MESIN BOR OTOMATIS MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER TUGAS AKHIR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MESIN BOR OTOMATIS MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER TUGAS AKHIR"

Transkripsi

1 MESIN BOR OTOMATIS MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER TUGAS AKHIR Oleh : Eddy Joko Martono Marulak Olo S Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Program Diploma III Program Studi Teknik Elektro Politeknik Batam PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK BATAM BATAM 2009

2 LEMBARAN PENGESAHAN MESIN BOR OTOMATIS MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) TUGAS AKHIR Disusun : EDDY JOKO MARTONO MARULAK OLO S Diajukan dan disahkan sebagai laporan Tugas Akhir di Program Studi Teknik Elektro Politeknik Batam Batam, Mei 2009 Pembimbing, M. Syafei Gozali, ST. NIK :

3 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat kasih dan karunia Nya yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Dalam penulisan Tugas akhir ini, penulis mengambil sebuah judul Mesin Bor PCB Otomatis Menggunakan Programmable Logic Controller dan merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Diploma III pada Program Studi Elektronika Industri Jurusan Teknik Elektro Politeknik Batam. Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis banyak mendapatkan saran, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada: 1. Orang Tua kami atas dukungan, doa, motivasi, kasih sayang yang tak pernah henti-hentinya diberikan kepada kami. 2. Bpk Dr. Priyono Eko Sanyoto, selaku Direktur Politeknik Batam. 3. Bpk Iman Fahruzi,ST,selaku Kaprodi Elektronika Industri dan juga Wali kelas. 4. Bpk M. Syafei Gozali atau Staf Pengajar Program Studi Elektronika Industri. 5. Seluruh Dosen atau Staf Pengajar Program Studi Elektronika Industri. 6. Seluruh teman-teman Mahasiswa/i Politeknik Batam Seangkatan 2006,khususnya jurusan Teknik Elektro. i

4 7. Kepada semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung telah membantu penulis dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini. Penulis juga menyadari bahwa masih banyaknya kekurangan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu penyampaian kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat di harapkan, tentunya untuk kesempurnaan laporan Tugas Akhir ini. Akhir kata semoga isi dari laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi kita semua. Batam, 4 Mei 2009 Penulis ii

5 ABSTRAK Pengeboran secara manual dan konvensional dapat kita lihat sangat membutuhkan waktu, tenaga dan tingkat pengeboran yang terkadang tidak akurat. Untuk proses pengeboran sendiri masih membutuhkan tenaga manusia untuk mengebor. Sedangkan untuk pengeboran otomatis yang dibuat lebih menghemat tenaga, waktu dan pengeborannya lebih akurat. Tenaga manusia yang digunakan hanya sebagai operator untuk menjalankan mesin tersebut. Mesin Bor Otomatis ini menggunakan perangkat-perangkat, yang terdiri dari seperti Sensor, Motor DC, Mata Bor, dan pneumatic system. Untuk menggerakkan mesin ini menggunakan Programmable Logic Controller sebagai pengontrolnya. Untuk satu siklus proses pengeboran membutuhkan waktu 11 detik dengan hasil pengeboran pada keempat titik sudut pengeboran.. Kata kunci : Programmable Logic Controller, sensor, Motor DC, pneumatic system. iii

6 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR i iii iv vii viii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan dan Manfaat Metodelogi Penelitian Batasan Masalah Sistematika Penulisan 3 BAB II IKHTISAR SISTEM 2.1 Deskripsi Umum Karakteristik Lingkungan Operasi Dan Pengembangan 7 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pnuematik Aktuator Pnuematik Katup Pnuematik Katup Pengatur Aliran Motor DC Sensor 15 iv

7 3.3.1 Sensor Optik Sensor Induktif PLC (Programmable Logic Controller) Perangkat Hardware Perangkat Software 19 BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Perangkat Keras Perancangan Mekanik Pemasangan Lengan Tekan Wiring PLC 24 BAB V PENGUKURAN, PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM 5.1 Pengukuran Pengukuran Komponen Elektrikal Pengukuran Komponen Pnuematik Pengujian Pengujian Arah Putaran Motor DC Pengujian Komponen Pnuematik Analisa Sistem 30 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Saran 31 DAFTAR PUSTAKA 32 LAMPIRAN 33 v

8 vi

9 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Mesin Bor PCB Otomatis 5 Gambar 2.2 Diagram Blok Sistem 6 Gambar 3.1 Konstruksi Silinder Kerja Tunggal 9 Gambar 3.2 Konstruksi Silinder Kerja Ganda 10 Gambar 3.3 5/2 Double Selenoid 11 Gambar 3.4 Flow Kontrol dan Simbol 12 Gambar 3.5 Prinsip Kerja Putaran Motor DC 13 Gambar 3.6 Kaidah Tangan Kiri 14 Gambar 3.7 Kaidah Tangan Kanan 14 Gambar 3.8 Diffuse Reflective Optical Sensor 15 Gambar 3.9 Sensor Induktif 16 Gambar 3.10 PLC Omron CQM1 17 Gambar 3.11 Blok diagram bagian bagian dari sebuah PLC 18 Gambar 3.12 Diagram Ladder 20 Gambar 3.13 Instruksi Dasar pada PLC 21 Gambar 4.1 Mesin Bor PCB Otomatis 22 Gambar 4.2 Gambar Lengan Tekannya 22 Gambar 4.3 Objek dan Mata bor 23 Gambar 4.4 Tubing Diagram dari Silinder dan Katup 23 Gambar 4.5 Wiring Diagram PLC Omron 25 Gambar 4.6 Flow Chart 26 viii

10 Gambar 5.1 Pengukuran Tegangan Sensor Optik 28 Gambar 5.2 Pengukuran Tegangan pada Selenoid 28 ix

11 DAFTAR TABEL Table 4.1 Pengalamatan Input pada PLC Omron 24 Table 4.2 Pengalamatan Output pada PLC Omron 25 Tabel 5.1 Pengukuran Teganga pada Sensor Optik dan Magnetik 27 Tabel 5.2 Pengukuran Tegangan pada Katup Solenoid dan Indikator 28 Tabel 5.3 Tabel Kebenaran dari Sistem Kerja mesin pemindah objek 29 Tabel 5.4 Hasil Pengujian silinder dengan 5/2 double solenoide valve 29 Tabel 5.5 Pengujian Proses Pengeboran Papan PCB 30 vii

12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Printed Circuit Board (PCB) merupakan papan yang terdapat jalur rangkaian listrik atau elektronika. Papan PCB perlu dilubangi atau bor sebelum peletakan komponen-komponen yang sudah ditentukan pada jalur rangkaian di papan PCB. Sebelumnya proses pengeboran dilakukan secara manual oleh manusia. Pengeboran secara manual dengan menggunakan tangan, sangat memakan waktu, tenaga dan tingkat pengeboran yang tidak akurat. Kemudian pengeboran dilakukan dengan kontrol konvensional, Hasilnya tingkat keangkuratan pengeboran baik, cepat, tetapi pada saat trouble, repairing sulit. Maka dari itu disini kami membuat mesin bor PCB secara otomatis dengan kontrol terprogram yang mana hasilnya diharapkan tingkat pengeboran lebih akurat, kesalahan manusia sangat minim dan, pada saat trouble, repairing mudah. 1.2 Tujuan dan Manfaat Tujuan pengerjaan Tugas Akhir ini adalah: 1. Untuk mempermudah manusia dalam melakukan proses produksi industri secara praktis. 2. Untuk mengurangi tingkat kejenuhan didalam proses produksi industri. 3. Untuk menerapkan dan mengembangkan sistem otomasi, sehingga menjadi kombinasi sistem otomasi yang lebih bermanfaat. 1

