Distribusi Simpanan Bank Umum. September 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Distribusi Simpanan Bank Umum. September 2012"

Transkripsi

1 Distribusi Simpanan Bank Umum September 2012

2 DAFTAR ISI Keterangan 2 Total Simpanan dan Jumlah Tabel 1 3 Pertumbuhan Total Simpanan dan Jumlah Grafik 1 3 Simpanan Berdasarkan Jenis Simpanan Tabel 2 4 Distribusi Total Simpanan Berdasarkan Jenis Simpanan Grafik 2 4 Distribusi Total Berdasarkan Jenis Simpanan Grafik 3 4 Simpanan Berdasarkan segmen Tabel 3 5 Distribusi Total Simpanan Berdasarkan Segmen Grafik 4 6 Distribusi Jumlah Berdasarkan Segmen Grafik 5 6 Distribusi Simpanan Berdasarkan Yang Tabel 4 7 Dijamin Distribusi Simpanan Yang Dijamin Tabel 5 7 Lembaga Penjamin Simpanan 1

3 KETERANGAN Sumber Data Data yang digunakan bersumber dari Laporan Posisi Simpanan yang disampaikan oleh bank kepada Lembaga Penjamin Simpanan. Definisi Simpanan meliputi Dana Pihak Ketiga dan simpanan dari bank lain. Simpanan Yang Dijamin meliputi: a. seluruh simpanan yang nominalnya Rp2 Miliar; b. proporsi simpanan yang dijamin (Rp2 Miliar) dari seluruh simpanan dengan nominal di atas Rp2 Miliar. Lembaga Penjamin Simpanan 2

4 Jan-08 Mei-08 Sep-08 Jan-09 Mei-09 Sep-09 Jan-10 Mei-10 Sep-10 Jan-11 Mei-11 Sep-11 Jan-12 Mei-12 Sep-12 I. PERTUMBUHAN TOTAL SIMPANAN DAN JUMLAH REKENING PADA BANK UMUM Bulan Tabel 1 Total Simpanan dan Jumlah Januari , , , , ,54 Februari , , , , ,44 Maret , , , , ,85 April , , , , ,62 Mei , , , , ,39 Juni , , , , ,98 Juli , , , , ,23 Agustus , , , , ,64 September , , , , ,57 Oktober , , , ,05 Nopember , , , ,23 Desember , , , ,74 Grafik 1 Pertumbuhan Total Simpanan dan Jumlah Rp Miliar Total Simpanan Jumlah Lembaga Penjamin Simpanan 3

5 II. DISTRIBUSI SIMPANAN BERDASARKAN JENIS SIMPANAN Jenis Simpanan % Tabel 2 Simpanan Berdasarkan Jenis Simpanan Agust-12 Sep-12 % % % % % Giro ,00% ,85 100,00% ,00% ,31 100,00% ,07% ,46 3,69% Rupiah ,13% ,00 72,51% ,71% ,50 74,53% ,80% ,50 6,58% Valas ,87% ,85 27,49% ,29% ,81 25,47% ,66% (7.731,04) -3,93% Tabungan ,00% ,75 100,00% ,00% ,59 100,00% ,57% ,84 1,18% Rupiah ,52% ,58 93,42% ,50% ,57 93,62% ,55% ,99 1,40% Valas ,48% ,17 6,58% ,50% ,02 6,38% ,89% (1.240,15) -1,94% Deposito ,00% ,04 100,00% ,00% ,66 100,00% (4.615) -0,16% ,62 2,12% Rupiah ,29% ,08 85,61% ,29% ,74 85,05% (4.370) -0,16% ,66 1,45% Valas ,71% ,96 14,39% ,71% ,93 14,95% (245) -0,15% ,96 6,11% Total ,00% ,64 100,00% ,00% ,57 100,00% ,75% ,93 2,19% Rupiah ,01% ,66 85,02% ,01% ,81 85,24% ,73% ,15 2,46% Valas ,99% ,99 14,98% ,99% ,76 14,76% ,31% 2.904,77 0,64% Grafik 2a Distribusi Total Simpanan Bulan September 2012 Berdasarkan Jenis Simpanan ,66 ; 44,41% ,31 ; 23,92% 1=Rp1 Miliar Giro Tabungan Grafik 2b Distribusi Total Simpanan Bulan Agustus 2012 Berdasarkan Jenis Simpanan ,04 ; 44,44% ,85 ; 23,58% 1=Rp1 Miliar Giro Tabungan ,59 ; 31,67% Deposito ,75 ; 31,99% Deposito Grafik 3a Distribusi Jumlah Bulan September 2012 Berdasarkan Jenis Simpanan ; 2,53% ; 2,68% Grafik 3b Distribusi Jumlah Bulan Agustus 2012 Berdasarkan Jenis Simpanan ; 2,45% ; 2,58% Giro Tabungan Deposito Giro Tabungan Deposito ; 94,79% ; 94,97% Lembaga Penjamin Simpanan 4

6 III. DISTRIBUSI SIMPANAN BERDASARKAN SEGMEN NOMINAL SIMPANAN Simpanan % Tabel 3 Simpanan Berdasarkan Segmen Agust-12 Sep-12 % % % % % N 100 Jt ,00% ,00% ,00% ,55 100,00% ,70% (2.565,45) -0,52% Rupiah ,29% ,57 96,72% ,30% ,56 96,72% ,69% (2.279,01) -0,48% Valas ,71% ,43 3,28% ,70% ,99 3,28% ,60% (286,44) -1,76% 100 Jt < N 200 Jt ,00% ,00% ,00% ,63 100,00% ,30% 810,11 0,46% Rupiah ,73% ,64 92,75% ,96% ,11 92,97% ,14% 820,47 0,50% Valas ,27% ,88 7,25% ,04% ,53 7,03% ,41% (10,36) -0,08% 200 Jt < N 500 Jt ,00% ,00% ,00% ,63 100,00% ,25% 2.834,03 1,03% Rupiah ,83% ,65 90,21% ,07% ,83 90,51% ,70% 2.857,19 1,15% Valas ,17% ,96 9,79% ,93% ,80 9,49% ,45% (23,16) -0,09% 500 Jt < N 1 M ,00% ,00% ,00% ,71 100,00% ,45% 3.541,80 1,35% Rupiah ,08% ,69 88,96% ,89% ,93 89,20% ,39% 3.434,24 1,47% Valas ,92% ,22 11,04% ,11% ,78 10,80% ,90% 107,56 0,38% 1 M < N 2 M ,00% ,00% ,00% ,93 100,00% ,07% 4.819,20 1,95% Rupiah ,93% ,65 88,41% ,26% ,25 88,80% ,15% 4.997,61 2,29% Valas ,07% ,08 11,59% ,74% ,68 11,20% 913 4,42% (178,40) -0,63% 2 M < N 5 M ,00% ,00% ,00% ,24 100,00% ,07% 5.487,90 1,82% Rupiah ,43% ,87 85,55% ,54% ,30 86,08% ,10% 6.117,43 2,37% Valas ,57% ,46 14,45% ,46% ,94 13,92% ,90% (629,52) -1,45% N > 5 M ,00% ,00% ,00% ,88 100,00% ,78% ,33 4,01% Rupiah ,74% ,59 76,96% ,79% ,83 77,30% ,19% ,24 4,83% Valas ,26% ,95 23,04% ,21% ,05 22,70% 189 1,82% 3.925,10 1,31% Total ,00% ,00% ,00% ,57 100,00% ,75% ,93 2,19% Rupiah ,06% ,03% ,08% ,81 85,24% ,73% ,15 2,46% Valas ,94% ,97% ,92% ,76 14,76% ,31% 2.904,77 0,64% Lembaga Penjamin Simpanan 5

7 Grafik 4 Distribusi Total Simpanan Berdasarkan Segmen N > 5 M 42,34% 2 M < N 5 M 1 M < N 2 M 500 Jt < N 1 M 200 Jt < N 500 Jt 100 Jt < N 200 Jt 9,91% 8,13% 8,61% 9,08% 5,84% N 100 Jt 16,11% Grafik 5 Distribusi Jumlah Berdasarkan Segmen N > 5 M 2 M < N 5 M 1 M < N 2 M 500 Jt < N 1 M 200 Jt < N 500 Jt 100 Jt < N 200 Jt 0,05% 0,08% 0,16% 0,30% 0,76% 1,09% N 100 Jt 97,55% Lembaga Penjamin Simpanan 6

8 IV. DISTRIBUSI SIMPANAN BERDASARKAN NOMINAL SIMPANAN YANG DIJAMIN (Rp2 MILIAR) Simpanan % Tabel 4 Simpanan Berdasarkan Yang Dijamin Agust-12 Sep-12 % % % % % N 2 M ,00% ,00% ,00% ,00% ,73% 9.439,69 0,65% Rupiah ,13% ,27% ,09% ,09% ,71% 9.830,49 0,73% Valas ,87% ,73% ,91% ,91% ,10% (390,80) -0,35% N > 2 M ,00% ,00% ,00% ,00% ,40% ,23 3,59% Rupiah ,31% ,38% ,09% ,93% ,75% ,66 4,32% Valas ,69% ,62% ,91% ,07% ,14% 3.295,57 0,96% Total ,00% ,00% ,00% ,00% ,75% ,93 2,19% Rupiah ,11% ,02% ,08% ,24% ,73% ,15 2,46% Valas ,89% ,98% ,92% ,76% ,31% 2.904,77 0,64% V. DISTRIBUSI SIMPANAN YANG DIJAMIN Simpanan % Tabel 5 Simpanan Berdasarkan Simpanan Yang Dijamin Agust-12 Sep-12 % % % % % N 2 M ,00% ,00% ,00% ,00% ,00% 9.439,69 100,00% Rupiah ,13% ,27% ,11% ,35% ,93% 9.830,49 104,14% Valas ,87% ,73% ,89% ,65% ,07% (390,80) -4,14% N > 2 M ,00% ,00% ,00% ,00% ,00% ,00 100,00% Rupiah ,31% ,31% ,26% ,26% ,89% ,00 89,89% Valas ,69% ,69% ,74% ,74% ,11% 6.242,00 10,11% Total ,00% ,00% ,00% ,00% ,00% ,69 100,00% Rupiah ,11% ,90% ,08% ,93% ,80% ,49 91,78% Valas ,89% ,10% ,92% ,07% ,20% 5.851,20 8,22% - - Grafik 6 Distribusi Simpanan Berdasarkan Simpanan Yang Dijamin Rp M 41,22% 58,78% Rp M 47,04% Rp M 11,74% Rp M Simpanan Dijamin s.d. 2 Milyar Simpanan Dijamin > 2 Milyar Simpanan Yang Tidak Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan 7

Distribusi Simpanan Bank Umum. Mei 2016

Distribusi Simpanan Bank Umum. Mei 2016 Distribusi Simpanan Bank Umum Mei 2016 DAFTAR ISI Keterangan 2 1. Pertumbuhan Total Simpanan dan Jumlah Rekening pada Bank Umum 3 Total Simpanan dan Jumlah Rekening Tabel 1 3 Pertumbuhan Total Simpanan

Lebih terperinci

Distribusi Simpanan Bank Umum. Agustus 2016

Distribusi Simpanan Bank Umum. Agustus 2016 Distribusi Simpanan Bank Umum Agustus 2016 DAFTAR ISI Keterangan 2 1. Pertumbuhan Total Simpanan dan Jumlah Rekening pada Bank Umum 3 Total Simpanan dan Jumlah Rekening Tabel 1 3 Pertumbuhan Total Simpanan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI MARET 2012

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI MARET 2012 I. TOTAL SIMPANAN NASABAH PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI MARET 2012 Total pada Maret 2012 mengalami peningkatan sebesar Rp70,18 Triliun dibandingkan dengan total pada bulan Februari 2012 sebesar

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011 Nop-06 Feb-07 Mei-07 Agust-07 Nop-07 Feb-08 Mei-08 Agust-08 Nop-08 Feb-09 Mei-09 Agust-09 Nop-09 Feb-10 Mei-10 Agust-10 Nop-10 Feb-11 Mei-11 Agust-11 PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI FEBRUARI 2012

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI FEBRUARI 2012 Nop-06 Feb-07 Mei-07 Agust-07 Nop-07 Feb-08 Mei-08 Agust-08 Nop-08 Feb-09 Mei-09 Agust-09 Nop-09 Feb-10 Mei-10 Agust-10 Nop-10 Feb-11 Mei-11 Agust-11 Nop-11 PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI FEBRUARI

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI APRIL 2012

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI APRIL 2012 I. TOTAL SIMPANAN NASABAH PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI APRIL 2012 Total pada bulan April 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp14,48 Triliun dibandingkan dengan total pada bulan Maret 2012 sehingga

Lebih terperinci

DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS SEMESTER II-2016 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko Daftar Isi Daftar Isi... 1 KETERANGAN... 2 I.

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

PERTUMBUHAN SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS PERTUMBUHAN SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS Juni 2016 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko Daftar Isi Daftar Isi... 1 KETERANGAN... 2 I. Total Simpanan...

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012 Jan-07 Apr-07 Jul-07 Oct-07 Jan-08 Apr-08 Jul-08 Oct-08 Jan-09 Apr-09 Jul-09 Oct-09 Jan-10 Apr-10 Jul-10 Oct-10 Jan-11 Apr-11 Jul-11 Oct-11 PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012 I. TOTAL

Lebih terperinci

DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS SEMESTER I-2017 Group Penanganan Premi Penjaminan Daftar Isi Daftar Isi... 1 Daftar Tabel dan Gambar...2 Keterangan... 3 I. Jumlah BPR dan BPRS... 4 II. Total

Lebih terperinci

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS Semester I Tahun 2015 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik

Lebih terperinci

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS Semester II Tahun 2013 GROUP PENJAMINAN DIREKTORAT PENJAMINAN DAN MANAJEMEN RISIKO 0 DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik 1 3 Pertumbuhan Simpanan pada

Lebih terperinci

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS Semester I Tahun 2014 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik

Lebih terperinci

Pertumbuhan Simpanan BPR/BPRS. Semester I Tahun 2013

Pertumbuhan Simpanan BPR/BPRS. Semester I Tahun 2013 Pertumbuhan Simpanan BPR/BPRS Semester I Tahun 2013 DAFTAR ISI Pertumbuhan Simpanan pada BPR/BPRS Grafik 1 10 Dsitribusi Simpanan pada BPR/BPRS Tabel 9 11 Pertumbuhan Simpanan Berdasarkan Kategori Grafik

Lebih terperinci

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS Semester II Tahun 2014 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik

Lebih terperinci

Return Investasi DPLK BNI PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Data Posisi Per Oktober 2016

Return Investasi DPLK BNI PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Data Posisi Per Oktober 2016 Return Investasi DPLK BNI PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Data Posisi Per Oktober 2016 Kinerja Investasi per Instrumen (Tahun 2016) Januari 9.00 7.25 13.18 8.37 8.91 8.24 5.79 (4.62) Februari 8.98

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Saldo Ratarata. Distribusi Bagi Hasil. Januari 1 Bulan 136,901,068,605 1,659,600, % 1,078,740, %

BAB IV PEMBAHASAN. Saldo Ratarata. Distribusi Bagi Hasil. Januari 1 Bulan 136,901,068,605 1,659,600, % 1,078,740, % 36 BAB IV PEMBAHASAN A. Analisis Sistem Pembagian Keuntungan Bagi Hasil deposito Syariah (Mudharabah) Pada Bank BTN Unit Usaha Syariah besar kecilnya pendapatan yang diperoleh nasabah dari deposito bergantung

Lebih terperinci

PERNYATAAN PEMEGANG SAHAM PERORANGAN

PERNYATAAN PEMEGANG SAHAM PERORANGAN Lampiran 1 (Dibuat dalam rangkap 2) DEWAN KOMISIONER PERNYATAAN PEMEGANG SAHAM PERORANGAN Berkenaan dengan kewajiban bank peserta Penjaminan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a angka 4 Undang-Undang

Lebih terperinci

Statistik Dana Pensiun Kupas Tuntas Permasalahan Dana pensiun Menuju Stabilitas Industri

Statistik Dana Pensiun Kupas Tuntas Permasalahan Dana pensiun Menuju Stabilitas Industri Statistik Dana Pensiun Kupas Tuntas Permasalahan Dana pensiun Menuju Stabilitas Industri Direktorat Pengawasan Dana Pensiun dan BPJS Ketenagakerjaan Jakarta, 28 Nopember 2016 Statistik Dana Pensiun Per

Lebih terperinci

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN III-2004 Permintaan Kredit dan persetujuan pemberian kredit baru pada triwulan III-2004 secara indikatif memperlihatkan peningkatan Peningkatan

Lebih terperinci

DAFTAR REKAPITULASI JUMLAH PENDUDUK KOTA BANDUNG BERDASARKAN JUMLAH : RT, RW DAN MENURUT GOLONGAN AGAMA : JANUARI 2012 : BANDUNG WETAN

DAFTAR REKAPITULASI JUMLAH PENDUDUK KOTA BANDUNG BERDASARKAN JUMLAH : RT, RW DAN MENURUT GOLONGAN AGAMA : JANUARI 2012 : BANDUNG WETAN : JANUARI 2012 PENDUDUK - 1 TAMANSARI 115 20 4.988 403 0 5.391 11.713 11.837 23.550 19.168 2.807 1.562 6 7 0 2 CIHAPIT 46 8 702 318 3 1.023 3.086 3.305 6.391 3.390 1.510 1.505 56 30 0 3 CITARUM 36 8 443

Lebih terperinci

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN SURVEI KREDIT PERBANKAN TRIWULAN I-2005 Permintaan kredit dan persetujuan pemberian kredit baru pada triwulan I-2005 secara indikatif memperlihatkan peningkatan, namun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya.

Lebih terperinci

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN II-2004 Permintaan (termasuk permintaan kredit baru & permintaan tambahan atas fasilitas kredit yang sudah ada) dan persetujuan pemberian kredit

Lebih terperinci

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN IV-2004 Permintaan dan persetujuan pemberian kredit baru pada triwulan IV- 2004 secara indikatif memperlihatkan peningkatan Peningkatan tersebut

Lebih terperinci

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN SURVEI KREDIT PERBANKAN Triwulan II-26 Permintaan dan persetujuan kredit baru pada triwulan II-26 meningkat dibandingkan triwulan I-26 dan diperkirakan masih akan berlanjut pada triwulan III-26 Sebagian

Lebih terperinci

PT. : : : ABSTRAK

PT. : : : ABSTRAK Judul : Prosedur Pembukaan dan Pencairan Deposito Rupiah pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Utama Denpasar Nama : Deya Rahmania Nim : 1406013044 ABSTRAK Usaha perbankan meliputi tiga kegiatan,

Lebih terperinci

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN I-2004 Permintaan serta pemberian persetujuan kredit baru secara indikatif memperlihatkan peningkatan meskipun sedikit melambat Kondisi tersebut

Lebih terperinci

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN IV-2003 - Permintaan serta pemberian persetujuan kredit baru secara indikatif memperlihatkan peningkatan - Kondisi tersebut diprakirakan akan

Lebih terperinci

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN SURVEI KREDIT PERBANKAN Triwulan IV-5 Permintaan dan persetujuan kredit baru pada triwulan IV-5 menurun tajam, namun pada triwulan I-6 diperkirakan membaik Suku bunga dana dan kredit pada triwulan IV-5

Lebih terperinci

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN SURVEI KREDIT PERBANKAN Triwulan I-6 Permintaan dan persetujuan kredit baru pada triwulan I-6 menurun dibandingkan triwulan sebelumnya. Untuk triwulan II- 6, permintaan maupun persetujuan kredit baru diperkirakan

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH UANG YANG BEREDAR TERHADAP INFLASI

PENGARUH JUMLAH UANG YANG BEREDAR TERHADAP INFLASI Tugas Makroekonomi I Nama : Kurniasih NIM : 7111414028 Ekonomi Pembangunan B 2014 PENGARUH JUMLAH UANG YANG BEREDAR TERHADAP INFLASI Sebelum kita membahas mengenai pengaruh jumlah uang yang beredar terhadap

Lebih terperinci

PRESENSI DOSEN DIPEKERJAKAN KOPERTIS WILAYAH V

PRESENSI DOSEN DIPEKERJAKAN KOPERTIS WILAYAH V Pangkat/Gol. : Perguruan Tinggi : Universitas Ahmad Dahlan Jabatan Fungsional : Bulan : Januari 2014 No. HARI TANGGAL DATANG PULANG. DATANG PULANG 1 Rabu 01-Jan-14 Libur Libur Libur 2 Kamis 02-Jan-14 1.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. nasional sangatlah diperlukan untuk mengejar ketertinggalan di bidang ekonomi

I. PENDAHULUAN. nasional sangatlah diperlukan untuk mengejar ketertinggalan di bidang ekonomi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang masih memiliki tingkat kesejahteraan penduduk yang relatif rendah. Oleh karena itu kebutuhan akan pembangunan nasional sangatlah diperlukan

Lebih terperinci

CONTOH TRANSAKSI REVERSE REPO SURAT UTANG NEGARA DENGAN METODE LELANG FIXED RATE TENDER

CONTOH TRANSAKSI REVERSE REPO SURAT UTANG NEGARA DENGAN METODE LELANG FIXED RATE TENDER Lampiran Surat Edaran Indonesia No.8/5/DPM tanggal 7 Februari 2006 Lampiran-1 CONTOH TRANSAKSI REVERSE REPO SURAT UTANG NEGARA DENGAN METODE LELANG FIXED RATE TENDER Rencana Transaksi Target Indikatif

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi suatu negara tidak lepas dari peran penting perbankan. Peranan penting perbankan dalam era pembangunan nasional adalah sebagai sumber permodalan

Lebih terperinci

GUBERNUR BANK INDONESIA,

GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/23/PBI/2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 6/21/PBI/2004 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING BAGI BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN

Lebih terperinci

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/24/DPM tanggal 30 Agustus 2010 CONTOH PERHITUNGAN REPO SBSN

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/24/DPM tanggal 30 Agustus 2010 CONTOH PERHITUNGAN REPO SBSN Lampiran-3 CONTOH PERHITUNGAN REPO SBSN CONTOH-1 Pada tanggal 19 Agustus 2010, Bank Umum Syariah A mengajukan Repo SBSN seri IFR-0001 sebesar Rp1 miliar. Data dan informasi mengenai Repo SBSN tersebut

Lebih terperinci

Jumlah Permohonan Bantuan Hukum untuk Bulan Januari tahun 2013 pada Pengadilan Negeri Unaaha : JANUARI 2013

Jumlah Permohonan Bantuan Hukum untuk Bulan Januari tahun 2013 pada Pengadilan Negeri Unaaha : JANUARI 2013 Jumlah Permohonan Bantuan Hukum untuk Bulan Januari tahun 2013 pada Pengadilan Negeri Unaaha : JANUARI 2013 Unaaha, 18 April 2013 KETUA Jumlah Permohonan Bantuan Hukum untuk Bulan Februari tahun 2013 pada

Lebih terperinci

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi wa Juli Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) kembali melambat. Posisi M2 pada akhir Juli tercatat sebesar Rp4.383,0 T, atau

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN UPAH BURUH

PERKEMBANGAN UPAH BURUH No. 60 / VII / 1 Nopember 2004 PERKEMBANGAN UPAH BURUH Secara nasional, rata-rata upah buruh tani pada bulan Agustus 2004 naik sebesar 0,56 persen dibanding bulan Juli 2004 yaitu dari Rp 11.051,- menjadi

Lebih terperinci

GUBERNUR BANK INDONESIA,

GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/21/PBI/2004 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING BAGI BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA,

Lebih terperinci

Jadwal Shalat Bulan Januari, 2015 M Denpasar, Bali, Indonesia

Jadwal Shalat Bulan Januari, 2015 M Denpasar, Bali, Indonesia Jadwal Shalat Bulan Januari, 2015 M 01 04:29 04:39 06:01 06:27 12:24 15:51 18:44 19:59 (9:16) 02 04:30 04:40 06:01 06:27 12:24 15:51 18:45 19:59 (9:18) 03 04:30 04:40 06:02 06:28 12:25 15:51 18:45 20:00

Lebih terperinci

JUMLAH PENERIMAAN PENGELUARAN (Rp)

JUMLAH PENERIMAAN PENGELUARAN (Rp) KEUANGAN PERKARA TAHUN 2010 Bulan Desember 2010 1 1 Hakhak Kepaniteraan 1016000 645000 338000 59000 300.000 85000 50000 95000 720.000 Jumlah 1661000 630000 Saldo 103000 Jumlah 1661000 1661000 * Prodeo,

Lebih terperinci

MEMILIH INVESTASI REKSA DANA TAHUN 2010

MEMILIH INVESTASI REKSA DANA TAHUN 2010 MEMILIH INVESTASI REKSA DANA TAHUN 2010 Indonesia cukup beruntung, karena menjadi negara yang masih dapat mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif tahun 2009 sebesar 4,4 % di tengah krisis keuangan global

Lebih terperinci

KONDISI PENGELOLAAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

KONDISI PENGELOLAAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KONDISI PENGELOLAAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH 1 Persentase Realisasi Belanja Tahun 2011-2015 25,00% 20,00% 15,00% 10,00% 5,00% 0,00% Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des 2011 2012 2013 2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang sangat pesat. Perekonomian dunia pun mengalami kemajuan yang luar biasa. Kemajuan perekonomian mencakup semua

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/16/PBI/2001 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 3/1/PBI/2001 TENTANG PROYEK KREDIT MIKRO

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/16/PBI/2001 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 3/1/PBI/2001 TENTANG PROYEK KREDIT MIKRO PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/16/PBI/2001 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 3/1/PBI/2001 TENTANG PROYEK KREDIT MIKRO GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. Bahwa batas waktu

Lebih terperinci

Ah. Maftuchan, Perkumpulan Prakarsa Lokakarya Ketimpangan di Indonesia: Trend dan Penyebab INFID - Jakarta, 26 Februari 2014

Ah. Maftuchan, Perkumpulan Prakarsa Lokakarya Ketimpangan di Indonesia: Trend dan Penyebab INFID - Jakarta, 26 Februari 2014 Ketimpangan Sumber Penerimaan: Potret Wajib Pajak di Indonesia Ah. Maftuchan, Perkumpulan Prakarsa Lokakarya Ketimpangan di Indonesia: Trend dan Penyebab INFID - Jakarta, 26 Februari 2014 Pertanyaan &

Lebih terperinci

PERNYATAAN PEMEGANG SAHAM PERORANGAN

PERNYATAAN PEMEGANG SAHAM PERORANGAN Lampiran 1 PERNYATAAN PEMEGANG SAHAM PERORANGAN Penjamin Simpanan (selanjutnya disebut Program Penjaminan), saya yang bertanda tangan di bawah ini : Jabatan : No. Identitas : (KTP/PASPOR/...) selaku pribadi

Lebih terperinci

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT BERHARGA NEGARA TA 2010

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT BERHARGA NEGARA TA 2010 LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT BERHARGA NEGARA TA 2010 I. PENDAHULUAN Laporan Pertanggungjawaban Pengelolaan Surat Berharga Negara ini disusun untuk memenuhi amanat pasal 16 Undang-Undang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG NOMOR 13 TAHUN 1979

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG NOMOR 13 TAHUN 1979 PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG NOMOR 13 TAHUN 1979 TENTANG PERUBAHAN UNTUK PERTAMA KALINYA ATAS PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG NOMOR : 08/Perda/II/DPRD/ 1973-1974

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN UNTUK PEMILIHAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN SUKAMARA TAHUN 2013 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

9. Publikasi buku Data Perbankan Indonesia juga dilakukan melalui website Bank Indonesia (www.bi.go.id).

9. Publikasi buku Data Perbankan Indonesia juga dilakukan melalui website Bank Indonesia (www.bi.go.id). PENJELASAN 1. Data yang digunakan dalam buku Data Perbankan Indonesia bersumber dari Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) yang dilaporkan oleh Bank Umum kepada Bank Indonesia, kecuali dinyatakan lain. 2. Data

Lebih terperinci

CONTOH PERHITUNGAN JANGKA WAKTU SBIS

CONTOH PERHITUNGAN JANGKA WAKTU SBIS Lampiran-1 CONTOH PERHITUNGAN JANGKA WAKTU SBIS Contoh perhitungan jangka waktu SBIS 3 (tiga) bulan dengan data sebagai berikut: Tanggal setelmen hasil lelang : 11 Agustus 2010 Tanggal setelmen SBIS jatuh

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN HARIAN BANK UMUM

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN HARIAN BANK UMUM LAMPIRAN 1 SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 17 /DSta TANGGAL 22 OKTOBER 2014 PERIHAL PERUBAHAN KEEMPAT ATAS SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 13/3/DPM TANGGAL 4 FEBRUARI 2011 PERIHAL LAPORAN HARIAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN UPAH BURUH

PERKEMBANGAN UPAH BURUH PERKEMBANGAN UPAH BURUH No. 05 / VIII / 3 Januari 2005 Upah harian buruh tani pada bulan Oktober 2004 turun sebesar 1,65 persen dibanding bulan September 2004 yaitu dari Rp 11.201,- menjadi Rp 11.016,-

Lebih terperinci

Figur Data Kota Surakarta Tahun

Figur Data Kota Surakarta Tahun KEUANGAN & PERBANKAN Finance & Banking 10 Figur Data Kota Surakarta Tahun 2014 244 Keuangan Pendapatan asli daerah Kota Surakarta pada tahun 2014 meningkat sebesar 13,49 % dari 298,4 milyar menjadi 335,16

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia.

I. PENDAHULUAN. Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia. Manusia melakukan kegiatan konsumsi berarti mereka juga melakukan pengeluaran. Pengeluaran untuk

Lebih terperinci

TINGKAT PENGHUNIAN HOTEL BINTANG DI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2011

TINGKAT PENGHUNIAN HOTEL BINTANG DI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2011 No. 40/08/33/Th.V, 01 Agustus 2011 TINGKAT PENGHUNIAN HOTEL BINTANG DI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2011 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Jawa Tengah periode Juni 2011 tercatat sebesar 44,18

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. Aktiva produktif baik yang sudah maupun yang mengandung potensi tidak memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian

DAFTAR ISTILAH. Aktiva produktif baik yang sudah maupun yang mengandung potensi tidak memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian PENJELASAN. Data yang digunakan dalam buku Data Perbankan Indonesia bersumber dari Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) yang dilaporkan oleh Bank Umum kepada Bank Indonesia, kecuali dinyatakan lain. 2. Data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan dana yang dimiliki suatu lembaga harus benar-benar efektif. agar pendapatan yang diperoleh meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan dana yang dimiliki suatu lembaga harus benar-benar efektif. agar pendapatan yang diperoleh meningkat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan merupakan Lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Sebagai Lembaga Keuangan

Lebih terperinci

Milyar USD. Trilyun USD. Pembiayaan global Pembiayaan ke Indonesia. 5 Sumber: BIS (2012)

Milyar USD. Trilyun USD. Pembiayaan global Pembiayaan ke Indonesia. 5 Sumber: BIS (2012) 40 Trilyun USD Milyar USD 140 35 30 Pembiayaan global Pembiayaan ke Indonesia 120 100 25 20 15 80 60 10 40 5 Sumber: BIS (2012) 0 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 20 0 140 Milyar

Lebih terperinci

Monitoring Realisasi APBD 2013 - Triwulan I

Monitoring Realisasi APBD 2013 - Triwulan I Monitoring Realisasi APBD 2013 - Triwulan I 1 laporan monitoring realisasi APBD dan dana idle Tahun 2013 Triwulan I RINGKASAN EKSEKUTIF Estimasi realisasi belanja daerah triwulan I Tahun 2013 merupakan

Lebih terperinci

BAB VIII TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI A. PANJANG JALAN

BAB VIII TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI A. PANJANG JALAN A. PANJANG JALAN BAB VIII TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI Transportasi merupakan urat nadi kehidupan ekonomi, sosial budaya, politik dan pertahanan keamanan. Pembangunan transportasi diarahkan pada terwujudnya

Lebih terperinci

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER 1 1 2 3 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Jan-12 Mar-12 May-12 Jul-12 Sep-12 Nov-12 Jan-13 Mar-13 May-13 Jul-13 Sep-13 Nov-13 Jan-14 Mar-14 May-14 Jul-14 Sep-14 Nov-14 Jan-15 35.0 30.0

Lebih terperinci

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008 Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen 1 Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) Laporan Aset dan Kewajiban Laporan Operasi Laporan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS APLIKASI LAPORAN HARIAN BANK UMUM

PETUNJUK TEKNIS APLIKASI LAPORAN HARIAN BANK UMUM 1 LAMPIRAN 2 SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 16/17/DSta TANGGAL 22 OKTOBER 2014 PERIHAL PERUBAHAN KEEMPAT ATAS SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 13/3/DPM TANGGAL 4 FEBRUARI 2011 PERIHAL LAPORAN HARIAN

Lebih terperinci

Pendapatan denda keterlambatan diakui pada saat diterima oleh KIK EBA.

Pendapatan denda keterlambatan diakui pada saat diterima oleh KIK EBA. 1. UMUM KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET Untuk periode sejak 10 November (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset ( KIK EBA ) Danareksa SMF II

Lebih terperinci

BAB 3 Piutang Piutang Wesel (notes receivable)

BAB 3 Piutang Piutang Wesel (notes receivable) BAB 3 Piutang Piutang Wesel (notes receivable) Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian piutang wesel 2. Menjelaskan pengakuan piutang wesel

Lebih terperinci

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN III-2003 Permintaan serta pemberian persetujuan kredit baru secara indikatif memperlihatkan kenaikan cukup tinggi Kenaikan tersebut diprakirakan

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT Sehubungan dengan Peraturan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Perhitungan Dana Pihak Ketiga Unit Usaha Syariah Di Indonesia Periode Oktober 2014 April 2016 (a) Giro (Rp) (b) Tabungan (Rp)

LAMPIRAN. Perhitungan Dana Pihak Ketiga Unit Usaha Syariah Di Indonesia Periode Oktober 2014 April 2016 (a) Giro (Rp) (b) Tabungan (Rp) LAMPIRAN 103 Lampiran : 1 Data Penelitian Bulan Perhitungan Dana Pihak Ketiga Unit Usaha Syariah Di Indonesia Periode Oktober 2014 April 2016 (a) Giro (Rp) (b) Tabungan (Rp) (c) Deposito DPK=a+b+c (Rp)

Lebih terperinci

SOSIALISASI PERENCANAAN KAS

SOSIALISASI PERENCANAAN KAS SOSIALISASI PERENCANAAN KAS Dasar Hukum 1. Penjelasan Undang-Undang No.1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara: Fungsi Utama Perbendaharaan : Perencanaan kas yang baik, mencegah kebocoran dan penyimpangan,

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA AGUSTUS 2017 Vol. 3 No. 2 Triwulanan April - Jun 2017 (terbit Agustus 2017) Triwulan II 2017 ISSN 2460-490257 e-issn 2460-598212 KATA PENGANTAR RINGKASAN

Lebih terperinci

Eny Srihastuti Dosen Jurusan Akuntansi Fak. Ekonomi UNISKA Kediri

Eny Srihastuti Dosen Jurusan Akuntansi Fak. Ekonomi UNISKA Kediri ANALISIS PERBEDAAN PERHITUNGAN HASIL DEPOSITO MUDHARABAH TERHADAP DEPOSITO KONVENSIONAL (Studi Kasus pada BNI Syariah Cab Kediri) Eny Srihastuti Dosen Jurusan Akuntansi Fak. Ekonomi UNISKA Kediri ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Perkembangan Pembiayaan Berdasarkan Golongan pembiayaan pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Pembiayaan berdasar golongan pembiayaan menjelaskan total

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/19/PBI/2010 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM PADA BANK INDONESIA DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/19/PBI/2010 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM PADA BANK INDONESIA DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/19/PBI/2010 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM PADA BANK INDONESIA DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

Program Mega Adds On CASA MegaFirst. Dapatkan Cashback dengan Meningkatkan Dana dan Berbelanja

Program Mega Adds On CASA MegaFirst. Dapatkan Cashback dengan Meningkatkan Dana dan Berbelanja Program Mega Adds On CASA MegaFirst Dapatkan Cashback dengan Meningkatkan Dana dan Berbelanja Cashback Ekstra Melalui Peningkatan Dana dan Transaksi Belanja Sebagai nasabah MegaFirst, berbagai layanan

Lebih terperinci

-2- II. PASAL DEMI PASAL Pasal I Angka 1 Pasal 1 Angka 2 Pasal 3 Huruf a Perhitungan pemenuhan GWM Primer secara harian dilakukan berdasarkan posisi s

-2- II. PASAL DEMI PASAL Pasal I Angka 1 Pasal 1 Angka 2 Pasal 3 Huruf a Perhitungan pemenuhan GWM Primer secara harian dilakukan berdasarkan posisi s TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I PERBANKAN. BI. Bank Umum Konvensional. GWM. Rupiah. Valuta. Perubahan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 87) PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK

Lebih terperinci

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa Desember Uang beredar (M2) Desember tumbuh melambat dibanding ember. Posisi M2 tercatat sebesar Rp4.170,7 T, atau tumbuh 11,8% (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAIRI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL DAERAH PADA PT. BANK SUMUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAIRI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL DAERAH PADA PT. BANK SUMUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAIRI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL DAERAH PADA PT. BANK SUMUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DAIRI, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/7/PBI/2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 12/19/PBI/2010 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM PADA BANK INDONESIA DALAM RUPIAH DAN VALUTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat menunjang sekaligus dapat berdampak

BAB I PENDAHULUAN. dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat menunjang sekaligus dapat berdampak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia menuju masyarakat yang makmur dan berkeadilan perlu adanya pembangunan ekonomi yang seimbang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pensiun, penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana.

BAB I PENDAHULUAN. pensiun, penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan lembaga keuangan perbankan semakin ketat dan berkembang pada produk dan layanan jasanya. Menurut Kasmir (2005:9) lembaga keuangan adalah setiap perusahaan

Lebih terperinci

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi. Nov. Okt. Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit KOMPONEN UANG BEREDAR

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi. Nov. Okt. Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit KOMPONEN UANG BEREDAR (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa ember Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 ( dalam arti luas) pada ember mengalami peningkatan. Posisi M2 pada ember tercatat sebesar Rp4.076,3 T, atau tumbuh

Lebih terperinci

BI Rate KMK KK KI. Tahun BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BI Rate KMK KK KI. Tahun BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak Juli 2005, Bank Indonesia menerapkan BI Rate sebagai salah satu instrumen utama dalam menerapkan kebijakan moneter. Instrumen ini juga menjadi acuan utama oleh

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan PPh pasal 23 yang telah dilaksanakan oleh Bank Mandiri dalam upaya mematuhi Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia.

Lebih terperinci

PER - 39/PJ/2010 PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-160/PJ/2005 TENTANG TATA

PER - 39/PJ/2010 PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-160/PJ/2005 TENTANG TATA PER - 39/PJ/2010 PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-160/PJ/2005 TENTANG TATA Contributed by Administrator Monday, 09 August 2010 Pusat Peraturan Pajak Online PERATURAN DIREKTUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan perekonomian suatu negara, sehingga dirasa perlu dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan perekonomian suatu negara, sehingga dirasa perlu dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan perekonomian suatu negara, sehingga dirasa perlu dilakukan pengawasan dan pengaturan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. masyarakat dalam bentuk pinjaman dan atau bentuk lainya, sedangkan untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. masyarakat dalam bentuk pinjaman dan atau bentuk lainya, sedangkan untuk BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkanya kembali kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman dan

Lebih terperinci

% (yoy) Oct'15 Nov'15*

% (yoy) Oct'15 Nov'15* Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa ember Likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) pada ember tumbuh sebesar 9,2% (yoy). Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. Juli Indeks optimis pesimis periode krisis ekonomi global 0.00

SURVEI KONSUMEN. Juli Indeks optimis pesimis periode krisis ekonomi global 0.00 SURVEI KONSUMEN Juli - 2010 Indeks 150.00 125.00 100.00 75.00 optimis pesimis 50.00 25.00 0.00 periode krisis ekonomi global 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 1 2 3 4 5 6 7 2007 2008 2009 2010 Indeks Keyakinan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 15/15/PBI/2013 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 15/15/PBI/2013 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 15/15/PBI/2013 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

Lebih terperinci

% (yoy) Feb'15 Mar'15*

% (yoy) Feb'15 Mar'15* Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Memen engar aruhi wa et Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) pada et mengalami peningkatan. Posisi M2 tercatat Rp4.246,3 T, tumbuh 16,3,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat, menjaga

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat, menjaga I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat, menjaga likuiditas menjadi sangat penting bagi manajemen bank. Salah satu likuiditas bank adalah memenuhi kewajiban terhadap

Lebih terperinci

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar Mar Apr'15 % (yoy)

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar Mar Apr'15 % (yoy) Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa il Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) pada il mengalami perlambatan. Posisi M2 akhir il sebesar Rp4.274,9 T, atau

Lebih terperinci