BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI Secara umum alat akuisisi data terbagi atas dua bagian, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras dipergunakan untuk mendeteksi data yang masuk oleh sensor, lalu data tersebut diproses oleh mikrokontroler sebagai unit pengolah data untuk dapat ditampilkan komputer (personal computer) yang telah terinstal perangkat lunak akuisisi data. Perangkat lunak ditujukan untuk mengontrol, menganalisis dan menampilkan data yang masuk melalui alat akuisisi yang dibuat agar sesuai dengan tahapan yang diinginkan. Dengan memahami cara kerja perangkat keras dari alat dan sistem pemrograman perangkat lunak tersebut selanjutnya baru dapat digunakan untuk mendukung bekerjanya alat ini. Salah satu tujuan dibuatnya alat ini ialah sebagai alternatif modul akuisisi data dengan biaya yang lebih murah. Walau kualitas data yang diolah juga tetap menjadi pertimbangan utama. Gambar 2.1 Diagram alur sistem akuisisi data berbasis komputer 5

2 2.1 Sensor Sensor adalah komponen yang bertugas untuk mengubah besaran fisis (parameter fisis) menjadi besaran elektris (sinyal-sinyal elektrik). Yang termasuk dalam kelompok sensor adalah LM35 sebagai sensor suhu, Light Dependent Resistor (LDR) sebagai sensor cahaya dan potensiometer sebagai alternatif dari sensor posisi Sensor Suhu LM35 Sensor suhu adalah komponen untuk mendeteksi atau mengukur suhu pada suatu ruangan atau sistem tertentu yang kemudian diubah keluarannya menjadi besaran listrik. Sensor suhu LM35 berfungsi untuk mengubah besaran fisis yang berupa suhu menjadi besaran elektrik tegangan. Gambar 2.2. Bentuk fisik sensor LM35 LM 35 merupakan sensor temperatur yang paling banyak digunakan dalam proyek atau alat elektronika, khususnya dalam lingkungan akademisi. Sebab selain harganya murah, nilai linearitasnya pun cukup baik. Tegangan outputnya sebanding dengan temperatur dalam derajat Celsius ( C). Sensor ini memiliki parameter bahwa setiap 6

3 kenaikan 1 C tegangan keluarannya naik sebesar 10 milivolt (mv) dengan batas maksimal keluaran sensor adalah 1,5 Volt pada suhu 150 C. Sehingga jika ditentukan pengkonversi analog ke digital (Analog to Digital Converter (ADC)) akan mencapai skala penuh (full scale) pada saat suhu 100 C maka nilai keluarannya ialah (10mV/ C x 100 C) = 1 Volt. Dan jika dilakukan pengukuran secara langsung pada suhu ruang, keluaran LM35 bernilai 0,3 VDC atau 300 milivolt DC. Sensor suhu LM35 memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut: Dikalibrasi langsung dalam Celsius Memiliki faktor skala linier mv/ C Memiliki ketepatan 0,5 C pada suhu 25 C Jangkauan maksimal suhu antara -55 C hingga 150 C Cocok untuk aplikasi jarak jauh (remote) Harga cukup murah Bekerja pada tegangan catu daya 4 sampai 30 Volt DC Memiliki arus kurang dari 60uAmp C Pemanasan sendiri (self-heating) yang lambat (±0,08 diudara diam) Memiliki linearitas yang tinggi dengan nilai ketidaklinearan hanya ±¼ C Memiliki impedansi keluaran yang kecil yaitu 0,1 watt untuk beban 1mAmp Sensor suhu tipe LM35 merupakan sensor temperatur yang akurat dengan tegangan keluarannnya linier dalam satuan Celsius. Jadi LM35 memiliki kelebihan yang tidak 7

4 dimiliki sensor suhu lain bila dibandingkan dengan sensor temperatur linier dalam satuan Kelvin. Karena LM35 tidak memerlukan pembanding dengan konstanta tegangan yang besar keluarannya untuk mendapatkan nilai dalam satuan celcius yang tepat. LM35 memiliki impedansi keluaran yang rendah, keluaran yang linear, dan sifat ketepatan dalam pengujian membuat interface untuk membaca atau mengontrol sirkuit lebih mudah. Pin Vcc dari LM35 dihubungkan ke power, pin GND dihubungkan ke Ground dan pin Vout yang menghasilkan tegangan analog hasil pengindera suhu dihubungkan ke pin Analog Input (Ain) Sensor Cahaya Sensor cahaya adalah sensor yang berfungsi mengubah besaran cahaya menjadi intensitas listrik. Dengan kata lain, besarnya cahaya yang masuk ke dalam area sensor tersebut akan diubah menjadi listrik sehingga nilainya dapat diukur. Ada berbagai macam jenis sensor cahaya dan fungsinya, dan salah satunya adalah Light Dependent Resistor (LDR). Light Dependent Resistor atau yang biasa disebut LDR adalah jenis resistor yang nilainya berubah seiring intensitas cahaya yang diterima oleh komponen tersebut. Biasa digunakan sebagai detektor cahaya atau pengukur besaran konversi cahaya. Light Dependent Resistor, terdiri atas sebuah cakram semikonduktor yang mempunyai dua buah elektroda pada permukaannya. Pada saat gelap atau cahaya redup, bahan dari cakram tersebut menghasilkan elektron bebas dengan jumlah yang relatif kecil. Sehingga hanya ada sedikit elektron untuk mengangkut muatan elektrik. 8

5 Artinya pada saat cahaya redup LDR menjadi konduktor yang buruk, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang besar pada saat gelap atau cahaya redup. Pada saat cahaya terang, ada lebih banyak elektron yang lepas dari atom bahan semikonduktor tersebut. Sehingga akan ada lebih banyak elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Artinya pada saat cahaya terang LDR menjadi konduktor yang baik, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang kecil pada saat cahaya terang. LDR mempunyai karakteristik yang dapat dilihat pada Gambar 2.3 yaitu apabila intensitas cahaya makin besar, maka tahanan LDR kecil, sebaliknya apabila LDR tidak terkena cahaya atau dalam kondisi gelap maka tahanannya akan menjadi besar bisa mencapai beberapa MΩ. Tetapi apabila seberkas cahaya jatuh mengenai permukaan LDR maka nilai tahanannya akan turun sebanding dengan intensitasnya. Gambar 2.3 Kurva karakteristik Light Dependent Resistor (LDR) 9

6 Pada sisi bagian atas LDR terdapat suatu garis atau jalur melengkung yang menyerupai bentuk kurva. Jalur tersebut terbuat dari bahan cadmium sulphida yang sangat sensitif terhadap pengaruh dari cahaya. Jalur cadmium sulphida yang terdapat pada LDR dapat dilihat pada Gambar 2.4 Gambar 2.4 Bentuk fisik Light Dependent Resistor (LDR) Jalur cadmium sulphida dibuat melengkung menyerupai kurva agar jalur tersebut dapat dibuat panjang dalam ruang (area) yang sempit. Cadmium sulphida (CdS) merupakan bahan semikonduktor yang memiliki celah energi antara elektron konduksi dan elektron valensi. Ketika cahaya mengenai cadmium sulphida, maka energi proton dari cahaya akan diserap sehingga terjadi perpindahan dari band valensi ke band konduksi. Akibat perpindahan electron tersebut mengakibatkan hambatan dari cadmium sulphida berkurang dengan hubungan kebalikan dari intensitas cahaya yang mengenai LDR. 10

7 Resistansi LDR akan berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya yang mengenainya atau yang ada di sekitarnya. Dalam keadaan gelap resistansi LDR sekitar 10MΩ dan dalam keadaan terang sebesar 1KΩ atau kurang. LDR terbuat dari bahan semikonduktor seperti kadmium sulfida. Dengan bahan ini energi dari cahaya yang jatuh menyebabkan lebih banyak muatan yang dilepas atau arus listrik meningkat. Artinya resistansi bahan telah mengalami penurunan. Namun perlu juga diingat bahwa respon dari rangkaian transistor akan sangat bergantung pada nilai LDR yang digunakan. Lebih tinggi nilai tahanannya akan lebih cepat respon rangkaian. Akan lebih mudah mengatur respon rangkaian bila menggunakan Op-Amp sebagai penguat atau saklar pada rangkaian LDR. Untuk itu dapat digunakan berbagai jenis Op-Amp yang tersedia. Kalau tersedia jenis CMOS atau yang lain tidak akan mempengaruhi penampilan LDR pada rangkaian. Hal ini bergantung pada aplikasi rangkaian yang akan kita rakit. Apakah keluaran Op-Amp akan tinggi saat LDR tidak mendapat cahaya atau keluaran Op-Amp akan mencapai tegangan supply pada saat LDR mendapat cahaya. Dengan sifat LDR yang demikian, maka LDR (Light Dependent Resistor) biasa digunakan sebagai sensor cahaya Potensiometer Potensiometer merupakan komponen dasar elektronika yang termasuk kategori resistor variable. Resistor variable ialah resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah atau tidak tetap. Resistor variable nilai hambatannya dapat diubahubah dengan memutar poros yang telah tersedia. Potensiometer merupakan bagian dari sebuah resistor. Namun, bila dilihat dari bentuk fisiknya potensiometer tidak 11

8 memiliki gelang warna untuk menentukan nilai tahanannya, melainkan oleh putaran atau pergeseran. Gambar 2.5. Bentuk fisik Potensiometer Nilai dari potensiometer ini bisa berubah sesuai perputaran ataupun pergeseran. Range yang dihasilkan oleh potensiometer bervariasi, jika tertera nilai 100 KΩ, maka range resistansi dimulai dari tahanan 0 Ω sampai 100 KΩ. Potensiometer biasa digunakan sebagai komponen pengatur suara, sebagai alternatif sensor posisi, maupun pengendali masukan dan keluaran sebuah operasi elektronik. 2.2 Arduino Bila didefinisikan secara sederhana Arduino adalah papan rangkaian elektronika yang memiliki komponen utama berupa chip mikrokontroler jenis AVR dari ATMEL, yang disertai beberapa pin atau terminal penghubung. Arduino merupakan salah satu hasil inovasi di bidang elektronika yang telah membuat 12

9 perubahan besar dalam dunia mikrokontroler sehingga seseorang yang awam sekalipun bisa membuat proyek-proyek elektronika dengan relatif mudah dan cepat. Sebagaimana jenis mikrokontroler yang lain, Arduino dapat diprogram menggunakan komputer sesuai kebutuhan. Chip pada Arduino sudah dilengkapi dengan bootloader yang akan menangani proses upload dari komputer. Bootloader adalah program inisiasi yang ukurannya kecil, dijalankan oleh CPU saat daya dihidupkan. Setelah bootloader selesai dijalankan, berikutnya program di dalam RAM akan dieksekusi. Dengan adanya bootloader ini maka tidak lagi diperlukan chip programmer tambahan kecuali untuk menanamkan bootloader pada chip yang masih blank (kosong). Gambar 2.6. Bentuk fisik Arduino Uno Dalam buku Getting Started with Arduino, Arduino dituliskan sebagai sebuah platform komputansi fisik (Physical Computing) yang open source pada board input output sederhana. Namun perlu dipahami bahwa kata platform yang dimaksud 13

10 adalah sebuah pilihan kata yang mengandung arti bahwa Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat pengembangan, tetapi juga kombinasi dari perangkat keras (hardware), bahasa pemrograman (software) dan Integrated Development Environment (IDE) yang dapat mendeteksi dan merespon situasi dan kondisi yang ada didunia nyata. IDE yang dimaksud adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-compile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memori mikrokontroler. Arduino berevolusi menjadi sebuah platform yang dapat menjadi pilihan dan acuan bagi banyak praktisi di bidang elektronika. Sehingga diharapkan dimasa yang akan datang akan tercipta suatu inovasi-inovasi teknologi cangggih yang menggunakan Arduino sebagai dasar pengendalinya. Kelebihan Arduino dari platform hardware mikrokontroler lainnya adalah sebagai berikut: 1. Arduino merupakan hardware dan software multi-platform, yang dapat dijalankan di berbagai sistem operasi, seperti Windows, Macintosh dan Linux. Bahkan Arduino juga memiliki kompabilitas dengan sistem operasi mobile terpopuler seperti Android. 2. IDE Arduino dibuat berdasarkan pada IDE Processing yang sederhana sehingga mudah dipelajari dan digunakan. 3. Pemprograman Arduino menggunakan kabel yang terhubung dengan port USB bukan serial biasa ataupun paralel. Fitur ini berguna karena banyak komputer sekarang ini yang tidak memiliki port serial atau paralel. 14

11 4. Arduino adalah hardware dan software open source sehingga siapapun dapat mendownload software dan membuat aplikasi rangkaian Arduino sendiri tanpa harus membayar lisensi ke pembuat Arduino. 5. Biaya hardware Arduino yang relatif murah dan terjangkau cukup menguntungkan bagi kalangan akademisi (mahasiswa) dan penghobi elektronika. 6. Arduino dikembangkan dalam lingkungan akademisi hingga skala industri. Sehingga siapapun dapat mudah mempelajari, memodifikasi, dan bahkan mengkomersialisai produk elektronika buatannya yang merupakan turunan Arduino. 7. Arduino memiliki begitu banyak pengguna dan komunitas di internet yang dapat membantu bagi siapapun yang mengalami kesulitan dalam penggunaannya. Dari kelebihan-kelebihan tersebut dapat diperoleh kesimpulan bahwa Arduino lebih dari sekedar papan rangkaian elektronika biasa Perangkat keras (hardware) Arduino Uno Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Arduino merupakan papan rangkaian elektronika yang terdiri dari chip mikrokontroler sebagai unit pemproses data dan beberapa komponen lain yang saling terkoneksi dalam satu papan rangkaian. Namun, Arduino memiliki beragam jenis dan tipe dengan spesifikasi yang berbedabeda pula. Dan Arduino Uno adalah salah satu dari sekian banyak tipe Arduino yang 15

12 ada. Perangkat keras papan rangkaian (board) Arduino Uno seri R3 yang digunakan dalam alat akuisisi data ini memiliki spesifikasi data teknis sebagai berikut: Chip mikrokontroler : ATMEGA328 Tegangan Operasi : 5 VDC Tegangan Input (eksternal) : 7-12 VDC Pin digital I/O : 14 (6 diantaranya pin PWM) Pin Analog input : 6 Arus DC per pin I/O : 40 ma Arus DC untuk pin 3.3 V : 150 ma Flash Memory : 32 KB dengan 0.5KB digunakan untuk bootloader SRAM : 2 KB EEPROM : 1 KB Kecepatan Pewaktuan : 16 Mhz Namun, selain spesifikasi teknis yang disebutkan diatas, pada papan rangkaian Arduino Uno juga terdapat beberapa pin atau terminal yang digunakan untuk berhubungan dan berkomunikasi dengan peralatan elektronika lain. Masing-masing pin atau terminal tersebut pun memiliki fungsi dan tugas tersendiri. Berikut ini adalah nama pin-pin atau terminal yang disertai penjelasan dari tiap bagian terminal atau pin Arduino Uno seri R3 yang digunakan: 1. Soket USB (Universal Serial Board) 16

13 Soket USB adalah soket atau terminal yang ada pada Arduino untuk menghubungkan dan mentransmisikan data dari Arduino ke komputer, laptop atau perangkat elektronika lain, dan sebaliknya. Selain sebagai port komunikasi serial, soket USB juga berfungsi untuk memberikan power ke Arduino. Sehingga tanpa rangkaian power supply tambahan (eksternal) sekalipun, Arduino masih tetap dapat memperoleh tenaga listrik dari soket USB. 2. Pin digital Input/Output Pin digital Input/Output atau digital pin adalah serangkaian pin-pin yang berguna untuk menghubungkan Arduino dengan komponen atau rangkaian digital. Misalnya saja jika ingin membuat LED berkedip, LED tersebut bisa dipasang pada salah satu pin I/O digital dan ground. Komponen lain yang menghasilkan output digital ataupun menerima input digital bisa juga dapat disambungkan ke pin-pin ini. 3. Input analog Input analog atau analog pin adalah serangkaian pin-pin yang berfungsi untuk menerima sinyal ataupun data dari komponen atau rangkaian analog. Misalnya dari potensiometer, sensor suhu (LM35), sensor cahaya (LDR), dan lain sebagainya. 4. Catudaya Pin catu daya adalah pin yang berfungsi untuk memberikan tegangan pada komponen atau rangkaian yang dihubungkan dengan Arduino. Pada bagian catu daya ini terdapat juga pin Vin dan Reset. Vin digunakan untuk memberikan tegangan langsung kepada Arduino tanpa melalui tegangan USB atau adaptor. Reset adalah pin untuk memberikan sinyal reset melaui tombol atau rangkaian eksternal. 5. Adaptor 17

14 Soket baterai atau adaptor digunakan untuk menyuplai Arduino dengan tegangan dari baterai atau adaptor 9V pada saat Arduino sedang tidak disambungkan ke komputer. Jika Arduino sedang disambungkan ke komputer melalui USB, Arduino mendapatkan suplai tegangan dari USB,sehingga tidak lagi diperlukan tambahan power dari luar (eksternal) seperti memasang baterai atau adaptor saat memprogram Arduino. Gambar 2.7. Keterangan pin-pin pada Arduino Uno Arduino Uno memiliki kaki input-output (I/O) digital sebanyak 14 kaki, yaitu dikaki D0 sampai D13, dan memiliki 6 kaki I/O analog, yaitu dikaki A0 sampai A5. Khusus untuk kaki-kaki I/O digital, setiap kakinya bisa dijadikan sebagai input atau output. Namun untuk kaki I/O analog, hanya bisa dijadikan sebagai input saja. Sebagai input analog, keenam kaki ini memiliki tambahan rangkaian Analog to Digital Converter (ADC) didalamnya, dengan resolusi ADC sebesar 10 bit. Resolusi 18

15 10 bit berarti untuk tegangan masukan 0-5 VDC nilai digital yang dihasilkan memiliki jangkauan nilai dari Arduino tidak memiliki kaki output analog. Untuk menghasilkan sinyal analog, dapat menggunakan sebuah sinyal Pulse Width Modulation (PWM), yaitu sebuah cara untuk menghasilkan sinyal analog dari sinyal digital, dengan cara mengatur lebar pulsa sinyal digital pada frekuensi yang tinggi. Sehingga rata-rata tegangannya menghasilkan nilai yang bervariasi antara 0-5 VDC, untuk nilai PWM antara Karena dibuat dari sinyal digital, maka kaki output analog PWM ini berada dikaki I/O digital yang jumlahnya sebanyak 6 kaki, yaitu kaki D3, D5, D6, D9, D10, dan D11. Ada 2 buah kaki I/O Arduino yang dikhususkan untuk komunikasi dengan komputer, yaitu kaki D0 dan kaki D1. Kaki D0 digunakan untuk menerima data atau Rx (Receive), sedangkan kaki D1 digunakan untuk mengirimkan data atau Tx (Transmit). Komunikasi dilakukan secara serial dan kecepatan komunikasi harus diatur baik disisi Arduino maupun disisi komputer Perangkat Lunak (software) Arduino Integrated Development Environment (IDE) Arduino adalah software yang sangat canggih dan ditulis dengan menggunakan bahasa pemprograman Java. Seperti disebutkan sebelumnya, IDE Arduino adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-compile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memori mikrokontroller. Toolbar atau pilihan menu yang ada pada IDE Arduino terdiri dari: 19

16 Editor program, yaitu sebuah window yang memungkinkan penggunanya menulis dan mengedit program dalam bahasa processing. Compiler, yaitu sebuah modul yang mengubah kode program (bahasa processing) menjadi kode biner. Sebab, sebuah mikrokontroler tidak akan bisa memahami bahasa processing. Yang bisa dipahami oleh mikrokontroler adalah kode biner. Itulah sebabnya compiler diperlukan dalam hal ini. Uploader, yaitu sebuah modul yang memuat kode biner dari komputer ke dalam memori di dalam papan Arduino. 20

17 Gambar 2.8. Tampilan IDE Arduino Suatu kumpulan kode program Arduino yang akan digunakan dalam proses eksekusi kode-kode program disebut dengan sketch. Sehingga kata sketch digunakan secara bergantian dengan kode program dimana keduanya dapat diasumsikan memiliki arti yang sama. 21

18 Berikut ini merupakan langkah-langkah penggunaan IDE Arduino: 1. Hubungkan Arduino dengan port USB komputer melalui kabel USB. 2. Jalankan software IDE Arduino dengan mengklik 2x ikon Ardunio. 3. Buat program atau buka program yang telah ada melalui menu File > Open di jendela Editor Arduino. 4. Tekan tombol Verify. Apabila tidak terdapat kesalahan pada sketch, maka sketch tersebut akan dikompilasi untuk menghasilkan kode mesin. Proses kompilasi ini selesai ketika muncul tulisan Done Compiling di bawah jendela Editor. 5. Setelah kode mesin dihasilkan, langkah berikutnya adalah meng-upload kode mesintersebut ke board Arduino. Namun sebelum menekan tombol Upload, pastikan 2 hal ini sudah benar. Yang pertama adalah tipe board Arduino dan kedua adalah saluran port serial yang digunakan. Kedua hal ini dapat diatur dengan membuka menu Tools, dan pilih Board untuk mengatur tipe boardnya, dan pilih Serial Port untuk mengatur saluran port COM yang digunakan pada komputer. Bila pilihan serial port-nya tidak bisa digunakan, maka kemungkinan penyebabnya karena kabel USB Arduino belum dikoneksikan atau driver Arduino belum terinstal dengan benar. 6. Setelah itu, tekan tombol Upload. Selanjutnya proses pengiriman kode mesin ke board Arduino akan berlangsung. Proses upload ini selesai ketika muncul tulisan Done Uploading dibagian bawah jendela Editor Arduino. 7. Terakhir, simpan program dengan menekan tombol Save. 22

19 2.3 Laboratory Virtual Instrumentation Engineering Workbench (LabVIEW) Dalam sebuah sistem akuisisi data modern, umumnya terdapat suatu perangkat lunak (software) yang digunakan untuk memproses atau mengolah data. Suatu perangkat lunak yang apabila dipadukan secara baik dan benar dengan perangkat keras elektronika dapat mengubah komputer menjadi suatu sistem pemproses, penganalisa, dan penampil data terpadu yang biasa disebut sistem akuisisi data atau DAQ System (Data Acquisition System). Oleh karena itu pemilihan perangkat lunak yang akan digunakan pada alat akuisisi data sangat penting. Apabila ditinjau dari bahasa pemprograman yang digunakannya, perangkat lunak akuisisi data dapat dibagi menjadi dua macam : 1. Perangkat lunak tingkat penggerak (driver-level) Perangkat lunak tingkat penggerak menyederhanakan program akuisisi data dengan cara menangani secara langsung sistem pemprograman pada tingkat rendah (low-level programming) agar dapat memberikan berbagai fungsifungsi tingkat tinggi (high-level functions) yang dapat dipanggil dalam bahasa pemprograman yang digunakan. Umumnya perangkat lunak (software) ini menggunakan bahasa pemprograman berbasis teks. Contoh perangkat lunak ini antara lain bahasa assembler. 2. Perangkat lunak tingkat aplikasi (application-level) Perangkat lunak tingkat aplikasi adalah perangkat lunak akuisisi data yang langsung dapat digunakan sebagai aplikasi dalam pengontrolan ataupun perolehan data. Perangkat lunak atau software-software yang termasuk ke 23

20 dalam kategori ini seperti LabVIEW, Visual Basic, Microsoft Visual C++, dan lain-lain. Keunggulan perangkat lunak tingkat aplikasi adalah lebih mudah memahami (visualisasi) hasil programnya. Dan dari sekian banyak perangkat lunak yang dapat digunakan untuk proses akuisisi data, LabVIEW merupakan salah satu yang terbaik. Sebab, LabVIEW merupakan perangkat lunak yang mudah digunakan karena telah disediakan berbagai macam tool untuk berbagai jenis instrumen. LabVIEW (Laboratory Virtual Instrument Engineering Workbench) adalah bahasa pemrograman berbentuk grafik (graphical), teks (text) dan ikon (icon) yang dapat membuat suatu visualisasi instrumen secara virtual untuk akusisi data, analisis sinyal, dan pengontrolan instrumen. Sehingga bila dibandingkan dengan bahasa pemprogramman lain yang pada umumnya lebih sering menggunakan perintah-perintah berdasarkan teks saja, LabVIEW lebih menarik karena informasi yang diperoleh oleh perangkat keras alat akuisisi data lebih mudah dipahami. Software ini pertama kali dikembangkan oleh perusahaan National Instruments (NI) pada tahun Beberapa kelebihan LabVIEW dibandingkan dengan bahasa pemprograman lainnya adalah sebagai berikut: 1. Bahasa pemprograman LabVIEW jelas dan mudah dipahami, karena berbentuk grafis, dengan instruksi berbentuk ikon-ikon, yang dihubungkan dengan garis atau kawat (wire) untuk menunjukan aliran data, mirip seperti flowchart. 24

21 2. Pembuatan programnya mudah, yaitu hanya dengan men-drag and drop ikon yang telah tersedia di palet (kotak instruksi), dan menghubungkannya dengan garis atau kawat (wire) ke ikon yang lainnya. Kawat ini memiliki fungsi yang sama seperti variabel dalm bahasa pemprograman teks. Dengan cara ini, LabVIEW menyederhanakan cara pemprograman, karena kawat hanya akan terhubung dengan benar apabila tipe datanya sesuai. Sehingga hal ini dapat menghilangkan kebutuhan manajemen memori dan deklarasi tipe data dar setiap variabel seperti dalam bahasa pemprograman teks. Selain itu, pada LabVIEW juga tidak perlu mengingat nama-nama instruksi karena semua ditampilkan pada palet. Jadi, yang diperlukan hanya men-drag and drop pada kategori yang telah disediakan ataupun dengan menggunakan fasilitas bantuan tombol Search untuk menemukannya. 3. Karena mudah dipahami dan dibuat, maka hal tersebut dapat mempersingkat waktu pembuatan program. Begitu pula untuk perbaikan programnya, karena dibuat dalam bentuk grafis yang interaktif, maka perbaikannya menjadi lebih cepat dan efisien. 4. Dari tahun 1986 sampai sekarang, LabVIEW telah memiliki integrasi dengan ribuan hardware dan ratusan pustaka komponen elektronika (library) yang siap digunakan untuk aplikasi di bidang instrumentasi, pengolahan sinyal, analisis dan visualisasi data hingga terkoneksi ke internet. 5. LabVIEW telah terbukti di dunia industri sebagai software yang handal, powerful, dan fleksibel. Selain itu juga dapat diintegrasikan dari software lain seperti MATLAB, SPICE, Simulink, SolidWorks dan Lego Mindstorms. 25

22 6. Dengan mempelajari LabVIEW, dapat menjembatani dunia pendidikan atau akademisi dengan dunia industri. Sebab jika software yang digunakan sama, maka transisi dan transfer teknologi dari dunia pendidikan atau akademisi ke industri menjadi lebih mudah. 7. LabVIEW didesain sebagai sebuah bahasa pemprograman yang mampu menangani beberapa instruksi sekaligus dalam waktu bersamaan. Hal ini sangat sulit dilakukan dalam bahasa pemprograman teks, karena umumnya bahasa pemprograman teks mengeksekusi instruksinya secara berurutan baris per baris atau satu demi satu. Dengan LabVIEW, penggunanya dapat membuat aplikasi eksekusi paralel secara mudah dengan menempatkan beberapa struktur loop secara terpisah dalam block diagram. 8. Sifat modular LabVIEW memungkinkan penggunanya untuk membuat program yang kompleks dan rumit menjadi sederhana, yaitu dengan cara membuat subprogram, atau dilingkungan LabVIEW biasa disebut subvi. Dan subvi-subvi tersebut dapat digabungkan menjadi subvi lain hingga pada hierarki tak terbatas. 9. Adanya komunitas LabVIEW dan dukungan dari pihak National Instruments (NI) yang begitu besar untuk dunia pendidikan atau akademisi menjadi semakin mudah untuk memahami dan saling berbagi dalam mengerjakan suatu proyek-proyek elektronika. 26

23 Gambar 2.9. Tampilan awal software LabVIEW 2011 Pada LabVIEW ada 2 macam bentuk tampilan yaitu Block Diagram dan Front Panel. Hubungan diantara kedua hal tersebut adalah setiap ikon control dan indicator di front panel memiliki terminal yang saling berhubungan di block diagram. Dengan kata lain, antara block diagram dan front panel telah saling terhubung satu sama lain. Pada saat sebuah program di LabVIEW berjalan, nilai dari control mengalir di block diagram, dan hasilnya menuju ke indicator. 27

24 Dalam pengkoneksian antara LabVIEW dengan device lain diluar komputer digunakan sebuah driver untuk pengkoneksian tersebut. Karena seperti bahasa pemprograman lain, saat akan melakukan pengkoneksian antara komputer dengan device lain diperlukan proses penginisialisasian perangkat keras yang digunakan. Dan dikarenakan pada alat akuisisi data yang digunakan merupakan komunikasi serial maka ada beberapa parameter penting yang harus diinisialisasi dalam sistem akuisisi data menggunakan komunikasi serial, diantaranya: I/O resource name, baudrate, data bits, parity, stop bits, flow control, delay before read. Semua penginisialisasian ini bertujuan agar antara software dengan hardware yang digunakan dapat sinkron atau cocok dalam melakukan pengiriman dan penerimaan data tanpa harus ada kesalahan yang mengakibatkan data yang dibaca atau dikirim tersebut mengalami kesalahan (error). Dan untuk alat akuisisi data yang berbasis LabVIEW memilih menggunakan sistem komunikasi serial, umumnya akan memiliki bentuk pemprogramman pada driver atau inisialisasi alat sebagai berikut : 28

25 Gambar Tampilan program serial LabVIEW dalam block diagram Gambar Tampilan program serial LabVIEW dalam front panel 29

26 Setelah pengkoneksian antara alat akuisisi data yang dibuat dengan komputer atau laptop dapat terkoneksikan dengan baik, data yang masuk ke LabVIEW akan diolah hingga dapat menjadi sebuah tampilan atau visualisasi grafis agar dapat mendeteksi tingkat pengukuran suatu parameter fisis seperti suhu, cahaya, dan lain sebagainya tergantung yang diinginkan oleh penggunanya. 30

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM Sistem akuisisi data ekonomis berbasis komputer atau personal computer (PC) yang dibuat terdiri dari beberapa elemen-elemen sebagai berikut : Sensor, yang merupakan komponen

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil, 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuisisi Data Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil, mengumpulkan dan menyiapkan data yang sedang berjalan, kemudian data tersebut diolah lebih lanjut

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA

BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA Serangkaian uji dan analisa dilakukan pada alat, setelah semua perangkat keras (hardware) dan program dikerjakan. Pengujian alat dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat dapat

Lebih terperinci

Light Dependent Resistor LDR Menggunakan Arduino Uno Minsys

Light Dependent Resistor LDR Menggunakan Arduino Uno Minsys Light Dependent Resistor LDR Menggunakan Arduino Uno Minsys Mahasiswa mampu memahami pemrograman C pada Arduino Uno MinSys Mahasiswa mampu membuat program pembacaan LDR Arduino Uno MinSys A. Hardware Arduino

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis akan membahas prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini potensiometer sebagai kontroler dari motor servo, dan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C. BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

Apa itu arduino. Nama : Tamara samudra. Abstrak.

Apa itu arduino. Nama : Tamara samudra. Abstrak. Apa itu arduino Nama : Tamara samudra Tamara@raharja.info Abstrak Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul 19 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Perancangan Perancangan merupakan tata cara pencapaian target dari tujuan penelitian. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

Analog to Digital Convertion Menggunakan Arduino Uno Minsys

Analog to Digital Convertion Menggunakan Arduino Uno Minsys Analog to Digital Convertion Menggunakan Arduino Uno Minsys Mahasiswa mampu memahami pemrograman C pada Arduino Uno MinSys Mahasiswa mampu membuat program Analog to Digital Convertion dengan Arduino Uno

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1. Arduino Uno Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing yang bersifat open source, Arduino Uno merupakan sebuah mikrokontroler dengan menggunakan

Lebih terperinci

Komunikasi Serial. Menggunakan Arduino Uno MinSys

Komunikasi Serial. Menggunakan Arduino Uno MinSys Komunikasi Serial Menggunakan Arduino Uno MinSys Mahasiswa mampu memahami pemrograman C pada Arduino Uno MinSys Mahasiswa mampu membuat program komunikasi serial di Arduino Uno MinSys A. Hardware Arduino

Lebih terperinci

Display LCD. Menggunakan Arduino Uno MinSys

Display LCD. Menggunakan Arduino Uno MinSys Display LCD Menggunakan Arduino Uno MinSys Mahasiswa mampu memahami pemrograman C pada Arduino Uno MinSys Mahasiswa mampu membuat program Display dengan Arduino Uno MinSys A. Hardware Arduino Uno Minsys

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis BAB III PERANCANGAN Bab ini membahas perancangan Lampu LED otomatis berbasis Platform Mikrocontroller Open Source Arduino Uno. Microcontroller tersebut digunakan untuk mengolah informasi yang telah didapatkan

Lebih terperinci

Output LED. Menggunakan Arduino Uno MinSys

Output LED. Menggunakan Arduino Uno MinSys Output LED Menggunakan Arduino Uno MinSys Mahasiswa mampu memahami pemrograman C pada Arduino Uno MinSys Mahasiswa mampu membuat program output LED dengan Arduino Uno MinSys A. Hardware Arduino Uno Minsys

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3

PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3 PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3 Sofyan 1), Catur Budi Affianto 2), Sur Liyan 3) Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Janabadra Jalan Tentara

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Perangkat Keras Sistem perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan oleh blok diagram berikut: Computer Parallel Port Serial Port ICSP Level

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan dioda biasa, komponen elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi arus listrik. Cahaya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori dasar yang digunakan untuk pembuatan pintu gerbang otomatis berbasis Arduino yang dapat dikontrol melalui komunikasi Transifer dan Receiver

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Mikrokontroler Mikrokontroler adalah suatu mikroposesor plus. Mikrokontroler adalah otak dari suatu sistem elektronika seperti halnya mikroprosesor sebagai otak komputer.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan dibahas tentang Budidaya Jamur, Microcontroller Arduino, Ethernet Shield, dan Sensor. Semua pembahasan tersebut berguna dalam menunjang sistem yang akan dibuat, sehingga

Lebih terperinci

PRAKTIKUM MATA KULIAH MIKROPROSESSOR DAN BAHA ASSEMBLY INPUT/OUTPUT PADA ARDUINO

PRAKTIKUM MATA KULIAH MIKROPROSESSOR DAN BAHA ASSEMBLY INPUT/OUTPUT PADA ARDUINO I. Tujuan PRAKTIKUM MATA KULIAH MIKROPROSESSOR DAN BAHA ASSEMBLY INPUT/OUTPUT PADA ARDUINO Mengamati keluaran data berupa nyala LED dari Arduino Memanfaatkan Port Input dan Output pada Arduino untuk transfer

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Pengukuran tinggi badan menggunakan ARDUINO adalah alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan seseorang dengan cara digital. Alat ini menggunakan sebuah IC yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 24 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Rangkaian Perancangan system monitoring Thermometer data logger menggunakan Arduino uno, yang berfungsi untuk mengontrol atau memonitor semua aktifitas yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem BAB III PERANCANGAN 3.1 Prnsip Kerja Sistem Sistem yang akan dibangun, secara garis besar terdiri dari sub-sub sistem yang dikelompokan ke dalam blok-blok seperti terlihat pada blok diagram pada gambar

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. ANALISIS 3.1.1 Analisis Masalah Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan oleh penulis sebelumnya, bahwa dengan perkembangan kemajuan kehidupan manusia di tuntut untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 37 BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Tujuan Pengukuran dan Pengujian Pengukuran dan pengujian alat bertujuan agar dapat diketahui sifat dan karakteristik tiap blok rangkaian dan fungsi serta cara kerja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihubungkan dengan catu daya. Penelitian ini mengukur pancaran (coverage)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihubungkan dengan catu daya. Penelitian ini mengukur pancaran (coverage) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian aplikasi sensor passive infrared receiver yang dilakukan [3] dengan perancangan sistem masukan berupa sensor yang dihubungkan dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perkembangan Excavator Excavator pertama kali diciptakan pada tahun 1835 oleh William Smith Otis, seorang ahli mekanik asal Amerika Serikat. Pada awalnya Excavator dijalankan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Arduino Uno Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing yang bersifat open source. Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat pengembangan, tetapi ia adalah

Lebih terperinci

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini metode yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Metode Perancangan Metode yang digunakan untuk membuat rancangan

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Arduino Uno

Gambar 2.1 Arduino Uno BAB II DASAR TEORI 2.1. Arduino UNO Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet). Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Software arduino merupakan software yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler arduino menggunakan software

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen komponen dan peralatan yang digunakan serta langkahlangkah praktek, kemudian menyiapkan

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1. Landasan Teori Teks berjalan merupakan salah satu media untuk menampilkan informasi kepada publik dengan bantuan LED (Light Emitting Dioda). Informasi yang ditampilkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT 38 BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan tentang perancangan Alat pendeteksi dini kerusakan pada sistem pengkondisian udara secara umum alat ini terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama yaitu

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik gorden dan lampu otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI PLC (Programable Logic Control) adalah kontroler yang dapat diprogram. PLC didesian sebagai alat kontrol dengan banyak jalur input dan output. Pengontrolan dengan menggunakan PLC

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. fotovoltaik yaitu mengkonversi cahaya matahari menjadi energi listrik. Panel

BAB II LANDASAN TEORI. fotovoltaik yaitu mengkonversi cahaya matahari menjadi energi listrik. Panel BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Panel Surya Sel surya adalah suatu peralatan yang merupakan implementasi dari efek fotovoltaik yaitu mengkonversi cahaya matahari menjadi energi listrik. Panel surya adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar teori yang berhubungan dengan perancangan skripsi antara lain motor servo, LCD Keypad Shield, rangkaian pemantik, mikrokontroler arduino uno dan kompor

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang teori atau hukum rangkaian elektronika dan teori komponen komponen yang digunakan sebagai alat bantu atau penunjang pada proses analisa Photodioda. Pembahasan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Gambar 1.1 Board NodeMcu

BAB II DASAR TEORI. Gambar 1.1 Board NodeMcu BAB II DASAR TEORI 2.1 Dasar Teori 2.2.1 NodeMcu NodeMcu merupakan sebuah opensource platform IoT dan pengembangan Kit yang menggunakan bahasa pemrograman Lua untuk membantu programmer dalam membuat prototype

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi timbangan digital daging ayam beserta harga berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin

BAB III PERANCANGAN ALAT. menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Perancangan Dalam pembuatan suatu alat diperlikan adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. tertarik dalam menciptakan objek atau lingkungan yang interaktif.

BAB II DASAR TEORI. tertarik dalam menciptakan objek atau lingkungan yang interaktif. BAB II DASAR TEORI 2.1 Karakteristik Ikan Karakteristik ikan yang dapat dihitung ialah ikan yang dapat hidup di berbagai lingkungan air tawar, misalnya ikan lele. Ikan lele hidup di air tawar, tahan penyakit,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Tujuan Pengujian Pengujian yang akan dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Pengujian dilakukan pada beberapa

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi jari animatronik berbasis mikrokontroler ini menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya terdapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Software arduino merupakan software yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler arduino menggunakan software

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem berikut: Secara umum sistem yang dibangun dijelaskan dalam diagram blok sistem 6 1 Baterai Sensor: - GPS 2 Sensor Suhu dan Kelembapan 4 Mikrokontroler

Lebih terperinci

PROTOTIPE PENJEMUR PAKAIAN OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO

PROTOTIPE PENJEMUR PAKAIAN OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO PROTOTIPE PENJEMUR PAKAIAN OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO Ahmad Rofiq Hakim 1), Siti Lailiyah 2), Fachrul Arland Suntoro 3) Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Samarinda 1) Teknik Informatika, STMIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan tugas, petugas PT. PLN (Persero) terkadang kesulitan dalam menjalankan tugas untuk menyegel atau memutus aliran listrik kepada pelanggan yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan instrumen elektrik drum menggunakan sensor infrared berbasis mikrokontroler ini menggunakan beberapa metode rancang bangun yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat suatu alat yang dapat mengontrol piranti rumah tangga yang ada pada

Lebih terperinci

Membuat kontrol display seven segment Membuat program Counter baik Up Counter maupun Down Counter dengan media tampilan 7-Segment.

Membuat kontrol display seven segment Membuat program Counter baik Up Counter maupun Down Counter dengan media tampilan 7-Segment. DISPLAY 7SEGMENT Menggunakan Arduino Uno Membuat kontrol display seven segment Membuat program Counter baik Up Counter maupun Down Counter dengan media tampilan 7-Segment. A. Hardware Arduino Uno Arduino

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERACAGA SISTEM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perencanaan modul pengatur mas pada mobile x-ray berbasis mikrokontroller atmega8535 yang meliputi perencanaan dan pembuatan rangkaian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan BAB III PERANCANGAN 3.1 Pendahuluan Perancangan merupakan tahapan terpenting dari pelaksanaan penelitian ini. Pada tahap perancangan harus memahami sifat-sifat, karakteristik, spesifikasi dari komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Running text RGB atau yang biasa dikenal dengan nama. Videotron merupakan salah satu media promosi digital yang

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Running text RGB atau yang biasa dikenal dengan nama. Videotron merupakan salah satu media promosi digital yang BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1. Landasan Teori Running text RGB atau yang biasa dikenal dengan nama Videotron merupakan salah satu media promosi digital yang sedang ngetren saat ini. Biasanya digunakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini Bluetooth sebagai alat komunikasi penghubung

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Blok Diagram Blok diagram ini dimaksudkan untuk dapat memudahkan penulis dalam melakukan perancangan dari karya ilmiah yang dibuat. Secara umum blok diagram dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar teori yang berhubungan dengan perancangan skripsi antara lain fungsi dari function generator, osilator, MAX038, rangkaian operasional amplifier, Mikrokontroler

Lebih terperinci

BAB III MIKROKONTROLER

BAB III MIKROKONTROLER BAB III MIKROKONTROLER Mikrokontroler merupakan sebuah sistem yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut single chip microcomputer. Mikrokontroler merupakan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014.

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014. III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014. 3.2 Alat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIKUM DASAR ARDUINO

PANDUAN PRAKTIKUM DASAR ARDUINO BBROBOTINDONESIA PANDUAN PRAKTIKUM DASAR ARDUINO www.belajarbikinrobot.weebly.com Praktikum 3 Belajar Arduino analogread() dan Komunikasi Serial Setelah sebelumnya kita belajar tentang penggunaan pin digital

Lebih terperinci

andri_mz Pengenalan Arduino Copyright Andri Marzuki Pengenalan Arduino

andri_mz Pengenalan Arduino Copyright Andri Marzuki  Pengenalan Arduino Pengenalan Arduino Untuk memahami Arduino, terlebih dahulu kita harus memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan physical computing. Physical computing adalah membuat sebuah system atau perangkat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dasar Arduino Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu berupa hardware dan software. Table 3.1. merupakan alat dan bahan yang digunakan. Tabel 3.1. Alat dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

BAB II DASR TEORI 2.1 Komunikasi Data Metode Transmisi

BAB II DASR TEORI 2.1 Komunikasi Data Metode Transmisi BAB II DASR TEORI 2.1 Komunikasi Data 2.1.1 Metode Transmisi Berdasarkan aliran datanya komunikasi data terbagi menjadi tiga kategori, yaitu: 1. Sistem Simplex. Sistem simplex merupakan salah satu jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat pengaturan air dan nutrisi secara otomatis yang mampu mengatur dan memberi nutrisi A dan B secara otomatis berbasis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus 2009, dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium Sistem

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer). BAB II DASAR TEORI Bab ini menjelaskan konsep dan teori dasar yang mendukung perancangan dan realisasi sistem. Penjelasan ini meliputi mikrokontroler AVR, perangkat sensor, radio frequency, RTC (Real Time

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Pada bab III ini menjelaskan mengenai konsep perancangan alat Monitoring Arus dan

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Pada bab III ini menjelaskan mengenai konsep perancangan alat Monitoring Arus dan BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Deskripsi dan Spesifikasi Alat Pada bab III ini menjelaskan mengenai konsep perancangan alat Monitoring Arus dan Tegangan Pada Sistem Tenaga Listrik 3 fasa berbasis

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Sistem Pada Perancangan tugas akhir ini terdapat blok diagram yang akan di rancang berikut blok diagram secara keseluruhan

Lebih terperinci

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA 51 Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA Dalam perancangan perangkat keras dan perangkat lunak suatu sistem yang telah dibuat ini dimungkinkan terjadi kesalahan karena faktor-faktor seperti human error, proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu : Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Pada bab ini menjelaskan perangkat keras yang digunakan dalam membuat tugas akhir ini. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari modul Arduino

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan alat pendeteksi kadar alkohol pada buah-buahan untuk dikonsumsi ibu hamil menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan alat pengukuran tinggi badan dan berat badan berbasis mikrokontroler dan interface ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat akuisisi data termokopel 8 kanal. 3.1. Gambaran Sistem Alat yang direalisasikan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 9 Penulisan dan Pembacaan ADC pada Mikrokontroler

PRAKTIKUM 9 Penulisan dan Pembacaan ADC pada Mikrokontroler PRAKTIKUM 9 Penulisan dan Pembacaan ADC pada Mikrokontroler 1. TUJUAN Mahasiswa dapat memahami pola pemrograman ADC pada Arduino Memahami pembacaan dan penulisan ADC pada mikrokontroler. 2. DASAR TEORI

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengukuran resistivitas dikhususkan pada bahan yang bebentuk silinder. Rancangan alat ukur ini dibuat untuk mengukur tegangan dan arus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Arduino menurut situs resminya di didefinisikan sebagai

BAB II LANDASAN TEORI. Arduino menurut situs resminya di  didefinisikan sebagai 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Arduino Arduino menurut situs resminya di www.arduino.cc didefinisikan sebagai sebuah platform elektronik terbuka (open source), berbasis pada hardware dan software

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat pengukur tinggi bensin pada reservoir SPBU. Dalam membuat suatu sistem harus dilakukan analisa mengenai

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Arduino Nano

BAB II DASAR TEORI Arduino Nano BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori penunjang yang diperlukan dalam merancang dan merealisasikan skripsi ini. Bab ini dimulai dari pengenalan singkat dari komponen elektronik utama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya.

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya. BAB II LANDASAN TEORI Di bab ini, akan dijelaskan komponen-komponen utama yang digunakan untuk merancang pembuatan suatu prototype kwh meter digital dengan menggunakan sensor ACS712 dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan sistem keamanan pada kendaraan roda dua menggunakan sidik jari berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci