BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perekonomian global telah mengakibatkan kegiatan bisnis
|
|
- Devi Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian global telah mengakibatkan kegiatan bisnis berkembang melampaui batas batas negara. Kegiatan perdagangan, investasi dan permodalan tidak lagi dilakukan dalam lingkup satu negara tetapi juga mencapai wilayah negara lain. Perkembangan perdagangan internasional semakin meningkat dengan disepakatinya GATT Agreement pada tahun 1994 oleh banyak negara. Perjanjian tersebut menghapus semua hambatan tarif dan non tarif dalam perdagangan internasional sehingga perkembangan bisnis dapat dengan mudah memasuki wilayah suatu negara. Transaksi bisnis yang melampaui batas negara akan mengakibatkan penggunaan mata uang dari negara lain. Penggunaan mata uang ini dapat berbentuk pembayaran keluar, pembayaran masuk atau berbentuk nilai aset perusahaan. Mata uang yang digunakan akan disepakati antar masing masing pelaku bisnis. Mata uang US Dollar adalah mata uang yang paling banyak digunakan dalam kegiatan bisnis internasional. Indonesia semenjak krisis ekonomi tahun 1998 telah menganut sistem nilai tukar mengambang terkendali. Dengan sistem ini nilai tukar mata uang ditentukan oleh permintaan dan penawaran dimana pemerintah hanya melakukan intervensi dalam kondisi 1
2 2 tertentu. Sistem nilai tukar mengambang akan mengakibatkan pelaku bisnis yang menggunakan mata uang asing akan menghadapi risiko berupa kenaikan atau penurunan nilai tukar yang pada akhirnya akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan laba dan nilai perusahaan. Berdasarkan keterangan dari Bank Indonesia sampai dengan tanggal 12 Agustus 2015 Rupiah telah melemah terhadap US Dolar sebesar 10,16% yang dihitung sejak awal tahun hingga tanggal tersebut. Sementara untuk tahun 2014, sebagaimana data dalam Laporan Bank Indonesia tahun 2014, fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap US Dolar adalah sebagaimana grafik dibawah. Gambar 1.1 Fluktuasi Rupiah terhadap USD tahun 2014 Sumber : Laporan Tahunan Bank Indonesia 2014 Dari Gambar terlihat bahwa nilai tukar mata uang Rupiah terhadap US Dolar berfluktuasi dalam setiap periode waktu. Fluktuasi ini berpengaruh terhadap perekonomian nasional dan juga memberikan dampak terhadap kegiatan suatu perusahaan secara individu. Dampak perubahan kurs pada perekonomian nasional tentunya tidak selalu searah dengan dampak pada perusahaan. Dalam contoh 2
3 3 diatas penurunan nilai tukar rupiah terhadap US Dolar belum tentu memberikan dampak negatif bagi suatu perusahaan begitu juga sebaliknya. Perubahan nilai tukar akan memberikan dampak individual terhadap tiap tiap perusahaan. Dampak ini dipengaruhi oleh seberapa besar penggunaan mata uang asing oleh perusahaan dan juga karakteristik dari perusahaan tersebut. Besaran dampak perubahan nilai tukar pada suatu perusahaan disebut Foreign Exchange Rate Exposure/Eksposur Nilai Tukar Mata Uang. Eksposur Nilai Tukar Mata Uang dapat diartikan sebagai sensitivitas nilai perusahaan sebagai akibat akibat fluktuasi kurs mata uang (Levi,1996). Risiko nilai tukar mata uang ini memberikan pengaruh pada arus kas perusahaan dan pada akhirnya berpengaruh pada nilai perusahaan. Perusahaan perlu untuk mengetahui seberapa besar dampak risiko nilai tukar mata uang dan faktor faktor yang mempengaruhinya karena akan menentukan arah kebijakan dan strategi perusahaan. Menurut Eitemen, Stonehill & Moffet (1998), Eksposur nilai tukar mata uang dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu transaction exposure/eksposur transaksi, accounting exposure/eksposur akuntansi dan economic exposure/eksposur ekonomi. Eksposure transaksi mengukur perubahan pada nilai transaksi yang disebabkan oleh perbedaan kurs valas pada saat transaksi disepakati sampai saat transaksi diselesaikan. Eksposur akuntansi atau sering disebut eksposur translasi mengukur seberapa jauh laporan keuangan konsolidasi suatu perusahaan dipengaruhi oleh fluktuasi kurs valas. Eksposur ekonomi pada dasarnya menunjukkan dampak fluktuasi kurs valuta terhadap arus kas masa depan perusahaan yang merupakan cerminan nilai perusahaan.
