BERITA RESMI STATISTIK

Transkripsi

1 BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 37/06/52/Th.IX, 1 Juni 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT MENURUT SUB SEKTOR BULAN MEI 2016 Penghitungan Nilai Tukar Petani menggunakan tahun dasar 2012=100 dimana pada bulan Mei 2016 tercatat Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 102,89; Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 95,82; Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 94,62; Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 115,80 dan Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) 99,95. Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap (NTN) tercatat 106,37 dan NTP Perikanan Budidaya (NTPi) tercatat 89,60. Secara gabungan, Nilai Tukar Petani Provinsi NTB sebesar 103,81 yang berarti NTP bulan Mei 2016 mengalami peningkatan 0,22 persen bila dibandingkan dengan bulan April 2016 dengan Nilai Tukar Petani sebesar 103,58. Nilai Tukar Usaha Pertanian Provinsi NTB yang diperoleh dari hasil bagi antara indeks yang diterima petani dengan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM), pada bulan Mei 2016 tercatat 110,37 yang berarti mengalami peningkatan 0,03 persen dibandingkan bulan April 2016 dengan Nilai Tukar Usaha Pertanian 110,34. Dari 33 Provinsi yang dilaporkan pada bulan Mei 2016, terdapat 22 provinsi yang mengalami peningkatan NTP dan 11 provinsi mengalami penurunan NTP. Peningkatan tertinggi terjadi di Provinsi Kalbar yaitu sebesar 1,13 persen, dimana indeks harga yang diterima meningkat hingga 1,30 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Banten yaitu sebesar 1,35 persen, dimana indeks yang diterima petani menurun sebesar 1,46 persen. Pada bulan Mei 2016, terjadi deflasi di daerah perdesaan di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 0,30 persen. Deflasi disebabkan karena terjadinya penurunan indeks konsumsi rumah tangga pada 2 kelompok pengeluaran yaitu kelompok Bahan Makanan (-0,96 %) dan Transportasi & Komunikasi (-0,21 %). Sedangkan 5 kelompok lainnya mengalami peningkatan, terdiri dari kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau (0,61 %), Sandang (0,42 %), Kesehatan (0,20 %), Perumahan (0,18 %) dan Pendidikan, Rekreasi & Olahraga (0,15 %). Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 28/05/52/Th.IX, 2 Mei

2 Nilai Tukar Petani Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan pada 8 Kabupaten di Provinsi NTB, terjadi NTP yang berfluktuasi setiap bulannya. Pada bulan Mei 2016 dengan tahun dasar (2012=100) NTP Provinsi NTB berada di atas 100 ( tercatat 103,81 ) yang berarti petani mengalami peningkatan daya beli, karena kenaikan harga produksi relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan harga input produksi dan kebutuhan konsumsi rumah tangganya. Grafik 1 NTP Provinsi NTB Januari 2014 Mei 2016 (2012=100) ,14 103,86 102,23 102,39 103,29 101,97 100,13 101,38 101,15 100,8 99,75 100,03 100,4 99,92 99,59 99,72 99,56 99,67 99,33 98,96 106,22 105,53 105,97 106,43 104,85 104,78 104,38 103,81 103, TAHUN NTP bulan Mei 2016 mengalami peningkatan sebesar 0,22 persen bila dibandingkan dengan NTP April 2016 yaitu dari 103,58 menjadi 103,81. Hal ini disebabkan karena tingkat penurunan indeks harga yang diterima petani (It) (menurun sebesar 0,03 persen) lebih rendah dari tingkat penurunan indeks harga yang dibayar petani (menurun sebesar 0,24 persen). Disamping itu, Indeks konsumsi rumah tangga dan indeks BPPBM juga mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,30 persen dan 0,05 persen. Dari Tabel 1 nampak bahwa pada bulan Mei 2016 kemampuan daya beli petani di Provinsi NTB pada 2 subsektor berada di atas 100 (cukup baik) yang terdiri dari subsektor Peternakan (115,80) dan subsektor Tanaman Pangan (102,89). Sedangkan subsektor lainnya memiliki kemampuan daya beli yang rendah atau NTP di bawah 100 yaitu subsektor Hortikultura (95,82), subsektor perkebunan rakyat (94,62) dan subsektor Perikanan (99,95). 2 Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No.28/05/52/Th.IX, 2 Mei 2016

3 Tabel 1 Nilai Tukar Petani Provinsi Nusa Tenggara Barat Per Subsektor Mei 2016 (2012=100) 1. Tanaman Pangan Bulan Subsektor Persentase Perubahan April 2016 Mei 2016 (1) (2) (3) (4) a. Indeks yang Diterima (It) 122,85 123,92 0,87 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 120,65 120,44-0,17 c. Nilai Tukar Petani (NTPP) 101,83 102,89 1,05 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima (It) 119,18 116,31-2,41 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 121,54 121,38-0,13 c. Nilai Tukar Petani (NTPH) 98,06 95,82-2,29 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks yang Diterima (It) 115,34 115,60 0,22 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 122,54 122,17-0,30 c. Nilai Tukar Petani (NTPR) 94,13 94,62 0,53 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima (It) 136,99 136,33-0,48 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 118,21 117,73-0,40 c. Nilai Tukar Petani (NTPT) 115,89 115,80-0,08 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima (It) 117,30 117,69 0,33 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 117,87 117,76-0,10 c. Nilai Tukar Petani (NTN) 99,52 99,95 0,43 5.a. Perikanan Tangkap a. Indeks yang Diterima (It) 127,25 127,88 0,50 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 120,36 120,22-0,11 c. Nilai Tukar Petani (NTN) 105,73 106,37 0,61 5.b. Perikanan Budidaya a. Indeks yang Diterima (It) 102,12 102,14 0,02 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 114,08 114,00-0,07 c. Nilai Tukar Petani (NTN) 89,52 89,60 0,09 Gabungan a. Indeks yang Diterima (It) 124,65 124,62-0,03 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 120,34 120,05-0,24 -Konsumsi Rumah Tangga 123,23 122,86-0,30 -BPPBM 112,97 112,91-0,05 c. Nilai Tukar Petani (NTP) 103,58 103,81 0,22 Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 28/05/52/Th.IX, 2 Mei

4 1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada bulan Mei 2016 dengan tahun dasar (2012=100), secara gabungan indeks harga yang diterima petani (It) Provinsi NTB mengalami penurunan sebesar 0,03 persen yaitu dari 124,65 menjadi 124,62. Terdapat 2 subsektor yang mengalami penurunan indeks harga yang diterima masing-masing subsektor Hortikultura (-2,41 persen) dan Peternakan (-0,48 persen). Sedangkan 3 subsektor lainnya mengalami peningkatan masing-masing Tanaman Pangan (0,87), Perkebunan Rakyat (0,22 persen) dan Perikanan (0,33 persen). 2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada bulan Mei 2016 dengan tahun dasar (2012=100), indeks harga yang dibayar petani (Ib) di Provinsi NTB mengalami penurunan sebesar 0,24 persen yaitu dari 120,34 menjadi 120,05. Dimana Indeks konsumsi rumah tangga dan indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) juga mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,30 persen dan 0,05 persen. Grafik 2 Indeks Diterima dan Indeks Dibayar Petani Provinsi NTB April Mei 2016 (2012=100) BPPBM; 112,91 KRT; 122,86 Indeks Dibayar; 120,05 Indeks Diterima; 124, BPPBM; 112,97 KRT; 123,23 Indeks Dibayar; 120,34 Indeks Diterima; 124, BPPBM KRT Indeks Dibayar Indeks Diterima 4 Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No.28/05/52/Th.IX, 2 Mei 2016

