SALINAN. KEPUTUSAN PITESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOM:OR 70 TAtruN 2AA2 TENTANG ORGAI\ISASI DAN TATA KERIA PRESIDEN REPIJBLIK INDONESIA,

Transkripsi

1 ' t SALINAN PRE SIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PITESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOM:OR 70 TAtruN 2AA2 TENTANG ORGAI\ISASI DAN TATA KERIA PRESIDEN REPIJBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 7 Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, dipandang perlu menetapkan Organisasi dan Taa Kerja Kepolisian Negara Repubtik Indonesia dengan Keputusan presiden; Mengingat : 1. Pasal 4 ayar (l) Undang-Undang Dasar l94s; 2. Ketetapan lvflajelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indoneisa Nomor VII/MPR/2000 renrang Peran Tpnrara Nasional Indg3esia dan Peran Kepolisian Negara Republik, Indonesia; ljnda4g.rm&lng Nomor 8 Tahun L974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 7974 Nomor 55, Tambahan l,embaran Negara Nornor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (lrmbaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); 4. Undang-uudang Nornor 2 Tahun 2A02 tenrang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Ncgera Nomor {168);!z.r-&e{d@ z z - t{"]"ffy I,' <r:-.1h";"::*;.o

2 WPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MUTUSKAN: Menetapkan: KEP!rylsAN PRESIDEN TENTANG ORGANISASI DAN TATA KEIIJA KEPOLISIAI.{ NEGARA REPUBLII( INDONESIA. BAB.I KEDII,/DIJKAN DAI\i TUGAS Pasal Kepolisian Negara Republik Indonesia disingkat Polri merupakan 'Kepolisian Nasi,onal yang berada di bawah Presiden. Pasd 2 Polri adalah al.at negara yang bertugas memelihara keannanan darn ketertiban masyarakat, menegakkan hukum serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. BAB II SUS;I,JNAN ORGANISAST Bagian Fertrmr Umttm Pasal 3 (1) Organisasi Polri disusun secara berjeqiang dari tingkat pusar sampai ke kewilayahan. (2) Organisasi...

3 WPHT..IDEIJ REPUB*I ( INDr)N{-5IA. (2),Organisasi Polri Tingkat Pusat disebut Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia, disingkar Matres Polri. (3) Organisasi Polri Tingket Kewilayahan disebut Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah, disingkat Polda" Bagian Kedua Mabes Polri Paragraf Pertama O)rganisasi Mabes Polri Pasal 4 Mabeii ''. "Polri ; i.. terdiri dari: Unsur pirnpillq:, 1) Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2) Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia. b. Unsur Pernbantu Pimpinan dan Pelaksana Staf: 1) Inspektorat Pengawasan Umum; 2) Deputil Kapolri Bidang Perencanaan Umum Pengembangan; dan 3) Deputi Kapolri Bidang Operasi; 4) Deputi...

4 FIE PUBLIK II-JD. )NE SII\ 4) Deputi Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia; 5) Deputi Kapolri Bidang Logistik; 6) Staf AJirli Kapolri. c. Unsur Pe:laksana Pendidikan dan/atau Pelaksana Staf Khusus: 1) Pergu,ruan Tinggi llmu Kepolisian; 2) Sekolah Staf dan Pimpinan Kepolisian; 3) Akadermi Kepolisian; 4) Lemba,ga Pendidikan dan Penadhan; l 5) Divisi Hubungan Masyarakat; 6) Divisi Pembinaan Hukum; 7) Divisi Pertanggungjawaban,Profesi Intern:rl; dan Pengamanan 8) Divisi Telekomunikasi dan Informatika., d. Unsur Pelaksana Utama Pusat: 1) Badan Intelijen Keamanan; 2) Badan Reserse Kriminal; 3) Badan Pembinaan Keamanan; 4) Korps Brigade Mobil. e. Satuan O,rganisasi Penunj.rng lainnya. Paragraf...