4 4 Besaran transaction exposure dan accounting exposure dapat terlihat dengan pasti melalui nilai selisih kurs yang tercantum pada Laporan Laba Rugi Komprehensif perusahaan, sebaliknya dengan economic exposure tidak demikian. Economic exposure merupakan risiko ketidakpastian atas arus kas masa depan yang dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar mata uang sehingga nilainya tidak terlihat pada Laporan Keuangan. Economic exposure dapat didefinisikan sebagai sensitivitas nilai perusahaan terhadap perubahan nilai tukar mata uang atau seberapa jauh nilai perusahaan akan naik atau turun dengan naik atau turunnya nilai tukar mata uang. Eksposur ekonomi adalah eksposur nilai tukar mata uang yang akan dibahas dalam penelitian ini. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengukur besaran eksposur nilai tukar mata uang terhadap berbagai jenis sampel perusahaan dan industri di beberapa negara dan faktor faktor yang berpengaruh terhadap eksposur nilai tukar mata uang. Penelitian pertama terhadap perusahaan di USA di lakukan oleh Jorion (1990) Dalam penelitiannya Jorion meneliti eksposur nilai tukar mata uang 287 perusahaan di USA dengan menggunakan model regresi linear return saham dengan retun nilai tukar dan return market. Jorion juga meneliti pengaruh faktor terhadap exposure ekonomi yaitu Foreign Sales. Penelitian berikutnya dilakukan oleh He dan Ng (1998). He dan Ng meneliti 171 perusahaan Jepang dengan menggunakan model pengukuran eksposur nilai tukar mata uang yang sama dengan Jorion. He dan Ng juga meneliti karakteristik perusahaan terkait aktivitas hedging sebagai faktor yang
5 5 mempengaruhi eksposur. Karakteristik perusahaan yang diteliti tersebut yaitu Long Term Debt Ratio, Dividend Payout Ratio, dan Quick Ratio. Muller dan Verschoor (2005) melakukan penelitian tentang eksposur nilai tukar mata uang pada 817 perusahaan di Eropa. Selain Foreign Activities, Muller dan Verschoor juga meneliti variabel proxy insentif hedging sebagai faktor penentu eksposur nilai tukar mata uang yaitu Firm Size, Long Term Debt Ratio, Dividend Payout Ratio, Quick Ratio dan Book Value per Share. Kemudian Al Masry, Abdel Salam dan Alatraby (2007) meneliti eksposur nilai tukar mata uang 364 perusahaan di UK yang terdaftar di London Stock Exchange. Mereka meneliti determinan terhadap eksposur berupa 3 kelompok ukuran, yaitu Ukuran pertama Size Measures diukur dengan Total Asset, Ukuran kedua Foreign Operation Measures diukur dengan Foreign Sales, Foreign Asset dan Foreign Income serta Ukuran ketiga Hedging Proxies Measures diukur dengan Market to Book Value, R&D to Total Sales, Long Term Debt Equity, Quick ratio, Payout Ratio. Penelitian penelitian berikutnya mencoba menambahkan determinan yang mempengaruhi besarnya eksposur nilai tukar mata uang perusahaan. Aabo, Hugh dan Kuhn (2009) menambahkan faktor peranan Import dalam Eksposur nilai tukar mata uang. Penelitian untuk menambahkan faktor determinan eksposur nilai tukar mata uang juga dilakukan oleh Alssayah dan Krishnamurti (2013) dengan menguji pengaruh faktor Industrial Competition terhadap eksposur nilai tukar mata uang. Ito, Koibuchi, Sato dan Shimizu (2015) juga menambahkan faktor deteminan berupa Invoice Currency dan Financial dan Operating Hedging.
