QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG
|
|
- Teguh Halim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS KABUPATEN ACEH TIMUR MENJADI SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH TIMUR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah masih terdapat ketidaksesuaian dengan peratuan perundangundangan dan kelembagaan perangkat daerah; b. bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan ketentuan Pasal 73 Ayat (2) Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 3 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kabupaten Aceh Timur serta hasil evaluasi terhadap Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 3 Tahun 2008 perlu dilakukan penyempurnaan dan perubahan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Qanun Kabupaten Aceh Timur tentang Perubahan Atas Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 3 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kabupaten Aceh Timur Menjadi Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Aceh Timur. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Drt Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1092); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);
2 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209); 5. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Propinsi Daerah Istimewa Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 172, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3894); 6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 7. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 10. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 11. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 202, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4022);
3 14. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pedoman Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4428); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4857); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 19. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738); 20. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 21. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-Undangan; 22. Qanun Aceh Nomor 3 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pembentukan Qanun (Lembaran Daerah Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2007 Nomor 03, Tambahan Lembaran Daerah Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 03); 23. Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Aceh Timur (Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur Tahun 2007 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur Nomor 12).
4 Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KABUPATEN ACEH TIMUR dan BUPATI ACEH TIMUR MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERUBAHAN ATAS QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS KABUPATEN ACEH TIMUR MENJADI SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR Pasal I Beberapa ketentuan dalam Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 3 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kabupaten Aceh Timur (Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur Nomor 9), diubah sebagai berikut : 1. Ketentuan Pasal 1 angka 5, angka 7, angka 9, angka 10, angka 11, angka 13 diubah dan ditambah 1 angka yaitu angka 16, sehingga Pasal 1 Pasal 1 Dalam Qanun ini yang dimaksud dengan: 1. Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 2. Daerah Otonom selanjutnya disebut Daerah adalah Kabupaten Aceh Timur. 3. Pemerintahan Kabupaten adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Timur dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Timur sesuai dengan fungsi dan kewenangan masing-masing. 4. Pemerintah Daerah Kabupaten yang selanjutnya disebut Pemerintah Kabupaten adalah unsur penyelenggara Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur yang terdiri atas Bupati dan Perangkat Daerah Kabupaten Aceh Timur. 5. Bupati adalah Bupati Aceh Timur. 6. Sekretaris Daerah Kabupaten selanjutnya disebut Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Timur. 7. Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten yang selanjutnya disingkat DPRK adalah Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Timur. 8. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Perangkat Daerah pada Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur. 9. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten yang terdiri dari Setdakab, Setwan, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Kecamatan.
5 10. Lembaga Teknis Daerah adalah unsur pendukung tugas Bupati. 11. Inspektorat, Badan, Kantor dan Rumah Sakit adalah Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Aceh Timur. 12. Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah adalah Perangkat Pemerintah Kabupaten dalam memelihara dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum serta menegakkan Qanun Syariat Islam, Qanun Nonsyariat Islam dan Peraturan Bupati serta peraturan perundang-undangan lainnya. 13. Unit Pelaksana Teknis Badan yang selanjutnya disingkat UPTB adalah unit pelaksana teknis pada badan. 14. Kelompok Jabatan Fungsional adalah jabatan untuk melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Kabupaten sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. 15. Eselon adalah tingkatan jabatan struktural. 16. Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten yang selanjutnya disingkat APBK adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Timur. 2. Ketentuan Pasal 2 diubah, sehingga Pasal 2 berbunyi sebagai berikut: Pasal 2 Dengan Qanun ini dibentuk susunan organisasi dan tata kerja lembaga teknis daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten sebagai berikut: 1. Inspektorat; 2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; 3. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat; 4. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Sejahtera; 5. Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran; 6. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan; 7. Kantor Perpustakaan dan Arsip; 8. Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah; 9. Rumah Sakit Umum Daerah Idi; dan 10. Rumah Sakit Rehabilitasi Medik. 3. Ketentuan Pasal 3 ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4) dan ayat (5) diubah, sehingga Pasal 3 Pasal 3 (1) Lembaga teknis daerah mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintah Kabupaten berdasarkan azas otonomi, penyelenggaraan keistimewaan dan kekhususan serta tugas pembantuan. (2) Lembaga teknis daerah dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
