STABILITAS OBAT. Teori trasisi, efek media terhadap kecepatan. Dhadhang Wahyu 11/20/2012 1
|
|
- Sri Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 STABILITAS OBAT Teori trasisi, efek media terhadap kecepatan reaksi Dhadhang Wahyu 11/20/2012 1
2 Teori Transisi A + B Produk A + B M* produk M* = molekul keadaaan transisi Untuk menjadi suatu produk, reaktan A dan B tidak dapat langsung membentuk produk tetapi harus melalui molekul keadaan transisi. Teori transisi adalah pada suatu saat terjadilah suatu reaksi degradasi antara A dan B membentuk suatu produk. 11/20/2012 2
3 K* = konstanta kesetimbangan transisi kb = konstanta Boltzmann = 1,38 x erg/(der.molekul) H = konstanta Planck = 6,63 x erg.detik T = suhu mutlak ΔG* = R.T.ln K* ΔG* = ΔH* T.ΔS* ΔG* adalah energi aktivasi (Ea) 11/20/2012 3
4 Teori Transisi ΔG = energi bebas, b yaitu tendensi dari suatu proses, apakah akan terjadi proses atau tidak. Misalnya, air pada suhu 0 C mempunyai tendensi untuk menjadi cair. G* = -R.T.ln K* Apabila ΔG bernilai i negatif, dalam termodinamika hal ini berarti suatu proses tertentu mempunyai kecenderungan untuk terjadi. 11/20/2012 4
5 Teori Transisi Rumus kecepatan degradasi (k): Jika ΔG* besar maka k kecil Jika ΔG* kecil maka k besar Dengan kata lain, harga k sangat bergantung pada ΔG. Begitu juga Ea, berarti bahwa bila Ea tinggi maka kecepatan degradasinya menjadi lebih kecil dan sebaliknya. 11/20/2012 5
6 3 asumsi dalam kecepatan reaksi 1. A dan B harus melalui lli suatu keadaan transisi ii (transition state) yang mempunyai energi lebih besar dibanding awal maupun akhir. 11/20/2012 6
7 3 asumsi dalam kecepatan reaksi 2. Molekul l pada keadaan transisi ii berada dalam kesetimbangan dengan molekul pada keadaan awal. Kesetimbangan artinya, kecepatan A dan B menjadi jdi M* = kecepatan M* menjadi jdi A dan B, atau bisa juga disebut kecepatan molekul terdisosiasi menjadi molekul tidak terdisosiasi = kecepatan molekul yang tidak terdisosiasi menjadi molekul terdisosiasi. 11/20/2012 7
8 3 asumsi dalam kecepatan reaksi 3. Kecepatan reaksi ki adalah dlh proporsional dengan konsentrasi molekul dalam keadaan transisi. Maksudnya, jika molekul transisi (MT) banyak, maka produk juga banyak dan artinya reaksinya cepat. Kecepatan perubahan bh molekul lkl transisi i menjadi produk juga dipengaruhi oleh jenis pelarut atau medianya 11/20/2012 8
9 Postulasi Struktur molekul pada keadaan transisi akan berbentuk di antara bentuk molekul reaktan dan produk reaksi. Contoh: V = k.[ester].[oh] Pada keadaan transisi, satu molekul ester dari satu molekul OH akan menjadi satu molekul keadaan transisi reaksi bimolekular. Reaksi bimolekular: reaksi saat dua molekul bergabung gdalam keadaan transisi menjadi suatu molekul keadaan transisi. 11/20/2012 9
10 Berdasarkan postulasi tersebut, dapat dikatakan bahwa molekul transisi dari reaktan polar akan bersifat kurang polar dahulu untuk membentuk suatu produk yang nonpolar. 11/20/
11 Efek Media Dengan teori keadaan transisi, ii dapat dilakukan prediksi pengaruh polaritas media terhadap kecepatan reaksi secara kualitatif. Pengaruh polaritas pelarut (solven) adalah berkaitan dengan kemampuannya untuk melarutkan (to solvate) bentuk molekul dalam keadaan transisi, terutama bentuk yang bermuatan (charged species) 11/20/
12 Efek Media Solven yang paling umum digunakan: Solven Momen dipole (debye) Konstanta dielektrik Sikloheksana 0 2,0 Benzena 0 2,3 Kloroform 1,01 4,8 n butanol 1,66 17,8 n propanol 1,68 20,1 Aseton 2,88 20,7 Etanol 1,69 24,3 Metanol 1,70 32,6 Etilen glikol 2, Air 1,85 78,5 11/20/
13 Efek Media Kk Kekuatan ionik ik larutan yang bertambah b akan menambah polaritas solven Konstanta dielektrik kmenggambarkan kepolaran media. Konstanta dielektrik dapat diketahui i dengan mengukur kemampuan media untuk menghantarkan listrik. Konstanta t dilktik dielektrik air paling besar karena air sangat baik menghantarkan listrik. 11/20/
14 Pengaruh media dapat dilihat pada molekul lklkeadaan transisi i 1. Jika molekul keadaan transisi lebih polar daripada molekul reaktan, maka penambahan polaritas solven akan menstabilkan keadaan transisi dan menurunkan energi penghalang (Ea) sehingga hasilnya adalah kecepatan reaksi naik. 2. Jika keadaan transisi kurang polar dibandingkan reaktan, maka polaritas solven yang lebih besar akan menyebabkan naiknya energi penghalang (Ea) sehingga kecepatan reaksi akan lebih kecil 11/20/
15 Efek solven 1. Reaksi molekul molekul lkl lkl nonelektrolit lk li dipengaruhi oleh internal pressure dan parameter kelarutan dari solven dan solute (persamaan Hilde Brant). 2. Pengaruh kekuatan k ionik ik dan konstanta t dielektrik medium signifikan terhadap kecepatan reaksi molekul molekul ion. 11/20/
