BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi uraian hasil penelitian: (1) Gambaran tempat penelitian; (2) Identitas responden; (3) Informasi tentang penderita kanker serviks; (4) Temuan tentang pengetahuan penderita dan bukan penderita kanker serviks tentang tempat pelayanan kesehatan yang dituju selama setahun terakhir; (5) Pengetahuan responden (penderita dan bukan penderita kanker serviks) tentang anatomi dan fisiologis serviks dan kanker serviks; (6) Temuan informasi tentang perilaku-perilaku yang dilakukan oleh responden bukan penderita kanker serviks yang berkaitan dengan pencegahan primer, sekunder, dan tersier; (7) Temuan informasi tentang perilaku-perilaku yang dilakukan oleh penderita kanker serviks yang berkaitan dengan perilaku seksual, personal hygiene (vagina), gaya hidup, dan nutrisi; (8) Analisis hubungan antara variabel pengetahuan dan perilaku preventif, dan pembahasannya. 51

2 4.1 Gambaran Tempat Penelitian Profil pelayanan dan sejarah RSUD Dr. Moewardi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi yang terletak di Surakarta yaitu di Jalan Kolonel Soetarto 132 adalah rumah sakit milik pemerintah propinsi Jawa Tengah. Dengan tipe kelas A, dan memiliki jumlah tempat tidur sebanyak 777. Berdasarkan Surat Keputusan bersama Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Menteri dalam Negeri RI, Nomor 544/Menkes/SKB/X/81, Nomor 043 a/v/1981 dan BO: 324 tahun 1981, ditetapkan bahwa RSUD Dr. Moewardi Surakarta menjadi rumah sakit pendidikan. Wilayah Surakarta oleh Pemerintah Propinsi Dati I Jawa Tengah ditetapkan sebagai wilayah pengembangan Jawa tengah sehingga RSUD Dr. Moewardi yang merupakan satu-satunya rumah sakit pemerintah terbesar di wilayah tersebut harus menyesuaikan dan mampu sebagai pusat rujukan wilayah Surakarta dan sekitarnya. Dari sejarah tersebut, maka ditetapkan hari jadi RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada tanggal 01 Januari Jenis layanan RSUD Dr. Moewardi menawarkan berbagai jenis layanan kesehatan kepada masyarakat seperti pelayanan gawat darurat, rawat jalan, rawat inap paviliun cendana, medical check up (MCU), dan juga beberapa klinik yaitu klinik cendana, klinik ingin punya anak Indriya Ratna, klinik Hastiti skin 52

3 care, klinik kesehatan jiwa/psikiatri, dan klinik voluntary consulting and testing. RSUD Dr. Moewardi juga mempunyai instalasi bedah sentral, instalasi perawatan intensif, instalasi rehabilitasi medis, instalasi radiologi, instalasi laboratorium patologi klinik, instalasi mikrobiologi klinis; instalasi parasitologi dan mikologi, instalasi laboratorium patologi anatomi, instalasi gizi, instalasi farmasi, instalasi central sterilization supply department (CSSD) dan laundry, instalasi sanitasi, instalasi kedokteran forensik dan medikolegal. Selain itu, RSUD Dr. Moewardi mempunyai blok bagian ilmu kesehatan anak, bedah, penyakit dalam, obstetri dan ginekologi, kardiologi dan kedokteran vaskuler, paru, ilmu kesehatan kulit dan kelamin, mata, penyakit saraf, ilmu penyakit THT, gigi dan mulut, dan radiologi Sumber daya manusia RSUD Dr. Moewardi memiliki sumber daya manusia tahun 2012, terdiri dari dokter umum (16 orang), dokter spesialis (157 orang), dokter spesialis gigi (5 orang), apoteker (16 orang), perawat (584 orang), bidan (71 orang), farmasi (43 orang), tenaga kesehatan masyarakat (18 orang), dietisien (17 orang), fisioterapi (26 orang), ketrampilan medis (97 orang), sarjana non kesehatan (131 orang), sarjana muda non kesehatan (24 orang), dan program pendidikan dokter spesialis (PPDS) (317 orang) Sepuluh Penyakit terbanyak rawat inap Tujuan pemaparan data mengenai sepuluh penyakit terbanyak rawat inap dimaksudkan untuk mengetahui dan mengenal jenis-jenis penyakit 53

4 terbanyak rawat inap di RSUD Dr. Moewardi. Pada Tabel menunjukkan pada tahun 2011 terdapat 10 penyakit terbanyak rawat inap yaitu pertama adalah neoplasma ganas payudara (1.770 orang), kedua adalah janin dan bayi baru lahir yang dipengaruhi oleh faktor dan penyulit kehamilan persalinan dan kelahiran (1.560 orang), ketiga adalah neoplasma ganas serviks uterus (1.308 orang), keempat adalah bayi lahir hidup sesuai tempat lahir (111 orang), kelima adalah diabetes mellitus YTT (1.146 orang), keenam adalah CKD/gagal ginjal (1.050 orang), ketujuh adalah perdarahan intrakranial (372 orang), kedelapan adalah hipertensi esensial (636 orang), kesembilan adalah stroke non hemoragik (984 orang), dan kesepuluh adalah diare dan gastroenteritis oleh penyebab infeksi tertentu (kolitis infeksi) (624 orang) (lihat pada Tabel 4.1.4). Tabel Sepuluh Penyakit Terbanyak Rawat Inap Nama Penyakit Jumlah Penderita (orang) 1. Neoplasma ganas payudara Janin dan bayi baru lahir yang dipengaruhi oleh faktor dan penyulit kehamilan persalinan dan kelahiran Neoplasma ganas serviks uterus Bayi lahir hidup sesuai tempat lahir Diabetes Melitus YTT CKD/gagal ginjal Perdarahan intrakranial Hipertensi esensial Stroke non hemoragik Diare dan Gastroenteritis oleh penyebab infeksi tertentu (kolitis infeksi) 624 Sumber: Buku Laporan Tahunan Bagian Rekam Medik RSUD Dr. Moewardi 54

5 4.1.5 Kasus kanker serviks di RSUD Dr. Moewardi Tujuan pemaparan data kasus kanker serviks di RSUD Dr. Moewardi yaitu untuk memberikan informasi dan gambaran tentang kejadian dan kematian akibat kanker serviks yang dirawat inap dan atau rawat jalan. Pada Grafik a menunjukkan pada tahun 2007 jumlah pasien kanker serviks yang rawat inap sebanyak 936 orang dan yang rawat jalan sebanyak orang. Pada tahun 2008, jumlah pasien kanker serviks yang rawat inap sebanyak 818 orang, tahun 2010 pasien kanker serviks yang rawat inap sebanyak orang, dan tahun 2011 pasien kanker serviks yang rawat inap sebanyak (lihat Grafik a). Grafik a Jumlah Pasien Kanker Serviks Yang rawat Inap dan Rawat Jalan 2500 Jumlah pasien kanker serviks (rawat inap dan rawat jalan) Tahun Sumber: Buku Laporan Tahunan Bagian Rekam Medik RSUD Dr. Moewardi Grafik b memperlihatkan pasien kanker serviks yang rawat inap pada bulan Januari sebanyak 112 orang, bulan Pebruari 129 orang, bulan Maret 145 orang, bulan April 53 orang, bulan Mei 73 orang, bulan Juni 71 55

6 orang, bulan Juli 73 orang, bulan Nopember 68 orang, dan bulan Desember 64 orang (lihan Grafik b). Grafik b Jumlah Pasien Kanker Serviks Yang rawat Inap Jumlah pasien kanker serviks Jumlah pasien kanker serviks yang rawat inap selama bulan Januari, Pebruari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Nopember, dan Desember 2012 Jan Peb Mar Apr Mei Juni Juli Nop Des Bulan Sumber: Buku Laporan Tahunan Bagian Rekam Medik RSUD Dr. Moewardi Grafik c menunjukkan pada tahun 2012, pasien kanker serviks yang rawat jalan pada bulan September sebanyak 150 orang, bulan Oktober 224 orang, bulan Nopember 215 orang, dan bulan Desember 300 orang (lihat grafik c). Grafik c Jumlah Pasien Kanker Serviks Yang rawat Jalan Jumlah pasien kanker serviks Jumlah pasien kanker serviks yang rawat jalan bulan September-Desember 2012 Sep Okt Nop Des Bulan Sumber: Buku Laporan Tahunan Bagian Rekam Medik RSUD Dr. Moewardi 56

7 4.1.6 Jumlah pasien kanker serviks yang berkunjung di Poli Obsgyn Tujuan pemaparan data jumlah pasien kanker serviks yang berkunjung di Poli Obsgyn adalah untuk mengetahui jumlah pasien kanker serviks mengalami penurunan atau peningkatan. Pada Grafik memperlihatkan jumlah pasien kanker serviks yang berkunjung di Poli Obsgyn selama tahun 2012, yaitu pada bulan Januari jumlah pasien kanker serviks yang berkunjung sebanyak 170 orang, bulan Pebruari sebanyak 141 orang, bulan Maret sebanyak 136 orang, bulan April sebanyak 133 orang, bulan Mei sebanyak 124 orang, bulan Juni sebanyak 127 orang, bulan Juli sebanyak 130 orang, bulan Agustus sebanyak 99 orang, bulan September sebanyak 133 orang, bulan Oktober sebanyak 134 orang, bulan Nopember sebanyak 136 orang, dan bulan Desember jumlah pasien kanker serviks yang berkunjung sebanyak 103 orang (lihat tabel 4.16). Grafik Jumlah pasien kanker serviks yang berkunjung di Poli Obsgyn tahun 2012 Jumlah pasien kanker serviks Bulan Sumber: Buku Harian Poli Obsgyn 57

8 4.2 Analisis Univariat Dalam penelitian ini dilakukan analisis univariat terhadap data temuan tentang identitas responden, informasi tentang penderita kanker serviks, pengetahuan responden tentang tempat layanan kesehatan yang tuju, pengetahuan responden tentang anatomi dan fisiologis serviks, serta perilaku preventif, dan akan dipaparkan sebagai berikut: Identitas Responden Responden dalam penelitian ini berjumlah 50 orang (25 penderita dan bukan penderita kanker serviks), dan untuk mengetahui informasi mengenai identitas mereka, maka dilakukan wawancara dipandu kuesioner dan menanyakan beberapa pertanyaan kepada mereka mengenai umur, pendidikan terakhir, pekerjaaan, suku dan agama, dan tempat tinggal dan hasilnya yaitu: a. Umur Sewaktu ditanyakan mengenai Berapa umur responden sekarang?, jawabannya adalah hasil penelitian menunjukkan umur termuda penderita kanker serviks adalah 28 tahun, dan tertua 60 tahun. Sedangkan umur termuda bukan penderita kanker serviks adalah umur 19 tahun dan tertua 47 tahun (lihat Tabel 4.2.1). Tabel Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur minimum, maksimum, mean, median, dan standar deviasi Umur N Minimum (termuda) Maksimum (tertua) Mean Median Standar deviasi Penderita