6 b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Lembaga teknis daerah yang berbentuk Inspektorat dipimpin oleh Inspektur, lembaga teknis daerah yang berbentuk Badan dipimpin oleh Kepala Badan, lembaga teknis daerah yang berbentuk Kantor dipimpin oleh Kepala Kantor, lembaga teknis daerah yang berbentuk Rumah Sakit dipimpin oleh Direktur, dan lembaga teknis daerah yang berbentuk Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah dipimpin oleh Kepala Satuan. (4) Kepala lembaga teknis daerah sebagaimana yang dimaksud pada ayat (3) berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah kecuali Inspektur dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan secara teknis administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah. (5) Pada lembaga teknis daerah dapat dibentuk UPTB untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa kecamatan. 4. Ketentuan Pasal 4 ayat (1) diubah, ayat (3) diubah dan huruf a, huruf b dan huruf c dihapus, ayat (4) diubah dan huruf a, huruf b dan huruf c dihapus, ayat (5) diubah dan huruf a, huruf b dan huruf c dihapus, ayat (6) diubah dan huruf a, huruf b dan huruf c dihapus, sehingga Pasal 4. Pasal 4 (1) Susunan organisasi Inspektorat terdiri dari: a. Inspektur; b. Sekretariat; c. Inspektur Pembantu Bidang Pemerintahan; d. Inspektur Pembantu Bidang Pemerintahan Mukim, Gampong dan Kemasyarakatan; e. Inspektur Pembantu Bidang Keuangan dan Aset; f. Inspektur Pembantu Bidang Pembangunan; dan g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat terdiri dari: a. Subbagian Umum; b. Subbagian Keuangan; dan c. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. (3) Inspektur Pembantu Bidang Pemerintahan. a. dihapus b. dihapus c. dihapus (4) Inspektur Pembantu Bidang Pemerintahan Mukim, Gampong dan Kemasyarakatan. a. dihapus b. dihapus c. dihapus
7 (5) Inspektur Pembantu Bidang Keuangan dan Aset. a. dihapus b. dihapus c. dihapus (6) Inspektur Pembantu Bidang Pembangunan. a. dihapus b. dihapus c. dihapus 5. Ketentuan Pasal 5 ayat (1) diubah, sehingga Pasal 5 berbunyi sebagai berikut: Pasal 5 (1) Inspektorat adalah perangkat daerah sebagai unsur pengawas penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten. (2) Inspektorat dipimpin oleh seorang Inspektur dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan secara teknis administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah 6. Ketentuan Pasal 6 diubah, sehingga Pasal 6 berbunyi sebagai berikut: Pasal 6 Inspektorat mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan Pemerintahan Mukim dan Gampong, dan pelaksanaan urusan Pemerintahan Mukim dan Gampong. 7. Ketentuan Pasal 7 huruf d diubah, sehingga Pasal 7 berbunyi sebagai berikut: Pasal 7 Inspektorat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan urusan ketatausahaan Inspektorat; b. penyusunan program kerja tahunan jangka menengah dan jangka panjang; c. perencanaan program pengawasan; d. pembinaan fungsional auditor dan pejabat pengawas pemerintah; e. perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan; dan f. pelaksanaan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan. 8. Ketentuan Pasal 8 huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf g, huruf i, huruf j dan huruf k diubah, huruf h dihapus, sehingga Pasal 8 Pasal 8 Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Inspektorat mempunyai kewenangan:
8 a. merumuskan kebijakan teknis pengawasan fungsional; b. melaksanakan pengawasan atas penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten; c. mengkoordinasikan penyusunan rencana pengawasan atas penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten; d. melakukan pembinaan terhadap kinerja SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten; e. melakukan pemeriksaan atas laporan/pengaduan masyarakat mengenai dugaan penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan aparat pemerintah di lingkungan Pemerintah Kabupaten; f. melakukan pengusutan atas dugaan adanya korupsi, kolusi dan nepotisme; g. melakukan review atas laporan keuangan dan kinerja Pemerintah Kabupaten; h. dihapus; i. melakukan evaluasi atas laporan kinerja SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten; j. melakukan penilaian atas manfaat dan keberhasilan kebijakan, pelaksanaan program dan kegiatan SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten; k. melakukan evaluasi atas hasil pemeriksaan aparat pengawas fungsional di lingkungan Pemerintah Kabupaten; dan l. memberikan pelayanan administrasi untuk kelancaran pelaksanaan pengawasan. 9. Ketentuan Pasal 9 ayat (4) dihapus, sehingga Pasal 9 berbunyi sebagai berikut: Pasal 9 (1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Inspektur. (2) Inspektur Pembantu-Inspektur Pembantu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, dipimpin oleh seorang Inspektur Pembantu yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Inspektur sesuai dengan bidang tugasnya. (3) Subbagian-Subbagian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya. (4) dihapus. 10. Ketentuan Pasal 10 ayat (1) huruf g diubah, sehingga Pasal 10 Pasal 10 (1) Susunan organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretariat; c. Bidang Perencanaan Pembangunan Perekonomian;