5 q$e PH[ 5ID[ N RfPUB*IK IND()NESIA Paragref Kedua Unsur Pimpinan Passl 5 (1) Kepala K,epolisian Negara Republik Indonesia disingkar Kapolri adalah Pimpinan' Polri yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden sesuai dengan ketenruan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Kapolri dentugas: a. Menetapkan, menyelenggarakan dan mengendalikan kebijakan teknis kepolisian, bagi seluruh pengemban fungsii kepolisian; b. Memimpin penyelenggaraan kegiatan operasional dan pembinaan kemampuan Kepolisian Negara Republik.lndornesia; c. Melaksanakan tugas lain yang dibebankan oleh peraturan ' perundang-undangan. (3) Kapolri dalam pelaksanaan fi;gasnya- dibantu oleh rffakil Kapolri dis ingkat Wakapolri. Pasal 6 (1) Wakapolri adalah pembantu u[tma Kapolri yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kapotri. (2) Wakapolri...

6 ."*,t-ffi) P'.: ',ide. N RIl:,.i3.'6 ttidt.'nc5la 6 (2) Wakapolri berrugas: a. Membantu Kapolri dalam melaksanakan rugasnya dengan mengendalikan pelaksanaan tugas sehari-hari seluruh satuan staf Mabes Polri; b. Memimpin Polri sesuai dengan tugasnya dalam hal Kapolri berhallangan; c' Melaksanakan tugas lain atas perintah Kapolri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Unsur Pembantu Pimpinan dan/atau pelaksana Staf (1) -,:,ot:..,-- Pasal 7. :.r:..., Inspektorat Pengawasan Umum, disingkat Itwasum adalah unsur pen$antu pimpinan dan pelaksana staf dalam bidang pengawasan yang berada di bawah Kapolri. (2) Itwasum bertugas membantu Kapolri dalam penyelenggaraan pengawasan dan pemeriksaan umum dan perbendaharaan dalam linglnrngan Polri termasuk satuan-satuan organsiasi non struktural yang berada di bawah pengendalian Kapolri. (3) Itwasum dipirnpin oleh Inspektur Pengawasan Umum disingkat Irwasum yang bertanggung jawab kepada Kapolri. (4) Irwasum...

7 WPREiilDEtr RI'PUBLIK INDONfSiA (4) Irwasum dibantu oleh Wakil lrwasum disingkat Wairwasum. (5) Itwasum t;e:rdiri dari sebanyak-banyaknya 4 (empat) Inspektorat yang disusun berdaserkan pendekatan kewilayahan. Pasal E (l) ' Dcputi Kapolri Bidang Pcrcncanaan Umum dan Pengembangan disingkat Derenbang adalah unsur pembantu pimpinan dan pelaksana staf dalam bidang perencanaan dan pengembangan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kapolri. (2) Derenbang berrugas membantu Kapolri dalam penyelenggaraan fungsi perencanaan umum dan pengembangan, termasuk.."' pengemburgan sistem organisasi dan manajemen serta penelitian. dan pengembangan dalam lingkungan Polri" (3) Derenbang membawahi sebanyak-banyakriya 5 (lima) Biro. Pasal 9 (1) Deputi Kapolri Bidang Operasi disingkat Deops Kapolri adalah unsur pembantu pimpinan dan pelaksana -staf dalam bidareg manajemen operasional yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepida Kapolri. (2) Deops...

8 PRESIDEN RIiPUBLIK INDCNESIA (2) (3) Dcofr$ K.apnlri benugas membanru Kapolri dalanr pcnyelenggaraan'fungsi rnanajemen bidang operasional dalanr lingkunganr Polri remasuk koordinasi dan kerjasama eksternal serta pemberdayaan masyarakat dan unsur-unsur pembanfu Polri lainnya. Deops Kapolri membawahi sebanyak-banyaknya 6 (enam) Biro atau safuan grganisasi setingkat. Pasal 10 i (1) Deputi Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia disingkat De SDM Kapolri adalah unsur pembantu pimpinan dan pelaksana staf dalam bidang manajemen sumberi:,daya manusia yang berada di bawah dan bertanggung jawabi,kepada Kapolri., t-.,",, (Z) (3) De SDM Kapolri bertugas membinm Kapolri dalam penyelenggaraan fungsi manajemen bidang sumber daya manusia Lermasuk upaya perawatan dan peningkatan kesej ahteraan personel dalam lingkungan Polri. De SDM triapolri membawahi sebanyak-banyaknya 6 (enam) Biro. Pasal Ll (1) Deputi Kapolri Bidang Logistik disingkat Delog Kapolri adalah unsur"..

