1.1 Latar belakang Di awal abad 21, perkembangan teknologi komputer grafis meningkat secara drastis sehingga mempermudah para akademisi dan industri

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "1.1 Latar belakang Di awal abad 21, perkembangan teknologi komputer grafis meningkat secara drastis sehingga mempermudah para akademisi dan industri"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di awal abad 21, perkembangan teknologi komputer grafis meningkat secara drastis sehingga mempermudah para akademisi dan industri untuk mengembangkan pengetahuan mereka di dunia pemodelan benda-benda tiga dimensi. Salah satu bidang yang sedang ramai untuk dikembangkan adalah rekontruksi benda-benda tiga dimensi. Rekontruksi tiga dimensi adalah bagian yang sangat penting di dunia rekayasa teknik, khususnya di bidang akademik dan industri. Salah satu pemanfaatan teknologi rekontruksi tiga dimensi di dunia industri manufaktur adalah reverse engineering, yaitu suatu teknologi yang digunakan untuk merekontruksi geometri dari suatu benda. Pada penelitian ini dilakukan suatu kajian terhadap proses rekontruksi 3D menggunakan teknik photogammetry digital. Dengan menggunakan teknik ini, permukaan luar suatu objek dapat direkontruksikan menjadi model digital. Disini akan dilakukan analisis terhadap berbagai parameter yang berpengaruh terhadap hasil rekontruksi. Selain reverse engineering, rekontruksi 3D dapat pula digunakan pada bidang metrologi. Sebagai contoh, industri otomotif dapat merekontruksi ulang komponen-komponen yang telah dibuat dengan cepat dan akurat sehingga proses jaminan mutu dari komponen yang bersangkutan dapat dilakukan dengan cepat dan hemat biaya. Aplikasi rekontruksi 3D industri manufaktur pesawat terbang yaitu untuk memverifikasi bentuk pesawat terbang yang telah melalui tahap manufaktur dan perakitan terhadap bentuk pesawat yang terdapat pada tahap desain, seperti tampak pada gambar 1-1. Selain dimanfaatkan oleh industri-industri besar, teknologi reverse engineering ini juga dapat dinikmati oleh industri-industri kecil, yang di Indonesia populer dengan sebutan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Salah satu contoh pemanfaatan teknologi reverse engineering yang dapat dilakukan oleh UKM adalah pembuataan casing telepon selular. 1

2 Gambar 1-1 Rekontruksi tiga dimensi permukaan luar pesawat terbang [4]. Pesatnya perkembangan dunia komputer grafis di berbagai bidang memudahkan industri manufaktur untuk melakukan inovasi dan mendorong industri tersebut untuk merubah cara pandang mereka dalam melakukan pengembangan produk yang lebih efisien dan ekonomis. Perkembangan dunia pemodelan benda-benda tiga dimensi menggunakan komputer yang sangat berhubungan dengan dunia rekayasa teknik selain rekontruksi benda tiga dimensi adalah semakin majunya bidang CAD (Computer Aided Design) dan FEA (Finite Element Analysis). Para pelaku industri manufaktur dapat memanfaatkan kemajuan tersebut, dengan cara menggabungkan teknologi rekontruksi tiga dimensi, CAD, dan FEA membentuk suatu siklus kerja yang dapat bekerja secara simultan. Industri manufaktur yang akan memproduksi suatu komponen, tidak perlu mendesain dari awal. Mereka cukup menggunakan teknologi rekontruksi ini untuk meniru komponen yang telah ada. Hasil dari rekontruksi terhadap komponen tersebut diolah lebih lanjut, dengan memanfaatkan teknologi CAD dan FEA sehingga dapat dilakukan analisis dan perbaikan sesuai dengan keperluan. Rekontruksi tiga dimensi dari suatu benda dilakukan dengan cara mengukur beberapa koordinat titik pada permukaan benda tersebut di dalam ruang tiga dimensi. Secara garis besar, metode untuk mengetahui koordinat titik-titik tersebut dibagi menjadi dua, yaitu metode kontak langsung (contact approaches) [2] dan metode kontak tak langsung (noncontact approaches) [3] yang dijabarkan pada gambar 1.2 di bawah ini. 2

3 Gambar 1-2 Metode penentuan koordinat suatu titik [20]. Metode kontak langsung dilakukan dengan menggunakan probe atau laser yang lebih dikenal dengan nama Coordinate Measuring Machines (CMMs). Rekontruksi menggunakan metode kontak tak langsung dilakukan dengan cara mengolah beberapa gambar dua dimensi (image processing) dari suatu benda yang diambil dari berbagai sudut pandang (perspective). Gambar-gambar dua dimensi tersebut dihasilkan oleh kamera. Dapat kita perhatikan bahwa melakukan rekontruksi tiga dimensi menggunakan metode kontak langsung akan memerlukan biaya yang relatif lebih mahal bila dibandingkan dengan menggunakan metode kontak langsung. Hal ini dikarenakan perlengkapan yang diperlukan untuk melakukan rekontruksi dengan metode kontak langsung adalah perlengkapan dengan skala laboratorium. Lain halnya dengan metode kontak tak langsung yang pada dasarnya hanya memerlukan kamera dan komputer. Secara garis besar, alur proses reverse engineering dengan memanfaatkan rekontruksi tiga dimensi menggunakan metode kontak tak langsung (kamera), CAD, dan FEA dapat dilihat pada gambar 1-3 dibawah ini. 3

