IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI PADA SISTEM PERSEDIAAN OBAT (STUDI KASUS : APOTIK RUMAH SAKIT ESTOMIHI MEDAN)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI PADA SISTEM PERSEDIAAN OBAT (STUDI KASUS : APOTIK RUMAH SAKIT ESTOMIHI MEDAN)"

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI PADA SISTEM PERSEDIAAN OBAT (STUDI KASUS : APOTIK RUMAH SAKIT ESTOMIHI MEDAN) Efori Buulolo Dosen Tetap STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan http: // // efori.budidarma@gmail.com ABSTRAK Data semakin lama akan semakin bertambah banyak. Jika dibiarkan saja, maka data-data transaksi tersebut hanya menjadi sampah yang tidak berarti. Dengan adanya dukungan perkembangan teknologi, semakin berkembang pula kemampuan dalam mengumpulkan dan mengolah data. Data mining, sering juga disebut knowledge discovery in database (KDD), adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan, pemakaian data historis untuk menemukan keteraturan, pola atau hubungan dalam set data berukuran besar. Keluaran dari data mining bisa dipakai untuk memperbaikin pengambilan keputusan dimasa depan. Algoritma apriori adalah adalah algoritma yang paling terkenal untuk menemukan pola frekuensi tinggi. algoritma apriori dibagi menjadi beberapa tahap yang disebut narasi atau pass Pembentukan kandidat itemset, kandidat k-itemset dibentuk dari kombinasi (k-1)-itemset yang didapat dari iterasi sebelumnya. Satu cara dari algoritma apriori adalah adanya pemangkasan kandidat k-itemset yang subset-nya yang berisi k-1 item tidak termasuk dalam pola frekuensi tinggi dengan panjang k-1 Kata Kunci: Apriori, Persediaan, Data mining 1.1 Pendahuluan Algoritma apriori pada saat ini telah diimplementasikan keberbagai bidang, salah satunya adalah dibidang bisnis atau perdangangan dan bidang pendidikan, dibidang bisnis misalnya implementasi data mining algoritma apriori untuk sistem penjualan tujuanya untuk membantu para pembisnis meningkatkan penjualan produk, Sedangkan dibidang pendidikan misalnya implementasi data mining untuk menemukan pola hubungan tingkat kelulusan mahasiswa dengan data induk mahasiswa. Adanya kegiatan operasional sehari-hari data semakin lama akan semakin bertambah banyak. Jika dibiarkan saja, maka data-data transaksi tersebut hanya menjadi sampah yang tidak berarti. Dengan adanya dukungan perkembangan teknologi, semakin berkembang pula kemampuan dalam mengumpulkan dan mengolah data. Persaingan di dunia bisnis, khususnya dalam industri apotik, menuntut para pengembang untuk menemukan suatu strategi yang dapat meningkatkan penjualan khusus penjualan obat dengan memaksimalkan pelayanan kepada konsumen. Salah satu caranya adalah dengan tetap tersediaannya berbagai jenis obat digudang apotik. Untuk mengetahui obat apa saja yang dibeli oleh para konsumen, dapat dilakukan dengan menggunakan teknik analisis keranjang pasar yaitu analisis dari kebiasaan membeli konsumen. Pendeteksian mengenai obat yang sering terbeli secara bersamaan disebut association rule (aturan asosiasi). Proses pencarian asosiasi atau hubungan antar item data ini diambil dari suatu basis data relasional. Proses tersebut menggunakan algoritma apriori. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, maka penulis merumuskan suatu permasalahan yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimana membentuk pola kombinasi itemsets dengan menggunakan algoritma apriori pada sistem persediaan? 2. Bagaimana menghasilkan rules dari pola kombinasi itemsets yang interesting dengan association rules? 1.3 Batasan Masalah Agar tidak lepas dari latar belakang dan perumusan masalah, maka penulis membuat batasan masalahnya yaitu sebagai berikut : 1. Menggunakan data mining algoritma apriori untuk menemukan pola kombinasi itemset dan association rules untuk menghasilkan rules. 2. Data yang digunakan adalah data transaksi penjualan (data obat keluar) dan m enggunakan aplikasi atau tools data mining Tanagra 1.4 sebagai pengujian data. 1.4 Tujuan Penelitian Beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 71

2 1. Membentuk pola kombinasi itemsets dari data penjualan (data obat keluar) dengan menggunakan algoritma apriori. 2. Menghasilkan rules dengan association rules dari pola kombinasi itemsets yang interesting. Evalution Presentation Knowledg 2. Landasan Teori 2.1. Defenisi Data Mining Data mining, sering juga disebut knowledge discovery in database (KDD), adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan, pemakaian data historis untuk menemukan keteraturan, pola atau hubungan dalam set data berukuran besar. Keluaran dari data mining bisa dipakai untuk memperbaikin pengambilan keputusan dimasa depan (Budi Santosa, 2007). Dari defenisi-defenisi yang telah disampaikan, hal penting yang terkait dengan data mining adalah: 1. Data mining merupakan suatu proses otomatis terhadap data yang sudah ada. 2. Data yang akan diproses berupa data yang sangat besar. 3. Tujuan data mining adalah mendapatkan hubungan atau pola yang akan mungkin memberikan indikasi yang bermanfaat. Statistik Pencaria n Data Mining Database Gambar 1 Bidang Ilmu Data Mining Artificial Intelligent Data mining bukanlah suatu bidang yang sama sekali baru. Salah satu kesulitan untuk mendefenisikan data mining adalah kenyataan bahwa data mining mewariskan banyak aspek dan teknik bidang-bidang ilmu yang sudah mapan terlebih duhulu. Gambar 1 menunjukkan bahwa data mining memiliki akar yang panjang dari ilmu seperti ilmu kecerdasan buatan ( artificial intelligent), machining learning, statistic, database, dan juga informasi retrievel. Cleaning Integration Da Dat Selection Transformation Data Wareho Data Mining Gambar 2 Proses Data Mining (Beta Noranita dan Nurdin Bahtiar, 2010) 1. Data selection Pemilihan (seleksi) data dari sekumpulan data operasional perlu dilakukan sebelum tahap penggalian informasi dalam KDD dimulai. Data hasil seleksi yang akan digunakan untuk proses data mining, disimpan dalam suatu berkas, terpisah dari basis data operasional. 2. Pre-processing/Cleaning Sebelum proses data mining dapat dilaksanakan, perlu dilakukan proses cleaning pada data yang menjadi fokus KDD. Proses cleaning mencakup antara lain membuang duplikasi data, memeriksa data yang inkonsisten, dan memperbaikin kesalahan pada data, seperti kesalahan cetak (tipografi). Juga dilakukan proses encrihment, yaitu proses memperkaya data yang sudah ada dengan data atau informasi lain yang relevan dan diperlukan untuk KDD, seperti data atau informasi eksternal. 3. Transformation Coding adalah proses transformation pada data yang telah dipilih, sehingga data tersebut sesuia dengan untuk proses data mining. Proses coding dalam KDD merupakan proses kreatif dan sangat bergantung pada jenis dan pola informasi yang akan dicari dalam basis data. 4. Data mining Data mining adalah proses mancari pola atau informasi menarik dalam data yang terpilih dengan menggunakan teknik atau metode tertentu. Teknik, metode, atau algoritma dalam data mining sangat bervariasi. Pemilihan metode atau algoritma yang tepat sangat bergantung pada tujuan dan proses KDD secara keseluruhan. 5. Interpretation/Evaluation Pola informasi yang dihasilkan dari proses data mining perlu ditampilkan dalam bentuk yang 72

3 mudah dimengerti oleh pihak yang berkepentingan. Tahap ini merupakan bagian dari proses KDD yang disebut interpretation. Tahap ini mencakup pemeriksaan apakah pola atau informasi yang ditemukan bertentangan dangan fakta atau hipotesis yang ada sebelumnya. 2.2 Pengelompokan Data Mining Data mining dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan tugas yang dapat dilakukan, yaitu (Kusrini dan Emha Taufiq Luthfi, 2009): 1. Deskripsi Terkadang peneliti dan analis secara sederhana ingin mencoba mencari data untuk menggambarkan pola dan kecenderungan yang terdapat dalam data. Sebagai contoh, petugas pengumpulan suara mungkin tidak dapat menentukan keterangan atau fakta bahwa siapa yang tidak cukup professional akan sedikit didukung dalam pemilihan presiden. Deskripsi dari pola dan kecenderungan sering memberikan kemungkinan penjelesan untuk suatu pola atau kecenderungan. 2. Estimasi Estimasi hampir sama dengan klasifikasi, kecuali variabel target estimasi lebih kearah numerik dari pada kearah kategori. Model dibangun menggunakan record lengkap yang menyediakan nilai dari variabel target sebagai prediksi. Selanjutnya, pada peninjauan berikutnya estimasi nilai dari variabel target dibuat berdasarkan nilai variabel predikasi. Sebagai contoh akan dilakukan estimasi tekanan darah sistolik pada pasien rumah sakit berdasarkan umur pasien, jenis kelamin, indeks berat badan, dan level sodium darah. Hubungan antara tekanan darah sistolik dan nilai variabel prediksi dalam proses pembelajaran akan menghasilkan model estimasi. Model estimasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk kasus baru lainnya. 3. Prediksi. Prediksi hampir sama dengan klasifikasi dan estimasi, kecuali bahwa dalam predikasi nilai dari hasik akan ada dimasa mendatang. Contoh prediksi bisnis dan penelitian adalah: a. Prediksi harga beras dalam tiga bulan yang akan datang. b. Prediksi persentasi kenaikan kecelakaan lalu lintas tahun depan jika batas bawah kecepatan dinaikkan. Beberapa metode dan teknik yang digunakan dalam klasifikasi dan estimasi dapat pula digunakan (untuk keadaan yang tepat) untuk prediksi. 4. Klasifikasi Dalam klasifikasi, terdapat target variabel kategori. Sebagai contoh penggolongan pendapatan dapat dipisahkan dalam tiga kategori, yaitu pendapatan tinggi, pendapatan sedang, dan pendapatan rendah. Contoh lain klasifikasi dalam bisnis dan penelitian adalah: a. Menentukan apakah suatu transaksi kartu kredit merupakan transaksi yang curang atau tidak. b. Memperkirakan apakah suatu pengajuan hipotek oleh nasabah merupakan suatu kredit yang baik atau buruk. c. Mendiagnosis penyakit seorang pasien untuk mendapatkan termasuk kategori penyakit apa. 5. Pengklusteran Pengkluteran merupakan pengelompokan record, pengamatan, atau memperhatikan dan membentuk kelas objek-objek yang memiliki kemiripan. Kluster adalah kumpulan record yang memiliki kemiripan satu dengan yang lainnya dan memiliki ketidakmiripan dengan record-record dalam kluster lain. Pengklusteran berbeda dengan klasifikasi yaitu tidak adanya variabel target dalam pengklusteran. Pengklusteran tidak mencoba untuk melakukan klasifikasi, mengestimasi, atau memprediksi nilai dari variabel target. Akan tetapi, algoritma pengklusteran mencoba untuk melakukan pembagian terhadap keseluruhan data menjadi kelompok-kelompok yang memiliki kemiripan (homogeny), yang mana kemiripan dalam satu kelompok akan bernilai maksimal, sedangkan kemiripan dengan record dalam kelompok lain akan bernilai minimal. Contoh pengklusteran dalam bisnis dan penelitian adalah: a. Mendapatkan kelompok-kelompok konsumen untuk target pemasaran dari satu suatu produk bagi perusahaan yang tidak memiliki dana pemesaran yang besar. b. Untuk tujuan audit akuntansi, yaitu melakukan pemisahan terhadap perilaku financial dalam baik dan mencurigakan. c. Melakukan pengklusteran terhadap ekspresi dari gen, untuk mendapatkan kemiripan perilaku dari gen dalam jumlah besar. 6. Asosiasi. Tugas asosiasi dalam data mining adalah menemukan attribut yang muncul dalam satu waktu. Dalam dunia bisnis lebih umum disebut analisis keranjang belanja. Contoh asosiasi dalam bisnis dan penelitian adalah: a. Meneliti jumlah pelanggan dari perusahaan telekomunikasi seluler yang diharapkan untuk memberikan respon positif terhadap penawaran upgrade layanan yang diberikan. b. Menentukan barang dalam supermarket yang dibeli secara bersamaan dan yang tidak pernah dibeli secara bersamaan Fungsi dan Tugas Data Mining 73

