TINJAUAN KRITIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI SUMENEP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINJAUAN KRITIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI SUMENEP"

Transkripsi

1 TINJAUAN KRITIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI SUMENEP ( NORSAIN ) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Wiraraja Sumenep ABSTRAK Penelitian ini tentang produk perbankan syariah yaitu akad mudharabah yang di terapkan oleh bank syariah untuk memberi gambaran dan penegasan mengenai kebenaran ada tidaknya penyimpangan peraktek akad mudharabah yang di lakukan oleh bank syariah, mengingat akad mudharabah merupakan akad muamalah paling utama yang melandasi produk perbankan syariah. Mudharabah sebagai akad pembiayaan diizinkan, karena sistem bagi hasil yang sejak awal dirancang sebagai core product perbankan syariah ternyata mengalami banyak hambatan dalam wilayah praksis. Walau telah diizinkan, namun implementasi mudharabah sebagai instrumen pembiayaan banyak menuai kritik. Kritik ini muncul, karena fakta empirik dilapangan, perbankan syariah jarang menerapkan mudharabah secara syariah, hingga pada proses dan bagi hasilnya selamat dari unsur-unsur ribawiyah. Jenis Penelitian yang digunakan ialah penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode studi kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri Sumenep. Pengumpulan data dilakukan dengan penelitian lapangan dan untuk mendalami wilayah praktis penulis juga melakukan studi pada satu nasabah PT. Bank Syariah Mandiri Sumenep. Hasil penelitian kita temukan berbagai kesamaan konsep dengan bank konvensional yang membuatnya memang tidak bisa selaras denga ketentuan syariah serta banyaknya penyimpangan dalam peraktek perbankan syariah diantaranya yang berhubungan dengan akad mudharabah.. Adanya penyimpangan-penyimpangan tersebut bank syariah melakukan pelanggaran terhadap syariah yang bisa menyeretnya pula pada transaksi ribawi. Maka hal ini tidak boleh dibiarkan berlarut, karena apa yang dilakukan dalam hal ini sama juga melakukan rekayasa syariah (produk riba kemasan syariah). Kata Kunci : Akad Mudharabah, Perbankan Syariah, Nisbah Bagi Hasil A. PENDAHULUAN Bank-bank konvensional yang lebih dahulu hadir dianggap tidak mampu mencapai tuntutan perubahan sistem yang diharapkan umat Islam selain masih rentan menggunakan sistem ribawi, bank konvensional juga nyata-nyata masih tidak 1

2 memperdulikan pemutaran uang nasabah apakah untuk investasi dalam bisnis yang di halalkan atau di haramkan menurut ketentuan syariat Islam. Di saat umat Islam mulai menyadari dengan kebutuhan tersebut maka saat itulah mulai muncul perbankan syariah yang berupaya menyelaraskan praktek perbankan dengan ajaran Islam serta meninggalkan berbagai aktifitas yang lazim dilakukan oleh bank-bank ribawi (bank konvensional) di dalamnya terdapat praktek riba dan aktifitas investasi pada objek yang diharamkan agama.(irwin Ananta,S.E,MM ) Perkembangan ekonomi syariah yang semakin pesat di Indonesia menuntut adanya instrumen-instrumen syariah yang mendukung perkembangan tersebut. Instrumen-instrumen itu dikembangkan oleh lembaga-lembaga keuangan syariah seperti bank dan lembaga pasar modal. Sebagai salah satu upaya untuk mencapai kondisi tersebut diperlukan adanya peraturan dan ketentuan pendukungnya seperti standar akuntansi dan fatwa produk investasi syariah. Ketentuan di bidang akuntansi diperlukan untuk menjamin kualitas keterbukaan/ transparansi, fairness dan perlindungan investor. Fenomena akuntansi syari ah diharapkan dapat mewakili kebutuhan akan laporan keuangan yang benar-benar jujur, adil, dan dapat dipercaya kerena laporan keuangan akuntansi syari ah berbasiskan pada syari ah, dan syari ah sendiri memiliki tujuan mulia yakni menciptakan kemaslahatan bagi umat manusia. Dengan demikian, tepat kiranya bila prinsip-prinsip akuntansi syari ah dapat dijadikan solusi alternatif dalam menjaga akuntantabilitas laporan keuangan. Pengguna laporan keuangan sangat mengharapkan laporan keuangan yang dihasilkan oleh akuntansi benar-benar memberikan informasi yang andal, dapat dipercaya, dan dapat dipertanggungjawabkan, tetapi harapan itu tidak selamanya terpuaskan, bahkan yang terjadi bisa sebaliknya. Bila demikian, para akuntan haruslah bekerja keras untuk tetap menjaga keandalan dari laporan keuangan yang disajikan dengan mengacu pada prinsip-prinsip akuntansi, sayangnya normatif akuntansi yang kongkritnya dibuat dalam bentuk standar (di Indonesia SAK) masih sangat lemah dalam mendorong penegakan moral, padahal benteng terakhir dari kemurnian laporan keuangan adalah penegakan moral. Akuntansi syari ah memasuki wilayah akuntansi dan penekanan pada nilai-nilai moral dan spiritual, bermodalkan pada dua hal tersebut diharapkan akuntansi syari ah mampu menjawab kebutuhan pemakai laporan keuangan yang menuntut akuntabilitas laporan keuangan tetap terjaga. 2

3 Industri perbankan merupakan sektor penting dalam pembangunan nasional yang berfungsi sebagai financial intermediary diantara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang memerlukan dana. Seiring dengan perkembangan itu, sebagian masyarakat masih berasumsi bahwa bank syariah hanyalah sebuah label yang digunakan untuk menarik simpati masyarakat muslim dalam bidang perbankan. Sikap skeptis dari masyarakat tentang perbankan syariah tersebut tidak dapat dipungkiri karena konotasi perbankan sejak dulu memang terpisah secara nyata dengan syariah, sehingga pada awal pembentukan perbankan syariah banyak yang tidak percaya akan keberhasilan para ekonom islam dalam menyatukan institusi perbankan dengan syariah. Perbankan Syariah, namanya digunakan untuk menyebut identitas perbankan, sehingga terkenal dengan bank bagi hasil. Bahkan undang-undang perbankan yaitu Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undangundang Nomor 10 Tahun 1998 dan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1992 jo Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1999 menyebut bagi hasil untuk membedakan dengan bank yang menggunakan instrumen bunga. Jenis produk yang ditawarkan oleh bank syariah secara umum dapat ditelusuri di Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No 59 tentang akuntansi perbankan syariah yang menjelaskan secara global pengakuan dan pengukuran serta penyajian laporan keuangan produk-produk yang ditawarkan bank syariah. PSAK No. 102 sampai 107 menjelaskan lagi produk-produk tersebut lebih terperinci yang terdiri dari produk murabahah, salam, isthisna, mudharabah, musyarakah, dan ijarah. Adanya fatwa Dewan Syariah Nasional MUI di DSN MUI No. 4 sampai 9 semakin mengukuhkan dan menjelaskan prinsip operasional bank syariah dengan produk-produknya tersebut. Salah satu permasalahan pokok yang menjadi fokus perhatian penulis adalah masalah pembiayaan akad mudharabah. Karena akad mudharabah (bagi hasil) yang mendasari produk utama yang ditawarkan oleh bank syariah, akad inilah yang mendasari berbagai transaksi perbankan syariah dalam pendanaan maupun inti bisnis bank syariah. Penting bagi kita untuk mengatahui apakah pembagian bagi hasil usaha pada pembiayaan mudharabah di Bank Syariah sudah sesuai dengan PSAK 105. Yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah : 3

