PENGARUH STRES KERJA DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA KANTOR SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU UTARA.
|
|
- Deddy Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH STRES KERJA DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA KANTOR SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU UTARA Oleh : Basyarul Ulya, SH, MM Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Alwashliyah Labuhanbatu Jl. Sempurna No.21 Rantauprapat, Labuhanbatu, Sumatera Utara ABSTRAK Prestasi kerja pegawai merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan untuk mencapai tujuannya, sehingga berbagai usaha dilakukan untuk meningkatkannya. Seorang pegawai dikatakan memiliki prestasi dalam bekerja, jika beban kerja yang ditetapkan tercapai atau jika realisasi hasil lebih tinggi daripada yang ditetapkan perusahaan. Kondisi ini disebut prestasi pegawai dalam kategori terbaik. Tuntutan yang tidak mampu dikendalikan oleh setiap pegawai akan menimbulkan ketegangan dalam diri pegawai dan jika tidak dapat diatasi maka pegawai tersebut mengalami stress. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi, wawancara dan kuesioner.dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang di teliti yaitu : Variabel Independen ( variabel bebas ) dan Variabel Dependen ( variabel terikat ).Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linear berganda, melalui uji F dan uji t dengan maksud untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependent pada tingkat kepercayaan 95 % ( = 0,05). Dari hasil pengujian secara serempak (uji F) bahwa nilai Fhitung (287,548) > Ftabel (3,315) pada alpha 5% maka disimpulkan bahwa secara serempak variabel stress kerja dan semangat kerja berpangaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja. Stress kerja dikonseptualisasi dari beberapa titik pandang, yaitu stres sebagai stimulus, stres sebagai respon dan stres sebagai stimulusrespon. Stres sebagai stimulus merupakan pendekatan yang menitikberatkan pada lingkungan. Definisi stimulus memandang stres sebagai suatu kekuatan yang menekan individu untuk memberikan tanggapan terhadap stresor. Pendekatan ini memandang stres sebagai konsekuensi dari interaksi antara stimulus lingkungan dengan respon individu. Kata Kunci : Stres kerja, Semangat kerja, Prestasi, Pegawai I. PENDAHULUAN Prestasi kerja pegawai merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan untuk mencapai tujuannya, sehingga berbagai usaha dilakukan untuk meningkatkannya. Seorang pegawai dikatakan memiliki prestasi dalam bekerja, jika beban kerja yang ditetapkan tercapai atau jika realisasi hasil lebih tinggi daripada yang ditetapkan perusahaan. Kondisi ini disebut prestasi pegawai dalam kategori terbaik. Tuntutan yang tidak mampu dikendalikan oleh setiap pegawai akan menimbulkan ketegangan dalam diri pegawai dan jika tidak dapat diatasi maka pegawai tersebut mengalami stres. Keberhasilan pegawai dalam mencapai prestasi kerja tidak terlepas dari tinggi rendahnya beban kerja atau stress kerja yang dialaminya dalam menyelesaikan tugas dan tanggung 1
2 jawabnya, selain prestasi kerja pegawai KABUPATEN LABUHANBATU sangat ditentukan oleh semangat kerja pegawai. Setiap orang pernah mengalami UTARA". stres walaupun kadangkala tidak II. TINJAUAN PUSTAKA dirasakannya, karena stres ini berkisar 2.1 Teori Tentang Stres Kerja dari adanya kegelisahan sampai pada rasa Menurut Charles D, cemas yang melumpuhkan. Seseorang Spielberger (dalam Ilandoyo, 2001:63) yang mengalami sedikit rasa gelisah, tidak menyebutkan bahwa stres adalah menyadari kalau hal itu merupakan stres tuntutan-tuntutan eksternal yang yang dapat menjadi semakin parah. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan menurunnya prestasi kerja yang sudah pasti sangat merugikan diri pegawai dan mengenai seseorang, misalnya obyekobyek dalam lingkungan atau suatu stimulus yang secara obyektif adalah berbahaya. Stres juga biasa diartikan perusahaan tempat ia bekerja. Timbulnya sebagai tekanan, ketegangan atau stres seperti yang dipaparkan di atas pada gangguan yang tidak menyenangkan hakikatnya disebabkan oleh masalah yang berasal dari luar diri seseorang. organisasi di lingkungan kerja, individu pegawai tersebut dan hal lain yang Gibson et al (dalam Yulianti, 2000:9) mengemukakan bahwa stress berhubungan dengan masyarakat. kerja dikonseptualisasi dari beberapa Seseorang pegawai dapat mengalami stres karena ketiga faktor di atas atau salah satu faktor saja. titik pandang, yaitu stres sebagai stimulus, stres sebagai respon dan stres sebagai stimulus-respon. Stres Ada banyak faktor yang sebagai stimulus merupakan mempengaruhi prestasi kerja pegawai. pendekatan yang menitikberatkan Pegawai bekerja produktif atau tidak pada lingkungan. Definisi stimulus tergantung pada semangat dan tingkat memandang stres sebagai suatu stress pegawai, teknis serta perilaku kekuatan yang menekan individu lainnya. Berdasarkan uraian tersebut, untuk memberikan tanggapan terhadap penulis tertarik mengadakan penelitian stresor. Pendekatan ini memandang lebih jauh tentang "PENGARUH stres sebagai konsekuensi dari STRES KERJA DAN SEMANGAT interaksi antara stimulus lingkungan KERJA TERHADAP PRESTASI dengan respon individu. Pendekatan KERJA PEGAWAI PADA KANTOR stimulus-respon mendefinisikan stres SEKRETARIAT DAERAH sebagai konsekuensi dari interaksi antara stimulus lingkungan dengan 2
