BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO"

Transkripsi

1 UNIVERSITAS NGUDI WALUYO BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

2 1 dari 58 A. PENDAHULUAN 1. Standar Mutu UNW merupakan pernyataan untuk mengarahkan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan akademik dan non akademik lembaga dan civitas akademika di lingkungan UNW. 2. Secara umum Standar Mutu UNW merupakan landasan bagi pengembangan program, sumberdaya, prosedur kegiatan dan evaluasi baik akademik dan non akademik. 3. Secara khusus Standar Mutu UNW merupakan landasan bagi penyusunan visi, misi dan tujuan lembaga/program pendidikan, pengembangan kurikulum, proses pembelajaran, mahasiswa, dosen dan sumberdaya manusia, sarana prasarana kesehatan lingkungan dan keselamatan, sumber belajar, penelitian dan pengabdian, kepada masyarakat, etika, peningkatan kualitas berkelanjutan serta penyelenggaraan dan administrasi. 4. Untuk kegiatan pendidikan, Standar Mutu mengarahkan kepada apa yang harus diketahui dan dapat dilakukan oleh mahasiswa dalam mengikuti dan setelah menyelesaikan pendidikan. Untuk Staf Akademik, Standar Mutu mengarahkan penyelenggaraan proses pembelajaran yang berkualitas dan inovatif. 5. Standar Mutu UNW terdiri atas 13 komponen mutu, masing-masing komponen memiliki beberapa pernyataan. Suatu pernyataan menggunakan kata harus apabila pernyataan tersebut bersifat mendasar dan dapat dipenuhi pada saat evaluasi, dan menggunakan kata seharusnya apabila bersifat pengembangan kualitas. 6. Setiap Fakultas dan Jurusan/Program Studi/Bagian sesuai dengan karakteristiknya mengembangkan Standar Mutu secara spesifik. B. STANDAR 1. STANDAR ISI/KURIKULUM Isi Kurikulum a. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan program pendidikan di lingkungan UNW. b. Kurikulum harus dikembangan sesuai dengan visi dan misi serta berorientasi masa depan. c. Kurikulum harus disusun secara berkesinambungan, berimbang, dan dikembangkan serta dilaksanakan dengan berbasis kompetensi. Kompetensi a. Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten sebagai wujud dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki oleh mahasiswa. Standar kompetensi lulusan meliputi seluruh mata kuliah atau kelompok mata kuliah. b. Kurikulum memuat sejumlah sejumlah mata kuliah untuk mengembangkan kompetensi umum, kompetensi utama, dan kompetensi pendukung.

3 2 dari 58 c. Kompetensi Umum untuk Program Sarjana dan Program Diploma dikembangkan melalui mata kuliah: (1) Pendidikan Agama, (2) Pendidikan Kewarganegaraan, (3) Bahasa Indonesia, (4) Bahasa Asing, terutama Bahasa Inggris. d. Kompetensi Utama dikembangkan melalui sejumlah mata kuliah yang merupakan substansi kajian bidang ilmu dan/atau keahlian yang menjadi isi program pendidikan akademik, profesi, atau vokasi pada program studi untuk strata tertentu. e. Kompetensi Pendukung dikembangkan melalui sejumlah mata kuliah lain untuk memperkuat pengembangan kompetensi utama dalam jenis pendidikan akademik, profesi, atau vokasi pada program studi dalam strata tertentu. f. Kurikulum harus dirancang secara efektif untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa, dengan menyediakan kesempatan untuk memilih mata kuliah g. peminatan dengan akses pada sumber-sumber yang tersedia di lingkungan UNW. Kurikulum harus berfungsi juga sebagai pedoman untuk menjamin mutu dan kompetensi sesuai dengan program studi yang ditempuh. h. Kurikulum harus mengikuti sistem kredit semester, dengan ketentuan sebagai berikut: (1) Untuk mata kuliah teori, beban 1 SKS berarti terdiri atas 50 menit tatap muka, 60 menit kegiatan terstruktur, dan 60 menit kegiatan belajar mandiri.; (2) Untuk mata kuliah praktik, beban 1 SKS berarti terdiri atas 2 s/d 4 X 50 menit tatap muka; (3) Untuk mata kuliah kerja lapangan, beban 1 SKS berarti kegiatan selama antara 4 s/d 5 jam per minggu selama 1 (satu semester. 1 SKS kerja lapangan membutuhkan waktu belajar di lapangan 1 X 16 X 4 jam atau 5 jam. i. Beberapa mata kuliah harus memiliki keterkaitan dengan mata kuliah lain dalam bentuk prasyarat dan atau semi prasyarat. PENGEMBANGAN KURIKULUM a. Kriteria kualitas pengembangan kurikulum Pengembangan kurikulum pogram studi harus memenuhi standar kualitas: 1) Input 2) Proses 3) Output b. Standar Kualitas Input Dalam perancangan kurikulum mempertimbangkan dan mengakomodasi 1) Peraturan perundang-undangan; 2) SNPT; 3) Kebutuhan para pemangku kepentingan; 4) Konsensus; dari asosiasi pendidikan; 5) Konsensus dari asosiasi profesi nasional dan atau internasional; 6) Capaian Pembelajaran yang ditetapkan Dikti-KKNI; 7) Visi dan misi Universitas Ngudi Waluyo; 8) Hasil tracer study; 9) Hasil evaluasi dan umpan balik kajian keselarasan rancangan versus implementasi aktual kurikulum.

4 3 dari 58 Standar Kualitas pada Proses Pengembangan Kurikulum 1) Ada Tim Kurikulum (atau yang setara) yang representatif/mewakili Dosen dan Mahasiswa, bersama Tim Jaminan Mutu Program Studi jika sudah terbentuk, yang menyusun kurikulum. 2) Melalui proses yang terorganisasi, kompetensi/learning Outcomes/Capaian Pembelajaran digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan dan mengimplementasikan filosofi, struktur, isi, dan metode instruksional (pembelajaran) kurikulum dan asesmen pencapaian kompetensi mahasiswa 3) Metode pembelajaran harus menjamin mahasiswa mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang diperlukan untuk dunia kerja (atau tahapan pendidikan berikutnya) dan menjadi individu yang mampu mengarahkan diri (self-directed) dan belajar sepanjang hayat (lifelong learning). 4) Dalam hal penyusunan kembali (redesign) kurikulum, Tim Kurikulum mempertimbangkan kesesuaian antara Kurikulum yang dirancang dan implementasinya; mengevaluasi Rancangan Pembelajaran Semester danpembelajaran aktual (bahan ajar yang digunakan dan strategi pembelajaran yang telah dilaksanakan); pembelajaran kurikuler; co-kurikuler dan extra-kurikuler; sistem blok/konvensional; serta asesmen/penilaian, untuk menjamin ketercapaian kompetensi yang dicanangkan.

5 4 dari58 1. Mengetahui posisi program studi dalam konstelasi sistem pendidikan Model pendidikan secara umum Sistem pendidikan tinggi di Indonesia 2. Menentukan spesifikasi program Menentukan jenjang program Capaian pembelajaran lulusan 3. Mengidentifikasi pengetahuan dan kemampuan lulusan Utama Pendukung 4. Mengidentifikasi bahan kajian dan pelajaran Materi Kedalaman dan Keluasan Penataan per semester 5. Membentuk mata kuliah Bobot/SKS 7. Proses Pembelajaran Metode Pembelajaran Sumber belajar 8. Penilaian dan Evaluasi Penilaian capaian pembelajaran Evaluasi proses pembelajara Gambar 3. Diagram Alir Penyusunan Kurikulum

6 5 dari 58 Standar Kualitas Output (silabus, buku pedoman pendidikan, web) Kurikulum sebagai suatu rencana, diwujudkan dalam serangkaian mata kuliah atau blok mata kuliah. a. Pengetahuan/Dasar Ilmiah pada Kurikulum Isi dan urutan bahan ajar pada kurikulum memberikan pengetahuan dasar (basic sciences); sosial/perilaku/administratif dan terapan serta keterampilan yang diperlukan, dimulai dari pengenalan, penguatan (reinforcement ) dan berlanjut (advancement) secara pogresif. b. Simulasi dan Pengalaman Praktek Kurikulum menyediakan pengalaman edukatif pada setting aktual atau simulasi untuk mengembangkan dan mendemonstrasikanpencapaian kompetensi yang diharapkan, di bawah tanggungjawab staf akademik dan bimbingan profesional praktisioner. Bersifat integratif, dimulai dari pengenalan, penguatan (reinforcement ) dan berlanjut ke tingkat lebih tinggi (advancement) secara progresif mengembangkan kompetensi kognitif, psikomotorik dan afektif. c. Dokumen Kurikulum Dokumen Kurikulum dibuat dalam format buku dan web yang harus mencantumkan: 1) Profil lulusan 2) Capaian Pembelajaran/Learning Outcomes 3) Jumlah SKS 4) Masa studi minimum dan maksimum 5) Mata Kuliah untuk mencapai hasil pembelajaran dengan kompetensi inti; pendukung dan lainnya 6) Bagan atau Silabus Kurikulum (lihat contoh pada Lampiran 6) 7) Proses pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa 8) Asesmen untuk menilai capaian pembelajaran 9) Perlunya surat keterangan pelengkap ijazah dan transkrip 10) Peraturan terkait sistem Pendidikan Tinggi yang berlaku di Indonesia dan Peraturan atau konsensus lembaga lain yang digunakan sebagai dasar pertimbangan penyusunan kurikulum 11) Matriks/Pemetaan Capaian Pembelajaran versus Mata Kuliah (lihat Lampiran 7) 12) Deskripsi singkat Blok Mata kuliah dan Mata Kuliah serta kompetensi/learning objectives yang akan dicapai (lihat contoh pada Lampiran 8) 13) Rencana Pembelajaran Semester (RPS) 14) Jika Program Studi menerima mahasiswa asing atau menyelenggarakan Kelas Internasional, Dokumen Kurikulum dibuat dalam bahasa Inggris Mata Kuliah 1) Mata kuliah atau blok mata kuliah merupakan rangkaian bahan kajian yang diperlukan untuk mendapatkan satu atau beberapa capaian pembelajaran. 2) Jenis mata kuliah atau blok mata kuliah dalam suatu kurikulum program studi terdiri atas:

7 6 dari 58 a) sejumlah mata kuliah wajib umum, yang ditujukan untuk membentuk sikap dan tata nilai; b) sejumlah mata kuliah atau blok mata kuliah wajib program studi, yang ditujukan untuk menghasilkan kemampuan kerja, penguasaan pengetahuan, dan kemampuan mengelola kewenangan serta tanggung jawabnya; dan c) sejumlah mata kuliah atau blok mata kuliah pilihan di dalam atau di luar program studi yang bersangkutan, yang ditujukan untuk pengembangan kemampuan sesuai minat mahasiswa. d) Mata kuliah sedapat mungkin bersifat integrative dan total jumlah mata kuliah pada satu program studi tidak lebih dari 36 (tiga puluh enam). e) Program studi Strata Sarjana dan/atau Profesi, pada strata Sarjananya memiliki mata kuliah wajib umum: Agama; Pancasila; Kewarganegaraan; Bahasa Indonesia ; Bahasa Inggris f) Pemberian Kode dan Nama Mata Kuliah di seluruh Program Studi di Universitas Ngudi Waluyo menganut norma yang penyeragaman, bahwa jika Nama Mata Kuliah sama walaupun diselenggarakan pada Program Studi yang berbeda maka Kode dan Nama Mata Kuliah akan sama dan harus menunjukkan kompetensi/learning objectives yang sama. g) Bobot suatu mata kuliah dinyatakan dalam besaran satuan kredit semester (SKS). Bobot suatu blok mata kuliah dapat dinyatakan dalam besaran jam pembelajaran atau satuan kredit semester (SKS). SKS (Satuan Kredit Semester) 1) Besarnya SKS suatu mata kuliah atau jam pembelajaran blok mata kuliah merupakan takaran waktu belajar mahasiswa yang dibutuhkan untukmemenuhi capaian pembelajaran. 2) Penetapan jumlah SKS mata kuliah atau blok mata kuliah didasarkan pada tingkat capaian pembelajaran, tingkat kedalaman dan keluasanbahan kajian, dan metode pembelajaran yang digunakan untuk memenuhicapaian pembelajaran. 3) Satuan kredit semester (SKS) merupakan: a) takaran beban belajar mahasiswa per minggu per semester melalui berbagai bentuk kegiatan kurikuler dalam proses pembelajaran; b) takaran jumlah beban belajar mahasiswa dalam suatu program studi yang dinyatakan dalam kurikulum; c) takaran beban tugas dosen dalam pembelajaran yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. 4) Rincian waktu 1 (satu) SKS untuk berbagai bentuk pembelajaran sebagaiberikut:

8 7 dari 58 a) Kuliah, yaitu kegiatan pembelajaran yang terdiri atas: Kegiatan belajar dengan tatap muka 50 (lima puluh) menit per minggu per semester; Kegiatan belajar dengan penugasan terstruktur 50 (lima puluh) menit per minggu per semester untuk program diploma III dan sarjana; Kegiatan belajar mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester untuk program Diploma III dan sarjana. Responsi, tutorial, seminar, bentuk pembelajaran lain yang sejenis, yaitu kegiatan pembelajaran yang terdiri atas: - Kegiatan belajar tatap muka 1 (seratus) menit per minggu persemester; - Kegiatan belajar mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu persemester. Praktikum, yaitu kegiatan pembelajaran di laboratorium/bengkel/studio3 (tiga) jam per minggu per semester; Praktek lapangan/kerja praktek, yaitu kegiatan pembelajaran dengan praktek di lapangan 4 (empat) jam per minggu per semester; Skripsi/tugas akhir/karya seni/bentuk lain yang setara, yaitu kegiatan penelitian/pembuatan model/pembuatan dan/ atau pergelaran karya seni/perencanaan/perancangan 4 (empat) jam per minggu persemester; Beban Studi Beban pembelajaran suatu program studi pada jenis pendidikan akademik, vokasi, dan profesi dinyatakan dalam besaran SKS, sebagai berikut: 1. Program studi pada program diploma III paling sedikit 108 (seratus delapan) SKS 2. Program studi pada program sarjana paling sedikit 144 (seratus empat puluh empat) SKS 3. Beban belajar mahasiswa adalah 8 (delapan) jam per hari, atau 48 (empat puluh delapan) jam per minggu setara dengan 18 (delapan belas) SKS per semester, sampai dengan 9 (sembilan) jam per hari atau 54 (lima puluh empat) jam per minggu setara dengan 20 (dua puluh) per semester. 4. Kurikulum program studi disusun dengan mempertimbangkan beban belajar mahasiswa. Masa Studi 1. Kurikulum program studi pada: a. program diploma dan program sarjana, satu tahun terdiri atas 2 (dua) semester; b. pada program profesi, spesialis, magister dan program doktor, satu tahun dapat terdiri atas 3 (tiga) semester. 2. Mahasiswa yang dapat menunjukkan prestasi akademik yang tinggi dapat mengambil paling banyak 24 (dua puluh empat) SKS per semester. 3. Masa studi terpakai yang diizinkan dalam suatu program studi a. Program sarjana : 8 (delapan) - 10 (sepuluh) semester; b. Program diploma tiga : 6 (enam) - 8 (delapan) semester; c. Program profesi : 2 (dua) - 4 (empat) semester;

