BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
|
|
- Irwan Rachman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dari masa ke masa semakin canggih dan mudah untuk diakses. Kita sebagai manusia tidak dapat menghindari perkembangan teknologi dan informasi tersebut. Muda sampai yang tua, pedesaan atau pun perkotaan, yang punya tingkat ekonomi rendah maupun tinggi pasti akan terkena arus perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tersebut. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menimbulkan perubahan pada pola kehidupan dan cara kerja individu maupun organisasi. Tidak dapat dipungkiri bila di era yang sangat modern ini teknologi menjadi sangat dibutuhkan oleh setiap manusia. Masyarakat yang hidup dengan tingkat ekonomi menengah ke atas dan berlokasi di perkotaan bukan hal yang aneh dengan adanya televisi layar tipis, program siaran televisi dari jaringan berlangganan, ataupun teknologi yang canggih serta bernilai tinggi. Namun apabila dalam suatu perkampungan terdapat televisi dengan program siaran yang mereka buat sendiri mungkin akan menjadi hal yang baru yang akan kita lihat. Perkampungan tersebut adalah perkampungan adat yang memegang teguh ajaran atau kepercayaan dari leluhurnya. Hal tersebut menjelaskan bahwa teknologi yang berkembang sangat pesat ini membuat suatu perkampungan adat dapat menerimanya dan memanfaatkan suatu media massa sebagai sarana untuk mewariskan nilai-nilai leluhur. Dari situ lah terbentuk suatu komunikasi massa, yang dimana menurut Dominick fungsi komunikasi massa terdiri dari surveillance (pengawasan), interpretation (penafsiran), linkage (keterkaitan), transmission of values (penyebaran nilai) dan entertainment (hiburan) (dalam Ardianto dkk, 2007:14). Jaringan siaran televisi yang diciptakan oleh perkampungan tersebut telah menerapkan fungsi-fungsi dari komunikasi massa. Perkampungan yang dimaksud adalah Kasepuhan Ciptagelar yang berada di Kampung Sukamulya (Ciptagelar) Desa 1
2 Sirnaresmi Kecamatan Cisolok Sukabumi Provinsi Jawa Barat tepat di bawah kaki Taman Nasional Guning Halimun-Salak (TNGHS), sebelumnya Kampung Adat Ciptagelar berada di Kampung Ciptarasa (Sirnarasa). Pada bulan Juli tahun 2001 masyarakat adat ini melakukan Hijrah dari Ciptarasa ke Ciptagelar. Perpindahan kampung ini berdasarkan atas perintah (wangsit) yang di dapat oleh Abah Anom. Pada waktu itu Bapak Encup Sucipta (sesepuh) dari para leluhurnya yang mau atau tidak harus mengikuti wangsit tersebut. Begitulah informasi awal yang peneliti peroleh dari hasil wawancara dengan sesepuh adat di Ciptagelar pada saat pra penelitian. Kasepuhan Ciptagelar merupakan suatu perkampungan yang dihuni oleh sekelompok masyarakat yang sangat kuat dalam memegang adat istiadat peninggalan leluhurnya. Hal ini akan terlihat jelas perbedaannya bila dibandingkan dengan masyarakat lain di luar kampung adat Ciptagelar. Masyarakat Kasepuhan Ciptagelar hidup pada suatu tatanan yang dikondisikan dalam suasana kesahajaan dan lingkungan kearifan tradisional yang lekat. Kepercayaan warga kampung adat Ciptagelar masih memegang teguh ajaran-ajaran dari leluhurnya. Walaupun masyarakatnya berbahasa Sunda tetapi mereka tidak mengaku dari etnis Sunda, melainkan mengakui bahwa mereka adalah masyarakat Banten Kidul. Pada saat ini anggota masyarakatnya terdiri dari berbagai macam latar belakang dan daerah, karena Kasepuhan Ciptagelar sangat terbuka buat siapapun yang ingin tinggal di wilayah mereka asal mau mengikuti tata aturan yang berlaku di masyarakat tersebut. Kasepuhan Ciptagelar tidak menutup media yang masuk baik itu berupa informasi, kebudayaan asing ataupun melupakan adat istiadat leluhurnya. Berkembangnya media di Indonesia yang semakin modern, masyarakat Kasepuhan Ciptagelar tetap teguh memegang kepercayaan mereka terhadap leluhurnya tanpa melupakan kebudayaan mereka. Peneliti melakukan pra observasi ke lokasi penelitian untuk mendapatkan gambaran awal mengenai Kasepuhan Ciptagelar. Perjalanan menuju Kasepuhan Ciptagelar dapat di tempuh dengan menggunakan motor maupun mobil. Terdapat 3 rute menuju Kasepuhan Ciptagelar, 2 rute diantaranya hanya dapat ditempuh dengan kendaraan motor dan kendaraan mobil four wild (4WD) atau mobil khusus untuk 2
3 gunung dengan jalan yang berbatu dan sedikit berlumpur. 2 rute ini biasa di sebut dengan jalur setan.namun untuk 1 rute lainnya dapat di lalui dengan mobil biasa seperti avanza maupun sedan, karena jalanannya yang tidak terlalu parah seperti 2 rute lainnya. Hanya saja rute ini 2 kali lipat lebih jauh dari 2 rute lainnya. Perjalanan dari Bandung menuju Kasepuhan Ciptagelar dapat di tempuh 6-8 jam lewat Pelabuhan Ratu menuju Desa Sirnaresmi Kecamatan Cisolok Sukabumi Propinsi Jawa Barat. Dari beberapa literatur tersebut memberi gambaran tentang Kampung Adat Ciptagelar yang bersahaja, secara keseluruhan gambaran yang diberikan beberapa media tersebut memaksa pikiran peneliti agar nanti ketika berada di Kampung Adat Ciptagelar peneliti harus menjaga perilaku, ucapan, dan waspada terhadap segala kemungkinan yang akan bersinggungan dengan adat istiadat setempat. Gambar 1.1 Imah Gede Kasepuhan Ciptagelar (Sumber: dokumentasi pra penelitian 2015) Ciptagelar saat ini di bawah kepemimpinan Abah Ugi atau nama lengkapnya Ugi Sugriana Rakasiwi menggantikan almarhum ayahnya yang meninggal pada tahun 2007 yaitu Abah Anom Bapak Encup Sucipta. Dengan di damping Emak Alit (Istri Abah) dan 1 orang anaknya serta para Baris Kolot dan jajarannya stafnya. Abah Ugi yang saat ini berumur 30 tahun, tergolong muda sebagai seorang sesepuh adat,dengan bekal pengetahuan di bidang elektro dan bakat Ngulik nya, Abah Ugi mampu membangun peradaban Kasepuhan Ciptagelar yang modern namun tidak 3