4 FEA CAM OBJEK Kamera Solid model PROSES REKONTRUKSI BENDA 3D MENGGUNAKAN METODE KONTAK TAK LANGSUNG, KAMERA, CAD & FEA. Gambar Digital CAD Point cloud Photogrammetry Gambar 1-3 Proses reverse engineering metode kontak tak langsung. 1.2 Batasan masalah Sistem rekontruksi tiga dimensi menggunakan metode kontak tak langsung terdiri atas dua bagian utama. Yang pertama adalah perangkat yang digunakan untuk mengambil gambar-gambar dua dimensi dari suatu objek tiga dimensi. Dalam tesis ini yang dimaksud perangkat adalah kamera digital. Telah diketahui, terdapat banyak jenis kamera yang beredar dipasaran, dari yang berharga murah (kamera saku) sampai dengan kamera beresolusi tinggi dan berharga mahal (high end camera). Pada penelitian ini akan digunakan dua jenis kamera yaitu, SLR (Single Lens Reflex) kamera sebagai high end camera dan Autofocus kamera (kamera saku) sebagai kamera saku. Pada penelitian ini, akan dikaji kemampuan kedua kamera tersebut dalam merekontruksi suatu objek. Bagian kedua adalah perangkat lunak (software) yang mengolah gambar-gambar digital dua dimensi yang berasal dari kamera menjadi gambar tiga dimensi dari objek tersebut. perangkat lunak yang akan digunakan di dalam penelitian ini adalah perangkat lunak komersil, yaitu PhotoModeler. Dalam menggunakan perangkat lunak PhotoModeler perlu diketahui terlebih dahulu beberapa parameter dari kamera yang digunakan yang berpengaruh terhadap ketelitian hasil rekontruksi tiga dimensi yang akan dilakukan. 4

5 1.3 Tujuan penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Mengkaji pengaruh beberapa parameter terhadap hasil rekontruksi benda tiga dimensi. Rekontruksi dilakukan dengan perangkat lunak Photomodeler yang bekerja berdasarkan metode Digital Photogrammetry dan digunakan dua jenis kamera, yaitu kamera SLR dan kamera autofocus (kamera saku). Parameter tersebut antara lain focal length (panjang fokus), jenis warna gambar, pengaruh penggunaan flash (lampu kilat), jumlah titik-titik (lingkaran) yang digunakan sebagai marker (penanda), jumlah gambar dua dimensi yang akan direkontruksi, sudut pengambilan gambar, resolusi kamera, dll. 2. Membandingkan kemampuan (error yang dihasilkan) oleh kamera SLR dan kamera autofocus dalam merekontruksi benda. 3. Melakukan rekontruksi benda berukuran besar, dalam penelitian ini benda berukuran besar tersebut adalah sayap pesawat CN Mengkaji beberapa parameter dalam merekontruksi benda tiga dimensi berukuran besar (sayap tengah pesawat CN-235). 1.4 Metode penelitian Penelitian diawali dengan mempelajari literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian ini dan pemahaman terhadap cara kerja perangkat lunak PhotoModeler dan sensor (kamera) yang digunakan. Sensor yang digunakan pada penelitian ini adalah kamera autofocus dan kamera SLR yang akan dibandingkan hasilnya (error yang dihasilkan). Langkah selanjutnya adalah mengkalibrasi kamera yang akan digunakan. Tahap ini harus dilakukan Untuk mengetahui intrinsic parameters dari kamera seperti focal length, distortion lens, principal point, format size dan extrinsic parameters yaitu orientasi koordinat kamera terhadap koordinat global. Setelah dilakukan kalibrasi, gambar-gambar dua dimensi dari benda yang akan direkontruksi diambil menggunakan kamera. Benda yang akan direkontruksi terdiri dari dua jenis ukuran, yaitu benda berukuran kecil (berbentuk balok dan silinder) dan besar (sayap CN-235). 5

6 Perangkat lunak PhotoModeler memungkinkan pengambilan gambar dua dimensi dari benda dapat dilakukan dari sudut pandang manapun yang dianggap penting [4]. Dalam proses rekontruksi permukaan benda tiga dimensi, perangkat lunak ini mengenali permukaan suatu benda melalui penanda/ marker berbentuk lingkaran yang diletakkan pada permukaan suatu benda. Oleh karena itu, sebelum mengambil gambar dua dimensi dari suatu benda, terlebih dahulu dilakukan peletakan penanda pada daerah-daerah permukaan yang dianggap dapat merepresentasikan bentuk tiga dimensi dari benda tersebut. Setelah proses diatas selesai, perangkat lunak PhotoModeler akan mengidentifikasi koordinat pusat lingkaran pada gambar dua dimensi tersebut menjadi koordinat pada ruang tiga dimensi. Selama melakukan rekontruksi, akan dicari parameter-parameter yang dapat mempengaruhi kualitas hasil akhir dengan cara menganalisa error yang dihasilkan oleh kedua jenis kamera tersebut. Proses selanjutnya adalah mengolah koordinat titik-titik hasil rekontruksi kedalam perangkat lunak CAD untuk dilakukan proses rendering. 1.5 Sistematika pembahasan Pembahasan pada laporan penelitian ini disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut: BAB I: Pendahuluan Pada bab ini dijelaskan latar belakang dilakukannya rekontruksi benda-benda tiga dimensi. Selain itu, pada tesis ini dijelaskan pula identifikasi masalah, tujuan dari penelitian ini dan batasannya, serta metode yang digunakan. BAB II: Dasar teori Bab ini membahas literatur-literatur tentang dasar-dasar, alat-alat yang digunakan dalam rekontruksi benda-benda tiga dimensi. Antara lain Photogrammetry, kamera digital, perangkat lunak PhotoModeler, tipe-tipe kamera yang dapat digunakan dalam melakukan rekontruksi tiga dimensi. 6

7 BAB III: Rekontruksi tiga dimensi menggunakan perangkat lunak Photomodeler. Bab ini membahas tentang perangkat lunak Photomodeler yang berkaitan dengan penelitian ini, antara lain metode kalibrasi, proses identifikasi penanda/ marker, prosedur pengambilan gambar, prosedur pembuatan penanda. BAB IV: Hasil penelitian dan analisis rekontruksi tiga dimensi. Bab ini berisi tentang hasil percobaan yang dilakukan menggunakan kamera SLR dan kamera autofocus. Analisis kesalahan (error) untuk mengetahui parameterparameter yang dapat mempengaruhi ketelitian hasil akhir rekontruksi tiga dimensi dijabarkan pula pada bab ini. Selain itu, pada bab ini juga memuat hasil rekontruksi terhadap sayap tengah pesawat CN-235 beserta analisisnya. BAB V: Kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran dari hasil penelitian ini dimuat pada bab terakhir yaitu Bab V. 7