16 REAKSI KOMPLEKS Reaksi reversibel Reaksi samping paralel (paralel side reaction) Reaksi seri/berurutan Persamaan Michaelis Menten 11/20/
17 Reaksi Reversibel Disebut juga forward reverse reaction A kf kr Keterangan: B Kf = konstanta pada forward (konstanta laju pembentukan B) Kr = konstanta pada reverse (konstanta laju pembentukan A) 11/20/
18 Reaksi Reversibel Reaksi reversibel ini i akan mengalami kondisi i setimbang pada saat kf = kr atau pada saat kecepatan perubahan A menjadi B = kecepatan perubahan B menjadi A. Kd Kadar A dan B konstan sebagai fungsi waktu Contoh reaksi ini adalah pada reaksi rasemisasi, i perubahan bh bentuk D & L dari suatu molekul 11/20/
19 Reaksi Reversibel Kesetimbangan kf = kr disebut kondisi i tunak, dimana kadar A sebagai fungsi waktu = 0. Ketika A B setimbang, maka: da/dt = 0 atau db/dt =0 Laju pengurangan A adalah: da/dt = kf.a kr.b Jumlah B pada waktu tertentu adalah jumlah A mula mula dikurangi A pada waktu tertentu. 11/20/
20 Reaksi Reversibel A0 = A + B A0 A = B Karena stoikiometrinya = 1 maka A mulamula (A0) jika dikurangi A yang tersisa atau A yang masih utuh (A) akan menjadi B. Kf + kr = ktotal = kterobservasi 11/20/
21 Reaksi Reversibel Kf.Aeq = kr.beq dan A0 Aeq A = Beq Sehingga jika keduanya disatukan, maka: Kf.Aeq = kr (A0 Aeq) Kf.Aeq = kr.a0 kr.aeq (kf+kr)aeq = kr.a0 11/20/
22 Reaksi Reversibel Aeq yang tersisa pada saat terjadi jdi kesetimbangan: Atau dalam bentuk logaritma: 11/20/
23 Reaksi Reversibel Kurva plot berbentuk lurus karena kf dan kr konstan. Slope nya yaitu konstan. Keq = kf/kr = Beq/Aeq versus t garis merupakan harga Tujuan perhitungan ini untuk mengetahui nilai kf dan kr sehingga dapat diketahui A yang masih utuh untuk memperkirakan waktu kadaluarsa. 11/20/
24 Reaksi Reversibel Misal: isomerisasi i i tetrasiklin pada ph 2 6. Dengan mengetahui persamaan ini maka dapat dh dihitung: Berapa kadar keseimbangan A (Aeq) dan B (Beq) Berapa lama kadar A [At] bertahan pada konsentrasi tertentu, misalnya pada 97% Dapat diketahui t1/2 dan waktu kadaluarsa dari reaksi reversibel 11/20/
25 Reaksi Reversibel Tetrasiklin Epianhidrotetrasiklin ikli 11/20/
26 Reaksi Reversibel Tetrasiklin = iso 7 cl T. Epianhidrotetrasiklin ikli = iso 7 cl 4 epi T. Pendekatan dk reaksi epimerasi reversibel blpada saat kesetimbangan antara iso 7 cl T dan iso 7 cl 4 epi T adalah: dlh Iso 7 cl T = A = 32% Iso 7 cl 4 epi T = B = 68%. Jadi pada saat setimbang, produk epimerasi lebih besar. 11/20/
27 Reaksi Reversibel Keq = Beq/Aeq = 68/32 = 2,1 Keq = kf/kr = 2,1 Kf = 2,1.kr Aeq = (kr.a0)/(kf+kr) kr) log((a0 Aeq)/(A Aeq)) = (kf+kr)(t)/2,303 Slope = (kf+kr)/2,303 = ((2,1.kr)+kr)/2,303 = 0,01 menit 1 Kr = 0, menit 11 dan kf = 0, menit 11 Harga kf dan kr ini dapat digunakan untuk mengetahui kecepatan pembentukan A dan B lebih cepat yang mana. 11/20/
28 Parallel Side Reaction P k1 k2 Misalkan A N P = prednisolon A = produk steroid asam N = produk steroid netral Reakasi berjalan paralel berbarengan Yang menentukan ED adalah dlh berapa Amax yang ada di dalam sediaan, karena A mungkin toksik, sehingga ditentukan jumlah A yang diperbolehkan 11/20/
29 Paralel Side Reaction Banyaknya P yang berkurang setiap waktu: dp/dt = k1.p + k2.p = K.P K = k1 + k2 dp/dt = K.P jika diintegralkan: ln (P0/P) = K.t P = P0.e K.t Kt Banyaknya A yang terbentuk setiap waktu: da/dt = k1.p = k1.p0.e K.t jika diintegralkan: A = A0 + (k1/k).p0.(1 e K.t Kt) t = 0 A0 = 0 A = (k1/k).p0.(1 e K.t ) 11/20/
30 Parallel Side Reaction Banyaknya N yang terbentuk: N = (k2/k).p0.(1 e K.t ) Plot A atau N vs (1 e K.t ) merupakan suatu garis lurus Slope untuk A adalah (k1/k).p0 Slope untuk N adalah (k2/k).p0 11/20/
31 Reaksi Seri Berurutan k1 Glukosa 5 HMF colored material A B C Laju berkurangnya A: da/dt = k1.a A = A0.e k1.t Laju perubahan B: db/dt = k1.a k2.b B =[(A0.k1)/(k2 k1)].(e )] ( k1.t e k2.t ) Laju pembentukan C: dc/dt = k2.b C = A0[1+((1/k1 k2).(k2.ek2) (k2 k1.t k1.e e k2.t ))] k2 11/20/
32 Michaelis Menten Menten Equation Persamaan Michaelis Menten M berguna untuk mempelajari reaksi enzim dengan obat (substrat). Reaksi enzimatik ini biasanya lebih cepat daripada d reaksi ki degradasi d kimiawi. i i k1 E + S E S k2 dp/dt = k3.[e.s] k3 P 11/20/
33 Michaelis Menten Menten Equation S adalah obat (misalnya), P adalah obat yang telah terdegradasi (misalnya metabolitnya) Misalkan prodrug kloramfenikol palmitat mengalami degradasi di dalam tubuh oleh enzim esterase menjadi kloramfenikol dan palmitat sehingga kloramfenikol l aktif kif sebagai antibakteri. Laju pembentukan kompleks k [E.S]: d[e.s]/dt = k1.[e][s] k2.[e.s] k3.[e.s] = k1.[e][s] (k2+k3).[e.s] 11/20/