9 Umur N Minimum (termuda) Maksimum (tertua) Mean Median Standar deviasi Penderita Bukan penderita ,60 33,00 7,863 Keterangan: Penderita adalah pasien-pasien yang sudah didiagnosis menderita kanker serviks, dan bukan penderita yaitu pasien-pasien yang tidak didiagnosis menderita kanker serviks, dan mereka yang datang memeriksakan diri di Poli Obsgyn selama bulan Nopember 2012-Maret 2013, serta bersedia menjadi responden penelitian. Berdasarkan pengategorian kelompok umur penderita kanker serviks dan bukan penderita kanker serviks, maka hasil yang diperoleh yaitu penderita kanker serviks terbanyak berada pada rentang umur tahun. Sedangkan bukan penderita terbanyak berada pada rentang umur tahun (lihat Tabel 4.2.2). Tabel Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur Identitas responden Umur (tahun) Frekuensi Responden penelitian Penderita Bukan penderita (%) Frekuensi (%) Total Keterangan: Penderita adalah pasien-pasien yang sudah didiagnosis menderita kanker serviks, dan bukan penderita yaitu pasien-pasien yang tidak didiagnosis menderita kanker serviks, dan mereka yang datang memeriksakan diri di Poli Obsgyn selama bulan Nopember 2012-Maret 2013, serta bersedia menjadi responden penelitian. b. Pendidikan terakhir Untuk mengetahui pendidikan terakhir responden, maka peneliti bertanya Apa pendidikan terakhir ibu? jawabannya yaitu memperlihatkan pendidikan terakhir penderita kanker serviks terbanyak adalah SD 8 59

10 orang (32%). Sedangkan pendidikan terakhir bukan penderita kanker serviks terbanyak adalah SMP 13 orang (52%) (lihat tabel 4.2.3). Tabel Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan terakhir Identitas responden Pendidikan Frekuensi Tidak sekolah 5 20 Tidak tamat SD 3 12 Responden penelitian Penderita Bukan penderita (%) Frekuensi (%) SD SMP SMA SPG 1 4 SMK 1 4 Sarjana 1 4 Total Keterangan: Penderita adalah pasien-pasien yang sudah didiagnosis menderita kanker serviks, dan bukan penderita yaitu pasien-pasien yang tidak didiagnosis menderita kanker serviks, dan mereka yang datang memeriksakan diri di Poli Obsgyn selama bulan Nopember 2012-Maret 2013, serta bersedia menjadi responden penelitian. Hasil penelitian mengenai pendidikan terakhir responden diatas, sejalan dengan pandangan informan kunci yaitu bidan dan dokter Poli Obsgyn, yaitu: Peneliti: Bagaimana tingkat pendidikan pasien di Poli Obsgyn? Bidan R: Disini itu rata-rata dibawah standar ya kelas menengah kebawah, ada yang ngak (tidak) sekolah, cuma SD atau SMP kebanyakan dan perguruan tinggi juga ada tapi jarang. Kemudian, peneliti bertanya lagi kepada dokter G dan W: Peneliti: Bagaimana tingkat pendidikan pasien-pasien kanker serviks? Dokter G: Beragam, mulai dari yang tidak sekolah, SD sampai sarjana juga ada. 60

11 Dokter W: Tingkat pendidikan bervariasi tapi kebanyakan sich hanya lulusan SD atau SMP. c. Pekerjaan Saat peneliti bertanya kepada responden tentang Apa pekerjaan ibu? dan hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerjaan penderita kanker serviks terbanyak adalah sebagai ibu rumah tangga dan petani masingmasing 9 orang (36%). Sedangkan pekerjaan bukan penderita kanker serviks terbanyak adalah juga sebagai ibu rumah tangga 15 orang (60%) (lihat tabel 4.2.4). Tabel Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan Identitas responden Pekerjaan Frekuensi Responden penelitian Penderita Bukan penderita (%) Frekuensi (%) Ibu rumah tangga Petani 9 36 Penjahit 3 12 Buruh Wiraswasta Karyawan salon 1 4 Karyawati swasta 1 4 Total Keterangan : Penderita adalah pasien-pasien yang sudah didiagnosis menderita kanker serviks, dan bukan penderita yaitu pasien-pasien yang tidak didiagnosis menderita kanker serviks, dan mereka yang datang memeriksakan diri di Poli Obsgyn selama bulan Nopember 2012-Maret 2013, serta bersedia menjadi responden penelitian. Hasil penelitian tersebut diatas, sejalan dengan pandangan informan kunci yaitu bidan dan dokter Poli Obsgyn, sebagai berikut: Peneliti bertanya kepada Bidan SR dan bidan R: Sebagian besar atau kebanyakan ibu-ibu yang datang periksa bekerja sebagai apa? 61

12 Bidan SR : Banyak ibu rumah tangga juga tapi mereka umur-umur muda, masih banyak juga yang mereka pegawai. Bidan R : Kebanyakan bekerja sebagai ibu rumah tangga. Setelah itu, peneliti bertanya lagi kepada dokter G dan dokter W dengan pertanyaan: Peneliti: Sebagian besar pasien-pasien kanker serviks bekerja Dokter G: Secara umum mereka berasal dari golongan menengah kebawah seperti petani atau buruh kasar Dokter W : Sebagian besar dari sosial ekonomi rendah ya ada yang petani, ada yang buruh, ada yang cuma ibu rumah tangga. d. Suku dan Agama Saat ditanyakan mengenai Ibu berasal dari suku dan agama apa? maka hasilnya adalah seluruh penderita kanker serviks (100%) dari suku Jawa dan beragama Islam. Sedangkan bukan penderita kanker serviks sebanyak (96%) dari suku Jawa dan (80%) beragama Islam. e. Tempat tinggal Sewaktu peneliti bertanya Dimana tempat tinggal ibu?, maka hasil penelitian memperlihatkan alamat atau tempat tinggal penderita kanker serviks terbanyak adalah di Jawa Timur 7 orang (28%). Sedangkan alamat atau tempat tinggal bukan penderita kanker serviks terbanyak adalah di Solo 10 orang (40%). Distribusi frekuensi responden berdasarkan alamat atau tempat tinggal dapat dilihat pada Tabel

13 Tabel Distribusi frekuensi responden berdasarkan alamat atau tempat tinggal Identitas responden Alamat atau tempat tinggal Frekuensi Sragen 5 20 Responden penelitian Bukan Penderita penderita (%) Frekuensi (%) Sukoharjo Boyolali Jawa Tengah 4 16 Jawa Timur Solo Karanganyar 6 24 Total Keterangan : Penderita adalah pasien-pasien yang sudah didiagnosis menderita kanker serviks, dan bukan penderita yaitu pasien-pasien yang tidak didiagnosis menderita kanker serviks, dan mereka yang datang memeriksakan diri di Poli Obsgyn selama bulan Nopember 2012-Maret 2013, serta bersedia menjadi responden penelitian. Hasil penelitian diatas selaras dengan pandangan bidan dan dokter Poliklinik Obstetri-ginekologi yaitu: Peneliti: Sebagian besar pasien yang kesini berasal darimana? Bidan SR: Banyak yang dari luar karena rumah sakit ini rumah sakit rujukan. Jadi banyak sekali yang dari luar-luar kota itu, ya sekitar daerah Surakarta ya banyak juga tapi juga sampai ke daerah Jawa timur karena rumah sakit ini rumah sakit rujukan. Jadi, semuanya datang kesini. Bidan R: Campuran, dari desa, kota banyak, dari luar kota banyak bahkan ada yang dari luar propinsi. Mungkin dia (pasien) merantau tapi alamatnya masih alamat disana. Sedangkan jawaban dokter adalah: Dokter G: Beragam dari semua ada, baik dari desa, kota atau pun dari propinsi lain. Mereka datang sudah membawa hasil rujukan. Dokter W : Dari desa, kota dan luar propinsi 63

14 4.2.2 Data Keluarga Informasi data keluarga yaitu informasi tentang kehidupan penderita kanker serviks meliputi: 1. Status pernikahan dan jumlah pernikahan Untuk mengetahui informasi mengenai status dan jumlah pernikahan responden, maka peneliti bertanya Bagaimana status pernikahan ibu?, Berapa kali ibu menikah?, dan hasilnya adalah seluruh responden yaitu 25 orang (100%) sudah menikah, 5 orang (20%) diantaranya adalah janda. Sebagian besar responden (88%) menikah satu kali (lihat tabel 4.2.6). Tabel Distribusi frekuensi responden berdasarkan status pernikahan dan jumlah pernikahan Penderita kanker serviks Status pernikahan Frekuensi (%) Menikah Total Jumlah pernikahan (kali) Total Keterangan: penderita adalah pasien-pasien yang sudah didiagnosis menderita kanker serviks dan mereka yang datang memeriksakan diri di Poli Obsgyn selama bulan Nopember 2012-Maret 2013, serta bersedia menjadi responden penelitian. 2. Umur pertama kali menikah Sewaktu ditanyakan Berapa umur responden saat pertama kali menikah? Hasil penelitian memperlihatkan penderita kanker serviks pertama kali menikah umur termuda adalah 12 tahun dan tertua 24 tahun (lihat tabel 4.2.7). 64

15 Tabel Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur minimum, maksimum, mean, median, dan standar deviasi N Minimum (termuda) Maksimum (tertua) Mean Median Standar deviasi Umur Berdasarkan pengategorian, sebagian besar penderita kanker serviks (72%) menikah muda yaitu 21 tahun (lihat tabel 4.2.8). Tabel Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur responden saat pertama kali menikah Umur pertama kali menikah (tahun) Frekuensi (%) > Total Aktivitas seksual sebelum nikah atau diluar nikah Sewaktu peneliti bertanya Bagaimana status pernikahan ibu? Jawaban mereka yaitu seluruh responden sudah menikah, sehingga pertanyaan tentang Jika belum menikah mempunyai pasangan (pacar) seksual, pernah melakukan hubungan seks, dan umur pertama kali melakukan hubungan seks? jawabannya tidak. Distribusi frekuensi responden berdasarkan informasi mempunyai pasangan (pacar) seksual, pernah melakukan hubungan seks, dan umur pertama kali melakukan hubungan seks dapat dilihat pada tabel