4 meninggalkan adat leluhurnya. Dengan pembuktian yang telah Abah Ugi kerjakan yaitu beliau sudah membangun 4 turbin PLTA yang mampu menerangi sekitar 100 kepala keluarga hasil konsep Abah Ugi, bukti lainnya adalah telah didirikannya sebuah Studio Radio dan StasiunTelevisi yang bernama CigaTV, dan saat ini Abah sedang fokus melakukan pemetaan wilayah Ciptagelar menggunakan pesawat tanpa awak (Drone) dengan membuat, merakit dan menerbangkan Drone tersebut sendiri. Gambar 1.2 Situs CigaTV di youtube (Sumber: diakses pada tanggal 22 September 2016) Abah Ugi memberi kepercayaan kepada Kang Yoyo untuk mengelolah siaran televisi yang di beri nama CigaTV. CigaTV berasal dari Ciga dan TV, Ciga berasal dari bahasa sunda yang artinya seperti, sedangkan TV berasal dari singkatan dari televisi. Dinamakan CigaTV karena pada saat Abah Ugi menciptakan pemancar tersebut secara tidak sengaja Abah Ugi mengucapkan kata Cigatv yang artinya seperti televisi.selanjutnya Abah Ugi memberikan kepercayaan CigaTV dikelolah oleh kang Yoyo. Kang Yoyo ini adalah salah satu pendatang Kasepuhan Ciptagelar yang memutuskan untuk menetap di Kasepuhan Ciptagelar. Di Kasepuhan Ciptagelar sangat terbuka bagi orang-orang yang ingin tinggal di sana. Dengan catatan mereka siap menjalankan semua aturan adat yang sudah di pegang teguh dari leluhurnya. 4
5 Gambar 1.3 Studio CigaTV (Sumber: Dokumentasi pra penelitian 17 Agustus 2015) Berdasarkan wawancara pada saat pra penelitian, CigaTV menjadi media hiburan, informasi serta pendidikan bagi masyarakat Kasepuhan Ciptagelar. Abah Ugi selaku pendiri dari CigaTV menyebutkan bahwa CigaTV dibuat untuk mengenalkan adat istiadat di alam modernisasi. Menurut Abah Ugi tayangan-tayangan yang ada sekarang itu tidak mendidik bagi masyarakat Kasepuhan karena tidak adanya hal-hal yang berbau pertanian, sedangkan masyarakat Kasepuhan mayoritas kegiatannya ada lah bertani. Sehingga dengan adanya CigaTV abah Ugi berharap dapat mengimbangi tayangan-tayangan dari televisi Nasional. Tayangan di CigaTV hampir 60 persen adalah tayangan kegiatan sehari-hari masyarakat Ciptagelar atau yang disebut juga dengan Dokumentasi Sadidinten. Terdapat 34 lebih kegiatan adat di Kasepuhan Ciptagelar setiap tahunnya yang rutin dilaksanakan. Namun hanya beberapa yang boleh diketahui oleh umum dan diliput oleh media baik itu dari CigaTV maupun dari media luar. Meskipun tiap tahunnya kegiatannya sama namun ada suasana yang membedakan sehingga CigaTV meliput seluruh kegiatan yang ada di Ciptagelar. Saat Kang Yoyo selaku pengurus CigaTV dan orang kepercayaan Abah ini, beliau berharap dengan adanya CigaTV yang ditonton oleh warga maupun tamu yang berkunjung ke Ciptagelar memberikan 5
6 keingintahuan lebih dengan kegiatan tersebut sehingga ikut turun serta dalam kegiatan yang ada di Ciptagelar. Kasepuhan Ciptagelar sangat terbuka sekali dengan orang luar, namun tidak melupakan adat istiadat dari leluhurnya dan masih mematuhinya hingga saat ini. Maka dari itu peneliti akan menganalisis proses produksi program Dokumentasi Sadidinten di CigaTV yang menjadi program utama dan sekaligus dari 24 jam siaran di CigaTV di isi dengan seluruh kegiatan di Ciptagelar. Proses produksi program siaran terdiri dari 3 tahap yaitu pra-produksi, produksi, dan pasca produksi. Pra-produksi adalah tahap perencanaan program yang nantinya akan dibuat, produksi adalah tahap pelaksanaan dari mulai pengambilan gambar dan sebagainya, dan yang terakhir pasca produksi adalah tahap editing dan penyelesaian setelah proses pengambilan gambar dan beberapa rekaman yang nantinya akan disusun dan dijadikan suatu program acara yang tersusun dengan rapih. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki oleh CigaTV baik dari sumber daya manusianya ataupun teknologinya, Kang Yoyo mengelolah CigaTV ditemani oleh para kameraman cilik. Kameraman cilik ini beberapa ada yang putus sekolah karena keinginannya, ada juga faktor ekonomi, dan ada juga yang masih sekolah. Pada saat peneliti melakukan observasi ditemukan kamera yang CigaTV gunakan kurang terawat ditemukan beberapa lensa kamera yang berjamur. Kamera, lensa dan peralatan siaran CigaTV didapatkan dari para pengunjung Kasepuhan Ciptagelar yang dengan sengaja disumbangkan kepada mereka, ada juga yang sengaja dibeli oleh Abah Ugi. Dengan keterbatasan yang dimiliki CigaTV baik dari segi ilmu tentang penyiaran, peralatan, dan sumber daya manusianya namun CigaTV masih ada sampai sekarang dan masih melakukan kegiatan penyiarannya. CigaTV dibuat dari Masyarakat Kasepuhan Ciptagelar dan untuk masyarakat Kasepuhan Ciptagelar. Bahkan CigaTV saat ini sedang melakukan percobaan untuk melakukan siaran dengan sistim Streaming sehingga nantinya tidak hanya warga Kasepuhan Ciptagelar saja yang akan menikmati siaran CigaTV namun masyarakat dari luar Kasepuhan Ciptagelar yang tertarik dengan CigaTV dapat juga menikmatinya. Selain itu menurut Abah Ugi izin penyiaran streaming lebih mudah dibandingkan izin siaran sebagai televisi lokal ataupun komunitas. 6