9 8 dari Mahasiswa suatu program studi pada program sarjana yang memiliki kemampuan di atas rerata diizinkan menyelesaikan studi dalam waktu paling sedikit 7 (tujuh) semester. Proses Pembelajaran 1. Proses pembelajaran harus berpusat pada mahasiswa (student-centered learning); mengedepankan kegiatan berpikir kritis dan diskusi sehingga mahasiswa aktif berperan dan terlibat pada proses pembelajaran mereka. 2. Perencanaan proses pembelajaran meliputi penetapan tempat/kelas untuk pembelajaran, beban kerja dosen, penyiapan sumber belajar, dan pengelolaan proses pembelajaran. 3. Jumlah mahasiswa per kelas untuk tiap mata kuliah atau blok mata kuliah disesuaikan dengan karakteristik mata kuliah atau blok mata kuliah yang memungkinkan interaksi antara mahasiswa dengan dosen untuk memenuhi capaian pembelajaran. Deskripsi Mata Kuliah dan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) 1. Deskripsi Blok Mata Kuliah tau Mata Kuliah paling sedikit berisi rumusan tujuan pembelajaran Blok Mata Kuliah secara umum dan tujuan pembelajaran tiap Mata Kuliah serta topik bahasan pada Mata Kuliah; metode pembelajaran dan assesmen yang digunakan untuk menilai hasil belajar. 2. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) paling sedikit memuat: a) Nama program studi dan nama, kode, semester, SKS, dosen, serta capaian pembelajaran mata kuliah atau blok mata kuliah; b) Kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran; c) Waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran; d) Bahan pembelajaran atau bahan kajian; e) Kriteria atau indikator penilaian; f) Bobot penilaian; g) Strategi pembelajaran/pengalaman belajar mahasiswa; h) Daftar referensi yang digunakan; i) rincian/deskripsi semua tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa. j) Asessmen hasil belajar k) Penanggungjawab kualitas mata kuliah Asesmen Pembelajaran Mahasiswa dan Perbaikan Kurikulum 1. Standar penilaian pendidikan merupakan kriteria minimal tentang kegiatan sistematis yang dilakukan untuk menentukan kualifikasi atas perencanaan dan pelaksanaan dan pengendalian proses pembelajaran, serta capaian pembelajaran setelah mahasiswa menjalani proses pembelajaran. 2. Lingkup penilaian meliputi:

10 9 dari 58 a) Penilaian terhadap capaian pembelajaran mata kuliah atau blok mata kuliah dan program studi oleh mahasiswa. b) Penilaian terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian proses pembelajaran oleh dosen. 3. Asesmen (Penilaian) Hasil Belajar mahasiswa berfungsi: a. Memotivasi belajar mahasiswa; b. Memberikan informasi kepada mahasiswa apa yang telah dicapai (dan yang belum dicapai) oleh mahasiswa c. Menentukan tingkat keberhasilan (skor) mahasiswa memenuhi capaian pembelajaran pada setiap mata kuliah atau blok mata kuliah; dan d. Memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran. 4. Metode asesmen yang digunakan untuk menilai capaian pembelajaran mahasiswa (competence-based assessment) harus valid dan dapat dipercaya (reliable) untuk mengevaluasi pembelajaran 5. Metode assesment yang digunakan baik berupa metode obyektif dan maupun metode subyektif dimanfaatkan untuk mengevaluasi dan memperbaiki mahasiswa baik secara individu maupun kolektif. 6. Metode asesmen dapat melibatkan penilaian diri-sendiri (self-assessment); penilaian oleh teman atau kolega (peer-assessment) dan staf pengajar dosen maupun asisten dosen (tutor assessment). a. Self assessment, di mana mahasiswa akan belajar bagaimana memantau dan mengevaluasi proses belajar mereka sendiri. Elemen ini merupakan salah satu yang penting pada kurikulum karena proses pembelajaran bertujuan menghasilkan lulusan yang mampu melakukan refleksi dan kritis terhadap diri sendiri. b. Peer assessment, di mana mahasiswa saling menerima umpan balik mengenai pembelajaran masing-masing. Metode ini membangun kepercayaan (trust) dan saling menghormati (mutual respect). c. Tutor assessment, di mana salah satu atau kelompok pengajar (dosen atau asisten dosen) memberikan komentar dan umpan balik terhadap hasil kerja mahasiswa. 7. Pada suatu program studi yang melaksanakan kurikulum berbasis kompetensi, penilaian capaian pembelajaran pada program studi tersebut menggunakan pendekatan kriteria (PAK). 8. Penilaian tentang keberhasilan unit pengelola program studi dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk menghasilkan capaian pembelajaran yang telah ditetapkan, dilakukan melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal. 9. Program studi melakukan analisis dan interpretasi serta menggunakan data assesment untuk menentukan tingkat pencapaian kompetensi yang diharapkan dan secara terus menerus memperbaiki isi, organisasi, dan implementasi kurikulum

11 10 dari 58 IMPLEMENTASI KURIKULUM 1. Kegiatan Implementasi Kurikulum Kegiatan implementasi kurikulum meliputi: 1) Kegiatan administrasi perkuliahan 2) Kegiatan pembelajaran yang terdiri dari: 1) Kegiatan perkuliahan 2) Kerja praktek 3) Bimbingan akademik 4) Tugas akhir (penulisan skripsi) 5) Kegiatan penelitian 6) Kegiatan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat 3) Kegiatan kemahasiswaan (terkait integrasi sport dan art ke dalam struktur kurikulum) 1) Kegiatan seni (art) 2) Kegiatan olahraga (sport) 3) Mahasiswa pencinta alam 4) Organisasi kemahasiswaan lain 2. Pemantauan 1) Selama implementasi kurikulum, penyelenggaran program studi harus melaksanakan pemantauan. 2) Pemantauan adalah kegiatan pengawasan terhadap proses pembelajaran agar implementasi kurikulum tetap berada pada jalur yang diharapkan, sesuai dengan yang telah direncanakan. 3) Hasil monitoring dilaporkan setiap akhir semester sehingga perbaikan implementasi dan kurikulum (parsial) dapat dilakukan pada semester/tahun berikutnya. EVALUASI KURIKULUM 1. Evaluasi Internal Kurikulum a. Evaluasi internal kurikulum merupakan bagian dari kegiatan penjaminan mutu; yang. mencakup evaluasi terhadap input, proses dan output. b. Input yang dimaksud pada butir a adalah komponen standar mutu tentang landasan ideal kurikulum UNW, spesifikasi program studi, kurikulum, pengembangan kurikulum, dokumen kurikulum dan mahasiswa. c. Proses yang dimaksud pada butir a mencakup butir standar mutu pelaksanaan kurikulum, pengawasan mutu kurikulum, peninjauan kurikulum, penilaian mahasiswa, dan dukungan terhadap mahasiswa. d. Output yang dimaksud pada butir a di atas adalah produk lulusan dan kinerja mahasiswa (Indeks Prestasi Kumulatif; masa studi; kegiatan dan prestasi mahasiswa lainnya; masa tunggu dan employment) serta dampak lulusan pada masyarakat lokal, regional, nasional atau internasional sesuai bidang terkait Program Studi. e. Evaluasi internal berupa peninjauan kurikulum secara keseluruhan dilakukan setiap 3-5 tahun atau setelah dampak dari implementasi kurikulum dapat diketahui maupun bila

12 11 dari 58 2 januari 2017 terjadi perubahan tuntutan pemangku kepentingan yang mengharuskan Program Studi meninjau kembali kurikulumnya. f. Evaluasi internal kurikulum dilakukan sebagai berikut: 1) Kajian terhadap laporan evaluasi diri program studi dan fakultas terkait dengan kurikulum. 2) Kegiatan audit. 3) Penilaian (assesment) terhadap kurikulum. 4) Tracer study. 5) Rekomendasi. g. Hasil kegiatan evaluasi internal kurikulum berupa laporan yang di dalamnya tercantum kekuatan dan kelemahan dari kurikulum yang sedang diimplementasikan; serta rekomendasi untuk tindakan perbaikan dan penyempurnaan proses pembelajaran. Evaluasi Eksternal Kurikulum 1. Evaluasi eksternal merupakan penilaian dari pihak luar untuk melihat apakah kurikulum telah memenuhi standar yang telah disepakati. 2. Bagi pendidikan profesi, evaluasi eksternal juga dilakukan oleh pihak kolegium/asosiasi profesi dari bidang yang bersangkutan. Tindakan Penyempurnaan dan Pengembangan Kurikulum 1. Tindakan penyempurnaan dan pengembangan dapat pula disebut tindakan koreksi. 2. Tindakan koreksi kurikulum dapat dilakukan secara parsial dan segera, baik pada tingkatan Mata kuliah, proses pembelajaran, assesment hasil belajar dan sebagainya berdasarkan hasil evaluasi internal dan/atau eksternal. 3. Tindakan yang dimaksud dapat berupa penyegaran di bidang ilmu, penugasan staf mengikuti seminar dan lokakarya, pelatihan keterampilan mengajar, sebagai fasilitator, rapat kerja untuk memperbaiki silabus dan lain-lain. 4. Setiap tindakan koreksi harus didokumentasi. 5. Tindakan Koreksi yang mencakup keseluruhan kurikulum diselenggarakan berdasarkan Standar Mutu Pengembangan Kurikulum

13 12 dari 58 Kualifikasi pada KKNI Tips Membuat Rumusan Capaian Pembelajaran

14 13 dari 58 2 januari 2017 Skema Penyusunan Kurikulum

15 14 dari 58 Pemetaan dari Profil Lulusan ke Bahan Kajian

16 15 dari 58

17 16 dari 58 Pembentukan Mata Kuliah KRITERIA MUTU KURIKULUM (QUALITY CRITERIA FOR CURRICULUM) Mutu Kurikulum dinilai dari empat hal berikut: 1. Kompetensi Lulusan (Learning Outcomes/Capaian Pembelajaran) Kompetensi atau Capaian Pembelajaran lulusan yang harus dicapai harus dirumuskan eksplisit dan jelas. 2. Pengembangan dan implementasi kurikulum Pengembangankurikulum dilakukan dengan memperhatikan standar input, proses dan output. Kurikulum yang telah dirancang diimplementasikanpada tinkatan administratif dan kegiatan pembelajaran actual serta dievaluasi secara periodic dalam rangka menjamin ketercapaian Kompetensi yang dicanangkan. 3. Pengetahuan/Dasar ilmiah pada kurikulum Isi dan urutan bahan ajar pada kurikulum memberikan pengetahuan dasar (basic sciences); sosial/perilaku/administratif dan terapan serta keterampilan yang diperlukan, dimulai dari pengenalan, penguatan (reinforcement ) dan berlanjut (advancement) secara progresif.

18 17 dari Simulasi dan Pengalaman Praktek Kurikulum menyediakan pengalaman edukatif pada setting aktual atau simulasi untuk mengembangkan dan mendemonstrasikanpencapaian kompetensi yang diharapkan, di bawah tanggungjawab staf akademik dan bimbingan profesional praktisioner. Bersifat integratif, dimulai dari pengenalan, penguatan (reinforcement ) dan berlanjut (advancement) secara progresif mengembangkan kompetensi kognitif, psikomotorik dan afektif. Evaluasi Kurikulum a. Kurikulum harus secara berkala dievaluasi dan direvisi untuk merespon perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tuntutan perubahan kebutuhan masyarakat, dan para pemangku kepentingan (stakeholders) serta perubahan sistem pendidikan. b. Kurikulum harus bersifat komprehensif dan fleksibel dalam mengadaptasi dan mengadopsi kemajuan ilmu dan teknologi. c. Pengembangan kurikulum harus dilaksanakan dengan melibatkan para pemangku kepentingan seperti pemakai lulusan, alumni, dan pihak-pihak lain yang peduli terhadap pendidikan. d. Pengembangan kurikulum harus dilaksanakan secara integratif maupun monolitik. Integratif adalah perubahan/pengembangan materi tidak secara menyeluruh (parsial). Monolitik adalah perubahan pada tingkat mata kuliah. Kalender Akademik a. Kalender akademik harus memuat agenda kegiatan akademik yang berlaku untuk setiap tahun perkuliahan. Kegiatan akademik terdiri atas registrasi administratif, registrasi akademik, proses perkuliahan, ujian tengah semester, ujian akhir semester, dan yudisium. b. Kegiatan akademik dilaksanakan dalam dua semester setiap tahun. Semester adalah satuan waktu kegiatan kuliah dan atau kegiatan terjadwal lainnya selama 16 minggu, termasuk 2 minggu kegiatan penilaian. Pada masa sebelum dimulai semester selanjutnya, terdapat semester antara, dimana diperuntukkan mahasiswa untuk mengulang, perbaikan dan percepatan. c. Kalender akademik meliputi ketetapan tentang (1) Awal dan akhir tahun akademik, (2) Awal dan akhir tahun akademik mempertimbangkan masa ujian akhir peserta didik pada jenjang pendidikan menengah dan seleksi masuk perguruan tinggi. d. Masa ujian dalam rangka kegiatan pembelajaran meliputi: (1) Ujian tengah semester dilaksanakan pada pertengahan semester; (2) Ujian semester dilaksanakan pada minggu terakhir semester, (3) Ujian komprehensif dilaksanakan pada akhir program perkuliahan, (4) Ujian tertutup dan terbuka dilaksanakan pada akhir program studi. 2. STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Tujuan Tujuan penyusunan standar mutu pembelajaran sebagai: a. Pedoman bagi dosen dalam merencanakan, melaksanakan pembelajaran, dan memperbaiki proses pembelajaran secara terus-menerus.

19 18 dari 58 b. Pedoman bagi Kaprodi, Dekan, Wakil Rektor I, dan Rektor dalam memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran yang telah direncanakan oleh para dosen c. Pedoman menentukan tolok ukur pencapaian standar dalam pelaksanaan pembelajaran. Landasan Normatif Landasan penyusunan manual mutu pembelajaran adalah: Pasal 1 butir 20 UU. No. 20 tahun 23 tentang Sistem Pendidikan Nasional mendefinisikan pembelajaran sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.b ABbbbBBBAB II. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKU Pengertian Pembelajaran Pembelajaran dalam pasal 1 butir 20 UU.No. 20 tahun 23 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Di dalam lingkungan perguruan tinggi, interaksi tersebut terjadi antara mahasiswa dengan dosen. Dalam proses pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa terjadi proses perubahan dalam empat ranah, yang disebut ranah kognitif, yaitu kemampuan berkenaan dengan pengetahuan, penalaran atau pikiran; ranah afektif yaitu kemampuan yang mengutamakan perasaan, emosi dan reaksi-reaksi yang berbeda berdasarkan penalaran, misalnya penerimaan, partisipasi, penentuan sikap; ranah psikomotorik yaitu kemampuan yang mengutamakan ketrampilan jasmani., Interaksi dosen- mahasiswa tersebut adalah dalam rangka mengkonstruksi pengetahuan (competence) dan mengeksplorasi nilai-nilai budaya akademik dan organisasi melalui mata kuliah. Dosen memahami konteks setiap pertemuan dengan dasar pemahaman dosen tentang situasi mahasiswa dan konteks belajar sebagai hasil pertemuan-pertemuan sebelumnya. Hal ini dimaksudkan agar dicapai suatu koherensi dalam seluruh perjalanan belajar mahasiswa dan menanamkan kebiasaan berefleksi sebelum bertindak atau menjalani pengalaman baru. Di Universitas Ngudi Waluyo, pembelajaran dikembangkan oleh dosen dengan dilandasi prinsip-prinsip itu dirumuskan sebagai berikut: 1. Dosen berperan melayani mahasiswanya, peka terhadap bakat dan kesulitan mahasiswa, terlibat secara pribadi, dan membantu pengembangan kemampuan internal setiap mahasiswa. 2. Mahasiswa perlu secara aktif terlibat dalam studi, penemuan, dan kreativitas pribadi. 3. Hubungan antara dosen dan mahasiswa bersifat pribadi dan berkelanjutan. 4. RPP dan RPS pengajaran disesuaikan dengan tingkat kemampuan mahasiswa. 5. Isi dan bahan (pendidikan) diatur dalam urutan yang bersifat logis. 6. Pengulangan dan perbaikan (preview and review) sungguh-sungguh diupayakan demi penguasaan yang lebih baik, asimilasi yang lebih baik, dan pandangan yang lebih mendalam.

