UNIVERSITAS INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UNIVERSITAS INDONESIA"

Transkripsi

1 UNIVERSITAS INDONESIA Identitas Indo Pada Lagu Ricky Risolles Jurnal Akademik Hemanda Prasetia Pembimbing Dr. Lilie Mundalifah Roosman Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Program Studi Belanda Depok Agustus 2014

2 Contoh halaman pengesahan untuk makalah: HALAMAN PENGESAHAN fa,ya ilmiah ini diajukan oleh Nama NPM Program Studi Fakultas Jenis Karya Nama Mata Kuliah Judul Karya Ilmiah t(fpr.tapn* Pl4s,gEnA' toob?ozje5 QuEnda lluv P NGEfAfiu{tN BoD,IYA Makalah Non Seminar Sosro - alnau{srtk to NTlfA< lropo?xpt+ UWU Lprtv kw pnoll.6 Telah disetujui oleh dosen pengajar mata kuliah untuk diunggah di lib.ui.ac.id/unggah dan dipublikasikan sebagai karya imiah sivitas akademika Universitas Indonesia.r1,'2 C --'-j' Dosen Mata Kutiah,.L.'.U..e..U.,..Rc!s3.fr M,t...,..t*uno,,**i1...,..1 Ditetapkan di :..?.*.f.:.h ranggar '.?7...!fr..Y.:.fu5,$tL{

3 HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini.: Nama NPM Program Studi Departemen Fakultas Jenis Karya ftear.rh u un P&AS r1a toob+orte\ Buandta. t'a<{x-a ilmu Pe lir{r 1-Aktt'Ad boqay A S kri p s i/tes i r/o i r..tu, i (f illly' \-----l MAVs-lAh N on Jelutna-r demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyefujui untuk memberikan kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: td6jjrrti-.+j lnoo PdIDA Lrpr r L*6u KicKY Ugou-ffi beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Nonekslusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan flama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Pada tanggal Depe't :..{},,..19v.s.?,{ nyatakan * Contoh Karya Ilmiah: makalah non seminar, laporan kerja praktek, laporan magang, dll

4 FORMULIR PERSETUJUAN PUBLIKASI NASKAH RINGKAS menyatakan bahwa naskah ringkas ini telah diperiksa dan disetujui untuk (pilih salah satu dengan memberi tanda silang). X. n Dapat diakses di UIANA (lib.ui.ac.id) sa1a. Tidak dapat diakses di UIANA karena: n Data yang digunakan untuk penulisan berasal dari instansi tertentu yang bersifat konfidensial.! Akan ditunda publikasinya mengingat akan atau sedang dalam proses pengajuan Hak PateniHak Cipta hingga tahun... n Akan dipresentasikan sebagai makaiah pada Seminar Nasionalyaitu: yang diprediksi akan dipublikasikan sebagai prosiding pada bulan tahun... n Akan ditulis dalam bahasa lnggris dan dipresentasikan sebagai makalah pada Seminar lnternasional yaitu: yang diprediksi akan dipublikasikan sebagai prosiding pada bulan tahun...! Akan diterbitkan pada Jurnal Program Studi/Departemen/Fakultas di Ul yaitu: yang diprediksi akan dipublikasikan pada bulan...,... tahun I Akan diterbitkan pada Jurnal Nasional yaitu: yang diprediksi akan dipublikasikan pada bulan tahun... n Akan ditulis dalam bahasa lnggris untuk dipersiapkan terbit pada Jurnal lnternasional yaitu: yang diprediksi akan dipublikasikan pada bulan... iahun Depok,,lJ: 1 Lt(rE f/o osr'n,+-y/ Pembimbing.pilih salah satu

5 Identitas Indo Pada Lagu Ricky Risolles Hernanda Prasetia Program Studi Belanda, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui identitas kebudayaan seseorang dari karya yang dibuatnya.. Objek dari penelitian ini ialah seorang penyanyi asal Belanda generasi ketiga Indo yang bernama Ricky Risolles. Ia banyak menulis lagu yang bertema Indonesia dengan menggunakan struktur kalimat bahasa Belanda dan dengan beberapa kosa kata Bahasa Indonesia. Melalui teori kedwibahasaan, ditemukan bahwa Ricky merupakan seorang Indo yang tidak melupakan karakteristik kebudayaannya walaupun ia generasi ketiga. Indo s Identity in Ricky Risolles Songs Abstract The purpose of the research is to determine someone culture identity from his or her work. The object of this research is a Dutch singer and song writer, Ricky Risolles, the third generation of Indo. He has written many songs about Indonesia and he made the songs by mixing Dutch sentence structure wiith a Indonesian words. Through bilingual theory it is found that eventhough Ricky is the third generation Indo, he hasn t forgotten the characteristics of the Indonesian culture. Keywords : Indo, Ricky Risolles, generasi ketiga Indo, dwibahasa.

6 Pendahuluan Belanda merupakan salah satu negara yang memiliki kebudayaan multikultural. Banyak terdapat berbagai etnis yang tinggal di Belanda. Kelompok-kelompok etnis tersebut telah memberikan sumbangan pada karya-karya seni budaya Belanda, misalnya karya sastra. Banyak penulis terkenal yang muncul dari kelompok migran, contohnya adalah Kader Abdollah yang berasal dari Turki. Kelompok lain misalnya kaum Indo, kelompok yang kini sudah memiliki generasi ketiga. Kelompok Indo ini juga banyak memberikan sumbangan pada karya sastra Belanda melalui penulis-penulisnya seperti Ella S. Hasse, Adrian Van Dis, Marion Bloem, dan lain-lain. Perlu diketahui bahwa kelompok penulis ini merupakan generasi kedua dari kelompok Indo. Kelompok Indo generasi ketiga tidak banyak dikenal orang. Generasi ini memang tidak terlihat terlalu aktif seperti genersi kedua yang banyak membuat tulisan-tulisan yang bertemakan Indo maupun kenangan akan Hindia Belanda. Salah satu dari generasi ketiga Indo yang muncul dan menampilkan dirinya kepada publik ialah Ricky Risolles. Ia adalah seorang penyanyi berlatar belakang Indo yang mencoba untuk menampilkan jiwa Indonya lewat lagu yang ia ciptakan. Kebudayaan Indo ini juga memberikan pengaruh terhadap bahasa Belanda lewat beberapa kata pinjaman yang diambil dari bahasa Indonesia atau Melayu. Artikel ini akan memaparkan bagaimana generasi ketiga Indo, yang diwakili oleh Ricky Risolles, menunjukan identitas dirinya sebagai keturunan Indo. Selanjutnya akan diidentifikasi kata-kata pinjaman dari bahasa Indonesia yang digunakan pada ketiga teks lagu Ricky Risolles (Mijn Soto, Poco-poco Style dan Mijn Indisch Hart(-tje)). Ketiga lagu itu memiliki jumlah penonton (viewed) terbanyak di antara lagu-lagu Ricky Risolles lainnya pada situs youtube.com. Oleh karena itu, ketiga judul lagu Ricky Risolles tersebut dipilih sebagai sumber penelitian artikel ini. Penelitian kecil ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Korpus dan data yang digunakan bersumber dari buku, internet, dan sumber lain, kemudian penulis mendeskripsikan analisis yang sudah diperoleh. Ricky Risolles Ricky Risolles lahir pada tanggal 11 November 1978 di sebuah desa di Rotterdam. Ia merupakan generasi ketiga kaum Indo yang dibesarkan dengan didikan Indo. Ricky merasa senang apabila di rumahnya diselenggarakan pesta dengan acara makan-makan. Sewaktu kecil Ricky menganggap kebudayaan Belanda aneh, karena jika orang Belanda mengadakan 2

7 pesta, sajian yang disediakan hanya kopi dan kue. Ricky berpendapat bahwa pesta yang sebenarnya adalah dengan sajian berbagai macam jenis makanan. Sama seperti mayoritas orang Indo lainnya, secara perlahan ia mulai menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tinggalnya. Ricky hidup dengan dua kebudayaan yakni Belanda dan Indo. 1 Dari musik video Ricky Risolles di situs youtube.com, Ricky menunjukkan jiwa Indonya dengan membuat lagu-lagu yang berkaitan dengan Indonesia, negara asal kakek-neneknya. Sebagian besar video-video klipnya, menunjukkan bahwa dia merupakan generasi ketiga Indo. Dalam video klip Mijn Indisch Hart (-tje) Ricky mengenakan kostum klub sepak bola Sriwijaya Fc 2 dan pada bagian punggung tertulis Ricky Risolles, 3, generatie. Lalu pada lagu Mijn Soto Ricky mengenakan sweater putih dan pada bagian depan tertulis generatie 3. Sudah banyak lagu yang ia ciptakan dan sebagian besar berkaitan dengan kebudayaan Indo dan Indonesia. Berikut merupakan lagu-lagu yang ia ciptakan: 1. Mijn Indisch Hart(-tje) (bersama Louis Drabe) 2. Goddank, Ik Ben een Indo boy 3. Ik Wil Ricky Risolles (bersama Yasmin) 4. Mijn Soto 5. Poco-Poco Style 6. Zij Is Cantik Ricky menulis lirik-lirik lagunya dalam bahasa Belanda, namun ia juga menggunakan beberapa kosa kata yang berasal dari bahasa Indonesia. Dalam pembahasan selanjutnya akan dijelaskan mengenai penggunaan kedua bahasa ini dalam lirik lagu yang diteliti dan keterkaitannya dengan latar belakang sosial penulis lagu yang menjadi objek penelitian ini. Kebudayaan Indo Menurut Djoko Soekiman (2000: 8-9) kata Indo berasal dari bahasa Belanda yaitu Nederlandisch Indië atau Hindia-Belanda yang merupakan nama daerah jajahan Belanda di seberang lautan yang secara geografi meliputi jajahan di kepulauan yang disebut 1 Ricky Risolles ( diakses pada 23/12/2013 jam 15:31 WIB 2 Sriwijaya Fc merupakan klub sepakbola asal Indonesia yang berasal dari kota Palembang (wikipedia.com) 3

