Plan of Action: Menggalang Dana Kemanusiaan. Laksono Trisnantoro
|
|
- Ratna Pranoto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Plan of Action: Menggalang Dana Kemanusiaan Laksono Trisnantoro
2 Kegiatan Hari ini Pembukaan: Konsep Dasar - Mengapa kita menggunakan konsep pemasaran? Latihan 1. Identifikasi kebutuhan RS yang dapat ditawarkan ke donor dan Presentasi Siapa saja yang potensial menjadi donor? Latihan dan Presentasi Dimana dan bagaimana struktur organisasi penggalangan dana. Siapa yang menjadi pengelola: Konsep Rain maker, dan pengelola: Makan Siang: Plan of Action 1 tahun pertama: 1. Job Description 2. Perencanaan Program Penggalangan Dana Level Pusat dan Daerah 3. Anggaran kegiatan 4. Presentasi dan Penutup.
3 Isi Pendahuluan: Konsep Dasar RS Sebagai Lembaga Campuran Balanced Score Card RS Non-Profit Mengapa kita menggunakan konsep Pemasaran?
4 Konsep Dasar Konsep 1: RS sebagai Lembaga Campuran
5 Motivasi. Metode, dan Tujuan Stakeholders kunci Pihak yang diuntungkan Modal Tenaga Kerja Pasokan bahan Murni Kemanusiaan Demi Kebaikan Dipandu oleh misi Nilai-nilai Sosial Tidak membayar sama sekali Sumbangan dana kemanusian dan hibah Motivasi campuran Dipandu oleh misi dan nilai-nilai pasar Nilai-nilai sosial dan ekonomi Mempunyai subsidi berdasarkan kemampuan dan mereka yang tidak membayar sama sekali Campuran antara sumbangan dana kemanusiaan dan modal yang dinilai berdasarkan pasar Sukarela Di bayar di bawah nilai pasar, atau campuran antara sukarela dengan yang dibayar penuh Diberikan pasokan bahan berdasarkan sumbangan kemanusiaan Ada potongan khusus, atau campuran antara sumbangan dengan pasokan yang fullprice. Murni Komersial Terkesan untuk maksud sendiri Dipandu oleh nilai pasar Nilai-nilai ekonomi Membayar tarif berdasarkan nilai pasar Modal yang berdasarkan nilai pasar Kompensasi berdasar nilai pasar Pasokan bahan dibayar berdasarkan nilai pasar
6 Sebagai lembaga campuran: Mempunyai kesempatan bagus untuk melakukan strategi pembiayaan khususnya bagi masyarakat miskin
7 Konsep 2. BSC sebagai Indikator RS Status Keuangan RS dan Menjalankan misi Memuaskan Pasien yang membeli Memuaskan Pemberi Subsidi Memuaskan Pemberi Donor Kemanusiaan Proses Pelayanan Yang bermutu Sumber Daya Manusia
8 Konsep 3: Mengapa Kita menggunakan konsep pemasaran untuk mengembangkan donor kemanusiaan?
9 Organisasi non-profit mengumpulkan dana melalui 3 kemungkinan tahap pemikiran: 1. Tahap produk, sikap yang ditunjukkan dalam tahap ini adalah "kita mempunyai hal yang bagus, orang-orang harus mendukung". Mentalitas pengemis 9
10 2. Tahap penjualan. Sikap yang ditunjukkan "Ada banyak orang disana yang mungkin mau memberi uang dan kita harus mendapatkan mereka". Mentalitas Pedagang asongan 10
11 3. Tahap pemasaran. Sikap yang ditunjukkan : "Kita harus menganalisa posisi RS kita dalam pasar donor. Kita harus berkonsentrasi pada sumber dana yang minatnya sama dengan kita. Program permohonan dana harus dirancang untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan tiap kelompok donor". Mentalitas: pemasar 11
12 Analisis Pasar Donor Ada empat pasar donor yang utama, yaitu : individual atau perseorangan yayasan perusahaan dan pemerintah 12
13 Penyumbang Perseorangan Motif Memberi Perseorangan 1. Kebutuhan akan harga diri. 2. Kebutuhan untuk dikenang atau diingat orang lain. 3. Ketakutan akan kejangkitan penyakit. 4. Kebiasaan memberi. 5. Nuisana Giver. 6. Harus memberi. 7. Orang-orang ini ikut merasa sedih atas orang yang telah kejangkitan penyakit. 8. Dari orang untuk orang (People to people givers) 9. Pemerhati masalah kemanusiaan 13
14 2 kelompok Individu penyumbang: Jumlah banyak, menyumbang Rp yang kecil dengan frekuensi sering. (tipe para jamaah masjid atau gereja). Jumlah orangnya sedikit, namun menyumbang banyak Rp (tipe orang-orang kaya) 14
15 Adakah potensi ini? Siapa mereka?. 15
16 Biasanya para pencari dana menggunakan 5 langkah pendekatan : Identifikasi, pengenalan, pengusahaan ( Multivation ), Pengumpulan ( Solicitation ) dan penghargaan ( Appreciation ). 16
17 Penyumbang di gereja Identifikasi, Pengenalan manfaat Untuk Gereja pengusahaan ( Multivation ), Para pendeta dan pemuka agama mendorong. Pengumpulan ( Solicitation ) di Gereja tiap Minggu Untuk masyarakat miskin yang sakit penghargaan ( Appreciation ) setiap Minggu berikutnya. 17
18 Orang kaya yang menyumbang Identifikasi: Siapa mereka. Pengenalan: apa yang diinginkan mereka. Menyumbang investasi atau operasional pengusahaan ( Multivation ): Bagaimana mendekati mereka Pengumpulan ( Solicitation ): Bagaimana mengumpulkannya? dan Penghargaan ( Appreciation ): Bagaimana menghargai mereka?
