LAPORAN PENGELOLAHAN BUAH NAGA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN PENGELOLAHAN BUAH NAGA"

Transkripsi

1 LAPORAN PENGELOLAHAN BUAH NAGA KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul Budidaya Tanaman Buah Naga Makalah ini berisikan tentang informasi Budidaya Tanaman Buah Naga atau yang lebih khususnya membahas tentang segala macam perlakuan yang bisa diberikan kepada tanaman buah naga. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang pengolahan pada tanaman buah naga. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

2 Penulis I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah naga atau lazim juga disebut pitaya, terakhir ini menjadi salah satu buah yang popular di kalangan masyarakat. Buah yang termasuk kelompok kaktus atau family cactaceae ini sangat digemari oleh masyarakat untuk konsumsi. Rasa yang manis dan segar pada buah naga membuat para konsumennya ketagihan, buah naga juga memiliki berbagai khasiat obat yang bermanfaatkan bagi kesehatan tubuh. Menurut Mahadianto (2007) buah naga memiliki cukup banyak khasiat bagi kesehatan diantaranya sebagai penyeimbang kadar gula darah, membersihkan darah, menguatkan ginjal, menyehatkan lever, perawatan kecantikan, menguatkan daya kerja otak, meningkatkan ketajaman mata, mengurangi keluhan panas dalam dan sariawan, menstabilkan tekanan darah, menguragi keluhan keputihan, mengurangi kolesterol, mencegah kanker usus serta mencegah sembelit dan memperlancar feses. Selain kandungan vitamin C yang tinggi, buah naga mengandung 80% air (Simatupang, 2007). Zat nutrisi lain yang terkandung di dalam buah naga ialah serat, kalsium, zat besi, fosfor yang cukup bermanfaat untuk mengatasi penyakit darah tinggi. Buah naga yang berdaging merah juga baik untuk memperbaiki penglihatan mata karena mengandung karotenoidnya yang tinggi. Fitokimia di dalam buahnya juga diketahui dapat menurunkan resiko kanker. Buah naga memilki nilai ekonomi yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan buah yang lain. Hal ini menjadi peluang usaha bagi investor domestik untuk melakukan pembudidayaan buah naga dengan skala yang cukup besar. Buah naga mulai dikembangkan di tanah air serta memiliki peluang besar untuk disebarluaskan. Beberapa sentra agribisnis buah naga

3 mulai berkembang antara lain malang, delanggu, kulonprogo, dan DI Yogyakarta (Purba, 2007). Kondisi iklim dan keadaan tekstur tanah di Indonesia mendukung untuk pengembangan agribisnis buah naga. Komoditas ini mempunyai prospek yang cerah untuk peluang komoditas ekspor dan pasarnya masih terbuka lebar serta memiliki potensi yang sangat baik dikembangkan di Indonesia (Deptan, 2005). Terdapat empat jenis buah naga yang dikembangkan yaitu buah naga daging putih (Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus), buah naga daging super merah (Hylocereus costaricensis) dan buah naga kulit kuning daging putih (Selenicereus megalanthus). Masing-masing buah naga memiliki karakteristiknya sendiri. Dari buah naga yang dikembangkan tersebut buah naga Hylocereus polyrhizus lebih sering dibudidayakan karena memilki kelebihan tersendiri yaitu ukuran buah buah lebih besar dan warna daging lebih menrik. Sedangkan buah naga yang jarang dibudidayakan adalah bauah naga Selenicereus megalanthus karena ukuran buah yang relatif kecil walaupun rasanya paling manis diantara jenis yang lain. Persilangan diantara kedua jenis buah naga tersebut kemungkinan bisa dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan nilai ekonomis buah naga. Persilangan merupakan cara paling populer untuk meningkatkan variasi genetik karena relatif mudah, murah dan efektif untuk dilakukan ( Anonim, 2007). Saat ini persilangan buah naga jenis Hylocereus polyrhizus dan Selenicereus megalanthus masih jarang dilakukan, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui adanya kompatibilitas persilangan buah naga tersebut. Dari keempat jenis buah naga tersebut, buah naga daging putih paling digemari dan diminati. Selain bentuk dan ukurannya yang lebih besar, buah naga daging putih juga lebih segar karena rasa masamnya yang khas. Buah naga yang berasal dari jenis tanaman rumpun kaltes ini berasal dari Israel, dan terus dikembangkan di Australia, Thailand dan Vietnam. Morfologi tanaman buah naga terdiri dari akar, batang, duri dan bunga serta buah. Akar buah naga hanyalah akar serabut yang berkembang di dalam tanah di batang atas sebagai akar gantung. Akar tumbuh di sepanjang batang di

4 bagian punggung sirip di sudut batang. Di bagian duri muncul ini akan tumbuh bunga yang bentuknya mirip bunga Wijayakusuma. Bunga yang tidak rontok berkembang menjadi buah. Buah naga bentuknya bulat agak lonjong seukuran dengan buah alpukat. Kulit buahnya berwarna merah menyala untuk jenis buah naga putih dan merah, berwarna merah gelap untuk buah naga hitam dan berwarna kuning untuk buah naga kuning. Di sekujur kulit dipenuhi dengan jumbai-jumbai yang dianalogikan dengan sisik seekor naga, oleh sebab itu, buah ini disebut buah naga. Batangnya berbentuk segitiga, durinya pendek sekali dan tidak mencolok, sampai mereka dianggap "kaktus tak berduri". B. Tujuan Tujuan dibuatnya makalah tentang buah naga ini antara lain: 1. Agar para petani buah naga bisa memperoleh sedikit pengalaman setelah membacanya 2. Mengarahkan penanaman buah naga ke tren organik, karena dengan budidaya organik dapat dihasilkan buah dengan kualitas yang lebih baik. 3. Memberi tahu teknik budi daya tanaman buah naga yang baik dan benar sehingga bisa diperoleh hasil yang maksimal bagi para petaninya. C. Manfaat Penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, serta bisa memberikan pengetahuan yang bisa dimanfaatkan dalam budidaya buah naga (dragon fruit). Buah naga yang ada saat ini diharapkan bisa berkembang dan menghasilkan kualitas yang semakin baik, sehingga bisa memenuhi kebutuhan pasar akan tingginya permintaan buah ini. Sangat diharapkan makalah ini bisa memberi manfaat yang positif untuk pembacanya.

5 II. PEMBAHASAN A. Mengenal Buah Naga Belum banyak orang yang mengenal buah naga, hanya kalangan tertentu yang memanfaatkan buah ini untuk kegiatan keagamaan maupun untuk konsumsi. Kini popularitas buah naga meroket karena, bentuknya yang unik, baik buahnya maupun tanamannya. Buah naga memang pendatang baru di dunia buah-buahan tanah air. Tanaman buah naga berasal dari Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Dragon fruitmulai diperkenalkan di Indonesia pada dekade 90-an, lantaran bentuknya yang eksotik, aroma harum, dan rasa yang manis membuat buah kaktus madu tersebut semakin mendapat tempat tersendiri di hati pecinta buah-buahan di Indonesia. Ketersediaan buah naga masih langka di pasaran, dan mulai meluas dikenal di Indonesia awal tahun 2000-an yang saat itu didatangkan dari Thailand. Buah naga (Inggris: pitaya) adalah buah dari beberapa jenis kaktus dari margahylocereus dan Selenicereus. Buah ini berasal dari Meksiko, Amerika Tengah danamerika Selatan, namun sekarang juga dibudidayakan di negara-negara Asia sepertitaiwan, Vietnam, Filipina, dan Malaysia. Buah ini juga dapat ditemui di Okinawa, Israel,Australia utara dan Tiongkok selatan. Hylocereus hanya mekar pada malam hari.

