A. Tabel nilai diameter zona halo isolat bakteri dengan logam Pb, Zn, dan Hg
|
|
- Yuliana Agusalim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Lampiran 1 Tabel-tabel hasil uji kemampuan isolat bakteri A. Tabel nilai diameter zona halo isolat bakteri dengan logam Pb, Zn, dan Hg Logam Pb Kode isolat Pb (1ppm) Sd Rerata 1 0A2E A1E SA1A 1,05 0,95 0,95 0, , SA2A1 1,1 1,05 1 0,05 1, MB1C 6 OA2G 0,75 0,8 0,8 0, , OA2E2 1,05 1,05 1 0, , Kode isolat Pb (5ppm) Sd Rerata 1 0A2E1 0, A1E SA1A 0,7 0,7 0,7 1,36E-16 0,7 4 SA2A MB1C 1,4 1,1 1,2 0, , OA2G 0,95 0,85 1,05 0,1 0,95 7 OA2E2 0,85 0,85 0,85 0 0,85 Kode isolat Pb (10 Ppm) Sd Rerata 1 0A2E A1E SA1A 1 1,2 1,05 0, , SA2A1 0,75 0,7 0,75 0, , MB1C , ,875 6 OA2G 0,9 0, OA2E2 0,9 0,85 0,95 0,05 0,9
2 Logam Zn Kode isolat Zn (1 Ppm) Sd Rerata 1 0A2E1 1 0,95 0,9 0,05 0,95 2 0A1E SA1A SA2A1 1,1 0,95 0,8 0,15 0,95 5 MB1C OA2G 1,05 1 0,95 0, OA2E2 1, , , Kode isolat Zn (5 Ppm) Sd Rerata 1 0A2E1 1,2 1,1 1,1 0, , A1E 1,2 1,4 1,2 0, , SA1A 0,9 0,9 0,8 0, , SA2A1 0,8 0,8 0,8 1,36E-16 0,8 5 MB1C 0,8 0,8 0,9 0, , OA2G 1,1 1,1 1,2 0, , OA2E2 1,05 1,1 1,1 0, , Kode isolat Zn (10 Ppm) Sd Rerata 1 0A2E1 1,1 1,05 1 0,05 1,05 2 0A1E 1,15 1,4 1,15 0, , SA1A 0,8 0,8 0,9 0, , SA2A1 1 1,05 0,9 0, , MB1C 0,7 0,8 0,8 0, , OA2G 1 1,05 1,1 0,05 1,05 7 OA2E2 1, , , Logam Hg Kode isolat Hg ( 1 Ppm) Sd Rerata 1 0A2E , , A1E 1 0,81 0,1 3 SA1A SA2A1 1,5 1,5 1,6 0, , MB1C 0,8 0,9 0,9 0, , OA2G OA2E2 0,8 0,69 0,88 0, ,79
3 Kode isolat Hg ( 5 Ppm) Sd Rerata 0, A2E1 0,7 0,75 0 0, ,85 2 0A1E 0,9 0,1 0,8 3 SA1A 1,1 0,9 0,9 0, , SA2A1 0,8 0,8 0,8 1,36E-16 0,8 5 MB1C 0,9 0,95 1 0,05 0,95 6 OA2G , ,805 7 OA2E2 1,24 0,86 0,75 Kode isolat Hg ( 10 Ppm) Sd Rerata 1 0A2E1 0,8 0,8 0, E-16 0,8 2 0A1E 1,1 1,1 1,1 0 1,1 3 SA1A 1,2 1,1 1 0,1 1,1 4 SA2A1 0,9 0,85 0,9 0, , MB1C 0,7 0,7 0,7 1,35974E-16 0,7 6 OA2G 0, OA2E2 1,22 1,2 1,18 0,02 1,2 B. Tabel TPC dan pph masing-masing isolat pada tiap logam (Pb, Zn, dan Hg) dengan waktu inkubasi selama 7 hari. Tabel TPC dan ph isolat hari ke-0 ph Kode isolat A2E A1E SA1A SA2A MB1C OA2G OA2E
4 Logam Pb Tabel TPC dan ph isolat bakteri pada logam Pb pada hari ke-3 ph Kode isolat 1 0A2E A1E SA1A SA2A MB1C OA2G OA2E Tabel TPC dan ph isolat bakteri pada logam Pb pada hari ke-7 ph Kode isolat 1 0A2E A1E SA1A SA2A MB1C OA2G OA2E Logam Zn Tabel TPC dan ph isolat bakteri pada logam Zn pada hari ke-3 ph Kode isolat 1 0A2E A1E SA1A SA2A MB1C OA2G OA2E
5 Tabel TPC dan ph isolat bakteri pada logam Zn pada hari ke-7 ph Kode isolat 1 0A2E A1E SA1A SA2A MB1C OA2G OA2E Logam Hg Tabel TPC dan ph isolat bakteri pada logam Hg pada hari ke-3 ph Kode isolat 1 0A2E A1E SA1A SA2A MB1C OA2G OA2E Tabel TPC dan ph isolat bakteri pada logam Hg pada hari ke-7 ph Kode isolat 1 0A2E A1E SA1A SA2A MB1C OA2G OA2E
6 Lampiran 2 Dokumentasi penelitian A. Dokumentasi isolat bakteri B. Dokumentasi zona halo dari tiap isolat bakteri terhadap pemberian logam dengan konsentrasi 1 ppm, 5 ppm, 10 ppm. Logam Pb Kode isolat bakteri 1 Logam Pb dengan konsentrasi A2E1 0A1E
7 3 4 SA1A 5 SA2A1 6 MB1C 7 OA2G OA2E2 Logam Zn Kode isolat bakteri 1 Logam Zn dengan konsentrasi A2E1
8 2 3 0A1E 4 SA1A 5 SA2A1 6 MB1C 7 OA2G OA2E2