34 Michaelis Menten Menten Equation Jika [E.S] konstan selama reaksi dan selalu lebih kecil dari S dan P, maka: d[e.s]/dt = 0 k1.[e].[s] = (k1+k2).[e.s] [E.S]ss = (k1/(k2+k3)).[e].[s] Enzim mula mula ua ua= enzim bebas + enzim yang berkompleks dengan substrat. E0 = E + [E.S]ss E = E0 [E.S]ss [E.S]ss = (k1.s.e0)/((k2+k3)+k1.s) S) [E.S]ss = (S.E0)/((k2+k3)/k1)+S) 11/20/
35 Michaelis Menten Menten Equation E = enzim bebas b (yang tidak bereaksi) (ES)ss = enzim yang bereaksi [E.S]ss = (S.E0)/(Km+S); dengan Km = (k2+k3/k1 Pada keadaan steady state (ss) dp/dt = k3.[e.s]ss dp/dt = (k3.s.e0)/(km+s) persamaan Michaelis Menten. (dp/dt)max = Vm 11/20/
36 Persamaan Michaelis Menten Menten Ketika substrat jauh lebih besar daripada jumlah enzim dan semua enzim berkompleks dengan substrat [E.S] sudah jenuh S >>> E0 E0 sebagai Es, maka: Vm = k3.e0 V = (Vm.S)/(Km+S), karena Es ~ E0 Inversi dari persamaan ini akan menghasilkan persamaan Lineweaver Burk, yaitu: 1/V = (Km+S)/Vm.S 1/V = 1/Vm + (Km/(Vm.S)) 11/20/
37 Persamaan Michaelis Menten Menten Persamaan Lineweaver Burk ini i berupa garis lurus dengan titik potong garis persamaan: Sumbu X = 1/Km Sumbu Y = 1/Vm 11/20/
38 Rate Determining Step Rate determining i step menunjukkan reaksi ki yang menentukan terjadinya reaksi Yang menentukan adalah dlhyang terlambat, diantaranya: E k1 k2 k3 B B + C D D..step 1 & 2...step 3 k4 step 4 P 11/20/
39 Rate determining step Overall reaction: A + C P Jika B dan D yang terbentuk sedikit (kecil), maka: Bss = k1.a/[(k2)+(k3.c)] Dss = k1.k3.a.c/[k4(k2+k3.c] k3.c] Jika B dan D kecil dianggap konstan steady state, maka kecepatan pembentukan P adalah: dp/dt = k4.dss dp/dt = k1.k3.a.c/[k2+(k3.c)] 11/20/
40 Rate determining step Jika step 3 lambat, berarti k2 >>> k3.c (pengaruh k3.c kecil dieliminasi) maka: dp/dt = k1.k3.a.c/k2 = k0.a.c reaksi orde dua Jika step 2 yang paling lambat, berarti k3.c >>> k2, maka: dp/dt = k1.k3.a.c/k3.c = k1.a mengikuti reaksi orde satu Persamaan persamaan di atas berlaku dengan asumsi reaksi berlangsung dalam kondisi sink 11/20/
41 Pada suspensi, kecepatan berkurangnya atau degradasi obat mengikuti reaksi orde nol da/dt =k0 Berkurangnya obat karena degradasi akan disuplai oleh partikel obat yang belum terlarut dengan kecepatan yang sama atau lebih lambat daripada da/dt. Jika lebih lambat, maka rate determining step nya adalah pada disolusi obat. 11/20/
Pengaruh Suhu Q10. Dhadhang Wahyu Kurniawan Laboratorium Farmasetika Unsoed
Pengaruh Suhu Q10 Dhadhang Wahyu Kurniawan Laboratorium Farmasetika Unsoed http://dhadhang.wordpress.com Twitter: Dhadhang_WK Facebook: Dhadhang Wahyu Kurniawan 10/20/2015 1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Lebih terperinciPerubahan konsentrasi reaktan atau produk terhadap waktu. Secara matematis, untuk reaksi: A B Laju reaksi = r = -d[a]/dt = d[b]/dt
1 Laju reaksi (r) Perubahan konsentrasi reaktan atau produk terhadap waktu Pengurangan konsentrasi reaktan Penambahan konsentrasi produk Dengan berjalannya waktu Secara matematis, untuk reaksi: A B Laju
Lebih terperinciBab 10 Kinetika Kimia
D e p a r t e m e n K i m i a F M I P A I P B Bab 0 Kinetika Kimia http://chem.fmipa.ipb.ac.id Ikhtisar 2 3 Laju Reaksi Teori dalam Kinetika Kimia 4 Mekanisme Reaksi 5 46 Faktor Penentu Laju Reaksi Enzim
Lebih terperinciBAB 9. KINETIKA KIMIA
BAB 9 BAB 9. KINETIKA KIMIA 9.1 TEORI TUMBUKAN DARI LAJU REAKSI 9.2 TEORI KEADAAN TRANSISI DARI LAJU REAKSI 9.3 HUKUM LAJU REAKSI 9.4 FAKTOR-FAKTOR LAJU REAKSI 9.5 MEKANISME REAKSI 9.6 ENZIM SEBAGAI KATALIS
Lebih terperinciBahasan: Mempelajari kecepatan/laju reaksi suatu proses/perubahan kimia. reaksi berlangsung mekanisme reaksi
Mempelajari kecepatan/laju reaksi suatu proses/perubahan kimia. Kinetika juga mempelajari bagaimana reaksi berlangsung mekanisme reaksi Referensi: Brown et.al; Chemistry, The Central Science, 11th edition
Lebih terperinciTermodinamika apakah suatu reaksi dapat terjadi? Kinetika Seberapa cepat suatu reaksi berlangsung?
Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi Chapter 8 Kinetika Kimia Termodinamika apakah suatu reaksi dapat terjadi? Kinetika Seberapa cepat suatu reaksi berlangsung?
Lebih terperinciPokok Bahasan. Teori tentang asam, basa dan garam Kesetimbangan asam-basa Skala ph Sörensen (Sörensen ph scale) Konstanta keasaman
Kesetimbangan Ionik Pokok Bahasan Teori tentang asam, basa dan garam Kesetimbangan asam-basa Skala ph Sörensen (Sörensen ph scale) Konstanta keasaman Teori tentang asam dan basa Arrhenius: Asam: zat yg
Lebih terperinciKinetika kimia. Shinta Rosalia Dewi
Kinetika kimia Shinta Rosalia Dewi Pendahuluan Termodinamika Kinetika Reaksi Mekanika fluida Pindah panas neraca massa ekonomi mendesain reaktor kimia Pendahuluan (cont ) Kinetika reaksi adalah studi tentang
Lebih terperinciSulistyani, M.Si.
