Beberapa tipe orang berinvestasi di bidang properti. 1. Tipe Spekulasi :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Beberapa tipe orang berinvestasi di bidang properti. 1. Tipe Spekulasi :"

Transkripsi

1 Download ebook/audiobook Indonesia Gratis: Beberapa tipe orang berinvestasi di bidang properti 1. Tipe Spekulasi : Tipe ini orang membeli properti didasarkan hanya atas informasi / isu yang belum jelas / mitos yang mengatakan harga properti akan selalu naik, tanpa mendalami / mengecek kebenaran informasi / isu yang ada, dan menghitung untung rugi dari tindakannya, dengan harapan investasinya naik melambung tinggi bila informasi tersebut benar-benar terwujud. Misalnya : ada isu dilokasi A akan dibangun sebuah lokasi taman rekreasi terbesar di kota itu, orang dengan tipe spekulasi ini akan langsung memburu property disekitar area isu / info yang dihembuskan oleh orang-orang yang katanya akan dibangun taman rekreasi tersebut tanpa mengecek kebenaran informasi yang sebenarnya. Kalau ternyata benar kenyataan yang terjadi bisa untung besar,langsung Kaya mendadak tetapi bila hal tersebut hanya isu saja atau malah sebaliknya bukan dijadikan tempat rekreasi tapi menjadi tempat pembuangan akhir / sampah,apalagi kalau uangnya dari pinjaman,dan properti tersebut hanya menghasilkan cash flow negative maka yang terjadi bisa mengalami kerugian atau bahkan kebangkrutan financial. 2. Tipe Pedagang : Banyak orang disekitar kita yang merupakan masuk di tipe ini, yaitu orang-orang yang Mencari properti dengan harga miring dari harga pasaran terus diperbaiki atau direnovasi dengan harapan bisa menjualnya nanti dengan harga yang lebih tinggi, dan mendapatkan keuntungan dari selisihnya. Memang banyak orang yang kaya dengan jalan ini, tetapi ada kelemahannya yaitu memerlukan modal yang sangat besar dan keuntungannya hanya sekali saja yaitu ketika rumah / properti tersebut laku dijual, setelah itu anda harus mencari lagi dari awal. 3. Tipe Pembebas Lahan : Golongan ini adalah golongan yang melakukan jual beli properti dengan cara membebaskan lahan yang luas dari masyarakat lalu diberikan nilai tambah diatas lahan tersebut sehingga lahan yang dibeli harganya bisa naik berpuluh-puluh kali lipat. Golongan ini biasanya golongan developer yang memiliki modal besar sehingga bisa melakukan pembebasan lahan, tetapi tipe ini sangat rentan terhadap kenaikan harga dan kenaikan suku bunga. 4. Tipe Investor :

2 Tipe ini adalah golongan yang membeli properti / rumah dengan dasar keputusan ketika harga Properti turun dan tidak akan menjualnya sampai kapanpun karena mereka membiarkan properti mereka bekerja untuk mereka. Menghasilkan cash flow positif bagi mereka >> menghasilkan passive income bagi mereka selamanya. Mereka ini berpikir ketika membeli properti kita harus Untung terlebih dahulu di depan lalu tiap bulannya mereka juga mengambil keuntungan dari hasil pemberdayaan rumah / properti tersebut (cash flow positive ) sehingga mereka memberdayakan rumah / properti nya dengan maksimal. 6 Kriteria Properti Layak Investasi 1. Cashflow harus positip Maksudnya positip adalah setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang ada seperti biaya cicilan ke bank, biaya operasional dll, masih menyisakan keuntungan positip. 2. Harga properti harus bisa memberikan keuntungan pada saat kita membelinya Triknya adalah kita harus selalu mampu membeli properti yang dibawah harga pasar, karena pihak bank menilai aset properti berdasarkan harga pasar, oleh karena itu jika kita mampu membeli dibawah pasar maka kemungkinan memiliki keuntungan pada saat beli sangat pasti. 3. Motivasi penjual harus jelas Berikut beberapa motivasi penjual yang perlu kita ketahui sehingga akan mempermudah pembelian properti yang dibawah harga pasar : Penjual properti sedang terlibat hutang yang sudah tidak bisa membayarnya lagi Sedang membutuhkan biaya untuk pengobatan anggota keluarganya Membutuhkan biaya untuk anaknya yang sedang kuliah Pindah kerja ke luar kota Sedang dalam proses perceraian sehingga terjadi pembagian harta gono-gini 4. Lokasi properti yang pertumbuhannya sangat menjanjikan 5. Kondisi properti harus bagus dan terawat 6. Dokumen properti harus lengkap dan sah

3 Selain 6 kriteria tersebut diatas, dalam memilih properti kita juga harus memperhatikan beberapa faktor seperti misalnya, propertinya dekat dengan pusat perkantoran, dekat dengan kawasan industri, disekitar sekolah atau kampus, kepadatan penduduk yang cukup tinggi dan daerah yang berdekatan dengan akses jalan tol. 5 Macam Harga Properti Menurut Joe Hartanto dalam bukunya Property Cash Machine ada 5 jenis harga properti yang berlaku umum, antara lain : 1. Harga Pasar Harga pasar adalah harga tanah di daerah tersebut di tambah dengan harga bangunan yang sudah di kurangi dengan depresiasi bangunan tersebut. Jadi kalau bangunannya sudah tidak baru, maka nilai bangunan tersebut harus di kurangi dengan depresiasinya. Intinya harga tersbut diak sama dengan harga tanah di tambah dengan harga baru bangunannya, karena ada unsure depresiasi di sana. Biasanya besarnya depresiasi dari bangunan adalah sekitar 5% per tahun. 2. Harga Permintaan=harga emosional Harga permintaan adalah harga yang di tawarkan oleh penjual. Seringkali harga emosial ini harganya lebih tinggi dari harga pasar, karena ada unsur emopsional di sana, misalnya rumah bekas artis, rumah bekas pejabat, rumah bekas presiden, dst. Oleh karena itu hati hati dengan harga ini, karena harga ini di minta berdasarkan nilai emosional dari rumah, dan memang itu yang mau di jual dari property tersebut. 3. Harga reproduksi baru (harga tanah sekitar + harga bangunan baru) Nah kalau yang ini merupakan harga property berdasarkan harga tanah di sekitar daerah tersebut di tambah dengan harga bangunan baru yang menempati bangunan tersebut. Contohnya adalah perumahan baru, biasanya ada harga tanahnya dan ada harga bangunannya. Harga ini biasanya juga di sebut replacement cost, yaitu harga yang sering di gunakan pengembang untuk memasarkan propertynya. 4. Harga jual cepat = harga likuidasi Harga ini biasanya adalah harga maksimal yang diberikan oleh bank untuk memberikan pinjaman. Biasanya nilainya adalah 80% dari harga pasar. Mengapa kok bank hanya

