APLIKASI KHIYÂR DALAM EKONOMI SYARI AH DI ERA MODERN
|
|
- Teguh Tedjo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 APLIKASI KHIYÂR DALAM EKONOMI SYARI AH DI ERA MODERN Syuhud Muchson Dosen Fakultas Syari ah Institut Agama Islam Imam Ghozali (IAIIG) Cilacap Jl. Kemerdekaan Barat No. 1, Kesugihan, ABSTRAK Dalam praktek jual beli, masih sering terjadi penyesalan di antara kedua belah pihak (penjual dan pembeli) sehingga menjauhkan mereka dari kemaslahatan dan kesejahteraan yang adil. Untuk mengantisipasi timbulnya berbagai penyesalan, kerugian dan atau semisalnya, Al Qur an dengan jelas telah menyatakan bahwa prinsip berlakunya jual beli di atas adalah atas dasar suka sama suka. Oleh karena itu dalam rangka inilah syariat Islam memberikan hak pilih atau kesempatan kepada kedua belah pihak yang melakukan akad jual beli untuk memikirkan lebih jauh, sebelum menyelesaikan transaksinya dengan memilih antara dua kemungkinan yaitu antara melangsungkan jual beli atau mengurungkannya. Hak pilih seperti ini dikenal dengan istilah al- khiyâr, namun demikian, dalam makalah ini hanya akan dibahas tentang beberapa hal yang antara lain meliputi pengertian khiyâr, hukum khiyâr dan posisi khiyâr dalam perkembangan bisnis kontemporer. Jumhur ulama berpendapat bahwa khiyâr itu diperbolehkan dalam syariat Islam. Khiyâr majlis di era modern seringkali berupa transaksi yang dilakukan dengan kedua belah pihak tidak berada dalam satu lokasi (majlis). Dalam masalah ini kita harus kembali pada pengertian berada satu majlis. Dimana pengertian berada satu majlis dalam masalah khiyâr disini tidak selamanya bersifat fisik artinya secara fisik kedua belah pihak tidak harus berada dalam satu majlis, sepanjang mereka berdua ittishâl (berkomunikasi langsung) meskipun dengan menggunakan sarana/alat modern. Dengan demikian hukum khiyâr majlis dalam sistem transaksi/jual beli di era modern saat ini melalui sarana modern seperti HP, internet online, dan lain-lain tetap masih dapat diberlakukan. Key Word: khiyâr majlis, jual beli, modern A. Pendahuluan Sebagai النظام,دين Islam adalah agama, aturan yang bersifat universal meliputi semua aspek kehidupan, tak terkecuali masalah perekonomian, disini Islam datang untuk menghadirkan aturan yang harus dipatuhi oleh semua orang, sehingga semua aktivitas perekonomian dapat berjalan dengan baik, teratur, dan membawa kemaslahatan dan kesejahteraan yang pari purna. Seperti misalnya dalam praktek jual beli, ternyata masih sering terjadi penyesalan di antara kedua belah pihak (penjual dan pembeli) sehingga menjauhkan mereka dari kemaslahatan dan kesejahteraan yang adil. Disini Allah Swt meletakan prinsip-prinsip dasar berbisnis atau bertransaksi yang baik yang harus dipatuhi bersama yaitu firman Allah Swt dalam surat An Nisâ ayat :29.
2 Volume 2, Edisi 2, Juli 2013 ISSN: ي أ يه ا الذ ين آ م نم وا ل ت أ كم م وا أ م و ال كم ب ي ن كم ب ل ب اط ل إ لا أ ن ت كم ون ت ار ة ع ن ت ر اض م ن كم Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. (QS. Sûrah An Nisâ : 29) Untuk mengantisipasi timbulnya berbagai penyesalan, kerugian dan atau semisalnya, ayat Al Qur an di atas dengan jelas telah menyatakan bahwa prinsip berlakunya jual beli di atas adalah atas dasar suka sama suka. Oleh karena itu dalam rangka inilah syariat Islam memberikan hak pilih atau kesempatan kepada kedua belah pihak yang melakukan akad jual beli untuk memikirkan lebih jauh, sebelum menyelesaikan transaksinya dengan memilih antara dua kemungkinan yaitu antara melangsungkan jual beli atau mengurungkannya. Hak pilih seperti ini dikenal dengan istilah alkhiyâr, namun demikian, dalam makalah ini hanya akan dibahas tentang beberapa hal yang antara lain meliputi pengertian khiyâr, hukum khiyâr dan posisi khiyâr dalam perkembangan bisnis kontemporer. B. Rumusan Masalah Dalam makalah ini akan dibahas tentang : 1. Bagaimanakah Hukum khiyâr dalam Pespektif Fiqih? 2. Bagaimanakah Aplikasi khiyâr di Era Modern? C. Pembahasan 1. Pengertian khiyâr Secara etimologi, kata al-khiyâr dalam bahasa Arab berarti memilih, menyisihkan, dan menyaring. Adapun Secara terminologi, para Ulama fiqih telah mendefinisikan al-khiyâr, antara lain sebagai berikut : a. Menurut Sayyid Sâbiq 1 ال خ يارم هم و ط ل بم خ ي ا ل م ر ي ن م ن لا م ض اء ا و لغ اء ال Khiyâr adalah mencari kebaikan dari dua perkara, yaitu melangsungkan atau meninggalkan (jual beli). b. Menurut Wahbah Az Zuhaili 2 ا ن ي كم و ن ل ل مم ت ع اق د ال خ ي ارم ب ي إ م ض اء ال ع ق د ا و ف س خ ه ا ن ك ن ال خ ي ارم خ ي ار ش ط ا و رم ؤ ي ة ا و ع ي ب ا و ا ن ي ت ار ا ح دم ال ب ي ع ي ا ن ك ن ال خ ي ارم خ ي ار ت ع ي ي Hendaknya bagi al-muta âqid (orang yang berakad) memiliki hak jika khiyâr tersebut berupa khiyâr syarath, khiyâr aib, khiyâr ru yah, atau hendaklah memilih di antara dua barang jika khiyâr ta yîn. Dari definisi khiyâr di atas dapat dipahami bahwa sesungguhnya hak khiyâr itu ditetapkan dalam Islam adalah untuk menjamin kerelaan dan kepuasan timbal balik pihak-pihak yang melakukan jual beli atau dengan kata lain agar kedua orang (kedua belah pihak) yang mengadakan transaksi jual beli dapat memikirkan kemaslahatan masingmasing lebih jauh, supaya tidak akan terjadi penyesalan dikemudian hari karena merasa dirugikan atau tertipu dll. Dari satu segi memang khiyâr (opsi) ini tidak akan praktis karena mengandung arti ketidak pastian suatu transaksi, namun dari segi kepuasan pihak yang melakukan transaksi, khiyâr ini adalah jalan terbaik. 