3 respon individu. Stres dipandang tidak sekedar sebuah stimulus atau respon, (2) Ketidakpastian politik. Situasi politik yang tidak menentu melainkan stres merupakan hasil seperti yang terjadi di interaksi unik antara kondisi stimulus Indonesia, banyak sekali lingkungan dan kecenderungan demonstrasi dari berbagai individu untuk memberikan kalangan yang tidak puas tanggapan. dengan keadaan mereka. 2.2 Faktor-faktor Penyebab Stres Kerja Kejadian semacam ini dapat Hasibuan (2007:204) membuat orang merasa tidak mengemukakan faktor-faktor nyaman. Seperti penutupan penyebab stres karyawan, antara lain jalan karena ada yang berdemo yaitu: atau mogoknya angkutan a) Beban kerja yang sulit dan umum dan membuat para berlebihan. karyawan terlambat masuk b) Tekanan dan sikap pemimpin yang kerja. kurang adil dan wajar. (3) Kemajuan teknologi. Dengan c) Waktu dan peralatan kerja yang kemajuan teknologi yang kurang memadai. pesat, maka hotel pun d) Konflik antara pribadi dengan pimpinan atau kelompok kerja. menambah peralatan baru atau membuat sistem baru. Yang e) Balas jasa yang terlalu rendah. membuat karyawan harus f) Masalah-masalah keluarga seperti anak, istri, mertua dan lain-lain. Menurut Robbin (2003:794) penyebab stres itu ada 3 faktor yaitu: mempelajari dari awal dan menyesuaikan diri dengan itu. (4) Terorisme adalah sumber stres yang disebabkan lingkungan a. Faktor Lingkungan yang semakin meningkat (1) Ada beberapa faktor yang dalam abad ke 21, seperti mendukung faktor lingkungan. Yaitu Perubahan situasi bisnis dalam peristiwa penabrakan gedung WTC oleh para teroris, yang menciptakan menyebabkan orang-orang ketidakpastian ekonomi. Bila Amerika merasa terancam perekonomian itu menjadi keamanannya dan merasa menurun, orang menjadi stres. semakin mencemaskan b. Faktor Organisasi kesejahteraan mereka. 3
4 Banyak sekali faktor di dalam tidak pasti mengenai apa yang organisasi yang dapat harus dikerjakan. menimbulkan stres. Tekanan untuk (3) Tuntutan antar pribadi adalah menghindari kekeliruan atau tekanan yang diciptakan oleh menyelesaikan tugas dalam kurun karyawan lain. Kurangnya waktu terbatas, beban kerja dukungan sosial dari rekanrekan berlebihan, bos yang menuntut dan dan hubungan antar tidak peka, serta rekan kerja yang pribadi yang buruk dapat tidak menyenangkan. Dari menimbulkan stres yang cukup beberapa contoh diatas, maka besar, khususnya di antara para dapat dikatagorikan menjadi karyawan yang memiliki beberapa faktor dimana contohcontoh kebutuhan sosial yang tinggi. itu terkandung di (4) Struktur Organisasi dalamnya. Yaitu: menentukan tingkat (1) Tuntutan tugas merupakan diferensiasi dalam organisasi, faktor yang terkait dengan tingkat aturan dan peraturan tuntutan atau tekanan untuk dan dimana keputusan itu menunaikan tugasnya secara diambil. Aturan yang baik dan benar. berlebihan dan kurangnya (2) Tuntutan peran berhubungan berpartisipasi dalam dengan tekanan yang diberikan pengambilan keputusan yang pada seseorang sebagai fungsi berdampak pada karyawan dari peran tertentu yang merupakan potensi sumber dimainkan dalam organisasi itu. Konflik peran menciptakan stres. c. Faktor Individu harapan-harapan yang Faktor ini mencakup kehidupan barangkali sulit dirujukkan pribadi karyawan terutama faktorfaktor atau dipuaskan. Kelebihan persoalan keluarga, masalah peran terjadi bila karyawan diharapkan untuk melakukan ekonomi pribadi dan karakteristik kepribadian bawaan. lebih daripada yang (1) Faktor persoalan keluarga. dimungkinkan oleh waktu. Survei nasional secara Ambiguitas peran tercipta bila konsisten menunjukkan bahwa harapan peran tidak dipahami orang menganggap bahwa dengan jelas dan karyawan hubungan pribadi dan keluarga 4
5 sebagai sesuatu yang sangat sebab perubahannya atau berharga. Kesulitan timbulnya variabel terikat yakni pernikahan, pecahnya variabel stress kerja (X1) dan hubungan dan kesulitan semangat kerja (X2). disiplin anak-anak merupakan 2. Variabel Dependen (variabel contoh masalah hubungan terikat). Variabel terikat sering yang menciptakan stres bagi disebut sebagai variabel output, karyawan dan terbawa ke variabel kriteria, atau variabel tempat kerja. konsekuensi. Variabel terikat (2) Masalah Ekonomi. Diciptakan merupakan variabel yang oleh individu yang tidak dapat dipengaruhi atau yang menjadi mengelola sumber daya akibat karena adanya variabel keuangan mereka merupakan satu contoh kesulitan pribadi yang dapat menciptakan stres bebas sehingga variabel dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah prestasi kerja (Y). bagi karyawan dan 3.2.Uji Validitas mengalihkan perhatian mereka dalam bekerja. Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah di (3) Karakteristik kepribadian dapat setelah penelitian merupakan bawaan. Faktor individu yang data yang valid dengan alat ukur yang penting mempengaruhi stres digunakan kuesioner. Pengujian adalah kodrat kecenderungan dasar seseorang. Artinya gejala validitas instrumen dilakukan pada 30 pegawai Kantor Sekretariat Daerah stres yang diungkapkan pada Kabupaten Labuhanbatu Utara. pekerjaan itu sebenarnya Pengujian validitas instrumen berasal dari dalam kepribadian orang itu. dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows, dengan kriteria sebagai berikut: III. METODE PENELITIAN 3.1.Definisi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 1) Jika r hitung >r tabel,maka pernyataan tersebut valid. 2) Jika r hitung <r tabel, maka tiga variabel yang diteliti adalah : pernyataan tersebut dinyatakan 1. Variabel independen (variabel tidak valid. bebas) adalah variabel yang 3.3 Uji Simultan ( Fhitung) mempengaruhi atau yang menjadi 5
