IMPLEMENTASI METODE FUZZY UNTUK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KEBUTUHUHAN KADAR GIZI OLAHRAGAWAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPLEMENTASI METODE FUZZY UNTUK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KEBUTUHUHAN KADAR GIZI OLAHRAGAWAN"

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI METODE FUZZY UNTUK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KEBUTUHUHAN KADAR GIZI OLAHRAGAWAN Muhidin 1, Andi Farmadi 2, Dwi Kartini Prodi Ilmu Komputer FMIPA ULM Jl. A. Yani Km 36 Banjarbaru, Kalimantan selatan Muhidin173@gmail.com Abstract Decision support system (SPK) System is a system that aims to provide information, guide, giving predictions, as well as directing the user information in order to perform a better decision-making and its facts. A good SPK should be able to dig out information from a database, performing the analysis, as well as providing interpretation in the form of an easy to understand format that is easy to use. The making of a decision support system using fuzzy logic method. Fuzzy logic calculation in the process of determining the age of the rules used for this always determine the age of these can create expert difficulty or confusion in determining the age of the expert authors to simplify using fuzzy logic method in determining the age of the age of the then Government in the process of using the menggunka method of the fuzzy logic for results of nutritional needs of sportsmen. Objects used in the decision support system is the need of the nutritional levels of the sportsmen. The results of the validation and consulting expert to the results of the nutritional needs of sportsmen in the same system of calculation results with experts. Keywords: Decision support system needs nutritional levels of sportsmen, Fuzzy Logic Abstrak Sistem Pendukung Keputusan (SPK) System adalah sistem yang bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan prediksi, serta mengarahkan pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik dan berbasis fakta. SPK yang baik harus mampu menggali informasi dari database, melakukan analisis, serta memberikan interprestasi dalam bentuk yang mudah dipahami dengan format yang mudah untuk digunakan. Pembuatan sistem pendukung keputusan menggunakan metode fuzzy logic.dalam proses perhitungan fuzzy logic penentuan umur aturan yang dipakai selama ini selalu menentukan umur hal tersebut dapat membuat pakar kesulitan atau kebingungan dalam menentukan umur Untuk mempermudah pakar penulis menggunakan metode fuzzy logic dalam menentukan umur kemudaian umur tersebut yang di proses menggunakan menggunka metode fuzzy logic untuk hasil kebutuhan gizi olahragawan. Objek yang digunakan dalam sistem pendukung keputusan adalah kebutuhan kadar gizi olahragawan. Hasil validasi dan konsultasi kepada pakar hasil dari kebutuhan gizi olahragawan dari sistem sama hasil dengan perhitungan pakar. Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Kebutuhan Kadar Gizi Olahragwan, Fuzzy Logic. Implementasi Metode fuzzy Untuk Sistem Pendukun Keputusan Penentuan Kebutuhan Kadar Gizi Olahragawan (Muhidin) 247

2 1. PENDAHULUAN Jurnal Elektronik Nasional Teknologi dan Ilmu Komputer (JENTIK) Pemenuhan asupan gizi merupakan kebutuhan dasar bagi atlet. Berdasarkan teori olahraga dijelaskan bahwa gizi dan latihan fisik menghasilkan prestasi.bahkan prestasi sepak bola dunia telah mengeluarkan pernyataan bahwasanya gizi berperan dalam keberhasilan suatu tim. Namun demikian sebagian besar asupan gizi atlet tidak tepat karena kurangnya edukasi tentang pentingnya gizi olahraga prestasi bagi atlet, pelatih, pengurus serta kuran ketersediaan ahli gizi dan petugas gizi yang ada kurang memahami dan memiliki kompetensi dalam ilmu gizi olahraga prestasi. Peranan gizi dalam olahraga prestasi menuntut tenaga ahli yang terampil untuk menjaga secara khusus dan intensif kebutuhan zat gizi atlet. Seorang atlet untuk mencapai prestasi yang maksimal pada suatu cabang olahraga yang di geluti, memerlukan sistem pelatihan yang optimal, termasuk ketersediaan dan kecukupan gizi yang sesuai dengan jenis olahraganya. Untuk meningkatkan prestasi atlet indonesia kedepan, dirasakan perlu untuk memperbaiki dam menyempurnakan sistem pembinaan dan pelatihan olahraga,terutama dalam melakukan pendekatan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, olahraga termasuk gizi olahraga. Dengan adanya hal tersebut maka di perlukan suatu sistem pendukung keputusan dimna sistem tersebut adalah sistem yang memberikan rekomendasi atau prediksi. Salah satu cara penyelesaiankan sistem pendukung keputusan ini adalah penulisan menggunakan metode fuzzy logic adalah suatu metode untuk menyelesaikan masalah ketidak pastian. Dalam proses perhitungan umur anak-anak, remaja, muda, dewasa, tua yang di dapat dari pakar /pinak Dinas Pemuda dan Olahraga. Kemudaian metode fuzzy di gunakan untuk menghitung umur anak-anak, remaja, muda, dewasa, tua dalam penentuan kebutuhan kadar gizi olahragwan. 2. METODE PENELITIAN 2.1 Fungsi Keanggotaan Logika Fuzzy Fungsi Keanggotaan Logika Fuzzy merupakan nilai derajat keanggotaan suatu himpunan fuzzy. Fungsi keanggotaan menggunakan kurva yang menunjukan pemetaan pada nilai input data ke dalam nilai keanggotaa atau derajat keanggotaan & memiliki interval nilai antara 0-1. Dalam mendapatkan nilai keanggotaan dengan menggunakan pendekatan fungsi keanggotaan ada beberapa penalaran logika fuzzy[7], diantaranya: a. Fungsi Representasi Linier Pada fungsi ini, nilai input ke derajat keanggotaannya digambarkan sebagai garis lurus. Keadaan linier yang dimaksud terdiri dari dua keadaan, yaitu linier naik dan linier turun. Implementasi Metode fuzzy Untuk Sistem Pendukun Keputusan Penentuan Kebutuhan Kadar Gizi Olahragawan (Muhidin) 248

3 ...(1)...(2) b. Fungsi Keanggotaan Segitiga Fungsi keanggotaan segitiga mempunyai 3 parameter yang didefinisikan dengan nilai a,b,c untuk menentukan koordinat x dari tiga sudut....(3) c. Representasi Kurva Bahu Kurva Bahu adalah variabel yang terletak ditengah-tengah daerah kurva yang berbentuk segitiga. Pada sisi kiri dan kanan membentuk garis lurus berupa garis linier naik atau linier turun....(4) Implementasi Metode fuzzy Untuk Sistem Pendukun Keputusan Penentuan Kebutuhan Kadar Gizi Olahragawan (Muhidin) 249

