BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatkan hasil belajar merupakan hal yang penting dilakukan seorang guru untuk mengetahui sejauh mana peserta didik mengerti atau memahami apa yang sudah mereka pelajari, upaya tersebut penting sebagai wujud mengukur kualitas pendidikan agar menjadi lebih baik. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar tersebut perlu adanya pemahaman yang ditanamkan kepada peserta didik dan metode pembelajaran agar peserta didik mampu memahami dan mengerti pembelajaran. Pembelajaran yang menarik perhatian peserta didik akan membangkitkan semangat untuk memahami pembelajaran, agar dapat dimengerti hal itu dapat diwujudkan dengan strategi guru dalam menyampaikan pembelajaran tersebut supaya dapat menarik perhatian peserta didik. Dalam setiap pembelajaran perlu adanya metode pembelajaran yang digunakan agar pembelajaran dapat dicapai dengan baik oleh peserta didik. Menurut Riyanto (2002:32) metode pembelajaran adalah seperangkat komponen yang dikombinasikan secara optimal untuk kualitas pembelajaran, oleh sebab itu perlu adanya metode pembelajaran agar pembelajaran menjadi inovatif. Berdasarkan uraian tersebut maka yang dimaksud dengan model pembelajaran dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang menarik dapat dilihat dari partisipasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dan kualitas dari hasil belajar yang sudah ada oleh karena itu pembelajaran yang menarik perlu diperhatikan karena hal itu juga berpengaruh pada peningkatan kualitas pendidikan.

2 2 Peningkatan kualitas pendidikan di sekolah dapat ditempuh melalui berbagai cara, antara lain meningkatkan bekal awal bekal siswa baru, peningkatan kompetensi guru, peningkatan isi kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa, penyediaan bahan ajar yang memadai, dan penyediaan sarana belajar. Berdasarkan semua cara tersebut peningkatan kualitas pembelajaran harus adanya bebagai cara yang menarik ( Departemen Pendidikan Nasional, tahun 2007:1). Menurut Undang-Undang Sisdiknas No. 2 tahun 2003 pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Depdiknas kurikulum 2004 ). Pendidikan yang membuat peserta didik secara aktif mengembangkan potensinya tidak terlepas dari masalah pembelajaran, apakah masalah pembelajaran itu dapat diselesaikan atau tidak tergantung jalan keluar yang diberikan itulah yang menjadi fokus kita saat ini. Masalah pembelajaran di SD Kristen 04 Eben Haezar saat ini adalah hasil belajar matematika siswa kelas 5 masih rendah, sebagian siswa kurang memahami pelajaran yang disampaikan guru dan dalam mengerjakan soal kurangnya logika berpikir untuk memecahkan masalah tersebut untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 1.1 sebagai berikut :

3 3 Tabel 1.1 Distribusi Hasil Belajar Matematika Berdasarkan Ketuntasan Siswa Pra siklus NO Skor Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 > 65 Tuntas 5 21, 74 % 2 65 Tidak Tuntas 18 78, 26 % Jumlah % Sumber : Data Primer Tabel 1.1 menunjukan bahwa dari 23 sisiwa 18 siswa (78,26%) belum tuntas, sedangkan yang sisanya yaitu 5 siswa (21,74%) tuntas dengan KKM 65.Hal ini menjelaskan bahwa belum semua siswa tuntas dalam belajar matematika. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru kelas ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa menjadi kurang baik yaitu : 1. Kesiapan anak dalam menerima pelajaran. Belum sesuainya usia sangat berpengaruh terhadap kesiapan peserta didik dalam menerima pelajaran, bagi siswa yang sudah siap menerima pelajaran maka pembelajaran itu akan mudah dipahami atau dimengerti, tetapi sebaliknya bagi siswa yang belum siap menerima pelajaran karena belum mampu untuk menerima pelajaran maka hal itu sangat berpengaruh. Oleh sebab itu ada baiknya ketika peserta didik masuk ke sekolah diharapkan mempunyai umur yang cukup agar adanya kesiapan dalam menerima pelajaran.

4 4 2. Pola makan yang kurang baik Makanan sangatlah berpengaruh dalam kecerdasan seorang anak, gizi sangatlah penting untuk memicu kecerdasan anak karena apa yang dikonsumsi berpengaruh didalam tubuh kita. Ketika kita mengkonsumsi makanan yang kurang bergizi maka akan berpengaruh kepada tubuh anak, tetapi sebaliknya ketika anak mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang maka akan memicu konsentrasi untuk membuat anak mudah untuk mengerti pembelajaran yang disampaikan guru 3. Pengaruh alat elektronik Pada saat ini zaman sudah modern untuk alat komunikasi juga sudah banyak model yang digunakan mulai dari media social sampai kepada alat elektronik (gadget). Hal tersebut sangat berpengaruh kepada siswa yang sudah mempunyai gadget, dalam hal ini gadget menjadi dampak negative jika salah digunakan ada baiknya jika gadged menjadi barang yang digunakan secara efektif agar tidak mengalihkan konsentasi peserta didik untuk menerima atau memahami pelajaran. 4. Orang tua. Pengawasan terbanyak ada ditangan orang tua justru itu peranorang tuasangat penting. Salah satu peran untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik adalah orang tua, karena orang tua dapat memberikan dukungan atau perhatian, ketika hal tersebut terpenuhi maka berpengaruh pada anak tetapi ketika dukungan atau perhatian itu tidak terpenuhi maka akan berpengaru kepada anak untuk menerima pelajaran dan bagi anak pelajaran tersebut akan terasa sulit. Berdasarkan faktor-faktor diatas jika dihubungan dengan perkembangan anak siswa kelas 5 jika ditinjau dari perkembangan kognitif piaget maka sudah termasuk kedalam tahap operasi formal

5 5 dimana pada tahap ini anak-anak sudah mampu memahami bentuk argumen, dan dan mampu melakukan penalaran abstrak jadi tidak heran bahwa faktor-faktor tersebut dapat mempegaruhi anak oleh sebab itu dalam hal ini dapat menjadi perhatian guru bahwa sebagai guru kita perlu mengetahui perkembangan peserta didik. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, ditemukan berbagai permasalahan matematika siswa kelas 5 SD Kristen 04 Eben Haezer Salatiga sebagai berikut : 1. Kurangnya logika berfikir dalam pembelajaran matematika. 2. Hasil belajar matematika rendah. 3. Siswa kurang aktif untuk menjawab soal matematika. 1.3 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah adalah apakah peningkatan hasil belajar matematika dapat diupayakan melalui model Student Teams- Achievement Division (STAD) siswa kelas 5 SD Kristen 04 Eben Haezer Salatiga semester II Tahun Pelajaran 2015/ Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar matematika dapat diupayakan melalui model (STAD) siswa kelas 5 SD Kristen 04 Eben Haezer Salatiga semester II tahun pelajaran 2015/ Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Menambah pengetahuan bagi pembaca maupun bagi peneliti berikutnya untuk menggunkan model (STAD) dalam pembelajaran matematika.

6 6 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa 1) Meningkatkan hasil belajar siswa, dalam pelajaran matematika. 2) Mendorong siswa untuk senang belajar matematika. b. Bagi Guru 1) Menambah wawasan dalam menggunakan model (STAD). 2) Mengasah keterampilan dalam mengajar siswa melalui model (STAD). c. Bagi Sekolah Meningkatkan mutu pendidikan dalam pembelajaran matematika melalui model (STAD). d. Peneliti selanjutnya 1) Dapat menggunakan model ini pada penelitian yang dilakukan dan disarankan menambah variabelnya. 2) Mengembangkan model ini dengan materi pelajaran yang berbeda.