16 Tabel Distribusi frekuensi responden berdasarkan informasi mempunyai pasangan (pacar) seksual, pernah melakukan hubungan seks, dan umur pertama kali melakukan hubungan seks Penderita kanker serviks Jika belum menikah, mempunyai pasangan (pacar) seksual Frekuensi (%) Ya 0 0 Tidak Total Pernah melakukan hubungan seks dengan pacar Ya 0 0 Tidak Total Umur pertama kali melakukan hubungan seks dengan pacar Total Keterangan: penderita adalah pasien-pasien yang sudah didiagnosis menderita kanker serviks dan mereka yang datang memeriksakan diri di Poli Obsgyn selama bulan Nopember 2012-Maret 2013, serta bersedia menjadi responden penelitian. 4. Jumlah anak Untuk mengetahui informasi mengenai jumlah anak, maka peneliti bertanya Berapa anak yang pernah ibu lahirkan (baik lahir hidup atau lahir meninggal)? jawabannya adalah seluruh penderita kanker serviks (100%) pernah melahirkan, dan responden terbanyak yaitu (36%) mempunyai 3 anak (lihat pada tabel ). 66

17 Tabel Distribusi frekuensi responden berdasarkan jumlah anak yang dilahirkan Jumlah anak yang dilahirkan Frekuensi (%) Total Umur saat pertama mempunyai anak Hasil penelitian menunjukkan penderita kanker serviks pertama kali mempunyai anak umur termuda adalah 15 tahun dan tertua 27 tahun (lihat tabel ). Tabel Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur minimum, maksimum, mean, median, dan standar deviasi. N Minimum (termuda) Maksimum (tertua) Mean Median Standar deviasi Umur Berdasarkan pengategorian sebagian besar penderita kanker serviks (56%) mempunyai anak pada saat berumur 21 tahun. Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur pertama kali punya anak dapat dilihat pada tabel Tabel Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur responden saat pertama kali mempunyai anak Umur pertama kali mempunyai anak (tahun) Frekuensi (%) 21 tahun >21 tahun Total

18 4.2.3 Keluhan Utama Untuk mengetahui keluhan utama responden saat datang memeriksakan diri di Poliklinik Obstetri-Ginekologi, maka peneliti bertanya Keluhan utama apa yang ibu rasakan saat ini? dan jawaban responden yaitu: sebagian besar responden tidak hanya mempunyai satu keluhan utama tetapi mempunyai beberapa keluhan lainnya. Keluhan utama responden terbanyak adalah sakit atau nyeri dibagian bawah perut yaitu sebanyak 13 orang (52%). Distribusi frekuensi responden berdasarkan keluhan utama dapat dilihat pada tabel Tabel Distribusi frekuensi responden berdasarkan keluhan utama (n=25) Keluhan utama Frekuensi (%) Tidak ada keluhan 4 16 Sakit atau nyeri dibagian bawah perut Keputihan 7 28 Sulit tidur 1 4 Pusing 2 8 Mual 1 4 Muntah 1 4 Bagian bahu kemang-kemang 1 4 Pinggul panas 1 4 Bagian punggung pegal-pegal 3 12 Leher kaku 1 4 Hal itu itu sejalan dengan pandangan dokter W yaitu: Peneliti: Saat pasien kanker serviks datang memeriksakan diri, keluhan utama apa yang sering mereka keluhkan? 68

19 Dokter W: yaitu Kalau sudah lanjut tentu keluhan utama adalah perdarahan sama nyeri, kadang-kadang buang air kecil (BAK) juga terganggu. Tapi kalau yang masih stadiumstadium awal itu biasanya keluhannya itu post koital bleeding dan keputihan Informasi Penetapan Klinis Penyakit 1. Waktu didiagnosis menderita kanker serviks Peneliti bertanya, sejak kapan ibu didiagnosis menderita kanker serviks? dan hasilnya adalah sebagian besar penderita kanker serviks (68%) didiagnosis menderita kanker serviks adalah pada tahun 2012 (lihat tabel ). Tabel Distribusi frekuensi responden berdasarkan waktu responden didiagnosis menderita kanker serviks Waktu responden didiagnosis menderita kanker serviks Frekuensi (%) Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Total Umur saat didiagnosis menderita kanker serviks Untuk mengetahui informasi tentang umur saat didiagnosis menderita kanker serviks, maka peneliti bertanya Berapa umur ibu saat didiagnosis menderita kanker serviks? dan hasilnya adalah umur termuda 27 tahun dan tertua 59 tahun (lihat tabel ). Tabel Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur minimum, maksimum, mean, median, dan standar deviasi. N Minimum (termuda) Maksimum (tertua) Mean Median Standar deviasi Umur

20 Berdasarkan pengategorian umur penderita kanker serviks saat didiagnosis menderita kanker serviks terbanyak adalah berada pada rentang umur tahun 11 orang (44%). Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur saat didiagnosis menderita kanker serviks dapat dilihat pada tabel Tabel Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur responden saat didiagnosis menderita kanker serviks Umur saat didiagnosis menderita kanker serviks Frekuensi tase (%) <35 tahun tahun tahun tahun tahun 1 4 >58 tahun 1 4 Total Stadium kanker serviks Sewaktu ditanyakan Pada stadium berapa ibu didiagnosis oleh dokter menderita kanker serviks?, hasilnya adalah responden terbanyak didiagnosis menderita kanker serviks pada stadium IIIB yaitu 10 orang (40%) (lihat tabel ). Tabel Distribusi frekuensi responden berdasarkan stadium kanker serviks Stadium kanker serviks Frekuensi (%) IB IIA 5 20 IIB 4 16 IIIB Total

21 4. Pemahaman responden mengenai stadium kanker serviks Untuk mengetahui mengenai pemahaman responden tentang arti stadium kanker serviks yang dialami dan informasi yang mereka tahu tentang stadium tersebut maka peneliti bertanya Apakah ibu tahu arti dari kondisi stadium tersebut? dan Jika Ya, coba ibu jelaskan?, dan jawabannya adalah sebanyak (80%) tidak mengetahui arti dari stadium kanker serviks yang dialaminya dan hanya 5 responden (20%) yang mengetahuinya, serta informasi yang mereka ketahui dapat dilihat pada tabel Tabel Distribusi frekuensi responden berdasarkan pemahaman responden mengenai stadium kanker serviks Informasi yang diketahui Frekuensi (%) Tidak ada Setelah dibiopsi ditemukan kanker IIA 1 4 Harus jalani operasi 1 4 Kanker sampai di mulut rahim 1 4 Sudah ngak bisa dioperasi 1 4 cuma kemo-radiasi Harus dikemo dan disinar 1 4 Total Lama responden menderita kanker serviks Saat peneliti bertanya Berapa lama ibu menderita kanker serviks?, maka jawaban responden adalah terbanyak <1 tahun sebanyak 17 orang (68%) (lihat pada tabel ). 71

22 Tabel Distribusi frekuensi responden berdasarkan lama menderita kanker serviks Lama menderita kanker serviks (tahun) Frekuensi (%) < >4 2 8 Total Deteksi Dini Dan Pencegahan Kanker Serviks 1. Pengetahuan responden tentang deteksi dini dan pencegahan kanker serviks Sewaktu ditanyakan Sebelum didiagnosis menderita kanker serviks apakah ibu pernah mendengar tentang deteksi dini dan pencegahan kanker serviks? dan Apakah ibu tahu tentang deteksi dini dan pencegahan kanker serviks seperti pemeriksaan pap smear/ inspeksi visual asam asetat (IVA)/kolposkopi/tes human papilloma virus (HPV) DNA? jawaban responden adalah sebagian besar responden (80%) tidak pernah mendengar dan tidak tahu tentang deteksi dini dan pencegahan kanker serviks. 2. Perilaku pemeriksaan deteksi dini dan pencegahan kanker serviks serta hasilnya Sebelum sakit (menderita kanker serviks), apakah ibu pernah melakukan pemeriksaan deteksi dini dan pencegahan kanker serviks seperti pap smear, IVA, kolposkopi, dan tes HPV DNA? Jawaban 72

23 responden adalah sebagian besar responden (96%) tidak pernah melakukan pemeriksaan seperti pap smear, IVA, kolposkopi, tes HPV DNA, dan juga peneliti bertanya Bagaimana hasil pemeriksaan pap smear terakhir yang disampaikan oleh dokter/bidan? dan hasilnya adalah 1 responden (4%) yang melakukan pemeriksaan pap smear, hasil tesnya adalah negatif. 3. Alasan dan kendala responden tidak melakukan pemeriksaan Peneliti bertanya Apa alasan dan kendala ibu tidak melakukan pemeriksaan? dan Jawaban responden terbanyak adalah karena tidak tahu informasi sebanyak 19 orang (76%), dan alasan lainnya dapat dilihat pada tabel Tabel Distribusi frekuensi responden berdasarkan alasan dan kendala tidak melakukan pemeriksaan (n=25) Alasan tidak melakukan pemeriksaan seperti pap smear, IVA, kolposkopi dan tes HPV DNA Frekuensi (%) Tidak ada kendala 1 4 Tidak tahu informasi Jarak antara rumah dan tempat layanan kesehatan jauh 5 20 Takut 5 20 Tidak ada waktu Informasi Pengobatan Kanker Serviks 1. Waktu mengikuti pengobatan kanker serviks Peneliti bertanya Sejak kapan ibu mulai mengikuti pengobatan kanker serviks? Jawaban responden adalah bervariasi, tetapi waktu 73

