BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Karakteristik penting akuntansi adalah pengidentifikasian, pegukuran, dan pengkomunikasian informasi keuangan tentang entitas ekonomi kepada pihak yang berkepentingan. berpendapat: Ikatan Akuntan Indonesia (2009: 01.5) menyatakan: Laporan keuangan adalah suatu penyajian tersruktur dari posisi keuangan dan kinerja suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Terkait dengan pengertian laporan keuangan ini Kieso et.al (2007: 2) Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Laporan ini menampilkan sejarah perusahaan yang dikualifikasi dalam nilai moneter. Laporan keuangan (financial statements) yang sering disajikan adalah (1) neraca, (2) laporan laba-rugi, (3) laporan arus kas, dan (4) laporan ekuitas pemilik atau pemegang saham. Selain itu, catatan atas laporan keuangan atau pengungkapan juga merupakan bagian integral dari setiap laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan hasil tindakan pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan. Laporan keuangan ini disusun dan ditafsirkan 6

2 untuk kepentingan manajemen dan pihak lain yang menaruh perhatian atau mempunyai kepentingan dengan data keuangan perusahaan. Pelaporan dari peristiwa-peristiwa keuangan perusahaan yang dapat diartikan sebagai laporan keuangan. Untuk tujuan analisis yang lebih mendalam, tidak cukup hanya didasarkan pada laporan keuangan yang disusun secara ringkas, tetapi diperlukan skedul-skedul tambahan yang memperlihatkan perincian dari aset tanah, bangunan, peralatan, sumber-sumber alam, akumulasi penyusutan, amortisasi dari aset tetap, persediaan, investasi jangka panjang, pinjaman yang masih harus dibayar, pinjaman jangka panjang, haraga pokok barang yang diproduksi, harga pokok barang yang dijual, biaya penjualan, biaya umum dan administrasi. Informasi tersebut dapat langsung disusun sebagai bagian dalam laporan keuangannya atau ditempatkan sebagai catatan terpisah dari laporan keuangannya dan untuk kepentingan pengawasan manajerial, pihak manajemen memerluakan laporan akuntansi yang bersifat internal yang disusun secara harian, mingguan, triwulanan, atau pada saat-saat diperlukan. 2. Tujuan Pelaporan Keuangan Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan penggguna laporan dalam rangka memberikan keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung 7

3 jawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya dipercayakan kepada mereka. Dalam upaya membangun pondasi bagi akuntansi dan pelaporan keuangan, profesi akuntansi telah mengidentifikasikan sekelompok tujuan pelaporan keuangan (objectives of financial reporting) oleh perusahaan bisnis. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang: a. Berguna bagi investor serta kreditor saat ini atau potensial dan para pemakai lainnya untuk membuat keputusan investasi, kredit, dan keputusan serupa secara rasional. Informasi yang disajikan harus komprehensif bagi mereka yang memiliki pemahaman yang memadai tentang aktivitas-aktivitas ekonomi dan bisnis serta ingin mempelajari informasi tersebut secara seksama. b. Membantu investor serta kreditor saat ini atau potensial dan para pemakai lainnya dalam menilai jumlah, penerapan waktu, dan ketidakpastian peneriamaan kas prospektif dari dividen atau bunga dan hasil dari penjualan, penebusan, atau jatuh tempo sekuritas atau pinjaman. c. Dengan jelas menggambarkan sumber daya ekonomi dari sebuah perusahaan, klaim terhadap sumber daya tersebut (kewajiban perusahaan untuk mentransfer sumber daya ke entitas lainnya dan ekuitas pemilik), dan pengaruh dari transaksi, kejadian, serta situasi yang mengubah sumber daya perusahaan dan klaim pihak lain terhadap sumber daya tersebut. 8

4 3. Jenis Laporan Keuangan Berikut ini akan diuraikan konsep/definisi tiap-tiap jenis laporan keuangan. a. Laporan Posisi Keuangan Sesuai Generally Accepted Accounting Principles (GAAP), istilah neraca diganti dengan laporan posisi keuangan. Menurut Kieso et.al (2007: 190), Neraca (balance sheet), yang kadang-kadang disebut juga sebagai kaporan posisi keuangan melaporkan aset, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham perusahaan bisnis pada suatu tanggal tertentu. b. Laporan Laba Rugi Komprehensif Menurut Kieso et.al (2007: 140), Laporan laba rugi (income statement) yang juga sering disebut statement of income atau statement of earnings adalah laporan yang mengukur keberhasilan prestasi perusahaan selama periode waktu tertentu. c. Laporan Arus Kas Menurut Kieso et.al (2007: 212), Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama suatu periode. d. Laporan Ekuitas Pemilik atau Pemegang Saham Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2009: 1.13), Perubahan ekuitas perusahaan menggambarkan peningkatan atau penurunan aset bersih atau kekayaan selama periode bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan. 9