7 Gambar 1.4 Streaming CigaTV (Sumber: diakses pada tanggal 22 September 2016) Gambar 1.5 Kameraman cilik CigaTV (Sumber: Dokumentasi pra penelitian 17 Agustus 2015) CigaTV hasil dari perkembangan teknologi yang saat ini semakin hari semakin pesat dan juga berkembang sehingga peneiliti sangat tertarik untuk meneliti bagaimana CigaTV dikelolah oleh warganya. Dengan segala kekuarangan yang CigaTV miliki dari sisi sumber daya manusianya, pengetahuan mengenai dunia penyiaran ataupun peralatannya peneliti sangat tertarik dengan topik ini. Selain menjadi media hiburan 7
8 bagi masyarakan kasepuhan Ciptagelar dan media informasi. Sehingga peneliti memutuskan untuk meneliti dengan topik bagaimana Proses Produksi Program Dokumentasi Sadidinten di CigaTV. 1.2 Fokus Penelitian Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui bagaimana proses produksi program dokumentasi sehari-hari (Dokumentasi Sadidinten) di CigaTV yang dikelolah oleh masyarakat Kasepuhan Ciptagelar, Sukabumi Jawa Barat, diantaranya adalah: 1. Pra-produksi program dokumentasi sadidinten di CigaTV 2. Produksi program dokumentasi sadidinten di CigaTV 3. Pasca-produksi program dokumentasi sadidinten di CigaTV 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui lebih dalam dan menganalisis mengenai proses produksi program siaran di CigaTV dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh CigaTV. Maka dari itu penelitian ini akan mencari tahu dan menganalisis setiap kegiatan proses produksi program Dokumentasi Sadidinten di CigaTV. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat memberikan kegunaan terhadap beberapa aspek diantaranya: a. Aspek teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan ilmu serta pengetahuan yang terkait dengan ilmu komunikasi pada umumnya dan penyiaran pada khususnya mengenai peran televisi di daerah pedalaman. Disamping itu, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi penelitian berikutnya. 8
9 b. Aspek praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran serta masukan bagi masyarakat pedesaanyang akan mengembangkan suatu media massa pada umumnya dan radar CigaTV pada khususnya. 1.5 Tahapan Penelitian Ada beberapa tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian ini yang digambarkan dalam tabel berikut: Tabel 1.1 Tahapan Penelitian No Tahapan 1 Prapenelitian Penyusunan 2 proposal penelitian Konsultasi 3 dan bimbingan Pelaksanaan 4 desk evaluation Perbaikan dan bimbingan 5 hasil desk evaluation Observasi 6 lapangan 7 Wawancara Bulan Aug 15 Apr 16 Mei 16 Aug 16 Sept
10 Pengumpulan data berupa transkrip wawancara, observasi di lapangan dan dokumentasi Penyusunan laporan akhir Pelaksanaan sidang skripsi dan penyelesaian (Sumber: Olahan Peneliti) 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kasepuhan Ciptagelar desa Sinaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat Indonesia, Koordinat: 06 derajat 47 10,4 S, 106 derajat E. 14 km daridesasinaresmi, 27 km dari kota kecamatan, 103 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Sukabumi, dan 203 km dari Bandung kearahbarat Waktu Penelitian Waktu dan penelitian dilaksanakan selama enam bulan. Untuk lebih rincinya disajikan pada tabel berikut ini: 10
11 No Kegiatan Penyusunan usulan penelitian Desk evaluation Pengumpul an data Analisis data Penulisan laporan Sidang skripsi Tabel 1.2 Waktu Penelitian Bulan Kegiatan Tahun April Mei Jul Agustus September (Sumber: Olahan Peneliti) 11
Bab III Studi Kasus III.1 Sekilas Tentang Ciptagelar III.1.1 Bentang Alam di Daerah Kasepuhan Ciptagelar
Bab III Studi Kasus III.1 Sekilas Tentang Ciptagelar Kasepuhan Ciptagelar merupakan komunitas masyarakat yang masih memegang teguh adatnya yaitu adat Banten Kidul. Dan Ciptagelar bisa dikatakan sebagai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. 4.1 Penentuan Batas Wilayah Adat
BAB IV ANALISIS Dalam Bab IV ini akan disampaikan analisis data-data serta informasi yang telah didapat. Bab ini terbagi menjadi 3 sub-bab. Bab 4.1 berisi tata cara dan aturan adat dalam penentuan batas
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang Hukum tanah adat merupakan hukum tidak tertulis yang mengurusi masalah pertanahan adat yang dipegang teguh dan dilaksanakan oleh komunitas atau masyarakat adat. Hukum
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Gunung Bodas yang berada pada ketinggian 765m diatas permukaan laut. Batas wilayah Kampung Adat Ciptarasa:
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Kampung Adat Ciptarasa terletak di bawah Gunung Halimun lebih tepatnya berada di punggung Gunung
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. BT dan LS. Suhu rata-rata pada musim kemarau antara 28 C
V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1. Keadaan Umum Lokasi Penelitian Desa Sirna Resmi terletak di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Secara geografis desa ini terletak antara 106 27-106
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hukum adat telah ada di Indonesia jauh sebelum hukum nasional dibentuk. Aturan dan hukum yang dilaksanakan oleh masyarakat adat, baik itu di bidang pertanahan
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian
Bab I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17.000 pulau, juga dikenal sebagai negara " multi cultural " yang memiliki lebih dari 250 kelompok
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. 4. Dale, P. F. dan Mclaughlin, J. D Land Administration. Oxford University Press. New York, USA
DAFTAR PUSTAKA 1. Abdulharis, R., K. Sarah, S. Hendriatiningsih, dan A. Hernandi. 2007. The Initial Model of Integration of the Customary Land Tenure System into the Indonesian Land Tenure System: the
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dan kebudayaan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dan kebudayaan yang masih banyak memperlihatkan unsur persamaannya, salah satunya adalah suku Sunda, suku yang memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunitas Kasatuan Adat Banten Kidul merupakan sekelompok masyarakat yang mendiami kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Merupakan bagian dari etnik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat baik bila industri ini dapat dikelola dan dikembangkan secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu industri terbesar yang paling banyak dilirik sebagai salah satu sektor andalan bagi negara dewasa ini, terutama bila dilihat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENELITIAN
BAB IV ANALISIS PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas keberadaan masyarakat adat Kasepuhan Ciptagelar dari 4 ( empat ) aspek, yaitu : 1. Aspek Yuridis 2. Aspek Teknis 3. Pranata Adat 4. Penguatan Status
Lebih terperinciBAB III PENENTUAN BATAS WILAYAH ADAT
BAB III PENENTUAN BATAS WILAYAH ADAT Pada bab ini akan dijelaskan penentuan batas wilayah adat menurut hukum adat. Karena sebagian wilayah Kasepuhan Ciptagelar terdapat di dalam TNGHS, maka perlu dijelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN Dalam bagian ini diuraikan (1) latar belakang, (2) masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian,dan (5) sistematika penulisan. Adapun uraiannya sebagai berikut. A. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dalam bab ini akan dipaparkan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan yang didapat merupakan jawaban dari pertanyaan (research question) yang
Lebih terperinci2013 POLA PEWARISAN NILAI-NILAI SOSIAL D AN BUD AYA D ALAM UPACARA AD AT SEREN TAUN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk menyatu dengan sesamanya serta alam lingkungan di sekitarnya. Dengan menggunakan pikiran, naluri,
Lebih terperincib. Zona-2 1) Izin Prinsip (Baru) Per Izin 1,315,000 2) Izin Tetap (Baru) Per tahun 927,000 3) Izin Perpanjangan Per tahun 1,190,000
A. BIAYA IZIN PENYELENGGARAAN PENYIARAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK 1. JASA PENYIARAN RADIO 1) Izin Prinsip (Baru) Per Izin 1,460,000 2) Izin Tetap (Baru) Per tahun 1,030,000 3) Izin Perpanjangan Per tahun
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Taman Nasional Gunung Halimun Salak 4.1.1. Sejarah, Letak, dan Luas Taman Nasional Gunung Halimun (TNGH) ditetapkan pada tanggal 28 Februari 1992 dengan Surat Keputusan
Lebih terperinciBAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
11 BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Taman Nasional Gunung Halimun Salak 3.1.1 Sejarah, letak, dan luas kawasan Taman Nasional Gunung Halimun (TNGH) ditetapkan pada tanggal 28 Februari 1992 dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masyarakat dan kebudayaan merupakan hubungan yang sangat sulit dipisahkan. Sebab masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian
Lebih terperinciDISFUNGSIONAL PERAN KARANG TARUNA DALAM PELESTARIAN KEARIFAN LOKAL DI KAMPUNG CIREUNDEU
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemuda merupakan suatu elemen yang sangat penting dalam memajukan suatu bangsa dan juga perubahan bangsa di era globalisasi saat ini. Generasi mudalah
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN Indonesia merupakan sebuah negara yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang berbeda-beda. Berbagai macam suku bangsa tersebut tersebar kedalam berbagai wilayah adat
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Dale and McLaughlin, 1999: Land Administration, Oxford Press, New York, USA
