BAB I PENDAHULUAN. secara produktif, efektif dan efisien, sehingga menghasilkan lulusan yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. secara produktif, efektif dan efisien, sehingga menghasilkan lulusan yang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga pendidikan utamanya sekolah, tidak bisa terlepas dari manajemen, karena manajemen marupakan komponen integral yang tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan. Tanpa adanya manajemen, tidak mungkin tujuan pendidikan dapat diwujudkan secara optimal, efektif dan efisien (Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep Strategi dan Implementasi, 2003 : 45). Pada kerangka inilah tumbuh kesadaran akan pentingnya memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar sekolah. Hal ini diharapkan agar tercapai tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat, yaitu meningkatnya kinerja sekolah dan terlaksananya proses pendidikan di sekolah secara produktif, efektif dan efisien, sehingga menghasilkan lulusan yang produktif dan berkualitas (Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, 2004 : 47). Hubungan Sekolah dengan Masyarakat pada hakikatnya merupakan sarana yang sangat berperan dalam membina dan mengembangkan pertumbuhan pribadi peserta didik di sekolah. Dalam hal ini, sekolah sebagai sistem sosial merupakan bagian integral dari sistem sosial yang lebih besar, yaitu masyarakat. Sekolah dan masyarakat memiliki hubungan yang sangat erat dalam mencapai tujuan sekolah atau pendidikan secara efektif dan efisien. 1

2 Selain itu, sekolah juga harus menunjang pencapaian tujuan atau pemenuhan kebutuhan masyarakat, khususnya kebutuhan pendidikan. Untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara lembaga pendidikan dengan masyarakat, maka diperlukan manajemen humas, yang akan dikelola secara serius dan professional oleh setiap lembaga pendidikan, khususnya lembaga pendidikan Islam. Sehingga dapat berjalan lebih efektif dan efisien serta membuahkan hasil yang maksimal. Dengan adanya Humas dalam pendidikan, maka akan terjalin kerjasama antar semua pihak, baik warga sendiri (internal public) dan masyarakat umum (eksternal public). Sehingga hubungan yang harmonis ini akan membentuk : 1. saling pengertian antar sekolah, orang tua, masyarakat dan lembagalembaga lain yang ada di masyarakat, termasuk dunia kerja, 2. saling membantu antar sekolah dan masyarakat karena mengetahui manfaat, arti dan pentignya peran masing-masing, 3. kerjasama yang erat antara sekolah dengan berbagai pihak yang ada di masyarakat dan mereka merasa bangga dan ikut bertanggung jawab atas suksesnya pendidikan disekolah (Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, 2004 : 48). Oleh karena itu, sekolah berkewajiban memberi penerangan tentang tujuan- tujuan, program-program, kebutuhan, serta keadaan masyarakat. Dan disamping itu, sekolah juga harus mengetahui dengan jelas apa kebutuhan, harapan dan tuntutan masyarakat, terutama terhadap sekolah. Dengan kata lain, antara sekolah dan masyarakat harus dibina dan dikembangkan suatu 2

3 hubungan yang harmonis (Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, 2004 : 49). Hal ini berarti bahwa sekolah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat. Hubungan serasi, terpadu, serta timbal balik yang diciptakan dan dilaksanakan agar peningkatan mutu pendidikan dan pembangunan dapat saling menunjang (Gunawan, 1996 : 50) Pentingnya Humas pendidikan dapat diterangkan sebagai berikut : 1. Humas merupakan suatu kegiatan yang sangat diperlukan dalam semua pelaksanaan pekerjaan agar sekolah atau lembaga pendidikan tersebut mempunyai wahana yang resmi untuk dapat berhubungan dengan masyarakat luas serta menunjukkan kepada masyarakat tersebut mengenai kegiatan yang sudah, sedang, dan apa yang akan dikerjakan, 2. Dengan Humas, sebuah orgaisasi mempunyai berbagai alat untuk menyebarkan ide atau gagasannya kepada organisasi atau badan lain, 3. Dengan kegiatan Humas, sebuah organisasi dapat minta bantuan yang diperlukan dari organisasi atau badan lain, 4. Humas mendorong usaha seseorang atau suatu organisasi pendidikan untuk memperkenalkan dan membiarkan diri berhubungan dengan orang atau organisasi lain, 5. Humas memberi kemungkinan bagi seseorang untuk memenuhi kebutuhan di dalam mengembangkan diri (Gunawan, 1996 : 52) Selain itu juga, pentingnya hubungan sekolah dan masyarakat dapat pula dikaitkan dengan semakin banyaknya isu yang berupa kritik-kritik dari masyarakat tentang tidak sesuainya produk sekolah dengan kebutuhan 3

