Lampiran 1: Data kualitas air dan udara Kawasan Pemukiman di Cisauk dan sekitarnya. Pengambilan data Agustus 2011

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1: Data kualitas air dan udara Kawasan Pemukiman di Cisauk dan sekitarnya. Pengambilan data Agustus 2011"

Transkripsi

1 143 Lampiran 1: Data kualitas air dan udara Kawasan Pemukiman di Cisauk dan sekitarnya. Pengambilan data Agustus 2011 No Parameter Satuan I II Perumahan Luar Lokasi Perumahan Pertokoan BSD Industri Baku Mutu II* Fisika - Suhu o C Dev.3 Kimia 1. ph BOD 5 mg/l COD Nitrat-NO 3 -N Total Fosfat (PO 4 -P) 6.Kadmium-Cd < < < < Deterjen Timah Hitam- < < < < Pb 9.Air Raksa (Hg) Arsen-As Fenol < BM II * = Baku Mutu Air kelas II menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air

2 147 Lampiran 2 : Hasil analisis MDS Ordination DIMENSI EKOLOGI UP Other Distingishing Features BAD GOOD DOWN -60 National Resilience Sustainability Nilai indeks keberlanjutan aktual dimensi ekologi pengembangan kawasan permukiman di Cisauk, Kabupaten Tangerang sebesar 45,35%. Ordination DIMENSI EKONOMI UP Other Distingishing Features BAD GOOD DOWN -60 National Resilience Sustainability Nilai indeks keberlanjutan aktual dimensi ekonomi pengembangan kawasan permukiman di Cisauk, Kabupaten Tangerang sebesar 64,82%.

3 148 Ordination DIMENSI SOSIAL 60 UP 40 Other Distingishing Features BAD GOOD DOWN -60 National Resilience Sustainability Nilai indeks keberlanjutan aktual dimensi sosial pengembangan kawasan permukiman di Cisauk, Kabupaten Tangerang sebesar 57,61%. Real Settlements Nilai indeks keberlanjutan prospektif dimensi Ekologi pengembangan kawasan permukiman di Cisauk, Kabupaten Tangerang sebesar 57,07%.

4 149 RAPSETTLEMENT RAPFISH Ordination Other Distingishing Features Bad 200 Up Good Down -200 Real Fisheries Settlements Reference anchors Anchors Settlements Fisheries Status Nilai indeks keberlanjutan prospektif dimensi Ekonomi pengembangan kawasan permukiman di Cisauk, Kabupaten Tangerang sebesar 67,91%. ο Real Settlements Nilai indeks keberlanjutan prospektif dimensi sosial pengembangan kawasan permukiman di Cisauk, Kabupaten Tangerang sebesar 59,70%.

5 151

6 Lampiran 4: Persepsi Responden (Penduduk, Aparat Pemerintah, dan Swasta) terhadap Pengembangan Kawasan Permukiman di Cisauk, Provinsi Banten. 153

7 154 landfill Sanitary incinerator Lainnya

8 Lampiran 4b: Persepsi Responden Penduduk 155

9 156

10 Lampiran 5: Tabulasi data-data hasil pengisian responden No I II III Responden Penduduk Pengembang Pemerintah dan ahli Pilihan A.Pertanyaan dan jawaban data pribadi B. Pertanyaan dan jawaban data fisik, sosial, dan ekonomi a b c d Kosong Jumlah a b c d Kosong Jumlah a b c d Kosong Jumlah

11 157 Lampiran 6a : Kuesioner Penduduk Kode responden : Pd... KUESIONER PENDAPAT RESPONDEN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN YANG BERKELANJUTAN DI KEC. CISAUK KAB. TANGERANG Reponden : Penduduk Hari/Tanggal :... J a m :... Nama :... Alamat : Jenis Kelamin : Laki-laki/ Perempuan* Daerah Asal :... Keterangan : * = coret yang tidak perlu

12 158 I.A Pilih alternatif jawaban yang paling sesuai dengan memberikan tanda (x) pada pilihan yang tersedia 1. Umur : a. Antara tahun; b. Antara tahun; c. Antara tahun; d. Lebih dari 55 tahun. 2. Pekerjaan : a. PNS/TNI/Polri; b. Karyawan swasta; c. Pengusaha; d. Lainnya, sebutkan Status rumah : a. Milik negara; b. Milik sendiri; c. Sewa; d. Lainnya, sebutkan Status lahan : a. Milik Negara; b. Milik sendiri; c. Milik orang lain; d. Lainnya, sebutkan Faktor apa yang menyebabkan anda datang dan menetap di Cisauk? a. Pekerjaan; b. Lingkungan; c. Keterjangkauan; d. Lainnya, sebutkan Sudah berapa lama anda menetap di Cisauk? a. Kurang dari 5 tahun; b. Antara 5 10 tahun; c. Antara tahun; d. Lebih dari 20 tahun. 7. Apakah akan menetap di Cisauk? a. Ya, karena... b. Tidak, karena... c. Tergantung pekerjaan; d. Tidak tahu. 8. Menurut anda siapa yang paling berperan dalam pengembangan permukiman di Cisauk? a. Masyarakat; b. Swasta; c. Pemerintah; d. Pelaku lain, sebutkan...

13 Menurut anda faktor apa yang paling menentukan dalam pengembangan permukiman di Cisauk? a. Pembebasan Lahan; b. Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berkelanjutan; c. Ketersediaan jalan akses (mis, jalan arteri, TOL) yang memadai; d. Lokasi strategis. 10. Menurut anda faktor apa yang paling menghambat dalam pengembangan permukiman di Cisauk? a. Pengurusan ijin; b. Pembebasan lahan; c. Ketersediaan material; d. Lainnya, sebutkan Menurut anda metoda pengelolaan persampahan yang cocok untuk diterapkan di kawasan permukiman di Cisauk? a. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) /Sanitary landfill; b. Kompos/ pupuk organik; c. Pembakaran/ incinerator; d. Lainnya, sebutkan Menurut anda prasarana air minum yang paling cocok untuk dikembangkan di kawasan permukiman di Cisauk? a. Air tanah; b. Air PDAM; c. Air hujan; d. Lainnya, sebutkan... I.B Pilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan memberikan tanda (x) pada pilihan yang tersedia Komponen No Pertanyaan Alternatif jawaban Fisik/ prasarana 1 Apakah sering terjadi banjir di lokasi permukiman yg anda tempati? a. Tidak b. Jarang (1x/thn) c. Sering (>1x/thn) 2 Bagaimana kondisi aliran air hujan /terserap ke tanah / menggenang 3 Bagaimana kondisi drainase lingkungan permukiman yang anda tempati? 4 Bagaimana ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)? a. Lancar b. Kurang lancar c. Tidak lancar (>20%)

