan beban tangungan adalah kelompok umur 0-14 tahun sebanyak jiwa dan 65 ke atas sebanyak jiwa atau sebanyak jiwa. Sedangkan kelompok umur produktif sebanyak jiwa, artinya setengah dari kelompok produktif atau sebesar 52,66% yang menjadi tanggungan. 2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Kabupaten Kapuas Tahun 2012 KELOMPOK UMUR LAKI-LAKI PEREMPUAN 25,000 20,000 15,000 10,000 5, ,000 10,000 15,000 20,000 JUMLAH JIWA Tabel 8 Rasio Beban Tanggungan Kabupaten Kapuas Tahun 2012 KELOMPOK UMUR RASIO BEBAN NO JENIS KELAMIN TANGGUNGAN (1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Laki-Laki ,65 2. Perempuan ,78 JUMLAH ,66

18 10 BAB III PEMBANGUNAN KESEHATAN KABUPATEN KAPUAS A. an Umum Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas 1. Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Tugas Pokok dan Fungsi berdasarkan Peraturan Bupati Kapuas No 4 Tahun 2008, Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah dan tugas pembantuan di bidang Kesehatan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas menyelengarakan fungsi : 1. Perumusan kebijaksanaan teknis dibidang kesehatan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan Peraturan Perundangundangan yang berlaku; 2. Koordinasi penyusunan program pembangunan kesehatan, pengolahan data dan informasi kesehatan serta penelitian dan pengembangan kesehatan; 3. Pelaksanaan pengendalian dan pencegahan penyakit, penanggulangan wabah dan KLB serta pembinaan penyehatan lingkungan; 4. Penyusunan perumusan dan penjabaran kebijaksanaan teknis pelayanan kesehatan dasar, rujukan dan khusus; 5. Pembinaan dan pengawasan kefarmasian, makanan dan minuman serta pengobatan trdisional; 6. Pemberian registrasi, sertifikasi, lisensi dan akreditasi terhadap tenaga kesehatan, tekhnologi kesehatan dan gizi; 7. Pembinaan, pendayagunaan dan pengembangan sumber daya kesehatan, tekhnologi kesehatan dan gizi; 8. Pembinaan promosi kesehatan meliputi kegiatan penyuluran kesehatan, kesehatan keluarga dan gizi; 9. Pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelengaraan kesehatan serta Penyelengaraan urusan ketatausahaan dinas. 2. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, terdiri dari : 1. Kepala Dinas 2. Sekretariat a. Sub Bagian Perencanaan/Penyusunan Program b. Sub Bagian Keuangan c. Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian

19 11 3. Bidang Bina Pelayanan Kesehatan a. Seksi Pelayanan Kesehatan dasar b. Seksi Pelayanan Kesehatan rujukan c. Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus 4. Bidang Bina Pengendalian Masalah Kesehatan a. Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit b. Seksi Penanggulangan Wabah dan Bencana c. Seksi Kesehatan Lingkungan 5. Bidang Bina Pengembangan SDM Kesehatan a. Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan b. Seksi Pendidikan dan Pelatihan c. Seksi Registrasi dan Akreditasi 6. Bidang Bina Jaminan dan Sarana Kesehatan a. Seksi Jaminan Kesehatan b. Seksi Sarana dan peralatan Kesehatan c. Seksi Kefarmasian 7. Kelompok Jabatan Fungsional 8. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), terdiri dari : a. Puskesmas b. Laboratorium Kesehatan Daerah c. Gudang Farmasi Kabupaten d. Akademi Keperawatan Tabel 9 Jumlah Jabatan Struktural Berdasarkan Tempat Kerja Di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Tahun 2012 ESELONISASI NO TEMPAT KERJA 2 B 3 A 3 B 4 A 4 B (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Dinas Kesehatan Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Laboratorium Daerah Gudang Farmasi Akper JUMLAH Sumber data : Bidang Bina Pengembangan SDM Kesehatan, Data Jabatan Struktural, 2013 B. Visi Pembangunan kesehatan diselenggarakan dalam upaya mencapai derajat kesehatan masyarakat. Sebagai salah satu pelaku pembangunan kesehatan, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan harus memperhatikan dasar-dasar pembangunan kesehatan yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Menuju derajat kesehatan yaitu : (1) Perikemanusiaan, (2) Pemberdayaan dan Kemandirian, (3) Adil dan Merata, (4) Pengutamaan dan Manfaat.

20 12 Menuju Kapuas Sehat Tahun 2013 Dinas kesehatan diharapkan menjadi penggerak pembangunan kesehatan untuk terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil-guna dan berdayaguna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dan mampu membina, mengembangkan, serta melaksanakan pembangunan kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Derajat kesehatan masyarakat di wilayah Kabupaten Kapuas adalah suatu kondisi yang merupakan gambaran masyarakat Kabupaten Kapuas di masa depan, yakni masyarakat yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, terlindung dari kemungkinan buruk akibat penyakit menular, memiliki kemampuan menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian pembangunan kesehatan Kabupaten Kapuas mampu mengkondisikan lingkungan sehat bagi masyarakat yaitu lingkungan yang bebas dari polusi, air bersih yang tersedia, sanitasi lingkungan serta perumahan dan pemukiman yang memadai. Tersedianya fasilitas kesehatan bermutu, merata, terjangkau seluruh lapisan masyarakat, dan didukung Sumber Daya Manusia yang handal. Terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil-guna dan berdayaguna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya bukan semata-mata hasil kerja Dinas Kesehatan, akan tetapi merupakan kerja seluruh sektor yang didukung oleh peran serta masyarakat. Oleh sebab itu Dinas Kesehatan harus dapat menggerakkan seluruh sektor dan seluruh masyarakat agar berperan aktif dalam pembangunan yang berwawasan kesehatan sehingga derajat kesehatan masyarakat dapat tercapai. C. Misi Dalam rangka mewujudkan visi tersebut di atas, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas merumuskan beberapa misi, yaitu sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan melalui penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). 2. Memberi perlindungan kepada masyarakat agar terhindar dari penyakit menular dan PD3I (penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi), dengan melalui pemberian imunisasi dan pengamatan penyakit menulatr tertentu. 3. Meningkatkan peran serta kemandirian keluarga dan masyarakat dalam memelihara kesehatan keluarga dengan melakukan upaya peningkatan kesehatan ibu anak, upaya perbaikan gizi masyarakat dan upaya peningkatan promosi kesehatan.

21 13 4. Mengembangkan sistem pemeliharaan kesehatan masyarakat melalui penerapan suatu jaminan pelayanan kesehatan masyarakat termasuk asuransi kesehatan. 5. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Kesehatan (SDK) melalui peningkatan sarana dan prasarana, pengembangan sistem informasi kesehatan yang berbasis teknologi informasi, dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan. 6. Menyediakan unit pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dengan berorientasi memuaskan pelanggan. D. Tujuan dan Sasaran 1. Tujuan Sebagai penjabaran dari Visi Dinas Kesehatan, maka tujuan yang akan dicapai adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil-guna dan berdayaguna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya. Tujuan tersebut dicapai melalui pembinaan, pengembangan, dan pelaksanaan, serta pemantapan fungsi-fungsi administrasi kesehatan yang didukung oleh sistem informasi kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, serta hukum kesehatan. Fungsi-fungsi administrasi kesehatan tersebut, terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta pertanggung jawaban penyelenggaraan pembangunan kesehatan. 2. Sasaran Sasaran strategis Dinas Kesehatan adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas kesehatan melalui peningkatan kualitas pelayanan pada semua lapiran masyarakat dengan terbangunnya puskesmas keliling, pengobatan gratis, peningkatan gizi dan kesehatan ibu dan anak. Agar pembangunan kesehatan dapat diselenggarakan dengan berhasil guna dan berdaya guna, maka sasaran yang akan dicapai oleh Dinas Kesehatan sampai pada akhir tahun 2009 adalah sebagai berikut : a. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak 1) Persentase kunjungan ibu hamil (K-4) 95%. 2) Persentase pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 90%. 3) Persentase kunjungan neonatus 90%. 4) Persentase kunjungan bayi 90%. 5) Persentase bayi BBLR yang ditangani 100%. 6) Persentase ibu hamil risiko tinggi yang dirujuk 100%. 7) Angka kematian bayi 40 per KH. 8) Angka kematian anak balita 58 per anak balita. 9) Angka kematian ibu 150 per KH. b. Pelayanan Kesehatan Anak Prasekolah dan Usia Sekolah 1) Persentase deteksi tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah 90%.

22 14 2) Persentase pemeriksaan siswa SD/MI oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih 80%. 3) Persentase pelayanan kesehatan remaja 100%. c. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) 1) Persentase peserta KB aktif 70%. d. Pelayanan Imunisasi 1) Persentase UCI desa 100%. 2) Persentase imunisasi campak 90%. e. Pelayanan Pengobatan dan Perawatan 1) Persentase kunjungan rawat jalan 15%. 2) Persentase kunjungan rawat inap 1.5% f. Pelayanan Kesehatan Jiwa 1) Persentase kunjungan gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan umum 15%. g. Pelayanan Kesehatan Kerja 1) Persentase pelayanan kesehatan kerja pada pekerja 80%. h. Pelayanan Kesehatan Usia lanjut 1) Persentase pelayanan kesehatan pra usila dan usia lanut 70%. i. Pemantauan dan Pertumbuhan Balita 1) Persentase balita yang naik berat badan (N/D) 80%. 2) Persentase balita BGM < 5%. j. Pelayanan Gizi 1) Persentase bayi dan anak balita serta ibu nifas mendapatkan kapsul Vit. A 2 kali setahun 90%. 2) Persentase ibu hamil mendapatkan 90 tablet Fe 90%. 3) Persentase pemberian MP ASI pada balita BGM 100%. 4) Persentase balita gizi buruk mendapatkan perawatan 100%. k. Pelayanan PONED dan PONEK 1) Persentase akses terhadap ketersediaan darah untuk menangani rujukan ibu hamil dan neonatus 80%. 2) Persentase ibu hamil risiko tinggi / komplikasi yang tertangani 80%. 3) Persentase neonatus risiko tinggi / komplikasi yang tertangani 80%. l. Pelayanan Gawat Darurat 1) Persentase sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat di akses masyarakat 80%. m. Penyelenggaraan Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB 1) Persentase desa mengalami KLB yang ditangani < 24 jam 100%. 2) Persentase kecamatan bebas rawan gizi 80%. n. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit menular 1) AFP rate < 15 tahun <= 1 per penduduk < 15 tahun. 2) Angka kesakitan malaria per penduduk 5 per penduduk.