6 Pada tahun 1870 tanaman ini dibawa orang Perancis dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias. Oleh orang Vietnam dan orang Cina buahnya dianggap membawa berkah. Oleh sebab itu, buah ini selalu diletakkan di antara dua ekor patung naga berwarna hijau di atas meja altar. Warna merah buah jadi mencolok sekali di antara warna naga-naga yang hijau. Dari kebiasaan inilah buah itu di kalangan orang Vietnam yang sangat terpengaruh budaya Cina dikenal sebagai thang loy (buah naga). Thang loy orang Vietnam ini kemudian diterjemahkan di Eropa dan negara lain yang berbahasa Inggris sebagai dragon fruit (buah naga). Buah naga mulai masuk pasaran, sehingga gampang dijumpai di swalayan di seluruh nusantara. Selain rasanya yang manis, buah naga juga memberi manfaat besar bagi tubuh manusia yaitu banyak mengandung vitamin dan mineral penting bagi tubuh. Tak heran jika permintaan konsumen untuk buah naga semakin hari semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, buah naga kini marak di kebunkan. Penanaman buah naga tersebar dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Kalimantan. Selain di lahan yang luas, buah naga juga dapat diusahakan di lahan sempit seperti halaman rumah dengan menggunakan pot. Tanaman buah naga pada awalnya dipergunakan sebagai tanaman hias karena sosoknya yang unik, eksotik, serta tampilan bunga dan buah yang menarik. Bunganya cukup unik mirip dengan bunga wijayakusuma, berbentuk corong. Bunga buah naga akan berkembang menjadi buah dengan tampilan buahnya berkulit merah serta bersisik. Sejak penduduk asli mengetahui bahwa buah naga bisa dimakan dan rasanya enak, mereka pun mengkonsumsi buah naga sebagai buah-buahan segar di meja hidangan. Buah naga diperkenalkan di Indonesia pada dekade 90-an. Keberadaan buah naga bila dibandingkan dengan Vietnam dan Thailand masih sangat minim, hal ini disebabkan karena buah naga belum dikenal luas oleh masyarakat dan teknik budi dayanya yang baik belum diketahui. Buah naga semakin naik daun lantaran dipicu oleh impor buah naga dari Thailand yang semakin membludak di pasar buah-buahan Indonesia. Semakin banyak yang minat terhadap buah naga, melihat peluang tersebut para pekebun buah mulai mengembangkan budi daya buah naga di Indonesia. Penanaman buah naga sudah sampai ke Papua, meluasnya penanaman buah naga ini karena teknik budi dayanya cukup mudah

7 dilakukan sekaligus didukung oleh iklim tropis Indonesia yang sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan buah naga. Budi daya buah naga di Indonesia pada umumnya masih menggunakan bahan kimia, artinya proses budi daya masih menggunakan pupuk kimia (anorganik), seperti urea, fosfor (P), kalium (K), atau NPK, zat pengatur tumbuh, pestisida, dan bahan kimia lain yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman buah naga. Sayangnya, budi daya tanaman menggunakan bahan kimiawi tersebut membawa dampak negatif, baik dari segi kesehatan, kelestarian lingkungan, maupun segi ekonomi. Penggunaan bahan kimia yang berlebihan dapat merusak tingkat kesuburan tanah. Tekstur tanah akan menjadi keras dan kurang subur. Penggunaan pestisida dapat berakibat pada kematian serangga-serangga penyerbuk, selain itu hama akan menjadi resisten terhadap pestisida tertentu. Penggunaan pestisida dosis tinggi atau berlebihan mengakibatkan timbulnya residu bahan kimia dalam buah. B. Kegunaan Buah Naga Buah naga memiliki aneka manfaat dan kegunaan, baik dari aspek gizi dan kesehatan, religi, estetika, dan ekonomi. Buah naga mengandung banyak zat gizi terutama vitamin dan mineral esensial. Beberapa jenis buah naga (daging merah) juga banyak mengandung antioksidan yang baik untuk mencegah penyakit kanker. Beberapa kandungan buah naga yang penting bagi kesehatan antara lain vitamin C, kalsium, fosfor, serta serat. Vitamin C paling tinggi terdapat pada buah naga putih jenishylocereus undatus. Kandungan fosfor dan serat yang paling tinggi terdapat padahylocereus polyrhizus, atau lebih dikenal sebagai buah naga merah, sedangkan kandungan kalsium palinf tinggi terdapat pada

8 buah naga kuning (Selenicereus megalanthus), jenis ini jarang ditanam di Indonesia. Buah naga dapat digunakan untuk mengatasi atau mencegah penyakit kanker usus besar, diabetes, hipertensi, osteoporosis, ginjal, menurunkan kolesterol, dan sebagainya. Mengkonsumsi buah naga secara rutin dapat menghindarkan kita dari serangan penyakit-penyakit tersebut. Buah naga juga banyak yang dimanfaatkan untuk kegiatan religi. Buah naga juga berperan dalam berbagai kegiatan keagamaan terutama yang dilakukan etnis Tionghoa. Menjelang berbagai acara keagamaan terutama menjelang tahun baru, biasanya masyarakat Tionghoa memerlukan buah naga, selain itu buah naga banyak dihidangkan dalam acara-acara lain seperti peringatan Natal dan tahun baru masehi. Manfaat estetika dapat dilihat dari bentuk tanaman dan bentuk buah. Tanaman buah naga pada dasarnya merupakan tanaman hias yang sangat baik di tanam di halaman rumah sebagai penambah keindahan rumah. C. Botani Buah Naga Buah naga merupakan kelompok tanaman kaktus atau family Cactaceae (subfamily Hylocereanea), dan termasuk genus Hylocereus yang terdiri dari beberapa spesies di antaranya dalah buah naga yang biasa dibudidayakan dan bernilai komersial tinggi. Secara lengkap, klasifikasi buah naga disajikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Kelas: Hamamelidae Ordo: Caryophyllales Famili: Cactaceae (suku kaktus-kaktusan) Genus: Hylocereus Spesies: - Hylocereus undatus (Haw.)Britt.Et R (daging putih)

9 - Hylocereus polyrhizus (daging merah) - Hylocereus costaricensis (daging super merah) - Selenicereus megalanthus (kulit kuning, daging putih, tanpa sisik) Di antara keempat jenis buah naga di atas, hanya tiga jenis pertama yang banyak dibudidayakan di Indonesia yaitu H. undatus, H. polyrhizus,dan H. costaricensis.hylocereus undatus paling banyak ditanam lantaran jenis ini yang pertama kali masuk ke Indonesia. Secara morfologis, tanaman buah naga termasuk tanaman tidak lengkap karena tidak memiliki daun. Untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan gurun tanaman buah naga memiliki duri di sepanjang batang dan cabangnya guna mengurangi penguapan. Tanaman buah naga merupakan tanaman memanjat dan bersifat epifit, di habitat aslinya tanaman ini memanjat tanaman lain untuk tumbuh. Meskipun akar nya di dalam tanah dicabut, tanaman buah naga masih bisa bertahan hidup karena terdapat akar yang tumbuh di batang. Morfologi tanaman buah naga dari akar, batang dan cabang, bunga, buah, serta biji: 1. Akar Pada umumya perakaran buah naga dangkal, yaitu berkisar cm, namum menjelang produksi buah biasanya perakaran bisa mencapai kedalaman cm mengikuti perpanjangan batang berwarna cokelat yang tertanam di dalam tanah. Buah naga mampu bertahan di daerah kering karena kemampuan akar beradaptasi dengan baik pada kondisi kekeringan, namun akar tanaman buah naga umumya tidak tahan terhadap genangan air dalam jangka waktu yang lama. Buah naga juga memiliki akar yang tumbuh di batang, akar tersebut biasanya disebut akar aerial (akar udara), yang berfungsi untuk menempel dan merambatnya pada tanaman lain. Umumnya, tanaman buah naga menghendaki ph tanah yang normal (ph 6-7). Pada ph tersebut tanaman akan tumbuh subur dan mampu berproduksi dengan baik. Beberapa literature menyebutkan bahwa akar tanaman buah naga peka terhadap kemasaman tanah. 2. Batang dan cabang Tanaman buah naga merupakan tanaman perennial, tumbuh cepat, merambat, dan tidak berdaun. Batang buah naga berwarna hijau tua dan