9 Logam Hg Kode isolat bakteri 1 Logam Zn dengan konsentrasi A2E1 3 0A1E 4 SA1A 5 SA2A1 6 MB1C OA2G
10 7 OA2E2 C. Dokumentasi uji pertumbuhan isolat bakteri pada media Mueller Hinton Broth dengan pemberian logam Pb, Zn, dan Hg 10 ppm 1 Media Mueller Hinton Broth tanpa biakan Biakan isolat bakteri dalam media Mueller Hinton dengan pemberian berbagai logam berat dengan konsentrasi 10 ppm Pb 10 ppm Nama isolat bakteri 1 0A2E1 Foto media pada hari ke-3 Foto media pada hari ke-7 2 0A1E
11 3 SA1A 4 SA2A1 5 MB1C 6 OA2G 7 OA2E2
12 Zn 10 ppm Nama isolat bakteri 1 0A2E1 Foto media pada hari ke-3 Foto media pada hari ke-7 2 0A1E 3 SA1A 4 SA2A1 5 MB1C
13 6 OA2G 7 OA2E2 Hg 10 ppm Nama isolat bakteri 1 0A2E1 Foto media pada hari ke-3 Foto media pada hari ke-7 2 0A1E
14 3 SA1A 4 SA2A1 5 MB1C 6 OA2G 7 OA2E2
15 D. Hasil uji oksidase Kode isolat bakteri 0A1E MB1C OA2G Keterangan: uji positif dengan adanya perubahan warna (ungu) pada kertas uji E. Dokumentasi identifikasi isolat terpilih menggunakan Kit Kode isolat bakteri 1 0A1E Jam ke-0 Jam ke-24 sebelum penambahan reagen Jam ke-24 setelah penambahan reagen 2 MB1C 3 OA2G
16 F. Hasil uji H 2 O 2 Kode isolat bakteri 0A1E MB1C OA2G Keterangan: terdapat gelembung gas yang menandakan uji positif G. Hasil uji amilolitik Kode isolat bakteri 0A1E MB1C OA2G Keterangan: uji positif menunjukan adanya zona halo pada media
17 H. Hasil uji proteolitik Kode isolat bakteri 0A1E MB1C OA2G Keterangan: uji positif menunjukan adanya zona halo pada media I. Dokumentasi alat dan bahan Foto Nama 1 Autoclave 2 Spectrofotometer
18 3 Timbangan digital 4 Oven 5 Inkubator 6 Colony counter 7 Kompor listrik
19 8 Alat laboratorium lainnya 9 Logam uji 10 Pewarnaan gram
20 Lampiran 3 Data hasil biodegradasi dan identifikasi isolat bakteri terpilih A. Hasil uji biodegradasi logam Pb, Zn, dan Hg oleh isolat bakteri terpilih dengan menggunakan AAS
21 B. Hasil uji kit dan uji fisiologis isolat bakteri terpilih 1. 0A1E. Substrat Warna Hasil Keterangan 1 Lysine kuning - hijau (-) 2 Ornithine kuning - hijau (-) 3 H2S warna jerami (-) 4 Glucose Kuning (-) 5 Mannitol biru - hijau (-) 6 Xylose kuning tua (+) 7 ONPG berwarna (-) 8 Indole berwarna (-) agak kuning 9 Urease warna jerami (-) 10 VP Merah bata (+/-) 11 Citrate Hijau (-) 12 TDA Kuning (-) 13 Gelatin berwarna (-) 14 Malonate Kuning (-) 15 Inositol biru hijau (-) 16 Sorbitol biru hijau (-) 17 Rhamnose biru hijau (-) 18 Sucrose biru hijau (-) 19 Lactose biru hijau (-) 20 Arabinose Kuning (+) 21 Adonitol biru hijau (-) 22 Raffinose biru hijau (-) 23 Salicin biru hijau (-) 24 Arginine Kuning (+) 25 Nitrat merah ceri (+) 26 Nitrat (+Zn) dilakukan 27 H2O2 ada (+) gelembung berwarna udara 28 Motility (+) 29 Amilum (+) 30 Proteolitik (-)
22 2. MB1C. Substrat Warna Hasil Keterangan 1 Lysine kuning (-) 2 Ornithine kuning (-) 3 H2S warna jerami (-) 4 Glucose Hijau (+) 5 Mannitol biru - hijau (-) 6 Xylose kuning tua (+) 7 ONPG berwarna (-) 8 Indole berwarna (-) agak kuning 9 Urease Merah muda (-) 10 VP Merah Cerry (+/-) 11 Citrate kuning (-) 12 TDA Kuning (-) 13 Gelatin berwarna (-) 14 Malonate Kuning (-) 15 Inositol biru - hijau (-) 16 Sorbitol biru - hijau (-) 17 Rhamnose hijau (-) 18 Sucrose biru - hijau (-) 19 Lactose biru - hijau (-) 20 Arabinose Kuning (+) 21 Adonitol biru - hijau (-) 22 Raffinose biru - hijau (-) 23 Salicin biru - hijau (-) 24 Arginine kuning (-) 25 Nitrat merah ceri (+) 26 Nitrat (+Zn) 27 H2O2 berwarna (+) 28 Motility (+) 29 Amilum (+) 30 Proteolitik (+) dilakukan ada gelembung udara
23 3. OA2G. Substrat Warna Hasil Keterangan 1 Lysine kuning - hijau (-) 2 Ornithine kuning - hijau (-) 3 H2S warna jerami (-) 4 Glucose Biru hijau (-) 5 Mannitol biru - hijau (-) 6 Xylose kuning tua (+) 7 ONPG berwarna (-) 8 Indole berwarna (-) 9 Urease warna jerami (-) 10 VP Merah cerry 11 Citrate Hijau (-) 12 TDA kuning (-) 13 Gelatin berwarna (-) 14 Malonate kuning (-) 15 Inositol biru - hijau (-) 16 Sorbitol biru - hijau (-) 17 Rhamnose biru - hijau (-) 18 Sucrose biru - hijau (-) 19 Lactose biru - hijau (-) 20 Arabinose kuning (+) 21 Adonitol biru - hijau (-) 22 Raffinose biru - hijau (-) 23 Salicin biru - hijau (-) 24 Arginine Kuninghijau (+) 25 Nitrat merah ceri (+) 26 Nitrat (+Zn) dilakukan 27 H2O2 ada (+) gelembung berwarna udara 28 Motility (+)
24 C. Tabel Persamaan Karakteristik Jenis Uji OA 2G Pewarnaan gram d d d d - - d d 2 Bentuk sel bt bt bt bt bt bt bt bt bt bt bt bt bt bt bt bt bt bt 3 Sel yang membentuk rantai d d + d d d d d d - - d d 4 Motilitas Panjang sel > 3 µm d Bentuk dan ukuran spora VX VX VX VX VX VX VX VX VX VX 7 Pembengkakan sel spora V X V T X V X d d d - - d d d d + V T X V X V X V X V T X Uji produksi asam dari fermentasi karbohidrat 10 Glucose Cellubiose (Hydrolysis selulase) d - d d d - d d d d 12 Galactose (Gelatin) d - - d + d + d d d Mannose (Manitol) d d + d + + d + d Raffinose d + d d + 15 Salicin d d - d d d d d 16 Xylose d + d d d - 17 ONPG d - d d d d d - 18 Citrate - - d d d d d Urease - - d d d - d - - d Indole VP (Voges Proskauer) d d + d + d d + d d 22 Reduksi nitrate d d - d d 23 Oksidase + d d d d Hidrolisis kasein (Protein) Hidrolisis tepung (Amilum) d Koefisien sebanding (%) Keterangan: (T) spora terminal, (V) spora sentral atau subteminal, (X) spora oval,(y) spora bulat. (1) B. anthracis; (2) B. cereus, B. anthracoide;(3) B. mycoides;(4) B. thuringiensis;(5) B. firmus;(6) B. lentus;(7) B. megaterium;(9) B.subtilis;(10) B. licheniformis;(11) B. amyloliquefaciens;(12) B. coagulans;(14) B. alvei;(16) B.circulans;(18) B. macerans;(19) B.polymyxa;(22) B. stearothermophilus;(24) B. stearothermophilus
LAMPIRAN 1 Bahan untuk media uji
58 LAMPIRAN 1 Bahan untuk media uji 1a. Media padat amilolitik (untuk 100 ml) MgSO 4 0,01 gr KH 2 PO 4 0,01 gr NaCl 0,2 gr Amilum 1,2 gr Agar powder 1,8 gr Untuk melihat zona halo setelah inkubasi diuapi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian eksplorasi keberadaan mikroba pelarut fosfat dilaksanakan di ekowisata Mangrove kelurahan Wonorejo, kecamatan Rungkut, kota Surabaya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya sebagai tempat pengambilan sampel limbah
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Isolasi Bakteri Selulolitik dari Tanah Mangrove
