BABI PENDAHULUAN. Penelitian tentang perilaku organisasi sudah banyak dilakuk:an,
|
|
- Ridwan Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalab Penelitian tentang perilaku organisasi sudah banyak dilakuk:an, terutama penelitian tentang pengaruh organisasi terhadap perilaku anggota organisasi tersebut. Dari penelitian diperoleh basil bahwa organisasi sangat berpengaruh terhadap perilaku anggotanya Hal ini tentu dapat dimanfaatkan untuk pencapaian tujuan organisasi terutama dalam menghadapi kondisi global yang saat ini teijadi. Perubahan vang teijadi semakin cepat tentu memerlukan tindakan khusus untuk mensiasatinya Organisasi manapun yang ingin tetap survive harus meningkatkan ketrampilan dan kemampuannya dalam beradaptasi dengan perubahan tersebut. Bahkan hila perlu dengan melakukan perubahan pada visi, misi dan strategi untuk diadaptasikan ke dajam sistem organisasi. Negara juga merupakan suatu organisasi yang di dalamnya terdiri dari bagian-bagian yang digunakan oleh Pemerintah untuk mencapai tujuan seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Tahun 1945 Saat ini dengan berubahnya paradigma berpikir menjadikan para penyelenggara negara melakukan perubahan yang mendasar dengan keluamya Undang Undang, nomor 22 tahun 1999 dan Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 tentang Kewenangan Daerah sebagai Daerah Otonom dalam bidang Pemerintahan dan Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah.
2 2 Otonomi diharapkan mampu meningkatkan pemberdayaan masangmasing daerah sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun otonom~ juga mengandung konsekuensi dimana masing-masing, daerah dituntut meningkatkan kemampuan dan pengetahuannya dalam menggali dan mempergunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerahnya seefektif dan seefisien mungkin. Konsekuensi tersebut juga menyangkut kesiapan perangkat pemerintah terutama para pegawa.i atau biasa disebut Pegawa.i Negeri Sipil (PNS) untuk meningkatkan kompetensinya baik dengan pengetahuan maupun jiwa enterpreuner yang profesional sebingga tercipta good governance bahkan sampa.i pada tataran clean governance. Kemampuan para pegawai untuk menyelesaikan pekejjaannya dengan benar dan kemampuan menvelesaikannya secara tepat waktu sesuai alokasi waktu wajar merupakan salah satu indikasi dari keprofesionalan. Hal tersebut dapat dilaksanakan bila lingkungan kerja, hubungan antar pegawai serta kepemimpinan mendukung. Kcpemimpinan mengalami pergeseran dari waktu ke waktu dan bersifat kontekstual yang dilatari oleh perkembangan sosial, politik dan budaya yang berlaku pada jamannya, yang berakibat pendeka.tan teori kepemimpinan telah bergeser yang semula hanya berdasarkan karakteristik fisik, mental dan psikologis ke arab penyesuaian dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. Pergeseran ini menunjukkan bahwa seorang pemimpin tidak lagi melibat dirinya sebagai seorang pemimpin, namun juga dituntut untuk
3 3 mengetahui situasi dan kondisi yang dipimpin dan lingkungan keljanya serta memiliki kemampuan menyatakan visi kepemimpinannya Untuk lebih mengoptimalkan kinerja pemerintahan hams ada perubahan dimulai dari tingkat atas (manajemen puncak) karena masyarakat kita adalah masyarakat paternalistik yang selalu menjadikan pemimpin menjadi panutan. Dengan kata lain, pemerintahan membutuhkan seorang pemimpin yang mampu menjadi penggerak dan mampu melakukan perubahan-perubahan di dalam pemerintahan yang dipimpinnya guna mencapai kinelja pemerintahan yang lebih baik. Seorang pemimpin yang reformis adalahjuga seorang pemimpin transformasional. Sehubungan dengan peranan dan posisi Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai panutan., maka yang paling utama menjadi sorotan adalah aspek moral. lntinya harus mengutamakan kejujuran, bertanggung jawab, mempunyat integritas dan rasa keadilan, bekelja tanpa pamrih serta keberanian. Tidak ada pilihan lain bagi PNS selain berupaya untuk: meningkatkan kinelja Ada dua alasan utama yang harus dilakukan : pertama, perubahan konstelasi politik dewasa ini yang mendorong masyarakat semakin kritis dan berani menuntut hak mereka Salah satu hak mereka adalah adanya pelayanan yang prima dari aparatur pemerintah. Kedua, globalisasi menuntut tingkat efisiensi dan efektivitas pelayanan yang tinggi di semua bidang kehidupan termasuk fungsi birokrasi pemerintahan. Oleh sebab itu, pengembangan surnber daya manusia, terutama aparatur pemerintah (PNS) merupakan suatu keharusan dan prioritas di semua sektor, semua bidang dan
4 4 lapisanlgolongan. Peningkatan kualitas dan kinerja PNS diharapkan dapat tercermin dalam wujud-wujud pelayanan, panutan dan pengayoman kepada masyarakat dengan baik (Budiyanto, 2006). Peningkatan kinerja PNS yang tercermin dalam pelayanan, panutan dan pengayoman kepada masyarakat dapat diwujudkan apabila dipimpin oleh seorang yang mempunyai karak"1er visionary leadership. Disamping memiliki kemampuan merumuskan dan menjual visi seorang visionary leadership harus mampu mengelola organisasi masa depan secara profesional. Seorang visionary leadership perlu mengupayakan mendapat kredibilitas dan kepercayaan dari para pegawai dalam upaya merealisasi visi yang ditetapkannya. Tentunya agar tujuan ini dapat terlaksana, pimpinan ini perlu juga memiliki sifat-sifat dari seorang profesional yaitu : integritas, kompeten, konsistcn, loyal dan terbuka. Dengan demikian seorang visionary leadership dituntut untuk dapat menciptakan lingkungan kerja yang saling percaya. Dalam penelitian ini indikator kepercayaan kepada pemimpin ya..'lg digunakan adalah yang berasal dari teori Caproni yang terdiri dari : kompeten, konsisten, perhatian, andal, komunikatif, jujur dan adil Hasil penelitian yang dilakukan oleh Development Dimension lnjernational (DDI) menyebutkan empat penyebab utama hilangnya kcpercayaan dapat dijelaskan sebagai berikut (Kathleen dan Daniel, 200 I) : I. Melanggar janji (tidak konsisten). Hal ini menjadi perusak kredibilitas manusia yang utama. Pemimpin yang tidak konsisten dengan apa yang
5 5 diucapkan, atau kata tidak sesuai dengan perbuatan, tidak akan dipercaya lagi oleh bawabannya. 2. Membuat asumsi. Membuat asumsi bahwa orang lain akan bereaksi dengan cara tertentu akan menghilangkan kepercayaan. Pemimpin yang berasumsi bahwa karyawan akan mcnolak ide yang diusulkan sangat memungkinkan akan mendekati bawahannya dengan sikap yang bermusuhan. Dengan sikap yang ditunjukkan oleh pimpinan tadi, sangatlah mungkin apa yang diperkirakan akan benar-benar menjadi kenyataan. 3. Melindungi diri sendiri. Sikap ini akan membuat seseorang cenderung melemparkan kesalahan pada orang lain. Ada 1001 alasan untuk melindungi dirinya Namun cara ini tidak akan menyelamatkan dirinya sebagai pimpinan karena bawahan akan mengetahui apa yang dilakukan. 4. Menyebarkan desas-desus yaitu informasi yang didasari oleh <:!Jekt lasi, kecurigaan atau kabar angin yang kebenarannya masih diragukan. Sikap ini dapat menimbulkan ketegangan, kegelisahan, kemarahan dan menghilangkan kepercayaan. Dalam dunia kerja yang sangat kompleks sekarang ini, setiap pegawai maupun antara pegawai dengan pimpinan tidak dapat bekerja sendiri tetapi saling bergantung satu sama lain untuk mencapai kinerja perusahaan yang lebih berkualitas. Kondisi interdependensi ini membuat kepercayaan di tempat kerja menjadi bertambah penting. Kepercayaan itu sendiri sesuatu yang tidak terjadi secara tiba-tiba, namun ia lahir dari suatu proses yang terjadi secara
6 6 perlahan-lahan kemudian terakumulasi menjadi suatu bentuk kepercayaan. Jika dikaitkan dengan kepemimpinan berarti para pemimpin dalam organisasi haruslah menunjukkan bahwa mereka memang layak dipercaya. Kepercayaan sangat dtbutuhkan untuk mencapai kesuksesan. Penelitian terhadap organisasi yang sukses di tahun 1990-an menemukan bahwa tingkat keterlibatan dan komitmen yang tinggi dari para karyawan mendorong kesuksesan perusahaan tersebut. Diantara beberapa indikator kepercayaan kepada pimpinan, ada satu atau beberapa yang dominan mempengaruhi persepsi pegawai yang tentu antara satu instansi dengan instansi lain tidak sama. Demikian halnya dengan keadaan dalam Dinas Tenaga Kerja Surabaya terdapat beberapa gejala yang menunjukkan rendahnya kepercayaan kepada pimpinan. Hasil wawancara yang dilakukan pada beberapa pegawai, gejala tersebut adalah rendahnya inisiatif karyawan, tingginya turnover, kurangnya antusiasme pega~i terltadap pcnugasan baru, kctidakmampuan seseorang untuk mengambil keputusan atau adanya proses pengambilan keputusan yang panjang, k.urangnya partisipasi dalam pertemuan formal dan sifat defensive. Untuk dapat menyelesaikannya secara tuntas perlu digali apa yang menjadi penyebab rendahnya tingkat kepercayaan di dalam organisasi yang dikaitkan dengan ind.ikator-indikator kepercayaan kepada pemimpin. Selain itu juga perlu dicari indikator manakah yang paling dominan berpengaru..'l terhadap tingkat kepercayaan tersebut sehingga dapat segera dicari solusi pemecahannya agar kinerja pegawai dapat lebih ditingkatkan mengingat dinas
7 7 ini adalah dinas yang menitikberatkan pada pelayanan terutama terhadap masyarakat industri dan pencari kcrja. B. Perumusao Masalah Berdasarkan penjelasan Jatar belakang masalah di atas, peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah terdapat pengaruh secara parsial variabel kepercayaan kepada pemimpin yang terdiri dari kompeten. konsisten. perhatian. adil, komunikatif, jujur (integritas) dan andal (integritas) terhadap kineija pegawai di Dinas Tenaga Keija Kota Surabaya? 2. Apakah terdapat pengaruh secara simultan variabel kepercayaan kepada pemimpin yang terdiri dari kompeten, konsisten, perhatian, adil, komunikatif, jujur (integritas) dan andal (reliability) terhadap kineija pegawai di Dinas Tenaga Keija Kota Surabaya? 3. Variabel kepercayaan kepada pemimpin manakah yang dominan mempengaruhi kineija pegawai di Dinas Tenaga Keija Kota Surabaya? C. Tujuao Peoelitian Terkait dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial variabel kepercayaan kepada pemimpin yang terdiri dari kompeten, konsisten, perhatian adil,
8 8 Komunikatif. jujur (integritas) dan andal (reliability) terhadap kinerja pegawai di Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya. 2. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan variabel kepercayaan kepada pemimpin yang terdiri dari kompeten. konsisten, perhatian. adil, komunikatif, jujur (integritas) dan andal (reliability) terhadap kinerja pegawai di Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya. 3. Untuk mengetahui dari variabel-variabel kepercayaan kepada pemimpin manakah yang dominan mempengaruhi kinerja pegawai di Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya. D. Manfaat Penelitian Diharapkan basil penelitian ini mampu memberikan kontribusi yang bermakna: 1. Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikinm bagi Pemerintah Kota Surabaya umumnya dan Disnaker khususnya dalam mengembangkan konsep kepemimpinan terutama yang berkaitan dengan peningkatan kinerja pegawai. 2. Diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi akademis untuk pengembangan konsep teori kepemimpinan dalam kaitannya dengan peningkatan kinexja pegawai.
I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk mempersiapkan diri dalam kehidupan global
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diamati dan dikaji. Otonomi acap kali menjadi bahan perbincangan baik di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perjalanan otonomi daerah di Indonesia merupakan isu menarik untuk diamati dan dikaji. Otonomi acap kali menjadi bahan perbincangan baik di kalangan birokrat, politisi,
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. alat canggih dapat menyelesaikan masalah, tanpa. adanya pengelolaan sumber daya manusia yang baik maka tidak akan
BABI PENDAHULUAN A. La tar Belakang Masalah Sumber daya manusia tidak dapat diabaikan begitu saja, meskipun komputer dan alat - alat canggih dapat menyelesaikan masalah, tanpa adanya pengelolaan sumber
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis. Adanya
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Siak terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis. Adanya beberapa perubahan Undang-Undang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk mempersiapkan diri dalam kehidupan global
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Daerah, penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh daerah otonom sesuai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh daerah otonom sesuai dengan asas densentralisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya persoalan yang dihadapi oleh negara, telah terjadi pula perkembangan penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memasuki masa pemulihan akibat krisis ekonomi yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia telah memasuki masa pemulihan akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan.seluruh pihak termasuk pemerintah sendiri mencoba mengatasi hal ini dengan melakukan
Lebih terperinciKaryawan merupakan satu-satunya sumber daya organisasi (perusahaan) yang tidak bisa digantikan oleh kemajuan teknologi. Faktor karyawan dalam
BABI PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Karyawan merupakan satu-satunya sumber daya organisasi (perusahaan) yang tidak bisa digantikan oleh kemajuan teknologi. Faktor karyawan dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. akan dapat menimbulkan menurunnya motivasi kerja.
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perampingan struktur organisasi pemerintah di kabupaten banyak timbulnya masalah baru seperti adanya jabatan yang dihapuskan yang memunculkan masalah tergesernya jabatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia adalah negara kesatuan, dalam penyelenggaraan
1 I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Negara Republik Indonesia adalah negara kesatuan, dalam penyelenggaraan pemerintahannya menekankan asas desentralisasi yang secara utuh dilaksanakan di daerah kota/kabupaten
Lebih terperinciBAH 1 PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu orgarusasl memegang
BAR 1 PENDAHULUAN 7" ""'~.>1hAii,,;, t.~ I ".;;, J _4._.,.~ "_~. _~_'. ".,.,... ~_".~_.,~.. _ BAH 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu orgarusasl memegang peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor pemerintahan, turut bertanggung jawab atas keberhasilan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai sumber daya manusia yang berada di sektor pemerintahan, turut bertanggung jawab atas keberhasilan dalam pelaksanaan penyelenggaraan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Paradigma lama tentang penyelenggaraan pemerintahan yang bersifat
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Paradigma lama tentang penyelenggaraan pemerintahan yang bersifat sentralistik telah ditinggalkan seiring dengan adanya reformasi birokrasi yang bersifat desentralistik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam organisasi pemerintahan diperlukan sumber daya manusia yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam organisasi pemerintahan diperlukan sumber daya manusia yang memiliki peranan penting sebagai pengggerak demi kelancaran jalannya kegiatan usaha. Kepemimpinan,
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah 3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2011 dan Perkiraan Tahun 2012 Kerangka Ekonomi Daerah dan Pembiayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kinerja pemerintah saat ini sering menjadi sorotan publik. Masyarakat yang merima pelayanan dari instansi pemerintah mulai mempertanyakan kinerja pemerintah dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menginjak era globalisasi dan dalam menyongsong era persaingan pasar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menginjak era globalisasi dan dalam menyongsong era persaingan pasar bebas dunia, maka sikap profesionalisme dari komponen yang terkait dalam suatu organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sesuai dengan tuntutan nasional dan tantangan global, untuk mewujudkan pemerintahan yang baik diperlukan sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi jabatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi pemerintahan merupakan salah satu organisasi yang non profit
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi pemerintahan merupakan salah satu organisasi yang non profit yaitu organisasi yang sifatnya tidak mengejar laba. Organisasi pemerintah daerah merupakan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Birokrasi pemerintahan baik di pusat maupun di daerah, memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa Indonesia. Oleh karena itu birokrat pemerintah daerah dituntut untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembagian daerah di Indonesia pada dasarnya diatur dalam undangundang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembagian daerah di Indonesia pada dasarnya diatur dalam undangundang dan peraturan yang dibuat oleh pemerintah dalam menyelaraskan perimbangan daerah. Dalam
Lebih terperinciPeranan kepemimpinan situasional dalam meningkatkan loyalitas kerja pegawai di dinas pariwisata seni dan budaya kota Surakarta tahun 2006
Peranan kepemimpinan situasional dalam meningkatkan loyalitas kerja pegawai di dinas pariwisata seni dan budaya kota Surakarta tahun 2006 Retno Andamsari Kurniasih K.7402129 UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Paradigma lama tentang penyelenggaraan pemerintahan yang bersifat
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Paradigma lama tentang penyelenggaraan pemerintahan yang bersifat sentralistik telah ditinggalkan seiring dengan adanya reformasi birokrasi yang bersifat desentralistik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak negara menerapkan prinsip good governance dengan mengadopsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan globalisasi dan teknologi yang dinamis membawa konsekuensi kepada perubahan lingkungan yang strategik. Perubahan juga terjadi pada organisasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Otonomi daerah di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998 telah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Otonomi daerah di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998 telah membuat perubahan yang sangat mendasar dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah dan sistem pengelolaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman dan era globalisasi yang begitu pesat menjadi suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaman dan era globalisasi yang begitu pesat menjadi suatu tantangan baru bagi para pemeriksa inspektorat atau internal auditor. Profesi internal auditor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kondisi global yang semakin maju membawa dampak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kondisi global yang semakin maju membawa dampak berupa tantangan dan peluang baru bagi proses pembangunan daerah di setiap negara, termasuk Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu perangkat daerah yang memiliki Kegiatan Produksi holtikultura, Peningkatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat, Merupakan salah satu perangkat daerah yang memiliki Kegiatan Produksi holtikultura, Peningkatan Produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah semua penerimaan daerah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Dalam pelaksanaan otonomi, dituntut kemampuan daerah dalam memanfaatkan semua potensi yang ada di daerah dalam rangka melaksanakan pemerintahannya. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia merupakan suatu sistem pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat. Hal tersebut ditandai dengan adanya perkembangan dan perubahan budaya sosial, meningkatnya persaingan,
Lebih terperinciBABl PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari
BABl PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan nasional. Dimana tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dapat mengatur dan mengelola sumber daya produktif, serta melayani,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Surabaya yang merupakan Ibukota Jawa Timur dengan penduduk metropolisnya mencapai 3 juta jiwa menurut pemerintah kota Surabaya untuk dapat mengatur dan mengelola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Kabupaten atau Kota di seluruh Indonesia wajib
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah Kabupaten atau Kota di seluruh Indonesia wajib melaksanakan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor 33 tahun 2004
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. Penataan sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang. Kinerja yang dicapai oleh organisasi pada dasarnya adalah prestasi para
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, era globalisasi telah menuntut adanya perubahan yang sangat cepat dan menyebabkan adanya pergeseran pemikiran yang kompleks disegala bidang. Kinerja
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia (SDM) dalam instansi merupakan modal intelektual yang jauh lebih penting dan memiliki kontribusi besar terhadap pembangunan nilai instansi dibandingkan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN
BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berwibawa (good gavernance) serta untuk mewujudkan pelayanan publik yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka mewujudkan sistem pemerintahan yang bersih dan berwibawa (good gavernance) serta untuk mewujudkan pelayanan publik yang baik, efisien, efektif
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. terselenggaranya tata pemerintahan yang baik (good governance). Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang direvisi dengan Undang-Undang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pembangunan yang dihadapi dewasa ini dan di masa mendatang mensyaratkan perubahan paradigma kepemerintahan, pembaruan sistem kelembagaan, peningkatan kompetensi
Lebih terperinciWALIKOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR : 7 TAHUN 2016
WALIKOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR : 7 TAHUN 2016 TENTANG BUDAYA KERJA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. UUD 1945 memberikan posisi yang sangat tinggi pada Badan Pemeriksa
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UUD 1945 memberikan posisi yang sangat tinggi pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai suatu lembaga negara. Tugas BPK adalah memelihara transparansi dan akuntabilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. operasi perusahaan. Begitu juga dengan dinas-dinas yang bernaungan disektor
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dalam perkembangan Ekonomi Dewasa ini dimana dunia usaha tumbuh dengan pesat di indonesia, Pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara, antara lain untuk menciptakan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di Indonesia sebagai Negara terbesar keempat dari jumlah penduduk, memiliki peran strategis dalam pembangunan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi sudah pasti akan dihadapi oleh semua bangsa dan akan menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha. Keberadaan sumber daya manusia menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan lingkungan strategis nasional maupun internasional yang dihadapi dewasa ini dan dimasa yang akan datang mensyaratkan perubahan paradigma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Unsur utama dalam manajemen adalah tenaga kerja, sehingga dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Unsur utama dalam manajemen adalah tenaga kerja, sehingga dalam manajemen SDM faktor yang diperhatikan adalah manusianya itu sendiri. Saat ini banyak organisasi
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (government) menjadi kepemerintahan (governance). Pergeseran tersebut
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan gagasan yang terjadi di berbagai negara, peranan negara dan pemerintah bergeser dari peran sebagai pemerintah (government) menjadi kepemerintahan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Strategi Implementasi..., Baragina Widyaningrum, Program Pascasarjana, 2008
1 1. PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian secara akademis dan praktis, batasan penelitian serta model operasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah memberikan perhatian yang sungguh-sungguh dalam memberantas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akhir-akhir ini banyak orang membicarakan masalah krisis kepemimpinan. Konon sangat sulit mencari kader-kader pemimpin pada berbagai tingkatan. Reformasi dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kepmendagri memuat pedoman penyusunan rancangan APBD yang. dilaksanakan oleh Tim Anggaran Eksekutif bersama-sama Unit Organisasi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses penganggaran daerah dengan pendekatan kinerja dalam Kepmendagri memuat pedoman penyusunan rancangan APBD yang dilaksanakan oleh Tim Anggaran Eksekutif bersama-sama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memahami pentingnya keberadaan sumber daya manusia di era global, saat ini salah satu upaya harus dicapai oleh lembaga adalah meningkatkan kualitas SDM.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat (DISPARBUD JABAR) merupakan salah
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pada era Reformasi Birokrasi saat ini, setiap organisasi pemerintahan dituntut untuk selalu melaksanakan semua aspek yaitu legitimasi, kewenangan, maupun aktivitas utama
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. Pada dasamya karyawan Dinas Tenaga Keija Kota Smabaya adalah
BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasamya karyawan Dinas Tenaga Keija Kota Smabaya adalah anggota Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai abdi masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuanya menegakan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kinerja aparatur pemerintah di masa lalu pada umumnya diukur dari kemampuanya menegakan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Paradigma demikian tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap instansi yang didirikan mempunyai harapan bahwa pegawai dapat. tinggi dan berkualitas dalam bidang pekerjaannya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dan tuntutan profesionalitas yang semakin tinggi menimbulkan banyaknya tekanan-tekanan yang harus dihadapi pegawai dalam lingkungan kerja. Setiap instansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nasional (RPJMN) tahun , program reformasi birokrasi dan tata kelola
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana telah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014, program reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam rangka melaksanakan otonomi daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan telah diubah beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia adalah sangat diperlukannya peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kinerja penyelenggaraan pemerintahan sehinggga tercipta suatu ruang lingkup. urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebijakan otonomi daerah dan dibukanya kesempatan bagi pembentukan daerah otonom baru melalui pemekaran daerah, ditujukan untuk optimalisasi kinerja penyelenggaraan
Lebih terperinciBKPPD Kabupaten Bengkulu Utara RENSTRA BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kerangka Otonomi Daerah yang termaktub dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, Pemerintah Daerah dalam menjalankan manajemennya sehari-hari merasakan terjadinya
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 59 2017 SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI
Lebih terperinciReformasi Birokrasi dalam Pencapaian Good Governance
Reformasi Birokrasi dalam Pencapaian Good Governance Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi dewasa ini, perubahan dinamika masyarakat pun terlihat semakin cepat mengalami perubahan. Masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang-orang yang terdapat dalam instansi tersebut. Oleh karena itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu instansi didirikan karena mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Dalam mencapai tujuannya setiap instansi dipengaruhi oleh perilaku dan sikap orang-orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerjaan maupun kebudayaan menuntut setiap individu untuk mempunyai daya. pendidikan, pekerjaan maupun kebudayaan tersebut.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tuntutan dari kemajuan suatu zaman yaitu kemampuan sumber daya manusia yang kompetitif, pada masa seperti sekarang ini dimana semakin hilangnya batasan batasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penyelenggaraan pemerintahan yang efisien dan efektif menjadi tuntutan di era globalisasi yang sangat erat kaitannya dengan persaingan dan keterbatasan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyelenggara negara atas kepercayaan yang diamanatkan kepada mereka. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai organisasi sektor publik, pemerintah daerah dituntut agar memiliki kinerja yang berorientasi pada kepentingan masyarakat, dan mendorong pemerintah untuk senantiasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan pemberian otonomi daerah yang dirumuskan dalam Undang-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan pemberian otonomi daerah yang dirumuskan dalam Undang- Undang no. 22 tahun 1999 adalah meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat dalam bingkai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan menjaga mutu layanan yang dihasilkan oleh suatu instansi. Perkembangan teknologi juga semakin pesat, di samping
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan masyarakat, taraf hidup, pengetahuan, dan teknologi telah menyebabkan masyarakat semakin kritis dalam pemilihan barang dan jasa yang ditawarkan, sehingga
Lebih terperinciRencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 69 TAHUN : 2015 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA KEPALA DINAS KEBUDAYAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai wadah atau tempat dari berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan salah satu cara manusia untuk dapat berhubungan dengan manusia lainnya untuk saling mengenal, saling berkumpul, saling bekerja sama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini menunjukkan kemajuan yang ada dalam masyarakat, masyarakat semakin kritis dan semakin berani untuk melakukan kontrol terhadap apa yang dilakukan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi melalui sumber daya manusia yang dimiliki. organisasi dengan individu yang di dalamnya memiliki kinerja yang baik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi baik lembaga publik maupun lembaga bisnis, dituntut untuk mampu melakukan dinamika perubahan. Berbagai perubahan harus dilakukan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kinerja telah menjadi kata kunci yang banyak dibicarakan diberbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kinerja telah menjadi kata kunci yang banyak dibicarakan diberbagai organisasi mulai dari organisasi perusahaan, pemerintahan, dan juga perguruan tinggi.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. agar memilki sikap dan perilaku yang berintikan pengabdian, kejujuran, tanggung
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelancaran penyelengaraan tugas pemerintah dan pembangunan nasional sangat tergantung pada kesempurnaan aparatur khususnya Pegawai Negeri Sipil (PNS). Karena itu, dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan negara Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada daerah. Di samping sebagai strategi untuk menghadapi era globalisasi,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era reformasi ini, pemerintah dituntut untuk melakukan perubahan mendasar pada sistem pemerintahan yang ada. Salah satu perubahan mendasar yang dimaksud
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki budaya yang merupakan ciri khas organisasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi memiliki budaya yang merupakan ciri khas organisasi tersebut. Budaya tersebut dapat tercermin pada perilaku para karyawan, kebijakan-kebijakan,
Lebih terperinciLaporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas
Lebih terperinciBUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 75 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 75 TAHUN 2017 PEDOMAN PELAKSANAAN BUDAYA KERJA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP, Menimbang : a. bahwa budaya
Lebih terperinciBABl PENDAHULUAN. Penelitian ini mengangkat isu peningkatan remunerast, pelatihan,
1 BABl PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian ini mengangkat isu peningkatan remunerast, pelatihan, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual untuk memperbaiki kinerja auditor pada Direktorat
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN GUBERNUR JAWA TIMUR,
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa sesuai ketentuan dalam Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah; 3. Memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola. penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Otonomi Daerah yang mulai diberlakukan sejak tahun 2001 telah memberikan kewenangan bagi Pemerintah Daerah untuk mengurus keuangannya sendiri dan sejalan dengan kewenangan
Lebih terperinciBUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI
SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencatat desentralisasi di Indonesia mengalami pasang naik dan surut seiring
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Desentralisasi adalah salah satu sistem administrasi pemerintahan, dalam banyak hal tidak dapat dilepaskan dari proses pertumbuhan suatu negara. Sejarah mencatat desentralisasi
Lebih terperinciPemerintah Kota Tangerang
RENCANA KERJA INSPEKTORAT KOTA TANGERANG TAHUN 2018 Penyusunan Rancangan Akhir Rencana Kerja Inspektorat Kota Tangerang Tahun 2018 merupakan pelaksanaan kegiatan mengacu pada Rancangan Akhir Rencana Kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Undang-undang (UU) No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah yang direvisi menjadi UU No. 32 Tahun 2004 dan diubah dengan Peraturan perundang-undangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Merriam Webster dalam (Zangaro, 2001), menyimpulkan definisi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Komitmen Organisasi 1.1 Definisi Komitmen Organisasi Kata komitmen berasal dari kata latin yang berarti to connect. Merriam Webster dalam (Zangaro, 2001), menyimpulkan definisi
Lebih terperinciBABl PENDAHULUAN. Upaya pembangunan nasional jangka panjang lebih mengandalkan pada
BABl PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Upaya pembangunan nasional jangka panjang lebih mengandalkan pada kreativitas dan produktivitas sumber daya manusia, baik dalam manajemen pembangunan maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan sistem pemerintahan dari yang semula terpusat menjadi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan semangat otonomi daerah dan dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan atau instansi dalam pengelolaan pegawai secara profesional harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan, penarikan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mengembangkan sistem pemerintahan yang baik (Good Governance), yaitu
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi politik yang bergulir sejak Tahun 1998 merupakan upaya untuk mengembangkan sistem pemerintahan yang baik (Good Governance), yaitu pemerintahan yang berkeadilan,
Lebih terperinci