6 6 Disamping mencoba menambahkan faktor determinan eksposur nilai tukar mata uang penelitian penelitian sebelumnya juga mencoba memodifikasi Model pengukuran eksposur nilai tukar mata uang yang dilakukan oleh Jorion. Muller Verschoor (2005) dan El Masry dkk (2007) menambahkan perhitungan untuk mengatasi pengaruh heterokedasitas pada data time series dan kemudian disubstitusikan ke persamaan regresi yang digunakan. Ampomah, Mazouz dan Yin (2012) menggunakan nilai orthogonalized market return menggantikan market retun persamaan regresi return saham. Hal ini dikuti oleh Demirhan dan Atis (2013) dan Aggarwal, Dhutta dan Sharma (2014). Aggarwal dkk (2014) juga menambahkan nilai Value at Risk sebagai besaran nilai dolar eksposur nilai tukar mata uang. Penelitian eksposur nilai tukar mata uang di Indonesia telah dilakukan oleh Rois (2009) dengan sampel 70 perusahaan manufaktur berorientasi ekspor. Penelitian ini juga dilakukan oleh Sri Lestari Kurniawati dan Anggraeni (2007), dan Hastuti (2004). Disamping penelitian penelitian tersebut diatas juga banyak penelitian lain tentang eksposur nilai tukar mata uang yang dilakukan oleh peneliti kompeten yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Penelitian mengenai besaran eksposur nilai tukar mata uang yang dirasakan oleh perusahaan dan faktor faktornya telah dilakukan berulang kali dan dengan obyek penelitian yang berbeda. Hal ini menurut penulis karena terdapat perbedaan kondisi yang membuat obyek penelitian berbeda. Kondisi tersebut antara lain : perbedaan mata uang yang digunakan dalam suatu negara tempat penelitian, perbedaan periode waktu penelitian yang mengakibatkan kondisi
7 7 perekonomian berbeda dan perbedaan tipe industri yang mengakibatkan karakteristik perusahaan berbeda. Penelitian penelitian sebelumnya umumnya menyimpulkan bahwa faktor faktor yang mempengaruhi eksposur nilai tukar mata uang secara garis besar adalah Foreign Activities dan Karakteristik Perusahaan terkait Hedging. Ukuran Foreign Actitivities umumnya digunakan oleh peneliti terdahulu adalah aktivitas Export, Foreign Asset dan Foreign Debt. Untuk variabel Karakteristik Perusahaan umumnya peneliti sebelumnya menggunakan ukuran Dividen Ratio, Quick Ratio, Market to Book Value, dan Firm Size yang merupakan faktor faktor yang menentukan keputusan perusahaan untuk melakukan Hedging. Hedging atau lindung nilai secara teori akan mengurangi risiko mata uang perusahaan. Peneliti mencoba untuk menguji beberapa faktor yang jarang diuji dalam penelitian sebelumnya. Aktivitas Import perusahaan merupakan variabel yang juga menentukan atas Eksposur nilai tukar mata uang perusahaan dan jarang dilakukan dalam penelitian dengan tema ini. Saphiro (1999) menyatakan bahwa Foreign Activities terdiri atas Foreign Sales, Foreign Purchase dan Foreign Debt. Karena itu penulis mencoba menambahkan faktor Foreign Purchase (Import) dalam penelitian ini. Perdagangan internasional melalui kegiatan ekspor dan impor menjelang berlakunya perdagangan bebas yang dimulai 2016 untuk wilayah ASEAN akan mempengaruhi besaran risiko mata uang karena perubahan nilai mata uang akan langsung berdampak pada permintaan dan penawaran produk perusahaan. Hal ini terjadi karena tidak adanya faktor tarif bea masuk yang mempengaruhi harga
8 8 relatif produk. Penurunan tarif bea masuk berdasarkan perjanijian telah dilakukan sebelum berlakunya perdagangan bebas. Indonesia telah melakukan penurunan tarif bea masuk yang signifikan pada tahun 2012 atas barang dari negara ASEAN, China, Korea dan Jepang. Faktor lain yang mungkin juga berpengaruh pada eksposur nilai tukar mata uang dan kurang banyak diteliti adalah Kebijakan Akuntansi perusahaan. Hal ini terjadi mungkin karena penelitian risiko mata uang berada dalam lingkungan ilmu Manajemen Keuangan. Peneliti mencoba mendalami faktor Kebijakan Akuntansi yang dapat berpengaruh terhadap eksposur nilai tukar mata uang. Kebijakan yang mungkin berpengaruh pada risiko mata uang adalah penggunaan mata uang fungsional dan mata uang pelaporan. Praktek menyatakan bahwa penggunaan mata uang fungsional dan pelaporan tertentu akan mengurangi eksposur transaksi dan eksposur akuntansi. Hal ini terjadi karena akan mempengaruhi nilai Selisih Kurs pada Laporan Keuangan. Nilai selisih kurs akan mempengaruhi tingkat laba perusahaan dan mungkin berpengaruh pada nilai perusahaan dan eksposur nilai tukar mata uang perusahaan. Sejak berlakunya Peraturan Menteri Keuangan No 24/PMK.011/2012 tahun 2012, entitas yang diperbolehkan menggunakan mata uang pelaporan US Dolar ditambah satu kategori yaitu perusahaan yang menggunakan mata uang fungsional US Dolar. Hal ini menarik peneliti untuk menguji pengaruh pemilihan mata uang terhadap eksposur nilai tukar mata uang. Kebijakan akuntansi lain yang mungkin berpengaruh pada eksposur nilai tukar mata uang perusahaan adalah penggunaan nilai wajar pada instrumen keuangan. Teori Purchasing Power Parity dan Interest Rate Parity menyatakan