4 pembangunan, bahwa lulusan sekolah merupakan produk yang tidak siap pakai, semakin membengkaknya jumlah anak putus sekolah (drop outs), makin banyaknya pengangguran, dan sebagainya. Meskipun hal-hal tersebut merupakan masalah yang kompleks, dan untuk memecahkan masalah-masalah itu bukan semata-mata merupakan tanggung jawab sekolah, dengan meningkatkan keefektifan hubungan sekolah dan masyarakat beberapa masalah tersebut dapat dikurangi (Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, 1995 : 142) Dari sini dapat diukur bahwa kemajuan suatu lembaga pendidikan terutamanya lembaga pendidikan Islam tidak akan pernah terlepas dari dukungan masyarakat terhadap lembaga pendidikan. Hanya lembaga pendidikan Islam yang didukung masyarakat pada akhirnya dapat bersaing secara kompetitif dengan lembaga lainnya. Karena itu, Humas dalam suatu lembaga pendidikan Islam diharapkan menjadi ujung tombak keberhasilan lembaga pendidikan dalam menyelenggarakan dunia pendidikan Islam. Dengan demikian untuk mencapai suatu keberhasilan dalam proses pendidikan maka perlu adanya manajemen Humas, karena manajemen memiliki arti yang sangat penting untuk mencapai suatu tujuan pendidikan Islam, yaitu untuk melahirkan manusia muslim yang shalih sekaligus sebagai kader pembangunan yang taat dan bertakwa kepada Allah SWT. serta memiliki kepribadian yang luhur berakhlakul karimah dan bertanggung jawab. Maka, untuk mencapai tujuan itu diperlukan sistem manajemen atau pengelolaan lembaga pendidikan yang baik. 4

5 Salah satu bentuk lembaga pendidikan Islam formal tingkat menengah pertama adalah sekolah yang terletak di desa Bangsri Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara yang tetap berkembang ditengah persaingan zaman di era global ini. MTs. Wahid Hasyim Bangsri dapat dikatakan sebagai lembaga pendidikan Islam tingkat pertama yang cukup ideal, hal ini terbukti bahwa MTs. Wahid Hasyim Bangsri tetap mengusung cita dan citra yang selama ini masyarakat masih mempercayai dan membutuhkannya. Hal ini dibuktikan dengan tidak sedikit orang tua di sekitar lingkungan MTs. Wahid Hasyim Bangsri yang mendaftarkan anak-anaknya kelembaga tersebut. Kemudian dalam pelaksanaannya, kegiatan Humas di MTs. Wahid Hasyim Bangsri ini dapat dikatakan cukup baik, karena mereka menyadari pentingnya dukungan masyarakat dalam mengembagkan pendidikan Islam di tengah-tengah perkembangan zaman yang semakin pesat dan persaingan yang semakin meningkat. Tidak hanya itu, yang lebih penting sebagai sikap yang harus yang dikembangkan adalah membangun persepsi dan citra positif (positive image) terlebih dahulu, mempunyai tujuan yang baik, saling mempercayai satu sama lain (mutual confidence), saling menghargai (mutual appreaciation), saling pengertian antar kedua belah pihak (mutual understanding), dan memiliki rasa toleransi (tolerance) (Ruslan R., 1995 : 53) MTs. Wahid Hasyim Bangsri memiliki perencanaan program kerja semesteran (promes) dan program kerja tahunan (prota) yang jelas tentang pengelolaan hubungan masyarakat, dalam program kerja semesteran dan 5

6 tahunan tersebut dijelaskan tentang jadwal pelaksanaan dan juga orang-orang yang melaksanakannya serta sumber dana yang digunakan untuk kegiatan humas tersebut. Sebagai contoh, kegiatan humas antar warga sendiri (Internal Public) di MTs. Wahid Hasyim Bangsri adalah adanya kegiatan halaqah dzikir pagi dan Shalat dhuha, PGOTW (Pertemuan Guru Orang tua Wali murid ) (Dokumen MTs. Wahid Hasyim Bangsri, Waka Humas, 2014/2015) Adanya semangat untuk lebih akomodatif dan responsif membuat MTs. Wahid Hasyim Bangsri mampu bersaing dengan lembaga-lembaga lain, hal ini ditindak lanjuti dengan menambah beberapa muatan lokal, seperti PAI (Pendidikan Agama Islam), Bahasa Arab, tahfidz juz Amma dan hafalan hadist-hadist serta berbagai macam kegiatan ekstra kurikuler. Harus diakui bahwa sistem pendidikan yang diterapkan oleh MTs. Wahid Hasyim Bangsri tidak dapat dipisahkan dari dukungan dan pertisipasi masyarakat dan dukungan pemerintah. Untuk mewujudkan lembaga yang sesuai dengan harapan, maka praktisi pendidikan dituntut untuk memiliki kemampuan profesional dalam melaksanakan tugasnya. Berangkat dari fenomena yang ada, maka penulis mencoba mengetengahkan bagaimana konsep dan strategi humas yang dilakukan MTs. Wahid Hasyim Bangsri, dan seberapa jauh pengelolaan humas di MTs. Wahid Hasyim Bangsri. 6

7 Atas dasar inilah, penulis mengangkat judul tesis dalam peneletian ini, dengan mengambil judul: STUDI MANAJEMEN HUBUNGAN MASYARAKAT DI MADRASAH TSANAWIYAH WAHID HASYIM BANGSRI JEPARA. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah di atas, dapat diambil beberapa rumusan masalah, antara lain: 1. Bagaimana Strategi Humas di MTs. Wahid Hasyim Bangsri Jepara? 2. Bagaimana Pengelolaan Humas di MTs. Wahid Hasyim Bangsri Jepara? C. Signifikansi Penelitian Dari latar belakang permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Ingin mengetahui Strategi Humas di MTs. Wahid Hasyim Bangsri Jepara. 2. Ingin mengetahui Pengelolaan Humas di MTs. Wahid Hasyim Bangsri Jepara. Sedangkan manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk pengembangan bagi lembaga atau institutisi terkait, dalam hal ini sekolah untuk dapat menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat, serta dapat menambah khasanah dan cakrawala Manajemen Operasional dalam pendidikan, khususnya pendidikan Islam. 2. Sebagai pengembangan ilmu manajemen dalam pendidikan Islam sehingga dapat diapresiasi dan dijadikan masukan bagi umat Islam dalam menghadapi berbagai masalah yang berkaitan dengan pengelolaan Humas, 7

8 khususnya pengelolan humas dalam pendidikan Islam. D. Telaah Pustaka Untuk memahami masalah-masalah yang berkaitan dengan tema Studi Manajemen Hubungan Masyrakat di Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim Bangsri Jepara ini, maka penulis melakukan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah, karena terbukti dari beragai penelitian mengatakan bahwa suatu sekolah yang mampu mengelola Humas secara fungsional, maka secara periodik maupun insidental, sekolah tersebut mampu meraih kamajuan yang signifikan. Adapun referensi yang dipakai dalam penulisan Tesis ini adalah: 1. Khasan, dalam tesisnya Pelaksanaan Humas dilembaga Pendidikan Islam MTs Tanwirudl Dholam Desa Kali Kondang Demak. Dari hasil temuannya dipaparkan tentang bagaimana prinsip dan strategi dalam mengembangkan Humas. Selain mengembangkan prinsip dan strategi Humas, di MTs Tanwirudl Dholam juga mengembangkan karakter pribadi sebagai salah satu lembaga pendidikan unggulan diantara lembaga pendidikan Islam lain (Khasan, 2006). 2. Edi Hartono, (2006) Dalam tesisnya yang berjudul Studi tentang Pelaksanaan Manajemen Operatif Pendidikan di Madrasah Aliyah Mualimin Mualimat Rembang dipaparkan tentang bagaimana peelaksanaan Manajemen Operatif Pendidikan yang meliputi Manajemen Tata Usaha, Perbekalan, Kepegawaian, Keuangan dan Hubungan Masyarakat (Humas) yang mana dalam Manajemen Hubungan Masyarakat dipaparkan tentang prinsip dan tekhnik hubungan antara sekolah dengan 8

9 masyarakat (Hartono, 2006). Meskipun ada kemiripan hasil penelitian di atas, namun penelitian dan tesis ini berbeda dengan yang sudah ada dan dari tulisan-tulisan tersebut penulis belum menemukan suatu pembahasan khusus tentang Manajemen Humas pada Lembaga Pendidikan Islam. Oleh karena itu, penulis mencoba untuk membahas permasalahan ini dengan mengambil studi di MTs. Wahid Hasyim Bangsri Jepara. E. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka (Denim, 2002). Menurut Bagda dan Taylor, sebagaimana yang dikutip oleh Lexy J. Moleong, Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Moleong, 2002). 2. Metode Pengumpuan Data Untuk mempermudah dalam melaksanakan studi lapangan, penulis menggunakan beberapa metode untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Adapun metode yang digunakan yaitu: a. Metode Observasi (Pengamatan) Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian (Margono, 2004). Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan Humas di 9

10 MTs. Wahid Hasyim Bangsri Jepara. b. Metode Interview (Wawancara) Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih bertatap muka dengan mendengarkan langsung dari informasi informasi dari yang diwawancarai ( Sugiyono, 2012). Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan keadaan umum di MTs. Wahid Hasyim Bangsri Jepara. Selain itu, metode wawancara ini digunakan untuk memperoleh data mengenai tangapan-tangapan yang berhubungan dengan Humas yang ada di sekolah tersebut. c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2006). Metode ini digunakan untuk mengungkap masalah atau hasil dari aktifitas kehumasan yang ada di MTs. Wahid Hasyim Bangsri Jepara, serta data-data lain yang bersifat dokumen. 3. Metode Analisis Data Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman penelitian tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain. Sedangkan untuk meningkatkan pemahaman tersebut, analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari makna (meaning) 10

11 (Muhadjir, 1996 : 21) Untuk menganalisa data yang telah diperoleh dari hasil penelitian, penulis menggunakan analisa deskriptif kualitatif, yaitu analisis yang mewujudkan bukan dalam bentuk angka melainkan dalam bentuk lapangan dan uraian deskriptif. Adapun cara pembahasan yang digunakan untuk menganalisa data dalam hal ini, yaitu dengan mengunakan pola pikir induktif. Yaitu berangkat dari fakta-fakta atau peristiwa peristiwa yang bersifat empiris kemudian temuan tersebut dipelajari dan dianalisis sehingga bisa dibuat suatu kesimpulan dan generalisasi yang bersifat umum (Hadi, 2001 : 24). Kemudian dianalisis dengan data yang ada, selanjutnya dengan analisis seperti ini akan diketahui apakah manajemen yang diterapkan di lembaga tersebut sesuai dengan konsep manajemen Humas ataukah belum, kemudian strategi apa yang ditempuh MTs. Wahid Hasyim Bangsri Jepara, kaitannya dengan pengelolaan humas untuk mencapai tujuan pendidikan dan kualitas atau mutu dari pendidikan sesuai dengan tuntutan masyarakat dan juga sejalan dengan perkembangan zaman. F. Sistematika Penulisan Untuk memberikan arah yang lebih jelas dan gambaran umum tentang tesis ini, maka penulis membuat uraian singkat tentang isi setiap bab dari tesis ini, Sistematikanya adalah sebagai berikut : 1. Bagian awal halaman judul, halaman persetujuan, halaman Pengesahan, halaman Motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar lampiran, abstraksi. 11

12 2. Bagian isi terdiri dari empat bab yaitu : BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, telaah pustaka dan sistematika penulisan. BAB II MANAJEMEN HUMAS PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM Bab ini berisi tentang pertama, Pengertian, Fungsi, Prinsip, Tujuan dan Strategi Manajemen Humas. Kedua, gambaran umum tentang Lembaga Pendidikan Islam. BAB III MANAJEMEN HUMAS DI MTs WAHID HASYIM BANGSRI JEPARA Bab ini berisi tentang pertama, Kondisi umum MTs. Wahid Hasyim Bangsri, Kedua, Strategi Humas di MTs. Wahid Hasyim, Ketiga, Pengelolaan Humas di MTs. Wahid Hasyim. BAB IV ANALISIS TENTANG MANAJEMEN HUMAS DI MTs WAHID HASYIM BANGSRI JEPARA Bab ini berisi tentang pertama, Strategi Manajemen Pengembangan Humas Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim Bangsri Jepara. Kedua, Manajemen Humas di Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim Bangsri Jepara. Ketiga, Keberhasilan Humas dan Kritik di Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim Bangsri Jepara. 12

13 BAB V PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran dan penutup. 3. Bagian Akhir berisi daftar pustaka dan lampiran lampiran. 13

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, pembahasan mengenai humas dalam lembaga pendidikan masih belum difungsikan secara baik oleh lembaga pendidikan, terutama dalam lembaga pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Remaja Rosdakarya, 2003), hlm Ary h. Gunawan, Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro, (Jakarta: PT.

BAB I PENDAHULUAN. PT. Remaja Rosdakarya, 2003), hlm Ary h. Gunawan, Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro, (Jakarta: PT. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Suatu lembaga pendidikan tidak akan terlepas dengan yang namanya manajemen, karena manajemen sangat dibutuhkan oleh semua organisasi terutama sekolah. Tanpa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agar dapat menemukan pendidikan yang bermutu dan dapat meningkatkan. dalam seluruh aktifitas bidang-bidang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Agar dapat menemukan pendidikan yang bermutu dan dapat meningkatkan. dalam seluruh aktifitas bidang-bidang tersebut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan fondasi yang sangat penting dan esensial bagi keunggulan suatu bangsa. Pendidikan tidak akan pernah habis untuk diperbincangkan oleh siapapun terutama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengkaji dan mendeskripsikan tentang manajemen pengembangan program kecakapan hidup bagi siswa di MAN Kendal yang meliputi perencanaan pengembangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Sugiyono: menyebutkan penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metodologi adalah ilmu tentang cara untuk mencapai tujuan, sedangkan penelitian ini adalah suatu proses yang sistematis dan analisis yang logis terhadap data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Profesi guru telah ditetapkan sebagai jabatan profesional. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Profesi guru telah ditetapkan sebagai jabatan profesional. Oleh karena itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi guru telah ditetapkan sebagai jabatan profesional. Oleh karena itu guru dituntut memiliki kompetensi tertentu, yang terukur dan teruji melalui prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif, karena penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif, karena penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif, karena penelitian ini menggunakan dua variable. Berbagai macam definisi tentang penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar bukan angka-angka. 1 Menurut Bagda dan Taylor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, karena data yang dipaparkan secara deskriptif kwalitatif. Penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di desa Mungseng yang berada di wilayah Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung Jawa Tengah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ganda; kedua, menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. ganda; kedua, menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif karena beberapa pertimbangan, pertama lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu sarana pemenuhan kebutuhan manusia yang beragam dan selalu berubah sesuai tuntutan zaman. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan ini. Pendidikan sama sekali tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan umat manusia, baik dalam keluarga,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative Research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan berusaha melaksanakan pengkajian data deskriptif yang akan dituangkan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan berusaha melaksanakan pengkajian data deskriptif yang akan dituangkan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekaan kualitatif dengan berusaha melaksanakan pengkajian data deskriptif yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian 1. Jenis penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research), dapat juga dianggap sebagai pendekatan luas dalam penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pola penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pola penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Pola dan Pendekatan Penelitian Pola penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Seperti yang didefinisikan oleh Bogdan dan Taylor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif, suatu penelitian yang menggambarkan sifat-sifat atau

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif, suatu penelitian yang menggambarkan sifat-sifat atau BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, suatu penelitian yang menggambarkan sifat-sifat atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian dan Tahap-tahap Penelitian. Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penutup rukun-rukun Islam. karena itu, bila ada orang Islam yang tergolong

BAB 1 PENDAHULUAN. penutup rukun-rukun Islam. karena itu, bila ada orang Islam yang tergolong BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Haji adalah rukun Islam yang terakhir yang menjadi penyempurna dan penutup rukun-rukun Islam. karena itu, bila ada orang Islam yang tergolong mampu tetapi tidak mau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jatirogo Tuban yang letaknya berada di Jl. Raya Bader No.20 Jatirogo Tuban.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jatirogo Tuban yang letaknya berada di Jl. Raya Bader No.20 Jatirogo Tuban. 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi penelitian Dalam hal ini peneliti mengambil lokasi penelitian di SMA Negeri 1 Jatirogo Tuban yang letaknya berada di Jl. Raya Bader No.20 Jatirogo Tuban. Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. salah satu atau jalan pengaturan atau pemeriksaan sesuatu dengan benar. 2 Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. salah satu atau jalan pengaturan atau pemeriksaan sesuatu dengan benar. 2 Dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Metode Penelitian Menurut Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi metode penelitian adalah Cara melakukan sesuatu dengan menggunakan sesuatu dengan fikiran seksama untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah salah satu faktor yang terpenting dan sangat menentukan dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian banyak dipengaruhi atau ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan yang telah ditentukan. Adapun metode yang peneliti gunakan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan yang telah ditentukan. Adapun metode yang peneliti gunakan adalah BAB III METODE PENELITIAN Dalam mengadakan penelitian metode mempunyai peranan yang sangat penting, karena metode adalah suatu cara yang dilakukan dalam mengumpulkan data-data yang dapat dijadikan kerangka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (grounded research) 1 yaitu semua data yang terkumpul diperoleh dari lapangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang metode-metode. penelitian, ilmu tentang alat-alat dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang metode-metode. penelitian, ilmu tentang alat-alat dalam penelitian. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang metode-metode penelitian, ilmu tentang alat-alat dalam penelitian.118 Metode penelitian mengandung prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan menganalisa data adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan menganalisa data adalah sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan peneliti untuk mempermudah dalam melakukan penelitian dan menganalisa data adalah sebagai berikut: A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dapat diklasifikasikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi para penggunanya, sehingga dapat memahami obyek sasaran yang dikehendaki dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Lokasi Penelitian Berdasarkan pendekatannya penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam buku Lexy J Moleong (2006

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam hal ini peneliti mengambil lokasi penelitian di SMPN 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam hal ini peneliti mengambil lokasi penelitian di SMPN 13 BAB III METODOLOGI PENELITIAN G. Lokasi Penelitian Dalam hal ini peneliti mengambil lokasi penelitian di SMPN 13 Surabaya yang letaknya berada di Jl Jemursari II wonocolo Surabaya. Lokasi penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendefinisikan koperasi sebagai kumpulan orang-orang atau badan hukum,

BAB I PENDAHULUAN. mendefinisikan koperasi sebagai kumpulan orang-orang atau badan hukum, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Koperasi merupakan organisasi otonom dari orang-orang yang berhimpun secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat desktiptif berupa kata-kata tertulis atau lisan, dokumen pribadi,

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat desktiptif berupa kata-kata tertulis atau lisan, dokumen pribadi, BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Penelitian ini merupakan pendekatan penelitian yang bersifat kualitatif, maksudnya yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini berbentuk penelitian kualitatif, yakni penelitian yang menggunakan kata-kata dalam menjelaskan temuan penelitian dan menganalisisnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Arikunto, 2006: 239) bahwa penelitian kualitatif deskriptif bersifat eksploratif

BAB III METODE PENELITIAN. (Arikunto, 2006: 239) bahwa penelitian kualitatif deskriptif bersifat eksploratif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif. Menurut (Arikunto, 2006: 239) bahwa penelitian kualitatif deskriptif bersifat

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas

A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas 1 BAB I STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN SISWA DI SEKOLAH DASAR NEGERI TLOGOHARUM 01 DAN SEKOLAH DASAR NEGERI TRANGKILAN KECAMATAN WEDARI JAKSA KABUPATEN PATI A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Agar lebih sistematis pembahasan ini perlu penulis jabarkan pada metode penelitian dibawah ini: 1. Jenis Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara

Lebih terperinci

FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PELAKSANAAN METODE ACTIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN FIQIH BAGI SISWA KELAS VIII PROGRAM KHUSUS MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SURAKARTA 1 TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Ditinjau dari segi metodologi, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif, penelitian kualitatif adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai lembaga pendidikan, sekolah tidak mungkin melepaskan manajemen hubungan masyarakat (humas). Hal itu dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Kondisi Umum MI Tarbiyatul Athfal Wedung Demak. 1. Tinjauan Historis Berdirinya MI Tarbiyatul Athfal Wedung Demak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Kondisi Umum MI Tarbiyatul Athfal Wedung Demak. 1. Tinjauan Historis Berdirinya MI Tarbiyatul Athfal Wedung Demak BAB III METODE PENELITIAN A. Kondisi Umum MI Tarbiyatul Athfal Wedung Demak 1. Tinjauan Historis Berdirinya MI Tarbiyatul Athfal Wedung Demak Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tarbiyatul Athfal merupakan lembaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Metodologi kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang Islami dalam aspek sumber. (wawancara dengan dr. Ismanto tenaga medis di RSI Pati, 17 Maret 2014).

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang Islami dalam aspek sumber. (wawancara dengan dr. Ismanto tenaga medis di RSI Pati, 17 Maret 2014). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit Islam Pati merupakan Rumah sakit yang didirikan oleh Yayasan Kesejahteraan Muslimat (YKM). Rumah Sakit ini dalam memberikan pelayanan kesehatan bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmiah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan. sistematis untuk mewujudkan kebenaran.

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan. sistematis untuk mewujudkan kebenaran. BAB III METODE PENELITIAN Metode di sini diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang akan dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif lapangan atau field research yaitu penelitian lapangan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif. 76 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuanya tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, untuk mengetahui bagaimana upaya kepala madrasah dalam meningkatkan keprofesionalitas guru, melalui manajemen kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh faktor- faktor dan prinsip- prinsip dengan sabar, hati- hati dan. sistematis untuk mewujudkan suatu kebenaran.

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh faktor- faktor dan prinsip- prinsip dengan sabar, hati- hati dan. sistematis untuk mewujudkan suatu kebenaran. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor- faktor dan prinsip- prinsip dengan sabar, hati- hati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN Dalam Penelitian diperlukan metode penelitian, agar penelitian dapat berjalan sesuai rencana, dapat dipertanggung jawabkan, serta tujuan penelitian dapat tercapai. Beberapa hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ditinjau dari sudut pandang pendekatannya, penelitian yang penulis lakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Ditinjau dari sudut pandang pendekatannya, penelitian yang penulis lakukan 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Ditinjau dari sudut pandang pendekatannya, penelitian yang penulis lakukan dalam upaya menyusun skripsi ini adalah termasuk dalam jenis penelitian kualitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif. Sugiyono (2008:9) mengemukakan bahwa: metode kualitatif adalah metode yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting demi tercapainya suatu tujuan penelitian. Karena metode mempelajari dan membahas tentang cara-cara yang ditempuh dengan setepat-tepatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas seorang guru, sehingga ke. segera menjadi kenyataan seperti yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas seorang guru, sehingga ke. segera menjadi kenyataan seperti yang diharapkan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sertifikasi guru merupakan salah satu cara dalam dunia pendidikan untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas seorang guru, sehingga ke depan semua guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia.1pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia.1pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Ditinjau dari jenis data hasil penelitian, penelitian ini menggunakan Metode pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode survai dan bersifat

Lebih terperinci

Syaifuddin Azwar, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2001, hal. 5

Syaifuddin Azwar, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2001, hal. 5 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan me mengkritisi objek, sasaran suatu ilmu yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data yang dikumpulkan untuk menunjang kegiatan studi ini pada umumnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data yang dikumpulkan untuk menunjang kegiatan studi ini pada umumnya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Studi ini termasuk dalam kategori penelitian kualitatif. Hal ini dikarenakan data yang dikumpulkan untuk menunjang kegiatan studi ini pada umumnya berbentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan suatu negara pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa karena pendidikan merupakan wahana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Sugiyono adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu

BAB III METODE PENELITIAN. data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tingkat menengah umum berciri khas Agama Islam yang. diselenggarakan oleh Departemen Agama. Lembaga pendidikan ini telah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tingkat menengah umum berciri khas Agama Islam yang. diselenggarakan oleh Departemen Agama. Lembaga pendidikan ini telah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kudus adalah salah satu lembaga pendidikan tingkat menengah umum berciri khas Agama Islam yang diselenggarakan oleh Departemen Agama.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dimana peristiwa-peristiwa yang menjadi objek penelitian berlangsung,

BAB III METODE PENELITIAN. dimana peristiwa-peristiwa yang menjadi objek penelitian berlangsung, BAB III METODE PENELITIAN A. Pola Penelitian Penelitian ini jika dilihat dari lokasi sumber datanya termasuk kategori penelitian lapangan (field reseach). Penelitian lapangan adalah untuk mencari dimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif merupakan 71 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan Studi pendahuluan yang telah penulis lakukan seperti yang tergambarkan pada pembahasan sebelumnya maka pendekatan penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Tujuan penelitian dalam bidang pendidikan secara umum adalah untuk meningkatkan daya imajinasi mengenai masalah-masalah pendidikan. Kemudian meningkatnya daya nalar untuk mencari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian tesis ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penggunaan pendekatan kualitatif ini merupakan suatu cara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan melihat gejala-gejala yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan melihat gejala-gejala yang 72 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan melihat gejala-gejala yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dalam melakukan penelitian ini, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif;

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode dalam sebuah penelitian sangatlah berpengaruh terhadap hasil penelitian. Metode penelitian adalah suatu pengkajian dalam pembelajaran peraturan-peratuan yang terdapat dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN adanya. 2 Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Di tinjau dari segi metodologi, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif, sebagaimana yang dikatakan Bogdan dan Taylor yang dirujuk oleh Lexy J. Moleong, bahwasanya metode kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah salah satu faktor yang terpenting dan sangat menentukan dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian banyak dipengaruhi atau ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode adalah suatu cara yang digunakan oleh seorang peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peneliti di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 102 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Berdasarkan jenisnya penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan bersifat deskriptif. Yakni penelitian yang menggambarkan keadaan sebenarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. logika, dikenali sebagai ilmu tentang alat untuk mencari kebenaran. 1

BAB III METODE PENELITIAN. logika, dikenali sebagai ilmu tentang alat untuk mencari kebenaran. 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari metodemetode penelitian, ilmu tentang alat penelitian. Di lingkungan filsafat, logika, dikenali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 13 Tahun Dalam undang-undang ini disebutkan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 13 Tahun Dalam undang-undang ini disebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia telah diatur dalam Undang-undang No 13 Tahun 2008. Dalam undang-undang ini disebutkan bahwa penyelenggaraan ibadah haji adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Untuk menghadapi berbagai

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Untuk menghadapi berbagai BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Untuk menghadapi berbagai masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada giliranya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini digunakan beberapa metode sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan guna mempermudah memahami objek pada penulisan skripsi, diantaranya adalah: A. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Arab merupakan bahasa al-qur an, bahasa komunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Arab merupakan bahasa al-qur an, bahasa komunikasi dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Arab merupakan bahasa al-qur an, bahasa komunikasi dan informasi umat Islam. Bahasa Arab juga merupakan kunci untuk mempelajari ilmu-ilmu lain. Dikatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional Islam untuk memahami,

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional Islam untuk memahami, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional Islam untuk memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam dengan menekankan pentingnya moral agama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang berbentuk kualitatif yaitu penelitian yang meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (natural setting).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara untuk mendapatkan data dalam suatu penulisan, dengan kata lain dapat dikatakan suatu cara yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan yang telah mengalami perkembangan, baik dari segi

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan yang telah mengalami perkembangan, baik dari segi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesat seperti saat ini telah memicu tumbuhnya revolusi yang besar pada kemajuan dunia. Salah satunya ditandai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Dasar Penelitian Suatu penelitian dapat dipertanggung jawabkan dan dapat dipercaya, apabila dalam penelitian itu sesuai dengan teori dan metode penelitian. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang serius sesuai dengan kapasitas dan proporsinya.

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang serius sesuai dengan kapasitas dan proporsinya. BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG MASALAH Prinsip-prinsip manajemen modern yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan telah diadopsi dan digunakan dalam praktek penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan 60 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan persiapan yang sesuai dengan prosedur penelitian. Persiapan-persiapan ini akan membantu kelancaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan sumber data, jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah berupa penelitian lapangan (Field Research). Penelitian lapangan (Field

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 96 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab metode penelitian ini akan dibahas beberapa kajian antara lain: (1) Desain penelitian, (2) Partisipan dan tempat penelitian, (3) Pengumpulan data, (4) Validitas penelitian,

Lebih terperinci