BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang masalah
|
|
- Suryadi Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang masalah Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan dari tingkat SD (Sekolah Dasar) hingga PT (Perguruan Tinggi). Matematika pada dasarnya abstrak. Kenyataan dalam menyampaikan materi Matematika abstrak ini terlihat pada saat guru menjelaskan konsep perkalian tanpa menggunakan benda konkret yang terkait dengan materi yang diajarkan tersebut. Pada pembelajaran matematika masih menggunakan metode ceramah hal ini menyebabkan hasil belajar matematika rendah dan motivasi belajar siswa menurun. Proses belajar mengajar seperti ini hanya membuat pembelajaran menjadi monoton, kurang menarik, kurang menyenangkan, dan motivasi belajar siswa menurun. Kondisi seperti ini tidak akan menumbuhkembangkan aspek kemampuan siswa dan aktivitas siswa seperti yang diharapkan. Akibatnya nilai hasil belajar Matematika yang didapat tidak memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar Matematika yang diperoleh dari Daftar Nilai Matematika pada kondisi awal belum mencapai KKM yang ditentukan yaitu 65. Dari 25 siswa diketahui hanya 8 siswa nilainya 65 yang dapat mencapai diatas KKM sedangkan, siswa yang memperoleh nilai < 65 atau belum tuntas ada 17 siswa. Berdasarkan data yang diperoleh dari data kondisi awal daftar nilai ulangan harian dengan materi perkalian tersebut menunjukkan bahwa yang mencapai KKM adalah 32% sedangkan yang belum memenuhi KKM adalah 68%. Hasil belajar yang demikian tentu kurang memuaskan. Beberapa faktor penyebab rendahnya hasil belajar Matematika di SD Negeri Gabahan adalah guru tidak mahir mengemas materi yang abstrak menjadi konkret karena masih menggunakan metode ceramah, guru monoton pada saat pembelajaran, kurangnya interaksi antara guru dengan siswa, 1
2 2 Guru dalam menyampaikan materi kurang menarik perhatian siswa, siswa jenuh dengan materi yang diajarkan, dan guru kurang dapat memotivasi siswa yang menyebabkan nilai pada mata pelajaran Matematika rendah. Terbukti dalam hal ini pembelajaran matematika pada kondisi awal dengan materi perkalian guru tidak memakai alat peraga yang digunakan terkait dengan materi perkalian. Guru menggunakan metode ceramah membuat siswa kurang bersemangat dan kurang menyenangkan dalam belajar sehingga materi-materi yang dipelajari kurang berkesan. Pembelajaran yang rutin demikian membuat kejenuhan dan kebosanan karena siswa duduk terlalu lama didalam kelas, dapat menjadi siswa kurang temotivasi dalam belajar sehingga hasil belajarnya juga rendah. Dengan adanya kesenjangan antara kenyataan dan harapan yang ada di SD Negeri Gabahan tersebut maka perlu adanya cara agar situasi dan kondisi belajar Matematika menjadi menyenangkan, motivasi siswa tumbuh, dan hasil belajar Matematika meningkat. Pembelajaran yang diharapkan di SD Negeri Gabahan adalah pembelajaran yang disajikan dengan permainan yang menyenangkan. Suasana belajar yang tidak menjenuhkan, dan hasil belajar Matematika dapat mencapai KKM yang telah ditentukan sekolah. Pembelajaran yang demikian diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar Matematika. Bertolak dari keadaan inilah diperlukan upaya untuk meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran Matematika melalui teori Dienes. Dalam penelitian ini dipilih penggunaan teori Dienes karena diharapkan dapat membuat siswa lebih termotivasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, menyenangkan, dan memberi kesan yang menarik agar siswa mengingat apa yang telah siswa pelajari terutama pada materi tentang perkalian dan pembagian, sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Matematika.