20 19 dari 58 Ruang Lingkup Ruang lingkup standar mutu pembelajaran ini menjadi pedoman bagi universitas, fakultas, jurusan/prodi, dosen dan mahasiswa dalam pelaksanaan pembelajaran 1. Bagi universitas a. Pedoman monitoring dan evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan oleh para dosen. b. Hasil monitoring dan evaluasi menjadi dasar menyusun dan mendorong program pengembangan dan peningkatan mutu pembelajaran pada tingkat universitas. 2. Bagi fakultas a. Pedoman monitoring & evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan oleh dosen bagi dekan b. Hasil monitoring dan evaluasi menjadi dasar menyusun dan mendorong program pengembangan dan peningkatan mutu pembelajaran pada tingkat fakultas. c. Tolok ukur pembelajaran yang berkualitas pada tingkat fakultas. 3. Bagi program studi a. Pedoman perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas bagi dosen-dosen di suatu program studi. b. Pedoman monitoring dan evaluasi bagi Ketua Program Studi untuk melakukan program-program peningkatan kualitas pembelajaran. 4. Bagi dosen a. Pedoman perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas. b. Tolok ukur pembelajaran yang berkualitas sehingga para dosen dapat mengetahui kinerjanya. 5. Bagi mahasiswa a. Pedoman monitoring & evaluasi pembelajaran dosen pengampu matakuliah tertentu. b. Tolok ukur pembelajaran yang berkualitas bagi mahasiswa. Kebijakan Mutu Pembelajaran Universitas Ngudi Waluyo (UNW) menyelenggarakan pembelajaran berdasarkan kesadaran bahwa mahasiswa memiliki bakat, kemampuan, dan kepribadian yang unik. Melalui pembelajaran yang berpusat pasa mahasiswa (student centered learning), UNW membantu ke arah perkembangan sepenuh-penuhnya setiap pribadi agar menguasai bidang ilmu (competence) Organisasi Penjaminan Mutu Pembelajaran Struktur organisasi penjaminan mutu pembelajaran Universitas Ngudi Waluyo digambarkan dalam Gambar 1. Pada gambar tersebut, dipetakan struktur yang terkait dengan pembelajaran baik di tingkat universitas, fakultas, maupun jurusan/prodi. Berdasarkan struktur tersebut, pelaksanaan proses pembelajaran diorganisasi dengan memperhatikan beberapa hal berikut: 1. Jumlah mahasiswa per kelas 2. Beban mengajar maksimal per dosen 3. Rasio maksimal buku per mahasiswa 4. Prasarana dan sarana perkuliah

21 STRUKTUR ORGANISASI PENJAMINAN MUTU PEMBELAJARAN UNIVERSITAS REKTOR WAKIL REKTOR FAKULTAS BSP LPPM PERPUSTAKAAN Ko. MKU DEKAN Ka. Lab. Universitas BPM P3MP Ko. MKK Ka. TU Kaprodi Ka. Lab. Fakultas Koordinator PPL Keterangan : 1. BSP = Bagian Sarana & Prasarana 2. LPPM = Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat 3. MKU = Mata Kuliah Umum 4. BPM = Lembaga Jaminan Mutu 5. PPL = Program Pengalaman Lapangan Dosen Ka. Lab. Prodi Kooordinator

22 21 dari 58 MEKANISME STANDAR PEMBELAJARAN Standar Mutu Pembelajaran merupakan ukuran kualitas terhadap kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan monitoring dan evaluasi dalam pembelajaran. A. STANDAR MUTU PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1. Dosen merencanakan pembelajaran yang disusun berdasarkan prinsip-prinssip pembelajaran reflektif yang disusun dalam RPP. 2. Dosen menyusun bahan ajar dan disosialisasikan pada mahasiswa 3. Dosen mampu memilih metode pembelajaran yang paling cocok untuk mencapai outcome pembelajaran yang dikehendaki 4. Sumber belajar disediakan sesuai dengan tujuan pembelajaran 5. Sarana dan prasarana pembelajaran mampu mendukung pembelajaran B. STANDART PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1. Dosen harus disiplin dalam melaksanakan pembelajaran di kelas 2. Beban mengajar maksimal dosen diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan terselenggaranya pembelajaran yang efektif 3. Jumlah mahasiswa per kelas disesuaikan dengan karakteristik mata kuliah 4. Mahasiswa terlibat secara aktif sehingga tercipta interaksi yang mendukung pembelajaran 5. Dosen harus menjadi pribadi yang patut diteladani secara pedagogi, personal, sosial dan profesional dalam proses pembelajaran 6. Dosen harus berperan sebagai fasilitator yang mendorong kemandirian belajar 7. Metode pembelajaran yang diterapkan harus dapat mengembangkan pembelajaran semaksimal mungkin 8. Sarana da prasarana pembelajaran harus dimanfaatkan secara optimal 9. Metode pembelajaran harus mengarahkan mahasiswa untuk belajar mandiri maupun kelompok 10.Dosen mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai media pengajaran 11.Sumber belajar bisa diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan 12.Administrasi kegiatan pendukung pembelajaran dilakukan secara transparan dan akuntabel C. STANDAR MONITORING DAN EVALUASI 1. Ada mekanisme monitoring dan evaluasi proses pembelajaran oleh pihak yang diberi wewenang 2. Penilaian hasil belajar dilaksanakan secara transparan 3. Evaluasi pembelajaran harus mampu mengukur capaian Kognitif,Afektif dan Psikomotor 4. Dosen memanfaatkan umpan balik dari mahasiswa untuk perbaikan proses pembelajaran. 5. Dosen dan mahasiswa melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran untuk perbaikan berkelanjutan. 6. Proses pembelajaran dievaluasi setiap akhir semester.

23 No. Revisi 22 dari Nopember 2014 D. MEKANISME PEMENUHAN STANDAR Mekanisme pemenuhan standar mutu pembelajaran terdiri 3 bagian yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring dan evaluasi. Masing-masing bagian terdiri dari beberapa tahapan 1. Perencanaan Pembelajaran Pada tahap ini diasumsikan telah tersedia silabus mata kuliah tertentu yang mengandung standar kompetensi Kognitif,Afektif, dan psikomotor yang dihasilkan oleh tim dosen. Berikut adalah tahap-tahap dalam perencanaan pembelajaran. a. Dosen mengembangkan silabus ke dalam Rencana Program Pembelajaran (RPP) dan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) untuk setiap kelas dalam satu mata kuliah tertentu yang disetujui oleh Kaprodi. Dalam RPS telah memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, pokok-pokok materi perkuliahan, pengalaman pembelajaran, metode, media, rancangan evaluasi dan sumber materi. b. Sekretariat menyiapkan formulir laporan kegiatan perkuliahan dan presentasi kehadiran dosen dan mahasiswa. Sekretariat berkoordinasi dengan BSP (Biro sarana Prasarana) dan kepala laboratorium (bil a perkuliahan dilaksanakan di laboratorium) untuk menyediakan media pembelajaran yang diperlukan oleh dosen. 2. Pelaksanaan Pembelajaran Dalam pelaksanaan pembelajaran diasumsikan telah tersedia RPS, bahan ajar serta media pembelajaran yang diperlukan oleh dosen. Pelaksanaan pembelajaran dapat terjadi di dalam kelas dan laboratorium yang terkait dengan mata kuliah tertentu. a. Pada awal perkuliahan dosen membagikan RPP dan RPS kepada para mahasiswa. Pembelajaran akan dilaksanakan sesuai dengan kontrak yang disepakati oleh dosen dan mahasiswa yang berpedoman pada RPP dan RPS. b. Dalam setiap pertemuan atau minimal dalam setiap pokok bahasan, pembelajaran dilaksanakan sesuai siklus pedagogi yaitu konteks-pengalaman-refleksi-tindakanevaluasi dan melibatkan partisipasi aktif mahasiswa. c. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode dan media yang mendukung pencapaian Kognitif, Afektif dan Psikomotor mahasiswa. d. Dalam setiap pertemuan mahasiswa dan dosen menandatangani daftar hadir dan setiap akhir perkuliahan mahasiswa dan dosen mengisi dan menandatangani laporan kegiatan perkuliahan. e. Pengukuran terhadap pencapaian Kognitif, Afektif dan Psikomotor dengan menggunakan berbagai jenis evaluasi. 3. Monitoring dan Evaluasi Monitoring. Monitoring pembelajaran dilaksanakan oleh kaprodi dan mahasiswa. a. Ketua Program Studi memonitor pembelajaran para dosen dengan memeriksa laporan kegiatan perkuliahan sebanyak 3 kali yaitu awal, pertengahan, dan akhir semester. b. Mahasiswa menyampaikan masukan terhadap pembelajaran yang diselenggarakan oleh dosen baik langsung maupun tidak langsung melalui Ka. Prodi.

24 23 dari 58 Evaluasi. Evaluasi pembelajaran dilaksanakan oleh Ka. Prodi dan LPM a. Ka. Prodi mengevaluasi pembelajaran dengan cara memantau jumlah pertemuan perkuliahan dalam satu semester minimal 14 kali s/d 16 kali dimana 1 jam pertemuan setara dengan 50 menit. b. Pusat pengembangan dan Penjaminan Mutu pembelajaran (P3MP) yang berada di bawah Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) mengevaluasi pembelajaran dosen. c. Hasil laporan evaluasi perkuliahan setiap dosen ditindaklanjuti oleh pejabat terkait di tingkat program studi atau fakultas. A. PROSES PEMBELAJARAN MONITORING DAN EVALUASI 1. Kaprodi memonitor laporan 2. Mahasiswa menyampaikan masukan secara langsung maupun tidak langsung 3. Kaprodi mengevaluasi tingkat kehadiran dosen dalam perkuliahan 4. Evaluasi perkuliahan oleh P3MP-LPM PERSIAPAN PELAKSANAAN HASIL PEMBELAJARAN 1. Silabus 2. Daftar presensi 3. Formulir laporan kegiatan 4. Bahan Ajar 5. Media pembelajaran PEMBELAJARAN 1. Pengisian presensi oleh mahasiswa dan dosen 2. Interaksi dosen-mahasiswa 3. Mengisi laporan kegiatan perkuliahan EVALUASI 1. Pengisian presensi oleh mahasiswa dan dosen 2. Mahasiswa mengerjakan soal 3. Mengisi laporan kegiatan perkuliahan Laporan hasil penilaian

25 24 dari 58 Perencanaan proses pembelajaran a. Setiap matakuliah harus dilengkapi dengan RPP dan RPS. Persentase mata kuliah program studi diploma dan S1 dengan dilengkapi RPP dan RPS lebih dari 95%. b. Substansi matakuliah termasuk praktikum harus sesuai dengan spesifikasi program studi (kompetensi lulusan dan peta kurikulum), kebutuhan stakeholder dan keunggulan lokal. c. Materi perkuliahan disusun oleh kelompok dosen dalam satu bidang ilmu, dengan memperhatikan masukan dari dosen lain atau dari pengguna lulusan. d. Jadwal pendaftaran matakuliah, jadwal perkuliahan dan jadwal pembimbingan akademik (perwalian) disiapkan oleh program studi. Pelaksanaan proses pembelajaran a. Proses pembelajaran yang lebih mengutamakan penguasaan aspek knowledge (pengetahuan) ditetapkan jumlah mahasiswa per rombel maksimum 40 orang. Sedangkan untuk proses pembelajaran yang lebih mengutamakan penguasaan aspek skill ditetapkan jumlah mahasiswa per rombongan belajar maksimal 20 orang. b. Proses pembelajaran seharusnya berpusat pada mahasiswa. Persentase mata kuliah wajib/pilihan program studi S1 yang memakai sistem SCL ( Student Centered Learning) minimal 50%. c. Proses pembelajaran seharusnya menggunakan media pembelajaran yang memadai. d. Tingkat kehadiran dosen tetap dalam mengajar minimal 95% dari jumlah kehadiran yang direncanakan. e. Pembimbingan akademik: (1) rata -rata banyaknya mahasiswa per dosen Pembimbing Akademik (PA) pertahun tidak lebih dari 20 mahasiswa. (2) rata -rata jumlah pertemuan mahasiswa program studi S1 per dosen pembimbing akademik per semester harus lebih dari 3 kali. f. Kegiatan pembimbingan akdemik harus berjalan secara efektif; yaitu (1) adanya interaksi antara dosen PA dan mahasiswa bimbingan; (2) memiliki panduan tertulis dalam penyelenggaraan kegiatan akademik yang dapat diakses secara mudah oleh dosen dan mahasiswa. (3) memiliki dan menerapkan mekanisme sistem bantuan dan bimbingan akademik bagi mahasiswa secara efektif. g. Pembimbingan skripsi/tugas akhir: (1) rata -rata mahasiswa per dosen pembimbing skripsi/tugas akhir maksimal 8 mahasiswa; (2) rata -rata jumlah pertemuan/pembimbingan selama penyelesaian skripsi/tugas akhir minimal 8 kali; (3) dosen pembimbing tugas akhir program studi S1 dan Diploma berpendidikan minimal S2 dan sesuai dengan bidang keahliannya dan mempunyai jabatan fungsional ; (4) rata-rata waktu penyelesaian skripsi/tugas akhir

26 25 dari 58 h. mahasiswa 6 bulan (bila dijadwalkan 1 semester) atau 12 bulan (bila dijadwalkan 2 semester). RPS /RPP a. Tugas mandiri dan kelompok harus merupakan komponen penilaian kompetensi. Mata kuliah yang cara penentuan nilai akhirnya memasukkan komponen tugas (tugas mandiri dan kelompok) minimal 75% b. Program Studi memiliki dan menerapkan mekanisme yang dapat menjamin pemasukan seluruh nilai akhir mata kuliah tepat waktu. c. Program Studi harus menerapkan kebijakan dan memiliki program tentang peningkatan suasana akademik yang baik (otonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, seminar, simposium, lokakarya, bedah buku, penelitian bersama, pengembangan perilaku kecendekiawanan), yang didukung oleh ketersediaan sarana, prasarana, dan dana. Pengawasan proses pembelajaran a. Pelaksanaan pembelajaran harus memiliki mekanisme untuk memonitor, mengkaji, dan memperbaiki secara periodik kegiatan perkuliahan (kehadiran dosen dan mahasiswa), penyusunan materi perkuliahan, serta penilaian hasil belajar. b. Skor rata-rata untuk penilaian monitoring, pengkajian dan perbaikan kehadiran mahasiswa, dosen dan kesesuaian materi kuliah dengan isi RPP/RPS harus lebih dari 80%. c. Persentase jumlah dosen dengan nilai EPBM lebih dari 3, minimal 80%. III. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN A. BATASAN KOMPETENSI Berdasarkan pasal 1 Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 045/U/22 tentang kurikulum Inti Pendikan Tinggi, yang dimaksud dengan Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang tertentu. 1. Kompetensi/Learning Outcomes (LO)/Capaian Pembelajaran (CP) yang harus dicapai lulusan harus dirumuskan dengan jelas dalam dokumen kurikulum dan dipublikasikan. 2. Capaian Pembelajaran yang dicanangkan sesuai dengan kebutuhan nasional/internasional di bidang yang terkait Program Studi dan dibuat dengan mempertimbangkan kepentingan para pengampu kepentingan (stake holders); konsensus kompetensi dari Asosiasi Program Studi sejenis; konsensus kompetensi dari Asosiasi Profesi; dan/atau Standar dunia kerja nasional dan internasional 3. Standar Capaian Pembelajaran minimal sesuai dengan penjenjangan yang ditentukan pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

27 26 dari Capaian Pembelajaran harus memuat kemampuan di bidang kerja; pengetahuan/keilmuan yang harus dikuasai dan hak dan tanggung jawab manajerial lulusan di dunia kerja (Tabel 1 dan Lampiran 2) 5. Rumusan Capaian Pembelajaran dapat digunakan untuk perbandingan/membedakan dengan program studi lain yang mirip (secara horizontal) dan dengan program studi sejenis yang berbeda strata pendidikan. (secara vertikal). Tabel 1. Parameter dan Unsur Deskripsi Capaian Pembelajaran sesuai KKNI PARAMETER DESKRIPSI KEMAMPUAN DI BUDANG KERJA UNSUR-UNSUR DESKRIPSI Kemampuan di budang yang terkait Metode/cara yang digunakan Tingkat kualitas hasil Kondisi/standar proses Lingkup kajian dan cabang ilmu PENGETAHUAN/KEILMUAN YANG DIKUASAI Peran yang bisa dilakukan Lingkup kewenangan dan tanggung jawab HAK DAN TANGGUNG JAWAB MANAJERIAL Sikap khusus yang dibutuhkan a. KOMPERTENSI DIPLOMA 3 (JENJANG 5 PADA KKNI) 1. Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku dengan menganalisis data, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur 2. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural. 3. Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis secara komprehensif; Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok

28 27 dari 58 b. KOMPETENSI SARJANA/DIPLOMA-4 (JENJANG 6 PADA KKNI) 1. Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan IPTEKS pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.2. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural. 2. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok. 3. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi. c. KOMPETENSI AKADEMIK-PROFESI (JENJANG 7 PADA KKNI) 1. Mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya dibawah tanggung jawabnya, dan mengevaluasi secara koprehensif kerjanya dengan memanfaatkan IPTEKS untuk menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategis organisasi. 2. Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan monodisipliner. 3. Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan strategis dengan akuntanbilitas dan tanggung jawab penuh atas semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang keahliannya. B. STANDAR MUTU 1. Rata-rata masa studi mahasiswa program studi S1dan diploma reguler/penyelenggaraan khusus: 8 semester. 2. Persentase mahasiswa program studi S1 dan diploma reguler/penyelenggaraan khusus yang lulus dengan tepat waktu: >50% (*) 3. Persentase lulusan dengan IPK 3.0 : > 60%. 4. Persentase jumlah proposal hibah kompetisi yang diajukan oleh mahasiswa terhadap jumlah mahasiswa program studi S1 (tidak termasuk mahasiswa tahun pertama): >10%. 5. Persentase jumlah mahasiswa program studi S1 reguler/penyelenggaraan khusus penerima beasiswa per tahun: 20%. 6. Skor kepuasan wisudawan terhadap layanan akademik dan non akademik: > 4 (dari skala 1-5) 7. Masa tunggu kerja pertama dari lulusan program studi S1 dan diploma : < 3 bulan. 8. Kesesuaian bidang kerja dari lulusan program studi S1 dengan bidang studi : > 80% 9. Pengguna lulusan program studi S1 menilai baik terhadap kualitas lulusan dari aspek integritas (etika dan moral), profesionalisme, kemampuan bahasa Inggris, penggunaan teknologi informasi, komunikasi, kerjasama tim dan pengembangan diri. Total skor dari ke tujuh kriteria : 24-28

29 28 dari Mahasiswa program studi S1 memiliki akses dalam seluruh aspek pelayanan (bimbingan dan konseling, pengembangan minat dan bakat (ekstra-kurikuler), pembinaan kecakapan hidup, layanan beasiswa dan kesehatan). Skor kualitas untuk 5 jenis layanan: > 4 (dari skala 1-5) 11. Program Studi melaksanakan pelacakan dan perekaman data lulusan serta memiliki sistem dokumentasi yang komprehensif dan tertelusur. 12. Program Studi menggunakan hasil pelacakan data lulusan program studi S1 untuk perbaikan proses pembelajaran, penggalangan dana, informasi pekerjaan, dan pembangunan jejaring. 13.Program Studi memiliki jejaring yang kuat dengan alumni dan melibatkan alumni dalam pengembangan program akademik dan non-akademik departemen (sumbangan dana/fasilitas, keterlibatan dalam kegiatan akademik/non-akademik, pengembangan jejaring dan penyediaan fasilitas untuk kegiatan akademik). IV. STANDAR PENDIDIKAN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (Administrasi dan Penunjang) Rekrutasi/Penerimaan dan Seleksi Dosen a. Perekrutan dosen harus mengacu pada peraturan/pedoman tertulis yang berlaku dan dilaksanakan secara konsisten, transparan dan akuntabel dalam proses seleksi, perekrutan, penempatan, pengembangan, retensi dan pemberhentian dosen. b. Perekrutan Dosen harus mengacu pada kebutuhan penyelenggaraan akademik setiap prodi berdasarkan keputusan rapat program studi. c. Proses perekrutan Dosen harus melibatkan Fakultas, Jurusan, dan Program Studi dengan pembentukan tim seleksi penerimaan dosen. d. Perekrutan Dosen harus didasarkan pada kualifikasi akademik dengan pendidikan minimal S2 IPK 3.25, pada bidang keahlian yang linier. e. Perekrutan Dosen seharusnya melalui proses pemagangan 3 bulan / kontrak dosen 2 tahun. f. Proses perekrutan dosen tidak tetap harus diatur dalam pedoman tersendiri. g. Universitas/Fakultas/Jurusan/Program Studi harus menyelenggarakan orientasi pekerjaan untuk Dosen yang baru diterima. Rasio Dosen-Mahasiswa a. Rasio mahasiswa terhadap dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan : untuk bidang sosial dan untuk bidang eksakta b. Persentase jumlah dosen tidak tetap terhadap seluruh dosen bidang eksakta atau sosial seharusnya kurang dari 10 % Kualifikasi Akademik Dosen a. Kualifikasi akademik dosen tetap minimal harus dalam jenjang pendidikan S2 dan S3 pada bidang keahlian yang sesuai dengan kompetensi Program Studi. b. Kualifikasi akademik dosen tetap berpendidikan S2 dan S3 yang sesuai dengan kompetensi program studi > 75% c. Kualifikasi akademik dosen tetap berpendidikan S3 yang sesuai dengan kompetensi program studi > 10 % d. Dosen tetap yang memiliki jabatan Lektor Kepala dan Guru Besar dengan bidang keahlian sesuai kompetensi program studi > 20 % e. Dosen tetap yang memiliki Sertifikat Pendidik Profesional > 30 % f. kehadiran dosen dalam mengajar harus > 90 % g. Persentase jumlah dosen tidak tetap terhadap jumlah seluruh dosen minimal 10 %

30 29 dari 58 Kompetensi Dosen dalam Pengajaran a. Dosen harus memiliki beban kerja setiap semester sesuai dengan kualifikasi akademiknya minimal 12 SKS dan maksimal 16 SKS dengan rincian minimal 9 SKS untuk tugas pendidikan dan penelitian, serta minimal 3 SKS untuk tugas pengabdian kepada masyarakat dan tugas penunjang. b. Dosen dengan jabatan guru besar atau profesor dalam setiap tahun memiliki tugas melaksanakan kewajiban khusus minimal sepadan dengan 3 SKS. c. Dosen dengan jabatan guru besar atau profesor dalam 3 tahun wajib melaksanakan tugas menulis buku, menghasilkan karya ilmiah, dan menyebarluaskan gagasan. d. Dosen harus mampu mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran bagi mahasiswa melalui RPS mata kuliah. e. Dosen harus mampu membuat rencana pembelajaran dalam bentuk RPP bagi mahasiswa berdasarkan proses pembelajaran yang rasional dan berkelanjutan, sesuai dengan tuntutan kebutuhan lokal, nasional, regional dan internasional. f. Dosen harus mampu merefleksi dan mengevaluasi kinerja pembelajaran yang dilakukan untuk perbaikan pembelajaran berikutnya dengan membuat laporan kinerja dosen yang disertai data pendukung. Kompetensi Dosen dalam Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat a. Dosen harus dapat menghasilkan karya penelitian minimal 1 kali dalam 1 tahun. b. Dosen harus mampu mendesiminasikan hasil penelitiannya dalam forum ilmiah. c. Dosen harus mampu mempublikasikan hasil penelitiannya dalam jurnal ilmiah terakreditasi. d. Dosen harus melakukan karya pengabdian kepada masyarakat minimal 1 kali dalam 1 semester. e. Dosen harus mampu mendesiminasikan hasil pengabdian pada masyarakat. Rekrutasi/penerimaan Tenaga Kependidikan (Administrasi/Penunjang) a. Perekrutan tenaga kependidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan penyelenggaraan kurikulum atas usul Universitas. b. Perekrutan tenaga kontrak kependidikan harus dilakukan oleh fakultas atau Universitas berdasakan ketentuan honorarium yang ditentukan oleh Universitas. Kualifikasi Akademik Tenaga Kependidikan (Administrasi/Penunjang) a. Universitas memiliki tenaga pustakawan yang kompeten dan jumlah 6 b. Program Studi memiliki tenaga teknisi (laboran, teknisi, operator, programer) yang kompeten dan jumlah memadai. c. Program Studi memiliki tenaga administrasi yang kompeten dan jumlah minimal 5 d. Kualifikasi akademik staf tenaga kependidikan (administrasi/penunjang) seharusnya setara diploma tiga (D3) dalam bidang yang relevan. e. Kualifikasi akademik tenaga kependidikan (a dmnistrasi/penunjang) untuk jabatan Kepala Sub Bagian seharusnya setara strata satu (S1) dalam bidang yang relevan. f. Kualifikasi akademik tenaga kependidikan (admnistrasi/penunjang) untuk jabatan Kepala Bagian seharusnya setara strata dua (S2) dalam bidang yang relevan. g. Kualifikasi akademik tenaga kependidikan (admnistrasi/penunjang) untuk jabatan Kepala Biro seharusnya setara strata dua (S2) dalam bidang yang relevan.

31 30 dari 58 Kompetensi Tenaga Kependidikan (Administrasi/Penunjang) a. Tenaga kependidikan seharusnya mempunyai pengalaman dan bakat pada bidang pekerjaan yang ditangani. b. Tenaga kependidikan seharusnya mempunyai komitmen dan kepribadian yang baik. Upaya peningkatan pendidik dan tenaga kependidikan a. Peningkatan kemampuan dosen tetap melalui program tugas belajar (S2 atau S3) dalam bidang yang sesuai dengan bidang Program studi b. Rata-rata kegiatan dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan Program studi dalam seminar ilmiah/lokakarya/penataran/workshop/ pagelaran/pameran/peragaan yang tidak hanya melibatkan dosen PT sendiri dalam kurun waktu tiga tahun minimal 2. c. Persentase dosen tetap yang menjadi anggota masyarakat bidang ilmu (akademik dan profesi) tingkat nasional/internasional > 20% d. Program Studi memiliki perencanaan dan program pengembangan untuk meningkatan kompetensi tenaga kependidikan (melalui pemberian kesempatan belajar/pelatihan, pemberian fasilitas, dan jenjang karir). Monitoring dan Evaluasi Kinerja Dosen a. Universitas harus memiliki pedoman tertulis untuk monitoring dan evaluasi kinerja dosen dan tenaga kependidikan, melaksanakannya secara konsisten, serta mendokumentasikan rekam jejaknya yang mampu telusur. b. Universitas harus memiliki sistem pendokumentasian yang efektif dalam monitoring dan evaluasi kinerja dosen di bidang pendidikan, penelitian, pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat. c. Monitoring kinerja dosen pada bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat harus dilaksanakan secara periodik. d. Evaluasi kinerja dosen pada bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat harus dilaksanakan tiap akhir semester. e. Monitoring dan evaluasi dosen pada bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat harus dilaksanakan sesuai pedoman monitoring dan evaluasi. V. STANDAR SARANA DAN PRASARANA RASIONAL Peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 25 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) telah memberikan arahan tentang pentingnya peningkatan mutu yang berkelanjutan. Penjaminan mutu seyogyanya meliputi semua proses dalam pendidikan, termasuk di dalamnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk mendukung proses pendidikan. Sarana prasarana pendidikan menurut pasal meliputi: (1) sarana pendidikan, yaitu perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar, bahan habis pakai; (2) prasa rana meliputi: lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya listrik, ruang olah raga, tempat ibadah, tempat bermain, tempat rekreasi; (3) keragaman jenis dan jumlah peralatan laboratorium, (4) jenis dan jumlah buku perpustakaan, (5) jumlah buku teks, (6) rasio

32 No. Revisi 31 dari Nopember 2014 ruang kelas per-mahasiswa, (7) rasio luas bangunan permahasiswa, (8) rasio luas lahan per - mahasiswa, (9) luas dan letak lahan, (10) akses khusus ke sarana dan prasarana untuk mahasiswa yang berkebutuhan khusus, dan (11) pemeliharaan. Standar sarana dan prasarana diperlukan untuk menjamin kecukupan terhadap kebutuhan sehingga proses pendidikan berjalan secara efisien, efektif dan berkelanjutan. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka Universitas Muhammadiyah Palembang melalui LPM UMP menetapkan standar sarana dan prasarana pendidikan yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan universitas, pimpinan fakultas, pimpinan jurusan, dan ketua program studi. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MENCAPAI STANDAR a. Rektor sebagai pimpinan universitas b. Dekan sebagai pimpinan fakultas c. Ketua jurusan, ketua program studi sebagai pimpinan Jurusan, program studi. DEFINISI ISTILAH a. Fakultas/Program adalah Unsur Pelaksana Akademik yang melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Universitas b. Jurusan adalah unit pelaksana akademik di Fakultas yang melaksanakan pendidikan akademik Program Sarjana dan Pascasarjana; dan pendidikan profesi dalam sebagian atau satu cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni tertentu. Jurusan dapat menyelenggarakan lebih dari satu program studi. c. Program Studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan akademik dan atau profesional yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta ditujukan agar mahasiswa dapat menguasai ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan sasaran kurikulum. PERNYATAAN ISI STANDAR a. Setiap fakultas, dan program studi harus memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya,bahan habis pakai,serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. b. Setiap fakultas, dan program studi harus memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang baca, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. c. Fakultas, dan program studi harus memiliki keragaman jenis peralatan laboratorium ilmu pengetahuan alam (IPA), laboratorium bahasa, laboratorium komputer, dan peralatan pembelajaran lain melebihi daftar jenis minimal peralatan yang harus tersedia. d. Fakultas, dan program studi harus memiliki jumlah peralatan yang memadai dibandingkan dengan rasio minimal jumlah mahasiswa. e. UPT Perpustakaan, harus memiliki jumlah judul dan jenis buku yang mencukupi kebutuhan.