19 Sumbangan Yayasan 1. Yayasan Keluarga, dibentuk oleh orang-orang kaya, untuk mendukung sejumlah aktivitas yang disukai pendiri yayasan. Adakah potensi ini? Di dalam atau di luar negeri? 19
20 2. Yayasan Umum. Dibentuk untuk mendukung berbagai aktivitas keagamaan dan biasanya yayasan ini dikelola oleh staff profesional. Adakah potensi ini? Di dalam atau di luar negeri? Apakah ada Yayasan Kristen di Indonesia atau di LN? 20
21 3. Yayasan Perusahaan. Dibentuk oleh berbagai perusahaan dan biasanya menyumbang sampai sejumlah 5% dari pendapatan perusahaan yang terkena pajak. Adakah yayasan ini?
22 4. Community Trust, terbentuk di kotakota atau daerah dan terdiri dari yayasan-yayasan kecil yang dananya dikumpulkan untuk mendapat pengaruh lebih besar. 22
23 Yayasan biasanya membutuhkan Proposal 23
24 Tiap proposal bantuan harus mencakup minimal beberapa elemen berikut : 1. Cover letter 2. Proposal 3. Budget 4. Personal 24
25 Beberapa kriteria pemberian yang digunakan yayasan antara lain: 1. Kepentingan dan kualitas proyek yang diajukan 2. Reputasi RS yang mengajukan proposal 3. Kemampuan RS menggunakan dana secara efektif dan efisien 4. Tingkat manfaat yang diperoleh yayasan dari kegiatan mendukung proposal itu. 25
26 Sumbangan Perusahaan Pertama, perusahaan menganggap sumbangan sebagai aktivitas kecil Kedua, perusahaan biasanya lebih memperhatikan manfaat yang akan mereka dapat dari memberi sumbangan Hanya sedikit perusahaan yang bersikap dermawan dan membantu orang yang membutuhkan uang, seakan-akan perusahaan adalah seorang paman yang berkedudukan tinggi yang harus memberi keuntungan pada keluarganya tanpa ada imbalan apapun. 26
27 Sebagian besar perusahaan memberi uang karena hak itu memuaskan minat atau dampak memuaskan minat atau kepentingan mereka sendiri. Atau Kewajiban untuk Corporate Social Responsibility 27
28 Ciri beberapa perusahaan yang dapat menjadi penyumbang dana yang efektif 1. Perusahaan setempat. 2. Aktivitas yang sama. 3. Mengumumkan sumbangannya 4. Ada Hubungan atau kontak personal 28
29 Dana Pemda Pemerintah Sumber dana lain yang dapat dimintai bantuan dana adalah kantor-kantor pemerintah. Dana Bagian Sosial 29
30 Catatan Penutup Apa manfaat lain dari usaha ini? Tujuan Mencari Dana Kemuiaan Untuk melengkapi kebutuhan apabila Jamkesmas tidak mencukupi Untuk meningkatkan citra bahwa rumahsakit masih membutuhkan sumbangan. Minimal mengurangi permintaan sumbangan Untuk meyajinkan Mahkamah Konstitusi agar UU pajak perlu di amandemen
31 Latihan 1: Apa saja yang menjadi masalah pembiayaan di rumahsakit anda? 2. Dari mana sumber-sumber pembiayaan saat ini? 3. Identifikasi kebutuhan RS yang dapat ditawarkan ke donor dan Presentasi. -Kebutuhan Investasi -Kebutuhan Operasional
32 Latihan 2: Siapa saja yang potensial menjadi donor? 2. Mengapa mereka potensial? 3. Untuk kebutuhan apa: Harap dilakukan matching. Latihan dan Presentasi.