Sulistyani, M.Si. Email: sulistyani@uny.ac.id Laju reaksi adalah laju pengurangan reaktan tiap satuan waktu atau laju pembentukan produk tiap satuan waktu. Laju reaksi dipengaruhi oleh: sifat dan keadan
Lebih terperinci(2) kekuatan ikatan yang dibentuk untuk karbon;
Reaksi Subsitusi Nukleofilik Alifatik Reaksi yang berlangsung karena penggantian satu atau lebih atom atau gugus dari suatu senyawa oleh atom atau gugus lain disebut reaksi substitusi. Bila reaksi substitusi
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR FARMAKOKINETIKA. meliputi ruang lingkup ilmu farmakokinetik dan dasar-dasar yang menunjang ilmu
BAB I PENGANTAR FARMAKOKINETIKA DESKRIPSI MATA KULIAH Bab ini menguraikan secara singkat tentang ilmu farmakokinetik dasar yang meliputi ruang lingkup ilmu farmakokinetik dan dasar-dasar yang menunjang
Lebih terperinciBab 4 Termodinamika Kimia
Bab 4 Termodinamika Kimia Kimia Dasar II, Dept. Kimia, FMIPA-UI, 2009 Keseimbangan Pada keseimbangan Tidak stabil Stabil secara lokal Lebih stabil 2 2 Hukum Termodinamika Pertama Energi tidak dapat diciptakan
Lebih terperinciKelarutan & Gejala Distribusi
PRINSIP UMUM Kelarutan & Gejala Distribusi Oleh : Lusia Oktora RKS, S.F.,M.Sc., Apt Larutan jenuh : suatu larutan dimana zat terlarut berada dalam kesetimbangan dengan fase padat (zat terlarut). Kelarutan
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kalibrasi Termokopel
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENELITIAN PENDAHULUAN. Kalibrasi Termokopel Pada tahap awal penelitian dilakukan kalibrasi terhadap termokopel yang akan digunakan. Kalibrasi termokopel bertujuan untuk menguji
Lebih terperinciPENGARUH KATALISIS TERHADAP TETAPAN LAJU
PENGARUH KATALISIS TERHADAP TETAPAN LAJU Laju reaksi sering dipengaruhi oleh adanya katalis Contoh : Hidrolisis sukrosa dalam air Suhu kamar lama (bisa beberapa bulan) Namun jika hidrolisis dilakukan dalam
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Enzim α-amilase dari Bacillus Subtilis ITBCCB148 diperoleh dengan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Isolasi Enzim α-amilase Enzim α-amilase dari Bacillus Subtilis ITBCCB148 diperoleh dengan menanam isolat bakteri dalam media inokulum selama 24 jam. Media inokulum tersebut
Lebih terperinciII. KARAKTERISTIK ENZIM
II. KARAKTERISTIK ENZIM 2.1. Definisi Enzim Enzim merupakan katalisator suatu reaksi, artinya dapat mempercepat suatu reaksi tanpa terjadinya perubahan yang permanen dalam struktur enzim itu sendiri. Kata
Lebih terperinciKINETIKA KIMIA LAJU DAN MEKANISME DALAM REAKSI KIMIA
KINETIKA KIMIA LAJU DAN MEKANISME DALAM REAKSI KIMIA Pendahuluan Perubahan kimia secara sederhana ditulis dalam persamaan reaksi dengan koefisien seimbang Namun persamaan reaksi tidak dapat menjawab 3
Lebih terperinciKinetika Kimia. Abdul Wahid Surhim
Kinetika Kimia bdul Wahid Surhim 2014 Kerangka Pembelajaran Laju Reaksi Hukum Laju dan Orde Reaksi Hukum Laju Terintegrasi untuk Reaksi Orde Pertama Setengah Reaksi Orde Pertama Reaksi Orde Kedua Laju
Lebih terperinciKinetika Kimia dan Mekanisme Reaksi
Kinetika Kimia dan Mekanisme Reaksi Kinetika Kimia Kinetika kimia adalah ilmu yang mempelajari laju reaksi, atau seberapa cepat proses reaksi berlangsung dalam waktu tertentu. Kinetika kimia menjelaskan
Lebih terperinciTabel 3. Hubungan antara berbagai tingkat kejenuhan ammonium sulfat (0-80%) dengan aktivitas spesifik enzim selulase. Aktivitas Unit (U/mL)
65 Lampiran 1 Tabel 3. Hubungan antara berbagai tingkat kejenuhan ammonium sulfat (0-80%) dengan aktivitas spesifik enzim selulase Fraksi Aktivitas Unit (U/mL) Kadar Protein (ml/mg) Aktivitas Spesifik
Lebih terperinciSifat-sifat Fisis Larutan
Chapter 7a Sifat-sifat Fisis Larutan Larutan adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat Zat yang jumlahnya lebih sedikit disebut zat terlarut Zat yang jumlahnya lebih banyak disebut zat pelarut. 13.1
Lebih terperinciKunci jawaban dan pembahasan soal laju reaksi
Kunci jawaban dan pembahasan soal laju reaksi Soal nomor 1 Mencari volume yang dibutuhkan pada proses pengenceran. Rumus pengenceran V 1. M 1 = V 2. M 2 Misal volume yang dibutuhkan sebanyak x ml, maka
Lebih terperinciMetode Pengukuran Spektrofotometri (Bergmeyer et al. 1974) Pembuatan Media Heterotrof Media Heterotrof Padat. Pengaruh ph, Suhu, Konsentrasi dan
4 Metode Penelitian ini dilakukan pada beberapa tahap yaitu, pembuatan media, pengujian aktivitas urikase secara kualitatif, pertumbuhan dan pemanenan bakteri, pengukuran aktivitas urikase, pengaruh ph,
Lebih terperinciDifusi adalah Proses Perpindahan Zat dari konsentrasi yang tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah.
Difusi adalah Proses Perpindahan Zat dari konsentrasi yang tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah. Contoh difusi : a. Difusi gas b. Difusi air Hukum I Ficks : Q = - D dc/dx Ket : D Q dc/dx = Koofisien
Lebih terperinciKesetimbangan Kimia. A b d u l W a h i d S u r h i m
Kesetimbangan Kimia A b d u l W a h i d S u r h i m 2 0 1 4 Rujukan Chapter 12 dan 14: Masterton, William L. and Hurley, Cecile N. 2009. Chemistry: Principles and Reactions. Sixth Edition. Books/Cole.