4 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Data yang digunakan Jurnal Elektronik Nasional Teknologi dan Ilmu Komputer (JENTIK) Adapun data yang digunakan data yang didapat dari Dinas Pemuda dan Olahraga Nomor Tabel 1. Data Olahraga Nama Tanaman Atlet Jenis Olahraga Aktivitas Harian Aktivitas Olahraga Adapun kriterian olahragawan yang di peroleh sebagai berikut: Tabel 2. Data Kriteria Olahrawan Nama Gejala Umur Berat Badan Aktivitas Harian Kode K1 K2 K3 Adapun data aktivitas yang di lakukan seorang Olahrawan yang di peroleh langsung dari Dinas Pemuda dan Olahraga. Tabel 3. Aktivitas Harian Kegiatan Alokasi waktu PAR Waktu * PAR Nilai PAL Aktivitas ringan ( Sedentary lifestyle) Tidur Perawatan diri ( mandi dan berpakian ) Makan Kegiatan yang dilakukan dengan duduk ( kerja di kantor) Memasak Perkerjaan rumah Mengendarai kendaraan Berjlan Kegiatan ringan ( menonton TV Chatting Implementasi Metode fuzzy Untuk Sistem Pendukun Keputusan Penentuan Kebutuhan Kadar Gizi Olahragawan (Muhidin) 250

5 Tabel 3. Lanjutan Aktivitas Harian Kegiatan Alokasi PAR Waktu * PAR Nilai PAL waktu Jumlah /24=1.53 Aktivitas sedang ( Activ or moderately active lifestyle Tidur Perawatan diri ( mandi dan berpakian ) Makan Kegiatan yang dilakukan dengan berdiri Transportasi berkerja dengan bus / mobil Berjalan Olahraga ringan Kegiatan ringan ( menonton TV Chatting Jumlah /24 =1.76 Aktivitas berat (Vigorous or vigorously active lifestyle ) Tidur Perawatan diri ( mandi dan berpakian ) Makan Masak Kegiatan pertanian tanpa alat Mengambil air Perkerjaan rumah tangga yang berat Berjalan Kegiatan ringan Jumlah /24 = 2.25 Data jenis olahraga beserta Kebutuhan energi ( kal/menit pada jenis Olahraga yang diperoleh dari Dinas Pemuda dan Olahraga. Jenis Olahraga Tabel 4. Kebutuhan Energi (kal/ menit ) Pada Jenis Olahraga Berat Badan (kg) Balap Sepeda : - 9 km/jam km/jam bertanding Bulu tangkis Bola basket Bol voli Implementasi Metode fuzzy Untuk Sistem Pendukun Keputusan Penentuan Kebutuhan Kadar Gizi Olahragawan (Muhidin) 251

6 Tabel 5. Lanjutan Kebutuhan Energi (kal/ menit ) Pada Jenis Olahraga Jenis Olahraga Berat Badan (kg) Dayung Golf Hockey Jalan kaki : - 10 menit/ km menit/km menit/km Lari 5,5 menit/km menit/km ,5 menit/km menit/km Renang : - Gaya bebas Gaya punggung gaya dada Senam Senam Aerobik : - pemula terampil Tenis Lapangan : - rekreasi bertanding Tenis meja Tinju : - latihan bertanding Yudo Sepak Bola Implementasi Metode Fuzzy logic Fuzzy logic digunakan untuk menentukan umur anak-anak, remaja, dewas, tua. muda, Gambar 1. Grafik Vairabel Umur Implementasi Metode fuzzy Untuk Sistem Pendukun Keputusan Penentuan Kebutuhan Kadar Gizi Olahragawan (Muhidin) 252

7 1 x<=9 µ Anak 17 x < x < 17 0 x => 17...(5) µremaja (x) 1 9<=x<=25 x x < x < 17 17< x < 25 0 x <= 9 ; x => 25...(6) µ Muda x x < x < 33 17< x <...(7) 0 x <= 17; x => 1 25<=x<=60 µ Dewasa (x) x x < x < < x < 60...(8) 0 x <= 52 ; x =>60 1 x=>52 µ Tua (x) x < x < 60...(9) 0 x <= 52 ; x =>60 Implementasi Metode fuzzy Untuk Sistem Pendukun Keputusan Penentuan Kebutuhan Kadar Gizi Olahragawan (Muhidin) 253

8 Adapun rumus BMR yang di gunakan untuk menghitung kebutuhan gizi olahragwan dalam penelitian ini dapat di luat pada tabel 5 dan 6. Tabel 5. Rumus BMR Olahragwan Umur Rumus 3-9 (22.7 x berat badan ) (17.5 x berat badan) (15.3 x berat badan) ( 11.5 x berat badan) >60 ( 13.5 x berat badan )+ 487 Wanita 3-9 (22.5 x berat badan ) (12.2 x berat badan) (14.7 x berat badan) (8.7 x berat badan) >60 (10.5 x berat badan )+ 496 Tabel 6. Rumus BMR Fuzzy Olahragawan Umur Rumus 0-17 th (22.7 x berat badan ) x nilai fuzzy 9-25th (17.5 x berat badan) x nilai fuzzy 17-33th (15.3 x berat badan)+ 679 x nilai fuzzy 25-60th ( 11.5 x berat badan) x nilai fuzzy >52 ( 13.5 x berat badan )+ 487 x nilai fuzzy Wanita 0-17 th (22.5 x berat badan ) x nilai fuzzy 9-25th (12.2 x berat badan) x nilai fuzzy 17-33th (14.7 x berat badan)+ 496 x nilai fuzzy 25-60th (8.7 x berat badan) x nilai fuzzy >52 (10.5 x berat badan )+ 496 x nilai fuzzy Basal metabolic Race ( BMR) adalah jumlah energi yang dikeluarkan untuk aktivitas vital tubuh, seprti denyut jantung, bernafas, transmisi listrik pada otot dan syaraf dan lain-lain. BMR untuk setiap orang dipengaruhi oleh umur dan jenis kelamin. BMR juga di pengaruhi oleh perubahan faktor lingkungan seperti suhu, kelembapan, ketinggian tempat berlatih olahraga. Specific Dynamic Action ( SDA) adalah energi yang dibutuhkan untuk mencerna zat-zat makro. Untuk mencerna karbohidrat dibutuhkan sebesar 6-7% dari bmr untuk mencerna protein 20-30% dari bmr dan untuk mencerna lemak dibutuhkan sebesar 4-14% dari bmr. Untuk bahan makanan capuran yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, SDAnya adalah 10% dari BMR. berdasrkan fungsi keanggotaan fuzzy Umur 22 Implementasi Metode fuzzy Untuk Sistem Pendukun Keputusan Penentuan Kebutuhan Kadar Gizi Olahragawan (Muhidin) 254