4 Data mining menganalisis data menggunakan tool untuk menemukan pola dan aturan dalam himpunan data. Perangkat lunak bertugas untuk menmukan pola dengan mengidentifikasi aturan dan fitur pada data. Tool data mining diharapkan mampu mengenal pola ini dalam data dengan input minimal dari user (Dana Sulistiyo Kusumo et al, 2003) Komponen Data Mining Secara alami, material data mining sebenarnya sudah terbentuk karena faktor rutinitas dan waktu seraya perusahaan melakukan aktivitasnya. Tanpa disadari perusahaan berinvestasi dengan menggunakan bugdetnya untuk penggunaan teknologi informasi atau komputer (Feri Sulianto dan Dominikus Juju, 2010). Tetapi, tanpa penanganan yang seksama, perusahaan tidak dapat memanfaatkan investasinya di level yang lebih tinggi, maka dari itu sebelum benarbenar melakukan mining, perusahaan harus mengeluarkan sedikit effort lagi untuk realokasi dan pengadaan tools seperti layaknya seseorang yang melakukan penambangan. Gambar 3. Aliran Data Pada Pembentukan Data Warehouse Sebuah perusahaan membangun data warehouse dan data mart menggunakan sumberdaya informasi internal dan (mungkin juga) eksternal, kelola data warehouse dengan mining tools akan meng-generate laporan-laporan orientasi strategi dan taktis, dengan view yang dimengerti para pemegang keputusan yang melibatkan pula statistik, pekerja ahli dan menager-menager yang ada setiap lini perusahaan Langkah-langkah Mining Secara rinci, ada empat tahap yang dilalui dalam data mining, antara lain : 1. Tahap pertama : Pricise statement of the problem (pernyataan tepat terhadap permasalahan) Sebelum mengakses perangkat lunak data mining, seorang analis harus memiliki kejelasan perihal pertanyaan apa yang akan ingin dijawabnya. Jika tidak ada formula yang tepat untuk problematika yang ada maka anda hanya akan membuang-buang dan uang dalam membuat solusinya. 2. Tahap kedua : Initial exploration Tahap ini dimulai dengan mempersiapkan data yang juga juga termasuk kedalam data mining cleaning (misalnya : mengedentifikasi dan menyikirkan data yang dikodekkan salah), transformasi data, memilih subset record, data set, langkah awal seleksi. Mendeskripsikan dan memvisualisasikan data adalah kunci dari tahap ini. 3. Tahap tiga : Model building and validation Tahap ini melibatkan pertimbangan terhadap ragam permodelan dan memilih yang terbaik bagi performasi prediktif. 4. Tahap ke-empat : Deployment Memilih aplikasi yang tepat berikut permodelan untuk membuat ( generate) prediksi. Selanjutnya kita kan melihat rincian perihal tahapan-tahapan data mining Association Rule Analisis asosiasi atau association rule mining adalah teknik data mining untuk menemukan aturan assosiatif antara kombinasi item. Contoh dari aturan assosiatif dari analisa pembelian di suatu pasar swalayan adalah dapat diketahui berapa besar kemungkinan seseorang membeli roti bersamaan dengan susu. Dengan pengetahuan tersebut pemilik pasar swalayan dapat mengatur penempatan barangnya atau merancang kampanye pemasaran dengan memakai kupon diskon untuk kombinasi barang tertentu (Amirudin et al, 2007) Tahapan Association Rules Analisis asosiasi dikenal juga sebagai salah satu teknik data mining yang menjadi dasar dari berbagai teknik data mining lainya. Khususnya salah satu tahap dari analisis asosiasi yang disebut analisis pola frekuensi tinggi ( frequent pattern mining) menarik perhatian banyak peneliti untuk menghasilkan algoritma yang efesien (Muhammad Ikhsan et al, 2007). Metodologi dasar analisis asosiasi terbagi menjadi dua tahap : 1. Analisa pola frekuensi tinggi Tahap ini mencari kombinasi item yang memenuhi syarat minimum dari nilai support dalam database. Nilai support sebuah item diperoleh dengan rumus berikut: Support (A) = JumlahTran saksimenga ndunga TotalTrans aksi Sedangkan nilai dari support 2 item diperoleh dari rumus berikut : Support (A,B) = P(A B) = JumlahTran saksimenga ndungadanb TotalTrans aksi 2. Pembentukan aturan assosiatif 74

5 Setelah semua pola frekuensi tinggi ditemukan, barulah dicari aturan assosiatif yang memenuhi syarat minimum untuk confidence dengan menghitung confidence aturan assosiatif A Nilai confidence dari aturan A diperoleh dari rumus berikut : Confidence = P(B A) = JumlahTransaksiMengandungAdanB JumlahTransaksiMengandungA Langkah-Langkah Proses Penghitungan Association Rules Proses perhitungan association rule terdiri dari beberapa tahap adalah sebagai berikut (Eko Wahyu Tyas d, 2008). 1. Sistem men-scan database untuk mendapat kandidat 1-itemset (himpunan item yang terdiri dari 1 item) dan menghitung nilai supportnya. Kemudian nilai supportnya tersebut dibandingkan dengan minimum support yang telah ditentukan, jika nilainya lebih besar atau sama dengan minimum support maka itemset tersebut termasuk dalam large itemset. 2. Itemset yang tidak termasuk dalam large itemset tidak diikutkan dalam iterasi selanjutnya (di prune). 3. Pada iterasi kedua sistem akan menggunakan hasil large itemset pada iterasi pertama (L 1 ) untuk membentuk kandidat itemset kedua (L 2 ). Pada iterasi selanjutnya sistem akan menggunakan hasil large itemset pada iterasi selanjutnya akan menggunakan hasil large itemset pada iterasi sebelumnya (L k-1 ) untuk membentuk kandidat itemset berikut (L k ). Sistem akan menggabungkan ( join) L k-1 dengan L k-1 untuk mendapatkan L k, seperti pada iterasi sebelumnya sistem akan menghapus ( prune) kombinasi itemset yang tidak termasuk dalam large itemset. 4. Setelah dilakukan operasi join, maka pasangan itemset baru hasil proses join tersebut dihitung supportnya. 5. Proses pembentuk kandidat yang terdiri dari proses join dan prune akan terus dilakukan hingga himpunan kandidat itemsetnya null, atau sudah tidak ada lagi kandidat yang akan dibentuk. 6. Setelah itu, dari hasil frequent itemset tersebut dibentuk association rule yang memenuhi nilai support dan confidence yang telah ditentukan. 7. Pada pembentukan association rule, nilai yang sama dianggap sebagai satu nilai. 8. Assosiotion rule yang terbentuk harus memenuhi nilai minimum yang telah ditentukan. 9. Untuk setiap large itemset L, kita cari himpunan bagian L yang tidak kosong. Untuk setiap himpunan bagian tersebut, dihasilkan rule dengan bentuk ab (L-a) jika supportnya (L) dan supportnya (a) lebih besar dari minimum support Algoritma Apriori Algoritma apriori adalah adalah algoritma yang paling terkenal untuk menemukan pola frekuensi tinggi. algoritma apriori dibagi menjadi beberapa tahap yang disebut narasi atau pass (Devi dinda setiawan, 2009). 1. Pembentukan kandidat itemset, kandidat k-itemset dibentuk dari kombinasi (k -1)-itemset yang didapat dari iterasi sebelumnya. Satu cara dari algoritma apriori adalah adanya pemangkasan kandidat k-itemset yang subset-nya yang berisi k- 1 item tidak termasuk dalam pola frekuensi tinggi dengan panjang k Penghitungan support dari tiap kandidat k- itemset. Support dari tiap kandidat k-itemset didapat dengan menscan database untuk menghitung jumlah transaksi yang memuat semua item didalam kandidat k-itemset tersebut. Ini adalah juga ciri dari algoritma apriori dimana diperlukan penghitungan dengan cara seluruh database sebanyak k-itemset terpanjang. 3. Tetapkan pola frekuensi tinggi. Pola frekuensi tinggi yang memuat k item atau k-itemset ditetapkan dari kandidat k-itemset yang supportnya lebih besar dari minimum support. 4. Bila tidak didapat pola frekuensi tinggi baru maka seluruh proses dihentikan. Bila tidak, maka k ditambah satu dan kembali bagian Pembahasan Proses pembentukan pola kombinasi itemsets dan pembuatan rules dimulai dari analisis data. Data yang digunakan adalah data transaksi penjualan obat, kemudian dilanjutkan dengan pembentukan pola kombinasi itemsets dan dari pola kombinasi itemsets yang menarik terbentuk association rules Analisis Data Dengan studi kasus pada apotik rumah sakit Estomihi Medan, dapat dilakukan analisa terhadap data khusus data penjualan (data obat keluar) dengan salah satu tujuan adalah untuk menemukan pola kombinasi penjualan obat dan hubungan antar item jenis obat didalam transaksi. Berikut ini adalah tabel 1 yaitu beberapa sampel data yang akan dijadikan sampel untuk analisis dan juga untuk pengujian. No No Slip Nama Obat Tabel 1. Tabel Real Data Penjualan (Data Obat Keluar) Ringer Lactate Larutan,Ceftriaxone Inj 1.0g, Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml, Ranitidine Inj 25mg/ml 2ml,Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml 75

