BAB V KESIMPULAN. Pada akhir abad XVII hampir seluruh Pulau Jawa secara. resmi beragama Islam, tetapi dengan intensitas yang berdeda.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V KESIMPULAN. Pada akhir abad XVII hampir seluruh Pulau Jawa secara. resmi beragama Islam, tetapi dengan intensitas yang berdeda."

Transkripsi

1 BAB V KESIMPULAN Pada akhir abad XVII hampir seluruh Pulau Jawa secara resmi beragama Islam, tetapi dengan intensitas yang berdeda. Pusat ajaran Islam berada di kota-kota pesisir Utara. Disitulah titik berat kebudayaan santri. Kebudayaan pesantern itu berhadapan dengan kebudayaan animisne-dinamisme pedalaman Jawa. Walaupun mereka sebagian besar beragama Islam, namun dalam gaya kehidupan pengaruh tradisi Hindu Jawa lebih menonjol. Menduran merupakan sebuah desa yang letaknya berdekatan dengan Kota Purwodadi. Menurut tradisi lisan, kata Menduran sebenarnya berasal dari kata Mendurani yang artinya orang yang berasal dari Madura. Dari buku yang diterbitkan oleh ponpes Al Maram menyebutkan bahwa Mbah Khafiludin atau Ki Ageng Khafiludin bearasal dari Madura. Desa Menduran yang saat ini sebagai desa santri mempunyai keunikan tersendiri dibanding desa yang lain di wilayah Purwodadi. Keunikan tersebut disebabkan oleh adanya makam Ki Ageng Khafiludin dan masjid peninggalannya. Dengan legitimasi yang kuat, masyarakat sekitar mempercayai hal tersebut.

2 136 Kondisi semacam ini membuat desa Menduran menjadi desa yang berperan dalam kegiatan keagamaan bagi masyarakat Purwodadi. Pada sisi lain Menduran juga merupakan masyarakat yang dinamis dalam lingkup aktifitas keagamaan. Pemandangan yang diperlihatkan Desa Menduran memberikan isyarat bahwa disana telah menjadi patokan ilmu keagamaan pada tahun Sedangkan semaraknya kegiatan agama yang berlangsung merupakan simbol dari kehidupan masyarakat yang agamis. Pada tahun 1961, Kyai Muwnawar Kholil mendirikan pondok pesantren Al Maram. Kyai Muwnawar Kholil dan pesantrennya lambat laun memberi sumbangan hal baru baik di bidang kebudayaan, ekonomi, dan juga sosial. Pendekatan yang digunakan Kyai Munaar Kholil adalah pendekatan dakwah berbasis sosio-kultural. Dari sinilah masyarakat mau mempelajari Islam secara lebih mendalam. Pada masa kepemimpinannya, Kyai Muwnawar Kholil cukup sukses memberikan perubahan dalam bidang agama dan ekonomi. Dimana mulai tertariknya masyarakat sekitar untuk mulai mengikuti pengajian-pengajian yang diadakan di Masjid dan mulai meninggalkan pertanian sebagai sumber penghidupan. Para alumni dari pesantren Al Maram juga ikut berperan dalam transformasi ekonomi Desa Menduran, mereka mencoba

3 137 mendirikan usaha baru yang sesuai dengan wilayah Desa Menduran. Yaitu dengan cara mendirikan rumah-rumah pemotongan ayam, industi tahu dan tempe, serta menjadi pedagang di pasar Purwodadi. Berdirinya Pesantren Al Maram membuka lembaran sejarah baru, khususnya bagi masyarakat Desa Menduran. Desa yang sebelumnya kurang memahami terhadap agama. Dengan berjalanya waktu Desa Menduran bertransformasi menjadi desa yang penduduknya taat dalam menjalankan ajaran Agama Islam. Dengan proses penyantrian masyarakat yang ada di Desa Menduran. Kyai Munawar Kholil mampu memasukkan budaya pesantern dengan cukup baik, seperti tahlilan, yasinan, manaqib, dan lain sebagainya dalam masyarakat pada pertengahan tahun Selain itu munculnya MI di komplek pondok pesantren menjadi perpaduan pendidikan yang kompleks. Madrasah yang menjadi benteng bidang agama dan MI berjalan dalam bidang pendidikan formalnya. Kedua pendidikan tersebut menggunakan tempat yang sama, yaitu di kompleks masjid atau pondok pesantren di atas tanah wakaf dari Kyai Munawar Kholil dan kakak iparnya yaitu Muhammad Yasir. Tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa dengan berdirinya pondok pesabtren dan MI

4 138 Menduran ini mampu memberikan perubahan yang positif bagi masyarakat desa. Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pendidikan semakin meningkat. Meski dengan keadaan serba terbatas namun mereka mampu membuktikan niat mereka untuk bersekolah dan menyekolahkan anaknya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan pesantren Al Maram dapat maju dan berkembang pesat, serta dapat dengan mudah diterima masyarakat Menduran. Pertama, kualitas kepemimpinan Kyai Munawar itu sendiri. Kepemimpinannya mempengaruhi karakter pesantren yang diasuh sekaligus mempengaruhi masyarakat desa. Kyai Munawar tergolong mampu menjadi seorang Kyai pemimpin umat, khususnya pada masyarakat Menduran. Pengetahuan ilmu agama Islam yang dimiliki sangat luas. Hal tersebut merupakan modal utama bagi seorang pemimpin agama. Sifat altruis yang dimiliki menyebabkan kebijakan yang diambil lebih berorientasi pada umat yang dipimpinnya. Kedua hubungan atau komunikasi Kyai Munawar atau pesantren dengan masyarakat sangat baik. Ada bebeapa kasus pesantren yang tidak dapat maju atau berkembang karena hubungan atau komunikasinya dengan masyarakat sekitar kurang baik. Pesantren Al Maram tidak menggunakan asas mukim,