1 Sayyid Sabiq, Fiqh as Sunah, (Beirut; Dar Al Fikr, 1983), jilid IV, cet. Ke-4, hal Wahbah Az Zuhaili, Fiqh Al Islam Wa Adilatuhu, (1989 : 250), jilid 4, cet. 3, hal
3 Syuhud Muchson 2. Landasan Hukum Adapun landasan hukum khiyâr dari Al- Qur an dan Hadits antara lain sebagai berikut : a. Landasan Al Qur an 3 ي أ يه ا الذ ين آ م نم وا ل ت أ كم م وا أ م و ال كم ب ي ن كم ب ل ب اط ل إ لا أ ن ت كم ون ت ار ة ع ن ت ر اض م ن كم Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. (QS. Sûrah An Nisâ : 29) b. Landasan Hadits 4 ع ن اب ن عم ر ع ن ر سم ول الله ص لى اللا م ع ل ي ه و س لم أ نا هم ق ال إ ذ ا ت ب اي ع الرا جم ل ن ف كم ه و اح د م ن م م ا ب ل خ ي ار م ا ل م ي ت ف را ق ا و ك ن ج يع ا أ و يخ ير م أ ح دم هم ا ال خ ر ف إ ن خ ير أ ح دم هم ا ال خ ر ف ت ب اي ع ا ع ل ذ ل ف ق د و ج ب ال ب ي عم و إ ن ت ف را ق ا ب ع د أ ن ت ب اي ع ا و ل م ي ت م ك و اح د م ن م م ا ال ب ي ع ف ق د و ج ب ال ب ي عم Apabila ada dua orang mengadakan akad jual beli, maka masing-masing boleh khiyâr selagi belum berpisah, sedangkan mereka berkumpul ; atau salah seorang dari mereka mempersilahkan yang lain untuk khiyâr, kalau salah seorang sudah mempersilahkan yang lain untuk khiyâr, kemudian mereka mengadakan akad sesuai dengan khiyâr tersebut, maka jual beli jadi; dan apabila berpisah sementara tidak ada seorangpun yang meninggalkan jual beli, maka jual beli harus jadi. Dalam Hadits lain disebutkan bahwa : Aplikasi Khiyar dalam Ekonomi Syari ah di Era Modern ال ب ير ع ان ب ل خ ي ار م ا ل م ي ت ف را ق ا أ و ق ال ح تى ي ت ف را ق ا ف إ ن ص د ق ا و ب يا ن ا بم ور ك ل هم م ا ف ب ي ع ه م ا و إ ن ك ت م ا و ك ذ ب مم ح ق ت ب ر ك ةم ب ي ع ه م ا )رواه البخارى ومسل(. Dua orang yang melakukan jual beli boleh melakukan khiyâr, selama belum berpisah. Jika keduanya benar dan jelas (jujur dan tegas apa adanya) maka keduanya diberkahi dalam jual beli mereka. Jika mereka menyembunyikan dan berdusta, maka akan dimusnahkan keberkahan jual beli mereka. 5 c. Ijmâ Ulama Menurut Abdurrahman Al Jaziri status khiyâr dalam pandangan ulama fiqih adalah disyariatkan atau dibolehken karena keperluan yang mendesak dalam mempertimbangkan pihak yang telah melakukan transaksi Khiyâr dalam Perpektif Ulama Fiqih Berbicara mengenai khiyâr memunculkan beberapa pertanyaan yang antara lain : bagaimana sebenarnya hukum khiyâr itu? dilarang atau diperbolehkan? kalau diperbolehkan, berapa lama masa berlangsungnya khiyâr? dan siapakah pemilik khiyâr itu serta apakah didalam khiyâr disyaratkan tunai atau tidak? Untuk menjawab persoalan diatas maka dibawh ini kami ketengahkan beberapa pendpat Ulama Fiqih terkait dengan hukum khiyâr dimaksud yang antara lain meliputi: a. Hukum Khiyâr 1) Jumhur ulama berpendapat bahwa khiyâr itu diperbolehkan dalam syariat Islam. Berdasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar yang berbunyi : 1418), Al Qur an dan Terjemahnya, Madinah : Mushab as Sarif 4 Sayyid Sabiq, op. cit. jilid. 3, cet. 4, hal Sayid Ahmad Al Hasyimi, Mukhtar al Ahadits an Nabawi, (Maktabah Usaha Keluarga ; Semarang, 1990), cet. 12, hal Amir Syarifudin, Fiqih Muamalah, (Prenada Utama : Jakarta, 2005), cet. 1, hal
4 Volume 2, Edisi 2, Juli 2013 ISSN: ال مم ت ب اي ع ان كم ه و اح د م ن م م ا ب ل خ ي ار ع ل ص اح ب ه م ا ل م ي ت ف را ق ا إ لا ب ي ع ال خ ي ار Kedua belah pihak (dua orang yang bertransaksi) masing-masing memiliki hak khiyâr selagi masih belum berpisah, kecuali jual beli khiyâr. 2) Imam As Tsauri dan Ibnu Abi Syibramah dan sebagaian ulama ahli zhahir berpendapat bahwa khiyâr itu hukumnya tidak boleh. Mereka mengatakan bahwan khiyâr itu gharar atau penipuan padahal hukum asal jual ( اللزوم ( tetap beli itu sendiri adalah kecuali bila terdapat dalil baik dari al Kitab, As Sunnah maupun ijmak ulama yang menunjukan diperbolehkanya khiyâr (memperbolehkan jual beli atas dasar khiyâr ). Mereka mengatakan bahwa hadits Riwayat Hiban adalah tidak shohih atau hadits itu khusus tentang sesuatu yang diadukan Rasululloh Saw. Sesungguhnya ia menipu dalam jual beli. b. Masa berlakunya khiyâr Adapun masa berlakunya khiyârpara ulama fiqih (Fuqahā ) berbeda pendapat: 1) Imam Malik berpendapat bahwa masa khiyâr berlaku tanpa batas. Hanya saja masa khiyâr itu bisa dibatasi sesuai dengan kebutuhan pembatasan yang berbeda-beda sesuai perbedaan barang yang diperjual belikan. Itu artinya bahwa masa khiyâr akan berbeda sesuai dengan perbedaan mab at (jenis-jenis) komoditas. Kesimpulannya : tidak diperbolehkan lama masa khiyâr itu melebihi masa rusaknya mab iat. 2) Imam Syafi i dan Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa masa khiyâr itu hanya berlaku 3 hari, tidak boleh lebih dari 3 hari. 3) Imam Ahmad dan Abu Yusuf serta Muhammad bin Al Hasan berpendapat bahwa khiyâr itu diperbolehkan untuk masa yang dipersyaratkan kapan saja. c. Hukum khiyâr Mutlaq Para ulama fiqih berbeda pendapat dalam hal khiyâr mutlak yang tidak dibatasi dengan masa-masa terntentu. 