4 memberikan pinjaman hanya 80% dari harga pasar? Jawabnya adalah karena kalau terjadi kredit macet dengan property tersebut dan bank akan menjual asset tersebut, maka jika bank akan menjual dengan cepat, maka harga yang bisa ditawarkan adalah sekitar 80% dari harga pasar tadi. Nah yang 20% itu biasanya di sebut margin of safety atau batas tingkat keamanan dari bank, artinya jika bank harus menjual dengan cepat property yang sudah menjadi milik bank tersebut, maka harga jual cepat biasanya sekitar 805, dengan demikian jika bank ingin menjual dengan harga tersbut, sebenernya bank sudah tidak rugi. 5. Harga transaksi (harga sesungguhnya) Harga transaksi adalah harga sesungguhnya yang terjadi dari transaksi property. Nah tentu sebagai investor yang baik, harga transaski hendak lebih kecil dari harga pasar, sehingga bisa untung saat membeli. Lebih hebat lagi jika bisa mendapatkan harga transaksi di bawah harga likuidasi, ini lebin bagus lagi, karena bisa mendapatkan harga di bawah harga likuidasi, dan kalau property tersebut harus dengan cepat, maka minimum property tersebut akan laku di harga likuidasi, dan sekali lagi investor tetep akan untung. 11 Langkah Sukses Dalam Memenangi Negosiasi Dan Transaksi Properti Menurut Joe Hartanto dalam buku property cash machinenya, ada kiat-kiat khusus agar kita bisa menjadi seorang negosiator yang handal sehingga selalu bisa mendapatkan transaksi properti hot deal. Langkah-langkah tersebut meliputi : 1. Kita diharuskan untuk tidak pernah jatuh cinta dan pakai emosi dalam transaksi Maksudnya adalah, ketika kita selalu melibatkan emosi dalam bernegosiasi maka sudah pasti harga jual properti tidak akan memberikan keuntungan yang maksimal. Apalagi kita sampai jatuh cinta sama properti yang kita incar, maka kemungkinan untuk mendapatkan hot deal pasti tidak mungkin, karena kita sudah terlanjur tertarik. Yang seharusnya kita cintai adalah hasil dari transaksi properti dan cashflow yang diperoleh. 2. Selalu siap dalam melakukan kompromi Tidak ada negosiasi tanpa kompromi tetapi dengan syarat kita tetap yang mengendalikan negosiasi tersebut agar kita selalu dipihak yang memenangkan deal.

5 3. Ajukan penawaran harga 3-4 hari setelah survei dilakukan Sudah hal yang wajar ketika kita melihat sesuatu produk yang menarik untuk segera bertanya dan menawarnya. Akan tetapi karena kita sedang berinvestasi, sebaiknya tahan dulu sampai penjual yang melakukan penawaran terlebih dahulu dan bertanya-tanya kepada kita kalau kita jadi mengajukan penawaran berapa dan penawaran seperti apa yang akan kita ajukan. Kenapa kita dianjurkan melakukan penawaran setelah 3-4 hari setelah survei dilakukan? Karena waktu 3 sampai 4 hari adalah waktu yang tepat untuk melakukan analisis dan perhitungan, sekaligus untuk mengetahui motivasi penjual apakah ia memang berniat menjual propertinya. 4. Dasar dari kita melakukan penawaran adalah karena adanya cashflow yang menguntungkan Sebelum kita melakukan penawaran, wajib untuk menganalisis berapa cashflow yang akan dihasilkan dan seberapa besar capital gain yang diperoleh dari properti tersebut jika kita mengacu harga pasar yang berlaku. 5. Tentukan batas maksimal penawaran sebelum negosiasi berlangsung Kita harus bisa mempelajari detail lokasi properti yang akan kita beli, dan sebaiknya tahu persis berapa harga pasar yang berlaku pada saat itu. Sehingga kita akan tahu motivasi dari penjual, apakah memang benar-benar berniat menjual atau ada motivasi lain. 6. Pemenang adalah yang terakhir menyebutkan angka Biarkan penjual menyebutkan harga jual yang akan ditawarkannya dan mau menurunkan jarga jual tersebut serendah-rendahnya. Kalau dari awal motivasi dari penjual memang lagi butuh duit atau ada keperluan lainnya, tentunya ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa menjual rumahnya karena sudah ada pihak pembeli yang mau membeli rumahnya. 7. Tawar harga jauh lebih rendah dari transaksi yang diinginkan Misal jika kita ingin bertransaksi dengan harga 1 milyar, dan itu sudah harga dibawah pasar, maka berikan penawaran dibawah angka tersebut, misal dengan menawar 600 juta atau 700 juta. Siapa tahu penjual bisa menurunkan harganya lagi. 8. Kita tidak boleh sampai dipengaruhi oleh penjual ataupun broker Biasanya penjual atau broker yang sudah ahli akan mencoba mempengaruhi pikiran kita

6 agar kita lekas tertarik dan akan menyesal apabila kita sampai tidak membelinya. Oleh karena itu kita disarankan menunggu 3 nyampai 4 hari dari survei, karena hal ini akan menguntungkan kita dalam rangka evaluasi dan analisis properti tersebut. 9. Seorang investor properti harus bisa melakukan tenggang waktu pembayaran Semakin lama semakin baik, karena kita nantinya akan bekerja sama dengan pihak bank sehingga perlu waktu untuk mencairkan uang untuk membiayai properti tersebut. Biasanya proses bank dalam melakukan pencairan pinjaman kurang lebih memakan waktu satu bulan paling cepat. 10. Usahakan kita tidak memberikan DP kepada penjual Kita akan dianggap investor hebat dan sukses jika sampai melakukan transaksi tanpa DP dan pembiayaan dilakukan oleh bank. Inilah yang disebut membangun investasi tanpa modal yang setiap investor inginkan. Seandainya ada DPpun, sebaiknya kita memberikannya dalam jumlah yang kecil, terus bagaimana caranya agar penjual setuju dengan permintaan kita? yaitu dengan strategi menaikkan harga properti (misal dinaikkan 20 juta atau 50 juta dari harga kesepakatan) tapi dengan catatan mereka mau meringankan syarat pembayaran. 11. Pantau perkembangan harga properti yang sedang kita incar secara berkala Cek setiap minggu atau bulan apakah mengalami penurunan harga, atau barangkali memang sudah laku. Karena biasanya penjual yang frustrasi karena properti yang dijualnya tidak laku-laku, maka mereka akan menurunkan harga agar cepat laku ditambah karena faktor kepepet pula (butuh duit). 6 Sumber Pendanaan 1. Pembiayaan dari penjual (financing by owner/seller) 2. Bantuan IMF (Istri, Mertua, dan Famili) 3. Kerjasama dengan rekan bisnis (konsorsium) 4. Pinjaman dari kantor 5. Lembaga keuangan non-bank 6. Bank

7 7 Strategi Transaksi Tanpa Modal 1. Naikkan harga, turunkan syarat pembayaran property Jika kita telah menemukan properti yang hot deal (harga jual dibawah harga pasar dan sudah memberikan cashflow positip), akan tetapi pendanaan kita belum siap, strategi menaikkan harga properti ini bisa dijalankan. Terus bagaimana cara melakukannya? misalkan, harga pasaran untuk rumah dengan luas dan tipe yang sama disekitar properti yang sedang kita incar berkisar Rp.500 juta, tetapi harga yang ditawarkan oleh penjual Rp.300 juta, dengan strategi ini kita bisa menaikkan harganya menjadi Rp.350 juta kepada sang penjual, sehingga penjual merasa sangat diuntungkan. Setelah penjual merasa senang, kita baru menawar syarat pembayarannya karena harga properti itu telah kita naikkan. Misal jika penjual minta DP 50 persen, kita tawar DP 20 persen, atau bahkan kalau bisa tanpa DP sama sekali. 2. Meminjam dari penjual Yang dimaksud meminjam disini adalah menegosiasikan pembayaran agar kekurangan yang 20 persen misalnya, agar bisa dilunasi secara bertahap (dicicil). Maka dari itu, sejak awal kita terlebih dahulu harus mengetahui motivasi penjual. Karena jika kita tahu kalau penjual benar-benar memang hendak menjual rumahnya, tentu saja kita bisa menegosiasikan syarat-syarat pembayarannya seringan mungkin, agar kita tidak terlalu terbebani dengan biaya awal yang sangat besar. 3. Menggunakan uang sewa yang dibayar dimuka Sebaiknya kita dalam mencari properti yang hot deal seharusnya yang dalam kondisi sudah tersewa. Misalnya rumah kontrakan yang sudah ada penyewanya dalam jangka waktu 5 tahun kedepan atau lebih. Sehingga uang sewa properti yang telah dibayar dimuka dapat dijadikan sebagai DP. 4. Menggunakan Agunan Tambahan Ini adalah strategi terakhir yang boleh kita coba, seandainya semua strategi tanpa modal yang kita negosiasikan ternyata tidak membuahkan hasil, padahal properti yang kita incar merupakan investasi properti yang betul-betul hot deal. Ini memerlukan syarat yaitu, kita harus sudah memiliki sertifikat properti yang belum dijaminkan untuk kita agunkan ke bank sehingga kita memperoleh dana untuk membeli properti hot deal tersebut.