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Isolasi Bakteri Selulolitik dari Tanah Mangrove Bakteri selulolitik diisolasi dari tanah rhizosfer yang merupakan lapisan tanah tempat perakaran tanaman yang sangat kaya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2010 Juli 2011. Untuk pengambilan sampel tanah dilakukan di kawasan mangrove Wonorejo Surabaya.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Isolasi bakteri pelarut fosfat Dalam penelitian ini, isolasi bakteri pelarut fosfat menggunakan media Pikovskaya. Media Pikovskaya adalah media selektif untuk
Lebih terperinciNo Media Komposisi 1 deman Rogosa Sharpe (MRS) Broth MERCK GaA, Germany
75 Lampiran 1. Komposisi Media No Media Komposisi 1 deman Rogosa Sharpe (MRS) Broth MERCK GaA, Germany 52,2 g/l Peptone from casein 10,0 Meat extract 8,0 Yeast extract 4,0 D(+) Glucose 20,0 Di-pottasium
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengukuran Parameter Ekologi Pada Lingkungan Lahan Gambut
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengukuran Parameter Ekologi Pada Lingkungan Lahan Gambut Pengukuran parameter ekologi pada lahan gambut perlu dilakukan mengingat kondisi lingkungan sangat penting dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. uji, yaitu uji resistensi logam berat, uji TPC (Total Plate Count), dan uji AAS
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini, biodegradasi logam berat dilakukan dengan beberapa uji, yaitu uji resistensi logam berat, uji TPC (Total Plate Count), dan uji AAS (Atomic Absorption Spectrofotometer).
Lebih terperinciLampiran 1. Diagram Alir. Sterilisasi Permukaan
80 Lampiran 1. Diagram Alir Sterilisasi Permukaan Dicuci air mengalir (3 menit) Ditimbang rimpang sebanyak 1 gram Direndam Etanol 75% 10 ml (3 menit) Direndam NaOCl 5,3% 10 ml (3 menit) Direndam Etanol
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian dan Analisis Data Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif meliputi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.
14 III. METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciIdentifikasi Rhizobakteri pada Semanggi (Marsilea crenata Presl.) yang Terpapar Logam Berat Timbal (Pb)
ISSN: 2252-3979 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio Identifikasi Rhizobakteri pada Semanggi (Marsilea crenata Presl.) yang Terpapar Logam Berat Timbal (Pb) Syafruddin Arrizal, Fida Rachmadiarti,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Isolasi Bakteri Asam Laktat (BAL) dari Usus Halus Itik Mojosari (Anas plathyrinchos)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Isolasi Bakteri Asam Laktat (BAL) dari Usus Halus Itik Mojosari (Anas plathyrinchos) Isolasi bakteri asam laktat (BAL) pada usus halus itik Mojosari dilakukan dengan cara
Lebih terperinciADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 1 RINGKASAN EKSPLORASI BAKTERI SELULOLITIK DARI TANAH MANGROVE WONOREJO SURABAYA Pramita Putri Reanida, Drs. Agus Supriyanto, M. Kes dan Drs. Salamun, M. Kes. Prodi S-1 Biologi, Departemen Biologi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan pengambilan sampel tanah dilakukan di kecamatan Samarinda
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Pelaksanaan pengambilan sampel tanah dilakukan di kecamatan Samarinda Utara provinsi Kalimantan Timur. Sampling dilaksanakan pada bulan Maret 2011,
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iv viii ix xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 4 C.
