BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pondok Pesantren (Ponpes) adalah salah satu lembaga pendidikan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pondok Pesantren (Ponpes) adalah salah satu lembaga pendidikan"

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pondok Pesantren (Ponpes) adalah salah satu lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia, keberadaan dan perannya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa telah diakui oleh masyarakat. Dalam perkembangannya, Pondok Pesantren berfungsi sebagai pusat bimbingan dan pengajaran ilmuilmu agama Islam yang telah banyak melahirkan ulama, tokoh masyarakat dan mubaligh. Seiring dengan laju pembangunan dan tuntutan zaman serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Ponpes telah melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan peran dan sekaligus memberdayakan potensinya bagi kemaslahatan lingkungannya. Marwan Saridjo, seorang pemerhati pesantren menyebutkan, dalam sejarah pertumbuhan Pondok Pesantren telah mengalami lima fase perkembangan terutama ditinjau dari bangunan fisiknya yaitu pertama, Pondok Pesantren yang hanya terdiri dari masjid dan rumah kiai. Pondok Pesantren seperti ini masih bersifat sederhana sekali, di mana kiai masih mempergunakannya untuk tempat mengajar, kemudian santri hanya datang dari daerah sekitar pesantren itu sendiri. Kedua, Pondok Pesantren selain masjid dan rumah kiai, juga telah memiliki pondok atau asrama tempat menginap para santri yang datang dari daerah-daerah yang 1

2 2 jauh. Ketiga, Pondok Pesantren yang disamping memiliki kedua pola tersebut di atas dengan sistem weton dan sorogan, juga telah menyelenggarakan sistem pendidikan formal seperti madrasah. Keempat, Pondok Pesantren yang selain memiliki komponen-komponen fisik (seperti masjid dan asrama), pesantren juga memiliki sarana sebagai suatu tempat pendidikan keterampilan seperti peternakan, pertukangan, sawah/ladang, koperasi dan sebagainya, koperasi merupakan salah satu dari tanda perkembangan sebuah pesantren. Kelima, Pondok Pesantren yang memiliki pola keempat tersebut, ataupun dengan bangunan-bangunan seperti perpustakaan, dapur umum, ruang makan, kantor administrasi, toko, dan lain sebagainya. 1 Keberadaan gerakan koperasi di kalangan pesantren sebenarnya bukanlah cerita baru, sebab pendiri koperasi pertama di bumi nusantara adalah Patih Wiriatmadja, seorang muslim yang sadar dan menggunakan dana masjid untuk menggerakan usaha simpan pinjam dalam menolong jama ah yang membutuhkan dana. Tumbuhnya gerakan koperasi di kalangan santri merupakan salah satu bentuk perwujudan dari konsep ta awun (saling menolong), ukhuwwah (persaudaraan), tholabul ilmi (menuntut ilmu) dan berbagai aspek ajaran Islam lainnya. 2 1 Marwan Saridjo, et.al., Sejarah Pondok Pesantren di Indonesia, (Jakarta: Dharma Bhakti, 1979), Azyumardi Azra, Pesantren, Kontinuitas dan Perubahan, dalam Bilik-bilik Pesantren : Sebuah Potret Perjalanan, (Jakarta: Paramadina, 1997), 1.

3 3 Koperasi adalah suatu bentuk kerjasama dalam lapangan perekonomian. Kerjasama ini diadakan oleh orang-orang yang memiliki kesamaan jenis kebutuhan hidup mereka. Orang-orang ini bersama-sama mengusahakan kebutuhan sehari-hari yang mereka butuhkan. Untuk mencapai tujuan itu diperlukan kerjasama yang akan berlangsung terus, oleh sebab itu, dibentuklah suatu perkumpulan sebagai bentuk kerjasama itu. 3 Bentuk kerjasama tersebut mewujudkan pembangunan nasional yang dilakukan oleh bangsa Indonesia itu sendiri. Pembangunan tersebut merupakan bentuk pembangunan manusia seutuhnya yang dilakukan bersama-sama dengan tujuan untuk mewujudkan Undang-Undang Dasar Pemerintah secara tegas menetapkan bahwa dalam rangka pembangunan nasional dewasa ini, koperasi harus menjadi tulang punggung dan wadah bagi perekonomian rakyat. Kebijaksanaan pemerintah tersebut sesuai dengan isi Pasal 33 ayat 1 UUD 1945 yang menyatakan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Di dalam Penjelasan UUD 1945 tersebut diungkapkan bahwa membangun usaha yang sesuai adalah koperasi. 4 Oleh karena itu, peran koperasi menjadi penting berkaitan dengan pelaksanaan tujuan di atas. Koperasi harus tampil sebagai organisasi yang dapat mengumpulkan dan membentuk kekuatan ekonomi bersama-sama agar 3 Pandji Anoraga dan Ninik Widiyanti, Dinamika Koperasi, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2007), 1. 4 Ibid., 9.

4 4 dapat meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat sekitar pada umumnya. Ninik Widiyanti berpendapat bahwa koperasi bersifat terbuka untuk umum. Setiap orang tanpa memandang golongan, aliran, kepercayaan atau agama orang itu, dapat diterima sebagai anggota koperasi. Koperasi memang merupakan salah satu wadah persatuan orang-orang yang miskin dan lemah ekonominya, untuk bekerjasama memperbaiki nasib dan meningkatkan taraf hidup mereka. 5 Pernyataan ini sesuai dengan asas usaha Koperasi Pondok Pesantren yang notabenenya koperasi yang berlandaskan syari ah Islam yakni, berdasarkan konsep gotong royong dan tidak dimonopoli oleh salah satu orang pemilik modal. Begitu pula dalam hal keuntungan yang diperoleh maupun kerugian yang diderita harus dibagi secara sama rata dan proporsional. Asas tersebut telah sesuai dengan firman Allah SWT dalam al- Qur an Surat Al-maidah ayat 2 : Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada 5 Ninik Widiyanti, Koperasi dan Perekonomian Indonesia, (Jakarta: Bina Aksara, 1989), 4.