14 160 Komponen No Pertanyaan Alternatif jawaban 5 Bagaimana ketersediaan MCK untuk mengolah limbah domistik di permukiman anda 6 Bagaimana ketersediaan (jumlah dan waktu) air minum? a. Banyak (>10bh/RW) (ada setiap saat) 7 Bagaimana kualitas air minum? (jernih, tak bau, tak ada logam) 8 Bagaimana kondisi pengelolaan persampahan? 9 Bagaimana ketersediaan dan kualitas jalan akses menuju lokasi permukiman anda? 10 Bagaiman ketersediaan sarana transportasi umum 11 Apakah penambangan pasir dan batu dilaksanakan dengan ramah lingkungan? 12 Bagaimana alih fungsi lahan pertanian produktif menjadi non pertanian di sekitar permukiman anda? 13 Bagaimana kondisi DAS (Daerah aliran sungai) Cisadane? Sosial 14 Bagaimana hubungan kekerabatan antar penduduk? (sering diangkut, >3kl/minggu) (ada dan tdk rusak) (ada, cukup jmlh) a. Ramah lingkungan (direhab, tak ada dampak negatif) b. Kurang ramah lingkungn c. Tidak ramah a. Lambat c. Cepat a. Bagus (run off lancar, tdk tjd pendangkalan, longsor,) b. Kurang c. Buruk 15 Apakah sering terjadi konflik sosial? a. Tidak ada b. Jarang c. Sering

15 161 Komponen No Pertanyaan Alternatif jawaban 16 Bagaiman ketersediaan sarana kesehatan yang terjangkau? 17 Bagaiman ketersediaan sarana pendidikan yang terjangkau? 18 Bagaimana ketersediaan fasos dan fasum? (mis, tempat bermain, pasar, tempat ibadah) 19 Apakah sering terjadi tindak kriminal pada lokasi permukiman anda? 20 Bagaimana kondisi pemberdayaan masyarakat? (mis, penyuluhan masy, posyandu, dll) b. Cukup b. Cukup b. Cukup a. Tidak pernah b. Jarang c. Sering b. Cukup Ekonomi 21 Bagaimana peningkatan nilai jual tanah? 22 Bagaimana kondisi penciptaan lapangan pekerjaan? 23 Bagaimana peningkatan kondisi kesejahteraan masyarakat? 24 Bagaimana keuntungan memiliki rumah di permukiman yang anda tempati? 25 Menurut anda bagaimana perkembangan permukiman/ perkotaan di Cisauk 26 Menurut anda bagaimana perkembangan sarana sosial ekonomi dalam 10 tahun terakhir? a. Cepat c. Lambat b. Cukup b. Cukup b. Cukup

16 163 Lampiran 6b : Kuesioner pengembang Kode responden : Pg... KUESIONER PENDAPAT RESPONDEN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN YANG BERKELANJUTAN DI KEC. CISAUK KAB. TANGERANG Reponden : Pengembang Hari/Tanggal :... J a m :... Nama :... Nama Perusahaan :... Jabatan :... Alamat :... Jenis Kelamin : Laki-laki/ Perempuan * Daerah Asal :... Keterangan : * = coret yang tidak perlu

17 164 IIA Pilih alternatif jawaban yang paling sesuai dengan memberikan tanda (x) pada pilihan yang tersedia 1. Umur : a. Antara tahun; b. Antara tahun; c. Antara tahun; d. Lebih dari 55 tahun. 2 Status perusahaan : a. Milik sendiri; b. BUMN; c. Konsosrsium; d. Lainnya, sebutkan Menurut anda siapa yang paling berperan dalam pengembangan permukiman di Cisauk? a. Masyarakat; b. Swasta; c. Pemerintah; d. Pelaku lainnya, sebutkan Menurut anda faktor apa yang paling menentukan dalam pengembangan permukiman di Cisauk? a. Pembebasan Lahan; b. Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berkelanjutan; c. Ketersediaan jalan akses (mis, jalan arteri, TOL) yang memadai; d. Lainnya, sebutkan Menurut anda faktor apa yang paling menghambat dalam pengembangan permukiman di Cisauk? a. Pengurusan ijin; b. Pembebasan lahan; c. Pengadaan material; d. Lainnya, sebutkan Bagaimana sistem pengelolaan sampah di permukiman yang anda kembangkan? a. TPS; b. Gerobak; c. Diangkut truk; d. Lainnya, sebutkan Menurut anda faktor yang mempengaruhi kecepatan perkembangan kota Cisauk adalah : a. Pembebasan lahan; b. Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berkelanjutan; c. Ketersediaan jalan akses (mis, jalan arteri, TOL) yang memadai; d. Lainnya, sebutkan...

18 Menurut anda prasarana air minum yang paling cocok untuk dikembangkan di kawasan permukiman di Cisauk? a. Air tanah; b. Air PDAM; c. Air hujan; d. Lainnya, sebutkan... IIB Pilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan memberikan tanda (x) pada pilihan yang tersedia Komponen No Pertanyaan Alternatif jawaban Fisik/ prasarana 1 Apakah sering terjadi banjir di lokasi permukiman yg anda kembangkan? 2 Bagaimana kondisi run-off DAS Cisadane? 3 Bagaimana kondisi drainase lingkungan permukiman yang anda kembangkan? 4 Bagaimana ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)? 5 Bagaimana ketersediaan MCK sbg pengolah limbah domestik? 6 Bagaimana ketersediaan (jumlah dan waktu) air minum? 7 Bagaimana kualitas air minum di permukiman yang anda kembangkan? 8 Bagaimana kondisi pengelolaan persampahan di permukiman yang anda kembangkan? 9 Bagaimana ketersediaan dan kualitas jalan akses menuju lokasi permukiman yang anda kembangkan? a. Tidak b. Jarang c. Sering (>1/thn) /Terserap ke tanah a. Lancar b. Kurang c. Tidak lancar (>20%) a. Banyak (>10bh/RW) (ada tiap saat) (jernih, tak bau, tak ada logam) (sering diangkut, >3kl/minggu) (ada dan tdk rusak)