9 9 pergerakan nilai tukar berpengaruh terhadap interest rate dan harga sekuritas secara makro. Perubahan harga pasar sekuritas akan mempengaruhi nilai asset atau liabilitas keuangan perusahaan yang diukur dengan nilai wajar. Perubahan nilai ini akan berpengaruh pada laba rugi perusahaan. Pengaruh ini hanya terjadi pada asset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar. Pemilihan intrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar merupakan salah satu kebijakan akuntansi. Kebijakan lindung nilai perusahaan juga dapat berpengaruh terhadap besaran eksposur nilai tukar mata uang. Lindung nilai secara praktik akan berpengaruh terhadap besaran risiko mata uang yang dirasakan perusahaan (Batram dkk, 2010). Lindung nilai dapat dilakukan dengan berbagai macam bentuk. Berdasarkan penelitian pendahuluan didapati bahwa kecenderungan perusahaan manufaktur menggunakan lindung nilai secara natural antara lain dengan mengendalikan jumlah Aset Moneter dalam Mata Uang Asing. Penelitian ini mencoba menguji pengaruhnya pada Eksposur nilai tukar mata uang. Disamping faktor faktor tersebut, penelitian ini juga akan meneliti faktor faktor yang pernah diteliti sebelumnya antara lain Export, Firm size, Quick Ratio dan Long Term Debt to Equity Ratio dengan tujuan menguji pengaruhnya di Indonesia dan apakah terkait dengan faktor faktor yang telah dijelaskan. Berdasarkan uraian tersebut diatas penulis mengambil judul tesis ini sebagai berikut : Analisa Eksposur Nilai Tukar Mata Uang serta Pengaruh Perdagangan Internasional dan Kebijakan Akuntansi terhadap Eksposur Nilai Tukar Mata Uang (Study Survey pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia)
10 10 B. Rumusan Masalah Penelitian Fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap US Dolar selalu menjadi risiko yang signifikan terhadap kelangsungan usaha suatu perusahaan. Dampak fluktuasi Rupiah yang dirasakan oleh setiap perusahaan tentunya berbeda satu dengan yang lain. Untuk itu diperlukan pengukuran dampak fluktuasi tersebut terhadap nilai perusahaan secara individual yang disebut dengan Eksposur sehingga dapat diperoleh kesimpulan secara lebih spesifik. Berdasarkan kondisi tersebut maka rumusan masalah dari tesis ini adalah : 1) Apakah faktor Perdagangan Internasional berupa Export Ratio (EXP) berpengaruh signifikan terhadap Eksposur nilai tukar mata uang perusahaan? 2) Apakah faktor Perdagangan Internasional berupa Import Ratio (IMP), berpengaruh signifikan terhadap Eksposur nilai tukar mata uang perusahaan? 3) Apakah faktor Kebijakan Akuntansi berupa Pemilihan Mata Uang Pelaporan (ACCY) berpengaruh signifikan terhadap Eksposur nilai tukar mata uang Perusahaan? 4) Apakah faktor Kebijakan Akuntansi berupa Penggunaan Instrumen Keuangan dengan Nilai Wajar (FVFI) berpengaruh signifikan terhadap Eksposur nilai tukar mata uang Perusahaan?
11 11 5) Apakah faktor Kebijakan Akuntansi berupa Penggunaan Aset Moneter Mata Uang Asing (AMMA) berpengaruh signifikan terhadap Eksposur nilai tukar mata uang Perusahaan? 6) Apakah Karakteristik perusahaan berupa Quick Ratio (QR) berpengaruh signifikan terhadap Eksposur nilai tukar mata uang Perusahaan? 7) Apakah Karakteristik perusahaan berupa Long Term Debt to Equity Ratio (LTDER) berpengaruh signifikan terhadap Eksposur nilai tukar mata uang Perusahaan? 8) Apakah Karakteristik perusahaan Firm Size (SIZE) berpengaruh signifikan terhadap Eksposur nilai tukar mata uang Perusahaan? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini dibuat karena adanya fenomena pergerakan nilai tukar yang tinggi di Indonesia pada awal sampai dengan pertengahan tahun Banyak informasi beredar tentang dampaknya pada kondisi individual perusahaan yang perlu dikaji lebih dalam. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang teruji tentang dampak perubahan nilai tukar tersebut dengan : 1) Menentukan pengaruh Faktor Perdagangan Internasional Perusahaan terhadap eksposur nilai tukar mata uang Perusahaan 2) Menentukan pengaruh Kebijakan Akuntansi terhadap eksposur nilai tukar mata uang Perusahaan. 3) Menentukan pengaruh Karakteristik perusahaan terhadap eksposur nilai tukar mata uang Perusahaan?