DAFTAR PUSTAKA Abdulharis, R., 2005: Land Administration in Post Disaster Areas: The Case Study of Banda Aceh, Indonesia, M.Sc Thesis, Delft, Delft University of Technology Abdulharis, R., Sarah, K., Hendriatiningsih,
Lebih terperinciGambar 3.1 Lokasi Kasepuhan Ciptagelar (Google Earth, 2008)
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN Pada bagian ini akan dijelaskan bagaimana penelitian ini dilakukan hingga didapatkan karakteristik sistem kepemilikan lahan yang berlaku dalam hukum pertanahan adat di wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Minangkabau merupakan salah satu dari antara kelompok etnis utama bangsa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya menempati posisi sentral dalam tatanan hidup manusia. Manusia tidak ada yang dapat hidup di luar ruang lingkup budaya. Budaya dapat memberikan makna pada hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada Masyarakat Banten memiliki berbagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Kesenian tradisional pada Masyarakat Banten memiliki berbagai keanekaragaman seperti yang terdapat di daerah lain di Indonesia. Kesenian tersebut di antaranya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ayu Fauziyyah, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberagaman dalam budaya Indonesia tercermin pada bagian budayabudaya lokal yang berkembang di masyarakat. Keragaman tersebut tidak ada begitu saja, tetapi juga karena
Lebih terperinci2016 KAJIAN PEWARISAN PENGETAHUAN SANITASI LINGKUNGAN PADA MASYARAKAT KAMPUNG ADAT KASEPUHAN CIPTARASA KECAMATAN CIKAKAK KABUPATEN SUKABUMI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Antara lingkungan dan kesehatan memiliki hubungan yang saling mempengaruhi. Kesehatan lingkungan merupakan salah satu aspek dalam kesehatan masyarakat yang berkaitan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Artawilaga, R. Rustandi Hukum Agraria Indonesia dalam Teori dan Praktek. NV Masa Baru. Jakarta
DAFTAR PUSTAKA Abdulharis, R., 2005: Land Administration in Post Disaster Areas: The Case Study of Banda Aceh, Indonesia, M.Sc Thesis, Delft, Delft University of Technology Abdulharis, R., Sarah, K., Hendriatiningsih,
Lebih terperinciTATA CARA PEMBAGIAN ATAU PENGKAPLINGAN TANAH DALAM SISTEM PERTANAHAN MENGGUNAKAN HUKUM ADAT DI KASEPUHAN CIPTAGELAR
TATA CARA PEMBAGIAN ATAU PENGKAPLINGAN TANAH DALAM SISTEM PERTANAHAN MENGGUNAKAN HUKUM ADAT DI KASEPUHAN CIPTAGELAR TUGAS AKHIR Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Oleh
Lebih terperinciPEMASARAN, DAYA TARIK EKOWISATA DAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN
Esensi: Jurnal Bisnis dan Manajemen Volume 7 (2), Oktober 2017 P-ISSN: 2087-2038; E-ISSN: 2461-1182 Halaman 261-276 PEMASARAN, DAYA TARIK EKOWISATA DAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN Kurniawan Gilang Widagdyo
Lebih terperinciVII. PERSEPSI MASYARAKAT KASEPUHAN SINAR RESMI TERHADAP PERLUASAN KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN SALAK (TNGHS)
VII. PERSEPSI MASYARAKAT KASEPUHAN SINAR RESMI TERHADAP PERLUASAN KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN SALAK (TNGHS) 7.1. Persepsi Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi terhadap Keberadaan Hutan Penilaian
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan Pada bagian ini akan disimpulan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam penulisan skripsi yang berjudul. Kehidupan Masyarakat Baduy Luar Di Desa Kanekes
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan memenuhi kepentingan politis pihak yang berkuasa sari negara yang di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diandalkan oleh beberapa negara di seluruh dunia. Negara menggunakan pariwisata sebagai penyokong ekonomi dan juga devisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengetahuan berasal dari kata tahu yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tahun 2008, artinya mengerti setelah melihat suatu fenomena alam. Berdasarkan pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan hiburan menjadi begitu penting bagi kita. Hampir setiap orang selalu menyediakan waktunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desa Cangkuang adalah sebuah desa yang terletak diantara kota Bandung dan kota Garut, di desa ini terdapat sebuah kampung yang bernama kampung Pulo, dan di kampung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah sarana informasi yang menjadi bagian terpenting dalam kehidupan manusia saat ini. Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masih banyak memperlihatkan unsur persamaannya, salah satunya adalah suku
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan kebudayaan yang masih banyak memperlihatkan unsur persamaannya, salah satunya adalah suku
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi Penelitian dalam tugas akhir ini meliputi, persiapan, pengumpulan data dan pengolahan data yang terdiri dari subbab masing-masing. Untuk lebih jelas alur penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap hari masyarakat mendapatkan informasi tentang kejadian-kejadian dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap hari masyarakat mendapatkan informasi tentang kejadian-kejadian dan segala bentuk peristiwa yang terjadi di belahan dunia melalui televisi. Kehadiran stasiun