KAJI PENGARUH PARAMETER KAMERA TERHADAP REKONTRUKSI BENDA 3D MENGGUNAKAN TEKNIK DIGITAL PHOTOGRAMMETRY STUDI KASUS: REKONTRUKSI SAYAP TENGAH CN-235

KAJI PENGARUH PARAMETER KAMERA TERHADAP REKONTRUKSI BENDA 3D MENGGUNAKAN TEKNIK DIGITAL PHOTOGRAMMETRY STUDI KASUS: REKONTRUKSI SAYAP TENGAH CN-235 KAJI PENGARUH PARAMETER KAMERA TERHADAP REKONTRUKSI BENDA 3D MENGGUNAKAN TEKNIK DIGITAL PHOTOGRAMMETRY STUDI KASUS: REKONTRUKSI SAYAP TENGAH CN-235 TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III REKONTRUKSI 3D MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK PHOTOMODELER.

BAB III REKONTRUKSI 3D MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK PHOTOMODELER. BAB III REKONTRUKSI 3D MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK PHOTOMODELER. 3.1 Perangkat lunak PhotoModeler Photomodeler adalah salah satu perangkat lunak yang mempunyai kemampuan yang cukup unggul dan umum dipakai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. robotika dan otomatisasi dalam kehidupan manusia seiring dengan meningkatnya dunia

BAB I PENDAHULUAN. robotika dan otomatisasi dalam kehidupan manusia seiring dengan meningkatnya dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia robot dewasa ini menunjukkan betapa besar peran bidang robotika dan otomatisasi dalam kehidupan manusia seiring dengan meningkatnya dunia teknologi

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENGUKURAN DAN HITUNGAN VOLUME METODE FOTOGRAMETRI RENTANG DEKAT DAN METODE TACHYMETRI

PELAKSANAAN PENGUKURAN DAN HITUNGAN VOLUME METODE FOTOGRAMETRI RENTANG DEKAT DAN METODE TACHYMETRI BAB 3 PELAKSANAAN PENGUKURAN DAN HITUNGAN VOLUME METODE FOTOGRAMETRI RENTANG DEKAT DAN METODE TACHYMETRI Bab ini menjelaskan tahapan-tahapan dari mulai perencanaan, pengambilan data, pengolahan data, pembuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini persaingan di dalam dunia industri semakin ketat. Hal ini ditandai dengan terciptanya globalisasi pasar yang mengakibatkan munculnya pertumbuhan industri

Lebih terperinci

TAHAPAN STUDI. Gambar 3-1 Kamera Nikon D5000

TAHAPAN STUDI. Gambar 3-1 Kamera Nikon D5000 BAB 3 TAHAPAN STUDI Dalam bab ini akan dibahas rangkaian prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini yang dimulai dari peralatan yang digunakan, proses kalibrasi kamera, uji coba, dan pengambilan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex) merupakan imaging device yang

BAB I PENDAHULUAN. Kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex) merupakan imaging device yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex) merupakan imaging device yang banyak digunakan dalam masyarakat modern saat ini. Munculnya kamera DSLR tentunya menggeser

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Arsitektur lansekap meliputi perencanaan dan perancangan ruang di luar bangunan agar dapat dimanfaatkan untuk menampung kegiatan

1.1 Latar Belakang Arsitektur lansekap meliputi perencanaan dan perancangan ruang di luar bangunan agar dapat dimanfaatkan untuk menampung kegiatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Arsitektur lansekap meliputi perencanaan dan perancangan ruang di luar bangunan agar dapat dimanfaatkan untuk menampung kegiatan manusia juga memberikan lingkungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Computer Aided Design (CAD) merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk membuat sebuah produk secara virtual. Produk virtual yaitu produk yang berupa data CAD.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Objek tiga dimensi (3D) merupakan suatu objek yang direpresentasikan dengan ukuran panjang, lebar, dan tinggi. Data objek tiga dimensi secara spasial umumnya diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. mendorong terciptanya suatu produk dan memiliki kualitas yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. mendorong terciptanya suatu produk dan memiliki kualitas yang baik. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong terciptanya suatu produk dan memiliki kualitas yang baik. Pada industri manufacturing hal ini menjadi masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telinga, wajah, infrared, gaya berjalan, geometri tangan, telapak tangan, retina,

BAB I PENDAHULUAN. telinga, wajah, infrared, gaya berjalan, geometri tangan, telapak tangan, retina, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem biometrika merupakan teknologi pengenalan diri dengan menggunakan bagian tubuh atau perilaku manusia. Sidik jari, tanda tangan, DNA, telinga, wajah, infrared,

Lebih terperinci

PROSES REVERSE ENGINEERING MENGGUNAKAN LASER OPTICAL SCANNER TESIS

PROSES REVERSE ENGINEERING MENGGUNAKAN LASER OPTICAL SCANNER TESIS PROSES REVERSE ENGINEERING MENGGUNAKAN LASER OPTICAL SCANNER TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Teknik Mesin Sekolah Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Syarat Guna

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Tuntutan Sistem Produksi Maju

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Tuntutan Sistem Produksi Maju Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Tuntutan Sistem Produksi Maju Perkembangan teknologi dan kebudayaan manusia menuntut perubahan sistem produksi dalam dunia manufaktur. Kebutuhan produk yang semakin

Lebih terperinci

SIMULASI PROSES BACKWARD EKSTRUSION PADA PEMBUATAN KOMPONEN PISTON

SIMULASI PROSES BACKWARD EKSTRUSION PADA PEMBUATAN KOMPONEN PISTON TUGAS AKHIR SIMULASI PROSES BACKWARD EKSTRUSION PADA PEMBUATAN KOMPONEN PISTON Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR I PeRAN Digital didalam Rancangan Arsitektur (Materi pertemuan 9)