6 Uji simultan bertujuan untuk berpengaruh terhadap variabel mengetahui pengaruh bersama-sama dependen. variabel independen terhadap variabel Hi : b1 0, artinya variabel independen dependen. Kriteria pengujiannya secara parsial berpengaruh terhadap sebagai berikut: variabel dependen. Ho : b1 =b2=0, artinya variabel Dengan kriteria pengambilan independen secara bersama-sama tidak keputusan: berpengaruh terhadap variabel Apabila nilai thitung > ttabel, maka H0 dependen. ditolak dan Ha diterima,α = 5% Hi:b1 b2=0, artinya variabel Apabila nilai thitung < ttabel, maka H0 independen secara bersama-sama diterima dan Ha ditolakα = 5%. berpengaruh terhadap variabel 3.5 Koefisien Determinan (R 2 ) dependen. Koefisien determinan (R 2 ) Dengan kriteria pengambilan digunakan untuk mengetahui seberapa keputusan: baik sampel menggunakan data. R 2 Jika nilai Fhitung > nilai Ftabel, maka H0 mengukur besarnya jumlah reduksi ditolak dan Ha diterima α = 5% dalam variabel dependen yang Jika nilai Fhitung < nilai Ftabel, maka H0 diperoleh dari penggunaan variabel diterima dan Ha ditolak α = 5% bebas. R 2 mempunyai nilai antara Uji Parsial (Uji t) sampai 1, dengan nilai R 2 yang tinggi Bertujuan untuk mengetahui besarnya berkisar antar 0,7 sampai 1. R 2 yang pengaruh masing-masing variabel digunakan adalah nilai adjusted R 2 independen secara individual (parsial) yang merupakan R 2 yang telah terhadap variabel dependen. Kriteria disesuaikan. Adjusted R 2 merupakan pengujiannya sebagai berikut: indikator untuk mengetahui pengaruh Ho : b1 = 0, artinya variabel penambahan suatu variabel independen secara parsial tidak independen ke dalam persamaan. 6
7 Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Operasional Indikator Skala Stress kerja Likert (X1) Semangat kerja (X2) Prestasi kerja (Y) Pengalaman yang bersifat internal yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis dalam diri seseorang sebagai akibat dari faktor lingkungan eksternal, organisasi atau orang lain Pemberian daya gerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama untuk mencapai kepuasan Suatu sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seseorang pegawai telah melaksanakan pekerjaannya masing-masing secara keseluruhan 1. Sumber daya terbatas. 2. Rekan kerja 3. Lingkungan kerja 4. Atasan yang tidak menyenangkan 1. Cara kerja 2. Suasana kerja 3. Karyawan memiliki loyalitas 4. Keperdulian terhadap organisasi 5. Tuntutan kerja 1. Kualitas kerja 2. Kuantitas kerja 3. Tanggungjawab 4. Prakarsa 5. Disiplin 6. Hasrat berprestasi Likert Likert Variabel Stress Kerja (X1) Semangat Kerja (X2) Tabel 3.2 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Indikator Nilai r hitung validitas Keterangan Pertanyaan 1 0,787 Valid Pertanyaan 2 0,579 Valid Pertanyaan 3 0,593 Valid Pertanyaan 4 0,649 Valid Pertanyaan 6 0,787 Valid Pertanyaan7 0,483 Valid Pertanyaan 8 0,741 Valid Pertanyaan 9 0,483 Valid Pertanyaan 10 0,756 Valid Pertanyaan 11 0,803 Valid Pertanyaan 12 0,798 Valid Pertanyaan 13 0,626 Valid Pertanyaan 11 0,579 Valid Pertanyaan 12 0,803 Valid Pertanyaan 13 0,700 Valid Sumber : Data Diolah (2014) Prestasi Kerja (Y) 7
8 Tabel 3.3 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Variabel Nilai r hitung reliabilitas Keterangan Stress Kerja (X1) Semangat Kerja (X2) Prestasi Kerja (Y) Sumber : Data Diolah (2014) 0,934 Reliabel IV. PEMBAHASAN Dari hasil pengujian secara serempak (uji F) bahwa nilai Fhitung (287,548) > Ftabel (3,315) pada alpha 5% maka disimpulkan bahwa secara serempak variabel stress kerja dan semangat kerja berpangaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja. Stress kerja dikonseptualisasi dari beberapa titik pandang, yaitu stres sebagai stimulus, stres sebagai respon dan stres sebagai stimulus-respon. Stres sebagai stimulus merupakan pendekatan yang menitikberatkan pada lingkungan. Definisi stimulus memandang stres sebagai suatu kekuatan yang menekan individu untuk memberikan tanggapan terhadap stresor. Pendekatan ini memandang stres sebagai konsekuensi dari interaksi antara stimulus lingkungan dengan respon individu. Pendekatan stimulus-respon mendefinisikan stres sebagai konsekuensi dari interaksi antara stimulus lingkungan dengan respon individu. Stres dipandang tidak sekedar sebuah stimulus atau respon, melainkan stres merupakan hasil interaksi unik antara kondisi stimulus lingkungan dan kecenderungan individu untuk memberikan tanggapan. Stres sebagai suatu tanggapan