19 166 Komponen No Pertanyaan Alternatif jawaban 10 Bagaiman ketersediaan sarana transportasi umum? 11 Apakah penambangan pasir dan batu dilaksanakan dengan ramah lingkungan? 12 Bagaimana alih fungsi lahan pertanian produktif menjadi non pertanian 13 Bagaimana kondisi DAS (Daerah aliran sungai) Cisadane Sosial 14 Bagaimana hubungan kekerabatan antara pengembang dengan penduduk? (ada, cukup jmlh) a. Ramah lingkungan (direhab, tak ada dampak negatif) b. Kurang ramah lingkungn c. Sangat tdk ramah a. Lambat c. Cepat a. Bagus (run off lancar, tdk tjd pendangkalan, longsor,dll) b. Kurang c. Buruk 15 Apakah sering terjadi konflik sosial? a. Tidak ada b. Jarang c. Sering 16 Bagaiman ketersediaan sarana kesehatan yang terjangkau? 17 Bagaiman ketersediaan sarana pendidikan yang terjangkau? 18 Bagaimana ketersediaan fasos dan fasum? (mis, tempat bermain, tempat ibadah, pasar) 19 Apakah sering terjadi tindak kriminal pada lokasi permukiman yang anda kembangkan? 20 Bagaimana kondisi pemberdayaan masyarakat? Ekonomi 21 Bagaimana peningkatan nilai jual tanah? a. Jarang c. Sering a. Tinggi c. Rendah

20 167 Komponen No Pertanyaan Alternatif jawaban 22 Bagaimana kondisi penciptaan lapangan pekerjaan dari kegiatan pengembangan permukiman? 23 Bagaimana peningkatan kondisi kesejahteraan masyarakat dari kegiatan pengembangan permukiman? 24 Bagaimana keuntungan mengembangkan permukiman di Cisauk? 25 Menurut anda bagaimana perkembangan permukiman/ perkotaan di Cisauk? 26 Bagaimana perkembangan sarana sosek dalam 10 tahun terakhir? a. Banyak c. Sedikit c. Sedikit a. Banyak

21 169 Lampiran 6c: Kuesioner pemerintah dan pakar Kode responden : Pm/Pkr... KUESIONER PENDAPAT RESPONDEN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN YANG BERKELANJUTAN DI KEC. CISAUK KAB. TANGERANG Reponden : Pemerintah dan Pakar Hari/Tanggal :... J a m :... Nama :... Nama Instansi :... Jabatan :... Alamat Instansi :... Jenis Kelamin : Laki-laki/ Perempuan* Keterangan : * = coret yang tidak perlu

22 170 IIIA Pilih alternatif jawaban yang paling sesuai dengan memberikan tanda (x) pada pilihan yang tersedia 1. Umur : a. Antara tahun; b. Antara tahun; c. Antara tahun; d. Lebih dari 55 tahun. 2. Sudah berapa lama dalam jabatan yang sekarang? a. Sampai dengan 1 tahun; b. Antara 1 2 tahun; c. Antara 2 4 tahun; d. Lebih dari 4 tahun. 3. Menurut anda siapa yang paling berperan dalam pengembangan kawasan permukiman di Cisauk? a. Masyarakat; b. Swasta; c. Pemerintah; d. Pelaku lainnya, sebutkan Menurut anda faktor apa yang paling menentukan dalam pengembangan permukiman di Cisauk? a. Lahan; b. Sungai; c. Ijin; d. Lokasi; 5. Menurut anda faktor apa yang paling menghambat dalam pengembangan permukiman di Cisauk? a. Ijin; b. Pembebasan lahan; c. Ketersediaan Material; d. Lainnya, sebutkan Apa saja bantuan program Pemda untuk pengembangan permukiman di Cisauk? a. Full pemerintah; b. Pemberdayaan masyarakat; c. Kerjasama swasta; d. Belum ada 7. Menurut anda metoda pengelolaan persampahan yang cocok untuk diterapkan di kawasan permukiman di Cisauk? a. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) /Sanitary landfill; b. Kompos/ pupuk organik; c. Pembakaran/ incinerator; d. Lainnya, sebutkan...

23 Menurut anda prasarana air minum yang paling cocok untuk dikembangkan di kawasan permukiman di Cisauk? a. Air tanah; b. Air PDAM; c. Air hujan; d. Lainnya, sebutkan Menurut anda faktor yang mempengaruhi kecepatan perkembangan kota Cisauk adalah : a. Pembebasan lahan; b. Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berkelanjutan; c. Ketersediaan jalan akses (mis, jalan arteri, TOL) yang memadai; d. Lainnya, sebutkan... III.B. Pilih salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai. Komponen No Pertanyaan/ pernyataan Alternatif jawaban Fisik/ prasarana 1 Apakah sering terjadi banjir di lokasi permukiman yg ada di Cisauk? 2 Bagaimana kondisi run-off DAS Cisadane? 3 Bagaimana kondisi drainase lingkungan permukiman yang ada di Cisauk? 4 Bagaimana ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)? 5 Bagaimana ketersediaan MCK/ pengolah limbah domestik? 6 Bagaimana ketersediaan (jumlah dan waktu) air minum? 7 Bagaimana kualitas air minum di permukiman yang ada di Cisauk? 8 Bagaimana kondisi pengelolaan persampahan di permukiman yang ada di Cisauk? a. Tidak b. Jarang c. Sering (>1/thn) /Terserap ke tanah a. Lancar (>20%) a. Banyak (>10bh/RW) (ada tiap saat) (jernih, tak bau, tak ada logam) (sering diangkut, >3kl/minggu)

24 172 Komponen No Pertanyaan/ pernyataan Alternatif jawaban Sosial 9 Bagaimana ketersediaan dan kualitas jalan akses menuju lokasi permukiman yang adadi Cisauk? 10 Bagaiman ketersediaan sarana transportasi umum? 11 Apakah penambangan pasir dan batu dilaksanakan dengan ramah lingkungan? 12 Bagaimana alih fungsi lahan pertanian produktif menjadi non pertanian 13 Bagaimana kondisi DAS (Daerah aliran sungai) Cisadane? 14 Bagaimana hubungan kekerabatan antar stake holders permukiman? (ada dan tdk rusak) (ada, cukup jmlh) a. Ramah lingkungan (direhab, tak ada dampak negatif) b. Kurang ramah lingkungn c. Sangat tdk ramah a. Lambat c. Cepat a. Bagus (run off lancar, tdk tjd pendangkalan, longsor,) b. Kurang c. Buruk 15 Apakah sering terjadi konflik sosial? a. Tidak ada b. Jarang c. Sering 16 Bagaiman ketersediaan sarana kesehatan yang terjangkau? 17 Bagaiman ketersediaan sarana pendidikan yang terjangkau? 18 Bagaimana ketersediaan fasos dan fasum? (tempat ibadah, tempat bermain, RTH) 19 Apakah sering terjadi tindak kriminal pada lokasi permukiman yang ada di Cisauk? 20 Bagaimana kondisi pemberdayaan masyarakat? Ekonomi 21 Bagaimana peningkatan nilai jual tanah? a. Jarang c. Sering a. Cepat c. Lambat

25 173 Komponen No Pertanyaan/ pernyataan Alternatif jawaban 22 Bagaimana kondisi penciptaan lapangan pekerjaan? 23 Bagaimana peningkatan kondisi kesejahteraan masyarakat? 24 Bagaimana perkembangan sarana sosial ekonomi dalam 10 tahun terakhir? 25 Menurut anda bagaimana perkembangan permukiman/ perkotaan di Cisauk?

26 175 Lampiran 7 : Foto-foto lokasi penelitian Foto 1 Rumah tradisional penduduk di dekat cluster perumahan Foto 2 Perumahan warga didekat situ bekas penambangan pasir Foto 3 Perumahan di cluster perumahan yang dibangun pengembang Foto 4 Perumahan di pinggir sungai CIsadane

27 176 Foto 5 Kondisi jalan akses yang rusak parah akibat dilalui truk-truk pengangkut pasir dan material lain. Foto 6 Intake pengambilan air baku PDAM Kab. Tangerang di Sungai Cisadane Foto7 Stasiun Cisauk yang kurang representatif Foto 8 Kondisi tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang kurang terkelola dengan baik Foto 9 Pembuangan air drainase sodetan dari perumahan Perumnas dan Griya Suradita

28 177 Foto 10 Kegiatan penambangan pasir yang menggunakan alat berat di lahan DAS Foto 11 Kegiatan penambangan pasir di sungai Cisadane Foto 12 Kegiatan bercocok tanam dan beternak di pinggir sungai Cisadane Foto 13 Kantor pemerintahan desa Suradita

BAB V. kelembagaan bersih

BAB V. kelembagaan bersih 150 BAB V ANALISIS KEBERLANJUTAN 5.1 Analisis Dimensional Analisis keberlanjutan pengelolaan air baku lintas wilayah untuk pemenuhan kebutuhan air bersih DKI Jakarta mencakup empat dimensi yaitu dimensi

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT BERMUKIM DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH (TPA) RAWA KUCING

IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT BERMUKIM DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH (TPA) RAWA KUCING LAMPIRAN I LEMBAR KUESIONER MASYARAKAT IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT BERMUKIM DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH (TPA) RAWA KUCING Kuesioner ini semata-mata digunakan untuk keperluan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Daftar Tabel. Daftar Gambar

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Daftar Tabel. Daftar Gambar DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Daftar i ii iii vii Bab I Pendahuluan A. Kondisi Umum Daerah I- 1 B. Pemanfaatan Laporan Status LH Daerah I-10 C. Isu Prioritas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon

Lebih terperinci

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN Pertumbuhan penduduk menimbulkan berbagai implikasi yang bersifat multidimensi dan multisektor, seperti mengakibatkan pesatnya pertumbuhan wilayah perkotaan yang pada akhirnya

Lebih terperinci

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah Permasalahan Mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan 1. Meningkatnya pembangunan Tersedianya Tersedianya Penyusunan Masterplan Penyusunan Masterplan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. biasanya disertai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. biasanya disertai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Secara umum perkembangan jumlah penduduk yang semakin besar biasanya disertai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Perkembangan tersebut membawa

Lebih terperinci

TUJUAN DAN KEBIJAKAN. 7.1 Program Pembangunan Permukiman Infrastruktur Permukiman Perkotaan Skala Kota. No KOMPONEN STRATEGI PROGRAM

TUJUAN DAN KEBIJAKAN. 7.1 Program Pembangunan Permukiman Infrastruktur Permukiman Perkotaan Skala Kota. No KOMPONEN STRATEGI PROGRAM BAB 6 TUJUAN DAN KEBIJAKAN No KOMPONEN STRATEGI PROGRAM Mengembangkan moda angkutan Program Pengembangan Moda umum yang saling terintegrasi di Angkutan Umum Terintegrasi lingkungan kawasan permukiman Mengurangi

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM AIR LIMBAH

DESKRIPSI PROGRAM AIR LIMBAH Lampiran V : Deskripsi Program / Kegiatan DESKRIPSI PROGRAM AIR LIMBAH No. Uraian Deskripsi 1. Program Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah 2. Judul Kegiatan Pembangunan sarana

Lebih terperinci

Lampiran 3. Hasil Analisis Air Limbah Domestik PT Inalum. No. Parameter Satuan Konsentrasi Metoda Uji mg/l mg/l mg/l

Lampiran 3. Hasil Analisis Air Limbah Domestik PT Inalum. No. Parameter Satuan Konsentrasi Metoda Uji mg/l mg/l mg/l Lampiran 3. Hasil Analisis Air Limbah Domestik PT Inalum No. Parameter Satuan Konsentrasi Metoda Uji 1. 2. 3. 4. ph Padatan Tersuspensi Minyak BOD - 7,2 19 1,3 8 SNI 06-6989.11-2004 SQA-WI24-025/1 SQA-WI24-063/2

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Masalah Air Limbah Rumah Sakit

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Masalah Air Limbah Rumah Sakit BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Masalah Air Limbah Rumah Sakit Pencemaran air limbah sebagai salah satu dampak pembangunan di berbagai bidang disamping memberikan manfaat bagi kesejahteraan rakyat. Selain itu peningkatan

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah merupakan sisa-sisa aktivitas manusia dan lingkungan yang sudah tidak diinginkan lagi keberadaannya. Sampah sudah semestinya dikumpulkan dalam suatu tempat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Survei Dari survei menggunakan metode wawancara yang telah dilakukan di Desa Karanganyar Kecamatan Karanganyar RT 01,02,03 yang disebutkan dalam data dari

Lebih terperinci

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA STRATEGII SANIITASII KOTA PROBOLIINGGO 4.1. TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN 4.1.1. Sub Sektor Air Limbah Mewujudkan pelaksanaan pembangunan dan prasarana

Lebih terperinci

BAB I KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

BAB I KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Tabel... vi Daftar Gambar... ix Daftar Grafik... xi BAB I KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA A. LAHAN DAN HUTAN... Bab I 1 A.1. SUMBER

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN Nama SKPD : DINAS PUHUBKOMINFO Jenis Data :Pemerintahan Tahun : 2016 PEKERJAAN UMUM Nama Nilai Satuan Ketersediaan Sumber Data 1 2 3 4 5 A. Panjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sampah merupakan limbah yang dihasilkan dari adanya aktivitas manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Sampah merupakan limbah yang dihasilkan dari adanya aktivitas manusia. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Sampah merupakan limbah yang dihasilkan dari adanya aktivitas manusia. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi manusia terhadap barang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Meningkatnya laju konsumsi dan pertambahan penduduk Kota Palembang mengakibatkan terjadinya peningkatan volume dan keragaman sampah. Peningkatan volume dan keragaman sampah pada

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Akhir kata kepada semua pihak yang telah turut membantu menyusun laporan interim ini disampaikan terima kasih.

Kata Pengantar. Akhir kata kepada semua pihak yang telah turut membantu menyusun laporan interim ini disampaikan terima kasih. Kata Pengantar Buku laporan interim ini merupakan laporan dalam pelaksanaan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU Ciptakarya Kabupaten Asahan yang merupakan kerja sama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan sumber daya alam yang memenuhi hajat hidup orang banyak sehingga perlu dilindungi agar dapat bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia serta mahkluk

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN/M/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN/M/2006 TENTANG PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN/M/2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN KAWASAN INDUSTRI MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 23 III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di TPST Sampah Bantargebang, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat, yang meliputi tiga kelurahan,

Lebih terperinci

A. Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu Raya

A. Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu Raya Lampiran E: Deskripsi Program / Kegiatan A. Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu Raya Nama Maksud Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KOMPOSISI DAN KARAKTERISTIK SAMPAH KOTA BOGOR 1. Sifat Fisik Sampah Sampah berbentuk padat dibagi menjadi sampah kota, sampah industri dan sampah pertanian. Komposisi dan jumlah

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Baru Bumi Serpong Damai, Provinsi Banten, serta di wilayah sekitarnya. Penelitian dilakukan pada bulan Mei September

Lebih terperinci

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI A. LINGKUNGAN 1. Jaringan Jalan dan Drainase Banyak rumah yang

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PINANG SUMATERA UTARA KOTA KOTA PINANG ADMINISTRASI Profil Kota Pinang merupakan ibukota kecamatan (IKK) dari Kecamatan Kota Pinang dan merupakan bagian dari kabupaten Labuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Air Kualitas air secara biologis ditentukan oleh banyak parameter, yaitu parameter mikroba pencemar, patogen dan penghasil toksin. Banyak mikroba yang sering bercampur

Lebih terperinci

Salah satunya di Kampung Lebaksari. Lokasi Permukiman Tidak Layak

Salah satunya di Kampung Lebaksari. Lokasi Permukiman Tidak Layak Keberdayaan masyarakat dalam mendukung upaya perbaikan permukiman masih kurang Upayaupaya perbaikan permukiman menjadi tidak berarti Contohnya, luas Permukiman Tidak Layak Huni Kota Bogor meningkat Salah

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN. Review Penyusunan Masterplan Air Limbah. Menyediakan dokumen perencanaan air limbah domestik skala Kabupaten

DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN. Review Penyusunan Masterplan Air Limbah. Menyediakan dokumen perencanaan air limbah domestik skala Kabupaten Lampiran-5 Sektor Air Limbah Program/Kegiatan DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN Review Penyusunan Masterplan Air Limbah Review dokumen masterplan merupakan suatu tahap awal perbaikan dari perencanaan air limbah.

Lebih terperinci

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 186 BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 1. Secara umum suhu air perairan Teluk Youtefa berkisar antara 28.5 30.0, dengan rata-rata keseluruhan 26,18 0 C. Nilai total padatan tersuspensi air di

Lebih terperinci

Pengaruh Aktivitas Masyarakat di pinggir Sungai (Rumah Terapung) terhadap Pencemaran Lingkungan Sungai Kahayan Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah

Pengaruh Aktivitas Masyarakat di pinggir Sungai (Rumah Terapung) terhadap Pencemaran Lingkungan Sungai Kahayan Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah MITL Media Ilmiah Teknik Lingkungan Volume 1, Nomor 2, Agustus 2016 Artikel Hasil Penelitian, Hal. 35-39 Pengaruh Aktivitas Masyarakat di pinggir Sungai (Rumah Terapung) terhadap Pencemaran Lingkungan

Lebih terperinci

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI Pada bab ini akan dibahas mengenai strategi pengembangan sanitasi di Kota Bandung, didasarkan pada analisis Strength Weakness Opportunity Threat (SWOT) yang telah dilakukan.

Lebih terperinci

BANTAENG, 30 JANUARI (Prof. DR. H.M. NURDIN ABDULLAH, M.Agr)

BANTAENG, 30 JANUARI (Prof. DR. H.M. NURDIN ABDULLAH, M.Agr) LAMPIRAN V PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.53/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIPURA FORMULIR ISIAN SISTEM MANAJEMEN PROGRAM

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bogor, 08 Desember 2015 Walikota Bogor, Dr. Bima Arya Sugiarto

KATA PENGANTAR. Bogor, 08 Desember 2015 Walikota Bogor, Dr. Bima Arya Sugiarto WALIKOTA BOGOR KATA PENGANTAR Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan perlu didukung data dan informasi lingkungan hidup yang akurat, lengkap dan berkesinambungan. Informasi

Lebih terperinci

V HASIL DAN PEMBAHASAN

V HASIL DAN PEMBAHASAN V HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan analisis dilaksanakan sesuai dengan metodologi penelitian, dilakukan dalam 4 tahap sesuai dengan tujuan penelitian. Tahap pertama menguraikan hasil identifikasi dinamika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak, bahkan oleh semua mahkluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air

BAB I PENDAHULUAN. banyak, bahkan oleh semua mahkluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua mahkluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI 4.1 Visi dan Misi AMPL Kabupaten Klaten A. VISI Visi Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kabupaten Klaten : Terpenuhinya air minum dan sanitasi

Lebih terperinci

2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah

2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah 2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah Permasalahan pembangunan daerah merupakan gap expectation antara kinerja pembangunan yang dicapai saat inidengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TINGKAT KEKUMUHAN DAN POLA PENANGANAN YANG TEPAT DI KAWASAN KUMUH KELURAHAN TANJUNG KETAPANG TAHUN 2016

IDENTIFIKASI TINGKAT KEKUMUHAN DAN POLA PENANGANAN YANG TEPAT DI KAWASAN KUMUH KELURAHAN TANJUNG KETAPANG TAHUN 2016 Syauriansyah Tugas Akhir Fakultas Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Esa Unggul LAMPIRAN I LEMBAR KUESIONER MASYARAKAT IDENTIFIKASI TINGKAT KEKUMUHAN DAN POLA PENANGANAN YANG TEPAT DI KAWASAN

Lebih terperinci

PRASARANA DAN SARANA PERMUKIMAN

PRASARANA DAN SARANA PERMUKIMAN PRASARANA DAN SARANA PERMUKIMAN Kelayakan kawasan hunian salah satunya adalah tersedianya kebutuhan prasarana dan sarana permukiman yang mampu memenuhi kebutuhan penghuni didalamnya untuk melakukan aktivitas,

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya Visi Kabupaten Misi Kabupaten Visi Sanitasi Kabupaten Misi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Aceh

Lebih terperinci

PENJELASAN I ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM PROGRAM ADIPURA

PENJELASAN I ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM PROGRAM ADIPURA PENJELASAN I ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM PROGRAM ADIPURA Perumahan menengah : meliputi kompleks perumahan atau dan sederhana permukiman Perumahan pasang surut : meliputi perumahan yang berada di daerah

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. VISI DAN MISI DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN Visi adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai melalui penyelenggaraan

Lebih terperinci

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 DAFTAR TABEL

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama... 1 Tabel SD-1A. Perubahan Luas Wilayah Menurut Penggunaan lahan Utama Tahun 2009 2011... 2 Tabel SD-1B. Topografi Kota Surabaya...

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunaan kesehatan menuju Indonesia sehat ditetapkan enam

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunaan kesehatan menuju Indonesia sehat ditetapkan enam BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunaan kesehatan menuju Indonesia sehat ditetapkan enam program pembangunan kesehatan masyarakat salah satunya adalah program lingkungan sehat, perilaku

Lebih terperinci

Memorandum Program Percepatan Pembangunan Sanitasi BAB 1 PENDAHULUAN

Memorandum Program Percepatan Pembangunan Sanitasi BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN Program dan dalam dokumen ini merupakan hasil konsolidasi dan integrasi dari berbagai dokumen perencanaan terkait pengembangan sektor sanitasi dari berbagai kelembagaan terkait, baik

Lebih terperinci

Bab 3 Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

Bab 3 Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi Bab 3 Percepatan Pembangunan Sanitasi Bab ini merupakan inti dari Sanitasi Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013-2017, yang akan memaparkan tentang isu strategis, permasalahan mendesak, tujuan, sasaran dan

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM AIR LIMBAH

DESKRIPSI PROGRAM AIR LIMBAH Lampiran V : Deskripsi Program / Kegiatan DESKRIPSI PROGRAM AIR LIMBAH No. Uraian Deskripsi 1. Program Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah 2. Judul Kegiatan Pembangunan sarana

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Berdasarkan hasil penetapan wilayah penanganan prioritas disusun rencana pengembangan sanitasi untuk tiga sektor yaitu air limbah, persampahan dan drainase. Program

Lebih terperinci

LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN BANJARNEGARA. Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banjarnegara

LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN BANJARNEGARA. Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banjarnegara LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN BANJARNEGARA Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara September 2011 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

LAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN

LAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN Lampiran VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR TAHUN 2011 LAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2011 2031 MATRIK

Lebih terperinci

PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGI SANITASI KOTA TANGERANG 1

PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGI SANITASI KOTA TANGERANG 1 PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGI SANITASI KOTA TANGERANG 1 Bab 5 Strategi Monitoring dan Evaluasi 1.1 Kerangka Monitoring dan Evaluasi Implementasi SSK Monitoring dapat diartikan sebagai proses rutin pengumpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dimilikinya selain faktor-faktor penentu lain yang berasal dari luar. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dimilikinya selain faktor-faktor penentu lain yang berasal dari luar. Hal ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aliran permukaan adalah air yang mengalir di atas permukaan. Aliran permukaan sendiri memiliki peranan penting dalam menentukan kualitas air yang dimilikinya selain

Lebih terperinci

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2 PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGI SANITASI KOTA TANGERANG 1 Bab 4 Program dan Kegiatan Percepatan Pembangunan Sanitasi 1.1 Ringkasan Program dan Kegiatan Sanitasi Program

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso KATA PENGANTAR Sebagai upaya mewujudkan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan sistematis guna menunjang pembangunan daerah dan mendorong perkembangan wilayah

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1992

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1992 LAMPIRAN III UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1992 TENTANG PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN Pasal 1 (1.1) Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan

Lebih terperinci

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu Subsektor Permasalahan Mendesak Rumusan Tujuan Rumusan Sasaran dan Air Limbah Domestik 1 Pencemaran air tanah dan sungai Meningkatkan kinerja SKPD terkait memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. air limbah. Air limbah domestik ini mengandung kotoran manusia, bahan sisa

BAB I PENDAHULUAN. air limbah. Air limbah domestik ini mengandung kotoran manusia, bahan sisa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekitar 80% air minum yang digunakan oleh manusia dibuang atau menjadi air limbah. Air limbah domestik ini mengandung kotoran manusia, bahan sisa pencucian barang

Lebih terperinci

Pencemaran Lingkungan

Pencemaran Lingkungan Pencemaran Lingkungan Arsitektur Ekologi dan Berkelanjutan Minggu ke 4 By : Dian P.E. Laksmiyanti, St, MT Email : dianpramita@itats.ac.id http://dosen.itats.ac.id/pramitazone Ini yang sering nampak Pencemaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 108 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dampak negatif yang ditimbulkan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota akan selalu berhubungan erat dengan perkembangan lahan baik dalam kota itu sendiri maupun pada daerah yang berbatasan atau daerah sekitarnya. Selain itu lahan

Lebih terperinci

INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT. Tatanan : 1 Kawasan Permukiman, Sarana & Prasarana Sehat

INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT. Tatanan : 1 Kawasan Permukiman, Sarana & Prasarana Sehat INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Tatanan : 1 Kawasan Permukiman, Sarana & Prasarana Sehat Tahun 217 1. Kawasan Permukiman Sarana & Prasarana Sehat (59) 59 UDARA BERSIH Adanya program udara

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Kuisioner Tahap I (Mencari Peristiwa Risiko Tinggi)

LAMPIRAN 1 Kuisioner Tahap I (Mencari Peristiwa Risiko Tinggi) LAMPIRAN 1 Kuisioner Tahap I (Mencari Peristiwa Risiko Tinggi) 101 KUESIONER PENELITIAN IDENTIFIKASI RISIKO DALAM ASPEK PRASARANA LINGKUNGAN PERUMAHAN YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA BIAYA DEVELOPER

Lebih terperinci

ISU STRATEGIS DAN REKOMENDASI

ISU STRATEGIS DAN REKOMENDASI BAB V ISU STRATEGIS DAN REKOMENDASI A. ISU STRATEGIS Penentuan Isu Strategis dikaji dengan pendekatan kuantitatif berdasarkan data dan tekanan lingkungannya serta status nilai, dan juga dikaji dari pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi kehidupan. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun

Lebih terperinci

VI. PENGELOLAAN, PENCEMARAN DAN UPAYA PENINGKATAN PENGELOLAAN SAMPAH PASAR

VI. PENGELOLAAN, PENCEMARAN DAN UPAYA PENINGKATAN PENGELOLAAN SAMPAH PASAR VI. PENGELOLAAN, PENCEMARAN DAN UPAYA PENINGKATAN PENGELOLAAN SAMPAH PASAR 6.1. Pengelolaan Sampah Pasar Aktivitas ekonomi pasar secara umum merupakan bertemunya penjual dan pembeli yang terlibat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling terkait antar satu dengan lainnya. Manusia membutuhkan kondisi lingkungan yang

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN Nama SKPD : DINAS PUHUBKOMINFO Jenis Data :Pemerintahan Tahun : 2015 Nama Nilai Satuan Ketersediaan Sumber Data PEKERJAAN UMUM A. Panjang Jalan

Lebih terperinci

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN Bagian ini memuat daftar program dan kegiatan yang menjadi prioritas sanitasi Tahun 0 06 ini disusun sesuai dengan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ekosistem merupakan suatu interaksi antara komponen abiotik dan biotik

BAB I PENDAHULUAN. Ekosistem merupakan suatu interaksi antara komponen abiotik dan biotik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang merupakan suatu interaksi antara komponen abiotik dan biotik yang saling terkait satu sama lain. di bumi ada dua yaitu ekosistem daratan dan ekosistem perairan. Kedua

Lebih terperinci

PERTEMUAN 10 LIMPASAN

PERTEMUAN 10 LIMPASAN PERTEMUAN 10 LIMPASAN 1. Definisi dan Penyebab Urban runoff adalah limpasan permukaan air hujan dibuat oleh urbanisasi. Urban limpasan ini didefinisikan sebagai aliran sungai atau jumlah limpasan permukaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh manusia, namun keberadaannya pada sumber-sumber air

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh manusia, namun keberadaannya pada sumber-sumber air BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan salah satu komponen sumber daya alam yang paling dibutuhkan oleh manusia, namun keberadaannya pada sumber-sumber air mempunyai risiko mudah tercemar,

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB 1 PENDAHULUAN

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sungai Belik merupakan anak Sungai Gajahwong yang mengalir melintasi tiga pedukuhan, yaitu Pedukuhan Karangwuni, Pedukuhan Karanggayam, dan Pedukuhan Kocoran. Sungai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan sanitasi sampai saat ini masih belum menjadi prioritas dalam pembangunan daerah. Kecenderungan pembangunan lebih mengarah pada bidang ekonomi berupa pencarian

Lebih terperinci

BAB IV PERUMUSAN KLHS DAN REKOMENDASI RPJMD

BAB IV PERUMUSAN KLHS DAN REKOMENDASI RPJMD BAB IV PERUMUSAN KLHS DAN REKOMENDASI RPJMD 4.1.Perumusan Mitigasi, Adaptasi dan Alternatif 4.1.1. Program Program yang Dirumuskan Pada umumnya program-programpada RPJMD Provinsi Jawa Barat memiliki nilai

Lebih terperinci

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK PEMERINTAH BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK Tabel 6.1 Capaian Stratejik AIR LIMBAH Tujuan : Tersedianya infrastruktur pengelolaan air limbah domestik yang memenuhi standar teknis dan menjangkau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah merupakan segala sesuatu yang tidak dikehendaki lagi lalu dibuang. Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia. Setiap aktifitas manusia pasti

Lebih terperinci

Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi

Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi 4.. Air limbah domestik Perencanaan pembangunan air limbah domestik di Kabupaten Pati didasarkan kepada permasalahan permasalahan mendesak dan posisi pengelolaan sanitasi

Lebih terperinci

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Kelurahan Fatubesi merupakan salah satu dari 10 kelurahan yang

Lebih terperinci

penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan sampah (pasal 6 huruf d).

penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan sampah (pasal 6 huruf d). TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN PERTEMUAN 14 Informasi Geologi Untuk Penentuan Lokasi TPA UU No.18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah 1. Melaksanakan k pengelolaan l sampah dan memfasilitasi i penyediaan

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Deskripsi Lingkungan Permukiman Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Galuga Berdasarkan Penilaian Responden

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Deskripsi Lingkungan Permukiman Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Galuga Berdasarkan Penilaian Responden VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Deskripsi Lingkungan Permukiman Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Galuga Berdasarkan Penilaian Responden 6.1.1 Penilaian Responden terhadap Kebersihan Desa Galuga Lingkungan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan suatu kota dapat menimbulkan efek negatif terhadap lingkungan. Salah satu efek negatif tersebut adalah masalah lingkungan hidup yang disebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bali dengan luas kurang lebih 5.636,66 km 2. penduduk yang mencapai jiwa sangat rentan terhadap berbagai dampak

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bali dengan luas kurang lebih 5.636,66 km 2. penduduk yang mencapai jiwa sangat rentan terhadap berbagai dampak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pulau Bali dengan luas kurang lebih 5.636,66 km 2 dengan jumlah penduduk yang mencapai 3.890.757 jiwa sangat rentan terhadap berbagai dampak negatif dari pembangunan

Lebih terperinci

RPJMD Kab. Temanggung Tahun V 29

RPJMD Kab. Temanggung Tahun V 29 TARGET INDIKATOR Rasio Petugas Perlindungan Masyarakat (linmas) Rasio 1,64 1,59 1,59 1,60 1,60 1,62 1,62 1,62 TERWUJUDNYA TEMANGGUNG SEBAGAI DAERAH AGRARIS BERWAWASAN LINGKUNGAN, MEMILIKI MASYARAKAT AGAMIS,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) memacu. terjadinya pencemaran lingkungan baik pencemaran air, tanah dan udara.

PENDAHULUAN. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) memacu. terjadinya pencemaran lingkungan baik pencemaran air, tanah dan udara. PENDAHULUAN Latar Belakang Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) memacu terjadinya pencemaran lingkungan baik pencemaran air, tanah dan udara. Pencemaran air yang diakibatkan oleh dampak

Lebih terperinci

DAMPAK PENGOPERASIAN INDUSTRI TEKSTIL DI DAS GARANG HILIR TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR DAN AIR PASOKAN PDAM KOTA SEMARANG

DAMPAK PENGOPERASIAN INDUSTRI TEKSTIL DI DAS GARANG HILIR TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR DAN AIR PASOKAN PDAM KOTA SEMARANG DAMPAK PENGOPERASIAN INDUSTRI TEKSTIL DI DAS GARANG HILIR TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR DAN AIR PASOKAN PDAM KOTA SEMARANG Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. masyarakat yang bermukim di pedesaan, sehingga mereka termotivasi untuk

BAB I. PENDAHULUAN. masyarakat yang bermukim di pedesaan, sehingga mereka termotivasi untuk BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota sebagai pusat aktivitas manusia memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang bermukim di pedesaan, sehingga mereka termotivasi untuk datang ke kota. Hal

Lebih terperinci

1.PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1.PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bekasi, adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat yang terletak di sebelah timur Jakarta. Batas administratif Kota bekasi yaitu: sebelah barat adalah Jakarta, Kabupaten

Lebih terperinci

RENCANA PENGELOLAAN SDA DAN LH DAS BARITO

RENCANA PENGELOLAAN SDA DAN LH DAS BARITO RENCANA PENGELOLAAN SDA DAN LH DAS BARITO Oleh: Firman Dermawan Yuda Kepala Sub Bidang Hutan dan Hasil Hutan Bidang Perencanaan Pengelolaan SDA dan LH I. Gambaran Umum DAS Barito Daerah Aliran Sungai (DAS)

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN II. 1. Umum Ujung Berung Regency merupakan perumahan dengan fasilitas hunian, fasilitas sosial dan umum, area komersil dan taman rekreasi. Proyek pembangunan perumahan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi II-1 BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi Pembangunan Tahun 2011-2015 adalah Melanjutkan Pembangunan Menuju Balangan yang Mandiri dan Sejahtera. Mandiri bermakna harus mampu

Lebih terperinci

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Beberapa waktu yang lalu kita mendengar berita dari koran ataupun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Beberapa waktu yang lalu kita mendengar berita dari koran ataupun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Beberapa waktu yang lalu kita mendengar berita dari koran ataupun televisi bahwa kali Surabaya mengalami pencemaran yang cukup parah, terutama saat musim kemarau

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA JAWA TIMUR KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Tuban merupakan ibukota Kabupaten Tuban. Apabila dilihat dari posisi Kota Tuban yang berada di jalan arteri primer yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak dapat dipisahkan dari masyarakat karena mempunyai fungsi sebagai tempat

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak dapat dipisahkan dari masyarakat karena mempunyai fungsi sebagai tempat Keterp aparan 1. La BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari masyarakat karena mempunyai fungsi sebagai tempat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. buruh timah. Dampak positif selalu disertai dampak negatif, hal tersebut berupa

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. buruh timah. Dampak positif selalu disertai dampak negatif, hal tersebut berupa I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pulau Bangka merupakan pulau penghasil timah terbesar di Indonesia. Hampir mayoritas penduduk di sana bekerja sebagai penambang timah. Pada awalnya penambangan timah di

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1 DAFTAR ISI A. SUMBER DAYA ALAM Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama... 1 Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1 Tabel SD-3 Luas Kawasan Lindung berdasarkan RTRW dan

Lebih terperinci

KONDISI LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA RELOKASI

KONDISI LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA RELOKASI BAB 4 KONDISI LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA RELOKASI Program Relokasi di Kelurahan Sewu dilatar belakangi oleh beberapa kondisi, diantaranya kondisi banjir yang tidak dapat di prediksi waktu terjadi seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan dan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia. Di

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN PENGELOLAAN PERSAMPAHAN 1. LATAR BELAKANG PENGELOLAAN SAMPAH SNI 19-2454-1991 tentang Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan, mendefinisikan sampah sebagai limbah yang bersifat padat, terdiri atas

Lebih terperinci