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR I PeRAN Digital didalam Rancangan Arsitektur (Materi pertemuan 9) PERKEMBANGAN ARSITEKTUR I PeRAN Digital didalam Rancangan Arsitektur (Materi pertemuan 9) DOSEN PENGAMPU: ARDIANSYAH, S.T, M.T PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS. 4.1 Percobaan Metode Videogrametri di Laboratorium

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS. 4.1 Percobaan Metode Videogrametri di Laboratorium BAB 4 HASIL DAN ANALISIS 4.1 Percobaan Metode Videogrametri di Laboratorium Dalam percobaan metode videogrametri di laboratorium ini dilakukan empat macam percobaan yang berbeda, yaitu penentuan posisi

Lebih terperinci

BAB 3 PERBANDINGAN GEOMETRI DATA OBJEK TIGA DIMENSI

BAB 3 PERBANDINGAN GEOMETRI DATA OBJEK TIGA DIMENSI BAB 3 PERBANDINGAN GEOMETRI DATA OBJEK TIGA DIMENSI Pada bab ini akan dijelaskan tentang perbandingan tingkat kualitas data, terutama perbandingan dari segi geometri, selain itu juga akan dibahas mengenai

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang BAB I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Proses desain pesawat udara merupakan proses yang panjang dan sangat kompleks. Berbagai cabang ilmu yang berkaitan dengan struktur, aerodinamika, mekanika terbang,

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI METODE CRP UNTUK PEMETAAN

BAB III IMPLEMENTASI METODE CRP UNTUK PEMETAAN BAB III IMPLEMENTASI METODE CRP UNTUK PEMETAAN 3.1. Perencanaan Pekerjaan Perencanaan pekerjaan pemetaan diperlukan agar pekerjaan pemetaan yang akan dilakukan akan berhasil. Tahap pertama dalam perencanaan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang American Society of Photogrammetry (Falkner dan Morgan, 2002) mendefinisikan fotogrametri sebagai seni, ilmu dan teknologi mengenai informasi terpercaya tentang objek fisik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fotogrametri rentang dekat (FRD) atau Close Range Photogrammetry (CRP) adalah metode untuk mengambil data ukuran dari citra foto. Dengan metode ini kita dapat membuat

Lebih terperinci

Defry Mulia

Defry Mulia STUDI CLOSE RANGE PHOTOGRAMMETRY DALAM PENENTUAN VOLUME SUATU OBJEK Defry Mulia 35 09100011 PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. menggunakan bantuan aplikasi CAD (Computer-Aided Design) untuk. menggunakan komputer ini disebut sebagai mesin Computer based

Bab 1. Pendahuluan. menggunakan bantuan aplikasi CAD (Computer-Aided Design) untuk. menggunakan komputer ini disebut sebagai mesin Computer based Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi, komputer digunakan untuk berbagai keperluan, baik sebagai sarana untuk membantu pekerjaan maupun sarana hiburan. Penggunaannya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem 3D Scanner Pemindaian tiga dimensi (3D) merupakan proses pengambilan data berupa bentuk suatu objek untuk membuat pemodelan 3D dari objek tersebut. Model 3D yang tercipta

Lebih terperinci

JENIS-JENIS KAMERA & TEKNIK KAMERA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR

JENIS-JENIS KAMERA & TEKNIK KAMERA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR JENIS-JENIS KAMERA & TEKNIK KAMERA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR PRIAMBODOTOMMY.BLOGSPOT.COM Lisensi dokumen: Copyright @2012 by Priambodotommy.blogspot.com Seluruh dokumen yang ada di Priambodotommy.blogspot.com

Lebih terperinci

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: Pemindaian Geometrik Model 3D Menggunakan 3 Input

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: Pemindaian Geometrik Model 3D Menggunakan 3 Input Pemindaian Geometrik Model 3D Menggunakan 3 Input Mark Budiman Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti E-mail: markbudiman93@gmail.com Abstrak 3D Laser Scanner merupakan alat

Lebih terperinci

REVERSE ENGINEERING OUTER BODY MOBIL CITY CAR

REVERSE ENGINEERING OUTER BODY MOBIL CITY CAR REVERSE ENGINEERING OUTER BODY MOBIL CITY CAR NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : SUNARNO NIM : D200080072 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 REVERSE ENGINEERING

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memposisikan diri pada suatu lingkungan baru, sedangkan mapping merupakan

BAB I PENDAHULUAN. memposisikan diri pada suatu lingkungan baru, sedangkan mapping merupakan BAB I PENDAHULUAN 1. 1.1 Latar Belakang Localisation merupakan proses yang dilakukan oleh robot untuk memposisikan diri pada suatu lingkungan baru, sedangkan mapping merupakan proses untuk membangun peta

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggunakan matlab. Kemudian metode trial dan error, selalu mencoba dan

III. METODE PENELITIAN. menggunakan matlab. Kemudian metode trial dan error, selalu mencoba dan III. METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan studi literatur, yaitu mencari sumber-sumber literatur yang menjadi dasar keilmuan dari penelitian yang dilakukan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Perkembangan teknologi komputer yang sangat pesat dalam beberapa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Perkembangan teknologi komputer yang sangat pesat dalam beberapa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan teknologi komputer yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir ini, sangat mempengaruhi kecepatan dalam proses pengolahan data, dan meningkatkan ketelitian

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Konversi Citra ke G-Code untuk Aplikasi Manufaktur

Pengembangan Sistem Konversi Citra ke G-Code untuk Aplikasi Manufaktur Pengembangan Sistem Konversi Citra ke G-Code untuk Aplikasi Manufaktur Retno Tri Wahyuni, Djoko Purwanto, Tri Arief Sardjono Program Studi Teknik Elektro, Program Pascasarjana ITS Kampus ITS, Sukolilo,