33 No. Revisi 32 dari opember 2014 f. Jumlah buku teks untuk setiap mata kuliah di perpustakaan harus melebihi rasio 1:10 dengan jumlah mahasiswa. g. Standar sumber belajar lainnya untuk setiap satuan pendidikan dinyatakan dalam rasio jumlah sumber belajar terhadap peserta didik sesuai dengan jenis sumber belajar dan karakteristik satuan pendidikan. h. Univeritas, fakultas dan jurusan harus memiliki lahan untuk bangunan, lahan untuk praktek, lahan untuk prasarana penunjang, dan lahan untuk pertamanan yang secara ekologis nyaman dan sehat. i. Universitas, fakultas, dan jurusan harus memiliki lahan untuk bangunan, lahan untuk praktek, lahan untuk prasarana penunjang, dan lahan untuk pertamanan dengan rasio luas per mahasiswa yang sesuai. j. Fakultas, jurusan dan program studi harus memiliki ruang kelas dengan rasio luas dan jumlah mahasiswa sesuai dengan standar BSNP. k. Universitas, fakultas, jurusan dan program studi harus memiliki bangunan dengan standar kualitas minimal kelas A. l. Universitas, fakultas, jurusan dan program studi harus memiliki bangunan yang memenuhi persyaratan tahan gempa. m. Universitas, fakultas, jurusan dan program studi harus menyediakan atau melengkapi fasilitas akses khusus ke sarana dan prasarana bagi mahasiswa, dosen, dan/atau tenaga kependidikan yang memerlukan layanan khusus. n. Universitas, fakultas, jurusan dan program studi harus melaksanakan pemeliharaan secara berkala dan berkesinambungan terhadap sarana dan prasarana pendidikan yang dimilikinya, sehingga dapat berfungsi secara maksimal sesuai dengan masa pakai. STRATEGI a. Pimpinan universitas menyelenggarakan koordinasi dengan para dekan secara berkala. b. Pimpinan universitas dan fakultas membentuk tim pengelola aset untuk ditugasi merancang, membangun dan memelihara sarana dan prasarana sesuai dengan standar yang ditentukan. c. Pimpinan universitas dan fakultas bekerjasama dengan pihak ketiga atau lembaga donor dalam penyediaan sarana dan prasarana yang kebutuhannya mendesak dan belum teralokasi anggaran dari yayasan. INDIKATOR Jumlah keluhan mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan terhadap layanan sarana dan prasarana semakin rendah atau sedikit. DOKUMEN TERKAIT a. Standar bangunan gedung b. Standar ruang kelas c. Pedoman d. Formulir

34 No. Revisi 33 dari opember 2014 LAMPIRAN STANDAR AKADEMIK : SARANA DAN PRASARANA a. Sarana dan prasarana pengajaran dan pembelajaran harus direncanakan secara sistematis agar selaras dan sejalan dengan rencana pengembangan kegiatan akademik dan atau kurikulum serta dituangkan dalam master plan sarana dan prasarana. b. Infrastuktur universitas harus memenuhi persyaratan teknis dan peraturan bangunan serta standar keamanan dan kesehatan lingkungan yang ditentukan IMB dan departemen teknis terkait, dengan memperhatikan akses penyandang cacat. c. Universitas harus memiliki standar fasilitas pembelajaran secara umum. d. Setiap Program Studi harus memiliki rancangan fasilitas dengan mengacu standar pembelajaran yang berlaku untuk program studi tersebut. e. Setiap Program Studi harus menyusun prioritas pengembangan fasilitas sesuai dengan tujuan pendidikan dan kurikulum masing-masing. f. Ruang kuliah minimal harus dilengkapi dengan papan tulis, pengeras suara, LCD, kipas angin. g. Kebutuhan ruang dan peralatan laboratorium seharusnya sejalan dengan tuntutan dan perkembangan IPTEK. h. Manual penggunaan peralatan di laboratorium harus disediakan untuk memandu dan menghindari terjadinya kerusakan alat akibat penggunaan yang salah. i. Perpustakaan Fakultas/program studi harus menyediakan minimal buku referensi yang menunjang ilmu dasar keahlian dan selalu diperbarui sesuai dengan tuntutan dan perkembangan IPTEK, dalam bentuk jurnal-jurnal. j. Perpustakaan Fakultas/program studi seharusnya dilengkapi dengan fasilitas untuk memudahkan penelusuran judul dan pengarang buku serta kemudahan untuk peminjaman antar perpustakaan, baik internal maupun eksternal. k. Perpustakaan universitas harus mendukung dan melengkapi fungsi perpustakaan Fakultas atau program studi serta sebagai koordinator pengembangan perpustakaan secara keseluruhan. l. Perpustakaan universitas seharusnya memiliki Advisory Board yang memberi masukan tentang perencanaan pengembangan perpustakaan secara keseluruhan. m. Perpustakaan universitas seharusnya bisa diakses dari seluruh perpustakaan baik internal maupun eksternal. n. Pusat komputer universitas dan fakultas seharusnya dilengkapi dengan sarana mutakhir dan terhubung dalam satu jaringan yang bisa saling mengakses. o. Pusat Komputer universitas dan fakultas seharusnya memberi pelayanan kepada civitas akademika dalam bentuk pelatihan dan konsultasi. p. Fasilitas fisik untuk aktivitas ekstra kurikuler mahasiswa seharusnya diselenggarakan sesuai dengan perkembangan kegiatan mahasiswa. q. Semua fasilitas fisik dan peralatan harus dipelihara secara teratur. r. Universitas seharusnya memiliki rumah sakit pendidikan yang dimanfaatkan untuk pengembangan kegiatan tridarma perguruan tinggi. s. Rumah sakit pendidikan harus terakreditasi oleh lembaga yang berwenang sebagai rumah sakit pendidikan. t. Universitas/fakultas seharusnya menyediakan prasarana : olah raga, ibadah, kantin, bank, poliklinik dan lainnya.

35 No. Revisi 34 dari opember 2014 Lahan dan Letak Lahan a. Universitas harus memiliki lahan untuk membangun gedung, laboratorium, dan fasilitas pendukung lain yang memungkinkan dalam pengembangan lembaga. b. Universitas harus memiliki rencana dasar (master plan) yang meliputi gedung, laboratorium, dan fasilitas pendukung lain. Gedung a. Pembangunan Gedung harus dirancang sesuai dengan master plan. b. Pembangunan Gedung harus memenuhi standar fisik sesuai dengan ketentuan yang berlaku. c. Penggunaan Gedung harus disesuaikan dengan kebutuhan dan pengem- bangan kegiatan akademik maupun non-akademik. d. Universitas harus memiliki gedung perpustakaan yang sesuai dengan kriteria gedung perpustakaan. e. Universitas seharusnya memiliki gedung sebagai pusat kegiatan mahasiswa, sarana olahraga, rekreasi, dan kegiatan lain. Ruang Kuliah a. Ruang kuliah harus dirancang selaras dengan kebutuhan dan karakteristik program studi. b. Ruang kuliah harus mendukung suasana perkuliahan yang nyaman (pencahayaan, kebisingan, suhu udara, dan kebersihan). c. Ruang kuliah seharusnya memenuhi rasio dengan ukuran 1,5-2 M2 setiap mahasiswa. Ruang dan Peralatan Perpustakaan a. Universitas dan Fakultas harus menyediakan ruang untuk perpustakaan. b. Perpustakaan harus dilengkapi dengan fasilitas peminjaman buku dan jurnal sesuai dengan kebutuhan civitas akademika. c. Perpustakaan universitas dan fakultas harus membuka pelayanan pada jam kerja. d. Perpustakaan universitas dan fakultas seharusnya membuka layanan pada waktu-waktu tertentu di luar jam kerja. e. Perpustakaan universitas dan fakultas seharusnya dilengkapi dengan fasilitas peminjaman antar perpustakaan baik internal maupun eksternal. f. universitas harus memiliki Advisory board (kotak saran) yang memberi masukan tentang perencanaan pengembangan perpustakaan. g. Perpustakaan universitas dan fakultas harus mempunyai ruang baca. h. Perpustakaan universitas seharusnya memiliki ruang seminar, pertemuan, dan home theatre. i. Perpustakaan universitas seharusnya memiliki pengatur suhu (AC) untuk ruang koleksi dan ruang baca. j. Perpustakaan universitas seharusnya memiliki peralatan atau sarana penunjang, antara lain : 1) Shelf Check untuk peminjaman layanan diri 2) Pengamanan koleksi (Security Library System atau RF Strip) 3) Monitoring pengunjung (CCTV)

36 35 dari 58 k. Perpustakaan universitas seharusnya memiliki ruang layanan Audio Visual Aid (AVA) yang memadai. Ruang Laboratorium, Studio, dan Bengkel a. Ruang laboratorium, studio, dan bengkel harus dilengkapi sirkulasi udara yang baik, air yang cukup, dan daya listrik yang memadai guna mendukung kegiatan praktikum. b. Ruang laboratorium, studio, dan bengkel seharusnya mempunyai peralatan yang sejalan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) yang sesuai bidang ilmunya. c. Ruang laboratorium, studio, dan bengkel seharusnya mempunyai bahan praktikum yang cukup dan sesuai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS). Ruang Perkantoran a. Universitas harus memiliki ruang perkantoran yang layak dan nyaman serta dapat memberikan layanan kepada civitas akademika guna mendukung kegiatan administrasi dan akademik. b. harus memiliki ruang perkantoran yang layak dan nyaman serta dapat memberikan layanan kepada civitas akademika guna mendukung kegiatan administrasi dan akademik. c. Jurusan atau program studi harus memiliki ruang perkantoran yang layak dan nyaman serta dapat memberikan layanan kepada civitas akademika guna mendukung kegiatan administrasi dan akademik tingkat jurusan atau program studi. Ruang Kerja Dosen a. Setiap dosen harus memiliki ruang kerja pada program studi sesuai dengan bidang keahliannya dan memiliki luas sekurang-kurangnya 4 M2 b. Ruang kerja dosen harus memungkinkan dosen untuk dapat melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan nyaman. c. Setiap ruang kerja dosen seharusnya digunakan oleh satu orang dosen. Ruang Serbaguna dan Auditorium a. Universitas harus memiliki ruang auditorium untuk keperluan pertemuan civitas akademika universitas. b. Universitas seharusnya memiliki ruang serbaguna yang nyaman dan representatif untuk kegiatan civitas akademika c. Universitas harus memiliki ruang poliklinik, ruang olah raga dan ruang kegiatan mahasiswa. Peralatan Ruang Kuliah a. Setiap ruang kuliah harus memiliki peralatan yang diperlukan untuk kebutuhan kuliah meliputi papan tulis dan peralatan khusus lain sesuai dengan bidang studinya. b. Setiap ruang kuliah harus dilengkapi dengan meja dosen, dan kursi kuliah yang memadai. c. Setiap ruang kuliah seharusnya dilengkapi dengan LCD proyektor dan laptop. Bahan Pustaka dan Sistem Layanan Perpustakaan a. Perpustakaan universitas harus menyediakan bahan pustaka (buku atau jurnal) yang aktual sesuai dengan rasio kebutuhan civitas akademika universitas.

37 36 dari 58 b. Perpustakaan jurusan harus memiliki koleksi buku sekurang-kurangnya 4 judul, tugas akhir atau skripsi atau tesis atau desertasi sekurang- kurangnya 2 judul. c. Perpustakaan jurusan harus menyediakan sekurang-kurangnya 3 jurnal terakreditasi. d. Perpustakaan jurusan seharusnya menyediakan sekurang-kurangnya 1 jurnal internasional. e. Perpustakaan universitas harus memiliki akses dengan perpustakaan perguruan tinggi lain atau sumber pustaka lainnya. f. Perpustakaan universitas seharusnya menyediakan jurnal elektronik. g. Universitas harus mengalokasikan dana untuk pengadaan dan pemeliharaan bahan pustaka secara memadai. h. Perpustakaan universitas seharusnya mempunyai ruang layanan internet untuk memenuhi kebutuhan anggotanya. Peralatan Laboratorium, Studio, dan Bengkel a. Universitas harus menyediakan peralatan dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan praktikum mahasiswa seluruh universitas sesuai dengan program studinya. b. Jurusan harus dapat merawat dengan baik peralatan laboratorium, studio, dan bengkel agar peralatan lebih tahan lama. c. Fakultas dan jurusan seharusnya mengembangkan jumlah dan kualitas peralatan laboratorium, studio, dan bengkel sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dan tuntutan perkembangan ilmu dan teknologi. d. Universitas, dan fakultas seharusnya memiliki sumber daya listrik cadangan yang disediakan untuk mendukung kegiatan akademik. Peralatan Ruang Perkantoran a. Universitas, fakultas, dan jurusan harus memiliki sejumlah peralatan perkantoran yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran dan administrasi. b. Universitas, dan fakultas seharusnya memiliki sumber daya listrik cadangan yang disediakan untuk mendukung kegiatan administrasi. Pengelolaan Sarana dan Prasarana a. Universitas harus memiliki tim atau lembaga yang menangani perawatan dan perbaikan sarana dan prasarana seluruh universitas. b. Tim atau lembaga tersebut harus dapat memberikan layanan perbaikan pada sarana dan prasarana yang rusak di seluruh universitas dengan cepat. Ruang dan Peralatan Pusat Komputer a. Pusat Komputer universitas seharusnya memberi layanan kepada civitas akademika dalam bentuk pelatihan dan konsultasi. b. Pusat Komputer universitas seharusnya dilengkapi dengan sarana mutakhir dan terhubung dalam satu jaringan yang bisa saling mengakses. c. Pusat Komputer universitas harus menyediakan layanan jaringan internet (mis. WIFI) yang dapat diakses secara memadai di seluruh lingkungan Kampus.

38 37 dari 58 VI. STANDAR PENGELOLAAN a. Sistem Pengelolaan dan Struktur Organisasi 1. Sistem pengelolaan fungsional dan operasional program studi (perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan sumber daya manusia, kepemimpinan, dan pengawasan) dijalankan secara efektif sesuai dengan prosedur mutu dan didukung oleh sistem dokumentasi yang lengkap dan tertelusur. 2. Sistem pengelolaan UNW harus dapat menjamin berkembangnya kebebasan akademis dan otonomi keilmuan, serta mendorong kemandirian dalam pengelolaan akademik, operasional, personalia, keuangan dan seluruh sumberdayayang diperlukan untuk meraih keunggulan mutu yang diharapkan. 3. Sistem pengelolaan UNW harus memiliki perencanaan yang matang, struktur organisasi dengan tugas pokok dan fungsi serta personil yang sesuai, dengan program pengembangan staf yang profesional, dilengkapi dengan berbagai pedoman dan manual yang dapat mengarahkan dan mengatur, serta adanya sistem pengawasan, monitoring dan evaluasi yang kuat dan transparan. 4. Universitas/Fakultas/Program Studi harus memiliki struktur organisasi yang jelas dan efektif, serta penyelenggaraan administrasi yang terdefinisikan secara jelas dan transparan, termasuk lintas hubungan antara program studi, fakultas, dan universitas. 5. Pihak yang ditugaskan secara khusus untuk melaksanakan pengendalian mutu akademik dan internal control baik untuk bidang keuangan maupun administrasi harus dimasukkan ke dalam srtuktur organisasi Universitas/ Fakultas/Jurusan/Program Studi. 6. Struktur organisasi Universitas/Fakultas/Program studi seharusnya terus dikaji agar mampu menyesuaikan dengan lingkungan internal maupun eksternal. 7. Universitas/Fakultas/Program Studi harus memiliki deskripsi tugas, wewenang, dan tanggungjawab yang jelas terhadap penyelenggaraan kurikulum dan administrasi. 8. Universitas/Fakulta/Program Studi harus memiliki anggaran yang cukup yang untuk penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan. 9. Universitas/Fakultas/Program Studi harus didukung oleh staf ad- ministrasi yang memiliki kualifikasi memadai untuk menyelenggarakan administrasi secara optimal. 10.Universitas/Fakultas//Program Studi seharusnya dapat memprediksi masa depan, merumuskan dan mengartikulasi visi yang realistis, dan kredibel. 11.Kepemimpinan Universitas/Fakultas/Program Studi seharusnya dapat mengkomunikasikan visi ke depan untuk mewujudkan visi organisasi, serta dapat memberikan arahan, tujuan, peran, dan tugas kepada seluruh unsur dalam perguruan tinggi. 12.Kepemimpinan Universitas/Fakultas/Program Studi harus mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur dalam program studi, mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya organisasi yang disepakati bersama, serta mampu membuat keputusan yang tepat dan cepat. 13.Pimpinan Universitas/Fakultas/Program Studi harus memiliki sistem penugasan terhadap semua personil akademis dan non akademis secara jelas, dan adil. 14.Proses pemberian tugas terhadap semua personil akademis dan non akademis harus dilakukan secara transparan, akuntabel, dan demokratis.

39 UNIVERSITAS NGUDI WALUYO 38 dari Pimpinan Universitas/Fakultas/Program Studi harus mempunyai sistem evaluasi yang komprehensif dan berkala terhadap pelaksanaan tugas dari setiap personil akademis dan non akademis. 16.Kinerja Pimpinan Universitas/Fakultas/Program Studi seharusnya dievaluasi secara berkala untuk mengetahui sejauhmana pencapaian visi, misi, dan tujuan dari Universitas/Fakultas/Jurusan, maupun Program Studi. b. Sistem Tata Kerja Organisasi Tata Pamong 1. Universitas memiliki tata pamong yang dapat menjamin terlaksananya prinsip-prinsip tata pamong yang kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab, dan adil secara konsisten, terutama yang terkait dengan pelaku tata pamong dan sistem ketatapamongan yang baik (kelembagaan, instrumen, perangkat pendukung, kebijakan dan peraturan, serta kode etik). 2. Sistem tata pamong UNW harus berjalan secara efektif melalui mekanisme yang disepakati bersama, serta dapat memelihara dan mengakomodasi semua unsur, fungsi, dan peran masing-masing unit. 3. Tata pamong UNW harus didukung dengan budaya organisasi yang dicerminkan dengan tegaknya aturan, etika dosen, etika mahasiswa, etika karyawan, sistem penghargaan dan sanksi serta pedoman dan prosedur pelayanan (administrasi, perpustakaan, laboratorium, dan studio). 4. Sistem tata pamong (input, proses, output dan outcome serta lingkungan eksternal yang menjamin terlaksananya tata pamong yang baik) harus diformulasikan, disosialisasikan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dengan peraturan dan prosedur yang jelas. c. Perencanaan 1. Perencanaan operasional dan pengembangan harus didasarkan pada pola perencanaan partisipatif dari bawah ( bottom-up planning) dengan mempertimbangkan misi universitas, fakultas, program studi, dan hasil dari evaluasi diri. 2. Perencanaan harus dituangkan dalam dokumen yang mudah dibaca dan dipahami oleh pihak-pihak terkait. d. Manajemen Proses 1. Proses-proses pokok di tingkat Universits/Fakultas/Program Studi harus didefinisikan dengan jelas dan terdapat indikator untuk menilai kinerja. 2. Setiap proses pokok harus jelas penanggungjawab dan pelaksananya. 3. Setiap proses pokok harus didukung oleh sumber daya yang memadai. 4. Keterkaitan antara proses-prosse pokok dengan misi program studi, jurusan, fakultas, dan universitas harus dapat terumuskan dengan baik dan jelas. 5. Fakultas/Jurusan/Program Studi harus diberi wewenang yang cukup untuk membelanjakan anggaran pendidikan dan administrasi sesuai kebutuhan masing-masing, termasuk memberi insentif tambahan kepada staf akademik dan non akademik yang mempunyai tingkat keaktifan yang tinggi dalam mengembangkan kinerja organisasi.