10 besegmen- segmen, batang buah naga kebanyakan triangular (bersudut tiga) namun terkadang ditemukan bersudut empat atau lima. Batang buah naga tidak berkayu dan kebanyakan berduri. Tanaman buah naga dapat tumbuh mencapai 6 meter jika dibiarkan, namun pada umumnya hanya mencapai 2-3 meter saja karena batang pokok dipangkas untuk pembentukan cabang produksi. 3. Buah Buah naga berbentuk lonjong agak mengerucut (oblong) atau secara umum disebut bentuk berry. Buah tanaman ini mempunyai variasi warna, mulai dari kuning, pink, sampai merah. Selain warna kulit buah, warna daging buahnya pun beragam, ada yang berwarna putih, kuning, dan merah/ merah muda. Sesuai dengan warna daging buah tersebut, buah naga dibedakan menjadi buah naga putih (white pitaya), buah naga kuning (yellow pitaya), dan buah naga merah (red pitaya). 4. Biji Biji buah naga berwarna hitam dengan bentuk bulat, pipih, dan sangat keras. Setiap buah mengandung lebih dari 1000 biji, berbeda dengan buah berbiji lainnya biji buah naga yang kecil dapat dimakan bersama dengan daging buahnya. D. Syarat Tumbuh dan Perbanyakan Bibit Pesyaratan untuk penanaman buah naga meliputi unsur-unsur iklim, yaitu ketinggian tempat, temperatur, curah hujan, intensitas cahaya, kelembapan udara, dan kecepatan angina. Sifat tanah yang perlu diperhatikan antara lain: struktur tanah, tekstur tanah, kemasaman tanah (ph), salinitas, dan bahan organik. - Tanaman buah naga dapat tumbuh pada ketinggian meter dpl. Ketinggian optimum adalah meter dpl. - Mampu hidup pada suhu 0-40 C, suhu udara terbaik C. - Mampu hidup pada daerah kering hingga basah dengan CH mm/th. Optimum mm/th. - Intensitas di atas 90%

11 - Kelembapan udara relative antara 70 95%. - Tidak banyak dipengaruhi angin, relative tahan terhadap kecepatan angin. - Menghendaki struktur remah, porositas tinggi - Tekstur yang seimbang, tekstur lempung berpasir atau pasir berlempung. - Tahan terhadap salinitas tinggi, cocok di daerah pantai. - Memiliki bahan organik memadai, BO sebesar 5% Perbanyakan bibit buah naga dapat diperoleh dengan cara perbanyakan secara biji (generatif) dan setek batang (vegetatif), cara perbanyakan buah naga sebagai berikut: 1. Perbanyakan Generative (Biji) Cara perbanyakan menggunakan biji buah naga dilakukan karena dapat diperoleh bibit dalam jumlah besar (1 buah berisi minimal 1000 biji), namun cara ini kurang popular dan jarang digunakan karena membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan bibit siap tanam di lapang. Biji juga harus berasal dari buah yang sehat dan matang di pohon. Seleksi biji yang berkualitas juga sulit dilakukan lantaran ukuran biji yang kecil dan penampakannya mirip. 2. Perbanyakan Vegetatif (Setek Batang) Perbanyakan vegetatif yang berhasil pada tanaman buah naga adalah setek batang atau cabang. Perbanyakan setek memiliki tingkat keberhasilan bibit bertahan hidup lebih tinggi, pertumbuhannya lebih cepat, dan bibit yang dihasilkan berkualitas tinggi karena serupa dengan induknya. Keberhasilan setek ditentukan oleh calon batang, calon batang yang digunakan harus dalam kondisi yang sehat, tua, dan sudah pernah berbuah minimal 3-4 kali. Hindari menggunakan batang yang muda, selain pertumbuhannya yang lambat, batang muda juga masih banyak mengandung air sehingga mudah busuk dan terkena penyakit.

12 Cara: - Setek dibuat dengan memotong batang tanaman sepanjang cm. - Potongan bagian atas diolesi dengan fungisida, sedangkan potongan bagian bawah diolesi dengan perangsang tumbuh, misalnya Rootone F. air kencing sapi, atau bawang merah. - Sebelum ditanam setek sebaiknya diletakkan di tempat yang lembap dan teduh selama beberapa hari. Setek sebaiknya ditanam langsung pada polybag agar memudahkan pemeliharaan dan pemindahan. Media tanam yang digunakan berupa campuran tanah atas, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 2: 1: 1, dapat pula ditambahkan pupuk NPK. Tanah dan pasir yang akan digunakan untuk campuran media sebaiknya dijemur kering selama beberapa hari untuk mematikan hama dan penyakit. Penanaman stek sebaiknya sekitar seperempat panjang stek atau sekitar 4-5 cm terbenam tanah. Setelah ditanam, polybag ditempatkan di tempat yang teduh untuk memudahkan adaptasi bibit. Pemeliharaan stek setelah ditanam harus dilakukan, antara lain: - Melakukan penyiraman atau pemberian air secukupnya, terutama musim kemarau. Sangat butuh air untuk menumbuhkan tunas. - Tunas tumbuh 1-2 cm, lakukan pemupukan dengan NPK sebanyak 5-10 gram. - Menjaga bibit dari serangan hama dan penyakit, terutama dengan menjaga sanitasi dan drainase lahan karena bibit rentan terhadap penyakit layu atau penyakit busuk batang. Bibit stek dipelihara hingga tunas cukup panjang, yaitu sekitar cm, setelah itu bibit mulai diaklimatisasi dengan menempatkannya di tempat terbuka agar bibit siap berkembang di lahan selama 1-2 minggu maka bibit sudah siap tanam. Dalam pemeliharaan bibit perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: - Bibit berasal dari tanaman induk yang terpercaya.

13 - Bibit yang digunakan adalah bibit yang pertumbuhannya baik, bertunas tunggal, dan memiliki tunas dengan panjang minimal 15 cm. - Bibit tidak mengalami kerusakan akibat hama dan penyakit. - Bibit tidak mengalami stress selama dalam proses pemindahan. E. Bertanam Buah Naga di Kebun 1. Pengolahan Lahan Lahan yang diolah akan mendukung pertumbuhan tanaman buah naga agar dapat tumbuh dan berkembang optimal serta berproduksi maksimal. Pengolahan lahan memiliki manfaat antara lain: membuat lahan menjadi gembur, membunuh hama dan penyakit, membuang gas-gas dalam tanah yang berbahaya bagi tanaman. Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan tanah: - Lahan dibersihkan dari semak belukar, sisa-sisa tanaman, bebatuan dan berbagai pengganggu lainnya. - Lahan kemudian dicangkul dan dibalik untuk meningkatkan aerasi tanah serta membuang gas-gas berbahaya bagi tanaman - Tanah dihaluskan, bongkahan-bongkahan tanah dihancurkan hingga menjadi struktur yang lebih kecil. - Buat bedengan dengan arah barat-timur. Lebar bedengan dapat 1 m atau 4 meter. Tinggi bedengan sekitar cm. - Jarak antar bedengan cm dibuat parit untuk pengairan - Lahan yang telah siap dibiarkan beberapa hari terkena sinar matahari sebelum ditanami. 2. Penentuan Jarak Tanam Prinsip dalam jarak tanam adalah: (a) tidak boleh terlalu rapat, karena akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman, serta rentan terhadap hama dan penyakit, (b) tidak boleh terlalu jarang karena akan merugikan secara ekonomis, (c) perhatikan kesuburan lahan.