dalam menyesuaikan diri yang dipengaruhi oleh perbedaan individu dan proses psikologis, sebagai konsekuensi dari tindakan lingkungan, situasi atau peristiwa yang terlalu banyak mengadakan tuntutan psikologis dan fisik seseorang, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa stres kerja timbul karena tuntutan lingkungan dan tanggapan setiap individu dalam menghadapinya dapat berbeda. Masalah Stres kerja di dalam organisasi perusahaan menjadi gejala yang penting diamati sejak mulai timbulnya tuntutan untuk efisien di dalam pekerjaan. Akibat adanya stres kerja tersebut yaitu orang menjadi nervous, merasakan kecemasan yang kronis, peningkatan ketegangan pada emosi, proses beriikir dan kondisi fisik individu. Selain itu, sebagai hasil dari adanya stres kerja karyawan mengalami beberapa gejala stres yang dapat mengancam dan 8
9 mengganggu pelaksanaan kerja mereka, seperti : mudah marah dan agresi, tidak dapat relaks, emosi yang tidak stabil, terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti. sikap tidak mau bekerja sama, perasaan tidak mampu terlibat, dan kesulitan alam masalah tidur. V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Di kalangan para pakar sampai Berdasarkan uraian hasil saat ini belum terdapat kata sepakat dan kesamaan persepsi tentang batasan stres. Stres sebagai reaksi-reaksi emosional dan penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Secara parsial bahwa stres kerja psikologis yang terjadi pada situasi berpengaruh positif dan signifikan dimana tujuan individu mendapat terhadap prestasi kerja halangan dan tidak bisa mengatasinya. 2. Secara parsial bahwa semangat Memandangnya sebagai respon adaptif kerja berpengaruh positif dan yang merupakan karakteristik individual dan konsekuensi dan tindakan ekstcrnai, situasi atau peristiwa yang terjadi baik signifikan terhadap prestasi kerja. 3. Secara serempak bahwa variabel stres kerja dan semangat kerja secara fisik maupun psikologis. berpengaruh positif dan signifikan Memahaminya sebagai terhadap prestasi kerja. ketidakseimbangan keinginan dan 5.2 Saran kemampuan memenuhinya sehingga Berdasarkan hasil analisis dan menimbulkan konsekuensi pcnting bagi dirinya. Stres sebagai suatu kondisi kesimpulan penelitian, maka diajukan beberapa saran sebagai berikut : dinamis di mana individu dihadapkan 1. Kantor Sekretariat Daerah pada kesempatan, hambatan dan Kabupaten Labuhanbatu Utara keinginan dan hasil yang diperoleh memperhatikan tingkat stress sangatlah penting tetapi tidak dapat pegawai dan semangat kerja dipastikan. Pengalaman yang bersifat pegawai agar kinerja dapat internal yang menciptakan adanya terpantau. Hal-hal yang ketidakseimbangan fisik dan psikis dalam mempengaruhi semangat kerja diri seseorang sebagai akibat dari faktor adalah gaji yang cukup atau lingkungan eksternal, organisasi atau memadai, harga diri yang orang lain. Suatu kondisi dinamis dimana mendapat perhatian, posisi yang seorang individu dihadapkan pada tepat, kesempatan untuk maju, dan peluang, tuntutan, atau sumber daya yang 9
10 rasa aman menghadapi masa depan 2. Sebaiknya Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara meningkatkan semangat kerja faktor di dalam organisasi yang dapat menimbulkan stres. Tekanan untuk menghindari kekeliruan atau menyelesaikan tugas dalam kurun waktu terbatas, beban kerja berlebihan, bos yang menuntut dan tidak peka, serta rekan kerja yang tidak menyenangkan faktor-faktor dari dalam yang berhubungan dengan kepuasan, antara lain keberhasilan mencapai sesuatu dalam karir, pengakuan yang diperoleh dari institusi, sifat pekerjaan yang dilakukan, kemajuan dalam berkarir, serta pertumbuhan profesional dan intelektual yang dialami oleh seseorang. 3. Sebaiknya Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara meningkatkan prestasi kerja stres kerja di dalam organisasi perusahaan menjadi gejala yang penting diamati sejak mulai timbulnya tuntutan untuk efisien di dalam pekerjaan. Akibat adanya stres kerja tersebut yaitu orang menjadi nervous, merasakan Hariandja, Marihot Tua Effendi kecemasan yang kronis, Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Ke sembilan. Jakarta: PT peningkatan ketegangan pada Grasindo Mangkunegara, 10 emosi, proses beriikir dan kondisi fisik individu. Selain itu, sebagai hasil dari adanya stres kerja karyawan mengalami beberapa gejala stres yang dapat mengancam dan mengganggu pelaksanaan kerja mereka, seperti : mudah marah dan agresi, tidak dapat relaks, emosi yang tidak stabil, sikap tidak mau bekerja sama, perasaan tidak mampu terlibat, dan kesulitan alam masalah tidur. DAFTAR PUSTAKA Anwar Prabu Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:PI Refika Aditama. Fraser, TM Stres Dan Kepuasan Kerja. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo. Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro. Ginting, Paham & Situmorang, Syafrizal Helmi Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi Kedua Gibson, Ivancevich, Donelly. 1996, Stres Dan Kepuasan Kerja. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo. Gitosudarmo, Indriyo dan I Nyoman Sudita Perilaku Keorganisasian. Cetakan Pertama. Yogyakarta: PT. BPFE.
