BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Keberadaan hutan di Indonesia mempunyai banyak fungsi dan

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Hutan merupakan salah satu sumber daya alam hayati terbesar yang dimiliki bangsa Indonesia. Keberadaan hutan di Indonesia mempunyai banyak fungsi dan manfaat, antara lain sebagai pengatur tata air, pengendali erosi dan banjir, pembentuk iklim mikro, sumber ekonomi masyarakat dan devisa negara, serta sebagai habitat flora dan fauna. Kawasan pelestarian alam merupakan kawasan yang sangat luas dan relatif tidak terganggu. Kawasan ini mempunyai nilai alam dengan ciri yang menonjol atau ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan. Kawasan pelestarian alam berfungsi sebagai pelindung sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dari ekosistemnya. Kawasan pelestarian alam dibedakan menjadi beberapa kawasan, salah satunya adalah hutan wisata. Hutan wisata merupakan kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan bagi parawisata dan rekreasi alam. Hutan wisata ini merupakan objek dan kegiatan yang berkaitan dengan rekreasi dan kegiatan yang memanfaatkan potensi sumber daya alam dan ekosistem, baik dalam bentuk asli (alam) maupun perpaduan hasil buatan manusia (Arief,2001).

2 2 Hutan wisata Kaliurang merupakan salah satu hutan wisata alam yang cukup potensial untuk dikembangkan. Hutan ini akan memberi manfaat dan keuntungan yang besar apabila dikelola secara profesional untuk tujuan wisata. Hutan ini terletak di lereng selatan Taman Nasional Gunung Merapi wilayah kabupaten tingkat II Sleman, propinsi DI Yogyakarta. Kondisi topografi dengan ketinggian m dpl. Di lereng selatan Gunung Merapi terdapat dua bukit yaitu Bukit Turgo dan Bukit Plawangan yang merupakan bagian kawasan wisata Kaliurang. Curah hujannya 1.869, mm / tahun. Ekosistemnya merupakan kombinasi dari biosistem (hutan tropis pegunungan yang terpengaruh aktivitas gunung berapi, dengan jenis endemik Castanopsis argentia, Vanda tricolor, dan merupakan habitat elang Jawa dan macan tutul) (Anonim. 2004). Dengan dimanfaatkannya hutan wisata bagi kepentingan rekreasi, maka akibatnya hutan menjadi kurang terlindungi, flora dan fauna di hutan wisata menjadi rentan terhadap gangguan manusia. Penyebabnya adalah adanya jalan yang dibuka bagi pengunjung yang dapat leluasa masuk kedalam hutan. Selain itu faktor sosial ekonomis tentunya dapat mempengaruhi keberadaan flora dan fauna tersebut. Penimbunan sampah akibat barang bawaan maupun makanan khas yang dibeli di kawasan wisata tersebut secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi flora dan fauna di kawasan tersebut. Hal ini mengakibatkan kerusakan dan penyusutan luas habitat. Ini tentunya merupakan ancaman serius bagi kelangsungan hidup spesies.

3 3 Kehadiran setiap organisme pada suatu habitat ialah hasil perpaduan dengan lingkungan setempat. Distribusi tumbuhan dapat dilakukan melalui dua cara yaitu secara alami (perubahan geologis dan iklim dari jaman dulu sampai sekarang), dan karena kegiatan manusia. Faktor-faktor lingkungan yang bersifat kompleks sangat mempengaruhi distribusi tumbuhan salah satunya adalah perpindahan tanaman dari fase tanaman itu disebarkan (biji), dalam masa geologis perubahan iklim yang besar teleh terjadi (Purnomo, 2006). Distribusi tumbuhan juga bisa terjadi akibat kombinasi antara daya pencaran dengan berbagai bencana yang terjadi sepanjang sejarah. Jenis-jenis tumbuhan yang dipencarkan oleh binatang-binatang yang terbang telah menyebar jauh lebih cepat dari pada jenis-jenis yang dipancarkan oleh angin atau binatang darat (Hamilton, 1982). Salah satu sumber daya hutan yang belum banyak diketahui ialah keberadaan tanaman Rondo nunut (Drymaria cordata (L) Willd. Tanaman Rondo nunut tidak asing bagi pengobatan tradisional atau masyarakat desa. Tanaman yang tumbuh liar ini mempunyai banyak manfaat dan kegunaan, misalnya berkhasiat untuk mengobati demam, urus-urus, bisul dan herpes (Djauhariya,2004). Pertumbuhan dan penyebaran tanaman Rondo nunut sangat dipengaruhi oleh keberadaan lingkungannya. Gangguan yang berlebihan dari lingkungan sekitar tentunya dapat mempengaruhi perkembangannya. Langsung atau tidak langsung adanya gangguan terhadap lingkungan dapat menciptakan ketidakseimbangan

4 4 ekosistemnya. Oleh karena itu penulis memutuskan untuk melakukan penelitian mengenai Kajian Pola Distribusi tanaman Rondo nunut (Drymaria cordata (L) Willd) di daerah Muncar, Plawangan, dan Kalikuning Kaliurang Yogyakarta. Dengan cara ini diharapkan dapat terkumpul data-data yang berguna bagi upaya konservasi tanaman, khususnya tanaman Rondo nunut (Drymaria cordata (L) Willd) di lereng selatan Taman Nasional Gunung Merapi. I.2 Perumusan Masalah 1. Bagaimana pola distribusi (Drymaria cordata (L) Willd, di daerah Muncar, Kalikuning, Plawangan Kaliurang Yogyakarta. 2. Bagaimana pengaruh faktor lingkungan terhadap penyebaran/distribusi (Drymaria cordata (L) Willd I.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi (Drymaria cordata (L) Willd di daerah Muncar, Kalikuning, Plawangan Kaliurang Yogyakarta dan faktor-faktor fisik kimia lingkungan yang mempengaruhi distribusi spesies tersebut.

5 5 I.4. Manfaat Penelitian 1. Mengetahui faktor-faktor yang mendukung pertumbuhan tanaman (Drymaria cordata (L) Willd. 2. Mengumpulkan data-data yang berguna bagi upaya konservasi tanaman, khususnya tanaman Rondo nunut (Drymaria cordata (L) Willd di lereng selatan Taman Nasional Gunung Merapi