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan Fakultas Peternakan IPB pada bulan Desember 2009 hingga Februari
Lebih terperinciLampiran 1 Identifikasi bakteri dari spora Gigaspora sp. Sel berbentuk. batang, Gram Positif, menghasilkan endospora
Lampiran 1 Identifikasi bakteri dari spora Gigaspora sp. Karakter Isolat Makroskopis koloni Mikroskopis sel subtilis entire, umbonate, krem, opaque. Sel berbentuk batang, menghasil kan licheniformis undulate,
Lebih terperinciLampiran 1. Total BAL kecap ikan lemuru selama fermentasi (cfu/ml) Lama Fermentasi. 1,27 x ,64 x ,2 x ,2 x 10 3
7 Lampiran. Total BAL kecap ikan lemuru selama fermentasi (cfu/ml) Lama Fermentasi Ulangan (Bulan) I II Rata-rata,7 x 5,64 x 6 6, x 4 6, x,88 x 5,68 x 6 9,8 x 4 7, x,58 x 5,66 x 6 8, x 4 6,6 x Lampiran.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Analis Kesehatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode deskriptif. B. Tempat dan waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Analis
Lebih terperinci3. HASIL PENELITIAN Acar Kubis Putih (Brassica oleracea)
3. HASIL PENELITIAN 3.1. Acar Kubis Putih (Brassica oleracea) Bahan utama yang digunakan sebagai substrat untuk proses fermentasi acar ini adalah kubis putih yang berasal dari daerah Getasan, Kopeng (Gambar
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Selain dilakukan uji bakteriologis dilakukan juga beberapa uji fisika dan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Parameter Fisika dan Kimia Air Sumur Selain dilakukan uji bakteriologis dilakukan juga beberapa uji fisika
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN
BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif. B. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di laboratorium mikrobiologi, Universitas Muhammadiyah Semarang.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan selama 6 (enam) bulan yaitu pada bulan Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi,
Lebih terperinciReaksi BIOKIMIA PADA UJI BAKTERIOLOGI. No UJI BIOKIMIA KETERENGAN. 1. Uji fermentasi karbohidrat
Reaksi BIKIMIA PADA UJI BAKTERILGI o UJI BIKIMIA KETEREGA 1. Uji fermentasi karbohidrat Uji positif ditandai dengan perubahan warna indikator BTB (brom timol biru) pada media biakan dari biru menjadi kuning.
Lebih terperinciLampiran 1. Ringkasan RINGKASAN
Lampiran 1. Ringkasan RINGKASAN ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keberadaan bakteri penambat nitrogen dan bakteri pelarut fosfat pada sampel tanah gambut di provinsi Kalimantan Timur.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian diskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif meliputi karakteristik mikroskopis
Lebih terperinciIII. METODE PERCOBAAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2014 di
18 III. METODE PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2014 di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. selesai. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium FIKKES Universitas. Muhammadyah Semarang, Jl. Wonodri Sendang No. 2A Semarang.
7 METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif. A. Waktu Dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan mulai bulan April 2007 sampai dengan
Lebih terperinciUji Kosser Sitrat Hidrolisis Lemak Uji Oksidase dan Katalase Hidrolisis Gelatin Motilitas Hidrolisis Kasein Uji H2S Uji Indol Reduksi Nitrat
3 aseptik lalu diinkubasi selama 36 jam pada suhu 27 C. Setelah terlihat pertumbuhan bakteri, ditetesi lugol di sekitar biakan dan dibiarkan ±5 menit. Pengamatan dilakukan pada bagian berwarna biru dan
Lebih terperinciDETEKSI KOLONI ENTEROBACTERICEAE PADA SUSU SAPI SEGAR TANPA MELALUI MEDIA SELEKTIF ENTEROBACTERIACEAE ENRICHMENT BROTH
Sidang Tugas Akhir SB 091358 1 DETEKSI KOLONI ENTEROBACTERICEAE PADA SUSU SAPI SEGAR TANPA MELALUI MEDIA SELEKTIF ENTEROBACTERIACEAE ENRICHMENT BROTH Oleh : Ista Ayuh Paramita Dosen Pembimbing : ND Kuswytasari,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di
17 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif. B. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di laboraturium Mikrobiologi Universitas Muhammadiyah Semarang.
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Sterilisasi Alat dan Bahan Semua peralatan yang akan digunakan dalam penelitian disterilisasikan terlebih dahulu. Peralatan mikrobiologi disterilisasi dengan oven pada suhu 171 C selama
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Tempat penelitian di laboratorium lab. Mikrobiologi, Lantai II di kampus
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian di laboratorium lab. Mikrobiologi, Lantai II di kampus
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Isolasi Bakteri Endofit dari Akar Tanaman Kentang (Solanum tuberosum
42 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Isolasi Bakteri Endofit dari Akar Tanaman Kentang (Solanum tuberosum Linn. Cv. Granola). Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada bulan Juli sampai September
Lebih terperinciPENAPISAN BAKTERI PROBIOTIK DAN PERANANNYA TERHADAP INFEKSI BUATAN Vibrio harveyi PADA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei)
Penapisan Jurnal Akuakultur Bakteri Probiotik Indonesia, 4(2): 181 187 (2005) Available : http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai 181 http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id PENAPISAN BAKTERI PROBIOTIK
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE III.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga Maret 2012 di kawasan konservasi lumba-lumba Pantai Cahaya, Weleri, Kendal, Jawa Tengah
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Post test only control group design (Marczyk dkk., 2005). Bagan rancangan
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini bersifat eksperimental murni (true experiment), memakai kelompok kontrol dengan menggunakan rancangan Post test only control group
Lebih terperinciGambar 6. Hasil uji biokimia Bacillus cereus pada nasi putih non organik: (a) metode tradisional (dandang) (b) Dengan metode modern (rice cooker)
7. LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil uji biokimia Bacillus cereus (a) 3 4 5 Keterangan : 1.Tabung hasil uji glukosa 2.Tabung hasil uji laktosa 3.Tabung hasil uji maltosa 4.Tabung hasil uji mannitol 5.Tabung hasil
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Industri pertanian seperti PT.GGP (Green Giant Pinaeple) Lampung. menggunakan nanas sebagai komoditas utama dalam produksi.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri pertanian seperti PT.GGP (Green Giant Pinaeple) Lampung menggunakan nanas sebagai komoditas utama dalam produksi. Industri pengolahan nanas tidak hanya menghasilkan
Lebih terperinci3. HASIL PENELITIAN Fermentasi Asinan Rebung
3. HASIL PENELITIAN 3.1. Fermentasi Asinan Rebung Rebung yang digunakan untuk asinan rebung ialah rebung jenis rebung kuning bambu betung (Dendrocalamus asper) dengan kualitas yang baik (Gambar 5a). Fermentasi
Lebih terperinciSampel air panas. Pengenceran 10-1
Lampiran 1. Metode kerja Sampel air panas Diambil 10 ml Dicampur dengan media selektif 90ml Di inkubasi 24 jam, suhu 50 C Pengenceran 10-1 Di encerkan sampai 10-10 Tiap pengenceran di tanam di cawan petri
Lebih terperinciII. METODELOGI PENELITIAN
II. METODELOGI PENELITIAN 2.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian diadakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Pengambilan
Lebih terperinciKeragaman Bakteri Endofit Pada Kultivar Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) Leor Dan Duri Di Kabupaten Subang
19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian dengan menggunakan metode deskriptif untuk mengidentifikasi keragaman bakteri endofit pada kultivar nanas (Ananas
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif.
BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di laboratorium mikrobiologi program
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu pengekspor buah nanas yang menempati posisi
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu pengekspor buah nanas yang menempati posisi ketiga dari negara-negara penghasil nanas olahan dan segar setelah negara Thailand dan Philippines.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.
Lebih terperinciLampiran 1. Rancangan Penelitian
Lampiran 1. Rancangan Penelitian Fermentasi Markisa Ungu selama 72 jam Pengenceran bertingkat hingga pengenceran 10-9 Plating dengan metode tuang Pemurnian dengan metode gores Penyimpanan isolat dalam
Lebih terperinci4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakterisasi Sedimen Laut Teluk Jakarta Sedimen laut Teluk Jakarta berupa tanah lumpur bewarna hijau yang terdiri atas pasir 20%, debu 49%, dan liat 31% (Lampiran 4). Sedimen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi,
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Sterilisasi Alat dan Bahan Semua peralatan yang akan digunakan dalam penelitian disterilisasikan terlebih dahulu. Peralatan mikrobiologi disterilisasi dengan oven pada suhu 171 o C
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik. B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Oktober Desember 2014 bertempat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang diamati pada penelitian ini diperoleh dari penelitian
30 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dasar dengan metode deskriptif (Nazir, 1998). B. Populasi dan Sampel Populasi yang diamati pada penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian penjelasan atau Explanatory Research karena ingin mengetahui variabel-variabel
Lebih terperinciBAB VI PEMBAHASAN. bakteri aerob dan facultative anaerobic bacteria untuk makanan dan materi klinis.
BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Media Agar Pada penelitian ini dipilih Mueller Hinton (MH) agar karena media ini telah direkomendasikan oleh FDA dan WHO untuk tes antibakteri terutama bakteri aerob dan facultative
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian dasar dengan menggunakan metode deskriptif.
A. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian dasar dengan menggunakan metode deskriptif. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas mikrobiologi pada udara di inkubator
Lebih terperinciJUDUL 1. ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI DARI RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii) YANG TERSERANG PENYAKIT ICE-ICE
JUDUL 1. ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI DARI RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii) YANG TERSERANG PENYAKIT ICE-ICE Abstrak Masalah utama dalam upaya peningkatan produksi budidaya rumput laut dari jenis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
17 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian dasar dengan menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu penelitian untuk membuat deskripsi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode descriptive analitic
27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode descriptive analitic karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas mikrobiologi
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto
LAMPIRAN Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto Lampiran 2. Pembuatan Media dan Reagen 2.1 Pembuatan Media Skim Milk Agar (SMA) dalam 1000 ml (Amelia, 2005) a. 20 gram susu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian deteksi bakteri Escherichia coli dilakukan melalui metode TPC
III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif. Penelitian deteksi bakteri Escherichia coli dilakukan melalui metode TPC (Total
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari: 1. 0 ppm: perbandingan media
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2. Bahan dan Alat Penelitian
29 3. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi pengambilan sampel tanah adalah pertambangan emas skala kecil (PESK) Talawaan-Tatelu terletak di Kabupaten Minahasa Utara, arah utara dari
Lebih terperinciBAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Isolasi dan identifikasi bakteri penambat nitrogen nonsimbiotik
Tahap I BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN Percobaan 1 : Isolasi dan identifikasi bakteri penambat nitrogen nonsimbiotik Hasil pengukuran sampel tanah yang digunakan pada percobaan 1 meliputi ph tanah, kadar
Lebih terperincibio.unsoed.ac.id III. MATERI DAN METODE PENELITIAN 1. Materi
III. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cover glass, object glass, cawan petri, tabung reaksi, labu Erlenmeyer,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel dilakukan di pasar di sekitar kota Bandar Lampung,
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan sampel dilakukan di pasar di sekitar kota Bandar Lampung, sebanyak 7 sampel diambil dari pasar tradisional dan 7 sampel diambil dari
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian
3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Februari 2011 hingga Agustus 2011 di Laboratorium Mikrobiologi Hasil Perairan, Departemen Teknologi Hasil Perairan,
Lebih terperinciPOTENSI BAKTERI INDIGEN DALAM BIODEGRADASI AIR SUNGAI
POTENSI BAKTERI INDIGEN DALAM BIODEGRADASI AIR SUNGAI Hasminar Rachman Fidiastuti 1* 1 Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Indonesia Abstrak: Sungai Badeg merupakan salah satu sungai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga pada bulan Januari-Mei
Lebih terperinciPenelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.
2. MATERI DAN METODE 2.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014. 2.2. Materi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. unit perinatologi di Rumah Sakit Abdoel Moeloek dengan melakukan uji coliform pada
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang observasi dan pemeriksaannya hanya dilakukan dalam satu waktu untuk memperoleh gambaran kualitas air
Lebih terperinciLampiran 1 Komposisi media pertumbuhan bakteri
LAMPIRAN 13 14 Lampiran 1 Komposisi media pertumbuhan bakteri No Media Komposisi 1 Media gelatin Sebanyak 150 g gelatin dilarutkan dengan akuades hingga 1000 ml, cek ph 6.7±7.0, lalu disterilisasi dengan
Lebih terperinciLampiran 1. Komposisi media Sea Water Completed (SWC) untuk 1 L. Yeast extract
50 LAMPIRAN 50 51 Lampiran 1. Komposisi media Sea Water Completed (SWC) untuk 1 L Bahan Pepton Yeast extract Gliserol Agar Air laut Air destilata Jumlah 5 gr 1 gr 3 ml 15 gr 750 ml 250 ml 52 Lampiran 2.
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Bahan media dan cars pembuatannya Media pertumbuhan Media pertumbuhan bakteri enterobakteriaceae terdiri dari Brain heart infusion (
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KLEBSIELLA PNEUMONIAE DARI KELINCI DAN MARMOT DJAENURI DAN ISKANDAR Balai Besar Penelitian Veteriner, Jl. RE Martadinata 30 Bogor, PO Box 151 Bogor 16114 RINGKASAN Klebsiella pneumoniae
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian dan Analisis Data Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi
17 BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung dari bulan Januari sampai dengan April 2014.
Lebih terperincibio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian
III. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cawan petri, tabung reaksi, pipet tetes, mikropipet dan tip, labu Erlenmeyer, gelas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif meliputi karakteristik
Lebih terperinciISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI BACILLUS SP. SEBAGAI BAKTERI PETROFILIK PENDEGRADASI KONTAMINAN HIDROKARBON PADA PROSES BIOREMEDIASI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI BACILLUS SP. SEBAGAI BAKTERI PETROFILIK PENDEGRADASI KONTAMINAN HIDROKARBON PADA PROSES BIOREMEDIASI Arif Alfarisi 1, Claudia R. Munthe 2, Three Yunarietti Bakara 3, Muhammad
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan September Oktober Tempat
21 III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan September Oktober 2014. Tempat penelitian yaitu pasar tradisional di Bandar Lampung dan di Laboratorium Kesmavet
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui pertumbuhan mikroorganisme pengganti Air Susu Ibu di Unit Perinatologi Rumah Sakit
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE 2.1 Seleksi Bakteri Probiotik Karakterisasi morfologi dan fisiologis kandidat probiotik
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Seleksi Bakteri Probiotik 2.1.1 Karakterisasi morfologi dan fisiologis kandidat probiotik Sebanyak 16 jenis bakteri hasil isolasi Ardiani (2011) ditumbuhkan pada media agar Sea
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. keadaan subjek/objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Metode deskriptif yaitu suatu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan meggambarkan/melukiskan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pemotongan hewan Pacar Keling, Surabaya. dengan waktu pengamatan setiap 4 jam
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian tentang skrining dan uji aktivitas enzim protease bakteri hasil isolasi dari limbah Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Pacar Keling Surabaya menghasilkan data-data sebagai
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dilaksanakan pada bulan Maret Mei Penelitian dilaksanakan di
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian mengenai identifikasi bakteri patogen pada ikan badut dilaksanakan pada bulan Maret Mei 2013. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perikanan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bio.unsoed.ac.id
III. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1 Materi Bahan yang digunakan meliputi kultur Candida albicans, sampel vagina wanita usia produktif, medium MRSA (demann
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Isolasi Bakteri Amilolitik Dari Air Panas Pacet Mojokerto
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Isolasi Bakteri Amilolitik Dari Air Panas Pacet Mojokerto Isolasi bakteri yang bersumber dari air panas Pacet Mojokerto yang memiliki suhu air 40oC 45oC dilakukan dengan
Lebih terperinciIsolasi dan ldentiflkasi Bakteri Resisten Logam Berat Kadmium
Isolasi dan ldentiflkasi Bakteri Resisten Logam Berat Kadmium Johnsen Tanjaya*, Tjandra Pantjajani, Mangibot Tua Goeltom Program studi Biologi (Bioteknologi), Universitas Surabaya Jalan Raya Kaliru.ngkut-
Lebih terperinciKEANEKARAGAMAN DAN AKTIVITAS MIKROBA DI KAWASAN CAGAR BIOSFER GIAM SIAK KECIL-BUKIT BATU: SEBAGAI INDIKATOR TERHADAP TEKANAN PENGGUNAAN LAHAN
LAPORAN PENELITIAN TAHUN KE III HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN SESUAI PRIORITAS NASIONAL BATCH II KEANEKARAGAMAN DAN AKTIVITAS MIKROBA DI KAWASAN CAGAR BIOSFER GIAM SIAK KECIL-BUKIT BATU: SEBAGAI INDIKATOR
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di
18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di Laboratorium Kimia, Jurusan Pendidikan Kimia dan Laboratorium Mikrobiologi
Lebih terperinci3. METODOLOGI PENELITIAN
12 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan mulai dari bulan Juni hingga November 2011. Pengambilan sampel tunikata dan air dilakukan di Pulau
Lebih terperinciIDENTIFIKASI MIKROBA. Evi Umayah Ulfa
IDENTIFIKASI MIKROBA Evi Umayah Ulfa Metode Identifikasi Mikroba Fenotip Identifikasi/ karakterisasi mikroba berdasarkan informasi hasil ekspresi gen (morfologi,pewarnaan,biokimia) Genotip Identifikasi/karakterisasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif meliputi karakteristik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel air sumur diambil di rumah-rumah penduduk
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pada penelitian ini sampel air sumur diambil di rumah-rumah penduduk sekitar Kecamatan Semampir Surabaya dari 5 kelurahan diantaranya Ujung, Ampel,
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel Ikan Patin a. Kolam pendederan b. Kolam pembesaran c. Kolam indukan Gambar lokasi pengambilan sampel pada Kecamatan Lau Bekri a. Kolam pendederan b. Kolam
Lebih terperinci4 Hasil dan Pembahasan
4 Hasil dan Pembahasan Danau Kakaban menyimpan berbagai organisme yang langka dan unik. Danau ini terbentuk dari air laut yang terperangkap oleh terumbu karang di sekelilingnya akibat adanya aktivitas
Lebih terperinci