9 d. Bidang Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana; e. Bidang Perencanaan Pembangunan Keistimewaan Aceh dan Sumber Daya Manusia; f. Bidang Penelitian, Pengembangan dan Pengendalian; g. UPTB; dan h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat terdiri dari: a. Subbagian Umum; b. Subbagian Keuangan; dan c. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. (3) Bidang Perencanaan Pembangunan Perekonomian terdiri dari: a. Subbidang Pertanian; dan b. Subbidang Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. (4) Bidang Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana terdiri dari: a. Subbidang Pengembangan Infrastruktur, Iptek dan Perhubungan; dan b. Subbidang Pengembangan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. (5) Bidang Perencanaan Pembangunan Keistimewaan Aceh dan Sumber Daya Manusia terdiri dari: a. Subbidang Pengembangan Kualitas SDM, Keistimewaan Aceh dan Kebudayaan; dan b. Subbidang Kesehatan dan Kesejahteraan Rakyat. (6) Bidang Penelitian, Pengembangan dan Pengendalian terdiri dari: a. Subbidang Penelitian dan Pengembangan; dan b. Subbidang Data dan Pengendalian Pembangunan. 11. Ketentuan Pasal 11 ayat (1) diubah, sehingga Pasal 11 Pasal 11 (1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah adalah perangkat daerah yang merupakan unsur perencana penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten. (2) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. 12. Ketentuan Pasal 12 diubah, sehingga Pasal 12 berbunyi sebagai berikut: Pasal 12 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Pemerintah Kabupaten dibidang perencanaan pembangunan daerah. 13. Ketentuan Pasal 13 huruf g diubah, sehingga Pasal 13
10 Pasal 13 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai fungsi: a. pelaksanaan urusan ketatausahaan badan; b. penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang; c. perumusan kebijakan teknis dibidang perencanaan dan pembangunan daerah; d. pengkoordinasian perencanaan pembangunan dibidang ekonomi dan ketenagakerjaan, sarana dan prasarana, dan sosial budaya; e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pembangunan di daerah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN); f. penyiapan bahan rapat koordinasi evaluasi pelaksanaan pembangunan di daerah; dan g. pembinaan UPTB. 14. Ketentuan Pasal 14 huruf g dan huruf i diubah, sehingga Pasal 14 Pasal 14 Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada Pasal 13, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai kewenangan: a. menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah; b. menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah; c. melakukan koordinasi penyusunan Rencana Kerja SKPD (Renja SKPD); d. melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbangda); e. melakukan koordinasi penyusunan program dan kegiatan dalam bentuk Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD), berdasarkan rumusan hasil Musrenbang Provinsi; f. mengkoordinasikan perencanaan program/kegiatan daerah tahunan dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) melalui Tim Anggaran; g. menyusun Rencana APBK melalui Tim Anggaran; h. meneliti dan mengevaluasi Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) untuk bahan penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) perangkat daerah melalui Tim Anggaran; dan i. menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing SKPD. 15. Ketentuan Pasal 16 ayat (1) huruf g diubah, sehingga Pasal 16
11 Pasal 16 (1) Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretariat; c. Bidang Pemantapan Ideologi dan Kebangsaan; d. Bidang Politik Pemerintahan dan Keamanan; e. Bidang Politik Kemasyarakatan; f. Bidang Perlindungan Masyarakat; g. UPTB; dan h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat terdiri dari: a. Subbagian Umum; b. Subbagian Keuangan; dan c. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. (3) Bidang Pemantapan Ideologi dan Kebangsaan terdiri dari: a. Subbidang Kesatuan Bangsa, Bela Negara dan HAM; dan b. Subbidang Pemantapan Wawasan Kebangsaan dan Pembauran Bangsa. (4) Bidang Politik Pemerintahan dan Keamanan terdiri dari: a. Subbidang Penyelesaian Konflik dan SARA; dan b. Subbidang Fasilitasi Kerjasama Keamanan, Intelijen dan Pemerintahan. (5) Bidang Politik Kemasyarakatan terdiri dari: a. Subbidang Fasilitasi Parpol, Legislatif, Pemilu dan Pilkada; dan b. Subbidang Fasilitasi Ormas, LSM dan Organisasi Orang Asing. (6) Bidang Perlindungan Masyarakat terdiri dari: a. Subbidang Partisipasi Masyarakat dan Mitigasi Bencana; dan b. Subbidang Bimbingan dan Penyuluhan. 16. Ketentuan Pasal 17 ayat (1) diubah, sehingga Pasal 17 Pasal 17 (1) Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat adalah perangkat daerah sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten dibidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat. (2) Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. 17. Ketentuan Pasal 19 huruf h diubah, sehingga Pasal 19 Pasal 19 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat mempunyai fungsi:
12 a. pelaksanaan urusan ketatausahaan badan; b. penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang; c. penyusunan kebijakan teknis dan strategis dibidang kesatuan bangsa dan politik; d. pelayanan administrasi bagi seluruh unit kerja di lingkungan badan; e. pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan pendidikan dan pengembangan sistem politik demokratis serta kajian strategis dibidang kesatuan bangsa dan politik; f. pelaksanaan fasilitasi Parpol, legislatif, Pemilu, Pilkada, Ormas, LSM/NGO dan pengawasan orang asing; g. pemantauan, evaluasi dan pelaporan; dan h. pembinaan UPTB. 18. Ketentuan Pasal 22 ayat (1) huruf j diubah, sehingga Pasal 22 Pasal 22 (1) Susunan organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Sejahtera terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretariat; c. Bidang Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pedesaan; d. Bidang Ketahanan Masyarakat Mukim dan Gampong; e. Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat; f. Bidang Pengembangan Teknologi Pedesaan; g. Bidang Pemberdayaan dan Partisipasi Perempuan; h. Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak; i. Bidang Keluarga Sejahtera; j. UPTB; dan k. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat terdiri dari: a. Subbagian Umum; b. Subbagian Keuangan; dan c. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. (3) Bidang Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pedesaan terdiri dari: a. Subbidang Pengembangan Sarana dan Prasarana Pedesaan; dan b. Subbidang Penguatan Kelembagaan Masyarakat Pedesaan. (4) Bidang Ketahanan Masyarakat Mukim dan Gampong terdiri dari: a. Subbidang Motivasi dan Swadaya; dan b. Subbidang Pengembangan Sumber Daya, Tradisi dan Budaya. (5) Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat terdiri dari: a. Subbidang Penanggulangan Kemiskinan; dan b. Subbidang Pengembangan Usaha Ekonomi. (6) Bidang Pengembangan Teknologi Perdesaan terdiri dari: a. Subbidang Teknologi Tepat Guna; dan b. Subbidang Bimbingan dan Penyuluhan.