14 Jarak tanam sangat mempengaruhi jumlah tanaman, jarak tanam system tunggal yang paling rapat sebaiknya tidak kurang dari 2x2 meter, sedangkan jarak tanam paling longgar sebaiknya tidak lebih dari 4x4 meter. Jarak tanam system kelompok dianjurkan dalam barisan berjarak meter dan antar barisan 2-4 meter. Jumlah tanaman per tiang juga menentukan jumlah tanaman pada system tunggal. Setiap tiang panjatan tidak hanya diisi satu tanaman saja, tetapi 2-4 tanaman. 3. Pembuatan Lubang Tanam dan Tiang Panjatan Tiang panjatan yang baik harus awet, karena umur produksi tanaman mencapai 15 tahun, tiang panjatan yang paling baik terbuat dari beton cor yang dilengkapi denga besi dan ban bekas. Lubang tanam dibuat dengan ukuran cm x cm dengan kedalaman cm. Buat lubang kecil pada bagian tengah lubang tanam, sebesar 10x10 cm dengan kedalaman 15 cm, lubang ini berfungsi untuk menanam tiang panjatan. Bagian bawah tiang panjatan sebaiknya dilapisi dengan plastic agar tidak kena rayap. F. Pemeliharaan Tanaman Bibit yang telah berhasil ditanam maka tetap harus mendapatkna pemeliharaan secara teratur. Pemeliharaan meliputi pengairan, penulaman tanaman, pengaturan letak dan pengikatan batang/ cabang, pemupukan susulan, pemangkasan cabang, serta seleksi bunga dan buah. Proses pemeliharaan dilakukan sampai memasuki masa panen tanaman buah naga. 1. Pengairan Umumnya pengairan dilakuka dengan system tadah hujan, namun tanaman buah naga tetap memerlukan air yang cukup selama pertumbuhannya. Kekurangan air pada masa vegetatif dapat menyebabkan tanaman layu dan susah bertunas. Selama masa vegetatif tanaman disiram 1 minggu sekali sampai umur tanaman 6 bulan. Masa generatif telah muncul bunga dan buah maka penyiraman dilakukan hari sekali. Kekurangan air pada masa generative dapat menimbulkan kerontokan bunga dan buah yang terbentuk tidak sempurna, namun kelebihan air pada masa ini akan menyebabkan buah kurang manis dan mudah pecah. Penyiraman dilakukan pada pagi hari dan sore hari pada pukul dan volume pemberian antara 3-5 liter per lubang tanam,

15 penyiraman dilakukan dengan membasahi sekeliling tanaman hingga kondisi tanah tidak terlalu becek dan tidak terlalu kering. 2. Penyulaman Penyulaman berarti mengganti tanaman yang telah mati akibat serangan hama, penyakit, maupun penyebab yang lain. Tanaman yang disulam biasanya busuk pangkal batang, tidak tumbuh, kerusakan fisik, dan gejala kerusakan lain yang menyebabkan tanaman tidak berproduksi dengan baik. Penyulaman bertujuan agar jumlah tanaman yang dapat berproduksi optimal dan efisiensi lahan tetap tinggi. Penyulaman biasanya dilakukan seminggu setelah bibit dipindah ke lapang. 3. Pengikatan Batang atau Cabang Pengaturan letak batang atau cabang turut berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan tanaman. Pengaturan dilakukan dengan pengikatan batang/ cabang, pengikatan batang yang terlambat mengakibatkan petumbuhan batang melengkung dan tidak teratur. Pengikatan dilakukan setiap cm pada batang atau cabang agar batang tetap mengarah ke arah atas. Proses pengikatan sebaiknya jangan terlalu kencang agar tidak menyebabkan batang terjepit atau patah, dengan demikian diharapkan akar udara lebih mudah menempel pada tiang rambatan sehingga memperkokoh tanaman seutuhnya. Pengikatan biasanya dilakukan pada saat tinggi tanaman cm. 4. Pemupukan Susulan Pupuk ibarat makanan atau nutrisi tambahan bagi tanaman, meskipun tanah telah menyediakan hara tetapi ketersediaan hara biasanya tidak mencukupi untuk menunjang perkembangan tanaman selanjutnya. Untuk memenuhinya maka perlu adanya pupuk susulan (tambahan), untuk penanaman system organik pemupukan tentu berdeda dengan system penanaman anorganik. Penanaman organik haya menggunakan bahan-bahan organik saja seperti pupuk kandang dari kotoran sapi, kambing atau kompos tanpa menggunakan pupuk berbahan kimia buatan seperti NPK, dan urea. Pupuk kandang diberikan sebangnyak 2-5 kg pertanaman dengan interval pemberian 2-3 bulan sekali. 5. Pemangkasan

16 Pemangkasan bertujuan untuk memperoleh bentuk tanaman yang baik sehingga akan memperoleh pertumbuhan tanaman yang baik pula, selain itu pemangkasan dilakukan untuk membuang bagian yang sudah tidak produktif lagi, seperti cabang kerdil alatu lurus. Bagian yang tidak produktif akan menghambat pembentukan tunas baru dan buah karena berkompetensi dengan batang produktif dalam memperoleh hara. Pemangkasan vegetatif dilakukan untuk membentuk batang dan percabangan yang baik, sementara pemangkasan generatif dilakukan untuk membentuk cabang produktif. 6. Seleksi Bunga dan Buah Tanaman buah naga mulai belajar berbunga pada akhir bulan k3-7 dan ke-8 setelah tanam di lahan pada cabang produktif akan muncul kuntum bunga seukuran kelingking. Pada fase ini diperlukan pemupukan tambahan dengan kadar P dan K yang tinggi seminggu sekali selama 8 minggu, pengairanpun perlu diatur setidaknya 2 minggu sekali untuk mencegah kerontokan bunga. Bunga akan muncul lebih dari 1 pada setiap cabang produktif, karenanya perlu dilakukan seleksi bunga pawa waktu masih kecil. Pertahankan 2-3 bunga saja per cabang dengan jarak antar kuntum bunga 30 cm, bunga yang dipertahankan adalah bunga yang besar, sehat, warna cerah, dan segar serta usahakan yang menghadap ke matahari. 7. Sanitasi Kebun Salah satu pemeliharaan kebun yang sering terlupakan adalah sanitasi atau kebersihan kebun. Sanitasi bertujuan untuk mencegah penyebaran hama dan penyakit, kebun yang kotor akan memudahkan penyakit mudah menyerang tanaman seperti busuk batang, hama lalat buah dengan mudah bisa menyerang saat munculnya buah. Kebersihan kebun bisa dilakukan dengan menyiangi rumput secara teratur di sekitar penanaman buah naga dan tidak membiarkan sampah menumpuk di areal penanaman. Penumpukan bekas pangkasan bisa menjadi sarang lalat dan bekicot.