11 Hasibuan, Malayu SP, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Robbins, P. Stephen Perilaku Organisasi (Konsep, Kontroversi dan Aplikasi), Penerbit Prenhallindo, Jakarta. Sekaran, Umar Reseacrh Methdos for Business: Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Bisnis pertama. Jakarta: Salemba Empat. Siswanto, B. Sastrohadiwiryo Manajemen Tenaga Kerja Indonesia (Pendekatan Administratif dan Operasional). Jakarta: PT Bumi Aksara. Situmorang, Syafrizal Helmi dan Dalimunthe Ja'far M Doli Analisis Data Penelitian (Menggunakan Program SPSS). Medan: USU Press. Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. 11
Definisi Stres Kerja
Definisi Stres Kerja Menurut Anwar (1993:93) Stres kerja adalah suatu perasaan yang menekan atau rasa tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaannya. Yoder dan Staudohar (1982 : 308) mendefinisikan
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN KERJA DAN FAKTOR INDIVIDU TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT.POS INDONESIA (Persero) KANTOR AREA II PADANG
ISSN : 2302-1590 E-ISSN: 2460 190X ECONOMICA Journal of Economic and Economic Education Vol.4 No.2 (233-239) PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN KERJA DAN FAKTOR INDIVIDU TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT.POS
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Stres Kerja 2.1.1. Pengertian Stres Menurut Vaughan dan Hogh (2002) stres adalah suatu kondisi psikologis yang terjadi ketika suatu stimulus diterima sebagai suatu hambatan atau
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan beserta definisi operasionalnya adalah sebagai berikut : 1. Variabel Independen atau Variabel Bebas (X)
28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai (Uma Sekaran, 2006). Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan
Lebih terperinciPENGARUH STRES DAN KONFLIK TERHADAP KINERJA PADA PT. PINDAD BANDUNG
PENGARUH STRES DAN KONFLIK TERHADAP KINERJA PADA PT. PINDAD BANDUNG Eko Yuliawan STIE Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan 20212 eko_yuliawan@mikroskil.ac.id Abstrak Tujuan penelitian ini adalah
Lebih terperinciBab II. Tinjauan Pustaka. karyawan yang dapat mempengaruhi prestasi kerja karyawan perawat Rumah Sakit Saiful Anwar
Bab II Tinjauan Pustaka A. Landasan Penelitian Terdahulu Puspitasari (2005) meneliti pengaruh stres kerja terhadap prestasi kerja perawat Rumah Sakit Saiful Anwar Malang. Tujuan dari penelitian ini untuk
Lebih terperinciVolume I No.02, Februari 2016 ISSN :
PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT KECAMATAN PUCUK KABUPATEN LAMONGAN *( Ali Fathoni Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada UMKM yang bergerak dibidang usaha kuliner di Kota Semarang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin kompleksnya permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era modernisasi dan perkembangan IPTEK yang sangat cepat, perkembangan dalam bidang SDM berkembang cepat pula, hal ini mengakibatkan semakin kompleksnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stres Kerja Stres kerja adalah sesuatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seorang
Lebih terperinciPENGARUH SEMANGAT KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. ASTRA INTERNATIONAL DAIHATSU CABANG TEGAL
PENGARUH SEMANGAT KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. ASTRA INTERNATIONAL DAIHATSU CABANG TEGAL Y. Andhi Suprapto 1, Darsin 2 1 Mahasiswa Universitas Pandanaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepemimpinan yang efektif sangat dipengaruhi oleh kepribadian pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat menunjang usahanya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research.
42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006), explanatory research
Lebih terperinci. BAB III METODE PENELITIAN. negeri favorit yang berada di kota Samarinda. Semua Guru yang mengajar di SMA Negeri 3 Samarinda.
. BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Samarinda, yaitu salah satu sekolah negeri favorit berada di kota Samarinda. 2. Subyek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek dan Lokasi Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini di PT. Nasmoco Pemuda Semarang jalan Pemuda No. 72 Semarang, sedangkan lokasi penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. mencapai keberhasilan. Tanpa aspek manusia sulit kiranya tujuan organisasi dapat
II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Manusia merupakan sumber daya paling penting dalam suatu organisasi untuk mencapai keberhasilan. Tanpa aspek manusia sulit kiranya tujuan organisasi dapat tercapai
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengambil sampel pada karyawan tetap PTPN VII (Persero)
39 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini akan mengambil sampel pada karyawan tetap PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah. 3.2 Jenis Penelitian Menurut Oei (2010: 2), ada 3 jenis
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. FINANSIA MULTI FINANCE CABANG PALOPO
Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENGARUH MOTIVASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. FINANSIA MULTI FINANCE CABANG PALOPO Haedar 1, Suparni Sampetan 2, Ahmad Suardi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada para pemimpin dan karyawan PT Wahana Persada
III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian dilakukan pada para pemimpin dan karyawan PT Wahana Persada Lampung di Bandarlampung. 3. 2 Jenis Penelitian Menurut Oei (2010: 2) ada 3 jenis riset
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Gallery Smartfren Wayhalim, Jl. Arif rahman Hakim No. 18,Bandar Lampung. 3.2 Jenis Sumber Data 3.2.1 Jenis Data Data yang
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PADA GURU DAN KARYAWAN SMK PANCASILA 1 KUTOARJO
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PADA GURU DAN KARYAWAN SMK PANCASILA 1 KUTOARJO Titik Buroidah Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo buroidahtitik.gmail.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PERUM PERHUTANI KESATUAN BISNIS MANDIRI INDUSTRI KAYU GRESIK
Hal 133-146 PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PERUM PERHUTANI KESATUAN BISNIS MANDIRI INDUSTRI KAYU GRESIK Mochamad Syafii, Tety Lindawati ABSTRAK Perkembangan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan tertentu dengan menggunakan tenaga manusia sebagai
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR PADA KANTOR DPRD PROVINSI JAWA TENGAH. Slamet Riyadi UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR PADA KANTOR DPRD PROVINSI JAWA TENGAH Slamet Riyadi UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Semarang ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan
Lebih terperinciPENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA
PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA (Studi Pada Karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Unit Pelayanan dan Jaringan Kabupaten sampang) Dhanang Bayu Pratama Bambang Swasto Sunuharyo
Lebih terperinci[JURNAL ECOBISMA] Vol. 4 No. Jan
PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF FINANSIAL DAN INSENTIF NON FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN SALES PROMOTION PADA PT.MITSUBISHI RANTAUPRAPAT Muhammad Irwansyah Hasibuan Dosen Tetap Sekolah
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG Eko Yuliawan STIE Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan 20212 eko_yuliawan@mikroskil.ac.id
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dapat digolongkan penelitian kuantitatif asosiatif kausal. Sugiyono (2010:56) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif digunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. timbulnya tuntutan efisiensi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
Menambah pengetahuan dengan menghubungkan teori yang didapat dalam perkuliahan dengan kenyataan serta dapat memperdalam pengetahuan penulis dalam bidang manajemen sumber daya manusia. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Lebih terperinciPENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN. Oleh : Dr. Bambang Widjarnoko. SE.
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN Oleh : Dr. Bambang Widjarnoko. SE.,MM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : a. Kepemimpinan Transformasional;
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Waruna Nusa Sentana yang beralamat di Jalan Bagan Deli Lama, Belawan. Penelitian ini akan dilakukan selama 6 (enam)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu tempat atau organisasi yang melakukan
2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu tempat atau organisasi yang melakukan kegiatan produksi untuk mengolah sumber-sumber ekonomi dalam menyediakan barang dan jasa dengan
Lebih terperinciPENGARUH PENEMPATAN TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT. Astra International, Tbk-Daihatsu Malang)
PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT. Astra International, Tbk-Daihatsu Malang) Christina Wynda Deswarati Kusdi Rahardjo Mochammad Djudi Fakultas Ilmu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir Kerangka berpikir menjelaskan filosofi dari gagasan (ide) riset yang diajukan, sehingga memerlukan suatu model penelitian, yang ditampilkan dalam suatu
Lebih terperinciPENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA BAGIAN PRODUKSI PADA PT. LASER JAYA SAKTI PASURUAN
Jurnal Bisnis Indonesia Vol. 5 No. 2 Oktober 2014 133 PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA BAGIAN PRODUKSI PADA PT. LASER JAYA SAKTI PASURUAN Nur Abdi dan Siti Ning Farida Prodi Ilmu
Lebih terperinciPengaruh Quality Of Work Life terhadap Kinerja Karyawan (Study Kasus pada Pt. Bank Panin, Tbk.Banjarmasin)
Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Pengaruh Quality Of Work Life terhadap Kinerja Karyawan (Study Kasus pada Pt. Bank Panin, Tbk.Banjarmasin) 1 Sri Wahyuningsih, 2 Sri Suwarsi, 3 Aminudin Irfani 1,2,3
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan data dalam menguji validitas dan reliabilitas faktor-faktor dan variabel penelitian Kepuasan Kerja karyawan ini dilakukan memakai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel penelitian, Definisi Operasional dan pengukuran Variabel 3.1.1 Variabel penelitian Ada dua jenis variabel utama dalam penelitian ini, yaitu variabel terikat (dependent
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Bagi perusahaan yang mempunyai banyak karyawan diperlukan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perusahaan pada hakikatnya terdiri dari orang dan peralatan operasionalnya. Bagi perusahaan yang mempunyai banyak karyawan diperlukan suatu sistem yang jelas
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI DAN KEMAMPUAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT Bank Tabungan Negara, Tbk.