Lebih terperinciBAB VI IMPLIKASI PENERAPAN STANDAR PENGELOLAAN DI LAPANGAN
89 BAB VI IMPLIKASI PENERAPAN STANDAR PENGELOLAAN DI LAPANGAN Rumusan standar minimal pengelolaan pada prinsip kelestarian fungsi sosial budaya disusun sebagai acuan bagi terjaminnya keberlangsungan manfaat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini bertempat di Kampung Sinar. Lebih tepatnya bertempat di hutan sekitar kampung pada saat pewarisan pengetahuan berlangsung. Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Moch Ali M., 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Etnobotani merupakan salah satu cabang dari etnobiologi yang mempelajari konsep-konsep pengetahuan masyarakat mengenai tumbuhan yang merupakan hasil perkembangan kebudayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kunci dari sukses tidaknya informasi dapat sampai ke masyarakat. Kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di masa yang modern seperti saat ini, arus informasi berjalan sangatlah cepat. Percepatan arus informasi tersebut tidak lepas dari peranan media yang memberikan
Lebih terperinci2017 DAMPAK MODERNISASI TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT KAMPUNG BENDA KEREP KOTA CIREBON TAHUN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberagaman dalam budaya Indonesia tercermin dalam berbagai kebudayaan lokal yang berkembang di masyarakat. Keragaman tersebut tidak muncul begitu saja, melainkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seperti kita ketahui, Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman budaya dan kesenian. Keberagaman budaya inilah yang membuat Indonesia dikenal oleh negara-negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat di semua belahan dunia. Komunikasi adalah suatu proses
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan informasi dan komunikasi merupakan hal penting bagi masyarakat di semua belahan dunia. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan yang bersifat
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Masyarakat Adat Kasepuhan
3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Masyarakat Adat Kasepuhan Pengertian masyarakat adat berdasarkan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara adalah kelompok masyarakat yang memiliki asal usul leluhur (secara turun temurun)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Baduy merupakan salah satu suku adat di Indonesia yang sampai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Baduy merupakan salah satu suku adat di Indonesia yang sampai sekarang masih mempertahankan nilai-nilai budaya dasar yang dimiliki dan diyakininya,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan hiburan sebagai salah satu cara untuk melepas kejenuhan ataupun stress setelah beraktivitas seharian sangatlah penting. Kebutuhan yang menyangkut
Lebih terperinci2015 PENGAKUAN KEESAAN TUHAN DALAM MANTRA SAHADAT SUNDA DI KECAMATAN CIKARANG TIMUR KABUPATEN BEKASI
1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pengakuan keesaan Tuhan dalam mantra Sahadat Sunda pengakuan keislaman sebagai mana dari kata Sahadat itu sendiri. Sahadat diucapkan dengan lisan dan di yakini dengan
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. manajemen dalam sebuah porduksi acara televisi sangatlah penting untuk
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian menggunakan teknik deskriptif kualitatif dan melakukan penyajian data serta analisis data, peneliti menemukan beberapa hal yang menjadi temuan
Lebih terperinciBAB I. seseorang dan begitupun sebaliknya serta dengan adanya interaksi tersebut kita
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan medium manusia untuk mencapai sesuatu. Kita juga tidak dapat menghindari komunikasi. Dengan komunikasi kita dapat mempengaruhi seseorang
Lebih terperinciKosmologi dalam Arsitektur Masyarakat Kasepuhan Banten Kiduldi Lebak Sibedug
TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Kosmologi dalam Arsitektur Masyarakat Kasepuhan Banten Kiduldi Lebak Sibedug Ratu Arum Kusumawardhani (1), Ryan Hidayat (2) arum_q@yahoo.com (1) Program Studi Arsitektur/Fakultas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. hal yang terpenting dan vital bagi manusia, baik komunikasi verbal maupun non verbal.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini atau bahkan sedari dulu, selalu bisa dikatakan bahwa komunikasi merupakan hal yang terpenting dan vital bagi manusia, baik komunikasi verbal maupun non verbal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UU No. 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan menyatakan pada pasal 4 ayat 2 bahwa badan usaha swasta, koperasi dan swadaya masyarakat dapat berpatisipasi dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terkenal sebagai salah satu negeri terbesar penghasil kain tenun tradisional yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang kaya budaya dan keberagaman etnis, bahasa, tradisi, adat istiadat, dan cara berpakaian. Indonesia terkenal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media komunikasi yang dapat mencangkup banyak penerima pesan biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media yang didukung dengan majunya teknologi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perkembangan terakhir di mana dunia informasi menjadi sangat penting dalam aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi bagian