1) Imam As Tsauri Al Hasan bin Hayyi dan sekelompok ulama berpendapat diperbolehkannya persyaratan khiyâr secara mutlak. Dan baginya mempunyai hak khiyâr selamanya. 2) Imam Malik memperbolehkan khiyâr mutlak, akan tetapi menurutnya pemerintah perlu menentukan masa umumnya khiyâr. 3) Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi i berpendapat, dalam kondisi apapun khiyâr mutlak itu tidak boleh dan akad jual belinya fasad (rusak). Namun demikian Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi I berbeda pendapat didalam hal jika terjadi khiyâr dalam 3 hari pada khiyâr yang mutlak. Dalam hal ini Imam Abu Hanifah berpendapat jika terjadi khiyâr tiga hari hukumnya boleh, sedangkan bila terjadi lebih dari tiga hari maka rusak akad jual belinya. Sedangkan Imam Syafi i berpendapat bahwa jual beli itu rusak dalam kondisi apapun. d. Kerusakan barang dalam masa khiyâr Bila terjadi kerusakan barang dalam masa khiyâr, maka menjadi tanggungn jawab siapakah mabi itu? dalam hal ini para ulama berbeda pendapat : 1) Imam Malik dan Ashabnya Al Laits dan Al Auwza i berpendapat bahwa kerusakan barang baik dari penjual maupun pembeli adalah amanah, baik hak khiyâr itu milik mereka berdua maupun salah satu dari mereka. 4
5 Syuhud Muchson Aplikasi Khiyar dalam Ekonomi Syari ah di Era Modern Dikatakan dalam madzhab, apabila kerusakan barang ditangan penjual maka tidak ada perbedaan pendapat bahwa kerusakan itu tanggungan penjual. Apabila rusaknya ditangan pembeli maka hukumnya seperti hukum rahn (gadai) dan ariyah (pinjaman). Dan apabila rusaknya barang itu tidak diketahui sejak awal maka dalam hal ini pembeli yang bertanggung jawab. Sedangkan apabila dari awal kerusakan itu diketahui, maka penjualah yang bertanggung jawab. 2) Imam Abu Hanifah berpendapat apabila syarat khiyâr itu milik mereka berdua atau hanya milik penjual maka tanggungan kerusakan ditanggung oleh penjual dan barang tetap milik penjual. Dan adapun apabila syarat khiyâr itu hanya milik pembeli saja maka barang telah keluar dari milik penjual, tetapi belum menjadi milik pembeli. Kondisi ini tetap menggantung sampai selesainya khiyâr. Tapi ada yang mengatakan bahwa pembeli harus membayar harga barang. Ini berarti bahwa barang tersebut telah masuk pada kepemilikan musytari pembeli ). 3) Bagi Imam Syafi i ada dua pendapat. Pendapat yang masyhur dari keduanya adalah bahwa barang itu dalam tanggungan musytari, terlepas dari siapa yang memiliki khiyâr tersebut. 7 Dalam abad modern yang serba canggih ini, dimana system jual beli semakin mudah dan praktis, maka masalah khiyâr ini masih tetap diperlukan, hanya tidak menggunakan kata-kata khiyâr dalam mempromosikan barangbarang yang dijualnya, tapi dengan ungkapan singkat dan menarik. Misalnya : telitilah sebelum membeli, dijamin halal, barang yang dibeli tidak bisa dikembalikan, dll. Ini berarti pembeli 7 Ibnu Ryusd, Bidayah al Mujtahid Wa Nihayah al Muqtashid, (maktabah As Syuruq Al Dauli : Cairo, 2004), hal. 541 diberi hak khiyâr (memilih) dan hati-hati dalam menjatuhkan pilihannya untuk membeli, sehingga ia merasa puas terhadap barang yang benar-benar ia inginkan. Hal ini tentunya sesuai dengan maksud dan tujuan utama disyariatkannya khiyâr yang tidak lain adalah terciptanya rasa (kerelaan) bagi konsumen (pembeli). Ini juga memberi arti bahwa kerelaan (kepuasan) konsumen merupakan unsur yang sangat fundamental. Namun yang menjadi persoalan adalah bagaimana kerelaan itu diperoleh?apakah harus dengan cara dimana masing-masing dari penjual dan pembeli itu harus berbeda dalam satu lokasi (majlis)? sebagaimana pendpat Imam Syafi i? atau haruskah diperoleh melalui ijab qobul dan apakah juga harus dengan cara membayar tunai?inilah permasalahan yang harus kita kaji bersama. Seperti mislanya, transaksi yang dilakukan melalui HP, Internet dan mesinmesin transaksi lainnya. Contohnya: Seorang pembeli minuman dengan cara memasukan koin atau uang ke dalam mesin transaksi Drink Boxs. Lantas barang keluar dari boks tempat minuman. Tetapi terkadang karena tidak tahu uang sudah masuk tetapi barang tidak keluar. Begitu juag pembayaran melalui system obligasi Rekening atau ATM, dalam kontek ini memunculkan pertanyaan lain yaitu kapan ijab dan qobul itu diucapkan?siapa penjual sebenarnya? dan siapa yang menanggung kerugian bila terjadi kerusakan mesin? dan bagaimana posisi khiyâr dalam jual beli seperti ini? dan bagaimana hukum jual beli seperti ini?sahkah jual beli seperti ini bagi kedua belah pihak atau tida?. Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat disimpulkan menjadi beberapa masalah : a) Bagaimana hukumnya khiyâr majlis pada transaksi yang dilakukan dimana kedua belah pihak tidak berada dalam satu lokasi (majlis)? dalam masalah ini kita harus kembali pada pengertian berada satu majlis. Dimana pengertian berada satu majlis dalam masalah khiyâr disini tidak selamanya bersifat fisik artinya secara fisik kedua belah pihak tidak harus berada dalam satu majlis, sepanjang mereka berdua ithishol (berkomunikasi langsung) meskipun dengan 5
6 Volume 2, Edisi 2, Juli 2013 ISSN: menggunakan sarana/alat modern. Dengan demikian hukum khiyâr majlis dalam system transaksi/jual beli melalui sarana modern seperti HP, internet online, dan lain-lain tetap masih dapat diberlakukan. 8 b) Bagaimana keabsahan jual beli yang tidak menggunakan ijab qobul? Bagaimanapun yang namanya transaksi yang dilakukan tanpa menggunakan ijab qobul itu hukumnya tetap tidak sah. Adapun transaksi yang dilakukan dengan menggunakan mesin transaksi seperti Drink Boxs, ATM, Label Harga (Bandrol), dll. Itu semuanya masih termasuk kategori transaksi yang menggunakan ijab qobul, meskipun ijab qobulnya tidak berupa ucapan, karena label atau tulisan yang terdapat pada mesin transaksi itu juga bisa disebut sebagai kalam yang dapat memberikan pemahaman. Sehingga dengan demikian hukum akad jual belinya adalah sah, tapi tidak ada kata khiyâr di dalamnya. c) Tanggungan siapakah kerusakan dan kerugian yang terjadi dalam transaksi yang pembayarnya dilakukan dengan menggunakan mesin transaksi. Apabila masalah ini kita kembalikan pendapatnya Hanifiyah tentang hukum kerusakan barang dalam masa khiyâr maka kerusakan dan kerugian yang terjadi menjadi tanggungan si penjual (al ba i) dan kepemilikan barang masih tetap berada ditangan penjual, belum pindah ke tangan konsumen (pembeli). lokasi (majlis). Dalam masalah ini kita harus kembali pada pengertian berada satu majlis. Dimana pengertian berada satu majlis dalam masalah khiyâr disini tidak selamanya bersifat fisik artinya secara fisik kedua belah pihak tidak harus berada dalam satu majlis, sepanjang mereka berdua ittishol (berkomunikasi langsung) meskipun dengan menggunakan sarana/alat modern. Dengan demikian hukum khiyârmajlis dalam sistem transaksi/jual beli di era modern saat ini melalui sarana modern seperti HP, internet online, dan lain-lain tetap masih dapat diberlakukan. DAFTAR PUSTAKA Az-Zuhaili, Wahbah (1989). Al-Fiqhu al-islam Wa Adillatuhu. Al Hasyimi, Sayid Ahmad (1990). Mukhtar al Ahadits an Nabawi. Maktabah Usaha Keluarga: Semarang. Ryusd, Ibnu (2004). Bidayah al Mujtahid Wa Nihayah al Muqtashid. Maktabah As Syuruq Al Dauli: Cairo. Sabiq, Sayid (1983). F iqh as Sunah. Beirut: Dar Al Fikr. Syarifudin (2005). Fiqih Muamalah. Prenada Utama : Jakarta. D. KESIMPULAN Dari uraian di atas, disimpulkan sebagai berikut : 1. Jumhur ulama berpendapat bahwa khiyâritu diperbolehkan dalam syariat Islam. 2. khiyâr majlis di era modern seringkali berupa transaksi yang dilakukan dengan kedua belah pihak tidak berada dalam satu 8 Wahbah Az Zuhaili, op.cit., hal
BAB I PENDAHULUAN. pertanggung jawabannya. Begitu pula dalam hal jual beli.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jual beli merupakan aktivitas yang dilakukan manusia umumnya dalam perekonomian baik itu sebagai produsen ataupun konsumen, dalam islam istilah tersebut sering kita
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK A. Analisis terhadap Mekanisme Hak Khiya>r pada Jual Beli Ponsel Bersegel Akad merupakan
Lebih terperinciA. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK ARISAN JAJAN DENGAN AKAD MUDHARABAH DI TAMBAK LUMPANG KELURAHAN SUKOMANUNGGAL KECAMATAN SUKOMANUNGGAL SURABAYA A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Analisis terhadap aplikasi jual beli ikan bandeng dengan pemberian jatuh tempo. Jual beli ikan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK Praktik sewa menyewa pohon yang terjadi di Desa Mayong merupakan suatu perjanjian yang sudah lama dilakukan dan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN A. Analisis dari Aspek Akadnya Sebagaimana yang telah penulis jelaskan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA A. Analisis Dari Segi Penerimaan Zakat Zakat melalui sms (short message service)
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA A. Tata Cara Pelaksanaan Akad Pelaksanaan akad deposito di BNI Syari ah dimulai pada waktu pembukaan rekening