5 3. NTP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan / Padi & Palawija (NTPP) Pada bulan Mei 2016 NTPP mengalami peningkatan sebesar 1,05 persen, hal ini disebabkan karena indeks yang diterima petani mengalami peningkatan sebesar 0,87 persen sedangkan indeks yang dibayar petani mengalami penurunan sebesar 0,17 persen. Indeks harga yang diterima petani sub kelompok padi dan palawija mengalami peningkatan masing-masing sebesar 0,31 persen dan 2,18 persen. Hal tersebut disebabkan karena meningkatnya harga gabah/padi dan palawija seperti kacang kedelai, kacang hijau, ketela pohon/ubi kayu, jagung, kacang tanah. Penurunan indeks yang dibayar (Ib) disebabkan oleh penurunan indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,28 persen sedangkan indeks BPPBM meningkat sebesar 0,11 persen. Dimana peningkjatan indeks BPPBM disebabkan antara lain oleh meningkatnya harga/biaya sewa penyemprotan hama, bambu, karung, pupuk daun, urea, bibit kacang tanah, fungisida, herbisida, upah membajak, ongkos angkut, upah pengeringan. b. Subsektor Hortikultura (NTPH) Nilai Tukar Petani Subsektor Hortikultura (NTPH) pada bulan Mei 2016 mengalami penurunan sebesar 2,29 persen. Hal ini disebabkan karena tingkat penurunan indeks harga yang diterima petani (It) (menurun sebesar 2,41 persen) lebih tinggi dari tingkat penurunan indeks harga yang dibayar petani (menurun sebesar 0,13 persen). Indeks yang diterima (It) sub kelompok sayur-sayuran mengalami penurunan ( -4,17 persen) yang disebabkan oleh menurunnya harga produksi sayur-sayuran seperti cabai rawit, cabai merah, kol/kubis, tomat, ketimun, petsai/sawi, kacang panjang, melinjo, kangkung. Sedangkan sub kelompok buah-buahan dan tanaman obat mengalami peningkatan masing-masing sebesar 0,19 persen dan 0,38 persen, yang disebabkan oleh meningkatnya harga alpukat, manggis, pisang, mangga, semangka, rambutan, langsat, jeruk besar, sirsak. Penurunan indeks yang dibayar (Ib) petani hortikultura disebabkan oleh penurunan indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,20 persen. Sedangkan indeks BPPBM meningkat sebesar 0,17 persen, yang disebabkan meningkatnya harga bibit bawang merah, terpal, karung, urea, ongkos angkut, bibit melon, bibit terung, insektisida, bibit cabai, herbisida. c. Subsektor Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada bulan Mei 2016 Nilai Tukar Petani untuk sub sektor perkebunan rakyat (NTPR) terjadi peningkatan sebesar 0,53 persen, hal ini disebabkan karena indeks yang diterima petani meningkat sebesar 0,22 persen sedangkan indeks yang dibayar petani menurun sebesar 0,30 persen. Meningkatnya indeks yang diterima petani disebabkan karena kenaikan harga hasil produksi perkebunan rakyat antara lain kelapa, kakao, pinang, jarak. Penurunan indeks yang dibayar (Ib) petani perkebunan rakyat disebabkan oleh menurunnya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,37 persen. Sedangkan indeks BPPBM meningkat sebesar 0,03 persen yang disebabkan meningkatnya harga karung, ZA, ember, sprayer, insektisida, oli. Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 28/05/52/Th.IX, 2 Mei

6 d. Subsektor Peternakan (NTPT) Pada bulan Mei 2016, NTPT mengalami penurunan sebesar 0,08 persen, hal ini disebabkan karena indeks yang diterima petani menurun sebesar 0,48 persen lebih tinggi dari penurunan indeks yang dibayar petani sebesar 0,43 persen. Indeks harga yang diterima (It) peternak pada sub kelompok ternak besar dan hasil ternak mengalami penurunan masing-masing (-0,67 persen) dan (-0,06 persen), yang disebabkan menurunnya harga sapi potong dan telur ayam ras. Indeks harga yang diterima peternak sub kelompok ternak kecil dan unggas mengalami peningkatan masing-masing sebesar 0,23 persen dan 0,98 persen, yang disebabkan meningkatnya harga ayam ras pedaging, itik/bebek, ayam buras, kambing. Penurunan Indeks yang dibayar petani (Ib) disebabkan menurunnya indeks konsumsi rumah tangga dan indeks BPPBM masing-masing sebesar 0,34 persen dan 0,52 persen. Dimana penurunan indeks BPPBM disebabkan oleh menurunnya harga bamboo, jagung pipilan, dedak, arit, tempat makan, tempat minum, jerami, gas LPG, konsentrat. e. Subsektor Perikanan (NTNP) Pada bulan Mei 2016, NTNP mengalami peningkatan sebesar 0,43 persen, hal ini disebabkan karena indeks yang diterima petani meningkat sebesar 0,33 persen sedangkan indeks yang dibayar petani menurun sebesar 0,10 persen. Indeks harga yang diterima (It) sub kelompok penangkapan dan budidaya mengalami peningkatan masing-masing sebesar 0,50 persen dan 0,02 persen. Peningkatan It disebabkan meningkatnya harga produksi perikanan antara lain ikan bawal, tembang, layur/beladang, tuna, teri, tenggiri, kurisi/kerisi, cakalang, kerapu, kuniran, bandeng. Indeks yang dibayar petani (Ib) mengalami penurunan yang disebabkan oleh penurunan indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,23 persen. Sedangkan indeks BPPBM mengalmai peningkatan sebesar 0,11 persen, yang antara lain dipengaruhi oleh meningkatnya biaya upah memanen, dedak, pancing, jaring insang, cip, oli/pelumas. 6 Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No.28/05/52/Th.IX, 2 Mei 2016