4 1. Kesesuaian proses pembiayaan mudharabah di Bank Syariah Mandiri KCP Sumenep dengan PSAK 105 dan FATWA DSN (Dewan Syariah Nasional) No. 07/DSN-MUI/IV/ Kesesuaian perhitungan pembagian nisbah (keuntungan) pada pembiayaan mudharabah di Bank Syariah Mandiri KCP Sumenep dengan PSAK 105. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam pembagian nisbah (keuntungan) mudharabah dapat dilakukan berdasarkan prinsip Profit Sharing (bagi laba) atau Revenue Sharing (bagi hasil). Jika berdasarkan prinsip bagi laba, dasar pembagian adalah laba neto (net profit) yaitu laba bruto dikurangi beban yang berkaitan dengan pengelolaan dana mudharabah.sedangkan berdasarkan prinsip bagi hasil, maka dasar pembagian hasil usaha adalah laba bruto (gross profit) bukan total pendapatan usaha (omset). B. PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISA Dari praktek yang terjadi maka dapat diamati pokok-pokok inti praktek yang terjadi pada Bank Syariah Mandiri KCP Sumenep yaitu bank menghimpun dana dari nasabah yang kelebihan dana (Shahibul Mall) yang mana saat itu posisi bank adalah sebagai mudharib. Setelah itu maka pihak bank menyalurkan dana tersebut kepada pihak yang membutuhkan dana, yang mana bank mengaku sebagai shahibul mall dan pihak yang membutuhkan dana atau koperasi bertindak sebagai mudharib. Setelah pihak koperasi menerima pinjaman pembiayaan dalam bentuk tunai maka koperasi bertindak sebagai shahibul mall untuk anggota koperasi pada akad lain yaitu akad murabahah (Jual Beli). Nisbah bisa ditawar sesuai dengan keinginan mudharib hingga nantinya akan disepakati bersama. Jangka waktu sudah ada sebelum akad dan dapat berubah setelah jangka 1 tahun tersebut habis, yaitu bisa diperpanjang atau tidak tergantung keputusan bersama.dan jika terjadi kerugian maka yang menaggung adalah mudharib. Maka dari pembahasan ini yang terjadi di Bank Syariah Mandiri KCP Sumenep bukan mudharabah murni melainkan mudharabah wal murabahah yang mana akad ini tidak ada dalam PSAK 105.Mudharabah wal murabahah hukumnya tetap halal karena tidak menyalahi aturan agama Islam karena akadnya jelas hanya dalam PSAK 105 tidak tercantum. Proses pembiayaan yang terjadi di Bank Syariah Mandiri KCP Sumenep dapat dilihat pada gambar

5 Gambar 4.1 : Proses Pembiayaan Mudharabah Wal Murabahah Shahibul Mal Pihak Yang Kelebihan Dana Menyerahkan dananya ke BSM Bank (Mudharib/Shahibul mall) Pihak Bank memberikan pinjaman modal kepada mudharib dengan Akad Mudharabah, yang mana nisbah di tentukan di awal akad dan ada jaminan di dalamnya.jika ada kerugian maka mudharib yang menaggungnya dan tidak ada calo dalam hal ini namun pihak mudharib datang sendiri ke bank. Modal diserahkan dalam bentuk tunai dan jangka waktu minimal 1tahun Mudharib (Koperasi) Pihak yang membutuhkan dana Anggota Koperasi Dengan akad Murabahah yaitu barang-barang yang dibutuhkan koperasi Sumber : Bank Syariah Mandiri KCP Sumenep, yang diolah oleh Penulis 1. Proses Pembiayaan Koperasi Mekar Sari Koperasi Mekar Sari adalah organisasi yang ada pada SMK N 1 Sumenep yang anggotanya adalah para guru. Kegiatan koperasi ini adalah simpan pinjam uang pemenuhan kebutuhan anggota koperasi.koperasi ini melakukan kerjasama dengan Bank Syariah Mandiri KCP Sumenep untuk memenuhi kekurangan dana atas pembiayaan anggota koperasi yang tujuannya untuk kesejahteraan anggota koperasi tersebut. Menurut keterangan Ketua Koperasi Mekar sari, menyebutkan proses kerjasama yang terjadi adalah sebagai berikut : 5

6 1) Koperasi melakukan kerjasama dengan Bank Syariah Mandiri KCP Sumenep dengan tujuan untuk kesejahteraan anggota Koperasi. Jadi tidak ada perjanjian akad mudharabah namun yang ada yaitu pinjaman untuk kesejahteraan anggota koperasi. 2) Koperasi dipungut biaya administrasi pendaftaran oleh Bank Syariah Mandiri dengan ketentuan 1% dari jumlah nominal yang akan dipinjam. 3) Yang bertanggung jawab atas pembiayan tersebut adalah anggota koperasi. 4) Pengembaliannya kepada Bank Syariah Mandiri KCP Sumenep dengan cara pemotongan gaji dan angsuran pengembalian sudah ditetapkan setiap bulannya oleh Bank Syariah Mandiri KCP Sumenep. Tabel 4.1 : Jadwal dan Perhitungan Angsuran PT.Bank Syariah mandiri Nama : KPRI Mekar Sari Nilai Plafond : Angsuran : No. Tanggal Sisa Hutang Angsuran Pokok Margin Total Angsuran , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,00 Sumber : Koperasi Mekar Sari 6

7 Dari tabel 4.1 dapat diamati bahwa Bank Syariah Mandiri KCP Sumenep memberikan jadwal dan perhitungan angsuran kepada Koperasi Mekar Sari yang mana jumlah angsuran setiap bulan sudah ditetapkan untuk periode-periode kedepannya.jadi walaupun jumlah sisa hutang dari periode ke periode telah berkurang namun jumlah angsuran yang harus di bayar tetap Rp , Proses Pembiayaan PSAK LKS dapat bertindak baik sebagai pemilik dana atau pengelola dana. 2. Dalam akadnya terdiri dari Mudharabah, Mudharabah Muthlaqah, Mudharabah Muqayyadah, Mudharabah Musytarakah. 3. Pada prinsipnya dalam penyaluran mudharabah tidak ada jaminan, namun agar pengelola dana tidak melakukan penyimpangan maka pemilik dana dapat meminta jaminan dari pengelola dana atau pihak ketiga. Jaminan ini hanya dapat dicairkan apabila pegelola dana terbukti melakukan pelanggaran terhadap hal-hal yang telah disepakati bersama dalam akad. 4. Pengembalian dana mudharabah dapat dilakukan secara bertahap bersamaan dengan distribusi bagi hasil atau secara total pada saat akad mudharabah diakhiri. 5. Jika dari pengelolaan dana mudharabah menghasilkan keuntungan, maka porsi jumlah bagi hasil untuk pemilik dana dan pengelola dana ditentukan berdasarkan nisbah yang disepakati dari hasil usaha yang diperoleh selama periode akad. Jika dari pengelolaan dana mudharabah menimbulkan kerugian, maka kerugian finansial menjadi tanggungan pemilik dana (Shahibul Mall). Dari pembahasan di PSAK 105 akad yang ada terdiri dari Mudharabah, Mudharabah Muthlaqah, Mudharabah Muqayyadah, Mudharabah Musytarakah. Yang mana prosesnya adalah nasabah yang kelebihan dana menyalurkan dananya kepada LKS dan saat itu LKS sebagai mudharib, kemudian dana tersebut disalurkan kembali kepada pihak yang kekurangan dana dan LKS berubah posisi menjadi shahibul mall.dalam setiap akad pasti ada jaminan karena walaupun pada dasarnya tidak ada jaminan ditakutkan mudharib melakukan penyimpangan. Apabila terjadi kerugian pasa usaha yang dikelola mudharib maka yang menanggung kerugian adalah shahibul mall 7

8 kecuali apabila mudarib melakukan penyimpangan dari apa yang sudah disepakati. Proses pembiayaan pada PSAK 105 dalam dilihat pada gambar 4.2. Gambar 4.2 : Proses Pembiayaan Mudharabah PSAK 105 Shahibul Mal Pihak Yang Kelebihan Dana Menyerahkan dananya ke BSM Bank (Mudharib/Shahibul mall) Pihak Bank memberikan pinjaman modal kepada mudharib dengan Akad Mudharabah, Mudharabah Muthlaqah, Mudharabah Muqayyadah, Mudharabah Musytrakah yang mana nisbah di tentukan di awal akad dan tidak ada calo dalam hal ini namun pihak mudharib datang sendiri ke bank. Modal diserahkan dalam bentuk tunai dan jangka waktu tergantung kesepakatan. Ada jaminan Jika ada kerugian maka shahibul mall yang menaggungnya Mudharib Sebagai pihak yang kekurangan dana dan ketika menerima pinjamanan modal maka bertugas untuk mengelola dana tanpa menyimpang dari kesepakatan. Sumber : PSAK 105 yang diolah oleh Penulis 8