PENGARUH MOTIVASI DAN KEMAMPUAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT Bank Tabungan Negara, Tbk. Cabang Surabaya) R. Indra Perdana Mochammad Djudi Mukzam Gunawan Eko Nurtjahjono
Lebih terperinciPENGARUH STRES KERJA, KONFLIK KERJA, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA KEDIRI
PENGARUH STRES KERJA, KONFLIK KERJA, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA KEDIRI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT GADING CEMPAKA GRAHA PALEMBANG
HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT GADING CEMPAKA GRAHA PALEMBANG MICHELINE RINAMURTI PRODI EKONOMI MANAJEMEN STIE MUSI PALEMBANG rina_angel2008@yahoo.com
Lebih terperinciESENSI, Vol. 19 No. 2 / 2016 PENINGKATAN PRODUKTIFITAS KERJA MELALUI PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMENUHAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DIV. PEMASARAN PT.
ESENSI, Vol. 19 No. / 016 PENINGKATAN PRODUKTIFITAS KERJA MELALUI PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMENUHAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DIV. PEMASARAN PT. XYZ Susi Adiawaty Institut Bisnis Nusantara Jl. D.I. Panjaitan
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PR. TRUBUS ALAMI MALANG. Oleh : Ahmad Zainul Arifin
PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PR. TRUBUS ALAMI MALANG Oleh : Ahmad Zainul Arifin Pendahuluan Pendidikan tinggi di Indonesia dewasa ini telah memasuki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Asosiatif. Menurut Sugiyono (2011:35)
24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Asosiatif. Menurut Sugiyono (2011:35) mengemukakan penelitian Asosiatif merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas, yang terdiri dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia atau tenaga kerja merupakan elemen yang penting
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia atau tenaga kerja merupakan elemen yang penting dalam perusahaan. Meskipun telah ditemukan teknologi baru, sumber daya alam yang baik dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Menurut Oei (2010), ada 3 jenis riset atau penelitian yaitu: penelitian eksploratori,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Menurut Oei (2010), ada 3 jenis riset atau penelitian yaitu: penelitian eksploratori, penelitian deskriptif, dan penelitian kausal. Jenis penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian 1. Waktu dan Tempat Penelitian a. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan digunakan
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK LP3I MEDAN
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK LP3I MEDAN Neni Triastuti 1* Fahmi Sulaiman 3 1* Program Studi Adminsitrasi Bisnis Politeknik LP3I Medan 2 Program Studi Teknik
Lebih terperinci[ JURNAL ECOBISMA ] Vol. 2 No. 1 Juni 2015
PENGARUH KOORDINASI KERJA, KOMUNIKASI SERTA SEMANGAT KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. TELKOMSEL SALES OUTLET OPERATION RANTAUPRAPAT Deade Putri Arika 1, Hj. Siti Lam ah Nasution 2 1 Alumni
Lebih terperinciBAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN
BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2013:2) metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. B. Subyek dan Obyek
Lebih terperinciPENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN JENJANG KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK BRI CABANG KABUPATEN TULUNGAGUNG 2016
PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN JENJANG KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK BRI CABANG KABUPATEN TULUNGAGUNG 2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini sumber daya manusia adalah kunci sukses suatu organisasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini sumber daya manusia adalah kunci sukses suatu organisasi modern. Mengelola sumber daya manusia secara efektif menjadi tanggung jawab setiap orang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory),
26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory), dengan verifikatif, yang mana tujuan dari penelitian deskriptif adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14).
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Terdapat beberapa jenis penelitian, antara lain yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14).
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik
III. METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Gitosudarmo, Indriyo dan I Nyoman Sudita Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta : BPFE.
DAFTAR PUSTAKA Gitosudarmo, Indriyo dan I Nyoman Sudita. 2008. Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta : BPFE. Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta : Bumi Aksara.