5 Laporan perubahan ekuitas, kecuali untuk perubahan yang berasal dari transaksi dengan pemegang saham seperti setoran modal dan pembayaran dividen, menggambarkan jumlah keuntungan dan kerugian yang berasal dari kegiatan perusahaan selama periode yang bersangkutan. e. Catatan atas Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2009: 01.3), Catatan atas laporan keuangan berisi informasi tambahan atas apa saja yang disajikan dalam posisi keuangan, laporan pendapatan komprehensif, laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas. B. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan Informasi kualitatif dari laporan keuangan dapat dikumpulkan oleh para analis dan pihak yang berkepentingan lainnya dengan memeriksa hubungan antar pospos dalam laporan keuangan dan mengidentifikasi kecenderungan dalam hubungan ini. Titik awal yang baik dalam mengumpulkan informasi ini adalah analisis rasio. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationalship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi 10

6 keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standart. Menurut Munawir (2002: 37), Analisis rasio, adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam laporan posisi keuangan atau laporan rugi laba secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut. Analisis rasio (ratio analysis) mengekspresikan hubungan antara datadata laporan keuangan terpilih. Hubungan ini diekspresikan dalam istilah presentase, tingkat, atau proporsi sederhana. Analisis rasio seperti halnya alat-alat analisis yang lain adalah future oriented, oleh karena itu penganalisa harus mampu untuk menyesuaikan faktorfaktor yang akan datang yang mungkin akan mempengaruhi posisi keuangan atau hasil operasi perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian kegunaan atau manfaat suatu angka rasio sepenuhnya tergantung kepada kemampuan atau kecerdasan penganalisa dalam menginterprestasikan data bersangkutan. Menurut Kieso et.al (2007: 222), jenis-jenis utama rasio adalah: 1. Rasio Likuiditas (liquidity ratios), untuk mengukur kemampuan jangka pendek perusahaan untuk membayar kewajibannya yang jatuh tempo. 2. Rasio Aktivitas (activity rastios), untuk mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan aset yang dimiliki. 11

7 3. Rasio Profitabilitas (profitability ratios), untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan perusahaan atau divisi tertentu sepanjang suatu periode waktu. 4. Rasio Cakupan (coverage ratios), untuk mengukur tingkat perlindungan bagi kreditor dan investor jangka pendek. C. Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah perusahaan yang kepemilikan modalnya mayoritas dimiliki oleh pemerintah. Pasal 1 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara memuat definisi dari beberapa istilah yang digunakan dalam undang-undang tersebut. Diantaranya adalah definisi dari Badan Usaha Milik Negara, yaitu Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disebut BUMN, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 2001, tanggal 5 Juni 2001, tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero) menyebutkan, Perusahaan Perseroan, untuk selanjutnya disebut PERSERO, adalah Badan Usaha Milik Negara yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1969 yang berbentuk Perseroan Terbatas sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 yang seluruh atau paling sedikit 51% saham yang dikeluarkannya dimiliki oleh 12

8 Negara melalui penyertaan modal secara langsung. Dikarenakan pemilik modal terbesar BUMN adalah pemerintah, maka segala yang berkenaan dengan operasional dan administratifnya wajib mengikuti aturan pemerintah. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara, mengatur semua BUMN yang tercantum dalam lampiran I untuk menikuti tata cara penilaian kesehatan BUMN. Penilaian tingkat kesehatan BUMN berlaku bagi seluruh BUMN non jasa keuangan maupun BUMN jasa keuangan kecuali Persero Terbuka dan BUMN yang dibentuk dengan Undang-undang tersendiri Pasal 2 ayat 3 Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP- 100/MBU/2002 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara menyatakan, BUMN non jasa keuangan adalah BUMN yang bergerak dalam bidang infrastruktur sebagaimana pada lampiran I. PT. Pegadaian (Persero) dalam Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara tersebut digolongkan sebagai BUMN Non Infrastruktur sektor pelayanan umum. Menurut Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP- 100/MBU/2002 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN, tingkat kesehatan BUMN digolongkan berdasarkan Total Skor (TS) yang diperoleh dari hasil perhitungan kerputusan tersebut, yaitu: 13