9 3. Pembiayaan Mudharabah Dalam FATWA DSN (Dewan Syariah Nasional) No. 07/DSN-MUI/IV/ Dalam pembiayaan ini LKS sebagai shahibul maal (pemilik dana) membiayai 100% kebutuhan suatu proyek (usaha), sedangkan pengusaha (nasabah) bertindak sebagai mudharib atau pengelola usaha. 2. Jangka waktu usaha, tata cara pengembalian dana, dan pembagian keuntungan ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak (LKS dengan pengusaha). 3. Mudharib boleh melakukan berbagai macam usaha yang telah disepakati bersama dan sesuai dengan syariah; dan LKS tidak ikut serta dalam managemen perusahaan atau proyek tetapi mempunyai hak untuk melakukan pembinaan dan pengawasan. 4. Jumlah dana pembiayaan harus dinyatakan dengan dengan jelas dalam bentuk tunai dan bukan piutang. 5. LKS sebagai penyedia dana menanggung semua kerugian akibat dari mudharabah kecuali jika mudharib (nasabah) melakukan kesalahan yang disengaja, lalai, atau menyalahi perjanjian. 6. Pada prinsipnya, dalam pembiayaan mudharabah tidak ada jaminan, namun agar mudharib tidak melakukan penyimpangan, LKS dapat meminta jaminan dari mudharib atau pihak ketiga.jaminan ini hanya dapat dicairkan apabila mudharib terbukti melakukan pelanggaran terhadap hal-hal yang telah disepakati bersama dalam akad. 7. Kriteria pengusaha, prosedur pembiayan, dan mekanisme pembagian keuntungan diatur oleh LKS dengan memperhatikan fatwa DSN. 8. Biaya operasional dibebankan kepada mudharib. 9. Dalam hal penyandang dana (LKS) tidak melakukan kewajiban atau melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan, mudharib berhak mendapat ganti rugi atau biaya yang telah dikeluarkan. 10. Modal dapat berbentuk uang atau barang yang dinilai. Jika modal diberikan dalam bentuk aset, maka aset tersebut harus dinilai pada waktu akad. 11. Modal tidak dapat berbentuk piutang dan harus dibayarkan kepada mudharib, baik secara bertahap maupun tidak, sesuai dengan kesepakatan dalam akad. 9

10 12. Keuntungan harus diperuntukkan bagi kedua pihak dan tidak boleh disyaratkan hanya untuk satu pihak. 13. Bagian keuntungan propolsional bagi setiap pihak harus diketahui dan dinyatakan pada waktu kontrak disepakati dan harus dalam bentuk prosentasi (nisbah) dari keuntungan sesuai kesepakatan.perubahan nisbah harus sesuai dengan kesepakatan. 14. Penyedia dana menanggung semua kerugian akibat dari mudharabah, dan pengelola tidak boleh menanggung kerugian apapun kecuali diakibatkan dari kesalahan disengaja, kelalaian, atau pelanggaran kesepakatan. 15. Pengelola tidak boleh menyalahi hukum Syariah Islam (Bebas Riba) dalam tindakannya yang berhubungan dengan mudharabah, dan harus mematuhi kebiasaan yang berlaku dalam aktifitas itu. 16. Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannyaatau jika terjadi perselisihan diantara kedua belah pihak, maka penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrasi Syariah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah. 4. Perhitungan Bagi Hasil Usaha Pembiayaan Mudharabah Pada Bank Syariah Mandiri KCP Sumenep Adapun metode yang digunakan pembiayaan mudharabah pada Bank Syariah Mandiri KCP Sumenep adalah sistem bagi hasil yang didasarkan kepada total seluruh pendapatan yang diterima sebelum dikurangi dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Contoh kasus : Koperasi A memiliki kebutuhan untuk membiayai anggotanya dengan total kebutuhan Rp Koperasi A menentukan harapan keuntungan (Exp.Yield) kepada para anggotanya sebesar 20% eff pa. Kemudian Koperasi A mengajukan pembiayaan ke Bank Syariah Mandiri untuk berakad mudharabah selama 5 tahun(60 bulan).bank Syariah Mandiri menentukan harapan keuntungan (Exp. Yield) sebesar 15% eff pa.berapa besar porsi bagi hasil yang ditentukan dalam skema mudharabah di atas? Jawaban : 10

11 Plafond : Rp Porsi Bank : (15% /20%) 100%=75% Porsi koperasi : 100% - 75% = 25% Jadi Bank Syariah Mandiri akan berbagi hasil dengan Koperasi A 75 : 25. Proyeksi keuntungan dengan Exp.Yield Koperasi 20% eff pa. Dari Rp untuk 5tahun adalah Rp Porsi nisbah BSM : 75% x Rp = Rp Porsi nisbah Koperasi : 25% x Rp = Rp Keuntungan di atas merupakan proyeksi, sedangkan pengakuan pembagian hasil usaha yang secara riil dapat diketahui ketika proyek sudah dijalankan. Dapat diamati dari perhitungan nisbah di atas proses pembagian nisbah disepakati 75% : 25% yang mana kerjasama tersebut dalam jangka 5tahun (60 bulan). Porsi keuntungan yang di dapat oleh bank jauh lebih besar yaitu Rp dan porsi keuntungan untuk koperasi jauh lebih sedikit yaitu Rp Besar kecilnya nisbah yang didapat sudah menjadi kesepakatan bersama dan tidak ada yang merasa diberatkan dengan porsi nisbah tersebut. a. Analisis permasalahan Berdasarkan hasil evaluasi dari proses pembiayaan mudharabah yang diterapkan di Bank Syariah Mandiri Sumenep dengan PSAK 105 dan FATWA DSN (Dewan Syariah Nasional) No. 07/DSN-MUI/IV/2000, maka di dapatkan perbedaan melalui hasil analisis deskriptif tersebut yakni sebagai berikut : Tabel 4.2 : Tabel Analisis Komparatif (Perbandingan) antara Pembiayaan Bank Syariah Mandiri KCP Sumenep dengan PSAK 105 dan FATWA DSN (Dewan Syariah Nasional) No. 07/DSN-MUI/IV/2000 No BSM KCP Sumenep PSAK 105 FATWA DSN MUI 1. Bank sebagai shahibul mall LKS sebagai shahibul mall LKS sebagai shahibul mall 2. Jangka waktu usaha, tata cara pengembalian dana, dan pembagian keuntungan berdasarkan ketentuan Bank Jangka waktu usaha, tata cara pengembalian dana, dan pembagian keuntungan berdasarkan kesepakatan bersama Jangka waktu usaha, tata cara pengembalian dana, dan pembagian keuntungan berdasarkan kesepakatan bersama 11

12 3. Usaha mudharib adalah simpan pinjam uang dengan bunga (Tidak Usaha mudharib bebas sesuai kesepakatan dan halal Usaha mudharib bebas sesuai kesepakatan dan halal Halal) 4 Ada biaya administrasi 1% dari total pinjaman Tidak ada biaya administrasi yang ditentukan dari pinjaman Tidak ada biaya administrasi yang ditentukan dari pinjaman 5. Jumlah pinjaman jelas dan dalam bentuk tunai Jumlah pinjaman jelas dan dalam bentuk tunai Jumlah pinjaman jelas dan dalam bentuk tunai 6. Kerugian ditanggung peminjam dana (mudharib) Kerugian ditanggung pemilik dana (Shahibul Mall) Kerugian ditanggung pemilik dana (Shahibul Mall) 7. Ada jaminan Ada jaminan Ada jaminan 8. Biaya operasional dibebankan kepada mudharib Biaya operasional dibebankan kepada mudharib Biaya operasional dibebankan kepada mudharib Berdasarkan hasil analisa tersebut, dapat dijelaskan bahwa proses pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri KCP Sumenep tidak sesuai dengan PSAK 105 dan FATWA DSN (Dewan Syariah Nasional No.07/DSN- MUI/IV/2000 yang mengatur tentang proses pembiayaan mudharabah. Bahkan pada kenyataanya di Bank Syariah Mandiri KCP Sumenep tidak ditemukan adanya akad mudharabah yang halal, dimana seharusnya pihak Koperasi menyalurkan pinjaman modal kepada anggotanya dengan akad murabahah (Jual Beli) sesuai dengan yang di katakan yaitu akad Mudharabah Wal Murabahah. Setelah dilakukan pengecekan terhadap pihak Koperasi maka memang tidak terjadi kesepakatan akad mudharabah namun yang ada hanyalah peminjaman uang kepada Bank Syariah Mandiri KCP Sumenep yang mana total angsuran pengembalian selama kontrak kerjasama sudah ditetapkan oleh pihak Bank Syariah Mandiri KCP Sumenep. Sedangkan, yang dilakukan oleh pihak mudharib (Koperasi) adalah meminjamkan modal dari Bank Mandiri KCP Sumenep kepada anggotanya dengan cara simpan pinjam yang mana transaksi 12

