Khairunnisa Dosen Tetap STIE Pancasetia Banjarmasin ABSTRAKSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Khairunnisa Dosen Tetap STIE Pancasetia Banjarmasin ABSTRAKSI"

Transkripsi

1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEMAMPUAN INTELEKTUAL DAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI YANG MENGHAMBAT MAHASISWA DALAM MELAKSANAKAN UJIAN SKRIPSI PADA KAMPUS STIE PANCASETIA BANJARMASIN Khairunnisa Dosen Tetap STIE Pancasetia Banjarmasin ABSTRAKSI Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor kemampuan intelektual dan faktor kemampuan berkomunikasi yang terdiri dari yang menghambat mahasiswa dalam melaksanakan ujian skripsi pada kampus STIE Pancasetia Banjarmasin. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian mahasiswa STIE Pancasetia Banjarmasin yang mengikuti ujian skripsi pada semester ganjil 2012/2013 yang berjumlah 34 orang. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunkan deskriptif kuantitatif. Kata kunci: kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, ujian skripsi PENDAHULUAN Ujian skripsi merupakan syarat wajib bagi kelulusan mahasiswa setelah menjalankan aktivitas perkuliahan sekitar 3,5 tahun lamanya. Beberapa Perguruan Tinggi tentu memiliki kebijakan yang berbeda dalam membuat peraturan yang berhubungan dengan penanganan masalah skripsi. Pengajuan skripsi mahasiswa pada kampus STIE Pancasetia Banjarmasin harus memenuhi standar kelulusan beberapa mata kuliah yang telah ditentukan oleh kampus, yaitu sebanyak 130 SKS, dimana masing-masing nilai mata kuliah tidak boleh dibawah C. Setiap mahasiswa sebaiknya mempersiapkan penelitian minimal pada semester 7. Setelah proposal skripsi diajukan, terlebuh dahulu ketua jurusan akan menyeleksi kelayakan proposal tersebut, dengan menilai relevansi antara judul dengan materi. Apabila proposal sudah disetujui maka akan ditunjuk dosen pembimbing sebanyak 2 orang. Problem yang sering terjadi pada saat pelaksanaan ujian skripsi pada kampus STIE Pancasetia Banjarmasin adalah kurangnya kesiapan mahasiswa dalam membekali wawasan pengetahuan yang berhubungan dengan materi penelitian. Sebagian besar menganggap meskipun mereka tidak menguasai materi, tetapi yakin akan tetap lulus, sebagian lagi melakukan pendekatan persuasif dengan dosen yang bersangkutan untuk menanyakan pertanyaan apa saja yang akan diajukan oleh dosen pada saat sidang skripsi dan sebagian lagi memiliki kesiapan karena berbagai argumentasi diantaranya, mereka mengangkat permasalahan penelitian pada objek tempat mereka bekerja, sehingga paling tidak mereka cukup mengetahui problem yang sedang terjadi. Metodologi penelitian yang digunakan oleh mayoritas mahasiswa diantaranya menggunakan analisis deskriptif dan selebihnya menggunakan analisis induktif untuk mengukur tingkat signifikansi variabel yang diteliti, akan tetapi mayoritas 29

2 KINDAI Volume 10 Nomor 1, Januari Maret dari mereka tidak menguasai statistik sehingga tidak mampu menjawab pada saat ujian skripsi, bahkan yang lebih fatal lagi beberapa diantara mereka dinyatakan tidak lulus. Berbagai ketidaksiapan mahasiswa dalam menghadapi sidang skripsi yang telah dikemukakan di atas perlu diketahui penyebabnya, apakah karena faktor kemampuan intelektual mereka yang menghambat proses pelaksanaan ujian skripsi atau sebab lainnya, sehingga penelitian ini sangat menarik untuk diangkat sebagai sebuah penelitian. Berdasarkan uraian di atas maka Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah faktor-faktor kurangnya kecerdasan numerik, pemahaman verbal, kecepatan konseptual, penalaran induktif, penalaran deduktif, visualisasi ruang dan ingatan yang menghambat mahasiswa dalam melaksanakan ujian skripsi pada kampus STIE Pancasetia Banjarmasin? 2. Apakah faktor-faktor bertele-tele, memasukkan bahan yang tidak relevan, menyajikan ide-ide secara tidak logis dan informasi penting terkadang tidak tercakup dalam pembahasan yang menghambat mahasiswa dalam melaksanakan ujian skripsi pada kampus STIE Pancasetia Banjarmasin? TINJAUAN PUSTAKA Kemampuan Intelektual Kemampuan menurut Robbins (2003) adalah suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang diperlukan untuk melakukan kegiatan mental (Robbins, 2003). Tujuh dimensi yang sering dikutip sebagai penyusunan kecerdasan intelektual terdiri dari: 1. Kecerdasan numerik 2. Pemahaman verbal 3. Kecepatan konseptual 4. Penalaran induktif 5. Penalaran deduktif 6. Visualisasi ruang 7. Ingatan Dahulu kecerdasan otak atau IQ mempunyai nilai yang sangat penting, dalam dunia pendidikan dari tingkat sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi, akan tetapi tidak ditemukan pendidikan yang mengajarkan tentang integritas, kejujuran, komitmen, visi, kreativitas, ketahananan mental, kebijakan, keadilan, prinsip kepercayaan, penguasaan diri dan sinergi yang merupakan kemampuan terpenting dalam EQ (Emotional Quontient). Kemampuan Komunikasi Kemampuan menurut Robbins (2003) adalah suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Sementara itu, ada beberapa definisi komunikasi yaitu sebagai berikut. 1. Himstreet dan Bati dalam Purwanto (2006) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses pertukaran informasi antara individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan 2. Pengertian Komunikasi adalah proses penyampaian pesan kepada pihak lain (Sopiah, 2008). 3. Komunikasi menurut Gitosudarmo dasn Sudita (2000) adalah penyampaian atau pertukaran infomasi dari pengirim kepada penerima, baik secara lisan, tertulis maupun menggunakan alat komunikasi. Hal-hal yang menyebabkan pesan tidak terorganisir dengan baik (Purwanto, 2006) diantaranya: 1. Bertele-tele 2. Masukkan bahan-bahan yang tidak relevan