8 5. Memanfaatkan Kredit Tanpa Agunan (KTA) KTA ini bisa kita manfaatkan karena prosesnya lebih cepat dibanding kredit dari bank lainnya. 6. Memanfaatkan kartu kredit Kartu kredit juga bermanfaat, jika kita bisa mengelolanya, minimal untuk memenuhi kebutuhan awal transaksi properti, misalnya untuk membayar uang muka / tanda jadi. Oleh karena itu sah-sah saja jika kita mempunyai kartu kredit banyak hingga puluhan kartu kredit, yang penting digunakan untuk tujuan investasi, bukan konsumsi. 7. Mendapatkan dana lebih dari bank Ada sejumlah cara untuk menjalankan strategi ini. Kita harus jeli dalam mencari properti yang harganya jauh dibawah harga pasar / bahkan dibawah harga likuidasi. Pihak bank dalam mengucurkan pinjaman, selalu berdasarkan harga pasar yang diperoleh dari apraisal bank. Selisih dari harga transaksi dan pinjaman bank inilah yang dikategorikan dana lebih. 9 Alasan Mengapa Anda Meminjam ke Bank 1. Karena dana yang kita miliki bersifat terbatas Sebanyak apapun uang yang kita miliki, pasti mempunyai keterbatasan, sehingga tidak mungkin kita bisa meng-cover seluruh pembiayaan investasi kita nantinya. 2. Karena sudah tidak ada yang mau meminjamkan uang kepada kita 3. Karena kita memang sengaja tidak mau mau menggunakan uang kita sendiri Dalam prinsip investasi adalah perbanyaklah investasi kita dengan mengeluarkan dana yang sekecil mungkin. 4. Dana dari bank bebas dari sengketa, penipuan, surat ganda 5. Dana bank terlindung dari berbagai resiko Untuk ini, kita harus mempunyai asuransi jiwa kredit dari bank. Oleh karena itu kita harus meminta dibuatkan asuransi oleh bank jika kita melakukan pembiayaan. 6. Tingkat COC (cash on cash return) sangat tinggi Tingkat pengembalian modal adalah perbandingan cashflow positip yang kita peroleh

9 dari properti yang kita beli, dengan modal yang telah kita keluarkan. Dengan meminjam ke bank, kita bisa memperbesar persentase COC tersebut. 7. Pinjaman properti adalah pinjaman dengan jangka waktu terpanjang dan termurah Hal ini karena properti merupakan agunan yang sangat bagus, hampir bisa dibilang harga properti tidak pernah turun. 8. Kredit bank = leverage yang luar biasa 9. Dengan kredit bank kita bisa mendapatkan cash back Kita harus mendapatkan properti yang harganya dibawah harga pasar, sehingga nantinya kita bisa memperoleh cash back dari selisih pinjaman dari bank dan harga properti tersebut. 8 Strategi agar Pengajuan Kredit Anda 99 Persen Disetujui Bank 1. Mengajukan kredit kesebanyak mungkin Bank Kita seharusnya jangan pernah mengajukan kredit hanya satu bank jika berkenaan dengan pinjaman untuk investasi, karena setiap bank punya kebijakan yang berbeda-beda. Kita selayaknya menjalin hubungan dengan sebanyak mungkin bank agar peluang kita semakin besar, lagi pula dengan mengajukan kredit ke banyak bank, kita bisa membandingkan penawaran mana yang terbaik yang bisa kita ambil nantinya. 2. Ambil jangka waktu kredit bank yang paling lama Makin lama waktu pinjaman kita, akan semakin menguntungkan, alasannya yaitu : Kalau jangka waktunya pendek, maka cicilannya menjadi besar dan menjadi terasa berat bagi kita, sehingga cashflow menjadi sedikit. Pengaruh inflasi, yaitu nilai cicilan kita semakin lama, semakin menurun walaupun angkanya sama, hal ini terjadi karena pengaruh inflasi yang semakin lama semakin tinggi. Nilai aset kita makin lama makin meningkat, sedangkan pokok hutang kita makin lama makin berkurang. 3. Mengetahui kemampuan kredit kita Analis bank akan menetapkan kemampuan membayar cicilan sebesar sepertiga dari penghasilan kita. Misalkan, penghasilan kita 20 juta, kemudian ditambah penghasilan istri atau yang lain misalnya 10 juta, maka total penghasilan kita menjadi 30 juta setelah

10 ditambahkan.ini berarti kemampuan kita membayar cicilan kredit bank sebesar 10 juta perbulan (sepertiga dari jumlah penghasilan kita). 4. Ketahui harga reproduksi baru dari properti yang akan kita beli. 5. Pelajari siklus pengucuran kredit bank. Dengan mengetahui siklus ini, kemungkinan besar kredit kita akan dicairkan, dibanding kita tidak tahu menahu tentang siklus pengucuran bank. 6. Menggunakan cashback dengan bijak Jika kita mendapatkan uang lebih dari pengucuran kredit bank, maka sebaiknya digunakan untuk tujuan produktif, atau kita investasikan lagi ke properti lain sehingga nantinya dapat menghasilkan keuntungan yang semakin berlipat. 7. Menjaga kepercayaan bank Maksudnya yaitu, kita harus menjaga nama baik kita dimata bank. Misalnya, kita jangan sampai telat membayar cicilan kredit setiap bulannya, karena dengan terlambatnya kita, maka dimata bank kita menjadi nasabah yang tidak disiplin, dan untuk jangka panjang jika kita mengajukan kredit lagi akan lebih sulit di cairkan. 8. Meminjam lagi Pinjaman pertama yang telah disetujui oleh bank akan menjadi catatan bagi kita, karena jika catatan kita baik dimata bank, maka untuk kedepannya kita bisa meminjam lagi, dan kemungkinan besar pasti disetujui oleh bank karena catatan baik ini Strategi Sukses Menjual Properti Menurut Joe Hartanto dalam bukunya Property Cash Machine, ada sembilan strategi yang wajib kita ketahui jika ingin menjadi seorang investor atau pedagang properti. Sebetulnya jika menjadi seorang investor properti, adalah pantang untuk menjual aset properti kita, kecuali kalau aset kita memang sudah tidak lagi menghasilkan passive income, atau menghasilkan tetapi tidak relevan dengan harapan kita atau biaya-biaya yang telah kita keluarkan. Berikut sembilan cara agar aset properti kita bisa terjual dengan harga yang kita inginkan :