13 tersebut sudah melenceng dari syariah karena yang terjadi adalah transaksi konvensional bukan transaksi syariah. Dalam hal pendaftaran administrasi pihak bank menetapkan 1% dari jumlah pinjaman yang diberikan, semakin besar jumlah pinjaman yang di berikan maka semakin besar pula biaya pendaftaran administrasinya. Untuk itu, hendaknya proses pembiayaan mudharabah pada Bank Syariah Mandiri KCP Sumenep mengikuti prosedur PSAK 105 dan FATWA DSN (Dewan Syariah Nasional) No.07/DSN/-MUI/IV/2000. Berdasarkan hasil data yang diberikan oleh Bank Syariah Mandiri KCP Sumenep diketahui bahwa perhitungan nisbah pembiayaan mudharabah masih belum sesuai standar dan belum sepenuhnya menerapkan aturan tentang pembiayaan mudharabah dalam PSAK 105 tentang akuntansi mudharabah.dalam perhitungan Bank Syariah Mandiri menggunakan proyeksi keuntungan untuk mengetahui porsi nisbah yang di dapat sedangkan dalam PSAK 105 menggunakan laba kotor dan laba bersih untuk mengetahui porsi nisbah yang di dapat. Namun setelah dilakukan pengecekan terhadap Koperasi (mudharib) ternyata perhitungan tersebut tidak ada dan yang ada hanyalah jadwal dan perhitungan angsuran yang sudah ditetapkan oleh Bank Syariah mandiri KCP Sumenep. Untuk itu, hendaknya perhitungan nisbah di Bank Syariah Mandiri KCP Sumenep benar-benar terjadi dan jika sudah terjadi hendaknya mengikuti perhitungan yang tertera dalam PSAK 105.Jika hal itu sudah dilakukan maka Bank Syariah Mandiri KCP Sumenep sudah mengadopsi aturan PSAK 105 sehingga perhitungan tersebut bisa semakin jelas dalam penyajiannya. C. PENUTUP 1. Kesimpulan Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis pada Bank Syariah Mandiri KCP Sumenep, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Bank Syariah KCP Sumenep tidak benar-benar menerapkan akad mudharabah namun memberikan pinjaman yang jangka waktu usaha, tata cara pengembalian dana, dan pembagian keuntungan berdasarkan ketentuan Bank. 13

14 2. Pada praktek riilnya di Bank Syariah KCP Sumenep tidak terjadi perhitungan pembagian hasil usaha namun yang ada hanyalah jadwal dan perhitungan angsuran selama masa kontrak kerjasama berjalan. 3. Transaksi yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri KCP Sumenep adalah riba berdasarkan biaya administrasi pendaftaran yang sebesar 1% yang sudah menjadi ketetapan termasuk juga perhitungan angsuran adalah riba. 2. Saran Berikut ini berupa saran yang peneliti rumuskan dalam hasil pengamatan dan penelitian yang dilaksanakan pada obyek Bank Syariah Mandiri KCP Sumenep : 1. Proses pembiayaan yang dipraktekkan pada Bank Syariah Mandiri KCP Sumenep hendaknya mengacu pada PSAK 105 dan FATWA DSN (Dewan Syariah Nasional) No.07/DSN-MUI/IV/ Pembiayaan mudharabah pada Bank Syariah Mandiri KCP Sumenep hendakya benar-benar bebas riba. 3. Bagi Bank Syariah Mandiri KCP Sumenep supaya semakin mengoptimalkan visi dan misi yang dibina dari awal pendirian Bank Syariah Madiri untuk tercapainya tujuan perkembangan yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan ummat. 4. Bank Syariah Mandiri supaya semakin memperluas kerjasama dalam produk-produknya terutama dalam produk mudharabah yang merupakan produk utama yang mendasari Bank Syariah. 5. Selama Bank Syariah Mandiri KCP Sumenep tidak terjun langsung dalam dunia usaha dan hanya mencukupkan diri sebagai penyalur dana nasabah maka tidak akan pernah terhindar dari riba, maka Bank supaya terjun langsung. 6. Diperlukan Political will dari pemerintah untuk merivisi undang-undang perbankan syariah 7. Pemilahan Nasabah berdasarkan tujuan masing-masing baik yang sekedar mengamankan hartanya bank syariah bisa menerapkan akad utang piutang 14

15 tanpa bunga dan nasabah yang bertujuan mencari keuntungan dengan investasi melalui perbankan. 8. Melakukan edukasi yang sistematis dan kontinyu terhadap bahaya riba dan menanamkan spirit muamalah islami baik terhadap masyarakat maupun pihak yang ingin bekerja pada institusi keuangan islami 15

16 DAFTAR PUSTAKA Afifuddin,Abu Abdillah Muhammad.2008 Aplikasi Mudharabah Dalam Perbankan Syariah. Ananta,Irwin., 2012, Praktek Mudharabah Pada Perbankan Syariah.Universitas BSI Bandung. Ascarya,2007, Akad dan Produk Bank Syari ah.jakarta:pt Raja Grafindo Persada. Badri, Arifin Muhammad,2010.Riba dan Kajian Perbankan Syari ah. Bogor: Pustaka Darul Ilmi. Bastian,Yanson, 2011,Perbankan Syariah (Definisi Serta Istilah-istilah dalam Perbankan Syariah) Muhammad, 2005, Pengantar Akuntansi Syariah.Salemba Empat, Jakarta Ikatan Akuntan Indonesia, 2009, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.Jakarta.Graha Akuntan, Jakarta Muhammad,Arifin, 2010 Riba dan Kajian Perbankan Syariah. Nurhayati, Sri, 2009, Akuntansi Syari ah Di Indonesia.Salemba Empat.Jakarta. Pacioli, luca. Summa de Arithmatica Geometria et Propotionalita Shomad,Abdu, Muhammad.Sekilas Praktek Bank Syari ah Di Indonesia. Jakarta Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Alfabeta, Bandung. Wiroso 2011 Akuntansi Transaksi Syariah, Ikatan Akuntansi Syariah, Jakarta Majalah AsySyariah Edisi

17 PENGARUH KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (SAYYIDA ) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Wiraraja Sumenep ABSTRAK Kompleknya Sistem Informasi Akuntansi dan beragamnya transaksi keuangan memerlukan pengelolaan cermat dan kontinyu, agar stabilitas perusahaan tetap terjaga. Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan sistem informasi yang terarah/terintegrasi, Informasi yang dihasilkan suatu sistem informasi merupakan sumberdaya bagi organisasi,dimana informasi tersebut dapat mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan. Informasi yang tersedia dan digunakan manajemen sangat membantu dalam menyelesaikan berbagai aktivitas ekonomi, sehingga diharapkan kinerja perusahaan akan meningkat. Hal ini menarik untuk diteliti lebih lanjut adanya pengaruh Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Perusahaan. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi yang di fokuskan pada variabel Karakteristik Informasi (dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat dibandingkan) terhadap kinerja Perusahaan dengan studi kasus di PT. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep. Jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah 40 yang merupakan karyawan PT. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep. Model análisis yang digunakan untuk menguji hipótesis adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada analisa secara simultan variabel independen tidak signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan analisa secara parsial hasilnya variatif, pada variabel dapat dipahami dan keandalan tidak signifikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, variabel keandalan memiliki koefisien konstanta negatif sehingga bertentangan dengan asumsi dan teori dasar. Kata Kunci : Karakteristik SIA, Sistem Informasi Akuntansi, Kinerja Perusahaan, Regresi Linier Berganda A. PENDAHULUAN Keunggulan daya saing yang dapat diciptakan oleh perusahaan dapat dicapai dengan salah satu cara, yaitu meningkatkan kinerja perusahaan. Untuk dapat meningkatkan kinerja tersebut, maka manajemen perlu memiliki kemampuan untuk melihat dan menggunakan peluang, mengidentifikasikan permasalahan dan menyeleksi serta mengimplementasikan proses adaptasi dengan tepat. Manajemen juga 17