3 KINDAI Volume 10 Nomor 1, Januari Maret Menyajikan ide-ide secara tidak logis 4. Informasi penting kadangkala tidak tercakup didalam pembahasan Ujian Ujian adalah sesuatu yang dipakai untuk menguji mutu sesuatu (kepandaian, kemampuan, hasil belajar, dan sebagainya ( com/arti ujian.html). Skripsi Skripi adalah karangan ilmah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya ( skripsi.html). Definisi lain mengenai skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan/ fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidahkaidah yang berlaku (id.wikipedia. org/wiki/skripsi). METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data pada penelitian ini sebagai berikut: 1. Jenis Data a. Data kuantitatif, yaitu berdasarkan jumlah nyata atau relatif, yang disajikan dalam bentuk angka yang mudah untuk diketahui atau dibandingkan dengan data lainnya. b. Data kualitatif, yaitu berdasarkan pertimbangan karakteristik dilapangan berupa uraian atau penjelasan. 2. Sumber Data a. Data primer, yaitu yang diperoleh didalam objek penelitian. b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh diluar objek penelitian atau merupakan data pendukung. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian mahasiswa STIE Pancasetia Banjarmasin yang mengikuti ujian skripsi pada semester ganjil 2012/2013 yang berjumlah 34 orang. Pengukuran Variabel Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert (Likert scale) yaitu didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan pada skala lima titik (Sekaran, 2006). Lima alternatif pilihan yang mempunyai gradasi sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju. Skor dari alternatif pertanyaan sebagai berikut: 1. Sangat setuju diberi skor 5 2. diberi skor 4 3. Ragu-ragu diberi skor 3 4. Tidak setuju diberi skor 2 5. Sangat tidak setuju diberi skor 1 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari beberapa sumber, diantaranya: 1. Kuesioner, digunakan untuk memperoleh informasi secara tertulis dari responden berkaitan dengan faktor-faktor yang menghambat kemampuan intelektual dan kemampuan berkomunikasi mahasiswa dalam melaksanakan ujian skripsi pada Kampus STIE Pancasetia Banjarmasin. 2. Interview, dilakukan dengan mewawancarai beberapa mahasiswa, dengan tujuan untuk mendapatkan penjelasan kualitatif mengenai argumentasi yang menghambat kemampuan

4 KINDAI Volume 10 Nomor 1, Januari Maret intelektual mahasiswa dalam melaksanakan ujian skripsi pada kampus STIE Pancasetia Banjarmasin. Hasil interview akan digunakan untuk menambah informasi untuk hasil penganalisisan. 3. Observasi, dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung ke objek penelitian yang berkaitan dengan pelaksanaan Ujian Skripsi pada Kampus STIE Pancaasetia Banjarmasin. Teknik Analisis Data Mason dalam Rivai mendefinisikan statistik deskriptif (2008) yaitu metode-metode statistika yang digunakan untuk menggambarkan data yang telah dikumpulkan. Aktivitasnya adalah mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data. Kajian umumnya bersandar pada distribusi frekuensi atas sebaran populasi. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah kampus STIE Pancasetia yang beralamat di Jalan A.Yani, km. 5,5 Banjarmasin. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden terhadap Faktor-faktor Kemampuan Intelektual Mahasiswa Jumlah Jawaban Responden Sangat No Pertanyaan Ragu Tidak Ragu- Sangat Jumlah Atribut Tidak F % F % F % F % F % F % 1 X , , ,3 1 2, X ,6 6 17, , X1.1, X , ,2 6 8, X ,5 9 26, X ,5 8 23, X2.1, X X ,8 7 20, , X , ,3 7 20, ,3 2 5, X3.1, X , , , , X , , ,8 8 23, X , , , X4.1, X ,5 8 11, , , X , ,6 7 11, X , , ,6 3 8, X5.1, X , , , , X , , ,1 6 17, X ,9 4 11, ,6 5 14, X6.1, X , ,1 4 5, , , X , , , X , ,9 5 14,7 7 20,6 1 2, X7.1, X , , ,3 5 7, Sumber : Diolah Peneliti Keterangan : F : Frekuensi/ Jumlah Responden % : Persentase