5 5 Allah, sungguh, Allah sangat berat siksa-nya. (QS. Al-maidah: 2). 6 Berdasarkan pada ayat al-qur an di atas kiranya dapat dipahami bahwa tolong-menolong dalam kebajikan dan dalam ketakwaan dianjurkan oleh Allah. Koperasi merupakan tolong-menolong, kerjasama, dan saling menutupi kebutuhan. Menutupi kebutuhan dan tolong-menolong dalam kebajikan adalah salah satu wasilah untuk mencapai ketakwaan yang sempurna. Penelitian akan keberadaan pesantren baik sebagai wadah pelatihan skill maupun sebagai unit bisnis dalam sebuah lembaga pendidikan, menjadi suatu keniscayaan. Catatan positif tentang koperasi adalah jumlah kelahiran koperasi baru yang terus bertambah. Namun demikian, fenomena ini justru diiringi penambahan yang lebih besar jumlah koperasi yang tidak aktif, termasuk di antaranya mati atau tidak berjalan lagi. Permasalahan klasik yang sering dihadapi koperasi adalah masalah organisasi dan manajerial, permodalan, dan rendahnya kualitas sumber daya manusia yang mengelola. 7 Oleh karena itu, Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) harus memiliki nilai tambah. Strategi yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan inovasi terhadap usahanya. Inovasi terhadap produk atau jasa yang dihasilkan, 6 Departemen Agama Republik Indonesia, al-qur an dan Terjemahnya, (Bandung:Diponegoro 2005), Didane, Strategi Pengembangan Kualitas Koperasi Berbasis Nilai Tambah, diakses pada 24 April 2015.

6 6 sehingga yang ditawarkan oleh Koperasi Pondok Pesantren adalah sesuatu yang khas dan unik untuk memperbanyak peluang usaha lainnya. Bila suatu koperasi mempunyai keunggulan dalam menawarkan produk kepada anggotanya dibanding dengan nonkoperasi, maka dengan sendirinya anggota akan bertransaksi lewat koperasi. Demikian halnya dengan Koperasi Pondok Pesantren, jika Koperasi Pondok Pesantren mempunyai keunggulan dalam menawarkan alternatif investasi kepada investor, maka investor akan menanamkan dananya kepada Koperasi Pondok Pesantren. Oleh karena itu, strategi dalam pengelolaan Koperasi Pondok Pesantren sangatlah dibutuhkan dalam hal ini. Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik terdiri dari Pondok Pesantren Putra dan Pondok Pesantren Putri. Pondok Pesantren Modern Al- Azhar Putra berlokasi di Jalan Syaikh Al-Ayyuby Nomor.10 Dusun Kecipik Desa Boteng Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik, sedangkan Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Putri berlokasi di Jalan PJKA Nomor.09 Desa Suci Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Pondok Pesantren Modern Al- Azhar Gresik adalah lembaga pendidikan Islam Internasional swasta yang didirikan oleh Jama ah Majelis Ta lim Nurul Izzah yang dipimpin oleh KH.Imam Bukhori Al-Habsy Al-Ayyuby, selaku pemangku dan pimpinan Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik. Pondok Pesantren Modern Al- Azhar Gresik berdiri pada tanggal 01 Agustus 2011 M, bertepatan tanggal 1

7 7 Romadhon 1432 H, yang menempati area tanah wakaf seluas 562 m 2, dengan bangunan yang terdiri dari 7 lantai, dan masing-masing blok terdapat ruang kelas, asrama santri, dapur, koperasi, dan lain-lain. Meskipun menurut usia Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik terbilang muda, akan tetapi terus berusaha untuk meningkatkan perkembangan di segala bidang. Awal mula kegiatan pendidikan yang dilakukan di Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik adalah kegiatan pengajian rutin Jama ah Majelis Ta lim Nurul Izzah, kemudian Pondok Pesantren Modern Al-Azhar ini mengembangkan metode tercepat menghafal al-qur an 30 Juz dalam waktu 40 hari, yang saat ini program tersebut sedang diikuti oleh 250 orang santri dan telah mewisuda 22 santri pada angkatan pertamanya, 8 serta mewisuda 155 santri hafidzul Qur an di angkatan keduanya pada tanggal 18 Juli Seiring dengan perkembangan zaman yang penuh dengan kompetisi, para santri tidak hanya dibekali dengan pengetahuan religi saja, namun, mereka juga dibekali dengan keahlian berwirausaha. Bidang kewirausahaan santri Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik telah terbina sejak beberapa tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 1 Oktober 2012, di mana Pondok 8 Chusnul Cahyadi, Tingkatkan Memori Santri secara Ilmiah dan Nonilmiah, diakses pada 06 Mei 2016.

8 8 Pesantren Modern Al-Azhar Gresik berhasil mendirikan sebuah Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) dengan nama Koperasi PPM Al-Azhar Gresik. Pada tahun 2008, Kabupaten Gresik merupakan penerima Piagam Penghargaan sebagai Penggerak Koperasi dengan Klasifikasi A atau sangat baik dari Menteri Koperasi Surya Dharma Ali yang diserahkan melalui Gubernur Jawa Timur. Kepala Kantor Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Gresik, Budy Agustomo menjelaskan, Kabupaten Gresik menerima Piagam Penghargaan Koperasi karena berhasil menghidupkan koperasi, khususnya dalam penguatan modal, itu terlihat dari pesatnya perkembangan Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren), 9 dan perkembangan Kopontren ini terjadi juga pada Koperasi Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik yang pada mulanya bermodalkan sangat minim, namun saat ini, telah berkembang pesat dan telah mampu melebarkan sayapnya. Hal ini dapat dilihat dari didirikannya Koperasi PPM Al-Azhar Gresik II di daerah Suci-Manyar-Gresik, di mana koperasi ini tidak hanya menyediakan kebutuhan santri saja, melainkan juga menyediakan kebutuhan untuk masyarakat luar Pondok Pesantren, mulai dari kebutuhan sehari-hari, perabotan rumah tangga, hingga bahan-bahan bangunan. Koperasi Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik adalah suatu organisasi masyarakat (santri beserta pengelola pesantren) yang sekaligus berfungsi sebagai sarana melatih keterampilan para santri dalam 9 Adi Sucipto, Gresik Terima Dua Penghargaan Nasional, diakses pada 25 April 2015.