23 15 3) Prevalensi HIV/AIDS <= 1%. 4) Angka kesakitan DBD per penduduk 2 per penduduk. 5) Persentase kesembuhan penderita TBC BTA (+) >= 85%. 6) Persentase balita pneumonia yang ditangani 100%. 7) Persentase DBD yang ditangani 80%. 8) Persentase balita diare yang ditangani 100%. 9) Persentase penderita malaria yang diobati 100%. 10) Persentase kasus filariasis yang ditangani >90%. o. Pelayanan Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Vektor 1) Persentase institusi yang dibina 70%. 2) Persentase rumah/bangunan bebas jentik aedes >90%. 3) Persentase TTU yang memenuhi syarat kesehatan 80%. 4) Persentase rumah tangga sehat 65%. 5) Persentase rumah tangga memanfaatkan air bersih 65% 6) Persentase rumah tangga yang dapat akses air bersih 65% p. Penyuluhan Kesehatan dan PHBS 1) Persentase rumah tangga ber PHBS 65%. 2) Persentase posyandu purnama dan mandiri 40%. 3) Persentase bayi dengan ASI eksklusif 80%. 4) Persentase penyuluhan P3 Napza oleh petugas 15%. q. Pelayanan Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan 1) Persentase ketersediaan obat sesuai kebutuhan 90%. 2) Persentase penulisan resep obat generik 90%. r. Penyelenggaraan pembiayaan Keluarga Miskin dan Masyarakat Rentan 1) Persentase jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat 100%. 2) Persentase jaminan pemelihataan kesehatan gratis 100%. 3) Persentase jaminan pemeliharaan kesehatan prabayar 80%. s. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 1) Persentase penduduk memanfaatkan puskesmas 15%. 2) Persentase penduduk memanfaatkan rumah sakit 1.5%. 3) Persentase rumah sakit menyelenggaraan 4 pelayanan spesialis dasar 100%. t. Sumber Daya Kesehatan 1) Rerata dokter 6 per penduduk. 2) Rerata dokter spesialis 2 per penduduk. 3) Rerata dokter gigi 10 per penduduk. 4) Rerata apoteker 100 per penduduk. 5) Rerata sarjana kesehatan masyarakat 40 per penduduk. 6) Rerata bidan 100 per penduduk. 7) Rerata perawat 158 per penduduk. 8) Rerata tenaga gizi 40 per penduduk. 9) Rerata tenaga sanitasi 40 per penduduk.

24 16 u. Manajemen Kesehatan 1) Persentase puskesmas memiliki dokumen SIK 100%. 2) Persentase kecamatan/puskesmas memiliki Contingency Plan untuk masalah kesehatan akibat bencana alam 100%. 3) Cakupan data base PNS kesehatan melalui SIMKA 100%. 4) Terbentuknya dan terselenggaranya sistem informasi manajemen kesehatan yang ditunjang oleh oleh SIMKES daerah 100%. 5) Tersedianya pembiayaan kesehatan yang mencukupi, teralokasinya anggaran kesehatan 10% dari Anggaran Langsung Daerah. 6) Teralokasinya anggaran kesehatan pemerintah mencapai Rp per kapita per tahun. Dengan demikian diharapkan tujuan pembangunan kesehatan di Kabupaten Kapuas sebagaimana ditetapkan dalam RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas tahun dapat tercapai, yaitu Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Kapuas, yang meliputi : a. Menurunnya Angka Kematian (Mortalitas) 1) Menurunnya angka kematian bayi (Infant Mortality Rate) 40 per KH. 2) Menurunnya angka kematian anak balita (Child Mortality Rate) 58 per anak balita. 3) Menurunnya angka kematian ibu (Maternal Mortality Rate) 148 per KH. 4) Meningkatnya umur harapan hidup waktu lahir menjadi 70 tahun. b. Menurunnya Angka Kesakitan 1) Menurunnya angka kesakitan malaria 5 per penduduk. 2) Meningkatnya angka kesembuhan penderita TB Paru > 85%. 3) Menurunnya angka kesakitan DBD 2 per penduduk. 4) Menurunnya HIV (% kasus terhadap penduduk berisiko) < 1%. 5) Menurunnya angka kesakitan AFP pada anak < 15 tahun < 1 per anak c. Meningkatnya Status Gizi Masyarakat 1) Anak balita dengan gizi buruk <15% 2) Kecamatan bebas rawan gizi >80% d. Meningkatnya Keadaan Lingkungan dan PHBS 1) Rumah sehat 80% 2) Tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan 80% 3) Rumah tangga berphbs 65% 4) Posyandu purnama dan mandiri 40% E. Target Indikator SPM Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan yang dilaksanakan di Kabupaten Kapuas mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 741/Menkes/Per/VII/2008. Di dalam peraturan Menteri Kesehatan Ri tersebut tertuang 18 indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang harus/wajib dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Kapuas.

25 17 1. Pelayanan Kesehatan Dasar a. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 adalah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit 4 kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Target 95% b. Cakupan Kompilikasi Kebidanan yang ditangani Komplikasi yang dimaksud adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan/atau bayi. Target 80% c. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Pertolongan persalinan adalah proses pelayanan persalinan dimana pada kala I sampai kala IV persalinan. Sedangkan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan adalah tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan klinis kebidanan sesuai standar. Target 90%. d. Cakupan pelayanan nifas Nifas adalah periode mulai 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan. Pelayanan nifas sesuai standar adalah pelayanan kepada ibu nifas sedikitnya 3 kali pada 6 jam pasca persalinan sampai dengan 3 hari pada minggu ke II, dan pada minggu ke VI termasuk pemberian vitamin A 2 kali serta persiapan dan/atau pemasangan KB Pasca Persalinan. Target 90%. e. Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani Neonatus adalah bayi berumur 0-28 hari, neonates komplikasi adalah neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan, dan kematian. Kelainan tersebut adalah asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR, sindroma gangguan pernafasan, dan kelainan congenital. Neonatus dengan komplikasi yang ditangani adalah neonates komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih, dokter dan bidan di sarana pelayanan kesehatan. Target 80%. f. Cakupan Kunjungan Bayi Bayi adalah anak berumur 29 hari sampai 11 bulan, setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali yaitu satu kali pada umur 29 hari smpai 3 bulan, 1 kali pada umur 3 bulan sampai 6 bulan, 1 kali pada umur 6 bulan sampai 9 bulan, dan 1 kali pada umur 9 smapai 11 bulan. Sedangkan cakupan kunjungan bayi adalah cakupan kunjungan bayi umur 29 hari sampai 11 bulan di sarana pelayanan kesehatan (polindes, pustu, puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit) maupun di rumah, posyandu, tempat penitipan anak, panti asuhan dan sebagainya melalui kunjungan petugas. Target 90%.

26 18 g. Cakupan Desa/ kelurahan universal child immunization (UCI) Universal child immunization adalah tercapainya imunisasi dasar secara lengkap pada bayi 0-11 bulan, ibu hamil, WUS, dan anak sekolah. Imunisasi dasar lengkap pada bayi meliputi : 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis Hepatitis, 1 dosis Campak. Ibu hamil dan WUS meliputi 2 dosis TT. Anak sekolah tingkat dasar meliputi 1 dosis DT, 1 dosis Campak, dan 2 dosis TT. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) adalah Desa/kelurahan dimana 80% dari jumlah bayi yang di desa tersebut sedah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun. Target 100%. h. Cakupan Pelayanan Anak Balita Anak balita adalah anak berumur bulan. Setiap anak balita unur bulan memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan setiap bulan, minimal 8 x dalam setahun yang tercatat di kohort anak balita dan pra sekolah, Buku KIA/KMS, atau buku pencatatan dan pelaporan lainnya. Cakupan pelayanan anak balita adalah anak balita (12 59 bulan) yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan. Target 90%. i. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 24 bulan keluarga miskin Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 24 bulan keluarga miskin adalah pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 24 bulan keluarga miskin selama 90 hari. Target 100%. j. Cakupan balita gizi buruk mendapatkan perawatan Balita adalah anak usia di bawah 5 tahun yang ada di kabupaten. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan adalah balita gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di stau wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Target 100%. k. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat adalah pemeriksaan kesehatan umum, kesehatan gigi dan mulut siswa SD dan setingkat melalui penjaringan kesehatan terhadap murid SD kelas 1 SD dan Madrasah Ibtidaiyah yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama guru, dokter kecil. Target 100%. l. Cakupan peserta KB aktif Peserta KB aktif adalah pasangan usia subur yang salah satu pasangannya masih menggunakan alat kontrasepsi dan terlindung oleh alat kontrasepsi tersebut. Cakupan peserta KB aktif adalah jumlah peserta KB aktif dibandingkan dengan jumlah PUS di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Target 70%.