5 KINDAI Volume 10 Nomor 1, Januari Maret Pembahasan Indikator kecerdasan numerik terdiri dari dua atribut yaitu, X1.1 dan X1.2. Distribusi skor tanggapan responden terhadap atribut X1.1 pada item pertanyaan Apakah Anda mampu menghitung formulasi yang menggunakan statistik? menunjukkan bahwa responden menjawab sangat setuju sebanyak 1 orang (2,94%), setuju sebanyak 12 (35,3%), ragu-ragu sebanyak 13 orang (38,2%) dan tidak setuju sebanyak 8 orang (23,5%). Distribusi skor tanggapan responden terhadap atribut X1.2 pada item pertanyan Apakah anda mampu menganalisis setiap angka dalam skripsi anda menunjukkan bahwa responden menjawab sangat setuju sebanyak 5 (14,7%), setuju sebanyak 16 orang (47%), ragu-ragu sebanyak 6 orang (17,6%) dan tidak setuju sebanyak 7 orang (20,6%). Indikator pemahaman verbal terdiri dari dua atribut yaitu, X2.1 dan X2.2. Distribusi skor tanggapan responden terhadap atribut X2.1 pada item pertanyaan Apakah anda memahami pertanyaan yang diajukan dosen penguji? menunjukkan bahwa responden menjawab sangat setuju sebanyak 9 orang (26,5%) dan setuju sebanyak 25 orang (73,5%). Distribusi skor tanggapan responden terhadap atribut X2.2 pada item pertanyaan Apakah anda mampu menjawab pertanyaan yang diajukan dosen penguji menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 8 orang (23,5%) dan setuju sebanyak 26 orang (76,5%). Indikator kecepatan konseptual terdiri dari dua atribut yaitu, X3.1 dan X3.2. Distribusi skor tanggapan responden terhadap atribut X3.1 pada item pertanyaan Apakah Anda dapat mendefinisikan setiap variabel yang diteliti? menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 4 orang (11,8%), setuju sebanyak 20 orang (58,9%), ragu-ragu sebanyak 7 orang (20,6%) dan tidak setuju sebanyak 3 orang (8,8,%). Distribusi skor tanggapan responden terhadap atribut X3.2 pada item pertanyaan Apakah skripsi yang Anda angkat berdasarkan penelitian terdahulu menunjukkan bahwa responden menjawab sangat setuju sebanyak 2 orang (5,9%), setuju sebanyak 12 orang (35,3%), ragu-ragu sebanyak 7 orang (20,6%), tidak setuju sebanyak 11 orang (32,3%) dan sangat tidak setuju sebanyak 2 orang (5,9%). Indikator penalaran induktif terdiri dari dua Atribut yaitu, X4.1 dan X4.2. Distribusi skor tanggapan responden terhadap atribut X4.1 pada item pertanyaan Apakah Anda mampu mengurutkan secara sistematis skripsi Anda melalui penalaran Anda? menunjukkan bahwa responden menjawab sangat setuju sebanyak 8 orang (23,5%), setuju sebanyak 21 orang (61,8%), ragu-ragu sebanyak 4 orang (11,8%) dan tidak setuju sebanyak 1 orang (2,94%). Distribusi skor tanggapan responden terhadap atribut X4.2 pada item pertanyaan Apakah anda mampu memberikan solusi terhadap permasalahan yang diangkat pada penelitian anda menunjukkan bahwa responden menjawab sangat setuju sebanyak 10 orang (29,4%), setuju sebanyak 20 orang (58,9%) dan ragu-ragu sebanyak 4 orang (11,8%). Indikator penalaran deduktif terdiri dari dua atribut yaitu, X5.1 dan X5.2. Distribusi skor tanggapan responden terhadap atribut X5.1 pada item pertanyaan Apakah Anda mampu memberikan jawaban secara logis pada saat dosen penguji mengajukan pertanyaan? menunjukkan bahwa responden menjawab sangat setuju sebanyak 7 orang (20,6%), setuju sebanyak 23 orang (67,6%) dan ragu-ragu sebanyak 4 orang (11,8%). Distribusi skor tanggapan responden terhadap atribut X5.2 pada item pertanyaan Apakah anda

6 KINDAI Volume 10 Nomor 1, Januari Maret mampu menjelaskan implikasi yang mungkin terjadi pada penelitian anda menunjukkan bahwa respondens menjawab sangat setuju sebanyak 3 orang (8,8%), setuju sebanyak 24 orang (70,6%), ragu-ragu sebanyak 6 orang (17,6%) dan tidak setuju sebanyak 1 orang ( 2,9,4%). Indikator visualisasi ruang terdiri dari dua atribut yaitu, X6.1 dan X6.2. Distribusi skor tanggapan responden terhadap atribut X6.1 pada item pertanyaan Apakah kondisi ruang tempat berlangsungnya ujian skripsi cukup mempengaruhi psikologis Anda? menunjukkan bahwa responden menjawab sangat setuju sebanyak 6 orang (17,6%), setuju sebanyak 15 orang (44,1%), tidak setuju sebanyak 11 orang (32,3%) dan sangat tidak setuju sebanyak 2 orang (5,9%). Distribusi skor tanggapan responden terhadap atribut X6.2 pada item pertanyaan Apakah posisi tempat duduk dan meja dalam ruang ujian skripsi cukup sesuai menurut anda menunjukkan bahwa respondens menjawab sangat setuju sebanyak 5 orang (14,7%), setuju sebanyak 23 orang (67,6%), raguragu sebanyak 4 orang (11,8%) dan tidak setuju sebanyak 2 orang (5,9%). Indikator ingatan terdiri dari dua atribut yaitu, X7.1 dan X7.2. Distribusi skor tanggapan responden terhadap atribut X7.1 pada item pertanyaan Apakah ketika anda berhadapan dengan dosen penguji, Anda masih mengingat materi yang Anda pelajari sebelumnya? menunjukkan bahwa responden menjawab sangat setuju sebanyak 4 orang (11,8%), setuju sebanyak 17 orang (50%), ragu-ragu sebanyak 12 orang (35,3%) dan tidak setuju sebanyak 1 orang (2,94%). Distribusi skor tanggapan responden terhadap atribut X7.2 pada item pertanyaan Apakah Anda sulit memahami materi skripsi sebelum ujian skripsi berlangsung menunjukkan bahwa responden menjawab sangat setuju sebanyak 1 orang (2,94%), setuju sebanyak 7 orang (20,6%), ragu-ragu sebanyak 5 orang (14,7%), tidak setuju sebanyak 18 orang (52,9%) dan sangat tidak setuju sebanyak 3 orang (8,8%). Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden terhadap Faktor-faktor Kemampuan Berkomunikasi Mahasiswa Jumlah Jawaban Responden Sangat No Pertanyaan Ragu Tidak Ragu- Sangat Jumlah Atribut Tidak F % F % F % F % F % F % 1 X , ,9 4 11,8 5 14,7 2 5, X , ,3 3 8,8 1 2, X2.1, X , , ,5 8 11,8 3 4, X , ,6 4 11,8 1 2, X , ,6 4 11,8 2 5,9 1 2, X2.3, X , ,6 8 11,8 3 4,4 1 1, X , ,7 3 8,8 2 5, X , , ,4 3 8,8 1 2, X2.5, X , , ,1 5 7,4 1 1, X , ,6 3 8,8 2 5,9 1 2, X , ,7 4 11,8 1 2,94 1 2, X2.7, X , ,6 7 10,3 3 4,4 2 2, Sumber : Diolah Peneliti Keterangan : F : Frekuensi/ Jumlah Responden % : Persentase

7 KINDAI Volume 10 Nomor 1, Januari Maret Indikator bertele-tele terdiri dari dua atribut yaitu, X2.1 dan X2.2. Distribusi skor tanggapan responden terhadap atribut X2.1 pada item pertanyaan Apakah Anda menjawab pertanyaan dosen penguji terlalu berbelit-belit menunjukkan bahwa responden menjawab sangat setuju sebanyak 2 orang (5,9%), setuju sebanyak 5 orang (14,7%), raguragu sebanyak 4 orang (11,8%), tidak setuju sebanyak 20 orang (58,9%) dan sangat tidak setuju sebanyak 3 orang (8,8%). Distribusi skor tanggapan responden terhadap atribut X2.2 pada item pertanyan Apakah dosen penguji kurang memahami penjelasan Anda pada saat ujian skripsi? menunjukkan bahwa responden menjawab sangat setuju sebanyak 1 orang (2,94%), setuju sebanyak 3 orang (8,8%), ragu-ragu sebanyak 12 orang (35,5%), tidak setuju sebanyak 17 orang (50%) dan sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (2,94%). Indikator memasukkan bahan yang tidak relevan terdiri dari dua atribut yaitu, X2.3 dan X2.4. Distribusi skor tanggapan responden terhadap atribut X2.3 pada item pertanyaan Apakah anda memahami pertanyaan yang diajukan dosen penguji? menunjukkan bahwa responden menjawab setuju sebanyak 1 orang (2,94%), ragu-ragu sebanyak 4 orang (11,8%), tidak setuju sebanyak 23 orang (67,6%) dan sangat tidak setuju sebanyak 6 orang (17,6%). Distribusi skor tanggapan responden terhadap atribut X2.4 pada item pertanyaan Apakah jawaban yang Anda sampaikan pada saat ujian skripsi kurang dipahami oleh dosen penguji? menunjukkan bahwa responden menjawab sangat setuju sebanyak 1 orang (2,94%), setuju sebanyak 2 orang (5,9%), ragu-ragu sebanyak 4 orang (11,8%), tidak se-tuju sebanyak 23 orang (67,6%) dan sangat tidak setuju sebanyak 4 orang (11,8%). Indikator menyajikan ide-ide secara tidak logis terdiri dari dua atribut yaitu, X2.5 dan X2.6. Distribusi skor tanggapan responden terhadap atribut X2.5 pada item pertanyaan Apakah jawaban yang Anda sampaikan tidak masuk akal dengan pertanyaan yang diajukan oleh dosen penguji? menunjukkan bahwa responden menjawab setuju sebanyak 2 orang (5,9%), ragu-ragu sebanyak 3 orang (8,8%), tidak setuju sebanyak 22 orang (64,7%) dan sangat tidak setuju sebanyak 7 orang (20,6%). Distribusi skor tanggapan responden terhadap atribut X2.6 pada item pertanyaan Apakah jawaban yang Anda sampaikan pada saat ujian skripsi cukup menghambat kelancaran Anda dalam berkomunikasi menunjukkan bahwa responden menjawab sangat setuju sebanyak 1 orang atau sebesar 2,94%, setuju sebanyak 3 orang atau sebesar 8,8%, ragu-ragu sebanyak 10 orang atau sebesar 29,4%, tidak setuju sebanyak 18 orang atau sebesar 52,9% dan sangat tidak setuju sebanyak 2 orang atau sebesar 5,9%. Indikator informasi penting kadangkala tidak tercakup dalam pembahasan terdiri dari dua atribut yaitu, X2.7 dan X2.8. Distribusi skor tanggapan responden terhadap atribut X1.7 pada item pertanyaan Apakah jawaban yang Anda sampaikan di luar dari topik bahasan skripsi? menunjukkan bahwa responden menjawab sangat setuju sebanyak 1 orang (2,94%), setuju sebanyak 2 orang (5,9%), ragu-ragu sebanyak 3 orang (8,8%), tidak setuju sebanyak 24 orang (70,6%) dan sangat tidak setuju sebanyak 4 orang (11,8%). Distribusi skor tanggapan responden terhadap atribut X1.8 pada item pertanyaan Apakah Anda sering mengajak dosen penguji berbicara diluar topik bahasan skripsi? menunjukkan bahwa responden menjawab sangat setuju sebanyak 1 orang (2,94%), setuju sebanyak 1

8 KINDAI Volume 10 Nomor 1, Januari Maret orang (2,94%), ragu-ragu sebanyak 4 orang (11,8%), tidak setuju sebanyak 22 orang (64,7%) dan sangat tidak setuju sebanyak 6 orang (17,6%). PENUTUP Kesimpulan Kesimpulan dari hasil penelitian ini, sebagai berikut: 1. Hasil penelitian pada Faktor Kecerdasan Numerik untuk item pertanyaan X1.1 menunjukkan bahwa sebagian mahasisiwa menganggap ragu-ragu dalam kemampuan menghitung rumus yang menggunakan statistik, sebagian lagi menganggap mampu. Item pertanyaan X1.2 menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa menganggap mereka siap jika diminta dosen penguji untuk menganalisis setiap angka dalam skripsi mereka. 2. Hasil penelitian pada Faktor Pemahaman Verbal untuk item pertanyaan X2.1 menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa menganggap mengerti setiap pertanyaan yang diajukan oleh dosen penguji pada saat sidang skripsi. Item pertanyaan X2.2 mahasiswa menganggap mampu menjawab pertanyaan dari dosen penguji pada saat sidang skripsi. 3. Hasil penelitian pada Faktor Kecepatan Konseptual untuk item pertanyaan X3.1 menunjukkan bahwa mayoritas mahasisiwa menganggap dapat mendefinisikan setiap variabel yang diteliti. Item pertanyaan X3.2 menunjukkan bahwa sebagian mahasiswa menganggap skripsi yang diangkat berdasarkan kepada penelitian terdahulu sedangkan mahasiswa lain menganggap sebaliknya. 4. Hasil penelitian pada Faktor Penalaran Induktif untuk item pertanyaan X4.1 menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa menganggap mampu mengurutkan secara sistematis skripsi melalui penalaran mereka. Item pertanyaan X4.2 menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa menganggap mampu memberikan solusi terhadap permasalahan yang diangkat pada penelitian mereka. 5. Hasil penelitian pada Faktor Penalaran deduktif untuk item pertanyaan X5.1 menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa menganggap mampu memberikan jawaban secara logis pada saat dosen penguji mengajukan pertanyaan. Item pertanyaan X5.2 mahasiswa menganggap mampu menjelaskan implikasi yang mungkin terjadi pada penelitian mereka. 6. Hasil penelitian pada Faktor Visualisasi Ruang untuk item pertanyaan X6.1 menunjukkan bahwa sebagian mahasiswa menganggap kondisi ruang tempat berlangsungnya ujian skripsi cukup mempengaruhi psikologis mereka, sedangkan sebagian mahasiswa lain berpendapat sebaliknya. Item pertanyaan X6.2 mahasiswa menganggap posisi tempat duduk dan meja dalam ruang ujian skripsi cukup sesuai menurut mereka. 7. Hasil penelitian pada Faktor Ingatan untuk item pertanyaan X7.1 menunjukkan bahwa sebagian mahasiswa menganggap ketika mereka berhadapan dengan dosen penguji, mereka masih mengingat materi yang dipelajari sebelumnya. Item pertanyaan X7.2 menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa menganggap mereka mampu me-

9 KINDAI Volume 10 Nomor 1, Januari Maret mahami materi skripsi sebelum ujian skripsi berlangsung. 8. Hasil penelitian pada Faktor Bertele-tele untuk item pertanyaan X2.1 menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa menganggap mereka menjawab pertanyaan dosen penguji tidak berbelit-belit. Item pertanyaan X2.2 mahasiswa menganggap dosen penguji memahami penjelasan mereka pada saat sidang skripsi. 9. Hasil penelitian pada Faktor Memasukkan Bahan yang Tidak Relevan untuk item pertanyaan X2.3 mahasiswa mengganggap jawaban yang mereka sampaikan ada hubungannya dengan pertanyaan yang diajukan dosen penguji. Item pertanyaan X2.4 mahasiswa mengganggap jawaban yang mereka sampaikan pada saat sidang skripsi dipahami oleh dosen penguji. 10. Hasil penelitian pada Faktor Menyajikan Ide-ide secara Tidak Logis untuk item pertanyaan X2.5 responden menganggap jawaban yang mereka sampaikan masuk akal dengan pertanyaan yang diajukan oleh dosen penguji. Item pertanyaan X2.6 menunjukkan bahwa sebagian mahasiswa mengganggap jawaban yang mereka sampaikan pada saat ujian skripsi tidak menghambat kelancaran mereka dalam berkomunikasi, sebagian lagi berpendapat raguragu. 11. Hasil penelitian pada Faktor Informasi Penting Kadangkala Tidak Tercakup dalam Pembahasan untuk item pertanyaan X2.7 mahasiswa menganggap jawaban yang mereka sampaikan tidak diluar dari topik bahasan skripsi. Item pertanyaan X2.8 mahasiswa menganggap tidak sering mengajak dosen penguji berbicara diluar topik bahasan skripsi. Saran Saran yang dikemukakan, sebagai berikut: 1. Pembenahan yang sebaiknya dilakukan berkenaan dengan kemampuan intelektual mahasiswa pada saat sidang sksipsi yaitu pada saat bimbingan skripsi, sebaiknya dosen pembimbing mengarahkan mahasisiwa untuk memilih variabel apa yang digunakan, untuk metodologi penelitian berikan alternatif apakah menggunakan analisis statistik atau analisis deskripsif, hal ini penting agar mahasiswa yang kurang penguasaan rumus statistik tidak mengalami kesulitan pada saat sidang skripsi, karena setiap angka dalam rumus statistik harus dipahami benar bagaimana cara menganalisisisnya. Selanjutnya, sebelum sidang skripsi mahasiswa harus serius mempelajari materi khususnya permasalahan pada objek yang diteliti, maupun materi tambahan diluar daripada itu, seperti membaca referensi buku, literatur, internet, kepustakaan dan lain-lain untuk menambah khasanah pengetahuan di luar objek penelitian, karena bisa jadi dosen penguji mengarahkan topik diluar dari pada itu untuk mengetahui seberapa luas wawasan pengetahuan mahasiswa meskipun masih relevan dengan konteks skripsi. 2. Pembenahan yang sebaiknya dilakukan berkenaan dengan kemampuan berkomunikasi mahasiswa pada saat sidana skripsi yaitu kendala phsikologis mahasiswa ketika berhadapan dengan dosen penguji maupun su-

10 KINDAI Volume 10 Nomor 1, Januari Maret asana sidang, seperti: rasa takut, cemas, nervous, sampai hilangnya daya ingat terhadap materi yang sudah dipelajari menjadi momok yang menakutkan oleh hampir setiap mahasiswa yang memasuki sidang skripsi, implikasi yang terjadi dapat menghambat kemampuan mahasiswa dalam berkomunikasi, sehingga jawaban yang diajukan tidak sesuai dengan pertanyaan dari dosen penguji, menikapi hal ini mahasiswa perlu membuat suasana hatinya tidak tegang, relaks, santai, fokuskan konsentrasi pada materi yang sudah dipelajari, jangan sering membuka jilidan skripsi pada saat sidang dan anggap dosen penguji seperti teman untuk sharring pendapat, jangan dianggap seperti orang yang ingin menginterogasi, jawablah pertanyaan sesuai dengan yang diajukan dosen penguji, sedikit humor untuk mencairkan suasana mungkin lebih baik dan jangan mengharap bahwa anda harus mendapat nilai tertinggi, perlu juga mengukur kemampuan diri serta siap menerima saran dan kritik dari dosen penguji. Robbins, Stephen P, 2001, Perilaku Organisasi, Jilid 1, Edisi Indonesia, Penerbit PT Indeks Gramedia, Jakarta. Sekaran, Uma, 2006, Metode Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Sopiah, 2008, Perilaku Organisasional, C.V ANDI OFFSET, Yogyakarta. skripsi.html ujian.html DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, 2007, Manajemen Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Gitosudarmo, Indriyo dan Sudita, I Wayan, 2000, Perilaku Keorganisasian, Cetakan Kedua, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta. id.wikipedia.org/wiki/skripsi Purwanto, Djoko, 2006, Komunikasi Bisnis, Edisi Ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta. Rivai, Akhmad, 2008, Statistika untuk Ekonomi dan Bisnis, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia, Banjarmasin.

FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI MAHASISWA DALAM MENJALANKAN UJIAN SKRIPSI PADA KAMPUS STIE PANCASETIA BANJARMASIN.

FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI MAHASISWA DALAM MENJALANKAN UJIAN SKRIPSI PADA KAMPUS STIE PANCASETIA BANJARMASIN. FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI MAHASISWA DALAM MENJALANKAN UJIAN SKRIPSI PADA KAMPUS STIE PANCASETIA BANJARMASIN Khairunnisa ABSTRAKSI Persiapan menghadapi sidang skripsi sangat

Lebih terperinci

KURANGNYA FAKTOR-FAKTOR KEMAMPUAN INTELEKTUAL YANG MENGHAMBAT MAHASISWA DALAM MELAKSANAKAN UJIAN SKRIPSI PADA KAMPUS STIE PANCASETIA BANJARMASIN

KURANGNYA FAKTOR-FAKTOR KEMAMPUAN INTELEKTUAL YANG MENGHAMBAT MAHASISWA DALAM MELAKSANAKAN UJIAN SKRIPSI PADA KAMPUS STIE PANCASETIA BANJARMASIN KURANGNYA FAKTOR-FAKTOR KEMAMPUAN INTELEKTUAL YANG MENGHAMBAT MAHASISWA DALAM MELAKSANAKAN UJIAN SKRIPSI PADA KAMPUS STIE PANCASETIA BANJARMASIN KHAIRUNNISA ABSTRAKSI Kemampuan intelektual sangatlah penting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyono, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyono, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. 34 BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian 3.1. Variabel dan Definisi Operasional Variabel penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok obyek yang diteliti, mempunyai variasi antara yang satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode berasal dari kata Yunani methodos yang merupakan sambungan kata depan meta (secara harfiah berarti menuju, melalui, mengikuti sesudah) dan kata benda

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penulis meninjau langsung ke lapangan atau lokasi kampus Universitas Lambung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penulis meninjau langsung ke lapangan atau lokasi kampus Universitas Lambung BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan atau field research, yaitu penulis meninjau langsung ke lapangan atau lokasi kampus Universitas Lambung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Dalam rancangan penelitian ini dijelaskan mengenai jenis penelitian yang dilaksanakan ditinjau dari segi tujuan dan sifatnya. Dilihat dari judul penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek,

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui keaktifan siswa MTs Miftahul Huda Sumberejo Donorojo Jepara dan MTs Mabdaul Huda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif sering dianggap berlawanan dengan penelitian kuantitatif karena tidak menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya, sehingga dapat memahami

BAB III METODE PENELITIAN. mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya, sehingga dapat memahami BAB III METODE PENELITIAN Metode disini merupakan jalan yang berkaitkan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya, sehingga dapat memahami obyek sasaran yang dikehendaki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan yang terjadi di kantor tersebut. Waktu penelitian dimulai dari akhir

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan yang terjadi di kantor tersebut. Waktu penelitian dimulai dari akhir 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pekanbaru dan lokasi penelitiannya adalah Kantor Gubernur Riau tepatnya di biro hubungan masyarakat yang berada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini mencakup lingkup wilayah penelitian dan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini mencakup lingkup wilayah penelitian dan jenis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini mencakup lingkup wilayah penelitian dan jenis penelitian. Lingkup wilayah penelitian adalah semua pihak yang dapat dijadikan objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada dasarnya penelitian dilakukan untuk mendapatkan data demi tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti yang bersangkutan. Oleh sebab itu untuk memperolehnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Di era globalisasi ini, pendidikan merupakan kewajiban bagi masyarakat. Untuk memajukan bangsa, salah satu cara yang harus dilakukan oleh pemerintah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk yang diberikan kelebihan oleh Allah swt dengan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk yang diberikan kelebihan oleh Allah swt dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia yang berpikir bagaimana menjalani kehidupan dunia ini dalam rangka mempertahankan hidup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke lokasi yang dijadikan obyek penelitian yang berorentasi pada

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke lokasi yang dijadikan obyek penelitian yang berorentasi pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang hendak peneliti lakukan adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan turun langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung ke lokasi penelitian untuk menggali data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Sifat dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah field research (penelitian lapangan) 1 yaitu suatu penelitan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu karya ilmiah. Kemudian dilanjutkan dengan pemilihan metode yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu karya ilmiah. Kemudian dilanjutkan dengan pemilihan metode yang akan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara penelitian ilmu tentang alat-alat dalam suatu penelitian. 33 Oleh karena itu metode penelitian membahas tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran menurut Asmani (2012:17) merupakan salah satu unsur penentu baik tidaknya lulusan yang dihasilkan oleh suatu sistem pendidikan. Sedangkan menurut

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA KELAS XI IPA TENTANG KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI.

PERSEPSI SISWA KELAS XI IPA TENTANG KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI. PERSEPSI SISWA KELAS XI IPA TENTANG KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI Leni MAYASARI 1), Jodion SIBURIAN 1), Retni S. BUDIARTI 1) 1) Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu lembaga ke arah yang lebih baik merupakan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu lembaga ke arah yang lebih baik merupakan tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan suatu lembaga ke arah yang lebih baik merupakan tujuan dan keinginan setiap individu yang berada di dalam lembaga tersebut, dimana dengan adanya perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian di Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Jl. Melur No.103,

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian di Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Jl. Melur No.103, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam memperoleh data yang berguna untuk menyusun skripsi ini penulis melakukan penelitian di Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Jl. Melur No.103,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Profil Motivasi Belajar Siswa SMA Kelas XI pada Setiap Indikator Motivasi Belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Profil Motivasi Belajar Siswa SMA Kelas XI pada Setiap Indikator Motivasi Belajar 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Motivasi Belajar Siswa SMA Kelas XI pada Setiap Indikator Motivasi Belajar Motivasi belajar siswa dijaring dengan hasil observasi siswa selama pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 62 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Bertolak dari masalah penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka dengan mudah dapat dikenali variabel-variabel penelitiannya. Di dalam penelitian

Lebih terperinci

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI MELALUI STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Sri Mulwati

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI MELALUI STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Sri Mulwati Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas ISSN 2087-3557 MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI MELALUI STRATEGI LAYANAN SMP Negeri 9 Tegal Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan rasa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Taman Wisata Alam Cimanggu yang terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada studi ini adalah pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI Astuti WAHYUNI 1), GARDJITO 1), Bambang HARIYADI 1) 1) Program Studi Pendidikan Biologi,

Lebih terperinci

PENYUSUNAN PESAN BISNIS

PENYUSUNAN PESAN BISNIS 1 MODUL 4 ISI MODUL 4 TUJUAN MODUL A. B. C. Perencanaan Pesan Bisnis Pengorganisasian Pesan Bisnis Revisi Pesan Bisnis Setelah mempelajari modul 4 mahasiswa diharapkan mampu Mendiskusikan perencanaan pesanpesan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pendekatan kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Visi dan Misi bagi sebuah perusahaan sangat penting. Dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Visi dan Misi bagi sebuah perusahaan sangat penting. Dalam persaingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Visi dan Misi bagi sebuah perusahaan sangat penting. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi visi, misi dan strategi yang tepat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN BANTUAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN BANTUAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA Natalia (2017). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Bantuan Media Video Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Eksposisi Siswa. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan..Vol.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa bahasa lisan dan bahasa tulis. Melalui bahasa seseorang dapat mengemukakan pikiran dan keinginannya kepada orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah penggunaan cara-cara ilmiah dalam sebuah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah penggunaan cara-cara ilmiah dalam sebuah 41 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah penggunaan cara-cara ilmiah dalam sebuah aktivitas menjawab rasa ingin tahu, tidak saja memerhatikan kebenaran ilmiah (scientific truth), akan tetapi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis kuantitatif. 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bentuk Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis kuantitatif. Penelitian deskriptif terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah atau keadaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kemudian dilanjutkan dengan penelitian terhadap data primer dilapangan, atau

BAB III METODE PENELITIAN. kemudian dilanjutkan dengan penelitian terhadap data primer dilapangan, atau BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berangkat dari judul yang ada dan permasalahan yang diangkat oleh peneliti maka jenis penelitian ini adalah empiris. Pada penelitian hukum sosiologis atau

Lebih terperinci

1 BAB III 2 METODOLOGI PENELITIAN

1 BAB III 2 METODOLOGI PENELITIAN 1 BAB III 2 METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian dilakukan sesuai dengan flowchart dibawah ini : Dalam setiap penelitian selalu menggunakan metode penelitian. Penggunaan metode ini bertujuan untuk memperoleh

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU)

KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU) KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU) NOVIA SAREPA GINTING 100904057 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Kepemimpinan

Lebih terperinci

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi Ibnu Muchamad Romandhon (0712003) Mahasiswa Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Motivasi belajar dapat dilihat dari

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DALAM PROSES PEMBELAJARAN TRIGONOMETRI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DALAM PROSES PEMBELAJARAN TRIGONOMETRI Pedagogy Volume 1 Nomor 2 ISSN 2502-3802 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DALAM PROSES PEMBELAJARAN TRIGONOMETRI Sukmawati 1 Program Studi Pendidikan Matematika 1, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bemaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Majalengka adalah suatu penelitian untuk mengkaji sejauh mana siswa terlibat

BAB III METODE PENELITIAN. Majalengka adalah suatu penelitian untuk mengkaji sejauh mana siswa terlibat BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pengelolaan kekaryaan seni rupa siswa SMP di Kabupaten Majalengka adalah suatu penelitian untuk mengkaji sejauh mana siswa terlibat secara aktif dalam memajang

Lebih terperinci

PENGUASAAN KETERAMPILAN MENJELASKAN DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN PADA MAHASISWA D-II PGSD

PENGUASAAN KETERAMPILAN MENJELASKAN DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN PADA MAHASISWA D-II PGSD PENGUASAAN KETERAMPILAN MENJELASKAN DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN PADA MAHASISWA D-II PGSD Elmia Umar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif bertujuan untuk mendapatkan gambaran dari suatu keadaan yang ada

Lebih terperinci

Analisis Budaya Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Sarolangun. Nova Inrianti Hutahaean H0A113005

Analisis Budaya Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Sarolangun. Nova Inrianti Hutahaean H0A113005 Analisis Budaya Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Sarolangun ABSTRAK Nova Inrianti Hutahaean H0A113005 Prodi Manajemen Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Indonesia telah memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang diberlakukan sejak akhir tahun 2015 kemarin, dimana MEA merupakan wujud kesepakatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. satu populasi menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok.

BAB III METODE PENELITIAN. satu populasi menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey, yaitu mengambil sampel dari satu populasi menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pertimbangan ada beberapa masalah yang timbul dan kurang kondusifnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pertimbangan ada beberapa masalah yang timbul dan kurang kondusifnya 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu Penelitian Lokasi Penelitian dipilih di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi dengan pertimbangan ada beberapa masalah yang timbul dan kurang kondusifnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diangkakan. Sedangkan penelitian korelasi adalah penelitian yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. diangkakan. Sedangkan penelitian korelasi adalah penelitian yang bertujuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasi. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang jenis data dan analisisnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah yang dimaksudkan adalah kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini yaitu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Penelitian dilakukan di SMK Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat setiap orang berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat setiap orang berlomba-lomba BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat setiap orang berlomba-lomba membekali diri dengan berbagai keterampilan dan pendidikan yang lebih tinggi agar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan BAB III METODE PEELITIA A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif memungkinkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Tylor sebagaimana yang dikutip oleh Lexi Moleong menyebutkan bahwa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Tylor sebagaimana yang dikutip oleh Lexi Moleong menyebutkan bahwa 105 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Pendekatan, dan Model Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriprif kualitatif naratif. Menurut Bogdan dan Tylor sebagaimana yang dikutip oleh Lexi Moleong

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (Field Research), yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (Field Research), yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun ke lapangan untuk menggali,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metodologi penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono (2013:01).

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini akan diuraikan mengenai (A) Kajian Teori, (B) Kajian Peneliti yang Relevan, dan (C) Kerangka Pikir. A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Matematika 1.1 Hakikat Matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan metode penelitian korelasional. Metode ini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan metode penelitian korelasional. Metode ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian korelasional. Metode ini digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Penelitian lapangan yaitu penelitian di lakukan dalam situasi alamiah akan tetapi di dahului oleh semacam

Lebih terperinci

2014 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE KUIS TIM UNTUK ENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS DAN SELF-CONFIDENCE SISWA SMP

2014 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE KUIS TIM UNTUK ENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS DAN SELF-CONFIDENCE SISWA SMP BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Manusia sebagai pemegang dan penggerak utama dalam menentukan kemajuan suatu bangsa. Melalui

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kreatif, terampil, bertanggung jawab, produktif, dan berakhlak. Fungsi lain dari

I. PENDAHULUAN. kreatif, terampil, bertanggung jawab, produktif, dan berakhlak. Fungsi lain dari ` I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu modal untuk memajukan suatu bangsa karena kemajuan bangsa dapat dilihat dari tingkat kesejahteraan dan tingkat pendidikannya.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. profesionalisme Aparatur Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

III. METODE PENELITIAN. profesionalisme Aparatur Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 30 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, Penulis mencoba berusaha menggambarkan profesionalisme Aparatur Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Pesawaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sumardi suryabrata, Penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif karena data yang kami ambil dalam bentuk angka dan akan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif karena data yang kami ambil dalam bentuk angka dan akan 82 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan penelitian Pendekatan penelitan ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif karena data yang kami ambil dalam bentuk angka dan akan diproses secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. model atau metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. model atau metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dan 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Seperti halnya model pembelajaran, dalam penelitian juga dikenal suatu model atau metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dan kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pola Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah yaitu kegiatan penelitian itu

Lebih terperinci

HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN KREATIVITAS PADA SISWA KELAS XI MA NEGERI TLOGO-BLITAR.

HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN KREATIVITAS PADA SISWA KELAS XI MA NEGERI TLOGO-BLITAR. HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN KREATIVITAS PADA SISWA KELAS XI MA NEGERI TLOGO-BLITAR Titis Indah Muharwati 1, Dr. Iin Tri Rahayu, M. Si, Psi 2, 2014 1 Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Malang, NIM 10410056,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang di lakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. guna menjawab permasalahan yang hendak diteliti. Di dalam penelitian dikenal

BAB III METODE PENELITIAN. guna menjawab permasalahan yang hendak diteliti. Di dalam penelitian dikenal BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh pemecahan terhadap segala permasalahan, dengan kata lain metode penelitian adalah usaha seseorang yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu langkah penting dalam melakukan penelitian, hal ini diperlukan oleh peneliti agar dapat menjelaskan maksud dari penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Sifat penelitian ini bersifat deskriptif, karena akan menggambarkan bagaimana persepsi karyawan terhadap pelatihan. Karena sifatnya yang deskriptif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip 68 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Metode adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian adalah sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) METODE PENELITIAN / MKKK 601 3 SKS Deskripsi Singkat: Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKKK) Metode Riset merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinangun yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 54, Kelurahan Tamanwinangun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Bakso adalah salah satu kuliner khas Indonesia yang sering kita jumpai di berbagai daerah, salah satunya di kota Palembang. Makanan ini sangat digemari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Keuangan dan Asset (DIPPEKA) secara khusus sebagai Satuan Kerja Pengelolaan

BAB III METODE PENELITIAN. Keuangan dan Asset (DIPPEKA) secara khusus sebagai Satuan Kerja Pengelolaan 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pelaksanaan Penelitian ini bertempat di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset (DIPPEKA) secara khusus sebagai Satuan Kerja Pengelolaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode merupakan suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian adalah semua kegiatan pencarian penyelidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat berdiri sendiri, melainkan sangat berhubungan dengan pihak dari dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat berdiri sendiri, melainkan sangat berhubungan dengan pihak dari dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap lembaga atau perusahaan di dalam menjalankan tugasnya tidak dapat berdiri sendiri, melainkan sangat berhubungan dengan pihak dari dalam maupun luar perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sedang berlangsung, kemudian menganalisis dan menyimpulkannya. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. sedang berlangsung, kemudian menganalisis dan menyimpulkannya. Penelitian ini 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pemilihan Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu metode yang digunakan untuk menggambarkan keadaan suatu proses yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian komparatif yakni penelitian yang berusaha untuk menemukan persamaan dan perbedaan tentang benda, tentang orang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti hasil belajar dan aktivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metodologi penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Mengacu pada permasalahan yang dirumuskan, maka pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Pendekatan deskriptif kualitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sutarto Yohannes Manajemen Kearsipan (2006;33);

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sutarto Yohannes Manajemen Kearsipan (2006;33); BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia saat ini mulai memasuki era globalisasi dimana perkembangan ilmu dan teknologi yang begitu pesat membawa pengaruh besar terhadap

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam setiap penelitian selalu menggunakan metode penelitian. Penggunaan metode ini bertujuan untuk memperoleh hasil yang bersifat obyektif, tepat, dan dapat dipertanggungjawabkan

Lebih terperinci

Penggunaan Model Konstruktivis dalam Upaya Meningkatkan Pembelajaran Matematika (Studi Kasus pada Program S1 PGSD UPI Serang) Andika Arisetyawan

Penggunaan Model Konstruktivis dalam Upaya Meningkatkan Pembelajaran Matematika (Studi Kasus pada Program S1 PGSD UPI Serang) Andika Arisetyawan Penggunaan Model Konstruktivis dalam Upaya Meningkatkan Pembelajaran Matematika (Studi Kasus pada Program S1 PGSD UPI Serang) Andika Arisetyawan Abstrak Keberagaman latar belakang pendidikan mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi penelitian : Lokasi penelitian dilaksanakan di Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, prodi D-III Keperawatan Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang ilmu pengetahun yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang ilmu pengetahun yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta 46 BAB III METODE PENELITIAN Metode diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang menekankan pada perolehan data asli atau natural conditional. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan berbahasa yang harus dikuasai yakni membaca, menulis, menyimak, dan berbicara.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Mengacu pada rumusan masalah dalam penelitian ini, maka penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan yang melingkupi prosedur dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat descriptive research. Descriptive Research bertujuan menguji hipotesis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Menurut Sugiyono (008 : ), Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kuasi Eksperimen atau eksperimen semu. Pada penelititian kuasi eksperimen (eksperimen semu) menggunakkan

Lebih terperinci