18 berkewajiban mempertahankan kelangsungan hidup (survive) serta mengendalikan perusahaan (going concern). Dalam mencapai tujuan tersebut diperlakukan suatu sistem informasi yang terarah dan terintegrasi dengan baik. Perencanaan sistem informasi merupakan bagian dari sistem pengendalian organisasi perlu mendapatkan perhatian, sehingga bisa diharapkan memberikan kontribusi positif didalam mendukung keberhasilan sistem pengendalian organisasi. Salah satu fungsi dari sistem informasi adalah menyediakan informasi penting untuk membantu manajer mengendalikan aktivitasnya, serta mengurangi ketidakpastian lingkungan, sehingga diharapkan dapat membantu perusahaan ke arah pencapaian tujuan dengan sukses. Mulyadi (2007), Bastian (2006), Rivai, et al. (2008) mengungkapkan definisi yang dapat disimpulkan dalam dua hal Pertama, kinerja dapat didefinisikan sebagai hasil akhir dari keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang disesuaikan dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Kedua, kinerja juga mencerminkan prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi. Kinerja perusahaan merupakan salah satu indikator yang penting, tidak saja bagi perusahaan, tetapi juga bagi investor, Kinerja menunjukkan kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelola modalnya. Pengukuran kinerja dapat didefinisikan sebagai proses pengkuantifikasian efisiensi dan efektivitas dari tindakan yang lalu (Neely, 2002). Kinerja merupakan hasil yang telah dicapai atas berbagai aktivitas yang dilakukan dengan pendayagunaan berbagai sumber-sumber yang tersedia, dan diukur dengan menggunakan ukuran tertentu. Pengukuran kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan suatu metode atau pendekatan. Menurut Romney and Steinbart (2009), penerapan teknologi sistem informasi akuntansi di perusahaan dapat memberi nilai tambah (value added) bagi pengguna dalam bentuk penyediaan berbagai informasi keuangan untuk kegiatan perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan perusahaan, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan secara keseluruhan (kinerja keuangan dan non keuangan). Shaberwal et.al. (2006) mengatakan kompleksnya proses sistem informasi akuntansi menuntut pengalaman seorang manajer keuangan dalam SIA (experience with AIS) dan pelatihan SIA (training in AIS), yang keduanya merupakan konstruk (user related construct) yang menentukan keberhasilan penerapan sistem informasi akuntansi. 18

19 Kinerja PT. BPRS Bhakti Sumekar mengalami peningkatan yang sangat signifikan, dibuktikan dengan diperolehnya penghargaan dari info bank sebagai BPRS rating atas, urutan keempat, peringkat kelima dari 38 BPRS terbaik di Indonesia tahun Penghargaan dengan predikat sangat bagus dengan skor 83,62%. Semua aspek kinerja keuangannya mengalami pertumbuhan positif, laba-rugi tahun berjalan tumbuh 7,95%, dana pihak ketiga juga meningkat 17,71%. Melihat dari latar belakang masalah tersebut, peneliti sangat tertarik untuk menganalisis apakah ada pengaruh penerapan Sistem Informasi dalam upaya meningkatkan kinerja perusahaan. Sistem Informasi Akuntansi yang di maksud disini fokus pada karakteristik informasinya, yaitu; dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat dibandingkan. Berdasarkan permasalahan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Perusahaan studi kasus pada PT BPRS Bhakti Sumekar. B. PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISA 1. Gambaran Umum Objek Penelitian Dikeluarkannya Undang-Undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah No. 25 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai daerah otonom, maka kewenangan otonom saat ini telah diserahkan kepada daerah. Kewenangan tersebut mencakup penanganan segala urusan rumah tangga daerah sebagai lembaga berikut perangkatnya. Bentuk lembaga keuangan yang sesuai dengan kondisi daerah Sumenep yang sangat ideal adalah Lembaga Keuangan Mikro, dalam hal ini adalah Bank Perkreditan Rakyat Syari ah (BPRS). Untuk memenuhi maksud dan tujuan tersebut diatas Pemerintah Kabupaten Sumenep melakukan akuisisi bank Perkreditan Rakyat yang berdomosili di Sidoarjo yaitu PT.BPR DANA MERAPI untuk kemudian direlokasi ke Kabupaten Sumenep. Untuk melakukan akuisisi terhadap PT. BPR Dana Merapi Pemkab Sumenep membuat Memorandum of Understanding (MOU) dan Surat Perjanjian Kerja Sama Pendirian Bank Perkriditan Rakyat Syari ah (BPRS) di Kabupaten Sumenep Nomor 910/608b/ / /BMI/PKS/XII/2001 yang ditandatangani 19

20 oleh Bupati Sumenep dan PT Bank Syari ah Muamalat Indonesia, Tbk pada tanggal 27 Desember Dalam MOU tersebut pihak PT.Bank Muamalat sebagai pelaksanan dalam proses pengambilalihan BPR serta bertanggung jawab terhadap pemberian konsultasi untuk perijinan, rekuitmen, pelatihan dan pembinaan. 1.1 Visi dan Misi Visi Bank BPRS Bhakti Sumekar : Terwujudnya masyarakat Sumenep yang makin sejahtera dengan dilandasi nilai-nilai agama dan budaya Misi Bank BPRS Bhakti Sumekar : a. Intermediasi antar pelaku ekonomi yang berlebih dengan yang kurang dalam permodalan berdasarkan syari ah b. Membantu melaksanakan pemberdayaan pengusaha ekonomi kecil dan menengah c. Mengupayakan Peningkatan Pendapatan Asli Daerah 1.2 Hasil Analisa Penelitian Dalam variabel kinerja perusahaan terdapat dua indikator yang kemudian terwakili dalam 14 butir pertanyaan. Penilaian dari setiap pertanyaan yakni dari yang sangat setuju (5), setuju (4), cukup setuju(3), kurang setuju (2), tidak setuju(1). Dari hasil pengembalian kuesioner menunjukkan bahwa responden memberikan jawaban pada kisaran sangat setuju dan setuju. Dalam variabel dapat dipahami terdapat 3 indikator yang terdiri dari 3 butir pertanyaan. hasil kuesioner menunjukkan bahwa responden memberikan jawaban pada kisaran sangat setuju dan setuju. Dalam variabel relevan terdapat 4 indikator yang terdiri dari 4 butir pertanyaan. Dan hasil kuesioner menunjukkan bahwa responden memberikan jawaban pada kisaran sangat setuju dan setuju. Dalam variabel keandalan terdapat 6 indikator yang terdiri dari 6 butir pertanyaan. hasil kuesioner menunjukkan bahwa responden memberikan jawaban pada kisaran sangat setuju dan setuju. Sedangkan Dalam variabel dapat dibandingkan hanya terdapat 1 indikator dan terdiri dari 1 pertanyaan yang berbentuk variabel dummy. Yang 20

21 jawabannya ya atau tidak dengan skor 1-0. Dan hasil kuesioner menunjukkan bahwa keseluruhan responden menjawab ya. Setelah seluruh kuesioner diterima selanjutnya dilakukanlah Tahap uji deteksi outlier/ pencilan data, setelah dilakukan uji tersebut dengan menstandarisasi data, ternyata tidak terdeteksi adanya outlier. Selanjutnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk menentukan indikator-indikator yang valid dan reliabel saja yang akan dilibatkan dalam analisis selanjutnya. Sebelum dilakukan analisis regresi, harus dipastikan terlebih dahulu adanya hubungan / korelasi antara variabel kinerja perusahaan dengan masing-masing variabel karakteristik SIA. Uji korelasi ini menggunakan uji korelasi Pearson dengan Hipotesis: H0 : tidak terdapat korelasi antara X dan Y H1 : terdapat korelasi antara X dan Y Dari hasil analisis diperoleh bahwa Y signifikan berkorelasi dengan variabel X2. Sedangkan X1 dan X3 berkorelasi sangat lemah. Tanda negatif pada koefisien korelasi X3 dengan Y berarti hubungan kedua variabel negatif. 1.3 Uji Asumsi Klasik 1. Uji normalitas Dengan uji Kolmogorov smirnov, diperoleh hasil bahawa nilai residu terstandarisasi menyebar secara normal sehingga dapat disimpulkan data menyebar secara normal. 2. Uji multikolinearitas Dari output uji collinearity menggunakan SPSS, diperoleh nilai VIF (Variance Inflation Factor) < 10 dan nilai Tolerance <1, maka artinya tidak terjadi multikolinieritas antara variabel independen dalam model regresi. 3. Uji autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan dengan uji Durbin Watson. Hasil pengujian menggunakan SPSS memberikan hasil tidak terdeteksi adanya auto korelasi. 21

22 4. Uji heteroskedastisitas Hasil uji Scatterplot menunjukkan bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar secara acak diatas dan dibawah angka nol pada sumbu y, maka dapat dinyatakan tidak terjadi Heterokedastisitas. 5. Uji Linieritas Hasil uji linieritas menggunakan Scatterplot dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar secara acak diatas dan dibawah angka nol pada sumbu y, maka dapat dinyatakan linier. 1.4 Regresi Linier Berganda 1. Uji Simultan (F) Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi (α) 0,05 atau 5% untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini pengaruhnya signifikan atau tidak signifikan dilakukan dengan cara menguji nilai F. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 1. Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression,102 3,034 2,192,106 a Residual,560 36,016 Total, a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y Sumber: output uji F dengan SPSS 19 (diolah) Tabel 1 menunjukkan bahwa secara simultan/ bersama-sama semua variabel independen signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen di level 11% (0,11). Artinya tingkat kesalahan yang ditolerir mencapai 11%. 2. Uji Parsial (t) Tabel 2 dibawah ini menyajikan hasil dari ketiga variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi, ditemukan bahwa variabel X2 signifikan berpengaruh terhadap Y sedangkan X1 dan X3 tidak signifikan 22