27 19 m. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit a) Penemuan dan Penanganan AFP Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per penduduk < 15 tahun Kasus AFP non Polio adlah kasus AFP yang pada pemeriksaan specimen tidak ditemukan virus polio liar atau kasus AFP yang ditetapkan oleh TIM ahli sebagai kasus AFP non polio dengan criteria tertentu. Jumlah kasus AFP Non Polio yang ditemukan diantara penduduk < 15 tahun pertahun di satu wilayah kerja tertentu. Target >= 2 per penduduk usia < 15 tahun. b) Penemuan Penderita Pneumonia Balita Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli) yang ditandai dengan batuk disertai napas cepat dan atau kesukaran bernafas. Cakupan penderita pneumonia balita adalah persentase denga pneumonia yang ditemukan dan diberikan tatalaksana sesuai standar di sarana kesehatan di satu wilayah dalam waktu satu tahun. Target 100%. c) Penemuan pasien baru TB BTA Positif Angka penemuan pasien baru TB BTA positif atau Case Detection Rate (CDR)adalah persentase jumlah penderita baru TB BTA positif yang ditemukan dibandingkan dengan jumlah perkiraan kasus baru TB BTA positif dalam wilayah tertentu dalam waktu satu tahun. Target 100%. d) Penderita DBD yang ditangan Adalah persentase penderita DBD yang ditangani sesuai standar di satu wilayah dalam waktu 1 (satu) tahun dibandingkan dengan jumlah penderita DBD yang ditemukan/dilaporkan dalam kurun waktu satu tahun yang sama. Target 100%. e) Penemuan Penderita Diare Adalah penderita diare yang dating dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di suatu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun. Target 100%. n. Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin adalah jumlah kunjungan pasien masyarakat miskin di sarana kesehatan strata pertama di satu wilayah kerja tertentu pada kurun waktu tertentu. Sarana pelayanan kesahatan strata pertama meliputi puskesmas, balai pengobatan pemerintah dan swasta, praktek bersama dan perorangan. Target 100%. 2. Pelayanan Kesehatan Rujukan a. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin Cakupan rujukan pasien maskin adalah jumlah kunjungan pasien maskin di sarana kesehatan strata dua dan strata tiga pada kurun waktu tertentu (lama dan baru)

28 20 Pelayanan kesehatan strata dua dan strata tiga meliputi balai kesehatan mata masyarakat, balai pengobatan penyakit paru, balai kesehatan indera masyarakat, balai besar kesehatan paru masyarakat, rumah sakit baik milik pemerintah maupun swasta. Target 100%. b. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di kabupaten/kota Adalah pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di kab/kota. Gawat darurat level 1 adalah tempat pelayanan gawat darurat yang memiliki dokter umum on site 24 jam dengan kualifikasi GELS dan/atau ATLS, serta memiliki alat transportasi dan komunikasi. Target 100%. 3. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB a. Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam. KLB adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kemtian yang yang bermakna secara epidemiologis pada suatu desa/kelurahan dalam waktu tertentu Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam adalah desa/kelurahan mengalami kejadian luar biasa (KLB) yang ditangani < 24 jam oleh kab/kota terhadap KLB periode/kurun waktu tertentu. Target 100%. 4. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat a. Cakupan Desa Aktif Cakupan Desa siaga aktif adalah nagari yang mempunyai pos kesehatan desa (Poskesdes) atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan, surveillance berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan pertumbuhan (gizi), penyakit, lingkungan dan prilaku sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dibandingkan dengan jumlah desa siaga yang dibentuk. Target 100%.

29 21 BAB IV PENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN KABUPATEN KAPUAS A. Derajat Kesehatan 1. Angka Kematian an perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Disamping itu, kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dihitung dengan melakukan berbagai survei dan penelitian. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kematian sebagai suatu peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Bermacam-macam indikator mortalitas atau angka kematian yang umum dipakai adalah : 1. Angka Kematian Bayi Infant Mortality Rate (IMR). 2. Angka Kematian Anak Balita atau Child Mortality Rate (CMR) 3. Angka Kematian Ibu atau Maternal Mortality Rate (MMR) 4. Angka Harapan Hidup atau Life Expectancy. a. Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate) Angka Kematian Bayi atau Infant Mortality Rate (IMR) adalah jumlah kematian bayi di bawah usia satu tahun pada setiap 1000 kelahiran hidup. Angka ini merupakan indikator yang sensitif terhadap ketersediaan, pemanfaatan dan kualitas pelayanan kesehatan terutama pelayanan perinatal. Disamping itu AKB juga berhubungan dengan pendapatan keluarga, pendidikan ibu dan keadaan gizi keluarga. Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Kegunaan Angka Kematian Bayi untuk pengembangan perencanaan yang berhubungan dengan kehamilan maka program-program untuk mengurangi angka kematian neonatal adalah yang bersangkutan dengan program pelayanan kesehatan Ibu hamil, misalnya program pemberian pil besi dan suntikan anti tetanus.

30 22 3 Angka Kematian Bayi Per Kelahiran Hidup Kabupaten Kapuas Tahun Sumber data : Laporan LB 4 dan PWS KIA, Bidang Pelayanan Kesehatan, 2013 Jumlah kematian bayi di Kabupaten Kapuas tahun 2012 cenderung menurun dibandingkan 4 tahun terakhir. Jumlah kematian bayi pada tahun 2012 sebanyak 15 bayi atau sebesar 2,3 per KH Di Kabupaten Kapuas angka kematian selama tahun angka kematian bayi masih berfluktuasi, angka kematian tertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 8,2 per KH, sedangkan angka kematian terendah terjadi tahun 2012 yaitu sebesar 2,3 per KH, terjadi penurunan angka kematian sebesar 5.9 per 1000 KH b. Angka Kematian Anak Balita (Child Mortality Rate) Anak balita atau 1 tahun sampai di bawah lima tahun adalah semua anak yang berusia 1 tahun sampai menjelang tepat 5 tahun (4 tahun, 11 bulan, 29 hari). Pada umumnya ditulis dengan notasi 1-4 tahun. Angka Kematian Anak Balita (1-4 tahun) adalah jumlah anak yang meninggal sebelum berumur 5 tahun dinyatakan per KH. Angka Kematian Anak Balita (Child Mortality Rate) ini disamping menggambarkan keberhasilan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), juga menggambarkan keadaan lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan Balita seperti gizi, sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan. Angka Kematian Anak akan tinggi bila terjadi keadaan salah gizi atau gizi buruk, kebersihan diri dan kebersihan yang buruk, tingginya prevalensi penyakit menular pada anak, atau kecelakaan yang terjadi di dalam atau di sekitar rumah. Dalam arti luas indikator ini menggambarkan tingkat kesejahteraan sosial dan tingkat kemiskinan penduduk.

31 23 4 Angka Kematian Anak Balita Per Kelahiran Hidup Kabupaten Kapuas Tahun Sumber data : Laporan LB 4 dan PWS KIA, Bidang Pelayanan Kesehatan, 2013 Angka kematian anak balita selama 5 (lima) tahun terakhir di Kabupaten kapuas menunjukan penurunan angka kematian anak balita, kematian anak balita tertinggi terjadi tahun 2008 yaitu sebesar 17,3 per KH dan dapat ditekan selama 5 tahun terakhir dan terendah tahun 2012 dengan angka kematian anak balita sebesar 6.64 per KH c. Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate) Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh dll. Angka Kematian Ibu bersalin atau Maternal Mortality Rate (MMR) menunjukkan banyaknya Ibu hamil atau Ibu bersalin yang meninggal pada tiap kelahiran hidup. Angka ini berguna untuk menggambarkan status gizi dan kesehatan Ibu, kondisi Kesehatan lingkungan serta tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk Ibu pada saat hamil, melahirkan dan masa nifas. Informasi mengenai tingginya MMR akan bermanfaat untuk pengembangan program peningkatan kesehatan reproduksi, terutama pelayanan kehamilan dan membuat kehamilan yang aman bebas risiko tinggi (making pregnancy safer), program peningkatan jumlah kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan, penyiapan sistim rujukan dalam penanganan komplikasi kehamilan, penyiapan keluarga dan suami siaga dalam menyongsong kelahiran, yang semuanya bertujuan untuk mengurangi Angka Kematian Ibu dan meningkatkan derajat kesehatan reproduksi.

32 24 5 Angka Kematian Ibu Per Kelahiran Hidup Kabupaten Kapuas Tahun Sumber data : Laporan LB 4 dan PWS KIA, Bidang Pelayanan Kesehatan, 2013 Angka kematian ibu tahun 2012 sebesar 108 per KH atau sebanyak 7 orang dari jumlah kelahiran hidup per KH. Angka kematian ibu ini merupakan angka kematian terendah selama 5 tahun terakhir. Angka kematian ibu tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 261 per KH. B. Pencapaian Pelayanan Kesehatan 1. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Dasar a. Pelayanan Kesehtan Ibu dan Anak Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami ibu bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya. 1) Pelayanan Antenatal Kunjungan Ibu Hamil Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan seperti dokter spesialis, dokter umum, bidan dan perawat kepada ibu hamil. Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal.