Lebih terperinci

BAB 1 PENGENALAN. 1.1 Pendahuluan

BAB 1 PENGENALAN. 1.1 Pendahuluan BAB 1 PENGENALAN 1.1 Pendahuluan Fotogrametri ditakrifkan sebagai satu kajian ilmu sains, seni atau teknik pengukuran yang dibuat ke atas imej fotograf (udara atau bumi) yang diambil dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien.pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian. dari sistem kerja dari alat yang akan digunakan seperti yang ada

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien.pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian. dari sistem kerja dari alat yang akan digunakan seperti yang ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik dan efisien.pada industri yang menggunakan

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Sumbu-sumbu pada mesin NC [9]

Gambar 2.1 Sumbu-sumbu pada mesin NC [9] 2 PMSI MULTI IS D SISTM CM 2.1 Pemesinan C Multi xis Proses pemesinan dengan teknologi NC (numerical control) telah dikenal luas pemakaiannya pada saat ini. lectronics Industries ssociation (I) mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam sebuah sistem kerja yang terdiri dari berbagai rangkaian mesin,

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam sebuah sistem kerja yang terdiri dari berbagai rangkaian mesin, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam sebuah sistem kerja yang terdiri dari berbagai rangkaian mesin, dibutuhkan ketepatan dalam keseluruhan sistem kerjanya, baik ketepatan waktu kerja, pemasangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia perdagangan, kode yang banyak dipakai adalah barcode (kode batang). Hampir semua barang yang dijual di toko grosir, department store sudah menggunakan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, perkembangan dunia teknologi dan informasi. Animasi komputer salah satu bentuk modern cara pembuatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, perkembangan dunia teknologi dan informasi. Animasi komputer salah satu bentuk modern cara pembuatan dan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada era globalisasi ini, perkembangan dunia teknologi dan informasi semakin berkembang dengan pesat. Khususnya yang berkaitan dengan komputer sehingga setiap orang

Lebih terperinci

ANALISIS PERPINDAHAN KALOR YANG TERJADI PADA RECTANGULAR DUCT DENGAN ANSYS 11 SP1 DAN PERHITUNGAN METODE NUMERIK

ANALISIS PERPINDAHAN KALOR YANG TERJADI PADA RECTANGULAR DUCT DENGAN ANSYS 11 SP1 DAN PERHITUNGAN METODE NUMERIK TUGAS AKHIR ANALISIS PERPINDAHAN KALOR YANG TERJADI PADA RECTANGULAR DUCT DENGAN ANSYS 11 SP1 DAN PERHITUNGAN METODE NUMERIK Disusun: FATHAN ROSIDI NIM : D 200 030 126 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik dan efisien. Pada industri yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang dengan pesat. Kemajuan ini juga merambah dunia industri manufaktur. Sebagai contoh dari kemajuan tersebut,

Lebih terperinci

Analisa Kalibrasi Kamera Sony Exmor Pada Nilai Orientasi Parameter Interior untuk Keperluan Pemetaan (FUFK)

Analisa Kalibrasi Kamera Sony Exmor Pada Nilai Orientasi Parameter Interior untuk Keperluan Pemetaan (FUFK) A160 Analisa Kalibrasi Kamera Sony Exmor Pada Nilai Orientasi Parameter Interior untuk Keperluan Pemetaan (FUFK) Mohammad Avicenna, Agung Budi Cahyono, dan Husnul Hidayat Departemen Teknik Geomatika, Fakultas

Lebih terperinci

Pengukuran Kekotaan. Lecture Note: by Sri Rezki Artini, ST., M.Eng. Geomatic Engineering Study Program Dept. Of Geodetic Engineering

Pengukuran Kekotaan. Lecture Note: by Sri Rezki Artini, ST., M.Eng. Geomatic Engineering Study Program Dept. Of Geodetic Engineering Pengukuran Kekotaan Lecture Note: by Sri Rezki Artini, ST., M.Eng Geomatic Engineering Study Program Dept. Of Geodetic Engineering Contoh peta bidang militer peta topografi peta rute pelayaran peta laut

Lebih terperinci

METODE KALIBRASI IN-FLIGHT KAMERA DIGITAL NON-METRIK UNTUK KEPERLUAN CLOSE- RANGE PHOTOGRAMMETRY

METODE KALIBRASI IN-FLIGHT KAMERA DIGITAL NON-METRIK UNTUK KEPERLUAN CLOSE- RANGE PHOTOGRAMMETRY METODE KALIBRASI IN-FLIGHT KAMERA DIGITAL NON-METRIK UNTUK KEPERLUAN CLOSE- RANGE PHOTOGRAMMETRY Husnul Hidayat*, Agung Budi Cahyono, Mohammad Avicenna Departemen Teknik Geomatika FTSLK-ITS, Kampus ITS

Lebih terperinci

REKONSTRUKSI 3D PADA PATUNG PURBAKALA DENGAN SCANNER BERBASIS OPTIK. Fendik Eko P

REKONSTRUKSI 3D PADA PATUNG PURBAKALA DENGAN SCANNER BERBASIS OPTIK. Fendik Eko P REKONSTRUKSI 3D PADA PATUNG PURBAKALA DENGAN SCANNER BERBASIS OPTIK Fendik Eko P 2210205019 Pembimbing: Dr. I ketut Edy Purnama. MT Prof. Dr. Ir. Mauridhi Hery Purnomo, M.Eng PROGRAM PASCA SARJANA BIDANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peta situasi skala besar biasanya diperlukan untuk perencanaan, konstruksi ataupun manajemen aset, dimana pekerjaan-pekerjaan tersebut memerlukan peta yang selalu

Lebih terperinci

METODE FADHLI FAME LANER UNTUK ALAT 3D LASER SCANNER

METODE FADHLI FAME LANER UNTUK ALAT 3D LASER SCANNER METODE FADHLI FAME LANER UNTUK ALAT 3D LASER SCANNER Fadhli Umar Lubis Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti E-mail: fadhli_umar@yahoo.com Abstrak 3D laser scanner yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. MMS (Multimedia Messaging Service) adalah puncak dari evolusi SMS