24 pengobatan penderita kanker serviks terbanyak adalah adalah >1 tahun sebanyak 8 orang (32%) (lihat pada tabel ). Tabel Distribusi frekuensi responden berdasarkan waktu responden mengikuti pengobatan kanker serviks Waktu responden mengikuti pengobatan kanker serviks Frekuensi (%) 0 bulan 2 8 <3 bulan bulan bulan 6 24 >6 bulan 6 24 > 1 tahun 8 32 Total Metode pengobatan yang dijalani responden Sewaktu ditanyakan Metode pengobatan apa yang sudah ibu jalani? maka jawaban responden adalah sebagian besar responden menjalani pengobatan kanker serviks dengan metode kombinasi yaitu operasi, kemoterapi, dan terapi radiasi atau sinar (lihat pada tabel ). Tabel Distribusi frekuensi responden berdasarkan metode pengobatan yang sudah dijalani responden (n=25) Metode pengobatan yang sudah dijalani responden Frekuensi (%) Belum ada 2 8 Operasi 8 32 Radiasi Kemoterapi Hasil diatas sejalan dengan pandangan para dokter Poli Obsgyn, sebagai berikut: 74

25 Peneliti bertanya kepada dokter G dan dokter W: Metode pengobatan seperti apa yang dokter sampaikan dan anjurkan kepada pasien yang sudah didiagnosis menderita kanker serviks?, dan jawabannya adalah: Dokter G: Ketika sudah ditegakan diagnosis maka dengan jelas akan diketahui bahwa pasien itu sudah berada pada stadium berapa dan untuk terapinya juga sudah jelas. Misalnya, bila pasien itu berada pada stadium II, pasien bisa dianjurkan untuk menjalani operasi, dan atau bila pasien sudah berada dalam stadium III atau stadium IV pasien dianjurkan untuk menjalani kemoterapi dan atau terapi sinar. Dokter W: Modalitas pengobatan kanker serviks itu ada tiga, pertama ada operasi, kedua kemoterapi, dan ketiga radioterapi tergantung stadiumnya. Kalau stadium awal pengobatan dengan operasi tapi kalau stadium lanjut kemo-radiasi. 3. Ketepatan waktu berobat Untuk mengetahui informasi mengenai ketepatan waktu responden saat berobat, maka ditanyakan Apakah ibu selalu tepat waktu saat berobat jalan sesuai jadwal pengobatan?, dan jawaban mereka adalah sebagian besar responden (88%) tepat waktu saat berobat. 4. Hasil pengobatan (penjelasan oleh dokter mengenai kondisi kesehatan responden) Sewaktu ditanyakan Bagaimana hasil dari pengobatan yang telah dijalani terkait dengan kondisi kesehatan ibu sekarang?, maka hasilnya adalah bervariasi, akan tetapi sebagian besar responden yaitu sebanyak 12 orang (48%) dianjurkan oleh dokter untuk tetap harus menjalani pengobatan sesuai jadwal (lihat tabel ). 75

26 Tabel Distribusi frekuensi responden berdasarkan hasil pengobatan Hasil pengobatan terkait kondisi kesehatan Frekuensi (%) Pasien tidak tahu 7 28 Keadaan baik atau bagus dan lanjut pengobatan sesuai jadwal Dianjurkan untuk pap smear 4 16 Penjelasan mengenai pengobatan- 1 4 yang sudah dijalani masih meru- pakan pengobatan (kemo) awal Belum ada, baru di USG 1 4 Total Pengetahuan Responden Tentang Tempat Pelayanan Kesehatan Yang Dituju Untuk mengetahui pengetahuan responden (baik penderita dan bukan penderita kanker serviks) tentang tempat pelayanan kesehatan yang pernah dikunjungi sebelumnya, maka peneliti mencoba menggali kembali informasi itu dengan menanyakan beberapa hal seputar tempat pemeriksaan, pernah mendapat informasi tentang tempat pelayanan itu, sumber informasi, dan informasi apa saja yang diketahui, pengetahuan responden khusus mengenai jenis layanan kesehatan khusus dan dokter ahli yang menangani masalah terkait dengan kanker serviks, dan hasil yang diperoleh sebagai berikut: a. Tempat pemeriksaan Peneliti bertanya, Dalam satu tahun terakhir, kemana ibu pergi memeriksakan diri? Jawaban responden adalah baik penderita dan bukan 76

27 penderita kanker serviks dalam setahun terakhir mereka tidak hanya memeriksakan diri di satu tempat pelayanan kesehatan. Namun ada beberapa tempat yang pernah dikunjungi selain ke rumah sakit yaitu ke puskesmas, klinik dokter spesialis, klinik dokter umum, bidan, dan poliklinik kesatuan (lihat tabel ). Tabel Distribusi frekuensi responden berdasarkan tempat memeriksakan diri (n=25) Tempat pemeriksaan Frekuensi Responden penelitian Penderita Bukan penderita (%) Frekuensi (%) Rumah sakit Puskesmas Klinik dokter spesialis Klinik dokter umum 2 8 Bidan Poliklinik kesatuan 1 4 Keterangan : Penderita adalah pasien-pasien yang sudah didiagnosis menderita kanker serviks, dan bukan penderita yaitu pasien-pasien yang tidak didiagnosis menderita kanker serviks, dan mereka yang datang memeriksakan diri di Poli Obsgyn selama bulan Nopember 2012-Maret 2013, serta bersedia menjadi responden penelitian. Hasil itu sejalan dengan pengakuan bidan Poliklinik Obstetri-Ginekologi, sebagai berikut: Peneliti bertanya kepada bidan SR : Khusus untuk pasien-pasien yang kanker serviks, apakah sebagian besar dari mereka datang sudah membawa surat rujukan?, jawabannya adalah: Bidan SR : Sebagian besar membawa rujukan dan hasil PA (patologi anatomi). Jadi, mereka yang sudah dirujuk kesini dari daerah-daerah itu mereka sudah membawa hasil PA karena disana mungkin ngak (tidak) bisa menangani. Disini (RSUD Dr Moewardi) ada 77

28 kemoterapi, ada radioterapi. Tapi ada juga yang belum itu hanya sebagian kecil. Jadi, yang banyak memang mereka rujukan-rujukan dari luar daerah dengan sudah membawa hasil PA. Kemudian peneliti bertanya kepada bidan R yaitu : Peneliti: Saat pasien kesini pernah dikaji ngak (tidak) apakah pasien itu misalnya yang tinggal di desa memanfaatkan layanan kesehatan disana sebelum kesini (RSUD Dr. Moewardi? jawabannya yaitu: Bidan R : Iya, dari puskesmas biasanya mereka mendapat rujukan dari puskesmas baru kesini untuk yang kasus kanker-kanker, tapi kalau untuk kasus jaminan persalinan (jampersal) mereka datang kesini sekarang dan diterima. b. Informasi tentang tempat pelayanan kesehatan, sumbernya, dan informasi yang responden ketahui tentang tempat pelayanan yang dikunjungi Sewaktu ditanyakan Apakah sebelumnya pernah mendapat informasi tentang tempat pelayanan kesehatan, sumbernya, dan informasi apa yang diketahui?, maka jawaban responden adalah seluruh responden baik penderita dan bukan penderita kanker serviks pernah mendapat informasi terkait tempat pelayanan kesehatan yang mereka kunjungi. Sumber informasi penderita terdiri dari beberapa orang yaitu dokter spesialis, dokter umum, perawat, dan bidan. Sedangkan sumber informasi bukan penderita kanker serviks adalah dokter spesialis, dokter umum, bidan, diri sendiri, dan tetangga. Selain itu, informasi yang diketahui penderita mengenai tempat pelayanan kesehatan yaitu tentang alamat, jenis layanan kesehatan, dan 78

29 tenaga kesehatan. Sedangkan informasi yang diketahui bukan penderita adalah alamat, nomor telepon, jenis layanan kesehatan, dan tenaga kesehatan (lihat pada tabel ). Tabel Distribusi frekuensi responden berdasarkan informasi tentang tempat pelayanan kesehatan, sumbernya, dan informasi yang responden ketahui tentang tempat pelayanan yang dikunjungi (n=25) Informasi tempat pelayanan kesehatan Pernah mendapat informasi tempat pelayanan kesehatan Frekuensi Responden penelitian Penderita Bukan penderita (%) Frekuensi (%) Ya Tidak Sumber informasi Dokter spesialis Dokter umum Perawat 4 16 Bidan Tetangga 1 4 Diri sendiri 7 28 Informasi yang diketahui Responden Alamat No telepon 1 4 Jenis layanan kesehatan Tenaga responden Keterangan : Penderita adalah pasien-pasien yang sudah didiagnosis menderita kanker serviks, dan bukan penderita yaitu pasien-pasien yang tidak didiagnosis menderita kanker serviks, dan mereka yang datang memeriksakan diri di Poli Obsgyn selama bulan Nopember 2012-Maret 2013, serta bersedia menjadi responden penelitian. 79

30 c. Informasi pengetahuan responden tentang jenis layanan kesehatan khusus dan dokter ahli yang menangani masalah kanker serviks Untuk mengetahui pengetahuan responden tentang jenis layanan kesehatan khusus dan dokter ahli yang menangani masalah kanker serviks, maka peneliti bertanya Apakah ibu tahu jenis layanan kesehatan khusus dan dokter ahli yang menangani masalah kanker serviks? dan jawabannya adalah hampir seluruh penderita kanker serviks (96%) mengetahui informasi jenis layanan kesehatan khusus dan dokter ahli yang menangani masalah kanker serviks. Sedangkan bukan penderita kanker serviks yaitu sebanyak 13 orang (52%) mengetahui informasi jenis layanan kesehatan khusus dan sebanyak 6 orang (24%) tahu informasi dokter ahli Pengetahuan Responden Tentang Kanker Serviks Untuk mengetahui pengetahuan responden tentang anatomi dan fisiologis serviks dan kanker serviks, maka peneliti bertanya kepada responden tentang 13 aspek pengetahuan, terdiri dari letak, gambar dan fungsi serviks, definisi kanker, definisi kanker serviks, karakteristik tumor ganas, penyebab utama, tanda dan gejala awal, pencegahan primer, pencegahan sekunder, tujuan pemeriksaan pap smear, pencegahan tersier, dan metode pengobatan kanker serviks. Dibawah ini akan dipaparkan pengetahuan responden tentang aspek anatomi dan fisiologis serviks, dan pengetahuan responden tentang aspek kanker serviks sebagai berikut: 80