11 1. Melakukan Renovasi Kosmetik Lakukan properti kita dengan renovasi yang kecil saja, sehingga tidak mengeluarkan biaya yang cukup besar. Akan tetapi hal ini manfaatnya luar biasa bagi calon pembeli. 2. Fokuskanlah pada kelebihan properti kita Kita harus bisa meyakinkan calon pembeli bahwa properti kita merupakan properti yang terbaik, misal dengan mengatakan kelebihan-kelebihan properti kita, seperti dekat dengan jalan raya atau jalan tol, dalam jangka waktu dua tahun akan dibangun sebuah mall atau pusat pertokoan, dll. 3. Kita harus bisa membuat penawaran yang sensasional Makin tinggi kelebihan-kelebihan properti yang kita tawarkan, maka hasilnya akan semakin baik, dan tingkat keberhasilannya juga semakin tinggi. Contoh dengan memberi gambaran bahwa aset properti kita selama ini bisa menghasilkan cash flow perbulan cukup tinggi / selalu banyak peminat yang ingin menyewanya, dll. 4. Membuka harga transaksi diatas harga yang diinginkan Kalau kita mau membeli aset, kita harus menawar serendah mungkin. Akan tetapi jika kita ingin menjual aset, kita harus melakukan penawaran dengan harga setinggi mungkin, misal jika aset kita ingin terjual dengan harga Rp.200 juta, maka bisa mulai kita tawarkan dengan harga Rp.350 juta. 5. Tawarkan dulu kepada orang-orang terdekat kita Kita jangan selalu meremehkan orang terdekat kita, misal tetangga kita, teman kita. Karena justru mereka sebetulnya adalah calon pembeli yang sangat potensial bagi kita, karena kita seringkali tidak tahu, jika ada teman atau tetangga yang sangat butuh rumah, akan tetapi bingung dalam melakukan pencarian. Sedangkan kita selalu disibukkan dengan rutinitas kita, sehingga minim dari informasi. 6. Kita harus bisa mengatur waktu untuk bertemu dengan para calon pembeli pada saat bersamaan. Kita harus bisa menyampaikan kepada calon pembeli kita, bahwa kita tidak punya waktu luang untuk melakukan pertemuan, sehingga kita bisa menentukan kapan waktu yang tepat untuk bertemu. Nah, disini letak keuntungan kita, karena bisa mengatur dan mempertemukan mereka secara bersamaan. Hal ini kita mempunyai peluang mendapatkan harga yang kita inginkan, karena jika melakukan penawaran dengan banyak

12 calon pembeli, maka faktor emosional akan lebih dominan. Akan terjadi persaingan penawaran harga diantara mereka, sehingga kita bisa tentukan penawar yang tertinggilah yang mendapatkan properti kita. 7. Beri batas waktu penawaran Kita harus bisa sedikit jual mahal ketika melakukan penawaran. Kita harus bisa menyembunyikan kalau kita lagi butuh uang atau dalam posisi terjepit. Jangan pernah memberi mereka kesempatan untuk mengulur-ulur waktu. Katakan pada mereka bahwa penawaran paling lambat satu minggu kedepan. Kalau lewat dari itu, maka properti ini tidak jadi dijual. Dengan cara seperti ini, maka calon pembeli lebih terpengaruh dan berpikir cepat untuk segera mengajukan penawaran. 8. Mintalah DP (Down Payment) sebesar mungkin Ini sangat berkebalikan jika kita hendak membeli properti. Dalam menjual properti, maka mintalah DP sebesar mungkin kepada mereka, jika memang memungkinkan kita bisa meminta langsung pelunasan pada saat itu juga. 7 Tips Menjadi Investor Sukses Menurut Joe hartanto dalam bukunya Property Cash Machine, ada beberapa tips agar kita menjadi investor properti yang sukses. Berikut tips yang perlu kita ketahui : 1. Dalam berburu properti yang kita lakukan harus berdasarkan apa yang kita lihat, bukan apa yang kita asumsikan. Maksudnya adalah kita tidak boleh hanya berasumsi bahwa properti yang kita incar merupakan properti hot deal, akan tetapi kita juga harus melihat secara nyata tentang kondisi properti itu, apakah memang benar bisa menghasilkan cash flow positip, apakah dalam beberapa tahun kedepan lingkungannya menjadi pusat bisnis, dll. 2. Menentukan Target (Rencanakan Bisnis Investasi Kita) Setiap investor pasti mempunyai perencanaan bisnis yang cukup matang. Jika kita masih dalam kategori investor pemula, maka rencanakan target jangka pendek dulu dalam berburu properti, misal dalam satu tahun kita harus bisa mendapatkan aset properti hot deal senilai Rp.100 juta, kemudian pada tahun depannya kita bisa mendapatkan aset properti senilai kelipatannya, dll. Sehingga dengan adanya target kedepan, kita

13 diharapkan akan terus berupaya dan berjuang keras untuk mendapatkan properti hot deal tanpa dilandasi perasaan malas atau menyerah. 3. Membuat Manajemen Waktu yang baik Sebagai investor properti, kita harus mampu membagi waktu seperti, kapan waktu yang tepat dalam mencari properti, kapan kita berhubungan dengan pihak bank, kapan mengelola aset, dll. 4. Membuat Manajemen Keuangan Yang Ketat Sebetulnya cukup banyak orang yang bisa mendapatkan properti hot deal yang setiap bulannya bisa menghasilkan cash flow yang bagus, akan tetapi karena lemahnya dalam pengelolaan uang, sehingga mereka banyak yang salah jalan dan terlibat utang ataupun mengalami kredit macet dalam pembiayaannya. Terus caranya bagaimana agar kita bisa membuat manajemen keuangan yang baik? Misalnya, jika kita mendapatkan cash back atau cash flow positip pada saat transaksi, maka cara yang baik adalah mengatur pendapatan itu untuk tujuan investasi bukan konsumsi. Utamakan biaya pelunasan transaksi, biaya cicilan ke bank, dll. Jangan pernah menggunakan dana untuk membeli motor, mobil atau produk konsumsi lainnya, karena hanya akan menimbulkan beban dan pengurangan modal atau aset. 5. Kita harus menggunakan logika, bukan emosi dalam transaksi property Dalam mencari properti, kita harus cermat dalam menghitung cash flow, cash back, cicilan perbulan, dll. Karena jika kita hanya menggunakan emosi, maka timbul perasaan suka terhadap properti yang kita cari, sehingga masalah keuangan tidak kita pertimbangkan lagi, apakah cash flownya positip atau negatif

harga rumah tentunya tidak bisa berubah begitu saja dalam sehari tetapi butuh tahunan.

harga rumah tentunya tidak bisa berubah begitu saja dalam sehari tetapi butuh tahunan. BISNIS PROPERTY Investasi di property masih jadi pilihan utama kebanyakan orang, sebab orang beranggapan bahwa itu adalah salah satu cara terbaik untuk mengembangkan uang. Secara umum investasi property

Lebih terperinci

INVESTASI DI PROPERTY Oleh: Mike Rini

INVESTASI DI PROPERTY Oleh: Mike Rini INVESTASI DI PROPERTY Oleh: Mike Rini Dikutip dari Danareksa.com Investasi di property masih jadi pilihan utama kebanyakan orang, sebab orang beranggapan bahwa itu adalah salah satu cara terbaik untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan ekonomi mengakibatkan tingkat kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan ekonomi mengakibatkan tingkat kebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya pertumbuhan ekonomi mengakibatkan tingkat kebutuhan yang ada di masyarakat sangat beraneka ragam. selain kebutuhan sandang dan pangan, kebutuhan akan perumahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pengetahuan mengenai saham dan transaksi bursa saham melalui dialogdialog