BAB I PENDAHULUAN. MMS (Multimedia Messaging Service) adalah puncak dari evolusi SMS BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah MMS (Multimedia Messaging Service) adalah puncak dari evolusi SMS (Short Messaging Service) yang berupa pesan teks pendek, dan EMS (Enhanced Messaging Service)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN I.1. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pemodelan tiga dimensi suatu obyek di atas permukaan bumi pada saat ini dapat dilakukan dengan cara teristris maupun non-teristris, menggunakan sensor aktif berupa

Lebih terperinci

HASIL DAN ANALISIS. Tabel 4-1 Hasil kalibrasi kamera Canon PowerShot S90

HASIL DAN ANALISIS. Tabel 4-1 Hasil kalibrasi kamera Canon PowerShot S90 BAB 4 HASIL DAN ANALISIS Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil dari setiap proses yang telah dilakukan dan dibahas pada bab sebelumnya baik dari kalibrasi kamera sampai pada pengolahan data yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selular. Salah satu contoh perkembangan telekomunisasi yang biasa digunakan

BAB I PENDAHULUAN. selular. Salah satu contoh perkembangan telekomunisasi yang biasa digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kebutuhan akan akses informasi dan perkembangan teknologi membawa perubahan macam sistem sejalan dengan kehidupan manusia dari golongan menengah kebawah dan

Lebih terperinci

BAB 2 STUDI LITERATUR

BAB 2 STUDI LITERATUR BAB 2 STUDI LITERATUR Dalam bab ini akan dibahas studi referensi dan dasar teori yang digunakan dalam penelitian ini. Terutama dibahas tentang pemodelan 3D menggunakan metode fotogrametri rentang dekat

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS 4.1 Analisis Perbandingan Posisi Titik Perbandingan Posisi Titik dari Elektronik Total Station

BAB 4 ANALISIS 4.1 Analisis Perbandingan Posisi Titik Perbandingan Posisi Titik dari Elektronik Total Station BAB 4 ANALISIS 4.1 Analisis Perbandingan Posisi Titik Kualitas koordinat dari suatu titik dalam suatu sistem koordinat dapat dilihat setelah melakukan trasformasi koordinat ke suatu sistem koordinat yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan bahan, agar mendapatkan hasil yang baik dan terstruktur. Processor Intel Core i3-350m.

BAB III METODE PENELITIAN. dan bahan, agar mendapatkan hasil yang baik dan terstruktur. Processor Intel Core i3-350m. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Untuk menunjang penelitian yang akan dilakukan, maka diperlukan alat dan bahan, agar mendapatkan hasil yang baik dan terstruktur. 3.1.1 Alat Penelitian Adapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disemua Negara berkembang sudah bisa membuat kendaraan. untuk mengikuti perkembangan zaman dengan kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. disemua Negara berkembang sudah bisa membuat kendaraan. untuk mengikuti perkembangan zaman dengan kemajuan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kemajuan teknologi sekarang sudah sangat pesat, hampir disemua Negara berkembang sudah bisa membuat kendaraan bermotor. Dunia teknologi yang sangat cepat menuntut

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Laboratorium adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan, berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Museum Geologi Bandung merupakan salah satu monumen bersejarah peninggalan nasional. Dalam Museum ini, tersimpan dan dikelola materi-materi geologi yang berlimpah,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. Ditorsi radial jarak radial (r)

BAB IV ANALISIS. Ditorsi radial jarak radial (r) BAB IV ANALISIS 4.1. Analisis Kalibrasi Kamera Analisis kalibrasi kamera didasarkan dari hasil percobaan di laboratorium dan hasil percobaan di lapangan. 4.1.1. Laboratorium Dalam penelitian ini telah

Lebih terperinci

PENGUKURAN KECEPATAN OBYEK DENGAN PENGOLAAN CITRA MENGGUNAKAN METODE THRESHOLDING SKRIPSI. Disusun Oleh : Hery Pramono NPM.

PENGUKURAN KECEPATAN OBYEK DENGAN PENGOLAAN CITRA MENGGUNAKAN METODE THRESHOLDING SKRIPSI. Disusun Oleh : Hery Pramono NPM. PENGUKURAN KECEPATAN OBYEK DENGAN PENGOLAAN CITRA MENGGUNAKAN METODE THRESHOLDING SKRIPSI Disusun Oleh : Hery Pramono NPM. 0434010389 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

II.1. Persiapan II.1.1. Lokasi Penelitian II.1.2. Persiapan Peralatan Penelitian II.1.3. Bahan Penelitian II.1.4.

II.1. Persiapan II.1.1. Lokasi Penelitian II.1.2. Persiapan Peralatan Penelitian II.1.3. Bahan Penelitian II.1.4. DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... v PERNYATAAN... vi PERSEMBAHAN... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv DAFTAR ISTILAH... xvi INTISARI...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Era of Documentation Sumber: Autodesk, 2016b

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Era of Documentation Sumber: Autodesk, 2016b BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan infrastruktur (gedung, jalan, dan lainnya) dalam setiap daerah dalam rangka meningkatkan dan memenuhi kebutuhan masyarakat menyebabkan pesatnya sektor pembangunan

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN START DATA KALIBRASI PENGUKURAN OFFSET GPS- KAMERA DATA OFFSET GPS- KAMERA PEMOTRETAN DATA FOTO TANPA GPS FINISH

BAB 3 PEMBAHASAN START DATA KALIBRASI PENGUKURAN OFFSET GPS- KAMERA DATA OFFSET GPS- KAMERA PEMOTRETAN DATA FOTO TANPA GPS FINISH BAB 3 PEMBAHASAN Pada bab ini dibahas prosedur yang dilakukan pada percobaan ini. Fokus utama pembahasan pada bab ini adalah teknik kalibrasi kamera, penentuan offset GPS-kamera, akuisisi data di lapangan,