9 =0,375 Remaja =0,625 Muda Rumus BMR (17,5 x BB ) x 0,375 = 637,875 (15,3 x BB ) x 0,625 = 998,125 BMR= SDA 10% x BMR = 163,6 SDA= 163,6 Untuk mendapatkan energi Harian BMR SDA 1.63,6 = 1.799,6 x 1,5 aktivtitas harian (aktivtif ringan) = 2.699,4 Untuk mengetahui Energi jenis Olahraga lari 7 hari x 120 menit x kalori 5 / 7 = 600 Energi Olahraga lari energi harian 2.699,4 = 3.299,4 Energi Total = 3.299,4 Karbohidrat = 3.299,4 energi total x 45% =1484,73 Protein = 3.299,4 energi total x 25% =824,85 Lemak = 3.299,4 energi total x 30% = 989,82 Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan kebutuhan harian dan kebutuhan energi olahraga dan kadar gizi olahraga lari bisa dilihat pada Tabel7. Tabel 7. Hasil Perhitungan Sistem N0 Nama Karbohidrat 45% Protein 25% Lemak 30% 1 Azri 1484, ,82 2 Imade basmantara 1312, , , Helmia 1055, ,23 703,476 4 Rini masyuri 1795, , , Munawaroh 1251, , , SIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Metode Fuzzy Logic dapat diterapkan untuk penentuan kebutuhan kadar gizi olahrgawan. b. Hasil validasi diagnosa penyakit ginjal dari sistem sama dengan hasil perhitungan pakar. c. Dari 5 kasus terdapat perbedaan antara perhitungan sistem dan pakar dimana sistem menambahkan nilai fuzzy keanggotaan umur, sedangkan pakar tidak menambahkan nilai fuzzy keanggotaan umur, dan langkah-langkah sistem dan pakar yang dilakukan perhitungan sama antara pakar dengan sistem. DAFTAR PUSTAKA [1] N. Fidiantoro. and T. Setiadi, Model Penentuan Status Gizi balita, vol. 1, no. 1, juni Implementasi Metode fuzzy Untuk Sistem Pendukun Keputusan Penentuan Kebutuhan Kadar Gizi Olahragawan (Muhidin) 255

10 [2] A. Ipa, Status Gizi Remaja, Pola makan dan Aktivitas Olahraga, vol. xi, no. 1, januari - juni, [3] S. M. Nudin, and A. D. Y. Pramata,"Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Suplemen Untuk Program Latihan Fitnes Menggunakan Basis Data Fuzzy Model Tahani," vol. 01 no 2 PP , 2012 [4] R. Rahmawati. R. Harimurti,"Rancang Bangun Aplikasi Pemenuhan Gizi Ibu Hamil Mengguanakan Logika Fuzzy Tsukamoto," pp , 2010 [5] S. K. Dewi, Logika Fuzzy, pp , [6] Kementian Kesehatan RI,"Pedoman Gizi Olahraga Prestasi,"2013 [7] Maryaningsih, B.H.Hayadi, E. Suryana,"Implementasi Logika Fuzzy dalam Perancangan Sistem Pengambilan Keputusan Usulan Pemasangan Listrik Berdasarkan Distribusi Beban Listrik," Vol.9, No.2, September 2013 [8] A. Bahroini, A. Farmadi, R. A. Nugroho,"Prediksi Permintaan Produk Mie Instan Dengan Metode Fuzzy Takagi-Sugeno," Vol. 03, No.02 September [9] Muhidin, Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Kebutuhan Kadar Gizi Olahragwan Menggunkan Metode Fuzzy, Implementasi Metode fuzzy Untuk Sistem Pendukun Keputusan Penentuan Kebutuhan Kadar Gizi Olahragawan (Muhidin) 256

MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET

MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET Pendahuluan Prestasi olahraga yang tinggi perlu terus menerus dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Salah satu faktor yang penting

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI FUZZY TSUKAMOTO DALAM PENENTUAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KARET DAN KELAPA SAWIT

IMPLEMENTASI FUZZY TSUKAMOTO DALAM PENENTUAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KARET DAN KELAPA SAWIT IMPLEMENTASI FUZZY TSUKAMOTO DALAM PENENTUAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KARET DAN KELAPA SAWIT Maya Yusida 1, Dwi Kartini 2, Andi Farmadi 3, Radityo Adi Nugroho 4, Muliadi 5 123Prodi Ilmu Komputer

Lebih terperinci

CARA MENENTUKAN KEBUTUHAN ENERGI SEORANG ATLET

CARA MENENTUKAN KEBUTUHAN ENERGI SEORANG ATLET 87 Jurnal Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan, Jilid 2, Nomor 1 Januari 2014 hlm. 87 91 ISSN 2338-0990 CARA MENENTUKAN KEBUTUHAN ENERGI SEORANG ATLET Saharuddin Ita FIK Universitas Cenderawasih,

Lebih terperinci

Specific Dynamic Action

Specific Dynamic Action Kebutuhan Energi Besarnya kebutuhan energi tergantung dari energi yang digunakan setiap hari. Kebutuhan energi dapat dihitung dengan memperhatikan beberapa komponen penggunaan energi. Komponen-komponen

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FUZZY LOGIC UNTUK PENENTUAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FUZZY LOGIC UNTUK PENENTUAN CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FUZZY LOGIC UNTUK PENENTUAN CERTAINTY FACTOR Nurul Azka 1, Andi Farmadi 2, Dwi Kartini 3 123 Prodi Ilmu Komputer FMIPA ULM Jl. A. Yani Km 36 Banjarbaru,

Lebih terperinci

PREDIKSI PERMINTAAN PRODUK MIE INSTAN DENGAN METODE FUZZY TAKAGI-SUGENO

PREDIKSI PERMINTAAN PRODUK MIE INSTAN DENGAN METODE FUZZY TAKAGI-SUGENO PREDIKSI PERMINTAAN PRODUK MIE INSTAN DENGAN METODE FUZZY TAKAGI-SUGENO Ahmad Bahroini 1, Andi Farmadi 2, Radityo Adi Nugroho 3 1,2,3Prodi Ilmu Komputer FMIPA UNLAM Jl. A. Yani Km 36 Banjarbaru, Kalimantan

Lebih terperinci

2015 IPLEMENTASI FUZZY SUGENO DAN FORWARD CHAINING PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGATURAN NUTRISI DAN MAKANAN ATLET

2015 IPLEMENTASI FUZZY SUGENO DAN FORWARD CHAINING PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGATURAN NUTRISI DAN MAKANAN ATLET BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk hidup tidak bisa terlepas dari kebutuhannya akan mengonsumsi makanan. Zat gizi pada makanan diperlukan bagi tubuh manusia untuk memperoleh

Lebih terperinci

Gizi Olahraga. Badraningsih L./UNY

Gizi Olahraga. Badraningsih L./UNY Gizi Olahraga Badraningsih L./UNY PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI Besarnya kebutuhan energi tergantung dari energi yang digunakan setiap hari. Kebutuhan energi dihitung dengan memperhatikan beberapa komponen

Lebih terperinci

ROLE OF NUTRITION TO WIN A MATCH

ROLE OF NUTRITION TO WIN A MATCH ROLE OF NUTRITION TO WIN A MATCH /// WHAT EVERY ATHLETES SHOULD TO KNOW \\\ Made by Rendy Effendi, Liza Nuarita, Fakhrullah Amin, Ismi Nabila, Ridwan Riansyah PRESTASI OLAHRAGA Latihan Rutin Motivasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk memudahkan dalam melakukan penelitian, pada bab ini akan dijelaskan mengenai skema umum penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua tahapan utama,

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. diperlukan dalam mensuplai energi untuk aktifitas fisik (1).

BAB 1 : PENDAHULUAN. diperlukan dalam mensuplai energi untuk aktifitas fisik (1). BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan ketahanan fisik sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran, selain itu olahraga juga dapat ditunjukkan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR PENYAKIT MATA GLAUKOMA DENGAN METODE BREADTH-FIRST SEARCH (BFS) DAN FUZZY TSUKAMOTO

SISTEM PAKAR PENYAKIT MATA GLAUKOMA DENGAN METODE BREADTH-FIRST SEARCH (BFS) DAN FUZZY TSUKAMOTO SISTEM PAKAR PENYAKIT MATA GLAUKOMA DENGAN METODE BREADTH-FIRST SEARCH (BFS) DAN FUZZY TSUKAMOTO Sulthan Noor Ridha 1, Andi Farmadi 2, Dwi Kartini 3 123 Prodi Ilmu Komputer FMIPA ULM Jl. A. Yani Km 36

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Indonesia

LAMPIRAN. Universitas Indonesia 90 LAMPIRAN 91 Lampiran 1: Prosedur Tes Bangku 3 Menit YMCA METODE TES KEBUGARAN: TES BANGKU 3 MENIT YMCA/ YMCA 3-MINUTE STEP TEST (Nieman, 2007) Tes bangku 3 menit YMCA dilakukan pada responden yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nya, khususnya perkembangan pada teknologi informasi dan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. nya, khususnya perkembangan pada teknologi informasi dan komunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat dalam beberapa tahun ini, membuat masyarakat membangun berbagai macam peralatan sebagai alat bantu. Dalam menjalankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Olahraga adalah segala bentuk aktivitas fisik kompetitif yang biasanya dilakukan melalui partisipasi santai atau terorganisi, bertujuan untuk menggunakan, memelihara

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN SAMPUL MUKA.. HALAMAN JUDUL...

DAFTAR ISI... HALAMAN SAMPUL MUKA.. HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL MUKA.. HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN HALAMAN PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI DAFTAR RIWAYAT HIDUP KATA PENGANTAR... LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era yang menuntut aktivitas tinggi seperti sekarang ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pada era yang menuntut aktivitas tinggi seperti sekarang ini sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era yang menuntut aktivitas tinggi seperti sekarang ini sangat dibutuhkan olahraga untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh agar aktivitas dapat terus berjalan.

Lebih terperinci

30/09/2017. Kebutuhan dan Kecukupan Gizi Tenaga Kerja. Faktor-faktor yang menentukan kebutuhan gizi seseorang

30/09/2017. Kebutuhan dan Kecukupan Gizi Tenaga Kerja. Faktor-faktor yang menentukan kebutuhan gizi seseorang Kebutuhan dan Kecukupan Gizi Tenaga Kerja KEBUTUHAN ZAT GIZI MAKRO PEKERJA PERTEMUAN 4 NADIYAH, S.Gz., M.Si LARAS SITOAYU, S.Gz., MKM PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT Kebutuhan Gizi Minimal Sehari (MDR)

Lebih terperinci

KEBUTUHAN & KECUKUPAN GIZI. Rizqie Auliana, M.Kes

KEBUTUHAN & KECUKUPAN GIZI. Rizqie Auliana, M.Kes KEBUTUHAN & KECUKUPAN GIZI Rizqie Auliana, M.Kes rizqie_auliana@uny.ac.id Pengantar Gemukkah saya? Kuruskah saya? Sudah cukupkah saya makan? Sehatkah saya?.. Berapa kebutuhan gizi kita? Kebutuhan gizi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu yang membutuhkan daya tahan jantung paru. Kesegaran jasmani yang rendah diikuti dengan penurunan

Lebih terperinci

PRINSIP-PRINSIP LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA

PRINSIP-PRINSIP LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA PRINSIP-PRINSIP LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA PRINSIP-PRINSIP LATIHAN Prinsip Kesiapan Prinsip Partisipasi Aktif Berlatih Prinsip Multilateral Prinsip Kekhususan (Spesialisasi) Prinsip Individualisasi Prinsip

Lebih terperinci

Vol. X Nomor 29 Juli Jurnal Teknologi Informasi ISSN : PEMODELAN UNTUK MENENTUKAN KECUKUPAN ANGKA GIZI IBU HAMIL.

Vol. X Nomor 29 Juli Jurnal Teknologi Informasi ISSN : PEMODELAN UNTUK MENENTUKAN KECUKUPAN ANGKA GIZI IBU HAMIL. PEMODELAN UNTUK MENENTUKAN KECUKUPAN ANGKA GIZI IBU HAMIL Siti Rihastuti* 1, Kusrini 2, Hanif Al Fatta 3 1,2,3 Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta E-mail: siti.r@students.amikom.ac.id 1,kusrini@amikom.ac.id

Lebih terperinci

LAMPIRAN ETHICAL CLEARANCE

LAMPIRAN ETHICAL CLEARANCE LAMPIRAN ETHICAL CLEARANCE LAMPIRAN FORMULIR INFORMED CONSENT Adik-adik mahasiswa yang saya sayangi, terima kasih atas kesediaannya menjadi responden penelitian ini, yang berjudul Hubungan Aktivitas Fisik

Lebih terperinci

SURAT KETERANGAN. Jakarta, 10 Juni Kepala Bagian Sarana dan Prasarana. Universitas Esa Unggul. Herry Endang. Ka. Bag Sarana Prasarana

SURAT KETERANGAN. Jakarta, 10 Juni Kepala Bagian Sarana dan Prasarana. Universitas Esa Unggul. Herry Endang. Ka. Bag Sarana Prasarana SURAT KETERANGAN Yang bertandatangan dibawah ini, Kepala Bagian Sarana dan Prasarana Universitas Esa Unggul, menerangkan bahwa; Nama : Muhammad Satria Purnama NIM : 2011-66-135 Judul Skripsi : Perbedaan

Lebih terperinci

APLIKASI DASHBOARD INFORMATION SYSTEM PERFORMANSI AKADEMIK PERGURUAN TINGGI DENGAN MENERAPKAN LOGIKA FUZZY

APLIKASI DASHBOARD INFORMATION SYSTEM PERFORMANSI AKADEMIK PERGURUAN TINGGI DENGAN MENERAPKAN LOGIKA FUZZY APLIKASI DASHBOARD INFORMATION SYSTEM PERFORMANSI AKADEMIK PERGURUAN TINGGI DENGAN MENERAPKAN LOGIKA FUZZY Putri Rita Andriyani 1, Irwan Budiman 2, Radityo Adi Nugroho 3 123 Prodi Ilmu Komputer FMIPA ULM

Lebih terperinci

ARTIFICIAL INTELLIGENCE MENENTUKAN KUALITAS KEHAMILAN PADA WANITA PEKERJA

ARTIFICIAL INTELLIGENCE MENENTUKAN KUALITAS KEHAMILAN PADA WANITA PEKERJA ARTIFICIAL INTELLIGENCE MENENTUKAN KUALITAS KEHAMILAN PADA WANITA PEKERJA Rima Liana Gema, Devia Kartika, Mutiana Pratiwi Universitas Putra Indonesia YPTK Padang email: rimalianagema@upiyptk.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. gizi olahraga yang benar dan professional (Depkes RI, 2002).