8 Nederlandsch Oost Indië, untuk membedakan dengan satu wilayah jajahan lain yang disebut Nederlandsch West Indië yang meliputi wilayah Suriname dan Curasao. Perpaduan antara golongan Belanda dan golongan Hindia Belanda inilah yang disebut kebudayaan Indo. Percampuran ini meliputi berbagai unsur kebudayaan. Kedatangan bangsa Belanda di Hindia-Belanda diawali oleh para pedagang asal Belanda dan para pejabat VOC. Rombongan ini selanjutnya diikuti oleh para rohaniawan katolik dan protestan. Dari sanalah muncul pergesekan kebudayaan atau akulturasi yang menimbulkan kebudayaan campuran, dalam hal ini kebudayaan Indo. Menurut Koentjaraningrat (1996 : 155) akulturasi adalah istilah dalam antropologi yang mencakup konsep mengenai proses sosial yang timbul apabila sekelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan kepada unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing sehingga unsur-unsur asing tersebut lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri. Di Belanda sendiri, masuknya budaya Indo pertama kali terjadi karena adanya migrasi besarbesaran orang Indo Eropa ke Belanda beberapa tahun setelah Indonesia merdeka, antara tahun Salah satu latar belakang migrasi besar-besaran tersebut adalah ketakutan kaum Indo di Indoneia yang seringkali dianggap sebagai pro Belanda. Orang pribumi asli banyak yang mencurigai kaum Indo karena perawakannya dan gaya hidupnya yang menyerupai bangsa Belanda. Atas alasan itu pula terjadi permusuhan antara kedua pihak (kaum pribumi asli dengan kaum Indo/orang Indonesia yang dianggap pro Belanda). Masa itu menjadi titik awal migrasi besar besaran bagi kaum Indo maupun orang Hindia-Belanda lainnya yang memilih untuk tinggal di Belanda. Amin Mudzakir menyebutkan data mengenai jumlah kaum Indo dan orang Maluku generasi pertama yang ada di Belanda hingga tahun Jumlah kaum Indo generasi pertama hingga tahun 1970 mencapai jiwa dan orang Maluku sebanyak jiwa. Proses akulturasi kebudayaan Belanda dan kebudayaan Indonesia khususnya Jawa, menurut Djoko Soekiman (2000) berkaitan dengan tujuh unsur berikut ini : 1. Bahasa Masyarakat pendukung kebudayaan Indo memunculkan bahasa Pijin atau campuran yang dipergunakan oleh keturunan Belanda dengan ibu Jawa atau keturunan Cina dan 3 Sidjaja, Calvin Michel (2011). "Who is responsible for Bersiap?". The Jakarta Post, edisi 22 Oktober Diakses pada 3 Juli

9 Timur Asing. Bahasa Pijin ini muncul umumnya karena situasi keadaan kebahasaan yang darurat, seperti kolonialisme dan komunikasi dagang. Banyak terjadi perdagangan antar bangsa pada masa awal kedatangan bangsa asing ke Indonesia. Untuk mempermudah perdagangan tersebut maka masing-masing bangsa mempermudah bahasanya dalam bidang tata bahasa dan kosa-katanya agar dapat berkomunikasi dengan baik. Bahasa Pijin yang digunakan oleh masyarakat Indo ini dinamakan bahasa percakapan Petjoek. Bahasa ini menggunakan kosa kata bahasa Belanda, namun struktur tata bahasanya lebih dekat ke bahasa Jawa. 2. Kelengkapan hidup Kelengkapan hidup yang dimaksud di sini adalah semua hasil cipta yang digunakan untuk melindungi, melengkapi sarana hidup sehingga memudahkan hidup manusia. Hasil cipta tersebut dapat berupa: rumah tempat tinggal dengan bangunan besar, luas, dan mewah (Indische Landhuizen), kelengkapan rumah tangga (meja, kursi dan peralatan lainnya), pakaian, senjata, dan lain sebagainya. Kelengkapan rumah tangga atau yang lazim disebut perabotan rumah tangga mulai digunakan setelah orang Eropa datang ke Nusantara, awalnya oleh para bangsawan dan prijaji, kemudian disebut dengan mebulair. Penggunaan perabotan rumah tangga semakin berkembang hingga merambah ke kaum Indo. Mebulair yang dibuat di Hindia-Belanda menggunakan kayu dengan kualitas terbaik yang memiliki perpaduan ukiran khas Jawa dan motif Eropa. Para prijaji, bangsawan, dan kaum Indo menghidangkan makanan keluarga dengan menu campuran Eropa dan Jawa seperti biefstuk, risoles, soep, dan sebagainya. 3. Mata pencaharian Pada abad ke- 18 dan 19, VOC yang mencapai puncak kejayaannya dan pemerintah Belanda yang memperkokoh kekuasaannya di Nusantara mengutamakan penaklukan wilayah dari tangan bangsa pribumi dan merebut perdagangan rempah-rempah dari bangsa saingannya Portugis dan Inggris. Untuk kepentingan-kepentingan tersebut maka diperlukan perluasan jumlah personel angkatan bersenjata dan pegawai sipil, baik dari Eropa maupun pribumi. Akibatnya muncullah mata pencaharian baru bagi masyarakat pribumi seperti pekerja administrasi, militer, dan swasta seperti prajurit sewaan, pejabat administrasi pemerintahan dan tenaga kasar. 5

10 4. Pendidikan dan pengajaran Salah satu sekolah yang memiliki pengaruh Belanda terhadap Indonesia adalah sekolah yang didirikan di wilayah pabrik gula Gondang Lipuro, Yogyakarta pada tahun Sistem pendidikannya tidak hanya dilakukan dengan budaya setempat tetapi juga dengan budaya barat. Percampuran kebudayaan ini tidak mengubah sendi-sendi budaya Jawa, misalnya dalam hal berpakaian, bahasa logika, materi bacaan, menulis, dan berhitung, yang pengajarannya dilakukan oleh guru-guru pibumi. Gaya pendidikan barat pada sekolah tersebut terlihat dari cara berpikir dan agama. Van der Deijl (1930: ) menuliskan keterkaitan pendidikan dengan sarana kesehatan. Inti dari tulisan itu adalah peran bangsa Eropa (Belanda) dalam bidang kesehatan di Ganjuran. Belanda mengajarkan para pribumi untuk meningkatkan keselamatan dalam persalinan. Setelah itu munculah poliklinik, pendidikan perawat, dan bidan berdasar ilmu pengetahuan barat. 5. Kesenian Kemampuan dan kemahiran berkesenian pada suku Jawa sudah sangat tinggi sebelum kehadiran bangsa Eropa, baik seni pertunjukan maupun seni rupa. Bangsa Eropa banyak berperan dalam memajukan kembali usaha kerajinan dengan mengadakan berbagai macam pameran (tentonstelling) di museum-museum. Pemerintah Belanda juga mengembangkan pendidikan seni kerajinan, bahkan mencarikan pasar di Eropa. Salah satu kesenian orang Indo adalah musik tanjidor yang sekarang cenderung memudar. Musik itu dipengaruhi oleh aliran Brass-Band dari Eropa. Bentuk paduan irama musik dengan gerak tari dalam teater melahirkan ciri Indo, yang dikenal sebagai komedi stamboel. Selain itu dari bentuk musik sendiri dalam hal ini orkes keroncong, melahirkan apa yang dinamakan stamboelan. 6. Ilmu pengetahuan dan kemewahan gaya hidup Orang Belanda merupakan pionir dalam bidang perkebunan di Hindia Belanda. Banyak tempat di Hindia Belanda yang dijadikan sebagai tempat pembudidayaan tanaman, salah satunya adalah budidaya ulat sutera di Tangerang. Budidaya ulat sutera tersebut merupakan yang pertama di Hindia Belanda, yang kemuudian terkenal di Eropa. 6

11 Pembangunan rumah pesanggrahan dengan halaman yang sangat luas banyak dilakukan pada jaman Hinda Belanda. Pesanggrahan ini mulanya merupakan tanah hadiah serupa dengan hutan yang kemudian dibangun tempat tinggal dengan ukuran yang sangat besar. Pada masa itu penduduk Batavia dapat menikmati indahnya bangunan pesanggrahan gaya kompeni atau Indo yang mengintip dari balik rimbunan pepohonan. 7. Religi Agama Kristen dan Katolik yang dipadukan dengan unsur-unsur kebudayaan Jawa merupakan salah satu akibat akulturasi Belanda dan penduduk pribumi. Persebaran agama Nasrani Katolik di Jawa Tengah, khususnya di Yogyakarta, diawali pada tahun 1534 oleh bangsa Portugis di Nusantara. Sedangkan Fransiscus Van Lith, S.J. merupakan tokoh pertama yang menyebarkan agama Katolik yang disesuaikan dengan kepribadian penduduk Jawa. Proses penyebaran agama Katolik itu dilakukan dengan berbagai cara, termasuk sinkretisme dengan kebudayaan dan kesenian setempat. Menurut Robert J. Schreiter, yang dikutip oleh Djoko Soekiman (2000 : 110), sinkretisme merupakan perpaduan antara dua unsur budaya dan agama. Bukti fisik dari perpaduan dua unsur tersebut terlihat pada Gereja Hati Kudus di Ganjuran Yogakarta. Gereja ini bergaya arsitektur Jawa yang dibangun di dalam satu kompleks dengan rumah sakit, asrama putri dan sebuah bangunan yang berbentuk candi kecil tetapi dengan lambang-lambang agama katolik yang disebut monumen Hati Kudus. Generasi ketiga Indo Generasi Indo pertama adalah orang-orang Indo yang lahir pada jaman Hindia Belanda termasuk mereka yang ikut mengalami penjajahan Jepang serta ikut berperang melawan sekutu. Generasi kedua lahir pada saat perang dunia II, sebagian lahir di Hindia Belanda dan sebagian lagi lahir di Belanda. Biasanya salah satu orang tua mereka pernah tinggal di Hindia Belanda dan ikut berperang. Orang-orang dari generasi kedua ini masih merasakan adanya ikatan dengan Hindia Belanda, mereka meluangkan waktu pergi ke Indonesia, membaca literatur Indo dan meneliti sejarah Hindia Belanda. Akan tetapi sebagian dari mereka sudah acuh tak acuh terhadap latar belakang mereka. Sementara generasi ketiga adalah generasi yang tahu bahwa mereka keturunan Indo hanya dari cerita saja. Akibatnya 7

12 karakter Indo hanya mereka peroleh dari proses penceritaan keluarga dan etnisitas. Jika generasi pertama dan kedua sadar mereka keturunan Indo, tidak begitu dengan generasi ketiga. Penampilan generasi ketiga ini sudah seperti orang Belanda, tetapi mereka masih sedikit memiliki rasa sebagai orang timur. 4 Generasi kedua pernah mengkritik generasi ketiga yang menurut mereka sangat jarang terlihat pada teks literatur. Hal tersebut ditentang oleh Esther Captain melalui essaynya yang berjudul Indo rulez (Indische Letteren, 2003). Perlu diketahui bahwa Captain merupakan generasi ketiga indo. Ia melontarkan pertanyaan Waar blijft de derde generatie? (Kemanakah generasi ketiga?). Pertanyaan tersebut memilki maksud mengklarifikasi keberadaan dari generasi ketiga Indo. Captain menjawab kritik dari para generasi kedua dengan mengatakan bahwa para generasi kedua seperti Marion Bloem, Adrian Van Dis, dan Ernst Jansz, melakukan debut yang terlambat dalam menulis. Sebagian dari mereka telah mendekati umur 40 dan sebagian lagi telah melewati umur tersebut ketika memulai debut menulis. Di samping itu para generasi ketiga Indo harus bersaing dengan peuulis-penulis muda yang berasal dari luar Belanda (penulis-penulis migran). Penerbit tentu lebih memilih menerbitkan tulisan dari para orang-orang Belanda baru. Captain menyatakan Het Indische verhaal is toch al verteld? (Cerita Indo sudah pernah diceritakan, bukan?). Captain menuliskan bahwa hasil karya dari generasi ketiga Indo kini sudah berubah bentuknya, sebagai contoh adalah teks lagu rap atau bahasa-bahasa chat yang dapat dilihat sebagai sebuah ungkapan sastra baru. Banyak pemudapemuda Indo memiliki profesi sebagai musisi, aktor/ aktris, presentator, penari dan ada juga yang bercerita, tentu dengan cerita yang berbeda-beda pula. Mereka tidak mempublikasikan karya mereka di toko buku, tetapi mereka banyak mempublikasikan karya-karyanya melalui internet. Internet memiliki peran penting pada pembentukan identitas anak muda, begitu pula bagi anak-anak Indo. Para generasi ketiga membentuk identitas Indo mereka dengan cara lain, yakni dengan dunia multimedia (Iburg 2013). Kedwibahasaan Musyken (2002) menyatakan bahwa masyarakat dwi bahasa dapat dibedakan menjadi tiga tipe, yakni tipe I, II dan III. Pada tipe I terdapat dua kelompok masyarakat. Kelompok pertama adalah sekelompok orang yang berbicara bahasa A. Sementara itu, kelompok kedua berbicara bahasa B. Kontak antara kedua kelompok dapat terus dilakukan apabila ada 4 Lihat Tanti Johana, 2003 ( diakses pada 25/12/13 pukul WIB. 8

13 segolongan orang yang memiliki kemampuan kedua bahasa tersebut dan kemungkinan ia berprofesi sebagai penerjemah. Tipe I muncul jika ada pemisahan yang sangat keras terhadap kondisi geografis atau sosial budaya yang terjadi antara kedua kelompok tersebut, contohnya adalah yang terjadi di Belgia, yakni antara wilayah Wallonia dan Flandria. Kemudian pada tipe II hampir semua masyarakat memiliki kemampuan dua bahasa/ dwi-bahasa. Contohnya adalah di negara-negara di Afrika yang sangat multilingual. Pada tipe III satu kelompok berbicara satu bahasa (bahasa A) sedangkan kelompok lainnya berbicara baik bahasa A maupun bahasa B. Contohnya adalah Belanda. Sebagian besar penduduknya menggunakan satu bahasa yaitu bahasa Belanda, namun terdapat kelompok-kelompok penduduk yang menggunakan bahasa lain. Contohnya bahasa Fris dan Turki (Musyken 2002: 346). Orangorang yang di kehidupan sehari-harinya (harus) menggunakan dua bahasa yang ditukar disebut bilingual/ dwibahasa (tweetallig) (Musyken 2002: 351). Dari kedwibahasaan tersebut muncul banyak kasus seperti adanya orang-orang yang, dalam percakapan atau bahasa tulisan, menukar satu bahasa ke bahasa lainnya. Ada yang mengganti keseluruhan kalimatnya ke dalam bahasa lain atau hanya mengganti kosa katanya saja. Pengalihan satu bahasa pada bahasa yang lain disebut alih kode. Alih kode dapat terjadi antar kalimat namun juga dapat terjadi dalam kalimat (Musyken. 2002: 354). Sementara campur kode dalam kamus linguistik (Harimurti, 1984: 32) memiliki dua arti, yakni interferensi dan penggunaan satuan bahasa dari satu bahasa ke bahasa lain untuk memperluas gaya bahasa atau ragam bahasa; termasuk di dalamnya pemakaian kata, klausa, idiom, sapaan dan sebagainya. Juga ada istilah kata pinjaman, yakni kata-kata dalam bahasa lain yang dipakai pada suatu bahasa karena tidak adanya padanan kata yang sejenis. Kata pinjaman muncul pada beberapa bidang, contohnya adalah pada bidang yang berkaitan dengan komputer dan teknologi informasi bahasa Indonesia meminjam kata; website, attachment, delete, shift, keyboard, power point dan lain sebagainya. Dari kata pinjaman ini ada yang telah berubah bentuknya mengikuti bahasa yang meminjam. Contohnya adalah kata pos dalam bahasa Indonesia yang dipinjam dari bahasa Belanda post. Terdapat penghilangan konsonan t pada kata post (Muysken, 2002 : 355) Unsur Indo pada ketiga Lagu Ricky Risolles Sebagai seorang penyanyi keturunan Indo generasi ketiga Ricky Risolles menggunakan jaringan multimedia atau internet untuk menampilkan hasil karya-karyanya. Ia menggunakan 9

14 berbagai macam media sosial online seperti youtube, facebook, dan twitter untuk memperlihatkan lagu-lagu yang telah ia buat. Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Esther Captain (2003) bahwa generasi ketiga mulai membawa hal-hal baru tanpa menghilangkan keindoannya, Risolles membuat lagu-lagu yang didalamnya hampir selalu ada kata-kata yang berasal dari bahasa Indonesia. Tema yang ia bawa pada lagu-lagu yang ia buat sebagian besar bertema Indo dan Indonesia. Pada ketiga lagu yang dijadikan objek penelitian ini; Mijn Soto, Poco-poco Style, dan Mijn Indisch Hart (-tje), Risolles bercerita tentang makanan, kebudayaan-kebudayaan Indonesia (tari poco-poco, pijit), dan identitasnya sebagai keturunan Indo. Pada ketiga lagu ini muncul kata-kata yang dipinjam dari bahasa Indonesia. Berikut adalah tabel kata-kata pinjaman tersebut ; Tabel 1 Penggunaan Kata-kata Pinjaman Mijn Soto Poco-poco Style Mijn Indisch Hart (-tje) No. Kata dalam lirik lagu asli Bahasa Indonesia Kata dalam lirik lagu asli Bahasa Indonsia Kata dalam lirik lagu asli Bahasa Indonsia 1. Aduh Aduh Tjendol Cendol Kumpulan Kumpulan 2. Rumah Rumah Sateh Sate Gila Gila 3. Soto ayam Soto Ayam Sarong Sarung Pukulan Pukulan 4. Kamppong Kampung Hitam Hitam Pedis Pedas 5. Cepat Cepat Putih Putih Tjedorr Jedor 6 Rempeyek Rempeyek Tjeplok Ceplok Olèh olèh Oleh-oleh 7. Belanda Belanda Nyonya-nyonya Nyonyanyonya Ajam Ayam 8. Bodo Bodoh Krontjong Keroncong Kenapa Kenapa 9. Soe oen So un Bakar Bakar 10. Tauge Tauge Satéh Sate 11. Sereh Sereh De babi panggang Babi Panggang 12. Ketoembar Ketumbar Jam karet Jam karet 13. Djinten Jinten Makan Makan 10

15 14. Koenjit Kunyit 15. Pedis Pedas 16. Jowo Jawa 17. Lontong Lontong 18. Gosong Gosong 19. Bolong Bolong 21. Sombong Sombong Cara Ricky Risolles memperlihatkan keindoannya terlihat pada karyanya, yaitu penggunaan kosa kata Bahasa Indonesia yang sebenarnya memiliki padanan kata dalam bahasa Belanda seperti ketoembar, djinten, koenjit. Ketiga kata tersebut memiliki padanan bahasa Belanda; coriande, komijn dan kurkuma. Ricky menggunakan kata-kata yang berasal dari bahasa Indonesia untuk menyebutkan beberapa kata yang berkaitan dengan makanan. Beberapa dari kata tersebut tidak memiliki padanan kata dalam bahasa Belanda, seperti: soto ayam, tjendol (cendol), sateh (sate), lontong, soe oen (so'un), tauge, sereh, dan rempeyek. Ricky menggunakan kosa kata bahasa Indonesia dengan menggunakan bunyi ejaan bahasa Belanda, misalnya kata djinten (jinten), ketoembar (ketumbar) dan 'koenjit' (kunyit). Kata-kata Indonesia lain yang digunakan Ricky Risolles yang memiliki padanan dalam bahasa Belanda misalnya: kenapa Bld. waarom; 'pedis Bld. Pittig; 'makan Bld. eten; 'gosong Bld. aangebrand; 'cepat' Bld. snel. Ricky menggunakan kosa kata Bahasa Indonesia untuk menunjukan identitas Indonya yang memiliki keterkaitan dengan Indonesia. Cara yang berbeda dibanding generasi sebelumnya (generasi kedua) yang lebih banyak terlihat jiwa Indonya pada karya literatur mereka yang banyak menceritakan tentang ingatan pada suasana Hindia- Belanda. Generasi ketiga Indo, seperti Ricky Risolles, barangkali tidak memiliki kenangan akan suasana Hindia-Belanda seperti generasi kedua. Oleh karena itu mereka menunjukkannya dengan cara lain, misalnya Ricky Risolles menggunakan kata-kata berbahasa Indonesia pada lirik-lirik lagu yang ia buat. Mengacu dengan apa yang dijelaskan oleh Djoko Soekiman, proses akulturasi kebudayaan Belanda dengan Indonesia (Hindia-Belanda) mencakup beberapa hal, salah 11

16 satunya adalah bahasa. Unsur bahasa tersebut juga termasuk pada Ricky Risolles dalam karya-karya lagunya. Pada ketiga lagu yang dijadikan bahan analisis, terdapat percampuran bahasa, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Belanda. Ia menggunakan beberapa kosa kata bahasa Indonesia pada lagu-lagunya. Namun berbeda dengan apa yang dijelaskan oleh Djoko Soekiman, Ricky Risolles menggunakan bahasa tidak dalam situasi keadaan kebahasaan yang darurat, seperti kolonialisme dan komunikasi dagang. Ricky menggunakan bahasa campuran ini hanya untuk menunjukkan identitas dirinya pada lingkungan bahwa dia adalah keturunan Indo. Lirik-lirik lagu yang dibuat oleh Ricky Risolles dapat juga dikaitkan dengan teori yang dikemukakan oleh Musyken mengenai ke-dwibahasaan. Ricky Risolles mendekati kriteria/ciri-ciri dari masyarakat tipe III. Ricky Risolles hidup dalam masyarakat yang berbicara satu bahasa, bahasa Belanda, sedangkan dalam keluarganya yang Indo bisa jadi Ricky Risolles berbicara baik bahasa Belanda maupun bahasa Indo, campuran bahasa Belanda dan bahasa Indonesia. Ricky Risolles menggunakan lagu untuk menunjukan bahwa dia adalah keturunan Indo. Berbeda dengan generasi Indo sebelumnya yang muncul ke masyarakat melalui karya sastra atau literatur, Ricky menggunakan media internet seperti situs jejaring sosial facebook, youtube, twitter untuk memperlihatkan karya yang telah dibuatnya. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Captain (2003) bahwa generasi ketiga Indo, tampil sebagai seorang artis/aktor, pemusik, dan lain sebagainya yang tetap menampilkan karakter Indo pada setiap profesi yang dilakukan. Ricky Risolles selalu mengunggah karya-karyanya (lagu, cerita, dan kehidupan Indonya) pada situs video online youtube. Kesimpulan Kebudayaan Indo hingga saat ini masih dapat dirasakan, karena disuarakan oleh generasi ketiga. Pada generasi ini ciri-ciri dari kebudayaan Indo muncul dengan cara yang baru. Generasi ketiga Indo, termasuk Ricky Risolles, menggunakan teknologi modern untuk memperlihatkan karya-karyanya pada masyarakat. Keberadaan jejaring media sosial merupakan faktor penting bagi para generasi ketiga Indo untuk menunjukan ciri/ identitasnya. 12

17 Ciri Indo yang diperlihatkan oleh Ricky Risolles pertama-tama adalah tema lirik lagu yang ia ciptakan. Selain dengan sengaja menunjukan bahwa dirinya memiliki darah Indo (Mijn Indisch hartje, Ik ben een Indo boy), Ricky juga menampilkan budaya Indonesia pada beberapa lagunya (Mijn soto, Poco-poco Stijl). Ciri Indo juga tampak dari bahasa yang ia gunakan pada lagunya. Ia menggunakan bahasa Belanda dengan penambahan banyak kosa kata bahasa Indonesia. Kosa kata yang ia gunakan pun tidak seperti bahasa Indonesia pada umumnya yang dikenal saat ini. kosa kata tersebut menggunakan bunyi ejaan bahasa Belanda, misalnya kata djinten (jinten) dan ketoembar (ketumbar) yang terdapat pada lagunya yang berjudul Mijn Soto. Ciri Indo ini dapat dengan jelas terdengar dari lagu-lagu yang ia nyanyikan. Ketiga lagu Ricky Risolles ini dapat dikatakan salah satu bukti bahwa kebudayaan Indo masih ada di Belanda dan masih terus dilestarikan oleh para generasi mudanya dengan cara yang lebih baru/ modern. Daftar Referensi Captain, Esther "Indo rulez!" Indische Letteren, 18e jaargang, nummer 4. Deijl, Van Den Geloof en Wetenschap. Nijmegen: St. Claverbond. Iburg, Norra Waar blijft de derde generatie? We zijn er al!, ( /blog-hoezo-waar-blijft-de-derde-generatie-we-zijn-er-al/) diakses pada Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi, Jilid 1. Jakarta: Rineka Cipta Kridalaksana, Harimurti Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia. Muysken, Pieter. et al Taal en Taalwetenschap. Malden: Blackwell Publishing. Mudzakkir, Amir. Di Bekas Negeri Penjajah: Refleksi atas Kajian Sosial tentang Orang Indonesia di Belanda Kontemporer. ( Negeri_Penjajah_Refleksi_atas_Kajian_Sosial_tentang_Orang_Indonesia_di_Belanda_ Kontemporer, diakses pada ) Risolles, Ricky. diakses pada Risolles, Ricky. (Video) Poco-poco Style. ( MFjT3L3SCL0, diakses pada ) Risolles, Ricky. (Video) Mijn Indisch Hart(-tje). ( spsqtt5csj0, diakses pada ) 13

18 Risolles, Ricky. (Video) Mijn Soto. ( diakses ). Sidjaja, Calvin Michel (2011). "Who is responsible for Bersiap?". The Jakarta Post, edisi 22 Oktober Soekiman, Djoko Kebudayaan Indis dan Masyarakat Pendukungnya di Jawa, Abad XVIII-Medio Abad XX. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya. Tanti Johana "Masyarakat Indis". ( 2003/01/05/ masyarakat-indis/, diakses pada pukul WIB.) Lampiran I Mijn Soto Aduh Ricky Risolies weer in de rumah En zoals mijn oma altijd zegt je eet de soto ayam zoals jij hebt samengesteld Iedereen weet het beter! Want als je eet Soe oen, tauge, sereh en kip Ketoembar, djinten en koenjit Voor vele Indo s een begrip Is vloeibare geschiedenis Kėn erg heet of niet pedis Hoor ik alweer bemoeienis Ben geen allesweter, Maar die van mij die is beter! Ik kook! (Ref) Ik maak het zo! Ik maak het zo! Ik maak het zo! Mijn soto. Soto, soto (7x) Iedereen weet het beter! Want als je eet De één doet dit, de ander dat Iedereen gaat z n eigen pad Is kamppong anders dan de stad Maar koken beiden niet cepat Stap 1 heb je trek-trek Pak soto met wat rempeyek Zoek daarna dan een rustige plek-plek Want anders zodalijk weer een vlek-vlek Dus pak so to Als die Belanda weer voorkruip Dan zeg je lòh lòh lòh! Klop op z n rug en kijk hem aan En zeg dan tol-lol LoL 14

19 Pak wat trassi En je veeg het aan z n bol bol bol Die vent word dol dol dol Soe oen, tauge, sereh en kip Ketoembar, djinten en koenjit Voor vele Indo s een begrip Is vloeibare geschiedenis Kėn erg heet of niet pedis Hoor ik alweer bemoeienis Ben geen allesweter, Maar die van mij die is beter! Ik kook! Ik maak het zo! Ik maak het zo! Ik maak het zo! Iedereen weet het beter! Want als je eet Lekker wel die soto, Maar anders dan op Jowo Ik heb toch liever lontong Want die rijst van jou smaak gosong. Ik zeg: En jij bent bolong. dus aduh meis, niet zo sombong Als niet lekker laat maar staan ai dan.. zeg zij: niet zo dan.. Ik vind wel lekker Maar wil je mijn advies? Je smaak is anders En klopt niet precies Als je wil mijn recept dan kén! Want jij maak soto Net zoals jij ben.. Een bodo Ik maak het zo! Ik maak het zo! Ik maak het zo! Iedereen weet het beter! Want als je eet Poco-poco style Poco poco style Be je van hier, van Surabaya of van Djokja? Palembang, Ambon, Bali, Sulawesi of toch Djokja En neem jij heel verlegen van jouw tjendol nog een slokje...ben ik graag jouw sateh-stokje Nu we zijn samen hier 15

20 We eten drinken dansen zingen springen samen hier Interrsant die olielamp die breng ons samen hier Laten masseren en kalmeren dat kén samen hier Ik zeg : veel plezier Daarom, dit zegt wat! Dat jij hier bent schat Want ja hoezo, ben jij Indo? Daarom, dit zegt wat! Dat jij hier bent schat Want ja hoezo, ben jij Indo? En waarom dansen al die Indo s altijd zo? Maak mij niet uit als in een sarong of kort rokje Hitam op jouw huid of ke putih als sneeuwvlokje Maar maak ik jou heel magisch met mijn Indisch toverstokje Kom jouw pa, mijn hoofd tjeplok ja Nu we zijn samen hier De poco poco rock n rollen dat ken samen hier En lekker Jiven met die wijven als ken samen hier En paraderen en flaneren dat mag samen hier Dat ken samen hier Poco poco style Op poco poco style Eeee.. Indo baby! Op poco poco style Achtergrond, jouw eigen levensbron Nyonya nyonya, voed jouw geest op weg naar ouderdom Dus spel mahjong of luister naar krontjong Nyonya-nyonya of pap aan met deze Indo jong Poco poco style Mijn Indisch hart (-je) Jij zeg; Flauwekul, dat Indisch 3.0 De Tong Tong Fair en Indisch kumpulan. En dat ik gila ben, want ik zeg altijd "kèn" en waarom ik graag kijk naar pukulan? Hij is een beetje indolent Maar luister naar mijn hart, mijn Indisch Indisch hart, die maakt en die vertelt mij wie ik ben. En waarom pas een feest, als er makan is geweest? Waarom gaan die feesten zo lang door? En alles is pedis, zelfs de geschiedenis. En praat ik met geluiden als tjedorr..!! Kijk naar mijn hart, mijn Indisch Indisch hart Met cobra op de arm, de kachel altijd warm en waarom olèh olèh altijd mee? En noem ik Philip "Flip" en ajam nooit eens kip en kenapa jij nooit bakar mijn satéh? 16

21 en vind jij altijd gek, dat de babi panggang spek, standaard maar moet komen van Fat Kee. zijn Indo's nooit op tijd, wat jij vaak niet begrijp en zeg ik weer jam karet, leef ermee! Kijk naar mijn hart, mijn Indisch Indisch hart Hij is een beetje indolent Maar luister naar mijn hart, mijn Indisch Indisch hart, die maakt en die vertelt mij wie ik ben. Kijk naar mijn hart, mijn Indisch Indisch hart Hij is een beetje indolent Maar luister naar mijn hart, mijn Indisch Indisch hart, die maakt en die vertelt mij wie ik be 17

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tanpa terasa Bandung sudah memasuki usianya yang lebih dari 200 tahun. Sebuah perjalanan yang sangat panjang dari wilayah yang sebelumnya merupakan bagian

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA. Makalah Non-Seminar. Mutiara Aprilliannov. Pembimbing. Dr. Lilie Mundalifah Roosman

UNIVERSITAS INDONESIA. Makalah Non-Seminar. Mutiara Aprilliannov. Pembimbing. Dr. Lilie Mundalifah Roosman UNIVERSITAS INDONESIA Stereotip gender dilihat dari makna denotatif dan konotatif dalam lirik lagu Gers Pardoel Ik neem je mee dan Monique Smit Mijn vriendin Makalah Non-Seminar Mutiara Aprilliannov 1206202671

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS Makalah Non Seminar ini adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan benar. Nama : Wilyanti Angelina NPM : 1006702512

Lebih terperinci

KAJIAN IDENTITAS BUDAYA DALAM FRAGMEN FAMILIEFEEST KARYA THEODOR HOLMAN

KAJIAN IDENTITAS BUDAYA DALAM FRAGMEN FAMILIEFEEST KARYA THEODOR HOLMAN KAJIAN IDENTITAS BUDAYA DALAM FRAGMEN FAMILIEFEEST KARYA THEODOR HOLMAN NADIA HAQ 0906643484 FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI BELANDA DEPOK DESEMBER 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Perumusan Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Perumusan Masalah 1. Latar belakang dan pertanyaan penelitian Berkembangnya arsitektur jaman kolonial Belanda seiring dengan dibangunnya pemukiman bagi orang-orang eropa yang tinggal

Lebih terperinci

KALIMAT PASIF DALAM BAHASA BELANDA 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran)

KALIMAT PASIF DALAM BAHASA BELANDA 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran) KALIMAT PASIF DALAM BAHASA BELANDA 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran) Dari berbagai referensi kalimat pasif dalam bahasa Belanda dan juga bahasa Inggris dikuasai anak Belanda

Lebih terperinci

PRONOMINA DALAM BAHASA BELANDA (HET VOORNAAMWOORD) 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran)

PRONOMINA DALAM BAHASA BELANDA (HET VOORNAAMWOORD) 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran) PRONOMINA DALAM BAHASA BELANDA (HET VOORNAAMWOORD) 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran) 1. Pronomina Persona (Kata Ganti Orang) (Het Persoonlijk Voornaamwoord) Objek/di belakang

Lebih terperinci

2015 PERMAINAN GITAR ILLO DJEER DALAM MUSIK KERONCONG TUGU PADA GRUP ORKES KRONTJONG TOEGOE

2015 PERMAINAN GITAR ILLO DJEER DALAM MUSIK KERONCONG TUGU PADA GRUP ORKES KRONTJONG TOEGOE BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keroncong merupakan salah satu genre musik hasil daya cipta masyarakat Indonesia. Keberadaan musik keroncong di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Komunikasi bukan hanya sebagai proses, melainkan komunikasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Komunikasi bukan hanya sebagai proses, melainkan komunikasi sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi bukan hanya sebagai proses, melainkan komunikasi sebagai pembangkitan makna (the generation of meaning). Ketika kita berkomunikasi dengan orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki makna sesuatu yang beragam, sesuatu yang memilik banyak perbedaan begitupun dengan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kekompleksitasan Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah membuat Indonesia menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya bahasa dipahami sebagai alat komunikasi dalam kehidupan masyarakat. Manusia dalam hidup bermasyarakat saling menyampaikan pikiran dan perasaannya. Manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Besarnya kebutuhan sumber informasi atau referensi dan pesatnya perkembangan teknologi informasi menjadi tantangan tersendiri bagi pihak akademisi untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern ini, perkembangan jaman yang semakin maju membawa kita untuk masuk ke dalam kehidupan yang tak lepas dari teknologi. Keberadaan teknologi yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sudah sewajarnya bahasa dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini yang secara rutin

BAB I PENDAHULUAN. Sudah sewajarnya bahasa dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini yang secara rutin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Kajian mengenai bahasa merupakan suatu kajian yang tidak akan pernah habis untuk dibicarakan karena bahasa telah menjadi bagian dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang terdiri dari beribu-ribu pulau dengan beragam suku dan budaya di tiap-tiap daerah. Dari tiap-tiap daerah di Indonesia mewariskan berbagai

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA 3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Sumber data yang digunakan untuk membantu dan mendukung Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Wawancara Wawancara dilakukan dengan beberapa sumber dari dua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kebudayaan dan gaya hidup Indis. Pada awal abad XX dalam kehidupan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kebudayaan dan gaya hidup Indis. Pada awal abad XX dalam kehidupan masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penjajahan Belanda pada kurun abad XVIII hingga abad XX tak hanya melahirkan kekerasan, tapi juga memicu proses pembentukan kebudayaan khas, yakni kebudayaan dan gaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebudayaan Indonesia sangat beragam, hal ini dikarenakan suku-suku dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebudayaan Indonesia sangat beragam, hal ini dikarenakan suku-suku dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan Indonesia sangat beragam, hal ini dikarenakan suku-suku dan daerahnya yang sangat bermacam-macam. Banyaknya kebudayaan yang ada di Indonesia menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang memberi pengaruh pada budaya asli. Ketertarikan komersial semua bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang memberi pengaruh pada budaya asli. Ketertarikan komersial semua bangsa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jauh sebelum kedatangan bangsa Belanda di kepulauan Indonesia, di Pulau Jawa telah ada pendatang yang berasal dari India, Cina, Arab, dan Portugis yang memberi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Seni Wayang Jawa sudah ada jauh sebelum masuknya kebudayaan Hindu ke indonesia. Wayang merupakan kreasi budaya masyarakat /kesenian Jawa yang memuat berbagai aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa (language) merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat komunikasi sosial.

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat komunikasi sosial. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam komunikasi, hubungan antara bahasa dan masyarakat tidak dapat dipisahkan karena bahasa merupakan wahana bagi masyarakat untuk berinteraksi satu sama lain. Fungsi

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA. Sumber data-data untuk menunjang studi Desain Komunikasi Visual diperoleh. 3. Pengamatan langsung / observasi

BAB II DATA DAN ANALISA. Sumber data-data untuk menunjang studi Desain Komunikasi Visual diperoleh. 3. Pengamatan langsung / observasi BAB II DATA DAN ANALISA 2. 1 Data dan Literatur Sumber data-data untuk menunjang studi Desain Komunikasi Visual diperoleh dari: 1. Media elektronik: Internet 2. Literatur: Koran, Buku 3. Pengamatan langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara multikultural yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara multikultural yang terdiri dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan negara multikultural yang terdiri dari beranekaragam budaya kesenian. Seni merupakan salah satu unsur budaya manusia yang keberadaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya merupakan simbol peradaban. Apabila sebuah budaya luntur dan tidak lagi dipedulikan oleh sebuah bangsa, peradaban bangsa tersebut tinggal menunggu waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang merupakan bentuk ungkapan atau ekspresi keindahan. Setiap karya seni biasanya berawal dari ide atau

Lebih terperinci

commit to user BAB I PENDAHULUAN

commit to user BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra berfungsi sebagai penuangan ide penulis berdasarkan realita kehidupan atau imajinasi. Selain itu, karya sastra juga dapat diposisikan sebagai dokumentasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seseorang dapat bertutur dengan bahasa tertentu secara tiba-tiba dalam situasi penuturan baik bersifat formal maupun yang bersifat informal. Mengganti bahasa diartikan

Lebih terperinci

sesudah adanya perjanjian Wina dan terutama dibukanya terusan Suez. Hal

sesudah adanya perjanjian Wina dan terutama dibukanya terusan Suez. Hal BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masuknya bangsa Eropa ke Indonesia pertama kali ditandai dengan kedatangan bangsa Portugis pada abad 16 M kemudian diteruskan dengan kedatangan bangsa Belanda yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu

BAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembicaraan karya sastra tidak lepas dari penilaian-penilaian. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu seni adalah yang imajinatif,

Lebih terperinci

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME KOLONIALISME DAN IMPERIALISME Kolonialisme adalah pengembangan kekuasaan sebuah negara atas wilayah dan manusia di luar batas negaranya, seringkali untuk mencari dominasi ekonomi dari sumber daya, tenaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asia, tepatnya di bagian asia tenggara. Karena letaknya di antara dua samudra,

BAB I PENDAHULUAN. asia, tepatnya di bagian asia tenggara. Karena letaknya di antara dua samudra, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang terletak di benua asia, tepatnya di bagian asia tenggara. Karena letaknya di antara dua samudra, yaitu samudra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya di Indonesia ada begitu banyak ragam dan macamnya. Kemunculan budaya ini berawal melalui kegiatan turun temurun yang pada akhirnya menjadi sebuah budaya kesenian

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK SKRIPSI Usulan Penelitian untuk Skripsi S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata.

BAB I PENDAHULUAN. yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki sekitar 500 kelompok etnis, tiap etnis memiliki warisan budaya yang berkembang selama berabad-abad, yang dipengaruhi oleh kebudayaan India,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. budaya, baik berupa seni tradisional ataupun seni budaya yang timbul karena

BAB I PENDAHULUAN. budaya, baik berupa seni tradisional ataupun seni budaya yang timbul karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman seni dan budaya, baik berupa seni tradisional ataupun seni budaya yang timbul karena proses akulturasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesusastraan Melayu klasik telah ada sebelum mesin cetak digunakan di

BAB I PENDAHULUAN. Kesusastraan Melayu klasik telah ada sebelum mesin cetak digunakan di 11 BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Kesusastraan Melayu klasik telah ada sebelum mesin cetak digunakan di Nusantara. Pada masa itu, proses reproduksi naskah dilakukan dengan cara disalin. Naskah-naskah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada awal abad ke-19 kota Tarutung dulunya sudah ramai dikunjungi oleh orangorang

BAB I PENDAHULUAN. pada awal abad ke-19 kota Tarutung dulunya sudah ramai dikunjungi oleh orangorang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tarutung adalah sebutan untuk buah durian yang dalam bahasa Batak disebut tarutung. Oleh karena itu, nama kota Tarutung sebagai sebutan untuk nama ibukota Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki bermacam-macam suku bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki bermacam-macam suku bangsa, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki bermacam-macam suku bangsa, tidak hanya suku yang berasal dari nusantara saja, tetapi juga suku yang berasal dari luar nusantara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keanekaragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam masyarakatnya yang majemuk, tentunya masyarakat Indonesia juga memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Timur. Secara internasional suku Maluku lebih di kenal dengan nama Molucan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Timur. Secara internasional suku Maluku lebih di kenal dengan nama Molucan atau A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Maluku merupakan salah satu suku dari sekian banyak suku yang ada di Indonesia dan merupakan salah satu suku tertua dan terletak di Indonesia bagian Timur. Secara internasional

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. 1.1 Multimedia Interaktif Flash Flip Book Pakaian Adat Betawi

BAB I Pendahuluan. 1.1 Multimedia Interaktif Flash Flip Book Pakaian Adat Betawi 1 BAB I Pendahuluan 1.1 Multimedia Interaktif Flash Flip Book Pakaian Adat Betawi Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada akhirnya dapat membangun karakter budaya

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada akhirnya dapat membangun karakter budaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian tradisional pada akhirnya dapat membangun karakter budaya tertentu. Sebuah pernyataan tentang kesenian Jawa, kesenian Bali, dan kesenian flores, semuanya

Lebih terperinci

NIET DAN GEEN PENGINGKARAN DALAM BAHASA BELANDA (NEGATIE) 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran)

NIET DAN GEEN PENGINGKARAN DALAM BAHASA BELANDA (NEGATIE) 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran) NIET DAN GEEN PENGINGKARAN DALAM BAHASA BELANDA (NEGATIE) 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran) Pengingkaran kata, frasa, dan klausa/kalimat dalam bahasa Belanda dinyatakan dengan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR JAFT Periode 134/56 Januari-Juni 2016

TUGAS AKHIR JAFT Periode 134/56 Januari-Juni 2016 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GALERI BATIK DI KOTA PEKALONGAN DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR KONTEMPORER Disusun oleh: Novitasari Arsiyd Awaliyah 21020112130033 Dosen Pembimbing:

Lebih terperinci

UKDW BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang permasalahan. 1) Gambaran umum tentang orang Tionghoa yang ada di Indonesia.

UKDW BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang permasalahan. 1) Gambaran umum tentang orang Tionghoa yang ada di Indonesia. BAB I Pendahuluan 1.1 Latar belakang permasalahan 1) Gambaran umum tentang orang Tionghoa yang ada di Indonesia. Orang-orang Tionghoa asli sudah datang ke pulau Jawa jauh sebelum kedatangan orang Barat.

Lebih terperinci

Benteng Fort Rotterdam

Benteng Fort Rotterdam Benteng Fort Rotterdam Benteng Fort Rotterdam merupakan salah satu benteng di Sulawesi Selatan yang boleh dianggap megah dan menawan. Seorang wartawan New York Times, Barbara Crossette pernah menggambarkan

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB II DATA DAN ANALISA BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Informasi yang terkumpul dan digunakan sebagai acuan untuk dalam tugas akhir ini didapat dari berbagai sumber, antara lain: Literatur Wawancara Dokumen Dan catatan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan 116 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis semiotika dengan unsur tanda, objek, dan interpretasi terhadap video iklan pariwisata Wonderful Indonesia episode East Java, serta analisis pada tiga

Lebih terperinci

, 2015 ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA RAGAM TULIS DALAM SURAT PRIBADI MAHASISWA KOREA DI YOUNGSAN UNIVERSITY

, 2015 ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA RAGAM TULIS DALAM SURAT PRIBADI MAHASISWA KOREA DI YOUNGSAN UNIVERSITY BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Orang Indonesia pasti pandai berbahasa Indonesia, orang Belanda pasti pandai berbahasa Belanda, orang Jepang pasti pandai berbahasa Jepang, orang Korea tentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam suku, yang dapat di jumpai bermacam-macam adat istiadat, tradisi, dan kesenian yang ada dan

Lebih terperinci

KAJIAN PELESTARIAN KAWASAN BENTENG KUTO BESAK PALEMBANG SEBAGAI ASET WISATA TUGAS AKHIR. Oleh : SABRINA SABILA L2D

KAJIAN PELESTARIAN KAWASAN BENTENG KUTO BESAK PALEMBANG SEBAGAI ASET WISATA TUGAS AKHIR. Oleh : SABRINA SABILA L2D KAJIAN PELESTARIAN KAWASAN BENTENG KUTO BESAK PALEMBANG SEBAGAI ASET WISATA TUGAS AKHIR Oleh : SABRINA SABILA L2D 005 400 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Lebih terperinci

MUSIK POPULER. Untuk Kelas VIII. Kesenian Nusantara. Penulis: Mauly Purba Ben M. Pasaribu

MUSIK POPULER. Untuk Kelas VIII. Kesenian Nusantara. Penulis: Mauly Purba Ben M. Pasaribu Buku Pelajaran Kesenian Nusantara MUSIK POPULER Untuk Kelas VIII Penulis: Mauly Purba Ben M. Pasaribu Kontributor: Philip Yampolsky Esther L. Siagian Jabatin Bangun ii MUSIK POPULER MUSIK POPULER Buku

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia memiliki daya pikat tersendiri bagi peneliti asing. Meskipun

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia memiliki daya pikat tersendiri bagi peneliti asing. Meskipun 1 BAB 1 PENDAHULUAN Pada Bab 1, peneliti akan memaparkan hal-hal yang melatarbelakangi penelitian ini, uraian masalah, tujuan, manfaat, asumsi dasar, dan definisi operasional. 1.1 Latar Belakang Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lainnya. Berkomunikasi merupakan cara manusia saling

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lainnya. Berkomunikasi merupakan cara manusia saling BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Berkomunikasi merupakan cara manusia saling berinteraksi dengan manusia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan

BAB I PENDAHULUAN. lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepanjang sejarahnya, Jepang telah menyerap banyak gagasan dari negaranegara lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan kebudayaan. Jepang

Lebih terperinci

BAB III VIDEO KLIP DANGDUT SATU JAM SAJA

BAB III VIDEO KLIP DANGDUT SATU JAM SAJA BAB III VIDEO KLIP DANGDUT SATU JAM SAJA 3.1 Video Klip Dangdut Satu Jam saja Video klip satu jam saja ini disutradarai oleh Rizal Mantovani, Rizal Mantovani sudah menyutradai beberapa artis dan group

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR

LAPORAN PROYEK AKHIR LAPORAN PROYEK AKHIR CD INTERAKTIF PROFILE LASKAR BAND Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika D3 pada Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

Art Centre Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Art Centre Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Art Centre Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik disusun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Semarang merupakan pusat pemerintahan dan pusat ekonomi. Semarang telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Semarang merupakan pusat pemerintahan dan pusat ekonomi. Semarang telah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengantar Semarang merupakan pusat pemerintahan dan pusat ekonomi. Semarang telah menjadi suatu wilayah yang kompleks masyarakatnya. Keadaan ini terjadi karena sekarang semakin

Lebih terperinci

: /2 /0 04

: /2 /0 04 » Apakah yang dimaksud dengan Hak cipta?» Apa yang dapat di hak ciptakan?» Berapa Lama hak cipta berakhir?» Apa yang ada dalam Domain Publik?» Apakah Cukup Gunakan?» Alternatif untuk Hak Cipta» Hak cipta

Lebih terperinci

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UMB IRA PURWITASARI S.SOS KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UMB IRA PURWITASARI S.SOS KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA Akulturasi merupakan proses social yang timbul apabila sekelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsure-unsur dari suatu kebudayaan asing sehingga unsure-unsur asing itu lambat

Lebih terperinci

BAB IV KARYA-KARYA SERIKAT YESUIT DI JAWA TENGAH. Pembagian wilayah yang dilakukan oleh Vikariat Apostolik Batavia di Pulau

BAB IV KARYA-KARYA SERIKAT YESUIT DI JAWA TENGAH. Pembagian wilayah yang dilakukan oleh Vikariat Apostolik Batavia di Pulau BAB IV KARYA-KARYA SERIKAT YESUIT DI JAWA TENGAH Pembagian wilayah yang dilakukan oleh Vikariat Apostolik Batavia di Pulau Jawa khususnya Jawa Tengah membuat Serikat Yesuit lebih fokus melaksanakan karya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman seni dan budaya.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman seni dan budaya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman seni dan budaya. Kebudayaan lokal sering disebut kebudayaan etnis atau folklor (budaya tradisi). Kebudayaan lokal

Lebih terperinci

ANALISIS MAKNA KIASAN PUISI DE WOLKEN KARYA MARTINUS NIJHOFF DARI SUDUT PANDANG TOKOH AKU

ANALISIS MAKNA KIASAN PUISI DE WOLKEN KARYA MARTINUS NIJHOFF DARI SUDUT PANDANG TOKOH AKU ANALISIS MAKNA KIASAN PUISI DE WOLKEN KARYA MARTINUS NIJHOFF DARI SUDUT PANDANG TOKOH AKU Imas Nihono Sari Program Studi Belanda, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok, 16424,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proyek-proyek perumahan, gedung-gedung bertingkat dan pembenahan

BAB I PENDAHULUAN. Proyek-proyek perumahan, gedung-gedung bertingkat dan pembenahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apabila kita memperhatikan kota metropolitan Jakarta akhir-akhir ini berkembang sedemikian rupa mengundang minat para investor pengembang. Proyek-proyek perumahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Dengan kata lain, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Dengan kata lain, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena dengan berbahasa seseorang dapat menyampaikan maksud dan tujuan kepada orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang mempunyai keanekaragaman budaya dan komunitas masyarakat yang unik seperti ras, suku, agama, dan etnis. Kebudayaan di Indonesia

Lebih terperinci

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Modul ke: MATA KULIAH BAHASA INDONESIA 03 Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA SUPRIYADI, M.Pd. HP. 0815 1300 7353/ 0812 9479 4583

Lebih terperinci

PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN

PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN Saya siswa kelas 5A Siap Belajar dengan Tenang dan Tertib dan Antusias Pada abad ke-16 berlayarlah bangsa-bangsa Eropa ke wilayah Timur. Diantaranya adalah Portugis, Spanyol,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perjalanan sejarah, pada titik-titik tertentu terdapat peninggalanpeninggalan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perjalanan sejarah, pada titik-titik tertentu terdapat peninggalanpeninggalan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perjalanan sejarah, pada titik-titik tertentu terdapat peninggalanpeninggalan yang masih dapat terlihat sampai sekarang yang kemudian menjadi warisan budaya.

Lebih terperinci

MODUL PEMBELAJARAN SENI BUDAYA

MODUL PEMBELAJARAN SENI BUDAYA MODUL PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DISUSUN OLEH Komang Kembar Dana Disusun oleh : Komang Kembar Dana 1 MODUL PEMBELAJARAN SENI BUDAYA STANDAR KOMPETENSI Mengapresiasi karya seni teater KOMPETENSI DASAR Menunjukan

Lebih terperinci

Cerita sang pejuang. Haduuh ayah kenapa aku harus menjual makanan ini sekarang. Aku mau. Aku memberi ikan gurame kepada salah satu ibu-ibu yang sedang

Cerita sang pejuang. Haduuh ayah kenapa aku harus menjual makanan ini sekarang. Aku mau. Aku memberi ikan gurame kepada salah satu ibu-ibu yang sedang Warganegara 1 Kresna Warganegara Rigen pratitisari Bahasa Indonesia 28 Agustus 2012 Cerita sang pejuang Tahun 1936, Desa Malik Haduuh ayah kenapa aku harus menjual makanan ini sekarang. Aku mau bermain

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. bahkan dunia seseorang dengan Tuhannya (Pateda, 1993:6). Tanpa adanya bahasa

Bab 1. Pendahuluan. bahkan dunia seseorang dengan Tuhannya (Pateda, 1993:6). Tanpa adanya bahasa Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia dalam menjalankan kegiatan, baik sebagai mahasiswa, dosen, karyawan, ibu rumah tangga dan lain-lain yang tentunya kita sebagai mahkluk sosial, tidak akan pernah

Lebih terperinci

I. 1. Latar Belakang I Latar Belakang Pengadaan Proyek

I. 1. Latar Belakang I Latar Belakang Pengadaan Proyek BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang I. 1. 1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Batik merupakan gabungan dari dua kata dalam bahasa Jawa yaitu amba yang berarti menulis dan tik yang berarti titik. Batik

Lebih terperinci

Analisis Ragam Bahasa Remaja Laki-Laki dan Perempuan dalam Novel Remaja Ik ben jouw vriend niet meer karya Peter van Beek. Makalah Non-Seminar

Analisis Ragam Bahasa Remaja Laki-Laki dan Perempuan dalam Novel Remaja Ik ben jouw vriend niet meer karya Peter van Beek. Makalah Non-Seminar UNIVERSITAS INDONESIA Analisis Ragam Bahasa Remaja Laki-Laki dan Perempuan dalam Novel Remaja Ik ben jouw vriend niet meer karya Peter van Beek Makalah Non-Seminar Candra Bayu Salam 1206230145 Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya.

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari beribu ribu pulau, dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya. Keberagaman budaya

Lebih terperinci

: SARJANA/DIPLOMA. PETUNJUK KHUSUS Pilihlah salah satu jawaban yang saudara anggap paling tepat diantara 5 pilihan yang tersedia

: SARJANA/DIPLOMA. PETUNJUK KHUSUS Pilihlah salah satu jawaban yang saudara anggap paling tepat diantara 5 pilihan yang tersedia MATA UJIAN BIDANG TINGKAT : P.ENGETAHUAN UMUM : SEJARAH : SARJANA/DIPLOMA PETUNJUK UMUM 1) Dahulukan menulis nama dan nomor peserta pada lembar jawaban 2) Semua jawaban dikerjakan di lembar jawaban yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Batik di Indonesia bukan merupakan sesuatu yang baru. Secara historis, batik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Batik di Indonesia bukan merupakan sesuatu yang baru. Secara historis, batik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Batik di Indonesia bukan merupakan sesuatu yang baru. Secara historis, batik sudah dikenal sekitar abad ke-13, yang pada saat itu masih ditulis dan dilukis pada

Lebih terperinci

2015 PERTUNJUKAN KESENIAN EBEG GRUP MUNCUL JAYA PADA ACARA KHITANAN DI KABUPATEN PANGANDARAN

2015 PERTUNJUKAN KESENIAN EBEG GRUP MUNCUL JAYA PADA ACARA KHITANAN DI KABUPATEN PANGANDARAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kesenian merupakan salah satu bagian dari kebudayaan yang mempunyai ciri khas dan bersifat kompleks, sebuah kebudayaan yang lahir di dalam suatu lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu fasilitas yang bersifat umum dan. mempertahankan daerah yang dikuasai Belanda.

BAB I PENDAHULUAN. dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu fasilitas yang bersifat umum dan. mempertahankan daerah yang dikuasai Belanda. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Banyak fasilitas yang dibangun oleh Belanda untuk menunjang segala aktivitas Belanda selama di Nusantara. Fasilitas yang dibangun Belanda dapat dikategorikan ke dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan baik antarsesama. (Keraf, 1971:1), bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan baik antarsesama. (Keraf, 1971:1), bahasa merupakan alat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan penting bagi manusia. Bahasa merupakan alat komunikasi dalam lisan maupun tulisan. Tanpa bahasa, seseorang tidak dapat berinteraksi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana hitam sering identik dengan salah dan putih identik dengan benar. Pertentangan konsep

Lebih terperinci

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi yang terletak di bagian selatan pulau Sumatera, dengan ibukotanya adalah Palembang. Provinsi Sumatera Selatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Propinsi Bangka-Belitung merupakan daerah kepulauan, terdiri dari Pulau

BAB I PENDAHULUAN. Propinsi Bangka-Belitung merupakan daerah kepulauan, terdiri dari Pulau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Propinsi Bangka-Belitung merupakan daerah kepulauan, terdiri dari Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta Pulau kecil lainnya, di mana setiap Pulau terdiri dari

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lahirnya teknologi informasi sebagai konsekuensi dari perubahan zaman yang semakin modern, terutama dunia industri yang semakin pesat turut mempengaruhi berbagai dimensi

Lebih terperinci

BAHASA NASIONAL YANG BELUM MENASIONAL ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Dr. A. Sobana Hardjasaputra, S.S., M.A.

BAHASA NASIONAL YANG BELUM MENASIONAL ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Dr. A. Sobana Hardjasaputra, S.S., M.A. BAHASA NASIONAL YANG BELUM MENASIONAL ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Dr. A. Sobana Hardjasaputra, S.S., M.A. Masalah bahasa Indonesia yang akan dibicarakan dalam tulisan ini bukan kajian secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya sekelompok laki-laki ataupun perempuan yang menari dan menyanyi

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya sekelompok laki-laki ataupun perempuan yang menari dan menyanyi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Munculnya sekelompok laki-laki ataupun perempuan yang menari dan menyanyi dalam penampilan mereka atau yang biasa disebut dengan boyband dan girlband menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mega Destatriyana, 2015 Batavia baru di Weltevreden Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Mega Destatriyana, 2015 Batavia baru di Weltevreden Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota merupakan kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh kumpulan rumah-rumah yang mendominasi tata ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia terdiri dari beberapa pulau yang memiliki keanekaragaman dan warisan budaya yang bernilai tinggi yang mencerminkan budaya bangsa. Salah satu warisan

Lebih terperinci

CHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program

CHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program CHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2012 MAIDS' RESISTANCE THROUGH THE BOOK TO EQUALIZE THE RIGHTS AS POTRAYED IN "THE HELP" MOVIE (2011)

Lebih terperinci

UNIVERSITAS DIPONEGORO PUSAT BUDAYA DAN PARIWISATA KARESIDENAN MADIUN TUGAS AKHIR FARY NUR FAIZAL

UNIVERSITAS DIPONEGORO PUSAT BUDAYA DAN PARIWISATA KARESIDENAN MADIUN TUGAS AKHIR FARY NUR FAIZAL UNIVERSITAS DIPONEGORO PUSAT BUDAYA DAN PARIWISATA KARESIDENAN MADIUN TUGAS AKHIR FARY NUR FAIZAL 21020110120060 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN/PROGRAM STUDI ARSITEKTUR SEMARANG OKTOBER 2014 UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Museum Budaya Dayak Di Kota Palangka Raya Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Museum Budaya Dayak Di Kota Palangka Raya Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. LATAR BELAKANG EKSISTENSI PROYEK Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai ciri keanekaragaman budaya yang berbeda tetapi tetap satu. Indonesia juga memiliki keanekaragaman agama

Lebih terperinci

KAMUS KECIL INDONESIA - BELANDA; BELANDA - INDONESIA : Dr. Sugeng Riyanto, M.A. Dini Saraswati, S.S.

KAMUS KECIL INDONESIA - BELANDA; BELANDA - INDONESIA : Dr. Sugeng Riyanto, M.A. Dini Saraswati, S.S. KAMUS KECIL INDONESIA - BELANDA; BELANDA - INDONESIA oleh : Dr. Sugeng Riyanto, M.A. Dini Saraswati, S.S. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sastra yang bahasanya terikat oleh irama, rima, mantra serta penyusunan larik dan

BAB I PENDAHULUAN. sastra yang bahasanya terikat oleh irama, rima, mantra serta penyusunan larik dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puisi menurut Kamus Istilah Sastra (Sudjiman, 1984) merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, rima, mantra serta penyusunan larik dan bait. Selain itu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap individu dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa adalah sarana atau media yang digunakan manusia

Lebih terperinci

JURNAL LOGIKA, Vol XVIII, No 3, Desember 2016 p-issn: e-issn:

JURNAL LOGIKA, Vol XVIII, No 3, Desember 2016 p-issn: e-issn: PENGARUH BAHASA GAUL TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA MAHASISWA UNSWAGATI Ratna Prasasti Suminar (Universitas Swadaya Gunung Jati) Abstrak Bahasa adalah identitas dari suatu negara sebagai alat untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Budaya atau kebudayaan merupakan identitas suatu bangsa. Identitas ini yang membedakan kebiasaan, sifat, dan karya-karya seni yang dihasilkan. Indonesia memiliki berbagai

Lebih terperinci