33 Bagaimana memobilisasi Penyumbang? Tipe jemaah masjid/gereja: Jumlah Rp yang disumbang kecil, namun jumlah penyumbang banyak Tipe konglomerat: Jumlah Rp yang disumbang banyak, namun jumlah penyumbang kecil Membutuhkan dukungan tokoh-tokoh nasional Membutuhkan perubahan cara pandang terhadap RS
34 Latihan 3: Dimana dan bagaimana struktur organisasi penggalangan dana. - Apakah akan ada di dalam lembaga - Apakah akan di luar lembaga - Apakah akan bekerja sama dengan lembaga lain? Siapa yang menjadi pengelola: Siapa yang menjadi Rain maker, Siapa yang menjadi pengelola sehari-hari?
35 Makan Siang:
36 Latihan 4. Plan of Action 1 tahun pertama (Agustus 2010-Juli 2011) 1. Apa saja Program Penggalangan Dana Level Pusat dan Daerah dalam 12 bulan ke depan? 2. Bagaimana Job Description? 3. Berapa Anggaran kegiatan? Presentasi
37 Catatan agar tidak terjadi tabrakan : Harap melakukan diskusi untuk yang disebut sebagai: - donor lokal, - donor nasional, dan - donor internasional. Bagaimana cara melakukan pembagian agar tidak terjadi tumpang tindih.
38 Catatan: Sebagai kegiatan pemasaran maka perlu dana untuk menjalankannya Pengeluaran dana perlu dilihat efektifitasnya
39 Evaluasi Efektifitas Pencarian Dana Pengeluaran SDM yang mengusahakan sumbangan Keperluan administrasi Biaya lain-lain Penerimaan Komposisi sumbangan: dari mereka yang banyak orang menyumbang sedikit2, dan sedikit pihak yang menyumbangkan banyak. Jumlah donor: Jumlah Rata-rata Sumbangan: Rasio Pengeluaran/Sumbangan: Sebaiknya tidak lebih dari 20% 39
40 Terimakasih
Modul 1 Perkembangan mutakhir sektor rumahsakit di Indonesia. Laksono Trisnantoro Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Modul 1 Perkembangan mutakhir sektor rumahsakit di Indonesia Laksono Trisnantoro Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Workshop PELATIHAN PENGGALANGAN DANA KEMANUSIAAN Untuk jaringan pelayanan kesehatan
Lebih terperinciPerkembangan mutakhir sektor rumahsakit di Indonesia: Mengapa RS Non-Profit membutuhkan dana kemanusiaan
Perkembangan mutakhir sektor rumahsakit di Indonesia: Mengapa RS Non-Profit membutuhkan dana kemanusiaan Laksono Trisnantoro Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Tujuan Instruksional: 1. Memahami
Lebih terperinciDiskusi Kebijakan Publik untuk RS swasta di Indonesia: Kontroversi UU RS
Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan (PMPK) Fakultas Kedokteran UGM Diskusi Kebijakan Publik untuk RS swasta di Indonesia: Kontroversi UU RS Kamis, 10 Desember 2009 pkl. 18.00 21.00 WIB Hotel Parklane,
Lebih terperinciRespon terhadap kebutuhan lingkungan, Struktur Lembaga Penelitian, dan cara mendapatkan Client. Laksono Trisnantoro
Respon terhadap kebutuhan lingkungan, Struktur Lembaga Penelitian, dan cara mendapatkan Client Laksono Trisnantoro Kebutuhan dari Lingkungan Riset, konsultasi, dan pelatihan dalam: Manajemen dan Bagaimana
Lebih terperinciPMPK Fakultas Kedokteran UGM menyelenggarakan seri pertemuan hasil penelitian tentang. Perkembangan RS Swasta Non- Profit dan tantangan masa depannya
PMPK Fakultas Kedokteran UGM menyelenggarakan seri pertemuan hasil penelitian tentang Perkembangan RS Swasta Non- Profit dan tantangan masa depannya 3 Kegiatan Seminar 1 (1 hari): Kriteria Pelayanan sosial
Lebih terperinciHarapan dan Kekhawatiran RS Publik swasta. Daniel Budi Wibowo. Kongres XII PERSI Jakarta, 7 November 2012
Harapan dan Kekhawatiran RS Publik swasta terhadap UU SJSN / BPJS Daniel Budi Wibowo Kongres XII PERSI Jakarta, 7 November 2012 Rumah Sakit NOT FOR PROFIT Yang dimaksud dengan rumah sakit not for profit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bisnis perumahsakitan di Indonesia akhir-akhir ini sedang mengalami perkembangan pesat. Fenomena ini berpengaruh terhadap tingkat persaingan antar rumah sakit yang semakin
Lebih terperinciBLOCK 4 CORPORATE-CLINICAL GOVERNANCE AND BUSINESS ENVIRONMENT. Koordinator: Laksono Trisnantoro
BLOCK 4 CORPORATE-CLINICAL GOVERNANCE AND BUSINESS ENVIRONMENT Koordinator: Laksono Trisnantoro Review Block 1: Analisis perubahan lingkungan usaha rumah sakit dan sense making di organisasi PENGANTAR
Lebih terperinciPengalaman Perdhaki dalam Fund-Raising. Yogyakarta, 6 7 Agustus 2010
Pengalaman Perdhaki dalam Fund-Raising Yogyakarta, 6 7 Agustus 2010 Pendahuluan Perdhaki : Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia Berdiri : 24 Juli 1972 Kantor Pusat : Jl. Kramat VI no 7 Jakarta Pusat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Baik negeri maupun swasta sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan yang semakin lama akan semakin berkembang seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Baik negeri maupun swasta sebagai penyelenggaranya
Lebih terperinciPengembangan Kompetensi Konsultan Manajemen Rumah Sakit. Laksono Trisnantoro
Pengembangan Kompetensi Konsultan Manajemen Rumah Sakit Laksono Trisnantoro Isi: 1. Pengantar: Pemahaman mengenai Konsultan 2. Kompetensi Konsultan Manajemen Rumahsakit 3. Bagaimana cara pengembangan kompetensi?