9 9 berwirausaha, yang kemudian disambung dengan usaha-usaha lain yang dapat memenuhi kebutuhan warga Pondok Pesantren maupun diluar Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik. Dengan didirikannya koperasi tersebut, masyarakat Pondok Pesantren tidak perlu lagi belanja ke tempat lain, karena semua kebutuhan sudah tersedia di Koperasi Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik. Koperasi Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik sangatlah diminati oleh anggota dan masyarakat, karena memiliki bermacam-macam unit usaha dan produk yang berbeda dengan koperasi lain, serta dalam transaksinya, Koperasi Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik menggunakan manajemen syar i yang menarik dan belum pernah diterapkan pada koperasi lain, yakni dengan menggunakan prinsip shodaqoh. Keberadaan Koperasi Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik ini membawa dampak signifikan terhadap perkembangan financial pesantren, yakni dengan berkembangnya pesantren dibidang fisik maupun non fisik. Perkembangan Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik dalam bidang fisik ini adalah bangunan pesantren yang awalnya hanya berlantai satu, sekarang sudah berkembang hingga tujuh lantai, perkembangan fisik lain berupa penambahan fasilitas sarana dan prasarana pembelajaran Pondok Pesantren seperti komputer untuk latihan santri, jaringan pesawat telepon untuk media komunikasi dari lantai satu hingga lantai tujuh, microphone untuk setiap lantainya, dan lain-lain, sehingga

10 10 dengan berkembangnya fasilitas pembelajaran tersebut, memacu juga perkembangan pesantren dibidang non fisik. Dengan demikian, Koperasi Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik mempunyai andil besar dalam membantu pengembangan financial pesantren, baik dibidang fisik maupun non fisik, terutama dibidang pembangunan Pondok Pesantren. Oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk meneliti dan mengkaji lebih lanjut mengenai strategi manajemen koperasi dalam upaya pengembangan financial di lingkungan Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik. B. Identifikasi dan Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan berbagai masalah, seperti : 1. Keberadaan Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) yang menjadi salah satu dari tanda perkembangan sebuah pesantren. 2. Peran gerakan koperasi dikalangan santri dalam mewujudkan aspek ajaran Islam. 3. Ketetapan pemerintah menjadikan koperasi sebagai tulang punggung dan wadah bagi perekonomian rakyat. 4. Konsep Koperasi Pondok Pesantren sebagai koperasi yang berlandaskan syari ah Islam. 5. Jumlah kelahiran Kopontren baru yang terus bertambah, namun justru diiringi juga penambahan jumlah Kopontren yang tidak aktif.

11 11 6. Strategi manajemen Kopontren dalam upaya pengembangan financial Pondok Pesantren. 7. Kontribusi Kopontren terhadap pengembangan pesantren dibidang fisik maupun non fisik. Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka perlu adanya pembatasan masalah, sehingga penelitian tidak terlalu meluas dan dapat terarah. Untuk itu penulis akan membatasi masalah yakni hanya akan menjawab permasalahan pada nomor enam dan tujuh, yaitu fokus pada masalah strategi manajemen Koperasi Pondok Pesantren dalam upaya pengembangan financial pesantren. C. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah pokok dalam penelitian ini, yaitu : 1. Bagaimana strategi manajemen Koperasi Pondok Pesantren Modern Al- Azhar Gresik? 2. Bagaimana upaya koperasi sebagai unit bisnis dalam pengembangan financial Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik? 3. Apa saja faktor penghambat dan pendorong dalam pengembangan Koperasi Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik?

12 12 D. Kajian Pustaka (Review Kajian Terdahulu) Review kajian terdahulu diperlukan untuk menghindari penelitian terhadap objek yang sama atau pengulangan terhadap suatu penelitian yang sama, serta menghindari anggapan plagiasi terhadap karya tertentu. Dari penelitian terdahulu ditemukan hasil penelitian sebagai berikut, di mana masing-masing peneliti mempunyai sudut pandang yang berbeda dalam penelitian mereka. 1. Strategi Pusat Koperasi Syariah dalam Upaya Pengembangan Koperasi Primer Syariah (Studi pada Pusat Koperasi Syariah Sakinah Cianjur Jawa Barat). 10 Pada skripsi ini dibahas mengenai peran dan upaya Pusat Koperasi Syariah Sakinah dalam pengembangan koperasi-koperasi syariah sebagai mitranya untuk mengahadapi persaingan dengan koperasi simpan pinjam yang tidak menjadi mitra Puskopsyah. Berbeda dengan skripsi di atas, pada skripsi ini penulis membahas kinerja Koperasi Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik dari sisi strategi, program dalam mengembangkan financial pada Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik. 10 Najibul Milah, Strategi Pusat Koperasi Syariah dalam Upaya Pengembangan Koperasi Primer Syariah (Skripsi-- Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008).

13 13 2. Strategi Pengelolaan Usaha Koperasi Pondok Pesantren Mambaus Sholihin Desa Suci Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. 11 Pada skripsi ini dibahas mengenai bagaimana strategi pengelolaan usaha dari segi pemasaran produknya yang diterapkan di Koperasi Pondok Pesantren Mambaus Sholihin Suci Gresik, dan hubungan dengan judul skripsi ini adalah peneliti mencoba untuk mengembangkan dan melanjutkan penelitian tentang strategi pengelolaan dalam upaya pengembangan financial di Koperasi Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik. E. Tujuan Penelitian Memperhatikan latar belakang dan perumusan masalah maka tujuan penelitian ini sebagai berikut : 1. Mengetahui strategi manajemen yang dilakukan Koperasi Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik. 2. Mengetahui upaya koperasi sebagai unit bisnis dalam pengembangkan financial Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik. 3. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan Koperasi Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik. 11 Eva Nur Fatimatuz Zahroh, Strategi Pengelolaan Usaha Koperasi Pondok Pesantren Mambaus Sholihin Desa Suci Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik (Skripsi-- Progam Studi Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah, UIN Sunan Ampel Surabaya, 2006).

14 14 F. Kegunaan Hasil Penelitian Kegunaan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Secara teoretis, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan bacaan atau referensi bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, dan bagi jurusan Ekonomi Syari ah pada umumnya, khusunya pada grand teori Manajemen Strategi, serta sebagai pertimbangan bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang dilakukan mahasiswa Ekonomi Syari ah, hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai perbandingan yang diterapkan secara nyata. 2. Secara Praktis, memberikan informasi kepada masyarakat khususnya pengusaha kecil dan menengah maupun pelaku Ekonomi Syari ah mengenai keunggulan Koperasi Pondok Pesantren sebagai lembaga keuangan mikro dengan harapan praktek Ekonomi Syari ah akan menjadi kuat dan menguasai perekonomian umat. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan referensi bagi Koperasi Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik khususnya dalam strategi pengelolaan, sehingga dapat lebih berkembang dan lebih baik, penelitian ini juga bermanfaat bagi Koperasi Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik dalam meningkatkan minat anggotanya untuk lebih giat dan aktif dalam keanggotaan koperasi demi tercapainya tujuan koperasi bersama.