12 12 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak dalam mengambil keputusan, mengukur kinerja, atau sekedar sumber informasi. Penelitian ini dengan keterbatasannya diharapkan dapat bermanfaat untuk : 1) Bagi Perusahaan, dapat menilai kondisi perusahaannya terhadap ancaman risiko nilai tukar dan mengatur sumber dayanya untuk mengurangi risiko tersebut. 2) Bagi Investor dan Kreditor, dapat menilai ukuran risiko pada masing masing aset dalam portofolionya sehingga dapat merencanakan kegiatan investasinya dengan baik. 3) Bagi Pemerintah, dapat memperoleh informasi sehingga dapat menyusun kebijakan yang lebih efektif 4) Bagi Ilmu Pengetahuan, dapat menjadi referensi bagi penelitian berikutnya.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka dan Teori A.1. Eksposur Nilai Tukar Mata Uang Penggunaan mata uang asing dalam sistem mata uang asing mengambang akan membuat entitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. meningkatnya hubungan perdagangan antar negara. Proses globalisasi perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan internasional berkembang semakin pesat, hal ini berdampak pada meningkatnya hubungan perdagangan antar negara. Proses globalisasi perekonomian ini mendorong
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORI. Anggraeni (2003) melakukan penelitian dengan judul The Foreign
BAB II URAIAN TEORI A. Penelitian Terdahulu Anggraeni (2003) melakukan penelitian dengan judul The Foreign Exchange Exposure pada Bank-Bank yang Go Public di Bursa Efek Jakarta menunjukkan adanya foreign
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan perekonomian dunia saat ini semakin dinamis dan cepat berubah mengikuti perkembangan teknologi dan informasi. Globalisasi ekonomi dan liberalisasi perdagangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hubungan perdagangan antar negara. Kegiatan perdagangan luar negeri didorong
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perdagangan internasional berkembang semakin pesat, hal ini meningkatkan hubungan perdagangan antar negara. Kegiatan perdagangan luar negeri didorong karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak luput dari risiko. Semua aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah salah satu contoh bidang pergerakan usaha yang tidak luput dari risiko. Semua aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan sangat dekat dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kinerja ekonomi tercermin dalam kinerja perusahaanperusahaan. Bursa Efek Indonesia merupakan pasar modal yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu indikator pertumbuhan ekonomi suatu Negara di lihat dari perkembangan pasar keuangannya, termasuk pasar uang, pasar saham, dan pasar komoditi. Demikian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan nilai tukar merupakan salah satu sumber ketidakpastian makroekonomi
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perubahan nilai tukar merupakan salah satu sumber ketidakpastian makroekonomi yang mempengaruhi perusahaan. Kerugian dan kebangkrutan banyak perusahaan dalam beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan bebas. Perdagangan bebas merupakan suatu kegiatan jual beli produk antar negara tanpa adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Instrumen derivatif di Indonesia saat ini sudah semakin banyak diminati serta dimanfaatkan penggunaannya oleh banyak perusahaan dan investor. Namun, krisis keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era perdagangan bebas saat ini telah meningkatkan interaksi antara Negara berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan kebutuhan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perekonomian era globalisasi telah meningkatkan interaksi antar negara dalam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian era globalisasi telah meningkatkan interaksi antar negara dalam berbagai bidang termasuk perdagangan internasional didalamnya. Banyak perusahaan yang mengimpor
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORTIS
23 BAB II URAIAN TEORTIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Pertiwi (2007) pada perusahaan perbankan yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI),yang berjudul pengaruh faktorfaktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh penghasilan dan peningkatan nilai investasi Husnan (2000).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan investasi yang dapat menghasilkan tingkat keuntungan optimal bagi investor. Investasi dapat diartikan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kompleksitas sistem pembayaran dalam perdagangan internasional semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang berkembang akhir-akhir ini.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang melakukan transaksi perdagangan internasional akan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan selain memiliki hubungan perdagangan dengan perusahaan domestik juga memiliki hubungan perdagangan dengan perusahaanperusahaan asing yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan domestik juga memiliki hubungan perdagangan dengan perusahaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi perusahaan selain memiliki hubungan perdagangan dengan perusahaan domestik juga memiliki hubungan perdagangan dengan perusahaan asing yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memfasilitasi investor untuk berinvestasi, untuk mendapatkan pengembalian yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Dalam era persaingan global setiap negara ingin bersaing secara internasional, sehingga dalam hal ini kebijakan yang berbeda diterapkan untuk memfasilitasi investor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan 1997, kinerja pasar modal mengalami penurunan tajam bahkan diantaranya mengalami kerugian. Kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tak kalah baik dari pelaku usaha pendahulunya. Hal ini mendorong para pelaku
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Belakangan ini persaingan dalam dunia ekonomi semakin meningkat karena munculnya berbagai pelaku usaha dalam berbagai segmen industri dengan sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diakibatkan oleh adanya currency turmoil, yang melanda Thailand dan menyebar