5 139 sehingga siapa yang ingin menjadi santri tidak harus hidup dalam pondok pesantren. Dengan sifat yang demikian pesantern Al Maram tidak menjadi lembaga pendidikan yang Isolatif dari masyarakat sekitar. Hal ini dapat dilihat dari sifat penyelenggaraan pandidikan madrasah yang banyak menampung anak-anak remaja dan masyarakat sekitarnya serta memberikan kesempatan pada mereka untuk mendapatkan pendidikan pesantren dalam waktu-waktu tertentu. Pesantren Al Maram menjadi sumber utama dari perubahan-peubahan dalam masyarakat Desa Mendura. Dengan sifat yang terbuka, pesantren Al Maram menyatu dengan masyarakat sekitar sehingga seola-olah pesantren Al Maram menjadikan masyarakat sebagai santri atau mensantrikan masyarakat. Yaitu pesantren yang santrinya adalah seluruh komponen masyarakat desa dan sekitarnya. Perkembanga selanjutnya menunjukan pasantren Al Maram mampu menjadi pusat perubahan dalam kehidupan politik. Kyai sebagai elit desa sangat berpengaruh terhadap politik di tingkat pedesaan. Kyai Munawar walaupun bukan politikus tetapi keputusan politiknya sangat mempengaruhi masyarakat dan terlebih para santri. Hal ini dibuktikan Kyai Munawar dengan pesantrennya yang mampu mengubah keputusan politik

6 140 masyarakat desa Menduran dalam mendukung atau memilih partai politik. Pada saat masyarakat desa Menduran masih abangan, atau sebelum berdirinya pesantren, partai yang menjadi mayaoritas pilihan adalah partai yang berbasis masa golongan abangan (PNI dan PKI). Sehingga partai tersebutlah yang menjadi partai terbesar dalam pemilu tahun Setelah pesantren Al Maram berdiri masyarakat merubah keputusan politiknya untuk memberi dukungan pada partai yang berbasis Islam, yaitu partai NU dan kemudian PPP. Fenomena tersebut dapat menunjukkan bahwa terjadinya mobillitas dalam sikap politik di masyarakat. Selain itu yang telah diuraikan diatas, Pesantren Al Maram menjadi sumber dan motor penggerak perubahan dalam masyarakat Menduran. Pesantren pada saat itu menjadi salah satu yang sangat berpengaruh atau agen of change pada masyarakat Desa Menduran. Hal ini karena pesantren telah menjadi cultural focus atau institusional focus dalam kehidupan masyarakat. Yaitu suatu lembaga yang mendapat penilaian tertinggi dari masyarakat. Oleh karena itu tidak heran bila menjadikan pesantren Al Maram sumber perubahan-perubahan dalam masyarakat Mendura.

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xiii

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xiii DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN PENGESAHAN... iv HALAMAN MOTTO... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... x DAFTAR SINGKATAN... xiv DAFTAR ISTILAH... xv DAFTAR TABEL... xvii

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Fenomena pesantren memiliki keunikan tersendiri untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Fenomena pesantren memiliki keunikan tersendiri untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena pesantren memiliki keunikan tersendiri untuk lebih ditelusuri. Disamping keberadaannya pesantren menjadi salah satu model pembelajaran keagamaan tradisional

Lebih terperinci

BAB III. Setting Penelitian

BAB III. Setting Penelitian BAB III Setting Penelitian A. Kondisi Geografis dan Keadaan Pulau Madura. 1. Geografi Posisi geografis Madura terletak ditimur laut Pulau Jawa, kurang lebih 7 sebelahselatan dari katulistiwa di antara

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. ekonomi, kultural, sosial, dan modal simbolik. mampu untuk mengamankan kursi Sumenep-1 kembali.

BAB V PENUTUP. ekonomi, kultural, sosial, dan modal simbolik. mampu untuk mengamankan kursi Sumenep-1 kembali. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Analisis Modal Petahana (Busyro Karim) Busyro Karim adalah kandidat petahana yang mencalonkan kembali pada Pemilu Bupati Sumenep 2015 dengan strategi yang dianalisis dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat yang berjiwa religius,

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat yang berjiwa religius, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat yang berjiwa religius, tentunya tidak mengherankan apabila memiliki banyak warisan budaya keagamaan yang sejak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi hasil kesimpulan penelitian secara keseluruhan yang dilakukan oleh penulis Selain kesimpulan, diuraikan pula rekomendasi yang penulis berikan kepada beberapa pihak

Lebih terperinci

BAB IV MEMAKNAI HASIL PENELITIAN BUDAYA POLITIK SANTRI

BAB IV MEMAKNAI HASIL PENELITIAN BUDAYA POLITIK SANTRI 69 BAB IV MEMAKNAI HASIL PENELITIAN BUDAYA POLITIK SANTRI A. Santri dan Budaya Politik Berdasarkan paparan hasil penelitian dari beberapa informan mulai dari para pengasuh pondok putra dan putri serta