BAB 1 PENDAHULUAN. gizi olahraga yang benar dan professional (Depkes RI, 2002). 74 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permainan sepakbola membutuhkan daya tahan fisik yang tinggi untuk melakukan aktifitas secara terus menerus dalam waktu lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti.

Lebih terperinci

APLIKASI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE TSUKAMOTO PADA PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN (STUDI KASUS DI TOKO KENCANA KEDIRI)

APLIKASI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE TSUKAMOTO PADA PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN (STUDI KASUS DI TOKO KENCANA KEDIRI) APLIKASI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE TSUKAMOTO PADA PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN (STUDI KASUS DI TOKO KENCANA KEDIRI) 1Venny Riana Agustin, 2 Wahyu H. Irawan 1 Jurusan Matematika, Universitas

Lebih terperinci

Mitos Sixpack Orang menghabiskan uang jutaan setiap tahun untuk mendapatkan tubuh ideal. Sekarang ini terdapat sekitar 200 lebih alat-alat latihan untuk perut. Sebagian alat-alat ini tidak berguna sama

Lebih terperinci

TEORI DAN METODOLOGI LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA

TEORI DAN METODOLOGI LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA TEORI DAN METODOLOGI LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA Konsep Dasar Latihan Suatu proses yang sistematis dari program aktivitas gerak jasmani yang dilakukan dalam waktu relatif lama dan berulang-ulang, ditingkatkan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY TSUKAMOTO (STUDI KASUS POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG)

KLASIFIKASI PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY TSUKAMOTO (STUDI KASUS POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG) KLASIFIKASI PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY TSUKAMOTO (STUDI KASUS POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG) Fasrul Rahman Ansori Teknik Informatika, Ilmu Kompputer, Universitas

Lebih terperinci

MEMBANGUN PRESTASI OLAHRAGA BERDASAR ILMU OLAHRAGA

MEMBANGUN PRESTASI OLAHRAGA BERDASAR ILMU OLAHRAGA MEMBANGUN PRESTASI OLAHRAGA BERDASAR ILMU OLAHRAGA Oleh: Sb Pranatahadi JARUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TEORI DAN METODOLOGI LATIHAN: Anatomi Fisiologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Para olahragawan pembentukan badan (body building) saat pertama kali mengikuti olahraga tersebut memiliki berbagai macam faktor atau latar belakang fisik yang

Lebih terperinci

Kesinambungan Energi dan Aktifitas Olahraga. (Nurkadri)

Kesinambungan Energi dan Aktifitas Olahraga. (Nurkadri) Kesinambungan Energi dan Aktifitas Olahraga (Nurkadri) Abstrak Olahraga adalah aktiftas jasmani yang membutuhkan energy dalam melakukannya. Kadar energy yang dibutuhkan disesuaikan dengan berat atau ringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga merupakan aktivitas untuk meningkatkan stamina tubuh yang

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga merupakan aktivitas untuk meningkatkan stamina tubuh yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Olahraga merupakan aktivitas untuk meningkatkan stamina tubuh yang mempunyai dampak positif terhadap derajat kesehatan, oleh karena itu olahraga dianjurkan untuk

Lebih terperinci

Rumus IMT (Index Massa Tubuh) sendiri sebagai berikut:

Rumus IMT (Index Massa Tubuh) sendiri sebagai berikut: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Index Massa Tubuh Index Massa tubuh adalah salah satu pengukuran status gizi antopometri seseorang dengan menggunakan tinggi badan dan berat badan. Cara ini efektif digunakan

Lebih terperinci

PREDIKSI JUMLAH PRODUKSI BARANG BEDASARKAN JUMLAH PERMINTAAN DAN DATA JUMLAH PERSEDIAAN CV.CIHANJUANG INTI TEKNIK MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY MAMDANI

PREDIKSI JUMLAH PRODUKSI BARANG BEDASARKAN JUMLAH PERMINTAAN DAN DATA JUMLAH PERSEDIAAN CV.CIHANJUANG INTI TEKNIK MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY MAMDANI PREDIKSI JUMLAH PRODUKSI BARANG BEDASARKAN JUMLAH PERMINTAAN DAN DATA JUMLAH PERSEDIAAN CV.CIHANJUANG INTI TEKNIK MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY MAMDANI Rizka Munia Yogaswara 1), Gunawan Abdillah 2), Dian Nursantika

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN STATUS GIZI PADA BALITA MENGGUNAKAN METODE FUZZY TSUKAMOTO

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN STATUS GIZI PADA BALITA MENGGUNAKAN METODE FUZZY TSUKAMOTO LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN STATUS GIZI PADA BALITA MENGGUNAKAN METODE FUZZY TSUKAMOTO DECISION SUPPORT SYSTEMS DETERMINING NUTRITIONAL STATUS OF INFANTS USING FUZZY TSUKAMOTO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pencak silat merupakan bela diri asli Indonesia yang sudah diakui dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Pencak silat merupakan bela diri asli Indonesia yang sudah diakui dunia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencak silat merupakan bela diri asli Indonesia yang sudah diakui dunia. Saat ini, pencak silat sendiri sudah dipertandingkan diberbagai ajang kompetisi olahraga internasional,

Lebih terperinci

KOMPLEK OLAH RAGA DI TANGGERANG

KOMPLEK OLAH RAGA DI TANGGERANG LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR KOMPLEK OLAH RAGA DI TANGGERANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : HALIM LAKSANA JAYA

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS

BAB II KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... ii LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI... iii LEMBAR PENGESAHAN... iv DAFTAR RIWAYAT HIDUP... v SURAT PERNYATAAN... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kesegaran Jasmani Kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaannya sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Serta meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Sebelum membangun sebuah program perangkat lunak, dilakukan suatu analisa dan perancangan sistem yang akan diterapkan pada perangkat lunak tersebut. Sehingga pada

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DENGAN METODE TSUKAMOTO (Studi Kasus pada PT Tanindo Subur Prima) SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DENGAN METODE TSUKAMOTO (Studi Kasus pada PT Tanindo Subur Prima) SKRIPSI PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DENGAN METODE TSUKAMOTO (Studi Kasus pada PT Tanindo Subur Prima) SKRIPSI LUNAWATI 071401045 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN Penyusun : MGMP DKI

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN Penyusun : MGMP DKI Jenis Sekolah Mata Pelajaran Kurikulum Alokasi waktu Jumlah Bentuk soal : SMK : Penjasorkes : KTSP : 90 Menit : 50 : 45 PG + 5 Uraian KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2013-2014 Penyusun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini banyak orang yang tidak peduli dengan kesehatannya. Adanya gaya hidup yang tidak sehat menyebabkan orang sudah mulai malas melakukan aktifitas yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bulutangkis adalah salah satu cabang olahraga yang popular dan banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Bahkan masyarakat Indonesia sudah melekat kecintaanya terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Mahardikawati & Roosita 2008). Menurut Kartasapoetra 2002 (dalam. Riwu 2011), aktifitas fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang

BAB I PENDAHULUAN. (Mahardikawati & Roosita 2008). Menurut Kartasapoetra 2002 (dalam. Riwu 2011), aktifitas fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas fisik atau disebut juga aktivitas eksternal ialah suatu rangkaian gerak tubuh yang menggunakan tenaga atau energi. Jenis aktivitas fisik yang sehari-hari dilakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini berisi tentang teori mengenai permasalahan yang akan dibahas

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini berisi tentang teori mengenai permasalahan yang akan dibahas BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini berisi tentang teori mengenai permasalahan yang akan dibahas dalam pembuatan tugas akhir ini. Secara garis besar teori penjelasan akan dimulai dari definisi logika fuzzy,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian 23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah crosssectional study dimana seluruh paparan dan outcome diamati pada saat bersamaan dan pengumpulan data dilakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah Cross Sectional Study yaitu seluruh variabel diamati pada saat yang bersamaan ketika penelitian berlangsung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gizi atau makanan diperlukan manusia untuk pemeliharaan tubuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gizi atau makanan diperlukan manusia untuk pemeliharaan tubuh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gizi atau makanan diperlukan manusia untuk pemeliharaan tubuh termasuk pertumbuhan dan pergantian jaringan yang rusak akibat aktivitas kerja atau kegiatan

Lebih terperinci

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT)

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT) LAMPIRAN 57 Lampiran 1. Lembar informed consent FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT) Saya mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA / MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA / MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA / MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) Jenjang : SMP/MTs

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan ideologi bangsa Pancasila dan UUD 1945 maka setiap rakyat indonesia sangat mengidamkan negara yang sejahtera. Hal ini dikarenakan, negara yang sejahtera

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Overweight Overweight (kelebihan berat badan atau kegemukan) didefinisikan sebagai berat badan di atas standar. Pengertian lainnya overweight adalah kelebihan berat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Tahan Tubuh (Endurance) 1. Pengertian Menurut Toho Cholik Mutohir dan Ali Maksum (2007) daya tahan umum adalah kemampuan tubuh untuk melakukan aktivitas terus-menerus (lebih

Lebih terperinci

SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN STATUS OBESITAS MENGGUNAKAN METODE LOGIKA FUZZY TSUKAMOTO. Oleh : NI MATUL JANNAH

SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN STATUS OBESITAS MENGGUNAKAN METODE LOGIKA FUZZY TSUKAMOTO. Oleh : NI MATUL JANNAH SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN STATUS OBESITAS MENGGUNAKAN METODE LOGIKA FUZZY TSUKAMOTO Oleh : NI MATUL JANNAH 2011-51-067 Skripsi diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Lebih terperinci

Pemetaan Daerah Rawan Banjir Dengan Menggunakan Logika Fuzzy Tsukamoto Berbasis Sistem Informasi Geografis. Puguh Sulistyo Pambudi

Pemetaan Daerah Rawan Banjir Dengan Menggunakan Logika Fuzzy Tsukamoto Berbasis Sistem Informasi Geografis. Puguh Sulistyo Pambudi Pemetaan Daerah Rawan Banjir Dengan Menggunakan Logika Fuzzy Tsukamoto Berbasis Sistem Informasi Geografis Puguh Sulistyo Pambudi Program Studi Teknik Komputer Jurusan Teknologi Informasi ABSTRAK Sistem

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2012 di Cipayung, Bogor. Pemilihan tempat

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PERFORMANCE SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PERFORMANCE SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) SKRIPSI PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PERFORMANCE SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) SKRIPSI REZA FERIANSYAH 071401023 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE LOGIKA FUZZY MODEL TAHANI DALAM PEMILIHAN HARDWARE KOMPUTER

PENERAPAN METODE LOGIKA FUZZY MODEL TAHANI DALAM PEMILIHAN HARDWARE KOMPUTER E-Jurnal Matematika Vol. 6 4, November 2017, pp. 248-252 ISSN: 2303-1751 PENERAPAN METODE LOGIKA FUZZY MODEL TAHANI DALAM PEMILIHAN HARDWARE KOMPUTER Moh. Heri Setiawan 1, G. K. Gandhiadi 2, Luh Putu Ida

Lebih terperinci

APLIKASI BASISDATA FUZZY UNTUK PEMILIHAN MAKANAN SESUAI KEBUTUHAN NUTRISI. Rani Putriana 1*, Sri Kusumadewi 1

APLIKASI BASISDATA FUZZY UNTUK PEMILIHAN MAKANAN SESUAI KEBUTUHAN NUTRISI. Rani Putriana 1*, Sri Kusumadewi 1 APLIKASI BASISDATA FUZZY UNTUK PEMILIHAN MAKANAN SESUAI KEBUTUHAN NUTRISI Rani Putriana 1*, Sri Kusumadewi 1 1 Program Studi Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang

Lebih terperinci

PENDAPATAN MASYARAKAT DENGAN ADANYA KAMPUS MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO

PENDAPATAN MASYARAKAT DENGAN ADANYA KAMPUS MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO PENDAPATAN MASYARAKAT DENGAN ADANYA KAMPUS MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO Asrianda 1 asrianda@unimal.ac.id Abstrak Bertambahnya permintaan mahasiswa atas kebutuhan makan seharihari, berkembangnya usaha warung

Lebih terperinci

KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK. ANITA APRILIAWATI, Ns., Sp.Kep An Pediatric Nursing Department Faculty of Nursing University of Muhammadiyah Jakarta

KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK. ANITA APRILIAWATI, Ns., Sp.Kep An Pediatric Nursing Department Faculty of Nursing University of Muhammadiyah Jakarta KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK ANITA APRILIAWATI, Ns., Sp.Kep An Pediatric Nursing Department Faculty of Nursing University of Muhammadiyah Jakarta NUTRISI PADA ANAK Pemenuhan kebutuhan nutrisi anak Pertumbuhan

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR ILMU GIZI OLAHRAGA PADA PEMILIHAN MAKANAN ATLET DAYUNG UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

HASIL BELAJAR ILMU GIZI OLAHRAGA PADA PEMILIHAN MAKANAN ATLET DAYUNG UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol.4, No.1, April 2015 84 HASIL BELAJAR ILMU GIZI OLAHRAGA PADA PEMILIHAN MAKANAN ATLET DAYUNG UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Silmy Zakiyati S 1, Ai Nurhayati 2,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Kelayakan Proyek Ketersediaan Fasilitas Olahraga Di Atambua

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Kelayakan Proyek Ketersediaan Fasilitas Olahraga Di Atambua BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan 1.1.1 Kelayakan Proyek Atambua merupakan Ibukota Kabupaten Belu yang termasuk dalam wilayah Propinsi Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan rencana induk pengembangan,

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Status Gizi Balita Menggunakan Metode Fuzzy Inferensi Sugeno (Berdasarkan Metode Antropometri)

