IV. METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja kantor Bank Rakyat Indonesia Cabang Bogor (nasabah Bank Rakyat Indonesia dijadikan sebagai responden). Pertimbangan yang mendasari pemilihan lokasi ini yaitu Bank Rakyat Indonesia merupakan salah satu bank pemerintah tertua yang ada di Indonesia dengan jaringan usaha yang sangat luas di seluruh Indonesia, yaitu mencakup 30 cabang dan lebih dari tiga ribu unit desa yang tersebar Iuas. Di wilayah Kabupaten ataupun Kodya Bogor, usaha kecil sangat banyak tersebar di seluruh kecamatan, sehingga memerlukan perhatian dan pembinaan dari pemerintah daerah setempat. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Agustus tahun Untuk pengolahan data dan penulisan, diperlukan waktu sekitar 2 bulan, yaitu dari bulan September sampai dengan bulan November Jenis dan Sumber Data Penelitian ini mengambil kasus pada Kredit Usaha Kecil yang diperuntukkan untuk usaha kecil. Jenis kredit merupakan kredit yang diberikan oleh Bank Rakyat Indonesia, yang berlokasi di Bogor. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoieh dengan mengadakan wawancara langsung dengan sampel pengusaha kecil dengan menggunakan daftar pertanyaan berstruktur (kuesioner). Data sekunder diperoleh dari dokumen instansi yang terkait dengan penelitian, seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Departemen Perindustrian dan

2 Perdagangan (Deperindag) baik pusat maupun cabang, dan Kantor Bank Rakyat Indonesia sendiri baik pusat maupun cabang. Untuk menganalisis sejauh mana pengaruh Kredit Usaha Kecil dan faktorfaktor yang mempengaruhinya terhadap penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan digunakan data-data yang didapat dari hasil wawancara (identifikasi nasabah). Untuk memperoleh gambaran umum usaha kecil yang memperoleh Kredit Usaha Kecil, hasil dari wawancara ditabulasikan dalam bentuk rata-rata, kemudian di analisis secara deskriptif. Data yang digunakan, berdasarkan dari tahun awal sampel pengusaha kecil mengambil kredit sampai saat ini. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu : 1. Data Umum, meliputi data jenis industri dan jumlahnya, potensi daerah penelitian, dan sebagainya. 2. Data mengenai Identifikasi nasabah Kredit Usaha Kecil, meliputi tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, urnur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga. Informasi mengenai keadaan debitur merupakan ha1 penting yang dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia Cabang Bogor, karena informasi tersebut memberitahukan apakah calon debitur tersebut layak atau tidak untuk diberikan kredit. 3. Data mengenai keragaan usaha industri kecil, seperti sejarah perkembangan usaha, pengalaman usaha, kegiatan atau proses produksi, penggunaan faktor produksi (bahan, tenaga ke ja, kapital) dan sebagainya. 4. Data yang berkaitan dengan permintaan kredit, seperti besar kredit yang diambil, prosedur dan persyaratan kredit, jangka waktu kredit, alasan mengambil kredit dan sebagainya.

3 4.3. Metode Pengambilan Sampel Unit analisis dalam penelitian ini adalah usaha industri kecil di lokasi Bogor. Kriteria industri kecil yang digunakan dalam memilih contoh industri kecil yaitu menurut Departemen Perindustrian dan Perdagangan Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Dagang Kecil, industri kecil adalah suatu kegiatan usaha industri yang memiliki nilai investasi sampai dengan Rp. 200 juta tidak terrnasuk tanah dan bangunan tempat usaha (Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor : 254/MPP/Kep/7/1997, tanggal 28 Juli 1997). Sedangkan kriteria pemberian kredit untuk usaha kecil dari Bank Rakyat Indonesia adalah dengan plafon < 350 juta. Kriteria industri kecil menurut Badan Pusat Statistik yaitu unit usaha yang memiliki tenaga kerja 5-19 orang. Karenanya dalam penelitian ini ketiga kriteria tersebut digunakan. Pemilihan sarnpel pengusaha industri kecil di Bogor dilakukan secara purposive (secara sengaja). Dalarn hal ini pihak bank membantu dalam pengambilan sample frame tapi dengan memberikan batasan sesuai dengan metode pengambilan sampel yang telah ditetapkan oleh penulis. Dari populasi nasabah BRI sebanyak 120 orang yang meminjam Kredit Usaha Kecil (per Juni 2001) dipilih secara purposive sebanyak 63 orang. Dari jumlah tersebut yang berhasil ditemui dan diwawancarai adalah sebanyak 50 orang. Dari 50 orang responden ini penulis membagi berdasarkan sektor, yaitu 10 orang yang bergerak di sektor pertanian, 12 orang di sektor industri dan 28 orang yang bergerak di sektor perdagangan. Dengan pemilihan sampel ini diharapkan sudah dapat mewakili dari populasi nasabah Bank Rakyat Indonesia.

4 4.4. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif tabulasi dan analisis kuantitatif. Analisis deskriptif tabulasi dilakukan untuk menjelaskan gambaran umum usaha kecil yang memanfaatkan Kredit Usaha KeciI. Hal ini dapat dijelaskan sesuai dengan kejadian atau fenomena yang terjadi pada saat penelitian berlangsung. Sedangkan analisis kuantitatif dipakai dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan Kredit Usaha Kecil terhadap penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan. Analisis gambaran umum usaha kecil, antara lain dilihat dari keragaan usaha industri kecil, seperti : (1) sejarah perkembangan usaha, (2) pengaiaman usaha, (3) kegiatan atau proses produksi, dan (4) penggunaan faktor produksi (bahan, tenaga kerja dan kapital). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan Kredit Usaha Kecil terhadap penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan melalui pendekatan dengan model regresi persamaan simultan, dimana dependent variable dan variabel-variabei bebas (independent variaber) saling pengaruh mempengaruhi dalam konteks sistim persamaan. Menurut Koutsoyiannis (1977), apabila kriteria secara ekonomi sudah memenuhi maka perlu diaplikasikan dengan kriteria statistik dan ekonometrika. Untuk menguji apakah peubah penjelas secara bersarna-sama berpengaruh nyata atau tidak terhadap peubah endogen, maka pada masing-masing persamaan digunakan uji F. Kemudian untuk menguji apakah masing-masing peubah penjelas secara individual berpengaruh nyata atau tidak terhadap peubah endogen pada masing-masing persamaan digunakan uji statistik t.