13 2 4. Untuk menyempurnakan dan meningkatkan hasil kerja. 5. Menciptakan suatu sistem otomasi industri yang efektif dan efesien. Manfaat dari pengerjaan Tugas Akhir ini adalah: 1. Dapat diaplikasikan pada dunia industri. 2. Dapat diaplikasikan pada bidang pendidikan sebagai modul praktikum khususnya pada kontrol otomasi. 1.3 Metodologi Penelitian Dalam menyelesaikan pengerjaan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan beberapa metode, yakni pengumpulan data, dimana penulis memperoleh data tersebut antara lain dari dosen pembimbing Tugas Akhir, dosen-dosen teknik elektro, menelusuri di internet dan buku-buku referensi yang ada di perpustakaan Politeknik Batam. Dalam merancang alat ini, penulis melakukan metode pengujian dan pengamatan secara langsung terhadap komponen elektronika yang digunakan dan terhadap program software yang dibuat. 1.4 Batasan Masalah Adapun batasan masalah dari sistem otomasi yang kami rancang adalah, sistem ini digunakan untuk mengebor ke empat sudut dari PCB tersebut. Untuk ukuran PCB sudah ditentukan dan titik pengeborannya tidak dapat dirubah. Peletakan dan pengambilan PCB pada dudukan dilakukan secara manual. Tidak menganalisa tentang tekanan udara. Tidak membahas torsi dan kecepatan Motor DC.

14 3 1.5 Sistematika Penulisan Dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini perlu dibuat sistematikanya. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya kesalahan penafsiran yang terkandung dalam laporan ini. Oleh karena itu, penulis tidak hanya bertindak sebagai pembuat laporan, akan tetapi juga bertindak sebagai pembaca pertama laporan. Setelah itu, Penulis melaporkan kemajuan tersebut ke dosen pembimbing Tugas Akhir untuk memperoleh pertimbangan-pertimbangan khusus, agar laporan ini mudah dipelajari dan dipahami. Pada penyusunan laporan tugas akhir ini, Penulis membagi laporan menjadi beberapa bab. Dimana antara bab satu dengan bab yang lain saling berkaitan. Berikut adalah penjelasan mengenai bab per bab laporan Tugas Akhir ini. BAB I Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang, tujuan dan manfaat, metodologi penelitian, batasan dan sistematika penulisan. BAB II Ikhtisar Sistem Bab ini menjelaskan deskripsi umum, karakteristik sistem yang dibuat, baik hardware maupun blok diagram, serta lingkungan operasi dan pengembangan. BAB III Landasan Teori Bab ini menjelaskan tentang landasan teori pneumatik, katup, motor DC, sensor, PLC

15 4 BAB IV Perancangan Sistem Bab ini berisi tentang desain rancangan perangkat keras seperti perancangan mekanik, pemasangan lengan tekan dan wiring PLC. Pada akhir Bab ini disertai penjelasan keseluruhan dari rancangan perangkat keras. BAB V Pengukuran, Pengujian dan Analisa Sistem. Bab ini berisi data-data hasil pengukuran, pengujian yang dilakukan, alat bantu yang digunakan, metode pengujian serta berisi analisa sistem. BAB VI Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi tentang kesimpulan yang berasal dari hasil analisa, misalnya mengapa terjadi sesuatu yang menyimpang atau terjadi kesalahan serta apa penyebabnya dan bagaimana penanggulangannya.

16 BAB II IKHTISAR SISTEM 2.1 Deskripsi Umum Mesin Bor Otomatis ini menggunakan PLC yang pada prinsipnya berfungsi untuk mengebor papan PCB. Adapun alat ini dirancang dengan menggunakan PLC sebagai sistem kontrolnya. Untuk perangkat penunjangnya seperti pneumatik, motor DC dan sensor. Perangkat-perangkat tersebut merupakan perangkat pendukung agar sistem dapat bekerja secara otomatis sesuai dengan yang diinginkan. Berikut adalah gambar secara keseluruhan Mesin Bor PCB Otomatis : Gambar 2.1 Mesin Bor PCB Otomatis 5

17 6 Berikut adalah diagram blok sistem secara keseluruhan: BLOK INPUT TOMBOL CONTROLLER BLOK OUTPUT MOTOR DC SENSOR P L C PNEUMATIK INDIKATOR BUZER Gambar 2.2 Diagram Blok Sistem Dari blok diagram diatas dapat dijelaskan : Sinyal dari input (tombol/sensor) masuk ke proses (controller), sinyal tersebut diolah, yang kemudian memerintahkan output melakukan kerjanya. Untuk motor berputar cw-ccw, pneumatik bergerak maju-mundur, indikator onoff, buzer berbunyi jika dalam kondisi emergency.

18 7 2.2 Karakteristik Perancangan pada alat ini memiliki beberapa karakteristik diantaranya adalah sebagai berikut: Pengontrolan menggunakan PLC CQM1. Dapat mengebor objek dengan ke empat sisi PCB. Menggunakan sensor optik dan magnetik. Memiliki tombol kontrol start untuk menjalankan proses, stop untuk selesai proses dan emergency untuk problem. Menggunakan supply tegangan 220V. 2.3 Lingkungan Operasi Pengembangan Sistem yang kami rancang ini diaplikasikan untuk dunia industri khususnya industri-industri yang menggunakan otomasi. Sebagai contoh perusahaan yang merakit barang yang terbuat dari PCB. Juga pada bidang pendidikan sebagai modul praktikum.

19 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 PNUEMATIK Pnuematik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan suatu kerja disebut dengan sistem pneumatic. Penggerak pnuematik itu sendiri adalah aktuator dan valve Aktuator pnuematik Aktuator adalah bagian keluaran untuk mengubah energi suplai menjadi energi kerja yang dimanfaatkan. Sinyal keluaran dikontrol oleh sistem kontrol dan aktuator bertanggung jawab pada sinyal kontrol melalui elemen kontrol terakhir. Aktuator gerakan lurus terbagi 2 jenis, yaitu: 1. Aktuator kerja tunggal Dengan memberikan udara bertekanan pada satu sisi permukaan piston, sisi yang lain terbuka ke atmosfir. Aktuator hanya bisa memberikan gaya kerja ke satu arah. Gerakan piston kembali masuk diberikan oleh gaya pegas yang ada didalam aktuator direncanakan hanya untuk mengembalikan aktuator pada posisi awal dengan alasan agar kecepatan kembali tinggi pada kondisi tanpa beban. 8

20 9 Gambar 3. 1 Konstruksi Aktuator Kerja Tunggal (sumber ) Keterangan: 1. Rumah aktuator 2. Lubang masuk udara bertekanan 3. Piston 4. Batang piston 5. Pegas pengembal 2. Aktuator kerja ganda Dengan memberikan udara bertekanan pada satu sisi permukaan piston (arah maju), sedangkan sisi yang lain (arah mundur) terbuka ke atmosfir, maka gaya diberikan pada sisi permukaan piston tersebut sehingga batang piston akan terdorong keluar sampai mencapai posisi maksimum dan berhenti. Gerakan aktuator kembali masuk, diberikan oleh gaya pada sisi permukaan batang piston (arah mundur) dan sisi permukaan piston (arah maju) udaranya terbuka ke atmosfir.

21 10 Gambar 3.2 Konstruksi Aktuator Kerja Ganda (sumber ) Keterangan: 1. Rumah aktuator 2. Saluran masuk 3. Saluran keluar 4. Batang piston 5. Seal 6. Bearing 7. Piston Katup Pneumatik Katup berfungsi untuk mengatur atau mengendalikan arah udara kempa yang akan bekerja menggerakkan aktuator. Dengan kata lain, katub ini berfungsi untuk mengendalikan arah gerakan aktuator. Katup digambarkan dengan segi empat, banyaknya segi empat menentukan banyaknya posisi yang dimiliki oleh sebuah katup.

22 11 Penamaan katup ditentukan berdasrkan banyaknya lubang pada salah satu posisi per banyaknya dalam setiap lubang juga posisi awal dari katup. Posisi normal katup selalu berada pada posisi sebelah kanan, sehingga simbol-simbol sambungan selalu diletakkan pada sebelah kanan. Berikut adalah contoh dari katup 5/2: Gambar 3.3a 5/2 Double Selenoid aliran udara pada port 1&2 3.3b 5/2 Double Selenoid aliran udara pada port 1&4 (sumber )

23 12 Gambar 3.3a dan 3.3b menunjukkan 2 pemotongan selang seling dari pilot pengontrol 5/2 katub double solenoid: 1. Jika piston berada di stop kiri, port 1&2 dan 4&5 adalah terhubung (gambar 3.3a) 2. Jika belitan solenoid kiri adalah aktif, piston bergerak ke stop kanan dan port 1&4 dan 2&3 adalah terhubung (gambar 3.3b). 3. Jika katub kembali ke kondisi awal, itu tidak akan dapat untuk mengaktifkan belitan solenoid kiri. Lebih baik belitan solenoid kanan harus aktif. Jika kedua belitan solenoid aktif, akan menunggu geseran piston di posisi terakhir yang dipilih. Jika kedua belitan solenoid diaktifkan secara serentak masing-masing keduanya akan menolak dengan kekuatan yang sama Katup pengatur aliran Katup di bawah berfungsi untuk membatasi atau mengontrol laju aliran fluida dan aliran dari lubang atas ke lubang bawah. Gambar 3.4 Flow Kontrol dan Simbol Matering Out (sumber )

24 Motor DC Motor DC terdapat dalam berbagai ukuran dan kekuatan, masing- masing didesain untuk keperluan yang berbeda-beda namun secara umum memiliki fungsi dasar yang sama yaitu mengubah energi elektrik menjadi energi mekanik. Sebuah motor DC sederhana dibangun dengan menempatkan kawat yang dialiri arus di dalam medan magnet. Kawat yang membentuk loop ditempatkan sedemikian rupa diantara dua buah magnet permanen. Bila arus mengalir pada kawat, arus akan menghasilkan medan magnet sendiri yang arahnya berubah-ubah terhadap arah medan magnet permanen sehingga menimbulkan putaran. Gambar 3.5 Prinsip kerja putaran motor DC (sumber

25 14 Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama : Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar (torque) untuk memutar kumparan. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan. Gambar 3.6 Kaidah Tangan Kiri Gambar 3.7 Kaidah Tangan Kanan

26 Sensor-sensor Sensor adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejalagejala atau sinyal-sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi seperti energi listrik, energi fisika, energi kimia, energi biologi, energi mekanik dan sebagainya Sensor Optik Sensor optik adalah yang mendeteksi perubahan cahaya dari sumber cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya yang mengenai benda atau ruangan. Dimana photodiode dan phototransistor digunakan sebagai receiver. Tipe sensor yang digunakan diffuse reflective optical sensor. Pada Diffuse reflective optical sensor antara unit transmitter dan receiver dirangkai bersama dalam satu unit. Jika berkas cahaya mencapai objek reflective, berkas cahaya tersebut akan dialihkan ke receiver sehingga menyebabkan output dari sensor didapatkan. Gambar 3.8 Diffuse Reflective Optical Sensor Sensor Induktif Sensor induktif merupakan sensor yang memanfaatkan perubahan induktansi pada suatu media sebagai akibat dari pergerakan inti dari

27 16 ferromagnetik dan adanya ferromagnetik yang mendekat ke sensor induktif tersebut. Cara kerja dari sensor induktif adalah ketika diberi tegangan maka arus akan mengalir dan menimbulkan fluks magnet di sekitar area sensor. Sehingga sensor induktif akan mendeteksi objek dari bahan logam. Gambar 3.9 Cara kerja Sensor Induktif 3.4 PLC (Programmable logic controllers) PLC pada dasarnya adalah sebuah computer yang khusus dirancang untuk mengontrol suatu proses atau mesin. Proses yang dikontrol ini dapat berupa regulasi variable secara kontinu seperti pada sistem-sistem servo, atau hanya melibatkan kontrol dua keadaan pada mesin pengeboran, sistem pemindah objek bor dan sistem pneumatik. Walaupun istilah PLC secara bahasa berarti pengontrol logika yang dapat di program, tetapi pada kenyataanya PLC secara fungsional tidak lagi terbatas pada fungsi-fungsi logika saja. Sebuah PLC dewasa ini dapat melakukan

28 17 perhitungan-perhitungan aritmatika yang relatif kompleks, fungsi komunikasi, dokumentasi, dan lain sebagainya. Berdasarkan jumlah input/outputnya yang dimilikinya ini, secara umum PLC dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar. PLC mikro. PLC dapat dikategorikan mikro jika jumlah input/output PLC ini kurang dari 32 terminal. PLC mini. Kategori ukuran mini ini adalah jika PLC tersebut memiliki jumlah input/ouput antara 32 sampai 128 terminal. PLC large. PLC ukuran ini dikenal juga dengan PLC tipe rack. PLC dapat dikategorikan sebagai PLC besar jika jumlah input/output nya lebih dari 128 terminal. Pada dasarnya, operasi PLC ini relatif sederhana peralatan luar dikoneksi dengan modul input/ouput PLC yang tersedia. Peralatan ini dapat berupa sensor-sensor analog, push button, limit switch, motor starter, solenoid, lampu dan lain sebagainya. Pada proses pemograman Mechine Bor PCB Otomatis menggunakan PLC Omron CQM1 Gambar 3.10 PLC OMRON CQM1

29 Perangkat Hardware POWER SUPLLY Input Device CPU Processor Logic Memory Storage Memory Communication Output Device Gambar 3.11 Blok diagram bagian bagian dari sebuah PLC Dari keterangan gambar diatas dapat di jelaskan : 1. Input /Output Unit input/output merupakan perantara antara mikroelektrik PLC dengan eksternal luar. Oleh karena itu diperlukan suatu rangkaian pengkondisian sinyal dan isolasi. Hal ini memungkinkan PLC untuk dihubungkan langsung pada aktuator proses dan tranduser tanpa memerlukan circuit perantara. Untuk membuat pengkonversian sinyal dari PLC tersedia pilihan input/output unit untuk berbagai keperluan. 2. Prosesor Bagian ini merupakan otak atau jantung PLC, karena bagian ini merupakan bagian yang melakukan operasi/pemrosesan program yang tersimpan dalam PLC. 3. Timer Cpu dibangun dari clock osilator yang mengontrol kecepatan operasi dan menggunakan sinyal clock untuk menghasilkan delay time yang pewaktunya diatur oleh timer.

30 19 4. Biner Counter Fungsi biner counter untuk menambah (ditambah satu) dan mengurangi (dikurangi satu) data biner yang disimpan di register dan membandingkannya dengan dua register yang berbeda. Counter digunakan untuk mencacah, misalnya untuk menghasilkan pulsa digital dari peralatan switching yang dihubungkan ke input port. 5. Memori Memori merupakan elemen yang terdapat pada cpu yang berupa IC (integrated circuit). Karakter memori ini mudah dihapus dengan mematikan catu daya. 6. Unit Operasi Data unit ini kita dapat mengetahui ladder diagram yang telah kita masukkan dari cx-programmer. Unit ini digunakan untuk pemrograman masukan atau memeriksa yang telah terjadi pada memori. 7. Perangkat Program Unit ini mempunyai ram yang cukup agar memungkinkan sebagai penyimpan semi permanen dari program yang dikembangkan atau dimodifikasi Perangkat Software 1. Cx-programmer 6.0 Cx-programmer merupakan software yang dirancang khusus sebagai software pendukung dalam pemrograman PLC omron. Dengan mengunakan software ini kita dapat memonitoring dan mendiaknosa apabila terjadi kesalahan dalam pemrograman dengan mudah dan cepat.

31 20 2. Diagram ladder Diagram ladder adalah bahasa yang dimiliki oleh setiap PLC. Diagram ladder menggambarkan program dalam bentuk grafik. Diagram ini dikembangkan dari kontak-kontak relay secara terstruktur yang menggambarkan aliran arus listrik. Dalam diagram ladder terdapat dua buah garis vertical dimana garis vertical sebelah kiri dihubungkan dengan sumber tegangan positip catu daya dan garis sebelah kanan dihubungkan dengan sumber tegangan negatip catu daya. Program ladder ditulis menggunakan bentuk pictorial atau simbol yang secara umum mirip dengan rangkaian kontrol relay. Program ditampilkan pada layar dengan elemen-elemen seperti normally open contact, normally closed contact, timer, counter, sequencer dll. Gambar 3.12 Diagram Ladder Diantara dua garis ini dipasang kontak-kontak yang menggambarkan kontrol dari switch, sensor atau output. Satu baris dari diagram disebut dengan satu rung. Input menggunakan symbol [ ] (kontak normally open) dan [/] (kontak normally close). Output mempunyai symbol ( ) yang terletak paling kanan.

32 Gambar 3.13 Instruksi Dasar pada PLC 21

33 BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras ini meliputi beberapa sistem yaitu sistem mekanik, elektronik dan pemograman Perancangan Mekanik Gambar 4.1 Mechine Bor PCB Otomatis Gambar 4.2 Gambar Lengan Tekannya 22

34 23 Gambar 4.3 Objek dan Mata bor Pemasangan Lengan Tekan Sistem ini memiliki 5 bagian penting sehingga proses dapat berjalan dengan baik. Lima bagian tersebut meliputi PLC (CQM1), Kompressor, Sensor, Valve dan Aktuator. Gambar 4. 4 Tubing Diagram dari Aktuator dan Valve

35 24 Keterangan: 1A = Double Acting Silinder 1v1,1v2 = One Way Flow Control matering out 1s1 = Katup 5/2 oz = Kompressor Wiring PLC PLC yang digunakan pada sistem Mechine Bor PCB Otomatis ini adalah Omron CQM1, yang mana pada rangkaian input yang dikirim dari Sensor Optic, Sensor Induktif, Start, Stop, Emergency. Dan out putnya Indikator,Motor Bor, Katup, Buzzer. Table 4.1 Pengalamatan Input pada PLC Omron CQM1 Input Adddress Tombol Start 1.00 Tombol Stop 1.01 Emergency 1.02 Sensor Induktif awal 1.03 Sensor Induktif akhir 1.04 Sensor Optik awal 1.05 Sensor Optik tengah 1.06 Sensor Optik akhir 1.07

36 25 Table 4.2 Pengalamatan Output pada PLC Omron CQM1 Output Address Indikator Start Indikator Stop Indikator Emergency Motor Bor Reverse/Forward Motor Bor cw Motor Bor ccw Katup A Katup B Buzzer Com P L C Com Input Out Put Gambar 4. 5 Wiring Diagram PLC Omron

37 26 PROGRAM UTAMA START START PROGRAM UTAMA STANDBY TIDAK TOMBOL STOP TIDAK SENSOR AWAL AKTIF YA SENSOR AWAL YA DELAY 4s DELAY 4s PROGRAM UTAMA MOTOR MAJU MOTOR MAJU START SENSOR TENGAH AKTIF TIDAK TIDAK EMERGENCY STOP SENSOR TENGAH AKTIF TIDAK YA MOTOR BERHENTI DELAY 2s YA MOTOR TEMPAT PCB KEMBALI KE AWAL YA MOTOR BERHENTI DELAY 2s SENSOR SILINDER ATAS AKTIF TIDAK END END SENSOR SILINDER ATAS AKTIF TIDAK YA AKTUATOR MAJU DAN BOR AKTIF MOTOR BERHENTI DELAY 4s YA MOTOR STOP YA YA AKTUATOR MAJU DAN BOR AKTIF SENSOR SILINDER BAWAH AKTIF TIDAK SENSOR AKHIR SENSOR AKHIR SENSOR SILINDER BAWAH AKTIF TIDAK YA AKTUATOR MUNDUR MOTOR MAJU TIDAK TIDAK MOTOR MAJU YA AKTUATOR MUNDUR Gambar 4.6 Flow Chart

38 BAB V PENGUKURAN, PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM 5.1 Pengukuran Pengukuran merupakan proses pengambilan dan pengolahan data yang berupa karakteristik dari mesin bor otomatis menggunakan alat ukur. Dalam Tugas Akhir ini ada dua kriteria pengukuran diantaranya pengukuran komponen elektrikal dan pengukuran komponen pneumatik Pengukuran Komponen Elektrikal Pengukuran sensor ini dapat ditentukan berdasarkan tegangan output dari sensor atau memberikan indikator lampu 24 VDC. Apabila lampu dalam keadaan menyala dapat dipastikan kondisi sensor dalam keadaan baik yang memiliki tegangan output sebesar 24 VDC. Tabel 5.1 Pengukuran tegangan pada Sensor Optik dan Magnetik Sensor Indikator Tegangan (V) Sensor Optik awal On 23.4 Sensor Optik tengah On 23.4 Sensor Optik akhir On 23.4 Sensor Magnetik naik On 23.4 Sensor Magnetik turun On

39 28 Gambar 5.1 Pengukuran Tegangan Sensor Optik Pengukuran Komponen Pneumatik Pengukuran Katup Solenoid Pengukuran katup solenoid sama seperti pengukuran sensor dengan mengukur tegangan keluar. Tabel 5.2 Pengukuran tegangan pada Katup, Solenoid dan Indikator Katup Solenoid / Indikator Indikator Tegangan (Volt) 5/2 Double Solenoid naik On 23,3 5/2 Double Solenoid turun On 23,3 Gambar 5.2 Pengukuran Tegangan pada Selenoid

40 Pengujian Pengujian dilakukan untuk mengetahui kemampuan kerja dari mesin bor otomatis. Dalam Tugas Akhir ini ada dua kriteria pengujian diantaranya pengujian arah putaran Motor DC dan pengujian komponen pneumatik Pengujian arah putaran Motor DC Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian sistem kerja rangkaian dengan fungsinya. Pengujian Motor DC tersebut akan bekerja secara bergantian dengan cara memberi logika pada masing-masing input relay. Karena menggunakan dua buah relay maka didapat adanya tiga kemungkinan. Tabel 5.3 Tabel kebenaran dari sistem kerja mesin pemindah objek Relay 1 Relay 2 Kondisi Motor 0 0 Off 1 0 Forward 0 1 Reverse 1 1 Idle Tabel 5.4 Hasil pengujian Silinder dengan 5/2 double solenoid valve Percobaan Aktuator Kondisi Aktuator Silender turun dengan PCB Silinder naik dengan PCB 1 Silinder Baik 6 s 2 s 2 Silinder Baik 6 s 2 s Percobaan Aktuator Kondisi Aktuator Silender turun Tanpa PCB Silinder naik Tanpa PCB 1 Silinder Baik 5 s 2 s 2 Silinder Baik 5 s 2 s

41 Pengujian Komponen Pneumatik Silinder dengan 5/2 double solenoid valve Adapun pengujian silinder dengan melihat dan waktu pada saat silinder bergerak maju dan pada saat silinder bergerak mundur. Pengujian silinder dengan tekanan angin sebesar 5 bar. Adapun hasil pengujian silinder yang mengunakan 5/2 double solenoid valve sebagai berikut: Tabel 5.5 Pengujian proses keseluruhan pengeboran papan PCB dalam satu siklus Percobaan Kondisi Alat Waktu (s) 1 Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Analisa Sistem Pada saat proses pengeboran mata bor tidak center pada titik objek pengeboran, sehingga hasil pengeboran kurang pas. Hal ini dikarenakan pemasangan antara motor dengan mata bor kurang bagus. Juga dipengaruhi oleh kondisi dudukan yang berubah karena tekanan dari aktuator.

42 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil perencanaan, pembuatan dan pengujian Tugas Akhir yang berjudul Mesin Bor Otomatis Menggunakan PLC. Dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Alat ini dapat melakukan pengeboran pada ke empat titik pengeboran secara bersamaan. 2. Mesin pemindah objek dapat berkerja secara stabil. 3. Pada alat ini pengontrolan dengan PLC lebih mudah dioperasikan. 6.2 Saran Untuk sistem yang lebih baik kedepannya perlu ditambahkan beberapa hal diantaranya : 1. Aplikasi mesin bor otomatis ini diharapkan dapat dikembangkan didalam berbagai macam proses pengeboran pada papan PCB. 2. Titik hasil pengeboranya lebih banyak. 3. Proses pemindahan objek dengan menggunakan Software. 4. Memonitoring alat dan panel dengan Touchscreen. 31

43 DAFTAR PUSTAKA 1. Setiawan, Iwan Programmable Logic Controller (PLC) dan Teknik Perncangan Sistem Kontrol. Penerbit Andi: Yogyakarta 2. Soebhakti, Hendawan Materi Kuliah Mikrokontroler AVR ATMega Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Batam: Batam 3. pneumatic1.pdf ( , 22:45WIB) 4. %20Electric%20motors%20(Bahasa%20Indonesia).pdf ( ,22:50WIB) 5. ( , 22:55WIB) 6. robotika.pdf ( , 23:05WIB) 7. word/datasheet vz solenoid valve.pdf ( , 23:05WIB) 8. word/datasheet hpj sensor.pdf ( ,23:10WIB) 9. word/datasheet CXS cylinder.pdf ( , 23:10WIB) word/datasheet 2_MY1_W_Series_Cylinders_Switches smc D- A93.pdf ( , 22:10WIB) ( , 22:15WIB) 32

44 LAMPIRAN Lampiran A : Diagram Ladder pada PLC Lampiran B : Datasheet PLC Omron CQM1 Lampiran C : Datasheet Cylinder CXS Lampiran D : Datasheet Sensor HPJ Lampiran E : Datasheet Sensor Reed Switches 33

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK Dwi Aji Sulistyanto PSD III Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK Pada industri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Programmable Logic Controller Proses di berbagai bidang industri manufaktur biasanya sangat kompleks dan melingkupi banyak subproses. Setiap subproses perlu dikontrol secara seksama

Lebih terperinci

INSTALASI MOTOR LISTRIK

INSTALASI MOTOR LISTRIK SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TIPTL MATA DIKLAT : INSTALASI MOTOR LISTRIK 40 SOAL PILIHAN GANDA PAKET A. Yang dimaksud dengan gambar di samping. a. Kontak NO b. Kontak NC c. Kontak Koil d. Kontak

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Programmable Logic Controller (PLC) PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan rele yang dijumpai pada sistem kendali proses konvensional [1].

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun

BAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Waste Water Treatment Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri

Lebih terperinci

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : A

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : A SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KALI ELEKTRONIK (0/KK/0) JUMLAH SOAL : PAKET : A 40 SOAL PILIHAN GANDA PAKET A. Yang dimaksud dengan gambar di samping. a. Kontak

Lebih terperinci

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : B

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : B SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KALI ELEKTRONIK (0/KK/0) JUMLAH SOAL : PAKET : B 40 SOAL PILIHAN GANDA PAKET B. Gambar actuator SILINDER SINGLE ACTION adalah

Lebih terperinci

SISTEM PENGATURAN PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN BARANG DENGAN PENGGERAK PNEUMATIK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

SISTEM PENGATURAN PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN BARANG DENGAN PENGGERAK PNEUMATIK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer SISTEM PENGATURAN PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN BARANG DENGAN PENGGERAK PNEUMATIK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER SYSTEM SETTINGS FOR STORAGE AND DELIVERY WITH PNEUMATIC

Lebih terperinci

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI Pengenalan PLC PLC merupakan sistem operasi elektronik digital yang dirancang untuk

Lebih terperinci

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan Modul 7 Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan Numerical Control & Industrial Robotics menekankan pada pengendalian gerakan (proses kontinu) pengendalian gerakan (proses kontinu) Sedangkan untuk

Lebih terperinci

BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri

BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC 2.1 Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri Pada awalnya, proses kendali mesin-mesin dan berbagai peralatan di dunia industri yang digerakkan

Lebih terperinci

PENDETEKSI LOGAM BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) DENGAN SISTEM PNEUMATIK PADA KONVEYOR

PENDETEKSI LOGAM BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) DENGAN SISTEM PNEUMATIK PADA KONVEYOR PENDETEKSI LOGAM BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) DENGAN SISTEM PNEUMATIK PADA KONVEYOR 1 JURNAL JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA Disusun Oleh: Nama :Widhi Setya Wardani NPm :26409372 Jurusan : Teknik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN APLIKASI KONTROL MESIN PEMISAH BARANG

BAB III PERANCANGAN DAN APLIKASI KONTROL MESIN PEMISAH BARANG 24 BAB III PERANCANGAN DAN APLIKASI KONTROL MESIN PEMISAH BARANG Bab ini membahas mengenai perancangan trainer yang berupa input dan output device PLC OMRON CP1L, rangkaian sensor optocoupler, Instalasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. karena atas rahmat dan

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. karena atas rahmat dan KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. karena atas rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini. Adapun judul laporan Tugas Akhir ini

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT

TUGAS AKHIR PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT TUGAS AKHIR PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Program Pendidikan Sarjana Ekstensi (PPSE) Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

APLIKASI ZELIO SOFT 2 PADA SISTEM KEAMANAN SMART ROOM DENGAN MENGGUNAKAN SMART RELAY

APLIKASI ZELIO SOFT 2 PADA SISTEM KEAMANAN SMART ROOM DENGAN MENGGUNAKAN SMART RELAY APLIKASI ZELIO SOFT 2 PADA SISTEM KEAMANAN SMART ROOM DENGAN MENGGUNAKAN SMART RELAY C13 Nyayu Latifah Husni [1], Ade Silvia Handayani. [2], Rani Utami [3] Abstrak Teknologi yang semakin maju dan terus

Lebih terperinci

SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL SYSTEM

SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL SYSTEM Simulasi Timer dan Counter PLC Omron Type ZEN sebagai (David A. Kurniawan dan Subchan Mauludin) SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

4.4 Elektro Pneumatik

4.4 Elektro Pneumatik 4.4 Elektro neumatik 4.4. endahuluan neumatik mempunyai peranan yang penting dalam industri modern, penggunaannya meningkat seiring dengan perkembangan teknologi di dunia industry, khususnya di bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengontrol dan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan, yang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengontrol dan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PLC (Programmable Logic Control) merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk mengontrol dan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan, yang biasanya digunakan

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI SEKUENSIAL PERAJANG KETELA POHON

SISTEM KENDALI SEKUENSIAL PERAJANG KETELA POHON POLITEKNOLOGI VOL. 9, NOMOR 2, MEI 2010 SISTEM KENDALI SEKUENSIAL PERAJANG KETELA POHON Syaprudin Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Jakarta Kampus Baru-UI Depok 16425 W_mail : syap_pnj@yahoo.com

Lebih terperinci

Komponen Sistem Pneumatik

Komponen Sistem Pneumatik Komponen Sistem Pneumatik Komponen Sistem Pneumatik System pneumatik terdiri dari beberapa tingkatan yang mencerminkan perangkat keras dan aliran sinyal. Beberapa tingkatan membentuk lintasan kontrol untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bidang industri terdapat tiga bagian proses yang berperan sangat penting yaitu : 1) Proses manufaktur, 2) Proses produksi, dan 3) Proses pemantauan produksi.

Lebih terperinci

Mekatronika Modul 13 Praktikum Pneumatik

Mekatronika Modul 13 Praktikum Pneumatik Mekatronika Modul 13 Praktikum Pneumatik Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan praktikum Pneumatik Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai penerapan komponen Pneumatik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan. 33 BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Diagram Blok Sistem Dalam perancangan ini menggunakan tiga buah PLC untuk mengatur seluruh sistem. PLC pertama mengatur pergerakan wesel-wesel sedangkan

Lebih terperinci

Yudha Bhara P

Yudha Bhara P Yudha Bhara P. 2208 039 004 1. Pertanian merupakan pondasi utama dalam menyediakan ketersediaan pangan untuk masyarakat Indonesia. 2. Pertanian yang baik, harus didukung dengan sistem pengairan yang baik

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini ialah dengan melakukan eksperimen secara

METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini ialah dengan melakukan eksperimen secara III. METODE PENELITIAN Dalam melakukan penelitian ini ialah dengan melakukan eksperimen secara langsung, dengan melakukan percobaan dan tahap-tahap untuk mendapatkan hasil yang dibutuhkan dalam penelitian

Lebih terperinci

SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX

SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX 6.1 Darminto 1, M. Facta, ST, MT 2, Iwan Setiawan, ST, MT 3 Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL PNEUMATIC By Industrial Electronic Dept. Of SMKN 1 Batam

KUMPULAN SOAL PNEUMATIC By Industrial Electronic Dept. Of SMKN 1 Batam KUMPULAN SOAL PNEUMATIC By Industrial Electronic Dept. Of SMKN 1 Batam Petunjuk: Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda silang (X) pada lembar jawaban yang tersedia. 01. Berikut ini

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1. Arduino Uno Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing yang bersifat open source, Arduino Uno merupakan sebuah mikrokontroler dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori dasar yang digunakan untuk pembuatan pintu gerbang otomatis berbasis Arduino yang dapat dikontrol melalui komunikasi Transifer dan Receiver

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Semarang email : assaffat@yahoo.com Abstrak : Air sebagai unsur utama

Lebih terperinci

APLIKASI PLC UNTUK PENGENDALIAN KONVEYOR PADA PENGEPAKAN DAN PENYORTIRAN PRODUK. Oleh : Siswanto Nurhadiyono ABSTRACT

APLIKASI PLC UNTUK PENGENDALIAN KONVEYOR PADA PENGEPAKAN DAN PENYORTIRAN PRODUK. Oleh : Siswanto Nurhadiyono ABSTRACT APLIKASI PLC UNTUK PENGENDALIAN KONVEYOR PADA PENGEPAKAN DAN PENYORTIRAN PRODUK Oleh : Siswanto Nurhadiyono ABSTRACT Initially control systems for the controller of industrial automatic machine peripheral

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC

PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC II. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mahasiswa memahami dasar-dasar pemrograman pada PLC 2. Mahasiswa mampu membuat dan menganalisa suatu program PLC 3. Mahasiswa memahami fungsi-fungsi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE 3.1 TUJUAN PERANCANGAN Pada prinsipnya tujuan dari perancangan alat dan program adalah untuk mempermudah didalam merealisasikan perakitan atau pembuatan alat dan program yang

Lebih terperinci

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1 BAB I SISTEM KONTROL Kata kontrol sering kita dengar dalam pembicaraan sehari-hari. Kata kontrol disini dapat diartikan "mengatur", dan apabila kita persempit lagi arti penggunaan kata kontrol dalam teknik

Lebih terperinci

Gambar 2.32 Full pneumatik element

Gambar 2.32 Full pneumatik element 2. Two control valve Katup dua tekanan mempunyaidua saluran masuk X dan Y satu saluran keluar A. udara kempaan dapat mengalir melaluinya jika sinyal masukan ke X dan Y alirannya akan tertutup. Jika sinyal

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan dan pembuatan dilaksanakan di Laboratorium Teknik Kendali

Lebih terperinci

OTOMASI WORK STATION (FMS) BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Purnawan

OTOMASI WORK STATION (FMS) BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Purnawan OTOMASI WORK STATI (FMS) BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CTROLLER Purnawan A. PENGANTAR Sebagian besar proses di industri menghendaki strategi pengontrolan atau pengendalian sekuensial. Pengendalian sekuensial

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : November 2011 Maret 2013 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan dan keberterimaan dari portable PLC trainer kit. Penelitian dimulai melalui tahap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable logic controller singkatnya PLC merupakan suatu bentuk khusus pengendalian berbasis mikroprossesor yang memanfaatkan memori

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI MOTOR DC PENGGERAK SOLAR CELL MENGIKUTI ARAH CAHAYA MATAHARI BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI MOTOR DC PENGGERAK SOLAR CELL MENGIKUTI ARAH CAHAYA MATAHARI BERBASIS MIKROKONTROLER RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI MOTOR DC PENGGERAK SOLAR CELL MENGIKUTI ARAH CAHAYA MATAHARI BERBASIS MIKROKONTROLER Disusun Sebagai Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram PLN merupakan sumber daya yang berasal dari perusahaan listrik Negara yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah saklar yang

Lebih terperinci

Bab 2 Relay Prinsip dan Aplikasi

Bab 2 Relay Prinsip dan Aplikasi Bab 2 Relay Prinsip dan Aplikasi Sasaran : Mahasiswa mampu : Menjelaskan prinsip kerja relay Mengetahui macam macam relay dan bagaimana simbolnya dalam rangkaian Mendesain relay logic ladder untuk mengendalikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Teknologi selalu berkembang mengikuti perubahan zaman. Saat ini teknologi sudah ada di setiap lini kehidupan. Teknologi mempermudah manusia mengatasi suatu permasalahan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan penerapannya yang semakin luas pada alat-alat elektronik dari segi audio dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan penerapannya yang semakin luas pada alat-alat elektronik dari segi audio dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada waktu sekarang ini teknologi mikroprosesor terus berkembang sejalan dengan penerapannya yang semakin luas pada alat-alat elektronik dari segi audio dan video juga

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perancangan sistem pemanasan air menggunakan SCADA software dengan Wonderware InTouch yang terdiri dari perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

OTOMASI SISTEM PELETAKAN DAN PENGAMBILAN BARANG PADA RAK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

OTOMASI SISTEM PELETAKAN DAN PENGAMBILAN BARANG PADA RAK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER OTOMASI SISTEM PELETAKAN DAN PENGAMBILAN BARANG PADA RAK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Melisa Mulyadi*, Bobby Sutrisno Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Katolik Indonesia Atma

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT

PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT Frans Gullit B Simarmata, Riswan Dinzi Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera

Lebih terperinci

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut : SISTEM PNEUMATIK SISTEM PNEUMATIK Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR PRANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PLC-PNEUMATIK BATTERY FILLING EQUIPMENT ( PEMROGRAMAN PLC )

LAPORAN PROYEK AKHIR PRANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PLC-PNEUMATIK BATTERY FILLING EQUIPMENT ( PEMROGRAMAN PLC ) LAPORAN PROYEK AKHIR PRANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PLC-PNEUMATIK BATTERY FILLING EQUIPMENT ( PEMROGRAMAN PLC ) Diajukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan Matakuliah Proyek Akhir Oleh: Bayu Putra

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT DAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT DAN SISTEM BAB III PERANCANGAN PERANGKAT DAN SISTEM Dalam bab ini berisi tentang bagaimana alat dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menjadi suatu rangkaian yang dapat difungsikan. Selain itu juga membahas tentang

Lebih terperinci

Implementasi Pengendali PLC Pada Sistem Motor Tiga Phasa Untuk Star Y/

Implementasi Pengendali PLC Pada Sistem Motor Tiga Phasa Untuk Star Y/ 18 Implementasi Pengendali PLC Pada Sistem Motor Tiga Phasa Untuk Star Y/ Ade Elbani Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura Pontianak e-mail : adeelbani@yahoo.com Abstract Pada

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

BAB III REALISASI DAN PERANCANGAN

BAB III REALISASI DAN PERANCANGAN BAB III REALISASI DAN PERANCANGAN 3.. Pendahuluan Rancangan yang baik dan matang dari sebuah sistem amat sangat diperlukan. Sebelum melakukan pembuatan alat, maka langkah awal adalah membuat suatu rancangan

Lebih terperinci

MONITORING MESIN PRESS INDUSTRI KAROSERI MENGGUNAKAN PLC

MONITORING MESIN PRESS INDUSTRI KAROSERI MENGGUNAKAN PLC MONITORING MESIN PRESS INDUSTRI KAROSERI MENGGUNAKAN PLC N A M A : A D I T Y O Y U D I S T I R A N A M A : F A H M I H I D A Y A H N R P : 2 2 0 8 0 3 0 0 1 9 N R P : 2 2 0 8 0 3 0 0 7 8 D O S E N P E

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Pemotong Rumput Lapangan Sepakbola Otomatis dengan Sensor Garis dan Dinding ini, terdapat beberapa masalah

Lebih terperinci

BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 5 1 BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 5.1 Pengantar Pada aplikasi industri, banyak dibutuhkan implementasi pengontrol proses yang akan beraksi menghasilkan output sebagai fungsi dari state, perubahan

Lebih terperinci

Bab 3 PLC s Hardware

Bab 3 PLC s Hardware Bab 3 PLC s Hardware Sasaran Mahasiswa mampu : o Memahami definisi PLC o Menyebutkan jenis jenis PLC o Menyebutkan bagian bagian hardware PLC o Menjelaskan prinsip kerja bagian bagian hardware PLC 3.1

Lebih terperinci

PENDETEKSI LOGAM UNTUK INDUSTRI MAKANAN BERBASIS PLC. Oleh : Atmiasri dan Sagita Rochman*)

PENDETEKSI LOGAM UNTUK INDUSTRI MAKANAN BERBASIS PLC. Oleh : Atmiasri dan Sagita Rochman*) PENDETEKSI LOGAM UNTUK INDUSTRI MAKANAN BERBASIS PLC Oleh : Atmiasri dan Sagita Rochman*) Abstrak Perkembangan teknologi dan industri saat ini menunjukkan peningkatan yang sangat pesat seiring dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

Apa itu Kontaktor? KONTAKTOR MAGNETIK / MAGNETIC CONTACTOR (MC) 11Jul. pengertian kontaktor magnetik Pengertian Magnetic Contactor

Apa itu Kontaktor? KONTAKTOR MAGNETIK / MAGNETIC CONTACTOR (MC) 11Jul. pengertian kontaktor magnetik Pengertian Magnetic Contactor pengertian kontaktor magnetik Pengertian Magnetic Contactor Apa itu Kontaktor? Kontaktor (Magnetic Contactor) yaitu peralatan listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik Pada kontaktor

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB III PROSES PERANCANGAN BAB III PROSES PERANCANGAN 3.1. Perancangan Alat Perancangan merupakan suatu tahap yang sangat penting dalam pembuatan suatu alat, sebab dengan menganalisa komponen yang digunakan maka alat yang akan dibuat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia Medan. Penelitian ini adalah penelitian dengan membuat simulasi proses pemasakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan Juli 2013 sampai bulan Mei 2014, dilakukan di Laboraturium Elektronika jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

Materi. Siswa Mampu :

Materi. Siswa Mampu : Pemrograman PLC Materi Siswa Mampu : Menjelaskan langkah langkah pengendalian sistem dengan proram di PLC Menjelaskan prinsip pemrograman PLC dengan Ladder Diagram Menjelaskan komponen komponen LD dan

Lebih terperinci

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP. 19720101 200312 1 011 1 SELAMAT DATANG DI DUNIA PLC ( PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER ) SERI OMRON CPM 2 A PRODUKSI TAHUN 2003

Lebih terperinci

BAB 4. Rancang Bangun Sistem Kontrol

BAB 4. Rancang Bangun Sistem Kontrol BAB 4. Rancang Bangun Sistem Kontrol 4.1 Perancangan Umum Plant ini digunakan untuk proses pembuatan makanan surabi otomatis. Input sistem adalah adonan bahan dan adonan rasa sedangkan hasil yang diharapkan

Lebih terperinci

PENGERTIAN PLC UNY-PLC-THT 2

PENGERTIAN PLC UNY-PLC-THT 2 PENGERTIAN PLC PLC merupakan suatu piranti basis kontrol yang dapat diprogram bersifat logik, yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional.

Lebih terperinci

Pengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT

Pengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT Pengantar Programable Logic Control Dr. Fatchul Arifin, MT fatchul@uny.ac.id Definisi Secara mendasar PLC adalah suatu peralatan kontrol yang dapat diprogram untuk mengontrol proses atau operasi mesin.

Lebih terperinci

APLIKASI MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA

APLIKASI MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA APLIKASI MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA Galih Wardhana (6907040022) Andhika Widodo (6907040028) ABSTRAK Dalam project work ini dibuat mesin pengisi dan penutup botol

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA 1.1 Implementasi 1.1.1 Sistem Gerbang Bendungan Perancangan Kontrol otomatis sistem bendungan menggunakan Programble logic Control (PLC) sebagai alat pengendali yang menggerakan

Lebih terperinci

TI-3222: Otomasi Sistem Produksi

TI-3222: Otomasi Sistem Produksi TI-: Otomasi Sistem Produksi Hasil Pembelajaran Umum ahasiwa mampu untuk melakukan proses perancangan sistem otomasi, sistem mesin NC, serta merancang dan mengimplementasikan sistem kontrol logika. Diagram

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012

METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012 28 METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012 hingga Januari 2014, dilakukan di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

Pengenalan Simbol-sismbol Komponen Rangkaian Kendali

Pengenalan Simbol-sismbol Komponen Rangkaian Kendali 7a 1. 8 Tambahan (Suplemen) Pengenalan Simbol-sismbol Komponen Rangkaian Kendali Pada industri modern saat ini control atau pengendali suatu system sangatlah diperlukan untuk lancarnya proses produksi

Lebih terperinci

OTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC

OTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC OTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC Nama Mahasiswa : Alifa Rachma Husaeni 2208 039 006 Alvian 220803033 Nama Pembimbing : Suwito, ST, MT. Program Studi D3 Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem pneumatik dengan aplikasi pada mobile robot untuk menaiki dan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem pneumatik dengan aplikasi pada mobile robot untuk menaiki dan 96 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Sistem pneumatik dengan aplikasi pada mobile robot untuk menaiki dan menuruni tangga yang dirancang mempunyai spesifikasi/karakteristik antara

Lebih terperinci

Oleh: NIM NIM

Oleh: NIM NIM PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ROBOT KONVEYOR PEMISAH BENDA BERDASARKAN WARNA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Diploma III

Lebih terperinci

PERANCANGAN LENGAN ROBOT MENGGUNAKAN MOTOR STEPPER BERBASIS PLC (Programmable Logic Controller) Di PT FDK INDONESIA

PERANCANGAN LENGAN ROBOT MENGGUNAKAN MOTOR STEPPER BERBASIS PLC (Programmable Logic Controller) Di PT FDK INDONESIA PERANCANGAN LENGAN ROBOT MENGGUNAKAN MOTOR STEPPER BERBASIS PLC (Programmable Logic Controller) Di PT FDK INDONESIA Disusun Oleh : Nama : Riwan Satria NIM : 41405110026 Program Studi : Teknik Elektro Pembimbing

Lebih terperinci

PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC

PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC Badaruddin 1, Endang Saputra 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana, Jakarta, Indonesia

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR. o Lebih mudah untuk menemukan kesalahan dan kerusakan karena PLC memiliki fasilitas self diagnosis.

BAB III TEORI DASAR. o Lebih mudah untuk menemukan kesalahan dan kerusakan karena PLC memiliki fasilitas self diagnosis. BAB III TEORI DASAR 3.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable logic controller (PLC) adalah sebuah perangkat yang dirancang untuk menggantikan sistem control elektrik berbasis relai yang mulai

Lebih terperinci

Lembar Latihan. Lembar Jawaban.

Lembar Latihan. Lembar Jawaban. DAFTAR ISI Daftar Isi Pendahuluan.. Tujuan Umum Pembelajaran.. Petunjuk Penggunaan Modul.. Kegiatan Belajar 1 : Penggambaran Diagram Rangkaian.. 1.1 Diagram Alir Mata Rantai Kontrol. 1.2 Tata Letak Rangkaian.

Lebih terperinci

BAB 7. PLC = Programmable Logic Controller

BAB 7. PLC = Programmable Logic Controller DIKTAT KULIAH Elektronika Industri & Otomasi (IE-204) BAB 7. PLC = Programmable Logic Controller Diktat ini digunakan bagi mahasiswa Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

Abstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1

Abstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1 Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA TRAFFIC LIGHT DI LABORATORIUM TEKNIK KONTROL OTOMATIK TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO Susdarminasari Taini (L2F009034)

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pembersih lantai otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Tempat penelitian Penelitian dan pengambilan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 2014 di Laboratorium Pemodelan Fisika dan Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Rancangan Sistem Secara Keseluruhan Pada dasarnya Pengebor PCB Otomatis ini dapat difungsikan sebagai sebuah mesin pengebor PCB otomatis dengan didasarkan dari koordinat

Lebih terperinci

BAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL)

BAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) BAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) A. Pengertian PLC Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1. Flow chart Pembuatan Hybrid powder spray CNC 2 axis dengan pengendali Software Artsoft Mach3 Start Studi Literatur Penentuan Spesifikasi Mesin Perancangan Desain Tidak

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR MODIFIKASI SISTEM PENGEREMAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA BERBASIS PLC

TUGAS AKHIR MODIFIKASI SISTEM PENGEREMAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA BERBASIS PLC TUGAS AKHIR MODIFIKASI SISTEM PENGEREMAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA BERBASIS PLC Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Toni Yanuar Efendi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM 4.1. Pendahuluan Sebelum digunakan untuk produksi, rancangan prototype robot auto spray ini harus diuji terlebih dahulu. Pengujian ini berfungsi untuk: Mengetahui kondisi

Lebih terperinci

MODUL SISTEM KONTROL PENYELEKSI UKURAN BUAH APEL BERBASIS PLC

MODUL SISTEM KONTROL PENYELEKSI UKURAN BUAH APEL BERBASIS PLC ORBITH VOL. 12 NO. 2 Juli 2016 : 99 106 MODUL SISTEM KONTROL PENYELEKSI UKURAN BUAH APEL BERBASIS PLC Oleh: Sulistyo Warjono 1, Dadi 1, Ardi Fajar Wibowo 2, Ardian Gusbinarga 2,Miftachul Bahri 2. 1 Staf

Lebih terperinci