15 15 G. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan penjelasan tentang makna operasional yang ada dalam judul penelitian ini, yang nantinya akan dijadikan sebagai landasan pada pembahasan selanjutnya. Pemilihan definisi operasional yang tepat mempunyai perspektif yang baik untuk mencapai kesuksesan penelitian dan agar peneliti tidak multi tafsir terhadap permasalahan-permasalahan yang akan diteliti. 1. Strategi Manajemen Strategi menurut bahasa adalah untuk mencapai suatu maksud. 12 Strategi yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan proses atau perencanaan dari Koperasi Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik untuk menentukan tujuan dalam memenuhi misinya, yakni sebagai koperasi berlandaskan syariah yang berbeda dengan koperasi lainnya. Manajemen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembimbingan dan pemberian fasilitas terhadap anggota Koperasi Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik untuk mencapai tujuan dari strategi yang dikehendaki. Jadi yang dimaksud strategi manajemen dalam penelitian ini adalah gambaran strategi keseluruhan dari Koperasi Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik yang diterapkan dalam empat fungsi meliputi 12 Poerwo Darminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1993), 965.

16 16 planning (perencanaan), controlling (pengawasan), actuating (perintah), dan organizing (pengorganisasian). 2. Koperasi Koperasi Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik merupakan jenis koperasi produksi dan distribusi. Koperasi PPM Al-Azhar Gresik ini merupakan koperasi produksi karena memiliki produksi air mineral berkhasiat Al-Azhar sebagai unit usaha utamanya. Di samping memiliki produksi sendiri, Koperasi PPM Al-Azhar Gresik ini juga mendistribusikan produk-produk anggota dan masyarakat, sehingga tergolong juga sebagai koperasi distribusi. 3. Financial Financial yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keuangan pesantren, yakni meliputi perputaran dan pengelolaan uang dari pihak Kopontren kepada pihak Pondok Pesantren. Hal tersebut dilakukan dengan mengelola, meningkatkan, dan mengalokasikan keuangan Koperasi Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik untuk perkembangan pesantren baik dibidang fisik maupun non fisik. H. Metode Penelitian Penulisan penelitian ini penulis akan menggunakan suatu metode guna memperoleh data-data tertentu sebagai suatu cara pendekatan ilmiah agar diperoleh suatu hasil yang baik, sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

17 17 Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, hal ini sesuai dengan tujuan penelitian yang berusaha mengetahui strategi pengelolaan Koperasi Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik. Definisi penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut pendekatan ini, penelitian diarahkan pada latar dan individu tersebut secara (holistic) utuh. Tetapi, perilaku memandangnya sebagai bagian dari keutuhan. 13 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis (deskriptif) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian yang diakumulasikan data dasar dalam cara deskriptif. 14 Atau data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif yang dijadikan kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Laporan hasil penelitian ini akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran Koperasi Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik. Oleh karena itu, peneliti mengunakan pendekatan penelitian kualitatif dari jenis deskriptif untuk memberikan gambaran yang utuh, yaitu tentang bagaimana strategi pengelolaan Koperasi Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik dalam upaya pengembangan financial pesantren. 13 Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosadakarya, Cet-XIII, 2002), Sumadi Surya Brata, Metode Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998), 19.

18 18 1. Data yang dikumpulkan Dalam penelitian ini, data yang dibutuhkan oleh peneliti adalah data yang berkaitan dengan sejarah dan latar belakang berdirinya Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik, program kerja koperasinya, struktur organisasi, unit-unit usaha Koperasi PPM Al-Azhar Gresik, serta strategi manajemen yang digunakan Koporasi PPM Al-Azhar Gresik. Data-data di atas peneliti dapatkan dari sumber data yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 2. Sumber Data Sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh. 15 Menurut Lofland, sumber data utama penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lainlain. 16 Adapun sumber data yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data adalah : a) Sumber data primer, yaitu sumber data yang diperoleh dari informan, yaitu orang orang yang dapat memberikan informasi tentang segala hal mengenai penelitian di Koperasi Pondok Pesantren Al-Azhar Gresik. Adapun sumber data tersebut terdiri dari: pertama, sumber data berupa orang (person), yaitu Kiai Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik dan Ketua Koperasi dan Pengurus Koperasi Pondok Pesantren 15 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1998), Lex J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 122.

19 19 Modern Al-Azhar Gresik serta beberapa santri selaku anggota dari koperasi. Kedua, sumber data berupa tempat (place) misalnya sarana prasarana koperasi, aktivitas dan kinerja pengurus dan anggota serta keadaan lokasi penelitian. Dan yang ketiga, sumber data berupa simbol (paper), yaitu dokumen-dokumen koperasi seperti program kerja dan perjalanan koperasi, struktur koperasi, jadwal kegiatan belajar mengajar, dan pembagian tugas mengajar guru dan beberapa catatan lainnya. b) Sumber data skunder, yaitu sumber data yang diperoleh dari dokumen, baik internet, televisi, makalah-makalah, koran, majalah dan lain sebagainnya yang berkaitan dengan masalah-masalah yang dibahas dalam penelitian. 3. Subjek Penelitian Informan dalam penelitian ini adalah Kiai Pondok Pesantren Moderen Al-Azhar Gresik sebagai pengasuh sekaligus pendiri dari Pondok Pesantren, kemudian ketua koperasi, pengurus serta anggota dari Koperasi Pondok Pesantren Moderen Al-Azhar Gresik. 4. Teknik Pengumpulan Data Data adalah segala keterangan (informasi) mengenai segala hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian. 17 Sedangkan pengumpulan data adalah prosedur sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan, 17 Tatang M.Arifin, Menyusun Rencana Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995), 130.