9 ,:ffn1 xsrrouz FRESIDEN REPUBLIK INDONESII\,unsur penrbantu pimpinan dan pelaksana suf dalam bidang manajemen logist*, yang bcrada di be*ah rtan berunggung jawab kepada Kapolri. (2) Delog Ifupolri bertugas membanru Kapolri dalarn penyelengjgaraan fungsi manajemen bidang logistlk dalam lingkungan Polri. (3) Delog Kapolri membawahi serbanyak,banyaknya 4 (ernpa$ Biro. Pe$al 12 (1) Staf Ahli Kapolri disingkar Sahli Kapolri adalah unsur pernbantu: pimpinan yang berkaitan dengan keanian tertenru yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kapolri. Q Sahtri.Ikpblri bernrgas memberilcan telaahan mengenai masala,h tertenm s,esuai bidang keahliannya. (3) Sahli Kapolri terdiri dari sebanyak-banyaknya 5 (lima) pejabat Staf AhIi yang bertanggung jawab kepada Kapolri dan dikoordinasikan oleh salah seorang Sahli, Paragraf Keempat IJnsur Pelaksana Pendidikan dan/atau Pelalcsana Staf Khusus Pasal 13 (1) Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian disingkat PTIK ad'alah unstr pelaksana...

10 -r I Ft6-PUB* n,i.r. {.) )Ni:5rA '\l FrHi,,rt) 10 pelaksana pendidikan dan staf khusus yang berkenaan dengan pentlidikan tinggi dan pcngembangan ilnru dan tuknologi kc;xrlisian yang bcrada rti hawah Kapxrlri. (2) PIIK bertugas mcnyclcnggarrkan grcrxlitlihan ringgi birlang ilmu kcpolisian bagi kcgrntingan Polri tlan unsur-unsur terkait serta pengkajian dan penelitian masalah-masalah yang berkaitan dengan fungsi kepolisian clalarn rangka pengembarrgan dan mendorong penerapan ilnru dan teknologi kepolisian. (3) PTIK dipimpin oleh Gubernur PTIK disingkat Gub PTIK yang bertanggung jawab kepada Kapolri. (4) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) di atas mencakup peranan Gub PTIK selaku Ketua Sekolah Tinggi '*:- sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dalam bidang pendidika nasional :, (5) PTIK terdiri dari sebanyak-banyaknya 4'(empat) Direktorat dan sejumlah pejabat fungsional dalam bidang pendidikan dan peneiitian Pasal 14 (1) Sekolah Staf dan Pimpinan Kepolisian disingkat Sespimpol adalah unsur pelaksana pendidikan dan staf khusus yang berkenaan dengan pengembangan manajemen Polri yang berada di trawah Kapolri. (2) Sespimpol...

11 .-,'{P \5'daz PRESIDEN RlEPUBLIK INDONESII\ Sespimpol bertugas menryelenggarakan pendidikan pengembangan manajemen tingkat menengah dan tingkat puncak termasuk pengkajian dan pengembangan kebijakan dan stratcgi Polri. (3) Sespunpol dipimprn.,leh Kcpela Sesprrnpol disingkat Kaseripimpol yang bcrtanggung jawab kepada Kapolri. (4) Sespimpol terdiri dari sebanyak-banyaknya 2 (dua) Direktorat dan sejumlah pejabat fungsional'dalam bidang pendidikan. Pasrl l5 (l) Akademi )Kepolisian disingkat Akpol adalah unsur pelaksana perdidikan' pembenrukan Penrrira Polri yang berada di bawah Kepolri. (2) Akpol, berrugas menyelcnggarakan pendidikan pembennrkan Perwira Polri yang bersumber dari masyarakat umum. (3) Akpol diprimpin oleh Gubernur Akpol disingkat Gubakpol yang bertanggung jawab kepada Kapolri. (4) Akpol terdiri dari sebanyak-banyaknya 2 (dua) Direktorat. Pasal 16 (1) Lembaga Pendidikan dan Pelatihan disingkat Lerndiklat adalatl unsur pela.ksana pendidikan pernbentukan dan pengembangan yang bera,cla di bawah Kapolri. (2) Lemdiklat...