5 4.5. Perumusan Model Model adalah suatu representasi dari fenomena aktual yang berupa suatu sistim atau proses aktual yang dapat dipergunakan untuk menyederhanakan dunia nyata. Model ekonometrika adalah suatu tipe khusus dari model aljabar yang bersifat stokastik yang mencakup satu atau lebih peubah acak (Intriligator, 1978). Model ekonomi penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan pada usaha kecil yang terjadi akibat adanya kredit, dapat dirumuskan dalam bentuk persamaan simultan. Dalam penelitian ini terdapat empat persamaan struktural. Keterkaitan antara peubah endogen dan eksogen dapat terlihat pada Gambar Penyerapan Tenaga Kerja dari Dalam Keluarga Penyerapan Tenaga Kerja dari Dalam Keluarga (PTKd) diduga merupakan fungsi dari penyerapan tenaga kerja luar keluarga, besar kredit, dan dummy pekerjaan utama. Persamaannya dapat dirumuskan sebagai berikut : dimana : PTKd = ao + a, PTKlk + a2 BK f as DPU + UI... (9) Tanda parameter dugaan yang diharapkan : a2, a3 > 0 ; a, 0 PTKd = Penyerapan tenaga kerja dalam keluarga (Orang) PTKlk = Penyerapan tenaga kerja luar keluarga (Orang) BK = Besar kredit (Juta rupiah per tahun) DPU = Dummy pekerjaan utama; DPU = 1, pekerjaan utarna DPU = 0, pekerjaan diluar usaha

6 Besar Kredit Pengalaman Usaha Penyerapan Tenaga Ke ja Dalam Keluarga Penyerapan Tenaga Dummy Pekerjaan Utama 4 Dummy Sektor r-z-lkl Pendidikan Pemilik I I 0 I = Peubah Eksogen = Peubah Endogen Gambar 5. Model Ekonomi Dampak Kredit Usaha Kecil Terhadap Penyerapan Tenaga Ke rja dan Peningkatan Pendapatan

7 Penyerapan Tenaga Kerja dari Luar Keluarga Penyerapan Tenaga Kerja dari Luar Keluarga (PTKlk) diduga merupakan fungsi dari penyerapan tenaga ke rja dari dalam keluarga, besar kredit, pengalaman usaha, dm dummy pekerjaan utama. Perssunaannya dapat dirumuskan sebagai berikut :... PTKlr =bo+blptkd+b2 BK+b3 PU+ b4 DPU+ U2 (10) Tanda parameter dugaan yang diharapkan : b2. b3, b4 > 0 ; bl < 0 dimana : PU DPU = Pengalaman usaha (Tahun) = Peubah dummy pekerjaan utama Upah Tenaga Kerja Upah Tenaga Kerja (UTK) dalarn ha1 ini dianalisa dari pendapatan yang diterima oleh tenaga kerja perbulannya. Diduga merupakan fimgsi dari pendidikan pekerja, besar kredit, nilai penjualan, dan urnur pekerja. Persamaannya dapat dirumuskan sebagai berikut : dimana : UTK = co + clppk+czbk+c3np+c4 AGPK+ U3... (11) Tanda parameter dugaan yang diharapkan : cl. c2, c3. c4 > 0 UTK PPK NP = Upah tenaga kerja (Rupiah per bulan) = Pendidikan peke j a (Tahun) = Nilai penjualan (Rupiah per bulan) AGPK = Umur pekerja (Tahun)

8 Pendapatan Pemilik Usaha Pendapatan Pemilik Usaha (PDPU) diduga merupakan fungsi dari pendidikan pekerja, besar kredit, pendidikan pemilik usaha, pendidikan pekerja, nilai penjualan, pengalaman usaha, dan dummy sektor. Persamaannya dapat dirumuskan sebagai berikut : dimana : PDPU = do + dl BK + d2 PPU + d3 PPK + d4 NP + dspu + d6 DSK + Uq (12) Tanda parameter dugaan yang diharapkan : dl, d2, d3, d4, ds. ds > 0 PDPU = Pendapatan pemilik usaha (Rupiah per bulan) PPU = Pendidikan Pemilik Usaha (Tahun) DSK = Dummy Sektor, dimana : DSK = 1, Sektor Pertanian DSK = 2, Sektor Industri DSK = 3, Sektor Perdagangan 4.6. Definisi Operasional : Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Dampak Kredit Usaha Kecil Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja dan Peningkatan Pendapatan ada beberapa konsep pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain : 1. PTKd adalah Penyerapan Tenaga Ke ja Dalam Keluarga, dilihat dari berapa orang tenaga kerja yang berasal dari dalam keluarga (orang). Jurnlah tenaga kerja keluarga menunjukkan banyaknya tenaga kerja yang dimiliki dan bisa