3 3 Pembelajaran matematika SD terletak pada penguasaan bilangan yang didalamnya termasuk berhitung. Karena sifatnya masih anak-anak, seharusnya pembelajaran matematika di SD disampaikan dalam bentuk permainan. Dengan bermain anak bisa mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya, anak akan lebih senang dan menjadikan siswa lebih aktif. Teori Belajar Dienes yang mengemukakan bahwa tiap-tiap konsep atau prinsip dalam matematika yang disajikan dalam bentuk konkret akan dapat dipahami dengan baik. Hal ini bertujuan agar anak merasa senang belajar matematika. Melalui permainan siswa belajar dengan senang, semangat serta menumbuhkan kemampuan logika secara sederhana. Hal ini berarti bahwa dalam menyampaikan materi matematika SD tidak hanya bagaimana menyampaikan materi kepada siswa dan bagaimana agar siswa dapat menyelesaikan soal, namun justru terletak pada bagaimana anak memiliki logika secara sederhana untuk menemukan sendiri cara penyelesaiannya dan sikap yang baik ketika belajar matematika. Menurut pemikiran Dienes (Nyimas Aisyah dkk : 2008), konsepkonsep Matematika akan berhasil jika dipelajari dengan tahap-tahap tertentu. Namun demikian penulis perlu melakukan penelitian untuk dapat membuktikan bahwa ada peningkatan hasil belajar matematika melalui teori Dienes pada siswa kelas II SD Negeri Gabahan Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman Semester II Tahun Ajaran 2011/ Identifikasi Masalah Berdasarkan masalah-masalah yang telah diuraikan di atas, maka teridentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: a. Nilai pada mata pelajaran matematika rendah dilihat dari perolehan nilai ulangan harian matematika siswa pada materi perkalian. b. Siswa kurang memahami materi matematika khususnya tentang pemahaman konsep perkalian. c. Motivasi siswa dalam mata pelajaran matematika rendah. d. Guru kurang memberi motivasi belajar.
4 4 Beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika adalah : a. Nilai pada mata pelajaran matematika rendah dikarenakan guru tidak mahir mengemas materi yang abstrak menjadi konkret karena masih menggunakan metode ceramah sehingga nilai yang diperoleh siswa rendah. b. Dalam penyajian materi tidak diawali dengan penggunaan benda-benda konkret yang ada disekitar siswa sehingga siswa kurang memahami materi yang diajarkan. c. Guru dalam menyampaikan materi kurang menarik perhatian siswa, sehingga membuat siswa jenuh dan berakibat kurangnya motivasi siswa dalam belajar matematika Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah tentang hasil belajar mata pelajaran Matematika di atas, maka batasan masalah yang akan diteliti yaitu: a. Nilai mata pelajaran matematika rendah khususnya materi perkalian pada siswa kelas II SD Negeri Gabahan. b. Penerapan teori Dienes untuk meningkatkan hasil belajar matematika khususnya tentang pemahaman konsep perkalian di SD Negeri Gabahan Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Tahun Ajaran 2011/ Rumusan Masalah Dari batasan masalah di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah tahapan belajar menurut teori Dienes dapat meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan perkalian dan pembagian seperti konsep perkalian dan pembagian dua bilangan siswa kelas II SD Negeri Gabahan kecamatan Mlati, kabupaten Sleman DIY pada semester II Tahun Ajaran 2011/2012?.
5 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar Matematika melalui tahapan belajar menurut teori Dienes tentang pokok bahasan perkalian dan pembagian seperti konsep perkalian dan pembagian dua bilangan siswa kelas II di SD Negeri Gabahan Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman semester II tahun ajaran 2011 / Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis dan praktis, yaitu : 1) Manfaat Teoretis Secara teoretis, penelitian ini bermanfaat untuk membuktikan peningkatan hasil belajar matematika pada pokok bahasan perkalian dan pembagian seperti konsep perkalian dan pembagian dua bilangan melalui teori Dienes. 2) Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu contoh penerapan atau penggunaan tahapan teori Dienes sebagai model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar Matematika.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Gabahan Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 dengan Subjek Penelitian Siswa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kajian pustaka Pada bab II kajian pustaka ini terkait dengan variabel penelitian, variabel hasil belajar matematika sebagai variabel terikat, tahapan-tahapan belajar menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan motivasi manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah IPA merupakan salah satu bagian dari ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang semua benda, peristiwa serta gejala yang terjadi di alam. Pembelajaran IPA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan alat utama untuk memberikan cara berpikir.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan alat utama untuk memberikan cara berpikir. Matematika merupakan alat untuk menyusun pemikiran yang luas, tepat, teliti dan taat azas. Matematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Mulai dari kandungan, sampai beranjak dewasa, dan kemudian tua. Manusia mengalami
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada dasarnya pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru, dalam menyampaikan suatu materi untuk diajarkan kepada siswa dalam suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Oleh sebab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Guru yang secara langsung bertanggung jawab terhadap bagaimana cara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu komponen yang sangat penting dalam dunia pendidikan adalah guru. Guru merupakan ujung tombak pendidikan. Dalam konteks ini, guru mempunyai peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses belajar mengajar merupakan kegiatan pokok sekolah yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses belajar mengajar merupakan kegiatan pokok sekolah yang mengutamakan interaksi antara pendidik dan peserta didik dalam konteks edukatif, sehingga terjadi perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keaktifan merupakan salah hal yang penting dalam proses belajar mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka siswa akan memiliki rasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengorganisasi, dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai model. dan efisien serta mendapat hasil optimal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah pendidikan sudah tidak asing lagi bagi manusia, Pendidikan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan dapat diperoleh melalui belajar untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. era globalisasi sesuai Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di era globalisasi sesuai Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Dengan begitu perkembangan IPTEK yang ada
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Cepokokkuning berlokasi di Desa Cepokokuning, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah.
Lebih terperincipembelajaran di sekolah yang tepat, agar ketercapaian hasil belajar matematika juga bagus. Pada kenyataannya dalam dunia pendidikan dikatakan bahwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah salah satu ilmu pengetahuan alam yang sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan dan dunia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Matematika juga dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan hasil pengamatan awal yang dilakukan di SD N 02 Karangrejo Selomerto Wonosobo pada kelas IV mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) melalui interview
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pandangan sebagian besar siswa mengenai pelajaran Matematika merupakan pelajaran yang sulit dan menakutkan adalah hal yang cukup beralasan. Marpaung (2003:1)
Lebih terperinciilmu-ilmu yang lain. Oleh karena itu, mata pelajaran matematika telah dituangkan untuk mempelajari matematika di tingkat sekolah lanjutan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, matematika merupakan ilmu dasar yang sudah menjadi alat untuk mempelajari ilmu-ilmu yang lain.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki karakteristik yang khas, baik dalam hal sikap, perhatian, minat, dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sujiono, Yuliani Nurani (2009:7) mengemukakan bahwa anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No.20 tahun 2003 pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang membuat seseorang mengalami perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman yang diperolehnya (Gage dan
Lebih terperincipesar baik dari segi materi maupun kegunaannya. Tugas guru adalah membosankan. Jika hal ini dapat diwujudkan maka diharapkan di masa yang