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG A. Analisis Praktik Utang Piutang Hewan Ternak Di Desa Ragang Dari data mengenai proses dan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA A. Analisis Aplikasi Right Issue di Bursa Efek Indonesia Surabaya Ada dua jenis perdagangan di Bursa Efek
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGEMBALIAN SISA PEMBAYARAN DI KOBER MIE SETAN SEMOLOWARU
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGEMBALIAN SISA PEMBAYARAN DI KOBER MIE SETAN SEMOLOWARU A. Analisis Terdahap Praktik Pengembalian Sisa Pembayaran Di Kober Mie Setan Semolowaru Dalam transaksi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA A. Aplikasi Tabungan Rencana Multiguna PT. Bank Syariah Bukopin, Tbk Cabang Surabaya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO A. Analisis Praktik Jual Beli Barang Servis Di Toko Cahaya Electro Pasar Gedongan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK
101 BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK Pada bab ini penulis akan melakukan pembahasan dan penganalisaan terhadap penentuan
Lebih terperinciBAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA
BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA A. Analisis Pembulatan Harga jual pada transaksi jual beli BBM (Bahan Bakar
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN
58 BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN A. Analisis Terhadap Praktek Sistem Jual Beli Ikan Dengan Perantara
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TAMBAHAN HARGA DARI HARGA NORMAL YANG DIMINTA TUKANG BANGUNAN DALAM PRAKTEK JUAL BELI BAHAN BANGUNAN
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TAMBAHAN HARGA DARI HARGA NORMAL YANG DIMINTA TUKANG BANGUNAN DALAM PRAKTEK JUAL BELI BAHAN BANGUNAN A. Hal-hal yang Berkaitan dengan Praktek Tambahan Harga dari Harga
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH A. Analisis Terhadap Klaim Asuransi Dalam Akad Wakalah Bil Ujrah. Klaim adalah aplikasinya oleh peserta untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA
BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA Sebagaimana penelitian yang dilakukan di lapangan dan yang menjadi obyek penelitian adalah pohon mangga,
Lebih terperinciHijab Secara Online Menurut Hukum Islam
BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN HAK KHIYA>R KONSUMEN TERHADAP SISTEM RETUR DALAM JUAL BELI FASHION HIJAB SECARA ONLINE MENURUT HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN A. Hak Khiya>r Konsumen
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE (HP) SERVIS YANG TIDAK DIAMBIL OLEH PEMILIKNYA
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE (HP) SERVIS YANG TIDAK DIAMBIL OLEH PEMILIKNYA DI COUNTER KAAFI CELL DAN ANUGRAH CELL SIDOARJO A. Analisis Praktek Jual Beli Handphone Servis yang
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERPANJANGAN SEWA- MENYEWA MOBIL SECARA SEPIHAK DI RETAL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERPANJANGAN SEWA- MENYEWA MOBIL SECARA SEPIHAK DI RETAL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA A. Tinjauan Terhadap Praktik Perpanjangan Sewa-Menyewa Mobil Secara Sepihak
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA PELUNASAN ANGSURAN MURABAHAH DI BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG PEMBANTU SYARI'AH GRESIK A.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA
BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA A. Kedudukan Koperasi Dalam Perspektif Hukum Islam Dalam garis besarnya,
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO A. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Implementasi Hutang Pupuk dengan Gabah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai agama pembawa rahmat bagi seluruh alam, Islam hadir dengan ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan manusia. Islam tidak
Lebih terperinciBAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan
66 BAB IV MEKANISME PENUNDAAN WAKTU PENYERAHAN BARANG DAN TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NO.8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENUNDAAN WAKTU PENYERAHAN BARANG DENGAN AKAD JUAL
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT A. Analisis Terhadap Pemberian Wasiat Dengan Kadar Lebih Dari 1/3 Harta Warisan Kepada
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK Sebagaimana permasalahan yang telah diketahui dalam pembahasan
Lebih terperinciBAB II TABUNGAN ZAKAT AL-WADI< AH DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
BAB II TABUNGAN ZAKAT AL-WADI< AH DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Pengertian Wadi< ah Secara etimologi kata wadi< ah berarti menempatkan sesuatu yang ditempatkan bukan pada pemiliknya untuk dipelihara.
Lebih terperinciOleh: Shahmuzir bin Nordzahir
Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir www.muzir.wordpress.com shahmuzir@yahoo.com Diturunkan pada Lailatul-Qadr إ ن ا أ ن ز ل ن اه ف ي ل ي ل ة ال ق د ر Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA A. Analisis Hukum Islam Terhadap Prosedur Performance Bond di Bank Bukopin Syariah Cabang
Lebih terperinciPENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)
36 PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 5 Tahun 2005 Tentang PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN) Majelis Ulama Indonesia,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERUBAHAN HARGA JUAL BELI SAPI SECARA SEPIHAK DI DESA TLOGOREJO KECAMATAN
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERUBAHAN HARGA JUAL BELI SAPI SECARA SEPIHAK DI DESA TLOGOREJO KECAMATAN SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN A. Analisis Perubahan Harga Jual Beli Sapi Secara Sepihak Di Desa
Lebih terperinciBAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM
50 BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM A. Analisis Utang-Piutang di Acara Remuh Berdasarkan data mengenai proses dan mekanisme
Lebih terperinciSunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:
AL-HADIS KOMPETENSI DASAR: Menganalisis kedudukan dan fungsi al-hadis dalam agama Islam. Mengidentifikasi berbagai karakteristik yang berkaitan dengan al-hadis INDIKATOR: Mendeskripsikan kedudukan dan
Lebih terperinciKAIDAH FIQH. Jual Beli Itu Berdasarkan Atas Rasa Suka Sama Suka. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Jual Beli Itu Berdasarkan Suka Sama Suka
KAIDAH FIQH إ ن م ا ال ب ي ع ع ن ت ر اض Jual Beli Itu Berdasarkan Atas Rasa Suka Sama Suka حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq Abu Yusuf Publication 1437 H_2016 M Kaidah Fiqh Jual Beli Itu Berdasarkan Suka Sama
Lebih terperinciHADITS TENTANG RASUL ALLAH
HADITS TENTANG RASUL ALLAH 1. KEWAJIBAN BERIMAN KEPADA RASULALLAH ح دث ني ي ون س ب ن ع ب د الا ع ل ى أ خ ب ر اب ن و ه ب ق ال : و أ خ ب ر ني ع م ر و أ ن أ اب ي ون س ح دث ه ع ن أ بي ه ر ي ر ة ع ن ر س ول
Lebih terperinciMURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONAL AKAD MURA
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di
11-06-2017 16 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Tadarus Al Qur an Al-Bukhari 4635-4637, 4643, 4644 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat
Lebih terperinciBAB III TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH
BAB III TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH A. Pengertian Murabahah 1. Secara Bahasa Secara bahasa murabahah mempunyai pengertian saling menguntungkan dapat dipahami bahwa keuntungan itu dimiliki oleh kedua pihak
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan
30-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Tarawih Al-Bukhari 1869-1873 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah jariyah Anda untuk
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HADIAH/ UANG YANG DIBERIKAN OLEH CALON ANGOTA DPRD KEPADA MASYARAKAT DI KECAMATAN DIWEK
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HADIAH/ UANG YANG DIBERIKAN OLEH CALON ANGOTA DPRD KEPADA MASYARAKAT DI KECAMATAN DIWEK A. Pelaksanaan Pemberian Hadiah/ Uang yang Diberikan oleh Calon anggota DPRD
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia Dalam praktek kekinian akan banyak dijumpai muamalah yang terkait
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari
BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari Kecamatan Genteng Surabaya Wadi< ah adalah suatu akad antara dua orang (pihak)
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO A. Analisis Terhadap Akad Pembiayaan Mudharabah Dengan Sistem Kelompok di BMT
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN 1. Analisis Terhadap Diskripsi Pinjam Meminjam Uang Dengan Beras di Desa Sambong Gede
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa
05-06-2017 10 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa Al-Bukhari 1811, 1812 Tirmidzi 648, 649 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian
Lebih terperinciKOMPETENSI DASAR INDIKATOR:
AL-QURAN KOMPETENSI DASAR Menganalisis kedudukan dan fungsi al-quran dalam agama Islam Mengidentifikasi berbagai karakteristik yang melekat pada al-quran INDIKATOR: Mendeskripsikan kedudukan dan fungsi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDARISASI TIMBANGAN DIGITAL TERHADAP JUAL BELI BAHAN POKOK DENGAN TIMBANGAN DIGITAL
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDARISASI TIMBANGAN DIGITAL TERHADAP JUAL BELI BAHAN POKOK DENGAN TIMBANGAN DIGITAL A. Analisis hukum islam terhadap praktek jual beli bahan pokok dengan timbangan digital
Lebih terperinciwaka>lah. Mereka bahkan ada yang cenderung mensunnahkannya dengan
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI PENITIPAN BERAS DI TOKO BERAS DI DUSUN BANYUURIP DESA SUMBERINGIN KECAMATAN SANANKULON KABUPATEN BLITAR A. Analisis Terhadap Tradisi Penitipan Beras Di Toko
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA
BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA A. Analisis terhadap Praktek Pengambilan Keuntungan pada Penjualan Onderdil di Bengkel
Lebih terperinciSatu kambing untuk satu orang, satu sapi/unta untuk tujuh orang dalam berkurban
Satu kambing untuk satu orang, satu sapi/unta untuk tujuh orang dalam berkurban Kempat madzhab sepakat bahwa satu ekor unta hanya untuk tujuh orang dalam berudh-hiyah. Keempat madzhab juga sepakat bahwa
Lebih terperinciKaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M
Kaidah Fiqh الط ه ار ة ا بت ي م ام ك ال ط ه ار اة ب ل م ا اء BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq Abu Yusuf Publication in CHM: 1436 H_2015 M Kaidah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI A. Analisis Praktik Jual Beli Barang Rekondisi 1. Proses Jual Beli Praktik jual beli barang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMBIAYAAN MURA<BAH{AH DI BMT MADANI TAMAN SEPANJANG SIDOARJO