17 G. Hama dan Penyakit 1. Hama Hama yang sering menyerang tanaman buah naga antara lain sebagai berikut: a. Tungau (Tetranychus sp) Tungau (Tetranychus sp), berukuran sangat kecil tetapi bersifat pemangsa segala jenis tanaman (polybag). Serangga dewasa panjangnya sekitar 1 mm dengan bentuk yang mirip laba-laba dan aktif di siang hari dan siklus hidup tungau berkisar hari. Pengendalian tungau dapat dilakukan dengan cara disemprot dengan pestisida nabati seperti, nimba, eceng gondok, atau rumput laut untuk mengendalikan tungau. b. Kutu kebul Serangga dewasa berukuran 1-1,5 mm berwarna putih dan sayapnya jernih ditutupi lapisan lilin yang bertepung, biasanya berkelompok pada bagian permukaan bawah cabang. Gejala kerusakan biasanya berupa bercak nekrotik pada cabang akibat rusaknya sel-sel dan jaringan batang.

18 Pengendalian hama ini bisa dilakukan dengan teknis seperti menanami pinggiran lahan dengan tanaman jagung atau bunga matahari sebagai pembatas dan memperbanyak populasi agen hayati, pergiliran tanaman dengan tanaman bukan inang terutama bukan family Solanaceae, seperti tomat, cabai, kentang dan mentimun. c. Kutu sisik Hama kutu sisik (Pseudococcus sp.) umumnya berada pada bagian cabang yang tidak terkena sinar matahari langsung, cabang yang terserang akan terlihat kusam dan biasanya menyerang pada sela-sela tanaman yang ternaungi. d. Kutu batok Hama kutu batok (Aspidiotus sp.) menyerang tanaman dengan menghisap cairan pada batang atau cabang yang menyebabkan cabang berubah menjadi berwarna kuning. Pengendaliannya dapat dilakukan menggunakan cara yang sama dengan kutu kebul dan kutu sisik, atau dengan menyemprotkan larutan belerang pada batang yang terkena kutu. e. Bekicot Hama bekicot sangat merugikan tanaman buah naga karena merusak batang atau cabang, terutama pada saat musim kemarau. Bekicot menggerogoti sehingga batang menjadi layu, penyebab hama ini karena sanitasi lingkungan yang kuran bersih. Pengendaliannya dapat dilakukan secara manual, yaitu mengambil satu persatu bekicot yang ada. f. Semut Pada umumnya, semut akan muncul pada saat tanaman buah naga mulai berbunga, karena aroma khas yang dikeluarkan bunga akan mengundang semut berdatangan. Bunga juga menghasilkan zat yang berasa manis, semut mulai mengerubungi bunga yang baru kuncup dan menyebabkan kulit buah berbintik biktik cokelat. Pencegahan buah naga dari semut adalah dengan menaburkan kabur mengelilingi batang utama buah naga. g. Burung Gangguan burung pada buah naga umumnya jarang terjadi dan tidak perlu dikhawatirkan, biasanya burung menyerang buah yang telah matang pata bagian atas, jika memungkinkan pembungkusan buah dengan plastik atau kain kasa transparan dapat mencegah serangan burung tersebut.

19 2. Penyakit a. Busuk pangkal batang Menyerang pada awal penanaman dengan gejala berupa pembusukan pada pangkal batang sehingga mengakibatkan batang berair dan berwarna kecoklatan dan biasanya diikuti adanya bulu putih di sekitar daerah yang terserang. Busuk disebabkan karena keadaan yang terlalu lembab sehingga muncul jamur yang menyebabkan kebusukan yaitusclerotium rolfsii Sacc. Penyakit ini sering terjadi pada bibit stek yang belum tumbuh akar dalam bentuk potongan. b. Busuk bakteri Tanaman tampak layu, kusam, terdapat lender putih kekuningan pada tanaman yang mengalami pembusukan. Disebabkan oleh Pseudomonas sp., pengendaliaannya dengan cara mencabut tanaman yang sakit. c. Fusarium Penyakit yang disebabkan oleh Fusarium oxysporium Schl, gejalanya antara lain cabang tanaman berkerut, layu dan busuk berwarna cokelat. Pencegahan dengan menjaga lahan agar tidak tergenang oleh air, jika sudah terlanjur terserang maka pangkaslah bagian tanaman dan buang. H. Memanen Buah Naga Beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan panen, misalnya waktu yang tepat untuk panen, dan cara panen yang benar. 1. Pemanenan buah naga Musim panen buah naga biasnya diatur pada bulan September hingga Maret, hal ini berhubungan dengan meningkatnya permintaan kebutuhan saat Natal, tahun aru Cina, dan hari besar lainnya. Ciri-ciri buah siap panen:

20 a. Umur tanaman sejak kuntum bunga hingga berbuah telah mencapai hari b. Pemanenan pada tanaman buah naga dilakukan pada buah yang memiliki ciri-ciri warna kulit buah merah mengkilap dengan sisik berubah warna dari hijau menjadi kemerahan. c. Mahkota buah telah mengecil d. Kedua pangkal buah keriput (kering) e. Bentuk buah bulat sempurna dan besar, bobot buah diperkirakan g. 2. Waktu panen Lakukan pemanenan buah naga pada pagi hari (pukul ) atau sore hari ( ), sebaiknya dilakukan pada cuaca yang cerah. 3. Cara pemanenan Tahap-tahap pemanenan buah naga adalah: a. Kenakan sarung tangan saat akan memetik buah agar tidak melukai kulit buah. b. Siapkan gunting pangkas ranting yang salah satu sisinya tajam untuk memanen buah. c. Potong buah pada tangkainya tanpa merusak percabangan yang merupakan letak buah tersebut. d. Untuk buah yang memiliki tangkai panjang maka pemetikannya lebih mudah, potong tangkai buah antara buah dan cabang kemudian buang tangkainya. e. Usahakan buah yang telah dipanen tidak terjatuh, bila pohon mulai meninggi maka pemanenan bisa dibantu dengan menggunakan tangga. f. Bungkus buah yang telah dipanen dengan koran atau langsung dimasukkan ke dalam kotak. Tujuannya untuk mencegah gesekan atau benturan antar buah yang dapat menyebabkan buah memar. g. Letakkan buah pada posisi berdiri dengan tangkai buah menghadap bawah.

21 h. Lapisi setiap lapisan buah dengan bantalan yang sama, tinggi tumpukan buah hendaknya tidak terlalu tinggi yakni cukup 2-3 susun saja. Kelas sortasi: - Super, bobot buah > 500 g - Kelas A, bobot buah g - Kelas B, bobot buah g - Kelas C, bobot buah <300 g Untuk memudahkan penyortiran selain timbangan juga bisa dengan menggunakan gelang yang dibuat sendiri dari kawat atau plastik yang disesuaikan dengan ukuran masing-masing kelas. III. KESIMPULAN Sejak masuk ke Indonesia pada tahun 2000-an pamor buah naga kian memuncak, pada awalnya buah naga berdaging putih yang banyak ditemukan dipasaran namun seiring dengan waktu pamor buah naga

22 berdaging putih mulai redup, dan buah naga warna merah yang semakin banyak diminati. System perawatan pada tanaman buah naga harus sangat diperhatikan, apalagi bagi tanaman bibit, pengairan yang kurang sesuai dengan prosedur maka akan merusak tanaman. Pengairan tanaman yang berlebihan dapat menyebabkan keadaan tanah menjadi lembab dan akan tumbuh jamur perusak batang bawah yang menyebabkan batang tersebut menjadi busuk. Sanitasi kebun juga merupakan salah satu unsur pemeliharaan yang penting, karena tujuannya adalah untuk mencegah penyebaran hama dan penyakit.