33 25 Kunjungan ibu hamil K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai standar serta paling sedikit empat kali kunjungan (sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga). Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil. 6 Peta Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4 Kabupaten Kapuas Tahun 2012 Mandau Talawang Mandau Talawang Kapuas Hulu Kapuas Hulu Pasak Talawang Kapuas Tengah Pasak Talawang Kapuas Tengah K1 Timpah K4 Timpah Mantangai Mantangai Keterangan : >= 95% 80-94% 60-79% < 60% Dadahup Kapuas Barat Kapuas Murung Basarang Pulau Petak Selat Kapuas Hilir Kapuas Timur Bataguh Kapuas Kuala Dadahup Kapuas Barat Kapuas Murung Pulau Petak Basarang Selat Kapuas Hilir Kapuas Timur Bataguh Kapuas Kuala > 95 % (BERHASIL) % (CUKUP BERHASIL) 60-79% (KURANG BERHASIL) < 60 % (TIDAK BERHASIL) KECAMATAN K1 KECAMATAN K1 KECAMATAN K1 KECAMATAN K1 Selat 98.6 Kapuas Murung 85.7 Bataguh 95.6 Kapuas Barat 92.1 Tamban Catur 99.4 Mantangai 91.6 Kapuas Timur Timpah 92.4 Kapuas Kuala Kapuas Tengah 88.8 Kapuas Hilir 97.6 Pulau Petak 96.4 Dadahup 96.3 Basarang 98.2 Kapuas Hulu 95.1 KECAMATAN K4 KECAMATAN K4 KECAMATAN K4 KECAMATAN K4 Selat 97.2 Bataguh 94.1 Basarang 78.8 Mantangai 46.3 Tamban Catur 99.4 Pulau Petak 90.6 Kapuas Timur Kapuas Murung 83.9 Kapuas Kuala Dadahup 88.6 Kapuas Hilir 97.6 Kapuas Barat 80.2 Timpah 89.0 Kapuas Tengah 88.8 Kapuas Hulu 90.5

34 26 Indikator kinerja ini merupakan indikator strategis yang merupakan indikator kinerja SPM bidang kesehatan tertuang dalam renstra Dinas Kesehatan maupun RPJMD Kabupaten Kapuas. Tahun 2012 kunjungan ibu hamil K1 sebanyak ibu hamil atau sebesar 95.3% dari jumlah ibu hamil yang ada sebanyak ibu hamil, sedangkan kunjungan ibu hamil K4 sebanyak ibu hamil atau sebesar 87.2%. hasil ini sudah cukup berhasil walaupun masih di bawah target 95%. Angka droup out (DO) K4 terhadap K1 tahun 2012 sebesar 8.54% atau sebanyak 590 ibu hamil yang tidak kembali memeriksaan kehamilan dengan 4 kali kunjungan. 7 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4 Kabupaten Kapuas Tahun Pencapaian cakupan kunjungan ibu hamil K1 di Kabupaten Kapuas tahun 2012 cenderung meningkat dibandingkan dengan 4 tahun sebelumnya. Cakupan terendah terjadi pada tahun 2009 yaitu 86,7%. 8 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4 Berdasarkan Kecamatan Kabupaten Kapuas Tahun Keterangan : *) Kecamatan Pasak Talawang dan Mandau Talawang masih menjadi tanggung jawab puskesmas pujon (Kec. Kapuas Tengah) dan puskesmas sei hanyo (Kec. Kapuas Hulu)

35 27 2) Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Persalinan oleh tenaga kesehatan, berdasarkan data tahun 2012 menunjukan hasil yang baik. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di masing-masing wilayah kerja kecamatan, jika dirata-ratakan mencapai lebih dari 90%. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di tahun 2012 dibandingkan selama 5 tahun terakhir merupakan cakupan tertinggi yaitu sebanyak dari ibu bersalin atau sebesar 93,6% dan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terendah terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 68,0%. Berdasarkan wilayah kecamatan, sebanyak 76,5% kecamatan yang cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di atas 90%, hanya sebesar 23.5% yang di bawah 90%. 9 Peta Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Kabupaten Kapuas Tahun 2012 Keterangan : Kapuas Hulu Mandau Talawang Pasak Talawang Kapuas Tengah >= 90% 80-89% 60-79% < 60% Mantangai Kapuas Barat Bataguh Timpah Dadahup Basarang Pulau Petak Selat Kapuas Hilir Kapuas Timur Tamban Catur Kapuas Kuala Kapuas Murung > 90 % (BERHASIL) % (CUKUP BERHASIL) 60-79% (KURANG BERHASIL) < 60 % (TIDAK BERHASIL) KECAMATAN % KECAMATAN % KECAMATAN % KECAMATAN % Selat 99,7 Kapuas Murung 85,4 Bataguh 93,7 Dadahup 85,8 Tamban Catur 93,8 Kapuas Barat 80,3 Kapuas Timur 91,7 Kapuas Hulu 88,9 Kapuas Kuala 97,0 Kapuas Hilir 97,1 Pulau petak 93,2 Basarang 97,4 Mantangai 98,2 Timpah 90.0 Kapuas Tengah 90,9 Keterangan : *) Kecamatan Pasak Talawang dan Mandau Talawang masih menjadi tanggung jawab puskesmas pujon (Kec. Kapuas Tengah) dan puskesmas sei hanyo (Kec. Kapuas Hulu)

36 28 10 Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Berdasarkan Wilayah Kecamatan Kabupaten Kapuas Tahun 2012 selama periode cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan cenderung meningkat. Tahun 2012 cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan mencapai 93,6%, dan berada di atas target yang telah ditentukan yaitu 90%. Keadaan ini meningkat sebesar 16.0% dibandingkan tahun sebelumnya. Seperti pada gambar 11 di samping ini. 11 Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Kabupaten Kapuas Tahun ) Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Kunjungan ibu nifas adalah kunjungan pasca persalinan sampai dengan 48 hari (kurang dari satu bulan). Jumlah kunjungan ibu nifas sebanyak ibu atau sebesar 83,01% dari jumlah ibu bersalin atau sebesar 88,71% dari jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan. Jumlah kunjungan ibu nifas tahun 2012 masih di bawah target SPM yang telah ditentukan yaitu 90%. Berdasarkan wilayah kerja kecamatan, masih terdapat beberapa kecamatan yang kunjungan ibu nifas berada di bawah 60%, yaitu Kecamatan Kapuas Tengah (merangkap Kecamatan Pasak Talawang) dan kecamatan Kapuas Murung.

37 29 Sedangkan kecamatan yang capaian antara 60-79% adalah Kecamatan Kapuas Hulu (merangkap Kecamatan mandau Talawang), Kecamatan Timpah, Kecamatan Dadahup, kecamatan Kapuas Hilir dan Kecamatan Bataguh. Kecamatan yang capaian kunjungan antara 80-89% ada sebanyak 4 kecamatan yaitu Kecamatan Kapuas Timur, Kecamatan Tamban catur, Kecamatan Pulau petak dan Kecamatan Kapuas Barat. Sedangkan kecamatan yang capaiannya sudah berada di atas 90% ada sebanyak 4 kecamatan (23,53%) yaitu Kecamatan Kapuas Kuala, Kecamatan Selat, Kecamatan Basarang dan Kecamatan Mantangai. Selama kurun waktu 5 tahun, capaian kunjungan ibu nifas di Kabupaten Kapuas masih di bawah target 90%. Capaian tertinggi terjadi di tahun 2010 yaitu sebesar 87% dan terendah di tahun 2008 yaitu sebesar 58%. 13 Cakupan Kunjungan Ibu Nifas Kabupaten Kapuas Tahun Peta Cakupan Kunjungan Ibu Nifas Kabupaten Kapuas Tahun 2012 Kapuas Hulu Mandau Talawang Pasak Talawang Kapuas Tengah Keterangan : >= 90% 80-89% 60-79% < 60% Timpah Mantangai Dadahup Kapuas Barat Kapuas Murung Pulau Petak Basarang Selat Kapuas Hilir Kapuas Timur Bataguh Kapuas Kuala > 90 % (BERHASIL) % (CUKUP BERHASIL) 60-79% (KURANG BERHASIL) < 60 % (TIDAK BERHASIL) KECAMATAN % KECAMATAN % KECAMATAN % KECAMATAN % Selat 96,0 Tamban Catur 84,8 Bataguh 72,9 Kapuas Murung 58,8 Kapuas Kuala 97,0 Kapuas Timur 83,6 Kapuas Hilir 77,4 Kapuas Tengah 57,5 Basarang 97,4 Pulau Petak 87,9 Dadahup 76,2 Mantangai 92,2 Kapuas Barat 80,3 Timpah 73,6 Kapuas Hulu 77,5 Keterangan : *) Kecamatan Pasak Talawang dan Mandau Talawang masih menjadi tanggung jawab puskesmas pujon (Kec. Kapuas Tengah) dan puskesmas sei hanyo (Kec. Kapuas Hulu) 4) Pelayanan Neonatus Pelayanan neonatus adalah pelayanan yang di berikan kepada setiap bayi hingga usia kurang dari satu bulan karena merupakan golongan yang berisiko kesehatan

38 30 paling tinggi. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal dua kali, satu kali pada umur 0-7 hari dan satu kali pada umur 8-28 hari. 14 Peta Cakupan Kunjungan Neonatus Kabupaten Kapuas Tahun 2012 Mandau Talawang Mandau Talawang Kapuas Hulu Pasak Talawang Kapuas Tengah Kapuas Hulu Pasak Talawang Kapuas Tengah Timpah Timpah KN1 Mantangai KN3 Mantangai Keterangan : >= 90% 80-89% 60-79% < 60% Dadahup Kapuas Barat Kapuas Murung Basarang Pulau Petak Selat Kapuas Hilir Kapuas Timur Bataguh Tamban Catur Kapuas Kuala Dadahup Kapuas Barat Kapuas Murung Basarang Pulau Petak Selat Kapuas Hilir Kapuas Timur Bataguh Tamban Catur Kapuas Kuala > 90 % (BERHASIL) % (CUKUP BERHASIL) 60-79% (KURANG BERHASIL) < 60 % (TIDAK BERHASIL) KECAMATAN KN1 KECAMATAN KN1 KECAMATAN KN1 KECAMATAN KN1 Tamban Catur Kapuas Hilir Selat Kapuas Timur Kapuas Murung Bataguh Kapuas Kuala Kapuas Barat Pulau Petak Dadahup Timpah Basarang Kapuas Tengah Mantangai Kapuas Hulu KECAMATAN KN3 KECAMATAN KN3 KECAMATAN KN3 KECAMATAN KN3 Tamban Catur Kapuas Hilir Selat Kapuas Timur Kapuas Murung Bataguh Kapuas Kuala Kapuas Barat Basarang Pulau Petak Timpah Mantangai Kapuas Tengah Kapuas Hulu Keterangan : *) Kecamatan Pasak Talawang dan Mandau Talawang masih menjadi tanggung jawab puskesmas pujon (Kec. Kapuas Tengah) dan puskesmas sei hanyo (Kec. Kapuas Hulu) Kunjungan neonatus tahun 2012, dari 17 wilayah kecamatan yang mencapai target yang telah ditentukan 90% adalah untuk KN1 dan KN3 sebanyak 4 kecamatan dan sebanyak 5 wilayah kecamatan capaian kunjungan neonatus masih di bawah 60%.