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Upaya Pimpinan Madrasah dalam Penerapan Disiplin. Melihat data yang disajikan, tampak bahwa kepemimpinan kepala MTsN

BAB V PEMBAHASAN. A. Upaya Pimpinan Madrasah dalam Penerapan Disiplin. Melihat data yang disajikan, tampak bahwa kepemimpinan kepala MTsN BAB V PEMBAHASAN A. Upaya Pimpinan Madrasah dalam Penerapan Disiplin Kedisiplinan adalah kata kunci keberhasilan pendidikan. Kedisiplinan erat kaitannya dengan kepemimpinan, yang dalam organisasi pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (punishment) sebagai ganjaran atau balasan terhadap ketidakpatuhan agar

BAB I PENDAHULUAN. (punishment) sebagai ganjaran atau balasan terhadap ketidakpatuhan agar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya manusia yang melakukan tindakan tidak sesuai dengan aturan atau ketertiban yang dibuat oleh suatu negara, organisasi, pendidikan, kelompok atau individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ibid hlm. 43

BAB I PENDAHULUAN. Ibid hlm. 43 BAB I PENDAHULUAN Setiap penelitian akan di latar belakangi dengan adanya permasalahan yang Akan dikaji. Dalam penelitian ini ada permasalahan yang dikaji yaitu tentang Efektivitas Tokoh Agama dalam Membentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hijriyah atau pada abad ke tujuh Masehi. Ketika itu, berbagai agama dan

BAB I PENDAHULUAN. Hijriyah atau pada abad ke tujuh Masehi. Ketika itu, berbagai agama dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Objek Ajaran Islam pertama kali masuk di Nusantara yaitu sejak abad pertama Hijriyah atau pada abad ke tujuh Masehi. Ketika itu, berbagai agama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru,

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak maupun memanggil umat manusia untuk beriman serta taat kepada Allah Swt, serta sejalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari tahapan demi tahapan perkembangan yang harus dilalui. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari tahapan demi tahapan perkembangan yang harus dilalui. Perkembangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi untuk bertahan dan melanjutkan tugas dalam setiap tahap perkembangannya. Remaja tidak terlepas dari tahapan demi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aspek, termasuk dalam struktur sosial, kultur, sistem pendidikan, dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. aspek, termasuk dalam struktur sosial, kultur, sistem pendidikan, dan tidak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia telah melahirkan suatu perubahan dalam semua aspek, termasuk dalam struktur sosial, kultur, sistem pendidikan, dan tidak tertutup kemungkinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lembaga sekolah, non formal yakni keluarga dan informal seperti halnya pondok

BAB I PENDAHULUAN. lembaga sekolah, non formal yakni keluarga dan informal seperti halnya pondok BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting yang harus diberikan terhadap seorang anak. Pendidikan terbagi menjadi tiga yaitu pendidikan formal seperti

Lebih terperinci

2. BAB II TINJAUAN UMUM

2. BAB II TINJAUAN UMUM 2. BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Pondok Pesantren 2.1.1 Pengertian Pondok Pesantren Asal katanya pesantren berasal dari kata santri yang mendapat imbuhan awalan pe dan akhiran an yang menunjukkan tempat, maka

Lebih terperinci

POLA KEPEMIMPINAN K. H. M. THOHIR ABDULLAH, A.H DALAM UPAYA PENGEMBANGAN PONDOK PESANTREN RAUDLOTUL QUR AN DI MANGKANG SEMARANG

POLA KEPEMIMPINAN K. H. M. THOHIR ABDULLAH, A.H DALAM UPAYA PENGEMBANGAN PONDOK PESANTREN RAUDLOTUL QUR AN DI MANGKANG SEMARANG POLA KEPEMIMPINAN K. H. M. THOHIR ABDULLAH, A.H DALAM UPAYA PENGEMBANGAN PONDOK PESANTREN RAUDLOTUL QUR AN DI MANGKANG SEMARANG A. Latar Belakang Masalah Pada setiap kajian tentang Islam tradisional di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai satu atau. lebih, sehingga terjadi interaksi antar individu.

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai satu atau. lebih, sehingga terjadi interaksi antar individu. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Organisasi adalah sekumpulan orang yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dengan kata lain organisasi adalah suatu unit sosial yang terdiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sudah mengetahui dan memiliki nilai-nilai hidup, norma-norma kesusilaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sudah mengetahui dan memiliki nilai-nilai hidup, norma-norma kesusilaan, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan amanat yang dipercayakan Allah kepada orang tua dan anak juga memiliki hati yang masih suci dari berbagai pengaruh, dalam keadaan yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi oprasional A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pesantren ada beberapa hal yang menjadi kendala

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pesantren ada beberapa hal yang menjadi kendala 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pesantren ada beberapa hal yang menjadi kendala menurunnya tingkat kesadaran akan pentingnya pendidikan di pesantren. Karenanya, penulis mencari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANAN KYAI DALAM PEMBINAAN MENTAL AGAMA PADA REMAJA DI KECAMATAN GUBUG.