9 1. SEHAT, yang terdiri dari: AAA apabila Total Skor (TS) lebih besar dari 95 AA apabila 80 <TS< =95 A apabila 65 <TS< =80 2. KURANG SEHAT, yang terdiri dari: BBB apabila 50 <TS< =65 BB apabila 40 <TS< =50 B apabila 30 <TS< =40 3. TIDAK SEHAT, yang terdiri dari: CCC apabila 20 <TS< =30 CC apabila 10 <TS< =20 C apabila TS< =10 Tingkat kesehatan BUMN ditetapkan berdasarkan penilaian terhadap kinerja perusahaan untuk tahun buku yang bersangkutan yang meliputi penilaian: 1. Aspek Keuangan 2. Aspek Operasional 3. Aspek Administrasi 14

10 Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN sesuai Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara hanya diterapkan bagi BUMN apabila hasil pemeriksaan akuntan terhadap perhitungan keuangan tahunan perusahaan yang bersangkutan dinyatakan dengan kualifikasi "Wajar Tanpa Pengecualian" atau kualifikasi "Wajar Dengan Pengecualian" dari akuntan publik atau Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan. Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN ditetapkan setiap tahun dalam pengesahan laporan tahunan oleh Rapat Umum Pemegang Saham atau Menteri BUMN untuk Perusahaan Umum (PERUM). D. Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan PT. Pegadaian (Persero) Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. 196/KMK.016/1998 tanggal 24 Maret 1998 yang kemudian diubah dengan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. KEP-101/MBU/2002 mengharuskan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk membuat rencana kerja, proyeksi keuangan pokok perusahaan dan anak perusahaan dan hal-hal lain yang memerlukan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). RKAP tersebut harus disetujui oleh Pemegang saham dalam RUPS, sejalan dengan Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 1998 tentang kewajiban Direksi untuk menyampaikan RKAP kepeda Pemegang Saham. PT. Pegadaian (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2005, telah mengatur kewajiban 15

11 Direksi untuk mengirimkan usulan rencana kerja dan anggaran tahunan PT. Pegadaian (Persero) kepada Komisaris dan Pemegang Saham untuk dimintakan pengesahan dalam RUPS paling lambat dua bulan sebelum tahun buku baru mulai berlaku. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 740/KMK.00/1989 tanggal 28 Juni 1989 yang kemudian direvisi melalui Surat Keputusan No. 826/KMK.013/1992 tanggal 24 Juli 1992 mengenai indikator penilaian untuk BUMN yang bergerak dalam bidang jasa keuangan dan sejalan dengan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-215/M-BUMN/1999 tanggal 27 September 1999 yang kemudian diganti dengan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 mengenai penilaian tingkat kesehatan BUMN, penilaian kinerja harus dilaksanakan untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing perusahaan, kecuali untuk pengelompokan BUMN yang bergerak dalam bidang jasa keuangan, indikator hasil penilaian Aspek Keuangan, Aspek Operasional dan Aspek Administrasi ditetapkan dengan Keputusan Menteri BUMN tersendiri. Sampai dengan saat ini, keputusan tersebut masih belum diterbitkan. Oleh karena itu, PT. Pegadaian (Persero) berpendapat bahwa penggunaan indikator penilaian yang layak dipakai adalah indikator yang ditetapkan dalam Kontrak Manajemen antara PT. Pegadaian (Persero) dengan Kementerian BUMN yang tertuang dalam Surat Keputusan No. S-98/MBU/2005 tanggal 8 Maret 2005, Surat Keputusan No. S-17/MBU/2006 tanggal 16 Januari 2006, Surat Keputusan No. S-35/MBU/2007 tanggal 23 Januari 2007, Surat 16

12 Keputusan No. S-806/MBU/2008 tanggal 21 Oktober 2008, Surat Keputusan No. S-09/MBU/2009 tangal 12 Januari 2009, Surat Keputusan No. S-47/MBU/2010 tanggal 28 Januari 2010 dan Surat Keputusan No. S-14/MBU/2011 tanggal 14 Januari Penggunaan indikator tersebut akan terus dilakukan sampai dengan diterbitkannya surat-surat Keputusan Menteri Negara BUMN lebih lanjut yang mengatur mengenai hal ini. Menurut Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP- 100/MBU/2002 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN, tingkat kesehatan BUMN digolongkan berdasarkan Total Skor (TS) yang diperoleh dari hasil perhitungan kerputusan tersebut. Yang dimaksud dengan Total Skor (TS) dalam pada pasal 3 ayat 1 Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara adalah total bobot atas penilaian aspek keuangan, aspek operasional, dan aspek administrasi BUMN bersangkutan. Lampiran II Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002, menerangkan mengenai total bobot dari aspek-aspek tersebut, untuk BUMN non infrastruktur yaitu total bobot aspek keuangan, total bobot aspek operasional dan total bobot aspek administrasi. Ketiga aspek tersebut tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun bersangkutan termasuk target-target Key Perfomance Indicators (KPI) dengan indikator, pembobotan serta target kualitatifnya yang disetujui oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara. Key Perfomance Indicators 17

13 (KPI) tersebut setiap tahunnya dapat sama atau dapat pula berbeda sesuai dengan dinamika perusahaan, sehingga indikator-indikator tersebut cocok dengan rencana satu periode ke depan. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) disusun dengan memperhatikan peraturan dan ketentuan yang ada, serta berdasarkan prinsip kehati-hatian dan telah mempertimbangkan semua risiko yang terukur. RKAP tersebut juga merupakan kontrak kerja manajemen dengan pemilik modal perusahaan dalam hal ini adalah pemerintah yang diwakili oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara. Di dalam RKAP PT. Pegadaian (Persero) penilaian tingkat kesehatan PT. Pegadaian (Persero) mengacu pada Aspek Keuangan, Aspek Operasional dan Aspek Dinamis. 1. Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan indikator-indikator bidang keuangan yang dapat mencerminkan kinerja dan tingkat kesehatan perusahaan. Dalam aspek keuangan tersebut indikator-indikator yang digunakan dapat sama atau juga berbeda, disesuaikan dengan dinamika perusahaan. Indikator-indikator aspek keuangan tahun meliputi Return on Equity (ROE), Return on Asset (ROA), Current Ratio (CR), Total Asset Turn Over (TATO) dan Solvabilitas. Sedangkan pada tahun 2011 indikator-indikator yang digunakan adalah Return on Equity (ROE), Return on Asset (ROA), Current Ratio (CR), Solvabilitas, Magin Laba Usaha dan Margin Sebelum Pajak. 18

14 Dalam penilaian aspek keuangan ini, indikator yang dinilai dan masingmasing bobotnya adalah seperti lampiran di bagian akhir skripsi ini. a. Imbalan kepada pemegang saham/return on Equity (ROE) Definisi: - Laba setelah pajak adalah laba setelah pajak dikurangi dengan laba hasil penjualan dari: o Aset tetap o Aset non produktif o Aset lain-lain o Saham penyertaan langsung - Ekuitas sendiri adalah seluruh komponen Ekuitas sendiri dalam laporan posisi keuangan perusahaan pada posisi akhir tahun buku dikurangi dengan komponen Ekuitas sendiri yang digunakan untuk membiayai aset tetap dalam pelaksanaan dan laba tahun berjalan. Sedangkan ekuitas rata-rata adalah hasil penjumlahan yang dirata-rata antara ekuitas tahun berjalan dengan ekuitas tahun sebelumnya. b. Return on Asset (ROA) 19

15 Definisi: - Laba Sebelum Pajak adalah laba sebelum bunga dan pajak dikurangi laba dari hasil penjualan dari: o Aset tetap o Aset lain-lain o Aset non produktif o Saham penyertaan langsung - Penyusutan adalah depresiasi, amortisasi dan deplesi - Posisi pada akhir tahun buku total aset dikurangi aset tetap dalam penyelesaian biasa disebut dengan Capital Employed. c. Rasio Lancar/Current Ratio Definisi: - Aset Lancar adalah posisi total aset lancar pada akhir tahun buku - Hutang Lancar adalah posisi total hutang lancar pada akhir tahun buku d. Perputaran Total Aset/Total Aset Turn Over (TATO) 20

16 Definisi: - Total Pendaptan Usaha adalah total pendapatan usaha dan non usaha tidak termasuk pendapatan hasil penjualan aset tetap. - Posisi pada akhir tahun buku total aset dikurangi aset tetap dalam penyelesaian biasa disebut Capital Employed. e. Rasio Solvabilitas Definisi: - Total Aset adalah total aset dikurangi dengan dana-dana yang belum ditetapkan statusnya pada posisi akhir tahun buku yang bersangkutan. - Total Hutang adalah total hutang yang dimiliki pada posisi akhir tahun buku bersangkutan. f. Margin Laba Usaha Definisi: - Total Laba Usaha adalah jumlah laba usaha pada posisi akhir tahun buku bersangkutan. 21

17 - Total Pendapatan Usaha adalah jumlah pendapatan usaha pada posisi akhir tahun buku bersangkutan. g. Margin Laba Sebelum Pajak Definisi: - Laba Sebelum Pajak adalah laba sebelum bunga dan pajak dikurangi laba dari hasil penjualan dari: o Aset tetap o Aset lain-lain o Aset non produktif o Saham penyertaan langsung - Total Pendapatan adalah seluruh pendapatan usaha dan non usaha pada periode tahun bersangkutan. 2. Aspek Operasional Dalam penilaian aspek operasional ini, indikator yang dinilai meliputi unsurunsur kegiatan yang dianggap paling dominan dalam rangka menunjang keberhasilan operasi sesuai dengan visi dan misi perusahaan. 22

18 Jumlah indikator aspek operasional yang digunakan untuk penilaian tingkat kesehatan setiap tahunnya minimal 2 (dua) indikator, dimana apabila dipandang perlu indikator-indikator yang digunakan untuk penilaian dari suatu tahun ke tahun berikutnya dapat berubah. Misalnya, suatu indikator yang pada tahun sebelumnya selalu digunakan, dalam tahun ini tidak lagi digunakan karena dianggap bahwa untuk kegiatan yang berkaitan dengan indikator tersebut perusahaan telah mencapai tingkatan/standar yang sangat baik, atau karena ada indikator lain yang dipandang lebih dominan pada tahun yang bersangkutan. Lampiran II Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002, juga menguraikan mekanisme penetapan indikator dan penilaian masing-masing bobot, yaitu indikator aspek operasional ditetapkan oleh RUPS pada pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahunan perusahaan setelah mempertimbangkan usulan tentang indikator dan bobot indikator aspek operasional yang diusulkan oleh Komisaris/Dewan Pengawas. Sedangkan aspek operasional setelah memperhatikan penilaian kinerja perusahaan yang disampaikan Komisaris/Dewan Pengawas. Aspek operasional yang dinilai pada tahun pada PT. Pegadaian (Persero) meliputi: a. Pertumbuhan dan Pencapaian Target Omzet Uang Pinjaman 23

19 b. Pertumbuhan dan Pencapaian Target Omzet Barang Jaminan c. Pertumbuhan dan Pencapaian Target Nasabah d. Produktivitas Pegawai/Tenaga Kerja e. Overhead Cost Ratio f. Pertumbuhan Omzet Bisnis Inti 24

20 g. Pertumbuhan Omzet Non Bisnis Inti h. Pertumbuhan Barang Jaminan i. Penyerapan Belanja Modal j. Toleransi Pencurian/Hilangnya Barang Jaminan Pencurian atau hilangnya barang jaminan yang ditetapkan kanwil setempat setelah ada tindakan dari kepolisian. k. Toleransi Kesalahan Penaksiran Barang Jaminan Kesalahan penaksiran barang jaminan yang ditemukan oleh auditor internal perusahaaan pada 13 kanwil. l. Pertumbuhan Nasabah m. Produktivitas Cabang 25

21 n. Tenaga Penaksir Baru Tambahan tenaga penaksir baru baik rekrut internal maupun eksternal. 3. Aspek Dinamis Dalam penilaian aspek dinamis ini, indikator yang dinilai adalah hal-hal diluar keuangan dan operasional perusahaan yang indikatornya dapat sama atau juga dapat berubah-ubah sesuai dengan dinamika perusahaan. Aspek dinamis yang dinilai selama tahun pada PT. Pegadaian (Persero) adalah: a. Aplikasi Good Corporate Governance (GCG) b. Kontribusi penjualan non bisnis inti c. Optimalisasi pelaksanaan diklat d. Tindak lanjut penyelesaian komplain e. Optimalisasi pembukaan cabang (UPC) f. Penyaluran dana Corporate Social Responsibility (CSR) g. Produktivitas tenaga kerja h. Sistem IT terintegrasi 26

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan dalam laporan keuangan terutama disediakan dalam neraca. Posisi keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. BUMN menurut undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 bab I pasal 1 adalah badan

BAB II LANDASAN TEORI. BUMN menurut undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 bab I pasal 1 adalah badan BAB II LANDASAN TEORI II.1 Rerangka Teori dan Literatur II.1.1 BUMN II.1.1.1 Pengertian BUMN BUMN menurut undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 bab I pasal 1 adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2012): laporan keuangan meliputi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut James C. Van Horne, (2013:36) menyebutkan bahwa, Laporan adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut James C. Van Horne, (2013:36) menyebutkan bahwa, Laporan adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Menurut James C. Van Horne, (2013:36) menyebutkan bahwa, Laporan adalah suatu proses akhiran dari suatu kegiatan yang sebelumnya atau

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Hamidullah (2004) melakukan penelitian dengan judul Analisis Rasio Keuangan Sebagai Dasar Untuk Memprediksi Kondisi Keuangan Perusahaan Pada PT. Agro Max

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Menurut Kasmir (2010) menjelaskan bahwa : Sedangkan Najmudin (2011) menyatakan bahwa :

BAB II BAHAN RUJUKAN. Menurut Kasmir (2010) menjelaskan bahwa : Sedangkan Najmudin (2011) menyatakan bahwa : BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Untuk memahami pengertian dari laporan keuangan, berikut dijelaskan beberapa definisi laporan keuangan dari beberapa ahli. Menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Brigham (2010:84) Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 21 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT ITC dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan usaha perusahaan tersebut yang tercermin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kondisi keuangan suatu perusahaan akan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu perlu pembahasan singkat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Laporan

BAB II LANDASAN TEORI. dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Laporan 5 BAB II LANDASAN TEORI A. LAPORAN KEUANGAN Untuk mengetahui perkembangan suatu perusahaan haruslah mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut, dan kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui

Lebih terperinci

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN TUJUAN LAPORAN KEUANGAN MATERI Perumusan Tujuan Akuntansi Tujuan Akuntansi atau Laporan Keuangan Kerangka Konseptual untuk Akuntansi Keuangan Konsep Dasar Laporan Keuangan Perbedaan Pelaporan dan Laporan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Fungsi Akuntansi Keuangan 2.1.1 Pengertian Akuntansi Keuangan Data akuntansi merupakan salah satu sumber pokok analisis keuangan, oleh karena itu pemahaman terhadap

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan keuangan Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari pembuatan ringkasan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan 2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesi (IAI) dalam PSAK no. 1 (2004:7) adalah tentang kerangka dasar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Harahap (2011:105) mendefinisikan laporan keuangan sebagai suatu laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN BUMN PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PERIODE

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN BUMN PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PERIODE ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN BUMN PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PERIODE 2012-2014 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Baridwan (2000 : 17), laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, suatu ringkasan dari transaksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menilai Kinerja Manajemen Keuangan Perusahaan pada Pabrik Gula Kebon

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menilai Kinerja Manajemen Keuangan Perusahaan pada Pabrik Gula Kebon BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Mahlatin (2008) mahasiswa Universitas Islam Negeri Malang dengan judul Analisis Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen untuk menunjukkan efektivitas pencapaian tujuan dan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen untuk menunjukkan efektivitas pencapaian tujuan dan untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan keterangan mengenai data ekonomi untuk pengambilan keputusan bagi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang ISO 9000 ISO merupakan suatu rangkaian dari lima standar mutu internasional yang dikembangkan oleh The International Organization for Standarization (ISO) di Geneva,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang

Lebih terperinci

Laporan Keuangan: Neraca

Laporan Keuangan: Neraca Laporan Keuangan: Neraca MATERI 1. Sifat dan kegunaan laporan keuangan 2. Jenis Laporan Keuangan 3. Isi dan Elemen Laporan Keuangan, Khusus untuk Neraca 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5. Keterbatasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap akhir tahun, perusahaan membuat laporan keuangan yang digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap akhir tahun, perusahaan membuat laporan keuangan yang digunakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap akhir tahun, perusahaan membuat laporan keuangan yang digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan selama periode berjalan. Laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Didalam mengamati perkembangan suatu perusahaan salah satu aspek yang paling penting adalah bidang keuangannya, Dengan melihat aspek keuangan suatu perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem ekonomi yang semakin kompetitif menuntut perusahaan untuk bisa bersaing dan meningkatkan efisiensinya agar bisa tetap bertahan. Perusahaan yang berada

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode saat ini harus

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Pesinyalan (Signalling theory) Signalling theory menekankan kepada pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan

Lebih terperinci

METADATA INFORMASI DASAR

METADATA INFORMASI DASAR METADATA INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Indikator Sektor Korporasi 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik, Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 4 Contact : Divisi Statistik

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH Oleh : Junaedi,SE,M.Si Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan: Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Laporan Keuangan Setiap perusahaan menginginkan perusahaannya berkembang, untuk mengetahui perkembangan aktivitas perusahaan maka pemilik perusahaan sangatlah perlu

Lebih terperinci

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN A. PENGERTIAN AKUNTANSI Menurut Horngern (2000), akuntansi didefinisikan sebagai proses pencatatan, pengukuran dan penyampaian-penyampaian informasi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori sinyal (signalling theory) menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan pengkajian kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kudus, yang meliputi 4

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan pengkajian kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kudus, yang meliputi 4 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, dengan fokus melakukan pengkajian kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kudus, yang meliputi 4 (empat)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Pasar modal dapat digunakan sebagai tempat menjual saham bagi perusahaan yang memerlukan dana, begitu juga investor dapat membeli surat berharga di pasar modal.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi. II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi. II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi 6 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi Akuntansi adalah suatu sistem untuk mengumpulkan dan memproses, termasuk melakukan

Lebih terperinci

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan berisi informasi keuangan sebuah organisasi. Laporan keuangan diterbitkan oleh perusahaan merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin kompetitif menuntut setiap perusahaan untuk dapat mengolah dan melaksanakan manajemen perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut PSAK No.1 ( Revisi 2009 ) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LAPORAN KEUANGAN 1. Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Hutang Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu

Lebih terperinci

Fandi Wijaya Raden Rustam Hidayat Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Fandi Wijaya Raden Rustam Hidayat Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN BADAN USAHA MILIK NEGARA (Studi Kasus Pada Pt. Aneka Tambang (Persero) Tbk. Yang Terdaftar Di Bei 2012-2015) Fandi Wijaya Raden Rustam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Analisa Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisa Laporan Keuangan Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai alat penguji

Lebih terperinci

Penelitian ini membutuhkan kajian sebagai berikut : yang terjadi dalam suatu perusahaan. menggambarkan kinerja perusahaan.