39 31 Capaian kunjungan neonatus tahun 2012 sebesar 66,24% atau sebanyak anak dari anak lahir hidup. Keadaan ini dibandingkan dengan 4 tahun sebelumnya lebih kecil. Kecamatan dengan capaian kunjungan neonatus baik KN1 maupun KN3 adalah Kecamatan Tamban Catur, Kecamatan Kapuas Murung, Kapuas Barat dan Kecamatan Timpah, sedangkan kecamatan yang lainnya capaian kunjungan neonatus masih di bawah target 90%. 15 Capaian Kunjungan Neonatus Kabupaten Kapuas Tahun Capaian Kunjungan Neonatus Berdasarkan Kecamatan Kabupaten Kapuas Tahun 2012

40 32 5) Pelayanan Bayi Berdasarkan data yang ada, jumlah kunjungan bayi tahun 2012 masih sangat rendah yaitu sebesar 54,5%, dan berdasarkan wilayah kecamatan yang capaian kunjungan bayi antara 80-89% adalah Kecamatan Timpah, Kecamatan, Kecamatan Dadahup, Kecamatan Pulau Petak, Kecamatan Kapuas Hilir dan Kecamatan Kapuas Timur. Sedangkan capaian kunjungan bayi antara 60-79% ada sebanyak 5 kecamatan yaitu kecamatan Kapuas tengah (mencakup Kecamatan Pasak Talawang), Kecamatan Timpah, Kecamatan Kapuas Murung, Kecamatan Kapuas Barat dan Kecamatan Bataguh serta tidak ada kecamatan yang capaiannya di atas 90%. 17 Peta Cakupan Kunjungan Bayi Kabupaten Kapuas Tahun 2012 Keterangan : Kapuas Hulu >= 90% 80-89% 60-79% < 60% Mandau Talawang Pasak Talawang Mantangai Kapuas Barat Bataguh Kapuas Tengah Timpah Dadahup Kapuas Murung Basarang Pulau Petak Selat Kapuas Hilir Kapuas Timur Kapuas Kuala > 90 % (BERHASIL) % (CUKUP BERHASIL) 60-79% (KURANG BERHASIL) < 60 % (TIDAK BERHASIL) KECAMATAN % KECAMATAN % KECAMATAN % KECAMATAN % Tamban Catur 80,9 Bataguh 73,3 Selat 28,8 Kapuas Timur 87,7 Kapuas Murung 71,1 Kapuas Kuala 46,4 Kapuas Hilir 85,1 Kapuas Barat 73,5 Basarang 18,8 Pulau Petak 80,4 Timpah 64,4 Mantangai 22,7 Dadahup 81,0 Kapuas Tengah 75,2 Kapuas Hulu Cakupan Kunjungan Bayi Per Wilayah Kecamatan Kabupaten Kapuas Tahun 2012

41 Cakupan Kunjungan Bayi Kabupaten Kapuas Tahun Cakupan kunjungan bayi (4 kali kunjungan) selama 5 tahun terakhir menunjukan peningkatan cakupan, namun tahun 2011 dan tahun 2012 terjadi penurunan cakupan kunjungan bayi. Selama tahun 2011 sd 2012 cakupan kunjungan bayi mengalami penurunan sebesar 26.9%, dari 81,4% menjadi 54,5% di tahun ) Bayi Berat Badan lahir Rendah Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi baru lahir yang berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gr. BBLR dapat dibagi 2 golongan yaitu prematuritas murni dan dismaturitas. Prematuritas murni adalah bayi lahir dengan umur kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan berat badan untuk masa kehamilan atau disebut Neonatus Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan (NKBSMK). Sedangkan dismaturitas adalah bayi lahir cukup bulan tetapi dengan berat badan kurang dari yang seharusnya. Tabel 10 Jumlah Bayi lahir Hidup, Ditimbang dan BBLR Kabupaten kapuas Tahun 2012 NO KECAMATAN BAYI LAHIR HIDUP DITIMBANG BBLR % (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. [020] Kapuas Kuala ,0 2. [021] Tamban Catur ,0 3. [030] Kapuas Timur ,0 4. [040] Selat ,2 5. [041] Bataguh ,0 6. [070] Basarang ,0 7. [080] Kapuas Hilir ,0 8. [090] Pulau Petak ,8 9. [100] Kapuas Murung ,0 10. [101] Dadahup ,0 11. [110] Kapuas Barat ,3 12. [150] Mantangai ,0 13. [160] Timpah ,0 14. [170] Kapuas Tengah ,0 15. [171] Pasak Talawang 16. [180] Kapuas Hulu ,0 17. [181] Mandau Talawang JUMLAH ,44 Keterangan : *) Kecamatan Pasak Talawang dan Mandau Talawang masih menjadi tanggung jawab puskesmas pujon (Kec. Kapuas Tengah) dan puskesmas sei hanyo (Kec. Kapuas Hulu)

42 34 Tahun 2012, jumlah bayi lahir hidup yang ditimbang sebanyak bayi atau sebesar 100% dari jumlah bayi lahir hidup. Dari sebanyak bayi lahir hidup yang ditimbang ada sebanyak 29 kasus bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) atau sebesar 0,44%. Keadaan ini dibandingkan tahun sebelumnya mengalami penurunan kasus bayi BBLR sebesar 2,86%. Berdasarkan wilayah kerja kecamatan, kasus BBLR tahun 2012 yang tertinggi pada Kecamatan Tamban Catur sebanyak 16 kasus BBLR atau sebesar 5.0% dari jumlah 320 bayi yang ditimbang. 7) Jumlah Anak Balita Naik Berat Badan dan BGM Hasil penimbangan berat badan anak balita tahun 2012, sebanyak anak yang ditimbang atau sebesar 40,9% dari jumlah anak balita yang ada. Berdasarkan hasil penimbangan berat badan anak balita yang naik sebanyak atau sebesar 61.1 % dan berdasarkan hasil penimbangan yang dinyatakan BGM sebanyak 483 anak (4.48%). Berdasarkan wilayah kerja kecamatan tahun 2012, ada sebanyak 3 (tiga) kecamatan yang capaian jumlah anak balita ditimbang mencapai sebesar 80% lebih yaitu Kecamatan Kapuas Murung (85,2%), Kecamatan Dadahup (88,2%) dan Kecamatan Timpah (81,5%). Sedangkan jumlah balita yang naik berat badannya mencapai 80% lebih sebanyak 2 (dua) kecamatan yaitu kecamatan Kapuas Timur (82,2%) dan Kecamatan Basarang (83,5%). Tabel 11 Jumlah Anak Balita Ditimbang dan Berat Badan Naik Kabupaten kapuas Tahun 2012 NO KECAMATAN YANG ADA DITIMBANG % BB NAIK % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. [020] Kapuas Kuala , ,2 2. [021] Tamban Catur , ,0 3. [030] Kapuas Timur , ,2 4. [040] Selat , ,1 5. [041] Bataguh , ,7 6. [070] Basarang , ,5 7. [080] Kapuas Hilir , ,8 8. [090] Pulau Petak , ,9 9. [100] Kapuas Murung , ,9 10. [101] Dadahup , ,2 11. [110] Kapuas Barat , ,7 12. [150] Mantangai , ,9 13. [160] Timpah , ,4 14. [170] Kapuas Tengah , ,6 15. [171] Pasak Talawang 16. [180] Kapuas Hulu , ,2 17. [181] Mandau Talawang JUMLAH , ,1 Keterangan : *) Kecamatan Pasak Talawang dan Mandau Talawang masih menjadi tanggung jawab puskesmas pujon (Kec. Kapuas Tengah) dan puskesmas sei hanyo (Kec. Kapuas Hulu)

43 35 Kasus BGM berdasarkan wilayah kerja tahun 2012, terdapat 3 (tiga) kecamatan dengan kasus BGM di atas 10%, yaitu Kecamatan Mantangai (10,3%), Kecamatan Kapuas Timpah (22,0%) dan kecamatan Kapuas Hulu (15,9%). Tabel 12 Jumlah Anak Balita Ditimbang dan BGM Kabupaten kapuas Tahun 2012 NO KECAMATAN YANG ADA DITIMBANG % BGM % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. [020] Kapuas Kuala ,9 7 3,2 2. [021] Tamban Catur ,9 25 3,6 3. [030] Kapuas Timur ,8 12 1,3 4. [040] Selat ,7 47 3,5 5. [041] Bataguh ,3 11 0,8 6. [070] Basarang ,7 32 4,0 7. [080] Kapuas Hilir ,2 9 2,5 8. [090] Pulau Petak ,3 9 4,9 9. [100] Kapuas Murung ,2 55 3,4 10. [101] Dadahup ,2 34 3,9 11. [110] Kapuas Barat ,6 16 3,3 12. [150] Mantangai , ,3 13. [160] Timpah , ,0 14. [170] Kapuas Tengah ,9 0 0,0 15. [171] Pasak Talawang 16. [180] Kapuas Hulu , ,9 17. [181] Mandau Talawang JUMLAH , Keterangan : *) Kecamatan Pasak Talawang dan Mandau Talawang masih menjadi tanggung jawab puskesmas pujon (Kec. Kapuas Tengah) dan puskesmas sei hanyo (Kec. Kapuas Hulu) 8) Jumlah Anak Balita Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Tabel 13 Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Kabupaten kapuas Tahun 2012 NO KECAMATAN YANG ADA MENDAPATKAN PELAYANAN % KESEHATAN (1) (2) (3) (4) (5) 1. [020] Kapuas Kuala ,9 2. [021] Tamban Catur ,9 3. [030] Kapuas Timur ,8 4. [040] Selat ,7 5. [041] Bataguh ,3 6. [070] Basarang ,7 7. [080] Kapuas Hilir ,2 8. [090] Pulau Petak ,3 9. [100] Kapuas Murung ,2 10. [101] Dadahup ,2 11. [110] Kapuas Barat ,6 12. [150] Mantangai ,8 13. [160] Timpah ,5 14. [170] Kapuas Tengah ,9 15. [171] Pasak Talawang 16. [180] Kapuas Hulu ,4 17. [181] Mandau Talawang JUMLAH ,9