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) BATUJAMUS/KERJOARUM KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI
ANALISIS PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) BATUJAMUS/KERJOARUM KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelangsungan hidup dan pertumbuhan dari suatu perusahaan bukan hanya ditentukan dari keberhasilan dalam mengelola keuangan, pemasaran serta produknya, tetapi juga ditentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kondisi perekonomian saat ini menunjukkan bahwa perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian saat ini menunjukkan bahwa perusahaan dihadapkan pada situasi persaingan kompetitif, sehingga dalam menjalankan manajemennya dituntut
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Imatama (2006) yang berjudul Pengaruh Stress Kerja Terhadap kinerja
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Imatama (2006) yang berjudul Pengaruh Stress Kerja Terhadap kinerja karyawan Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Kampus Medan menyatakan bahwa variabel Stress
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PEMBELIAN PONSEL BERBASIS TEKNOLOGI ANDROID DI KABUPATEN PURWOREJO
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PEMBELIAN PONSEL BERBASIS TEKNOLOGI ANDROID DI KABUPATEN PURWOREJO Oleh: Nani Salisiya Manajemen Nani_salysya@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian yang data penelitianya berupa angka-angka dan analisisnya
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011), metode penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian
Lebih terperinciMAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi
PENGARUH PENDELEGASIAN WEWENANG DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAJALENGKA Oleh : ELI ACHMAD MAHIRI *) email : elimahiri@gmail.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinci1. Dr. Subagyo, M.M. 2. Amat Pintu Batu Silalahi, SE., MM
JURNAL PENGARUH STRES KERJA, KONFLIK DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PABRIK ROKOK FAJAR BERLIAN TULUNGAGUNG THE EFFECT OF WORK STRESS, CONFLICTS AND THE PERFORMANCE OF EMPLOYEES MOTIVATION FACTORY
Lebih terperinciJurnal Konsep Bisnis dan Manajemen
PENGARUH SISTEM REKRUTMEN DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. KIMIA FARMA PLANT MEDAN Muslim Wijaya, SE, M.Si 1) 1) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Medan Area Abstract This
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pemerintah maupun swasta mempunyai tujuan yang harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan pemerintah maupun swasta mempunyai tujuan yang harus dicapai. Pencapaian tujuan perusahaan dapat dilakukan dengan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki
Lebih terperinciPENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT
PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT Novida Pazri Ferzadiana, H. Eddy K. Soegiarto, Titin Ruliana Fakultas Ekonomi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh
11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh setiap perusahaan dalam menjalankan operasional guna mencapai tujuan yang ditetapkan. Langkah
Lebih terperinciPENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan)
PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan) Darmastuti Ariani Hamidah Nayati Utami Heru Susilo Fakultas Ilmu Administrasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Manajemen Dalam kehidupan sehari-hari, istilah manajemen merupakan istilah yang tidak asing lagi
Lebih terperinciProsiding Manajemen ISSN:
Prosiding Manajemen ISSN: 2460-8165 Pengaruh Kecerdasan Emosi dan Stress Kerja terhadap Kinerja Karyawan di PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Divisi Broadband The Influence of Emotional Intelligence
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanatif. Menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi (2002: 1): Penelitian eksplanatif adalah suatu jenis
Lebih terperinciPENGARUH PERAN MANAJER TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN
PENGARUH PERAN MANAJER TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. ASKES (Persero), Cabang Boyolali) Chatarina Widhya Kusdi Rahardjo Mochamad Djudi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karya yang dapat dinikmati oleh manusia yang bersangkutan. Faktor pendorong
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bekerja mengandung arti melaksanakan suatu tugas yang diakhiri dengan buah karya yang dapat dinikmati oleh manusia yang bersangkutan. Faktor pendorong penting yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tentang manajemen sumber daya manusia dan perilaku organisasi yang relevan
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan. Studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen sumber daya manusia
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PT. ADIRA FINANCE SOLO NASKAH PUBLIKASI
ANALISIS PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PT. ADIRA FINANCE SOLO NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: K. RENDIKA IMAM S NIM. B100070182 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMADIYAH
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah tinjauan teori motivasi Maslow terhadap kinerja
25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan sebuah tinjauan teori motivasi Maslow terhadap kinerja karyawan pada PT. CPB Tanjung Bintang. Objek penelitian yang menjadi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif peneliti melihat hubungan variabel terhadap objek yang diteliti
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, dimana penelitian kuantitatif peneliti melihat hubungan variabel terhadap objek yang diteliti lebih
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal komporatif
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal komporatif atau penelitian deskriptif karena peneliti ingin mengetahui pengaruh terhadap variabel stres kerja,
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER
ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER [FACTOR ANALYSIS OF RUBBER PRODUCTION PERFORMANCE OF EMPLOYEES PART PT. PLANTATION NUSANTARA XII JEMBER] Oleh:
Lebih terperinciPENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA Dwi Haryanto Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini dianalisis dengan statistik deskriptif dan statistik parametrik. Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan cara mendeskripsikan item-item
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dapat digolongkan penelitian kuantitatif asosiatif kausal. Sugiyono (2010:56) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada karyawan KPRI Ragom Gawi Kota Bandar Lampung.
III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian dilakukan pada karyawan KPRI Ragom Gawi Kota Bandar Lampung. 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu & tempat penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian di perusahaan tempat penulis bekerja yaitu PT Millenium Muda Makmur. Jl. Basuki Rahmat
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR. A s m a w i y a h 1
PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR A s m a w i y a h 1 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan kedisiplinan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama bulan Juni 2016 sampai dengan bulan November 2016. Penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi
Lebih terperinciPengaruh Kemampuan Kerja Dan Motivasi Kerja (Prabadwipa)
Pengaruh Kemampuan Kerja Dan Motivasi Kerja (Prabadwipa) Pengaruh Kemampuan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) Kalimantan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel penelitian dan Defenisi Operasional Variabel. 1. Variabel Dependen (Dependent variable)
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel penelitian dan Defenisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah 1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saing perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya sebagai suatu organisasi yang merupakan salah satu bentuk dari usaha partisipasi anggota masyarakat yang bermanfaat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian, perumusan masalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Variabel Bebas Variabel bebas (X) dalam
Lebih terperinciPENGARUH KOMPENSASI INTRINSIK DAN KOMPENSASI EKSTRINSIK TERHADAP KINERJA DOSEN PADA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AMA SALATIGA
PENGARUH KOMPENSASI INTRINSIK DAN KOMPENSASI EKSTRINSIK TERHADAP KINERJA DOSEN PADA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AMA SALATIGA Oleh : Edi Murgijanto Dosen Tetap STIE AMA Salatiga Abstrak Suatu perguruan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil populasi pada karyawan PT Kereta Api Indonesia
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengambil populasi pada karyawan PT Kereta Api Indonesia (Persero) sub duvisi regional III.2 Tanjung Karang yang berlokasi di JL. Teuku
Lebih terperinci