13 (7) Bidang Pemberdayaan dan Partisipasi Perempuan terdiri dari: a. Subbidang Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan; dan b. Subbidang Partisipasi dan Kesetaraan Gender. (8) Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak terdiri dari: a. Subbidang Data dan Kebijakan; dan b. Subbidang Advokasi dan Fasilitasi. (9) Bidang Keluarga Sejahtera terdiri dari: a. Subbidang Pemberdayaan Keluarga; dan b. Subbidang Kesehatan Reproduksi. 19. Ketentuan Pasal 23 ayat (1) diubah, sehingga Pasal 23 Pasal 23 (1) Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Sejahtera adalah perangkat daerah sebagai unsur pendukung Pemerintah Kabupaten dibidang pemberdayaan masyarakat, perempuan dan keluarga sejahtera. (2) Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Sejahtera dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. 20. Ketentuan Pasal 25 huruf f diubah, sehingga Pasal 25 Pasal 25 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Sejahtera mempunyai fungsi: a. pelaksanaan urusan ketatausahaan badan; b. penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang; c. penyelenggaraan tugas dibidang pemberdayaan masyarakat, perempuan dan keluarga sejahtera; d. pelaksanaan, pembinaan pengawasan dan pengendalian terhadap penyelenggaraan tugas dibidang pemberdayaan masyarakat, perempuan dan keluarga sejahtera; e. perumusan kebijakan teknis dalam lingkup pemberdayaan masyarakat, perempuan dan keluarga sejahtera; dan f. pembinaan UPTB. 21. Ketentuan Pasal 26 huruf b dan huruf c diubah, huruf f dihapus, sehingga Pasal 26 Pasal 26 Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25, Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Sejahtera mempunyai kewenangan:
14 a. merumuskan dan menyiapkan kebijakan pelaksanaan kelembagaan mukim dan gampong; b. merumuskan dan menyiapkan kebijakan dibidang ketahanan masyarakat, perempuan dan keluarga sejahtera; c. merumuskan dan menyiapkan kebijakan dibidang usaha ekonomi masyarakat, perempuan dan keluarga sejahtera; d. merumuskan dan menyiapkan kebijakan dibidang usaha pemberdayaan masyarakat, perempuan dan keluarga sejahtera; e. merumuskan dan menyiapkan kebijakan dibidang pemanfaatan teknologi tepat guna dan sumber daya alam; f. dihapus g. merumuskan dan menyiapkan kebijakan program dan koordinasi penelitian dan pengembangan serta penyusunan perencanaan dibidang pemberdayaan masyarakat, perempuan dan keluarga sejahtera; 22. Ketentuan Pasal 29 ayat (1) diubah, sehingga Pasal 29 Pasal 29 (1) Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran adalah perangkat daerah sebagai unsur pendukung Pemerintah Kabupaten dibidang lingkungan hidup, penanggulangan bencana, kebersihan dan pemadam kebakaran. (2) Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. 23. Ketentuan Pasal 31 huruf i diubah, sehingga Pasal 31 berbunyi sebagai berikut: Pasal 31 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran mempunyai fungsi: a. pelaksanaan urusan ketatausahaan badan; b. penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang; c. perumusan kebijakan teknis dibidang lingkungan hidup, kebersihan dan pemadam kebakaran serta evaluasi; d. pelayanan penunjang penyelenggaraan pengendalian dampak lingkungan, kebersihan dan pemadam kebakaran; e. penyelenggaraan pengendalian dampak lingkungan, termasuk penelitian, pengujian, standarisasi, perizinan, peningkatan sumber daya manusia dan pengembangan kapasitas; f. peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup, kebersihan dan pemadam kebakaran; g. pelaksanaan tugas operasional dibidang lingkungan hidup, kebersihan dan pemadam kebakaran;
15 h. pelayanan administrasi untuk kelancaran pelaksanaan tugas lingkungan hidup, kebersihan dan pemadam kebakaran; dan i. pembinaan UPTB. 24. Ketentuan Pasal 34 ayat (1) huruf d, huruf g dan huruf h, dan ayat (4), ayat (7) serta ayat (8) diubah, sehingga Pasal 34 Pasal 34 (1) Susunan organisasi Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretariat; c. Bidang Pembinaan dan Pengembangan; d. Bidang Mutasi Pegawai; e. Bidang Kesejahteraan dan Kedudukan Hukum; f. Bidang Informasi Kepegawaian; g. Bidang Pendidikan dan Pelatihan Penjenjangan; h. Bidang Pendidikan dan Pelatihan Teknis Fungsional; dan i. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat terdiri dari: a. Subbagian Umum; b. Subbagian Keuangan; dan c. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. (3) Bidang Pembinaan dan Pengembangan terdiri dari: a. Subbidang Pengembangan Sumber Daya Kepegawaian; dan b. Subbidang Formasi dan Rekruitmen. (4) Bidang Mutasi Pegawai terdiri dari: a. Subbidang Kepangkatan dan Jabatan; dan b. Subbidang Penggajian dan Pensiun. (5) Bidang Kesejahteraan dan Kedudukan Hukum terdiri dari: a. Subbidang Administrasi dan Kesejahteraan; dan b. Subbidang Kedudukan Hukum. (6) Bidang Informasi Kepegawaian terdiri dari: a. Subbidang Sistem Informasi dan Pengolahan Data; dan b. Subbidang Evaluasi Kinerja. (7) Bidang Pendidikan dan Pelatihan Penjenjangan terdiri dari: a. Subbidang Diklat Penjenjangan Umum; dan b. Subbidang Diklat Penjenjangan Struktural. (8) Bidang Pendidikan dan Pelatihan Teknis Fungsional terdiri dari: a. Subbidang Diklat Teknis; dan b. Subbidang Diklat Fungsional. 25. Ketentuan Pasal 35 ayat (1) diubah, sehingga Pasal 35
16 Pasal 35 (1) Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan adalah perangkat daerah sebagai unsur pendukung Pemerintah Kabupaten dibidang kepegawaian, pendidikan dan pelatihan. (2) Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. 26. Ketentuan Pasal 37 huruf i, huruf k, huruf l, huruf m, huruf o, huruf p dan huruf r diubah, sehingga Pasal 37 berbunyi sebagai berikut: Pasal 37 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36, Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan mempunyai fungsi: a. pelaksanaan urusan ketatausahaan badan; b. penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang; c. perumusan kebijakan teknis kepegawaian, pendidikan dan pelatihan serta evaluasi; d. pelayanan administrasi untuk kelancaran pelaksanaan kepegawaian, pendidikan dan pelatihan; e. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan Pegawai Negeri Sipil; f. pelayanan administrasi untuk kelancaran pelaksanaan pendidikan dan pelatihan; g. penyiapan penyusunan rancangan qanun dibidang kepegawaian sesuai dengan norma standar dan prosedur yang ditetapkan pemerintah; h. penyusunan formasi dan pengadaan pegawai; i. penyiapan mutasi jabatan struktural instansi Pemerintah Kabupaten dan penyelesaian konsultasi jabatan struktural Pemerintah Kabupaten; j. pembinaan dan pengembangan jabatan fungsional; k. penyiapan dan pelayanan administrasi serta pelaksanaan pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten sesuai dengan norma, standar dan prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan; l. penyelenggaraan administrasi mutasi wilayah kerja Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten; m. pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap pengelolaan manajemen kepegawaian di lingkungan Pemerintah Kabupaten; n. penyiapan dan penetapan pensiun Pegawai Negeri Sipil; o. penetapan gaji, tunjangan dan kesejahteraan serta perumahan pegawai negeri sipil sesuai dengan norma, standar prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan; p. penyelenggaraan administrasi kepangkatan Pegawai Negeri Sipil;