23 berpengaruh terhadap Y karena nilai signifikan > 0,05. Jadi yang dominan berpengaruh terhadap Y adalah variabel X2. Tabel 2. Uji t Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant),930,651 1,428,162 X1,039,112,054,345,732 X2,132,052,396 2,564,015 X3 -,020,096 -,032 -,206,838 Sumber: output uji F dengan SPSS 19 (diolah) Namun, secara teori akuntansi (karakteristik kualitatif Informasi) variabel X1 dan X3 berpengaruh, karena merupakan salah satu syarat untuk menghasilkan informasiyang baik, maka X1 dan X3 bisa tetap dipakai dalam model regresi, sehingga hubungan yang terjadi dapat ditulis dalam bentuk persamaan (model) regresi yaitu : Y = 0,93 + 0,039 X1 + 0,132 X2-0,02 X3 Artinya : a. Jika X2 dan X3 dianggap tetap, maka setiap kenaikan X1 1 satuan maka terdapat kenaikan Y sebesar 0,039 satuan. b. Jika X1 dan X3 dianggap tetap, maka setiap kenaikan X2 1 satuan maka terdapat kenaikan Y sebesar 0,132 satuan. c. Jika X1 dan X2 dianggap tetap, maka setiap kenaikan X3 1 satuan maka terdapat penurunan Y sebesar 0,02 satuan. Adapun interpretasi dari hasil diatas adalah sebagai berikut: a. Jika variabel relevan dan variabel keandalan dianggap tetap, maka setiap kenaikan variabel dapat dipahami 1 satuan berarti terdapat kenaikan variabel kinerja perusahaan sebesar 0,039 satuan. b. Jika variabel dapat dipahami dan variabel keandalan dianggap tetap maka setiap kenaikan variabel relevan 1 satuan berarti terdapat kenaikan kinerja perusahaan sebesar 0,132 satuan. 23

24 c. Jika variabel dapat dipahami dan relevan dianggap tetap, maka setiap kenaikan variabel keandalan 1 satuan berarti terdapat penurunan variabel kinerja perusahaan sebesar 0,02 satuan. Koefisien Determinasi (R Square) hasil analisa regresi secara keseluruhan menunjukkan besarnya R = 0,393 artinya korelasi antar variabel independen dengan variabel dependen sebesar 39,3%. R-square = 0,154 artinya X1, X2 dan X3 secara bersama-sama mampu menjelaskan Y sebesar 15,4% selebihnya 84,6% dijelaskan oleh variabel lain dan juga error. 2. Pembahasan Dari hasil analisa di atas diketahui bahwa secara simultansemua variabel independen yang dalam hal ini karakteristik informasi (X) (dapat dipahami (X1), relevan (X2), dan keandalan (X3)) tidak signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen (kinerja perusahaan) di level 5% (0,05). Terbukti dengan hasil signifikansinya 0,106 yang lebih besar dari 0,05. Hasil analisa regresi secara keseluruhan menunjukkan besarnya R = 0,393 artinya korelasi antar variabel independen (dapat dipahami (X1), relevan (X2) dan keandalan (X3)) dengan variabel dependen (kinerja perusahaan (Y)) sebesar 39,3%. Nilai R-square sebesar 0,154 menayatakan bahwa variabeldapat dipahami (X1), relevan (X2) dan keandalan (X3) secara bersama-sama mampu menjelaskan atau mempengaruhi kinerja perusahaan (Y)sebesar 15,4% selebihnya 84,6% dijelaskan oleh variabel lain dan juga error. Pengaruh yang sangat kecil ini, sudah sama kejadiannya dengan objek yang mempunyai banyak faktor dalam peningkatan kinerja perusahaannya. Tidak hanya dikarenakan dari karakteristik sistem informasi akuntansinya saja (faktor kuantitatif segi keuangan), tetapi ada penilaian kualitatif juga terhadap faktor manajemennya. Untuk itu, dalam hal tersebut menunjukkan bahwa masih banyak varibel lain yang mempengaruhi kinerja perusahaan yang belum dilibatkan dan bisa disarankan untuk penelitian selanjutnya. Variabel dapat dipahami(x1)adalah variabel yang terdiri dari berbagai pertanyaan meliputi, kemudahannya dalam memahami informasi, pengetahuan 24

25 tentang sebuah informasi yang dihasilkan, dan kemauan pengguna untuk belajar sebuah informasi. Jika dilihat dari hasil analisa kuisioner menunujukkan semua pertanyaan di jawab dengan nilai rata-rata 4,63, artinya jawaban pada interval setuju ke sangat setuju. Hal ini disimpulkan dari jawaban respondenyang diasumsikan memiliki pengetahuan memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Akan tetapi dari hasil analisa data SPSS menunjukkan nilai signifikansi konstanta sebesar 0,732yang artinya lebih besar dari nilai signifikannya 0,05, maka variabel dapat dipahami (X1) tidak signifikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Trisye Yeni Anggraini(2011),yang menyatakan bahwa pengaruh sistem informasi akuntansi yang terdiri dari understandabel/ dapat dipahami tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada perusahaan Retail di Surabaya. Variabel dapat dipahami (X1) yang terjadi di objek penelitian juga menunjukkan hal serupa dengan hasil SPSS. Bahwa walaupun karyawan mempunyaipengetahuan memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Itu tidak mempengaruhi kinerja perusahaan secara signifikan. Terbukti dari adanya tingkat pendidikan beberapa responden yang sudah sarjana (pendidikannya lebih tinggi) ternyata peningkatan kinerja yang terjadi di objek penelitian tidak begitu dipengaruhi oleh hal tersebut. Variabel relevan (X2) adalah variabel yang terdiri dari berbagai pertanyaan meliputi, sebuah informasi dapat mempengaruhi pengambilan keputusan ekonomi perusahaan, manfaat yang diperoleh dari informasi melebihi dari biaya penyusunannya, laporan keuangan perusahaan disajikan dengan wajar, dan laporan keuangan perusahaan memberikan informasi yang lengkap sesuai kebutuhan pengguna. Jika dilihat dari hasil analisa kuisioner menunujukkan semua pertanyaan di jawab dengan nilai rata-rata 4,34, artinya jawaban dominan setuju. Hal ini disimpulkan respondensetuju bahwa informasi yang diperoleh dari sistem informasi akuntansi dapat mempengaruhi 25

26 pengambilan keputusan, memiliki manfaat yang besar bagi perusahaan, dan sudah sesuai dengan kebutuhan stakeholder. Dari hasil analisa data SPSS menunjukkan nilai signifikansi konstanta sebesar 0,015yang dapat dikatakan kurang dari nilai signifikannya 0,05, maka variabel relevan (X2) signifikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Trisye Yeni Anggraini(2011),yang menyatakan bahwa pengaruh sistem informasi akuntansi yang terdiri dari relevanberpengaruh terhadap kinerja manajerial pada perusahaan Retail di Surabaya. Untuk variabel relevan (X2), hasil analisa data SPSS sesuai dengan kenyataan yang terjadi di objek penelitian. Karena sebuah informasi yang dihasilkan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan ekonomi perusahaan, serta manfaat yang diperoleh dari informasi melebihi dari biaya penyusunannya, laporan keuangan perusahaan disajikan dengan wajar, dan laporan keuangan perusahaan memberikan informasi yang lengkap sesuai kebutuhan pengguna. Hal tersebut sangat menunjang dalam pengambilan keputusan pihak manajemen dan yang berkepentingan guna mencapai tujuan perusahaan yaitu meningkatnya kinerja perusahaan. Variabel keandalan (X3)adalah variabel yang terdiri dari berbagai pertanyaan meliputi, laporan keuangan disajikan tepat waktu, jujur, sesuai dengan substansi, dan realitas ekonomi serta disajikan untuk kebutuhan umum pengguna, bukan pada pihak tertentu. Jika dilihat dari hasil analisa kuisioner menunujukkan semua pertanyaan di jawab dengan nilai rata-rata 4,37, artinya jawaban dominan setuju. Hal ini disimpulkan responden diasumsikan setuju bahwa informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. Akan tetapi dari hasil analisa data SPSS menunjukkan nilai signifikansikonstanta sebesar 0,838yang dapat dikatakan lebih dari nilai signifikannya 0,05, maka variabel keandalan (X3) tidak signifikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang 26