Penelitian ini membutuhkan kajian sebagai berikut : yang terjadi dalam suatu perusahaan. menggambarkan kinerja perusahaan. 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Penelitian ini membutuhkan kajian sebagai berikut : 2.1.1 Laporan Keuangan Pada umumnya, setiap perusahaan membuat laporan keuangan sebagai bentuk pertangungjawaban

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering digunakan. Rasio keuangan menghubungkan berbagai perkiraan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya bagi pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya bagi pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan perusahaan didirikan adalah mendapatkan laba yang maksimal khususnya bagi pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, dengan memanfaatkan seluruh sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Akuntansi adalah proses dari tiga aktivitas yaitu pengidentifikasian, pencatatan, dan pengkomunikasian transaksi ekonomi dari suatu organisasi (bisnis maupun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Hasil akhir dari proses pencatatan akuntansi disebut dengan laporan keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Pasar modal juga menjadi sumber dana bagi pelaku dunia usaha dimana sumber dana

Lebih terperinci

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB IV Analisis Rasio A. Tujuan Instruksional : 1. Umum : Mahasiswa dapat memahami teknik dan aspek dalam menilai kinerja suatu perusahaan 2. Khusus : - Mahasiswa dapat menghitung berdasarkan ratio likuiditas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen satu dengan elemen lain dalam suatu laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. BUMN yang bergerak dibidang usaha transmisi dan distribusi gas bumi. Produsen Gas Bumi dengan Pengguna Gas Bumi.

BAB I PENDAHULUAN. BUMN yang bergerak dibidang usaha transmisi dan distribusi gas bumi. Produsen Gas Bumi dengan Pengguna Gas Bumi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk adalah perusahaan BUMN yang bergerak dibidang usaha transmisi dan distribusi gas bumi. PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah badan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LAPORAN KEUANGAN Sebuah perusahaan yang baik sudah seharusnya membuat laporan keuangan setiap periode untuk mengetahui kinerja perusahaan selama periode berjalan. Laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan untuk mencari dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan untuk mencari dana dalam jumlah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan pasar modal di Indonesia telah dimulai tahun 1952. Membutuhkan sekitar 36 tahun, sejak digalakannya pasar modal oleh pemerintahan Indonesia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan penilaian terhadap kondisi. Pengertian laporan keuangan menurut beberapa ahli :

BAB II LANDASAN TEORI. dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan penilaian terhadap kondisi. Pengertian laporan keuangan menurut beberapa ahli : BAB II LANDASAN TEORI II.1 Laporan Keuangan II.1.1 Definisi Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan penilaian

Lebih terperinci

Wicak Lingga Bahara Muhammad Saifi Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Wicak Lingga Bahara Muhammad Saifi Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN DARI ASPEK KEUANGAN BERDASARKAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI BUMN NOMOR: KEP 100/MBU/02 (Studi Kasus pada PT ADHI KARYA (Persero) Tbk. Periode ) Wicak Lingga Bahara Muhammad

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Laporan Keuangan 1. Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan Definisi laporan keuangan menurut Kieso (2002 : 3) adalah sarana pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada

Lebih terperinci

RASIO LAPORAN KEUANGAN

RASIO LAPORAN KEUANGAN RASIO LAPORAN KEUANGAN NERACA (BALANCED SHEET) Terdiri dari elemen pokok : Asset, Hutang, dan Modal. Pengukuran terhadap elemen-elemen Neraca biasanya menggunakan historical cost LAPORAN RUGI-LABA (INCOME

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuangan dan Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan disusun setiap akhir periode sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan. suatu proses akuntansi. Laporan keuangan berisikan data-data yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan. suatu proses akuntansi. Laporan keuangan berisikan data-data yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan Laporan keuangan sering dinyatakan sebagai produk akhir dari suatu proses akuntansi. Laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi paling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi paling 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi paling menarik di dunia, karena capaian ekonominya dengan tingkat GDP (PPP) sebesar satu triliun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan suatu dasar informasi untuk menyusun dan mengevaluasi mengenai berbagai kebijakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang pesat dewasa ini menyebabkan timbulnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang pesat dewasa ini menyebabkan timbulnya BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang pesat dewasa ini menyebabkan timbulnya persaingan yang amat ketat. Perusahaan harus dapat mempertahankan eksistensi usahanya. Salah satu faktor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Sesuai dengan Undang-Undang No.20 tahun 2008 pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian dan Karakteristik Laba Setiap perusahaan pasti menginginkan memproleh laba yang maksimal atas usaha yang dikelolanya sehingga perusahaan dapat terus maju

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan tambahan modal untuk mendorong kinerja operasional perusahaan. Salah satu cara bagi

Lebih terperinci

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen yang satu dengan elemen yang lainnya dalam suatu laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Tentang Kinerja Perusahaan 2.1.1 Pengertian Kinerja Perusahaan Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini sistem perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini sistem perekonomian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini sistem perekonomian setiap Negara saling berhubungan dan memiliki tingkat ketergantungan yang mutualis. Artinya kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia tidak dapat disangsikan lagi merupakan salah satu negara yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya perkembangan

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Kesehatan Keuangan Pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Samarinda

Analisis Tingkat Kesehatan Keuangan Pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Samarinda Analisis Tingkat Kesehatan Keuangan Pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Samarinda Ogi Widana Rosidin (ojhi_dana@yahoo.co.id) Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Sri Mintarti Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan cara yang digunakan oleh suatu entitas untuk menggambarkan bagaimana kondisi entitas tersebut terutama mengenai posisi keuangannya.

Lebih terperinci

2013, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan

2013, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan No.130, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Rencana Jangka Panjang. Rencana Kerja. Anggaran. Persero. Penyusunan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PMK.06/2013

Lebih terperinci

Analisa Laporan keuangan

Analisa Laporan keuangan Laporan keuangan Analisa Laporan keuangan Minggu ke -2 By : Bambang Wahyudi Wicaksono Laporan keuangan diumumkan secara periodik untuk menyediakan informasi mendasar tentang kinerja keuangan suatu perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saham 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan. Selembar saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam dunia bisnis, tingginya tingkat persaingan membuat setiap perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berusaha memperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian Laba Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DI KABUPATEN KUPANG

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DI KABUPATEN KUPANG ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DI KABUPATEN KUPANG Oleh: *Munawar Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan rasio keuangan sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan Menggunakan Metode Du Pont System pada PT Intraco Penta Tbk Medan bertujuan untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh perkembangan pasar modal yang ada di Indonesia, investor tertarik dengan saham yang dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan keuangan adalah laporan yang berisikan informasi yang berguna bagi pihak internal dan eksternal perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis Sebelum membahas dan menganalisis apa yang menjadi pokok permasalahan, terlebih dahulu akan dikemukakan teori dari buku literatur yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Laporan keuangan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan bagi suatu perusahaan merupakan hasil akhir dari pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya laporan keuangan tersebut untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Salah satu aspek kunci dalam manajemen adalah bagaimana manajer dapat mengenali peran dan pentingnya para pihak yang akan menunjang pencapaian

Lebih terperinci

23 Universitas Sumatera Utara BAB III PEMBAHASAN. A. Laporan keuangan. 1. Pengertian Laporan keuangan

23 Universitas Sumatera Utara BAB III PEMBAHASAN. A. Laporan keuangan. 1. Pengertian Laporan keuangan BAB III PEMBAHASAN A. Laporan keuangan 1. Pengertian Laporan keuangan Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas yang disusun berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Pengertian merupakan hak pemegang saham biasa (common stock) untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Jika perusahaan memutuskan untuk membagi keuntungan dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian yang menjadi pendukung dalam melakukan penelitian ulang terhadap kinerja keuangan bank dengan menggunakan metode RGEC diantaranya

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA PT WIJAYA KARYA ( Persero ) Tbk. UNTUK MENILAI TINGKAT KESEHATAN PERIODE ABSTRAK

EVALUASI KINERJA PT WIJAYA KARYA ( Persero ) Tbk. UNTUK MENILAI TINGKAT KESEHATAN PERIODE ABSTRAK EVALUASI KINERJA PT WIJAYA KARYA ( Persero ) Tbk. UNTUK MENILAI TINGKAT KESEHATAN PERIODE 2004-2006 ABSTRAK Krisis ekonomi yang melanda Indonesia memberikan dampak yang cukup besar pada dunia usaha. Kenaikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laba Setiap perusahaan berusaha untuk memperoleh laba yang maksimal. Laba yang diperoleh perusahaan akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh,

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era modern seperti saat ini banyak masyarakat indonesia yang ingin berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh, mahasiswa, bahkan pelajar.

Lebih terperinci