A. Kondisi Kelas dan Proses Pembelajaran Matematika sebagai salah satu ilmu dasar dewasa ini telah berkembang amat pesar baik dari segi materi maupun kegunaannya. Tugas guru adalah menciptakan strategi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia yang berperan penting dalam kehidupan manusia. Tanpa pendidikan manusia tidak lebih seperti kelakuan binatang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Keberhasilan dalam proses belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Yang pertama faktor internal yaitu yaitu faktor yang ada dalam diri siswa meliputi motivasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika terbentuk sebagai hasil observasi dan pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran. Kemampuan ini membutuhkan pemikiran sistematis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasional yang diamanatkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan. Nasional Nomor 20 Tahun 2003 akan tercapai bila didukung oleh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena pendidikan dapat membentuk manusia yang cerdas dan berkualitas. Oleh karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Materi persamaan lingkaran merupakan salah satu materi yang sangat penting dalam matematika yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Materi ini menjelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Slameto (2003:2), belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
Lebih terperinciSKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh Eka Nursanti NIM :
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TAHAPAN BELAJAR MENURUT TEORI DIENES SISWA KELAS II SD NEGERI GABAHAN, KECAMATAN MLATI KABUPATEN SLEMAN SEMESTER II TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah menjadi salah satu tempat berlangsungnya kegiatan belajar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah menjadi salah satu tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang secara umum menjadi tanggung jawab Pemerintah. Peranan pemerintah dalam menyelenggarakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelajaran matematika dimata siswa kelas I MI Ittihadil Ikhwan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelajaran matematika dimata siswa kelas I MI Ittihadil Ikhwan Sumberdadi membosankan, rumit dan siswa sering tidak mengetahui materi yang dipelajarinya untuk apa. Hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saja tetapi bagaimana caranya membuat suasana belajar yang menarik, menyenangkan, dan siswa dengan mudah memahami materi pelajaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses belajar mengajar yang berlangsung disekolah akan berjalan dengan baik apabila terjadinya interaksi yang optimal antara siswa dan guru dalam rangka mencapai suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia. Menurut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu tolak ukur kemajuan bangsa. Untuk menjaga kelangsungan hidup suatu bangsa, pendidikan sangat berperan penting dalam meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di semua jenjang pendidikan yang memiliki peran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di semua jenjang pendidikan yang memiliki peran yang sangat penting dalam penguasaan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan tidak lepas dari kegiatan belajar dan mengajar (KBM). Kegiatan mengajar pada hakikatnya adalah proses yang dilakukan oleh guru dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena proses pendidikan tersebut telah dijadwalkan sesuai dengan waktu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pembelajaran di sekolah umumnya dibatasi oleh waktu karena proses pendidikan tersebut telah dijadwalkan sesuai dengan waktu yang dialokasikan. Setelah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan IPA adalah ilmu pengetahuan yang lahir dan berkembang dari observasi serta eksperimen, IPA mempunyai dua aspek penting, yaitu pengetahuan dan metode dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan nasional dalam arti ruang lingkup yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan nasional dalam arti ruang lingkup yang seluas-luasnya merupakan titik berat pembangunan di bidang pendidikan dalam rangka mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada hakekatnya belajar merupakan interaksi antara peserta didik dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakekatnya belajar merupakan interaksi antara peserta didik dengan lingkungan. Oleh karena itu, untuk mencapai hasil belajar yang optimal perlu keterlibatan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Istilah pendidikan pada masyarakat maju, ditempatkan sebagai lembaga yang memiliki peran dinamis. Pelaksanaan pendidikan diarahkan untuk mengembangkan dan mengubah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberhasilan siswa dalam belajar. Guru harus mampu berperan sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di sekolah atau yang sering disebut dengan proses belajar mengajar merupakan interaksi antara guru dengan siswa. Jika guru telah memahami siswanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seperti halnya yang tercantum pada Undang-undang No. 20 Tahun Sejalan dengan pernyataan di atas, Munib (Daryanto, 2004: 34)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses perubahan perilaku individu yang dilakukan secara terus-menerus dan memiliki program yang terstuktur. Seperti halnya yang tercantum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini peran dan fungsi pendidikan sekolah semakin penting dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini peran dan fungsi pendidikan sekolah semakin penting dan dibutuhkan dalam masa pembangunan yang sedang berlangsung. Melalui pendidikan sekolah berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sains sebagai salah satu kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai sifat-sifat dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. luas kedepan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan dan mampu
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu dalam mengikuti perkembangan dan perubahan yang terjadi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan dengan pesat dan dampaknya menyentuh keseluruh aspek kehidupan, dan salah satunya adalah dunia pendidikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan IPTEK yang begitu cepat dan berpengaruh dalam dunia pendidikan terutama pendidikan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. membawa akibat pada terjadinya proses pembelajaran matematika. Sehingga
1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan ilmu dasar yang memiliki peranan yang sangat penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Objek matematika adalah benda pikiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku. Belajar bukanlah sekadar mengumpulkan pengetahuan tetapi belajar merupakan proses mental yang terjadi dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa negara adalah bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari tingkat sekolah dasar sampai
Lebih terperinci2 memperoleh pembelajaran. Karena belajar itu adalah dari tidak tahu menjadi tahu, dari buruk menjadi baik, dan dari tidak bisa menjadi bisa. Metode y
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil belajar memiliki kedudukan yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran. Hasil belajar merupakan tolak ukur keberhasilan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Matematika merupakan ilmu yang dipelajari sejak sebelum seseorang masuk dalam dunia pendidikan. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari kita telah mengenal matematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peranannya di masa akan datang. Pendidikan dilakukan tanpa ada batasan usia,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menyiapkan diri dalam peranannya di masa akan datang. Pendidikan dilakukan tanpa ada batasan usia, ruang dan waktu yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah mata pelajaran yang diajarkan di SD sampai ke jenjang yang lebih tinggi. Pembelajaran Matematika di SD merupakan salah satu kajian yang selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peran yang sangat penting
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan IPTEK yang begitu cepat dan berpengaruh dalam dunia pendidikan terutama pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi, memberikan kontribusi dalam penyelesaian masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cita manusia yang berkualitas, juga melatih ketrampilan di dalam bidang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai wadah untuk berlatih, berkreasi mewujudkan cita cita manusia yang berkualitas, juga melatih ketrampilan di dalam bidang tertentu. Tuntutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siswa sangat rendah. Hasil penelitian Suryanto dan Somerset terhadap 16
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil belajar matematika sampai saat ini masih menjadi suatu permasalahan yang sering dikumandangkan baik oleh orang tua siswa maupun oleh para ahli. Beberapa hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana mutlak yang dipergunakan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana mutlak yang dipergunakan untuk mewujudkan masyarakat yang madani yang mampu menguasai, mengembangkan, mengendalikan, dan memanfaatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Tahap Sensori Motor (0 2 tahun) 2. Tahap Pra-operasional (2 7 tahun)
1 BAB I PENDAHULUAN B. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar dikatakan efektif terjadi apabila terjadi proses transfer belajar, yaitu materi pelajaran yang disajikan oleh guru dapat diserap dalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Proses Belajar Proses belajar adalah serangkaian aktifitas yang terjadi pada pusat saraf individu yang belajar 8 Keseluruhan proses pendidikan dan pengajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam kurikulum 2006, bertujuan antara lain agar siswa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengajaran matematika di Sekolah Dasar sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, dalam kurikulum 2006, bertujuan antara lain agar siswa memiliki kemampuan menggunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh guru, dalam menyampaikan materi yang diajarkan kepada siswa dalam suatu lembaga pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diantaranya melalui seminar, lokakarya, dan pelatihan-pelatihan dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya peningkatan pendidikan telah banyak dilakukan oleh Pemerintah, diantaranya melalui seminar, lokakarya, dan pelatihan-pelatihan dalam rangka pemantapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hani Megawati, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu standar kompetensi yang disosialisasikan oleh pemerintah pada pelajaran matematika kelas IV sekolah dasar adalah, menjumlahkan dan mengurangkan bilangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah ada salah satu mata pelajaran pokok yang wajib dipelajari oleh siswa yaitu matematika. Matematika merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan mata pelajaran yang perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari Sekolah Dasar untuk memberi bekal kemampuan berpikir logis, analitis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cita-cita Pendidikan Nasional mengandung seperangkat konsep, struktur dan operasi tentang pendidikan yang seharusnya dilaksanakan antara cita-cita dengan kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah yang sangat menonjol yang dihadapi oleh pendidikan matematika adalah pada umumnya hasil belajar para siswa yang belum memuaskan. Hal itu disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah maupun pendidikan tinggi. Matematika merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran yang harus diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang harus diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran ini bukan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan satu dari empat keterampilan berbahasa Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan satu dari empat keterampilan berbahasa Indonesia yang harus dikuasai oleh siswa. Menulis dapat membuat seseorang mengungkapkan gagasan atau
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Binangun 0 berlokasi di Desa Binangun, Kecamatan Bandar, kabupaten Batang, Propinsi Jawa Tengah. Subyek dalam
Lebih terperinci2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA TULANG NAPIER DALAM PEMBELAJARAN OPERASI PERKALIAN BILANGAN CACAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang dewasa ini telah berkembang cukup pesat, baik secara teori maupun praktik. Oleh sebab itu maka konsep-konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya peningkatan mutu pendidikan perlu dilakukan secara menyeluruh meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai untuk meningkatkan kecakapan hidup
Lebih terperinci2013 PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas manusia, oleh karena itu setiap orang perlu mengenyam pendidikan di sekolah. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu sistem yang dirancang untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu sistem yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan pendidikan pada hakekatnya adalah suatu proses terus menerus manusia untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang menjadi kebutuhan sistem dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang menjadi kebutuhan sistem dalam melatih penalarannya. Melalui pengajaran matematika diharapkan akan menambah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika yang ada di SD Negeri 2 Labuhan Ratu khususnya pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembelajaran matematika yang ada di SD Negeri 2 Labuhan Ratu khususnya pada kelas V menunjukkan hasil yang kurang maksimal. Pendapatan nilai siswa cenderung
Lebih terperinciDINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN GORONTALO SMP NEGERI 1 LIMBOTO
Pengalaman Terbaik dalam Pembelajaran Menguraikan Faktor-faktor Bentuk-bentuk Aljabar Dengan Menggunakan Ubin Aljabar Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas VIII di SMP Negeri Limboto. O L E H Sriyanti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan kata pengajaran atau teaching. Pembelajaran merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata pembelajaran sengaja dipakai sebagai kesamaan kata dari bahasa Inggris Instruction. Kata instruction mempunyai pengertian yang lebih luas dibandingkan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mempelajari Matematika berarti belajar mengemukakan, merumuskan, menentukan hubungan antara konsep-konsep, menyusunnya dalam suatu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah adalah salah satu pranata sosial yang memiliki tugas khusus untuk menyelenggarakan pendidikan. Sekolah Dasar merupakan tempat paling dasar sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional secara jelas mendefinisikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di sekolah dasar, mata pelajaran ini mempelajari tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tugas utama guru adalah bertanggung jawab membantu anak didik dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tugas utama guru adalah bertanggung jawab membantu anak didik dalam hal belajar. Dalam proses belajar mengajar, gurulah yang menyampaikan pelajaran, memecahkan masalah-masalah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan
4 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Pengertian belajar menurut pendapat Slameto (dalam kurnia, 2007 : 3) adalah sebagai berikut : Belajar adalah sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa dan Sastra Indonesia,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mata pelajaran Bahasa Indonesia disebutkan Kurikulum Nasional mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia berorientasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan bagian dari kegiatan guru di sekolah. Proses
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses belajar mengajar merupakan bagian dari kegiatan guru di sekolah. Proses belajar mengajar atau yang sering disebut dengan pembelajaran berguna untuk menyampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah RUSLAN
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dalam pendidikan membuat setiap sekolah hendaknya selalu melakukan berbagai inovasi pembelajaran untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan alam sekitar kita. IPA tidak hanya mementingkan penguasaan kumpulan pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memiliki peranan penting dalam menciptakan sumber daya manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sumber norma bagi kehidupan manusia yang memiliki peranan penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar adalah aktivitas mental/ psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, ketrampilan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diberlakukan di sekolah dasar bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan cerdas sehingga dapat melanjutkan
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN SISWA KELAS V SDN 2 SIDOHARJO POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN
1 UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN SISWA KELAS V SDN 2 SIDOHARJO POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI WIWIK SETYANINGSIH A54B090124
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi guru SD, serta terbatasnya dana dan sarana tentang bagaimana cara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan yang menyangkut pengelolaan proses belajar mengajar mata pelajaran matematika di SD adalah kurangnya pengetahuan bagi guru SD, serta
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Muhammadiyah Ambarketawang 3 yang beralamat di Gamping Kidul, Ambarketawang Gamping
Lebih terperinci