BAB IV ANALISIS PERANAN KYAI DALAM PEMBINAAN MENTAL AGAMA PADA REMAJA DI KECAMATAN GUBUG. BAB IV ANALISIS PERANAN KYAI DALAM PEMBINAAN MENTAL AGAMA PADA REMAJA DI KECAMATAN GUBUG. A. Analisis Terhadap Pelaksanaan Pembinaan Mental Agama Pada Remaja di Kecamatan Gubug. Berangkat dari hal-hal

Lebih terperinci

manusia, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok. Identitas manusia jejak langkah hidup manusia selalu membutuhkan komunikasi.

manusia, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok. Identitas manusia jejak langkah hidup manusia selalu membutuhkan komunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh aktivitas manusia, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok. Identitas manusia sebagai

Lebih terperinci

lah sebagaimana ditinjau dengan berbagai konsep di atas dan juga agar mempe

lah sebagaimana ditinjau dengan berbagai konsep di atas dan juga agar mempe BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis figur kepemimpinan kyai pondok pesantren dalam membentuk pribadi muslim yang seutuhnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah keterbatasan dari teori awal adalah ambiguitas tentang proses pengaruh. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah keterbatasan dari teori awal adalah ambiguitas tentang proses pengaruh. Sedangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemimpin karismatik adalah pemimpin yang mewujudkan atmosfir motivasi atas dasar komitmen dan identitas emosional pada visi, filosofi, dan gaya mereka dalam diri bawahannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu biaya pendidikan dan biaya konsumsi.

BAB I PENDAHULUAN. itu biaya pendidikan dan biaya konsumsi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pondok Pesantren Zainul Aziz kota Probolinggo adalah Pondok pesantren Syalafiyah yang memiliki keunikan tersendiri, keunikan tersebut tergambar dari banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab. Pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam harus dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab. Pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam harus dapat menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu realita kependidikan yang telah membudaya dikalangan sebagian bangsa, terutama dikalangan sebagian besar umat Islam yang merupakan golongan mayoritas

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang manajemen. 1. Model manajemen kesiswaan MTs Darul Amin berupa :

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang manajemen. 1. Model manajemen kesiswaan MTs Darul Amin berupa : 158 BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang manajemen kesiswaan di MTs Darul Amin Kota Palangka Raya, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan

Lebih terperinci

BAB VI P E N U T U P

BAB VI P E N U T U P 188 BAB VI P E N U T U P A. Kesimpulan Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan antara lain: Pertama, peran kiai pondok pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata dalam dinamika politik ada beberapa bentuk, yakni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan sehari hari, tanpa disadari individu sering kali bertemu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan sehari hari, tanpa disadari individu sering kali bertemu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari hari, tanpa disadari individu sering kali bertemu dengan masalah, dan tanpa disadari pula berulang kali individu menemukan jalan keluar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Partai politik merupakan fenomena modern bagi negara-negara di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Partai politik merupakan fenomena modern bagi negara-negara di dunia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Partai politik merupakan fenomena modern bagi negara-negara di dunia. Istilah tersebut baru muncul pada abad 19 Masehi, seiring dengan berkembangnya lembaga-lembaga

Lebih terperinci

2.01. Jumlah Pondok Pesantren dan Tipologinya *) Tahun Pelajaran 2011/2012. Jumlah Pontren Berdasarkan Tipe. No. Provinsi PP

2.01. Jumlah Pondok Pesantren dan Tipologinya *) Tahun Pelajaran 2011/2012. Jumlah Pontren Berdasarkan Tipe. No. Provinsi PP 2.01. Pondok Pesantren dan Tipologinya *) No. Provinsi PP Pontren Berdasarkan Tipe Salafiyah Khalafiyah Kombinasi 1.323 1.132 21 170 181 42 58 81 228 102 110 16 181 26 137 18 185 66 17 102 362 85 26 251

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kyai memberikan pengaruh yang cukup besar dalam perpolitikan di Martapura

BAB I PENDAHULUAN. kyai memberikan pengaruh yang cukup besar dalam perpolitikan di Martapura BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Martapura Kabupaten Banjar diidentikan dengan pondok pesantrennya, dengan puluhan, ratusan, bahkan ribuan santri yang ada di dalamnya. Nilai-nilai religius yang

Lebih terperinci

c. Preferensi Fiqih Dalam Beragama di Demak Dipengaruhi oleh Kondisi Lokal dan Keikutsertaan Pada Ormas Islam d. Budaya Ziarah Makam Wali yang

c. Preferensi Fiqih Dalam Beragama di Demak Dipengaruhi oleh Kondisi Lokal dan Keikutsertaan Pada Ormas Islam d. Budaya Ziarah Makam Wali yang DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... i HALAMAN PERNYATAAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah adalah suatu bentuk lingkungan masyarakat yang memiliki tatanilai

BAB I PENDAHULUAN. adalah adalah suatu bentuk lingkungan masyarakat yang memiliki tatanilai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di indonesia ada beberapa lembaga pendidikan yang berkembang di antaranya sekolah, madrasah, pesantren, dan sebagainya. Dari beberapa tersebut pesantren adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. non-formal, dan informal (ayat 3) (Kresnawan, 2010:20).