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENELITIAN
BAB IV ANALISIS PENELITIAN Pada bab ini akan menjelaskan tentang keberadaan masyarakat, status tanah, hak atas tanah, serta alat bukti hak atas tanah adat di Kampung Naga dan Kasepuhan Ciptagelar, sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi komunikasi dan media massa, mengakibatkan munculnya New
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Informasi merupakan suatu hal terpenting dalam kehidupan. Banyak cara untuk mendapatkan informasi, melalui media televisi maupun radio. Majalah dan koran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. waktu. Wawan (2014:11) menyatakan melalui informasi manusia juga dapat mengetahui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini teknologi informasi sudah dapat berkembang dengan sangat pesat. Masyarakat pun juga ikut mendukung dengan adanya perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah usaha
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Budaya memberikan identitas khusus yang membedakan antara suatu bangsa dengan bangsa lainnya. Budaya menjadi hal yang penting dalam masyarakat, terlebih
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Kampung Adat Kuta Desa Karangpaningal Kabupaten Ciamis Jawa Barat merupakan lokasi dimana kesenian Ronggeng Kaleran berasal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian Landasan Dasar, Asas, dan Prinsip K3BS Keanggotaan Masa Waktu Keanggotaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian Berdasarkan Undang Undang Dasar 1945 Pasal 29 ayat satu dan dua maka Negara Indonesia menjamin kebebasan berserikat dan berkeyakinan. Bahwa agama Katolik adalah salah
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PERANCANGAN
BAB II METODOLOGI PERANCANGAN 2.1. Tujuan & Manfaat Perancangan 2.1.1. Tujuan Perancangan Sebelum penulis menentukan tujuan dari proses perancangan nantinya, penulis melakukan langkah awal dengan melihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut berkembang. Terutama di dunia penyiaran. Hal ini berdampak dalam bidang komunikasi. Kebutuhan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa adalah proses media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada masa sekarang ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bike Trial merupakan olahraga keterampilan sepeda, termasuk salah satu olahraga sepeda ekstrim. Fokus gerakan dari sepeda trial adalah manajemen balance dan power.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang. Hutan sebagai karunia dan amanah Tuhan Yang Maha Esa yang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan sebagai karunia dan amanah Tuhan Yang Maha Esa yang dianugerahkan kepada bangsa Indonesia merupakan kekayaan yang wajib disyukuri, diurus, dan dimanfaatkan secara
Lebih terperinciPERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI CULTURE DIVERSITY LITERACY DI KASEPUHAN SINAR RESMI KECAMATAN CISOLOK KABUPATEN SUKABUMI
PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI CULTURE DIVERSITY LITERACY DI KASEPUHAN SINAR RESMI KECAMATAN CISOLOK KABUPATEN SUKABUMI Agus Rusmana 1, Ute Lies Siti Khadijah 2, Edwin Rizal 3, Rully Khairul Anwar 4 Fakultas
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN Sejarah Kampung Adat Ciptagelar
BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 OBJEK PENELITIAN 3.1.1 Sejarah Kampung Adat Ciptagelar Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar adalah sebuah kampung adat yang mempunyai ciri khas dalam lokasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia tidak akan pernah terlepas dari komunikasi. Dimanapun kita, apapun yang kita lakukan, dan bagaimana bentuknya, kita pasti melakukan proses komunikasi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diberikan oleh orang dewasa untuk mencapai kedewasaan. Henderson dalam Djumhur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses bantuan yang diberikan oleh orang dewasa untuk mencapai kedewasaan. Henderson dalam Djumhur mengertikan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Halimun Salak, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data untuk keperluan penelitian dilakukan di Kasepuhan Sinar Resmi, Desa Sirna Resmi, Kecamatan Cisolok, Taman Nasional Gunung Halimun
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pulau Giliyang terdiri dari dua kata gili (pulau) dan iyang (sesepuh). Konon
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pulau Giliyang Pulau Giliyang terdiri dari dua kata gili (pulau) dan iyang (sesepuh). Konon katanya pulau ini dihuni oleh masyarakat yang berasal dari Sumenep (Pulau Madura) di
Lebih terperinci2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan keanekaragaman budaya, hal ini dikarenakan Indonesia terdiri dari berbagai suku dan adat budaya. Setiap suku
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisai ini, media merupakan suatu alat yang tidak pernah lepas dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisai ini, media merupakan suatu alat yang tidak pernah lepas dari kehidupan manusia. Kebutuhan akan informasi dan hiburan secara instan menjadi salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, perkembangan informasi dan teknologi (IT) sangatlah maju pesat dan tidak terbatas penyebarannya. Dengan banyak hal yang perlu dilakukan
Lebih terperinci2015 KEHID UPAN MASAYARAKAT BAD UY LUAR D I D ESA KANEKES KABUPATEN LEBAK BANTEN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masyarakat merupakan sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah ilmiah, saling berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Arus globalisasi saat ini tidak dapat dihindari, hal tersebut terjadi dengan cepat seiring perkembangan zaman dan teknologi seperti masuknya pengaruh budaya
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi.
144 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kajian dari Ilmu Komunikasi Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi. Yaitu: (1) komunikator dalam program
Lebih terperinciADAPTASI LINGKUNGAN MASYARAKAT KASEPUHAN DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN YANG
ADAPTASI LINGKUNGAN MASYARAKAT KASEPUHAN DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN YANG (Studi Kasus ICampung Ciptarasa, Desa Simarasa, Kecarnatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi) Oleh SAPTO NUGROHO JURUSAN ILMU-ILMU SOSUU,
Lebih terperinciADAPTASI LINGKUNGAN MASYARAKAT KASEPUHAN DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN YANG
ADAPTASI LINGKUNGAN MASYARAKAT KASEPUHAN DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN YANG (Studi Kasus ICampung Ciptarasa, Desa Simarasa, Kecarnatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi) Oleh SAPTO NUGROHO JURUSAN ILMU-ILMU SOSUU,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam kesenian. Salah satunya adalah angklung. Angklung adalah kesenian yang berupa alat musik tradisional. Angklung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Kemajemukan itu dapat dikenali dari keanekaragaman budaya, adat, suku, ras, bahasa, maupun agama. Kemajemukan budaya menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan yang tidak terlepas dari segi-segi kehidupan manusia. Kesenian juga merupakan cerminan dari jiwa masyarakat. Negara
Lebih terperinciBAB VIII SIMPULAN DAN SARAN. a. Upaya pemertahanan bahasa Bali dalam keluarga. Hal ini tampak dalam situasi
126 BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN 8.1 Simpulan Tulisan ini dapat disimpulkan sebagai berikut. 1). Upaya-upaya pemertahanan bahasa Bali dalam masyarakat multikultural di Kota Denpasar adalah sebagai berikut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia lainnya. Mereka selalu ingin mengetahui lingkungan sekitarnya. Rasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Mereka selalu ingin mengetahui lingkungan sekitarnya. Rasa ingin tahu inilah
Lebih terperinciKEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
22 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Letak, Luas, dan Wilayah Secara administratif Kasepuhan Ciptagelar Desa Sirnaresmi termasuk dalam wilayah "Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat (Gambar
Lebih terperinciBab III. Metode penelitian
30 Bab III Metode penelitian A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Waktu penelitian dilakukan dengan dua tahap, penelitian tahap pertama dilaksanakan tanggal 29 Maret 2013 1 April 2013 fokus yang diamati
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang digunakan untuk memetakan dan menganalisis kontruksi kemiskinan di Kampung Padajaya dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di masa kini pariwisata merupakan sektor industri yang memiliki peran penting dalam eksistensi suatu negara. Beragam potensi dan kekhasan suatu negara akan menjadi daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, komunikasi berkembang semakin pesat dan menjadi sedemikian penting. Hal tersebut mendorong terciptanya media media yang menjadi alat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kota Jakarta yang merupakan pusat pemerintahan, perdagangan, jasa, pariwisata dan kebudayaan juga merupakan pintu gerbang keluar masuknya nilai-nilai budaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kampung Naga merupakan salah satu perkampungan masyarakat yang. kampung adat yang secara khusus menjadi tempat tinggal masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kampung Naga merupakan salah satu perkampungan masyarakat yang ada di Indonesia dan masih terjaga kelestariannya. Kampung ini merupakan kampung adat yang secara
Lebih terperinci