31 a. Pengetahuan responden tentang aspek anatomi dan fisiologis serviks Data penelitian menunjukkan pengetahuan wanita baik penderita dan bukan penderita tentang anatomi dan fisiologis serviks tidak jauh berbeda atau sama. Penderita dan bukan penderita kanker serviks sebagian besar tidak tahu tentang letak serviks, gambar serviks, dan fungsi serviks. Data penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar bukan penderita kanker serviks tidak tahu tentang letak serviks (76%), gambar serviks (60%), fungsi serviks (76%). Sedangkan data juga memperlihatkan bahwa sebagian besar penderita kanker serviks, tidak tahu tentang letak serviks (76%), gambar serviks (96%), dan fungsi serviks (96%) (lihat tabel ). Tabel Pengetahuan responden tentang aspek anatomi dan fisiologis serviks (n=50) Aspek anatomi dan fisiologis serviks Pengetahuan responden Responden penelitian Penderita Frekuensi Bukan penderita (%) Frekuensi (%) Letak Tahu Tidak tahu Total Gambar Tahu Tidak tahu Total Fungsi Tahu Tidak tahu Total

32 b. Pengetahuan responden tentang aspek kanker serviks Pengetahuan tentang kanker serviks terdiri dari 10 aspek, yaitu definisi kanker, definisi kanker serviks, karakteristik tumor ganas, penyebab utama, tanda dan gejala awal, pencegahan primer, pencegahan sekunder, tujuan pemeriksaan pap smear, pencegahan tersier, dan bukan metode pengobatan kanker serviks). Distribusi pengetahuan responden tentang kanker serviks dipaparkan berturut-turut dibawah ini: 1. Pengetahuan tentang definisi kanker Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden baik penderita dan bukan penderita kanker serviks tidak tahu tentang definisi kanker (Tabel ). Tabel Pengetahuan responden tentang definisi kanker (n=50) Aspek kanker serviks Pengetahuan responden Penderita Frekuensi Responden penelitian Bukan penderita (%) Frekuensi (%) Definisi kanker Tahu Tidak tahu Total Pengetahuan tentang definisi kanker serviks Hasil penelitian memperlihatkan sebagian besar penderita tidak tahu tentang definisi serviks, dan sebagian besar bukan penderita kanker serviks tahu tentang definisi kanker serviks. Distribusi pengetahuan tentang definisi kanker serviks dapat dilihat pada Tabel

33 Tabel Pengetahuan responden tentang definisi kanker serviks (n=50) Aspek kanker serviks Pengetahuan responden Penderita Frekuensi Responden penelitian Bukan penderita (%) Frekuensi (%) Definisi kanker serviks Tahu Tidak tahu Total Pengetahuan tentang karakteristik tumor ganas Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar penderita dan bukan penderita kanker serviks tahu tentang karakteristik tumor ganas. Distribusi pengetahuan tentang karakteristik tumor ganas dapat dilihat pada Tabel Tabel Pengetahuan responden tentang karakteristik tumor ganas (n=50) Aspek kanker serviks Pengetahuan responden Penderita Frekuensi Responden penelitian Bukan penderita (%) Frekuensi (%) Karakteristik tumor Tahu Ganas Tidak tahu Total Pengetahuan responden tentang penyebab utama kanker serviks Hasil penelitian memperlihatkan sebagian besar penderita dan bukan penderita kanker serviks tidak tahu tentang penyebab utama kanker serviks. Distribusi pengetahuan tentang penyebab utama kanker serviks dapat dilihat pada Tabel

34 Tabel Pengetahuan responden tentang penyebab utama kanker serviks (n=50) Aspek kanker serviks Pengetahuan responden Penderita Frekuensi Responden penelitian Bukan penderita (%) Frekuensi (%) Penyebab utama Tahu kanker serviks Tidak tahu Total Pengetahuan tentang tanda dan gejala awal Hasil penelitian memperlihatkan sebagian besar penderita dan bukan penderita kanker serviks tahu tentang tanda dan gejala awal kanker serviks (lihat Tabel ). Tabel Pengetahuan responden tentang tanda dan gejala awal kanker serviks (n=50) Aspek kanker serviks Pengetahuan responden Penderita Frekuensi Responden penelitian Bukan penderita (%) Frekuensi (%) Tanda dan gejala awal Tahu kanker serviks Tidak tahu Pengetahuan tentang pencegahan primer Total Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar bukan penderita kanker serviks tahu tentang pencegahan primer kanker serviks. Sedangkan sebagian besar penderita tidak tahu (lihat Tabel ). 84

35 Tabel Pengetahuan responden tentang pencegahan primer kanker serviks (n=50) Aspek kanker serviks Pengetahuan responden Penderita Frekuensi Responden penelitian Bukan penderita (%) Frekuensi (%) Pencegahan primer Tahu kanker serviks Tidak tahu Total Pengetahuan tentang pencegahan sekunder kanker serviks Tabel Pengetahuan responden tentang pencegahan sekunder kanker serviks (n=50) Aspek kanker serviks Pengetahuan responden Penderita Frekuensi Responden penelitian Bukan penderita (%) Frekuensi (%) Pencegahan sekunder Tahu kanker serviks Tidak tahu Total Tabel memperlihatkan bahwa sebagian besar responden baik penderita dan bukan penderita kanker serviks tidak tahu tentang pencegahan sekunder kanker serviks. 8. Tujuan pemeriksaan pap smear Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden baik penderita dan bukan penderita kanker serviks tidak tahu tentang tujuan pemeriksaan pap smear. Hal ini dapat dilihat pada Tabel

36 Tabel Pengetahuan responden tentang tujuan pemeriksaan pap smear (n=50) Aspek kanker serviks Pengetahuan responden Penderita Frekuensi Responden penelitian Bukan penderita (%) Frekuensi (%) Tujuan pemeriksaan Tahu Pap smear Tidak tahu Total Pengetahuan tentang pencegahan tersier kanker serviks Tabel Pengetahuan responden tentang pencegahan tersier kanker serviks (n=50) Aspek kanker serviks Pengetahuan responden Penderita Frekuensi Responden penelitian Bukan penderita (%) Frekuensi (%) Pencegahan tersier Tahu kanker serviks Tidak tahu Total Tabel menunjukkan bahwa penderita kanker serviks tidak tahu tentang pencegahan tersier kanker serviks. Sedangkan, sebagian besar responden bukan penderita kanker serviks tahu tentang hal itu. 10. Pengetahuan tentang metode pengobatan kanker serviks Hasil penelitian memperlihatkan bahwa baik penderita dan bukan penderita kanker serviks tidak tahu tentang metode pengobatan kanker serviks. Hal ini dapat dilihat pada Tabel

37 Tabel Pengetahuan responden tentang bukan metode pengobatan kanker serviks (n=50) Aspek kanker serviks Pengetahuan responden Penderita Frekuensi Responden penelitian Bukan penderita (%) Frekuensi (%) Bukan metode Tahu pengobatan kanker Tidak tahu Serviks Total Data mengenai pengetahuan responden diatas, sejalan dengan pernyataan bidan Poliklinik Obstetri-Ginekologi, sebagai berikut: Peneliti: Bagaimana pengetahuan ibu-ibu yang datang periksa di Poliklinik Obstetri-Ginekologi tentang kanker serviks? Bidan SR: Pengetahuan mereka itu kurang karena mereka menganggap ya itu perdarahan dikira mungkin menstruasi. Jadi, dia (pasien) ngak (tidak) ngerti (mengerti) dari awal atau dia (pasien) ngerti (mengerti) itu keputihan-keputihan. Keputihan itu juga awal. Jadi mereka kayaknya betul-betul ngak (tidak) ngerti (mengerti) di kira keputihan biasa. Jadi, keputihan yang normal itu kan sebelum dan sesudah menstruasi. Mereka (pasien) menganggap mungkin itu biasa-biasa saja. Mereka datang sudah dengan keadaan perdarahan Perilaku Preventif Kanker Serviks Bagian ini dimulai dengan memaparkan perilaku-perilaku preventif yang dilakukan oleh penderita dan bukan penderita kanker serviks, terdiri dari: 87

38 Penderita kanker serviks Perilaku yang dilakukan oleh penderita kanker serviks berkaitan dengan perilaku seksual, personal hygiene (vagina), gaya hidup, dan faktor nutrisi sebagai berikut: 1. Perilaku seksual a. Berapa umur ibu sejak pertama kali aktif melakukan hubungan seks? Jawaban responden adalah umur termuda sejak pertama kali aktif melakukan hubungan seks adalah 12 tahun dan tertua 24 tahun (lihat Tabel ). Tabel Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur minimum, maksimum, mean, median, dan standar deviasi. N Minimum (termuda) Maksimum (tertua) Mean Median Standar deviasi umur Keterangan : Penderita adalah pasien-pasien yang sudah didiagnosis menderita kanker serviks, dan mereka yang datang memeriksakan diri di Poli Obsgyn selama bulan Nopember 2012-Maret 2013, serta bersedia menjadi responden penelitian. Berdasarkan pengategorian sebagian besar penderita kanker serviks (84%) pertama kali aktif melakukan hubungan seks adalah pada umur 21 tahun. Distribusi frekuensi umur responden sejak pertama kali aktif melakukan hubungan seks dapat dilihat pada Tabel Tabel Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur saat pertama kali melakukan hubungan seks Umur pertama kali melakukan hubungan seks Frekuensi (%) 21 tahun >21 tahun 4 16 Total

39 b. Perilaku memiliki pasangan seksual lebih dari satu Sewaktu ditanyakan Sebelum sakit (terkena kanker serviks) apakah ibu pernah memiliki pasangan seksual lebih dari satu?, dan jawaban responden adalah sebanyak 16 responden (64%) tidak pernah memiliki pasangan seksual lebih dari satu. Sedangkan 9 responden (36%) pernah memiliki pasangan seksual lebih dari satu. c. Perubahan hubungan seksual Untuk mengetahui informasi tentang ada atau tidaknya perubahan hubungan seksual setelah penderita sakit, maka peneliti bertanya Setelah sakit (kena kanker serviks) apakah hubungan seksual ibu dengan pasangan mengalami perubahan? dan jawaban mereka adalah sebanyak 23 responden (92%) setelah sakit (kena kanker serviks) mengalami perubahan hubungan seks, dan hanya 2 responden (8%) yang tidak. Setelah itu, peneliti bertanya lagi Apa saja perubahan yang ibu alami?, dan jawaban responden dapat dilihat pada Tabel

40 Tabel Distribusi frekuensi responden berdasarkan perubahan seksual (n=25) Perubahan yang dialami Frekuensi (%) Tidak ada perubahan 2 8 Mengalami penurunan libido 2 8 Nyeri saat melakukan hubungan seksual 3 12 Penurunan frekuensi dan durasi saat melakukan hubungan seksual 1 4 Kelelahan 1 4 Suami pergi meninggalkan responden 2 8 Tidak berhubungan seks lagi 9 36 Kalau sudah kemo saat berhubungan tidak keluar darah 1 4 Suami sudah meninggal 5 20 Takut berhubungan seks 1 4 Pacar yang kedua sudah kabur 1 4 Suami bekerja di Sumatera 1 4 Suami sering berganti-ganti pasangan 1 4 Keluar darah saat berhubungan 1 4 Kemudian, peneliti bertanya lebih lanjut Apakah ibu merasa sangat terganggu dengan perubahan tersebut?, dan Adakah usaha atau upaya lain yang ibu dan atau pasangan lakukan untuk mengatasi perubahan dalam hubungan seksual sehingga tetap dapat menyalurkan rasa cinta dan kasih sayang?, dan jawaban responden adalah sebanyak 14 responden (56%) tidak merasa terganggu dengan perubahan yang terjadi. Sedangkan 11 responden (44%) merasa terganggu. Sebagian besar responden yaitu sebanyak 14 orang (56%) tidak mempunyai usaha atau upaya apapun guna mengatasi perubahan dalam hubungan seks. Distribusi frekuensi responden berdasarkan usaha atau upaya yang dilakukan oleh responden guna mengatasi perubahan dalam hubungan seks dapat dilihat pada Tabel

41 Tabel Distribusi frekuensi responden berdasarkan usaha atau upaya yang dilakukan oleh responden guna mengatasi perubahan dalam hubungan seks Usaha atau upaya yang dilakukan Frekuensi (%) Tidak ada Menahan keingingan untuk tidak melakukan hubungan seks Berpelukan dan bercerita dengan Pasangan Total Perilaku personal hygiene (vagina) Pada bagian ini peneliti ingin mengetahui informasi tentang bagaimana perilaku personal hygiene (vagina) penderita kanker serviks, maka peneliti bertanya tentang pemakaian antiseptik, frekuensi mencuci vagina, waktu mencuci vagina, bahan yang digunakan untuk mengelap dan mengeringkan vagina, frekuensi mengganti celana dalam, dan waktu saat mengganti celana dalam, dan hasil yang diperoleh yaitu: a. Pemakaian antiseptik Sewaktu ditanyakan Sebelum sakit, apakah ibu menggunakan antiseptik untuk mencuci vagina?, dan Apakah ibu sering mencuci vagina dengan antiseptik?, kemudian peneliti bertanya lagi Setelah sakit, apakah ibu menggunakan antiseptik untuk mencuci vagina? dan jawaban responden adalah sebanyak 17 responden (68%) sebelum sakit (terkena kanker serviks) tidak menggunakan antiseptik untuk mencuci vagina dan hanya 8 responden (32%) yang menggunakan. Dari 8 responden yang menggunakan antiseptik, hanya 4 responden (16%) yang sering 91

42 menggunakan antiseptik. Setelah sakit, sebanyak 21 responden (84%) tidak menggunakan antiseptik, dan hanya 4 responden (16%) yang masih menggunakan antiseptik. b. Frekuensi mencuci vagina Peneliti bertanya, Sebelum dan setelah sakit (menderita kanker serviks) berapa kali dalam sehari ibu mencuci vagina?, dan jawaban responden terbanyak pada tabel diatas adalah sebanyak 11 responden (44%) sebelum sakit mencuci vagina 3 kali sehari. Sedangkan setelah sakit, responden terbanyak yaitu 10 responden (40%) mencuci vagina masingmasing 4 kali sehari dan >4 kali sehari. Distribusi frekuensi responden berdasarkan frekuensi mencuci vagina dapat dilihat pada Tabel Tabel Distribusi frekuensi responden berdasarkan frekuensi mencuci vagina sebelum dan setelah sakit Frekuensi mencuci- Penderita vagina (kali sehari) Sebelum Sakit Setelah sakit Frekuensi (%) Frekuensi (%) > >5 1 4 Total Keterangan : Penderita adalah pasien-pasien yang sudah didiagnosis menderita kanker serviks, dan mereka yang datang memeriksakan diri di Poli Obsgyn selama bulan Nopember 2012-Maret 2013, serta bersedia menjadi responden penelitian. 92

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang menyerang wanita. Kanker ini adalah kanker ketiga yang umum diderita oleh wanita secara global

Lebih terperinci

No. Responden. I. Identitas Responden a. Nama : b. Umur : c. Pendidikan : SD SMP SMA Perguruan Tinggi. d. Pekerjaan :

No. Responden. I. Identitas Responden a. Nama : b. Umur : c. Pendidikan : SD SMP SMA Perguruan Tinggi. d. Pekerjaan : KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MENGGUNAKAN METODE IVA PADA PUS DI WILAYAH PUSKESMAS KELURAHAN KEMANGGISAN KECAMATAN PALMERAH JAKARTA BARAT

Lebih terperinci

No. Responden: B. Data Khusus Responden

No. Responden: B. Data Khusus Responden KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN TEST IVA PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HELVETIA KOTA MEDAN TAHUN 2016 A.

Lebih terperinci

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN 2012 I. INFORMASI WAWANCARA Tanggal Wawancara.../.../... No. Urut Responden...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan kesehatan yang menyangkut baik secara fisik, mental dan sosial serta bukan hanya terbatas dari penyakit atau kecacatan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penderita kanker serviks baru di dunia dengan angka kematian karena kanker ini. sebanyak jiwa per tahun (Emilia, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. penderita kanker serviks baru di dunia dengan angka kematian karena kanker ini. sebanyak jiwa per tahun (Emilia, 2010). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker serviks merupakan kanker yang banyak menyerang perempuan. Saat ini kanker serviks menduduki urutan ke dua dari penyakit kanker yang menyerang perempuan di dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (IARC) diketahui

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (IARC) diketahui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Pada tahun 2012, kanker menjadi penyebab kematian sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan

Lebih terperinci

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Serviks Kanker serviks merupakan penyakit yang umum ditemui di Hong Kong. Kanker ini menempati peringkat kesepuluh di antara kanker yang diderita oleh wanita dengan lebih dari 400 kasus baru setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. uteri. Hal ini masih merupakan masalah yang cukup besar dikalangan masyarakat Di

BAB I PENDAHULUAN. uteri. Hal ini masih merupakan masalah yang cukup besar dikalangan masyarakat Di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan suatu pertumbuhan abnormal dari sel sel serviks uteri. Hal ini masih merupakan masalah yang cukup besar dikalangan masyarakat Di RSDK tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini

BAB I PENDAHULUAN. human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan kanker ginekologi yang paling sering terjadi pada wanita, penyebab utamanya adalah adanya infeksi virus, yaitu oleh human papilloma virus (HPV)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya umur harapan hidup sebagai salah satu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya umur harapan hidup sebagai salah satu tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya umur harapan hidup sebagai salah satu tujuan pembangunan di Indonesia memberi dampak pada bergesernya pola penyakit. Selain penyakit infeksi, saat ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini banyak penyakit yang membuat resah masyarakat, salah satunya yaitu penyakit kanker. Data dari World Health Organization dan Serikat Pengendalian

Lebih terperinci

A. Pengetahuan Kanker Serviks NO. PERTANYAAN JAWABAN 1. Kanker leher rahim ( serviks ) merupakan penyakit?

A. Pengetahuan Kanker Serviks NO. PERTANYAAN JAWABAN 1. Kanker leher rahim ( serviks ) merupakan penyakit? Lampiran 1 Kuesioner A. Pengetahuan Kanker Serviks NO. PERTANYAAN JAWABAN 1. Kanker leher rahim ( serviks ) merupakan penyakit? a. Penyakit ganas yang disebabkan oleh bakteri dan menyerang rahim (0) b.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN kematian per tahun pada tahun Di seluruh dunia rasio mortalitas

BAB I PENDAHULUAN kematian per tahun pada tahun Di seluruh dunia rasio mortalitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker terbanyak ketiga, pada perempuan di seluruh dunia dan diperkirakan terjadi 529.000 kasus baru setiap tahunnya dan 275.000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN menyepakati perubahan paradigma dalam pengelolaan masalah

BAB I PENDAHULUAN menyepakati perubahan paradigma dalam pengelolaan masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konferensi International tentang Kependudukan dan Pembangunan/ICPD (International Confererence on Population and Development) di Kairo tahun 1994 menyepakati perubahan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. daerah leher rahim atau mulut rahim, yang merupakan bagian yang terendah dari

BAB 1 : PENDAHULUAN. daerah leher rahim atau mulut rahim, yang merupakan bagian yang terendah dari BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker leher rahim adalah salah satu keganasan atau neoplasma yang terjadi di daerah leher rahim atau mulut rahim, yang merupakan bagian yang terendah dari rahim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO), kanker serviks merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia pada kaum hawa dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker leher rahim adalah tumor ganas pada daerah servik (leher rahim)

BAB I PENDAHULUAN. Kanker leher rahim adalah tumor ganas pada daerah servik (leher rahim) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker leher rahim adalah tumor ganas pada daerah servik (leher rahim) sebagai akibat adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan normal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. serviks uteri. Kanker ini menempati urutan keempat dari seluruh keganasan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. serviks uteri. Kanker ini menempati urutan keempat dari seluruh keganasan pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kanker serviks merupakan suatu penyakit keganasan pada leher rahim atau serviks uteri. Kanker ini menempati urutan keempat dari seluruh keganasan pada wanita di dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Foundation for Woman s Cancer (2013) kanker serviks adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Foundation for Woman s Cancer (2013) kanker serviks adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Foundation for Woman s Cancer (2013) kanker serviks adalah kanker yang dimulai di leher rahim, bagian dari rahim atau rahim yang membuka ke dalam vagina.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di negara-negara berkembang termasuk di Indonesia terdapat banyak kasus yang berkaitan dengan kesehatan, salah satunya adalah munculnya penyakit, baik menular

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULAN. kanker serviks (Cervical cancer) atau kanker leher rahim sudah tidak asing lagi

BAB 1 PENDAHULAN. kanker serviks (Cervical cancer) atau kanker leher rahim sudah tidak asing lagi BAB 1 PENDAHULAN 1.1 Latar Belakang Masalah yang terdapat dalam kesehatan reproduksi salah satunya terjadi pada sistem organ reproduksi.kanker reproduksi meliputi kanker alat kelamin perempuan, kanker

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak semua manusia yang harus dijaga,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak semua manusia yang harus dijaga, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak semua manusia yang harus dijaga, dipelihara, dan dibina sebaik-baiknya sehingga dapat tercapai kualitas hidup yang baik. World Health Organisation

Lebih terperinci

1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 65 1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek pada mulanya merupakan Rumah Sakit Onderneming Pemerintahan hindia belanda yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai melalui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduk yang hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut sebagai masa pubertas. Pubertas berasal dari kata pubercere yang

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut sebagai masa pubertas. Pubertas berasal dari kata pubercere yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Masa remaja merupakan masa yang begitu penting dalam hidup manusia, karena pada masa tersebut terjadi proses awal kematangan organ reproduksi manusia yang disebut sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di seluruh dunia kanker serviks atau kanker leher rahim menempati urutan ketujuh dari seluruh kejadian keganasan pada manusia (Cancer Research United Kingdom, 2010).

Lebih terperinci

J02/PMK.05/2014 TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM BHAYANGKARA SETUKPA PADA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

J02/PMK.05/2014 TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM BHAYANGKARA SETUKPA PADA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN I PERATURAN MENTER! KEUANGAN J02/PMK.05/2014 TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SETUKPA PADA KEPOLISIAN NEGARA MENTERIKEUANGAN TARIF LAYANAN BERDASARKAN KELAS BADAN LAYANAN

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA KECENDERUNGAN INTERNAL

BAB 3 ANALISA KECENDERUNGAN INTERNAL BAB 3 ANALISA KECENDERUNGAN INTERNAL Analisa kondisi internal RSUD Kabupaten Belitung Timur akan ditentukan terlebih dahulu Variabel internal, yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai kecenderungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. awal (Nadia, 2009). Keterlambatan diagnosa ini akan memperburuk status

BAB I PENDAHULUAN. awal (Nadia, 2009). Keterlambatan diagnosa ini akan memperburuk status BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan masalah kesehatan utama bagi masyarakat di seluruh dunia. Kanker yang khusus menyerang kaum wanita salah satunya ialah kanker serviks atau kanker leher

Lebih terperinci

1 Universitas Kristen Maranatha

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Serviks merupakan suatu area pada alat reproduksi wanita yang selnya mudah mengalami perubahan ke arah abnormal. Bahkan pada beberapa wanita dapat berkembang ke arah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Emilia, 2010). Pada tahun 2003, WHO menyatakan bahwa kanker merupakan

BAB I PENDAHULUAN. (Emilia, 2010). Pada tahun 2003, WHO menyatakan bahwa kanker merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker serviks adalah kanker yang terdapat pada serviks atau leher rahim, yaitu area bagian bawah rahim yang menghubungkan rahim dengan vagina. (Emilia, 2010). Pada

Lebih terperinci

Kanker Serviks. 2. Seberapa berbahaya penyakit kanker serviks ini?

Kanker Serviks. 2. Seberapa berbahaya penyakit kanker serviks ini? Kanker Serviks Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, penyakit kanker serviks merupakan penyebab utama kematian akibat kanker. Di dunia, setiap dua menit seorang wanita meninggal dunia akibat kanker

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kanker serviks merupakan salah satu masalah kesehatan serius negara-negara di dunia. Saat ini kanker serviks menduduki urutan kedua dari penyakit kanker

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL. Korelasi stadium..., Nurul Nadia H.W.L., FK UI., Universitas Indonesia

BAB 4 HASIL. Korelasi stadium..., Nurul Nadia H.W.L., FK UI., Universitas Indonesia BAB 4 HASIL 4.1 Pengambilan Data Data didapatkan dari rekam medik penderita kanker serviks Departemen Patologi Anatomi RSCM pada tahun 2007. Data yang didapatkan adalah sebanyak 675 kasus. Setelah disaring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menurut WHO kanker leher rahim (serviks) merupakan jenis kanker

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menurut WHO kanker leher rahim (serviks) merupakan jenis kanker BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO kanker leher rahim (serviks) merupakan jenis kanker yang paling banyak pengidapnya. Tiap tahun ada 500 ribu kasus baru kanker serviks di dunia. Hampir semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit tidak menular. Penyakit ini timbul akibat kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat menyerang berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit yang paling umum yang diakibatkan oleh HPV. Hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. penyakit yang paling umum yang diakibatkan oleh HPV. Hampir semua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Papilomavirus (HPV) merupakan virus yang paling umum menginfesi saluran reproduksi. Wanita maupun pria akan terkena infeksi virus ini ketika mereka telah aktif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Rumah Sakit Umum Daerah Prof. DR. H. Aloei Saboe Nomor 91 RT 1 RW 4

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Rumah Sakit Umum Daerah Prof. DR. H. Aloei Saboe Nomor 91 RT 1 RW 4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah Prof. DR. H. Aloei Saboe Nomor 91 RT 1 RW 4 Kelurahan Wongkaditi Timur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dini. 6,8 Deteksi dini kanker serviks meliputi program skrining yang terorganisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. dini. 6,8 Deteksi dini kanker serviks meliputi program skrining yang terorganisasi dini. 6,8 Deteksi dini kanker serviks meliputi program skrining yang terorganisasi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker serviks adalah keganasan dari leher rahim (serviks) yang disebabkan oleh

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN. Saya bernama Hilda Rahayu Pratiwi / , sedang menjalani

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN. Saya bernama Hilda Rahayu Pratiwi / , sedang menjalani LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN Dengan Hormat, Saya bernama Hilda Rahayu Pratiwi / 125102073, sedang menjalani Program Pendidikan D-IV Bidan Pendidik di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Lebih terperinci

Perbedaan jenis pelayanan pada:

Perbedaan jenis pelayanan pada: APLIKASI MANAJEMEN DI RUMAH SAKIT OLEH : LELI F. MAHARANI S. 081121039 MARINADIAH 081121015 MURNIATY 081121037 MELDA 081121044 MASDARIAH 081121031 SARMA JULITA 071101116 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan kanker yang banyak menyerang perempuan. Tidak heran, saat ini kanker serviks menduduki urutan kedua dari penyakit kanker yang menyerang perempuan

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Sumber Waras. Naya pada tahun Diatas tanah ± 619 hektar dijalan tangerang (sekarang

PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Sumber Waras. Naya pada tahun Diatas tanah ± 619 hektar dijalan tangerang (sekarang 68 BAB V PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit Sumber Waras Rumah Sakit Sumber Waras didirikan oleh panitia pembangunan lembaga kesehatan Sing Ming Hui yang bernaung dibawah perhimpunan sosial Tjandra

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 I. Pelayanan RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat RSUD Patut Patuh Patju kabupaten Lombok Barat merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker serviks adalah keganasan tersering kedua yang terjadi pada wanita. Kanker serviks menjadi pembunuh nomor satu pada wanita di negara berkembang. Pada negara maju,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pap Smear adalah metode pemeriksaan pada sel-sel di serviks yang kemudian akan dilihat di bawah mikroskop. Ditemukan oleh seorang dokter ahli anatomi bernama George

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk Usaha, Bidang Usaha, dan Perkembangan Usaha. Klinik Bhakti Mulya Tangerang merupakan salah satu perusahaan bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk Usaha, Bidang Usaha, dan Perkembangan Usaha. Klinik Bhakti Mulya Tangerang merupakan salah satu perusahaan bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk Usaha, Bidang Usaha, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Klinik Bhakti Mulya Tangerang merupakan salah satu perusahaan bidang jasa yang bergerak dalam bidang pelayanan

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT PIRNGADI MEDAN PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2013

ABSTRAK GAMBARAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT PIRNGADI MEDAN PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2013 ABSTRAK GAMBARAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT PIRNGADI MEDAN PERIODE 1 JANUARI 2012-31 DESEMBER 2013 Indra Josua M. Tambunan, 2014 Pembimbing : Dr. Iwan Budiman, dr, MS, MM, M.Kes, AIF.. Kanker serviks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu penyakit kronik yang paling banyak ditemukan pada wanita dan ditakuti karena sering menyebabkan kematian. Angka kematian akibat

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan tingginya standar tingkat pendidikan, keadaan sosial ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Dengan tingginya standar tingkat pendidikan, keadaan sosial ekonomi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan tingginya standar tingkat pendidikan, keadaan sosial ekonomi masyarakat serta makin tingginya kesadaran masyarakat akan masalah kesehatan membuat setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di Indonesia (Anonim, 2008b). Di dunia, 12%

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Badan Layanan Umum. RSUP. DR. Mohammad Hoesin Palembang. Tarif.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Badan Layanan Umum. RSUP. DR. Mohammad Hoesin Palembang. Tarif. No.734, 2014. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Badan Layanan Umum. RSUP. DR. Mohammad Hoesin Palembang. Tarif. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100/PMK.05/2014 TENTANG TARIF

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 17 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 17 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 17 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA CILEGON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini Indonesia menghadapi beban ganda penyakit atau double burden, yaitu keadaan di mana penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan penting,

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU GUBERNUR KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG TARIF LAYANAN KELAS III RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit kanker dengan 70% kematian terjadi di negara miskin dan berkembang. Salah satu

BAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit kanker dengan 70% kematian terjadi di negara miskin dan berkembang. Salah satu 1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kanker merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia sebesar 13% setelah penyakit kardiovaskular. Diperkirakan 7,5 juta orang di dunia meninggal akibat

Lebih terperinci

Promotif, Vol.7 No.1, Juli 2017 Hal 51-59

Promotif, Vol.7 No.1, Juli 2017 Hal 51-59 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU WUS (WANITA USIA SUBUR) TENTANG DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM METODE IVA (INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT) DI PUSKESMAS SINGGANI 1 Niar Rasyid, 2 Nur Afni 1

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN DENGAN PELAKSANAAN DETEKSI DINI KANKER SERVIK MELALUI IVA. Mimatun Nasihah* Sifia Lorna B** ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN DENGAN PELAKSANAAN DETEKSI DINI KANKER SERVIK MELALUI IVA. Mimatun Nasihah* Sifia Lorna B** ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN DENGAN PELAKSANAAN DETEKSI DINI KANKER SERVIK MELALUI IVA Mimatun Nasihah* Sifia Lorna B** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan

Lebih terperinci

ANALISIS PELAKSANAAN RUJUKAN RAWAT JALAN TINGKAT

ANALISIS PELAKSANAAN RUJUKAN RAWAT JALAN TINGKAT PANDUAN UNTUK KEPALA PUSKESMAS MANDALA I. Identitas Informan Nama : Umur : Jenis kelamin : Pendidikan terakhir : II. Daftar pertanyaan PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN RUJUKAN RAWAT JALAN TINGKAT

Lebih terperinci

2014, No tarif layanan Badan Layanan Umum Rumah Sakit Bhayangkara Setukpa pada Kepolisian Negara Republik Indonesia; d. bahwa usulan tarif layan

2014, No tarif layanan Badan Layanan Umum Rumah Sakit Bhayangkara Setukpa pada Kepolisian Negara Republik Indonesia; d. bahwa usulan tarif layan BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.720, 2014 KEMENKEU. Badan Layanan Umum. RS Bhayangkara Setukpa. Tarif. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102/PMK.05/2014 TENTANG TARIF LAYANAN BADAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di negara berkembang seperti Indonesia. Menurut

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN KEIKUTSERTAAN IBU MELAKUKAN IVA TEST DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN KEIKUTSERTAAN IBU MELAKUKAN IVA TEST DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN KEIKUTSERTAAN IBU MELAKUKAN IVA TEST DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA Lesse Maharsie, Indarwati Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lainnya yang diberikan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) dapat digolongkan menjadi satu kelompok utama dengan faktor

BAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) dapat digolongkan menjadi satu kelompok utama dengan faktor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada akhir abad 20 prevalensi penyakit menular mengalami penurunan, sedangkan penyakit tidak menular cenderung mengalami peningkatan. Penyakit tidak menular (PTM)

Lebih terperinci

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG BESARNYA BIAYA JASA SARANA DAN BIAYA JASA PELAYANAN PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG BESARNYA BIAYA JASA SARANA DAN BIAYA JASA PELAYANAN PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG BESARNYA BIAYA JASA SARANA DAN BIAYA JASA PELAYANAN PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN, Menimbang

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR RIWAYAT HIDUP DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Maya Diana S Tempat, Tanggal Lahir : Pariaman, 8 Mei 1994 Alamat Agama Jenis Kelamin : Jl. Universitas No. 48 Medan : Islam : Perempuan Riwayat Pendidikan : 1. Sekolah Dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks adalah kanker tersering nomor tujuh secara. keseluruhan, namun merupakan kanker terbanyak ke-dua di dunia pada

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks adalah kanker tersering nomor tujuh secara. keseluruhan, namun merupakan kanker terbanyak ke-dua di dunia pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kanker serviks adalah kanker tersering nomor tujuh secara keseluruhan, namun merupakan kanker terbanyak ke-dua di dunia pada wanita setelah kanker payudara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker merupakan istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker merupakan istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal, kondisi yang tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol dan tidak berirama yang dapat menyusup ke jaringan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. negara-negara maju penyebab kematian karena kanker menduduki urutan kedua

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. negara-negara maju penyebab kematian karena kanker menduduki urutan kedua 15 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit kanker kini telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang kompleks di Indonesia, yang perlu ditanggulangi secara menyeluruh, terpadu, efisien, ekonomis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuntut tiap organisasi profit dan non profit untuk saling berkompetisi

BAB I PENDAHULUAN. menuntut tiap organisasi profit dan non profit untuk saling berkompetisi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Isu ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan globalisasi ekonomi di dunia menuntut tiap organisasi profit dan non profit untuk saling berkompetisi memperebutkan sumber daya

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan landasan teori, dibuat kerangka konsep penelitian sebagai berikut: Variabel Independen Variabel Dependen Edukasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan merupakan salah satu kanker yang paling sering menyerang wanita di seluruh dunia. Bahkan menurut Badan Kesehatan Dunia, WHO, kanker jenis ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker yang paling tinggi di kalangan perempuan adalah kanker serviks. yang paling beresiko menyebabkan kematian.

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker yang paling tinggi di kalangan perempuan adalah kanker serviks. yang paling beresiko menyebabkan kematian. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Kanker merupakan salah satu jenis penyakit yang sudah tak asing lagi ditelinga. Berbagai jenis kasus baru ditemukan, namun jenis kasus kanker yang paling tinggi di kalangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker leher rahim (kanker serviks) masih menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker leher rahim (kanker serviks) masih menjadi masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker leher rahim (kanker serviks) masih menjadi masalah kesehatan bagi wanita, sebab penyakit akibat human papilloma virus (HPV) tersebut menjadi salah satu penyebab

Lebih terperinci

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH Perawatan kehamilan & PErsalinan Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH 1 Pokok Bahasan Pendahuluan Konsep kehamilan Tanda tanda kehamilan Tanda tanda persalinan Kriteria tempat bersalin Jenis tempat bersalin

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2007 NOMOR 16 SERI D PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 16 TAHUN 2007 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang optimal dari rumah sakit cenderung terus meningkat. Fenomena ini menuntut pihak rumah sakit

Lebih terperinci

BAB XXIV. Kanker dan Tumor. Kanker. Masalah pada leher rahim. Masalah pada rahim. Masalah pada payudara. Masalah pada indung telur

BAB XXIV. Kanker dan Tumor. Kanker. Masalah pada leher rahim. Masalah pada rahim. Masalah pada payudara. Masalah pada indung telur BAB XXIV Kanker dan Tumor Kanker Masalah pada leher rahim Masalah pada rahim Masalah pada payudara Masalah pada indung telur Jenis kanker lain yang sering ditemukan Ketika kanker tidak dapat disembuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit kanker merupakan suatu penyakit yang diakibatkan oleh pertumbuhan sel jaringan tubuh yang tidak terkontrol sehingga berubah menjadi sel kanker (1). Data Riset

Lebih terperinci

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN KELAS III PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS

KANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS KANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS OLEH : Dr. EMI RACHMAWATI. CH PUSAT KLINIK DETEKSI DINI KANKER GRAHA YAYASAN KANKER INDONESIA WILAYAH DKI JL.SUNTER PERMAI RAYA No.2 JAKARTA UTARA 14340 Pendahuluan Kanker

Lebih terperinci

panduan praktis Skrining Kesehatan

panduan praktis Skrining Kesehatan panduan praktis Skrining Kesehatan 03 02 panduan praktis Skrining Kesehatan Kata Pengantar Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Pelayanan untuk pasien di rumah sakit umumnya meliputi

Lebih terperinci

SKRIPSI. GAMBARAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN PADA 10 BESAR ANGKA KUNJUNGAN PASIEN DI POLIKLINIK RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2010

SKRIPSI. GAMBARAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN PADA 10 BESAR ANGKA KUNJUNGAN PASIEN DI POLIKLINIK RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI GAMBARAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN PADA 10 BESAR ANGKA KUNJUNGAN PASIEN DI POLIKLINIK RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2010 Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan manusia tidak dapat melakukan aktivitas sehari-harinya. Keadaan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan manusia tidak dapat melakukan aktivitas sehari-harinya. Keadaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah suatu hal yang penting bagi manusia, tanpa kesehatan manusia tidak dapat melakukan aktivitas sehari-harinya. Keadaan sehat menurut World Helath Organization

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam catatan Word Health Organization (WHO) dimasukkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam catatan Word Health Organization (WHO) dimasukkan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker payudara disebut juga carcinoma mammae adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ini dapat tumbuh dalam kelenjar susu, jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini Indonesia menghadapi beban ganda penyakit atau double

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini Indonesia menghadapi beban ganda penyakit atau double BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Indonesia menghadapi beban ganda penyakit atau double burden yaitu keadaan di mana penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan penting dan pada waktu

Lebih terperinci

Bab III Sistem Kesehatan

Bab III Sistem Kesehatan Bab III Sistem Kesehatan Sistem Kesehatan Bagaimana mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik? Apabila Anda membutuhkan pelayanan rumah sakit Berjuang untuk perubahan 45 Ketika petugas kesehatan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG POLA TARIF JASA PELAYANAN KESEHATAN PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks adalah kanker pembunuh perempuan nomor satu. maka pengobatan yang diberikan adalah kemoterapi (Baradero,2007).

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks adalah kanker pembunuh perempuan nomor satu. maka pengobatan yang diberikan adalah kemoterapi (Baradero,2007). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker serviks adalah kanker pembunuh perempuan nomor satu tertinggi saat ini. Gejala awal yang timbul bersifat asimtomatis yaitu perdarahan sedikit setelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di dunia. Berdasarkan data Internasional Agency For Research on Cancer

BAB I PENDAHULUAN. di dunia. Berdasarkan data Internasional Agency For Research on Cancer BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab kematian dengan jumlah terbanyak di dunia. Berdasarkan data Internasional Agency For Research on Cancer (IARC) didapatkan data pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi uraian tentang teori-teori yang berkaitan dengan penelitian. Uraian pada bagian ini dimulai dari konteks atau ruang lingkup penelitian tentang konsep kanker serviks,

Lebih terperinci

BAB III ELABORASI TEMA

BAB III ELABORASI TEMA BAB III ELABORASI TEMA 3.1 Pengertian Tema yang akan diangkat dalam perancangan Rumah Sakit Islam Ini adalah Habluminallah wa Habluminannas yang berarti hubungan Manusia dengan Tuhan dan hubungan Manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan mendekati pola di Negara maju (Dalimartha, 2004). maupun orang-orang yang sama sekali tidak berpendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dan mendekati pola di Negara maju (Dalimartha, 2004). maupun orang-orang yang sama sekali tidak berpendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan gaya hidup dan modernisasi, terutama di kota besar, mengakibatkan pola penyakit di Indonesia berubah. Mengonsumsi makanan berlemak, kurang serat, maupun yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker serviks merupakan masalah kesehatan yang melanda negara negara di dunia termasuk Indonesia. Kanker serviks merupakan kanker terbanyak kedua setelah kanker payudara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang abnormal atau berlebihan, sehingga dapat merusak jaringan sekitarnya. Kanker serviks menyerang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa pelayanan kesehatan seperti rumah sakit untuk memberikan informasi, fasilitas

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa pelayanan kesehatan seperti rumah sakit untuk memberikan informasi, fasilitas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat, maka semakin meningkatnya pula tuntutan

Lebih terperinci