17 q. penyusunan kebijakan pembinaan disiplin dan penilai kinerja aparatur; dan r. pengelolaan sistem informasi kepegawaian daerah. 27. Ketentuan Pasal 41 ayat (1) diubah, sehingga Pasal 41 Pasal 41 (1) Kantor Perpustakaan dan Arsip adalah perangkat daerah sebagai unsur pendukung Pemerintah Kabupaten dibidang perpustakaan dan kearsipan. (2) Kantor Perpustakaan dan Arsip dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. 28. Ketentuan Pasal 47 ayat (1) diubah, sehingga Pasal 47 Pasal 47 (1) Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah adalah perangkat daerah sebagai unsur pendukung Pemerintah Kabupaten dibidang penegakan pelaksanaan Qanun dan Syariat Islam, ketentraman, ketertiban umum dan pembinaan operasional, penyidikan dan penindakan. (2) Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah dipimpin oleh seorang Kepala Satuan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. 29. Ketentuan Pasal 49 huruf d dan huruf j diubah, sehingga Pasal 49 Pasal 49 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48, Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan urusan ketatausahaan; b. penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang; c. pelaksanaan ketenteraman dan ketertiban umum, penegakan Qanun, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati; d. pelaksanaan kebijakan pemeliharaan dan penyelenggaraan ketenteraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat di Daerah; e. pelaksanaan kebijakan penegakan Qanun, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati; f. pelaksanaan koordinasi pemeliharaan dan penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum serta penegakan Qanun, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati dengan aparat Kepolisian Negara, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan aparatur lainnya;
18 g. pengawasan terhadap masyarakat agar mematuhi dan mentaati Qanun, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati; h. pelaksanaan penerangan kepada seseorang atau kelompok orang tentang aspek-aspek pelaksanaan Syari at Islam; i. pelaksanaan sosialisasi kepada seseorang atau kelompok orang tentang adanya peraturan perundangundangan dibidang Syari at Islam; j. pelaksanaan upaya-upaya aktif untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran, serta pengamalan masyarakat (seseorang dan kelompok orang) terhadap ketentuan dalam qanun-qanun atau peraturan perundang-undangan dibidang Syari at Islam; dan k. pengkoordinasian kesatuan-kesatuan Polisi Pamong Praja dan Polisi Wilayatul Hisbah. 30. Ketentuan Pasal 53 ayat (1) diubah, sehingga Pasal 53 Pasal 53 (1) Rumah Sakit Umum Daerah merupakan lembaga teknis daerah yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan sebagai pusat rujukan serta pendidikan medis. (2) Rumah Sakit Umum Daerah dipimpin oleh seorang Direktur yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. 31. Bagian Kesepuluh diubah namanya, sehingga berbunyi sebagai berikut: Bagian Kesepuluh Rumah Sakit Rehabilitasi Medik 32. Ketentuan Pasal 58 diubah, sehingga Pasal 58 berbunyi sebagai berikut: Pasal 58 Susunan Organisasi Rumah Sakit Rehabilitasi Medik terdiri dari: a. Direktur; b. Subbagian Tata Usaha; c. Seksi Pelayanan; d. Seksi Keperawatan; e. Seksi Penunjang Medis; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional. 33. Ketentuan Pasal 59 ayat (1) dan ayat (2) diubah, sehingga Pasal 59
19 Pasal 59 (1) Rumah Sakit Rehabilitasi Medik merupakan lembaga teknis daerah yang memberikan pelayanan kesehatan rehabilitasi medik terhadap gangguan fisik dan fungsi yang diakibatkan oleh keadaan/kondisi sakit, penyakit atau cedera melalui paduan intervensi medik, keterapian fisik dan/atau rehabilitatif untuk mencapai kemampuan fungsi yang optimal. (2) Rumah Sakit Rehabilitasi Medik dipimpin oleh seorang Direktur yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. 34. Ketentuan Pasal 60 diubah, sehingga Pasal 60 berbunyi sebagai berikut: Pasal 60 Rumah Sakit Rehabilitasi Medik mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam cakupan yang lebih spesifik yaitu terhadap kecacatan serta melaksanakan upaya rujukan dan melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar pelayanan rumah sakit. 35. Ketentuan Pasal 61 huruf a dan huruf g diubah, sehingga Pasal 61 Pasal 61 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60, Rumah Sakit Rehabilitasi Medik mempunyai fungsi: a. menyelenggarakan pelayanan rehabilitasi medik; b. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan; c. menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan; d. menyelenggarakan pelayanan rujukan; e. menyelenggarakan penelitian dan pengembangan bidang rehabilitasi medik; f. menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan; g. menyelenggarakan kerja sama lintas sektoral dan lintas program dalam rangka terlaksananya pelayanan rehabilitasi medik yang bermutu dengan cakupan yang luas; dan h. menyelenggarakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya. 36. Ketentuan Pasal 63 diubah, sehingga Pasal 63 berbunyi sebagai berikut: Pasal 63 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kegiatan badan secara profesional sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
20 37. Ketentuan Pasal 65 ayat (1) diubah, sehingga Pasal 65 Pasal 65 (1) Dalam melaksanakan tugasnya masing-masing pejabat struktural pada lembaga teknis daerah wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik intern maupun antarinstansi lain sesuai dengan tugas masingmasing. (2) Setiap pimpinan satuan organisasi mengawasi bawahannya masing-masing sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 38. BAB V diubah namanya sehingga BAB V PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PADA JABATAN 39. Ketentuan Pasal 68 ayat (1) diubah dan ayat (2) dihapus, sehingga Pasal 68 Pasal 68 (1) Pengangkatan dan pemberhentian pejabat struktural pada lembaga teknis daerah dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) dihapus (3) Pengangkatan, pemberhentian dan penilaian pejabat fungsional dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 40. Ketentuan Pasal 69 ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4) dan ayat (5) diubah, sehingga Pasal 69 Pasal 69 (1) Inspektur dan Kepala Badan adalah pemangku jabatan struktural Eselon II.b. (2) Kepala Kantor, Kepala Satuan, Direktur Rumah Sakit Umum, Direktur Rumah Sakit Khusus, Sekretaris pada Badan dan Inspektur Pembantu adalah pemangku jabatan struktural Eselon III.a. (3) Kepala Bidang pada Badan adalah pemangku jabatan struktural Eselon III.b. (4) Kepala Subbagian, Kepala Subbidang dan Kepala UPTB adalah pemangku jabatan struktural Eselon IV.a. (5) Kepala Subbagian pada UPTB adalah pemangku jabatan struktural Eselon IV.b. 41. Ketentuan Pasal 70 ayat (3) diubah, sehingga Pasal 70 Pasal 70 (1) Kepala Badan diangkat dan diberhentian oleh Bupati.
21 (2) Sekretaris dan Kepala Bidang pada badan diangkat dan diberhentikan oleh Bupati. (3) Kepala Subbagian, Kepala Subbidang dan Kepala UPTB dan Kepala Bagian Tata Usaha pada UPTB diangkat dan diberhentikan oleh Bupati. (4) Tata cara usulan dan konsultasi pengangkatan dan pemberhentian pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku. 42. Ketentuan Pasal 72 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) diubah, sehingga Pasal 72 Pasal 72 (1) Bagan struktur organisasi lembaga teknis daerah merupakan bagian tak terpisahkan dalam Qanun ini. (2) Pada organisasi lembaga teknis daerah dapat dibentuk 1(satu) atau lebih UPTB. (3) Pembentukan UPTB, sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berdasarkan kebutuhan badan tersebut yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati setelah memenuhi syarat yang diperlukan untuk itu. (4) Rincian tugas pokok dan fungsi pemangku jabatan struktural Eselon II dan Eselon III diatur dengan Peraturan Bupati. (5) Rincian tugas pokok pemangku jabatan struktural Eselon IV diatur dengan Peraturan Bupati. (6) Uraian tugas masing-masing pemangku jabatan struktural dan nonstruktural umum diatur dengan Peraturan Bupati. 43. Ketentuan Pasal 73 ditambah satu ayat yaitu ayat (4), sehingga pasal 73 Pasal 73 (1) Kepala Bidang pada lembaga teknis daerah yang telah menduduki jabatan struktural Eselon III.a sebelum Qanun ini diundangkan, tetap diberikan hak kepegawaian dan hak administrasi lainnya dalam jabatan struktural Eselon III.a. (2) Susunan organisasi lembaga teknis daerah yang diatur dalam Qanun ini akan diadakan evaluasi untuk disesuaikan dengan kebutuhan daerah dan peraturan perundang-undangan. (3) Segala jenis perizinan yang ada pada lembaga teknis daerah akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. (4) Susunan organisasi Rumah Sakit Rehabilitasi Medik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 dapat diberlakukan setelah mendapat penetapan Kelas Rumah Sakit dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 44. Ketentuan Pasal 76 diubah, sehingga Pasal 76 berbunyi sebagai berikut:
22 Pasal 76 Dengan berlakunya Qanun ini, maka Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 3 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Aceh Timur masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Qanun ini. Pasal II Qanun ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan, yang mulai dilaksanakan setelah 3 (Tiga) bulan sejak tanggal pengundangan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Qanun ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur. Ditetapkan di Idi pada tanggal 24 Agustus 2009 M 3 Ramadhan 1430 H BUPATI ACEH TIMUR, MUSLIM HASBALLAH Diundangkan di Idi pada tanggal 25 Agustus 2009 M 4 Ramadhan 1430 H SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR, AKMAL SYUKRI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN 2009 NOMOR 3
23 PENJELASAN QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS KABUPATEN ACEH TIMUR MENJADI SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR I. PENJELASAN UMUM Bahwa penataan perangkat daerah telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Sehubungan dengan hal tersebut Qanun Kabupaten Aceh Timur yang mengatur tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kabupaten Aceh Timur berdasarkan evaluasi dan kajian perlu untuk diadakan penyesuaian agar dapat mendukung penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta penyelenggaraan kewenangan khusus dalam bidang penyelenggaraan kehidupan beragama, penyelenggaraan kehidupan adat, penyelenggaraan pendidikan dan peran ulama dalam penetapan kebijakan daerah di Kabupaten Aceh Timur. Perangkat daerah kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Qanun Kabupaten Aceh Timur adalah organisasi/lembaga pada Pemerintah Kabupaten yang bertanggung jawab kepada Bupati dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang terdiri dari Sekretariat Daerah Kabupaten, Dinas Kabupaten dan Lembaga Teknis Kabupaten, dan khusus Sekretariat DPRK karena tugas dan fungsinya bertanggung jawab kepada Pimpinan DPRK dan secara administrasi dibina oleh Sekretaris Daerah. Organisasi Perangkat Kabupaten Aceh Timur yang ditetapkan dengan Qanun ini, mengenai penjabaran tugas pokok dan fungsi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Aceh Timur, ditetapkan dengan Peraturan Bupati. Perubahan yang terjadi pada Qanun ini adalah pada struktur Inspektorat, dimana dalam struktur Inspektorat jabatan Kepala Seksi dihapus. Perubahan lainnya yang terjadi pada lembaga teknis daerah pada tugas dan fungsi. II. PASAL DEMI PASAL Pasal I Angka 1 Pasal 1 Angka 2 Pasal 2 Angka 3 Pasal 3 Angka 4 Pasal 4
24 Angka 5 Pasal 5 Angka 6 Pasal 6 Angka 7 Pasal 7 Angka 8 Pasal 8 Angka 9 Pasal 9 Angka 10 Pasal 10 Angka 11 Pasal 11 Angka 12 Pasal 12 Angka 13 Pasal 13 Angka 14 Pasal 14 Angka 15 Pasal 16 Angka 16 Pasal 17 Angka 17 Pasal 19
25 Angka 18 Pasal 22 Angka 19 Pasal 23 Angka 20 Pasal 25 Angka 21 Pasal 26 Angka 22 Pasal 29 Angka 23 Pasal 31 Angka 24 Pasal 34 Angka 25 Pasal 35 Angka 26 Pasal 37 Angka 27 Pasal 41 Angka 28 Pasal 47 Angka 29 Pasal 49 Angka 30 Pasal 53
26 Angka 31 Bagian Kesepuluh Angka 32 Pasal 58 Angka 33 Pasal 59 Angka 34 Pasal 60 Angka 35 Pasal 61 Angka 36 Pasal 63 Angka 37 Pasal 65 Angka 38 BAB V Angka 39 Pasal 68 Angka 40 Pasal 69 Angka 41 Pasal 70 Angka 42 Pasal 72 Angka 43 Pasal 73
27 Angka 44 Pasal 76 Pasal II TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 24
28 LAMPIRAN QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS KABUPATEN ACEH TIMUR MENJADI SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN ACEH TIMUR INSPEKTUR KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN PERENCANAAN, EVALUASI DAN PELAPORAN INSPEKTUR PEMBANTU BIDANG PEMERINTAHAN INSPEKTUR PEMBANTU BIDANG PEMERINTAHAN MUKIM, GAMPONG DAN KEMASYARAKATAN INSPEKTUR PEMBANTU BIDANG KEUANGAN DAN ASET INSPEKTUR PEMBANTU BIDANG PEMBANGUNAN BUPATI ACEH TIMUR, MUSLIM HASBALLAH
29 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN ACEH TIMUR KEPALA BADAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN PERENCANAAN, EVALUASI DAN PELAPORAN BIDANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN BIDANG MUTASI PEGAWAI BIDANG KESEJAHTERAAN DAN KEDUDUKAN HUKUM BIDANG INFORMASI KEPEGAWAIAN BIDANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENJENJANGAN BIDANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS FUNGSIONAL SUBBIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA KEPEGAWAIAN SUBBIDANG KEPANGKATAN DAN JABATAN SUBBIDANG ADMINISTRASI DAN KESEJAHTERAAN SUBBIDANG SISTEM INFORMASI DAN PENGOLAHAN DATA SUBBIDANG DIKLAT PERJENJANGAN UMUM SUBBIDANG DIKLAT TEKNIS SUBBIDANG FORMASI DAN REKRUITMEN SUBBIDANG PENGGAJIAN DAN PENSIUN SUBBIDANG KEDUDUKAN HUKUM SUB BIDANG EVALUASI KINERJA SUBBIDANG DIKLAT PERJENJANGAN STRUKTURAL SU BIDANG DIKLAT FUNGSIONAL BUPATI ACEH TIMUR, MUSLIM HASBALLAH
30 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATAKERJA RUMAH SAKIT REHABILITASI MEDIK KABUPATEN ACEH TIMUR DIREKTUR SUBBAGIAN TATA USAHA SEKSI PELAYANAN SEKSI KEPERAWATAN SEKSI PENUNJANG MEDIS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BUPATI ACEH TIMUR, MUSLIM HASBALLAH
QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG
QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS KABUPATEN ACEH TIMUR MENJADI
Lebih terperinciRANCANGAN QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR TAHUN 2013 TENTANG
RANCANGAN QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS KABUPATEN ACEH
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG
1 QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS KABUPATEN ACEH TIMUR