9 dipekerjakan didalam usaha tersebut. Jumlah anggota keluarga yang dimiliki ini merupakan potensi yang dimiliki oleh pemilik usaha. 2. PTKIk adalah Penyerapan Tenaga Kerja Luar Keluarga, dilihat dari berapa orang tenaga kerja yang berasal dari luar keluarga (orang), yang dipekerjakan didalam usaha tersebut. 3. UTK adalah Upah Tenaga Kerja (Rphulan). Upah tenaga kerja dalam ha1 ini dianalisa dari pendapatan yang diterima oleh tenaga ke rja perbulannya. 4. PDPU adalah Pendapatan Pemilik Usaha (Rp/bulan). Pendapatan dalam model ini adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh pemilik usaha dari usaha yang ditekuninya tersebut. 5. BK adalah Besar Kredit yang diterima (BK) satuannya juta rupiah, menunjukkan jurnlah kredit yang diberikan kepada pemilik usaha. Diharapkan dengan adanya kredit ini dapat meningkatkan skala usaha. Apabila skala usaha meningkat maka jurnlah tenaga kerja yang diserap akan meningkat pula. 6. PPU adalah Tingkat Pendidikan Pemilik Usaha (PPU) satuannya tahun. Pendidikan pemilik usaha menunjukkan tingkat pendidikan formal yang pernah ditempuh pemilik usaha. Seperti halnya pada tingkat pendidikan pekerja, dengan adanya peningkatan jenjang pendidikan formal, akan mudah menerapkan materi keterampilan yang diberikan kepada para pekerja. 7. PPK adalah Tingkat Pendidikan Pekerja (PPK) satuannya tahun. Pendidikan disini menunjukkan tingkat pendidikan formal yang pernah ditempuh para pekerja. Dengan adanya peningkatan keterampilan para pekerja ini akan mempengaruhi pada besarnya jumlah produksi. Peningkatan jumlah produksi

10 ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan yang diterima oleh pemilik usaha. 8. NP adalah Nilai Penjualan yang diterima (NP) satuannya Rphulan. Pesanan dalam model ini dihitung dari nilai pesanan yang diterima per-bulan. Diduga dengan semakin meningkatnya nilai pesanan perbulan, pendapatan pemilik usaha ini juga akan meningkat. 9. PU adalah Pengalaman Usaha yang dimiliki oleh pengusaha satuannya tahun. Lamanya seseorang dalam berusaha, dapat menunjukkan perkembangan proses produksi dari usahanya tersebut. Diduga dengan semakin lamanya pengalaman usaha maka semakin cepat perlcembangan dalam produksi, dan kebutuhan akan tenaga kerja akan semakin meningkat. 10. AGPU adalah Umur Pemilik Usaha satuannya tahun. Diduga semakin matang usia pemilik usaha kematangan dalarn berusaha semakin bagus. 11. AGPK adalah Umur Tenaga Kerja (pekerja) satuannya tahun. Umur disini sangat berpengaruh terhadap kualitas kerja dari seorang tenaga kerja Prosedur Analisis Dalam penelitian ini sebelum melakukan analisis dan pendugaan model, terlebih dahulu dilakukan identifikasi model, setelah dilakukan identifikasi barulah dilakukan pendugaan model, evaluasi model, dan terakhir pendugaan elastisitas.

11 Identifikasi Model Identifikasi model dapat ditentukan melalui Order condition (kondisi tingkatan), yaitu bahwa suatu persamaan dapat diidentifikasikan, jika banyaknya peubah yang terdapat diluar persamaan (peubah eksogen) tersebut lebih besar dari atau sarna dengan banyaknya persamaan dalarn model simultan dikurangi satu (Koutsoyiannis, 1977). Untuk memahami kondisi tingkatan tersebut, kita memperkenalkan notasi berikut ini : K = banyaknya peubah eksogen yang terdapat dalam model k = banyaknya peubah eksogen yang terdapat dalam persamaan m = banyaknya peubah endogen yang terdapat dalam persamaan Dari ketiga notasi diatas, rumus identifikasi model struktural adalah : K-k,m-1 Hasil dari identifikasi dapat berbentuk : 1. Exactly Identzpedjika K - k = m OverIdent[fied jikak-k>m-1 3. UnderIdenfiJied jikak-k<m-1 Under Identzfied merupakan petunjuk bahwa model yang dispesifikasikan tidak dapat diduga. Exactly identified merupakan petunjuk bahwa model yang dispesifikasikan dapat diduga dan hasil dugaannya tepat. Sedangkan Over Idenfffied merupakan petunjuk bahwa model yang dispesifikasikan dapat diduga dan hasil dugaannya lebih dari satu. Dalam penelitian ini, Model Ekonomi Penyerapan Tenaga Kerja dan Pendapatan pada usaha kecil terdiri dari 5 peubah endogen dan 8 peubah eksogen,

12 sehingga jumlah seluruh peubah dalam model ini adalah 13 peubah. Mengikuti rumus identifikasi model diatas, diketahui bahwa semua persamaan yang terdapat dalam kedua model adalah Over Identz3ed Pendugaan Model Menurut Koutsoyianis (1977), penggunaan metode pendugaan persamaan simultan sangat tergantung pada hasil identifikasi. Apabila suatu persamaan simultan dalam keadaan Exactly Identz3ed, maka metode pendugaan persamaan simultan yang digunakan adalah metode kuadrat terkecil tidak langsung (Indirect Least Squares, ILS). Sedangkan jika model tersebut Over Identified maka dapat digunakan metode kuadrat terkecil dua tahap (Two-Stage Least Squares, 2SLS) atau metode kuadrat terkecil tiga tahap (Three-Stage Leasf Squares. 3SLS). Mengikuti rumus identifikasi model diatas, diketahui bahwa semua persamaan yang terdapat dalam kedua model adalah Over IdentiJied, oleh karena itu metode pendugaan yang dapat digunakan adaiah 2SLS (Two-Stage Least Squares) atau 3SLS (Three-Stage Least Squares). Penelitian ini menggunakan metode 2SLS yang mempunyai ciri-ciri diantaranya yaitu (Gujarati, 1988) : (1) menawarkan suatu metode yang ekonomis (dalam menduga model ekonometrika yang melibatkan sejumlah besar persamaan), dan (2) hanya memberi satu dugaan parameter. Dalam penelitian ini pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SAS/ETS dengan prosedur SYSLIN.

13 Evaluasi Model Ada tiga kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi model yaitu : (1) kriteria ekonomi, (2) kriteria statistik, dan (3) kriteria ekonometrika (Koutsoyianis, 1977). Dalam kriteria ekonomi model dievaluasi dengan melihat apakah tanda dan besarnya parameter dugaan peubah-peubah penjelas dalam persamaan-persamaan struktural sesuai dengan hipotesis. Pada kriteria statistik, akan dilihat besarnya nilai koefisien determinasi (R~) dan nilai uji-f, koefisien determinasi berguna untuk mengetahui berapa besar proporsi keragaman peubah endogen yang dapat dijelaskan oleh peubah-peubah penjelasnya, sedangkan sisanya dijelaskan oleh peubah lain yang tidak dimasukkan dalam persamaan, jika hasilnya semakin tinggi, maka semakin baik karena semakin besar keragaman dari peubah endogen yang dapat dijelaskan oleh peubah-peubah penjelas yang masuk dalam model, kemudian melalui nilai statistik uji-f dapat diketahui nyata tidaknya peranan peubah penjelas secara bersama-sama terhadap peubah endogen. Dalam kriteria statistik, parameter dugaan dievaluasi dengan melihat nilai statistik uji-t. Uji-t ini digunakan untuk mengetahui nyata tidaknya pengaruh masing-masing peubah penjelas terhadap peubah endogen. Pengujian kontribusi atau peranan peubah-peubah penjelas terhadap keragaman peubah endogen pada suatu persamaan dilakukan dengan menggunakan uji-f dengan hipotesis (2 arah) yang dirumuskan sebagai berikut : H, : a,=o;j=1,2,3,..., k HI : Paling sedikit ada nilai aj yang tidak sama dengan 0

14 dimana : aj = parameter peubah penjelas ke-j Rumus uji F adalah : F hitung = Jumlah kuadrat renresi/ k Jumlah kuadrat sisa/ (n-k- 1) dimana : n = jumlah pengamatan (i = 1,2, 3,..., n) k = jumlah peubah penjelad = 1, 2, 3,... k) Bila, F h,t > F,,b,l; (a/2 ; n-k-1) maka H, ditolak F hit < F tabel ;(a/2, n-k-1) maka H, diterima Pengujian terhadap parameter dugaan dilakukan untuk mengetahui apakah peubah-peubah penjelas yang dimasukkan dalam persarnaan tertentu berpengaruh (nyadtidak) terhadap peubah endogennya. Pengujian terhadap parameter dugaan dilakukan dengan menggunakan uji-t, dengan hipotesis (1 arah) yang dirumuskan sebagai berikut : H, : a, = 0 HI : a, < 0, atau H, : a, = 0. H, : a, > 0 Uji statistiknya adalah : t hitung = * 3 S$

15 dimana : S$ = Standar error dari parameter dugaan aj Bila, t hit > t tabel, (a ; n-k-1) maka tolak Ho t hit < t tabel, (a ; n-k-1) maka terima Ho Pendugaan Elastisitas Untuk mengetahui derajat kepekaan (respon) peubah endogen terhadap perubahan peubah-peubah penjelas maka digunakan nilai elastisitas. Rurnus untuk menduga nilai elastisitas adalah : dimana : Exy = 4 (my) Exy = Elastisitas peubah endogen Y terhadap peubah penjelas X - X = Nilai rata-rata peubah penjelas X ke-j - Y = Nilai rata-rata peubah endogen Y C a, = Parameter dugaan peubah penjelas ke-j Jika Exy lebih besar dari satu berarti peubah endogen Y elastis (responsif) terhadap perubahan peubah penjelas Xj. Jika Exy lebih kecil dari satu berarti peubah endogen Y tidak elastis (tidak responsif) terhadap perubahan peubah penjelas Xj.

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pool data 13 kabupaten dan satu kota di Kalimantan Tengah selama periode 1995-2005. Data sekunder yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan statistik sebagai alat bantu untuk mengambil keputusan yang lebih baik telah mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan. Setiap orang, baik sadar maupun

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TWO STAGE LEAST SQUARES PADA MODEL PERSAMAAN SIMULTAN DALAM MERAMALKAN PDRB

PENERAPAN METODE TWO STAGE LEAST SQUARES PADA MODEL PERSAMAAN SIMULTAN DALAM MERAMALKAN PDRB BIAStatistics (2016) Vol. 10, No. 1, hal. 52-58 PENERAPAN METODE TWO STAGE LEAST SQUARES PADA MODEL PERSAMAAN SIMULTAN DALAM MERAMALKAN PDRB Soemartini Statistika FMIPA UNPAD Email: tine_soemartini@yahoo.com

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi kredit BNI Tunas Usaha ini dilakukan pada Unit Kredit Kecil (UKC) Cabang Karawang. Bank

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Indonesia sehubungan dengan tujuan penelitian, yaitu menganalisis faktor-faktor

IV. METODE PENELITIAN. Indonesia sehubungan dengan tujuan penelitian, yaitu menganalisis faktor-faktor IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilaksanakan di wilayah Indonesia sehubungan dengan tujuan penelitian, yaitu menganalisis faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siti Nurhayati Basuki, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siti Nurhayati Basuki, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ekonometrika merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang menggunakan alat analisis matematika dan statistika dalam menganalisis masalah ekonomi secara kuantitatif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. berupa time series dari tahun 1995 sampai tahun Data time series

III. METODE PENELITIAN. berupa time series dari tahun 1995 sampai tahun Data time series III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa time series dari tahun 1995 sampai tahun 2011. Data time series merupakan data

Lebih terperinci

BAB III METODE FULL INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (FIML)

BAB III METODE FULL INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (FIML) BAB III METODE FULL INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (FIML) 3.1 Model Persamaan Simultan Model persamaan simultan adalah suatu model yang memiliki lebih dari satu persamaan yang saling terkait. Dalam model

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang terletak di Jalan Taman Cut Mutiah nomor 11, Menteng, Jakarta Pusat

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang terletak di Jalan Taman Cut Mutiah nomor 11, Menteng, Jakarta Pusat III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Kantor Pemasaran Bersama (KPB) PTPN yang terletak di Jalan Taman Cut Mutiah nomor 11, Menteng, Jakarta Pusat 10330.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDB pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDB pada 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produk Domestik Bruto (PDB) Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu negara dalam suatu periode tertentu adalah data Produk Domestik Bruto (PDB),

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di BPRS Amanah Ummah, Leuwiliamg, Bogor. Pemilihan BPRS dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa BPRS

Lebih terperinci

oleh EVA SUSANNA PURBA A

oleh EVA SUSANNA PURBA A ANALISIS POLA DAN FAK -FAKTOR YANG MEM CURAHAN I(ERJA, P PATAN DAN PENGEL RUMAH TANGGA KARYAWAN PERKEBUNAN (Studi Kasus di Kebun Dolok Ilir, PTP Nusantara IV-Wilayah I, Sumatera Utara) oleh EVA SUSANNA

Lebih terperinci

Model Persamaan Simultan

Model Persamaan Simultan Model Persamaan Simultan Dalam peristiwa ekonomi seringkali ditemukan bahwa beberapa variabel saling mempengaruhi. Contoh : Pendapatan akan mempengaruhi konsumsi, artinya jika pendapatan naik maka diharapkan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 3 Januari 2012 hingga 20 Februari 2012 pada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Cibungbulang. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

Indonesian Journal of Agricultural Economics (IJAE)

Indonesian Journal of Agricultural Economics (IJAE) Volume 3, Nomor 1, Juli 2012 ISSN 2087-409X Indonesian Journal of Agricultural Economics (IJAE) PENGARUH FAKTOR-FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI KARET DI KABUPATEN

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi KUR di wilayah perkotaan ini dilakukan di Bank Rakyat Indonesia (BRI). Bank ini dipilih

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Teluk Bintuni di dua desa yang

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Teluk Bintuni di dua desa yang 62 IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kawasan Teluk Bintuni di dua desa yang berada di sekitar wilayah pembangunan proyek LNG Tangguh yaitu di Desa Tanah

Lebih terperinci

VII. ANALISIS REALISASI KUR DI BRI UNIT TONGKOL

VII. ANALISIS REALISASI KUR DI BRI UNIT TONGKOL VII. ANALISIS REALISASI KUR DI BRI UNIT TONGKOL 7.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Realisasi KUR Hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi KUR dapat dimodelkan kedalam suatu fungsi permintaan.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di kawasan wisata Puncak Bogor, Provinsi Jawa

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di kawasan wisata Puncak Bogor, Provinsi Jawa IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di kawasan wisata Puncak Bogor, Provinsi Jawa Barat. Kawasan wisata ini meliputi wisata outbound (yang berada di Lembah Pertiwi,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Cijeruk Cabang Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini didasarkan pada pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa data APBD Kabupaten/Kota dan Provinsi di Indonesia tahun 2005-2009 yang diperoleh dari Dirjen Perimbangan

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER PADA SISTEM PERSAMAAN SIMULTAN DENGAN METODE LIMITED INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (LIML) SKRIPSI

ESTIMASI PARAMETER PADA SISTEM PERSAMAAN SIMULTAN DENGAN METODE LIMITED INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (LIML) SKRIPSI ESTIMASI PARAMETER PADA SISTEM PERSAMAAN SIMULTAN DENGAN METODE LIMITED INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (LIML) SKRIPSI Oleh : IPA ROMIKA J2E004230 PROGRAM STUDI STATISTIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

ANALISIS EKONOMI RUMAH TANGGA NELAYAN : STUDI KASUS ISTRI NELAYAN DI KABUPATEN ACEH BESAR, NAD

ANALISIS EKONOMI RUMAH TANGGA NELAYAN : STUDI KASUS ISTRI NELAYAN DI KABUPATEN ACEH BESAR, NAD ANALISIS EKONOMI RUMAH TANGGA NELAYAN : STUDI KASUS ISTRI NELAYAN DI KABUPATEN ACEH BESAR, NAD Oleh : Miftakhuddin 1 dan Abdul Kohar Mudzakir 2 1).Lembaga hukom adat laot/panglima laot aceh, Jl. T.Nyak

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Timur Tengah Selatan (TTS) Kecamatan Amanuban Barat, dengan contoh tiga desa yaitu Desa Tublopo, Mnelalete dan Pusu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Riau. Penelitian ini berlangsung dari bulan Oktober 2007- Maret 2008. Kegiatannya meliputi penyusunan proposal,

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis. melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive),

Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis. melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive), IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive),

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Regresi Liniear Sederhana Kata regresi (regression) diperkenalkan pertama kali oleh Francis Dalton pada tahun 1886. Menurut Dalton, analisis regresi berkenaan dengan studi ketergantungan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian dilakukan pada lokasi yang ditentukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa daerah atau lokasi yang terpilih merupakan salah satu sentra

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan wilayah

III METODE PENELITIAN. dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan wilayah III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian Penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Utara. Penentuan daerah ini dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah daya saing produk industri pengolahan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah daya saing produk industri pengolahan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah daya saing produk industri pengolahan berupa data time series periode 1988-2008 sebagai variabel yang dipengaruhi (Y). Selain

Lebih terperinci

DAMPAK PENINGKATAN HARGA PUPUK UREA TERHADAP KERAGAAN PASAR TEMBAKAU BESUKI NA OOGST DI KABUPATEN JEMBER

DAMPAK PENINGKATAN HARGA PUPUK UREA TERHADAP KERAGAAN PASAR TEMBAKAU BESUKI NA OOGST DI KABUPATEN JEMBER P R O S I D I N G 186 DAMPAK PENINGKATAN HARGA PUPUK UREA TERHADAP KERAGAAN PASAR TEMBAKAU BESUKI NA OOGST DI KABUPATEN JEMBER Novi Haryati, Soetriono, Anik Suwandari Dosen Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas

Lebih terperinci

31 Universitas Indonesia

31 Universitas Indonesia BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Setelah memperhatikan karakteristik permintaan kedelai di Indonesia pada bab terdahulu maka sekarang tiba saatnya untuk memodelkan faktor faktor yang mempengaruhi permintaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bebas X yang dihubungkan dengan satu peubah tak bebas Y.

BAB 2 LANDASAN TEORI. bebas X yang dihubungkan dengan satu peubah tak bebas Y. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Regresi Linier Sederhana Regresi linier sederhana merupakan suatu prosedur untuk mendapatkan hubungan matematis dalam bentuk suatu persamaan antara variabel tak bebas tunggal dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam banyak situasi ekonomi, hubungan yang terjadi antarvariabel

BAB I PENDAHULUAN. Dalam banyak situasi ekonomi, hubungan yang terjadi antarvariabel BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam banyak situasi ekonomi, hubungan yang terjadi antarvariabel ekonomi tidak hanya bersifat satu arah namun bersifat saling mempengaruhi. Dalam bahasa ekonometrika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menguji hipotesa penelitian. Bab ini mengungkap desain metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. menguji hipotesa penelitian. Bab ini mengungkap desain metode penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilaksanakan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesa penelitian.

Lebih terperinci

III. METODOLOGIPENELITIAN Metode Penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, yaitu

III. METODOLOGIPENELITIAN Metode Penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, yaitu III. METODOLOGIPENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, yaitu dengan cara melakukan pengamatan langsung di lapangan. Pengumpulan data atau informasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang. Pemilihan lokasi tersebut didasarkan atas wilayah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data yang akan digunakan dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data yang akan digunakan dalam penelitian. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Peran jenis dan sumber data sangat penting yaitu untuk melanjutkan dan memperoleh data yang akan digunakan dalam penelitian. 1. Jenis Data Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Provinsi yang memiliki jumlah tenaga kerja yang tinggi.

BAB III METODE PENELITIAN. Provinsi yang memiliki jumlah tenaga kerja yang tinggi. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Provinsi Jawa Timur. Secara administratif, Provinsi Jawa Timur terdiri dari

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT BAKULAN YANG DITERIMA OLEH USAHA MIKRO DAN KECIL PADA BPR SARIMADU DI KOTA PEKANBARU

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT BAKULAN YANG DITERIMA OLEH USAHA MIKRO DAN KECIL PADA BPR SARIMADU DI KOTA PEKANBARU 1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT BAKULAN YANG DITERIMA OLEH USAHA MIKRO DAN KECIL PADA BPR SARIMADU DI KOTA PEKANBARU (FACTORS INFLUENCE CREDIT BAKULAN RECEIVED BY MICRO BUSINESS IN THE BPR SARIMADU

Lebih terperinci

PENDUGAAN PARAMETER PADA MODEL SIMULTAN. Oleh: M. Rondhi, Ph.D

PENDUGAAN PARAMETER PADA MODEL SIMULTAN. Oleh: M. Rondhi, Ph.D PENDUGAAN PARAMETER PADA MODEL SIMULTAN Oleh: M. Rondhi, Ph.D Standar Kompetensi Kompetensi dasar Metode Pembelajaran : Mahasiswa dapat menganalisis model simultan : 1. Mahasiswa menjelaskan contoh perekonomian

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Untung Jawa Kabupaten

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Untung Jawa Kabupaten IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Untung Jawa Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012: 13), penelitian deskriptif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2000-2011. Data sekunder tersebut bersumber dari Lampung dalam Angka (BPS), Badan Penanaman Modal Daerah

Lebih terperinci

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. HASIL DAN PEMBAHASAN II. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan jawaban responden yang telah diklasifikasikan menurut jenis kelamin, umur, pendidikan, jenis pekerjaan, dan pengeluaran dalam satu bulan,

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hubungan Antara Penerimaan DAU dengan Pertumbuhan PDRB Dalam melihat hubungan antara PDRB dengan peubah-peubah yang mempengaruhinya (C, I, DAU, DBH, PAD, Suku Bunga dan NX)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR 32 III. METODE PENELITIAN A. Profil Lokasi Penelitian Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR tanggal 29 Oktober 2008, sebagai pemekaran dari Kabupaten Tanggamus. Kabupaten ini

Lebih terperinci

Analisis Ekonometrika Model Pendapatan Nasional Indonesia dengan Pendekatan Persamaan Sistem Simultan

Analisis Ekonometrika Model Pendapatan Nasional Indonesia dengan Pendekatan Persamaan Sistem Simultan Analisis Ekonometrika Model Pendapatan Nasional Indonesia dengan Pendekatan Persamaan Sistem Simultan Oleh: Ainul Fatwa Khoiruroh (1310100096) Pembimbing: Dr. Setiawan, M.S. JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Rancangan Model dan Data yang Digunakan Model yang digunakan dalam studi penelitian ini mengacu pada sejumlah literatur dan sebuah penelitian yang dilakukan sebelumnya

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Cikarawang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lokasi ini dipilih secara sengaja (purposive). Alasan pemilihan Kabupaten

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK. Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM :

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK. Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM : PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM : 18211253 Latar Belakang Bank Syariah Mandiri yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

Analisis Ekonometrika Model Pendapatan Nasional Indonesia dengan Pendekatan Persamaan Sistem Simultan

Analisis Ekonometrika Model Pendapatan Nasional Indonesia dengan Pendekatan Persamaan Sistem Simultan 1 Analisis Ekonometrika Model Pendapatan Nasional Indonesia dengan Pendekatan Persamaan Sistem Simultan Ainul Fatwa Khoiruroh, Setiawan Jurusan Statistika, Fakultas MIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Realisasi Kredit

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Realisasi Kredit II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Realisasi Kredit Hasil analisis deksriptif (Wangi SP, 2008) memperlihatkan bahwa semakin besar nilai pengajuan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit. Seseorang dapat membeli rumah secara tunai apabila orang tersebut memiliki uang yang nilainya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Objek Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Adapun yang menjadi obyek penelitian adalah Net Profit Margin (NPM) dan Harga Saham Perusahaan PT. Astra Internasional, Tbk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran yang menunjukkan alur berpikir dalam penelian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 1: Kerangka Pemikiran 31 Pengaruh Belanja Pemerintah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder tingkat kabupaten/kota tahun 2010, yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REALISASI KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) STUDI KASUS USAHA AGRIBISNIS DI BRI UNIT TONGKOL, JAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REALISASI KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) STUDI KASUS USAHA AGRIBISNIS DI BRI UNIT TONGKOL, JAKARTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REALISASI KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) STUDI KASUS USAHA AGRIBISNIS DI BRI UNIT TONGKOL, JAKARTA SKRIPSI EKO HIDAYANTO H34076058 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI USAHA TANI IKAN NILA DALAM KERAMBA DI DESA ARO KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANG HARI YOLA NOVIDA DEWI NPM.