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tinggi rendahnya nilai mata uang ditentukan oleh besar kecilnya jumlah penawaran dan permintaan terhadap mata uang tersebut (Hadiwinata, 2004:163). Kurs
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (www.sahamok.com).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal di Indonesia sejak tahun 1997 mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dari 56 emiten pada tahun 1989 menjadi 288 emiten pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya sistem perekonomian yang lebih terbuka antara negara satu dengan negara yang lain. Perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lindung nilai atau biasa dikenal dengan sebutan hedging menjadi topik hangat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Seiring dengan situasi ketidakpastian perekonomian global yang terjadi, lindung nilai atau biasa dikenal dengan sebutan hedging menjadi topik hangat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia juga mengalami peningkatan. Bertambahnya aset dan modal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi yang makin berkembang telah membuka peluang dalam dunia bisnis semakin lebar dan luas. Aset dan modal yang dimiliki perusahaan di Indonesia juga mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fenomena subprime mortgage yang terjadi di AS pada tahun 2008 ternyata
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fenomena subprime mortgage yang terjadi di AS pada tahun 2008 ternyata telah mengulang sejarah kiris ekonomi di Indonesia pada tahun 1998. Indonesia sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Atas Dollar Amerika Serikat Periode 2004Q.!-2013Q.3
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi internasional pada saat ini semakin berkembang pesat sehingga setiap negara di dunia mempunyai hubungan yang kuat dan transparan. Kegiatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ditopang oleh banyaknya permintaan akan hunian yang semakin tinggi sejalan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor properti merupakan sektor yang menarik mengingat sektor ini sangat ditopang oleh banyaknya permintaan akan hunian yang semakin tinggi sejalan dengan peningkatan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH BEBERAPA FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM
ANALISIS PENGARUH BEBERAPA FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi dan era pasar bebas akan menimbulkan persaingan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arus globalisasi dan era pasar bebas akan menimbulkan persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha. Hanya negara yang bisa bersainglah yang akan menguasai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini persaingan dalam dunia bisnis semakin tinggi. Semakin banyak perusahaan baru yang muncul untuk bersaing dengan perusahaan lama. Tujuan perusahaan
Lebih terperinciBAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis
10 BAB 2 Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari semakin banyaknya transaksi bisnis antara pihak-pihak yang berasal dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan internasional atau dikenal dengan perdagangan antar negara, saat ini telah berkembang dengan pesat. Perkembangan tersebut dapat kita ketahui dari semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga mengandung resiko. Besar kecilnya resiko di pasar modal sangat dipengaruhi oleh keadaan negara khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia perkembangan dalam dunia bisnis semakin mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia perkembangan dalam dunia bisnis semakin mengalami kemajuan dari tahun ke tahun. Perkembangan dalam dunia bisnis ini juga menyebabkan adanya tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu aset yang diperjualbelikan oleh perusahaan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saham adalah salah satu aset yang diperjualbelikan oleh perusahaan dalam pasar modal. Pasar modal merupakan salah satu fasilitas untuk menyalurkan dana dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, investasi yang dapat meningkatkan barang modal,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian negara dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian
Lebih terperinciTransaksi Mata Uang Asing. Bab 13
Transaksi Mata Uang Asing Bab 13 Mengenal Valuta Asing Valuta asing atau biasa disebut juga dengan kata lain seperti valas, foreign exchange, forex atau juga fx adalah mata uang yang di keluarkan sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pasar valuta asing atau foreign exchange market (valas, forex, FX,
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar valuta asing atau foreign exchange market (valas, forex, FX, atau pasar mata uang) adalah bentuk pertukaran untuk perdagangan desentralisasi global mata
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. telah memperlihatkan kemajuan seiring dengan perkembangan ekonomi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini pasar modal merupakan salah satu sarana informasi yang banyak diminati oleh para investor. Pasar modal sebagai sarana investasi, dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran aktif lembaga pasar modal merupakan sarana untuk mengalokasikan sumber daya ekonomi secara optimal dengan mempertemukan kepentingan investor selaku pihak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor utama dalam perekonomian Negara tersebut. Peran kurs terletak pada nilai mata