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Buah Naga Buah naga ( Dragon Fruit) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang baru dibudidayakan di Indonesia dengan warna buah merah yang menyala dan bersisik hijau

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Buah Naga Tanaman buah naga yang awalnya berasal dari Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Buah naga masuk ke Indonesia dan menjadi populer sekitar tahun 2000

Lebih terperinci

BAB I BUAH NAGA. (Hylocereus undatus) Sumber: https://www.google.co.id/search?q=budidaya+buah+naga

BAB I BUAH NAGA. (Hylocereus undatus) Sumber: https://www.google.co.id/search?q=budidaya+buah+naga BAB I BUAH NAGA (Hylocereus undatus) Gambar 1.1. Tanaman buah naga (kiri) dan buah naga siap dipanen (kanan) Sumber: https://www.google.co.id/search?q=budidaya+buah+naga A. Latar Belakang Buah Naga Buah

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS BUAH NAGA DI INDONESIA TUGAS AKHIR MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

PELUANG BISNIS BUAH NAGA DI INDONESIA TUGAS AKHIR MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS BUAH NAGA DI INDONESIA TUGAS AKHIR MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS Disusun oleh : RAHMANDHANI KURNIAWAN 11.02.8063 D3MI-03 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Buah naga adalah buah dari beberapa

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemupukan pada Tanaman Tomat 2.1.1 Pengaruh Aplikasi Pupuk Kimia Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada tanaman tomat tertinggi terlihat pada

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mentimun Papasan Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota Cucurbitaceae yang diduga berasal dari Asia dan Afrika. Tanaman mentimun papasan memiliki

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo:

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo: TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo: Caryophyllales, Famili: Cactaceae, Genus:

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bumi Agung, September 2015 Penulis

KATA PENGANTAR. Bumi Agung, September 2015 Penulis KATA PENGANTAR Buah terung ini cukup populer di masyarakat, bisa di dapatkan di warung, pasar tradisional, penjual pinggir jalan hingga swalayan. Cara pembudidayaan buah terung dari menanam bibit terung

Lebih terperinci

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. )

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. ) BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. ) PENDAHULUAN Blimbing manis dikenal dalam bahasa latin dengan nama Averhoa carambola L. berasal dari keluarga Oralidaceae, marga Averhoa. Blimbing manis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mengetahui banyaknya penyakit yang diderita oleh masyarakat sekarang karena pola makan atau cara hidup mereka yang kurang sehat atau tidak memperdulikan lingkungan

Lebih terperinci

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. daging putih (Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereus

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. daging putih (Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereus II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Buah Naga Terdapat empat jenis buah naga yang dikembangkan, yaitu buah naga daging putih (Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereus polyrhijus),

Lebih terperinci

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. PERENCANAAN TANAM 1. Pemilihan lokasi tanam 2. Sistem tanam 3. Pola tanam 4. Waktu tanam 5. Pemilihan varietas Perencanaan Persyaratan Tumbuh

Lebih terperinci

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR 13 BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan di Dusun Kwojo Wetan, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. B. Waktu Pelaksanaan

Lebih terperinci

BUDIDAYA CABAI KERITING DALAM POT. Oleh: YULFINA HAYATI

BUDIDAYA CABAI KERITING DALAM POT. Oleh: YULFINA HAYATI BUDIDAYA CABAI KERITING DALAM POT Oleh: YULFINA HAYATI PENDAHULUAN Tanaman cabai (Capsicum annum) dalam klasifikasi tumbuhan termasuk ke dalam family Solanaceae. Tanaman ini berasal dari Amerika Tengah

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI

PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI Oleh : Nama : Rudi Novianto NIM : 10.11.3643 STRATA SATU TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011 A. Abstrak Jambu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

II. TINJAUAN PUSTAKA A. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Morfologi Tanaman Pakcoy Pakcoy (Brassica rapa L.) adalah jenis tanaman sayur-sayuran yang termasuk keluarga Brassicaceae. Tumbuhan pakcoy berasal dari China dan telah dibudidayakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Caisim (Brassica juncea L.) Caisim merupakan jenis sayuran yang digemari setelah bayam dan kangkung (Haryanto dkk, 2003). Tanaman caisim termasuk dalam famili Cruciferae

Lebih terperinci

:Agronomi dan agroindustri sebagai pembudidaya dan supplier komoditas buah naga segar.

:Agronomi dan agroindustri sebagai pembudidaya dan supplier komoditas buah naga segar. I. Profil Perusahaan I.1 Data Perusahaan Nama Perusahaan Bidang Usaha Jenis Produk : CV. Drago Sejahtera :Agronomi dan agroindustri sebagai pembudidaya dan supplier komoditas buah naga segar. : Buah Naga

Lebih terperinci

SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO

SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO Sejumlah faktor iklim dan tanah menjadi kendala bagi pertumbuhan dan produksi tanaman kakao. Lingkungan alami tanaman cokelat adalah hutan tropis. Dengan demikian curah hujan,

Lebih terperinci

Pemeliharaan Ideal Pemeliharaan ideal yaitu upaya untuk mempertahankan tujuan dan fungsi taman rumah agar sesuai dengan tujuan dan fungsinya semula.

Pemeliharaan Ideal Pemeliharaan ideal yaitu upaya untuk mempertahankan tujuan dan fungsi taman rumah agar sesuai dengan tujuan dan fungsinya semula. PEMELIHARAAN Dalam proses pembuatan taman pemeliharaan merupakan tahapan yang terakhir, namun tahapan ini merupakan tahapan yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan. Keberhasilan pemeliharaan bahkan

Lebih terperinci

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Peluang Usaha Budidaya Cabai? Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Tanaman cabai dapat tumbuh di wilayah Indonesia dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Peluang pasar besar dan luas dengan rata-rata konsumsi cabai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selatan. Buah naga sudah banyak di budidayakan di Negara Asia, salah satunya di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selatan. Buah naga sudah banyak di budidayakan di Negara Asia, salah satunya di 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Buah Naga Buah naga atau dragon fruit merupakan buah yang termasuk kedalam kelompok tanaman kaktus. Buah naga berasal dari Negara Mexico, Amerika Tengah dan Amerika Selatan.

Lebih terperinci

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag Cara Menanam Tomat Dalam Polybag Pendahuluan Tomat dikategorikan sebagai sayuran, meskipun mempunyai struktur buah. Tanaman ini bisa tumbuh baik didataran rendah maupun tinggi mulai dari 0-1500 meter dpl,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang 17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Komposisi zat-zat makanan yang terkandung dalam

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Manggis dan Syarat Tumbuh Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah berupa pohon yang banyak tumbuh secara alami pada hutan tropis di kawasan

Lebih terperinci

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh 45 4.2 Pembahasan Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan memperhatikan syarat tumbuh tanaman dan melakukan pemupukan dengan baik. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara

Lebih terperinci

TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG

TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG Tanaman Bawang Merah (Allium Cepa Var Ascalonicum (L)) merupakan salah satu tanaman bumbu dapur yang sangat mudah dijumpai di berbaga tempat. Bumbu yang

Lebih terperinci

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah Oleh : Juwariyah BP3K garum 1. Syarat Tumbuh Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat tumbuh yang sesuai tanaman ini. Syarat tumbuh tanaman

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat Tomat (Lycopersicum esculantum MILL.) berasal dari daerah tropis Meksiko hingga Peru. Semua varietas tomat di Eropa dan Asia pertama kali berasal dari Amerika Latin

Lebih terperinci

BUDIDAYA TANAMAN DURIAN

BUDIDAYA TANAMAN DURIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA BUDIDAYA TANAMAN DURIAN Dosen Pengampu: Rohlan Rogomulyo Dhea Yolanda Maya Septavia S. Aura Dhamira Disusun Oleh: Marina Nurmalitasari Umi Hani Retno

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan (Solanaceae). Keluarga ini memiliki sekitar 90 genus dan sekitar

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bawang Merah Bawang Merah merupakan tanaman yang berumur pendek, berbentuk rumpun, tingginya dapat mencapai 15-40 cm, Bawang Merah memiliki jenis akar serabut, batang Bawang Merah

Lebih terperinci

Budidaya Tanaman Obat. Elvira Syamsir

Budidaya Tanaman Obat. Elvira Syamsir Budidaya Tanaman Obat Elvira Syamsir Budidaya Tanaman Obat untuk Murid Sekolah Dasar Pengarang: Elvira Syamsir ilustrator: yanu indaryanto Penerbit: Seafast Center IPB DISCLAIMER This publication is made

Lebih terperinci

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk Standar Nasional Indonesia Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk ICS 65.020.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Morfologi Tanaman Teh Syarat Tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Morfologi Tanaman Teh Syarat Tumbuh 3 TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Teh termasuk famili Transtromiceae dan terdiri atas dua tipe subspesies dari Camellia sinensis yaitu Camellia sinensis var. Assamica dan Camellia sinensis var.