Lebih terperinciPerubahan kimia secara sederhana ditulis dalam persamaan reaksi dengan kondisi kesetimbangan
KINETIKA Pendahuluan Perubahan kimia secara sederhana ditulis dalam persamaan reaksi dengan kondisi kesetimbangan Namun persamaan reaksi tidak dapat menjawab :. Seberapa cepat reaksi berlangsung 2. Bagaimana
Lebih terperinciKAJIAN KINETIKA KIMIA MODEL MATEMATIK REDUKSI KADMIUM MELALUI LAJU REAKSI, KONSTANTE DAN ORDE REAKSI DALAM PROSES ELEKTROKIMIA ABSTRAK ABSTRACT
ISSN 1410-6957 KAJIAN KINETIKA KIMIA MODEL MATEMATIK REDUKSI KADMIUM MELALUI LAJU REAKSI, KONSTANTE DAN ORDE REAKSI DALAM PROSES ELEKTROKIMIA Pustek Akselerator dan Proses Bahan-BATAN, Yogyakarta Jl. Babarsari
Lebih terperinciKINETIKA & LAJU REAKSI
KINETIKA & LAJU REAKSI 1 KINETIKA & LAJU REAKSI Tim Teaching MK Stabilitas Obat Jurusan Farmasi FKIK UNSOED 2013 2 Pendahuluan Seorang farmasis harus mengetahui profil suatu obat. Sifat fisika-kimia, stabilitas.
Lebih terperinciDalam bidang farmasetika, kata larutan sering mengacu pada suatu larutan dengan pembawa air.
Pendahuluan Dalam bidang farmasetika, kata larutan sering mengacu pada suatu larutan dengan pembawa air. Pelarut lain yang digunakan adalah etanol dan minyak. Selain digunakan secara oral, larutan juga
Lebih terperinciLaporan Kimia Fisik KI-3141
Laporan Kimia Fisik KI-3141 PERCOBAAN M-2 PENENTUAN LAJU REAKSI DAN TETAPAN LAJU REAKSI Nama : Kartika Trianita NIM : 10510007 Kelompok : 2 Tanggal Percobaan : 2 November 2012 Tanggal Laporan : 9 November
Lebih terperinciKINETIKA KIMIA. SHINTA ROSALIA DEWI
KINETIKA KIMIA. SHINTA ROSALIA DEWI Kinetika kimia Shinta Rosalia Dewi Pendahuluan Kinetika Reaksi Mekanika fluida mendesain reaktor kimia Pindah panas neraca massa ekonomi Termodinamika Pendahuluan (cont
Lebih terperinciPurwanti Widhy H, M.Pd. Laju Reaksi
Purwanti Widhy H, M.Pd Laju Reaksi SK, KD dan Indikator Kemolaran Konsep Laju Reaksi Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi Evaluasi Referensi Selesai Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar & Indikator
Lebih terperinciPERCOBAAN 3 PERSAMAAN ARRHENIUS DAN ENERGI AKTIVASI
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA Nama : Any Kurniawati Kelompok : 6 NIM : 4301410009 Prodi/Jurusan : Pend. Kimia/Kimia Dosen : Ir. Sri Wahyuni, M.Si Tanggal Praktikum : 19 September 2012 Teman kerja : Fitriya
Lebih terperinciD. Tinjauan Pustaka. Menurut Farmakope Indonesia (Anonim, 1995) pernyataan kelarutan adalah zat dalam
JURNAL KELARUTAN D. Tinjauan Pustaka 1. Kelarutan Menurut Farmakope Indonesia (Anonim, 1995) pernyataan kelarutan adalah zat dalam bagian tertentu pelarut, kecuali dinyatakan lain menunjukkan bahwa 1 bagian
Lebih terperinciBAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN
BAB II : MEKANISME KOROSI dan MICHAELIS MENTEN 4 BAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN Di alam bebas, kebanyakan logam ditemukan dalam keadaan tergabung secara kimia dan disebut bijih. Oleh karena keberadaan
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan IV. 1 Analisis Hasil Pengujian Metalografi dan Spektrometri Sampel Baja Karbon Dari hasil uji material pipa pengalir hard water (Lampiran A.1), pipa tersebut terbuat dari baja
Lebih terperinciKISI-KISI PENULISAN SOAL USBN
KISI-KISI PENULISAN USBN Jenis Sekolah : SMA/MA Mata Pelajaran : KIMIA Kurikulum : 2013 Alokasi Waktu : 120 menit Jumlah : Pilihan Ganda : 35 Essay : 5 1 2 3 4 3.4 Menganalisis hubungan konfigurasi elektron
Lebih terperinciBab II Pemodelan. Gambar 2.1: Pembuluh Darah. (Sumber:
Bab II Pemodelan Bab ini berisi tentang penyusunan model untuk menjelaskan proses penyebaran konsentrasi oksigen di jaringan. Penyusunan model ini meliputi tinjauan fisis pembuluh kapiler, pemodelan daerah
Lebih terperinciOleh: Dhadhang Wahyu Kurniawan 4/16/2013 1
Oleh: Dhadhang Wahyu Kurniawan 4/16/2013 1 Melibatkan berbagai investigasi bahan obat mendapatkan informasi yang berguna Data preformulasi formulasi sediaan yang secara fisikokimia stabil dan secara biofarmasi
Lebih terperinciWardaya College IKATAN KIMIA STOIKIOMETRI TERMOKIMIA CHEMISTRY. Part III. Summer Olympiad Camp Kimia SMA
Part I IKATAN KIMIA CHEMISTRY Summer Olympiad Camp 2017 - Kimia SMA 1. Untuk menggambarkan ikatan yang terjadi dalam suatu molekul kita menggunakan struktur Lewis atau 'dot and cross' (a) Tuliskan formula
Lebih terperinciTabel 4. Hubungan antara berbagai tingkat kejenuhan ammonium sulfat (0-100%) dengan aktivitas unit enzim selulase. No Fraksi Aktivitas Unit (U/mL)
62 Lampiran 1. Tabel 4. Hubungan antara berbagai tingkat kejenuhan ammonium sulfat (0-100% dengan aktivitas unit enzim selulase Fraksi Aktivitas Unit (U/mL 1 2 3 4 5 0-20 % 20-40 % 40-60 % 60-80 % 80-100
Lebih terperinciKINETIKA & LAJU REAKSI
1 KINETIKA & LAJU REAKSI Tim Teaching MK Stabilitas Obat Jurusan Farmasi FKIK UNSOED 2013 2 Pendahuluan Seorang farmasis harus mengetahui profil suatu obat. Sifat fisika-kimia, stabilitas. Sifat tersebut
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PERSAMAAN ARRHENIUS DAN ENERGI AKTIVASI