44 36 Cakupan pelayanan kesehatan anak balita merupakan indikator SPM dengan target 90%. Cakupan anak balita (12-59 bulan) yang mendapatkan pelayanan kesehatan minimal 8 kali tahun 2012, sebanyak anak atau sebesar 16,5% dari jumlah anak balita yang ada, keadaan ini masih jauh di bawah target yang telah ditentukan. b. Pelayanan Keluarga Berencana Sesuai dengan petunjuk teknis SPM bidang kesehatan indikator yang dipergunakan untuk mengukur pelayanan KB adalah menggunakan Cakupan Peserta KB Aktif (CPR) dengan target sebesar 70%. CPR adalah jumlah akseptor yang pada saat ini memakai kontrasepsi untuk menjarangkan kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan. CPR merupakan perbandingan antara jumlah peserta KB aktif dengan pasangan usia subur (PUS). Angka ini menunjukkan tingkat pemanfaatan kontrasepsi di antara PUS. Tabel 14 Cakupan Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Kabupaten kapuas Tahun 2012 NO KECAMATAN JUMLAH PUS PESERTA PESERTA KB % KB BARU AKTIF % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. [020] Kapuas Kuala , ,8 2. [021] Tamban Catur , ,8 3. [030] Kapuas Timur , ,5 4. [040] Selat , ,5 5. [041] Bataguh , ,8 6. [070] Basarang , ,4 7. [080] Kapuas Hilir , ,5 8. [090] Pulau Petak , ,8 9. [100] Kapuas Murung , ,4 10. [101] Dadahup , ,9 11. [110] Kapuas Barat , ,8 12. [150] Mantangai , ,8 13. [160] Timpah , ,3 14. [170] Kapuas Tengah , ,9 15. [171] Pasak Talawang 16. [180] Kapuas Hulu , ,2 17. [181] Mandau Talawang JUMLAH Keterangan : *) Kecamatan Pasak Talawang dan Mandau Talawang masih menjadi tanggung jawab puskesmas pujon (Kec. Kapuas Tengah) dan puskesmas sei hanyo (Kec. Kapuas Hulu) Berdasarkan data dari Badan KBPP Kabupaten Kapuas, Pasangan Usia Subur (PUS) di Kabupaten Kapuas tahun 2013 sebanyak atau sebesar 22,1% dari jumlah penduduk. Jumlah PUS sebagai peserta KB baru sebanyak atau sebesar 25,7%. Sedangkan sebagai peserta KB aktif sebanyak atau 78,5%. Berdasarkan wilayah kerja kecamatan jumlah penjaringan peserta KB baru terbanyak pada Kecamatan Timpah mencapai 38,9% dan terendah pada kecamatan Kapuas Barat yaitu 6,0%. Sedangkan peserta KB aktif terbesar pada Kecamatan Kapuas Kuala mencapai 96,8% dan peserta KB aktif terendah pada Kecamatan Dadahup hanya mencapai 56,9%.

45 37 Peserta KB baru selama 2 tahun terakhir, berdasarkan kontrasepsi yang diminati adalah kontrasepsi jenis sntik mencapai 46,2% meningkat menjadi 47,9% dan kontrasepsi jenis pil mencapai 38,0% mengalami penurunan menjadi 35,6%. Begitu juga dengan peserta KB Aktif lebih memilih kontrsepsi suntik dan pil. 20 Cakupan Peserta KB Baru Kabupaten Kapuas Tahun Cakupan Peserta KB Baru Kabupaten Kapuas Tahun IUD MOD MOW IMPLANT SUNTIK PIL KONDOM OBAT VAGINA LAINNYA

46 38 c. Pelayanan peningkatan Gizi Masyarakat 1) Pemberian Vitamin A Pada Bayi Pemberian vitamin A pada bayi usia 6-11 bulan, cakupan pemberian vitamin A pada bayi usia 6-11 bulan tahun 2012 mencapai 73,3% atau sebanyak bayi dari jumlah bayi usia 6-11 bulan. Berdasarkan wilayah kecamatan, kecamatan yang capaian pemberian Vitamin A pada bayi usia 6-11 bulan yang mencapai di atas 90% atau berhasil adalah Kecamatan Dadahup mencapai 91,0%. Kecamatan yang capaiannya tidak berhasil di bawah 60% adalah kecamatan Kapuas Tengah sebesar 53,7% dan Kecamatan Kapuas Hulu sebesar 31,5%. 22 Peta Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi Kabupaten Kapuas Tahun 2012 Kapuas Hulu Mandau Talawang Pasak Talawang Kapuas Tengah Sedangkan kecamatan yang capaian cukup berhasil (80-89%) adalah Kecamatan Timpah (88,5%), Kecamatan Besarang (86,3%), Kecamatan Selat (82,5%), Kecamatan Kapuas Hilir (81,3%) dan kecamatan Kapuas Kuala (86,0%). Keterangan : >= 90% 80-89% 60-79% < 60% Mantangai Kapuas Barat Bataguh Timpah Dadahup Kapuas Murung Basarang Pulau Petak Selat Kapuas Hilir Kapuas Timur Kapuas Kuala > 90 % (BERHASIL) % (CUKUP BERHASIL) 60-79% (KURANG BERHASIL) < 60 % (TIDAK BERHASIL) KECAMATAN % KECAMATAN % KECAMATAN % KECAMATAN % Dadahup 91,0 Selat 82,5 Bataguh 78,2 Kapuas Tengah 53,7 Kapuas Kuala 86,0 Tamban Catur 70,4 Kapuas Hulu 31,5 Kapuas Hilir 81,3 Kapuas Timur 65,9 Basarang 86,3 Pulau Petak 68,5 Timpah 88,5 Kapuas Murung 68,5 Kapuas Barat 78,3 Mantangai 63,1 Keterangan : *) Kecamatan Pasak Talawang dan Mandau Talawang masih menjadi tanggung jawab puskesmas pujon (Kec. Kapuas Tengah) dan puskesmas sei hanyo (Kec. Kapuas Hulu)

47 39 23 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi Kabupaten Kapuas Tahun Selat Bataguh *) Tamban Catur *) Kapuas Timur Kapuas Kuala Kapuas Hilir Pulau Petak Kapuas Murung Dadahup Basarang Kapuas Barat Mantangai Timpah Kapuas Tengah Pasak Talawang *) Kapuas Hulu Mandau Talawang *) Bayi 6-11 bl Mendapat Vit A % ) Pemberian Vitamin A Pada Anak Balita Pemberian Vitamin A pada anak balita dilakukan 2 kali setahun. Pada tahun 2012 pencapaian pemberian Vitamin A pada anak balita sebanyak anak (98,3%) dari jumlah anak balita yang ada. Pencapaian pemberian Vitamin A pada anak balita sudah melebihi target 90%. Cakupan pemberian Vitamin A 2 kali setahun selama periode tahun cenderung mengalami peningkatan. Tahun 2012 cakupan pemberian Vitamin A pada anak balita sebesar 92,2% lebih besar dibanding dengan 4 tahun sebelumnya. Cakupan terendah terjadi pada tahun 2010 sebesar 56,6% Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Anak Balita Kabupaten Kapuas Tahun

48 40 24 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Anak Balita Per Wilayah Kecamatan Kabupaten Kapuas Tahun ,000 5,000 4,000 3,000 2,000 1,000 - Selat Bataguh *) Tamban Catur *) Kapuas Timur Kapuas Kuala Kapuas Hilir Pulau Petak Kapuas Murung Dadahup Basarang Kapuas Barat Mantangai Timpah Kapuas Tengah Pasak Talawang *) Kapuas Hulu Mandau Talawang *) Anak balita 4,826 2,409 1,281 1,883 1,387 1,043 1,510 1, ,445 1,375 2, ,594-1,032 - Mendapat Vit A 4,826 2,205 1,281 1,764 1,387 1,041 1,511 1, ,324 1,375 2, , % ) Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas Pemberian vitamin A pada ibu nifas diberikan pada ibu pasca melahirkan kurang dari 1 bulan. Cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas di Kabupaten Kapuas tahun 2012 sebesar 87,3% atau sebanyak ibu dari ibu nifas yang ada. Tabel 14 Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas Kabupaten kapuas Tahun 2012 NO KECAMATAN JUMLAH IBU MENDAPAT NIFAS VITAMIN A % (1) (2) (3) (4) (5) 1. [020] Kapuas Kuala ,9 2. [021] Tamban Catur ,8 3. [030] Kapuas Timur ,6 4. [040] Selat ,9 5. [041] Bataguh ,9 6. [070] Basarang ,4 7. [080] Kapuas Hilir ,2 8. [090] Pulau Petak ,6 9. [100] Kapuas Murung ,8 10. [101] Dadahup ,5 11. [110] Kapuas Barat ,3 12. [150] Mantangai ,9 13. [160] Timpah ,6 14. [170] Kapuas Tengah ,9 15. [171] Pasak Talawang 16. [180] Kapuas Hulu ,9 17. [181] Mandau Talawang JUMLAH ,3

49 41 Berdasarkan wilayah kecamatan, cakupan tertinggi pemberian vitamin A pada ibu nifas pada kecamatan Basarang sebesar 97,36% dan terendah pada Kecamatan Kapuas Murung yaitu sebesar 58,8%. 4) Pemberian Tablet Fe Pada Ibu hamil Cakupan pemberian tablet Fe pada ibu hamil tahun 2012, yaitu sebagai berikut pemberian tablet fe-1 sebesar 92,2% dan Pemberian tablet Fe-3 sebesar 85,7% dari sebanyak ibu hamil yang ada, angka droup out pemberian tablet Fe-3 terhadap Fe-1 sebanyak 468 ibu atau sebesar 6.50%. Dengan angka droup out sebesar 6.50%, maka cakupan pemberian tablet Fe-3 pada ibu hamil tidak mencapai 90% secara total Kabupaten Kapuas. 24 Cakupan Pemberian Tablet Fe Pada Ibu Hamil Per Wilayah Kecamatan Kabupaten Kapuas Tahun ,400 1,200 1, Selat Bataguh *) Tamban Catur *) Kapuas Timur Kapuas Kuala Kapuas Hilir Pulau Petak Kapuas Murung Fe-1 1, Fe-3 1, % Fe % Fe Dadahup Basarang Kapuas Barat Mantangai Timpah Kapuas Tengah Pasak Talawang *) Kapuas Hulu Mandau Talawang *) Keterangan : *) Kecamatan Pasak Talawang dan Mandau Talawang masih menjadi tanggung jawab puskesmas pujon (Kec. Kapuas Tengah) dan puskesmas sei hanyo (Kec. Kapuas Hulu) Berdasarkan wilayah kerja kecamatan pemberian tablet Fe pada ibu hamil, cakupan pemberian tablet Fe1 di bawah 90% adalah Kecamatan Kapuas Hilir sebesar 84,7%, Kecamatan Kapuas Murung sebesar 79,5% dan kecamatan Kapuas Tengah sebesar 79,9%. Sedangkan pemberian tablet Fe-3 pada ibu hamil, cakupan di bawah 90% adalah Kecamatan Pulau Petak (85,3%), Kecamatan Kapuas Murung (74,9%), Kecamatan Dadahup (88,2%), Kecamatan Basarang (80,1%), Kecamatan Kapuas Barat (78,6%), Kecamatan Mantangai (80,7%), Kecamatan Timpah (81,4%) dan Kecamatan Kapuas Tengah 53,4%).

50 42 d. Pelayanan Imunisasi Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Pelayanan imunisasi bertujuan untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian terutama pada bayi dan balita akibat PD3I. 1) Desa/Kelurahan UCI Capaian desa/kelurahan UCI merupakan indikator kinerja SPM dan indikator MDGs, Capaian desa/kelurahan UCI tahun 2012 dari 204 desa/kelurahan yang ada, sebanyak 114 desa/kel UCI atau sebesar 55.9%. Berdasarkan wilayah kerja kecamatan yang telah mencapai desa/kelurahan UCI ada sebanyak 2 desa (1%) yaitu Wilayah kerja Kecamatan Kapuas Timur dan Kecamatan Kapuas Hilir, namun desa/kelurahan yang cakupannya antara 90-99% ada sebanyak 2 desa (1%), sedangkan cakupan antara 70-89% ada sebanyak 2 desa (1%) dan selebihnya masih di bawah 70%. Tabel 15 Capaian Desa/Kelurahan UCI Kabupaten kapuas Tahun 2012 NO KECAMATAN JUMLAH DESA DESA/KEL UCI % (1) (2) (3) (4) (5) 1. [020] Kapuas Kuala ,0 2. [021] Tamban Catur ,5 3. [030] Kapuas Timur ,0 4. [040] Selat ,4 5. [041] Bataguh ,3 6. [070] Basarang ,3 7. [080] Kapuas Hilir ,0 8. [090] Pulau Petak ,3 9. [100] Kapuas Murung ,6 10. [101] Dadahup ,7 11. [110] Kapuas Barat ,0 12. [150] Mantangai ,5 13. [160] Timpah ,3 14. [170] Kapuas Tengah ,4 15. [171] Pasak Talawang 16. [180] Kapuas Hulu ,0 17. [181] Mandau Talawang JUMLAH ,9 Keterangan : *) Kecamatan Pasak Talawang dan Mandau Talawang masih menjadi tanggung jawab puskesmas pujon (Kec. Kapuas Tengah) dan puskesmas sei hanyo (Kec. Kapuas Hulu) dan masih menggunakan jumlah 204 desa/kelurahan

51 43 2) Cakupan Imunisasi Bayi Capaian imunisasi bayi tahun 2012, untuk jenis imunisasi BCG sebanyak bayi (98,2%) dan polio 3 sebanyak bayi (80,2%), sedangkan imunisasi DPT1+HB1 sebanyak bayi (80,9%), DPT3+Hb3 sebanyak bayi (90,1%) dan imunisasi campak sebanyak bayi (89,3%). 25 Capaian Imunisasi Bayi Kabupaten Kapuas Tahun 2012 e. Pelayanan Penanggulangan Penyakit 1) Penanggulangan Penyakit TB Paru Tuberkulosis adalah penyakit infeksi akibat infeksi kuman Mycobacterium yang bersifat sistemis (menyeluruh) sehingga dapat mengenai hampir seluruh organ tubuh, dengan lokasi terbanyak di paru-paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi yang pertama kali terjadi. Bakteri Mycobacterium tuberculosa, bakteri ini dapat menular. Jika penderita bersin atau batuk maka bakteri tuberculosi akan bertebaran di udara. Infeksi awal yang terjadi pada anak-anak umumnya akan menghilang dengan sendirinya jika anak-anak telah mengembangkan imunitasnya sendiri selama periode 6-10 minggu. Tetapi banyak juga terjadi dalam berbagai kasus, infeksi awal tersebut malah berkembang menjadi progressive tuberculosis yang menjangkiti organ paru dan organ tubuh lainnya. Jika sudah terkena infeksi yang progresif ini maka gejala yang terlihat adalah demam, berat badan turun, rasa lelah, kehilangan nafsu makan dan batuk-batuk. Dalam kasus reactivation tuberculosis, infeksi awal tuberculosis (primary tuberculosis) mungkin telah lenyap tetapi bakterinya tidak mati melainkan hanya "tidur" untuk sementara waktu. Perkiraan penemuan kasus baru penderita TB Paru tahun 2012 sebanyak 705 kasus, dan ditemukan penderita yang dinyatakan dengan pemeriksaan laboratorium BTA (+) sebanyak 218 kasus penderita BTA (+) atau dengan angka penemuan kasus (CDR) sebesar 29,9%. Angka penemuan kasus baru penderita TB Paru (+) terbanyak pada Kecamatan Timpah sebanyak 10 kasus atau sebesar 45,5% dari jumlah perkiraan kasus baru.

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v x BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEADAAN PENDUDUK 3 B. KEADAAN EKONOMI 8 C. INDEKS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Indira Probo Handini 101111072 Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan

Lebih terperinci

Juknis Operasional SPM

Juknis Operasional SPM DIREKTORAT JENDERAL OTONOMI DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI Juknis Operasional SPM 1. KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KABUPATEN : Jawa Timur : Tulungagung KEMENTERIAN KESEHATAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 738 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SERANG Menimbang : DENGAN

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47 2 KESEHATAN AWAL TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Kunjungan Ibu Hamil K4 % 92,24 95 95 95 95 95 95 95 Dinas Kesehatan Jumlah Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1118KM2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 367 3 JUMLAH PENDUDUK 1 576,544 561,855 1,138,399 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 469,818 464,301 934,119.0 5 PENDUDUK 10 TAHUN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1.753,27 KM 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 309 3 JUMLAH PENDUDUK 1 2,244,772 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 8,5 Ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 68 3 JUMLAH PENDUDUK 50,884 493,947,004,83 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 407,97 382,66 790,533 5 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 KABUPATEN CIREBON NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM - 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 381/ 5 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 972 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 192 3 JUMLAH PENDUDUK 1 852,799 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 682,447 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 343 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH BAYI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 299,019 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 417 desa/17 kel 3 JUMLAH PENDUDUK 1 5,077,210 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 17,650 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 20,994 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 DESA=309 KEL=8-3 JUMLAH PENDUDUK 1 869,767 819,995 1,689,232 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 673,079 551,261 1,224,340 5 PENDUDUK

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 K0TA TASIKMALAYA NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 305,519 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 442 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1,277,610 1,247,873 2,525,483 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 belum mendapat data dari BPS 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 Kabupaten 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber. Pelindung/ Penasehat : Dr. dr. H. Rachmat Latief, SpPD., M.Kes., FINASIM drg.hj. Susilih Ekowati, M.Si Pengarah : Hj. Asmah, SKM., M.Kes Penyusun : Mohamad Nur, SKM Syahrir, S.Kom Agusyanti, SKM Nurmiyati

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1762,4 km2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 desa 270+ kel 10 = 280 3 JUMLAH PENDUDUK 1 341700 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 2388161 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 4037,6 ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 15 3 JUMLAH PENDUDUK 1 558178 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 327536 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 167 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 151 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1260565 1223412 2483977 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 1083136 1048577 2131713 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA Dl JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2014 ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam mencapai suatu tujuan organisasi diperlukan visi dan misi yang jelas serta strategi yang tepat. Agar lebih terarah dan fokus dalam melaksanakan rencana strategi diperlukan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS DINAS KESEHATAN KATA PENGANTAR Puji Syukur Kita Panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-nya lah penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas Tahun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i KATA PENGANTAR Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Taufik dan Hidayah - NYA, sehingga buku Profil Kesehatan Tahun dapat disusun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun merupakan gambaran pencapaian

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA BUPATI BANJARNEGARA,

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Pada misi V yaitu Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat telah didukung dengan 8 sasaran sebagai

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN IV.1. IV.2. VISI Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu dari penyelenggara pembangunan kesehatan mempunyai visi: Masyarakat Jawa

Lebih terperinci

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rakhmatnya sehingga buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Derajat kesehatan yang tinggi merupakan salah satu perwujudan dari kesejahteraan umum masyarakat Indonesia. Oleh karena itu salah satu agenda pemerintah dalam rangka pembangunan

Lebih terperinci

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Masyarakat No PROGRAM SI AWAL PENGGU NG WAB 1 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan

Lebih terperinci

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Matraman Tahun 2017 selesai disusun. Laporan Tahunan dan Profil

Lebih terperinci

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN Satuan Kerja Perangkat Daerah : DINAS KESEHATAN Tahun Anggaran : 2015 PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 1 Peningkatan Mutu Aktivitas Perkantoran Terselenggaranya

Lebih terperinci

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET PROGRAM /KEGIATAN (1) (2) (3) (4) (5) I Meningkatnya kualitas air 1 Persentase

Lebih terperinci

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk PEMERINTAH KOTA MALANG MATRIK RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MALANG (PENYEMPURNAAN) TAHUN 2013-2018 Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA M Nomor : 188.47/ 92 / 35.73.306/ 2015 Tanggal

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN KANTOR PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH LANTAI V JL. JEND SUDIRMAN KM 12 CAMBAI KODE POS 31111 TELP. (0828) 81414200 Email: dinkespbm@yahoo.co.id KOTA PRABUMULIH Lampiran

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Instansi Visi : DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR : Mewujudkan Masyarakat Jawa Timur Mandiri untuk Hidup Sehat Misi : 1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan 2.

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN WILAYAH

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS PROVINSI BANTEN 2012-2017 DATA CAPAIAN Persentase Balita Ditimbang Berat 1 2 1 PROGRAM BINA GIZI DAN Badannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Evaluasi Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan pada suatu kriteria-kriteria

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... I II VII VIII X BAB I PENDAHULUAN BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG A. GEOGRAFI... 4 B. KEPENDUDUKAN / DEMOGRAFI...

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 SKPD : Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi Tahun Anggaran : 2015 PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015

Lebih terperinci

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 214 GAMBARAN UMUM Kota Makassar sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dan merupakan pintu gerbang dan pusat perdagangan Kawasan Timur Indonesia. Secara

Lebih terperinci

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT A.UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK Salah satu komponen penting dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah pelayanan kesehatan dasar. UU no.3 tahun 2009 tentang

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel

Lebih terperinci

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA 1 BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang terukur berdasar Rencana Strategis yang mengacu

Lebih terperinci

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100. Berdasarkan uraian mengenai visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan daerah yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah selama periode 2011-2015, maka telah ditetapkan target agregat untuk

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 440 / 104 / KPTS / KES / 2015 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 440 / 104 / KPTS / KES / 2015 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS KESEHATAN Jl. Pangeran Moehamad Amin Komplek Perkantoran Pemkab Musi Rawas Telp. 0733-4540076 Fax 0733-4540077 MUARA BELITI KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN

BAB III TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN BAB III TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN 3.1. TUJUAN UMUM Meningkatkan pemerataan, aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat terutama kepada masyarakat miskin dengan mendayagunakan seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

Lebih terperinci

PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012

PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012 PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman tingkat persaingan di bidang kesehatan semakin meningkat demikian

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BULUNGAN

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BULUNGAN BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BULUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN Nama SKPD : DINAS KESEHATAN Jenis Data :Pemerintahan Tahun : 2015 KESEHATAN Nama Nilai Satuan Ketersediaan Sumber Data 1 2 3 4 5 A. Sarana Kesehatan

Lebih terperinci

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 15 TAHUN : 2011 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 RESUME PROFIL KESEHATAN NO A. GAMBARAN UMUM L P L + P Satuan 1 Luas Wilayah 37.116,5 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5.918 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 22.666.168 21.882.263 44.548.431 Jiwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung.

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai Pasal 13 dan 14 huruf j Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dikatakan bahwa Kesehatan merupakan urusan wajib dan dalam penyelenggaraannya

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGI 1. Visi Visi 2012-2017 adalah Mewujudkan GorontaloSehat, Mandiri dan Berkeadilan dengan penjelasan sebagai berikut : Sehat, adalah terwujudnya

Lebih terperinci

IINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOALEMO BERDASARKAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN

IINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOALEMO BERDASARKAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN IINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOALEMO BERDASARKAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN N O SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET (%) PENGERTIAN FORMULA

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Instansi : DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP Visi Misi : : MASYARAKAT KABUPATEN SUMENEP SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN 1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.

Lebih terperinci

HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA

HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA I.Upaya Promosi Kesehatan A. Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat 1. Rumah Tangga : Rumah di Periksa : 1050 Target : 75 % x 1050 = 788 2. Institusi Pendidikan sekolah

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

Lebih terperinci

Manggal Karya Bakti Husuda

Manggal Karya Bakti Husuda LAPORAN INDIKATOR INDONESIA SEHAT 2010 DAN PENETAPAN INDIKATOR KABUPATEN SEHAT SEBAGAI TARGET KABUPATEN POLEWALI MANDAR SEHAT (Keputusan Menkes RI No. 1202 /Menkes/SK/VIII/2003) Disajikan Dalam Rangka

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BOMBANA

PEMERINTAH KABUPATEN BOMBANA PEMERINTAH KABUPATEN BOMBANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOMBANA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

REVISI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA RPJMD REALISASI TAHUN 2013, 2014 dan 2015 SKPD : DINAS KESEHATAN

REVISI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA RPJMD REALISASI TAHUN 2013, 2014 dan 2015 SKPD : DINAS KESEHATAN REVISI CAPAIAN INDIKATOR 2011-2016 TAHUN 2013, 2014 dan 2015 SKPD : DINAS KESEHATAN NO 2010 2011 2013 2014 2015 2016 2013 PEMBILANG PENYEBUT 2014 PEMBILANG PENYEBUT % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 9 10 11 12 13

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN/KOTA WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK DESA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN NOMOR :440/SEKT-PROG/DINKES/2016/ TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN NOMOR :440/SEKT-PROG/DINKES/2016/ TENTANG KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN NOMOR :440/SEKT-PROG/DINKES/2016/ TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN KEPALA DINAS KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Program dan kegiatan pembangunan pada dasarnya disusun untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat sebesarbesarnya yang diukur berdasarkan

Lebih terperinci

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017-2019 Lampiran 2 No Sasaran Strategis 1 Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi

Lebih terperinci

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN 2012-2016 P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R KATA PENGANTAR KEPALA DINAS KESEHATAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Segala Puji Syukur kita panjatkan Kehadirat

Lebih terperinci

PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN 2015

PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN 2015 PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN 2015 Berdasarkan PERMENKES RI No. 741/MENKES/PER/VII/2008 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang

Lebih terperinci

PENCAPAIAN SPM KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN

PENCAPAIAN SPM KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN Dinas Kesehatan PENCAPAIAN SPM KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN 2013 Berdasarkan PERMENKES RI No. 741/MENKES/PER/VII/2008 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24

Lebih terperinci

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR ^7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR ^7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR ^7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KAPUAS TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KAPUAS TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN PEMERINTAHAN DINAS KESEHATAN TAHUN 2015 i KATA PENGANTAR Puji Syukur Kita Panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-nya lah penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015

RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015 RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015 Pemerintah Kabupaten Pacitan DINAS KESEHATAN Jl. Letjend Soeprapto No. 42 Pacitan KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala

Lebih terperinci

PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA Dinas Kesehatan PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG SEMESTER 1 TAHUN 2015 Berdasarkan PERMENKES RI No. 741/MENKES/PER/VII/2008 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Provinsi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG, PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG Jl. Lintas Malindo Entikong (78557) Telepon (0564) 31294 Email : puskesmasentikong46@gmail.com KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG NOMOR

Lebih terperinci

BAB IV PELAYANAN PUBLIK BIDANG KESEHATAN

BAB IV PELAYANAN PUBLIK BIDANG KESEHATAN BAB IV PELAYANAN PUBLIK BIDANG KESEHATAN Deskripsi : Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan, di mulai pada pemahaman hirarkhi peraturan perundang-undangan di Indonesia menurut UU Nomor 32

Lebih terperinci

KEPUTUSAN. Nomor : 449.1/KEP-III/003 / 03/ 2016 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA DI UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT SUSUKAN

KEPUTUSAN. Nomor : 449.1/KEP-III/003 / 03/ 2016 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA DI UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT SUSUKAN PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS SUSUKAN Jl.KH Umar Imam Puro No.96 Telp ( 0298 ) 615066 Susukan 50777 Email : pkmsusukan_kabsmg @yahoo.co.id KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSAT KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kab. Purbalingga 2013 hal 1

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kab. Purbalingga 2013 hal 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan menyebutkan bahwa pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan Nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran,

Lebih terperinci

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR RENCANA STRATEGIS TAHUN 2009 S/D 2014 MASYARAKAT JAWA TIMUR MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR RENCANA STRATEGIS TAHUN 2009 S/D 2014 MASYARAKAT JAWA TIMUR MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT MISI 1 : Tujuan : DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR RENCANA STRATEGIS TAHUN 2009 S/D 2014 MASYARAKAT JAWA TIMUR MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT Menggerakkan Pembangunan Berwawasan Terwujudnya Mutu Lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit.

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG - ii - DAFTAR ISI Judul Halaman Halaman Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Gambar... iv Daftar Tabel... v BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE JUMLAH KELAHIRAN KABUPATEN KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

TREND PEMBANGUNAN KESEHATAN

TREND PEMBANGUNAN KESEHATAN TREND JAWA TIMUR TREND PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2000 2011 Jl. A. Yani 118 Surabaya HTTP://dinkes.jatimprov.go.id Email : info@dinkesjatim.go.id DINAS Tahun KESEHATAN 2012 PROVINSI

Lebih terperinci