Lebih terperinci

BUDIDAYA DURIAN PENDAHULUAN

BUDIDAYA DURIAN PENDAHULUAN BUDIDAYA DURIAN PENDAHULUAN Saat ini, permintaan dan harga durian tergolong tinggi, karena memberikan keuntungan menggiurkan bagi siapa saja yang membudidayakan. Sehingga bertanam durian merupakan sebuah

Lebih terperinci

PRODUCT KNOWLEDGE PEPAYA CALINA IPB 9

PRODUCT KNOWLEDGE PEPAYA CALINA IPB 9 PRODUCT KNOWLEDGE PEPAYA CALINA IPB 9 Benih Inovasi IPB Teknik Penanaman Benih Pepaya - Sebelum benih disemai, rendam dahulu benih selama 24 jam mengunakan air hangat. - Media tanam untuk pembibitan adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi Kedelai Berdasarkan klasifikasi tanaman kedelai kedudukan tanaman kedelai dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan sebagai berikut (Cahyono, 2007):

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA Botani Buah Naga TINJAUAN PUSTAKA 4 Botani Buah Naga Buah naga termasuk famili Cactaceae dengan biji berkeping dua (dikotil). Famili ini meliputi 120-200 genera yang terdiri atas 1 500-2 000 spesies yang ditemukan khususnya

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Krisan

TINJAUAN PUSTAKA Botani Krisan 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Krisan Krisan (Dendranthema grandiflora Tzvelev) termasuk dalam klasifikasi kingdom Plantae, divisi Spermatophyta, sub-divisi Angiospermae, kelas Dicotiledonae, ordo Asterales,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis 16 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan akar lumbung atau umbi. Menurut Sonhaji (2007) akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur

Lebih terperinci

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag Oleh : Tatok Hidayatul Rohman Cara Budidaya Cabe Cabe merupakan salah satu jenis tanaman yang saat ini banyak digunakan untuk bumbu masakan. Harga komoditas

Lebih terperinci

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat Syarat Tumbuh Tanaman Jahe 1. Iklim Curah hujan relatif tinggi, 2.500-4.000 mm/tahun. Memerlukan sinar matahari 2,5-7 bulan. (Penanaman di tempat yang terbuka shg

Lebih terperinci

Cara Menanam Cabe di Polybag

Cara Menanam Cabe di Polybag Cabe merupakan buah dan tumbuhan berasal dari anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena harganya terjangkau dan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Pisang adalah buah yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Naga

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Naga II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Naga Buah naga ( Hylocereus sp.) atau dragon fruit merupakan tanaman jenis kaktus yang umumnya tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Pada iklim tersebut tanaman buah naga

Lebih terperinci

PENGENALAN DAN PENANGANAN HAMA PENYAKIT PADA TANAMAN TOMAT

PENGENALAN DAN PENANGANAN HAMA PENYAKIT PADA TANAMAN TOMAT MAKALAH DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN PENGENALAN DAN PENANGANAN HAMA PENYAKIT PADA TANAMAN TOMAT Disusun oleh: WIDYA ALMAIDA (0910440215) JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Tomat Tanaman tomat termasuk tanaman semusim yang berumur sekitar 4 bulan (Pudjiatmoko, 2008). Klasifikasi tanaman tomat adalah sebagai berikut: Divisi : Spermatophyta

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Paprika. Syarat Tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Paprika. Syarat Tumbuh 4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Paprika Tanaman paprika (Capsicum annum var. grossum L.) termasuk ke dalam kelas Dicotyledonae, ordo Solanales, famili Solanaceae dan genus Capsicum. Tanaman paprika merupakan

Lebih terperinci

PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi bawang merah, peran benih sebagai input produksi merupakan tumpuan utama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentimun Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : Divisi :

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau Kacang-kacangan (leguminosa), sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai 9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan (Solanaceae). Famili ini memiliki sekitar 90 genus dan sekitar

Lebih terperinci

Teknik Budidaya Tanaman Durian

Teknik Budidaya Tanaman Durian Teknik Budidaya Tanaman Durian Pengantar Tanaman durian merupakan tanaman yang buahnya sangat diminatai terutama orang indonesia. Tanaman ini awalnya merupakan tanaman liar yang hidup di Malaysia, Sumatera

Lebih terperinci

Berdasarkan tehnik penanaman tebu tersebut dicoba diterapkan pada pola penanaman rumput raja (king grass) dengan harapan dapat ditingkatkan produksiny

Berdasarkan tehnik penanaman tebu tersebut dicoba diterapkan pada pola penanaman rumput raja (king grass) dengan harapan dapat ditingkatkan produksiny TEKNIK PENANAMAN RUMPUT RAJA (KING GRASS) BERDASARKAN PRINSIP PENANAMAN TEBU Bambang Kushartono Balai Penelitian Ternak Ciawi, P.O. Box 221, Bogor 16002 PENDAHULUAN Prospek rumput raja sebagai komoditas

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada 5 o 22 10 LS dan 105 o 14 38 BT dengan ketinggian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Kacang Hijau Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia. Kacang hijau termasuk

Lebih terperinci

BUDIDAYA CENGKEH SECARA MUDAH OLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO

BUDIDAYA CENGKEH SECARA MUDAH OLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO BUDIDAYA CENGKEH SECARA MUDAH OLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO RuangTani.Com Cengkeh adalah tangkai bunga kering beraroma dari keluarga pohon Myrtaceae. Pohon cengkeh merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kedelai Suprapto (1999) mennyatakan tanaman kedelai dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisi: Spermatophyta, Kelas: Dicotyledone, Ordo:

Lebih terperinci

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU Ubi kayu diperbanyak dengan menggunakan stek batang. Alasan dipergunakan bahan tanam dari perbanyakan vegetatif (stek) adalah selain karena lebih mudah, juga lebih ekonomis bila

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA Botani 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman mentimun berasal dari kaki pegunungan Himalaya. Domestikasi dari tanaman liar ini berasal dari India utara dan mencapai Mediterania pada 600 SM. Tanaman ini dapat tumbuh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.) 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.) Menurut Rahayu dan Berlian ( 2003 ) tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 1. Botani Bawang Merah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya Botani Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae, Ordo: Liliales/ Liliflorae, Famili:

Lebih terperinci

BUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI

BUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI BUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI Pembibitan Pembibitan ulang stroberi di Vin s Berry Park dilakukan dengan stolon. Pembibitan ulang hanya bertujuan untuk menyulam tanaman yang mati, bukan untuk

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. UD. Sabila Farm terletak di Desa Pakembinangun yaitu Jalan Kaliurang

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. UD. Sabila Farm terletak di Desa Pakembinangun yaitu Jalan Kaliurang IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis UD. Sabila Farm terletak di Desa Pakembinangun yaitu Jalan Kaliurang KM 18.5, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Pakembinangun