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMBIAYAAN MURAbah}ah Yang Direalisasi Sebelum Barang Yang Dijual
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI
59 BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GADAI KTP SEBAGAI JAMINAN HUTANG
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GADAI KTP SEBAGAI JAMINAN HUTANG Gadai merupakan salah satu transaksi muamalah yang sering digunakan oleh masyarakat saat ini. Karena pada dasarnya transaksi gadai
Lebih terperinciف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب
7 Aliran yang menolak sunah/hadis rasul Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam sidangnya di Jakarta pada Tanggal 16 Ramadhan 1403 H. bertepatan dengan tanggal 27 Juni 1983 M., setelah : Memperhatikan
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan
06-06-2017 11 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan Al-Bukhari 1814, 1815 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat
Lebih terperinciب س م االله الر ح من الر ح ي م
FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 04/DSN-MUI/IV/2000 Tentang MURABAHAH ب س م االله الر ح من الر ح ي م Dewan Syari ah Nasional setelah Menimbang : a. bahwa masyarakat banyak memerlukan bantuan penyaluran
Lebih terperinciKAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf
KAIDAH FIQH ت ب د ل س ب ب ال م ل ك ك ت ب د ل ال ع ي Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf Publication: 1437 H_2016 M Perubahan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU
BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU A. Analisis Terhadap Praktik Penukaran Uang Dengan Jumlah Yang Tidak
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi
BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi Bisnis database pin konveksi adalah sebuah bisnis dimana objek yang diperjualbelikan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI DI PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI DI PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA Bedasarkan penjelasan yang terdapat pada bab sebelumnya, maka
Lebih terperinciA. Analisis Praktek Jual Beli Mahar Benda Pusaka di Majelis Ta lim Al-Hidayah
61 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA TENTANG JUAL BELI MAHAR BENDA PUSAKA DI MAJELIS TA LIM AL-HIDAYAH DESA TANJUNGREJO KEC. BAYAN KAB. PURWOREJO A. Analisis Praktek Jual Beli
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang menghasilkan nilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan anak didik. interaksi yang bernilai
Lebih terperinciJUAL BELI TANAMAN HIAS MENURUT TINJAUAN HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Toko Eny s Green Desa Kadireso Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali)
JUAL BELI TANAMAN HIAS MENURUT TINJAUAN HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Toko Eny s Green Desa Kadireso Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali) Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO
65 BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO B. Analisis Terhadap Penerapan Akad Qard\\} Al-H\}asan Bi An-Naz ar di BMT
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan
29-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Iftor Al-Bukhari 1818-1822 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah jariyah Anda untuk membantu
Lebih terperincial-ba>i dalam terminologi fiqh kadang digunakan untuk pengertian
BAB II KONSEP JUAL BELI DAN KHIYA>R A. Jual Beli Dalam Islam 1. Pengertian Jual Beli Secara terminologi fiqh jual beli disebut dengan al-ba>i yang berarti menjual, mengganti dan menukar sesuatu dengan
Lebih terperinciISLAM dan DEMOKRASI (1)
ISLAM dan DEMOKRASI (1) Islam hadir dengan membawa prinsip-prinsip yang umum. Oleh karena itu, adalah tugas umatnya untuk memformulasikan program tersebut melalui interaksi antara prinsip-prinsip Islam
Lebih terperinciBolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu?
"kemal pasa", k_pasa03@yahoo.com Pertanyaan : Bolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu? Jawaban : Tidak
Lebih terperinciMUD{A<RABAH DALAM FRANCHISE SISTEM SYARIAH PADA KANTOR
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI AKAD MUD{A
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP STRATEGI BUY ON RUMORS SELL ON NEWS DALAM PERDAGANGAN SAHAM DI BEI SURABAYA
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP STRATEGI BUY ON RUMORS SELL ON NEWS DALAM PERDAGANGAN SAHAM DI BEI SURABAYA Strategi buy on rumors sell on news merupakan salah satu strategi dalam pemasaran di bursa
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TENTANG PEMOTONGAN GAJI KULI KONTRAKTOR DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
57 BAB IV ANALISIS TENTANG PEMOTONGAN GAJI KULI KONTRAKTOR DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Analisis tentang Praktik Pemotongan Gaji Kuli Kontraktor di Hotel Paradiso jl. Kartika Plaza Kuta Badung Denpasar
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP INSTRUMEN HEDGING PADA TRANSAKSI SWAP
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP INSTRUMEN HEDGING PADA TRANSAKSI SWAP A. Analisis Hukum Islam Terhadap Tata Cara Akadnya Akad merupakan salah satu cara untuk memiliki suatu barang yang sah menurut
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan
03-06-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Kesalahan Besar Di Bulan Ramadhan Al-Bukhari 1799-1801 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah
Lebih terperinciKaidah Fiqh. Keadaan Darurat Tidak Menggugurkan Hak Orang Lain. Publication: 1435 H_2014 M DARURAT TIDAK MENGGUGURKAN HAK ORANG LAIN
Kaidah Fiqh اال ض ط ر ار ال ي ب ط ل ح ق الغ ي Keadaan Darurat Tidak Menggugurkan Hak Orang Lain Publication: 1435 H_2014 M DARURAT TIDAK MENGGUGURKAN HAK ORANG LAIN Disalin dari Majalah al-sunnah, Ed.
Lebih terperinciBacaan Tahlil Lengkap
Bacaan Tahlil Lengkap (oleh Caraspot.com) 1. Kalimat Pembuka (bebas) 2. Khususan Al-Fatihah إلى ح ض ر ة الن بي ال م ص ط ف ى مح مد ص ل ى االله ع ل ي ه و س ل م (ا ل ف اتح ة) ثم إلى ح ض ر ة إ خ و ان ه م ن
Lebih terperinciSolution Rungkut Pesantren Surabaya Perspektif Hukum Islam
BAB IV ANALISIS PEMANFAATAN TANAH SEWA OLEH PEMILIKNYA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERTANAHAN PADA BIMBINGAN BELAJAR SMART SOLUTION SURABAYA A. Analisis Pemanfaatan Tanah Sewa Oleh Pemiliknya di Bimbingan
Lebih terperinciب س م االله الر ح من الر ح ي م
FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 04/DSN-MUI/IV/2000 Tentang MURABAHAH ب س م االله الر ح من الر ح ي م Dewan Syari ah Nasional setelah Menimbang : a. bahwa masyarakat banyak memerlukan bantuan penyaluran
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERSAMAAN, PERBEDAAN, DAN AKIBAT HUKUM ANTARA HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA DALAM MENGATUR OBJEK JAMINAN GADAI
BAB IV ANALISIS PERSAMAAN, PERBEDAAN, DAN AKIBAT HUKUM ANTARA HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA DALAM MENGATUR OBJEK JAMINAN GADAI A. Persamaaan antara Hukum Islam dan Hukum Perdata dalam mengatur Objek Jaminan
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK TERCANTUM PADA AKAD MUSHArakah di KSPPS BMT Harapan Ummat Sidoarjo
Lebih terperincis}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENENTUAN BAGI HASIL SIJANGKA MUD{Arabah Ketentuan bagi hasil dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. syariah dianggap sangat penting khususnya dalam pengembangan sistem ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu bentuk perwujudan sistem ekonomi syariah adalah berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah. Peranan dan kedudukan lembaga keuangan syariah dianggap
Lebih terperinciSiapakah Mahrammu? Al-Ustadz Abu Muhammad Dzulqarnain
Siapakah Mahrammu? Al-Ustadz Abu Muhammad Dzulqarnain Mahram adalah orang yang haram untuk dinikahi karena hubungan nasab atau hubungan susuan atau karena ada ikatan perkawinan. Lihat Ahkam An-Nazhar Ila
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENETAPAN HARGA PADA PASAR OLIGOPOLI
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENETAPAN HARGA PADA PASAR OLIGOPOLI A. Analisis terhadap Mekanisme Transaksi Penetapan Harga pada Pasar Oligopoli oleh Produsen Allah memberikan kesempurnaan kepada
Lebih terperinciKOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:
SYARIAH - IBADAH KOMPETENSI DASAR: Menganalisis kedudukan dan fungsi Syariah dan Rukun Islam Menganalisis fungsi masing-masing unsur dari Rukun Islam bagi kehidupan umat Islam INDIKATOR: Mendeskripsikan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP A. Deskripsi akad jasa pengetikan skripsi dengan sistem paket di Rental Biecomp Jemurwonosari Surabaya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERSEPSI NASABAH TENTANG APLIKASI MURA<BAH}AH DI BMS FAKULTAS SYARIAH
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERSEPSI NASABAH TENTANG APLIKASI MURAbah}ah,
Lebih terperinciBAB IV. A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan Pedoman Oleh Hakim. dalam putusan No.150/pdt.G/2008/PA.Sda
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SIDOARJO TENTANG PERMOHONAN IZIN POLIGAMI (PEMBUKTIAN KEKURANGMAMPUAN ISTERI MELAYANI SUAMI) A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan
Lebih terperinciIman Kepada KITAB-KITAB
Iman Kepada KITAB-KITAB رمحو هللا Syaikh Muhammad bin Shalih al-utsaimin Publication : 1437 H, 2016 M Iman Kepada KITAB-KITAB Oleh : Syaikh Muhammad bin Shalih al-utsaimin Disalin dari Kitab 'Aqidah AhlusSunnah
Lebih terperinciBerkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.
Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi. اقتباس المشاركة: 81532 من الموضوع: Allah Berkompetisi mencintai adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada
Lebih terperinciBAB IV. ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN NAFKAH ANAK ATAS DASAR EX AEQUO ET BONO DALAM STUDI PUTUSAN No.1735/Pdt.G/2013/PA.
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN NAFKAH ANAK ATAS DASAR EX AEQUO ET BONO DALAM STUDI PUTUSAN No.1735/Pdt.G/2013/PA.Mr A. Analisis Pertimbangan Hakim Pada Putusan Nomor 1375/Pdt.G/2013/PA.Mr
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan
04-06-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Puasa Buat Orang Yang Berpergian Al-Bukhari 1805, 1806, 1807, 1808, 1810 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis
Lebih terperinciKOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:
TRILOGI - AQIDAH KOMPETENSI DASAR: Menganalisis trilogi ajaran Islam dan kedudukan aqidah dalam agama Islam Menganalisis unsur-unsur dan fungsi aqidah bagi kehidupan manusia (umat Islam) INDIKATOR: Mendeskripsikan
Lebih terperinciJUAL-BELI SISTEM DROPSHIPPING
JUAL-BELI SISTEM DROPSHIPPING حفظه هللا Ustadz Dr. Muhammad Arifin bin Badri MA Publication : 1436 H_2015 M JUAL-BELI SISTEM DROPSHIPPING حفظه هللا Oleh : Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri MA Sumber: Majalah
Lebih terperinciKaidah Fiqh PADA DASARNYA IBADAH ITU TERLARANG, SEDANGKAN ADAT ITU DIBOLEHKAN. Publication: 1434 H_2013 M
Kaidah Fiqh ان ح ظ س ان ع ب اد اث ف األ ص م ان إ ب اح ت انع اد اث ف ان أ ص م و PADA DASARNYA IBADAH ITU TERLARANG, SEDANGKAN ADAT ITU DIBOLEHKAN Publication: 1434 H_2013 M KAIDAH FIQH: Pada Dasarnya Ibadah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI TENTANG PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN UANG MUKA. Secara bahasa, murābahah berasal dari kata ar-ribhu ( الر بح ) yang
BAB II LANDASAN TEORI TENTANG PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN UANG MUKA A. PEMBIAYAAN MURABAHAH 1. Pengertian Murābahah Secara bahasa, murābahah berasal dari kata ar-ribhu ( الر بح ) yang bermakna tumbuh dan
Lebih terperinci