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisa yuridis..., Yayan Hernayanto, FH UI, Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Istilah Yayasan, bukan merupakan istilah yang asing. Sudah sejak lama Yayasan hadir sebagai salah satu organisasi atau badan yang melakukan kegiatan dalam bidang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tidak hanya bertanggungjawab kepada investor dan kreditor, tetapi juga
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi mempunyai pengaruh yang besar terhadap kehidupan perekonomian dan masyarkat luas, sehingga suatu perusahaan tidak
Lebih terperinciPerkembangan RS. Sektor RS dan Ideologinya di Indonesia
Perkembangan RS Sektor RS dan Ideologinya di Indonesia 1 Apa arti ideologi? 1. The body of ideas reflecting the social needs and aspirations of an individual, group, class, or culture. 2. A set of doctrines
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya transportasi darat, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) masih senantiasa bertahan dan meningkatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development)
16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dunia usaha tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata (single bottom line), juga aspek sosial dan lingkungan yang biasa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sosial, ekonomi, politik, kesehatan, dan lingkungan makin banyak. Kemajuan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motivasi utama setiap perusahaan atau industri atau bisnis adalah meningkatkan keuntungan. Logika ekonomi neoklasik adalah bahwa dengan meningkatnya keuntungan dan kemakmuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdampak pada berbagai aktivitas kehidupan berbangsa dan bernegara di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi yang telah terjadi pada tahun 1998 yang lalu telah berdampak pada berbagai aktivitas kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Krisis
Lebih terperinciBentuk-Bentuk Usaha. Dosen : Anna Fitria
Bentuk-Bentuk Usaha Dosen : Anna Fitria LEGALITAS BADAN USAHA (1) keberlangsungan suatu usaha dipengaruhi juga oleh keberadaan unsur legalitas dari usaha tersebut. Dalam suatu usaha faktor legalitas ini
Lebih terperinciIndonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan
Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan Judul Kegiatan: Provinsi/Kota/Kabupaten: Lembaga Pengusul: Jenis Kegiatan: Mitigasi Berbasis Lahan A. Informasi Kegiatan A.1.
Lebih terperinciKewirausahaan. Persaingan Dalam Pasar Bebas. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur
Kewirausahaan Modul ke: Persaingan Dalam Pasar Bebas Fakultas Fakultas Teknik Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi Arsitektur www.mercubuana.ac.id Pengertian Pasa Bebas Perdagangan bebas adalah
Lebih terperinciDEWAN PENDIDIKAN TINGGI DPT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
DEWAN PENDIDIKAN TINGGI DPT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Kerangka Acuan Site Visit dalam Proses Seleksi Program Hibah Kompetisi berbasis Institusi proses seleksi 2009 (untuk pengusul) Latar belakang
Lebih terperinciPerencanaan Strategis dan Perubahan Budaya Organisasi
Perencanaan Strategis dan Perubahan Budaya Organisasi Isi: Pelajaran dari RS yang melakukan Perubahan Perubahan Budaya di RS Tabanan Dimana peran Perencanaan Strategis pada perubahan? Pelajaran dari berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. profesional agar tidak tergeser oleh pesaing di sektor serupa.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi menjadikan kebutuhan masyarakat semakin kompleks dan beragam serta mendorong pola pikir masyarakat untuk lebih kritis dan selektif dalam memilih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Program tanggung jawab sosial perusahaan atau lebih dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang direkomendasikan oleh
Lebih terperinciBLOCK 4 CORPORATE-CLINICAL GOVERNANCE AND BUSINESS ENVIRONMENT. Koordinator: Laksono Trisnantoro
BLOCK 4 CORPORATE-CLINICAL GOVERNANCE AND BUSINESS ENVIRONMENT Koordinator: Laksono Trisnantoro Review Block 1: Analisis perubahan lingkungan usaha rumah sakit dan sense making di organisasi PENGANTAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah dari Teori Kepraktek, Gema Insani, Jakarta, 2001, hlm. 25 2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya bank-bank syari ah dinegara-negara islam berpengaruh keindonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai bank syari ah sebagai pilar ekonomi
Lebih terperinciIsi: Pelajaran dari RS yang melakukan Perubahan Perubahan Budaya di RS Tabanan Dimana peran Perencanaan Strategis pada perubahan?