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Nilai mata uang Rupiah dan perbandingan dengan nilai mata uang acuan internasional yaitu Dollar Amerika, merupakan salah satu gambaran pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Lebih terperinciBab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari sektor perbankan, khususnya peran perbankan sebagai sumber pembiayaan industri dalam negeri. Oleh karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian A. Pasar Valuta Asing Pasar Valuta Asing menyediakan mekanisme bagi transfer daya beli dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Pasar ini bukan entitas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Transaksi asing / valuta asing Berdasarkan PSAK 10 (2012) valuta asing didefinisikan sebagai mata uang selain mata uang fungsional entitas, sedangankan definisi atas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perdagangan internasional merupakan salah satu ciri dari era globalisasi yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdagangan internasional merupakan salah satu ciri dari era globalisasi yang terjadi saat ini. Perdagangan internasional telah berkembang dan telah terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan usaha dalam kegiatan perekonomian di Indonesia semakin ketat pada masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang menganut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi bagi para pemilik modal atau investor (Adji, Suwerli dan Suratno,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal berfungsi sebagai sumber pendanaan usaha bagi perusahaan dan sarana investasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi seperti saat ini, hampir semua komponen tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi seperti saat ini, hampir semua komponen tidak dapat terlepas dari masalah internasional, yang ditandai antara lain dengan: adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif dewasa ini, menuntut pengusaha untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi persaingan yang semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam usahanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang paling besar peranannya dalam perekonomian suatu negara. Perbankan memegang peranan penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar keuangan merupakan pasar yang menyediakan produk keuangan baik berupa aset fisik surat berharga atau valuta asing. Beberapa ahli menyebutkan bahwa, pasar keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam perekonomian suatu negara saat ini ditunjang oleh peranan penting pasar modal dimana pasar modal
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas (freely floating system) yang dimulai sejak Agustus 1997, posisi nilai tukar rupiah terhadap mata uang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. arus perdagangan barang maupun uang serta modal antar negara. Globalisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi internasional yang semakin pesat pasca pemulihan krisis ekonomi global pada Tahun 2008, mengakibatkan peningkatan arus perdagangan barang maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara. Pasar modal memiliki beberapa daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang IHSG yang mencatat pergerakan saham dari semua sekuritas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan juga mencerminkan pasar modal yang tengah mengalami peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, Vol.7, No.1, (Juli 2013), 2. (Bogor, Ghalia Indonesia, 2005), 1.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian terbuka dalam arus perdagangan internasional adalah suatu fakta yang tidak mungkin dihindari. Perdagangan internasional sangat diperlukan oleh sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran yang penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal memiliki dua fungsi penting yaitu pertama sebagai sarana pendanaan atau sebagai
Lebih terperinciBAB 3 TRANSAKSI MATA UANG ASING
BAB 3 TRANSAKSI MATA UANG ASING Suatu perusahaan dapat melakukan aktivitas yang menyangkut valuta asing (foreign activities) dalam dua cara, yaitu melakukan transaksi dalam mata uang asing atau memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keadaan perekonomian dunia pada era sekarang ini semakin bebas dan terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal menjadi semakin mudah menembus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. maka meningkatkan juga aktivitas perdagangan international. Beberapa aktivitas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya pasar bebas, globalisasi, tuntutan ekonomi maka meningkatkan juga aktivitas perdagangan international. Beberapa aktivitas perdagangan international
Lebih terperinciPSAK 10 PENGARUH PERUBAHAN KURS Aria Farah Mita
PSAK 10 PENGARUH PERUBAHAN KURS VALUTA ASING 2015 Aria Farah Mita RUANGLINGKUP Akuntansi untuk transaksi mata uang asing, selain beberapa transaksi derivatif yang diatur di PSAK 55 Penjabaran hasil dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini menggunakan beberapa penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan referensi sebagai berikut: 1. I.G.K.A. ULUPUI (2007), Analisis Pengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Uang mempermudah manusia untuk saling memenuhi kebutuhan hidup dengan cara melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan perekonomian suatu negara dan tingkat kesejahteraan penduduk secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. RM Satwika Putra Jiwandhana dan Nyoman Triartyati (2016)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan pada penelitian ini merujuk pada beberapa penelitian terdahulu berikut ini beberapa persamaan dan perbedaan yang mendukung penelitian ini : a.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal dan alokasi dana yang diarahkan untuk meningkatkan partisipasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Pasar modal di Indonesia merupakan salah satu sarana pembentukan modal dan alokasi dana yang diarahkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat guna
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. situasi perekonomian yang semakin terbuka. Sejalan dengan itu, maka perusahaan
18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha dewasa ini semakin pesat, terlebih menghadapi situasi perekonomian yang semakin terbuka. Sejalan dengan itu, maka perusahaan juga
Lebih terperinciprofitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal atau pasar ekuitas (equity market) adalah tempat bertemu antara pembeli dan penjual dengan risiko untung dan rugi. Pasar modal merupakan sebuah
Lebih terperinciSISTEM MONETER INTERNASIONAL. Oleh : Dr. Chairul Anam, SE