Lebih terperinci

Teknologi Produksi Ubi Jalar

Teknologi Produksi Ubi Jalar Teknologi Produksi Ubi Jalar Selain mengandung karbohidrat, ubi jalar juga mengandung vitamin A, C dan mineral. Bahkan, ubi jalar yang daging umbinya berwarna oranye atau kuning, mengandung beta karoten

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan pada bulan Mei sampai bulan Desember 2015 di kebun salak Tapansari, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Salak yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh membentuk rumpun dengan tinggi tanaman mencapai 15 40 cm. Perakarannya berupa akar

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani tanaman karet Menurut Sianturi (2002), sistematika tanaman karet adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae

Lebih terperinci

MODUL BUDIDAYA SEMANGKA

MODUL BUDIDAYA SEMANGKA MODUL BUDIDAYA SEMANGKA I. PENDAHULUAN Tingkat dan kualitas produksi semangka di Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan antara lain karena tanah yang keras, miskin unsur hara dan hormon,

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Lahan pertanian milik masyarakat Jl. Swadaya. Desa Sidodadi, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Tinjauan Agronomis Bawang prei termasuk tanaman setahun atau semusim yang berbentuk rumput. Sistem perakarannya

Lebih terperinci

BUDIDAYA TANAMAN MANGGA

BUDIDAYA TANAMAN MANGGA BUDIDAYA TANAMAN MANGGA (Mangifera indica) Balai Penelitian Tanah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian ReGrI Tanaman mangga (Mangifera indica L.) berasal dari India, Srilanka, dan Pakistan. Mangga

Lebih terperinci

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten I. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Green House Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul,

Lebih terperinci

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Papilionaceae; genus Arachis; dan spesies Arachis hypogaea L. Kacang tanah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Siahaan dan Sitompul (1978), Klasifikasi dari tanaman kedelai adalah sebagai berikut : Kingdom Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Spermatophyta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Kedelai Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani, yaitu Glycine soja, atau Soja max. Namun demikian, pada tahun 1984 telah disepakati bahwa

Lebih terperinci

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 6.1. Analisis Budidaya Kedelai Edamame Budidaya kedelai edamame dilakukan oleh para petani mitra PT Saung Mirwan di lahan persawahan.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescensl.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescensl.) 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescensl.) Menurut Cronquist (1981), klasifikasi tanaman cabai rawit adalah sebagai berikut : Kerajaan Divisi Kelas

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas 24 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan September 2012 sampai bulan Januari 2013. 3.2 Bahan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika. 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengenalan Tanaman Sorgum Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika. Tanaman ini sudah lama dikenal manusia sebagai penghasil pangan, dibudidayakan

Lebih terperinci

Makalah. Tanaman Buah dalam Pot. Tabulampot

Makalah. Tanaman Buah dalam Pot. Tabulampot Makalah Tanaman Buah dalam Pot Tabulampot Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia tiap tahunnya menunjukan angka peningkatan. Lahan di Indonesia yang dulunya luas pun kini menjadi

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 17 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian ini berlangsung di kebun manggis daerah Cicantayan Kabupaten Sukabumi dengan ketinggian 500 700 meter di atas permukaan laut (m dpl). Area penanaman manggis

Lebih terperinci

UPAYA PEMULIHAN TANAH UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN BAHAN TANAM NILAM DI KABUPATEN MALANG. Eko Purdyaningsih, SP PBT Ahli Muda

UPAYA PEMULIHAN TANAH UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN BAHAN TANAM NILAM DI KABUPATEN MALANG. Eko Purdyaningsih, SP PBT Ahli Muda UPAYA PEMULIHAN TANAH UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN BAHAN TANAM NILAM DI KABUPATEN MALANG Oleh : Eko Purdyaningsih, SP PBT Ahli Muda A. PENDAHULUAN Tanaman nilam merupakan kelompok tanaman penghasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumberdaya alam pertanian, sumberdaya alam hasil hutan, sumberdaya alam laut,

BAB I PENDAHULUAN. sumberdaya alam pertanian, sumberdaya alam hasil hutan, sumberdaya alam laut, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang kaya akan sumberdaya alam seperti sumberdaya alam pertanian, sumberdaya alam hasil hutan, sumberdaya alam laut, sumberdaya alam tambang,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gladiol termasuk ke dalam famili Iridaceae dan memiliki daun yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gladiol termasuk ke dalam famili Iridaceae dan memiliki daun yang 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Tanaman Gladiol Bunga gladiol yang berasal dari daratan Afrika Selatan ini memang sangat indah. Bunga ini simbol kekuatan, kejujuran, kedermawanan, ketulusan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Menurut Haryanto, Suhartini dan Rahayu (1996), klasifikasi tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Menurut Haryanto, Suhartini dan Rahayu (1996), klasifikasi tanaman TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Haryanto, Suhartini dan Rahayu (1996), klasifikasi tanaman selada adalah sebagai berikut: Kingdom Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus :Plantae :Spermatophyta

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium 14 TINJAUAN PUSTAKA Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Dalam dunia tumbuhan, tanaman bawang merah diklasifikasikan dalam Divisi : Spermatophyta ; Sub Divisi : Angiospermae ; Class : Monocotylodenae ;

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio: Spermatophyta; Sub divisio: Angiospermae; Kelas : Dikotyledonae;

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Tanaman Gladiol Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang sesuai dengan bentuk daunnya yang meruncing dan memanjang.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mengenal Tanaman Buah Naga Buah naga atau dalam bahasa inggrisnya disebut Dragon Fruit merupakan buah dari sejenis tanaman kaktus yang bernama Hylocereus dan Selenicereus. Buah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi konsumennya sehingga tercipta persaingan yang cukup ketat. Produk

BAB I PENDAHULUAN. bagi konsumennya sehingga tercipta persaingan yang cukup ketat. Produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini berbagai bentuk makanan dan minuman kesehatan banyak beredar di masyarakat. Para produsen berusaha untuk menawarkan yang terbaik bagi konsumennya sehingga

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.))

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.)) TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.)) termasuk ke dalam Kelas : Magnoliopsida, Ordo : Fabales, Famili : Fabaceae, Genus : Pachyrhizus, Spesies

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Cikabayan-University Farm IPB, Darmaga Bogor. Areal penelitian bertopografi datar dengan elevasi 250 m dpl dan curah

Lebih terperinci

PENYAKIT VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD) PADA TANAMAN KAKAO (THEOBROMA CACAO L) DAN. Oleh Administrator Kamis, 09 Februari :51

PENYAKIT VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD) PADA TANAMAN KAKAO (THEOBROMA CACAO L) DAN. Oleh Administrator Kamis, 09 Februari :51 Kakao (Theobroma cacao L) merupakan satu-satunya diantara 22 spesies yang masuk marga Theobroma, Suku sterculiacecae yang diusahakan secara komersial. Kakao merupakan tanaman tahunan yang memerlukan lingkungan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Jeruk Besar

TINJAUAN PUSTAKA Jeruk Besar xii TINJAUAN PUSTAKA Jeruk Besar Jeruk besar (Citrus grandis (L.) Osbeck) yang sering disebut pamelo berasal dari Asia Tenggara, yaitu Indonesia, India, Cina Selatan dan beberapa jenis berasal dari Florida,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH Pusat Kajian Hortikultura Tropika INSTITUT PERTANIAN BOGOR PROLOG SOP PEPAYA PEMBIBITAN TIPE BUAH PENYIAPAN LAHAN PENANAMAN PEMELIHARAAN PENGENDALIAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Jambu biji disebut juga Jambu Klutuk (Bahasa Jawa), Jambu Siki, atau Jambu Batu yang dalam bahasa Latin disebut Psidium Guajava. Tanaman jambu biji merupakan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Rukmana (2005), klasifikasi tanaman bawang merah adalah sebagai berikut: Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledonae

Lebih terperinci