BAB I PENDAHULUAN. dan pengetahuan mengenai saham dan transaksi bursa saham melalui dialogdialog BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya kesadaran individu untuk berinvestasi dan pengetahuan mengenai saham dan transaksi bursa saham melalui dialogdialog pembelajaran baik di

Lebih terperinci

Bebas Hutang Banyak Kesempatan

Bebas Hutang Banyak Kesempatan Bebas Hutang Banyak Kesempatan Jahja Sumitro SE,AAAIK,RPP,CFP www.jahjasumitro.com Alasan klasik kita berhutang Kalau nggak ngutang nggak bisa punya apa apa Kalau bisa ngutang,kenapa harus bayar lunas

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP JASA HUKUM LAW OFFICE J.P. ARSYAD & ASSOCIATES ALTERNATIVE DISPUTE RESOLUTION (ADR) HUKUM PIDANA HUKUM BISNIS DAN INDUSTRIAL

RUANG LINGKUP JASA HUKUM LAW OFFICE J.P. ARSYAD & ASSOCIATES ALTERNATIVE DISPUTE RESOLUTION (ADR) HUKUM PIDANA HUKUM BISNIS DAN INDUSTRIAL RUANG LINGKUP JASA HUKUM LAW OFFICE J.P. ARSYAD & ASSOCIATES ALTERNATIVE DISPUTE RESOLUTION (ADR) Law Office J.P. Arsyad & Associates menawarkan jasa dalam penyelesaian sengketa melalui prosedur penyelesaian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Upaya Pencegahan Pembiayaan Bermasalah di BMT Al Hikmah Ungaran BMT Al Hikmah merupakan sebuah lembaga keuangan syariah non bank yang menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat terus tumbuh, namundengan tetap memperhatikan prinsip kehatian-hatian

BAB I PENDAHULUAN. dapat terus tumbuh, namundengan tetap memperhatikan prinsip kehatian-hatian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai jembatan antara pihakyang kelebihan dana dengan pihak yang memerlukan dana. Bank diharapkan dapatmemberikan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PEMBIAYAAN AKTIVA TETAP MELALUI LEASING DAN BANK KAITANNYA DENGAN PENGHEMATAN PAJAK

KEPUTUSAN PEMBIAYAAN AKTIVA TETAP MELALUI LEASING DAN BANK KAITANNYA DENGAN PENGHEMATAN PAJAK Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 3, No. 2, 2008 ISSN : 1907-9958 KEPUTUSAN PEMBIAYAAN AKTIVA TETAP MELALUI LEASING DAN BANK KAITANNYA DENGAN PENGHEMATAN PAJAK Hiras Pasaribu (Staf Pengajar Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

Keuntungan Penggunaan Kredit

Keuntungan Penggunaan Kredit Pengertian Kredit Kredit adalah bagian integral dari kehidupan modern. Digunakan untuk membeli tiket bioskop, membayar makanan di restoran atau membeli mobil. Cara paling umum untuk menggunakan kredit

Lebih terperinci

BAB 10 Membeli Rumah

BAB 10 Membeli Rumah BAB 10 Membeli Rumah Menggali informasi secara rinci dan lengkap tentang dana yang harus disiapkan sebelum membeli rumah secara kredit merupakan suatu keharusan. Bisa jadi apa yang disampaikan pengembang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Pembiayaan Syariah Al-Anshari di Kota Bukittinggi. Penelitian dilakukan dengan

BAB V PENUTUP. Pembiayaan Syariah Al-Anshari di Kota Bukittinggi. Penelitian dilakukan dengan BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini melihat faktor-faktor yang mempengaruhi kredit macet dengan menggunakan empat variabel yaitu margin, jangka waktu pinjaman, stabilitas penjualan, dan komitmen

Lebih terperinci

BAB V PENETAPAN MARGIN AKAD MURA<BAH>>}AH DI BNI SYARI AH CABANG PALANGKA RAYA. A. Presentase Margin Pada Akad Mura<bah{ah di Perbankan Syari ah

BAB V PENETAPAN MARGIN AKAD MURA<BAH>>}AH DI BNI SYARI AH CABANG PALANGKA RAYA. A. Presentase Margin Pada Akad Mura<bah{ah di Perbankan Syari ah 69 BAB V PENETAPAN MARGIN AKAD MURA>}AH DI BNI SYARI AH CABANG PALANGKA RAYA A. Presentase Margin Pada Akad Mura

Lebih terperinci

7 Rahasia Rencana Keuangan Tahan Krisis Teminto, S.E., CFP, QWP - http://teminto.net

7 Rahasia Rencana Keuangan Tahan Krisis Teminto, S.E., CFP, QWP - http://teminto.net 1 2 Selamat Datang! Selamat datang di website saya dan terima kasih telah mendownload ebook 7 Rahasia Membangun Rencana Keuangan yang Tahan Krisis. Saya yakin, Anda pasti memiliki berbagai macam mimpi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan, alat penggerak pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari pembangunan. Bank sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dikemukakan hasil dan pembahasan dari group field project mengenai perencaan keuangan individu. Individu yang akan dibahas dibagi menjadi dua golongan,

Lebih terperinci

Financial Check List. Definisi Pembiayaan. Mengapa Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Kapan Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan?

Financial Check List. Definisi Pembiayaan. Mengapa Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Kapan Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Daftar Isi Financial Check List 1 01 Definisi Pembiayaan 3 02 Mengapa Masyarakat Memerlukan Jasa Pembiayaan? 5 5 03 Kapan Masyarakat Memerlukan Jasa Pembiayaan? 6 6 04 Siapa Saja Nasabah 8 Jasa Pembiayaan?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mencolok agar anak-anak tertarik untuk mengisinya dengan tabungan

BAB I PENDAHULUAN. yang mencolok agar anak-anak tertarik untuk mengisinya dengan tabungan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya bank dikenal sebagai sebuah tempat dimana kita menyimpan uang kita, tempat yang sangat identik dengan kata menabung. Orang tua kita selalu mengajari kita

Lebih terperinci

BISNIS PROPERTI TANPA MODAL RAHASIA BELI RUMAH TANPA UANG MALAH DAPAT UANG

BISNIS PROPERTI TANPA MODAL RAHASIA BELI RUMAH TANPA UANG MALAH DAPAT UANG 1 of 9 2/10/2016 4:01 PM BISNIS PROPERTI TANPA MODAL RAHASIA BELI RUMAH TANPA UANG MALAH DAPAT UANG Anda mau belajar bisnis properti tanpa modal? artinya anda tidak menggunakan uang sendiri untuk membeli

Lebih terperinci

Strategi Mensiasati HUTANG

Strategi Mensiasati HUTANG Strategi Mensiasati HUTANG Nah, jika anda seorang pengusaha atau masih awal dalam membuka usaha, tentunya anda pernah atau bahkan terlibat masalah hutang. Apakah dipergunakan untuk menambah modal usaha,

Lebih terperinci

Handout 1A. Anggaran Bulanan. Anggaran Berimbang

Handout 1A. Anggaran Bulanan. Anggaran Berimbang Handout 1A Anggaran Berimbang Anggaran Bulanan Pendapatan (Uang Masuk) Gaji Pengeluaran (Uang Keluar) 5,000,000 Pengeluaran Tetap Kontrak Rumah 1,500,000 Cicilan Kendaraan 750,000 Asuransi 100,000 Tabungan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KELAYAKAN DEBITUR PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT ANKASA KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS KELAYAKAN DEBITUR PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT ANKASA KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS KELAYAKAN DEBITUR PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT ANKASA KABUPATEN PEKALONGAN A. Kondisi Analisis Kelayakan Debitur Pada Pembiayaan Murabahah Di BMT ANKASA Kabupaten Pekalongan Dalam pemberian