Isi: Pelajaran dari RS yang melakukan Perubahan Perubahan Budaya di RS Tabanan Dimana peran Perencanaan Strategis pada perubahan? Apa yang dilakukan RSUD Tabanan sehingga sukses melakukan perubahan dalam
Lebih terperinciSIFAT LEMBAGA RUMAH SAKIT
BAB 4 SIFAT LEMBAGA RUMAH SAKIT S ifat rumah sakit sebagai suatu lembaga diperlukan untuk menyusun rencana. Proses perencanaan rumah sakit berbentuk PT dengan rumah sakit daerah tentunya berbeda, termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap warga negara mempunyai tanggung jawab dalam perkembangan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dalam rangka pembangunan nasional dalam suatu negara bukan merupakan tanggung jawab pemerintah saja. Setiap warga negara mempunyai
Lebih terperinciLAMPIRAN 2 : ITEM ITEM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN
LAMPIRAN 2 : ITEM ITEM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN No Aspek Indikator Indikator Ekonomi 1 Kinerja Ekonomi Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung, meliputi pendapatan,
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM SARJANA DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI SEMESTER GENAP 2004/2005
UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM SARJANA DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI SEMESTER GENAP 2004/2005 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH BOBOT SKS STATUS MK PENGAJAR : EVALUASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Aktivitas perusahaan atau unit bisnis tidak bisa lepas dari lingkunganya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aktivitas perusahaan atau unit bisnis tidak bisa lepas dari lingkunganya. Lingkungan merupakan bagian dari kualitas kehidupan dan tidak dapat disangkal jika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manfaat ekonomi yang menjadi tujuan dibentuknya dunia usaha.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Penelitian Salah satu isu penting yang masih terus menjadi perhatian dalam dunia usaha hingga saat ini yaitu terkait tentang tanggung jawab sosial perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. strategi untuk tetap survive dan tetap memenangkan persaingan. Mengelola kinerja dengan mempertimbangkan faktor strategi dan risiko
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semua perusahaan memiliki strategi dalam perencanaannya dan implementasi dari strategi tersebut memiliki beragam alat ukur dalam mengevaluasinya sehingga apakah sudah
Lebih terperinciMODUL 2. Menilai kaitan luar. Isi. BAGIAN 1 Menilai Kaitan Luar
MODUL 2 Menilai kaitan luar Isi BAGIAN 1 Menilai Kaitan Luar Bagian 1 Menilai kaitan luar Bidang-bidang kunci kaitan luar adalah: Hubungan dengan organisasi lain Advokasi Hubungan dengan gereja Kapasitas
Lebih terperinciSistem Kontrak dan Kewirausahaan dalam Kesehatan Masyarakat. Laksono Trisnantoro, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM
Sistem Kontrak dan Kewirausahaan dalam Kesehatan Masyarakat Laksono Trisnantoro, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM Daftar Isi Bagian 1. Kerangka kerja Hubungan Pemerintah dan Swasta dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara ataupun bagi daerah objek wisata tersebut. antara lain unsur budaya, transportasi, akomodasi, objek wisata tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan alam yang sangat besar, dimana terdiri dari beribu-ribu pulau yang tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. KONTEKS MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONTEKS MASALAH Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan yang lain. Kehidupan manusia di bumi ini adalah suatu sistem, yang saling berkaitan satu sama lain,
Lebih terperinciMateri 1 PENGUATAN KAPASITAS Organisasi Publik
Materi 1 PENGUATAN KAPASITAS Organisasi Publik Organisasi sektor publik? BADAN PUBLIK (UU NO 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK) Organisasi pemerintah: lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergeraknya kegiatan bisnis yang dilakukan. Penunjang tersebut berguna
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berjalannya kegiatan usaha dari perusahaan di suatu negara akan melibatkan pihak-pihak atau lingkungan sekitarnya sebagai penunjang bergeraknya kegiatan bisnis
Lebih terperinciLalu jenis pendapatan apa sajakah yang dapat digunakan oleh suatu organisasi nirlaba?
SUMBER SUMBER PENDAPATAN ORGANISASI NIRLABA Sumber : www.mcos.ca/funding Seperti yang kita ketahui, suatu organisasi nirlaba berkerja untuk mendukung suatu isu atau perihal untuk tujuan sosial yang bersifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kekuatan dari perusahaan besar merupakan isu-isu yang semakin menjadi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dekade terakhir ini kesadaran publik terhadap peran perusahaan di masyarakat semakin meningkat. Perusahaan dianggap telah memberi kontribusi bagi kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan public relations. Dalam pelaksanaan kegiatan community relations,
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Community relations pada dasarnya merupakan salah satu bentuk dari kegiatan public relations. Dalam pelaksanaan kegiatan community relations, komunitas dipandang
Lebih terperinciPANDUAN KEGIATAN STUDI LAPANGAN (FIELD STUDY)
0 PANDUAN KEGIATAN STUDI LAPANGAN (FIELD STUDY) PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2010 1 KATA PENGANTAR Studi Lapangan merupakan salah satu upaya Program Magister Manajemen
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
101 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi dari pelaksanaan kegiatan TSP yang dilakukan oleh Telkomsel dan untuk mengetahui faktor-faktor
Lebih terperinciOutlook Dalam konteks ideologi pemerintah
Reformasi Pelayanan Kesehatan di Indonesia Outlook 2011 2015 Dalam konteks ideologi pemerintah Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK UGM Isi Pengantar 1. Konsep Reformasi sektor Kesehatan 2. Perkembangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM APOTEK. 2.1 Apotek dan Peran Apoteker Pengelola Apotek. Apotek adalah suatu tempat tertentu dilakukan pekerjaan kefarmasian dan
BAB II TINJAUAN UMUM APOTEK 2.1 Apotek dan Peran Apoteker Pengelola Apotek Apotek adalah suatu tempat tertentu dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya
Lebih terperinciDAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR KEASLIAN TULISAN... iii. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI HALAMAN COVER LEMBAR PERSETUJUAN... i LEMBAR PENGESAHAN... ii LEMBAR KEASLIAN TULISAN... iii BIOGRAFI...... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL...... ix BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciperusahaan, tugas dan tanggungjawabnya adalah : 2. Manajemen membawahi 3 orang controller yang terdiri dari control admin,
2.3. Deskripsi Jabatan 1. PT. Sinar Roda Utama dipimpin oleh seorang direktur sekaligus pemilik perusahaan, tugas dan tanggungjawabnya adalah : Mencurahkan seluruh waktunya pada perencanaan dan pengorganisasian
Lebih terperinciPerubahan Lingkungan Usaha RS: Skenario Sistem Pelayanan Kesehatan dalam Konteks Good Governance, Corporate Governance dan Clinical Governance
Block 4 Sesi1 Perubahan Lingkungan Usaha RS: Skenario Sistem Pelayanan Kesehatan dalam Konteks Good Governance, Corporate Governance dan Clinical Governance Tujuan Memahami perkembangan Sistem Pelayanan
Lebih terperincilingkungan hidup. Atau dengan kata lain merupakan cara perusahaan mengatur proses usaha untuk memproduksi dampak positif pada komunitas.
2 lingkungan hidup. Atau dengan kata lain merupakan cara perusahaan mengatur proses usaha untuk memproduksi dampak positif pada komunitas. Kegiatan CSR dilakukan sejak beberapa tahun belakangan ini, ini
Lebih terperinciIndonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Adaptasi & Ketangguhan
Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Adaptasi & Ketangguhan Judul Kegiatan: Provinsi/Kota/Kabupaten: Lembaga Pengusul : Jenis Kegiatan : Adaptasi dan Ketangguhan A. Informasi Kegiatan A.1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang menderita sakit karena berbagai pertimbangan terpaksa dirawat di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bentuk pelayanan kesehatan yang dikenal masyarakat dalam sistem pelayanan kesehatan adalah pelayanan rawat inap dan rawat jalan. Pada sisi lain banyak anggota masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lee Cooper merupakan salah satu merek denim yang paling pertama di Eropa. Banyak di gandrungi dan di pakai di seluruh dunia. Lee Cooper telah hadir di 85 negara.
Lebih terperinciORGANISASI NIRLABA. Oleh: Tri Purwanto
KONSEP DASAR ORGANISASI NIRLABA Oleh: Tri Purwanto Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan sesuai PSAK 45 berdasar SAK ETAP Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan sesuai PSAK 45 berdasar SAK ETAP Sekretariat
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN JASA LINGKUNGAN
BUPATI LOMBOK TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN JASA LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI LOMBOK TENGAH, Menimbang : a. bahwa kekayaan
Lebih terperinciIndonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan
Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan Judul Kegiatan: Provinsi/Kota/Kabupaten: Lembaga Pengusul: Jenis Kegiatan: Mitigasi Berbasis Lahan A. Informasi Kegiatan A.1.
Lebih terperinciBUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANAH BUMBU, Menimbang
Lebih terperinciVII. SIMPULAN DAN SARAN
VII. SIMPULAN DAN SARAN 7.1. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa : 1. Komposisi terbesar belanja Pemerintah Indonesia adalah untuk belanja rutin dan pelayanan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM,
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/PRT/M/2014 TENTANG PEDOMAN PERSYARATAN PEMBERIAN IZIN PERWAKILAN BADAN USAHA JASA KONSTRUKSI ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciBUSINESS PLAN: Apa dan Bagaimana? Ni Luh Putu Eka
BUSINESS PLAN: Apa dan Bagaimana? Ni Luh Putu Eka (triandyn@yahoo.com) Pengenalan business plan: Bagian 1: Pengantar Bagian 2: Konsep-konsep yang Perlu Dipahami dalam Menyusun Business Plan Bagian 3: Rencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita sadari semua bahwa pembangunan ekonomi tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seperti yang kita sadari semua bahwa pembangunan ekonomi tidak terlepas dengan kebijakan di bidang perpajakan baik pajak pusat maupun pajak daerah. Setiap individu
Lebih terperinciLaksono Trisnantoro Ketua Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Laksono Trisnantoro Ketua Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada 1 Pembahasan 1. Makna Ekonomi Politik 2. Makna Pemerataan 3. Makna Mutu 4. Implikasi terhadap
Lebih terperinciBAGIAN I. PENDAHULUAN
BAGIAN I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Kegiatan di sektor ketenagalistrikan sangat berkaitan dengan masyarakat lokal dan Pemerintah Daerah. Selama ini keberadaan industri ketenagalistrikan telah memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibilty atau lebih dikenal dengan CSR adalah bentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Corporate Social Responsibilty atau lebih dikenal dengan CSR adalah bentuk tanggung jawab perusahaan kepada lingkungan dan kemanusian sehingga perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam lingkungan Pemerintah kabupaten Karanganyar yang berkedudukan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Objek Penelitian 1. Sejarah DPPKAD Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) kabupaten Karanganyar adalah salah satu dari Satuan Kerja Perangkat Daerah
Lebih terperinciIT Scorecard Jurusan Sistem Informasi. Pembimbing: Ir. A. Holil Noor Ali, M.Kom
IT Scorecard Jurusan Sistem Informasi Anif Bahwal 5205 100 039 Pembimbing: Ir. A. Holil Noor Ali, M.Kom Latar Belakang Jurusan Sistem Informasi memiliki Balanced Scorecard (BSc) Jurusan Sistem Informasi
Lebih terperinciPENILAIAN KINERJA PDAM
KINERJA PDAM 2017 Disampaikan pada Acara Press Release tentang Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM), Kementerian PUPR, Jakarta 14 Desember 2017 OUTLINE Dasar Hukum berdirinya
Lebih terperinciBAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL
BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL 4.1 SASARAN DAN ARAHAN PENAHAPAN PENCAPAIAN Sasaran Sektor Sanitasi yang hendak dicapai oleh Kabupaten Gunungkidul adalah sebagai berikut : - Meningkatkan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Askes (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH I. UMUM Badan Layanan Umum Daerah adalah instansi di lingkungan pemerintah daerah
Lebih terperinciKepala Badan Pengelola Keuangan Kota Ambon. R.SILOOY,SE.MSi PEMBINA TK I Nip
PEMERINTAH KOTA AMBON LAPORAN REALISASI APBD TAHUN ANGGARAN 2013 No. Uraian ANGGARAN 2012 REALISASI JANUARI SISA ANGGARAN % 1 2 3 4 5 6 4 Pendapatan 826,393,969,260.00 96,711,464,414.18 729,682,504,845.82
Lebih terperinciFORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : C. MISI UNIT
Lebih terperinciBab 2 DESAIN PEKERJAAN DAN PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Bab 2 DESAIN PEKERJAAN DAN PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA Tujuan Pembelajaran Mendefinisikan Elemen Desain Pekerjaan Mendiskusikan Analisis Jabatan Mengidentifikasi Permintaan SDM Menjelaskan Pasokan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional sebagai rangkaian upaya pembangunan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan nasional sebagai rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi ekonomi pasar bebas. Perkembangan bisnis dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan suatu wacana yang sedang mengemuka di dunia bisnis atau perusahaan. Wacana CSR tersebut digunakan oleh perusahaan
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG PENERIMAAN SUMBANGAN PIHAK KETIGA KEPADA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciIndonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Adaptasi & Ketangguhan
Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Adaptasi & Ketangguhan Judul Kegiatan: Provinsi/Kota/Kabupaten: Lembaga Pengusul : Jenis Kegiatan : Adaptasi dan Ketangguhan A. Informasi Kegiatan A.1.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut pasal 1 ayat (h) Undang-undang RI Nomor Tahun 1999 tentang pemerintah
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Otonomi Daerah dan Pemerintahan Daerah 2.1. Otonomi Daerah Menurut pasal 1 ayat (h) Undang-undang RI Nomor Tahun 1999 tentang pemerintah daerah, otonomi daerah adalah kewenangan
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG POLA TATA KELOLA RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI PADA RUMAH SAKIT JIWA
Lebih terperinciTabel 5.4. Kurikulum Prodi S-1 Reguler Jurusan Manajemen Tahun Akademik 2007 (Berlaku bagi Mahasiswa Angkatan Tahun 2007, 2008, dan 2009)
Tabel 5.4. Kurikulum Prodi S-1 Reguler Jurusan Manajemen Tahun Akademik 2007 (Berlaku bagi Mahasiswa Angkatan Tahun 2007, 2008, dan 2009) SEMESTER I Wajib Pilihan 1 UN 101A Agama Islam 2 UN 101B Agama
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 81 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN UMUM BANTUAN KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DESA DARI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. paradigma pelayanan sosial murni mulai berubah. Perubahan berangsur-angsur
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberadaan rumah sakit (RS) di Indonesia, pada awalnya merupakan suatu organisasi milik pemerintah atau yayasan-yayasan sosial, sekte agama atau rumah sakit instansi.
Lebih terperinciPandangan Indonesia mengenai NAMAs
Pandangan Indonesia mengenai NAMAs 1. Nationally Appropriate Mitigation Action by Non-Annex I atau biasa disingkat NAMAs adalah suatu istilah pada Bali Action Plan yang disepakati Pertemuan Para Pihak
Lebih terperinciBUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN
BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARRU NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARRU, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Sudah lama kita ketahui bahwa tujuan umum dari sebuah usaha didirikan adalah untuk mencari keuntungan atau laba, laba sendiri merupakan hasil yang diperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan persaingan dunia bisnis saat ini mengharuskan perusahaan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pertumbuhan dan persaingan dunia bisnis saat ini mengharuskan perusahaan untuk memandang jauh ke depan guna mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat mempengaruhi
Lebih terperinciEntrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan
Modul ke: 09 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciOleh: Prof Dr H Jamal Wiwoho, SH,MHum PR II UNS
FLEKSIBILITAS PK BLU DAN KEUNTUNGAN BAGI UNIT KERJA UNS Oleh: Prof Dr H Jamal Wiwoho, SH,MHum PR II UNS Disampaikan dalam Lokakarya Pengelolaan Keuangan BLU Fakultas Kedokteran UNS Salatiga 11-13 Nopember
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap perusahaan, karena turnover akan menyebabkan kerugian yang lebih besar
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Turnover intention merupakan masalah penting yang memberikan dampak terhadap perusahaan, karena turnover akan menyebabkan kerugian yang lebih besar daripada
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual,
13 II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Kotler dan Amstrong (2008 : 7) Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
Lebih terperinciPIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)
PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) Jakarta, 17 Januari 2017 DAFTAR ISI Halaman A. PENDAHULUAN... 1 I. Latar Belakang... 1 II. Maksud dan Tujuan Charter Satuan Pengawasan
Lebih terperinciUNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS RENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS RENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah : Beban SKS (1) Minggu Ke (2) Materi
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Desentralisasi merupakan salah satu perwujudan dari pelaksanaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Desentralisasi merupakan salah satu perwujudan dari pelaksanaan otonomi daerah, dimana tugas dan wewenang untuk mengatur dan mengurus sendiri pemerintahan dan kepentingan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, serta
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan pendirian suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, serta memaksimalkan kekayaan pemegang saham
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pemberian pelayanan publik pada dasarnya dapat dibiayai melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu tugas pokok pemerintah adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pemberian pelayanan publik pada dasarnya dapat dibiayai melalui dua sumber
Lebih terperinci1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional
1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional (ISO) dan harganya yang bersaing sehingga produk dibuat
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS JASA PELAYANAN DAN TARIF TERHADAP PENDAPATAN PADA PUSKESMAS TAMBAKREJO SURABAYA
PENGARUH KUALITAS JASA PELAYANAN DAN TARIF TERHADAP PENDAPATAN PADA PUSKESMAS TAMBAKREJO SURABAYA SKRIPSI Diajukan oleh : Pepy Nifala 0613010125/FE/EA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
Lebih terperinci