12 REF]UBLIK INDONESIA t2 (2) Lt'nldlklat benugas ntcnrbina rlarr ttr*ny'clengglrakat, yrendidikan pembentukan dan.,pglalihan scrta pendidikan pcngembangan teknis dan pengembangan umunl tingkat manajemen operasional dalam lingkungan Polri. (3) Lemdiklat dipimpin oleh Kepala,,.Lemd,iklat disingkat Kalemdiklat yang bertanggung jawah kepada Kapolri. (4) Lcnrdiklat tertliri dari sebanl'ak.barryaknya 5 ( lirrta t Di ru\turirtr'sckolah Pcru'i ra. Pasal 17 (1) Divisi Hubungan Masyarakat disingkat Div Humas adalalt unsur pelaksana staf khusus bidang hubungan masyarakat yang berada di bawah Kapolri, (2) Div Humas bertugas mernbina dan meyeleng$arakan f'ungsi hubungan masyarakat dalam Lingkungan Polri. (3) Div Humas dipimpin oleh Kepala Div Humas,, disingkat Kacliv Humas, yang bertanggung jawab kepada. Kapolri. (4) Kadiv Hurnas dibantu oleh Wakil Kadiv Humas, disingkat Wakadiv'Humas. Pasal 1E (1) Divisi Pembinaan Hukum, disingkat Div Binkum, adalah unsur pelaksana...

13 WPRESIDEN RE:PUBLII-( INDONESIA l3 pelaksana staf khusus bidang pernbinaan hukum yang berada di bawah Kapolri. (2) Div Binkurn bertugas mernbina dan menyelenggarakan fungsi pembinaan hukum dalam lingkungan Polri clan turut serta dalam pemlbinaan hukum nasional. (3) Div Binkum dipimpin oleh Kepala Div Binkum, disingkat Kadiv Binkum, yang bertanggung jawab kepacla Kapolri" (4) Kadiv Birrlium dibantu oleh Wakil Kadiv Binkurn, tlisingkat Wakadiv lsinkum. Pls:ll 19 (l) Divisi Pcrtanggungiawaban Prof'esi dan Pengamanan Internal disingkat Div Propam, adalah unsur pelaksana staf khusus bidang pertanggungiawaban profesi dan pengamanan internal ' yang berarla di bawah Kapolri. (2) Div Propanr benugas mcmbina dan rnerryelcnggarakan tungsi dan pertanggunglawaban prot'csi dan pengurrranan intcntal tsnttasuk p,enegakan disiplin dan kctertiban dalarn lingkungarn Pulri dan pclayanan grngaduan masl'arakat tcntang tintxakairr anggour Polri. (3) Div Propam dipimpin trleh Kepala Div Propam, disingkat Kadiv Propam, yang bertanggung jawab kepada Kapolri. (4) Div Proparn terdiri dari scbanyak-banyaknya 3 (tiga) Fusat. Pasal 20..

