BAB III METODOLOGI Umum

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI 3.1. Umum Penggunaan Strut and Tie Model merupakan solusi yang tepat dalam perencanaan balok tinggi. Dikatakan balok tinggi dan dibicarakan khusus karena tegangan dan regangan balok tinggi tidak linier terhadap garis netral. Parameter utama yang mempengaruhi sifat balok tinggi adalah perbandingan bentang/tinggi, bentang geser/tinggi dan tinggi/lebar. Jika perbandingan bentang geser (jarak antar beban ke tepi balok) terhadap tinggi balok untuk bentang sederhana kurang dari 2 dan kurang dari 2,5 untuk balok menerus, maka balok tersebut termasuk balok tinggi. Pada kondisi seperti ini kekuatan geser total melebihi kekuatan geser pada retak miring. Setelah terjadinya retak miring, balok masih mampu memikul beban yang lebih besar terutama sebagai batang tekan di dalam aksi rangka batang. Untuk balok jenis ini retak miring biasanya terbentuk pada arah yang membuat sudut kurang dari 45 o dengan arah vertikal dan bahkan seringkali arahnya hampir vertikal. Oleh karena itu, penulangan geser harus dari batang horisontal dan vertikal. Untuk perhitungan penulangan geser arah vertikal pada strut and tie model ACI 318 (2002) memberikan nilai sebagai berikut : A v minimum = 0,00015 b w s dengan s 1/5d 500 mm (3.1.1) Untuk perhitungan penulangan geser arah horisontal pada strut and tie model ACI 318 (2002) memberikan nilai sebagai berikut : A vh minimum = 0,0025 b w s 2 dengan s 2 1/3d 500 mm (3.1.2) 3.2. Prosedur Iterasi Dalam mendesain dan merencanakan tulangan balok tinggi dengan Strut and Tie Model merupakan analisis iterasi yang meliputi : 21

2 22 1. Mengecek balok tinggi,daerah distrurb dan trayektori Semua daerah balok tinggi merupakan daerah disturb, karena pengaruh beban h (2 m) sampai ke tumpuan dan daerah di tengah balok tinggi terjadi overlaps pengaruh dari kedua beban. Trayektori digunakan sebagai acuan untuk menganalogikan arah gaya dalam model rangka batang. 2. Tentukan beban total (Pu) Cek beban total yang bekerja pada balok, seperti beban mati dan beban hidup, dan hitung reaksi perletakan akibat beban Pu yang bekerja. 3. Cek kapasitas pelaat landasan pada lokasi beban dan pada perletakan Kapasitas pelat landasan pada lokasi beban dan perletakan dihitung agar diketahui pelat dapat memikul beban Pu. Kapasitas pelat landasan pada lokasi beban dan perletakan harus lebih dari Pu. 4. Tentukan Strut and tie model Semua daerah balok tinggi adalah disturb, jadi analogi rangka disesuaikan dengan trayektori tegangan akibat beban yang bekerja. 5. Hitung gaya batang Setelah strut and tie terbentuk, diperoleh model rangka dengan gaya-gaya batang dihitung dengan menggunakan kesetimbangan titik simpul atau dengan menggunakan SAP sederha, sehingga diperoleh gaya pada setiap batangnya. 6. Cek Strut dan truss geometry Pengecekan Strut dilakukan dengan memperhitungkan tegangan batas agar tetap memadai di dalam beton. Truss geometry dihitung agar memperoleh lebar maksimum tie untuk penempatan tulangan utama. 7. Perencanaan batang tarik (tie) Luas tulangan diperoleh dengan membagi gaya yang bekerja pada luasan tie dengan (fy) kuat tarik tulangan. 8. Tulangan vertikal dan tulangan horisontal Hitung tulangan vertikal dan horisontal dengan minimum dengan ketentuan A v min = 0,0015 b s untuk tulangan vertikal minimum dan A vh min = 0,0025 b s, untuk tulangan horisontal minimum.

3 23 9. Cek panjang penyaluran Menghitung berapa panjang penyaluran tulangan utama. 10. Hasil perencanaan Hasil perencaanaan berupa gambar penulangan dan detail penulangan

4 Flowchart Mulai Studi Literatur Mengumpulkan Data Cek disturb dan Trayektori Tentukan beban total (Pu) Pu = 1,2 P DL + 1,6 P LL (kn) Hitung reaksi perletakan Cek Kapasitas Pelat landasan (0,85 f β A ) pada lokasi beban β = 1,0 (0,85 f β A ) pada perletakan β = 0,8 Tentukan Strut and Tie Model Hitung gaya-gaya batang V= 0, H = 0 Menggunakan SAP 2000 Cek Strut dan truss geomtery f = (0.85 β f ) dengan = 0,75 a

5 25 a Perencanaan Batang tarik (Tie) A = (mm 2 ) Tulangan vertikal dan Horisontal Cek panjang penyaluran l = 0,7 100 d. fy fc.400 Hasil Perencanaan Gambar Detail Penulangan Penulangan Grafik Detail Penulangan Selesai Gambar Flowchart