Lebih terperinci

REVERSE ENGINEERING OUTER FENDER PADA MOBIL MINI TRUK ESEMKA

REVERSE ENGINEERING OUTER FENDER PADA MOBIL MINI TRUK ESEMKA REVERSE ENGINEERING OUTER FENDER PADA MOBIL MINI TRUK ESEMKA Bambang Waluyo Febriantoko 1, M. Riska Al Muklis 2 1 Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Email : bambangwf@gmail.com 2 Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Dalam suatu kepentingan tertentu, citra (

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Dalam suatu kepentingan tertentu, citra ( BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra atau gambar ( image ) sudah menjadi hal yang umum dan menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Dalam suatu kepentingan tertentu, citra ( gambar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan meluasnya pemakaian personal computer (PC) sekarang ini, maka semakin mudah manusia untuk memperoleh PC dan makin terjangkau pula harganya. Ada banyak komponen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Undang-Undang No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, menyebutkan Cagar Budaya merupakan kekayaan budaya bangsa sebagai wujud pemikiran dan perilaku kehidupan manusia

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS PEMODELAN BENDA UJI KUBUS DAN SILINDER UNTUK MENETUKAN KUAT TEKAN BETON DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE KOMPUTER

STUDI ANALISIS PEMODELAN BENDA UJI KUBUS DAN SILINDER UNTUK MENETUKAN KUAT TEKAN BETON DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE KOMPUTER STUDI ANALISIS PEMODELAN BENDA UJI KUBUS DAN SILINDER UNTUK MENETUKAN KUAT TEKAN BETON DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE KOMPUTER HEBER SEMBIRING NRP. 0221023 Pembimbing : Anang Kristanto, ST., MT. UNIVERSITAS

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FOTOGRAMETRI I (Individu)

LAPORAN PRAKTIKUM FOTOGRAMETRI I (Individu) LAPORAN PRAKTIKUM FOTOGRAMETRI I (Individu) KALIBRASI KAMERA DENGAN SOFTWARE PHOTOMODELER SCANNER TANGGAL PRAKTIKUM : 2 Desember 2014 Disusun Oleh NAMA NIM KELAS : Nur Izzahudin : 13/347558/TK/40748 :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia teknologi dan persaingan global yang melanda seluruh dunia. kelamaan robot semakin dibuat untuk meniru manusia sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. dunia teknologi dan persaingan global yang melanda seluruh dunia. kelamaan robot semakin dibuat untuk meniru manusia sehingga dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia robot dewasa ini menunjukkan betapa besar peran bidang robotika dan otomatisasi dalam kehidupan manusia seiring dengan meningkatnya dunia teknologi

Lebih terperinci

Perbandingan Penentuan Volume Suatu Obyek Menggunakan Metode Close Range Photogrammetry Dengan Kamera Non Metrik Terkalibrasi Dan Pemetaan Teristris

Perbandingan Penentuan Volume Suatu Obyek Menggunakan Metode Close Range Photogrammetry Dengan Kamera Non Metrik Terkalibrasi Dan Pemetaan Teristris JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (20XX) ISSN: XXXX-XXXX (XXXX-XXXX Print) 1 Perbandingan Penentuan Volume Suatu Obyek Menggunakan Metode Close Range Photogrammetry Dengan Kamera Non Metrik Terkalibrasi

Lebih terperinci

I.1 Latar Belakang I-1

I.1 Latar Belakang I-1 Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Berbagai jenis struktur, seperti terowongan, struktur atap stadion, struktur lepas pantai, maupun jembatan banyak dibentuk dengan menggunakan struktur shell silindris.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PERMAINAN EDUKATIF JENIS GELINDING KELERENG UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KELOMPOK USIA 4-6 TAHUN

RANCANG BANGUN ALAT PERMAINAN EDUKATIF JENIS GELINDING KELERENG UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KELOMPOK USIA 4-6 TAHUN Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi RANCANG BANGUN ALAT PERMAINAN EDUKATIF JENIS GELINDING KELERENG UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KELOMPOK USIA 4-6 TAHUN *Nila Kusumaningtyas

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR MODELING PROSES DEEP DRAWING DENGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

TUGAS AKHIR MODELING PROSES DEEP DRAWING DENGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA TUGAS AKHIR MODELING PROSES DEEP DRAWING DENGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Kesarjanaan Strata Satu Pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pemodelan Benda Uji pada Program AutoCAD 1. Penamaan Benda Uji Variasi yang terdapat pada benda uji meliputi diameter lubang, sudut lubang, jarak antar lubang, dan panjang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang GPS adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi menggunakan wahana satelit. Sistem yang dapat digunakan oleh banyak orang sekaligus dalam segala cuaca ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran ph makin dibutuhkan, bukan hanya oleh perusahaan berskala besar tetapi juga perusahaan berskala kecil misalnya tambak ikan dan udang milik warga perseorangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peta merupakan representasi dari permukaan bumi baik sebagian atau keseluruhannya yang divisualisasikan pada bidang proyeksi tertentu dengan menggunakan skala tertentu.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KAMERA NON-METRIK UNTUK KEPERLUAN PEMODELAN BANGUNAN

PENGEMBANGAN KAMERA NON-METRIK UNTUK KEPERLUAN PEMODELAN BANGUNAN Presentasi Tugas Akhir PENGEMBANGAN KAMERA NON-METRIK UNTUK KEPERLUAN PEMODELAN BANGUNAN Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember 213 Oleh: Muhammad Iftahul

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Perancangan Perancangan sistem didasarkan pada teknologi computer vision yang menjadi salah satu faktor penunjang dalam perkembangan dunia pengetahuan dan teknologi,

Lebih terperinci

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA Syahrul 1, Andi Kurniawan 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipati Ukur No.116,

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan Latar Belakang Masalah

Bab 1. Pendahuluan Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah PT. Doulton merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi barang-barang keramik seperti peralatan makan, vase, photo frame, dan berbagai macam hiasan dari