14 l4 (1) Divisi Pasal 20 Te:lekomunikasi dan Informatika, disingkat Div Telematika, adalah unsur pexaksana staf khusus bidang Intbrmatika yang meliputi informasi krirninal nasional. intbrmasi manajcnrn r&rn telcktnnuni[esi yang trerada di bawah Kapolri. (2) 'Div T.elematika hcnugrs nrembina tl.ril rrrcnyclenggarak.rrr fungsi pembinaan dan pengembangan sistem inforrnasi dan teknologi informasi yang meliputi inlormasi kriminal ctran informasi manajerial termasuk jaringan telekomunikasi dalarn lingkungan Polri. (3) Div Telematika dipinrpin oleh Kepala Diu Telenratika. disingkat Kadiv Telematika, yang bcrtanggung jawab kepada KaSxrlri. t+l Drr Telernatrka tertliri rlan scbunyak-banlaknla 3 (tigat Pusat. Paragraf Kelima Unsur Pelaksana Utama Pusat Pasal 21 (1) Badan Intelijen Keamanan, disingkat Baintelkam, adalah unsur pelaksana utama pusat bidang intelijen keamanan yang berada di bawah Kapolri. (2) Baintelkam...

15 WPRESIDEN REPUALIK INDONESIA 15 (2) Baintelkam bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi intelijen dalam bidang keamanan bagi kepentingan pelaksanaan tugas operasional dan manajemen Polri maupun guna mendukung pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dalam rangka mevrujudkan keamanan dalam negeri. (3) Baintelkam dipimpin oleh Kepala Baintelkam, clisingkau Kabaintelkam, yang bertanggung jawab kepada Kapolri. (4) Kabaintelkam dibantu oleh Wakil Kabaintelkarn,. disingkarr Wakabaintelkam. (5) Baintelkam terdiri dari sebanyak-fanyaknya 6 (enarn,r Biro/Direktorat. Pasal 22 (1) (2) Batlan Resr:rse Krirninal. disingkat Barcskrirn, adalah unsur pelaksana uurna pulat bxlang rescrsc krimirral yang berada dr baulh dan bertanggung i"rw;rh kepaja Kapolri Barcskrint trertugas mcmbina dan mcnyelcnggarakan tlngsr pcnyclidikan dan pcnyidikan tindak pidana, termasuk fungsi identifikasi dan fungsi laborator:ium torensik, dalarn rangka penegakan hukum. (3) Bareskrim dipimpin oleh Kcpala Bareskritti, disingkat Kabareskrim, yang bcrtanggung ja*'ab kepada Kapolri. t { r Katrarcskrinr

16 WPRESIDEN FIEPUBLIK INDONESIA t6 (4) Kabareskrim dibantu oleh Wakil Kabareskrim, disingkat Wakabareskrim. (5) Bareskrim terdiri dari sebanyak-banyaknya 10 (sepuluh) B iro/pusar/direktorat. Pasal 23 (1) Badan Penrbinaan Keamanan, disingkat Babinkam, adalah unsur pelaksana utama pusat bidang pern,binaan'keamanan yang berada di bawah Kapolri. : (2) Babinkam bertugas memhina dan nrenyelcrtggarakan tungsi pcrnbinaan keantanan yairg rncncahrrp,pcrttelrlraraan dalt upa)'r Sxningkatan korxlisi krrnranan dln Ictertiban ntlsy'arakll dalam raragka me*'u.;udh.rn keanlanan tlalam trgcri. (3) Babinkarn dipimpin oleh Kepala Babinkam, disingkat Kababinkam, yang bertanggung jawab kepada Kapolri. (4) Kababinkam dibantu oleh Wakil Kababinkam, disingkat Wakababinkam. (5) Babinkanr terdiri dari sebanl'ak-banyaknya 6 (enartt I Biroi Direktttrat. Pasal 2{ (1) Korps Brigade Mobil, disingkat Korbrimob, adalah unsur pelaksana utama pusat hidang brigade mobil yang berada di bawah Kapolri. i2) Korbrimob..

17 REiPUBLiK IND\)NESIA 1,7 (2) Korbrirnoh bertugas menyelenggarakan fungsi pembinaan keamanan khususnya yang berkenaan dengan penanganan gangguan lkeamanan yang berintensitas tinggi, dalam rangkra penegakan keamanan dalam negeri. (3) Korbrimoh dipimpin oleh Kepala Korbrimob, disingkar Kakorbrimob, yang bertanggung jawab kepada Kapolri. (4) Kakorbrim,ob dibantu oleh Wakil Kakorbrimob, disingkat Wakakorbrimob. Bagian Ketiga Satuan On;gannisasi Penunjang Lainnya Pasal 25 Satuan Organisasi penunjang lainnya terdiri dari: a. Sekretariat "National Central Bureau" (NCB) Interpol; b. Pusat Kedclkteran Kepolisian dan Kesehatan termasuk Rumah Sakit Pusat Polri: c. Pusat Keuangan. Bagian Keempat Polda Pasal 20 (l) Poltla adalah stuiln pelarsanr utanlaks * ill,r ahan y'ang bcraj" di hawah Kapolri. (?) Folda...

18 ESIA l8 (2) Polda bertugas menyelenggarakan Polri pada tingkat :ugas kewilayahan sesuai dengan ketentuan perafuran perundangundangan yang berlaku. (3) Polda dipi:mpin oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah, disingkat Kapolda, yang bertanggung jawab kepada Kapolri. o (4) Kapolda dibantu oleh Wakil Kapolda, disingkat Wakapolda. (5) Susunan organisasi Polda dan satuan-satuan kewitayahan di. bawahnya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing wilayah dengan daerah hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB III TATA KERIA Prsd 27 (1) Unrur Pimpinan, t'nsur Pcrntranru dan Pelalrana Staf, Unrur Pclak,sana,Penditlikan dan/atau Pelaksaru Stat" Khusus, Unsut Pelaksana Utama Pusat dan Satuan Organisasi Penunjang lainnya se:rta Organisasi Polri Tingkat Kewilayahan dalanr melaksanalrran tugasnya "wajib melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan sendiri maupun dalarn hubungan dengan instansi dan pihak lainnya. (2) Sctiap

19 I ffi PQi. SIDf N F-lfr)JFJ-,n lnldr I,i5tA r9 (2) Setiap Pi:mpinan satuan org,anisasi wajib mcngawasi bawahannya rnasing-masing dan apabila terjadi penyimpangan, agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perur:rdang-undangan yang berlaku, (3) Ketenfuan lebih lanjut tentang garis pengendalian dan pertanggungjawaban sehari-hari dalam pelaksanaan tugas masing-masing pejabat diatur tersendiri dengan Keputusan Kapolri. BAB IV ESEX,ONISASI JABATAN, PENGANGKA.TAN DAN PEMBERHEI{TIAN Pasal 28 ( 1) (2) Wakapolrl, Irwasum, Kabareskrim, Kababinkam, Kabaintelham, Derenbang, Deops, De SDM dan Delog adalalh jabatan eselon IA. Wairwasum, Gub PTIK, Kasespimpol, Gubakpol, Kalemdiklat, Kadivhumas, Kadivbinkum, Kadivpropam, Kadivtelematika, Wakabareskrim, Wakababinkam, dan Kakorbrimob adalah jabatan esolon IB. (3) Sahli...

20 RE:PUBLIK INDONESIA -20 (3) Sahli Kapotri adalah jabatan eselon IB dan dalam hal diisi olett mantan pe.labat dengan kepangkatan/eselon yang lebih tinggi 'maka eselonnya mengikuti eselon jabatan sebelumnya. (4) Kapolda adalah jabatan eselon IIA setinggi-tingginya eselon IB. (5) Kepangkatan pejabat sebagaimana dimaksud dalam ayat (l), ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) adalah sebigaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan Presiden ini. (6) Penentuan (epangkatan dan eselon jabatan masing-masing ' Kapolda ditetapkan dengan Kepr-ltusan Kapolri yang didasarkan atas pertinrbangan beban tugas pada masing-masing daerah. (7) Struktur Jabatan dengan eselonisasi yang lebih rendah dari yang dimaksu dalam ayat (1), ayat (2), ayat (3) dan ayat (zl1 ditetapkan dengan Keputusan Kapolri. Pasal 29 o (1) Pengangkatan dan pemberhentian pejabat pada jabatan den kepangkatan PATI bintang dua ke atas atau yang termasuk dalam lingkup jabatan eselon IA dan IB ditetapkan dengan Keputusan Kapolri setelah dikonsultasikan dengan Presiden. (2) Pengangkatan dan pemberhentian pejabat pada jabatan datl kepangkatan binung \atu ke hawah, tcrtnasuk jabatalr fungsional bintang clua kc bawah cliteupkan ttleh Kapolri. (3) Pengangkatan...

21 PH I SIDEN RE.PUB*IK INDONESIA 2T (3) Pengangkilmn dan pemherhenrian pejabat dalarn lingkungarr Polri dilakukan scsr.rai dcngan kctcrrruan peraturan perundangundangan yang hc'rlaku. BAB V PEMBIAYAAN Pasal 30 Segala pembiayaan yang organisasi Polri dibebankanpada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. diperlukan bagi pelaksanaan tugas BAB VI KS,TENTUAN LAIN Pasal 31 (1) Kapolri diberikan hak-hak keuangan/administratif fermasuk fasilitas lain yang setingkat/disetarakan dengan Menteri Negara. (2) Organisasi dan tata kerja serta eselonisasi jabatan selain yang dimaksud dalam keputusan ini ditetapkan oleh Kapolri serelah berkonsultasi dengan Menteri yang bertanggung jawab dalarn bidang pendayagunaan aparatur negara. BAB VII.".

22 PRESIDEN REPUBLIK rnd )t\esia )) BAB VII KETT]NTUAN PERALIHAN Pasal 32 Seluruh ketentuan peraturan pelaksanaan tentang organisasi dalam lingkungan Polri dinyatakan masih tetap berlaku sepaqjang tidak: bertentangan clan/atau belum diubah dengan keputusan baru berdasarkan Kep,utusan Presiden ini, BAB VIII KETENTUAT.I PENUTUF i Pasal 33 Dengan berlakrrnya Keputusan Presiden ini, maka Keputusan Presiden Nomor 54 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusa,n Presiden Nomor 97 Tahun 2001 dinyatakan tidak berlaku. Fasal 34...

23 Pasal 3{ Keputusan Presidcn ini nrulai bcrlaku pada tanggal diterapkan, Ditetapkan di Jakarm pada mnggal 10 Oktober 2002 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, rrd MEGAWA:II SOEKARNOPUTRI Salinan sesuai dengan aslinya q.ffi

24 J '' W ou"rjrlfrtlff5u*.r,o LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK II{DONESIA NQMOR :?0 TAIIUN:002 i,.,.i.,r:itl,$i : I 'ITANGGAL j;,' : IO OKTOBEIT 2OO2 i'''j#ui:'i. ' '1.i,,,,. ;i,ir"i, SUSUNAN JABATAN, KEPANGKATAN DAN ESELON A. TINGKAT PUSAT OIABES POLRI) TINSUR PIMPINAN Kapolri Pati Bintang - 4 Wakapolri Pati Bintang - 3 IA T.INSI.]R PEMBANTU PIMPINAN DAN PELAKSANA STAF 3. Irwasum Pati Bintang - 3 IA 4. Wairwasum Pati Bintahg - 2 IB 5. Derenbang Kapolri Pati Bintan1-2 IA 6. Deops Kapolri Pati BintarLg - 2 IA 7. De SDM Kapolri Pati Bintang - 2 IA 8. Delog Kapolri Pati Bintang - 2 IA 9. Sahti Kapolri Pati Bintang - 2 IB

25 -,ffit, Yr(-)a^n/ PR LJ5Ic)E TJ RIPUB*IK IND )hitsia B. TINGKAT...

26 WPRE liid'n REPUBLIK INDONE 5IA B. TINGKAT KEWII,AYAHAN (POLDA) Kapolda Pati Bintang - 2lI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA " rrd MEGAWATI SOEKARNOPUTRI Salinan sesuai dengan aslinya Deputi Sekretaris Kabincr ldang Hukum dan