ANALISIS EFISIENSI USAHA TANI IKAN NILA DALAM KERAMBA DI DESA ARO KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANG HARI YOLA NOVIDA DEWI NPM. ANALISIS EFISIENSI USAHA TANI IKAN NILA DALAM KERAMBA DI DESA ARO KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANG HARI YOLA NOVIDA DEWI NPM. 09104830090 ABSTRAK Dari luas perairan umum 8.719 hektar memiliki potensi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. IV METODE PENELITIAN 4. 1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tugu Kelapa Dua Kecamatan Cimanggis Kota Depok dengan memilih Kelompok Tani Maju Bersama sebagai responden.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data tenaga kerja, PDRB riil, inflasi, dan investasi secara berkala yang ada di kota Cimahi.

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kandang dan bibit terhadap penerimaan usaha, dengan subjek penelitian peternak

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kandang dan bibit terhadap penerimaan usaha, dengan subjek penelitian peternak 24 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian yang diamati yaitu pengaruh aplikasi teknologi pakan, kandang dan bibit terhadap penerimaan usaha, dengan subjek penelitian

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dalam bentuk time series

IV. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dalam bentuk time series 35 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dalam bentuk time series tahunan dengan rentang waktu dari tahun 1990 sampai 2010. Data dalam penelitian

Lebih terperinci

Dept.Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan,FEM-IPB, 2)

Dept.Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan,FEM-IPB, 2) ANALISIS EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA WANITA INDUSTRI KECIL KAIN TENUN IKAT DI KELURAHAN BANDAR KIDUL KOTA KEDIRI DALAM RANGKA MENGHADAPI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Kasirotur Rohmah 1), Hastuti 2), dan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Cibinong, Cabang Bogor, Jawa Barat. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

Analisis Ekonometrika Model Pendapatan Nasional Indonesia dengan Pendekatan Persamaan Sistem Simultan

Analisis Ekonometrika Model Pendapatan Nasional Indonesia dengan Pendekatan Persamaan Sistem Simultan JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-200 Analisis Ekonometrika Model Pendapatan Nasional Indonesia dengan Pendekatan Persamaan Sistem Simultan Ainul Fatwa

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Gapoktan Tani Bersama Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan dengan cara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Adapun yang menjadi obyek penelitian adalah Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dan Harga Saham pada PT.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengembalian pembiayaan sudah banyak dilakukan sebelumnya, yaitu pada pembiayaan yang disalurkan oleh lembaga keuangan bank.

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Energi (KKPE) dari Bank Rakyat Indonesia Cabang Sumedang.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Energi (KKPE) dari Bank Rakyat Indonesia Cabang Sumedang. III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah para Peternak Sapi Perah di Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang yang menerima Kredit Ketahanan Pangan dan Energi

Lebih terperinci

TINGKAT PENGEMBALIAN KREDIT NASABAH UPKD DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi di Desa Pagar Agung Kecamatan Seluma Barat Kabupaten Seluma)

TINGKAT PENGEMBALIAN KREDIT NASABAH UPKD DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi di Desa Pagar Agung Kecamatan Seluma Barat Kabupaten Seluma) TINGKAT PENGEMBALIAN KREDIT NASABAH UPKD DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi di Desa Pagar Agung Kecamatan Seluma Barat Kabupaten Seluma) Maryono Abstract This research aimed to know the rate

Lebih terperinci

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Rezky Fatma Dewi Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode survei. Informasi yang didapatkan dan dikumpulkan dari jawaban responden dengan menggunakan kuisioner dan wawancara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perbankan menawarkan tradisi pelayanan terbaik melalui penyediaan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perbankan menawarkan tradisi pelayanan terbaik melalui penyediaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan adalah merupakan salah satu perusahaan jasa. Dimana seluruh kegiatan perbankan menawarkan tradisi pelayanan terbaik melalui penyediaan produk dan layanan

Lebih terperinci

LAHAN PERTANIAN, TENAGA KERJA DAN SUMBER PENDAPATAN DI BEBERAPA PEDESAAN JAWA BARAT

LAHAN PERTANIAN, TENAGA KERJA DAN SUMBER PENDAPATAN DI BEBERAPA PEDESAAN JAWA BARAT LAHAN PERTANIAN, TENAGA KERJA DAN SUMBER PENDAPATAN DI BEBERAPA PEDESAAN JAWA BARAT Oleh: Memed Gunawan dan Ikin Sadikin Abstrak Belakangan ini struktur perekonomian masyarakat pedesaan Jawa Barat telah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder 47 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2003-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, Badan

Lebih terperinci

Daerah Jawa Barat, serta instansi-instansi lain yang terkait.

Daerah Jawa Barat, serta instansi-instansi lain yang terkait. IV. METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Pengambilan data sekunder untuk keperluan penelitian ini dilaksanakan pada awal bulan juli hingga bulan agustus 2011 selama dua bulan. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemerintah menyadari peranan usaha kecil terhadap pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemerintah menyadari peranan usaha kecil terhadap pertumbuhan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah menyadari peranan usaha kecil terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia sangat besar, terutama karena kontribusinya dalam Produk Domestik Bruto dan tingginya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lampung Kantor Cabang Utama Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lampung Kantor Cabang Utama Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek dan Jenis Penelitian Objek dari penelitian ini adalah Produk Kredit Pegawai pada Bank Lampung dengan subjek yang dipilih adalah nasabah Kredit Pegawai pada Bank

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pulau Pasaran terletak di kota Bandar Lampung berada pada RT 09 dan RT 10

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pulau Pasaran terletak di kota Bandar Lampung berada pada RT 09 dan RT 10 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian Pulau Pasaran terletak di kota Bandar Lampung berada pada RT 09 dan RT 10 kelurahan Kota Karang dan Kecamatan Teluk Betung Timur. Pada Tahun

Lebih terperinci

Kuisioner Penelitian untuk Debitur ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT PRODUK KREDIT MASYARAKAT DESA KOMERSIL DI BANK X BOGOR

Kuisioner Penelitian untuk Debitur ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT PRODUK KREDIT MASYARAKAT DESA KOMERSIL DI BANK X BOGOR LAMPIRAN 65 66 Lampiran 1. Kuisioner penelitian Kuisioner Penelitian untuk Debitur ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT PRODUK KREDIT MASYARAKAT DESA KOMERSIL DI BANK X BOGOR Gambaran Ringkas Penelitian Sektor

Lebih terperinci

ANALISA PERSAMAAN SIMULTAN

ANALISA PERSAMAAN SIMULTAN ANALISA PERSAMAAN SIMULTAN 1. PEMBUATAN MODEL Persamaan simultan merupakan persamaan yang terdiri dari lebih dari satu persamaan, dimana salah satunya merupakann persamaan identitas, sedangkan persamaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian untuk

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian untuk 44 III. METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian untuk mendapatkan data yang akan dianalisis dengan mengoperasionalkan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2009 : 41), dalam melakukan penelitian, harus

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2009 : 41), dalam melakukan penelitian, harus BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2009 : 41), dalam melakukan penelitian, harus diperhatikan hal sebagai berikut : Sebelum peneliti memilih variabel apa yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah pokok yang dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia sebagai negara berkembang yang dikelompokkan berdasarkan tingkat kesejahteraan masyarakatnya adalah

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN IV. MEODOLOGI PENELIIAN 91 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Jawa engah dengan pertimbangan wilayah Jawa engah merupakan salah satu sentra berbagai kegiatan usaha kecil yang dinamis

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Cipondoh dan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Penentuan lokasi sebagai

METODE PENELITIAN. Cipondoh dan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Penentuan lokasi sebagai IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Situ Cipondoh yang terletak di Kecamatan Cipondoh dan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Penentuan lokasi sebagai obyek

Lebih terperinci

2. Satu atau Iebih variabel bebas (X): yang menjelaskan. 3. Hubungan sebab akibat hanya satu arah: dan X ke Y Tidak ada feedback

2. Satu atau Iebih variabel bebas (X): yang menjelaskan. 3. Hubungan sebab akibat hanya satu arah: dan X ke Y Tidak ada feedback MODEL PERSAMAAN SIMULTAN Model SATU Persamaan Karakteristik : 1. Satu variabel terikat (Y): yang dijelaskan 2. Satu atau Iebih variabel bebas (X): yang menjelaskan 3. Hubungan sebab akibat hanya satu arah:

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pasir Gaok, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia

ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia (ECONOMETRIC MODEL: SIMUTANEOUS EQUATION MODEL) The title of paper: ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia OLEH: S U R I A N I NIM: 1509300010009 UNIVERSITAS SYIAH KUALA PROGRAM DOKTOR

Lebih terperinci

semua data, baik variabel dependen maupun variable independen tersebut dihitung

semua data, baik variabel dependen maupun variable independen tersebut dihitung BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai pengaruh pertumbuhan variabel PMTDB, pertumbuhan variabel angkatan kerja terdidik, pertumbuhan variabel pengeluaran pemerintah daerah

Lebih terperinci

Sebagai salah satu kegiatan ekonoe sub sektor perikauan mequnyai peluang

Sebagai salah satu kegiatan ekonoe sub sektor perikauan mequnyai peluang .~ FRANSISKA DIAa SELOMETA. Analisis Eltonomi Rumahtangga Nelayan Juragan dan Neiayan Pandega di Kelurahan Tegalsari dan Desa Muarareja, Kecamatan Tegal Barat, Kotamadya Tegal (Di bawah bimbingan BONAR.

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data merupakan variabel yang diukur dan diperoleh dengan mengukur nilai satu atau lebih variabel dalam sampel atau populasi. Data menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. daerah kawasan sekitar alun-alun Kota Batu yaitu sebagai pedagang.

BAB III METODE PENELITIAN. daerah kawasan sekitar alun-alun Kota Batu yaitu sebagai pedagang. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini berada di sekitar alun-alun Kota Batu dengan objek penelitian pekerja sektor informal yang menjalankan usahanya di daerah kawasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk membangun dirinya untuk mencapai kesejahteraan bangsanya. meliputi sesuatu yang lebih luas dari pada pertumbuhan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. untuk membangun dirinya untuk mencapai kesejahteraan bangsanya. meliputi sesuatu yang lebih luas dari pada pertumbuhan ekonomi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai salah satu negara berkembang Indonesia selalu berusaha untuk membangun dirinya untuk mencapai kesejahteraan bangsanya. Pembangunan ekonomi dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN IV.

METODE PENELITIAN IV. IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Lalabata Rilau. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive (sengaja) dengan

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanjungpinang Timur,

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanjungpinang Timur, IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanjungpinang Timur, Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Lampung, Disperindag Provinsi Lampung, jurnal-jurnal ekonomi serta dari

III. METODELOGI PENELITIAN. Lampung, Disperindag Provinsi Lampung, jurnal-jurnal ekonomi serta dari 42 III. METODELOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantatif. Adapun yang menjadi data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari BPS Provinsi

Lebih terperinci