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PERSAMAAN ARRHENIUS DAN ENERGI AKTIVASI OLEH : KELOMPOK III Nama : Rifqi Munip (061330401022) Riska (061330401023) Sarah Swasti Putri (061330401024) Siti Nurjanah (061330401025)
Lebih terperinciKINETIKA REAKSI Kimia Fisik Pangan
KINETIKA REAKSI Kimia Fisik Pangan Ahmad Zaki Mubarok Materi: ahmadzaki.lecture.ub.ac.id Bahan pangan merupakan sistem yang sangat reaktif. Reaksi kimia dapat terjadi secara terusmenerus antar komponen
Lebih terperinciDiagram Latimer (Diagram Potensial Reduksi)
Diagram Latimer (Diagram Potensial Reduksi) Ini sangat mudah untuk menginterpresikan data ketika ditampilkan dalam bentuk diagram. Potensial reduksi standar untuk set sepsis yang berhubungan dapat ditampilkan
Lebih terperinciJason Mandela's Lab Report
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK I PERCOBAAN-6 PENENTUAN KINETIKA ESTER SAPONIFIKASI DENGAN METODE KONDUKTOMETRI Disusun Oleh: Nama : Jason Mandela NIM :2014/365675/PA/16132 Partner Fakultas/Prodi Hari/Tanggal/Jam
Lebih terperinciREAKSI BROMINASI ASETON SEBAGAI REAKSI MIRIP ENZIMATIS
ODUL PETUNJUK PRAKTIKU REAKSI BROINASI ASETON SEBAGAI REAKSI IRIP ENZIATIS Oleh Drs. PATIHA,.S. FAKULTAS ATEATIKA DAN ILU PENGETAHUAN ALA UNIVERSITAS SEBELAS ARET SURAKARTA NOVEBER, 011 REAKSI BROINASI
Lebih terperinciLAPORAN V KELARUTAN DAN KOEFISIEN AKTIVITAS ELEKTROLIT KUAT
LAPORAN V KELARUTAN DAN KOEFISIEN AKTIVITAS ELEKTROLIT KUAT I. TUJUAN 1. Mengukur kelarutan barium iodat dalam larutan KCl dengan berbagai kekuatan ion 2. Menghitung kelarutan barium iodat pada I = 0 dengan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK KI3141 PERCOBAAN M-2 PENENTUAN ORDE REAKSI DAN TETAPAN LAJU REAKSI. : Ricky Iqbal Syahrudin.
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK KI3141 PERCOBAAN M-2 PENENTUAN ORDE REAKSI DAN TETAPAN LAJU REAKSI Nama : Ricky Iqbal Syahrudin Nim : 10513013 Kelompok : 2 Hari/tanggal Praktikum : Kamis, 05 Oktober 2015
Lebih terperinciTUGAS PAPER KIMIA DASAR KESETIMBANGAN ION
TUGAS PAPER KIMIA DASAR KESETIMBANGAN ION OLEH : Ni Kadek Pridayanti (P07134014001) Putu Rina Widhiasih (P07134014002) Putu Nikita Febriyanti (P07134014003) KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK
Lebih terperinciLAPORAN PERSAMAAN ARRHENIUS DAN ENERGI AKTIVASI
LAPORAN PERSAMAAN ARRHENIUS DAN ENERGI AKTIVASI I. Tujuan Percobaan 1. Mempelajari pengaruh suhu terhadap laju reaksi 2. Menghitung energi aktivasi (Ea) dengan menggunakan persamaan Arrhenius II. Dasar
Lebih terperinciBY SMAN 16 SURABAYA : Sri Utami, S. P LAJU REAKSI KESIMPULAN
BY SMAN 16 SURABAYA : Sri Utami, S. P LAJU REAKSI KESIMPULAN STANDAR KOMPETENSI 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan
Lebih terperinciTUGAS FARMAKOKINETIKA
TUGAS FARMAKOKINETIKA Model Kompartemen, Orde Reaksi & Parameter Farmakokinetik OLEH : NURIA ACIS (F1F1 1O O26) EKY PUTRI PRAMESHWARI (F1F1 10 046) YUNITA DWI PRATIWI (F1F1 10 090) SITI NURNITA SALEH (F1F1
Lebih terperinciAMALDO FIRJARAHADI TANE
DISUSUN OLEH AMALDO FIRJARAHADI TANE PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2013 Page 1 1. 2. MATERI: HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA Di soal diketahui dan ditanya: m (NH 2 ) 2 CO = 12.000 ton/tahun (pabrik) m N 2 = ton/tahun?
Lebih terperinciAMALDO FIRJARAHADI TANE
DISUSUN OLEH AMALDO FIRJARAHADI TANE PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2013 Page 1 1. 2. MATERI: TERMOKIMIA Pada soal diketahui dan ditanya: ΔH c C 2 H 5 OH = -1380 kj/mol ΔH d C 6 H 12 O 6 = -60 kj/mol ΔH c C
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Isolat Actinomycetes Amilolitik Terpilih 1. Isolat Actinomycetes Terpilih Peremajaan isolat actinomycetes dilakukan dengan tujuan sebagai pemeliharaan isolat actinomycetes agar
Lebih terperinciDisampaikan oleh : Dr. Sri Handayani 2013
Disampaikan oleh : Dr. Sri Handayani 2013 PENGERTIAN Termokimia adalah cabang dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara reaksi dengan panas. HAL-HAL YANG DIPELAJARI Perubahan energi yang menyertai
Lebih terperinciStruktur atom, dan Tabel periodik unsur,
KISI-KISI PENULISAN USBN Jenis Sekolah : SMA/MA Mata Pelajaran : KIMIA Kurikulum : 2006 Alokasi Waktu : 120 menit Jumlah : Pilihan Ganda : 35 Essay : 5 1 2 3 1.1. Memahami struktur atom berdasarkan teori
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil analisis P-larut batuan fosfat yang telah diasidulasi dapat dilihat pada Tabel
26 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 P-larut Hasil analisis P-larut batuan fosfat yang telah diasidulasi dapat dilihat pada Tabel 9 (Lampiran), dan berdasarkan hasil analisis ragam pada
Lebih terperinciDAFTAR NOTASI. : konstanta laju pengeringan menurun (1/detik)
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGAJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... PERYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... KATA PENGANTAR... HALAMAN PERSEMBAHAN... DAFTAR ISI... DAFTAR NOTASI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciTahapan-tahapan disintegrasi, disolusi, dan difusi obat.
