BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
|
|
- Hadian Hermanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak pada umumnya adalah suatu anugerah Tuhan yang sangat berharga dan harus dijaga dengan baik agar mampu melewati setiap fase tumbuh kembang dalam kehidupannya. Pada hakekatnya setiap anak yang dilahirkan didunia ini merupakan makhluk suci, bersih, dan baik. Setiap anak yang lahir didunia ini bagaikan kertas kosong yang siap menerima isi berupa tulisan-tulisan bernama ilmu yang dapat mereka pelajari selama kehidupan mereka dan berguna bagi kehidupan mereka dimasa-masa selanjutnya. Keberadaan anak dalam kehidupan baik sebagai sosok individu maupun sebagai makhluk sosial pastilah memiliki perbedaan yang sangat mendasar antara satu anak dengan anak lainnya. Berkaitan dengan derajat perbedaan antar individu tersebut perlu diingat bahwa perbedaan tersebut masuk dalam segi kualitas atau ciriciri yang dimana aspek-aspek tingkah laku tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor dan bukan merupakan perbedaan secara absolute. Namun derajat perbedaan tersebut dikarenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan kualitas seorang anak. Faktor tersebut bisa berupa faktor eksternal (lingkungan sosial, keluarga, dsb) maupun oleh faktor internal (intelegensi, kognitif, motivasi diri, dsb). Apalagi didalam diri anak / individu sendiri ada bermacam-macam aspek perbedaan dalam diri mereka, sedangkan tidak ada aspek yang bisa berdiri sendiri. Maka berfungsinya satu sifat pada anak akan dapat mempengaruhi berfungsinya sifatsifat yang lainnya serta sifat tesebut akan membentuk pola tingkah laku anak tersebut sebagai seorang individu, perbedaan individual tersebut dapat dikategorikan dalam aspek-aspek 1) Perbedaan fisik : usia, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, kemampuan bertindak 2) Perbedaan sosial termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga, suku 3) Perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat dan sikap 4) Perbedaa intelegensi dan kemampuan dasar 5) Perbedaan commit 1 to user
2 2 kecakapan atau kepandaian di sekolah. Garry & Oxendine (dalam Chasiyah, dkk: 2009) Perbedaan diatas memang wajar terjadi pada setiap anak yang ada di dunia ini, namun perbedaan ini mengisyaratkan bahwa apabila anak diberikan stimulus serta pendidikan yang baik serta tepat sesuai dengan bakat, minat serta kemampuan anak maka bisa dipastikan anak mampu mengembangkan kemampuan dirinya secara optimal baik dari sisi kognitif, afektif maupun motorik. Hal ini tentu dapat dicapai jika keadaan anak adalah normal dengan kata lain anak tidak mengalami hambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan dalam segala aspek kehidupan anak. Sebaliknya jika anak mengalami hambatan atau gangguan perkembangan baik secara fisik maupun mental sudah dapat dipastikan mereka akan sulit mengembangkan potensi-potensi yang mereka miliki, jika penangananya disamakan dengan anak normal pada umumnya. Anak dengan hambatan perkembangan dan pertumbuhan baik dari segi fisik maupun mental ini sering disebut dengan anak berkebutuhan khusus/anak luar biasa/penyandang cacat. Yaitu setiap orang yang mempunyai kelainan atau penyimpangan fisik dan atau mental yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan untuk melakukan sesuatu aktifitas secara selayaknya. Penyimpangan yang dimaksud dapat terletak pada aspek fisik / kondisi fisik, mental / kemampuan mental, dan emosi / sosial. Kelainan fisik yang ada pada penyandang cacat dapat meliputi (a) tunanetra, (b) tunarungu dan wicara, dan (c) tunadaksa. Sedangkan kelainan mental / kemampuan mental dapat bersifat (a) di atas normal, (b) di bawah normal, penyimpangan di atas normal terjadi pada mereka yang memiliki kemampuan yang luar biasa seperti mereka yang gifted,talented, dan superior, sementara penyimpangan mental yang bersifat di bawah normal ialah yang termasuk mereka yang memiliki kemampuan mental rendah. (Salim, 2007) Anak Berkebutuhan Khusus ini membutuhkan penanganan yang berbeda dengan anak-anak normal lainnya. Bukan hanya penanganan untuk mengatasi
3 3 gangguan yang dimiliki namun juga penanganan dalam hal pendidikan yang harus disesuaikan dengan kebutuhan, kemampuan, serta bakat anak. Sehingga apa yang ada pada anak dapat dikembangkan secara optimal untuk bekal anak dalam menghadapi kehidupan sosial secara mandiri. Pendidikan adalah salah satu modal utama seseorang dalam mencapai setiap tujuan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana dengan tujuan untuk mewujudkan suasana belajar yang mengembangkan potensi peserta didik secara aktif. Pengembangan potensi secara optimal akan membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Artinya adalah, akan terbentuk sumber daya manusia yang produktif yaitu mampu menghasilkan karya secara mandiri. Pendidikan merupakan hak asasi setiap individu, hal ini telah termaktub dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Indonesia sendiri merupakan salah satu Negara berkembang yang sangat memperhatikan pendidikan, hal ini ditunjukan dengan adanya peraturan wajib belajar 9 tahun bagi seluruh warga negara Indonesia. Negara Indonesia telah merumuskan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 3 dimana dijelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sejalan dengan peraturan di atas, maka munculah paradigma baru dalam dunia pendidikan, yaitu setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan warga disini terlepas dari mereka yang normal maupun mereka yang memiliki keterbatasan atau kebutuhan khusus. Setiap orang memerlukan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan diri sesuai bakat dan minat setiap peserta didik.
4 4 Istilah ini lebih dikenal dengan istilah pendidikan untuk semua atau (Education For All). Education For All berarti pendidikan yang tidak memandang batas usia, tingkat ekonomi, etnis budaya, agama, bahasa, serta kondisi jasmani dan rohani peserta didik. Paradigma tersebut mengemban visi tentang pemerataan pendidikan, serta proses pendidikan yang terbuka dan demokratis. Secara global visi tersebut menjadi bagian dari berbagai hal yang dideklarasikan pada skala internasional. Pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus telah dicantumkan dan ditegaskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 5 Tentang Pendidikan Khusus, bahwa pendidikan khusus merupakan pendidikan untuk peserta didik yang memiliki hambatan maupun kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah. Dengan adanya perubahan pandangan mengenai pendidikan khusus bagi anak berkebutuhan khusus (ABK), baik dari segi fisik, emosional, sosial, sensoris dan inteligensi maka menunjukkan bahwa mereka juga memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan yang layak seperti anak normal pada umumnya di sekolah reguler. Hal ini biasa dikenal dengan istilah pendidikan inklusi. Pendidikan inklusi sebagai sistem layanan pendidikan yang mempersyaratkan agar semua anak dengan kebutuhan khusus dapat dilayani di sekolah-sekolah terdekat, dikelas regular bersama teman-teman seusianya. Oleh karena itu ditekankan adanya restrukturisasi sekolah sehingga menjadi komunitas pendukung pemenuhan kebutuhan khusus bagi setiap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Artinya dalam pendidikan inklusi dibutuhkan dukungan dari semua pihak meliputi para siswa, guru, orang tua, dan masyarakat disekitar lingkungan pendidikan. Melalui pendidikan inklusi anak berkebutuhan khusus di didik bersama dengan anak normal lainnya untuk mengoptimalkan kemampuan serta potensi yang dimilikinya. Hal ini dilandasi kenyataan bahwa di dalam masyarakat terdapat anak
5 5 normal dan anak berkebutuhan khusus yang tidak dapat dipisahkan sebagai suatu komponen yang membentuk komunitas bernama masyarakat. Masalah yang mulai muncul dari berjalannya sistem inklusi ini adalah tidak semua guru reguler pada sekolah inklusi memiliki pemahaman mengenai ABK. Kurang pahamnya guru dalam hal ini dikarenakan guru di sekolah reguler umumnya tidak belajar mengenai Pendidikan Luar Biasa (PLB) dan mereka merupakan guru yang berasal dari disiplin ilmu lain selain PLB. Selain itu sekolah reguler juga pada awalnya tidak dipersiapkan untuk menerima anak berkebutuhan khusus. Keadaan ini jelas berpengaruh terhadap kurangnya kemampuan guru regular dalam membuat kurikulum yang berdiferensiasi dalam bentuk program-program pembelajaran yang didasarkan atas kebutuhan individu siswa tanpa kecuali bagi siswa berkebutuhan khusus.(arum dalam Nurmayanti, 2007) Perubahan pandangan tersebut berdampak luas terhadap lembaga pendidikan terutama perguruan tinggi yang memiliki tanggung jawab dalam mencetak seorang pendidik terutama tenaga pendidik yang dapat ditempatkan di sekolah inklusi yang ditugaskan untuk membantu serta membimbing ABK yang belajar di sekolah inklusi sehingga mampu mengembangkan kemampuan yang dimiliki secara optimal. Salah satunya Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB). Pendidikan Luar Biasa ialah cabang ilmu pendidikan yang berkonsentrasi terhadap penanganan serta pengajaran bagi ABK. Lulusan PLB ini biasanya mengajar di Sekolah Luar Biasa ( SLB ), namun seiring munculnya paradigma pendidikan inklusi di Indonesia maka keterlibatan guru PLB sebagai tenaga pengajar sekarang tidak hanya berkecimpung di SLB namun dituntut pula untuk mampu menjalankan profesinya diluar SLB salah satunya di sekolah reguler atau lembaga penyelenggara pendidikan inklusif. Hal ini dikarenakan Pendidikan Luar Biasa (PLB) memiliki dasar ilmu yang relevan dengan kebutuhan peserta didik sehingga pelayanan pendidikan yang diberikan bisa sesuai dengan kebutuhan setiap siswa. Oleh karena itu PLB menjadi sangat penting keberadaannya dalam mendukung program penyelenggaran pendidikan inklusi di sekolah reguler. Karena
6 6 itu hendaknya sekolah regular penyelenggara pendidikan inklusi juga menjalin kerjasama dengan pihak SLB sebagai pusat sumber (resource center). Keterlibatan guru PLB sebagai pendukung terselenggaranya pendidikan inklusif melahirkan satu profesi baru yang dikenal dengan Guru Pembimbing Khusus (GPK). Guru pembimbing khusus bukan merupakan guru kelas, bukan guru mata pelajaran, bukan guru pembimbing dan penyuluh. GPK adalah guru yang memiliki kualifikasi atau latar belakang pendidikan luar biasa yang bertugas menjembatani kesulitan ABK dan guru kelas atau mapel dalam proses pembelajaran serta melakukan tugas khusus yang tidak dilakukan oleh guru pada umunya. Tugas khusus tersebut adalah tugas yang berkaitan dengan kebutuhan khusus ABK. Dalam konsep penyelenggaraan sistem pendidikan inklusif peran GPK sangat penting. Mereka berfungsi membantu guru-guru di sekolah umum tentang bagaimana berinteraksi dengan siswa berkebutuhan khusus, serta membantu guru kelas serta pihak sekolah dalam menentukan pelayanan dan deferensiasi kurikulum yang disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan khusus siswa didik. Dukungan dalam tersedianya tenaga GPK dalam penyelenggaraan layanan pendidikan inklusif ditunjukan dari kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang tercantum pada pasal 10 Permendiknas 70 tahun 2009 bahwa pemerintah kabupaten/ kota wajib menyediakan paling sedikit 1 (satu) orang pembimbing khusus pada satuan pendidikan yang ditunjuk untuk menyelenggarakan pendidikan inklusif. Hasil studi terdahulu menunjukkan bahwa di beberapa kota yang mencanangkan pendidikan inklusi masih terdapat keberagaman pemahaman dalam implementasi pelayanan yang diberikan oleh guru pembimbing khusus baik dari jenjang SD hingga SMA, seperti keberagaman dalam kegiatan untuk identifikasi dan asessmen siswa di awal masuk sekolah hingga implementasi dalam pelayanan pendidikan khususnya untuk anak berkebutuhan khusus yang berada di sekolah inklusi itu sendiri serta adanya tuntutan dalam penguasaan seluruh materi pembelajaran dari jenjang SD hingga SMA.
7 7 Khusus bagi guru Sekolah Dasar (SD) selama ini disiapkan untuk mengajar siswa-siswi yang ada di SD. Pada umumnya para siswa di SD adalah anak-anak normal yang tidak memiliki kelainan/penyimpangan yang signifikan (berarti) baik dalam segi fisik, intelektual, sosial, emosional, dan/atau sensoris. Mereka pada umumnya memiliki kondisi fisik, intelektual, sosial, emosional, dan/atau sensoris yang relatif homogeny. Sehingga pada akhirya pemberian pelayan yang bersifat kompesantoris belum optimal diberikan kepada ABK. Bahkan dalam beberapa penelitian terdapat kenyataan bahwa belum semua sekolah yang ditunjuk sebagai penyelenggara pendidikan inklusif menyediakan layanan dari Guru Pembimbing Khusus (GPK) yang dianjurkan sebagaimana mestinya. Baik atau kurangnya pelayanan pendidikan ABK di dalam sekolah inklusi tidak lepas dari peran serta guru pembimbing khusus dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Hal ini dikarenakan guru pembimbing khusus (GPK) adalah seseorang yang memiliki peran serta bertanggungjawab sebagai penjembatan antara guru kelas atau guru mata pelajaran serta pihak sekolah reguler yang menyelenggarakan pendidikan inklusi dengan anak berkebutuhan khusus (ABK) yang berada di sekolah inklusi tersebut. Oleh karena permasalahan tersebut serta sejalan dengan pendeklarasian kota Solo sebgai salah satu kota inklusi. Maka Peneliti tertarik untuk mengambil judul Peran Guru Pembimbing Khusus (GPK) dalam Upaya Meningkatkan Pelayanan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Pada Sekolah Dasar Inklusi di Kota Solo Tahun Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat menyajikan bentuk pelaksanaan atas peran GPK dalam memberikan layanan pendidikan kepada siswa berkebutuhan khusus khususnya di beberapa sekolah dasar yang menyediakan layanan inklusi di kota Solo sehingga dapat meningkatkan pelayanan pendidikan bagi ABK di sekolah dasar inklusi hingga tercapai pelayanan pendidikan secara optimal dan sesuai mestinya.
8 8 B. Rumusan Masalah Sesuai judul dan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana peran GPK dalam upaya meningkatkan pelayanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus di sekolah dasar yang menyelenggarakan pendidikan inklusi di kota Solo? C. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut : Mengetahui peran GPK dalam implementasi pelayanan pendidikan anak berkebutuhan khusus di Sekolah Dasar yang menyelenggarakan pendidikan inklusif sehingga tercapai peningkatan pelayanan yang optimal serta sesuai dengan kebutuhan masing-masing ABK yang berada di sekolah dengan seting inklusif di kota Solo. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain: 1. Manfaat Teoritis: Hasil dari penelitian ini yaitu dapat memberikan wawasan mengenai tugas serta peran guru pembimbing khusus dalam memberikan layanan kepada siswa berkebutuhan khusus di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif sehingga sekolah inklusi dapat meningkatkan layanan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki kebutuhan khusus dan diharapkan penelitian ini bisa dijadikan bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini bermanfaat bagi: a. Pakar pendidikan, Guru Reguler, dan GPK 1) Sebagai masukan dalam memperbaiki pola pendidikan inklusif di Indonesia.
9 9 2) Dapat dijadikan bahan evaluasi kinerja GPK dalam memberikan pelayanan terhadap siswa berkebutuhan khusus di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif. 3) Dapat menjadi bahan evaluasi bagi guru baik GPK maupun Guru kelas dalam penggunaan metode - metode yang lebih variatif selama proses pengajaran disesuaikan dengan kebutuhan siswa baik siswa normal maupun yang berkebutuhan khusus sehingga mampu meningkatkan pelayanan pendidikan untuk mencapai hasil optimal sesuai tujuan akhir setiap pembelajaran. 4) Dapat meningkatkan pemahaman GPK dalam upaya meningkatkan mutu pribadi dan pelayanan terhadap siswa berkebutuhan khusus di sekolah penyelenggara pendidikan inklusi. 5) Sebagai bekal dalam mempersiapkan peninjauan kembali kebijakan sistem inklusi dari semua aspek secara matang. b. Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat membantu sekolah dalam memberikan memahami tugas serta peran GPK dalam proses pelayanan pendidikan pada anak berkebutuhan khusus, serta membantu sekolah dalam memberikan pemahaman tentang tugas-tugas seorang GPK dalam pelayanan ABK di sekolah inklusi kepada orang tua, murid, serta masyarakat sekitar. c. Peneliti 1) Dapat memberikan wawasan mengenai tugas serta peran GPK dalam pelayanan yang diberikan kepada siswa berkebutuhan khusus di sekolah reguler dalam setting inklusi. 2) Dapat menambah pengalaman serta pengetahuan dalam mengetahui peran - peran GPK dalam pemberian pelayanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus di beberapa sekolah yang memberlakukan sistem inklusi.
BAB I PENDAHULUAN. untuk semua (Education For All) yang berarti pendidikan tanpa memandang batas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Adanya perubahan paradigma baru tentang pendidikan, yaitu pendidikan untuk semua (Education For All) yang berarti pendidikan tanpa memandang batas usia, tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kuat, dalam bentuk landasar filosofis, landasan yuridis dan landasan empiris.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penddikan adalah hak setiap warga negara. Negara berkewajiban menyelenggarakan pendidikan untuk semua warga negaranya tanpa diskriminasi. Pendidikan untuk semua diwujudkan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR STRATEGIK PEMEROLEHAN BAHASA ANAK TUNARUNGU ( Studi kasus di SLB B Karnnamanohara Yogyakarta ) T E S I S
FAKTOR-FAKTOR STRATEGIK PEMEROLEHAN BAHASA ANAK TUNARUNGU ( Studi kasus di SLB B Karnnamanohara Yogyakarta ) T E S I S oleh : FARIDA YULIATI NIM : Q 100 050 061 Program Studi : Magister Manajemen Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam meningkatkan sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam meningkatkan sumber daya manusia unggul dan kompetitif dalam upaya menghadapi tantangan perubahan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk mempersiapkan kesuksesan dimasa depan. Pendidikan bisa diraih dengan berbagai cara salah satunya
Lebih terperinci2015 PENGARUH METODE DRILL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMAKAI SEPATU BERTALI PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 3 SDLB DI SLB C YPLB MAJALENGKA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hak asasi setiap warga Negara Indonesia dan untuk itu setiap warga Negara termasuk anak berkebutuhan khusus berhak memperoleh pendidikan yang bermutu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia untuk menjamin keberlangsungan hidupnya agar lebih bermartabat. Pendidikan diberikan kepada seorang anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Sisdiknas Nomor : 20 Tahun 2003 Bab 1 pasal
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menurut Undang-Undang Sisdiknas Nomor : 20 Tahun 2003 Bab 1 pasal (1) dinyatakan bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam upaya mewujudkan tujuan
Lebih terperinci2015 PENGEMBANGAN PROGRAM PUSAT SUMBER (RESOURCE CENTER) SLBN DEPOK DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA DEPOK
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan memiliki arti yang cukup penting dalam membangun karakter suatu bangsa. Pendidikan yang merata diberbagai wilayah di Indonesia diharapkan mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan sarana untuk membentuk peserta didik sebagai generasi penerus bangsa yang lebih berkualitas. Hal ini bertujuan untuk membentuk kepribadian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan dari seni dan budaya manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu perubahan atau perkembangan
Lebih terperinciAHMAD NAWAWI JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UPI BANDUNG 2010
AHMAD NAWAWI JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UPI BANDUNG 2010 SIAPAKAH? ANAK LUAR BIASA ANAK PENYANDANG CACAT ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PENDIDIKAN INKLUSIF Pendidikan inklusif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Maha Esa dan berbudi pekerti luhur. Sebagaimana yang diamanatkan Undang-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan, baik dalam kehidupan keluarga ataupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan bertujuan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini zaman semakin berkembang pesat, hal ini ditandai dengan adanya globalisasi. Globalisasi berarti tiap negara bebas untuk mengembangkan usaha di negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus berkembang. Persaingan semakin ketat dan masyarakat dituntut untuk dapat bersaing dalam menghadapi tantangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang sosial dan lain sebagainya, sehingga memberikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini setiap Negara di seluruh dunia semakin terbuka dalam segala bidang usaha seperti bidang politik, bidang industri, bidang pendidikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Karena keberhasilan pendidikan sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Karena keberhasilan pendidikan sebagai faktor penentu tercapainya tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kebutuhan penting dalam perkembangan anak karena, pendidikan merupakan salah satu wahana untuk membebaskan anak dari keterbelakangan, kebodohan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berperan penting dalam usaha menciptakan masyarakat yang beriman, berakhlak mulia, berilmu serta demokratis dan bertanggungjawab. Pendidikan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Galih Wiguna, 2014
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara terencana, sistematis, dan logis.pendidikan diharapkan dapat membentuk sumber daya manusia yang siap menghadapi kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan suatu bangsa karena menjadi modal utama dalam pengembangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menjadi kebutuhan paling dasar untuk membangun kehidupan suatu bangsa karena menjadi modal utama dalam pengembangan sumber daya manusia. Bangsa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya
1 1.1 Latar belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendukung utama bagi tercapainya sasaran pembangunan manusia Indonesia yang bermutu adalah pendidikan yang bermutu. Dengan pendidikan yang bermutu kita bisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mampu mengemban tugas yang dibebankan padanya, karena
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan upaya yang dapat mengembangkan potensi manusia untuk mampu mengemban tugas yang dibebankan padanya, karena hanya manusia yang dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh pendidikan dan yang ditegaskan dalam Undang-Undang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Pendidikan bertujuan membentuk manusia yang bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa berbudi pekerti luhur. Sebagaimana yang diamanatkan UndangUndang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak terkecuali bagi anak luar biasa atau anak berkebutuhan khusus. Dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hak asasi yang paling mendasar bagi setiap manusia, tidak terkecuali bagi anak luar biasa atau anak berkebutuhan khusus. Dalam Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayu Dwi Sulistiyo, 2014
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia mengalami suatu kemajuan sehingga berpengaruh pula kepada bidang pendidikan. Pendidikan ini diharapkan mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang termasuk anak berkebutuhan khusus, hal ini dapat pula diartikan sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan inklusif adalah pendidikan yang berusaha menjangkau semua orang termasuk anak berkebutuhan khusus, hal ini dapat pula diartikan sebagai upaya meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya diskriminasi termasuk anak-anak yang mempunyai kelainan atau anak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia agar mampu menjamin keberlangsungan hidupnya agar lebih bermartabat. Karena itu negara memiliki kewajiban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pendidikan yang bermutu merupakan ukuran keadilan, pemerataan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya merupakan bagian dari hak asasi manusia dan hak setiap warga negara yang usaha pemenuhannya harus direncanakan dan dijalankan dan dievaluasi
Lebih terperinciINOVASI MODEL PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI SEKOLAH DASAR Oleh AGUNG HASTOMO
INOVASI MODEL PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI SEKOLAH DASAR Oleh AGUNG HASTOMO agung_hastomo@uny.ac.id Abstrak Artikel dengan judul Model penanganan Anak Berkebutuhan Khusus di sekolah akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus telah dicantumkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Lebih terperinciINOVASI MODEL PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI SEKOLAH DASAR OLEH AGUNG HASTOMO
INOVASI MODEL PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI SEKOLAH DASAR OLEH AGUNG HASTOMO INOVASI MODEL PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI SEKOLAH DASAR Oleh AGUNG HASTOMO agung_hastomo@uny.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan modal utama dalam pembangunan bangsa Indonesia untuk dapat bertahan di era globalisasi. Peningkatan kualitas sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan luar biasa merupakan pendidikan bagi peserta didik yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu kenyataan dalam kehidupan bahwa semua manusia yang lahir perlu mendapatkan pendidikan, karena pendidikan merupakan langkah yang tepat dalam rangka memupuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk suatu profesi, tetapi mampu menyelesaikan masalah-masalah yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia serta untuk menyiapkan generasi masa kini sekaligus yang akan datang. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran penting dalam kehidupan. Bangsa yang maju selalu diawali dengan kesuksesan di bidang pendidikan serta lembaga pendidikan sebagai
Lebih terperinci2015 STUD I D ESKRIPTIF PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PEND IDIKAN JASMANI D I SLB-A CITEREUP
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap negara yang sudah merdeka sudah sepatutnya negara tersebut mampu untuk membangun dan memperkuat kekuatan sendiri tanpa harus bergantung pada negara lain. Maka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan salah satu tujuan nasional yang secara tegas dikemukakan dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Tujuan tersebut berlaku bagi
Lebih terperinciPELAKSANAAN PENDIDIKAN INKLUSI DI KABUPATEN PELALAWAN PROVINSI RIAU TAHUN Oleh
PELAKSANAAN PENDIDIKAN INKLUSI DI KABUPATEN PELALAWAN PROVINSI RIAU TAHUN 2016 Oleh SRI DELVINA,S.Pd NIP. 198601162010012024 SLB NEGERI PELALAWAN KEC. PANGKALAN KERINCI KAB. PELALAWAN PROVINSI RIAU TAHUN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizki Panji Ramadana, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hak dasar bagi setiap Warga Negara Indonesia, tak terkecuali bagi anak berkebutuhan khusus. Semua anak berhak mendapatkan pendidikan. Pendidikan
Lebih terperinciDASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DASAR & FUNGSI Pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), baik itu di dalam maupun di luar ruang kelas. Dalam KBM seorang pendidik akan selalu berusaha
Lebih terperinciSUMIYATUN SDN Ketami 1 Kec. Pesantren Kota Kediri
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) RINGAN MELALUI PEMBELAJARAAN KOOPERATIF SETTING INKLUSIF SUMIYATUN SDN Ketami 1 Kec. Pesantren Kota Kediri Abstrak: Salah satu masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekolah Luar Biasa PKK Propinsi Lampung sebagai salah satu sekolah centara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah Luar Biasa PKK Propinsi Lampung sebagai salah satu sekolah centara yang telah ditunjuk untuk menyelenggarakan Sekolah Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis multidimensi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 telah membawa dampak yang luar biasa pada mutu Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia dan juga pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha untuk membudayakan manusia atau memanusiakan manusia, pendidikan amat stategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan jaman yang semakin maju dibidang ilmu maupun teknologi akan membawa dampak kemajuan diberbagai bidang kehidupan, oleh karena itu diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan. dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat,
Lebih terperinciDASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DASAR & FUNGSI Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pendidikan Nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional dalam bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah suatu kegiatan dimana individu terlibat dalam proses dan kegiatannya guna mengembangkan potensi dan mentalnya serta berperilaku berpendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan bangsa. Negara Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu bangsa. Suatu bangsa melalui pendidikan dapat melestarikan dan mengembangkan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah faktor yang sangat mempengaruhi tingkah laku dan kehidupan manusia, karena pendidikan adalah investasi sumber daya manusia dalam jangka panjang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam upaya mewujudkan tujuan nasional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan bernegara, ada yang namanya hak dan kewajiban warga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan bernegara, ada yang namanya hak dan kewajiban warga Negara dengan negaranya begitu juga sebaliknya. Hak dan kewajiban ini diatur dalam undang-undang
Lebih terperinciUNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DASAR & FUNGSI Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pendidikan Nasional
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hak asasi hidup setiap manusia. Oleh karena itu,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hak asasi hidup setiap manusia. Oleh karena itu, setiap manusia memiliki hak untuk memperoleh pendidikan yang layak dan bermutu sesuai
Lebih terperinciPendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.
:: Sistem Pendidikan Nasional Pelaksanaan pendidikan nasional berlandaskan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan
Lebih terperinciK UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Korelasi antara konsep diri dan motivasi berprestasi dengan prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri I Wonosari Gunungkidul Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007 Anik Mukharomah K.7402003 UNIVERSITAS
Lebih terperincipendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses menyiapkan individu untuk mampu menyesuaikan dengan perubahan lingkungan. Pendidikan mempunyai peran penting dalam pembangunan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku organisasi yang merupakan pencerminan dari perilaku dan sikap orang-orang yang terdapat dalam organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan di tanah air selalu dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar dapat menciptakan proses pembelajaran yang dapat mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terjadi diantara umat manusia itu sendiri (UNESCO. Guidelines for
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konflik yang terjadi pada peradaban umat manusia sebagian besar disebabkan oleh ketidakmampuan manusia untuk dapat menerima perbedaan yang terjadi diantara umat manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang berkualitas. Dwi Siswoyo,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan upaya sadar untuk mengembangkan kemampuan peserta didik baik di dalam maupun di luar sekolah yang berlangsung seumur hidup. Melalui pernyataan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. 1. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH 1. Latar Belakang Masalah Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3 berbunyi : Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memandang latar belakang maupun kondisi yang ada pada mereka. Meskipun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang amat menentukan, tidak hanya bagi perkembangan dan perwujudan diri individu tetapi juga bagi pembangunan suatu bangsa dan negara.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, bangsa Indonesia sedang mengerahkan segala daya upaya untuk melakukan pembangunan di segala bidang demi terwujudnya masyarakat adil dan makmur berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional, bab IV ayat 5 yang menyebutkan : Setiap warga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea 4 dinyatakan bahwa negara bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Upaya mewujudkan tujuan tersebut, setiap warga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat telah membawa konsekuensi bagi dunia pendidikan agar segera
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan kehidupan masyarakat telah membawa konsekuensi bagi dunia pendidikan agar segera melakukan berbagai upaya
Lebih terperinciD S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A
UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Sosialisasi KTSP DASAR & FUNGSI PENDIDIKAN NASIONAL Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang kehidupan. Hal ini menuntut adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk terdiri dari berbagai suku, ras, adat istiadat, bahasa, budaya, agama, dan kepercayaan. Fenomena tersebut sebenarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan yang dilakukan untuk mencapai kualitas Sumber Daya Manusia perlu disiapkan peserta didik yang mau bekerja keras, memiliki kemampuan, keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Sumber daya manusia yang berkualitas tercipta dari proses pendidikan yang baik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan masyarakat. Secara umum pendidikan sangat berperan dalam meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maju mundurnya suatu bangsa ditandai oleh sumber daya manusia yang bermutu. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang bermutu, itu diperlukan suatu upaya melalui
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan sebagaimana yang telah tercantum dalam
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusianya. Untuk mewujudkan sumber daya yang berkualitas maka diperlukan suatu tujuan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ghea Anggraini, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi anak luar biasa bertujuan mengembangkan kemampuan anak seoptimal mungkin dalam berbagai aspek, baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yang sangat penting. Semua orang dari kalangan mana pun akan membenarkan pernyataan ini. Berbekal pendidikan yang memadai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal penting untuk menentukan maju mundurnya suatu bangsa karena kemajuan suatu bangsa juga didukung oleh sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia, sebab pendidikan merupakan wahana atau salah satu instrumen yang digunakan bukan saja
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 yang menjelaskan tentang dasar, fungsi dan tujuan sisdiknas yaitu sebagai berikut: Pendidikan
Lebih terperinciPEMBINAAN DISIPLIN ANAK TUNA GRAHITA DI SEKOLAH. (Studi Kasus di SLB Pelita Bangsa Kesamben Jombang) SKRIPSI
PEMBINAAN DISIPLIN ANAK TUNA GRAHITA DI SEKOLAH (Studi Kasus di SLB Pelita Bangsa Kesamben Jombang) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinci2014 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL PADA KETERAMPILAN MEMBUAT SPAKBOR KAWASAKI KLX 150 MENGGUNAKAN FIBERGLASS DI SMALB-B
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan mempunyai tugas untuk menghasilkan generasi yang baik, manusia manusia yang lebih berbudaya, manusia sebagai individu yang memiliki kepribadian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hak dasar warga negara. Pendidikan merupakan salah satu
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menjadi hak dasar warga negara. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam mencerdaskan kehidupan dan untuk memajukan kesejahteraan bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha untuk memanusiakan manusia itu sendiri, yaitu membudayakan manusia. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk dapat saling mengisi dan saling membantu satu dengan yang lain.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia karena dibekali memiliki akal budi, kepribadian serta kecerdasan yang membedakannya dengan makhluk lainnya.
Lebih terperinciBAB I. A. Latar Belakang Masalah
BAB I A. Latar Belakang Masalah Pendidikan harus mendapatkan dukungan untuk menjalankan fungsi penyelenggaraannya bagi masyarakat dengan sebaik-baiknya. Fungsi pendidikan baik bersifat formal maupun non
Lebih terperinciumum yang muncul adalah rendahnya mutu kegiatan belajar siswa seperti adanya siswa yang ingin mencapai target hanya sekedar lulus dalam sekolah,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan kemajuan peradaban suatu bangsa erat hubungannya dengan pendidikan, adanya perubahan pendidikan yang bukan hanya sebagai sarana untuk menyampaikan
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
PENGARUH PERSEPSI MENGENAI HAK DAN KEWAJIBAN MAHASISWA DAN MOTIVASI MENGIKUTI PERKULIAHAN TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN AKADEMIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lembaga yang mencetak tenaga kerja mempunyai tanggung jawab dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi sekarang ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat, oleh karena itu dibutuhkan tenaga - tenaga kerja yang terampil dan profesional.
Lebih terperinci