6 Ringer Lactate Larutan,Pitogin Inj 10 IU/ ml /sintosin,ceftriaxone Inj 1.0g,Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml,Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml Ringer Lactate Larutan,Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml,Ceftriaxone Inj 1.0g,Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml Ringer Lactate Larutan,Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml,Ceftriaxone Inj 1.0g,Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml,Ceftriaxone Inj 1.0g,Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml,ringer Lactate Larutan Ringer Lactate Larutan,Dexametason Inj 5mg/ml - 1ml Ringer Lactate Larutan,Pitogin Inj 10 IU/ ml /sintosin,metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml,Ceftriaxone Inj 1.0g,Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml Ringer Lactate Larutan,Ceftriaxone Inj 1.0g,Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml,Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml,Ceftriaxone Inj 1.0g,Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml,ringer Lactate Larutan Ceftriaxone Inj 1.0g,Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml,Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml,ringer Lactate Larutan Ringer Lactate Larutan,Ceftriaxone Inj 1.0g,Pitogin Inj 10 IU/ ml /sintosin,metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml,Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml Ringer Lactate Larutan,Ceftriaxone Inj 1.0g,Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml,Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml Ringer Lactate Larutan,Pitogin Inj 10 IU/ ml /sintosin,infusion set dewasa/ makro,metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml,Ceftriaxone Inj 1.0g,spuit 10 cc,ketorolac 3% Inj 30 mg/ml,spuit 3 cc spuit 5 cc,infusion set dewasa/ makro,abocath 18,Ringer Lactate Larutan,Pitogin Inj 10 IU/ ml /sintosin,spuit 3 cc,metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml,Ceftriaxone Inj 1.0g,spuit 10 cc,ketorolac 3% Inj 30 mg/ml,spinocan 27 B Raun,Bupivacaine Spinal Inj 5 mg/ml - 4ml/Decain,Ranitidine Inj 25mg/ml - 2ml,Ethiferan / MetocLopramide Inj 5 mg/ml,ephedrine Inj 50 mg/ml,myo-mergin Inj 200 mcg/ml,tramadol Inj 100 mg/2 ml,natrium klorida (NaCl) 500 ml,glove size M / Handskun,masker Infusion set dewasa/ makro,abocath 18,Plester 5 yard x 2 inch,ceftriaxone Inj 1.0g,spuit 10 cc,metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml,Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml,pitogin Inj 10 IU/ ml /sintosin,spuit 3 cc, Ringer Lactate Larutan Ringer Lactate Larutan,Ceftriaxone Inj 1.0g,spuit 10 cc,metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml,Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml,spuit 3 cc Ringer Lactate Larutan,Abocath 18,Infusion set dewasa/ makro Abocath 18,Ringer Lactate Larutan,Infusion set dewasa/ makro,cefotaxime Inj 1.0g,Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml,transamin Abocath 18,Ringer Lactate Larutan,Infusion set dewasa/ makro,lidocain Kompositum Inj,Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml,cefotaxime Inj 1.0g Ceftriaxone Inj 1.0g, Ringer Lactate Larutan Ringer Lactate Larutan, Paracetamol 500 mg, Antasida Doen Syrup,Vitamin B Compleks Antasida Doen Syrup,Diaform 20 mg,- Metronidazole Data diatas adalah bentuk transaksi data penjualan (data obat keluar) real terdiri atas attribute nomor slip dan nama obat. Tahap dalam menganalisa data dengan algoritma apriori pada penjualan (data obat keluar) dimulai dengan menyeleksi dan membersihkan data-data yang akan dianalisis, kemudian dicari semua jenis item nama obat yang ada didalam list transaksi penjualan, selanjut dicari jumlah setiap item yang ada pada semua data transaksi penjualan (data obat keluar). Pembentukan pola kombinasi didasarkan pada nilai support minimal, Jika nilai support minimal terpenuhi dan pola kombinasi itemsets yang ada lebih dari pada satu pola kombinasi, maka pola kombinasi itemsets yang berikutnya bisa bentuk. Setelah selesai pembuatan 76

7 pola maka langkah selanjutnya pembentuk rules association, rules yang akan dihasilkan dibentuk dari pola kombinasi itemsets yang memenuhi support minimal. Gambar 4 merupakan flowchart algorima apriori sebagai berikut: Analisa Pola Frekuensi Tinggi Sebelum dilakukan pencarian pola dari data transaksi terlebih dulu, dicari semua nama jenis item obat yang ada didalam transaksi seperti pada seperti pada tabel 4.2 sekaligus menentukan support peritem jenis obat, dimana tahap ini mencari kombinasi item yang memenuhi syarat minimum dari nilai support dalam database, nilai support sebuah item diperoleh dengan rumus berikut: Jumlaht _ transaksi _ yang _ mengandung _ A S Support( A) Transaksi edangkan nilai support dari dua item diperoleh dengan rumus berikut: Support (A, B) =P(A B) Transaksi _ yang _ mengandung _ A _ dan _ B Support( A, B) Transaksi Tabel berikut merupakan tabel semua jenis item obat yang didalam transaksi penjualan (data obat keluar), seperti pada tabel berikut ini: Gambar 4. Flowchat Algoritma Apriori Tabel 2 Keterangan Jenis Items Obat Items Support Suppo rt(%) Abocath ,73 Antasida Doen Syrup 2 9,09 Bupivacaine Spinal Inj 5 mg/ml - 4ml/Decain 1 4,55 Cefotaxime Inj 1.0g 2 9,09 Ceftriaxone Inj 1.0g 16 72,73 Dexametason Inj 5mg/ml - 1ml 1 4,55 Diaform 20 mg 1 4,55 Ephedrine Inj 50 mg/ml 1 4,55 Ethiferan / MetocLopramide Inj 5 mg/ml 1 4,55 Glove size M / Handskun 1 4,55 Infusion set dewasa/ makro 6 27,27 Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml 17 77,27 Lidocain Kompositum Inj 1 4,55 Masker 1 4,55 Data diatas menggambar bentuk data satu item, yang terdiri atas attribute item sebagai nama item jenis semua obat yang ada didalam transaksi, support yaitu jumlah setiap item yang ada disemua transaksi, sedangkan support (%) adalah presentasi jumlah item yang ada didalam transkasi, yang Metronidazole 1 4,55 Metronidazole Inj 5mg/ml 100ml 15 68,18 Myo-Mergin Inj 200 mcg/ml 1 4,55 Natrium klorida (NaCl) 500 ml 1 4,55 Paracetamol 500 mg 1 4,55 Pitogin Inj 10 IU/ ml /sintosin 6 27,27 Plester 5 yard x 2 inch 1 4,55 Ranitidine Inj 25mg/ml - 2ml 2 9,09 Ringer Lactate Larutan 21 95,45 Spinocan 27 B Raun 1 4,55 spuit 10 cc 4 18,18 Spuit 3 cc 4 18,18 spuit 5 cc 1 4,55 Tramadol Inj 100 mg/2 ml 1 4,55 Transamin 1 4,55 Vitamin B Compleks 1 4,55 didapat dari jumlah item dibagi jumlah semua transaksi di kali seratus persen. Tabel diatas adalah item data yang memenuhi support minimal, nilai support minimal sama dengan 22 persen (%). Seperti yang terlihat pada tabel berikut ini: 77

8 Items Tabel 3 Keterangan Jenis Items Obat yang Memenuhi Support Minimal Sup port Abocath ,73 Ceftriaxone Inj 1.0g 16 72,73 Sup port(%) Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml 17 77,27 Metronidazole Inj 5mg/ml 100ml 15 68,18 Pitogin Inj 10 IU/ ml /sintosin 6 27,27 Ringer Lactate Larutan 21 95,45 Infusion set dewasa/ makro 6 27, Pembentukan Pola Kombinasi Dua Itemsets Pembentukan pola frekuensi dua itemsets, dibentuk dari items-items jenis obat yang memenuhi support minimal yaitu dengan cara mengkombinasi semua items kedalam pola dua kombinasi, hasil pembentukan pola kombinasi dua itemsets yang dibentuk dari tabel 4 berikut ini: Tabel 4. Pola Kombinasi Dua Itemsets Items support Support (%) Abocath 18, Ceftriaxone Inj 1.0g 2 9,09 Abocath 18, Infusion set dewasa/ makro 5 22,73 Abocath 18, Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml 4 18,18 Abocath 18, Metronidazole Inj 5mg/ml 100ml 2 9,09 Abocath 18, Pitogin Inj 10 IU/ ml /sintosin 2 9,09 Abocath 18, Ringer Lactate Larutan 5 22,73 Ceftriaxone Inj 1.0g, Infusion set dewasa/ makro 3 13,64 Ceftriaxone Inj 1.0g, Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml 15 68,18 Ceftriaxone Inj 1.0g, Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml 15 68,18 Ceftriaxone Inj 1.0g, Pitogin Inj 10 IU/ ml /sintosin 6 27,27 Ceftriaxone Inj 1.0g, Ringer Lactate Larutan 16 72,73 Infusion set dewasa/ makro, Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml 5 22,73 Infusion set dewasa/ makro, Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml 3 13,64 Infusion set dewasa/ makro, Pitogin Inj 10 IU/ ml /sintosin 3 13,64 Infusion set dewasa/ makro, Ringer Lactate Larutan 6 27,27 Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml, Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml 15 68,18 Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml, Pitogin Inj 10 IU/ ml /sintosin 6 27,27 Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml, Ringer Lactate Larutan 17 77,27 Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml, Pitogin Inj 10 IU/ ml /sintosin 6 27,27 Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml, Ringer Lactate Larutan 15 68,18 Pitogin Inj 10 IU/ ml /sintosin, Ringer Lactate Larutan 6 27,27 Data diatas merupakan kombinasi dua itemsets yang merupakan hasil dari semua kombinasi semua jenis items. Dengan menetapkan support minimal sama dengan 22 persen (%), maka data yang memenuhi support minimal adalah seperti pada tabel 5 berikut ini: Tabel 5.Pola Kombinasi Dua Itemsets yang Memenuhi Support Minimal 78