Lebih terperinci

Perancangan Sistem dan Algoritma Identifikasi Obyek 3 Dimensi dengan Pemanfaatan Laser Pointer sebagai Pembangkit Berkas

Perancangan Sistem dan Algoritma Identifikasi Obyek 3 Dimensi dengan Pemanfaatan Laser Pointer sebagai Pembangkit Berkas 30 pril 008, Surabaya, Indonesia Perancangan Sistem dan lgoritma Identifikasi Obyek 3 Dimensi dengan Pemanfaatan Laser Pointer sebagai Pembangkit Berkas Stefanus Ongkodjojo 1), Rudi dipranata ), dan Stanley

Lebih terperinci

Jasa Desain Mesin Autodesk Inventor Malang

Jasa Desain Mesin Autodesk Inventor Malang Jasa Desain Mesin Autodesk Inventor Malang Autodesk Inventor adalah salah satu dari produk Autodesk Corp. yang diperuntukkan untuk engineering design and drawing. Inventor merupakan software yang bersifat

Lebih terperinci

APLIKASI REKONSTRUKSI OBJEK 3D DARI KUMPULAN GAMBAR 2D DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENERALIZED VOXEL COLORING

APLIKASI REKONSTRUKSI OBJEK 3D DARI KUMPULAN GAMBAR 2D DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENERALIZED VOXEL COLORING APLIKASI REKONSTRUKSI OBJEK 3D DARI KUMPULAN GAMBAR 2D DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENERALIZED VOXEL COLORING Nama : Charley C. Corputty NPM : 11111620 Jurusan Pembimbing : Sistem Informasi : Dr.-Ing.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Efisiensi biaya pada pemetaan menggunakan metode foto udara sangat dipengaruhi oleh jenis kamera yang digunakan. Untuk luas area yang relatif lebih kecil (±100ha) pemotretan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Program komputer merupakan bagian dari teknologi komputer yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Program komputer merupakan bagian dari teknologi komputer yang telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Program komputer merupakan bagian dari teknologi komputer yang telah banyak mengalami peningkatan yang signifikan, terbukti banyak terciptanya program yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknik pemodelan balik sering dikenal juga reverse engineering adalah teknik pemodelan ulang dari benda yang sudah ada. Teknik ini berlaku dalam bidang geodesi. Dalam

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Sepatu adalah jenis alas kaki (footwear) yang biasanya terdiri dari bagianbagian sole, hak, tali, kap dan lidah.pengelompokan sepatu biasanya dilakukan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Tahapan Penelitian Dalam bab ini akan dijabarkan langkah langkah yang diambil dalam melaksanakan penelitian. Berikut adalah tahapan tahapan yang dijalankan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dunia industri dewasa ini, kecepatan inovasi produk baik dari segi teknologi maupun estetika dan fungsionalitasnya memegang peranan penting untuk memenangkan persaingan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR REVERSE ENGINEERING (PENGAMBILAN DATA DAN KALIBRASI 3D DENGAN MENGGUNAKAN KAMERA DIGITAL)

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR REVERSE ENGINEERING (PENGAMBILAN DATA DAN KALIBRASI 3D DENGAN MENGGUNAKAN KAMERA DIGITAL) NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR REVERSE ENGINEERING (PENGAMBILAN DATA DAN KALIBRASI 3D DENGAN MENGGUNAKAN KAMERA DIGITAL) Naskah Publikasi Tugas Akhir ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program

Lebih terperinci

Gambar 1.1. Susunan ruas tulang belakang manusia (Mow dan Hayes, 1997).

Gambar 1.1. Susunan ruas tulang belakang manusia (Mow dan Hayes, 1997). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tulang belakang (tulang punggung) merupakan salah satu bagian terpenting rangka yang menopang seluruh tubuh manusia. Tulang belakang terdiri dari susunan 33 ruas tulang

Lebih terperinci

Pengertian Reverse Engineering

Pengertian Reverse Engineering Pengertian Reverse Engineering Insyur terbalik atau dalam Bahasa Inggris-nya Reverse Engineering adalah suatu teknik yang banyak digunakan oleh hacker dan cracker untuk menembus suatu program ataupun sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tersedianya data spasial, tidak lepas dari keberadaan ilmu Geodesi dan Geomatika. Ilmu Geodesi dan Geomatika memiliki kompetensi dalam penyediaan data spasial dua

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat pesat mendorong terciptanya suatu produk baru dengan kualitas yang baik. Dalam dunia industri manufaktur, terdapat banyak kendala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada sebuah citra, sangat dimungkinkan terdapat berbagai macam objek. Objek yang ada pun bisa terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran. Salah satu objek yang mungkin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bentuk dari digitalisasi yang sedang berkembang saat ini adalah teknologi 3D Scanning yang merupakan proses pemindaian objek nyata ke dalam bentuk digital.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan terus meningkatnya kemajuan teknologi komputer, peranan teknologi komputer dalam mendukung kepentingan manusia juga semakin meningkat. Termasuk salah

Lebih terperinci

Pendahuluan. Oleh : Dewi Sartika, M.Kom

Pendahuluan. Oleh : Dewi Sartika, M.Kom Universitas IGM HD-UIGM-FK-01 Fakultas : Ilmu Komputer Pertemuan ke : 1 Program Studi : Teknik Informatika Handout ke : 1 Kode Matakuliah : Jumlah Halaman : 16 Matakuliah : Rekayasa Perangkat Lunak Mulai

Lebih terperinci

APLIKASI CLOSE RANGE PHOTOGRAMMETRY UNTUK PERHITUNGAN VOLUME OBJEK

APLIKASI CLOSE RANGE PHOTOGRAMMETRY UNTUK PERHITUNGAN VOLUME OBJEK APLIKASI CLOSE RANGE PHOTOGRAMMETRY UNTUK PERHITUNGAN VOLUME OBJEK Oleh : Sarkawi Jaya Harahap 3511 1000 04 Dosen Pembimbing : Hepi Hapsari Handayani, S.T, Ms.C Jurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik

Lebih terperinci