I. Pembahasan Disolusi Suatu obat yang di minum secara oral akan melalui tiga fase: fase farmasetik (disolusi), farmakokinetik, dan farmakodinamik, agar kerja obat dapat terjadi. Dalam fase farmasetik,
Lebih terperinciPraktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat
I. Judul Percobaan Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & dalam Suasana Asam Kuat II. Tanggal Percobaan Senin, 8 April 2013 pukul 11.00 14.00 WIB III. Tujuan Percobaan Menentukan orde reaksi
Lebih terperinciBAB III : MODEL 19 BAB III MODEL
BAB III : MODEL 19 BAB III MODEL Model yang akan diturunkan dan dibahas pada bab ini lebih menitikberatkan pada mekanisme korosi dari sudut pandang Teori Keadaan Peralihan bahwa logam terlebih dahulu berubah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Minyak Jarak (castor oil) dihasilkan dari biji tanaman jarak (Ricinus Communis) yang dengan mudah tumbuh di daerah tropis dan sub tropis salah satunya seperti di
Lebih terperinciKINETIKA REAKSI ENZIMATIS
LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA BIOPROSES KINETIKA REAKSI ENZIMATIS KHAIRUL ANAM P051090031/BTK BIOTEKNOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 KINETIKA REAKSI ENZIMATIS 1. Pendahuluan Amilase
Lebih terperinciSTABILITAS KIMIA: MEMPERTAHANKAN KEUTUHAN KIMIAWI DAN POTENSI ZAT AKTIF YANG TERTERA PADA ETIKET DALAM BATASAN SPESIFIKASI Laju Reaksi : dinyatakan
STABILITAS KIMIA: MEMPERTAHANKAN KEUTUHAN KIMIAWI DAN POTENSI ZAT AKTIF YANG TERTERA PADA ETIKET DALAM BATASAN SPESIFIKASI Laju Reaksi : dinyatakan dalam term pengurangan konsentrasi reaktan (- dc/dt)
Lebih terperinciGambar 2.1 Reaksi Saponifikasi tripalmitin
I. JUDUL : Kinetika Reaksi Saponifikasi Etil Asetat II. TANGGAL PERCOBAAN : Rabu, 16 November 2011 III. TUJUAN : 1. Untuk memberikan gambaran bahwa reaksi penyabunan etil asetat oleh ion hidroksida adalah
Lebih terperinciGLOSARIUM. A : penyerapan pada permukaan. Aerosol : sistem koloid yang medium pendispersinya gas (8, B)
A Adsorbsi : penyerapan pada permukaan KIMIA XI SMA 225 Aerosol : sistem koloid yang medium pendispersinya gas (8, B) Asam Arrhenius Asam Bronsted Lowry : donor proton (5, A) : senyawa yang menghasilkan
Lebih terperinciLaporan Kimia Fisik KI-3141
Laporan Kimia Fisik KI-3141 PERCOBN M-1 KINETIK HLOGENSI SETON DENGN KTLISTOR SM Nama : Kartika Trianita NIM : 1517 Kelompok : 2 Tanggal Percobaan : 22 Oktober 212 Tanggal Laporan : 2 November 212 sisten
Lebih terperinciSubstitusi Nukleofilik dan Eliminasi. Based on McMurry s Organic Chemistry, 7 th edition
Substitusi Nukleofilik dan Eliminasi Based on McMurry s Organic Chemistry, 7 th edition Alkil halida bereaksi dengan nukleofil dan basa Alkil halida terpolariasi pada ikatan karbon halida menjadikan karbon
Lebih terperinciSoal Soal Kesetimbangan Kimia. Proses Haber-Bosch merupakan proses pembentukan atau produksi ammonia berdasarkan reaksi:
Nama : Fitria Puspita NIM : 1201760 Kelas : Pendidikan Kimia A Soal Soal Kesetimbangan Kimia SBMPTN 2014 Untuk soal no 1-3, bacalah narasi berikut. Proses Haber-Bosch merupakan proses pembentukan atau
Lebih terperinciFilm adalah lapisan suatu zat yang menyebar melalui permukaan dengan ketebalan sangat kecil, dan pengaruh gravitasi dapat diabaikan.
Jika suatu zat yang memiliki kelarutan dalam zat cair sangat rendah ditempatkan pada antarmuka cairan-udara, maka bolehjadi akan menyebar (spread out) membentuk suatu selaput (film) sangat tipis atau umumnya
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. PENELITIAN SERI I 4.1.1. Perubahan Kapasitas Antioksidan Bir Pletok Selama Penyimpanan Penentuan kapasitas antioksidan diawali dengan menentukan persamaan kurva standar asam
Lebih terperinciSOAL LATIHAN CHEMISTRY OLYMPIAD CAMP 2016 (COC 2016)
SOAL LATIHAN CHEMISTRY OLYMPIAD CAMP 2016 (COC 2016) Bagian I: Pilihan Ganda 1) Suatu atom yang mempunyai energi ionisasi pertama bernilai besar, memiliki sifat/kecenderungan : A. Afinitas elektron rendah
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penentuan kondisi suhu dan lama inkubasi yang dapat memberikan hasil rerata kadar gula pereduksi dengan signiflkan antara sampel enzim xilanase dan kontrol, dilakukan
Lebih terperinciberat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan
BAB 1. PENDAHULUAN Kegiatan pelapisan logam akan menghasilkan limbah yang berbahaya dan dapat menjadi permasalahan yang kompleks bagi lingkungan sekitarnya. Limbah industri pelapisan logam yang tidak dikelola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lemak dan minyak adalah trigliserida yang berarti triester (dari) gliserol. Perbedaan antara suatu lemak adalah pada temperatur kamar, lemak akan berbentuk padat dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
digilib.uns.ac.id BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Mekanisme reaksi hidrogen peroksida dengan iodida a. Hidrogen peroksida Hidrogen peroksida merupakan agen pengoksidasi yang kuat. Senyawa
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. bawang putih, dan asam jawa. Masing-masing produsen bumbu rujak ada yang
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bumbu rujak Rujak manis adalah semacam salad. Rujak manis terdiri dari campuran beberapa potongan buah segar dengan dibumbui saus manis pedas. Pada umumnya bumbu rujak manis terbuat
Lebih terperinciKATALISIS. Dhadhang Wahyu Laboratorium Farmasetika Unsoed 11/20/2012 1
KATALISIS Dhadhang Wahyu Kurniawan @Dhadhang_WK Laboratorium Farmasetika Unsoed 11/20/2012 1 Pengertian katalis, Cara kerja katalis, Macam katalisator asam spesifik, basa spesifik, asam umum, basa umum,
Lebih terperinciSoal 1. a. MgSO 4.nH 2O(s) Mg 2+ (aq) + SO 4
Ofiice : 021-2951 1160. Contact Person : 0-878787-1-8585 / 0818691-2130 Bidang Studi Kode Berkas : Kimia : KI-L01 (solusi) Soal 1 a. MgSO 4.nH 2O(s) Mg 2+ (aq) + SO 4 (aq) + nh 2O(l) (3 poin) b. MgSO 4(aq)
Lebih terperinciMODUL 1 TERMOKIMIA. A. Hukum Pertama Termodinamika. B. Kalor Reaksi
MODUL 1 TERMOKIMIA Termokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi panas dan energi kimia. Sebagai prasyarat untuk mempelajari termokimia, kita harus mengetahui tentang perbedaan kalor (Q)
Lebih terperinci4 Hasil dan Pembahasan
4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Penyiapan Zeolit Zeolit yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Tasikmalaya. Warna zeolit awal adalah putih kehijauan. Ukuran partikel yang digunakan adalah +48 65 mesh,
Lebih terperincic. Suhu atau Temperatur
Pada laju reaksi terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi. Selain bergantung pada jenis zat yang beraksi laju reaksi dipengaruhi oleh : a. Konsentrasi Pereaksi Pada umumnya jika konsentrasi
Lebih terperinciWardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Kimia Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Kimia - Wardaya College
Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer Mata Pelajaran Kimia Tahun Ajaran 2017/2018-1. Sebuah unsur X memiliki no massa 52 dan jumlah neutron sebesar 28. Kongurasi elektron dari ion X + adalah...