BAB I PENDAHULUAN. non-formal, dan informal (ayat 3) (Kresnawan, 2010:20). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pondok pesantren adalah suatu tempat pendidikan dan pengajaran yang menekankan pelajaran agama Islam dan didukung asrama sebagai tempat tinggal santri yang bersifat

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dusun mojosantren bila dilihat dari sudut geografis termasuk pada klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Strategi Kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat. melalui kegiatan pengajian kitab kuning

BAB V PEMBAHASAN. A. Strategi Kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat. melalui kegiatan pengajian kitab kuning BAB V PEMBAHASAN A. Strategi Kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat melalui kegiatan pengajian kitab kuning Berdasarkan data yang telah didapat dari lokasi di desa Siyotobagus tepatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasmaniah dan rohaniah berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran

BAB I PENDAHULUAN. jasmaniah dan rohaniah berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Islam merupakan usaha untuk membimbing keterampilan jasmaniah dan rohaniah berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam menuju terbentuknya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Kebijakan pembangunan pendidikan tahun 2010-2014 memuat enam strategi, yaitu: 1) perluasan dan pemerataan akses pendidikan usia dini bermutu dan berkesetaraan gender, 2) perluasan

Lebih terperinci

Meski siswa SMK pakainnya penuh oli lantaran bergelut dengan mesin otomotif, tetap tunaikan shalat tanpa alasan tanggung kotor.

Meski siswa SMK pakainnya penuh oli lantaran bergelut dengan mesin otomotif, tetap tunaikan shalat tanpa alasan tanggung kotor. Ponpes Al Fattah Bojongmengger, Ciamis, Jawa Barat Meski siswa SMK pakainnya penuh oli lantaran bergelut dengan mesin otomotif, tetap tunaikan shalat tanpa alasan tanggung kotor. Tentram, tenang, dan jauh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping menjadi salah satu faktor pemersatu bangsa juga memberikan nuansa baru dalam keberislamannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari kondisi sosial kultural masyarakat. Pendidikan memiliki tugas

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari kondisi sosial kultural masyarakat. Pendidikan memiliki tugas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan memiliki peran yang penting dalam suatu negara yakni sebagai saran untuk menciptakan manusia yang unggul. Pendidikan tidak bisa terlepas dari kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masyarakat yang dinamis, pendidikan memegang peranan yang menentukan eksistensi dan perkembangan masyarakat. Pendidikan merupakan usaha melestarikan dan

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. temuan penelitian tentang kepemimpinan Kiai dalam pembaruan pondok

BAB VI PENUTUP. temuan penelitian tentang kepemimpinan Kiai dalam pembaruan pondok BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil fokus penelitian, paparan data, hasil pembahasan dan temuan penelitian tentang kepemimpinan Kiai dalam pembaruan pondok pesantren (Studi Multi Situs di Pondok Pesantren

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian merupakan sebuah kewajiban dalam suatu penelitian, karena hal ini akan berpengaruh pada pengumpulan data maupun metode

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 175 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan diambil dari analisis dan penafsiran terhadap hasil penelitian berdasarkan pada rumusan masalah yang dikemukakan pada Bab I. Oleh karena, itu kesimpulan

Lebih terperinci

BAB V. KESIMPULAN, SARAN, dan PENUTUP. 1. Pondok Pesantren At-Tauhid didirikan berdasarkan melihat dan memperbaiki

BAB V. KESIMPULAN, SARAN, dan PENUTUP. 1. Pondok Pesantren At-Tauhid didirikan berdasarkan melihat dan memperbaiki 88 BAB V KESIMPULAN, SARAN, dan PENUTUP A. Kesimpulan Mengacu pada hasil penelitian dan diperkuat data yang ada, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pondok Pesantren At-Tauhid didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. La tar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. La tar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. La tar Belakang Masalah Madrasah merupakan lembaga yang bersifat kompleks dan unik. Bersifat kompleks karena madrasah sebagai organisasi di dalamnya terdapat berbagai dimensi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemimpin merupakan salah satu intisari manajemen, sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemimpin merupakan salah satu intisari manajemen, sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemimpin merupakan salah satu intisari manajemen, sumber daya pokok, dan titik sentral yang terjadi dalam setiap perusahaan. Bagaimana kreatifitas dan dinamikanya

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. instrumentnya meraih legitimasi-legitimasi, namun juga menelisik kehidupan

BAB VI KESIMPULAN. instrumentnya meraih legitimasi-legitimasi, namun juga menelisik kehidupan BAB VI KESIMPULAN Penelitian ini tidak hanya menyasar pada perihal bagaimana pengaruh Kyai dalam memproduksi kuasa melalui perempuan pesantren sebagai salah satu instrumentnya meraih legitimasi-legitimasi,

Lebih terperinci

[103] Ponpes Putri Al Hasan, Panti, Jember, Jawa Timur Pencetak Pemimpin Umat Thursday, 16 May :37

[103] Ponpes Putri Al Hasan, Panti, Jember, Jawa Timur Pencetak Pemimpin Umat Thursday, 16 May :37 Ponpes Putri Al Hasan, Panti, Jember, Jawa Timur Pencetak Pemimpin Umat Angin segar pegunungan terasa menyambut kehadiran Media Umat di Pondok Pesantren Al Hasan yang terletak di Desa Kemiri, Kecamatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Margakaya pada tahun 1738 Masehi, yang dihuni masyarakat asli suku Lampung-