27 dilakukan Trisye Yeni Anggraini(2011),yang menyatakan bahwa pengaruh sistem informasi akuntansi yang terdiri dari reliable/ andal berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada perusahaan Retail di Surabaya. Adapun variabel keandalan (X3) yang terjadi diobjek penelitian juga tidak begitu mendukung pencapaian kinerja perusahaan. Walaupun didalamnya mengandung laporan keuangan disajikan tepat waktu, jujur, sesuai dengan substansi, dan realitas ekonomi serta disajikan untuk kebutuhan umum pengguna, bukan pada pihak tertentu. Ini dikarenakan banyak faktor lainnya dalam pencapaian kinerja perusahaan yang lebih mendukung kinerja perusahaan agar optimal, misalnya sistem yang digunakan sudah lebih canggih dari yang semula memakai core banking system tipe kliper sudah di upayakan dengan yang terbaru yaitu berbasis website. Hal tersebut lebih membpengaruhi kinerja perusahaan karena sistem yang digunakan sudah lebih mendukung operasional perusahaan. Variabel dapat dibandingkan (X4) adalah variabel yang berisi pertanyaan, laporan keuangan perusahaan antar periode dapat dibandingkan. Jika dilihat dari hasil analisa kuisioner menunujukkan semua pertanyaan di jawab dengan nilai 1 (homogen), artinya jawaban ya. Hal ini disimpulkan, bahwa respondensecara keseluruhan menyatakan bahwa laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan antar periode dapat dibandingkan. Sehingga varibel ini tidak dimasukkan dalam analisa data SPSS, artinya variabel dapat dibandingkan signifikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Trisye Yeni Anggraini(2011),yang menyatakan bahwa pengaruh sistem informasi akuntansi yang terdiri dari verifiable/ dapat dibandingkantidakberpengaruh terhadap kinerja manajerial pada perusahaan Retail di Surabaya. Kemungkinan yang menyebabkan hasil analisa data secara simultan tidak berpengaruh signifikan adalah objek penelitianyang kurang besar atau variabel independen yang terlalu sederhana (karakteristik informasi), padahal sistem informasi akuntansi sangat komplek, jadi tidak terbatas pada karakteristik informasi saja,yang nantinya akan dapat dijadikan tambahan pada penelitian selanjutnya. 27

28 Begitu pula dengan penarikan kesimpulan akan hal ini sulit dilakukan, salah satu cara yang layakdipertimbangkan adalah dengan cara melakukan berbagai penelitian lain pada areayang sama tetapi dengan alat ukur dan variabel yang berbeda sehingga dapat dilakukan berbagaianalisa lain yang saling melengkapi. Penelitian mengenai hal ini cukup penting karenasesuai dengan latar belakang penelitian ini, dinyatakan bahwa kompleknya SIA dan beragamnya transaksi keuangan yang terjadi pada seluruh bagian PT. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep memerlukan pengelolaan cermat dan kontinyu, agar stabilitas (going concern) perusahaan tetap terjaga. Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan sistem informasi yang terarah/ terintegrasi, Informasi yang dihasilkan suatu sistem informasi merupakan sumberdaya bagi organisasi,dimana informasi tersebut dapat mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan. Informasi yang tersedia dan digunakan manajemen sangat membantu dalam menyelesaikan berbagai aktivitas ekonomi, sehingga diharapkan kinerja perusahaan akan meningkat. C. PENUTUP 1. Kesimpulan Hasil analisis data secara simultan menunjukkan bahwa penerapan sistem informasi akuntansi yang diukur dengan variabel independen karakteristik sistem informasi akuntansi (dapat dipahami, relevan, dan keandalan) tidak signifikan berpengaruh terhadap variabel kinerja perusahaan. Secara parsial masing-masing variabel karakteristik sistem informasi akuntansi pada variabel relevan dan dapat dibandingkan signifikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, kecuali variabel dapat dipahami dan keandalan tidak signifikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Dan melihat dari hasil analisis regresinya, varibel relevan menjadi satu-satunya variabel yang dominan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hasill analisa menunjukkan bahwa korelasi antar variabel independen (dapat dipahami, relevan dan keandalan) dengan variabel dependen (kinerja perusahaan) relatif kecil sehingga dimungkinkan banyak variabel lain yang 28

TINJAUAN KRITIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI SUMENEP

TINJAUAN KRITIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI SUMENEP TINJAUAN KRITIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI SUMENEP ( NORSAIN ) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Wiraraja Sumenep ABSTRAK Penelitian ini tentang produk perbankan syariah yaitu akad

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN. (SAYYIDA ) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Wiraraja Sumenep ABSTRAK

PENGARUH KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN. (SAYYIDA ) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Wiraraja Sumenep ABSTRAK PENGARUH KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (SAYYIDA ) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Wiraraja Sumenep ABSTRAK Kompleknya Sistem Informasi Akuntansi dan beragamnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabel-variabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 46 A. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskripsi Data 1. Analisis Dana Pihak Ketiga Bank BCA Syariah Dana Pihak Ketiga adalah komponen dana yang paling penting, besarnya keuntungan (profit) yang akan dihasilkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 1. Data Hasil Penelitian A. Data Receivable Financing (Pembiayaan Piutang) Receivable Financing (Pembiayaan Piutang ) merupakan bentuk pinjaman yang digunakan untuk berbagai keperluan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan margin pembiayaan murabahah dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap NPM

Lebih terperinci

ANALISIS LABA KONTRIBUSI PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK

ANALISIS LABA KONTRIBUSI PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK ANALISIS LABA KONTRIBUSI PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK Nama : Arindita Khairunnisa NPM : 21210098 Pembimbing : Supiningtyas Purwaningrum, SE, MM. LATAR BELAKANG Perbankan mempunyai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 60 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Untuk menguji validitas dan realiabilitas instrumen, penulis menggunakan analisis dengan SPSS. Berikut hasil pengujian validitas.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH Husni Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh return on equity

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek penelitian Bagian ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Umum Sukuk Korporasi Pesatnya perkembangan industri keuangan syariah juga diikuti oleh pesatnya perkembangan instrumen keuangan dan pembiayaan syariah yaitu

Lebih terperinci

PENGARUH NON PERFORMING FINANCE

PENGARUH NON PERFORMING FINANCE PENGARUH NON PERFORMING FINANCE (NPF) PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN NON PERFORMING FINANCE (NPF) PEMBIAYAAN MUSYARAKAH TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH ( Studi Kasus pada PT.Bank Syariah Mandiri tahun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan pada Bank Syariah Mandiri dari periode Maret 2006 Juni 2014.Setelah seluruh data yang diperlukan dikumpulkan, selanjutnya dilakukan analisis data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Gambaran Umum Bank Mega Syariah Bank Mega Syariah merupakan salah satu cabang dari perbankan konvensional yang didirikan pada tanggal 14 Juli 1990 melalui Keputusan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen, penulis menggunakan analisis SPSS. Uji

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di BMT UGT Sidogiri Capem Krian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di BMT UGT Sidogiri Capem Krian yang BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Umum Objek Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di BMT UGT Sidogiri Capem Krian yang terletak di Jl. Krajan Barat RT.26 RW.06 No.199 Krian. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh dari kuesioner berisi pernyataan-pernyataan yang mewakili variabel yang akan diukur, kemudian disebarkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji kaulitas instrument dan data 1. Uji Validitas Untuk menguji validitas dilakukan menggunakan tehnik korelasi product moment. Pertanyaan dinyatakan valid jika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia periode 2011-2015 yaitu 11 bank. Kriteria sampel yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA Nama : Azura Geby Ryanti NPM : 11212325 Dosen Pembimbing : Dr. Ambo Sakka,SE.,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA Data hasil penelitian terdiri dari dua variabel bebas yaitu variabel gaya belajar siswa (X1) dan variabel minat belajar siswa (X2) serta satu variabel terikat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan yang menabung di bank syariah. Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini seluruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Setelah semua data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terkumpul dari berbagai sumber, maka dilanjutkan dengan menganalisa data tersebut sesuai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel statistik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis pada bab ini dilakukan dari hasil kuisioner yang telah dikumpulkan. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang memiliki hubungan kerja dalam pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Ada berbagai jurnal yang telah meneliti tentang PSAK 105 dan kesesuaiannya dengan system yang ada di lembaga keuangan syariah diantaranya : Turrosifa

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Sampel dalam penelitian ini adalah semua bank yang termasuk dalam bank umum syariah yang mengeluarkan laporan keuangan tahun 2010-2015, yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

Nama : Nurmala Ekatami NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM.

Nama : Nurmala Ekatami NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM. Nama : Nurmala Ekatami NPM : 25212513 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM. ANALISIS PENGARUH PENDANAAN DARI EKSTERNAL PERUSAHAAN DAN MODAL SENDIRI TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. : Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas, Pesaing dan Sisa Hasil. Usaha (SHU)

ABSTRAKSI. : Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas, Pesaing dan Sisa Hasil. Usaha (SHU) ABSTRAKSI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada Koperasi (Studi Kasus Pada Koperasi Karyawan (KOPKAR) Sari Madu PG. Kebun Agung Malang Tahun 2003-2014) Ainun Nadhiroh. 10520038

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas dan Instrumen Data 1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 1) Uji Validitas Uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment atau pertanyaan/pernyataan.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Instrumen dan Data a. Uji Validitas Untuk menguji validitas masing-masing item pernyataan dari variabel penelitian. Menurut Ghozali (2006), Uji Validitas

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

I. Flow-chart. Dimas Hidim, mahasiswa EPI C, Penjelasan alur/flow chat akad musyarakah :

I. Flow-chart. Dimas Hidim, mahasiswa EPI C, Penjelasan alur/flow chat akad musyarakah : Dimas Hidim, mahasiswa EPI C, 20120730138 I. Flow-chart Penjelasan alur/flow chat akad musyarakah : 1. Nasabah mengajukan pembiayaan kepada bank dengan akad musyarakah untuk mendapatkan tambahan modal.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suku Bunga terhadap Return bagi hasil deposito mudharabah pada Bank

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suku Bunga terhadap Return bagi hasil deposito mudharabah pada Bank BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Data Telah dijelaskan sebelumnya bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh CAR, FDR, NPF, BOPO, Inflasi, ROA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tabungan wadiah, tabungan mudharabah, deposito mudharabah dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tabungan wadiah, tabungan mudharabah, deposito mudharabah dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Statistik deskriptif dalam penelitian ini memberikan gambaran mengenai tabungan wadiah, tabungan mudharabah, deposito mudharabah dan pembiayaan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini berlokasi di SMPN 1 Kauman dengan populasinya semua kelas VIII yaitu kelas VIII A, B, C, D, E, F, G, H, I dan J tahun pelajaran 2016/2017. Teknik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Deskripsi Inflasi Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Inflasi Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Inflasi 36 3.35 8.79 6.5892 1.44501

Lebih terperinci

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N 32. Mean 0E-7

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N 32. Mean 0E-7 5. ANALISIS HASIL PENELITIAN 5. 1. Uji Asumsi Klasik 5. 1.1. Uji Normalitas Uji normalitas adalah uji untuk mengukur apakah data kita memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL yang diukur dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 85 nasabah, yang akan disajikan gambaran karakteristik dari nasabah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Majapahit Semarang)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Majapahit Semarang) BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Penyajian Data 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian (Pegadaian Syari ah Cabang Majapahit Semarang) Pegadaian syari ah cabang majapahit semarang adalah suatu badan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan PT PLN (Persero) pada Perumahan Pondok Bahar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Uji Kualitas a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan dengan bantuan program SPSS for Windows release 16.0. hasil uji validitas di jabarkan pada

Lebih terperinci

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Uji Statistik Deskriptif Statistika deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependent, variabel independent atau keduannya mempunyai distribusi normal atau tidak.

Lebih terperinci

IV HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN. Untuk perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen item masing-masing

IV HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN. Untuk perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen item masing-masing 41 IV HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Validitas dan Reliabilitas. Untuk perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen item masing-masing variabel pada penelitan yang dilakukan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN januari februari maret april mei juni juli agustus september oktober nopember desember BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Karakteristik Data 1. Analisis Profit Expense Ratio (PER) Profit Expense Ratio

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berfungsi untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Rasio Likuiditas BCA Syariah Rasio likuiditas ini mengukur kemampuan perusahaan atau bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.

Lebih terperinci

: Berkat Kristian Zega NPM : Pembimbing : Anne Dahliawati, SE., MM

: Berkat Kristian Zega NPM : Pembimbing : Anne Dahliawati, SE., MM ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, TBK PERIODE 2008-2012 Nama : Berkat Kristian Zega NPM : 29211191 Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Karakteristik Responden Analisis karakteristik dalam penelitian ini digunakan untuk melihat gambaran secara umum karakteristik data responden yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Financing (NPF) dapat dilihat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Financing (NPF) dapat dilihat 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Variabel Untuk mengintepretasikan hasil statistik deskriptif dari Pembiayaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah seluruh Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kecamatan Kasihan, Bantul. Sekolah Dasar (SD) tersebut

Lebih terperinci

PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2015 Dewi Khamala Rizkiani 21212951 AKUNTANSI PEMBIMBING :

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada konsumen Warteg yang berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Frekuensi Analisis frekuensi dalam penelitian ini digunakan untuk melihat gambaran secara umum karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya Berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 65 Tahun 2013 IAIN Sunan Ampel Surabaya berubah menjadi Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik dekriptif menggambarkan tentang ringkasan datadata penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata rata dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Untuk mempermudah dalam mengidentifikasikan variabel data dalam penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan. Adapun gambaran data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data pada variabel-variabel penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisa Tabungan Wadiah PT Bank BNI Syariah 2010-2016 Tabungan wadi ah adalah simpanan dana pihak ketiga yang bisa diambil kapan saja berdasarkan kesepakatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif Data Setelah dilakukan pengumpulan data, maka pada Bab IV ini akan membahas tentang hasil dari penelitian. Analisis ini

Lebih terperinci

BAB IV METODE PERHITUNGAN BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BSM CABANG PEKALONGAN DITINJAU DARI FATWA DSN-MUI NO.

BAB IV METODE PERHITUNGAN BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BSM CABANG PEKALONGAN DITINJAU DARI FATWA DSN-MUI NO. BAB IV METODE PERHITUNGAN BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BSM CABANG PEKALONGAN DITINJAU DARI FATWA DSN-MUI NO.15/DSN-MUI/IX/2000 A. Analisis Kesesuaian Metode Perhitungan Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif Data a. Profil Lembaga Keuangan Syariah ASRI Tulungagung Lembaga Keuangan Syariah Amanah Syariah Islam merupakan lembaga keuangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pada deskripsi variabel penelitian akan dijelaskan nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard deviasi pada masing-masing variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas Instrumen dan Data 1. Uji Validitas Salah satu usaha peneliti guna mendapatkan hasil yang akurat dan juga dapat diandalkan sebagai informasi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan hasil perolehan sampel dan data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Penelitian Data mentah dari penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan tahunan publikasi Bank Syariah Mandiri.Laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan lembaga perbankan syariah didorong oleh adanya desakan kuat oleh

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan lembaga perbankan syariah didorong oleh adanya desakan kuat oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberadaan lembaga perbankan syariah didorong oleh adanya desakan kuat oleh orang islam yang ingin terhindar dari transaksi bank yang dipandang mengandung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran nilai variabel - variabel yang menjadi sampel. Adapun hasil perhitungan statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden Penelitian Sebelum melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai hasil penelitian ini, terlebih dahulu akan dibahas mengenai gambaran umum

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laba Bersih dan Arus Kas Operasi sebagai variabel independen (X) dan Dividen Kas sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi objek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga Bank Terhadap Harga Obligasi PT. Adhikarya Tbk.

Analisis Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga Bank Terhadap Harga Obligasi PT. Adhikarya Tbk. Analisis Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga Bank Terhadap Harga Obligasi PT. Adhikarya Tbk. Nama : Tutis Pebriyani Npm : 17211202 Dosen Pembimbing : Sulastri, SE., MM Pasar Modal 1.Pengertian Pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan 125 responden untuk menjelaskan pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan 125 responden untuk menjelaskan pengaruh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Karakteristik Responden Penelitian ini menggunakan 125 responden untuk menjelaskan pengaruh kualitas website terhadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Persentase BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia Profitabilitas merupakan kemampuan bank dalam mencari keuntungan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2012 SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Syarat Syarat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh struktur modal dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer Goods yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Setelah semua data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terkumpul dari berbagai sumber, maka dilanjutkan dengan menganalisa data tersebut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Peneliti mengambil sampel sesuai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel independent

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci