PUTUSAN Nomor : 175/Pdt.G/2011/PA.Pkc

Transkripsi

1 PUTUSAN Nomor : 175/Pdt.G/2011/PA.Pkc BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama, dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan cerai gugat sebagai berikut, antara : PENGGUGAT, umur 29 tahun, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di PELALAWAN, disebut sebagai Penggugat ; M e l a w a n TERGUGAT, umur 30 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan wiraswasta, tempat tinggal di PELALAWAN, disebut sebagai Tergugat ; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca berkas perkara yang berhubungan dengan perkara ini; Telah mendengar keterangan Penggugat; Telah memeriksa alat bukti surat serta saksi saksi di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 13 Juni 2011, yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci dengan register perkara Nomor : 175/Pdt.G/2011/PA.Pkc, tanggal 13 Juni 2011 telah mengajukan hal hal sebagai berikut : 1. Bahwa pada tanggal 09 Juni 1999, Penggugat dengan Tergugat telah melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Kampar sebagaimana bukti berupa buku kutipan akta nikah nomor : 138/ 38/ VI/ 1999, tertanggal 07 Juli 1999; 2. Bahwa pada waktu akad nikah, Penggugat berstatus Perawan sedangkan Tergugat berstatus Janda; 3. Bahwa setelah akad nikah Penggugat dan Tergugat hidup bersama sebagai suamiistri dengan bertempat tinggal di rumah orang tua Penggugat di Desa Betung Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan selama 2 tahun, kemudian 1

2 pindah di rumah sendiri di Desa Betung Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan; 4. Bahwa selama dalam ikatan pernikahan, Penggugat dan Tergugat telah melakukan hubungan badan layaknya suami isteri (ba'da dukhul), dan telah dikaruniai 2 (dua) anak yang bernama : a. ANAK PERTAMA, umur 12 tahun b. ANAK KEDUA, umur 8 tahun, anak-anak tersebut saat ini ikut bersama Penggugat; 5. Bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat pada awalnya berjalan rukun dan harmonis, tetapi sejak tahun 2004 antara Penggugat dengan Tergugat sering muncul perselisihan dan pertengkaran yang pada intinya disebabkan oleh : a. Tergugat tidak pernah menghargai orang tua Penggugat; b. Tergugat sangat egois dan apabila Penggugat menasehatinya Tergugat marah marah kepada Penggugat; c. Tergugat suka membanting perabotan rumah tangga apabila terjadi perselisihan dan pertengkaran; 6. Bahwa pihak keluarga sudah sering menasehati Penggugat dengan Tergugat agar berbaikan kembali dan membina keluarga yang sakinah akan tetapi tidak berhasil; 7. Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran Penggugat dengan Tergugat terjadi pada tanggal 18 Desember 2009 di mana Penggugat dengan Tergugat berpisah tempat tinggal, Tergugat tinggal di rumah orang tuanya di Desa Batang Kulim, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, sedangkan Penggugat masih tinggal di rumah kediaman bersama di Desa Betung Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan; 8. Bahwa selama Tergugat pergi dari kediaman bersama tidak pernah memberi nafkah kepada Penggugat, sedangkan nafkah untuk anak terkadang Penggugat ada memberi tetapi tidak mencukupi, sehingga Penggugat bekerja untuk memenuhi kebutuhan anak tersebut; 9. Bahwa Penggugat sanggup untuk membayar biaya perkara yang timbul guna penyelesaian perkara ini; 10. Bahwa dengan keadaan rumah tangga seperti dijelaskan di atas Penggugat sudah tidak memiliki harapan akan dapat hidup rukun kembali bersama Tergugat untuk membina rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah; Berdasarkan alasan/dalil dalil di atas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci cq. Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dengan memanggil Penggugat dan Tergugat, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi : 2

3 PRIMAIR : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menyatakan perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat putus karena perceraian; 3. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara menurut hukum yang berlaku; SUBSIDAIR : Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil adilnya; Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan, Penggugat hadir secara pribadi di persidangan, sedangkan Tergugat tidak hadir dalam persidangan dan tidak pula menyuruh orang lain sebagai wakil atau kuasanya yang sah meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku, selanjutnya persidangan dilaksanakan dengan tanpa hadirnya Tergugat; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha memberi nasehat kepada Penggugat agar dapat membina rumah tangganya kembali dengan rukun dan harmonis, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa selanjutnya persidangan dinyatakan tertutup untuk umum, kemudian dibacakan gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil dalil gugatan tersebut, Penggugat mengajukan bukti surat ke persidangan berupa 1 (satu) lembar fotocopy Buku Kutipan Akta Nikah Nomor : 138/ 38/ VI/ 1999, tertanggal 07 Juli 1999 yang aslinya dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Kampar, bermeterai cukup dan telah dinachtzegelen Pejabat Kantor Pos dan Giro, telah dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci, setelah diperiksa oleh Majelis Hakim ternyata sesuai dan cocok dengan aslinya, bukti (P-1); Menimbang, bahwa selain bukti surat (P-1), Penggugat telah menghadirkan 2 (dua) orang saksi ke persidangan yang mengaku bernama : 1. SAKSI PERTAMA, umur 30 tahun, agama Islam, pekerjaan wiraswasta, bertempat tinggal di PELALAWAN, di bawah sumpah yang bersangkutan menerangkan di muka persidangan sebagai berikut : - Bahwa saksi adalah sebagai paman Penggugat; - Bahwa hubungan hukum Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami isteri sah menikah pada tahun 1999 di Kantor Urusan Agama Pangkalan Kuras, dan selama dalam ikatan perkawinan telah dikaruniai 2 (dua) orang anak; 3

4 - Bahwa setahu saksi keadaan rumah tangga yang bersangkutan tidak harmonis, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang berkepanjangan disebabkan Tergugat tidak menghargai orang tua Penggugat, Tergugat egois dan suka membanting barang barang perabotan rumah tangga; - Bahwa sejak tahun 2009 antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal hingga sekarang, dan selama berpisah Tergugat tidak pernah memberi nafkah kepada Penggugat, namun Tergugat terkadang berkunjung dan memberi uang jajan hanya kepada anak anak mereka; - Bahwa saksi telah berusaha untuk menyatukan kembali antara Penggugat dengan Tergugat dengan cara memberi nasehat, akan tetapi tidak berhasil; 2. SAKSI KEDUA, umur 24 tahun, agama Islam, pekerjaan wiraswasta, tempat tinggal di PELALAWAN, di bawah sumpah yang bersangkutan menerangkan di muka persidangan sebagai berikut : - Bahwa saksi adalah sebagai adik kandung dari Penggugat; - Bahwa hubungan hukum antara Penggugat dengan Tergugat adalah pasangan suami isteri, menikah pada tahun 1999 yang lalu dan selama dalam ikatan perkawinan tersebut telah dikaruniai 2 (dua) orang anak; - Bahwa setahu saksi antara Penggugat dengan Tergugat telah berpisah sejak 2009, yang dikarenakan masalah keuangan yakni Tergugat tidak mempunyai pekerjaan sehingga segala kebutuhan rumah tangga ditanggung oleh orang tua Penggugat, Tergugat bersikap egois dan suka membanting barang barang perabotan rumah tangga; - Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah berpisah tempat tinggal, namun Tergugat terkadang masih berkunjung untuk menemui anak anaknya; - Bahwa saksi sudah berupaya memberikan nasehat dan pandangan baik terhadap Penggugat maupun Tergugat, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa atas keterangan dua orang saksi tersebut Penggugat menyatakan tidak keberatan dan sekaligus dapat menerimanya ; Menimbang, bahwa dalam tahap kesimpulan, Penggugat tetap mengajukan cerai terhadap Tergugat, dan tidak ada hal hal lain yang dapat disampaikan dalam persidangan, serta mohon agar Majelis Hakim dapat segera menjatuhkan putusannya; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka segala sesuatu yang terjadi di persidangan dianggap termasuk pula dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini; TENTANG HUKUMNYA 4

5 Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat sebagaimana telah terurai di atas; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berupaya memberikan nasehat serta pandangan kepada Penggugat, agar dapat membina rumah tangganya kembali dengan rukun dan harmonis, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa Tergugat tidak pernah hadir dalam persidangan dan tidak pula menyuruh orang lain sebagai wakil atau kuasanya yang sah, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut sesuai dengan peraturan perundang undangan, sedangkan ketidakhadiran Tergugat bukan merupakan suatu halangan atau alasan yang sah yang dibenarkan oleh hukum, selanjutnya pemeriksaan dilaksanakan dengan tanpa hadirnya Tergugat, hal ini sejalan dengan maksud Pasal 149 ayat (1) Rbg; Menimbang, bahwa gugatan yang diajukan oleh Penggugat dalam pemeriksaan persidangan telah memenuhi syarat formil, yakni beralasan hukum serta tidak melawan hak oleh karenanya gugatan dimaksud patut untuk dipertimbangkan lebih lanjut; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil dalil gugatan tersebut, maka Penggugat telah mengajukan bukti surat berupa buku kutipan akta nikah (P-1) yang merupakan akta otentik dengan nilai pembuktian sempurna dan mengikat (volledig en bindende bewijskracht), seperti yang telah dikonstruksikan dalam Pasal 285 R.bg., sehingga harus dinyatakan telah terbukti bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah terikat oleh suatu perkawinan yang sah dan selama dalam ikatan perkawinan kedua belah pihak belum pernah bercerai; Menimbang, bahwa untuk memenuhi maksud yang terkandung dalam Pasal 76 ayat (1) Undang undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama juncto Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, maka Majelis Hakim memerintahkan kepada Penggugat dan Tergugat untuk menghadirkan saksi saksi dari pihak keluarga dan atau orang dekat dengan Penggugat dan Tergugat guna didengar keterangannya; Menimbang, bahwa Penggugat telah menghadirkan 2 (dua) orang saksi ke persidangan di mana keterangan yang disampaikan oleh saksi saksi Penggugat tersebut sangat bersesuaian satu dengan lainnya serta saling mendukung dalil dalil gugatan Penggugat oleh karenanya telah memenuhi syarat formil dan materiil pembuktian dan patut untuk dipertimbangkan; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum dalam persidangan, maka Majelis Hakim dapat menarik suatu pemahaman, bahwa rumah tangga kedua belah pihak telah retak sedemikian rupa, tidak terwujud lagi suatu kehidupan rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahmah sebagaimana yang dianjurkan oleh hukum Islam maupun hukum 5

6 positif (eks Pasal 1 Undang undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 3 Buku I Kompilasi Hukum Islam); Menimbang, bahwa ikatan lahir bathin yang telah dibangun sejak bulan Juli 1999 tidak lagi dapat dipertahankan karena dipicu adanya perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus antara Penggugat dan Tergugat yang disebabkan Tergugat tidak pernah menghargai orang tua Penggugat, berperilaku sangat egois dan apabila Penggugat memberi menasehat Tergugat malah marah marah di samping itu suka membanting barang barang perabotan rumah tangga; Menimbang, bahwa sejak bulan Desember 2009 antara Penggugat dengan Tergugat telah berpisah tempat tinggal, dan sejak itu pula tidak terwujud komunikasi lagi, masing masing tidak menunaikan hak dan kewajiban layaknya sebagai seorang suami dan istri, sebagaimana yang diamanatkan oleh pasal 33 dan 34 Undang undang Nomor 1 Tahun 1974; Menimbang, bahwa pihak keluarga termasuk saksi telah berusaha memberi nasehat serta pandangan kepada kedua belah pihak agar dapat membina rumah tangganya kembali dengan rukun dan harmonis, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa berdasarkan pendapat dari Dr. Ash Shobuni dalam kitab madza khurriyatuz zaujaini fith tholaq halaman 83 yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pendapatnya sendiri yang artinya adalah sebagai berikut : Dan Islam telah memilih peraturan perceraian pada saat kehidupan rumah tangga telah mengelami kegoncangan sehingga tidak berguna lagi nasehat dan upaya perdamaian dan ikatan perkawinan merupakan bentuk tanpa Ruh,, oleh karena itu tetap berlangsung ikatan perkawinan berarti telah menghukum salah satu di antara suami isteri tersebut dengan semacam penjara yang berkekalan dan demikian itu merupakan suatu penganiayaan yang ditentang oleh jiwa keadilan. Menimbang, bahwa dengan memperhatikan dalil dalil gugatan di atas (fundamentum petendi) Penggugat, alat bukti serta saksi saksi di persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatan Penggugat telah sesuai dengan maksud yang terkandung dalam Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 juncto Pasal 116 huruf (f) Buku I Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas Majelis Hakim dalam permusyawaratannya telah mengambil suatu kesimpulan bahwa gugatan Penggugat telah cukup beralasan hukum serta tidak melawan hak oleh karenanya sesuai Pasal 39 ayat (1) dan (2) Undang undang Nomor 1 Tahun 1974, gugatan a quo patut untuk dikabulkan dengan tanpa hadirnya Tergugat (verstek); Menimbang, bahwa oleh karena perkara tersebut termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai Pasal 89 ayat (1) Undang undang Nomor 50 Tahun

7 tentang perubahan kedua atas Undang undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, maka biaya perkara harus dibebankan kepada Penggugat; Mengingat, segala ketentuan dalam hukum syar i maupun peraturan perundang undangan yang berlaku yang berkaitan dengan perkara ini; M E N G A D I L I 1. Menyatakan bahwa Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan Verstek; 3. Menjatuhkan talak satu ba in shugra dari Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT); 4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp ,- (tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah); Demikian diputus dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci pada hari Kamis tanggal 12 Juli 2011 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 10 Sya ban 1432 Hijriyah yang dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh GUSNAHARI, SH., MH. sebagai ketua majelis, dihadiri oleh SLAMET, S.Ag., SH. dan YUNIATI FAIZAH, S.Ag., SH., M.Si. masing masing sebagai hakim anggota yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci dengan penetapan Nomor : 175/Pdt.G/2011/PA. Pkc tanggal 23 Juni 2011 untuk memeriksa dan mengadili perkara ini pada tingkat pertama, dibantu oleh M. AFRIZAL, SH. sebagai Panitera Pengganti, dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat; KETUA MAJELIS ttd GUSNAHARI, SH., MH. HAKIM ANGGOTA I ttd HAKIM ANGGOTA II ttd SLAMET, S.Ag, SH. YUNIATI FAIZAH, S.Ag, SH., M.Si. PANITERA PENGGANTI td M. AFRIZAL, SH. 7

8 Perincian Biaya Perkara : 1. Pendaftaran Proses Biaya Panggilan Redaksi M e t e r a i Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- J u m l a h Rp ,- (tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah) 8

9 9

10 10

11 11