I. PENDAHULUAN. Margakaya pada tahun 1738 Masehi, yang dihuni masyarakat asli suku Lampung- 1 I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Pringsewu adalah salah satu kabupaten di Provinsi Lampung, Indonesia. Sejarah Pringsewu diawali dengan berdirinya sebuah perkampungan (tiuh) yang bernama Margakaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Membangun karakter, character building is never ending process

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Membangun karakter, character building is never ending process 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membangun karakter, character building is never ending process pembentukan karakter adalah proses tanpa henti. Karakter atau watak merupakan komponen yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus berhadapan langsung dengan zaman modern. dilepas dari kehidupan manusia. Islam juga mewajibkan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. harus berhadapan langsung dengan zaman modern. dilepas dari kehidupan manusia. Islam juga mewajibkan kepada manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eksistensi pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam di Indonesia tidak diragukan lagi peranannya dan kiprahnya dalam membangun kemajuan bangsa Indonesia. Perkembangan

Lebih terperinci

Yayasan Al Mubarok Al Fath, Tegal Sumedang, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Yayasan Al Mubarok Al Fath, Tegal Sumedang, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat Yayasan Al Mubarok Al Fath, Tegal Sumedang, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat Sekilas, ketika Media Umat masuk ke dalam lingkungan Yayasan Al Mubarok Al Fath yang terletak di sebelah Barat Rancaekek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepemimpinan bukan jatuh dari langit, ia harus tumbuh dalam pribadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepemimpinan bukan jatuh dari langit, ia harus tumbuh dalam pribadi 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sebuah lembaga atau organisasi, Kepemimpinan merupakan unsur penting, sebab tanpa adanya kepemimpinan dari seseorang pemimpin maka suatu lembaga atau organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semarak dinamika politik di Indonesia dapat dilihat dari pesta demokrasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semarak dinamika politik di Indonesia dapat dilihat dari pesta demokrasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semarak dinamika politik di Indonesia dapat dilihat dari pesta demokrasi dari tingkat pusat sama tingkat daerah. Setiap daerah banyak mencalonkan dirinya dan

Lebih terperinci

Analisis dan Interpretasi Data pada Pondok Pesantren, Madrasah Diniyah (Madin), Taman Pendidikan Qur an(tpq) Tahun Pelajaran

Analisis dan Interpretasi Data pada Pondok Pesantren, Madrasah Diniyah (Madin), Taman Pendidikan Qur an(tpq) Tahun Pelajaran Analisis dan Interpretasi Data pada Pondok Pesantren, Madrasah Diniyah (Madin), Taman Pendidikan Qur an(tpq) Tahun Pelajaran 2011-2012 A. Pondok Pesantren Istilah Pondok Pesantren merupakan dua istilah

Lebih terperinci

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak KERAJAAN DEMAK Berdirinya Kerajaan Demak Pendiri dari Kerajaan Demak yakni Raden Patah, sekaligus menjadi raja pertama Demak pada tahun 1500-1518 M. Raden Patah merupakan putra dari Brawijaya V dan Putri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesantren di Jawa Timur ada 3800-an. Jumlah ini. lembaga pembinaan moral, lembaga dakwah dan yang paling populer adalah institusi

BAB I PENDAHULUAN. pesantren di Jawa Timur ada 3800-an. Jumlah ini. lembaga pembinaan moral, lembaga dakwah dan yang paling populer adalah institusi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pondok pesantren merupakan salah satu pendidikan nonformal dibidang keagamaan Islam yang banyak diminati oleh masyarakat Jawa Timur bahkan di Indonesia. Menurut data

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Indonesia merupakan sebuah negara multikultural dan plural, yang terdiri dari

BAB V PENUTUP. 1. Indonesia merupakan sebuah negara multikultural dan plural, yang terdiri dari 113 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Indonesia merupakan sebuah negara multikultural dan plural, yang terdiri dari bermacam-macam suku, agama, ras dan antar golongan. Berdasar atas pluralitas keislaman di

Lebih terperinci

[PONDOK PESANTREN MODERN DI KABUPATEN DEMAK] LP3A BAB I PENDAHULUAN

[PONDOK PESANTREN MODERN DI KABUPATEN DEMAK] LP3A BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju dan kompleksitas pada permasalahan global seperti sekarang ini, diperlukan penyiapan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan masyarakat muslim di Indonesia. 1. pesantren; dalam hal ini kyai dibantu para ustadz yang mengajar kitab-kitab

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan masyarakat muslim di Indonesia. 1. pesantren; dalam hal ini kyai dibantu para ustadz yang mengajar kitab-kitab BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tertua yang telah berfungsi sebagai salah satu benteng pertahanan umat Islam, pusat dakwah dan pusat pengembangan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan sebutan Kyai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan sebutan Kyai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesantren, pondok pesantren, atau sering disingkat pondok atau ponpes, adalah sebuah asrama pendidikan tradisional, di mana para siswanya semua tinggal bersama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang memiliki peran penting dan menjadi dasar bagi perkembangan psikologi anak dalam konteks sosial yang lebih luas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Politik etis adalah politik balas budi atau politik kehormatan, namun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Politik etis adalah politik balas budi atau politik kehormatan, namun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Politik etis adalah politik balas budi atau politik kehormatan, namun tidak lepas dari intrik-intrik politik dan memiliki tujuan didalamnya, hal yang pada awalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja adalah masa yang paling menentukan masa depan karena masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa pentingnya masa-masa ini maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada awalnya komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada awalnya komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Pada awalnya komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organisasi. Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman dengan menggunakan bentuk-bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kyai dan Jawara ditengah tengah masyarakat Banten sejak dahulu menempati peran kepemimpinan yang sangat strategis. Sebagai seorang pemimpin, Kyai dan Jawara kerap dijadikan