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Status Gizi Balita Menggunakan Metode Fuzzy Inferensi Sugeno (Berdasarkan Metode Antropometri) Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Status Gizi Balita Menggunakan Metode Fuzzy Inferensi Sugeno (Berdasarkan Metode Antropometri) Alfian Romadhon 1, Agus Sidiq Purnomo 2 1 Program Studi Sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian dengan judul Pemodelan Untuk Menentukan Kecukupan Angka Gizi Ibu Hamil. Penentuan status kecukupan angka gizi ibu hamil dilakukan

Lebih terperinci

KEBUTUHAN DAN PENGATURAN MAKAN SELAMA LATIHAN, PERTANDINGAN, DAN PEMULIHAN Dr.dr.BM.Wara Kushartanti, MS FIK-UNY

KEBUTUHAN DAN PENGATURAN MAKAN SELAMA LATIHAN, PERTANDINGAN, DAN PEMULIHAN Dr.dr.BM.Wara Kushartanti, MS FIK-UNY KEBUTUHAN DAN PENGATURAN MAKAN SELAMA LATIHAN, PERTANDINGAN, DAN PEMULIHAN Dr.dr.BM.Wara Kushartanti, MS FIK-UNY PENGANTAR Hari latihan, pertandingan, dan pemulihan merupakan hari-hari rutin seorang atlet,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa adalah siswa pada perguruan tinggi yang memulai jenjang kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan sebagai remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan

Lebih terperinci

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan LAKI-LAKI PEREMPUAN

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan LAKI-LAKI PEREMPUAN 135 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Tinggi badan lansia dapat diprediksi dari tinggi lutut, panjang depa, dan tinggi duduk. Panjang depa memberikan nilai korelasi tertinggi pada lansia lakilaki dan perempuan

Lebih terperinci

Penerapan Sistem Pakar Untuk Informasi Kebutuhan Energi Menggunakan Metode Forward Chaining

Penerapan Sistem Pakar Untuk Informasi Kebutuhan Energi Menggunakan Metode Forward Chaining Penerapan Sistem Pakar Untuk Informasi Kebutuhan Energi Menggunakan Metode Forward Chaining Dodi Siregar Jurusan Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknik Harapan-Medan Email: dodidodi.siregar@gmail.com

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Decision Support Systems, Lending (mortgages), Fuzzy Inference System (FIS) Tsukamoto method. ABSTRAK

ABSTRACT. Keywords: Decision Support Systems, Lending (mortgages), Fuzzy Inference System (FIS) Tsukamoto method. ABSTRAK ABSTRACT Competition in the banking world today is getting heavier and tighter. This is because the products of the bank to another bank can be said to be the same. So the competition is good for customers

Lebih terperinci

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data 13 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian tentang hubungan tingkat konsumsi dan aktivitas fisik terhadap tekanan darah dan kolesterol ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

Aplikasi Prediksi Harga Bekas Sepeda Motor Yamaha. Menggunakan Fuzzy Logic

Aplikasi Prediksi Harga Bekas Sepeda Motor Yamaha. Menggunakan Fuzzy Logic Aplikasi Prediksi Harga Bekas Sepeda Motor Yamaha Menggunakan Fuzzy Logic 1. Pendahuluan Jual beli motor merupakan suatu kegiatan transaksi yang mungkin sering kita temukan di kehidupan sehari-hari. Untuk

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN KECUKUPAN GIZI BAYI MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY SUGENO

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN KECUKUPAN GIZI BAYI MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY SUGENO SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN KECUKUPAN GIZI BAYI MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY SUGENO SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Jurusan Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beras merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang sangat penting dalam kelangsungan hidupnya. Untuk memenuhi kebutuhan beras, setiap manusia mempunyai cara-cara

Lebih terperinci

Pada dasarnya proses dari sebuah engine dapat dituliskan dengan persamaan

Pada dasarnya proses dari sebuah engine dapat dituliskan dengan persamaan BAB-6 MACHINES MACHINES Peralatan yang menggunakan daya untuk melakukan tugas tertentu. Pada kepentingan tertentu alat tersebut dinamakan engines Yang memiliki kemampuan untuk merubah berbagai macam bentuk

Lebih terperinci

METODE MENYUSUN PERIODISASI

METODE MENYUSUN PERIODISASI METODE MENYUSUN PERIODISASI Suatu Periodisasi adalah suatu Perencanaan Latihan dan pertandingan yang disusun demikian rupa sehingga kondisi puncak (Peak Performance) di capai pada tanggal yang ditetapkan

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Pemilihan Fuzzy Membership Function Terhadap Output Sebuah Sistem Fuzzy Logic

Analisis Pengaruh Pemilihan Fuzzy Membership Function Terhadap Output Sebuah Sistem Fuzzy Logic Analisis Pengaruh Pemilihan Fuzzy Membership Function Terhadap Output Sebuah Sistem Fuzzy Logic Luh Kesuma Wardhani, Elin Haerani Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN SUSKA Riau

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPLEMEN UNTUK PROGRAM LATIHAN FITNES MENGGUNAKAN BASIS DATA FUZZY MODEL TAHANI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPLEMEN UNTUK PROGRAM LATIHAN FITNES MENGGUNAKAN BASIS DATA FUZZY MODEL TAHANI Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Suplemen SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPLEMEN UNTUK PROGRAM LATIHAN FITNES MENGGUNAKAN BASIS DATA FUZZY MODEL TAHANI Salamun Rohman Nudin Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN 70% PENELITIAN DOSEN MUDA APLIKASI PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI ATLET BERBASIS ANDROID

LAPORAN KEMAJUAN 70% PENELITIAN DOSEN MUDA APLIKASI PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI ATLET BERBASIS ANDROID LAPORAN KEMAJUAN 70% PENELITIAN DOSEN MUDA APLIKASI PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI ATLET BERBASIS ANDROID Tahun ke 1 dari rencana 1 tahun PENGUSUL KETUA ANGGOTA : UCU MUHAMMAD AFIF, M.Pd NIDN. 0409108005

Lebih terperinci

ALGORITMA GENETIKA UNTUK OPTIMALISASI RULE BASE FUZZY PADA PENYAKIT GINJAL

ALGORITMA GENETIKA UNTUK OPTIMALISASI RULE BASE FUZZY PADA PENYAKIT GINJAL ALGORITMA GENETIKA UNTUK OPTIMALISASI RULE BASE FUZZY PADA PENYAKIT GINJAL M. Aldi P. Putra 1, Andi Farmadi *2, Dwi Kartini 3 123 Prodi Ilmu Komputer FMIPA ULM Jl. A. Yani Km 36 Banjarbaru, Kalimantan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KETUA SENAT MAHASISWA DENGAN LOGIKA FUZZY

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KETUA SENAT MAHASISWA DENGAN LOGIKA FUZZY SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KETUA SENAT MAHASISWA DENGAN LOGIKA FUZZY Jamaludin Malik 1), Arik Sofan Tohir 2), Jl Ring road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta 55281 Email: 1) malixjams@gmail.com,

Lebih terperinci

IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5 ISSN: Perancangan Model Matematis Untuk Penentuan Jumlah Produksi di PT. XZY

IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5 ISSN: Perancangan Model Matematis Untuk Penentuan Jumlah Produksi di PT. XZY IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. ~5 ISSN: 978-52 Perancangan Model Matematis Untuk Penentuan Jumlah Produksi di PT. XZY Dian Eko Hari Purnomo Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Program Studi Teknik

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI DIET SEIMBANG DENGAN METODE FUZZY LOGIC TUGAS AKHIR. Oleh: YOGI FERDIAN

RANCANG BANGUN APLIKASI DIET SEIMBANG DENGAN METODE FUZZY LOGIC TUGAS AKHIR. Oleh: YOGI FERDIAN RANCANG BANGUN APLIKASI DIET SEIMBANG DENGAN METODE FUZZY LOGIC TUGAS AKHIR Oleh: YOGI FERDIAN 201110130311028 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR PERTUMBUHAN BALITA BERBASIS WEB DENGAN METODE CASE BASED REASONING

SISTEM PAKAR PERTUMBUHAN BALITA BERBASIS WEB DENGAN METODE CASE BASED REASONING ISSN : 2338-4018 SISTEM PAKAR PERTUMBUHAN BALITA BERBASIS WEB DENGAN METODE CASE BASED REASONING Mukhammad Shaid (sahid48@gmail.com) Wawan Laksito YS (wlaksito@yahoo.com) Yustina Retno Utami (yustina.retno@gmail.com)

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. kemungkinan diskriminasi dari lingkungan sekitar. Gizi lebih yang terjadi pada remaja,

BAB 1 : PENDAHULUAN. kemungkinan diskriminasi dari lingkungan sekitar. Gizi lebih yang terjadi pada remaja, BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gizi lebih merupakan keadaan patologis, yaitu dengan terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal. (1) Gizi lebih

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Jl. Kentang I/ 126 Perum I Tangerang. 4. Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul, Jakarta (2005-Sekarang)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Jl. Kentang I/ 126 Perum I Tangerang. 4. Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul, Jakarta (2005-Sekarang) DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Abdul Malik AA Tempat Tanggal Lahir : Tangerang, 04 Oktober 1987 Alamat : Jl. Kentang I/ 126 Perum I Tangerang No Tlp : 08569077785 Riwayat Pendidikan : 1. SDN Karawaci XII,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TSUKAMOTO DALAM PEMBERIAN KREDIT SEPEDA MOTOR BEKAS PADA PT TRI JAYA MOTOR (Studi Kasus PT TRI JAYA MOTOR MEDAN )

PENERAPAN METODE TSUKAMOTO DALAM PEMBERIAN KREDIT SEPEDA MOTOR BEKAS PADA PT TRI JAYA MOTOR (Studi Kasus PT TRI JAYA MOTOR MEDAN ) Marsono, ISSN : 1978-6603 Saiful Nur Arif, Iskandar Zulkarnain, Penerapan Metode Tsukamoto PENERAPAN METODE TSUKAMOTO DALAM PEMBERIAN KREDIT SEPEDA MOTOR BEKAS PADA PT TRI JAYA MOTOR (Studi Kasus PT TRI

Lebih terperinci

Penyusun: Dr. Danu Hoedaya & Dr. Nitya Wismaningsih [ Tim Psikologi Pelatda PON XVI Jawa Barat ]

Penyusun: Dr. Danu Hoedaya & Dr. Nitya Wismaningsih [ Tim Psikologi Pelatda PON XVI Jawa Barat ] Paket Latihan Mental Khusus Pelatda PON XVI Jawa Barat Penyusun: Dr. Danu Hoedaya & Dr. Nitya Wismaningsih [ Tim Psikologi Pelatda PON XVI Jawa Barat ] Komite Olahraga Nasional Indonesia - Jawa Barat Bandung,

Lebih terperinci

Penerapan Metode Fuzzy Mamdani dalam Perencanaan Produksi Roti

Penerapan Metode Fuzzy Mamdani dalam Perencanaan Produksi Roti ISSN: 0216-3284 885 Penerapan Metode Fuzzy Mamdani dalam Perencanaan Produksi Roti Novi Apriyanti 1, Huzainsyahnoor Aksad 2 Program Studi Sistem Informasi STMIK Banjarbaru 1 Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

MATERI KULIAH (PERTEMUAN 12,13) Lecturer : M. Miftakul Amin, M. Eng. Logika Fuzzy. Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang

MATERI KULIAH (PERTEMUAN 12,13) Lecturer : M. Miftakul Amin, M. Eng. Logika Fuzzy. Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang HIMPUNAN FUZZY MATERI KULIAH (PERTEMUAN 2,3) Lecturer : M. Miftakul Amin, M. Eng. Logika Fuzzy Jurusan Teknik Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang Pokok Bahasan Sistem fuzzy Logika fuzzy Aplikasi

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE FUZZY (STUDI KASUS: INSTANSI XYZ)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE FUZZY (STUDI KASUS: INSTANSI XYZ) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE FUZZY (STUDI KASUS: INSTANSI XYZ) Dimas Wahyu Wibowo 1, Eka Larasati Amalia 2 1,2 Teknik Informatika, Politeknik Negeri

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL... LEMBAR PERSEMBAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL... LEMBAR PERSEMBAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI Halaman LEMBAR JUDUL... LEMBAR PERSEMBAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... BIODATA ALUMNI... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR

Lebih terperinci

ke dalam suatu ruang output. Orang yang belum pernah mengenal logika fuzzy pasti

ke dalam suatu ruang output. Orang yang belum pernah mengenal logika fuzzy pasti BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Logika Fuzzy Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input ke dalam suatu ruang output. Orang yang belum pernah mengenal logika fuzzy pasti akan

Lebih terperinci

Sistem Pakar Deteksi Mutu Telur Ayam Ras Berbasis Web Menggunakan Metode Forward Chaining

Sistem Pakar Deteksi Mutu Telur Ayam Ras Berbasis Web Menggunakan Metode Forward Chaining Sistem Pakar Deteksi Mutu Telur Ayam Ras Berbasis Web Menggunakan Metode Forward Chaining Maimunah 1, Suryo Setio Makmur 2 1,2 Prodi Teknik Komputer, Fakultas Teknik, Universitas Islam 45 Bekasi Email:

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PAKAR BERBASIS FUZZY LOGIC SUGENO UNTUK MENENTUKAN PENYAKIT HEPATITIS A, B, DAN C

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PAKAR BERBASIS FUZZY LOGIC SUGENO UNTUK MENENTUKAN PENYAKIT HEPATITIS A, B, DAN C PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PAKAR BERBASIS FUZZY LOGIC SUGENO UNTUK MENENTUKAN PENYAKIT HEPATITIS A, B, DAN C Disusun oleh Arga Kurniawan Susanto (0622009) Jurusan, Fakultas Teknik, Jl. Prof. Drg.

Lebih terperinci

METODE Disain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek

METODE Disain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek METODE Disain, Tempat dan Waktu Penelitian ini menggunakan data dasar hasil penelitian Kebiasaan Minum dan Status Hidrasi pada Remaja dan Dewasa di Dua Wilayah Ekologi Berbeda yang dilaksanakan oleh tim

Lebih terperinci