SISTEM MONETER INTERNASIONAL Oleh : Dr. Chairul Anam, SE PENGERTIAN KURS VALAS VALUTA ASING (FOREX) Valas atau Forex (Foreign Currency) adalah mata uang asing atau alat pembayaran lainnya yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kinerja keuangan perusahaan go publik. Harga saham terbentuk dari interaksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya bagi sebuah perusahaan yang go publik harga saham perusahaan menjadi patokan dari keberhasilan kinerja keuangan perusahaan. Harga saham yang tinggi menunjukkan
Lebih terperinciDWI NURDIYANTO B
PENGARUH INFLASI, KURS DOLLAR DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kali lelang SBI tidak lagi diinterpretasikan oleh stakeholders sebagai sinyal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Respon (stance) kebijakan moneter ditetapkan untuk menjamin agar pergerakan inflasi dan ekonomi ke depan tetap berada pada jalur pencapaian sasaran inflasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Sebuah negara yang memiliki keuangan yang kuat dan modern, berarti telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini menjadi sangat di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu-individu atau badan usaha yang mempunyai kelebihan dana (surplus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum, pasar modal adalah tempat pertemuan antara penawaran dengan permintaan surat berharga. Di tempat inilah para pelaku pasar yaitu individu-individu atau badan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari penelitian yang akan dilakukan yang berhubungan dengan pengaruh. manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar belakang dari penelitian yang akan dilakukan yang berhubungan dengan pengaruh faktor makro ekonomi terhadap harga saham properti.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan sarana untuk melaksanakan investasi yang memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi investasi, membentuk portofolio
Lebih terperinciEKSPOSUR NILAI TUKAR DOLAR (US$) PADA PERUSAHAAN MULTINASIONAL DI INDONESIA
EKSPOSUR NILAI TUKAR DOLAR (US$) PADA PERUSAHAAN MULTINASIONAL DI INDONESIA Vivilia Wulandari Tarru Mata Perminas Pangeran Fakultas Bisnis Universitas Kristen Duta Wacana perminas_pangeran@yahoo.com ABSTRACT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijadikan cerminan kekuatan ekonomi suatu bangsa. Secara formal, pasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting di dalam kegiatan perekonomian sehingga efektivitas pasar modal seringkali dijadikan cerminan kekuatan ekonomi suatu
Lebih terperinciPENGARUH KURS VALUTA ASING DAN DOW JONES
PENGARUH KURS VALUTA ASING DAN DOW JONES INDUSTRIAL AVERAGE TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciMATERI 1 PASAR KEUANGAN. deden08m.com
MATERI 1 PASAR KEUANGAN deden08m.com 1 Pendahuluan LULUS UNIVERSITAS BISNIS BENGKEL MODAL SUMBER MODAL? Sumber Modal Tabungan pribadi Bagaimana jika tidak mencukupi? Sumber dana lain Meminjam 2 SEKELOMPOK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan pasar modal di Indonesia mendorong banyaknya analisis yang muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan, dan juga sebagai salah satu alternatif investasi bagi para investor. Pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan suatu lembaga perantara (intermediasi) antara pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Pasar modal menyediakan alternatif
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai ekonomis. Hal ini dikarenakan adanya permintaan yang timbul karena adanya kepentingan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan perekonomian dunia. Hal ini terjadi setelah dianutnya sistem perekonomian terbuka yang dalam aktivitasnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertarik dengan Earning per Share (EPS). Selain melakukan pengukuran laba
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan harga saham tidak terlepas dari perkembangan kinerja keuangan perusahaan. Harga saham mencerminkan indikator adanya suatu keberhasilan dalam mengelola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Nilai Tukar Menurut Triyono (2008), kurs (exchange rate) adalah pertukaran antara dua mata uang yang berbeda, yaitu merupakan perbandingan nilai
Lebih terperinciTESIS OLEH JOHN TORANGNEGARA PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2016
ANALISA EKSPOSUR NILAI TUKAR MATA UANG SERTA PENGARUH PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN KEBIJAKAN AKUNTANSI TERHADAP EKSPOSUR NILAI TUKAR MATA UANG (STUDY SURVEY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 pengertian bank umum
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 pengertian bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. biasanya mereka akan mendasarkan keputusannya pada beberapa informasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat awal seorang investor berniat melakukan transaksi di pasar modal, biasanya mereka akan mendasarkan keputusannya pada beberapa informasi yang dimilikinya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (sumber: goldprice.org)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam bursa berjangka, sejumlah komoditas diperjualbelikan dengan harga tertentu yang penyerahannya dilakukan pada saat yang akan datang. Komoditas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki mata uang yang menunjukkan harga-harga barang dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap negara memiliki mata uang yang menunjukkan harga-harga barang dan jasa. Jika suatu negara memiliki hubungan ekonomi dengan negara-negara lain maka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda Amerika Serikat terjadi akibat macetnya kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah (KPR) di Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di perkembangan perekonomian yang semakin maju ini di mana persaingan usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di perkembangan perekonomian yang semakin maju ini di mana persaingan usaha menjadi semakin sulit, perusahaan yang kuat dapat semakin meningkatkan keuntungannya,
Lebih terperinciPengaruh Pelaporan Selisih Kurs Dan Laba Per Saham Terhadap Nilai Perusahaan
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2016-01-28 Pengaruh Pelaporan Selisih Kurs Dan Laba Per Saham Terhadap Nilai Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go public merupakan faktor terpenting sebelum para investor menanamkan sejumlah modalnya. Hal ini dikarenakan
Lebih terperinci