40 UNIVERSITAS NGUDI WALUYO 39 dari 58 e. Sistem Informasi Manajemen 2. Universitas/Fakultas /Program Studi harus mempunyai sistem informasi manajemen yang memadai untuk mendukung administrasi akademik dan non akademik yang efektif, efisien, dan akuntabel. 3. Universitas seharusnya menyediakan fasilitas informasi yang efisien dan efektif dan mudah diakses oleh semua stakeholder. 4. Komunikasi antar civitas akademika seharusnya dilaksanakan secara efisien dan efektif baik secara horisontal maupun vertikal. 5. Komunikasi antara civitas akademika dengan masyarakat seharusnya dilaksana-kan secara efesien, efektif, dan terus menerus. f. Komitmen 1. Komitmen civitas akademika terhadap peningkatan kinerja akademik dan non akademik harus ditunjukkan pada kinerja implementasi yang selalu diukur, dipantau, dianalisis, dan peningkatan kinerja secara terus menerus. 2. Komitmen mahasiswa dan masyarakat luas terhadap upaya peningkatan mutu proses pembelajaran seharusnya diberi saluran yang luas, efektif, dan berkelanjutan. g. Evaluasi Diri 1. Program studi memiliki dan menerapkan mekanisme dalam penjaringan umpan balik terhadap mahasiswa, dosen, alumni dan pengguna lulusan dan menggunakan umpan balik tersebut dalam perbaikan kurikulum, pelaksanaan proses pembelajaran dan peningkatan kegiatan departemen. 2. Universitas/Fakultas/Program Studi harus melaksanakan audit akademik dan nonakademik secara periodik baik. 3. Evaluasi diri Universitas/Fakultas /Program Studi harus dilakukan secara periodik sebagai bahan untuk perencanaan berikutnya. 4. Evaluasi diri program studi harus dilakukan setiap tahun berdasarkan data dan informasi yang sahih. h. Pelaporan Semester (PD DIKTI) 1. Universitas memiliki dan menerapkan mekanisme yang dapat menjamin penyelenggaraan program akademik secara berkelanjutan dalam hal peningkatan mutu calon mahasiswa dan lulusan, pemanfaatan hasil kerjasama kemitraan/bisnis, dan prestasi perolehan hibah kompetitif. 2. Universitas harus membentuk Tim/Lembaga Evaluasi Program Studi Berdasarkan PD DIKTI yang menangani pelaporan dan database Universitas setiap semester ke Dikti. 3. Pelaporan Semesteran PD DIKTI harus dilaporkan ke dikti setiap semester sesuai dengan format dan perkembangan yang dapat diunduh di forlap dikti.cp.id dan dibuat oleh sebuah tim/lembaga yang sudah ditentukan. i. Penjaminan Mutu 1. Penjaminan mutu UNW adalah satuan organisasi yang bertanggung jawab terhadap pengembangan strategi, tujuan, standar mutu, prosedur mutu, mekanisme,

41 UNIVERSITAS NGUDI WALUYO 40 dari 58 sumberdaya (manusia dan non-manusia), kegiatan, sistem informasi, dan evaluasi, yang harus dirumuskan secara baik, disosialisasikan dan dilaksanakan secara efektif. 2. Sistem penjaminan mutu UNW harus mempunyai mekanisme kerja yang efektif serta dilakukan dengan baik. 3. Mekanisme penjaminan mutu harus menjamin adanya kesepakatan, pengawasan dan peninjauan secara periodik setiap kegiatan, dengan standar dan instrumen yang sahih dan andal. 4. Penjaminan mutu internal UNW harus menyangkut input, proses, output, dan outcome, melalui audit internal dan evaluasi diri untuk menjamin akuntabilitas. 5. Penjaminan mutu eksternal UNW harus berkaitan dengan akuntabilitas terhadap para pemangku kepentingan (stakeholders), melalui audit dan assesment eksternal. 6. Sistem penjaminan mutu UNW harus mencerminkan pelaksanaan continuous quality improvement pada semua rangkaian sistem manajemen mutu ( quality management system) dalam rangka pemuasan pelanggan (customer satisfaction). 7. Sistem penjaminan mutu UNW harus dapat menjamin terlaksananya umpan balik dari setiap kegiatan yang dilakukan oleh setiap unit. 8. Sistem penjaminan mutu UNW harus dapat mencerminkan keberlanjutan program yang diselenggarakan oleh setiap unit. VII. STANDAR PEMBIAYAAN A. Biaya Investasi 1. Universitas harus memiliki bukti mengenai proporsi dana yang dialokasikan untuk pengembangan akademik dengan investasi pada aspek sarana dan prasarana. 2. Universitas harus memiliki bukti mengenai proporsi dana yang dialokasikan untuk pengembangan akademik dengan investasi pada aspek pengembangan sumberdaya manusia. 3. Universitas harus memiliki bukti mengenai proporsi dana yang dialokasikan untuk pengembangan akademik dengan investasi pada aspek biaya modal kerja tetap. B. Biaya Operasional 1. Penentuan alokasi dana untuk biaya operasional universitas harus mengacu pada program-program yang telah ditentukan pada Rapat Kerja Tahunan (RAKERTA) UNW dan dituangkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan (RKAT) UNW. 2. Pengelolaan biaya operasional universitas harus melibatkan program studi dalam melaksanakan perencanaan/alokasi dan pengelolaan dana. 3. Pertanggungjawaban pengelolaan biaya operasional universitas harus mengacu pada standar akuntansi yang berlaku untuk menjamin ketercapaian mutu keuangan melalui audit internal maupun eksternal. 4. Besarnya dana operasional yang dikelola program studi (termasuk hibah) yang mendukung kegiatan akademik (pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. 5. Jumlah dana penelitian yang dikelola dosen rata-rata lebih dari Rp 5 juta per judul tetap per tahun. 6. Jumlah dana pengabdian kepada masyarakat lebih dari Rp. 5 juta per judul per tahun.

42 UNIVERSITAS NGUDI WALUYO 41 dari 58 C. Biaya Pendidikan Personal Mahasiswa 1. Universitas harus memiliki mekanisme yang terdokumentasi tentang penetapan biaya pendidikan yang dibebankan kepada mahasiswa. 2. Universitas harus memiliki dokumen analisis kebutuhan yang mempertimbangkan kemampuan stakeholders dalam menentukan biaya pendidikan personal mahasiswa. VIII. Standar Penilaian Pendidikan A. Penilaian Hasil Belajar oleh Dosen 1. Fakultas/Program Studi harus mempunyai suatu kebijakan yang adil, bertanggung jawab, dan berkesinambungan tentang penilaian hasil studi mahasiswa yang dilakukan oleh Dosen. 2. Dosen harus menginformasikan RPS mata kuliah yang di dalamnya memuat rancangan dan kriteria penilaian hasil studi mahasiswa. 3. Penilaian hasil studi mahasiswa seharusnya dilakukan berbentuk kuis, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester, atau dalam bentuk lain sesuai dengan kompetensi lulusan. 4. Dosen harus mengembalikan penilaian hasil studi mahasiswa sebagai umpan balik tepat waktu dan harus diadministrasikan dengan baik. 5. Dosen harus mengolah hasil penilaian hasil studi mahasiswa untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar mahasiswa. 6. Dosen harus melaporkan hasil penilaian mata kuliah kepada pimpinan untuk diumumkan kepada mahasiswa pada setiap akhir semester. 7. Kebijakan tentang penilaian hasil studi mahasiswa yang dilakukan oleh Dosen seharusnya ditinjau secara periodik untuk mendapatkan kebijakan baru yang lebih adil dan bertanggung jawab. B. Penilaian Hasil Belajar oleh Institusi 1. UNW harus mengumumkan hasil penilian hasil studi mahasiswa secara perorangan dalam bentuk kartu hasil studi. 2. UNW harus menentukan kriteria kelulusan mahasiswa berdasarkan jumlah SKS yang telah dinyatakan lulus sesuai hasil penilian hasil studi mahasiswa. 3. UNW harus menerbitkan transkrip nilai kelulusan mahasiswa. 4. UNW menerbitkan ijazah setelah mahasiswa dinyatakan lulus. IX. Standar Penelitian Ilmiah dan publikasi A. Tata Laksana Penelitian 1. Standar Penelitian a. Arah penelitian harus sesuai dengan visi, misi dan tujuan universitas. b. Arah penelitian harus dijabarkan dalam bentuk peta penelitian. c. Peta penelitian harus dilaksanakan, dan dikendalikan secara berkelanjutan serta disosialisasikan kepada civitas akademika. d. Pelaksanaan dua darma dari Tridarma Perguruan Tinggi di Universitas Ngudi Waluyo, yakni Pendidikan dan Pengabdian harus didorong menjadi Pendidikan dan Pengabdian berbasis penelitian (Research based Education and Community Services).

43 UNIVERSITAS NGUDI WALUYO 42 dari 58 e. Universitas mendorong peningkatan kemampuan enterpreneurship dari kegiatan penelitian, tanpa mengurangi mutu ilmiah dari kegiatan penelitian tersebut. Wujud dari kegiatan ini diantaranya adalah kolaborasi yang intensif dengan dunia industri, atau membentuk satu unit yang memungkinkan hasil penelitian dapat dipasarkan langsung pada dunia industri. f. Universitas mendorong peningkatkan kualitas penelitian secara proaktif melakukan kolaborasi dengan berbagai penelitian 2. Arah Penelitian : a. Penelitian dasar atau fundamental merupakan penelitian ilmu dasar yang sangat berkaitan dengan pengembangan teori dan yang mendasari kemajuan ilmu pengetahuan tertentu. b. Penelitian terapan merupakan kegiatan penelitian untuk menerapkan ilmu dasar agar dapat menghasilkan produk teknologi yang kelak bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat. c. Penelitian pengembangan merupakan kegiatan penelitian pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. d. Penelitian seharusnya melibatkan peran serta mahasiswa dalam setiap penelitian. e. Hasil penelitian harus ditelaah, deseminasi dan dipublikasikan dalam bentuk seminar hasil penelitian, abstrak, jurnal, buku ajar, atau teknologi tepat guna. B. Mekanisme Pemenuhan Standar Mekanisme pemenuhan standar meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Tahap penentuan kebijakan: a. Universitas melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) menjabarkan roadmap penelitian dalam bentuk program penelitian jangka panjang untuk masing-masing penelitian serta mensosialisasikan kepada segenap civitas akademika dan masyarakat pengguna. b. Program jangka panjang masing-masing penelitian diimplementasikan dalam rencana tahunan dengan disertai indikator kinerja. c. Universitas Ngudi Waluyo perlu memiliki pedoman standar pengajuan proposal penelitian, seleksi proposal penelitian, pendanaan, prosedur penelitian, penjaminan mutu, supervisi, pelaporan, pengajuan paten hasil penelitian, dan monitoring penggunaan temuan penelitian oleh masyarakat umum. d. Komitmen untuk peningkatan kualitas penelitian harus ditunjukkan melalui alokasi dana penelitian yang memadai dan mendistribusikan dana tersebut kepada peneliti berdasarkan hasil seleksi dan evaluasi proposal yang transparan e. Universitas perlu membuat aturan-aturan kerja sama penelitian, hak publikasi, hak inventor paten dan hak kepemilikan paten. 2. Tahap-tahap dalam pengajuan proposal penelitian: a. Peneliti mengajukan usul penelitian kepada Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Ngudi Waluyo dengan sepengetahuan dan persetujuan Ketua Jurusan.

44 UNIVERSITAS NGUDI WALUYO 43 dari 58 b. Usul penelitian yang telah disetujui kemudian ke universitas untuk proses seleksi lebih lanjut dan mendapatkan biaya. c. Proses yang sama ditempuh peneliti apabila akan melaporkan hasil penelitian dalam bentuk laporan penelitian. C. Standar proses penelitian: 1. Universitas harus memiliki Pedoman Pelaksanaan Penelitian yang digunakan oleh semua unsur kelembagaan di Universitas. Pedoman pelaksanaan penelitian tentang pengajuan proposal penelitian, menyeleksi proposal penelitian, pendanaan, prosedur penelitian, penjaminan mutu, monitoring, pelaporan, pengajuan paten hasil penelitian, etika penelitian, dan evaluasi penggunaan temuan penelitian oleh masyarakat umum. 2. Universitas harus meningkatkan kemampuan meneliti para dosen melalui penyelenggaraan pelatihan metode penelitian dasar maupun lanjut yang diselenggarakan tiap tahun, sedangkan kemampuan meneliti mahasiswa dapat ditingkatkan melalui mata kuliah metode penelitian. 3. Universitas harus mengalokasikan dana penelitian minimal 10% dari keseluruhan dana operasional, dan mendistribusikan dana tersebut kepada peneliti berdasarkan hasil seleksi/kompetisi yang dilaksanakan mengikuti pedoman pelaksanaan penelitian dan evaluasi yang transparan. 4. Universitas harus dapat menciptakan hubungan kerjasama penelitian dengan universitas dalam dan luar negeri minimal 5 5. Universitas dalam setiap tahun untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kinerja dan hasil penelitian. D. Standar Peneliti 1. Peneliti utama harus dosen dengan latar belakang keilmuan sesuai dengan bidang penelitian yang dilakukannya. 2. anggota tim peneliti harus minimal seorang dosen dengan latar belakang keilmuan sesuai dengan tema penelitian yang dilakukannya dan melibatkan mahasiswa. 3. harus memiliki komitmen dan dedikasi yang tinggi dalam melaksanakan kegiatan penelitian. E. Standar hasil penelitian 1. Hasil penelitian harus dipublikasikan dan digunakan untuk pengembangan pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat. 2. Universitas harus memiliki sistem untuk menggalakkan penelitian berkesinambungan yang mendukung proses pembelajaran dan pengembangan kurikulum yang berkelanjutan. 3. Hasil penelitian harus dimanfaatkan oleh peneliti untuk menyempurnakan dan memperkaya buku ajar yang digunakan. 4. Publikasi hasil penelitian seharusnya diarahkan untuk jurnal terakreditasi baik tingkat nasional maupun internasional. 5. Universitas harus memfasilitasi dosen tiap fakultas untuk menulis minimal 1 jurnal internasional dan 5 jurnal nasional terakreditasi setiap tahun.

45 UNIVERSITAS NGUDI WALUYO 44 dari 58 F. Standar Manajemen Pengelolaan Penelitian 1. Lembaga penelitian harus memberikan informasi tetang tawaran penelitian secara terbuka minimal dua minggu sebelum batas waktu pengumpulan proposal. 2. Lembaga penelitian harus memberikan pelayanan administrasi kepada peneliti sesuai dengan pedoman pelaksanaan penelitian. 3. Lembaga penelitian seharusnya menciptakan sistem penghargaan bagi para peneliti fakultas/jurusan yang berhasil yang diselenggarakan setiap tahun. G. Standar Monitoring dan Evaluasi Internal 1. Pengendalian standar mutu penelitian dilakukan melalui monitoring dan evaluasi yang dilakukan sesuai dengan siklus tahunan/semesteran penjaminan mutu di tingkat Universitas. Monitoring dan evaluasi diadakan untuk mengetahui apakah standar yang ditetapkan telah dipenuhi dan perlu ditingkatkan lagi. 2. Monitoring dan evaluasi dilakukan melalui dua cara, yakni: a. Berdasarkan pelaksanaan penelitian melalui evaluasi lembaga dengan berpedoman kepada kebijakan mutu dan standar mutu penelitian yang telah disusun oleh Universitas: 1) Evaluasi pelaksanaan penelitian baik yang dibiayai pihak Universitas maupun oleh pihak di luar Universitas melalui seminar hasil penelitian. 2) Laporan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) tentang evaluasi pelaksanaan dan diseminasi hasil penelitian di Jurusan/Fakultas/ Universitas. 3) Laporan tim penjaminan mutu berdasarkan laporan Lembaga Penelitian. b. Melalui evaluasi hasil kegiatan penelitian, diantaranya: 1) Evaluasi kuantitas dan kualitas artikel dalam prosiding seminar/jurnal. 2) Kuantitas dan kualitas inovasi IPTEKS yang digunakan di masyarakat. 3) Hak atas kekayaan intelektual (HAKI) dan hak cipta yang diperoleh. H. Standar Dokumentasi Proses Penelitian Karena penelitian adalah sebuah proses berkelanjutan dan inheren, diperlukan standarisasi dokumen dari setiap unit kegiatan. Dokumen-dokumen tersebut diantaranya: 1. Proposal penelitian. Dalam proposal penelitian diuraikan: a. Masalah yang akan diteliti dan hipotesis dari penelitian. b. Personalia yang terlibat, keahlian dari masing-masing personal dan tanggung jawabnya. c. Bentuk kegiatan yang akan dilakukan dalam penelitian. d. Metode yang dilakukan serta justifikasinya, dan variabel-variabel yang akan diamati dalam penelitian. e. Jadwal pelaksanaan penelitian f. Anggaran, material yang dibutuhkan dan sumber pendanaan.

46 UNIVERSITAS NGUDI WALUYO 45 dari Dokumen kemajuan kegiatan penelitian. Bentuk dokumen dapat berupa note book atau daftar isian yang spesifik dibuat untuk mencatat kegiatan penelitian terkait. Pada dokumen kemajuan penelitian: a. Perlu dicantumkan identitas dari pemilik dokumen. b. Setiap langkah yang dilakukan dalam setiap langkah penelitian dijelaskan secara rinci. Hal ini penting, dan oleh suatu sebab peneliti pertama tidak hadir atau melanjutkan tugasnya, maka posisi ini dapat dilanjutkan oleh peneliti di level bawahnya. c. Persamaan-persamaan atau rumus yang digunakan dalam penelitian, harus ditulis dengan jelas dalam note book, beserta satuan variable tersebut. d. Pengecualian diperbolehkan bila memang kegiatan dalam item penelitian tersebut sudah menjadi prosedur baku dan merupakan buku pegangan. 3. Standard Operation Procedures (SOP) Penelitian. a. Sebuah SOP harus tertulis dan berfungsi memberikan arahan pada setiap kegiatan penelitian. Tujuan SOP adalah untuk meminimalkan kesalahan-kesalahan sistematik yang terjadi ketika pengambilan data dilakukan oleh personal berbeda. b. Sebuah SOP terdiri atas judul, nomor SOP, tujuan SOP dan langkah-langkah dalam kegiatan penelitian. SOP ini harus ditanda-tangani oleh kepala laboratoriun atau supervisor dari penelitian tersebut. c. Dalam SOP, setiap langkah harus harus dijelaskan secara detail. Jika ditemukan teknik baru dalam pengambilan data dan terbukti teknik baru tersebut lebih handal, maka SOP yang ada harus segera direvisi. Pengarsipan secara hierakhis atas SOP yang lama penting untuk pendokumentasian. d. Setiap unit pelaksana penelitian dilengkapi dengan dokumen peralatan, standar pengoperasian, metode kalibrasi dan pengukuran. e. Pelabelan dari senyawa-senyawa kimia, larutan dan material berbahaya. 1) Pada setap material yang digunakan dalam kegiatan laboratorium, terlebih lagi untuk material berbahanya, hendaknya dicantumkan peringatan pada wadah zat kimia/larutan/material tersebut yang meliputi efek bagi kesehatan, kemungkinan kebakaran, sifat reaktif material dan akibat-akibat berbahaya lainnya. 2) Bila zat-zat kimia, larutan atau material tersebut mempunyai tanggal kadaluwarsa, hendaknya dicantumkan secara jelas batasan waktunya. f. Prosedur penyelamatan ketika terjadi bencana, gempa, kebakaran dan kecelakaan kerja. I. Butir-butir kebijakan dalam penjaminan mutu penelitian 1. Road Map Penelitian Universitas Ngudi Waluyo : a. Rektor Universitas Ngudi Waluyo melalui Lembaga Penelitian dan Pengembangan (LPP) merencanakan, mengarahkan, dan mengendalikan penelitian di Universitas Ngudi Waluyo sesuai dengan peta penelitian (road map). Road map penelitian merupakan kebijakan Universitas. b. Tujuan road map penelitian adalah memberikan arah terhadap penelitian, baik penelitian individual/mandiri atau institusi yang melibatkan antar disiplin serta mensinergikan penelitian-penelitian di Universitas Ngudi Waluyo agar terjadi relevansi dan kesinambungan dari waktu ke waktu. c. Universitas melalui Lembaga Penelitian dan Pengembangan (LPP) harus memantau dengan kritis perubahan global dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan hidup dan

STANDAR KURIKULUM SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR KURIKULUM SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO STANDAR KURIKULUM SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO SPMI-UNW SM 01 09 UNGARAN Standar Kurikulum Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas Ngudi Waluyo SPMI-UNW SM 01 09 Revisi

Lebih terperinci

PROSEDUR MUTU KURIKULUM DAN LULUSAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO. Ungaran, Februari 2015 LEMBAGA PENJAMIN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

PROSEDUR MUTU KURIKULUM DAN LULUSAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO. Ungaran, Februari 2015 LEMBAGA PENJAMIN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO PROSEDUR MUTU KURIKULUM DAN LULUSAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO Ungaran, Februari 2015 LEMBAGA PENJAMIN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO LATAR BELAKANG Sesuai visi dan misi Universitas Ngudi Waluyo untuk mencapai

Lebih terperinci

PROSEDUR MUTU PENYUSUNAN KURIKULUM UNIVERSITAS NGUDI WALUYO. Ungaran, Februari 2015 LEMBAGA PENJAMIN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

PROSEDUR MUTU PENYUSUNAN KURIKULUM UNIVERSITAS NGUDI WALUYO. Ungaran, Februari 2015 LEMBAGA PENJAMIN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO Ungaran, Februari 2015 LEMBAGA PENJAMIN MUTU 1 dari 16 I. TUJUAN Prosedur ini ditetapkan untuk memberikan kepastian dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum yang senantiasa diverifikasi dan divalidasi

Lebih terperinci

STANDAR ISI PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR ISI PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO STANDAR ISI PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO SPMI-UNW SM 01 01 UNGARAN Standar Isi Pembelajaran Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas Ngudi Waluyo SPMI-UNW SM

Lebih terperinci

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Standar Nasional Pendidikan Tinggi Starlet Gerdi Julian / 15105241034 / http://juliancreative.blogs.uny.ac.id/?page_id=239 Standar Nasional Pendidikan Tinggi A. STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 1. Standar Kompetensi Lulusan 2. Standar Isi 3.

Lebih terperinci

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. 1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. Misi Bertolak dari visi tersebut, maka misi universitas adalah

Lebih terperinci

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS) STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Kode/No : STD/SPMI/A.03 Tanggal : 20-12-2016 Revisi : I Halaman : 1-10 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN undiknas, 2016 all rights reserved

Lebih terperinci

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Oleh : Nisa Muktiana/ Nisamuktiana.blogs.uny.ac.id

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Oleh : Nisa Muktiana/ Nisamuktiana.blogs.uny.ac.id STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Oleh : Nisa Muktiana/15105241036 Nisamuktiana.blogs.uny.ac.id Standar yang diatur dilingkup DIKTI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Standar Nasional Pendidikan, adalah kriteria

Lebih terperinci

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain Pasal 5 ayat (2) Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Standar kompetensi lulusan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan digunakan sebagai

Lebih terperinci

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014 Standar yang diatur di lingkup DIKTI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 1. Standar Kompetensi Lulusan 2. Standar Isi 3. Standar Proses 4.

Lebih terperinci

BOBOT PENILAIAN BORANG PRODI

BOBOT PENILAIAN BORANG PRODI BOBOT PENILAIAN BORANG PRODI No. Butir Aspek Penilaian Bobot 1 1.1.a Kejelasan dan kerealistikan visi, misi, tujuan, dan sasaran program studi. 1.04 2 1.1.b Strategi pencapaian sasaran dengan rentang waktu

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015 PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015 NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI BIRO HUKUM DAN ORGANISASI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2016 12/8/2016 3:54 PM 1 SISTEMATIKA PERMENRISTEKDIKTI

Lebih terperinci

BORANG BARU VS BORANG LAMA

BORANG BARU VS BORANG LAMA I II III Visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu Mahasiswa dan lulusan BORANG BARU VS BORANG LAMA 1 1.1.a Kejelasan

Lebih terperinci

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN BADAN PENJAMINAN MUTU (BAJAMTU) UNIVERSITAS GUNADARMA 2017 Deskripsi Standar Proses Pembelajaran adalah acuan proses pembelajaran, yang merupakan kriteria minimal pelaksanaan

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA YOGYAKARTA 2015 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

WORKSHOP AKREDITASI PROGRAM STUDI ITY PENYUSUNAN BORANG STANDAR 2 DAN 4. di BPM UMY

WORKSHOP AKREDITASI PROGRAM STUDI ITY PENYUSUNAN BORANG STANDAR 2 DAN 4. di BPM UMY WORKSHOP AKREDITASI PROGRAM STUDI ITY PENYUSUNAN BORANG STANDAR 2 DAN 4 di BPM UMY 3-4 Pebruari 2016 BOBOT PER SUBBUTIR PENILAIAN BORANG YANG DIISI OLEH PROGRAM STUDI I. 3,12 II. 6,24 III. 15,6 Visi, misi,

Lebih terperinci

Standar Kompetensi Lulusan STIKES HARAPAN IBU

Standar Kompetensi Lulusan STIKES HARAPAN IBU Standar Kompetensi Lulusan STIKES HARAPAN IBU Halaman 2 dari 8 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STIKES HARAPAN IBU KODE DOKUMEN : STD.MT.AK. 03/009/2017 REVISI : 0 TANGGAL : 7 Maret 2017 DIAJUKAN & DIKENDALIKAN

Lebih terperinci

PROSEDUR MUTU PROSES PEMBELAJARAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO. Ungaran, Februari 2015 LEMBAGA PENJAMIN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

PROSEDUR MUTU PROSES PEMBELAJARAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO. Ungaran, Februari 2015 LEMBAGA PENJAMIN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO PROSEDUR MUTU PROSES PEMBELAJARAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO Ungaran, Februari 2015 LEMBAGA PENJAMIN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembelajaran sebagai core bussiness

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO SPMI-UNW SM 01 08 UNGARAN Standar Penilaian Pembelajaran Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas Ngudi Waluyo

Lebih terperinci

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) AKMI BATURAJA

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) AKMI BATURAJA STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) AKMI BATURAJA 2015 Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Lebih terperinci

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (Permendikbud no 49/2014) Hotel Harris, Bandung, 18 Agustus 2014

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (Permendikbud no 49/2014) Hotel Harris, Bandung, 18 Agustus 2014 NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (Permendikbud no 49/2014) Hotel Harris, Bandung, 18 Agustus 2014 Doktor (S3) Doktor (S3) Terapan 9 Magister (S2) Magister (S2) Terapan 8 7 Sarjana (S1) Diploma 4 (D4) 6 Fokus

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI PENDIDIKAN 3/24/2015 9:53 AM PENELITIAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 1 SISTEMATIKA PERMENDIKBUD NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI PERMENDIKBUD

Lebih terperinci

Rancangan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tentang. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT)

Rancangan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tentang. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) Rancangan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan

Lebih terperinci

PEDOMAN STANDAR AKADEMIK STMIK SUMEDANG

PEDOMAN STANDAR AKADEMIK STMIK SUMEDANG PEDOMAN STANDAR AKADEMIK STMIK SUMEDANG SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) SUMEDANG DITETAPKAN DI SUMEDANG, 19 AGUSTUS 2014 OLEH KETUA STMIK SUMEDANG SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA YOGYAKARTA 2015 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015 PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015 NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI BIRO HUKUM DAN ORGANISASI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2016 26-May-16 08:49 1 Keterkaitan SN Dikti

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04 06 SEMARANG 2O16 Standar Isi Sistem Penjaminan Mutu Internal Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04. 03 08 SEMARANG 2011 SPMI-UNDIP Standar Penilaian Pendidikan Sistem Penjaminan Mutu Internal Disetujui

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

Lebih terperinci

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBIJAKAN AKADEMIK OLEH: SYAHNUR SAID

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBIJAKAN AKADEMIK OLEH: SYAHNUR SAID NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBIJAKAN AKADEMIK OLEH: SYAHNUR SAID SISTEMATIKA PERMENRISTEKDIKTI NO 44/2015 NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Bab I Ketentuan Umum Bab II Standar Nasional

Lebih terperinci

CAPAIANPEMBELAJARAN LULUSAN S1 MANAJEMEN

CAPAIANPEMBELAJARAN LULUSAN S1 MANAJEMEN I/03/CPL/02Rev.2 Ttd. 20 September 2017 CAPAIANPEMBELAJARAN LULUSAN S1 MANAJEMEN UNIVERSITAS DIRGANTARA MARSEKAL SURYADARMA 2017 1 I/03/CPL/02Rev.2 Ttd. 20 September 2017 CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.04 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 1/ 13 INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.04 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 2/ 13 BAB I VISI dan MISI A. Visi ISTA Visi Institut

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Kode/No. : STD/SPMI-UIB/01.03 Tanggal : 1 September Revisi : 2 Halaman : 1 dari 7 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

Lebih terperinci

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO STANDAR PROSES PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04 07 SEMARANG 2O16 Standar Proses Pembelajaran Sistem Penjaminan Mutu Internal Fakultas

Lebih terperinci

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO SPMI-UNW SM 01 04 UNGARAN Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas

Lebih terperinci

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

UNIVERSITAS ISLAM MALANG UNIVERSITAS ISLAM MALANG STANDAR PROSES PEMBELAJARAN No : 03/STD-PEND/PPM/IX/2016 Tanggal : 8 September 2016 Revisi : 1 Halaman : 1 dari 3 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG Penanggungjawab

Lebih terperinci

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Lampiran Surat Keputusan Ketua STMIK KHARISMA Makassar Nomor: 388/B/STMIK Ketua/V/2016 A. Dasar 1. Undang undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi 2. Peraturan Menteri Riset,

Lebih terperinci

PEDOMAN Monitoring dan Evaluasi Proses Pembelajaran FOR/SPMI-UIB/PED

PEDOMAN Monitoring dan Evaluasi Proses Pembelajaran FOR/SPMI-UIB/PED PEDOMAN Monitoring dan Evaluasi Proses Pembelajaran FOR/SPMI-UIB/PED.05-002 SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM NOMOR: 031/REK/KEP-UIB/VII/I2016 Tentang PENGESAHAN PEDOMAN MONITORING

Lebih terperinci

STMIK AKAKOM 2011 STANDAR AKADEMIK. Versi 1.0. PJM. Standar Akademik STMIK AKAKOM Halaman 1