Lebih terperinci

BAB III PERUBAHAN HASIL PENDAMPINGAN. yang baik, meskipun mereka menjadi seorang Waria, mereka tedak tidak

BAB III PERUBAHAN HASIL PENDAMPINGAN. yang baik, meskipun mereka menjadi seorang Waria, mereka tedak tidak BAB III PERUBAHAN HASIL PENDAMPINGAN A. Program yang dilakukan 1. Pengajian dan yasinan Pengajian dan yasinan dimaksudkan adalah untuk membentuk pribadi yang baik, meskipun mereka menjadi seorang Waria,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasca reformasi bangsa kita sudah berhasil melaksanakan pemilihan umum presiden yang di pilih langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses pengambilan hak suara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. baik di dunia maupun di Akhirat. Islam mendorong umatnya untuk berilmu dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. baik di dunia maupun di Akhirat. Islam mendorong umatnya untuk berilmu dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan menusia, dengan iman dan pendidikan manusia akan mencapai kehidupan yang bahagia

Lebih terperinci

ISLAMIC CENTRE DI KABUPATEN DEMAK

ISLAMIC CENTRE DI KABUPATEN DEMAK LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ISLAMIC CENTRE DI KABUPATEN DEMAK Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan oleh : UTTY RAKASIWI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan sangat berperan penting bagi kemajuan suatu bangsa, tidak hanya bagi individu yang menempuh pendidikan tersebut, tetapi juga berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pendidikan nasional pada hakikatnya mencari nilai tambah melalui pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia atau kualitas manusia utuh jasmaniah rohaniah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak ini, Indonesia mempunyai potensi kekayaan yang sangat beraneka

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak ini, Indonesia mempunyai potensi kekayaan yang sangat beraneka 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya dengan kemajemukan dilihat dari berbagai aspek segi dan dimensi. Dari kemajemukan yang banyak ini, Indonesia mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan antara satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan antara satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan selain karena manusia tercipta sebagai makhluk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Agama RI, Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah, (Jakarta: Kementrian Agama RI, 2003), 1. 2

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Agama RI, Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah, (Jakarta: Kementrian Agama RI, 2003), 1. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak zaman penjajah, Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat. Eksistensi pondok pesantren telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara alamiah manusia tumbuh dan berkembang sejak dalam kandungan sampai meninggal serta mengalami proses tahap demi tahap. Demikian pula dengan pendidikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan atas penyatuan minat dari negara anggota ASEAN untuk

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan atas penyatuan minat dari negara anggota ASEAN untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) adalah realisasi atas tujuan akhir dari integrasi ekonomi sebagaimana telah disertakan dalam visi 2020 yang berdasarkan atas

Lebih terperinci

Mbah Said, Sebuah Catatan Tentang Moderasi Islam Bagian I

Mbah Said, Sebuah Catatan Tentang Moderasi Islam Bagian I MAKALAH ISLAM Mbah Said, Sebuah Catatan Tentang Moderasi Islam Bagian I 26 Maret 2014 Makalah Islam Mbah Said, Sebuah Catatan Tentang Moderasi Islam Bagian I Jaja Zarkasyi, MA (Rumah Moderasi Islam/Rumi)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah:

Lebih terperinci

BAB IV DAMPAK KEBERADAAN PONDOK PESANTREN DALAM BIDANG SOSIAL, AGAMA DAN PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT TLOGOANYAR DAN SEKITARNYA

BAB IV DAMPAK KEBERADAAN PONDOK PESANTREN DALAM BIDANG SOSIAL, AGAMA DAN PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT TLOGOANYAR DAN SEKITARNYA BAB IV DAMPAK KEBERADAAN PONDOK PESANTREN DALAM BIDANG SOSIAL, AGAMA DAN PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT TLOGOANYAR DAN SEKITARNYA Adanya sebuah lembaga pendidikan agama Islam, apalagi pondok pesantren dalam

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Sesuai dengan fokus masalah yang diajukan dan ditemukan penelitian. serta pembahasannya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. Sesuai dengan fokus masalah yang diajukan dan ditemukan penelitian. serta pembahasannya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sesuai dengan fokus masalah yang diajukan dan ditemukan penelitian serta pembahasannya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Perencanaan yang dilakukan oleh Pondok

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Pedoman Wawancara Pandangan dan Sikap Salafiyah Terhadap Pemilihan Umum di Indonesia ( Studi Deskriptif Pada Jama ah Salafiyah di Kota Medan ) A. Profil Informan Nama : Umur : Jenis Kelamin :

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB IV DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN 46 BAB IV DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN Gambar 3 Peta Kabupaten S idoarjo Gambar 4 Peta Lokasi TPST Janti Berseri 47 A. Kondisi Geografis Letak geografis Desa Janti terletak di Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo.

