BAB IV METODE PENELITIAN
|
|
- Hamdani Hermawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian/Design Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian lebih bersifat deskriptif analitis untuk menggambarkan sekuritas-sekuritas yang dapat membentuk portofolio optimal beserta kinerja yang dihasilkannya. Horison waktu pembentukan portofolio optimal adalah 1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan selama periode Febuari Januari 2015, dengan menggunakan model indeks tunggal. Selanjutnya portofolio optimal yang terbentuk akan diuji kinerjanya sesuai dengan horison waktu pembentukan portofolio sebelumnya. Periode pengamatan kinerja portofolio dilakukan selama periode Maret April Secara garis besar tahapan penelitian dimulai dari persiapan perangkat pengolahan dan perhitungan data (konstruksi model), pengumpulan data, pengolahan data, pembentukan portofolio optimal dari masing-masing kelompok horison waktu (1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan ), pengamatan imbal hasil aktual dari portofolio yang sudah terbentuk, analisis kinerja portofolio, pengujian hipotesis terhadap perbandingan rata-rata kinerja ketiga kelompok portofolio (One-Way ANOVA), dan pada ahirnya menghasilkan suatu kesimpulan dan rekomendasi. Tahapan-tahapan penelitian tersebut dilakukan dengan mengikuti alur seperti tergambar dalam diagram alir pada Gambar 4.1 berikut ini: 65
2 66 (1) KONSTRUKSI MODEL PORTOFOLIO OPTIMAL Model: Model Indeks Tunggal Program pengolahan data: Excel (2) PENGUMPULAN DATA SEKUNDER Sumber: finace.yahoo.com, dan Periode: Febuari 2010~Januari 2015 Data: 1. Harga penutupan saham LQ45 2. Indeks pasar IHSG 3. Suku bunga berjangka Bank Indonesia (4) PEMBENTUKAN PORTOPOLIO OPTIMAL Saham emiten: LQ45 BEI Jumlah portofolio: 3 kelompok ( portofolio 1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan) Penghitungan: 1. Pemilihan kandidat portopolio optimal - Excess Return to Beta (ERB) saham individual - Nilai C i saham individual dan cut-off point (C*) 2. Penentuan portofolio optimal - ERB i C* untuk setiap saham individual - Proporsi dana untuk setiap saham individual dalam portofolio optimal 3. Membuat list saham untuk setiap periode pembentukan portofolio optimal. (3) PENGOLAHAN DATA Penghitungan: 1. Parameter imbal hasil realisasi - Imbal hasil harian indeks pasar dan saham individual - Imbal hasil harian bebas risiko 2. Parameter imbal hasil ekspektasi - Imbal hasil ekspektasi indeks pasar dan saham individual 3. Parameter Risiko - Varian dan standar deviasi imbal hasil indeks pasar dan saham individual - Covarian imbal hasil pasar dan saham individual -,dan saham individual -Varian residual error saham individual Jumlah data (n) : sesuai dengan horison waktu pembentukan portofolio 1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan. (5) PENGAMATAN HASIL INVESTASI PORTOPOLIO OPTIMAL Jumlah portofolio: 3 kelompok (portofolio 1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan) Periode: - Kel. 1-bulan : 60 periode (Mar '10~Feb '15) - Kel. 2 bulan : 30 periode (May '10~Mar '15) - Kel. 3 bulan : 20 periode (Jul '10~Apr '15) Penghitungan: 1. Imbal hasil realisasi /aktual portofolio optimal per periode untuk masing-masing kelompok (1-bulan, 2-bulan, dan 3-bulan) 2. Imbal hasil realisasi/aktual pasar (IHSG) pada periode yang sama sebagai pembanding. (6) ANALISIS KINERJA PORTOFOLIO OPTIMAL (8) KESIMPULAN DAN SARAN (7) UJI BEDA Tools: One-Way ANOVA Perbandingan kinerja: 1. Indeks Sharpe portofolio kel.1-bln, 2-bln dan 3-bln 2. Indeks Treynor portofolio kel.1-bln, 2-bln dan 3-bln Penghitungan: 1. Nilai rata-rata imbal hasil portofolio optimal (R p ) dan bebas risiko (R BS ) seluruh periode pengamatan. 2. Parameter risiko portofolio optimal Standar deviasi ( p ) dan beta ( p ) portofolio optimal dari seluruh periode pengamatan. 3. Kinerja portofolio optimal RVAR (Indeks Sharpe) dan RVOL (Indeks Treynor) Sumber: Pemikiran Penulis (2016) Gambar 4.1. Diagram Alir Tahapan Penelitian
3 Variabel Penelitian Definisi operasional dan pengukuran variabel yang berkaitan dengan analisis kinerja portofolio optimal yang menggunakan model indeks tunggal dapat dijelaskan sebagai berikut: Tahapan Pengolahan Data 1) Imbal Hasil Hasil Aktual Saham (Rit) Imbal hasil aktual saham adalah perbandingan (prosentase) selisih harga awal dan harga ahir saham yang terealisasi pada periode waktu tertentu terhadap harga awal saham. Secara matematis dapat dituliskan: R it = (4.1) Rit Pt Pt-1 = imbal hasil aktual saham ke-i pada peiode waktu ke-t = harga penutupan saham ke-i yang terealisasi pada waktu ke-t = harga penutupan saham ke-i pada waktu ke-t-1 2) Imbal Hasil Hasil Ekspektasi Saham (E(Ri)) Imbal hasil ekspektasi saham individual adalah rata-rata imbal hasil harian saham ke-i yang terealsisasi selama selang waktu n-hari. Secara matematis, persamaan adalah: E(R i) = (4.2)
4 68 E(Ri) Rit n = ekspektasi imbal hasil saham individual ke-i = imbal hasil realisasi saham individual ke-i pada hari ke-t = jumlah hari observasi terhadap imbal hasil realisasi saham individual ke-i 3) Imbal Hasil Hasil Aktual Pasar (Rmt) Imbal hasil aktual pasar adalah perbandingan (prosentase) selisih nilai awal dan nilai ahir indeks harga saham gabungan (IHSG) yang terealisasi pada periode waktu tertentu terhadap nilai awal IHSG. Secara matematis dapat dituliskan: R mt = (4.3) Rmt IHSGt IHSGt-1 = imbal hasil realisasi pasar pada periode waktu ke-t = indeks harga saham gabungan pada waktu ke-t = indeks harga saham gabungan pada waktu ke-t-1 4) Imbal Hasil Hasil Ekspektasi Pasar (E(Rm)) Imbal hasil ekspektasi pasar adalah rata-rata imbal hasil harian IHSG yang terealsisasi selama selang waktu n-hari. Secara matematis, persamaan adalah: E(R m) = (4.4) E(Rm) = ekspektasi imbal hasil pasar
5 69 Rmt n = imbal hasil realisasi pasar pada hari ke-t = jumlah hari observasi terhadap imbal hasil realisasi pasar 5) Standard Deviasi () dan Variance ( ) Standard deviasi dan variance adalah parameter untuk melihat seberapa jauh penympangan data individual terhadap nilai reratanya. Kedua parameter ini digunakan untuk mengukur risiko ekspektasi imbal hasil saham dan imbal hasil pasar. Persamaan yang digunakan adalah: x = (4.5) dan 2 x = (4.6) x x 2 E(Rxt) Rxt n = satandar deviasi imbal hasil ekspektasi saham atau pasar = varian imbal hasil saham atau pasar = ekspektasi imbal hasil saham atau pasar = imbal hasil realisasi saham atau pasar = jumlah data pengamatan 6) Kovarian Saham Individul dengan Indeks Pasar (im) Kovarian antara saham individual ke-i dengan pasar adalah parameter yang digunakan untuk melihat sejauh mana imbal hasil saham individual ke-i dan imbal hasil pasar mempunyai kecendrungan untuk bergerak bersama-sama.
6 70 Selanjutnya parameter ini akan menjadi masukkan untuk menghitung koefisien beta saham individula ke-i (Persamaan yang digunakan adalah: im = (4.7) im E(Ri) Rit E(Rm) Rmt n = kovarian antara imbal hasil saham individual ke-i dengan pasar = ekspektasi imbal hasil saham individual ke-i = imbal hasil realisasi saham individual ke-i pada hari ke-t = ekspektasi imbal hasil pasar = imbal hasil realisasi pasar pada hari ke-t = jumlah data pengamatan 7) Koefisien Beta Saham Individual (i) Koefisien beta saham individual ke-i merupakan faktor risiko sitemik (pasar) yang direspon oleh masing-masing saham individual ke-i. Koefisien beta dihitung dengan menggunakan persamaan: i = im / m 2 (4.8) i im m 2 = koefisien beta saham ke-i = kovarian antara imbal hasil saham ke-i dan imbal hasil pasar = varian imbal hasil pasar 8) Varian Residual Error Saham Individual (ei 2 )
7 71 Varian residual error dari masing-masing saham individual ke-i adalah risiko unik saham individual ke-i, yang juga merupakan faktor non-sistemik. Persamaan yang digunakan adalah: ei2 = i 2 - i2 m 2 (4.9) ei 2 i m 2 = varian residual error dari masing-masing saham individual ke-i = koefisien beta saham ke-i = varian imbal hasil pasa 9) Alpa Saham Individual (i) Alpa saham individual ke-i adalah nilai ekspektasi dari imbal hasil saham individual ke-i yang independen terhadap imbal hasil pasar yang dihitung dengan menggunakan persamaan: i = E(R i)- ie(r m) (4.10) i i E(Ri) E(Rm) = nilai alpa saham individual ke-i = koefisien beta saham ke-i = ekspektasi imbal hasil saham individual ke-i = ekspektasi imbal hasil pasar Pembentukan Portofolio Optimal 1) Excess Return to Beta Saham Individual (ERBi)
8 72 Excess Return to Beta Saham Individual ke-i adalah nilai rasio kelebihan imbal hasil (excess return) saham ke-i relatif terhadap satu unit risiko yang tidak dapat didiversifikasikan (beta). Nilai ERB akan digunakan untuk memilih kandidat saham yang akan masuk dalam portofolio optimal. Persamaan yang digunakan adalah: ERB i = [ E(R i)- R BR ]/ i (4.11) ERBi RBR = excess return to beta saham individual ke-i = imbal hasil sekuritas bebas risiko yang diperoleh dari harga suku bunga simpanan berjangka rupiah dari Bank Indonesia i = beta saham individual ke-i. 2) Nilai pembatas (Ci) Nilai pembatas (Ci) yaitu nilai C untuk sekuritas ke-i yang dihitung dari kumulasi nilai-nilai A1 sampai dengan Ai dan nilai-nilai B1 sampai dengan Bi, dimana nilai Ai dan Bi dimulai dari nilai ERB positif terbesar. Persamaan yang digunakan adalah: C i = (4.12) dengan: A i = (4.13) dan
9 73 B i = (4.14) Ci m 2 E(Ri) RBR i = Nilai pembatas C untuk saham individual ke-i = varian imbal hasil pasar = ekspektasi imbal hasil saham individual ke-i = imbal hasil sekuritas bebas risiko = beta saham ke-i. ei 2 i = varian residual error dari masing-masing saham individual ke-i = peringkat ERBi dari semua ERB saham yang telah diurutkan. 3) Nilai Cut-off Point (C*) Cut-off point (C*) adalah nilai Ci dimana nilai ERB terahir kali dalam urutan list masih lebih besar dari nilai Ci. 4) Proporsi Saham Dalam Portofolio Optimal (wi) Besarnya proporsi untuk saham individual ke-i dalam portofolio optimal yang dihitung dengan menggunakan persamaan: w i = (4.15) dengan Z i = (ERBi - C*) (4.16)
10 74 wi i = proporsi saham individual ke-i dalam portofolio optimal = beta saham ke-i. ei 2 ERBi = varian residual error dari masing-masing saham individual ke-i = excess return to beta saham individual ke-i C* = nilai Cut-off Point k = jumlah saham individual yang membentuk portofolio optimal Pengamatan Kinerja Portofolio Optimal 1) Imbal hasil aktual portofolio (Rp) Imbal hasil aktual portofolio adalah rata-rata tertimbang dari imbal hasil realisasi masing-masing aset (saham) tunggal di dalam portofolio tersebut. Persamaan yang digunakan adalah: R p = (4.17) Rp Ri wi n = imbal hasil realisasi portofolio = imbal hasil realisasi saham ke-i = proporsi saham individual ke-i dalam portofolio optimal = jumlah saham tunggal dalam portofolio optimal 2) Standard Deviasi Portofolio (p) Standard deviasi portofolio adalah besarnya nilai penyimpangan imbal hasil realisasi portofolio dari nilai reratanya. Parameter ini digunakan utuk melihat risiko variabelitas portofolio selama periode pengamatan. Selanjutnya
11 75 parameter ini akan menjadi masukan untuk memperoleh nilai Indeks Sharpe. Persamaan yang digunakan adalah: p = (4.18) p Rpt Rp n = satandar deviasi imbal hasil realisasi portopolio = imbal hasil realisasi portofolio pada periode ke-t = rata-rata imbal hasil realisasi portofolio seluruh periode = jumlah data pengamatan 3) Beta Portofolio (p) Beta portofolio merupakan faktor risiko sitemik (pasar) yang direspon oleh portofolio selama periode pengamatan. Selanjutnya parameter ini akan menjadi masukan untuk memperoleh nilai Indeks Treynor. Koefisien beta portofolio dihitung dengan menggunakan persamaan: p = pm / m 2 (4.19) p im m 2 = koefisien beta portofolio selama perode pengamatan = kovarian antara imbal hasil realisasi portofolio dan pasar = varian imbal hasil pasar
12 76 4) RVAR (Indeks Sharpe) RVAR (Indeks Sharpe) adalah indeks yang digunakan untuk melihat tingkat kinerja portofolio berdasarkan perhitungan yang dikemukakan oleh Sharpe (1966), yaitu dengan membagi excess return portofolio dengan variabilitasnya. Semakin besar nilai RVAR maka semakin tinggi kinerja suatu portofolio. Persamaannya adalah: RVAR x = (4.20) RVARx = reward to variability (Indeks Sharpe) portofolio ke-x. = rata-rata imbal hasil total portofolio ke-x dari periode awal hingga periode ahir pengamatan. = rata-rata imbal hasil sekuritas bebas risiko dari periode awal hingga periode ahir pengamatan. px = variabilitas yang diukur dengan standar deviasi imbal hasil portofolio ke-x dari periode awal hingga periode ahir pengamatan. x = horison waktu pembentukan portofolio optimal (1, 2, dan 3 bulan). 5) RVOL (Indeks Treynor) RVOL (Indeks Treynor) adalah indeks yang digunakan untuk melihat tingkat kinerja portofolio berdasarkan perhitungan yang dikemukakan oleh Treynor (1966), yaitu dengan membagi excess return portofolio dengan volatilitasnya.
13 77 Semakin besar nilai RVOL maka semakin tinggi kinerja suatu portofolio. Persamaannya adalah: RVOL x = (4.21) RVOLx = reward to volatility (Indeks Treynor) portofolio ke-x. = rata-rata imbal hasil total portofolio ke-x dari periode awal hingga periode ahir pengamatan. = rata-rata imbal hasil sekuritas bebas risiko dari periode awal hingga periode ahir pengamatan. px = volatilitas yang diukur dengan beta portofolio ke-x dari periode awal hingga periode ahir pengamatan. x = horison waktu pembentukan portofolio optimal (1, 2, dan 3 bulan) Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh saham-saham perusahaan yang terdaftar dalam kelompok indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode Febuari Januari LQ45 merupakan kelompok saham yang paling liquid dengan jumlah transaksi (kapitalisasi pasar) terbesar di BEI saat ini, sehingga dipilihnya LQ45 sebagai objek pengamatan diharapkan dapat memberikan input harga saham harian yang lebih berfluktuasi dikaitkan dengan faktor risiko (variability). Sedangkan dipilihnya periode pengamatan selama 5 tahun diharapkan
14 78 dapat mewakili semua kejadian yang berhubungan dengan gejolak pasar (faktor sistemik) akibat kebijakan pemerintah yang berdampak pada ekonomi makro. Karena Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan evaluasi dan pergantian terhadap 45 saham emiten yang masuk dalam keriteria LQ45 setiap 6 bulan sekali, maka setiap periode evaluasi akan ada saham emiten yang baru untuk menggantikan posisi saham emiten yang lama yang dianggap sudah tidak masuk keriteria LQ45 lagi pada periode evaluasi tersebut. Saham-saham yang baru masuk dalam daftar LQ45 tersebut akan diikutsertakan sebagai sampel dalam penelitian ini. Demikian pula halnya dengan saham-saham yang keluar dari daftar LQ45 pada periode yang baru, tetap akan diambil datanya guna mengevaluasi kinerja portofolio yang dibentuk pada periode sebelumnya. Dengan demikian, maka dalam penelitian ini tidak menggunakan metode purposive sampling, artinya tidak ada pembatasan sampel berdasarkan kriteria tertentu selama periode penilitian. Hal ini dimaksudkan agar penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan kesimpulan tentang pembentukan portofolio optimal dan evaluasi kinerjanya yang lebih objektif sesuai dengan kondisi risiko aktual yang terjadi di pasar modal Jenis dan Sumber Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari data yang tersedia di Bursa Efek Indonesia, yaitu berupa data sekunder harga saham harian dari seluruh emiten yang masuk dalam kelompok indeks LQ45 pada periode Febuari 2010 sampai dengan Januari 2015 beserta data indeks harga saham gabungan (IHSG) pada periode tersebut. Kedau jenis data tersebut dapat diakses melalui dan finace.yahoo.com. Sedangkan data risk free return diperoleh dari
15 79 harga suku bunga simpanan berjangka rupiah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia melalui Teknik Pengumpulan Data Metode Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi, yaitu melakukan pengumpulan data dengan cara menelaah dan mengkaji data historis harga saham seluruh emiten yang masuk dalam kelompok indeks LQ45 selama 5 tahun, yaitu pada periode Febuari 2010 sampai dengan Januari Bursa Efek Indonesia melakukan evaluasi dan menerbitkan daftar 45 saham emiten yang masuk dalam indeks LQ45 setiap 6 bulan sekali. Dengan demikian, selama periode Febuari Januari 2015, BEI telah mereview dan merilis daftar emiten yang masuk indeks LQ45 sebanyak 10 kali. Selama periode tersebut, tercatat ada 88 emiten yang masuk dalam daftar indeks LQ45. Dari 88 emiten tersebut, Ada 22 emiten yang tidak pernah pernah keluar dari daftar indeks LQ45 selama 10 periode evaluasi berturut-turut. Sedangkan sisanya 66 emiten, masuk dalam daftar LQ45 bervariasi dari hanya 1 periode sampai dengan 9 periode saja. Penelitian ini tidak menggunakan metode purposive sampling, maka semua 88 saham yang terdaftar dalam indeks LQ45 di atas akan dijadikan sampel dalam penelitian ini. Hanya saja, apabila terjadi aktivitas splitting saham di dalam kurun waktu 1 periode tertentu dari pengamatan kinerja portofolio, maka saham tersebut tidak diikut sertakan dalam proses pembentukan portofolio pada 1 periode tersebut dan akan diikutsertakan kembali pada periode berikutnya. Hal ini dilakukan untuk
16 80 menghindari terjadinya salah perhitungan dalam menilai kinerja portofolio pada periode terjadinya splitting saham tersebut Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan dengan menggunakan model indeks tunggal untuk menentukan set portofolio yang optimal, sedangkan perhitungannya dilakukan dengan menggunakan program excel. Keseluruhan analisis data dilakukan pada tiap-tiap horison waktu pembentukan portofolio optimal, yaitu setiap 1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan terhadap data historis imbal hasil 45 saham emiten yang terdaftar dalam kelompok LQ45 setiap periode evaluasi BEI. Pembentukan portofolio optimal dilakukan secara berulang selama 5 tahun, yaitu selama periode Febuari 2010 sampai dengan Januari Portofolio optimal yang terbentuk untuk setiap horison waktu pembentukan portofolio 1 bulan, 2 bulan dan 3 bulan akan diamati imbal hasil aktualnya setelah 1 bulan, 2 bulan dan 3 bulan kemudian, sesuai dengan lamanya horison waktu pembentukan portofolio sebelumnya. Selanjutnya imbal hasil aktual yang dihasilkan portofolio optimal akan dibandingkan dengan imbal hasil aktual pasar (IHSG), serta diukur kinerjanya dengan menggunkan Indeks Sharpe dan dan Indeks Treynor. Untuk melihat apakah secara statistik ada perbedaan kinerja portofolio optimal yang dihasilkan selama horison waktu investasi 1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan One-Way ANOVA diantara ketiganya untuk semua data pengamatan kinerja portofolio dari periode Maret 2010 sampai dengan April 2015.
17 Tahapan Pengolahan Data Sebagai tahapan awal, melakukan penghitungan parameter-parameter yang telah terdefinisi dan dirumuskan cara menghitungnya pada sub bab Secara berurutan langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut: 1) Menghitung parameter-parameter yang berkaitan dengan saham individual, yaitu imbal hasil aktual harian (Rit), imbal hasil ekspektasi (E(Ri)) dan standar deviasi (i) dan variance (i 2 ). 2) Menghitung parameter-parameter yang berkaitan dengan indeks pasar (IHSG), yaitu imbal hasil aktual harian (Rmt), imbal hasil ekspektasi (E(Rm)), standar deviasi (m) dan variance (m 2 ). 3) Menghitung kovarian saham individul dengan indeks pasar (im). 4) Menghitung koefisien beta saham individual (i). 5) Menghitung varian Residual Error saham individual (ei 2 ) Pembentukan Portofolio Optimal Pada tahapan ini, melakukan penghitungan parameter-parameter yang telah terdefinisi dan dirumuskan cara menghitungnya pada sub bab Secara berurutan langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut: 1) Menghitung Excess Return to Beta (ERB) masing-masing saham individual. 2) Menyusun peringkat saham berdasarkan nilai ERB dari peringkat yang tertinggi ke yang terendah. 3) Menghitung nilai Ci yang memiliki nilai ERB positif.
18 82 4) Menentukan Cut-off Point (C*), yaitu nilai Ci dimana nilai ERB terahir kali dalam urutan list masih lebih besar dari nilai Ci. 5) Membentuk portofolio optimal yang terdiri dari saham-saham individual yang memiliki nilai ERBi C*. 6) Menghitung proporsi masing-masing saham dalam portofolio optimal (wi) Pengamatan Imbal Hasil Aktual Portofolio Optimal Setelah dilakukan pembentukan portofolio pada periode Pt, maka dilakukan pengamatan terhadap imbal hasil aktual portofolio yang terjadi pada periode berikutnya, yaitu pada periode Pt+1 = It. Diasumsikan bahwa pada hari terahir periode pembentukan portofolio optimal (Pt = It-1), dilakukan pembelian terhadap saham-saham emiten yang menjadi pembentuk portofolio optimal tersebut, proporsional dengan nilai tertimbang (weighted value) masing-masing saham. Selanjutnya, saham-saham tersebut ditahan selama periode waktu tertentu sesuai dengan lamanyanya horison waktu pembentukaan portofolio optimal sebelumnya (1-bulan, 2-bulan, dan 3-bulan), lalu dilakukan penjualan pada hari terahir periode pengamatan (It). Secara matematis dapat dituliskan: R pt = (4.22) R it = (4.23) Rpt = imbal hasil realisasi portofolio pada periode pengamatan ke-t wit = proporsi saham ke-i dalam portofolio pada periode pengamatan ke-t
19 83 Rit = imbal hasil realisasi saham ke-i pada peiode pengamatan ke-t It = harga penutupan saham ke-i pada periode pengamatan ke-t It-1 = harga penutupan saham ke-i pada periode pengamatan ke-t-1 t = horison waktu pengamatan portofolio (1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan) Untuk menyederhanakan dalam perhitungan, nilai investasi awal diasumsikan bernilai 1, sehingga perhitungan imbal hasil aktual portofolio dapat dilakukan hanya dengan menghitung prosentase kenaikan harga saham-saham individual yang membentuk portofolio optimal pada setiap periodenya. Tabel 4.1 berikut ini menunjukkan hubungan periode waktu pembentukan portofolio optimal dan periode waktu pengamatan imbal hasil aktual. Tabel 4.1. Periode Waktu Pembentukan Portofolio Optimal dan Pengamatan Imbal Hasil Aktual Kelompok Aktivitas Periode Waktu Portofolio 1-bulan (n= 60) Pembentukan Portofolio Pengamatan Investasi P1 P2 P3 Feb 2010 Mar 2010 Apr 2010 Jan 2015 I1 I2 Mar 2010 Apr 2010 Jan 2015 Feb 2015 Pn In-1 In Portofolio 2-bulan (n= 30) Pembentukan Portofolio Pengamatan Investasi P1 P2 P3 Feb 2010 ~ Mar 2010 Apr 2010 ~ May 2010 I1 Apr 2010 ~ May 2010 Jun 2010 ~ Jul 2010 I2 Jun 2010 ~ Jul 2010 Pn Des 2014 ~ Jan 2015 In-1 Des 2014 ~ Jan 2015 In Feb 2015 ~ Mar 2015 Portofolio 3-bulan (n= 20) Pembentukan Portofolio Pengamatan Investasi P1 P2 P3 Feb 2010 ~ Apr 2010 May 2010 ~ Jul 2010 I1 May 2010 ~ Jul 2010 Aug 2010 ~ Oct 2010 I2 Aug 2010 ~ Oct 2010 Pn Nov 2014 ~ Jan 2015 In-1 Nov 2014 ~ Jan 2015 In Feb 2015 ~ Apr 2015 Sumber: Metode Pengamatan Penelitian (2016)
20 Analisis Imbal Hasil dan Kinerja Portofolio Optimal Imbal hasil realisasi (aktual) yang dihasilkan portofolio optimal kelompok 1-bulan, 2-bulan, dan 3-bulan dari periode awal hingga periode ahir pengamatan (Maret 2010 ~ April 2015) selanjutnya dibandingkan dengan dengan imbal hasil pasar (IHSG) untuk melihat seberapa besar konsistensinya diatas imbal hasil pasar. Konsistensi dalam konteks ini adalah berapa periode dari total seluruh periode pengamatan masing-masing kelompok portofolio optimal menghasilkan imbal hasil yang melebihi imbal hasil pasar (IHSG). Evaluasi kinerja portofolio optimal dilakukan dengan menggunakan Indeks Sharpe (RVAR) dan Indeks Treynor (RVOL). Adapun definisi dan rumus perhitungannya telah jabarkan pada sub bab Langkah-langkah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Menghitung RVAR (Indeks Sharpe) untuk masing-masing periode pengamatan untuk ketiga kelompok portofolio 1-bulan, 2-bulan, dan 3-bulan. 2) Menghitung RVOL (Indeks Treynor) untuk masing-masing periode pengamatan untuk ketiga kelompok portofolio 1-bulan, 2-bulan, dan 3-bulan Uji Perbandingan Kinerja Portofolio Optimal Perbandingan kinerja portofolio optimal diuji dengan cara melakukan perbandingan rata-rata (mean comparison) dengan menggunakan program aplikasi SPSS-21 mode One-Way ANOVA untuk melihat apakah ada perbedaan kinerja (Indeks Sharpe dan Indeks Treynor) yang signifikan (= 0.05) diantara ketiga kelompok portofolio optimal 1-bulan, 2-bulan, dan 3-bulan secara statistik.
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Pembentukan Portofolio Optimal Dari hasil pengamatan terhadap perkembangan harga saham yang tergabung dalam kelompok LQ45 selama 10 periode evaluasi 6-bulanan
Lebih terperinciPORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL
Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD Portofolio Efisien PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL Portofolio efisien diartikan sebagai
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk membentuk portofolio yang memberikan komposisi optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan saham yang
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau
BAB III METODELOGI PEELITIA 3.1 Tipe Penelitian Penelitian yang dilakukan berupa penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitan yang dilakukan untuk mengetahui variabel mandiri, baik satu
Lebih terperinciABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAKSI Dalam berinvestasi, investor memiliki berbagai pilihan, baik investasi di sektor riil, pasar uang ataupun pasar modal. Salah satu bentuk investasi di pasar modal adalah dengan membeli saham,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dua parameter penting yang selalu menjadi fokus perhatian dalam kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dua parameter penting yang selalu menjadi fokus perhatian dalam kegiatan investasi adalah seberapa besar imbal hasil yang diharapkan (expected return) pada
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Mengacu pada pendapat Supranto (2009) penelitian yang dalam pengumpulan data dan pengungkapan hasilnya menggunakan angka, maka penelitian tersebut dinamakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei terhadap objek penelitian. Cooper dan Schindler dalam Salamah (2011) menyatakan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang
BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian JII (Jakarta Islamic Indeks) pertama kali diluncurkan oleh BEI (pada saat itu masih bernama Bursa Efek Jakarta) bekerjasama dengan PT Danareksa Investment
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
67 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Tingkat Pengembalian Investasi Reksa dana Populasi penelitian yang dipilih oleh penulis adalah reksa dana jenis pendapatan tetap periode Januari 2008
Lebih terperinciBAB III KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Teori Pasar Modal Efisien Pasar modal yang efisien didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana hargaharga saham telah sepenuhnya mencerminkan informasi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Investasi Teori investasi menjelaskan bahwa keputusan investasi selalu menyangkut dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh keuntungan tertentu. Investasi memiliki 2 bentuk yaitu investasi pada real asset produktif seperti
Lebih terperinciANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL
ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL Nama : Nuri Eka Wahyumiati NPM : 15212498 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing : Dr. Dra. Peni Sawitri,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah
30 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah pendapatan tetap yang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan. Reksa dana yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang (Halim, 2005:4). Untuk melakukan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DAN KINERJA PORTOFOLIO SAHAM
58 BAB IV ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DAN KINERJA PORTOFOLIO SAHAM A. Saham-saham yang membentuk portofolio optimal Portofolio optimal merupakan portofolio yang terdiri atas saham-saham yang memiliki kombinasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskripsif adalah kegiatan pengumpulan data sekunder dan analisis data dengan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan menggunakan tipe sampel yang berbasis pada kemungkinan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis membahas mengenai pengolahan data-data yang berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data tersebut akan menghasilkan hasil
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Maka wajar apabila
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi adalah salah satu jalan untuk menempatkan dana atau uang dengan harapan kita akan mendapatkan keuntungan atau tambahan tertentu atas dana atau uang tertentu.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Dalam portofolio yang dibentuk, kita membentuk kombinasi yang optimal dari beberapa asset (sekuritas) sehingga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara
III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian yang digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang berpengaruh besar terhadap
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang berpengaruh besar terhadap kondisi keuangan dan perekonomian suatu negara. Di dalam pasar modal, kita dapat melakukan berbagai
Lebih terperinciPEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA
PEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA Nama : Arif Setiawan Npm : 102081791 Jurusan : Manajemen 1. Latar Belakang Investasi merupakan penanaman
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Investasi Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan didalam produksi efisien selama periode waktu tertentu (Hartono,2010:5). Investasi
Lebih terperinci(Sanusi, 2004). Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat
III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah Proses menabung yang berorientasi pada tujuan tertentu dan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi Investasi adalah Proses menabung yang berorientasi pada tujuan tertentu dan bagaimana mencapai tujuan tersebut dan bagaimana mencapai tujuan tersebut Pratomo (2004) Definisi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat explanatory research terhadap sampel yang telah ditentukan
40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat explanatory research terhadap sampel yang telah ditentukan dalam penelitian selama bulan Januari 2011 sampai Desember 2013, mengenai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pasif dan investor aktif. Investor pasif menganggap bahwa pasar modal adalah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi dapat dilakukan oleh perorangan atau perusahaan yang kelebihan dana. Berdasarkan pengambilan keputusan, investor dibagi menjadi dua yaitu investor pasif dan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Reksa Dana Saham dan Reksa Dana
29 III. METODE PENELITIAN 3.1 Teknik dan Pengambilan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Reksa Dana Saham dan Reksa Dana Pendapatan Tetap yang terdaftar di Badan Pengawas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Sampel Penelitian Perusahaan industri jasa, sektor Property dan Real Estate mempunyai 2 sub sektor, yaitu sub sektor Property & Real Estate dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meskipun sejak tahun 2008 perekonomian dunia sedang mengalami perlambatan dikarenakan krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat dan negara-negara di kawasan
Lebih terperinciRETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO PORTFOLIO ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANDRI HELMI M, SE., MM.
RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO PORTFOLIO ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANDRI HELMI M, SE., MM. OVERVIEW Tujuan dari bab ini adalah untuk mempelajari konsep return dan risiko portofolio dalam investasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian ini menggunakan penelitian diskriptif yang didasarkan atas survey terhadap objek penelitian dengan pendekatan kuantitatif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar modal merupakan salah satu pilihan alternatif. Menurut UU No.8 Th 1995 Pasar Modal adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari 2016.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian berlangsung ketika meneliti data historis penutupan saham perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari
Lebih terperinciBAB III PORTOFOLIO OPTIMAL. Capital assets pricing model dipelopori oleh Treynor, Sharpe, Lintner
BAB III PORTOFOLIO OPTIMAL 3.1 Capital Asset Pricing Model Capital assets pricing model dipelopori oleh Treynor, Sharpe, Lintner dan Mossin pada tahun 1964 hingga 1966. Capital assets pricing model merupakan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... I DAFTAR ISI... IV DAFTAR GAMBAR... VI DAFTAR TABEL... VIII DAFTAR LAMPIRAN... X
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... I DAFTAR ISI... IV DAFTAR GAMBAR... VI DAFTAR TABEL... VIII DAFTAR LAMPIRAN... X I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 5 1.3. Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Mustain (2007) dengan judul analisis pembentukan portofolio saham optimal penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui saham apa saja yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di Indonesia memiliki peran penting bagi. berkembangnya perekonomian, karena para investor dan perusahaan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal di Indonesia memiliki peran penting bagi berkembangnya perekonomian, karena para investor dan perusahaan, keduanya sama-sama memerlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membeli Dolar. Situasi tersebut menimbulkan lebih banyak tekanan terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis keuangan Asia pada tahun 1997 berdampak pada stabilitas keuangan yang menyebabkan perusahaan-perusahaan di Indonesia berlomba-lomba membeli Dolar. Situasi tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara karena pasar modal mempunyai dua fungsi, yaitu sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk melangsungkan usahanya. Peran pasar modal sebagai alternatif investor
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli dalam rangka memperoleh modal untuk melangsungkan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian...
ABSTRAK Krisis Asia yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 telah menyebabkan keterpurukan secara fundamental dibeberapa negara Asia termasuk Indonesia. Namun seiring dengan berjalannya waktu, perekonomian
Lebih terperinciMODEL INDEKS TUNGGAL. M.Andryzal Fajar
MODEL INDEKS TUNGGAL M.Andryzal Fajar andryzal_fajar@uny.ac.id William Sharpe mengembangkan model yang disebut dengan model indeks tunggal. Dimana model ini digunakan untuk menyederhanakan perhitungan
Lebih terperinciANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM SAHAM INDEK LQ-45 DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS TUNGGAL DI BEI PERIODE 2006 SAMPAI 2010 SKRIPSI
ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM SAHAM INDEK LQ-45 DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS TUNGGAL DI BEI PERIODE 2006 SAMPAI 2010 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan konsumsi sekarang atau konsumsi mendatang. Penundaan konsumsi sekarang untuk konsumsi mendatang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data. Dalam pengolahan data menggunakan program Microsoft Excel
57 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengolahan Data Dengan data historis yang telah tersedia pada instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito dalam periode tahun 2013 sampai dengan 2015 kemudian dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Di era globalisasi ini, perkembangan perusahaan go public semakin pesat. Saham-saham diperdagangkan untuk menarik para investor menanamkan modal pada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih peneliti untuk penelitian adalah di Pojok BEI UIN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi yang dipilih peneliti untuk penelitian adalah di Pojok BEI UIN malang. Untuk mencari sampel dan populasi Reksadana Saham sebagai bahan penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji
40 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu bertujuan untuk menggambarkan atau mendefinisikan apa yang terlibat di dalam suatu kegiatan, apa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan di masa datang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan di masa datang yang berguna untuk mengantisipasi adanya inflasi yang terjadi setiap tahunnya. Investasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sejarah Bursa Efek Indonesia Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu akibat dari persaingan bisnis yang semakin ketat adalah perusahaan harus mencari sumber modal lebih untuk mendanai kegiatan ekspansinya.
Lebih terperinciAbstract. Keywords: Single Index Model, Sharpe Measure, Treynor Measure, Jensen Measure,
Abstract Indonesian capital market is one of promising investment destination in the economic deceleration and global market weaking. The stock price in the capital market always fluctuate and only the
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nilai investasi yang diserahkan oleh investor sedangkan risiko adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam teori investasi dikatakan bahwa setiap sekuritas akan menghasilkan return dan risiko. Return merupakan tingkat pengembalian dari nilai investasi yang diserahkan
Lebih terperinciRetno Dwi Sulistiani Topowijono Maria Gorreti Wi Endang NP Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM BERDASARKAN METODE MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi pada Saham Perusahaan yang Tercatat dalam Indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016) Retno Dwi Sulistiani
Lebih terperinciTotal Ekuitas Nilai buku per lbr saham = Jumlah Saham Beredar
PENILAIAN SAHAM Saham adalah bukti kepemilikan dalam suatu perusahaan Jenis saham : 1. Saham biasa (common stock) 2. Saham preferen Karakteristik Saham Preferen: a. Hak preferen terhadap deviden: hak menerima
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian
Lebih terperinciANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL
ANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL Yuni Pristiwati Noer W Jurusan Akuntansi, STIE Swastamandiri Surakarta, Email: yuni_pristi@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Darmadji, T dan Fakhrudin M.H Pasar Modal di Indonesia Pendekatan. Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat.
87 DAFTAR PUSTAKA Abdilah, Sulton Bani, & Rahayu, Sri. 2013. Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Saham Menggunakan Model Indeks Tunggal Untuk Pengambilan Keputusan Investasi (Studi Kasus Saham Index
Lebih terperinciANALISIS KINERJA PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM-SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE Fitriaty Tona Aurora Lubis, Pungki Rekno Asih
ANALISIS KINERJA PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM-SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE 2010 2012 Fitriaty Tona Aurora Lubis, Pungki Rekno Asih Universitas Jambi ABSTRAK Salah satu indeks di Bursa Efek
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal dalam hal ini Bursa Efek Indonesi (BEI) memberikan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Masalah Keberadaan pasar modal dalam hal ini Bursa Efek Indonesi (BEI) memberikan alternatif kepada masyarakat untuk berinvestasi. Investasi sendiri sebenarnya terdiri
Lebih terperinciANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA
ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA Zunita Efi Ratnasari zunitaefi@gmail.com Khuzaini Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT The purpose
Lebih terperinciJudul : Kinerja Portofolio Optimal Berdasarkan Model Indeks Tunggal (Studi pada Perusahaan Sektor Basic Industry and Chemicals
Judul : Kinerja Portofolio Optimal Berdasarkan Model Indeks Tunggal (Studi pada Perusahaan Sektor Basic Industry and Chemicals dan Sektor Trade, Service, and Investment) Nama : Golden Jr. Aliakur NIM :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal Indonesia sebagai lembaga keuangan selain perbankan keberadaannya dapat dijadikan tempat untuk mencari sumber dana baru dengan tugasnya sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian hypotheses testing yang bertujuan
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian hypotheses testing yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan peneliti yaitu bagaimanakah perbedaan kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu (Hartono, 2003).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi merupakan kegiatan untuk mengubah satu unit konsumsi dimasa sekarang yang akan menghasilkan lebih dari satu unit konsumsi dimasa yang akan datang. Investasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi pada hakikatnya memiliki tujuan untuk memperoleh suatu keuntungan tertentu. Tujuan mencari keuntungan merupakan hal yang membedakan kegiatan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Reksa dana yang digunakan dalam penelitian ini adalah reksa dana yang
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Reksa dana yang digunakan dalam penelitian ini adalah reksa dana yang terdaftar dalam situs BAPEPAM dan IDX, perusahaan reksa dana ini menawarkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Perhitungan Tingkat Pengembalian Investasi Reksa Dana Saham Dan
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Tingkat Pengembalian Investasi Reksa Dana Saham Dan Pendapatan Tetap Untuk menghitung tingkat pengembalian investasi Reksa dana. Dibutuhkan data berupa nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendek maupun jangka panjang. 3 Investor yang rasional akan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi adalah pengorbanan nilai tertentu yang berlaku saat ini untuk mendapatkan nilai di masa mendatang yang belum dapat dipastikan besarnya. 1 Dasar investasi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis penilaian kinerja saham-saham BUMN dan portofolio BUMN dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan rasio Sharpe dan rasio Treynor untuk mengukur tingkat return-nya
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK.. i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI ABSTRAK.. i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Penelitia...
Lebih terperinciTEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4.
TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4 KONSEP DASAR 2/40 Ada tiga konsep dasar yang perlu diketahui untuk memahami pembentukan portofolio optimal, yaitu: portofolio efisien dan portofolio optimal fungsi
Lebih terperinciANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI
ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI Retno Anggraini rhetnow_anggrainiii@yahoo.co.id Andayani Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Study ini menganalisis portofolio ke tiga aset yaitu saham, emas, dan
III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Study ini menganalisis portofolio ke tiga aset yaitu saham, emas, dan Sertifikat Bank Indonesia.. Harga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Investasi 2.1.1. Tipe Tipe Investasi Menurut Jogiyanto (2003), terdapat 2 tipe investasi, yaitu investasi langsung dan investasi tidak langsung. 1. Investasi Langsung Investasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berupa capital gain. Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002: 133),
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi perekenomian yang tidak stabil dan sulit diprediksi sangat berpengaruh terhadap perkembangan dunia bisnis dewasa ini. Kondisi tersebut bisa menyebabkan penurunan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Reksa dana yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah reksa dana yang dikelola oleh PT. Manulife Aset Manajemen Indonesia. Dari 15 reksa dana yang dikelola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana
Lebih terperinciAnalisis Tingkat Pengembalian Dan Risiko Pembentukan. Perusahaan Sektor Perbankan
Analisis Tingkat Pengembalian Dan Risiko Pembentukan Portofolio Optimal Terhadap Perusahaan Sektor Perbankan Nama : Bayu Mayura Pridatama NPM : 10208239 Fak/Jur : Ekonomi - Manajemen / S1 Pembimbing :
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
71 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan studi deskriptif, karena tujuan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapatan bunga atau yang sering disebut Net Interest Margin (NIM), selain itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan suatu organisasi jasa yang mempunyai peranan penting dalam upaya pembangunan ekonomi nasional. Bank berperan sebagai lembaga intermediasi penyalur dana
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Model Indeks Tunggal, portofolio optimal, expected return, excess return to beta, cut off rate, risk. viii
ABSTRAK Portofolio optimal merupakan portofolio yang efisien, dimana portofolio tersebut memberikan return ekspektasi terbesar dengan risiko terkecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saham-saham
Lebih terperinciDaftar lsi BAB 2 MEMPERSIAPKAN DATA... 15
Daftar lsi Tentang Penulis... Kata Pengantar... Daftar lsi... iii vii xv BAB 1 PENDAHUlUAN... 1 1. 1. Pendahuluan...... 1 1.2. Keuangan Modern... 2 1.3. Teori Portofolio Modern... 3 1.4. Teori Portofolio
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperdagangkan di Bursa Efek dan Pasar Uang, dengan tujuan menyebarkan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Portofolio Teori investasi lebih menganjurkan investor untuk membentuk portofolio dalam berinvestasi saham. Menurut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jangka waktu yang relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Investasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Investasi merupakan penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu yang relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Investasi berkomitmen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hal ini membuktikan semakin berkembangnya dunia investasi yang kemudian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia investasi di Indonesia saat ini semakin pesat. Semakin banyak masyarakat yang tertarik dan masuk ke bursa untuk melakukan investasi. Hal ini membuktikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja (purposive) yaitu di PT. Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan.
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan. 1.1 Latar Belakang Pasar Modal merupakan sebuah organisasi
Lebih terperinciKeywords : optimal portfolio, single index method, Kompas 100, IHSG. viii
ABSTRACT In investing, forming an optimal portfolio is one step that need to be done in order to make the investment can produce an optimal return with risk that investors can bear. One way on forming
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. telah memperlihatkan kemajuan seiring dengan perkembangan ekonomi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini pasar modal merupakan salah satu sarana informasi yang banyak diminati oleh para investor. Pasar modal sebagai sarana investasi, dapat
Lebih terperinciJSAB I (1) (2017) JURNAL SEKRETARIS & ADMINISTRASI BISNIS. Jurnal homepage:
JSAB I (1) (2017) 41-56 41 JURNAL SEKRETARIS & ADMINISTRASI BISNIS Jurnal homepage: http://jurnal.asmtb.ac.id/index.php/jsab ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA
Lebih terperinciAnalisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh
Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham Pada Jakarta Islamic Index (JII) Presented By : Slamet Hidayatulloh BAB I ( LATAR BELAKANG, RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH )
Lebih terperinci