20 20 sehingga selalu ada hubungan antara metode pengumpulan data dengan masalah penelitian. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : a. Interview (wawancara) Interview adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). 18 Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keteranganketerangan. 19 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deep interview (wawancara mendalam) dengan pendekatan yang menggunakan petunjuk umum wawancara. Jenis wawancara ini mengharuskan pewawancara membuat kerangka dan garis besar pokok-pokok yang dirumuskan tidak perlu ditanyakan secara berurutan. Demikian pula penggunaan dan pemilihan kata-kata untuk wawancara dalam hal tertentu tidak perlu dilakukan sebelumnya. 18 Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998), Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), 70.

21 21 Petunjuk wawancara hanyalah berisi petunjuk secara garis besar tentang proses dan isi wawancara untuk menjaga agar pokok-pokok yang direncanakan dapat seluruhnya tercakup. Petunjuk ini mendasarkan diri atas anggapan bahwa ada jawaban yang secara umum akan sama diberikan oleh para responden, tetapi yang jelas tidak ada perangkat pertanyaan baku yang disiapkan terlebih dahulu. Pelaksanaan wawancara dan pengurutan pertanyaan disesuaikan dengan keadaan responden dalam konteks wawancara sebenarnya. 20 Metode ini penulis gunakan untuk mencari informasi tentang gambaran singkat sejarah berdirinya Pondok Pesantren Modern Al- Azhar Gresik dan Koperasi Pesantrennya, strategi manajemen Kopontren, serta faktor pendukung dan penghambat kinerja Koperasi Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik. b. Observasi Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan suatu objek dengan sistematika fenomena yang ada. 21 Observasi yaitu cara pengumpulan data melalui proses pencatatan perilaku subjek (orang), 20 Lex J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Sukandarrumidi, Metode Penelitian; Petunjuk Praktis untuk Penelitian Pemula, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2004), 69.

22 22 objek (benda), atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti. 22 Peneliti menggunakan metode observasi agar dapat melihat secara langsung kondisi Koperasi Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik, yaitu keadaan atau suasana Koperasi Pesantren, unit usaha Koperasi Pesantren, barang-barang yang tersedia untuk kebutuhan santri dan anggota, serta keadaan sarana dan prasarana Koperasi Pondok Pesantren Moderen Al-Azhar Gresik. c. Dokumentasi Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori dalil atau hukum-hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. 23 Menurut Irawan studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang ditujukan kepada subjek penelitian. 24 Data-data yang dikumpulkan dengan teknik dokumentasi cenderung merupakan data sekunder, sedangkan data yang dikumpulkan dengan teknik observasi dan wawancara cenderung 22 Anwar Sanusi, Metode Penelitian Praktis untuk Ilmu Sosial dan Ekonomi, (Malang: Buntara Media, 2003), Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Asdi Mahasatya, 2003), Sukandarrumidi, Metode Penelitian, 100.

23 23 merupakan data primer atau data yang langsung didapat dari pihak pertama. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan sejarah berdirinya Koperasi Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik, struktur kepengurusan Koperasi Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik, visi dan misi, program kerja Koperasi Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik, sarana dan prasarana, keadaan dan jumlah pengurus serta anggota. 5. Teknik Pengolaan Data (Uji Validitas) Uji Validitas merupakan pembuktian bahwa apa yang telah dialami oleh peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada. Untuk mengetahui keabsahan data peneliti menggunakan beberapa teknik, antara lain: a. Triangulasi Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi Sumber : Peneliti mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber terhadap subjek penelitian, kemudian data dari ketiga sumber itu dideskripsikan, dikategorikan mana yang sama, berbeda dan mana yang spesifik dari data tersebut.

24 24 Peneliti dalam hal ini membandingkan pendapat informan yang satu dengan yang lainnya agar keabsahan data tersebut benar-benar terjamin. Triangulasi Teknik : Peneliti mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data yang diperoleh melalui wawancara dicek dengan observasi atau dokumentasi, ketika terjadi perbedaan data diantara sudut pandang tersebut, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan untuk memastikan data mana yang dianggap benar. Hasil wawancara dengan pimpinan Koperasi Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik tersebut, peneliti kemudian mencocokkan dengan hasil wawancara pengurus serta anggota Koperasi Pesantren, dalam penelitian ini juga tidak hanya cukup mengandalkan data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan, melainkan sumber dari luar yang berupa buku, dokumen, dan lainnya untuk membandingkan dan melengkapi data yang dibutuhkan.

25 25 b. Kecukupan Referensial Konsep kecukupan referensial ini mula-mula diusulkan oleh Eisner sebagai alat untuk menampung dan menyesuaikan dengan kritik tertulis untuk keperluan evaluasi. 25 Peneliti dalam hal ini menggunakan tape-recorder sebagai alat perekam yang dapat dimanfaatkan untuk membandingkan hasil yang diperoleh dengan kritik yang telah terkumpul. Jadi, bahan-bahan yang tercatat atau terekam dapat digunakan sebagai patokan untuk menguji sewaktu-waktu diadakan analisis data. 6. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif kualitiatif. Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasian data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. 26 Proses analisa data ini dimulai dengan seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu: wawancara, observasi dan dokumentasi yang 25 Ibid., Ibid., 248.

26 26 pernah ditulis dalam catatan lapangan, yang selanjutnya diklarifikasikan sesuai dengan deskripsi kualitatif yang menggambarkan kondisi latar penelitian yang diperoleh di lapangan dituangkan sekaligus pengukuran pendapat, rumusan-rumusan atau hukum-hukum teoritik yang dibangun. Dipihak lain, analisis data kualitatif, prosesnya berjalan sebagai berikut : a. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri. b. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklarifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya. c. Berfikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum. 27 Untuk langkah selanjutnya dari data yang telah terkumpul dan selanjutnya dilakukan ialah mengola data tersebut secara induktif yaitu menyimpulkan teori dari data. Pengelolaan data tersebut menggambarkan kondisi riil akan lapangan atau objek yang diteliti dengan bentuk penulisan. Hal tersebut tentu saja berlandaskan kepada teori-teori yang telah disebutkan di atas, yaitu antara lain menggambarkan atas kondisi lapangan melalui proses 27 Ibid.

27 27 wawancara langsung dengan pihak Koperasi Pondok Pesantren Modern Al- Azhar Gresik. I. Sistematika Pembahasan Penelitian yang akan dijadikan laporan penelitian ini, peneliti menyusun menjadi 5 bab dan sistematika pembahasan dalam penelitian ini akan diuraikan bab per bab sebagai berikut: Bab pertama berisi tentang apa yang menjadi landasan pemikiran dalam penulisan penelitian ini yang dituangkan dalam pendahuluan yang meliputi: latar belakang masalah, identifikasi dan batasan masalah, rumusan masalah, kajian pustaka, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika pembahasan. Bab kedua berisi tentang uraian kerangka teori yang dilakukan oleh penulis yang relevan dengan pembahasan penelitian ini dan diharapkan dapat membantu penulis dalam memahami dan menafsirkan data. Dalam bab ini terdapat cakupan-cakupan teori, yaitu tentang teori strategi manajemen koperasi. Pada bagian ini meliputi pengertian strategi, pengertian manajemen, pengertian koperasi, Asas, Landasan, Fungsi, Tujuan, Prinsip, serta mengenai Koperasi Pondok Pesantren.

28 28 Bab ketiga berisi tentang penyajian data gambaran secara umum Koperasi Pondok Pesantren Modern Al-Azhar. Hal ini dianggap penting karena Kopontren tersebut yang menjadi objek dan sasaran dalam penelitian ini. Dalam bab ini akan dipaparkan sejarah singkat Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Gresik, gambaran umum Kopontren Al-Azhar Gresik, strategi manajemen Kopontren, dan upaya Kopontren dalam pengembangan financial pesantren. Bab keempat berisi tentang analisis terhadap data penelitian yang telah dideskripsikan guna menjawab masalah penelitian, yaitu berisi tentang jawaban atas rumusan masalah penelitian berdasarkan data yang dihasilkan selama penelitian. Selanjutnya dipaparkan temuan penelitian yang merupakan hasil dari analisis data tersebut. Bab kelima berisi tentang penutup dari penulisan penelitian ini, penulis akan merumuskan kesimpulan dari uraian yang telah disebutkan pada bab-bab sebelumnya. Kesimpulan ini merupakan jawaban dari masalah berdasarkan data yang diperoleh dan akan disajikan secara ringkas dan jelas. Selain itu dalam bab lima ini juga diuraikan saran-saran dari penulis. Dalam bab ini akan diuraikan kesimpulan, saran-saran, daftar pustaka, dan lampiranlampiran.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan dengan perubahan zaman, mengalami perubahan sesuai dgn

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan dengan perubahan zaman, mengalami perubahan sesuai dgn BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pondok pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan non formal yang tersebar di Indonesia. Seiring dengan perkembangan zaman, pesantren dapat menyesuaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan koperasi di Negara-negara Eropa Barat dan Jepang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan koperasi di Negara-negara Eropa Barat dan Jepang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan koperasi diberbagai bagian dunia cenderung berbedabeda. Perkembangan koperasi di Negara-negara Eropa Barat dan Jepang misalnya, telah memasuki tahap perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan penelitian seperti pendekatan kualitatif dan kuantitatif. 17 Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian 109 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tujuan menemukan makna. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian yang berusaha mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pondok Pesantren (Ponpes) adalah salah satu lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pondok Pesantren (Ponpes) adalah salah satu lembaga pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pondok Pesantren (Ponpes) adalah salah satu lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia, keberadaan dan perannya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa telah diakui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian banyak macam metode yang digunakan oleh peneliti, yang sesuai dengan masalah, tujuan dan kegunaan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi satu atau lebih kebutuhan ekonomi atau bekerja sama. melakukan usaha, maka dapat dibedakan dengan jelas dari badanbadan

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi satu atau lebih kebutuhan ekonomi atau bekerja sama. melakukan usaha, maka dapat dibedakan dengan jelas dari badanbadan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Masalah Koperasi merupakan kumpulan orang-orang yang bekerja sama memenuhi satu atau lebih kebutuhan ekonomi atau bekerja sama melakukan usaha, maka dapat dibedakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan teoritis dan empiris dalam penelitian sangatlah diperlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Pertimbangan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Pertimbangan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Pertimbangan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dikarenakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

BAB III METODE PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif, 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari atau alat untuk penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyimpulkan data dengan menggunakan metode atau teknik tertentu guna. mencari jawaban atas permasalahan yang dihadapi.

BAB III METODE PENELITIAN. menyimpulkan data dengan menggunakan metode atau teknik tertentu guna. mencari jawaban atas permasalahan yang dihadapi. 60 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Tanpa penelitian ilmu pengetahuan tidak akan bertambah, karena pengetahuan adalah dasar semua tindakan dan usaha. Penelitian sebenarnya mempunyai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada hakekatnya penelitian merupakan wadah untuk mencari kebenaran atau untuk memberikan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah salah satu faktor yang terpenting dan sangat menentukan dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian banyak dipengaruhi atau ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ada beberapa cara untuk mengumpulkan data-data, dan untuk penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. ada beberapa cara untuk mengumpulkan data-data, dan untuk penelitian ini 46 BAB III METODE PENELITIAN Adapun teknik penelitian yang akan dilakukan ini kedepannya nantinya ada beberapa cara untuk mengumpulkan data-data, dan untuk penelitian ini memilih lokasi di SMA Negeri 1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penentuan jenis penelitian merupakan model dasar bagi seorang peneliti.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penentuan jenis penelitian merupakan model dasar bagi seorang peneliti. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penentuan jenis penelitian merupakan model dasar bagi seorang peneliti. Dilihat dari jenis tempatnya 1, maka penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau melaksanakan penelitian secara lebih baik atau lebih lengkap serta untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau melaksanakan penelitian secara lebih baik atau lebih lengkap serta untuk 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam penelitian dan pengembangan pengetahuan karena mempunyai beberapa fungsi, antara lain adalah untuk menambah kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada hakekatnya penelitian merupakan wadah untuk mencari kebenaran atau untuk memberi kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelas VIII-H di SMP IPIEMS Surabaya serta faktor yang mendukung dan. menghambat dalam penerapan pendekatan tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. kelas VIII-H di SMP IPIEMS Surabaya serta faktor yang mendukung dan. menghambat dalam penerapan pendekatan tersebut. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pendekatan ini merupakan suatu proses pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas terhadap sumber-sumber ekonomi yang terbatas dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas terhadap sumber-sumber ekonomi yang terbatas dalam memenuhi BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Manusia sebagai makhluk individu dan sosial memiliki kebutuhan yang tidak terbatas terhadap sumber-sumber ekonomi yang terbatas dalam memenuhi kebutuhannya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini digunakan beberapa metode sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan guna mempermudah memahami objek pada penulisan skripsi, diantaranya adalah: A. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah penelitian. 58 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah penelitian. Berhasil atau tidaknya suatu penelitian tergantung pada tepat dan tidaknya metode yang digunakan. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan. menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.

BAB III METODE PENELITIAN. gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan. menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif, maksudnya data yang dikumpulkan itu berupa kata-kata,

Lebih terperinci

BAB: III METODE PENELITIAN

BAB: III METODE PENELITIAN BAB: III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan yang penulis gunakan dalam Penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Bogdan dan dan Taylor (1972:5): Sebagaimana dikutip Lexy J. Moleong mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian empiris atau penelitian lapangan (field

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian empiris atau penelitian lapangan (field BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan baik untuk mencapai suatu tujuan. 1 Oleh karena itu, metode penelitian sangat penting keberadaannya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sangat penting dalam suatu penelitian, berhasil tidaknya suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sangat penting dalam suatu penelitian, berhasil tidaknya suatu penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian dan membandingkan dengan standar ukuran yang telah ditentukan. 79 Oleh karena itu metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. kegunaan dari peneliti itu sendiri. Sehingga penelitian itu bisa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. kegunaan dari peneliti itu sendiri. Sehingga penelitian itu bisa 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian banyak macam metode yang digunakan oleh peneliti, yang sesuai dengan masalah, tujuan dan kegunaan dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat membantu memudahkan peneliti dalam menjalankan proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dapat membantu memudahkan peneliti dalam menjalankan proses penelitian 51 A. Rancangan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Dalam konteks penelitian, approach atau pendekatan itu dapat dipahami sebagai upaya atau tindakan yang disiapkan dan dilakukan untuk memulai proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, menurut Bogdan dan Taylor (1975:5) mendefinisikan metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna. 1. Ekonomi Santri melalui Kepemimpinan Transformasional Kiai, maka

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna. 1. Ekonomi Santri melalui Kepemimpinan Transformasional Kiai, maka BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap segala permasalahan. 1 Metode dapat diartikan juga sebagai suatu cara atau teknis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Anggota Di Koperasi Al-Ikhlas DEPAG Kota Surabaya, maka peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Anggota Di Koperasi Al-Ikhlas DEPAG Kota Surabaya, maka peneliti 39 BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu Strategi Pelayanan Terhadap Anggota Di Koperasi Al-Ikhlas DEPAG Kota Surabaya, maka peneliti menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dorongan utama untuk mengadakan penelitian ialah instink ingin tahu yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dorongan utama untuk mengadakan penelitian ialah instink ingin tahu yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian pada hakikatnya adalah suatu kegiatan untuk memperoleh kebenaran mengenai sesuatu masalah dengan menggunakan metode ilmiah. Dorongan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian, metode menjadi sangat penting bagi seorang peneliti. Ketepatan dalam menggunakan suatu metode akan dapat menghasilkan data yang tepat pula dan dapat dipertanggungkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian lapangan (Field Research). Yang mana penelitian ini, menggunakan objek penelitian sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kata metoda (metodology) dan penelitian (research). Secara etimologi,

BAB III METODE PENELITIAN. kata metoda (metodology) dan penelitian (research). Secara etimologi, 54 BAB III METODE PENELITIAN Istilah metodologi penelitian (research metodology) berasal dari kata metoda (metodology) dan penelitian (research). Secara etimologi, metode artinya suatu cara untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan transformasional dalam pembinaan toleransi budaya mahasiswa yang tinggal di Ma had al-jami

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa

METODE PENELITIAN. penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai penggunaan produk distro sebagai bentuk penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Topik mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah merupakan proses penemuan yang mempunyai karakteristik sistematis, terkontrol, empiris, dan mendasarkan pada teori dan hipotesis atau jawaban sementara. 1 Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengkaji tentang Upaya Guru Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di MAN 2 Tulungagung. Sesuai dengan fokus penelitian, maka penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara dalam melakukan penelitian ilmiah yang digunakan untuk menentukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu penelitian dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. H. Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Pustaka Setia, Bandung, 2013, hlm.33.

BAB I PENDAHULUAN. H. Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Pustaka Setia, Bandung, 2013, hlm.33. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekitar tujuh tahun lamanya, sejak Indonesia mengalami krisis ekonomi dan moneter pada akhir tahun 1997, peranan Baitul Mal wa Tamwil (BMT) cukup besar dalam membantu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian merupakan sebuah kewajiban dalam suatu penelitian, karena hal ini akan berpengaruh pada pengumpulan data maupun metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti, yang sesuai dengan masalah, tujuan dan kegunaan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti, yang sesuai dengan masalah, tujuan dan kegunaan 37 BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Dalam melakukan sebuah penelitian banyak macam metode yang digunakan oleh peneliti, yang sesuai dengan masalah, tujuan dan kegunaan dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif, sebagaimana yang dikatakan Bogdan dan Taylor yang dirujuk oleh Lexy J. Moleong, bahwasanya metode kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 99 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif 1 dengan rancangan fenomenologis atau naturalistik. Pengertian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis memilih lokasi di MA Islamiyah Senori Tuban dengan alasan bahwa di MA Islamiyah Senori menggunakan kitab Adab Islamiyah sebagai mata pelajaran akhlak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Untuk mengkaji lebih dalam tentang pemberdayaan lingkungan dalam kajian studi tentang proses pemberdayaan lingkungan yang dilakuan oleh komunitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian yang bersifat kualitatif. Pendekatan kualitatif yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), tepatnya di Bagian Humas, Biro Kerjasama dan Pemasyarakatan Iptek (BKPI). Kantor

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) dan menggunakan pendekatan kualitatif. Di dalam rancangan penelitian kualitatif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data-data yang diperlukan dan dapat dipertanggung jawabkan, dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. data-data yang diperlukan dan dapat dipertanggung jawabkan, dalam penelitian ini 41 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian ilmiah, sebab metode merupakan sarana untuk mencapai suatu tujuan. Dan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

BAB III METODE PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif- Kualitatif, Bogdan dan Taylor mendefinisikan Metodologi Kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, karena memandu penelitian agar hasil dari penelitian benar-benar valid

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, karena memandu penelitian agar hasil dari penelitian benar-benar valid BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu yang pokok dan penting dalam melaksanakan penelitian, karena memandu penelitian agar hasil dari penelitian benar-benar valid dan dapat dipertanggung jawabkan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank Islam merupakan suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan interaksi simbolik. Pendekatan ini merupakan

Lebih terperinci

B A B III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen

B A B III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen 44 B A B III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan metode penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Jenis Penelitian Metode adalah cara cepat untuk melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Definisi dari pendekatan penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. membergunakan cara-cara atau metode-metode untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. membergunakan cara-cara atau metode-metode untuk mencapai tujuan tertentu. 34 BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian apapun bentuk dan macamnya perlu kiranya membergunakan cara-cara atau metode-metode untuk mencapai tujuan tertentu. Apalagi penelitian yang bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif, maksudnya data yang dikumpulkan itu berupa kata-kata,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dituangkan dalam bentuk laporan atau uraian.

BAB III METODE PENELITIAN. dituangkan dalam bentuk laporan atau uraian. 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekaan kualitatif dengan berusaha melaksanakan pengkajian data deskriptif yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian untuk menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian untuk menggambarkan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian untuk menggambarkan bagaimana strategi membangun loyalitas pelanggan PT. ISS Indonesia cabanga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Dalam sebuah penelitian ilmiah, metode penelitian merupakan sistem kerja yang harus dilaksanakan. Hal ini karena metode penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada kamar kos-kosan yang berlokasi di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada kamar kos-kosan yang berlokasi di BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kamar kos-kosan yang berlokasi di Kelurahan Sumbersari RW 01, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. B. Jenis Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Untuk mendeskripsikan tentang kontribusi bimbingan dan konseling dalam mengatasi problematika santri di Pondok Pesantren Nurul Islam Jember,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode kualitatif. Pendekatan ini sebagai prosedur penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode kualitatif. Pendekatan ini sebagai prosedur penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Pendekatan ini sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau di lingkungan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi langkah-langkah yang sistematis, sedangkan metodologi itu

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi langkah-langkah yang sistematis, sedangkan metodologi itu 52 BAB III METODE PENELITIAN Metode atau disebut juga dengan prosedur, cara untuk mengetahui suatu yang mempengaruhi langkah-langkah yang sistematis, sedangkan metodologi itu sendiri yaitu suatu pengkajian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, penelitian kualitatif yaitu, penelitian yang tidak menggunakan perhitungan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan apa saja yang ada di lokasi penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan apa saja yang ada di lokasi penelitian. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian skripsi ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu peneliti dalam hal ini berusaha untuk menggambarkan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam. mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan, guna menjawab

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam. mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan, guna menjawab BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi. 68 Cara ilmiah berarti kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian skripsi ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Lexy J. Moleong dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 73 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Kemudian dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. baik di dunia maupun di Akhirat. Islam mendorong umatnya untuk berilmu dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. baik di dunia maupun di Akhirat. Islam mendorong umatnya untuk berilmu dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan menusia, dengan iman dan pendidikan manusia akan mencapai kehidupan yang bahagia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Dasar pertimbangan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kahayan Tradisional Modern Palangka Raya, akan dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Kahayan Tradisional Modern Palangka Raya, akan dilaksanakan 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu penelitian yang digunakan untuk melaksanakan penelitian tentang Penerapan Etika Bisnis Islam Pedagang Konveksi di Pasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 70 BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Dalam melakukan sebuah penelitian banyak macam metode yang digunakan oleh peneliti. Yang sesuai dengan masalah, tujuan dan kegunaan dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ceramah ( Kajian Komunikasi Simbolik Dalam Ceramah Maulid Nabi Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Ceramah ( Kajian Komunikasi Simbolik Dalam Ceramah Maulid Nabi Oleh BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu Komunikasi Nonverbal Dalam Ceramah ( Kajian Komunikasi Simbolik Dalam Ceramah Maulid Nabi Oleh Nasiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. BMT-UGT (Baitul Maal wat Tamwil-Usaha Gabungan Terpadu) Sidogiri Cabang

BAB III METODE PENELITIAN. BMT-UGT (Baitul Maal wat Tamwil-Usaha Gabungan Terpadu) Sidogiri Cabang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT-UGT (Baitul Maal wat Tamwil-Usaha Gabungan Terpadu) Sidogiri Cabang Malang, yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian yang berjudul Model Pendidikan Life Skill di Sekolah Dasar Lebah Putih Kecamatan Sidomukti Kabupaten Salatiga ini merupakan penelitian yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Lexy J. Moleong mendefinisikan metode kualitatif sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kita sebagai manusia tidak seorangpun mengetahui tentang apa yang akan terjadi di masa datang secara sempurna walaupun menggunakan berbagai alat analisis. Hal ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penting karena jenis penelitian merupakan payung penelitian yang dipakai

BAB III METODE PENELITIAN. penting karena jenis penelitian merupakan payung penelitian yang dipakai BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sebelum melakukan penelitian, menentukan jenis penelitian sangatlah penting karena jenis penelitian merupakan payung penelitian yang dipakai sebagai dasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian lapangan. Peneliti menggambarkan secara detail dan mendalam tentang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian lapangan. Peneliti menggambarkan secara detail dan mendalam tentang 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian empiris yang juga dikenal dengan penelitian lapangan. Peneliti menggambarkan secara detail dan mendalam tentang suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian mengandung prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan dan menjawab masalah penelitian. Dengan kata lain metode penelitian akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti, yang sesuai dengan masalah, tujuan dan kegunaan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti, yang sesuai dengan masalah, tujuan dan kegunaan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian banyak macam metode yang digunakan oleh peneliti, yang sesuai dengan masalah, tujuan dan kegunaan dari peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang bisa diamati. 1

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang bisa diamati. 1 79 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Taylor mendefinisikan Metodologi Kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Taylor mendefinisikan Metodologi Kualitatif sebagai prosedur penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan berparadigma Deskriptif-Kualitatif, Bogdan dan Taylor mendefinisikan Metodologi Kualitatif sebagai

Lebih terperinci