Lebih terperinci

AKUNTANSI UNTUK LEASING

AKUNTANSI UNTUK LEASING AKUNTANSI UNTUK LEASING Lease Lessor Lessee : Suatu perjanjian kontraktual antara Lessor dengan Lessee, yang memberikan hak kepada Lessee untuk menggunakan harta tertentu yang dimiliki oleh Lessor selama

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Berdasarkan Undang Undang RI No 10 tahun 1998 tentang perbankan, jenisjenis

II. LANDASAN TEORI. Berdasarkan Undang Undang RI No 10 tahun 1998 tentang perbankan, jenisjenis II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank dan Produk Bank 2.1.1 Pengertian Bank Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan disalurkan dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia perbankan saat ini menyebabkan banyak bank bank mengeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia perbankan saat ini menyebabkan banyak bank bank mengeluarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun menjadi perhatian masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari ketatnya persaingan dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan sangat penting dalam semua jenis perusahaan, termasuk bank dan lembaga keuangan lainnya, serta perusahaan industri dan retail. Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyaluran kredit pada segmen corporate dan commercial kepada debitur yang

BAB I PENDAHULUAN. penyaluran kredit pada segmen corporate dan commercial kepada debitur yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketatnya iklim kompetisi perbankan di Indonesia, khususnya dalam penyaluran kredit pada segmen corporate dan commercial kepada debitur yang feasible dan bankable,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI

BAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI 55 BAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI A. Analisis Penetapan Margin Pada Pembiayaan Mura>bah{ah Di BSM Lumajang

Lebih terperinci

Pengantar. 1

Pengantar.  1 www.cdmotivasimurah.wordpress.com 1 Pengantar Hi, Joe Hartanto and Team disini. Pertama-tama kami ucapkan selamat bergabung di Property Cash Machine E-Learning atau yang selanjutnya akan kami sebut PCM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito) dan menyalurkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito) dan menyalurkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Kredit Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam latar belakang, kegiatan bank ialah menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito)

Lebih terperinci

PERTEMUAN 9 MUHAMMAD WADUD

PERTEMUAN 9 MUHAMMAD WADUD PERTEMUAN 9 MUHAMMAD WADUD PENGELOLAAN HARTA PENGATURAN PENGELUARAN PENGELOLAAN UTANG CARA PEMBAYARAN UTANG PENGELOLAAN PENGELUARAN UTANG DIMASA DATANG LAPORAN KEUANGAN ADA EMPAT KELOMPOK BESAR HARTA PRODUKTIF

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA A. Mekanisme Akad Murabahah Dalam Pembiayaan Kendaraan Pembiayaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat (1) menyatakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat (1) menyatakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat (1) menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian 1. Pengertian Property dan Real Estate Menurut buku Realestate Sebuah Konsep Ilmu dan Problem Pengembang di Indonesia ( Budi Santoso,2000) definisi real estate adalah

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Bank 2.1.1.1 pengertian Bank Bank lebih dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank

Lebih terperinci

MEMANFAATKAN JASA PEGADAIAN

MEMANFAATKAN JASA PEGADAIAN MEMANFAATKAN JASA PEGADAIAN Oleh: Safir Senduk Dikutip dari Tabloid NOVA No. 722/XIV Suatu hari, Bu Broto datang menemui Bu Sri, tetangganya yang kebetulan memiliki sebuah toko. Ia bercerita tentang anaknya

Lebih terperinci

Demikianlah surat permohonan ini besar harapan kami mendapat dukungan dana dari bank yang bapak pimpin.

Demikianlah surat permohonan ini besar harapan kami mendapat dukungan dana dari bank yang bapak pimpin. Contoh Proposal Usaha Bengkel Motor Proposal usaha bengkel motor dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam membuka bisnis rumahan. Usaha bengkel motor dan mobil akan dapat sukses jika diawali dengan perencanaan

Lebih terperinci

Peluang Usaha Buka Bengkel Untuk Penghasilan

Peluang Usaha Buka Bengkel Untuk Penghasilan Peluang Usaha Buka Bengkel Untuk Penghasilan Membuka usaha bengkel biasanya memerlukan tempat dan lokasi yang strategis dan dan butuh tempat yang luas untuk menampung kendaraan yang akan anda service,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank adalah lembaga financial intermediary yang berfungsi sebagai perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana serta sebagai

Lebih terperinci

DOKUMENTASI WAWANCARA

DOKUMENTASI WAWANCARA LAMPIRAN DOKUMENTASI WAWANCARA BROSUR KPR ib Tampak bagian depan dan belakang brosur Tampak bagian dalam brosur Yang ada di Cabang STRUKTUR ORGANISASI Tabel Angsuran Pembiayaan Rumah (KPR ib Muamalat)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, persaingan antar perusahaan sangat ketat. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dan menyalurkannya kembali dana tersebut kemasyarakat

Lebih terperinci

SELAMAT!!! ANDA MEMILIKI 100% Hak Penuh - 4 Cara kaya Bagaimana anda bisa kaya lewat Properti- Master Resale Rights senilai Rp. 388.

SELAMAT!!! ANDA MEMILIKI 100% Hak Penuh - 4 Cara kaya Bagaimana anda bisa kaya lewat Properti- Master Resale Rights senilai Rp. 388. SELAMAT!!! ANDA MEMILIKI 100% Hak Penuh - 4 Cara kaya Bagaimana anda bisa kaya lewat Properti- Master Resale Rights senilai Rp. 388.000,- 4 Cara kaya Bagaimana anda bisa kaya lewat Properti Saya membaginya

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian mengenai motivasi debitur terhadap atribut produk dalam keputusan pembelian produk KPR Bank Commonwealth dapat disimpulkan sebagai berikut. Motivasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (www.sahamok.com).

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (www.sahamok.com). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal di Indonesia sejak tahun 1997 mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dari 56 emiten pada tahun 1989 menjadi 288 emiten pada

Lebih terperinci

Sudah Sehatkah Keuangan Anda?

Sudah Sehatkah Keuangan Anda? Sudah Sehatkah Keuangan Anda? Agenda Apakah Anda Komponen Rencana Keuangan Financial Check Up Switch & Activate Your Money RESEP OBAT : Utang Kartu Kredit Utang, Boleh Gak? Kesimpulan 2 Apakah Anda merasa

Lebih terperinci

Bab VIII Mengelola Keuangan Usaha

Bab VIII Mengelola Keuangan Usaha Modul ke: 8 Bab VIII Mengelola Keuangan Usaha Fakultas Ilmu Komputer Widi Wahyudi, S.Kom, SE, MM. Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan intensitasnya, kebutuhan manusia dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan intensitasnya, kebutuhan manusia dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan intensitasnya, kebutuhan manusia dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu Kebutuhan Primer, Kebutuhan Sekunder, dan Kebutuhan Tersier. Kebutuhan Primer merupakan kebutuhan

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT Syarat dan Ketentuan Dana Bantuan Sahabat ini berlaku bagi Nasabah Dana Bantuan Sahabat yang sebelumnya adalah Nasabah aktif ANZ Personal Loan pada saat produk

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS CHAPTER 19 PASAR MODAL (SECURITIES MARKET)

