PENGARUH TANDUR LIEN PASKA SPLENEKTOMI TERHADAP KADAR IMMUNOGLOBULIN G, A DAN M SERUM PADA TIKUS WISTAR

Transkripsi

1 USULAN PENELITIAN PENGARUH TANDUR LIEN PASKA SPLENEKTOMI TERHADAP KADAR IMMUNOGLOBULIN G, A DAN M SERUM PADA TIKUS WISTAR WAYAN EKA WINARKA NIM : PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2017 i

2 ABSTRAK PENGARUH TANDUR LIEN PASKA SPLENEKTOMI TERHADAP KADAR IMMUNOGLOBULIN G, A DAN M SERUM PADA TIKUS WISTAR Masih terdapat kontroversi mengenai pengaruh tandur lien paska splenektomi terhadap fungsi immunologi. Asplenia dapat menurunkan kemampuan respon imun adaptif dan humoral. Kejadian OPSI yang terjadi paska splenektomi memiliki insiden 5 % dan mortalitas 38-70%. Pada penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui pengaruh tandur lien terhadap kadar immunoglobulin G, A dan M serum tikus wistar. Rancangan penelitian ini adalah Randomized Post Test Only Control Group Design. 36 ekor tikus wistar dewasa dibagi menjadi dua kelompok, yakni splenektomi (kontrol) dan tandur lien (perlakuan). Sembilan minggu setelah dilakukan tindakan, masing-masing tikus akan diambil sampel darahnya, dan dilakukan pemeriksaan immunoglobulin serum. Setelah diobservasi selama sembilan minggu, tikus diambil sampel darah untuk diperiksa kadar immunoglobulin serum. Dari hasil pemeriksaan, kadar immunoglobulin serum pada kelompok tandur lebih tinggi dibanding kelompok splenektomi, namun hanya IgM yang berbeda signifikan (0.428 ± vs ± 0.071, P< 0,05). Kata Kunci: Tandur lien, Overwhelming post splenectomy infection, Immunoglobulin ii

3 ABSTRACT THE EFFECT OF SPLEEN AUTO-TRANSPLANTATION AFTER SPLENECTOMY ON LEVEL OF IMMUNOGLOBLIN G, A, AND M SERUM IN MICE Asplenia patients in a state of decreased ability to obtain and humoral adaptive immune response. The incidence of overwhelming post splenectomy infection (OPSI) of 5 percent and percent mortality. The role of the influence of post-splenectomy auto-transplantation against immunological function remains controversial to do research on the impact of post splenectomy auto-transplantation on levels of serum immunoglobulin G, A and M in wistar rats. The study design Randomized Post Test Only Control Group Design uses 36 adult Wistar rats. Divided into two groups, namely auto-transplantation (treatment) and without auto-transplantation (control). Nine weeks after the action, each rat blood samples and examined serum levels of immunoglobulin. Obtained serum immunoglobulin levels in the group of graft lien higher than the group without auto-transplantation, but only IgM were significantly different (0428 ± 0092 vs 0208 ± 0071, P <0.05). Auto-transplantation action can be selected as one way to maintain the function of the spleen after splenectomy. Keywords: Auto-transplantation, Overwhelming post splenectomy infection, Immunoglobulin iii

4 DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i ABSTRAK... ii ABSTRACT... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR BAGAN... vii DAFTAR SINGKATAN... xviii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Tujuan umum Tujuan khusus Manfaat Penelitian Manfaat ilmiah Manfaat praktis... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Lien Fungsi Immunologis Lien Respon Imun Humoral Tandur Lien Paska Total Splenektomi Total Splenektomi Overwhelming Post Splenectomy Infection Tindakan Tandur Lien BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS Kerangka Berpikir Konsep Konsep Hipotesis Penelitian iv

5 BAB IV METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penentuan Sumber Data Sampel Penelitian Besar Sampel Teknik Pengalokasian Sampel Kriteria inklusi Kriteria eksklusi Variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel Bahan dan Instrumen Penelitian Prosedur Penelitian Perlakuan Pada Tikur dan Prosedur Pembedahan Pengukuran Kadar Immunoglobulin Alur Kerja Penelitian Analisis Data DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN v

6 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar. 1 Anatomi makroskopis lien... 5 Gambar. 2 Vaskularisasi dan hubungan antar visceral dengan lien... 6 Gambar. 3 Struktur, fungsi dan populasi sel dari 3 kompartemen... 7 Gambar. 4 Aktivasi limposit Gambar. 5 Respon immune humoral Gambar 6. Teknik tandur lien vi

7 DAFTAR BAGAN Halaman Bagan. 1 Kerangka konsep penelitian Bagan. 2 Rancangan penelitian Bagan. 3 Alur Kerja Penelitian vii

8 DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG IgA IgG IgM OPSI CT-Scan : Immunoglobulin A : Immunoglobulin G : Immunoglobulin M : Overwhelming post splenectomy infection : Computerized Tomography Scan viii

9 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Lien merupakan organ limpatik yang berfungsi sebagai filter fagositik dan respon imun humoral, berasal dari differensiasi jaringan mesenkimal mesogastrium dorsale dengan berat rata-rata 75 hingga 100 gram dan ukuran 12 x 7 x 4 sentimeter pada orang dewasa. Terletak di abdomen kuadran kiri atas, antara kosta 9 hingga 11. Organ limfatik lainnya yang berperan terhadap produksi limfosit T adalah timus. Jika terdapat antigen yang masuk, maka timus akan memproduksi limfosit T, dimana limfosit T ini akan diaktivasi oleh lien sebagai antibodi spesifik humoral (Pai, 2014). Tindakan total splenektomi dapat membuat pasien dalam keadaan asplenia, dimana menurunnya kemampuan respon imun adaptif dan humoral serta penurunan kemampuan opsonisasi dan fagositosis antigen. Sepsis pasca total splenektomi pada anak pertama kali diperkenalkan oleh King dan Schumacher tahun 1952 dengan istilah overwhelming post splenectomy infection (OPSI). Disebabkan terutama oleh organisme S. Pneumoniae, N. Meningitidis, dan H. influenzae tipe B. Keadaan yang sama juga ditemukan pada orang dewasa beberapa tahun pasca total splenektomi (Okabayashi, 2008). Insiden bervariasi tergantung organisme penyebab dan risiko OPSI sebesar 5 1 ix

10 2 persen.pencegahan atau menurunkan resiko telah dilakukan dengan vaksin dan pemberian antibiotik spektrum luas secara berkala, namun angka mortalitas mencapai 38 hingga 70 persen Prevalensi antara anak sebesar 3,2 persen dan dewasa sebesar 3,3 persen, tidak didapatkan perbedaan yang bermakna. Namun angka kematian pada anak lebih tinggi (1,7 persen) dibandingkan pasien dewasa (1,3 persen). (Sinwar, 2014). Terdapat alternatif untuk mencegah OPSI paska splenektomi yakni dengan melakukan tindakan tandur lien. Beberapa penelitian menyatakan lien yang telah di tandur pada omentum secara bertahap dapat mengantikan fungsi lien hingga seutuhnya, dibuktikan melalui CT scan abdomen tampak pedikel omentum tumbuh dengan neovaskularisasidanscientigraphy dengan menggunakan Technetium 99m Sulfur Colloid akan terlihat gambaran Howell-Jolly bodies. Namun hal ini masih kontroversi, diharapkan penelitian ini dapat membuktikan apakah tandur lien masih layak untuk dilakukan atau tidak. Pembuktian dengan pemeriksaan kadar immunoglobulin-g, A dan M pasca total splenektomi yang dilakukan tandur lien dan tidak dilakukan tandur, selanjutnya evaluasi pada minggu ke sembilan. Penelitian dilakukan pada tikus wistar sebagai penganti manusia dalam sampel penelitian. x

11 3 1.2Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Apakah kadar serum immunoglobulin-g lebih tinggi pada tikus wistar yang dilakukan tandur lien daripada tidak tandur lien pasca total splenektomi? 2. Apakah kadar serum immunoglobulin-a lebih tinggi pada tikus wistar yang dilakukan tandur lien daripada tidak tandur lien pasca total splenektomi? 3. Apakah kadar serum immunoglobulin-m lebih tinggi pada tikus wistar yang dilakukan tandur lien daripada tidak tandur lien pasca total splenektomi? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan Umum Mengetahui adanya pengaruh tandur lien pasca total splenektomi terhadap kadar serum immunoglobulin-g, A dan M pada tikus wistar Tujuan Khusus 1. Mengetahui kadar serum immunoglobulin-g lebih tinggi pada tikus wistar yang dilakukan tandur lien daripada tidak tandur lien pasca total splenektomi? 2. Mengetahui kadar serum immunoglobulin-a lebih tinggi pada tikus wistar yang dilakukan tandur lien daripada tidak tandur lien pasca total splenektomi? xi

12 4 3. Mengetahui kadar serum immunoglobulin-m lebih tinggi pada tikus wistar yang dilakukan tandur lien daripada tidak tandur lien pasca total splenektomi? 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat ilmiah 1. Hasil penelitian dapat memberikan informasi mengenai terjadi peningkatan atau tidak kadar serum immunoglobulin-g, A dan M pada tandur lien pasca total splenektomi. 2. Menjadi data dasar untuk penelitian selanjutnya yang dilakukan pada manusia dan fokus pada pasien trauma Manfaat Praktis Apabila penelitian ini dapat menunjukkan adanya peningkatan kadarserum immunoglobulin-g, A dan M pada tandur lien pasca total splenektomi. Maka setiap tindakan total splenektomi dilanjutkan dengan tandur lien. xii