STMIK AKAKOM 2011 STANDAR AKADEMIK. Versi 1.0. PJM. Standar Akademik STMIK AKAKOM Halaman 1 STMIK AKAKOM 2011 STANDAR AKADEMIK Versi 1.0. PJM Standar Akademik STMIK AKAKOM Halaman 1 Standar Akademik STMIK AKAKOM Halaman 2 PENGANTAR Setiap penyelenggaraan pendidikan harus mengacu pada standar

Lebih terperinci

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO STANDAR PROSES PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO SPMI-UNW SM 01 02 UNGARAN Standar Proses Pembelajaran Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas Ngudi Waluyo SPMI-UNW

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

Universitas Respati Yogyakarta. Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta B A D A N P E N J A M I N A N M U T U

Universitas Respati Yogyakarta. Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta B A D A N P E N J A M I N A N M U T U STANDAR PROSES Universitas Respati Yogyakarta Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta Telp : 0274-488 781 ; 489-780 Fax : 0274-489780 B A D A N P E N J A M I N A N M U T U Standar Kompetensi

Lebih terperinci

Standar Mutu UMSIDA (di copy dari BPM UMSIDA) 0

Standar Mutu UMSIDA (di copy dari BPM UMSIDA) 0 (di copy dari BPM UMSIDA) 0 (di copy dari BPM UMSIDA) 1 STANDAR MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO STANDAR MUTU Visi, Misi, Tujuan, Sasaran serta strategi pencapaian Tata pamong, Kepemimpinan, Sistem

Lebih terperinci

1 Standar Mutu Universitas Negeri Gorontalo

1 Standar Mutu Universitas Negeri Gorontalo Digunakan sebagai standar acuan dalam pelaksanaan Pendidikan, Penelitian, Pengabdian Masyarakat, Kemahasiswaan dan Alumni, serta Kerja Sama di Lingkungan Universitas Negeri Gorontalo 1 Standar Mutu Universitas

Lebih terperinci

STANDAR MUTU PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

STANDAR MUTU PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT STANDAR MUTU PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS TEKNIK/PRODI TEKNIK MESIN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Jl. A.Yani Km.36 Banjarbaru, Kalsel 70714, Indonesia

Lebih terperinci

Dokumen Pendukung Hasil Akreditasi

Dokumen Pendukung Hasil Akreditasi Dokumen Pendukung Hasil Akreditasi Oleh As aril Muhajir (Ketua LPM IAIN Tulungagung, Asesor BAN-PT) Disampaikan pada acara Sosialisasi SAPTO dan Upgrading Hasil Akeditasi PS Tulungagung, 18 September 2017

Lebih terperinci

Lampiran SM UB. (1) Rumusan Capaian Pembelajaran minimal aspek keterampilan kerja

Lampiran SM UB. (1) Rumusan Capaian Pembelajaran minimal aspek keterampilan kerja (1) Rumusan Capaian Pembelajaran minimal aspek keterampilan kerja umum untuk lulusan pendidikan akademik, vokasi, dan profesi adalah sebagai berikut. Lulusan pendidikan akademik pada: a. Program Diploma

Lebih terperinci

RAPIMNAS PII 10 Oktober 2016

RAPIMNAS PII 10 Oktober 2016 RENCANA PENYELENGGARAAN PS PPI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN JOHANNES ADHIJOSO TJONDRO RAPIMNAS PII 10 Oktober 2016 LEGALITAS DAN LEMBAGA PENGELOLA TENAGA PENGAJAR KERJASAMA DENGAN KEMENTRIAN TERKAIT

Lebih terperinci

B A D A N P E N J A M I N A N M U T U

B A D A N P E N J A M I N A N M U T U STANDAR ISI Universitas Respati Yogyakarta Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta Telp : 0274-488 781 ; 489-780 Fax : 0274-489780 Standar Isi Universitas Respati Yogyakarta Page 0 B A D

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR : /IT2/HK PP/2013. Tentang PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER TAHUN

PERATURAN NOMOR : /IT2/HK PP/2013. Tentang PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER TAHUN PERATURAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER NOMOR : 036439/IT2/HK.00.00.PP/2013 Tentang PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER TAHUN 2014-2019 REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN 2017 STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK Kode

Lebih terperinci

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. 1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. Misi Bertolak dari visi tersebut, maka misi universitas adalah

Lebih terperinci

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI Halaman 2 dari 9 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU KODE DOKUMEN : STD.MT.03/03/2017 REVISI : 0 TANGGAL : 7 Maret 2017 DIAJUKAN & DIKENDALIKAN

Lebih terperinci

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2017 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Kampus ITS Sukolilo-Surabaya 60111 Telp: 031-5994418 http://www.its.ac.id STANDAR MUTU SPMI (Quality

Lebih terperinci

AKREDITASI PROGRAM STUDI SARJANA

AKREDITASI PROGRAM STUDI SARJANA BAN-PT AKREDITASI PROGRAM STUDI SARJANA BUKU VI MATRIKS PENILAIAN INSTRUMEN AKREDITASI PROGRAM STUDI SARJANA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI JAKARTA 2008 DAFTAR

Lebih terperinci

Draft Standar Mutu UB * *Proses Pengesahan Rektor dan Senat Universitas Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Tentang STANDAR MUTU

Draft Standar Mutu UB * *Proses Pengesahan Rektor dan Senat Universitas Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Tentang STANDAR MUTU Draft Standar Mutu UB * *Proses Pengesahan Rektor dan Senat Universitas Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Tentang STANDAR MUTU Universitas Brawijaya Malang 2015 Draft Standar Mutu UB * *Proses Pengesahan

Lebih terperinci

Standar Dosen & Tenaga Kependidikan STIKES HARAPAN IBU

Standar Dosen & Tenaga Kependidikan STIKES HARAPAN IBU Standar Dosen & Tenaga Kependidikan STIKES HARAPAN IBU Halaman 2 dari 7 STIKES HARAPAN IBU KODE DOKUMEN : STD.MT.NON AK. 03/002/2017 REVISI : 0 TANGGAL : 7 Maret 2017 DIAJUKAN & DIKENDALIKAN OLEH : Ketua

Lebih terperinci

Cross Reference Borang Penilaian Program Studi

Cross Reference Borang Penilaian Program Studi Cross Reference Borang Penilaian Program Studi Skor Penilaian 1 Tidak ada yang dapat ditunjukkan (tidak ada dokumen, tidak ada perencanaan, tidak ada bukti) 2 Pola ini masih dalam tahap perencanaan 3 Dokumen

Lebih terperinci

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.06 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 1/ 15 INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.06 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 2/ 15 BAB I VISI dan MISI A. Visi ISTA Visi Institut

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS TRILOGI

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS TRILOGI PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS TRILOGI No. 09/TRILOGI/Rektor/PRTR/II/2014 Tentang STANDAR PROSES PEMBELAJARAN REKTOR UNIVERSITAS TRILOGI Menimbang : 1. Bahwa salah satu tujuan didirikannya Universitas Trilogi

Lebih terperinci

Rancangan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tentang. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT)

Rancangan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tentang. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) Rancangan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi 2013

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Tujuan

I. PENDAHULUAN 1.1. Tujuan I. PENDAHULUAN 1.1. Tujuan Tujuan dokumen Standar Mutu Akademik Fakultas ini adalah : a) Memberikan pedoman kepada pihak terkait mengenai Standar Mutu Akademik Fakultas Sains dan Teknik Undana. b) Menjadi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Capaian Pembelajaran

Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Capaian Pembelajaran Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Capaian Pembelajaran Oleh Retno Annik Raharjo http://rannikrhj26.blogs.uny.ac.id NIM 15105241023 Standar Nasional Pendidikan Tinggi Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Lebih terperinci

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN SPM.Pol//03/2017 Halaman 1 dari 15 SPM.Pol//03/2017 1. Visi dan Misi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Visi : Misi : Menjadi Institusi pendidikan tinggi kesehatan yang unggul, kompetitif

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Tujuan

I. PENDAHULUAN 1.1. Tujuan I. PENDAHULUAN 1.1. Tujuan Tujuan dokumen Standar Mutu Jurusan ini adalah : a) Memberikan pedoman kepada pihak terkait mengenai Standar Mutu Jurusan di Fakultas Sains dan Teknik Undana. b) Menjadi landasan

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 90012008 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENGEMBANGAN KURIKULUM NO. POB/STK-PP/03 Disiapkan oleh Tanda Tangan

Lebih terperinci

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.05 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 1/ 14 INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.05 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 2/ 14 BAB I VISI dan MISI A. Visi ISTA Visi Institut

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04 13 SEMARANG 2O16 Standar Penilaian Pendidikan Sistem Penjaminan Mutu Internal Fakultas

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN

Lebih terperinci

Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar

Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar ELMEN UTAMA PENGEMBANGAN KURIKULUM Nama :Feri dwi haryanto NIM :15105241029 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Standar Nasional Pendidikan, adalah kriteria minimal tentang pembelajaran pada jenjang pendidikan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 74/KEP/UDN-01/VII/2007. tentang STANDAR KURIKULUM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 74/KEP/UDN-01/VII/2007. tentang STANDAR KURIKULUM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 74/KEP/UDN-01/VII/2007 tentang STANDAR KURIKULUM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Rektor Universitas Dian Nuswantoro Menimbang : 1. bahwa untuk penyelenggaraan

Lebih terperinci

DRAF RANCANGAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA. Tentang STANDAR PENDIDIKAN APOTEKER INDONESIA

DRAF RANCANGAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA. Tentang STANDAR PENDIDIKAN APOTEKER INDONESIA DRAF RANCANGAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA Tentang STANDAR PENDIDIKAN APOTEKER INDONESIA TIM FARMASI Draf Rancangan PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI,

Lebih terperinci

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04.

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04. STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04. 03 01 SEMARANG 2011 SPMI-UNDIP Standar Isi Sistem Penjaminan Mutu Internal

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SM SPMI Hal : 1/11 1 Judul STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK-SPMI SM 08 SUMEDANG 2016 SM SPMI Hal : 2/11 2 Lembar Pengendalian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Tujuan

I. PENDAHULUAN 1.1. Tujuan I. PENDAHULUAN 1.1. Tujuan Tujuan dokumen evaluasi kinerja fakultas ini adalah : a) Memberikan pedoman kepada pihak terkait mengenai evaluasi kinerja Fakultas Sains dan Teknik Undana. b) Menjamin terselenggaranya

Lebih terperinci

WORKSHOP RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) USAHID. Agustina Zubair

WORKSHOP RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) USAHID. Agustina Zubair WORKSHOP RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) USAHID Agustina Zubair KURIKULUM PT Kurikulum pendidikan tinggi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan ajar serta cara

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Nomor 129/SK/R/V/2013 Tentang PEDOMAN EVALUASI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Nomor 129/SK/R/V/2013 Tentang PEDOMAN EVALUASI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Nomor 129/SK/R/V/2013 Tentang PEDOMAN EVALUASI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM REKTOR UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Menimbang : a. Bahwa Statuta

Lebih terperinci

Konsep Pengembangan Kurikulum dan Pembelajan Pendidikan Tinggi

Konsep Pengembangan Kurikulum dan Pembelajan Pendidikan Tinggi Konsep Pengembangan Kurikulum dan Pembelajan Pendidikan Tinggi I Made Supartha Utama TIM KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI DITJEN BELMAWA KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI Permenristekdikti

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN BADAN PENJAMINAN MUTU (BAJAMTU) UNIVERSITAS GUNADARMA 2017 Deskripsi Proses pembelajaran adalah kegiatan yang diterima oleh mahasiswa selama menempuh pendidikan, baik secara

Lebih terperinci

Borang Kinerja Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian

Borang Kinerja Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Borang Kinerja Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian 00404 04001 UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010 Borang Kinerja Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Nama Jurusan : Sosial

Lebih terperinci

STANDAR MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

STANDAR MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU STANDAR MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU LEMBAGA PENGAMBANGAN PENDIDIKAN DAN KONTROL MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU 2015 i DAFTAR ISI DAFTAR ISI...i A. Latar Belakang... 1 B. Landasan Hukum dan

Lebih terperinci

KONTRIBUSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN MUTU PERGURUAN TINGGI

KONTRIBUSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN MUTU PERGURUAN TINGGI PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI Manfaat yang diperolah Setelah Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi KONTRIBUSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Lebih terperinci

FORMAT 3 : FORMAT PENILAIAN INSTRUMEN AMAI PROGRAM STUDI JENJANG S1 PROGRAM STUDI... FAKULTAS... WAKTU VISITASI,...

FORMAT 3 : FORMAT PENILAIAN INSTRUMEN AMAI PROGRAM STUDI JENJANG S1 PROGRAM STUDI... FAKULTAS... WAKTU VISITASI,... FORMAT 3 : FORMAT PENILAIAN INSTRUMEN AMAI PROGRAM STUDI JENJANG S1 PROGRAM STUDI... FAKULTAS... WAKTU VISITASI,... BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2013 FORMAT 3 : BERITA ACARA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SM SPMI Hal : 1/12 1 Judul STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK-SPMI SM 01 SUMEDANG 2016 SM SPMI Hal : 2/12 2 Lembar Pengendalian STANDAR

Lebih terperinci

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. 1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. Misi Bertolak dari visi tersebut, maka misi universitas adalah

Lebih terperinci

AKREDITASI PROGRAM STUDI SARJANA

AKREDITASI PROGRAM STUDI SARJANA DRAFT: 16 November 2008 BAN-PT AKREDITASI PROGRAM STUDI SARJANA BUKU VI MATRIKS PENILAIAN BORANG DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI JAKARTA 2008 DAFTAR ISI Halaman

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI Halaman 2 dari 11 STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU KODE DOKUMEN : STD.MT.03/004/2017 REVISI : 0 TANGGAL : 7 Maret 2017 DIAJUKAN

Lebih terperinci

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA YOGYAKARTA 2015 STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SPMI-STMM SM 03

Lebih terperinci

STANDAR 3 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

STANDAR 3 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN STANDAR 3 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Standar proses pembelajaran mencakup keseluruhan tolok ukur pencapaian minimal pada suatu siklus penjaminan mutu tentang seluruh proses kegiatan pada setiap jurusan/program

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undangundang

Lebih terperinci

Pentingnya EXPECTED LEARNING OUTCOME DALAM PENYUSUNAN KURIKULUM MENGACU KKNI

Pentingnya EXPECTED LEARNING OUTCOME DALAM PENYUSUNAN KURIKULUM MENGACU KKNI Pentingnya EXPECTED LEARNING OUTCOME DALAM PENYUSUNAN KURIKULUM MENGACU KKNI Oleh: Hendrawan Soetanto Staf Ahli Wakil Rektor Bidang Akademis Universitas Brawijaya Materi Lokakarya Penyusunan Expected Learning

Lebih terperinci

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. 1. Visi, Misi, Strategi & Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. Misi Bertolak dari visi tersebut, maka misi universitas adalah menjadikan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004. Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004. Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004 Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Universitas Indonesia berdasarkan

Lebih terperinci

FORMAT PENILAIAN INSTRUMEN AMAI PROGRAM STUDI JENJANG S1

FORMAT PENILAIAN INSTRUMEN AMAI PROGRAM STUDI JENJANG S1 FORMAT 1 : FORMAT PENILAIAN INSTRUMEN AMAI PROGRAM STUDI JENJANG S1 PROGRAM STUDI... FAKULTAS... WAKTU DESK EVALUASI,... BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2013 FORMAT 1 : BERITA

Lebih terperinci

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI UNIT KERJA DI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UB. Tugas Fakultas ORGANISASI FAKULTAS

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI UNIT KERJA DI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UB. Tugas Fakultas ORGANISASI FAKULTAS KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI UNIT KERJA DI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UB (1) Fakultas adalah Unsur Pelaksana Akademik yang melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Universitas; (2) Fakultas

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ISLAM MADURA

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ISLAM MADURA UNIVERSITAS ISLAM STANDAR MADURA Nomer: MUTU Alamat : Komplek SISTEM PP. PENJAMINAN Miftahul Ulum MUTU Bettet INTERNAL Pamekasan Tlp. (0324) UNIVERSITAS 321783, ISLAM Fax. (0324) MADURA Nomer 321783 :

Lebih terperinci