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS KABUPATEN ACEH TIMUR BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS KABUPATEN ACEH TIMUR BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH TIMUR,
Lebih terperinciRANCANGAN QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BIREUEN
RANCANGAN QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BIREUEN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA
QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA ESA BUPATI ACEH
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DALAM KABUPATEN ACEH TIMUR BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DALAM KABUPATEN ACEH TIMUR BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH TIMUR,
Lebih terperinciSUB BAGIAN UMUM INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH II INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH IV SEKSI PENGAWAS PEMERINTAH BIDANG PEMBANGUNAN SEKSI
TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN ACEH TIMUR. INSPEKTUR LAMPIRAN I QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH I INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH II INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH III INSPEKTUR PEMBANTU
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG
LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 6 Tahun 2008 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciBUPATI GAYO LUES QANUN KABUPATEN GAYO LUES NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN GAYO LUES
BUPATI GAYO LUES QANUN KABUPATEN GAYO LUES NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN GAYO LUES DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI GAYO LUES, Menimbang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH, SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN KANTOR PELAYANAN PERIZINAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH
1 QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI
Lebih terperinciQANUN KOTA SABANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA SABANG
LEMBARAN DAERAH KOTA SABANG TAHUN 2008 Nomor 5 QANUN KOTA SABANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA SABANG BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG
QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KABUPATEN DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KABUPATEN ACEH TIMUR BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN PESAWARAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN PESAWARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESAWARAN, Menimbang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BUNGO
PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUNGO NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BUNGO, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH, INSPEKTORAT,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH, INSPEKTORAT, SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN LEMBAGA LAIN KABUPATEN BREBES DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH, INSPEKTORAT, SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN LEMBAGA LAIN KABUPATEN BREBES DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciSEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No. 78 Telepon (0421) Fax. (0421) 24330
SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No. 78 Telepon (0421) 21157 21003 21125 21090 21001 21000 Fax. (0421) 24330 Kode Pos 91122 PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, INSPEKTORAT, DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE
- 1 - PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, LEMBAGA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD 39 2008 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH DAN INSPEKTORAT KABUPATEN GARUT DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, INSPEKTORAT DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA KUPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG
PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LAHAT
PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH DALAM KABUPATEN LAHAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA BENGKULU
PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA BENGKULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU, Menimbang : a. bahwa dengan
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH
QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2009 TENTANG
PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2009 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL PADA PEMERINTAH KECAMATAN DALAM KABUPATEN ACEH TIMUR DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA
Lebih terperinciGUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 139 TAHUN 2016 TENTANG
1 GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 139 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN WILAYATUL HISBAH ACEH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG POLA ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BREBES
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG POLA ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BREBES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang : a. bahwa dengan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 19 TAHUN 2008 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARO
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 19 TAHUN 2008 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciUndang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan U
- 1 - PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG
PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA
Lebih terperinciSALINAN NOMOR 14 TENTANG. ketentuan Peraturan. daerah
BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASII DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH DENGAN
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN
QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 03 Tahun : 2008 Seri : D
c. bahwa atas dasar pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pembentukan, Susunan, Kedudukan, dan Tugas Lembaga Teknis Daerah; LEMBARAN DAERAH
Lebih terperinciWALIKOTA BANDA ACEH PROVINSI ACEH QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN WALIKOTA BANDA ACEH PROVINSI ACEH QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG
PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA PANGKALPINANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN POSO
1 PEMERINTAH KABUPATEN POSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POSO NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI POSO, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN POSO
PEMERINTAH KABUPATEN POSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POSO NOMOR : 4 TAHUN 2008 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT LEMBAGA KEISTIMEWAAN ACEH TIMUR
QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT LEMBAGA KEISTIMEWAAN ACEH TIMUR BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR : 08 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR : 08 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKULU SELATAN,
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG
1 QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN ACEH
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN BUPATI BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA
Lebih terperinciKABUPATEN ACEH UTARA QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR TAHUN 2010 TENTANG
KABUPATEN ACEH UTARA QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN PEMALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH
Lebih terperinciBUPATI KEPULAUAN ANAMBAS
BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP
PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMENEP NOMOR : 17 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMENEP Menimbang Mengingat
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG
NOMOR 5 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2008 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGGAI NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANGGAI
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGGAI NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANGGAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGGAI, Menimbang : a.
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N
PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon 41928 K I S A R A N 2 1 2 1 6 NOMOR 9 TAHUN 2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN NOMOR
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2008 NOMOR 14
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2008 NOMOR 14 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 04 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 04 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BAPPEDA DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA DUMAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA DUMAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : WALIKOTA DUMAI, a. Bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2008 NOMOR : 7
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2008 NOMOR : 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH, SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN KANTOR PELAYANAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO
PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH, SATUAN POLISI PAMONG PRAJA, DAN KANTOR PELAYANAN PERIZINAN
Lebih terperinciBUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 53 TAHUN 2009 TENTANG
BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 53 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) LOKA LATIHAN KERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH PADA
Lebih terperinciQANUN KOTA SABANG NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA KECAMATAN DALAM KOTA SABANG
LEMBARAN DAERAH KOTA SABANG TAHUN 2008 Nomor 6 QANUN KOTA SABANG NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA KECAMATAN DALAM KOTA SABANG BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN PIDIE JAYA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA KECAMATAN DALAM KABUPATEN PIDIE JAYA
QANUN KABUPATEN PIDIE JAYA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA KECAMATAN DALAM KABUPATEN PIDIE JAYA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI PIDIE JAYA,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 30 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 30 TAHUN 2008
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 30 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH DAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 17 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 17 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA SOLOK DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN PIDIE JAYA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA KECAMATAN DALAM KABUPATEN PIDIE JAYA
QANUN KABUPATEN PIDIE JAYA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA KECAMATAN DALAM KABUPATEN PIDIE JAYA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI PIDIE JAYA,
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG
PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH, BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN SATUAN POLISI
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG
QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH
Lebih terperinciBUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARIMUN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARIMUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARIMUN, Menimbang : a.
Lebih terperinciBUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 55 TAHUN 2008 TENTANG
DRAFT PER TGL 15 OKT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 55 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT BUPATI
Lebih terperinciBUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASER NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, INSPEKTORAT DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA DUMAI
PEMERINTAH KOTA DUMAI NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : : WALIKOTA DUMAI, a. Bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN LEMBAGA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD 41 2008 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 9 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA TEKNIS DAERAH DAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN INDRAMAYU
PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 9 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA TEKNIS DAERAH DAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN INDRAMAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU Menimbang :
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2008 SERI D.2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG POLA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 11 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 11 TAHUN 2008
LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 11 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH, KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN SATUAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO
PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang
Lebih terperinciLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, INSPEKTORAT DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI DENGAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN, KEDUDUKAN,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LINGGA
1 1 PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciSALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM
Lebih terperinciBUPATI SIMEULUE PEMERINTAH ACEH QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI SIMEULUE PEMERINTAH ACEH QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BAPPEDA, PENANAMAN MODAL DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH BAGIAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH DAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA PEKALONGAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN NOMOR 35 TAHUN 2011 SERI D NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN NOMOR 35 TAHUN 2011 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG
SALINAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Lebih terperinciBUPATI ACEH UTARA PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 33 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DALAM KABUPATEN ACEH UTARA
BUPATI ACEH UTARA PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 33 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DALAM KABUPATEN ACEH UTARA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH
Lebih terperinciRANCANGAN QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG
RANCANGAN QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PEWAKILAN RAKYAT KABUPATEN BIREUEN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA MADIUN
PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciMEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1
BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN WILAYATUL HISBAH KABUPATEN ACEH
Lebih terperinci-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT ACEH
-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH, Menimbang
Lebih terperinci