BAB IV HASIL PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adakah perbedaan aktivitas belajar siswa pada penerapan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dan Group Investigation (GI). Variabel keaktifan yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi pada Oral Activities yang meliputi: menjawab pertanyaan guru, kemampuan siswa dalam mempresentasikan jawaban atas lembar kerja siswa dalam satu kelompok, dan melaksanakan refleksi terhadap hasil pembelajaran dengan kuis. Wraiting Activities meliputi: Mengerjakan lembar kerja siswa. Listening Activities meliputi: Memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang disampaikan. Mental Activities meliputi: Melaksanakan kegiatan diskusi kelompok, Membahas kuis dan membuat kesimpulan, dan Menanggapi penghargaan yang diberikan oleh guru. Emosional Activities meliputi : Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran, Kesiapan siswa dalam pembentukan kelompok diskusi. Pengukuran keaktifan yang dilakukan dengan lembar observasi dan lembar angket. Lembar observasi digunakan untuk mencatat kegiatan fisik yang muncul sesuai dengan indikator yang dibuat. Sedangkan lembar angket digunakan untuk mengetahui aktifitas apa yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data keaktifan yang diambil dari dua kelompok kelas eksperimen. Data tersebut diambil dari sampel sebanyak 60 sampel tersebut terdiri dari dua kelas yaitu X TKR sebagai kelompok eksperimen 1 yang berjumlah 30 siswa, dan kelas X TSM sebagai kelompok eksperimen 2 yang berjumlah 30 siswa. 55

2 56 Penelitian mengenai perbedaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan GI ditinjau dari aktivitas belajar siswa dalam materi persamaan kedudukan warganegara ini dilaksanakan tiga kali pertemuan, setiap pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran yaitu 2 x 45 menit jadi penelitian ini berlangsung selama 6 x 45 menit untuk kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan maka data yang diperoleh dari hasil penelitian diolah, sehingga didapatkan hasil sebagai berikut: 1. Deskripsi Analisis RPP Deskripsi analisisi RPP memuat apakah RPP pelaksanaan pembelajaran sudah memuat sintak dari model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dan Group Investigation (GI) di kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Analisis RPP ini terdiri dari 25 butir pernyataan dengan pedoman pensekoran 1, 2, 3, dan 4. Skor 1 untuk kriteria kurang, skor 2 untuk kriteria cukup, skor 3 untuk kriteria baik, dan skor 4 untuk kriteria sangat baik. Pedoman penilaian untuk analisis RPP adalah sebagai berikut: = h Hasil yang diperoleh dari penilaian lembar analisis RPP yang dilakukan oleh dua observer pada tanggal 18 Mei 2015 di kelas X TKR sebagai kelas eksperimen 1, pelaksanaan analisis RPP untuk kelas eksperimen 2 pada tanggal 20 Mei 2015 di kelas X TSM yang dilakukan oleh dua observer. Data hasil analisis RPP dapat dilihat pada tabel 4.1 dan tabel 4.2 dan lebih lengkapnya ada pda lampiran 24. Tabel 4.1. Hasil Observasi Analisis RPP kelas eksperimen 1 Observer Nilai Kriteria 1 87 Baik 2 89 Baik Rata-rata 88 Baik

3 57 Berdasarkan tabel 4.1 hasil observasi yang dilakukan oleh observer 1 mendapatkan nilai 85 sedangkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer 2 mendapatkan nilai 80 Rata-rata nilai yang diperoleh dari kedua observer adalah 86.5 dengan kriteria. Jadi dapat disimpulkan bahwa RPP pembelajaran pada kelas eksperimen 1 sudah memuat sintak dari model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD). Tabel 4.2. Hasil Observasi Analisis RPP kelas eksperimen 2 Observer Nilai Kriteria 1 90 Sangat baik 2 89 Baik Rata-rata 88.5 Baik Berdasarkan tabel 4.1 hasil observasi yang dilakukan oleh observer 1 mendapatkan nilai 90 sedangkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer 2 mendapatkan nilai 89 Rata-rata nilai yang diperoleh dari kedua observer adalah 88.5 dengan kriteria. Jadi dapat disimpulkan bahwa RPP pembelajaran pada kelas eksperimen 1 sudah memuat sintak dari model pembelajaran Group Investigation (GI). 2. Deskripsi Observasi Penelitian Aktivitas Belajar Siswa Penilaian aktivitas belajar siswa dalam penelitian dilakukan pada kedua kelas, yaitu kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Aktivitas belajar siswa dinilai berdasarkan instrumen lembar observasi aktivitas belajar siswa yang dilakukan oleh dua observer pada tiga kali pertemuan. Pada lembar pengamatan aktivitas belajar siswa. Pada lembar pengamatan aktivitas belajar siswa ada 10 aspek yang diamati, setiap aspek dinilai dengan skala 1 sampai 4 sehingga skor maksimal yang diperoleh adalah 40. Dari hasil pengamatan aktivitas belajar siswa dapat dilihat sebagai berikut:

4 58 a. Kelompok Kelas Eksperimen 1 Pembelajaran pada kelas eksperimen 1 dilaksanakan pada kelas X TKR dengan menerapkan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD).Pengamatan aktivitas siswa dilakukan oleh dua observer, pada kelas eksperimen 2 lembar pengamatan dilakukan pada pertemuan pertama pada tanggal 11 Mei 2015 kemudian pada pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2015, dan pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 25 Mei Dari hasil pengamatan aktivitas belajar siswa oleh observer pada kelas eksperimen 2 dapat dibuatkan tabel-tabel sebagai berikut. Pertem uan ke- Tabel 4.3. Nilai Aktivitas Belajar Pada Model Pembelajaran STAD Kelas Eksperimen Rata Sumber : (Nilai aktivitas siswa kelas X TKR) Berdasarkan tabel 4.1. hasil observasi nilai aktivitas belajar siswa kelas eksperimen 1 dengan menggunakan model pembelajaran STAD meliputi 10 aspek. Aspek yang yang diamati dengan penerapan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) meliputi: (1) kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran (emotional activities), (2) menjawab pertanyaan guru (oral activities, mental activities), (3) memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang disampaikan (visual activities, listening activities), (4) kesiapan siswa dalam pembentukan kelompok diskusi (emotional activities), (5) melaksanakan kegiatan diskusi kelompok (mental activities), (6) mengerjakan lembar kerja siswa

5 59 (writing activities), (7) kemampuan siswa dalam mempresentasikan jawaban atas lembar kerja siswa dalam kelompok (oral activities), (8) melaksanakan refleksi terhadap hasil pembelajaran dengan kuis (oral activities, emotional activities), (9) membahas kuis dan membuat kesimpulan (mental activities), (10) siswa menanggapi penghargaan yang diberikan oleh guru (emotional activities). Pada pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD aktivitas siswa dengan hasil paling tinggi adalah pada aspek 3 yaitu memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang disampaikan (visual activities, listening activities), dengan hasil rata-rata pada tiga kali pertemuan 3.23 dan aspek yang paling rendah adalah aspek 8 yaitu melaksanakan refleksi terhadap hasil pembelajaran dengan kuis (oral activities, emotional activities) dengan hasil rata-rata pada tiga kali pertemuan b. Kelompok Kelas Eksperimen 2 Pembelajaran pada kelas eksperimen 2 dilaksanakan pada kelas X TSM dengan menerapkan model pembelajaran Group Investigation (GI). Pengamatan aktivitas siswa dilakukan oleh dua observer, pada kelas eksperimen 1 lembar pengamatan dilakukan pada pertemuan pertama pada tanggal 13 Mei 2015 kemudian pada pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2015, dan pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 27 Mei Dari hasil pengamatan aktivitas belajar siswa oleh observer pada kelas eksperimen 2 dapat dibuatkan tabel-tabel sebagai berikut:

6 60 Pertem uan ke Tabel 4.4. Nilai Aktivitas Belajar Pada Model Pembelajaran GI Kelas Eksperimen Rata Sumber : (Nilai aktivitas siswa kelas X TSM) Hasil nilai observasi aktivitas belajar siswa berdasarkan tabel 4.2 di atas pada kelas X TSM dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation (GI). Aspek yang diamati pada model pembelajaran GI mencakup 10 aspek yaitu: (1) kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran (emotional activities), (2) menjawab pertanyaan guru (oral activities, mental activities), (3) memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang disampaikan (visual activities, listening activities), (4) kesiapan siswa dalam pembentukan kelompok diskusi (emotional activities), (5) melaksanakan kegiatan investigasi (mental activities), (6) menyiapkan laporan akhir (writing activities), (7) kemampuan siswa dalam menyampaikan laporan akhir (oral activities), (8) melaksanakan refleksi terhadap hasil pembelajaran (oral activities), (9) membuat kesimpulan pembelajaran (mental activities), (10) evaluasi pembelajaran (mental activities). Hasil observasi menunjukan rata-rata aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran GI, aspek aktivitas belajar siswa yang tinggi adalah pada aspek 1 yaitu aspek kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran (emotional activities), dengan nilai rata-rata Sedangkan aspek tertinggi nomor dua yaitu aspek (4) kesiapan siswa dalam pembentukan kelompok diskusi (emotional activities) dan aspek (5) melaksanakan kegiatan investigasi (mental activities), dengan nilai rata-rata pada tiga kali pertemuan Aspek aktivitas belajar siswa yang paling rendah adalah pada aspek (7) kemampuan siswa dalam

7 61 menyampaikan laporan akhir (oral activities) dengan nilai rata-rata pada tiga kali pertemuan adalah Deskripsi Angket Aktivitas Belajar Siswa a. Kelompok Kelas Eksperimen 1 Data dari variabel (Y) yaitu aktivitas belajar siswa pada model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dengan menggunakan sampel sebanyak 30 siswa pada kelas X TKR yaitu diperoleh hasil skor terendah 82 atau apabila dikonversikan ke skala yaitu 73.2 dan hasil skor tertinggi 95 atau apabila dikonversikan ke skala yaitu 84.8 yang dapat dilihat pada lampiran 21. Mean diperoleh dan simpangan baku Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Skor Baku Variabel (Y) Kelas Eksperimen 1 Distribusi Frekuensi Skor Baku Variabel Aktivitas Belajar Siswa Kelas Interval Xi F Xi² F. Xi F. Xi² Jumlah Berdasarkan tabel distribusi frekuensi skor baku variabel aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen 1 di atas dapat diketahui frekuensi tertinggi 8, pada kelas interval 88-90; Sedangkan frekuensi terendah adalah 3 pada kelas interval Oleh karena itu dapat digambarkan dengan grafik histogram sebagai berikut:

8 F Nilai Tengah (Xi) Distribusi Frekuensi Skor Baku Variabel Aktivitas Belajar Siswa Kelas Interval Xi F Xi² F. Xi F. Xi² Jumlah

9 F Nilai Tengah (Xi)

10 64 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data setiap variabel yang diujikan berdistribusi normal sebagai salah satu syarat untuk melakukan uji T. Uji normalitas nilai keaktifan siswa dengan menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov menurut Siregar (2014: ). Pengujian data keaktifan siswa pada kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan = 0.05 dengan ketentuan kaidah pengujian H o diterima, jika D hitung D tabel, dan H o ditolak, jika D hitung D tabel. Hipotesis yang dibuat H o dinyatakan bahwa data berdistribusi normal, dan H i dinyatakan bahwa data tidak berdietribusi normal. Adapun perhitungan uji normalitas dari masing-masing variabel dapat dilihat pada lampiran a. Kelompok Kelas Eksperimen 1 Uji normalitas pada kelas eksperimen 1 dengan menggunakan variabel keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil uji normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov, diperoleh hasil D 1 mak = dan D 2 mak = , maka D hitung = Untuk mengetahui nilai D tabel dapat dilihat di tebel Kolmogorov-Smirnov dengan ketentuan D (α,n-1) = D (0.05,30-1) = 0.162, maka pengujian H o diterima, dengan D hitung D tabel. Ringkasan hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.3 dan selengkapnya pada lampiran 27. Tabel 4.7 Ringkasan Uji Normalitas Nilai Keaktifan Siswa Pade Kelas Eksperimen 1 Kelompok D hitung D tabel Keputusan Kelas H o diterima Ekperimen 1 Sumber : nilai angket keaktifan belajar siswa kelas X TKR

11 65 b. Kelompok Kelas Eksperimen 2 Uji normalitas pada kelas eksperimen 2 dengan menggunakan variabel keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil uji normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov, diperoleh hasil D 1 mak = dan D 2 mak = , maka D hitung = Untuk mengetahui nilai D tabel dapat dilihat di tebel Kolmogorov-Smirnov dengan ketentuan D (α,n-1) = D (0.05,30-1) = 0.162, maka pengujian H o diterima, dengan D hitung D tabel. Ringkasan hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.4 dan selengkapnya pada lampiran 28 Tabel 4.8. Ringkasan Uji Normalitas Nilai Keaktifan Siswa Pade Kelas Eksperimen 2 Kelompok D hitung D tabel Keputusan Kelas Ekperimen H o diterima Sumber : nilai angket keaktifan belajar siswa kelas X TSM 2. Uji Homogenitas Persyaratan yang digunakan untuk uji T data harus normal dan juga homogen. Data homogen dapat diketahui dengan menggunakan uji homogenitas. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui dua kelompok eksperimen memiliki variansi yang sama. Perhitungan uji homogenitas nilai keaktifan siswa dengan menggunakan rumus menurut Suryono (2014: 95) sebagai berikut: Formulasi = S² untuk data tunggal = ( ) ( ) = S² untuk data kelompok = ( )² atau = ( ) ( )

12 66 Langkah berikutnya: a) = ( ) ( ) b) B = (log S²) (ni-1) c) X² = (ln 10) [B - (ni-1) log d) Bandingkan X² hitung dengan X² tabel, dengan derajat kebebasan (db) = k-1 Jika X² hitung < X² tabel (homogen) tetapi X² hitung > X² tabel (tidak homogen) Berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas yang telah dilakukan pada keaktifan belajar siswa pada kelompok kelas eksperimen 1 dan kelompok kelas eksperimen 2. Ringkasan hasil uji homogenitas keaktifan siswa dapat dilihat pada tabel 4.5 dan secara lengkap dalam lampiran 29 Tabel 4.9. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Nilai Keaktivan siswa kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 Sumber X² hitung X² tabel Keputusan Nilai Keaktifan Homogen Tabel 4.5 menunjukan hasil uji homogenitas nilai keaktifan siswa pada kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 diperoleh hasil X² hitung = , untuk mengetahui X² tabel dengan α = 0.005, dengan derajat kebebasan (db)= k-1=2-1=1 maka diketahui X² tabel= Jadi X² hitung = dan X² tabel= 3.841, dengan kriteria Jika X² hitung < X² tabel (homogen) tetapi X² hitung > X² tabel (tidak homogen). Maka dapat disimpulkan bahwa data memiliki variansi yang sama antara kedua kelompok kelas eksperimen yang digunakan.

13 67 C. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji T bertujuan untuk mengetahui adakah perbedaan keaktifan siswa pada penerapan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dengan Group Investigation (GI). Data sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan uji T telah memenuhi persyaratan yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Pengujian hipotesis data keaktifan mengunakan uji T. Test. Perhitungan uji T.Test nilai aktivitas siswa dengan menggunakan rumus menurut Siregar (2014: ) adalah sebagai berikut: Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: Ho : Tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata antara aktifitas belajar siswa kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 Ha : Terdapat perbedaan nilai rata-rata antara aktifitas belajar siswa kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 Membuat hipotesis model statistik Ho : µ A = µ B Ha : µ A µ B Kaidah pengujian sebagai berikut: Jika t tabel t hitung t tabel+, maka Ho diterima Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. = 2. = ( ) 3. = ( ) Berdasarkan perhitungan dengan mengunakan uji T.Test hasil yang diperoleh t hitung adalah sebesar dengan α = 0.005, karena uji dua sisi maka nilai α/2 = Kemudian dicari t tabel pada tabel distribusi t dengan ketentuan Db= n-2 = 30-2= 28, sehingga t (0.025, 28) = langkah berikutnya

14 68 adalah dengan membandingkan antara t hitung dengan t tabel, dan hasil yang diperoleh menyatakan t hitung > t tabel maka Ho di tolak. Oleh sebab itu maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat perbedaan nilai rata-rata antara aktifitas belajar siswa model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dengan Group Investigation (GI). Hal ini menunjukan bahwa aktifitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation (GI) lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD), hal ini didukung dengan perolehan hasil nilai rata-rata model pembelajaran STAD adalah dan nilai rata-rata kelas model pembelajaran GI adalah 96.5 Berdasarkan hasil yang sudah dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan keaktifitan belajar siswa pada penerapan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dengan Group Investigation (GI) pada kelas X SMK Murni 1 Surakarta tahun pelajaran 2014/2015. D. Pembahasan Analisis Data Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan keaktifan belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dengan Group Investigation (GI) pada kelas X SMK Murni 1 Surakarta tahun pelajaran 2014/2015. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah kelas X TKR sebagai kelas eksperimen 1 dengan menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dan kelas X TSM dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation (GI). Hasil analisis statistik menunjukan bahwa terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa pada penerapan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dengan Group Investigation (GI). Hal tersebut berdasarkan

15 69 pada hasil analiis uji hipotesis dengan menggunakan uji T.Test menunjukan bahwa hasil yang diperoleh menyatakan t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti perolehan hasil rata-rata aktivitas belajar siswa kelas eksperimen 1 dengan kelas eksperimen 2 berbeda yaitu, rata-rata kelompok eksperimen 1 adalah dan nilai rata-rata kelompok eksperimen 2 adalah Keaktifan siswa yang diamati dalam penelitian ini meliputi 10 indikator aktivitas belajar siswa dari masing-masing model pembelajaran yang diterapkan. Pada setiap indicator terdapat 4 deskriptor sehingga skor maksimal aktivitas belajar siswa adalah 40. Penggunaan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dan model pembelajaran Group Investigation (GI) pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan sesuatu hal yang baru bagi SMK Murni 1 Surakarta. Selama berlangsungnya pembelajaran di kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 dengan menggunakan Student Team Achievement Division (STAD) dan model pembelajaran Group Investigation (GI), peneliti sudah mampu menerapkan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dan model pembelajaran Group Investigation (GI) dengan baik, hal ini terlihat pada hasil lembar analisis RPP yang dilakukan oleh dua observer sehingga diperoleh rata-rata keseluruhan untuk model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) adalah 86.5 kemudian rata-rata keseluruhan untuk model pembelajaran Group Investigation (GI) adalah hasil tersebut menunjukan dalam katagori baik. Hal ini berarti dalam penerapan model pembelajaran pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dan Group Investigation (GI) sudah sesuai dengan langkah-langkah pada RPP dan model pembelajaran tersebut. Peneliti juga menggunakan tekhnik pengumpulan data melalui pengamatan atau observasi aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen 1 dan

16 70 kelas eksperimen 2 dalam lembar pengamatan ini ada 10 aspek aktivitas belajar siswa yang diamati dilakukan pada tiga kali pertemuan dan dilakukan oleh dua orang observer. Hasil pengamatan dari 10 aspek aktivitas belajar siswa dalam tiga kali pertemuan mengalami peningkatan pada setiap pertemuanya. Pada model pembelajaran STAD aktivitas siswa dengan hasil paling tinggi adalah pada aspek C yaitu memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang disampaikan (visual activities, listening activities), dengan hasil rata-rata pada tiga kali pertemuan 3.23 dan aspek yang paling rendah adalah aspek H yaitu melaksanakan refleksi terhadap hasil pembelajaran dengan kuis (oral activities, emotional activities) dengan hasil rata-rata pada tiga kali pertemuan Sedangkan pada model pembelajaran GI, Hasil observasi menunjukan rata-rata aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran GI, aspek aktivitas belajar siswa yang tinggi adalah pada aspek A yaitu aspek kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran (emotional activities), dengan nilai rata-rata Sedangkan aspek tertinggi nomor dua yaitu aspek (D) kesiapan siswa dalam pembentukan kelompok diskusi (emotional activities) dan aspek (E) melaksanakan kegiatan investigasi (mental activities), dengan nilai rata-rata pada tiga kali pertemuan Aspek aktivitas belajar siswa yang paling rendah adalah pada aspek (G) kemampuan siswa dalam menyampaikan laporan akhir (oral activities) dengan nilai rata-rata pada tiga kali pertemuan adalah Sebelum melakukan perhitungan uji hipotesis, sebelumnya harus melakukan perhitungan uji prasyarat terlebih dahulu. Uji prasyarat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Dari kedua perhitungan uji prasyarat tersebut akan diketahui apakah suatu populasi berdistribusi normal atau tidak, dan varian populasi apakah homogen atau tidak. Uji normalitas pada kelas eksperimen 1 dengan menggunakan variabel keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil uji normalitas

17 71 dengan uji Kolmogorov-Smirnov, diperoleh hasil D 1 mak = dan D 2 mak = , maka D hitung = Untuk mengetahui nilai D tabel dapat dilihat di tebel Kolmogorov-Smirnov dengan ketentuan D (α,n-1) = D (0.05,30-1) = 0.162, maka pengujian H o diterima, dengan D hitung D tabel. Uji normalitas pada kelas eksperimen 2 dengan menggunakan variabel keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil uji normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov, diperoleh hasil D 1 mak = dan D 2 mak = , maka D hitung = Untuk mengetahui nilai D tabel dapat dilihat di tebel Kolmogorov-Smirnov dengan ketentuan D (α,n-1) = D (0.05,30-1) = 0.162, maka pengujian H o diterima, dengan D hitung D tabel. Pengujian uji prasyarat seterusnya adalah uji homogenitas.hasil uji homogenitas nilai keaktifan siswa pada kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 diperoleh hasil X² hitung = , untuk mengetahui X² tabel dengan α = 0.005, dengan derajat kebebasan (db)= k-1=2-1=1 maka diketahui X² tabel= Jadi X² hitung = dan X² tabel= 3.841, dengan kriteria Jika X² hitung < X² tabel (homogen) tetapi X² hitung > X² tabel (tidak homogen). Maka dapat disimpulkan bahwa data memiliki variansi yang sama antara kedua kelompok kelas eksperimen yang digunakan. Perhitungan kedua prasyarat analisis di atas sudah terpenuhi, maka selanjutnya untuk melakukan perhitungan uji hipotesis. Berdasarkan perhitungan dengan mengunakan uji T.Test hasil yang diperoleh t hitung adalah sebesar dengan α = 0.005, karena uji dua sisi maka nilai α/2 = Kemudian dicari t tabel pada tabel distribusi t dengan ketentuan Db= n-2 = 30-2= 28, sehingga t (0.025, 28) = langkah berikutnya adalah dengan membandingkan antara t hitung dengan t tabel, dan hasil yang diperoleh menyatakan t hitung > t tabel maka Ho di tolak. Oleh sebab itu maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat perbedaan nilai rata-rata

18 100 PERBANDINGAN RATA-RATA NILAI AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PENERAPAN MODEL STAD DENGAN GI Rata-rata STAD GI

19 73 Berdasarkan gambar histogram di atas dapat dijelaskan bahwa dalam penelitian ini aspek aktivitas yang diamati dalam pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran STAD meliputi 10 aspek yang diperoleh dari indikator aktivitas belajar siswa, 10 aspek yang diamati dalam model pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran STAD adalah: (1) kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran (emotional activities), (2) menjawab pertanyaan guru (oral activities, mental activities), (3) memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang disampaikan (visual activities, listening activities), (4) kesiapan siswa dalam pembentukan kelompok diskusi (emotional activities), (5) melaksanakan kegiatan diskusi kelompok (mental activities), (6) mengerjakan lembar kerja siswa (writing activities), (7) kemampuan siswa dalam mempresentasikan jawaban atas lembar kerja siswa dalam kelompok (oral activities), (8) melaksanakan refleksi terhadap hasil pembelajaran dengan kuis (oral activities, emotional activities), (9) membahas kuis dan membuat kesimpulan (mental activities), (10) siswa menanggapi penghargaan yang diberikan oleh guru (emotional activities). Hasil menunjukan pada penerapan model pembelajaran STAD aspek yang paling tinggi dari sepuluh aspek yang diamati adalah aspek nomer satu yaitu aspek kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran (emotional activities) dengan hasil rata-rata 89,3, kemudian apek tertinggi nomor dua adalah pada aspek nomer 2 yaitu menjawab pertanyaan guru (oral activities, mental activities) dengan hasil rata-rata 88.9, dan aspek nomer 3 memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang disampaikan (visual activities, listening activities) juga memperoleh rata-rata tinggi yaitu Aspek aktivitas belajar siswa paling rendah pada penerapan model pembelajaran STAD dengan rata-rata 81 adalah aspek pada nomer (6) mengerjakan lembar kerja siswa (writing activities) dan aspek nomer

20 74 (8) yaitu melaksanakan refleksi terhadap hasil pembelajaran dengan kuis (oral activities, emotional activities). Aktivitas belajar siswa pada penerapan model pembelajaran GI mencakup 10 aspek yang diamati yaitu: (1) kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran (emotional activities), (2) menjawab pertanyaan guru (oral activities, mental activities), (3) memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang disampaikan (visual activities, listening activities), (4) kesiapan siswa dalam pembentukan kelompok diskusi (emotional activities), (5) melaksanakan kegiatan investigasi (mental activities), (6) menyiapkan laporan akhir (writing activities), (7) kemampuan siswa dalam menyampaikan laporan akhir (oral activities), (8) melaksanakan refleksi terhadap hasil pembelajaran (oral activities), (9) membuat kesimpulan pembelajaran (mental activities), (10) evaluasi pembelajaran (mental activities). Aktivitas belajar siswa pada penerapan model pembelajaran GI aspek yang memiliki rata-rata tertinggi adalah pada aspek nomer (1) kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran (emotional activities) dan momer (2) menjawab pertanyaan guru (oral activities, mental activities), dengan nilai rata-rata 94.3, sedangkan aspek yang paling rendah pada penerapan model ini adalah pada aspek nomer (6) menyiapkan laporan akhir (writing activities) dengan nilai rata-rata Berdasarkan hasil penjelasan di atas hasil menunjukan bahwa aktivitas belajar siswa dengan mengunakan model pembelajaran Group Investigation (GI) lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD), sesuai dengan hasil perhitungan angket dan hasil pengamatan observasi. Pada perhitungan angket aktivitas belajar siswa memberikan hasil ratarata yang berbeda. Pada penerapan model pembelajaran Group Investigation (GI) hasil perhitungan angket lebih tinggi. Hal ini dikarenakan model pembelajaran

21 75 kooperatif tipe Group Investigation (GI) melibatkan siswa secara aktif, yang memberikan kemungkinan kepada siswa untuk lebih mengembangkan pemahamanya melalui berbagai kegiatan. Siswa terlibat mulai dari awal perencanaan mulai dari menentukan topik dan menentukan bagaimana mempelejari topik yang telah diperoleh. Hasil pengamatan dalam proses pembelajaran ditemui hal-hal sebagai berikut, model pembelajaran GI siswa secara langsung terlibat dalam proses pembelajaran mulai dari awal pembelajaran dengan turut aktif dalam pemilihan topik-topik pembelajaran, dengan itu siswa menjadi aktif dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi karena siswa yang memberikan topik yang akan dipelajari, siswa menjadi lebih bertanggung jawab terhadap materi yang dipahaminya, sehingga rasa ingin mengerti serta memahami materi menjadi tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat Setiawan (2006: 9) bahwa model pembelajaran GI mendorong siswa untuk belajar lebih aktif dan lebih bermakna. Artinya siswa dituntut selalu berfikir tentang suatu persoalan dan mereka mencari sendiri secara penyelesaiannya. Dengan demikian mereka akan lebih terlatih untuk selalu menggunakan keterampilan pengetahuannya, sehingga pengetahuan dan pengalaman belajar mereka akan tertanam untuk jangka waktu yang cukup lama. Berbeda dengan penerapan model pembelajaran STAD yang tidak melibatkan siswa secara langsung topik yang akan dipelajari siswa hanya mendiskusikan lembar LKS yang sudah dipersiapan oleh guru disamping itu dengan adanya penghargaan pada kelompok yang memperoleh nilai tertinggi. Hal ini menyebabkan siswa berpusat pada tujuan penghargaan dibandingkan dengan proses, ditemui adanya kecurangan dalam kuis dengan saling bekerja sama dalam memberikan jawaban. Model pembelajaran Group Investigation merupakan model pembelajaran kooperatif (cooperative learning) dimana dalam pelaksanaan model

22 76 pembelajaran ini berfokus pada (student-centered) dengan penggunaan kelompok kecil dan siswa dituntut untuk bekerja sama dengan anggota kelompoknya melalui aktivitas fisik dan otak. Pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) melibatkan siswa dalam merencanakan topik-topik yang akan dipelajari dan bagaimana cara menjalankan investigasinya, jadi siswa bukan hanya bekekerja bersama-sama tetapi juga membantu merencanakan topik yang akan dipelajari maupun prosedur investigatif yang digunakan. Berdasarkan penjelasan tersebut, model pembelajaran Group Investigation (GI) merupakan model pembelajaran yang sesuai dengan teori konstruktivisme seperti yang diungkapkan oleh Wina sanjaya (2008: 246) menyatakan bahwa teori konstruktivisme berpendapat bahwa belajar bukan hanya sekedar menghafal akan tetapi proses pengkonstruksi pengetahuan melalui pengalaman. Hal serupa juga diungkapkan oleh Winarno (2013: 90) mengenai model pembelajaran konstruktivisme bahwa: Model pembelajaran yang menganut teori belajar konstruktivisme adalah model pembelajaran yang mengarah pada keterlibatan aktif siswa. Pandangan mengenai pengetahuannya adalah non-objektif, temporer, selalu berubah. Pandangan mengenai belajar adalah pemaknaan pengetahuan dan pandangan mengenai mengajarnya adalah menggali makna. Berdasarkan penjelasan di atas mengenai teori konstrukstivisme, dinyatakan bahwa teori konstruktivisme sesuai dengan tujuan dari model pembelajaran Group Investigation (GI) meningkatkan kinerja siswa dalam tugas akademisnya. Proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation (GI) memberikan pengalaman baru bagi siswa dalam memahami materi pada menghargai persamaan kedudukan sebagai warganegara. Hal ini dapat terlihat pada hasil penelitian yang peneliti lakukan pada kelas X TSM sebagai kelompok kelas eksperimen 2 di SMK Murni 1 Surakarta tahun ajaran 2014/2015.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di dua Sekolah Dasar Negeri Gendongan Kecamatan Tingkir. Subyek penelitian ini meliputi siswa kelas IV SD

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kaliurang Km 17 Pakembinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kaliurang Km 17 Pakembinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pakem yang berlokasi di Jalan Kaliurang Km 17 Pakembinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Data Nilai Awal Kelas Eksperimen (VIIIA) Tes awal yang diberikan pada kelas eksperimen sebelum peserta didik diajar dengan model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment yang dilakukan di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment yang dilakukan di BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment yang dilakukan di SMP Negeri 1 Pakem dengan kelas VIII D sebagai kelas eksperimen

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) DENGAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI SISTEM PERNAFASAN SISWAKELAS XI SMA NEGERI 1 GEYER

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian eksperimen semu dilakukan untuk mengetahui pengaruh suatu perlakuan terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment yang dilakukan di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment yang dilakukan di BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment yang dilakukan di SMP Negeri 1 Berbah dengan kelas VIII D sebagai kelas eksperimen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen 01 dan SD Kristen 03 Kabupaten Woosobo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Pembelajaran Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang terbagi dalam 2 kelas yaitu kelas eksperimen (kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini yaitu mata pelajaran Dasar Teknik Menjahit dipelajari pada kelas X

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini yaitu mata pelajaran Dasar Teknik Menjahit dipelajari pada kelas X BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Deskripsi data hasil penelitian kompetensi membuat saku passepoille ini yaitu mata pelajaran Dasar Teknik Menjahit dipelajari pada kelas X semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi pembelajaran dan deskripsi data. 1. Deskripsi Pembelajaran SMK N 1 Pleret berlokasi

Lebih terperinci

Hasil analisis perhitungan validitas butir soal ( pbis. Berdasarkan hasil analisis perhitungan validitas butir soal diperoleh data sebagai berikut:

Hasil analisis perhitungan validitas butir soal ( pbis. Berdasarkan hasil analisis perhitungan validitas butir soal diperoleh data sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI POKOK DAUR HIDUP BEBERAPA HEWAN A. Data Hasil Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dengan evaluasi tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dengan evaluasi tipe BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan. Objek dari penelitian ini terdiri dari dua variabel terdiri dari variabel terikat

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. evaluasi akhir pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. evaluasi akhir pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). 40 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data hasil penelitian ini berupa data kuantitatif, yaitu berupa skor tes evaluasi akhir pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian a. Uji Keseimbangan Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan menempatkan subjek penelitian kedalam dua kelompok (kelas) yang dibedakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan jenis kategori penelitian eksperimen semu dengan analisis faktorial yang telah dilaksanakan pada bulan April sampai dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bagian ini merupakan deskripsi data dari instrumen yang digunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bagian ini merupakan deskripsi data dari instrumen yang digunakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Bagian ini merupakan deskripsi data dari instrumen yang digunakan pada penelitian yaitu berupa data tentang aktivitas siswa dalam belajar matematika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan menguraikan hasil penelitian pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan menguraikan hasil penelitian pembelajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bagian ini akan menguraikan hasil penelitian pembelajaran menggunakan metode problem solving dan metode problem posing. Adapun hasil penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. 3 kelas yaitu VIII-A, VIII-B, VIII-C,. Sedangkan sampel dalam penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. 3 kelas yaitu VIII-A, VIII-B, VIII-C,. Sedangkan sampel dalam penelitian ini III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Surya Dharma Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdiri dari 3 kelas yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu. Penelitian eksperimen semu ini digunakan untuk meneliti keefektifan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa yang tersebar di dua kelas, yaitu kelas eksperimen yang menggunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa yang tersebar di dua kelas, yaitu kelas eksperimen yang menggunakan 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah data tentang hasil belajar siswa yang tersebar di dua kelas, yaitu kelas eksperimen yang menggunakan

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember   Abstract PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DISERTAI LKS BERBASIS REPRESENTASI GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI KELAS X SMKN 8 JEMBER 1) Izatul Ismasari, 1)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian eksperimen semu). Eksperimen semu dilakukan untuk memperoleh informasi, di mana eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lain yang subjek penelitiannya adalah manusia (Sukardi, 2003:16). Tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. lain yang subjek penelitiannya adalah manusia (Sukardi, 2003:16). Tujuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu atau quasi eksperiment. Bentuk penelitian ini banyak digunakan di bidang pendidikan atau penelitian lain yang subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi Eksperimen.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Kemudian data tentang hasil belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Kemudian data tentang hasil belajar BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Bagian ini merupakan deskripsi data dari instrumen yang digunakan pada penelitian yaitu berupa data tentang aktivitas siswa dalam belajar matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 12 Yogyakarta dan pengambilan data telah dilakukan pada tanggal 19 26 November 2016 di kelas VII

Lebih terperinci

Bioedusiana Volume 01, Nomor 01, September 2016 ISSN

Bioedusiana Volume 01, Nomor 01, September 2016 ISSN PERBEDAAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PLH PADA KONSEP ETIKA LINGKUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN TIPE TEAMS GAME TOURNAMENT(TGT).

Lebih terperinci

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN:

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Eka Kurniawati Prodi Pascasarjana Pendidikan Matematika Universitas Bengkulu Email

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pembelajaran eksperimen dengan desain post test only control group design yakni menempatkan subyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Desain penelitian merupakan cara atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga rumusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini dibahas hasil penelitian dengan analisis data yang diperoleh, perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Data 4.1.1.1. Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 8A dan 8C SMP Stella Matutina

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based Learning dilaksanakan pada tanggal 3 Januari 2016 sampai

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement 64 BAB IV LAPORAN PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dan Team Game

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Telah dibahas pada BAB III mengenai rancangan penelitian yang dilakukan pada kelas IV SDN 01 Kranggan kelas IVA dan kelas IVB yang terletak di wilayah Kecamatan Kranggan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya. Sedangkan menurut Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya. Sedangkan menurut Undang Undang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistim pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada suatu kelompok pekerjaan atau satu bidang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. KH. Ahmad Dahlan 130, Kota Yogyakarta. Adapun mengenai pelaksanaan. Sabtu, 28 November 2015 tahun ajaran 2015/2016.

BAB III METODE PENELITIAN. KH. Ahmad Dahlan 130, Kota Yogyakarta. Adapun mengenai pelaksanaan. Sabtu, 28 November 2015 tahun ajaran 2015/2016. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di MAN Yogyakarta 2 yang berlokasi di Jalan KH. Ahmad Dahlan 130, Kota Yogyakarta. Adapun mengenai pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model dimaknakan sebagai objek atau konsep yang digunakan untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model dimaknakan sebagai objek atau konsep yang digunakan untuk II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Kooperatif Model dimaknakan sebagai objek atau konsep yang digunakan untuk merepresentasikan suatu hal. Sedangkan pembelajaran adalah usaha dari seorang guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan dari tanggal 16-19 November 2012 di SMA Negeri 2 Sumedang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karakter penguasaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga, peneliti berhasil BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal 4.1.1. Aktivitas Belajar Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI Program Keahlian Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri II Ngadipiro Wonogiri sebagai kelas eksperimen yang merupakan salah satu SD

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA 239 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Siti Amalia 1, Ariyano 2, Amay Suherman 3 Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum instrumen soal digunakan dalam penelitian, maka instrumen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum instrumen soal digunakan dalam penelitian, maka instrumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Hasil Uji Instrumen Sebelum instrumen soal digunakan dalam penelitian, maka instrumen yang telah dibuat oleh peneliti diujicobakan terlebih dahulu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting di dalam interaksi belajar. aktivitas tersebut. Beberapa diantaranya ialah:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting di dalam interaksi belajar. aktivitas tersebut. Beberapa diantaranya ialah: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Aktivitas Belajar Belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA 19 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA Negeri 1 Gadingrejo tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Kondisi Sebelum Penelitian SMA NU 01 Hasyim Asy ari Tarub merupakan salah satu sekolah menengah atas yang berada di kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat SMP Negeri 10 Surakarta SMP Negeri10 Surkarta berdiri sejak tahun 1962. Lokasi SMP Negeri 10 Surakarta berada di Jalan Kartini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N I BERGAS yang beralamat di Karangjati, Kec. Bergas, Kab. Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan pada Sekolah Dasar Negeri di Dabin V Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan, dimana pada Dabin V Kradenan ini terdapat 10

Lebih terperinci

KAJIAN PUSTAKA. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa melakukan aktivitas. Pengajaran yang

KAJIAN PUSTAKA. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa melakukan aktivitas. Pengajaran yang II. KAJIAN PUSTAKA A. Aktivitas Belajar Dalam kegiatan belajar mengajar siswa melakukan aktivitas. Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research ), maksudnya adalah penelitian yang langsung dilakukan di medan terjadinya gejala-gejala. 1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Sampel Peneliitian Sampel yang diambil adalah 2 SD Negeri kelas V dari SD Negeri di Gugus Gatot Subroto yaitu SDN 03 Ngraho dan SDN 01 Nglandeyan. Kelas

Lebih terperinci

Pada indikator kesiapan dalam belajar, siswa mendapatkan skor 2,08 pada siklus I.

Pada indikator kesiapan dalam belajar, siswa mendapatkan skor 2,08 pada siklus I. No. Indikator Siklus I Siklus II 1 Kesiapan dalam belajar 2,08 2,66 2 Aktif dalam pembelajaran 1,44 2,22 3 Menganalisis permasalahan dari guru 1,38 2,22 4 Melakukan tanya-jawab dengan guru dan teman 1,6

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. experimental design jenis one-group pretest-postest tanpa kelas kontrol sebanyak

BAB III METODE PENELITIAN. experimental design jenis one-group pretest-postest tanpa kelas kontrol sebanyak BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian pre experimental design jenis one-group pretest-postest tanpa kelas kontrol sebanyak tiga kali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tuntang, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang beralamat

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS Dami Anah 1), Suwarto WA 2), Djaelani 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No. 449, Surakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 87 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Data hasil penelitian terdiri dari tiga variabel bebas yaitu variabel gaya belajar visual (X1), gaya belajar auditorial (X2)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 selama kurang lebih 2 bulan terhitung sejak April

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Persiapan Pelaksanaan Penelitian Deskripsi data dalam penelitian ini

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Persiapan Pelaksanaan Penelitian Deskripsi data dalam penelitian ini BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Persiapan Pelaksanaan Penelitian Deskripsi data dalam penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan hasil data kuantitatif dari instrument

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELLITAN. 1. Data Peserta Didik Melalui Example non Example. perlakuan diperoleh data mengenai hasil belajar materi budaya politik

BAB IV HASIL PENELLITAN. 1. Data Peserta Didik Melalui Example non Example. perlakuan diperoleh data mengenai hasil belajar materi budaya politik BAB IV HASIL PENELLITAN A. Deskripsi Data 1. Data Peserta Didik Melalui Example non Example Dari hasil perhitungan 36 peserta didik sebagai sampel penelitian, diperoleh hasil belajar yang skala teoritiknya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan model pembelajaran eksperimen dengan desain post test group design yakni menempatkan subjek penelitian ke dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Data 4.1.1.1 Objek Dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Data A. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Grogol Kabupaten Sukoharjo. SMP Negeri 3 Grogol merupakan Unit Sekolah Baru (USB)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian akan memberikan beberapa data setelah dilakukan penelitian. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 29 siswa kelas VII-B

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk pengujian validitas tes angket pada penelitian ini dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk pengujian validitas tes angket pada penelitian ini dilakukan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Angket 1. Uji Validitas Tes Angket Untuk pengujian validitas tes angket pada penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Langkah awal dari pelaksanaan penelitian di SDN Tingkir Lor 01 dan SDN Tingkir Tengah 01 diawali dengan melakukan permintaan izin kepada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kandanghaur kabupaten Indramayu. Sampel pada penelitian ini adalah siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Kandanghaur kabupaten Indramayu. Sampel pada penelitian ini adalah siswa 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa di MTs Negeri Kandanghaur kabupaten Indramayu. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII A MTs

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah I Palembang tahun ajaran 2014/2015 pada tanggal 04 Mei

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah proses sepanjang hayat dari perwujudan pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi dalam rangka pemenuhan semua komitmen manusia

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa dan siswi kelas X SMA Negeri 13

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa dan siswi kelas X SMA Negeri 13 44 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa dan siswi kelas X SMA Negeri 13 Bandar Lampung pada semester genap Tahun Ajaran 2013 yang terdri atas 7 kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl. KH. Tb Ismail Kav Blok F Kota Cilegon.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan menemukan, mengembangkan, dan membuktikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Kegiatan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 39 Palembang dimulai dari tanggal 07 Februari 2015 s/d 29 April 2015.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian pengaruh konten media berbasis audio-visual merupakan suatu penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian pengaruh konten media berbasis audio-visual merupakan suatu penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Hasil Penelitian Penelitian pengaruh konten media berbasis audio-visual merupakan suatu penelitian eksperimen yang dilakukan di kelas X SMA Negeri 1 Kotabunan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Heriyanto* ), Rena Lestari 1), Riki Riharji Lubis 2) 1&2)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. STAD terhadap hasil belajar tinis meja. Maka dalam bab ini akan diuraikan hal-hal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. STAD terhadap hasil belajar tinis meja. Maka dalam bab ini akan diuraikan hal-hal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang di lapangan tepatnya di SMP Negeri 10 Kota Gorontalo tentang studi experimen model pembelajaran kooperatif tipe

Lebih terperinci

Kata Kunci : Hasil Belajar Sosiologi, Metode Group Investigation (GI), Metode Team Game Tournament (TGT)

Kata Kunci : Hasil Belajar Sosiologi, Metode Group Investigation (GI), Metode Team Game Tournament (TGT) KOMPARASI METODE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN METODE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH KARANGANYAR Linda Ayu Widya Safitri.

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5 FASE (LC 5-E) & LC 5E-STAD PADA MATERI TERMOKIMIA KELAS XI SMK NEGERI 6 MALANG

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5 FASE (LC 5-E) & LC 5E-STAD PADA MATERI TERMOKIMIA KELAS XI SMK NEGERI 6 MALANG PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5 FASE (LC 5-E) & LC 5E-STAD PADA MATERI TERMOKIMIA KELAS XI SMK NEGERI 6 MALANG Nadia Relyta Distantiasari, Darsono Sigit, Hayuni Retno

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs Nego Linuhung 1), Satrio Wicaksono Sudarman 2) Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sedangkan skor data post-test adalah skor yang diambil setelah melakukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sedangkan skor data post-test adalah skor yang diambil setelah melakukan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Skor data pre-test dalam penelitian ini adalah skor data yang diambil sebelum pelaksanaan adanya tindakan pada siswa yang menjadi sampel. Sedangkan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTU MEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTU MEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTU MEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA Rosmeidani Harahap dan Betty M. Turnip Jurusan Fisika FMIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode peer lessons terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pokok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Gatak kelas VIII tahun ajaran 2015/2016. Deskripsi data dalam penelitian ini sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Rawalo Kabupaten Banyumas pada siswa kelas XI IPA semester genap tahun

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN TEAMS GAMES TOURNAMENT MELALUI TEKA TEKI SILANG DANKARTU DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN GAYA BELAJAR SISWA

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN TEAMS GAMES TOURNAMENT MELALUI TEKA TEKI SILANG DANKARTU DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN GAYA BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN TEAMS GAMES TOURNAMENT MELALUI TEKA TEKI SILANG DANKARTU DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN GAYA BELAJAR SISWA Wahdah Rochmawati 1, Widha Sunarno 2, Suparmi 3 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga siswa dapat berhasil dengan baik dalam belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga siswa dapat berhasil dengan baik dalam belajarnya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran di sekolah, siswa didorong untuk lebih aktif agar dapat menghubungkan konsep materi yang telah didapatkan dengan konsep yang baru sehingga

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif berarti menguji parameter

III. METODOLOGI PENELITIAN. bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif berarti menguji parameter 58 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Penelitian Siswa SMP NU 01 Muallimin Weleri dalam kegiatan pembelajaran PAI, sebelum penelitian masih menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Proses Pembelajaran Penelitian ini dilaksanakan di MTs NU 05 Sunan Katong Kaliwungu pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebagai dasar dalam pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan. Hasil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebagai dasar dalam pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan. Hasil 71 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah penulis lakukan sebagai dasar dalam pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di sekolah Dasar Negeri Kalicacing 02 dengan subjek penelitian siswa kelas V sebanyak 25 siswa dan sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental 73 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental Design) dengan disain matching pretest-posttest control group design yaitu menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, dari bulan Februari sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAD)

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAD) 1 PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAD) DAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA (BIOLOGI)

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI DAN STAD. Tanaka Inkorery Febrina.

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI DAN STAD. Tanaka Inkorery Febrina. STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI DAN STAD Tanaka Inkorery Febrina Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tilamuta, data hasil penelitian ini disajikan dalam dua kelompok, yaitu:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tilamuta, data hasil penelitian ini disajikan dalam dua kelompok, yaitu: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan data tentang hasil belajar peserta didik dengan tingkat kemampuan hasil belajar pada materi listrik dinamis

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6 ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 2, Mei - Agustus 2015 STKIP PGRI Banjarmasin UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN

Lebih terperinci