PENGANTAR BISNIS CHAPTER 19 PASAR MODAL (SECURITIES MARKET) PENGANTAR BISNIS CHAPTER 19 PASAR MODAL (SECURITIES MARKET) I. Fungsi Pasar Modal. Pasar Modal seperti Bursa Efek Indonesia merupakan tempat jual beli surat-surat berharga /efek yang meliputi saham & obligasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana untuk melakukan ekspansi, memperbaiki struktur modal, meluncurkan produk baru atau untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yang belum memiliki rumah. Disisi lain pemerintah juga sulit untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yang belum memiliki rumah. Disisi lain pemerintah juga sulit untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011, menyebutkan bahwa masih ada sekitar 14 juta keluarga, atau 23% dari 61 juta keluarga di Indonesia,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU KOTA SANTRI Cabang Karanganyar Koperasi Serba Usaha KOTA SANTRI Cabang Karanganyar dalam memberikan kredit

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 35 /PBI/2008 TENTANG FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 35 /PBI/2008 TENTANG FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 35 /PBI/2008 TENTANG FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa berhubung

Lebih terperinci

5 KETERLIBATAN TENGKULAK DALAM PENYEDIAAN MODAL NELAYAN

5 KETERLIBATAN TENGKULAK DALAM PENYEDIAAN MODAL NELAYAN 56 5 KETERLIBATAN TENGKULAK DALAM PENYEDIAAN MODAL NELAYAN 5.1 Bentuk Keterlibatan Tengkulak Bentuk-bentuk keterlibatan tengkulak merupakan cara atau metode yang dilakukan oleh tengkulak untuk melibatkan

Lebih terperinci

RUMAHKU SURGAKU. Oleh: Ahmad Gozali

RUMAHKU SURGAKU. Oleh: Ahmad Gozali RUMAHKU SURGAKU Oleh: Ahmad Gozali Dikutip dari Majalah Alia Siapa sih yang tidak mau memiliki rumah sendiri. Setiap kita pastinya punya keinginan untuk memiliki rumah sendiri sebagai tempat berteduh di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia seperti sektor perdagangan,

Lebih terperinci

BAB III LUMAJANG. berbeda beda untuk jangka waktu cicilan yang berbeda. Penerapan keuntungan transaksi pembiayaan mura>bah{ah ditetapkan

BAB III LUMAJANG. berbeda beda untuk jangka waktu cicilan yang berbeda. Penerapan keuntungan transaksi pembiayaan mura>bah{ah ditetapkan 45 BAB III IMPLEMENTASI PENETAPAN MARGIN DALAM PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUMAJANG A. Implementasi Penetapan Margin Pembiayaan Mura>bah{ah Di BSM Lumajang Margin pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tempat usaha serta rekreasi di kota-kota besar di Indonesia. Hal ini membuka

BAB I PENDAHULUAN. tempat usaha serta rekreasi di kota-kota besar di Indonesia. Hal ini membuka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jumlah penduduk yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Indonesia menciptakan kebutuhan akan tempat tinggal yang lebih baik dan juga tempat usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masalah pendanaan menjadi tombak dalam dunia usaha dan perekonomian. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan untuk

Lebih terperinci

Daftar Isi [RAHASIA MEMBELI RUMAH TANPA UANG]

Daftar Isi [RAHASIA MEMBELI RUMAH TANPA UANG] Daftar Isi 1. KATA PENGANTAR..... 3 2. RUMAH APA YANG BISA ANDA BELI?. 4 3. TIPS UNTUK MENCARI PROPERTI HARGA SEWA DI ATAS RATA-RATA 6 4. TEKNIK MEMULAI MENCARI RUMAH GRATIS.. 7 A. Menentukan Kemampuan

Lebih terperinci

LIST PERTANYAAN DAN JAWABAN TERKAIT PENERAPAN KETENTUAN LOAN TO VALUE

LIST PERTANYAAN DAN JAWABAN TERKAIT PENERAPAN KETENTUAN LOAN TO VALUE LIST PERTANYAAN DAN JAWABAN TERKAIT PENERAPAN KETENTUAN LOAN TO VALUE (LTV) KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) DAN DOWN PAYMENT (DP) KREDIT KENDARAAN BERMOTOR (KKB) PERBANKAN NO PERTANYAAN JAWABAN I. HAL UMUM

Lebih terperinci

AKAD MURABAHAH DAN APLIKASINYA

AKAD MURABAHAH DAN APLIKASINYA AKAD MURABAHAH DAN APLIKASINYA David Irawan (06) A. PENDAHULUAN Menghadapi dunia global dewasa ini, kebutuhan hidup manusia semakin bervariatif, dimulai dari keinginan untuk memiliki kebutuhan pokok sehari-hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai posisi keuangan suatu perusahaan, kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan yang berguna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi telah banyak mempengaruhi perkembangan ekonomi dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian dalam masyarakat. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi suatu negara secara keseluruhan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi suatu negara secara keseluruhan tidak dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ekonomi suatu negara secara keseluruhan tidak dapat dipisahkan dari perkembangan perbankan 1 di negeri yang bersangkutan sebab industri Perbankan yang

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN-II MENGELOLA KEUANGAN USAHA. Oloan Situmorang, ST, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

KEWIRAUSAHAAN-II MENGELOLA KEUANGAN USAHA. Oloan Situmorang, ST, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen KEWIRAUSAHAAN-II Modul ke: 11 Fakultas Ekonomi Bisnis MENGELOLA KEUANGAN USAHA Oloan Situmorang, ST, MM Program Studi Manajemen http://mercubuana.ac.id Pokok Bahasan 1. Mengetahui Kebutuhan Modal 2. Mengetahui

Lebih terperinci

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; Kamus Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris

Lebih terperinci

Sistem Pembukuan Dan, Erida Ayu Asmarani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Sistem Pembukuan Dan, Erida Ayu Asmarani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Ketentuan mengenai gadai ini diatur dalam KUHP Buku II Bab XX, Pasal 1150 sampai dengan pasal 1160. Sedangkan pengertian gadai itu sendiri dimuat dalam Pasal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PEMBIAYAAN BERMASALAH PRODUK KPR AKAD DAN PENYELESAIANNYA

BAB IV ANALISIS TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PEMBIAYAAN BERMASALAH PRODUK KPR AKAD DAN PENYELESAIANNYA 102 BAB IV ANALISIS TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PEMBIAYAAN BERMASALAH PRODUK KPR AKAD MURA@BAH}AH DAN PENYELESAIANNYA A. Analisis Faktor-Faktor Pembiayaan Bermasalah Produk KPR Akad Mura@bah}ah Faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk konsumsi, investasi, atau modal usaha. Dalam pemenuhan kebutuhan itu,

BAB I PENDAHULUAN. untuk konsumsi, investasi, atau modal usaha. Dalam pemenuhan kebutuhan itu, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan masyarakat dapat dikatakan tidak lepas dari uang, baik untuk konsumsi, investasi, atau modal usaha. Dalam pemenuhan kebutuhan itu, seringkali masyarakat

Lebih terperinci

Investors Kami. PaRa. Investasi adalah konsep umum untuk mencadangkan uang, waktu

Investors Kami. PaRa. Investasi adalah konsep umum untuk mencadangkan uang, waktu PaRa Investors Kami Investasi adalah konsep umum untuk mencadangkan uang, waktu dan tenaga, atau hal lainnya, untuk mendapatkan keuntungan sebagai imbalannya. Virgin Gold adalah sarana investasi yang khusus