9 Data diatas adalah pola kombinasi dua itemsets yang memenuhi support minimal, terlihat data kombinasi jenis obat Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml dan Ringer Lactate Larutan, memiliki support yang terbanyak, itu menandakan bahwa pola kombinasi dua itemsets tersebut paling banyak didalam transaksi Pembentukan Association Rules Setelah semua pola frekuensi tinggi ditemukan, baru dicari association rules yang memenuhi syarat minimum confidence, dengan menghitung confidence aturan asosiati A ke B. Nilai confidence dari aturan A ke B diperoleh dengan rumus: Transaksi _ mengandung _ A _ dan _ B Confidence P( B A) Transaksi _ yang _ mengandung _ A Proses mencari jumlah kombinasi dan kuatnya hubungan antara satu item dengan item yang lain dalam satu kombinasi disebut metode association rules. Pembentukan association rules adalah menganalisis pola frekuensi tinggi, tahap ini mencari kombinasi yang memenuhi syarat minimum dari support dalam database. Proses aturan association rules, dikenal dengan istilah mencari nilai confidence dan support, dimana support adalah jumlah item-item yang berkombinasi di dalam transaksi sedangankan confidence adalah nilai yang mendefinisikan kuat tidaknya hubungan antara item-item tersebut. Sedangkan rumus untuk mendapat lift sebagai berikut: Confidence Lift benchmark _ Confidence Data tabel diatas merupakan tabel calon aturan asosiasi dari pola kombinasi dengan empat items, tabel diatas terdiri atas rules sebagai rules dari kombinasi empat itemsets, lift sebagai nilai tingkat kekuatan rules, support(itemsets) sebagai nilai support antara ke keempat itemsets yang berkombinasi, support sebagai nilai support item yang mengandung antecedent. Dengan menetapkan confidence minimal adalah 60 persen(%), maka rules yang interesting yang dihasilkan seperti pada tabel berikut ini: Tabel 6. Assosiation Rules yang Memenuhi Confidence Minimal Rules Lift Support Confi dence (%) Jika dibeli Ceftriaxone Inj 1.0g : maka akan dibeli Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml, Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml dan Ringer Lactate Larutan 1, ,75 Association rules dari tabel diatas merupakan aturan yang terbentuk dari pola kombinasi empat item, tabel diatas terbagai atas beberapa bagian rules adalah aturan yang dihasilkan dari pola kombinasi empat itemsets, lift sebagai nilai tingkat kekuatan rules, support adalah nilai support antara ketiga items, sedangkan confidence adalah nilai yang didapat dari support empat itemsets dibagi oleh nilai support antecedent di kalikan seratus persen. Pembentukan aturan asosiasi berikutnya dibentuk dari pola kombinasi lima itemsets tampak pada tabel berikut ini: Tabel 7. Calon Association rules Rules Lift Support (itemsets) Jika Pitogin Inj 10 IU/ ml /sintosin : maka akan dibeli Ceftriaxone Inj 1.0g, Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml, Metronidazole Inj 5mg/ml 100ml dan Ringer Lactate Larutan Jika dibeli Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml: maka akan dibeli Ceftriaxone Inj 1.0g, Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml, Ringer Lactate Support Confi dence (%) 1, ,

10 Larutan dan Pitogin Inj 10 IU/ ml /sintosin Jika dibeli Ringer Lactate Larutan: maka akan dibeli Ceftriaxone Inj 1.0g, Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml, Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml dan Pitogin Inj 10 IU/ ml /sintosin 1, ,57 Data tabel diatas merupakan tabel calon association rules dari pola kombinasi dengan lima itemsets, tabel diatas terdiri atas rules sebagai rules dari pola kombinasi lima itemsets, lift sebagai nilai tingkat kekuatan rules, support(itemsets) sebagai nilai support antara kelima items yang berkombinasi, support sebagai nilai support item yang mengandung antecedent. Dengan menetapkan nilai confidence minimal sama dengan 60 persen(%), maka rules yang interesting yang dihasilkan seperti pada tabel berikut ini: Tabel 8. Association Rules yang Memenuhi Nilai Confidence Minimal Rules Lift Support Confi dence (%) Jika dibeli Pitogin Inj 10 IU/ ml /sintosin : maka akan dibeli Ceftriaxone Inj 1.0g, Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml, 1, , Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml dan Ringer Lactate Larutan Association rules dari tabel diatas merupakan aturan yang terbentuk dari pola kombinasi lima itemsets, tabel diatas terbagai atas beberapa bagian yaitu rules sebagai aturan yang dihasilkan dari pola kombinasi lima itemsets, lift sebagai nilai tingkat kekuatan rules, support adalah nilai support antara kelima itemsets, sedangkan confidence adalah nilai yang didapat dari support lima itemsets dibagi oleh nilai support antecedent di kalikan seratus persen Format Tabular Data Transaksi Format tabular data adalah format data dalam bentuk 1 dan 0 atau format data dalam bentuk biner. Berhubungan dengan aplikasi yang digunakan dalam pengujian adalah aplikasi yang menggunakan salah satu database Microsoft Exel dengan data dalam bentuk tabular data, maka data transaksi penjualan (data obat keluar), di konversi ke dalam bentuk biner. Proses konversinya adalah nomor slip dari data yang akan diuji dibuat dalam bentuk horizontal kebawah, sedangkan semua jenis items akan menjadi attribute berbentuk vertical, sehingga membentuk seperti sebuah tabel, berdasarkan data real penjualan (data obat keluar) titik ketemu antara nama jenis obat dengan nomor slip akan menjadi biner 1, sedangkan yang tidak menjadi titik temu akan menjadi biner 0. Hasil proses konversi data transaksi penjualan ke format data dalam bentuk tabular data adalah seperti pada tabel berikut ini: Tabel 9. Data Dalam Bentuk Tabular Data 80

11 3.4. Pengujian Untuk Menghasilkan Rules Setelah melakukan pengujian untuk menghasilkan jenis items dan pola kombinasi, mulai dari kombinasi dua items sampai dengan pola kombinasi lima items,, dimana rules-rules tersebut terbentuk dari pola kombinasi items pada pengujian sebelumnya. Pengujian yang dilakukan pertama adalah pengujian untuk menghasilkan rules-rules yang terbentuk dari pola kombinasi dua items.. Jendela Association rules adalah seperti pada gambar 5 berikut: Gambar 5. Jendela Association Rules Paremeters Setelah dilakukan penentuan nilai parameters, maka rules-rules yang dihasilkan dari parameters diatas adalah seperti pada gambar 6 berikut ini: Gambar 6 : Pengujian Dengan Rules Dari Pola Kombinasi Dua Itemsets 81

12 Gambar 7. Pengujian Dengan Rules Dari Pola Kombinasi Dua, Tiga, Empat dan Lima Itemsets. Rules diatas merupakan rules yang dihasilkan dari pengujian dengan parematers sama dengan support sama dengan 22 persen(%), confidence sama dengan 60 (%), maksimal card itemsets sama dengan 5 (lima) dan lift sama dengan 0. Dengan maksimal card itemsets sama dengan 5 (lima) maka rule yang terbentuk adalah berasal dari pola kombinasi dua itemset sampai dengan pola kombinasi lima itemsets jadi rule yang dihasilkan bertambah menjadi sebanyak 128 rules. Rules yang dihasilkan diatas ada didalam bentuk tabel dengan attribute adalah antecedent sebagai kondisi dari pada rules, consequent sebagai pernyataan dari rules yang dihasilkan, lift sebagai tingkat kekuatan rules, support sebagai nilai support items-items yang ada didalam rules didalam bentuk kombinasi, sedangkan confidence adalah nilai kekuatan antar items yang ada didalam satu rules. Dari beberapa rules yang dihasilkan dari pengujian diatas yang paling tinggi nilai support dan confidencenya adalah salah satunya dari rules, if Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml=true" - "Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml=true" : maka "Ringer Lactate Larutan=true", dimana supportnya sama dengan 68,182% dan confidencenya sama dengan 100%. Berhubungan karena jumlah pola kombinasi maksimal lima items, maka pengujian dengan paremeters maksimal card itemset sama dengan enam dan seterusnya tidak dapat dilakukan, jadi rulesnya 4. Kesimpulan Dan Saran 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dengan algoritma apriori dan pengujian dengan aplikasi Tanagra maka penulis menarik sebuah kesimpulan, dimana kesimpulan tersebut nanti dapat kiranya berguna bagi pembaca, sehingga penulisan tesis ini dapat lebih berguna dan bermanfaat. Adapun kesimpulan-kesimpulan tersebut antara lain sebagai berikut: 1. Dengan algoritma apriori dan pengujian dengan aplikasi Tanagra menghasilkan pola kombinasi itemsets dan rules sebagai ilmu pengetahuan dan informasi penting dari data penjualan (data obat keluar). 2. Teknik data mining denga algoritma apriori dapat diimplementasikan pada sistem persediaan dengan data yang digunakan adalah data penjualan (data obat keluar). 3. Hasil yang diperoleh dengan algoritma apriori dan pengujian dengan aplikasi adalah salah satunya, Pola kombinasi yang paling tinggi supportnya adalah pola kombinasi Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml, Ringer Lactate Larutan, sedangkan pola kombinasi yang paling banyak itemnya adalah kombinasi itemsets Ceftriaxone Inj 1.0g, Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml, Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml, Ringer Lactate Larutan dan Pitogin Inj 10 IU/ ml /sintosin 4. Data mining dengan algoritma apriori memiliki kelemahan karena harus melakukan scan database setiap kali iterasi, sehingga waktu bertambah setiap kali iterasi. 5. Banyaknya asosiasi antar data dan pola kombisi dan rules yang makin akurat, didapat berdasarkan volume data dan level confidence dan support yang bervariasi. 4.2 Saran Untuk kepentingan lebih lanjut dari penulisan tesis ini maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut : 1. Disarankan dapat dikembangkan dengan menambah volume data serta penggunaan level confidence dan support yang bervariasi sehingga diperoleh lebih banyak asosiasi antar data. 2. Berdasarkan kelememahan data mining dengan algoritma apriori yaitu membutuhkan waktu yang lama, maka perlu menggunakan algoritma FP ( frequent pattern) Growth. Dimana algoritma FP Growth merupakan pengembangan dari algoritma apriori. 3. Perlu dilakukan perbandingan dengan algoritma lain, untuk menguji serta mendapatkan kesimpulan bahwa algoritma apriori berkinerja baik untuk memproses dan menemukan pola hubungan (asosiasi) antar item dari suatu basis data data transaksi. DAFTAR PUSTAKA 1. Budi Santosa (2007). Data Mining, Teknik Pemanfaatan Data Untuk Keperluan Bisnis. Yogyakarta. Penerbit Graha Ilmu

13 2. Feri Sulianto dan Dominikus Juju (2010). Data Mining, Meramalkan Bisnis Perusahaan. Jakarta. Penerbit Elex Media Komputindo Kusrini dan Emha Taufig Luthfi (2009). Algoritma Data Mining. Yogyakarta. Penerbit Andi.3-12, 4. Sani Susanto dan Dedy Suryadi (2010). Pengantar Data Mining. Yogyakarta. Penerbit Andi Devi Dinda Setiawati (2009). Penggunaan Metode Apriori Untuk Analisa Keranjang Pasar Pada Data Transaksi Penjualan Minimarket Menggunakan Java dan Mysql. 6. Eko Wahyu Tyas D (2008). Penerapan Metode Association Rules Menggunakan Algoritma Apriori Untuk Analisa Pola Data Hasil Tangkapan Ikan. 7. M.Ikhsan, M. Dahria dan Sulindawaty (2011). Penerapan Association Rules Dengan Algoritma Apriori Pada Proses Pengelompokan Barang di Perusahaan Retail. 8. Dana Sulistiyo, Moch.Arief Bijaksana dan Dhinta Darmantoro (2003). Data Mining Dengan Algoritma Apriori pada RDBMS ORACLE. 9. Amiruddin, Ketut Eddy Purnama dan Mauridhi Hery Purnomo (2007). Penerapan Association Rules Mining Pada Data Nomor Unik Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Untuk Menemukan Pola Sertifikasi Guru. 83

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Data Mining Data mining adalah suatu istilah yang digunakan untuk menguraikan penemuan pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MEMPREDIKSI PERSEDIAAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN SMA DWI TUNGGAL TANJUNG MORAWA

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MEMPREDIKSI PERSEDIAAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN SMA DWI TUNGGAL TANJUNG MORAWA PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MEMPREDIKSI PERSEDIAAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN SMA DWI TUNGGAL TANJUNG MORAWA Domma Lingga Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja

Lebih terperinci

2.2 Data Mining. Universitas Sumatera Utara

2.2 Data Mining. Universitas Sumatera Utara Basis data adalah kumpulan terintegrasi dari occurences file/table yang merupakan representasi data dari suatu model enterprise. Sistem basisdata sebenarnya tidak lain adalah sistem penyimpanan-record

Lebih terperinci

DATA MINING ANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI

DATA MINING ANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI DATA MINING ANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI Heroe Santoso 1), I Putu Hariyadi 2), Prayitno 3) 1), 2),3) Teknik Informatika STMIK Bumigora Mataram Jl Ismail Marzuki

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang akan diteliti. Pemanfaatan algoritma apriori sudah cukup banyak digunakan, antara lain

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang akan diteliti. Pemanfaatan algoritma apriori sudah cukup banyak digunakan, antara lain BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini menggunakan beberapa sumber pustaka yang berhubungan dengan kasus yang akan diteliti. Pemanfaatan algoritma apriori sudah cukup

Lebih terperinci

ANALISA ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN MEREK PAKAIAN YANG PALING DIMINATI PADA MODE FASHION GROUP MEDAN

ANALISA ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN MEREK PAKAIAN YANG PALING DIMINATI PADA MODE FASHION GROUP MEDAN ANALISA ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN MEREK PAKAIAN YANG PALING DIMINATI PADA MODE FASHION GROUP MEDAN Eka Novita Sari (0911010) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan Jl.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Data Mining Data mining adalah suatu istilah yang digunakan untuk menguraikan penemuan pengetahuan di dalam database. Data mining adalah Proses yang menggunakan

Lebih terperinci

ANALISA DATA PENJUALAN OBAT DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH H. ABDUL MANAN SIMATUPANG KISARAN

ANALISA DATA PENJUALAN OBAT DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH H. ABDUL MANAN SIMATUPANG KISARAN ANALISA DATA PENJUALAN OBAT DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH H. ABDUL MANAN SIMATUPANG KISARAN Chintia Oktavia Simbolon (0911456) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI ALGORITMA APRIORI UNTUK KORELASI PENJUALAN PRODUK (STUDI KASUS : APOTIK DIORY FARMA)

ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI ALGORITMA APRIORI UNTUK KORELASI PENJUALAN PRODUK (STUDI KASUS : APOTIK DIORY FARMA) ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI ALGORITMA APRIORI UNTUK KORELASI PENJUALAN PRODUK (STUDI KASUS : APOTIK DIORY FARMA) Harvei Desmon Hutahaean 1, Bosker Sinaga 2, Anastasya Aritonang Rajagukguk 2 1 Program

Lebih terperinci

APLIKASI DATA MINING ANALISIS DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus di Apotek Setya Sehat Semarang)

APLIKASI DATA MINING ANALISIS DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus di Apotek Setya Sehat Semarang) Hapsari Dita Anggraeni, Ragil Saputra, Beta Noranita APLIKASI DATA MINING ANALISIS DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus di Apotek Setya Sehat Semarang) Hapsari Dita

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ASOSIASI DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGETAHUI KOMBINASI ANTAR ITEMSET PADA PONDOK KOPI

PENERAPAN METODE ASOSIASI DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGETAHUI KOMBINASI ANTAR ITEMSET PADA PONDOK KOPI PENERAPAN METODE ASOSIASI DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGETAHUI KOMBINASI ANTAR ITEMSET PADA PONDOK KOPI Fitri Nurchalifatun Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro, Jl.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Data Mining

TINJAUAN PUSTAKA Data Mining 25 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Data Mining Definisi sederhana dari data mining adalah ekstraksi informasi atau pola yang penting atau menarik dari data yang ada di database. Secara lengkap, Data mining merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada tinjauan pustaka ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori yang mendukung pembahasan yang berhubungan dengan sistem yang akan dibuat. 2.1 Basis Data (Database) Database

Lebih terperinci

Timor Setiyaningsih, Nur Syamsiah Teknik Informatika Universitas Darma Persada. Abstrak

Timor Setiyaningsih, Nur Syamsiah Teknik Informatika Universitas Darma Persada. Abstrak DATA MINING MELIHAT POLA HUBUNGAN NILAI TES MASUK MAHASISWA TERHADAP DATA KELULUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBANTU PERGURUAN TINGGI DALAM MENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PERGURUAN TINGGI Timor

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENJUALAN TIKET PESAWAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus: Jumbo Travel Medan)

IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENJUALAN TIKET PESAWAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus: Jumbo Travel Medan) IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENJUALAN TIKET PESAWAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus: Jumbo Travel Medan) Sri Rahayu Siregar ( 0911882) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, perkembangan teknologi telah memberikan pengaruh yang sangat besar di dalam kehidupan manusia. Salah satu pengaruh tersebut di bidang informasi yaitu dalam

Lebih terperinci

PENINGKATAN PERFORMA ALGORITMA APRIORI UNTUK ATURAN ASOSIASI DATA MINING

PENINGKATAN PERFORMA ALGORITMA APRIORI UNTUK ATURAN ASOSIASI DATA MINING PENINGKATAN PERFORMA ALGORITMA APRIORI UNTUK ATURAN ASOSIASI DATA MINING Andreas Chandra Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta 55281 Email : andreaschaandra@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada tinjauan pustaka ini membahas tentang landasan teori yang medukung pembahasan yang berhubungan dengan sistem yang akan dibuat. 2.1 Data Mining Data mining adalah kegiatan menemukan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DATA MINING PENJUALAN SABUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE APRIORI ( Studi Kasus : PT. Unilever)

IMPLEMENTASI DATA MINING PENJUALAN SABUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE APRIORI ( Studi Kasus : PT. Unilever) IMPLEMENTASI DATA MINING PENJUALAN SABUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE APRIORI ( Studi Kasus : PT. Unilever) Nurul Adha 1, Lince Tomoria Sianturi 2, Edward Robinson Siagian 3 Mahasiswa Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci

APLIKASI DATA MINING UNTUK POLA PERMINTAAN DARAH DI UDD ( UNIT DONOR DARAH ) PMI KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE APRIORI

APLIKASI DATA MINING UNTUK POLA PERMINTAAN DARAH DI UDD ( UNIT DONOR DARAH ) PMI KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE APRIORI APLIKASI DATA MINING UNTUK POLA PERMINTAAN DARAH DI UDD ( UNIT DONOR DARAH ) PMI KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE APRIORI Budanis Dwi Meilani, dan Dermawan Cahyo Utomo Jurusan Teknik Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENJUALAN PRODUK ELEKTRONIK DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDI KASUS : KREDITPLUS)

IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENJUALAN PRODUK ELEKTRONIK DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDI KASUS : KREDITPLUS) IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENJUALAN PRODUK ELEKTRONIK DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDI KASUS : KREDITPLUS) Dewi Kartika Pane (0911801) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Data Mining Istilah data mining memiliki beberapa padanan, seperti knowledge discovery ataupun pattern recognition. Kedua istilah tersebut sebenarnya memiliki ketepatannnya masing-masing.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan ritel yang menyediakan berbagai kebutuhan berkembang pesat bukan hanya di kota besar saja tetapi juga di kota-kota kecil. Untuk memperoleh keuntungan yang

Lebih terperinci

Metodologi Algoritma A Priori. Metodologi dasar algoritma a priori analisis asosiasi terbagi menjadi dua tahap :

Metodologi Algoritma A Priori. Metodologi dasar algoritma a priori analisis asosiasi terbagi menjadi dua tahap : Metodologi Algoritma A Priori 1 Kusrini, 2 Emha Taufiq Luthfi 1 Jurusan Sistem Informasi, 2 Jurusan Teknik Informatika 1, 2 STMIK AMIKOM Yogykakarta 1,2 Jl. Ringroad Utara Condong Catur Sleman Yogyakarta

Lebih terperinci

ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE

ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE Diki Arisandi 1, Nofriandi 2 Jurusan Teknik Informatika, FakultTeknik,Universitas Abdurrab

Lebih terperinci

PENERAPAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENEMUKAN POLA DATA PENJUALAN ACCESSORIES HANDPHONE

PENERAPAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENEMUKAN POLA DATA PENJUALAN ACCESSORIES HANDPHONE PENERAPAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENEMUKAN POLA DATA PENJUALAN ACCESSORIES HANDPHONE Natalia Silalahi Dosen Tetap AMIK STIEKOM Jln. Adam Mallik No. 28 Rantauprapat, Sumatera Utara-Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DASAR TEORI Business Analytic

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DASAR TEORI Business Analytic digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DASAR TEORI 2.1.1 Business Analytic 2.1.1.1 Pengertian Business Analytic (BA) Business Analytic adalah aplikasi dan teknik untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis

Lebih terperinci

ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE

ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE Diki Arisandi 1, Nofriandi 2 Jurusan Teknik Informatika, FakultTeknik,Universitas Abdurrab

Lebih terperinci

DATA MINING UNTUK ANALISA TINGKAT KEJAHATAN JALANAN DENGAN ALGORITMA ASSOCIATION RULE METODE APRIORI (Studi Kasus Di Polsekta Medan Sunggal)

DATA MINING UNTUK ANALISA TINGKAT KEJAHATAN JALANAN DENGAN ALGORITMA ASSOCIATION RULE METODE APRIORI (Studi Kasus Di Polsekta Medan Sunggal) DATA MINING UNTUK ANALISA TINGKAT KEJAHATAN JALANAN DENGAN ALGORITMA ASSOCIATION RULE METODE APRIORI (Studi Kasus Di Polsekta Medan Sunggal) Fadlina Pasca Sarjana Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia

Lebih terperinci

ANALISA PENERAPAN DATAMINING PADA PENJUALAN PRODUK OLI MESIN SEPEDA MOTOR DENGAN ALGORITMA APRIORI

ANALISA PENERAPAN DATAMINING PADA PENJUALAN PRODUK OLI MESIN SEPEDA MOTOR DENGAN ALGORITMA APRIORI ANALISA PENERAPAN DATAMINING PADA PENJUALAN PRODUK OLI MESIN SEPEDA MOTOR DENGAN ALGORITMA APRIORI Siti Sundari Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jalan Hm. Joni No 70

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Turban mendefinisikan Decision Support System sebagai sekumpulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Turban mendefinisikan Decision Support System sebagai sekumpulan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Decision Support System Turban mendefinisikan Decision Support System sebagai sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian guna membantu para pengambilan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI DATA MINING ANALISIS TINGKAT KELULUSAN MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-GROWTH (Studi Kasus Di Politeknik Negeri Malang)

RANCANG BANGUN APLIKASI DATA MINING ANALISIS TINGKAT KELULUSAN MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-GROWTH (Studi Kasus Di Politeknik Negeri Malang) RANCANG BANGUN APLIKASI DATA MINING ANALISIS TINGKAT KELULUSAN MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-GROWTH (Studi Kasus Di Politeknik Negeri Malang) Naufal Farras Hilmy 1, Banni Satria Andoko 2 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori pendukung yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori pendukung yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun. BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori pendukung yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun. 2.1. Data Mining Data mining adalah suatu istilah yang digunakan

Lebih terperinci

DATA MINING UNTUK ANALISA TINGKAT KEJAHATAN JALANAN DENGAN ALGORITMA ASSOCIATION RULE METODE APRIORI (Studi Kasus Di Polsekta Medan Sunggal)

DATA MINING UNTUK ANALISA TINGKAT KEJAHATAN JALANAN DENGAN ALGORITMA ASSOCIATION RULE METODE APRIORI (Studi Kasus Di Polsekta Medan Sunggal) DATA MINING UNTUK ANALISA TINGKAT KEJAHATAN JALANAN DENGAN ALGORITMA ASSOCIATION RULE METODE APRIORI (Studi Kasus Di Polsekta Medan Sunggal) Fadlina Pasca Sarjana Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia

Lebih terperinci

ANALISIS DATA POLA PEMBELIAN KONSUMEN DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN SUPERMARKET PAMELLA YOGYAKARTA 1.

ANALISIS DATA POLA PEMBELIAN KONSUMEN DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN SUPERMARKET PAMELLA YOGYAKARTA 1. ANALISIS DATA POLA PEMBELIAN KONSUMEN DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN SUPERMARKET PAMELLA YOGYAKARTA M. Didik R. Wahyudi 1) Fusna Failasufa 2) 1) 2) Teknik Informatika FST UIN Sunan Kalijaga

Lebih terperinci

APLIKASI DATA MINING UNTUK MENAMPILKAN INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA

APLIKASI DATA MINING UNTUK MENAMPILKAN INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA APLIKASI DATA MINING UNTUK MENAMPILKAN INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA Yuli Asriningtias, Rodhyah Mardhiyah Program Studi Teknik Informatika Fakultas Bisnis & Teknologi Informasi, Universitas Teknologi

Lebih terperinci

Pengembangan Aplikasi Market Basket Analysis Menggunakan Algoritma Generalized Sequential Pattern pada Supermarket

Pengembangan Aplikasi Market Basket Analysis Menggunakan Algoritma Generalized Sequential Pattern pada Supermarket Pengembangan Aplikasi Market Basket Analysis Menggunakan Algoritma Generalized Sequential Pattern pada Supermarket Gunawan 1), Alex Xandra Albert Sim 2), Fandi Halim 3), M. Hawari Simanullang 4), M. Firkhan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN TINGKAT KEUNTUNGAN PADA E- COMMERCE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS DAN APRIORI

PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN TINGKAT KEUNTUNGAN PADA E- COMMERCE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS DAN APRIORI PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN TINGKAT KEUNTUNGAN PADA E- COMMERCE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS DAN APRIORI Gunawan 1, Fandi Halim 2, Tony Saputra Debataraja 3, Julianus Efrata Peranginangin 4

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Mining Secara sederhana data mining adalah penambangan atau penemuan informasi baru dengan mencari pola atau aturan tertentu dari sejumlah data yang sangat besar. Data mining

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALGORITHMA APRIORI DALAM MENGANALISA PRILAKU MAHASISWA DALAM MEMILIH MATA KULIAH ( STUDI KASUS : FKIP UPI YPTK )

PENGGUNAAN ALGORITHMA APRIORI DALAM MENGANALISA PRILAKU MAHASISWA DALAM MEMILIH MATA KULIAH ( STUDI KASUS : FKIP UPI YPTK ) PENGGUNAAN ALGORITHMA APRIORI DALAM MENGANALISA PRILAKU MAHASISWA DALAM MEMILIH MATA KULIAH ( STUDI KASUS : FKIP UPI YPTK ) SARJON DEFIT Fakultas Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia YPTK E-mail :

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Konsep Pemasaran Dalam merancang dan mengembangkan produk, baik yang berupa jasa maupun barang, tidak terlepas dari konsep pemasaran yang bertujuan memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Data mining memungkinkan penemuan pola-pola yang menarik, informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Data mining memungkinkan penemuan pola-pola yang menarik, informasi yang 1 BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini membahas tentang latar belakang masalah yaitu fenomena perkembangan data yang terus bertambah tetapi informasi yang dihasilkan monoton, sehingga diperlukan data

Lebih terperinci

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENJUALAN SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENJUALAN SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENJUALAN SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI IMPLEMENTATION OF DATA MINING ON THE SALE OF SHOES WITH ALGORITHMS USING APRIORI Oleh : VERNANDA NOVRINI BUDIYASARI

Lebih terperinci

PEMODELAN POLA HUBUNGAN KEMAMPUAN LULUSAN UNIVERSITAS LANCANG KUNING DENGAN KEBUTUHAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI

PEMODELAN POLA HUBUNGAN KEMAMPUAN LULUSAN UNIVERSITAS LANCANG KUNING DENGAN KEBUTUHAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI PEMODELAN POLA HUBUNGAN KEMAMPUAN LULUSAN UNIVERSITAS LANCANG KUNING DENGAN KEBUTUHAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI Fana Wiza Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Lancang Kuning

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN REKOMENDASI STRATEGI PENJUALAN PADA TOSERBA DIVA SKRIPSI

PENGGUNAAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN REKOMENDASI STRATEGI PENJUALAN PADA TOSERBA DIVA SKRIPSI PENGGUNAAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN REKOMENDASI STRATEGI PENJUALAN PADA TOSERBA DIVA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom.) Pada Program

Lebih terperinci

Aturan assosiatif biasanya dinyatakan dalam bentuk : {roti, mentega} {susu} (support = 40%, confidence = 50%)

Aturan assosiatif biasanya dinyatakan dalam bentuk : {roti, mentega} {susu} (support = 40%, confidence = 50%) ASSOCIATION RULE (ALGORITMA A PRIORI) Algoritma A Priori termasuk jenis aturan asosiasi pada data mining. Selain a priori, yang termasuk pada golongan ini adalah metode generalized rule induction dan algoritma

Lebih terperinci

Assosiasi Rules Dan Moving Average Untuk Memprediksi Persediaan Bahan Baku Produksi

Assosiasi Rules Dan Moving Average Untuk Memprediksi Persediaan Bahan Baku Produksi Assosiasi Rules Dan Moving Average Untuk Memprediksi Persediaan Bahan Baku Produksi Dwi Asa Verano Teknik Informatika Universitas Indo Global Mandiri Palembang, Indonesia Email : dwi.verano@gmail.com Abstract

Lebih terperinci

BAB 1 KONSEP DATA MINING 2 Gambar 1.1 Perkembangan Database Permasalahannya kemudian adalah apa yang harus dilakukan dengan data-data itu. Sudah diket

BAB 1 KONSEP DATA MINING 2 Gambar 1.1 Perkembangan Database Permasalahannya kemudian adalah apa yang harus dilakukan dengan data-data itu. Sudah diket Bab1 Konsep Data Mining POKOK BAHASAN: Konsep dasar dan pengertian Data Mining Tahapan dalam Data Mining Model Data Mining Fungsi Data Mining TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa

Lebih terperinci

PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENDISKRIPSIKAN TINGKAT KREDIT BERMASALAH PADA BANK

PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENDISKRIPSIKAN TINGKAT KREDIT BERMASALAH PADA BANK PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENDISKRIPSIKAN TINGKAT KREDIT BERMASALAH PADA BANK Rizky Fajar Nugraha Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRAK Pertumbuhan yang pesat dari akumulasi

Lebih terperinci

DATA MINING INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA STMIK PELITA NUSANTARA MEDAN. Anita Sindar RM Sinaga

DATA MINING INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA STMIK PELITA NUSANTARA MEDAN. Anita Sindar RM Sinaga DATA MINING INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA STMIK PELITA NUSANTARA MEDAN Anita Sindar RM Sinaga Program Studi Teknik Informatika STIMIK Pelita Nusantara, Jl. Iskandar Muda No. 1 Medan, Indonesia

Lebih terperinci

DATA MINING UNTUK ANALISA PENJUALAN KERIPIK UD MARTOP PRATAMA MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

DATA MINING UNTUK ANALISA PENJUALAN KERIPIK UD MARTOP PRATAMA MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI DATA MINING UNTUK ANALISA PENJUALAN KERIPIK UD MARTOP PRATAMA MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai penemuan terbaru di dalam pengumpulan dan penyimpanan data telah memungkinkan berbagai organisasi untuk mengumpulkan berbagai data (data pembelian, data nasabah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. frekuensi tinggi antar himpunan itemset yang disebut fungsi Association

BAB I PENDAHULUAN. frekuensi tinggi antar himpunan itemset yang disebut fungsi Association 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belakangan ini data mining telah diimplementasikan keberbagai bidang, diantaranya dalam bidang bisnis atau perdangangan, dan telekomunikasi. Data Mining diartikan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI DALAM MENENTUKAN PERSEDIAAN OBAT

IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI DALAM MENENTUKAN PERSEDIAAN OBAT IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI DALAM MENENTUKAN PERSEDIAAN OBAT Gusti Ahmad Syaripudin 1), Edi Faizal 2) 1) Teknik Informatika STMIK El Rahma Yogyakarta 1) Jl. Sisingamangaraja No. 76, Karangkajen, Brontokusuman,

Lebih terperinci

Jurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(52-62)

Jurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(52-62) Analisa Pola Peminjaman Buku Perpustakaan Menggun Algoritma Apriori Azwar Anas Program Studi Pendidikan Informatika, STKIP PGRI Sumbar aans_07@yahoo.co.id http://dx.doi.org/10.22202/jei.2014.v1i1.1439

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI UNTUK TRANSAKSI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK AZKA

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI UNTUK TRANSAKSI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK AZKA PENERAPAN ALGORITMA APRIORI UNTUK TRANSAKSI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK AZKA Winda Aprianti 1), Jaka Permadi 2), Oktaviyani 3) 1)2)3) Teknik Informatika, Politeknik Negeri Tanah Laut Jl. A. Yani Km. 06

Lebih terperinci

PENERAPAN ASSOCIATION RULE MINING PADA DATA NOMOR UNIK PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PENERAPAN ASSOCIATION RULE MINING PADA DATA NOMOR UNIK PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENERAPAN ASSOCIATION RULE MINING PADA DATA NOMOR UNIK PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN A M I UNTUK R U D D PENETAPAN I N POLA SERTFIKASI GURU Program Pascasarjana rusan Teknik Elektro Program Studi Telematika

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TOKO BANGUNAN UD. RUFI SENTOSA JAYA SAMBIREJO - PARE

IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TOKO BANGUNAN UD. RUFI SENTOSA JAYA SAMBIREJO - PARE IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TOKO BANGUNAN UD. RUFI SENTOSA JAYA SAMBIREJO - PARE SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom.)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Tinjauan Perusahaan CV. Aldo Putra berlokasi di Jalan Pasar Induk Gedebage No. 89/104 Bandung, bergerak dibidang grosir pakaian jadi impor. Barang yang dijual di CV. Aldo Putra

Lebih terperinci

PERTEMUAN 14 DATA WAREHOUSE

PERTEMUAN 14 DATA WAREHOUSE PERTEMUAN 14 DATA WAREHOUSE Data Warehouse Definisi : Data Warehouse adalah Pusat repositori informasi yang mampu memberikan database berorientasi subyek untuk informasi yang bersifat historis yang mendukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan minimarket di kota-kota besar sangat dibutuhkan bagi. masyarakat khususnya di daerah perumahan. Bagi sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan minimarket di kota-kota besar sangat dibutuhkan bagi. masyarakat khususnya di daerah perumahan. Bagi sebagian besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keberadaan minimarket di kota-kota besar sangat dibutuhkan bagi masyarakat khususnya di daerah perumahan. Bagi sebagian besar masyarakat kota, mereka lebih cenderung

Lebih terperinci

Analisis Asosiasi pada Transaksi Obat Menggunakan Data Mining dengan Algoritma A Priori

Analisis Asosiasi pada Transaksi Obat Menggunakan Data Mining dengan Algoritma A Priori Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 1, (2016) 1 Analisis Asosiasi pada Transaksi Obat Menggunakan Data Mining dengan Algoritma A Priori Despitaria 1, Herry Sujaini 2, Tursina 3 Program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Profil Instansi PT. Focus Gaya Graha yang berlokasi di Jalan Leuwigajah No. 106 Cimahi, bergerak dalam bidang industi furniture. Pertama kali didirikan pada tanggal 21 Mei

Lebih terperinci

ANALISIS MARKET BASKET DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDY KASUS TOKO ALIEF)

ANALISIS MARKET BASKET DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDY KASUS TOKO ALIEF) ANALISIS MARKET BASKET DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDY KASUS TOKO ALIEF) Hernawati STMIK Nusa Mandiri Jl. Kramat Raya No. 18 Rt. 01/Rw. 07 Kwitang, Senen, Jakarta Pusat watiherna27@gmail.com ABSTRAK Dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pada Penelitian ini referensi yang digunakan sebagai landasan teori diperoleh dari berbagai media seperti jurnal, thesis, skripsi, dan buku. Adapun penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENGANALISIS PENJUALAN BARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE APRIORI PADA SUPERMARKET SEJAHTERA LHOKSEUMAWE

PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENGANALISIS PENJUALAN BARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE APRIORI PADA SUPERMARKET SEJAHTERA LHOKSEUMAWE PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENGANALISIS PENJUALAN BARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE APRIORI PADA SUPERMARKET SEJAHTERA LHOKSEUMAWE Nurdin, Dewi Astika Program Studi Teknik Informatika Universitas Malikussaleh

Lebih terperinci

2.1 Penelitian Terkait

2.1 Penelitian Terkait BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terkait Penelitian yang dilakukan oleh Dinda Setiawati Devi dengan menggunakan metode Apriori untuk analisa keranjang pasar untuk 100 data transaksi dan 55 jenis

Lebih terperinci

SISTEM REKOMENDASI PAKET MAKANAN DENGAN ALGORITMA FP-GROWTH PADA RESTORAN SEAFOOD XYZ

SISTEM REKOMENDASI PAKET MAKANAN DENGAN ALGORITMA FP-GROWTH PADA RESTORAN SEAFOOD XYZ SISTEM REKOMENDASI PAKET MAKANAN DENGAN ALGORITMA FP-GROWTH PADA RESTORAN SEAFOOD XYZ Pahridila Lintang 1),Muhammad Iqbal 2), Ade Pujianto 3) 1), 2, 3) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Manajemen Mcleod R dan Schell G, (2004) membagi sumber daya menjadi dua bagian yaitu sumberdaya fisikal dan sumberdaya konseptual. Sumber daya fisikal terdiri

Lebih terperinci

PEMANFAATAN DATA MINING UNTUK MENGETAHUI POLA PEMBELIAN MASYARAKAT PADA SALAH SATU MINIMARKET DI KOTA MAKASSAR

PEMANFAATAN DATA MINING UNTUK MENGETAHUI POLA PEMBELIAN MASYARAKAT PADA SALAH SATU MINIMARKET DI KOTA MAKASSAR PEMANFAATAN DATA MINING UNTUK MENGETAHUI POLA PEMBELIAN MASYARAKAT PADA SALAH SATU MINIMARKET DI KOTA MAKASSAR Sadly Syamsuddin, Nasaruddin Program StudiSistemInformasi, STMIK Dipanegara, Makassar e-mail:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini menguraikan tentang teori-teori penunjang yang dipakai dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini menguraikan tentang teori-teori penunjang yang dipakai dalam 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan tentang teori-teori penunjang yang dipakai dalam melakukan penelitian data mining dengan metode asosiasi menggunakan algoritma apriori yang terdiri dari state

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Rekomendasi Sistem Rekomendasi (SR) merupakan model aplikasi dari hasil observasi terhadap keadaan dan keinginan pelanggan. Sistem Rekomendasi memanfaatkan opini seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. 1. Tempat Penelitian. a. Assalam hypermarket merupakan salah satu pusat perbelanjaan di

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. 1. Tempat Penelitian. a. Assalam hypermarket merupakan salah satu pusat perbelanjaan di BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan suatu sumber untuk mendapatkan data yang dibutuhkan mengenai masalah yang akan diteliti. Data untuk penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kebutuhan akan informasi yang akurat sangat dibutuhkan dalam perkembangan masyarakat saat ini dan waktu mendatang. Namun kebutuhan informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN STUDI DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN STUDI DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN STUDI DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Studi Penelitian mengenai penerapan metode market basket analysis bukan merupakan hal asing, sebab telah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya.

Lebih terperinci

Journal of Informatics and Technology, Vol 2, No 2, Tahun 2013, p

Journal of Informatics and Technology, Vol 2, No 2, Tahun 2013, p Journal of Informatics and Technology, Vol 2, No 2, Tahun 2013, p 22-28 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/joint APLIKASI DATA MINING ANALISIS DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN ALGORITMA

Lebih terperinci

DESAIN APLIKASI UNTUK MENAMPILKAN INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA. Oleh : Rita Prima Bendriyanti ABSTRAK

DESAIN APLIKASI UNTUK MENAMPILKAN INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA. Oleh : Rita Prima Bendriyanti ABSTRAK DESAIN APLIKASI UNTUK MENAMPILKAN INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA Oleh : Rita Prima Bendriyanti ABSTRAK Penelitian ini menggunakan metode observasi, dengan melihat atau mengamati secara langsung

Lebih terperinci

ANALISIS ASSOCIATION RULES ALGORITMA APRIORI PENJUALAN KAOS TRAVELLING

ANALISIS ASSOCIATION RULES ALGORITMA APRIORI PENJUALAN KAOS TRAVELLING ANALISIS ASSOCIATION RULES ALGORITMA APRIORI PENJUALAN KAOS TRAVELLING Kanthi Wulandari Mahasiswa Program Studi Statistika Universitas Islam Indonesia kanthiwuland@gmail.com Asriyanti Ali Mahasiswa Program

Lebih terperinci

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING PADA TRANSAKSI PENJUALAN BIBIT BUAH DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDI KASUS: UD BUAH ASRI)

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING PADA TRANSAKSI PENJUALAN BIBIT BUAH DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDI KASUS: UD BUAH ASRI) JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING PADA TRANSAKSI PENJUALAN BIBIT BUAH DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDI KASUS: UD BUAH ASRI) IMPLEMENTATION DATA MINING OF SALES TRANSACTION FRUIT SEEDLING WITH ALGORITHM APRIORI

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI PADA APOTEK RMC DALAM MENENTUKAN PERSEDIAAN OBAT

IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI PADA APOTEK RMC DALAM MENENTUKAN PERSEDIAAN OBAT IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI PADA APOTEK RMC DALAM MENENTUKAN PERSEDIAAN OBAT Gusti Ahmad Syaripudin Teknik Informatika STMIK El-Rahma Yogyakarta e-mail: first234boy@gmail.com Abstract In daily activities,

Lebih terperinci

PENENTUAN STRATEGI MARKETING PENJUALAN PRODUK DENGAN ALGORITMA APRIORI

PENENTUAN STRATEGI MARKETING PENJUALAN PRODUK DENGAN ALGORITMA APRIORI Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2017, pp. 50~56 50 PENENTUAN STRATEGI MARKETING PENJUALAN PRODUK DENGAN ALGORITMA APRIORI Mohammad Badrul 1 1 STMIK Nusa Mandiri Jakarta e-mail:mohammad.mbl@nusamandiri.ac.id

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA FREQUENT PATTERN GROWTH (FP-GROWTH) MENENTKAN ASOSIASI ANTAR PRODUK (STUDY KASUS NADIAMART)

IMPLEMENTASI ALGORITMA FREQUENT PATTERN GROWTH (FP-GROWTH) MENENTKAN ASOSIASI ANTAR PRODUK (STUDY KASUS NADIAMART) IMPLEMENTASI ALGORITMA FREQUENT PATTERN GROWTH (FP-GROWTH) MENENTKAN ASOSIASI ANTAR PRODUK (STUDY KASUS NADIAMART) Rizka Nurul Arifin Program Studi Teknik Informatika, Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula

Lebih terperinci

APLIKASI DATA MINING UNTUK MENAMPILKAN TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA DENGAN ALGORITMA APRIORI

APLIKASI DATA MINING UNTUK MENAMPILKAN TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA DENGAN ALGORITMA APRIORI PLIKSI DT MINING UNTUK MENMPILKN TINGKT KELULUSN MHSISW DENGN LGORITM PRIORI Benni R Siburian (0911536) Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI ASSOCIATION RULE UNTUK ANALISA NILAI MAHASISWA DI UNIVERSITAS GUNADARMA

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI ASSOCIATION RULE UNTUK ANALISA NILAI MAHASISWA DI UNIVERSITAS GUNADARMA PENERAPAN ALGORITMA APRIORI ASSOCIATION RULE UNTUK ANALISA NILAI MAHASISWA DI UNIVERSITAS GUNADARMA Margi Cahyanti 1), Maulana Mujahidin 2), Ericks Rachmat Swedia 3) 1) Sistem Informasi Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

APLIKASI MONITORING KETERSEDIAAN STOK BARANG MINIMARKET DENGAN METODE MARKET BASKET ANALYSIS (MBA)

APLIKASI MONITORING KETERSEDIAAN STOK BARANG MINIMARKET DENGAN METODE MARKET BASKET ANALYSIS (MBA) Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016 APLIKASI MONITORING KETERSEDIAAN STOK BARANG MINIMARKET DENGAN METODE MARKET BASKET ANALYSIS (MBA) Sugiyatno 1), Adhika Pramita Widyasari 2) 1),

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Kebutuhan akan teori dalam dunia pendidikan sangat besar. Teori banyak di tulis ke dalam sebuah buku maupun jurnal. Pada universitas potensi utama,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaku bisnis saat ini dituntut selalu inovatif untuk dapat bersaing dengan kompetitor. Bisnis retail seperti Apotek merupakan bisnis dengan persaingan yang sangat

Lebih terperinci

PENERAPAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN DI MINIMARKET SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

PENERAPAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN DI MINIMARKET SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna PENERAPAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN DI MINIMARKET SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. menerapkan metode clustering dengan algoritma K-Means untuk penelitiannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. menerapkan metode clustering dengan algoritma K-Means untuk penelitiannya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Salah satu cara untuk mengetahui faktor nilai cumlaude mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta adalah dengan menerapkan

Lebih terperinci

Aplikasi Data Mining Market Basket Analysis untuk Menemukan Pola Pembelian di Toko Metro Utama Balikpapan

Aplikasi Data Mining Market Basket Analysis untuk Menemukan Pola Pembelian di Toko Metro Utama Balikpapan Aplikasi Data Mining Market Basket Analysis untuk Menemukan Pola Pembelian di Toko Metro Utama Balikpapan Application of Data Mining Market Basket Analysis to DeterminePurchase Pattern at Toko Metro Utama

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POLA PENYAKIT ANAK DIBAWAH 5 TAHUN (BALITA) DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

IDENTIFIKASI POLA PENYAKIT ANAK DIBAWAH 5 TAHUN (BALITA) DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI IDENTIFIKASI POLA PENYAKIT ANAK DIBAWAH 5 TAHUN (BALITA) DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI Ismul Zamroni 1), Indah Werdiningsih 2), Purbandini 3) 1,2,3) Program Studi S1 Sistem Informasi, Fakultas Sains

Lebih terperinci

Abidah Elcholiqi, Beta Noranita, Indra Waspada

Abidah Elcholiqi, Beta Noranita, Indra Waspada Abidah Elcholiqi, Beta Noranita, Indra Waspada PENENTUAN BESAR PINJAMAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM DENGAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR (Studi Kasus di Koperasi Simpan Pinjam BMT Bina Insani Pringapus) Abidah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada kajian literatur ini berisi studi pustaka terhadap buku, jurnal ilmiah, penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan topik penelitian. Uraian tinjauan pustaka diarahkan untuk

Lebih terperinci

Pola Kompetensi Mahasiswa Program Studi Informatika Menggunakan FP-Growth

Pola Kompetensi Mahasiswa Program Studi Informatika Menggunakan FP-Growth Pola Kompetensi Mahasiswa Program Studi Informatika Menggunakan FP-Growth Fitrah Rumaisa, S.T., M.Kom Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Widyatama E-Mail: fitrah.rumaisa@widyatama.ac.id

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 36 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Tahapan ini merupakan tahapan utama dalam penelitian, dalam tahapan pengembangan sistem metode yang akan dipakai adalah Rapid Application Development dan tahapan Data

Lebih terperinci

Implementasi data mining menggunakan metode apriori (studi kasus transaksi penjualan barang)

Implementasi data mining menggunakan metode apriori (studi kasus transaksi penjualan barang) Implementasi data mining menggunakan metode apriori (studi kasus transaksi penjualan barang) Maya Suhayati,M.Kom. Jurusan Teknik Informatika, STMIK Sumedang mayasuh@stmik-sumedang.ac.id ABSTRAK Dalam suatu

Lebih terperinci

APLIKASI DATA MINING MARKET BASKET ANALYSIS PENJUALAN SUKU CADANG SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULES PADA PT. SEJAHTERA MOTOR GEMILANG

APLIKASI DATA MINING MARKET BASKET ANALYSIS PENJUALAN SUKU CADANG SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULES PADA PT. SEJAHTERA MOTOR GEMILANG APLIKASI DATA MINING MARKET BASKET ANALYSIS PENJUALAN SUKU CADANG SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULES PADA PT. SEJAHTERA MOTOR GEMILANG EKA FITRIA WULANSARI Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Prodi Sistem Informasi, STMIK Triguna Dharma Medan. Prodi Sistem Komputer, STMIK Triguna Dharma Medan . : #1

Prodi Sistem Informasi, STMIK Triguna Dharma Medan. Prodi Sistem Komputer, STMIK Triguna Dharma Medan  . : #1 ISSN : 1978-6603 Penerapan Data Mining dengan Algoritma Naive Bayes Clasifier untuk Mengetahui Minat Beli Pelanggan terhadap Kartu Internet XL (Studi Kasus di CV. Sumber Utama Telekomunikasi) Dicky Nofriansyah

Lebih terperinci

ASSOCIATION RULES PADA TEXT MINING

ASSOCIATION RULES PADA TEXT MINING Budi Susanto ASSOCIATION RULES PADA TEXT MINING SUSANTO 1 Tujuan Memahami algoritma Apriori dan FP- Growth Memahami penerapannya pada penambangan dokumen Memamahmi algoritma GSP Memahami penerapannya pada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI Pada tinjauan pustaka ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori yang mendukung pembahasan yang berhubungan dengan sistem yang akan dibuat. 2.1 Basis Data (Database) Database

Lebih terperinci