Lebih terperinci

Nama Dayah Nurul Kamal Al-A ziziyyah. Lokasi / Alamat Gampong Tutong Kecamatan Matangkuli Kabuapaten Aceh Utara. No.

Nama Dayah Nurul Kamal Al-A ziziyyah. Lokasi / Alamat Gampong Tutong Kecamatan Matangkuli Kabuapaten Aceh Utara. No. Nama Dayah Nurul Kamal Al-A ziziyyah Lokasi / Alamat Gampong Tutong Kecamatan Matangkuli Kabuapaten Aceh Utara No. Telp Dayah --- Pendiri Tgk.H.Ibnu Sakdan.Tb Status Legalitas Dayah ( Badan Hukum ) Berbadan

Lebih terperinci

Lampiran A. Pedoman wawancara untuk meneliti orientasi masa depan yang dimiliki oleh. remaja panti asuhan di dalam bidang pekerjaan :

Lampiran A. Pedoman wawancara untuk meneliti orientasi masa depan yang dimiliki oleh. remaja panti asuhan di dalam bidang pekerjaan : Lampiran A Pedoman wawancara untuk meneliti orientasi masa depan yang dimiliki oleh remaja panti asuhan di dalam bidang pekerjaan : A. Keluarga 1. Situasi dan kondisi keluarga secara keseluruhan 2. Alasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sehat fisik, mental, dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sehat fisik, mental, dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi Kesehatan Dunia mendefinisikan kesehatan sebagai keadaan sehat fisik, mental, dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa penyakit dan kelemahan (Videbeck,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam. Hal ini berkaitan erat dengan aktivitas dakwah yang dilakukan, dakwah

BAB I PENDAHULUAN. Islam. Hal ini berkaitan erat dengan aktivitas dakwah yang dilakukan, dakwah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama dakwah, artinya agama yang memotivasi umatnya untuk selalu aktif menjalankan dan mengembangkan dakwah islamiyah. Keberadaan dakwah mempunyai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. menyebabkan beliau dihargai banyak ulama lain. Sejak usia muda, beliau belajar

BAB V KESIMPULAN. menyebabkan beliau dihargai banyak ulama lain. Sejak usia muda, beliau belajar BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Hisoris Kemampuan keilmuan dan intelektualitasya K.H. Hasyim Asy ari merupakan hasil dari belajar keras selama waktu yang tidak pendek. Hal ini menyebabkan beliau dihargai

Lebih terperinci

Nurul Hidayah. Nama Pondok Pesantren Nurul Hidayah. Lokasi Jl. Rintis Kampong Ujung Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil

Nurul Hidayah. Nama Pondok Pesantren Nurul Hidayah. Lokasi Jl. Rintis Kampong Ujung Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil Nurul Hidayah Nama Pondok Pesantren Nurul Hidayah Lokasi Jl. Rintis Kampong Ujung Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil Pendiri dan Pengasuh Tgk. Ramiluddin Tahun Berdiri 2003 Jumlah Santri 189 Orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mewujudkan Negara yang lebih maju dan beradab. Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mewujudkan Negara yang lebih maju dan beradab. Mahasiswa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara berkembang, maka dibutuhkan generasi yang dapat mewujudkan Negara yang lebih maju dan beradab. Mahasiswa merupakan aset suatu bangsa yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. masjid yang didirikan di Indonesia. Masjid telah menjadi salah satu bangunan. atau RW, instansi pendidikan, dan instansi pemerintahan.

BAB V PENUTUP. masjid yang didirikan di Indonesia. Masjid telah menjadi salah satu bangunan. atau RW, instansi pendidikan, dan instansi pemerintahan. 53 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Masjid merupakan salah satu bangunan yang penting dalam agama Islam. Selain fungsi utamanya sebagai tempat ibadah, masjid juga digunakan sebagai tempat kegiatan umat Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan perusahaan.kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada sejauh

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan perusahaan.kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada sejauh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan hal yang sangat penting dalam pencapaian tujuan perusahaan.kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada sejauh mana perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. anak pun dijelaskan bahwa diantaranya yakni mendapatkan hak pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. anak pun dijelaskan bahwa diantaranya yakni mendapatkan hak pendidikan. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hak setiap warga negara Indonesia. Sebagaimana dalam hadits yang berbunyi uthlubul ilma minal mahdi ilallahdi yang menunjukkan kewajiban menuntut

Lebih terperinci

BAB IV. A. Analisis Ta zir di Pondok Pesantren Roudhotut Tholibin

BAB IV. A. Analisis Ta zir di Pondok Pesantren Roudhotut Tholibin BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Analisis Ta zir di Pondok Pesantren Roudhotut Tholibin Tujuan didirikannya pondok pesantren adalah untuk membantu mewujudkan harapan para orang tua agar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan jenis penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis penelitian Penelitian menjelaskan bagaimana gaya kepemimpinan yang diterapkan selama ini oleh KH Syaiful Arief Rizal di pondok pesantren Zainul Aziz Probolinggo

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian yang dirumuskan dari deskripsi temuan penelitian dan pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian yang dirumuskan dari deskripsi temuan penelitian dan pembahasan 233 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Dalam bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi penelitian yang dirumuskan dari deskripsi temuan penelitian dan pembahasan hasil-hasil penelitian dalam

Lebih terperinci