7 Tabel 2 Indeks yang Diterima dan Indeks Yang Dibayar Petani Provinsi Nusa Tenggara Barat Per Sub Sektor Mei 2016 (2012=100) Subsektor Bulan April 2016 Mei 2016 Persentase Perubahan (1) (2) (3) (4) 1. Tanaman Pangan a. Indeks Diterima Petani 122,85 123,92 0,87 - Padi 122,03 122,40 0,31 - Palawija 124,80 127,52 2,18 b. Indeks Dibayar Petani 120,65 120,44-0,17 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 122,89 122,54-0,28 - Indeks BPPBM 115,10 115,22 0,11 2. Hortikultura a. Indeks Diterima Petani 119,18 116,31-2,41 - Sayur-sayuran 135,58 129,92-4,17 - Buah-buahan 100,82 101,01 0,19 - Tanaman Obat 133,44 133,96 0,38 b. Indeks Dibayar Petani 121,54 121,38-0,13 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 123,38 123,13-0,20 - Indeks BPPBM 113,43 113,63 0,17 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks Diterima Petani 115,34 115,60 0,22 - Tanaman Perkebunan Rakyat 115,34 115,60 0,22 b. Indeks Dibayar Petani 122,54 122,17-0,30 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 124,94 124,48-0,37 - Indeks BPPBM 111,54 111,57 0,03 4. Peternakan a. Indeks Diterima Petani 136,99 136,33-0,48 - Ternak Besar 139,84 138,90-0,67 - Ternak Kecil 134,61 134,92 0,23 - Unggas 118,74 119,91 0,98 - Hasil Ternak 119,20 119,13-0,06 b. Indeks Dibayar Petani 118,21 117,73-0,40 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 122,68 122,26-0,34 - Indeks BPPBM 110,34 109,77-0,52 5. Perikanan a. Indeks Diterima Petani 117,30 117,69 0,33 - Penangkapan 127,25 127,88 0,50 - Budidaya 102,12 102,14 0,02 b. Indeks Dibayar Petani 117,87 117,76-0,10 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 123,13 122,84-0,23 - Indeks BPPBM 111,07 111,19 0,11 Gabungan a. Indeks Diterima Petani 124,65 124,62-0,03 b. Indeks Dibayar Petani 120,34 120,05-0,24 - Konsumsi Rumah Tangga 123,23 122,86-0,30 - BPPBM 112,97 112,91-0,05 Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 28/05/52/Th.IX, 2 Mei

8 4. Perbandingan antar Provinsi Dari 33 Provinsi yang dilaporkan pada bulan Mei 2015, terdapat 22 provinsi yang mengalami peningkatan NTP dan 11 provinsi mengalami penurunan NTP. Peningkatan tertinggi terjadi di Provinsi Kalbar (1,13 persen), diikuti oleh Provinsi Bali (1,08 persen) dan DKI (1,06 persen). Sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Banten (-1,35 persen) diikuti oleh Provinsi Maluku Utara ( -0,67 persen ) dan Sulut ( -0,52 persen ). Tabel 3. Nilai Tukar Petani Provinsi di Indonesia dan Persentase Perubahannya Mei 2016 (2012=100) Kode Provinsi IT IB NTP Indeks % Perub Indeks % Perub Indeks % Perub (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 11 NAD 118,17 1,28 121,92 0,48 96,92 0,80 12 SUMUT 124,58 0,56 123,46 0,44 100,91 0,11 13 SUMBAR 119,11-0,24 120,86-0,02 98,55-0,21 14 RIAU 122,78 0,91 123,04 0,54 99,78 0,37 15 JAMBI 121,06 1,06 121,58 0,09 99,57 0,97 16 SUMSEL 115,59 0,74 121,80 0,36 94,90 0,37 17 BENGKULU 116,08 0,95 122,31 0,03 94,91 0,92 18 LAMPUNG 126,17 0,46 121,17-0,11 104,13 0,57 19 BABEL 121,49-0,37 117,71 0,06 103,21-0,42 21 KEPRI 117,12 0,69 118,08 0,16 99,18 0,53 31 DKI 119,28 1,02 117,32-0,04 101,67 1,06 32 JABAR 130,63-0,18 125,26 0,18 104,29-0,37 33 JATENG 122,57 0,95 122,74 0,06 99,86 0,89 34 YOGYAKARTA 126,06 0,46 122,14 0,17 103,21 0,29 35 JATIM 130,30 0,40 124,95-0,04 104,28 0,44 36 BANTEN 124,00-1,46 121,53-0,12 102,03-1,35 51 BALI 127,66 1,02 120,50-0,06 105,94 1,08 52 NTB 124,62-0,03 120,05-0,24 103,81 0,22 53 NTT 120,64 0,13 120,54 0,07 100,08 0,06 61 KALBAR 117,50 1,30 121,49 0,17 96,72 1,13 62 KALTENG 118,74 1,24 121,50 0,40 97,73 0,83 63 KALSEL 115,17-0,19 118,46 0,13 97,22-0,33 64 KALTIM 119,77 0,41 121,89 0,16 98,27 0,25 71 SULUT 118,78-0,50 122,92 0,02 96,63-0,52 72 SULTENG 121,74 0,50 121,85 0,07 99,91 0,43 73 SULSEL 127,59 0,02 122,80 0,12 103,90-0,10 74 SULTRA 120,70 0,86 121,25-0,08 99,55 0,94 75 GORONTALO 130,95 0,89 123,89 0,05 105,69 0,83 76 SULBAR 125,50 0,12 117,71 0,16 106,61-0,04 81 MALUKU 127,37-0,36 123,06 0,08 103,50-0,44 82 MALUKU UTARA 124,82-0,55 119,28 0,12 104,64-0,67 91 PAPUA BARAT 121,93-0,32 122,00 0,19 99,94-0,50 94 PAPUA 115,16 0,58 119,66 0,47 96,24 0,11 Nasional 124,70 0,42 122,80 0,10 101,55 0,32 8 Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No.28/05/52/Th.IX, 2 Mei 2016