Lebih terperinciKINETIKA REAKSI HIDROLISA PATI DARI KULIT NANGKA DENGAN KATALISATOR ASAM CHLORIDA MENGGUNAKAN TANGKI BERPENGADUK
KINETIKA REAKSI HIDROLISA PATI DARI KULIT NANGKA DENGAN KATALISATOR ASAM CHLORIDA MENGGUNAKAN TANGKI BERPENGADUK Indra B.K. 1), Retno D. 2) Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, UPN
Lebih terperinciI. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit.
I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit. II. Tujuan : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit pada konsentrasi larutan yang
Lebih terperinciSenyawa Halogen Organik (organohalogen) Tim Dosen Kimia FTP - UB
Senyawa alogen Organik (organohalogen) Tim Dosen Kimia FTP - UB Pendahuluan Organohalogen sebagai pelarut, insektisida, dan bahan sintesis organik. Beberapa organohalogen bersifat racun, sehingga harus
Lebih terperinciSulistyani, M.Si.
Sulistyani, M.Si. sulistyani@uny.ac.id Termokimia adalah cabang dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara reaksi dengan panas. Cakupan Perubahan energi yang menyertai reaksi kimia Reaksi kimia yang
Lebih terperinciMODEL PENGARUH INHIBITOR TERHADAP LAJU KOROSI
MODEL PENGARUH INHIBITOR TERHADAP LAJU KOROSI Tugas Akhir Diajukan sebagai syarat mengikuti sidang Sarjana Matematika Program Studi Matematika Institut Teknologi Bandung disusun oleh: Adwitha Yusuf 10103020
Lebih terperincikimia LAJU REAKSI 1 TUJUAN PEMBELAJARAN
KTSP & K-13 kimia K e l a s XI LAJU REAKSI 1 TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami konsep molaritas. 2. Memahami definisi dan faktor-faktor
Lebih terperinciBAB VI KINETIKA REAKSI KIMIA
BANK SOAL SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI BIDANG KIMIA 1 BAB VI 1. Padatan NH 4 NO 3 diaduk hingga larut selama 77 detik dalam akuades 100 ml sesuai persamaan reaksi berikut: NH 4 NO 2 (s) + H 2 O (l) NH
Lebih terperincikimia Kelas X LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT K-13 A. Pengertian Larutan dan Daya Hantar Listrik
K-13 Kelas X kimia LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami perbedaan antara larutan elektrolit dan
Lebih terperinciKomponen Materi. Kimia Dasar 1 Sukisman Purtadi
Komponen Materi Kimia Dasar 1 Sukisman Purtadi Pengamatan ke Arah Pandangan Atomik Materi Konservasi Massa Komposisi Tetap Perbandingan Berganda Teori Atom Dalton Bagaimana Teori Dalton Menjelaskan Hukum
Lebih terperinciSAP-GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN
SAP-GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN Mata kuliah : Kimia Kode : Kim 101/3(2-3) Deskripsi : Mata kuliah ini membahas konsep-konsep dasar kimia yang disampaikan secara sederhana, meliputi pengertian
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN II SIFAT-SIFAT KELARUTAN SENYAWA OGANIK
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN II SIFAT-SIFAT KELARUTAN SENYAWA OGANIK OLEH NAMA : ISMAYANI NIM : F1F1 10 074 KELOMPOK : III ASISTEN : SYAWAL ABDURRAHMAN, S.Si. LABORATORIUM FARMASI FAKULTAS
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK PERCOBAAN H-3 SOL LIOFIL
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK PERCOBAAN H-3 SOL LIOFIL Nama : Winda Amelia NIM : 90516008 Kelompok : 02 Tanggal Praktikum : 11 Oktober 2017 Tanggal Pengumpulan : 18 Oktober 2017 Asisten : LABORATORIUM
Lebih terperinciKISI-KISI UN KIMIA SMA/MA
KISI-KISI UN KIMIA SMA/MA 2015-2016 Siswa mampu memahami, menguasai pengetahuan/ mengaplikasikan pengetahuan/ menggunakan nalar dalam hal: Struktur Atom Sistem Periodik Unsur Ikatan Kimia (Jenis Ikatan)
Lebih terperinciKesetimbangan Kimia. Kimia Dasar 2 Sukisman Purtadi
Kesetimbangan Kimia Kimia Dasar 2 Sukisman Purtadi Keadaan Setimbang dan tetapan Kesetimbangan Kesetimbangan dinamis dan statis Syarat kesetimbangan Tetapan kesetimbangan dan peranannya Q dan K Nilai Q
Lebih terperinci