Lebih terperinci

BAB 5 KEGIATAN MENGALOKASIKAN DANA

BAB 5 KEGIATAN MENGALOKASIKAN DANA BAB 5 KEGIATAN MENGALOKASIKAN DANA A. Pengertian Pengalokasian Dana Kegiatan bank yang kedua setelah menghimpun dana dari masyarakat luas dalam bentuk tabungan, simpanan giro dan deposito adalah menyalurkan

Lebih terperinci

JAWABAN BAB 7. Nama : Fitri Gusniawati. Nim :

JAWABAN BAB 7. Nama : Fitri Gusniawati. Nim : JAWABAN BAB 7 Nama : Fitri Gusniawati Nim : 51912102 Kelas : DKV-3 1. Jelaskan apa yang saudara ketahui tentang lembaga keuangan. Apa yang dimaksud dengan lembaga deposito dan non deposito? Apa saja bagian-bagian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan melakukan investasi pada perusahaan yang menurutnya baik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan melakukan investasi pada perusahaan yang menurutnya baik dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Para investor atau penanam modal merupakan pihak yang kelebihan dana yang akan melakukan investasi pada perusahaan yang menurutnya baik dan memiliki keuntungan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan The Five C s of Credit dalam perjanjian kredit UMKM

BAB V PENUTUP. sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan The Five C s of Credit dalam perjanjian kredit UMKM BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan The Five C s of Credit dalam perjanjian kredit

Lebih terperinci

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal A Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi, salah satunya adalah dengan melakukan investasi di Pasar Modal. Dalam hal ini Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Nomor 10 Tahun Menurut Pasal 1 ayat 2

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Nomor 10 Tahun Menurut Pasal 1 ayat 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengertian bank secara otentik telah dirumuskan di dalam Undangundang Perbankan 7 Tahun 1992 yang telah diubah menjadi Undangundang Perbankan Nomor 10 Tahun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tepat mengingat setiap keputusan keuangan yang diambil akan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tepat mengingat setiap keputusan keuangan yang diambil akan 16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah mendapatkan keuntungan bagi perusahaan tersebut. Tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kredit Usaha Mikro Pasal 1 angka (1) Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah menyebutkan: Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perkembangan bisnis properti di Indonesia mengalami kenaikan yang cukup pesat pada dekade terakhir ini. Banyak indikator yang dapat dilihat di dalam

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 adalah badan usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan yang dimiliki oleh wanita dapat diketahui potensial pasar yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan yang dimiliki oleh wanita dapat diketahui potensial pasar yang cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wanita adalah gender yang jarang terangkat keberadaannya, namun dengan segala kelebihan yang dimiliki oleh wanita dapat diketahui potensial pasar yang cukup menjanjikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rakyat (Yunan, 2009:2). Pertumbuhan ekonomi juga berhubungan dengan proses

BAB I PENDAHULUAN. rakyat (Yunan, 2009:2). Pertumbuhan ekonomi juga berhubungan dengan proses 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu negara berkembang berusaha dengan giat melaksanakan pembangunan secara berencana dan bertahap, tanpa mengabaikan usaha pemerataan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah kredit berasal dari bahasa yunani (credere) yang berarti. disepakati yaitu dapat berupa barang, uang, atau jasa.

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah kredit berasal dari bahasa yunani (credere) yang berarti. disepakati yaitu dapat berupa barang, uang, atau jasa. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kredit Istilah kredit berasal dari bahasa yunani (credere) yang berarti kepercayaan. Oleh karena itu dasar dari kredit ialah kepercayaan. Seseorang atau suatu badan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara. Pasar modal memiliki beberapa daya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori trade-off (trade-off theory) Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko dengan tingkat

Lebih terperinci

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PASAR MODAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami karakteristik pasar modal. 2. Memahami

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DATA. Tabel 5.1. Hasil Survei Harga Jual Ruko sekitar Kedoya

BAB V ANALISA DATA. Tabel 5.1. Hasil Survei Harga Jual Ruko sekitar Kedoya 51 BAB V ANALISA DATA 5.1 Analisa Data Aspek Pasar Dalam analisa aspek pasar pembangunan ruko ini, penulis membagi menjadi beberapa acuan analisa yaitu : 5.1.1. Analisa Harga Jual Ruko Berdasarkan hasil

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar belakang masalah Pada tahun 2008 terjadi krisis global dan berlanjut pada krisis nilai tukar. Krisis ekonomi 2008 disebabkan karena adanya resesi ekonomi yang melanda Amerika

Lebih terperinci

: MARINA RUMONDANG P. TAMPUBOLON NPM :

: MARINA RUMONDANG P. TAMPUBOLON NPM : PROSEDUR KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)Tbk CABANG BEKASI Nama : MARINA RUMONDANG P. TAMPUBOLON NPM : 46209934 Kelas : 3DA04 Dosen Pembimbing : Toto Sugiharto, PhD

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEUANGAN. Swiss Confederation. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia

PERENCANAAN KEUANGAN. Swiss Confederation. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia PERENCANAAN KEUANGAN ASET Aktiva/Harta/Kekayaan yang dimiliki, misalnya : uang tunai, tanah, sepeda motor, pohon kakao. LIABILITAS hutang yang dimiliki, misalnya tagihan untuk membayar pinjaman. PENDAPATAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. ilmu tersendiri yang mempunyai manfaat yang besar dan berarti dalam proses

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. ilmu tersendiri yang mempunyai manfaat yang besar dan berarti dalam proses BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Pembangunan Pertanian Dalam memacu pertumbuhan ekonomi sektor pertanian disebutkan sebagai prasyarat bagi pengembangan dan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Mekanisme Pembiayaan Take Over Mikro 500 ib di Bank BRI Syariah KCP Ungaran. Take over adalah salah satu bentuk pelayanan Bank Syariah dalam membantu masyarakat mengalihkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor yang berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor yang berperan penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor perbankan menjadi salah satu sektor yang berperan penting dalam membangun perekonomian sebuah negara karena bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TENTANG PERJANJIAN KREDIT BANK. kelemahan, kelamahan-kelemahan tersebut adalah : 7. a. Hanya menyangkut perjanjian sepihak saja

BAB II TINJAUAN TENTANG PERJANJIAN KREDIT BANK. kelemahan, kelamahan-kelemahan tersebut adalah : 7. a. Hanya menyangkut perjanjian sepihak saja BAB II TINJAUAN TENTANG PERJANJIAN KREDIT BANK 1. Pengaturan Perjanjian Kredit Pengertian perjanjian secara umum dapat dilihat dalam Pasal 1313 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, yaitu suatu perbuatan

Lebih terperinci

SIRKULASI KAS (LIFE CYCLE CASH) DAN CONTOH KASUSNYA PADA BISNIS WEDDING PRGANIZER

SIRKULASI KAS (LIFE CYCLE CASH) DAN CONTOH KASUSNYA PADA BISNIS WEDDING PRGANIZER SIRKULASI KAS (LIFE CYCLE CASH) DAN CONTOH KASUSNYA PADA BISNIS WEDDING PRGANIZER Kas terdiri dari mata uang (currency), giro, dan rekening koran di bank (bank deposits) yang jatuh temponya di bawah satu

Lebih terperinci

Title Tinjauan Atas Analisis Pencatatan Pemberian Kredit Pensiun Pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Bandung

Title Tinjauan Atas Analisis Pencatatan Pemberian Kredit Pensiun Pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Bandung Title Tinjauan Atas Analisis Pencatatan Pemberian Kredit Pensiun Pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Bandung Creator Tri Setiyo Apriyanto NIM.21307045 Publisher JBPTUNIKOMPP - Universitas

Lebih terperinci