9 5. Indeks Harga Konsumen Perdesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka Inflasi/Deflasi di wilayah perdesaan. Dari penghitungan indeks konsumsi rumah tangga yang dilaporkan pada bulan Mei 2016 di Provinsi NTB terjadi deflasi perdesaan sebesar 0,30 persen. Deflasi disebabkan karena terjadinya penurunan indeks konsumsi rumah tangga pada 2 kelompok pengeluaran yaitu kelompok Bahan Makanan (-0,96 %) dan Transportasi & Komunikasi (-0,21 %). Sedangkan 5 kelompok lainnya mengalami peningkatan, terdiri dari kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau (0,61 %), Sandang (0,42 %), Kesehatan (0,20 %), Perumahan (0,18 %) dan Pendidikan, Rekreasi & Olahraga (0,15 %). Tabel 4 Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Provinsi NTB Mei 2016 (2012=100) Sub Kelompok April 2016 Mei 2016 Perubahan (1) (2) (3) (4) Konsumsi Rumah tangga 123,23 122,86-0,30 - Bahan makanan 130,16 128,90-0,96 - Makanan jadi 116,66 117,38 0,61 - Perumahan 118,41 118,63 0,18 - Sandang 118,63 119,12 0,42 - Kesehatan 116,22 116,45 0,20 - Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga 109,31 109,47 0,15 - Transportasi dan Komunikasi 123,91 123,65-0,21 Deflasi perdesaan yang terjadi pada bulan Mei 2016 di Provinsi NTB disebabkan antara lain oleh menurunnya harga kebutuhan konsumsi rumah tangga antara lain tomat sayur, cabai rawit, cabai merah, ikan asin tenggiri, wortel, sawi hijau, bawang merah, sawo, rajungan, kangkung, sirih, kacang panjang, bawang putih, katamba, nila, tenggiri, pulpen/ballpoint, ban luar motor, bandeng, mantri kesehatan, salak, pisang, kunyit, bayam, asbes, cakalang, cumi-cumi, mujair, bensin, apel, beras, jeruk, minyak kayu putih, terasi, udang laut. Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 28/05/52/Th.IX, 2 Mei

10 Grafik 3. Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Provinsi di Indonesia Mei 2016 (2012=100) 0,70 0,60 0,50 0,40 0,30 0,20 0,10 0,00-0,10-0,20-0,30 0,62 RIAU 0,61 PAPUA 0,59 SUMUT 0,56 NAD 0,46 SUMSEL 0,41 KALTENG 0,23 0,22 YOGYAKARTA JABAR 0,22 0,22 0,22 PAPUA BARAT KALBAR KALTIM 0,21 0,17 SULBAR SULSEL 0,15 0,16 0,16 MALUKU UTARA KEPRI KALSEL 0,12 GORONTALO 0,12 SULTENG 0,11 0,09 MALUKU BABEL 0,07 JAMBI 0,05 0,04 NTT JATIM 0,01 0,03 JATENG BENGKULU -0,04-0,03 SULUT SUMBAR -0,07 SULTRA -0,12 DKI -0,13 BALI -0,19 LAMPUNG -0,19 BANTEN -0,30 NTB 0,13 NASIONAL 10 Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No.28/05/52/Th.IX, 2 Mei 2016

11 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Jl. Gunung Rinjani No. 2 Mataram Tlp. (0370) Fax. (0370) bps5200@bps.go.id Homepage : Contact person : Ni Kadek Adi Madri, SE Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi NTB Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 28/05/52/Th.IX, 2 Mei