BAB II KETERLIBAT JEPANG DALAM PERANG DUNIA II

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KETERLIBAT JEPANG DALAM PERANG DUNIA II"

Transkripsi

1 BAB II KETERLIBAT JEPANG DALAM PERANG DUNIA II Perang Dunia II merupakan perang besar yang melibatkan banyak negara dunia yang terbagi atas dua blok poros dan blok sekutu. Blok poros terdiri atas Jerman, Italia, Jepang, Austria, Rumania, Firlandia, Hungaria, sedangkan blok sekutu terdiri atas Inggris, Perancis, Rusia, Amerika Serikat, Polandia, Belgia, dan negara sekutu yang lainnya. Perang tersebut terjadi di beberapa medan pertempuran, seperti pertempuran laut karang dan pertempuran laut koral, pertempuran Midway, pertempuran Guadalkanal, pertempuran di pulau Saipan, Tinian, dan Guam, pertempuran di Iwo Jima, pertempuran di Okinawa. Dalam setiap pertempuran tersebut, masing - masing negara ingin menjadi pemenang, terutama Jepang yang ingin menguasai dunia dan karena kekecewaannya terhadap Barat. A. Latar Belakang Perang Dunia II Perang Dunia II berawal dari Perang Pasifik, sedangkan Perang Pasifik dipicu oleh serangan Jepang ke Pearl Harbour. Ada pun Jepang menyerang Pearl Harbour karena kekecewaannya terhadap Amerika. Amerika bersama Inggris sebagaimana yang disebutkan pada bab I setelah Perang Jepang Cina pada 1937 mengembargo Jepang. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa Perang Dunia II berlangsung dari 1937 sampai Perang tersebut ada kaitannya dengan beberapa peristiwa tahun 1937, tahun 1939 sampai 1941, yaitu penyerangan Jepang ke Cina, Perang Eropa dan penyerangan Jepang ke Pearl Harbour. 1. Perang Jepang-Cina Pada bab pendahuluan telah dijelaskan bahwa awal terjadinya Perang Jepang Cina pada 1937 disebabkan dari peristiwa jembatan Marcopolo di sebelah Barat Peking yang dianggap sebagai titik awal Perang Jepang Cina. Perang ini dapat dikatakan sebagai dalih dalam usaha pengembangan kekuasaan Jepang di Cina. Oleh Karena itu dari kejadian tersebut tentara

2 9 Nasionalisme Cina melakukan penembakan balasan terhadap tentara Jepang yang sedang bertugas. Banyak tentara Jepang yang dikabarkan hilang sehingga pemerintah Jepang menuntut pencarian terhadap pasukan di sekitar Wan Pin, namun dihalangi oleh pemerintahan Cina. Penolakan Cina dianggap oleh pihak Jepang sebagai penghinaan yang berkembang menjadi permusuhan berkepanjangan dan menimbulkan kemarahan pihak tentara Jepang serta mendorong tentara Jepang untuk mengadakan penerobosan pertahanan Cina. Sebenarnya di balik itu semua, sudah sejak awal tentara Jepang berambisi untuk menguasai seluruh Asia termasuk Cina, karena diyakini oleh kaum militer Jepang bahwa Jepanglah Pelindung Asia sehingga semua negara yang ada di Asia merupakan negara yang memerlukan Jepang. Perlakuan tentara Jepang ke Cina yang disebutkan di atas, membuat reaksi tentara Cina melancarkan serangan-serangan balasan lagi terhadap tentara Jepang. Jepang pun berusaha untuk menghindari pertempuran yang lebih luas, tapi Cina tidak bersedia untuk mengadakan persetujuan dengan pihak Jepang untuk mewujudkan penyelesaian. Akhirnya perang yang dahsyat ini tidak dapat dihindari lagi, dan pemerintah Nasionalis Cina harus menghadapi pendudukan tentara Jepang di atas wilayah Cina dari tahun 1937 sampai Perang Eropa Perang Eropa terjadi berawal dari kekecewaan Jerman yang kalah perang dalam Perang Dunia I dan bertujuan untuk melepaskan diri dari tekanan negara-negara pemenang perang dalam Perang Dunia I, salah satunya Polandia. Oleh karena itu, Jerman menyerang Polandia pada 1 September Inggris dan Perancis merespon tindakan Jerman dengan menyatakan perang terhadap Jerman. Pasukan Jerman pun menyerang Eropa Barat pada musim semi tahun Italia adalah anggota blok poros yang ikut turun dalam perang pada 10 Juni Dalam Perang

3 10 Eropa ini Jepang mendudukan posisinya di kubu Jerman. Ini artinya Jepang berhadapan dengan Amerika. 3. Peristiwa Pearl Harbour Peristiwa Pearl Harbour ada keterkaitannya dengan Perang Jepang Cina, di mana tindakan Jepang tersebut dicampuri oleh Amerika. Pemerintah Jepang menerima memorandum dari pemerintah Amerika Serikat pada 2 Oktober 1941 tentang keharusan Jepang untuk menarik seluruh pasukannya dari daratan Cina dan Vietnam, dan menghentikan dukungan dan hubungannya dengan rezim boneka Wang di Cina (Chiang, 1979:202). Pihak Jepang menyadari bahwa perundingan selama ini yang dijalankan dengan Amerika Serikat tidak akan memberikan keuntungan apapun bagi Jepang, oleh karena itu satu-satunya jalan yang dapat mendukung gerakan Jepang, yaitu maju ke Selatan menghadapi Amerika Serikat dan Sekutunya (Mayer, 1984:43). Untuk merealisasikan rencana ini, pada 5 November 1941, Armada Angkatan Laut Jepang dipusatkan secara rahasia di Teluk Sahaku, Kyushu (Toyama, 1974:203). Tujuan pemusatan ini untuk bertolak ke arah Timur dan menyerang pangkalan Armada Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, di kepulauan Hawaii. Setelah semua kapal-kapal ini dikumpulkan, pada 26 November 1941, Armada Angkatan Laut Jepang berangkat untuk melaksanakan misi rahasia, melakukan serangan dadakan di titik sasaran. Pada 3 Desember 1941 kapal iring-iringan pasukan sampai pada titik yang telah ditentukan yaitu, 900 mil sebelah utara pulau Midway, yang merupakan salah satu pos armada pesawat terbang Amerika Serikat di Kepulauan Hawaii. Pada 7 Desember waktu Hawaii 1941, Jepang membombardir Pearl Harbour melalui jalur laut dan udara. Dalam serangan ini, Jepang berhasil menghancurkan kurang lebih 16 buah kapal perang dan sekitar 300 buah pesawat terbang Amerika Serikat (Toyama, 1974:207).

4 11 B. Jepang dalam Perang Dunia II. Keberhasilan Jepang dalam melumpuhkan Pearl Harbour merupakan peristiwa fenomenal dan menjadi pemicu keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II, karena setelah melumpuhkan Pearl Harbour, Amerika menyatakan perang kepada Jepang sehingga terjadi Perang Pasifik. Perang Pasifik selanjutnya merupakan perang antara Jepang dan pihak Sekutu (Cina, Amerika Serikat, Britania Raya, Filipina, Australia, Belanda dan Selandia Baru). Sementara pihak Jepang adalah Jerman Nazi dan Italia. Jepang selanjutnya dengan sangat mudahnya menaklukan kekuatan - kekuatan Barat di Asia-Pasifik seperti melumpuhkan dominasi Inggris di Birma, Hongkong, Brunai, Singapura, dan Malaysia. Kemudian kekuatan Amerika di Filipina di mana di wilayah negara tersebut pun terdapat pangkalan Angkatan Laut terkuat Amerika di Kawasan Asia Tenggara, kekuatan Perancis di Vietnam dan Kamboja, serta Belanda di Indonesia yang merupakan tujuan utama Jepang untuk menguasai minyak sebagai bahan baku utama industri modern. Jepang masuk ke Indonesia di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi pada Januari Jepang masuk ke Indonesia sebagai upaya Jepang dalam Perang Dunia II. Untuk hal ini telah banyak dilakukan di antaranya dengan memasuki Indonesia. Jepang mengincar Indonesia untuk daerah ekspansinya berdasarkan kepentingan akan sumber daya alam, khususnya minyak bumi di Indonesia. Kebutuhan Jepang terhadap sumber daya alam Indonesia, berawal dari bergantungnya pada suplai minyak Amerika Serikat, namun karena kemudian Amerika Serikat mengembargo Jepang, maka kondisi ini yang membuat Jepang harus mencari sumber daya alam ke negara lain. Menurut Jepang apabila wilayah Indonesia berhasil dikuasai, maka Indonesia menjadi semacam Seimeisan 生命線 (garis nyawa) yang mampu menjamin pertahanan Jepang pada Perang Pasifik. Pengiriman minyak dari Selatan (Asia Tenggara) terlebih dari Indonesia merupakan syarat mutlak. Dalam hal ini sungguh - sungguh minyak merupakan awal dan akhir politik ekspansi ke Selatan Jepang (Aiko dkk, 1994: 192).

5 12 Masuknya Jepang ke Indonesia dilakukan lima jam setelah Jepang menyerang Pearl Harbour, Kemudian pada 11 Januari 1942, Jepang berhasil mendaratkan pasukannya di Tarakan, Kalimantan Timur. Lalu, pada 24 Januari 1942 Balikpapan yang juga merupakan sumber minyak yang jatuh ke pasukan Jepang. Setelah Jepang berhasil merebut kota yang kaya minyak itu, Jepang mengalihkan perhatiannya ke Selatan dengan menyerang Banjarmasin pada 10 Februari Pasukan Jepang juga menyerang kota-kota lain di Sumatera yang juga merupakan sumber minyak. Tujuan utama Jepang ke Indonesia selain untuk memperoleh sumber minyak. Jepang juga memerlukan Indonesia dalam sumber ekonomi dan sumber daya manusia, hal ini berkaitan dengan Nanpou Senryouchi Jisshi Yonshu 年俸占領地実施要領 (prinsip prinsip pengaturan pemerintahan di wilayah Wilayah Selatan yang diduduki) yang telah disetujui pada rapat penghubung antara markas besar dan pemerintahan. Selanjutnya pada tahun yang sama dengan didudukinya Indonesia oleh Jepang, Jepang juga menduduki Malaysia. Malaysia yang pada waktu itu dikuasai Sekutu, berhasil direbut Jepang. Selanjutnya pada 8 Maret 1942 setelah Indonesia dikuasai Jepang, seluruh Asia Tenggara telah jatuh ke tangan Jepang, kecuali Corregidor yang masih bertahan sampai Mei dan Port Moresby di pantai selatan Irian Australia. Dapat dikatakan bahwa dalam Perang Dunia II, pada awalnya Jepang mampu memenangkan peperangan melawan pihak sekutu dan berhasil menguasai hampir seluruh daratan Asia Tenggara ditambah dengan Cina dan Korea. Ekspansi Jepang pada Perang Dunia II seolah tidak terbendung, sehingga membuat Amerika Serikat bertekad untuk menghancurkan Jepang. Tekad Amerika pun berhasil terwujud karena keadaan kemudian berbalik di mana Jepang kalah dalam pertempuran laut yang berlangsung di Midway sekitar 4 sampai dengan 7 Juni Jepang kehilangan lebih dari 330 pesawat, termasuk pilotnya yang tak tergantikan. Kekalahan demi kekalahan dialami oleh pihak Jepang dalam pertempuran berikut:

6 13 1. Pertempuran Laut Karang dan Laut Koral Pertempuran Laut Karang atau Laut Koral merupakan pertempuran laut besar di medan Perang Pasifik yang berlangsung pada 4 Mei sampai 8 Mei 1942 antara Angkatan Laut Kekaisaran Jepang melawan Angkatan Laut dan Angkatan Udara sekutu dari Amerika Serikat dan Australia. Pertempuran ini merupakan pertempuran laut pertama antara dua armada yang melibatkan kapal induk dan dicatat sebagai pertempuran laut pertama yang tidak saling menembak secara langsung dari kapal ke kapal. Tujuan pasukan Jepang dalam pertempuran Laut Karang adalah merebut Port Moresby di Nugini dan Tulagi di Tenggara Kepulauan Salomon. Amerika Serikat mengetahui rencana Jepang lewat jaringan radio dan mengerahkan dua bagian tugas kapal induk Angkatan Laut Amerika Serikat dan kekuatan gabungan kapal-kapal penjelajah Angkatan Laut Diraja Australia dan Amerika Serikat. Pertempuran ini berakhir dengan kemenangan mutlak pihak Jepang dalam hal banyaknya jumlah kapal musuh yang berhasil ditenggalamkan. Namun di lain pihak, pertempuran ini berarti menandakan kemenangan strategis bagi pihak sekutu berdasarkan beberapa alasan. Ekspansi Jepang yang sebelumnya tidak tertahankan, untuk pertama kalinya berhasil ditahan dalam pertempuran Laut Koral. (Ojong, P.K. 2001:39) Setelah kekalahan di pertempuran Laut Karang, membuat Jepang harus mengambil keputusan untuk bertahan, terutama untuk melindungi jajahannya di Asia Tenggara. Apalagi setelah Tokyo pada April 1942 di bom oleh Kolonel Doolitle. Untuk itu Jepang mulai menerapkan strategi untuk menguasai wilayah pulau Midway. 2. Pertempuran Midway Midway adalah sebuah pulau kecil yang terletak di tengah-tengah Samudera Pasifik. Di Midway ada sebuah atol yang berdiameter enam mil dengan bagian yang tidak(cek) terus-menerus tergenang air laut. Oleh

7 14 karena itu, dinamakan Midway (Setengah Jalan). Selain itu Midway adalah semacam penjaga, sentry dari Hawaii, Pearl Harbour. Pertempuran Midway adalah pertempuran laut besar yang dianggap sebagai peristiwa paling penting dalam Perang Pasifik dan Perang Dunia II. Pertempuran ini terjadi pada 4 Juni dan 7 Juni 1942, sekitar sebulan setelah pertempuran Laut Koral dan enam bulan setelah pengeboman Pearl Harbour. Pertempuran Midway berawal dari serangan Jepang ke Midway dan seperti halnya serangan Jepang ke Pearl Harbour, serangan ini dimaksudkan untuk melenyapkan Amerika Serikat sebagai kekuatan strategis di Pasifik agar Jepang dapat bebas mendirikan lingkungan kemakmuran bersama Asia Timur Raya. Pihak Jepang berharap Amerika Serikat dapat dipaksa bernegosiasi untuk mengakhiri Perang Pasifik dengan syarat-syarat yang menguntungkan Jepang. Rencana Jepang disusun untuk memancing kapal induk Amerika Serikat yang berjumlah sedikit, sehingga masuk ke dalam jebakan. Jepang juga bermaksud untuk memperluas garis luar pertahanan mereka. Operasi ini dianggap sebagai persiapan serangan Jepang selanjutnya ke Fiji dan Samoa. Dengan demikian, Angkatan Laut Amerika Serikat dengan telak menahan serangan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang terhadap Atol Midway, dan mengakibatkan kerugian yang tidak ternilai serta mengambil inisiatif strategis dari Angkatan Laut Jepang. Dengan kekalahan di Midway, moral pasukan Jepang telah jatuh, tetapi sebaliknya semangat pasukan sekutu semakin meningkat. Angkatan perang Amerika yang semula defensif meningkat menjadi ofensif di mana angkatan perang Amerika berhasil memperoleh kemenangan setelah pertempuran laut selama tiga hari di sekitar kepulauan Solomon pada November Jepang pun semakin terdesak setelah mendengar berita kematian Laksamana Yamamoto. Ia adalah seorang yang cerdas yang pernah menempuh pendidikan di Universitas Harvard dan menjadi atase pertahanan Jepang di Washington DC.(Ojong, P.K. 2001:147)

8 15 3. Pertempuran Guadalkanal Setelah armada Jepang dikalahkan di Midway sebagai gantinya Jepang berencana merebut Kepulauan Solomon, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya, sekiranya jika ini berhasil Jepang akan merebut New Caledonia sehingga arus lalu lintas Amerika-Australia di Pasifik terputus. Pada 7 Agustus 1942, pasukan Sekutu yang didominasi oleh Amerika Serikat mendarat di Pulau Guadalkanal, Pulau Tulagi, Pulau Florida yang berada di Kepulauan Solomon. Pendaratan ini bertujuan unuk merebut pulau-pulau tersebut yang akan digunakan Jepang sebagai pangkalan untuk mengancam rute logistik antara Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru. Sekutu juga bermaksud menggunakan Guadalkanal dan Tulagi sebagai pangkalan Sekutu untuk mendukung kampanye militer yang bertujuan akhir merebut atau menetralisir pangkalan militer utama Jepang di Rabaul, Britania Baru. Pertempuran Guadalkanal berlangsung sangat dahsyat di darat, laut, dan udara serta merupakan ofensif besar pertama yang dilancarkan sekutu terhadap kekaisaran Jepang. Sejak Mei 1942 kekuatan tentara sekutu berada jauh diatas kekuatan Jepang yang menduduki Guadalkanal, Tulagi, dan Florida serta sebuah lapangan terbang yang sedang dibangun Jepang di Guadalkanal (diberi nama lapangan udara Henderdon Field). Jepang yang terkejut oleh serangan sekutu, berulang kali berusaha untuk merebut kembali Lapangan Udara Handerson tersebut sehingga terjadi tiga pertempuran darat, lima pertempuran laut. Pada akhirnya perang tersebut memanas pada awal November Dalam pertempuran tersebut Jepang berhasil dikalahkan. Dalam usahanya Jepang kembali mendaratkan cukup banyak tentara untuk merebut kembali Lapangan Udara Handerson. Akan tetapi pada Desember 1942, Jepang membatalkan semua pendaratannya untuk mengambil alih Guadalkanal. Pada akhirnya Pulau Guadalkanal diserahkan kepada sekutu. Jepang telah mencapai titik balik dalam

9 16 ekspansi di wilayah Pasifik, dan Guadalkanal menandai transisi strategis sekutu dalam Perang Pasifik. 4. Pertemuan di Pulau Saipan, Tinian, dan Guam Pulau Saipan, Tinian, dan Guam merupakan tiga pulau besar dari kepulauan Marina yang terletak ditengah-tengah Samudera Pasifik. Kepulauan Marina ditemukan dan dikuasai oleh bangsa Spanyol pada abad ke-15, tetapi setelah Perang Dunia I berakhir, kepulauan tersebut oleh liga bangsa-bangsa diserahkan pengawasannya pada Jepang. Dengan menguasai Pulau Saipan, Tinian, dan Guam maka Jepang dapat mengendalikan kegiatan militernya di Benua Asia dari ancaman tentara sekutu. Sebaliknya bagi Amerika untuk mengalahkan tentara Jepang berusaha untuk merebut Saipan, Tinian dan Guam dari Angkatan Laut dan Angkatan Udara tentara Jepang. Dengan menguasai pulau Saipan, Tinian, dan Guam maka pihak Amerika Serikat dapat membangun pangkalan Angkatan Laut dan Udara. Dari ketiga pulau yaitu Saipan, Tinian, dan Guam yang dikuasi Jepang, maka sasaran pertama yang dilakukan oleh Angkatan Laut Amerika adalah Pulau Saipan. Saipan adalah sebuah pulau yang terbesar dari Kepulauan Mariana. Luas Pulau Saipan hanya 115 km persegi. Kontruksi pulau ini seluas 122 km 2, berbukit-bukit dengan berpuncak pada gunung Tapochau yang tingginya 460 m. Perebutan Pulau Saipan dari Jepang, dilaksanakan pada Juni Pasukan Amerika terdiri dari 535 kapal perang dan kapal pengangkut yang membawa pasukan pendarat berangkat dari kepulauan Marshall yang baru direbut, untuk menuju ke Saipan. Pada saat Sekutu hendak melakukan pendaratan di Saipan, tidak begitu lengkap seperti Taiwan dan Kwayalein. Hal ini dikarenakan kapal-kapal selam Amerika yang mengharamkan kapal-kapal pengangkut Jepang yang hendak membawa Logistik dan senjata kesana.

10 17 Pada uraian di atas disebutkan bahwa Amerika memiliki 535 kapal perang, sedangkan Angkatan Laut Jepang hanya memiliki 438 pesawat tempur yang berpangkalan di Filipina yaitu pulau Luzon dan Leyte, tentu saja jumlahnya kalah besar jika dibandingkan dengan Angkatan Udara Amerika yang memiliki 891 buah pesawat tempur. Oleh karena itu, pada awal Agustus 1944 Amerika Serikat sangat mudah untuk mengalahkan Angkatan Laut Jepang yang berkedudukan di Pulau Saipan sehingga orang tentara di Pulau Saipan tewas dan ada yang melakukan bunuh diri (hara-kiri). 5. Pertempuran di Iwo Jima Bagi pasukan Amerika tempat yang paling mengerikan ketika terjadi Perang Dunia II adalah Iwo Jima yang merupakan the ugliest place on the earth for the Marines, (tempat paling menakutkan di dunia ini bagi pasukan marinir) melebihi semua pertempuran yang pernah dialami oleh pasukan Amerika, baik di Eropa maupun pertempuran di Pasifik sebelumnya. Pada Februari 1945, yaitu tiga bulan setelah lapangan terbang di Saipan digunakan untuk pengeboman jarak jauh dengan menggunakan pesawat pengebom Amerika B-29, pulau ini menjadi saksi pertempuran hebat sepanjang sejarah yang dinamakan Perang Iwo Jima. Iwo Jima yang masih berada dalam penguasaan tentara Jepang memiliki dua lapangan udara, dan ditambah satu lagi yang sedang dalam tahap pembangunan. Hal ini yang merupakan ancaman terhadap pesawat pengebom Amerika B-29 tersebut. Oleh karena itu, pihak Jepang dapat meluncurkan pesawat fighter dari pulau ini untuk mencegat formasi bomber yang akan mengebom Tokyo serta menjadikan Iwo Jiwa pangkalan udara bagi pesawat pengebom Jepang untuk menyerang Saipan. Peperangan di Iwo Jima terjadi pada 19 Februari 1945 sampai 26 Maret Perang ini dimulai oleh tentara Amerika yang melakukan pengeboman pada pulau tersebut yang dilakukan pada pukul dua dini hari.

11 18 Pengeboman dilakukan tentara Amerika melalui kapal perang, meriam, roket, dan pesawat tempur. Pada pagi hari pada 08.59, tentara Amerika dengan membawa prajurit telah mendarat di pantai namun mereka tidak dapat serangan apapun dari pihak tentara Jepang. Hal ini disebabkan oleh taktik dari Jendral Kuribayashi. Ia menunggu hinga pantai dipenuhi oleh tentara Amerika dan peralatan dari Amerika sebelum memulai penyerangan ini. Taktik ini berhasil membuat Amerika kebingungan sehingga mengira bahwa mereka akan menghadapi serangan banzai dari tentara Jepang. Karena serangan banzai sudah menjadi strategi pertahanan tetap tentara Jepang. Meski Jenderal Kuribayashi tidak mengadakan serangan banzai. Pasukan Amerika tetap menyerang pertahanan Jepang yang mengakibatkan pasukan sekutu tewas sekitar orang, dan yang terluka sekitar orang. Sementara dari pihak Jepang sekitar orang tewas dan 216 orang tertangkap. Perang ini yang merupakan kejadian yang sangat hebat di pulau Iwo Jima karena banyak orang yang menjadi gila dikarenakan dentuman, ledakan, hujan peluru, artiler, mortar, senapan, dan dinamit. Dari peristiwa ini banyak korban yang tewas tetapi menurut pasukan Amerika korban itu seimbang dengan nilai Iwo Jima sebagai pangkalan sehingga sekutu memenangkan perang di Iwo Jimo pada Februari 1945 walaupun mengalami kerugian besar dan itu menjadi harga mahal yang harus dibayar (Ojong,P.K.2001:1). 6. Pertempuran Okinawa Okinawa merupakan pulau yang panjangnya 60 mil. Pulau Okinawa merupakan pulau yang terbesar di kepulauan Ryukyu dan hanya berjarak 560 km dari Kyushu dan km dari Tokyo. Pihak sekutu memutuskan untuk merebut Okinawa dalam tujuannya untuk menghentikan Jepang karena Okinawa merupakan tempat yang sangat strategis sebagai tempat pangkalan militer untuk memborbardir Jepang, baik dari laut maupun

12 19 udara dan menjadi pangkalan pengebom yang ideal dan merupakan salah satu pertempuran paling berdarah di Pasifik. Pertempuran Okinawa adalah perang yang menyebabkan korban terbesar dalam medan Perang Pasifik/Perang Dunia II. Jepang mengalami kerugian lebih dari tentara tewas, ditangkap, atau bunuh diri. Selain itu, sekitar tentara sekutu tewas atau luka dan ribuan sipil tewas, terluka dan bunuh diri (Ojong,P.K.2001:284). Pertempuran di Okinawa berlangsung sekitar 82 hari, pada awal April hingga pertengahan Juni Pihak sekutu dibawah pimpinan Jenderal Douglas MacArtur dan Nimitz telah menjadi salah satu yang berhasil mendarat di Okinawa pada 1 April 1945, dengan membawa tujuh tentara dan marinir sebanyak orang pasukan mendarat. Kurang lebih 20 kapal perang dan kapal lain berlabuh di depan pantai Okinawa. Pada 6 April 1945 merupakan adanya teror yang besar di laut lepas pantai Okinawa. Pesawat kamikaze bukan hanya satu-satunya harapan Angkatan Laut Jepang untuk membalikkan di laut. Penkaraman, kapal perang raksasa Yamato dengan berat ton, melaju cepat kearah Bungo Saido antara pulau Kyushu dan Shikoku. Sasarannya untuk merusak alat-alat pengangkutan Amerika dan untuk mengacau daerah pantai tersebut. Pada 22 Juni 1945 pertempuran Okinawa berakhir. Lebih dari tentara Amerika dan tentara Jepang tewas. Dalam pertempuran di Okinawa itu, Amerika memenangkan pertempuran atas Jepang dan membutuhkan waktu hampir tiga bulan lamanya. Kemenangan Amerika di Okinawa ini menjadi salah satu tahap menentukan untuk mengakhiri Perang Dunia II.

PENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang

PENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang datangnya tiba-tiba, namun merupakan puncak dari suatu proses. Berkembangnya negara-negara fasis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik perhatian umat manusia karena berbagai hal. Jepang mula-mula terkenal sebagai bangsa Asia pertama

Lebih terperinci

BAB V ZAMAN PENJAJAHAN JEPANG DAN PERANG DUNIA II

BAB V ZAMAN PENJAJAHAN JEPANG DAN PERANG DUNIA II 101 BAB V ZAMAN PENJAJAHAN JEPANG DAN PERANG DUNIA II A. Awal Kedatangan Jepang Awal mula ekspansi Jepang ke wilayah Papua didasari oleh kebutuhan Jepang akan minyak bumi untuk keperluan perang. Menipisnya

Lebih terperinci

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME 1 1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME Dalam sejarahnya, manusia memang sudah ditakdirkan untuk berkompetisi demi bertahan hidup. Namun terkadang kompetisi yang dijalankan manusia itu tidaklah sehat dan menjurus

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.2

SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.2 1. Negara-negara yang tergabung dalam blok fasis adalah... Jerman, Jepang, dan Italia Jerman, Jepang, dan Inggris Jepang, Italia, dan Uni Soviet Jerman, Hungaria, dan Amerika Serikat SMP kelas 9 - SEJARAH

Lebih terperinci

BAB I PASUKAN KAMIKAZE DALAM SEJARAH MILITER JEPANG PADA PERANG DUNIA II

BAB I PASUKAN KAMIKAZE DALAM SEJARAH MILITER JEPANG PADA PERANG DUNIA II BAB I PASUKAN KAMIKAZE DALAM SEJARAH MILITER JEPANG PADA PERANG DUNIA II 1.1 Latar Belakang Masalah Perang adalah sebuah aksi fisik dan non fisik (dalam arti sempit, adalah kondisi permusuhan dengan menggunakan

Lebih terperinci

SMP Kelas 3 Semester 1 BAB II. Pertemuan ke 2

SMP Kelas 3 Semester 1 BAB II. Pertemuan ke 2 SMP Kelas 3 Semester 1 BAB II Pertemuan ke 2 BAB II PERANG DUNIA II Jepang merupakan salah satu negara yang terlibat dalam perang dunia. Gambar di atas merupakan serangan kamikaze yang dilakukan oleh Jepang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1853, dengan kapal perangnya yang besar, Komodor Perry datang ke Jepang. Pada saat itu, Jepang adalah negara feodal yang terisolasi dari negara-negara lainnya

Lebih terperinci

BAB II PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA

BAB II PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA BAB II PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA Jepang sebagaimana yang disebutkan pada bab pendahuluan, melakukan pendudukan di Indonesia bersamaan dengan keterlibatannya dalam Perang Dunia II. Karena keterlibatannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sibolga merupakan satu kota yang dikenal sebagai Kota Bahari, Sibolga memilki sumber daya kelautan yang sangat besar. Selain pemandangan alamnya yang begitu

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial K e l a s : IX (sembilan) Semester : 5 (lima) Tahun Pelajaran : 2014/2015

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial K e l a s : IX (sembilan) Semester : 5 (lima) Tahun Pelajaran : 2014/2015 tri.kepseksmpn2parenggean.th 2014 PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 2 PARENGGEAN Jalan SP 4.G Desa Mekar Jaya Telp : 0531-6731222 Kec. Parenggean Kab. Kotawaringin Timur

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Pendudukan Jepang di Indonesia. Dalam usahanya membangun suatu imperium di Asia, Jepang telah

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Pendudukan Jepang di Indonesia. Dalam usahanya membangun suatu imperium di Asia, Jepang telah BAB II KAJIAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pendudukan Jepang di Indonesia Dalam usahanya membangun suatu imperium di Asia, Jepang telah meletuskan suatu perang di Pasifik. Pada tanggal 8 Desember 1941

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam suatu negara selalu menjadi salah satu faktor utama kemenangan atau kekalahan suatu negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan Sekutu memutus jalur suplai dari udara maupun laut mengakibatkan pertahanan Jerman-Italia dapat dikalahkan di Afrika Utara. Sehingga kemenangan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Jepang Pasca Perang Dunia II Pada saat Perang Dunia II, Jepang sebagai negara penyerang menduduki negara Asia, terutama Cina dan Korea. Berakhirnya Perang Dunia II merupakan kesempatan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Bagian ini merupakan bagian yang membahas kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan yang diambil merupakan intisari jawaban pada Bab IV yang didasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tanggal 26 Juli 1945, diumumkanlah Deklarasi Potsdam untuk Jepang, yang ditandatangani oleh ketiga pemimpin pemerintahan negara Sekutu yaitu Amerika Serikat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika Perang Dunia Pertama terjadi, tren utama kebijakan luar negeri Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua terjadi Amerika

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Jepang adalah negara yang kaya akan budaya dan terkenal dengan tradisi

Bab 1. Pendahuluan. Jepang adalah negara yang kaya akan budaya dan terkenal dengan tradisi Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang adalah negara yang kaya akan budaya dan terkenal dengan tradisi masyarakatnya yang unik. Meskipun kehidupan masyarakat Jepang telah modern, namun mereka tidak

Lebih terperinci

Pada tanggal 1 September 1945, Komite Sentral dari Komite-komite Kemerdekaan Indonesia mengeluarkan sebuah manifesto:

Pada tanggal 1 September 1945, Komite Sentral dari Komite-komite Kemerdekaan Indonesia mengeluarkan sebuah manifesto: Yusuf Budianto 0906636075 BAB 7-BAB 12 Adanya rencana pembuangan para tahanan Indonesia ke Tanah Merah membuat reputasi Belanda memburuk. Hal ini juga menimbulkan protes keras dari orang Indonesia, apalagi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan

BAB V KESIMPULAN. Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan BAB V KESIMPULAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan masalah pada bab I, terdapat tiga hal

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( )

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( ) 58 V. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan maka, dapat disimpulkan bahwa Proses Perjuangan Lettu CPM Suratno dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia di Desa Panggungrejo

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. historis. Kata tinjauan memiliki arti yaitu hasil meninjau, pandangan, pendapat

II. TINJAUAN PUSTAKA. historis. Kata tinjauan memiliki arti yaitu hasil meninjau, pandangan, pendapat 11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Konsep Tinjauan Historis Secara etimologis konsep tinjauan historis terdiri dari dua kata yakni tinjauan dan historis. Kata tinjauan memiliki arti yaitu

Lebih terperinci

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949 Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949 http://forum.viva.co.id/showthread.php?t=1896354 Jika kita telisik lebih mendalam, sebenarnya kebijakan strategis AS untuk menguasai dan menanam pengaruh

Lebih terperinci

membuka diri terhadap dunia internasional. Peristiwa ini mengakibatkan kepercayaan Daimyo terhadap kekuasaan Tokugawa menjadi menurun.

membuka diri terhadap dunia internasional. Peristiwa ini mengakibatkan kepercayaan Daimyo terhadap kekuasaan Tokugawa menjadi menurun. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jepang merupakan negara di Asia yang pernah menjadi Negara imperialis. Dengan usaha melakukan politik ekspansi ke kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia, Jepang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Laut China Selatan sebagai perairan semi tertutup telah berstatus konflik. Konflik yang

BAB V KESIMPULAN. Laut China Selatan sebagai perairan semi tertutup telah berstatus konflik. Konflik yang BAB V KESIMPULAN Fenomena hubungan internasional pada abad ke-20 telah diwarnai dengan beberapa konflik. Terutama di Kawasan Asia Pasifik atau lebih tepatnya kawasan Laut China Selatan. Laut China Selatan

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN AWAL AMERIKA SERIKAT PASCA PENYERAHAN JEPANG DAN PELAKSANAAN PEMERINTAHAN PENDUDUKAN SEKUTU DI JEPANG

BAB II KEBIJAKAN AWAL AMERIKA SERIKAT PASCA PENYERAHAN JEPANG DAN PELAKSANAAN PEMERINTAHAN PENDUDUKAN SEKUTU DI JEPANG BAB II KEBIJAKAN AWAL AMERIKA SERIKAT PASCA PENYERAHAN JEPANG DAN PELAKSANAAN PEMERINTAHAN PENDUDUKAN SEKUTU DI JEPANG 1945-1947 A. Latar Belakang Terjadinya Perang Dunia II Perang Dunia II adalah konflik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peristiwa menyerahnya Jepang kepada sekutu pada 14 Agustus 1945 menandai berakhirnya Perang Dunia II, perang yang sangat mengerikan dalam peradaban manusia di dunia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan Restorasi Meiji di Jepang yang berdampak pada proses modernisasi

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan Restorasi Meiji di Jepang yang berdampak pada proses modernisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendudukan Jepang di Indonesia merupakan bagian dari rangkaian politik imperealismenya di Asia Tenggara. Kedatangannya di Indonesia merupakan bagian dalam usahanya

Lebih terperinci

BAB III PERANG DUNIA II

BAB III PERANG DUNIA II Page1 BAB III PERANG DUNIA II I. Sebab Tidak Langsung 1. Lahirnya negara totalitarian Nazisme Jerman (Adolf Hitler), Fasisme Italia (Benito Mussolini) dan Militerisme 2. Munculnya chauvinisme (nasionalisme

Lebih terperinci

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65 Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris dalam Genosida 65 Majalah Bhinneka April 2, 2016 http://bhinnekanusantara.org/keterlibatan-pemerintah-amerika-serikat-dan-inggris-dalam-genosida-65/

Lebih terperinci

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya.

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya. BAB V KESIMPULAN Keadaan umum Kebumen pada masa kemerdekaan tidak jauh berbeda dengan wilayah lain di Indonesia. Konflik atau pertempuran yang terjadi selama masa Perang Kemerdekaan, terjadi juga di Kebumen.

Lebih terperinci

BAB II JEPANG DALAM PERANG DUNIA II

BAB II JEPANG DALAM PERANG DUNIA II 8 BAB II JEPANG DALAM PERANG DUNIA II Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II mempunyai sejarah yang panjang dan berkaitan antara satu peristiwa yang satu dengan peristiwa lainnya. Ada yang berpendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat berlaku terhadap Negara Jepang (Suryohadiprojo, 1982:1).

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat berlaku terhadap Negara Jepang (Suryohadiprojo, 1982:1). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karakteristik geografis suatu Negara senantiasa mempunyai pengaruh terhadap kehidupan bangsanya. Hal ini dapat dilihat pada sejarah, tabiat dan watak bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kajian Hubungan-Internasional, hubungan bilateral maupun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kajian Hubungan-Internasional, hubungan bilateral maupun BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul. Dalam kajian Hubungan-Internasional, hubungan bilateral maupun multilateral antar negara biasanya mengalami suatu kondisi dinamika pasangsurut yang disebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah Barat di Nusantara. Perjuangan itu berawal sejak kedatangan bangsa Portugis

Lebih terperinci

Usaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai

Usaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai 2 Pendudukan atas pulau Sumatera juga dimaksudkan oleh Jepang untuk dijadikan pangkalan pengawasan terhadap kapal-kapal milik Sekutu di Samudera Hindia bagian barat, juga sebagai daerah pemasok bahan makanan,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Jepang dan Italia melawan Sekutu membawa pengaruh terhadap perubahan situasi negara-negara

PENDAHULUAN. Jepang dan Italia melawan Sekutu membawa pengaruh terhadap perubahan situasi negara-negara PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Keberhasilan Jepang menghancurkan pangkalan laut Amerika di Pearl Harbour merupakan awal keterlibatan Jepang di Perang Dunia Kedua. Pecahnya Perang Dunia Kedua yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pendekatan monodisipliner sejarah, peristiwa netralnya

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pendekatan monodisipliner sejarah, peristiwa netralnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan pendekatan monodisipliner sejarah, peristiwa netralnya Spanyol pada Perang Dunia II tahun 1939-1945 merupakan kejadian tunggal yang tidak dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. di Cilacap untuk mempertahankan pengaruhnya di kota tersebut. Pembangunan

BAB V PENUTUP. di Cilacap untuk mempertahankan pengaruhnya di kota tersebut. Pembangunan BAB V PENUTUP Pemerintah Kolonial Hindia Belanda banyak membangun fasilitas pertahanan di Cilacap untuk mempertahankan pengaruhnya di kota tersebut. Pembangunan fasilitas pertahanan di Cilacap dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat perdagangan. Aceh banyak menghasilkan lada dan tambang serta hasil hutan. Oleh karena itu, Belanda

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 menjadi hari bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia. Peristiwa yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asia Tenggara merupakan suatu kawasan di Asia yang memiliki sekitar

BAB I PENDAHULUAN. Asia Tenggara merupakan suatu kawasan di Asia yang memiliki sekitar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Asia Tenggara merupakan suatu kawasan di Asia yang memiliki sekitar 80% merupakan wilayah lautan. Hal ini menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai jalur alur

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. Kennedy hanya menjalankan jabatan kepresidenan selama dua tahun yakni

BAB VI KESIMPULAN. Kennedy hanya menjalankan jabatan kepresidenan selama dua tahun yakni BAB VI KESIMPULAN Kennedy hanya menjalankan jabatan kepresidenan selama dua tahun yakni sejak tahun 1961 hingga 1963, akan tetapi Kennedy tetap mampu membuat kebijakan-kebijakan penting yang memiliki dampak

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2016 No. 57/10/17/Th. VII, 3 Oktober PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS Total Ekspor Provinsi Bengkulu mencapai nilai sebesar US$ 18,26 juta. Nilai Ekspor ini mengalami peningkatan sebesar

Lebih terperinci

PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA

PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA Nama: ika Putri k Nim: 09.11.2577 Kelas: S1 TI 01 PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA Pada suatu hari terjadi perang antara rakyat Indonesia dengan Malaysia dikarenakan Malaysia sering kali merebut wilayah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 101 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bab ini merupakan kesimpulan dan saran dari penulisan skripsi yang berjudul Blokade Ekonomi Napoleon Bonaparte dan Dampaknya Terhadap Perekonomian Inggris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa bersejarah 10 November 1945 yang dikenal dengan Hari Pahlawan. Pertempuran tiga pekan yang terjadi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA SEPTEMBER 2015 No. 02/11/Th. VI, 2 November 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA SEPTEMBER 2015 Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan 2015 tercatat US$ 0,84 juta atau mengalami penurunan sebesar 92,68

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kota Grozny, ibu kota Chechnya, setelah mendengar kabar Uni Soviet berada

I. PENDAHULUAN. kota Grozny, ibu kota Chechnya, setelah mendengar kabar Uni Soviet berada I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tanggal 22 Agustus 1991, ribuan orang berkumpul memadati lapangan utama kota Grozny, ibu kota Chechnya, setelah mendengar kabar Uni Soviet berada diambang kehancuran.

Lebih terperinci

dalam merespon serangkaian tindakan provokatif Korea Selatan dalam bentuk latihan gabungan dalam skala besar yang dilakukan secara rutin, dan

dalam merespon serangkaian tindakan provokatif Korea Selatan dalam bentuk latihan gabungan dalam skala besar yang dilakukan secara rutin, dan BAB V KESIMPULAN Secara keseluruhan, upaya kelima negara China, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Korea Utara dalam meningkatkan kekuatan pertahanannya dilakukan untuk memberikan daya gentar terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya oleh Belanda pada tanggal 27 Desember 1949, maka pada tahun 1950 KNIL dibubarkan. Berdasarkan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JANUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JANUARI 2017 No. 15/03/Th. VIII, 1 Maret PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JANUARI Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan tercatat US$ 10,28 juta atau mengalami penurunan sebesar 77,34 persen dibanding

Lebih terperinci

KAJIAN TERMINOLOGI TERHADAP PEMBERITAAN PERANG GAZA: TINJAUAN SEMANTIK SKRIPSI. Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

KAJIAN TERMINOLOGI TERHADAP PEMBERITAAN PERANG GAZA: TINJAUAN SEMANTIK SKRIPSI. Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah KAJIAN TERMINOLOGI TERHADAP PEMBERITAAN PERANG GAZA: TINJAUAN SEMANTIK SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-I Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Lebih terperinci

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Republik Rakyat Cina (RRC) adalah salah satu negara maju di Asia yang beribukota di Beijing (Peking) dan secara geografis terletak di 39,917 o LU dan 116,383

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B BAB V KESIMPULAN Jepang menjadi lumpuh akibat dari kekalahanya pada perang dunia ke dua. Namun, nampaknya karena kondisi politik internasional yang berkembang saat itu, menjadikan pemerintah pendudukan

Lebih terperinci

jumlah tentara FFL jauh lebih kecil dari jumlah tentara Sekutu dan tidak memadai untuk membebaskan Paris tanpa bantuan Sekutu.

jumlah tentara FFL jauh lebih kecil dari jumlah tentara Sekutu dan tidak memadai untuk membebaskan Paris tanpa bantuan Sekutu. BAB 5 KESIMPULAN Pembebasan Prancis merupakan sebuah proses yang terdiri dalam 3 tahap. Tahap pertama adalah penyerangan ke Normandie yang memungkinkan Sekutu mendirikan pangkalan untuk mengatur pembebasan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008

BAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008 BAB IV PENUTUP A.Kesimpulan Sangat jelas terlihat bahwa Asia Tengah memerankan peran penting dalam strategi China di masa depan. Disamping oleh karena alasan alasan ekonomi, namun juga meluas menjadi aspek

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA MARET 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA MARET 2017 No. 23/05/Th. VIII, 2 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA MARET Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan Maret tercatat US$12,96 juta atau mengalami kenaikan sebesar 4,52 persen dibanding

Lebih terperinci

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing. Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing. Balas campur tangan militer Kenya di Somalia, kelompok al Shabab menyerang sebuah mal di Nairobi,

Lebih terperinci

KONFLIK & MANAJEMEN KONFLIK DI ASIA TENGGARA PASKA PERANG DINGIN DALAM PERSPEKTIF KEAMANAN TRADISIONAL DEWI TRIWAHYUNI

KONFLIK & MANAJEMEN KONFLIK DI ASIA TENGGARA PASKA PERANG DINGIN DALAM PERSPEKTIF KEAMANAN TRADISIONAL DEWI TRIWAHYUNI KONFLIK & MANAJEMEN KONFLIK DI ASIA TENGGARA PASKA PERANG DINGIN DALAM PERSPEKTIF KEAMANAN TRADISIONAL DEWI TRIWAHYUNI Introduksi Perbedaan Latar belakang sejarah, status ekonomi, kepentingan nasional,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia. I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan pada tanggal 17 agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No.56, hal ini merupakan bukti bahwa Indonesia telah menjadi

Lebih terperinci

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN 1945-1949 K E L O M P O K 1 A Z I Z A T U L M A R A T I ( 1 4 1 4 4 6 0 0 2 0 0 ) D E V I A N A S E T Y A N I N G S I H ( 1 4 1 4 4 6 0 0 2 1 2 ) N U R U L F I T R I A

Lebih terperinci

senopati tersebut berada di Desa Gading. Mereka menetap di sana hingga akhir hayat. Kapal yang mereka gunakan untuk berlayar dibiarkan begitu saja

senopati tersebut berada di Desa Gading. Mereka menetap di sana hingga akhir hayat. Kapal yang mereka gunakan untuk berlayar dibiarkan begitu saja Masa Pra Penjajahan Pulau Kundur memiliki jejak sejarah sendiri sebelum masa penjajahan. Dikisahkan bahwa Kerajaan Singasari di Pulau Jawa yang berada di bawah kepemimpinan Kertanegara hendak melakukan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15

1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah Kota Hiroshima dijatuhi bom atom oleh Sekutu tanggal 6 Agustus 1945, keesokan harinya tanggal 9 Agustus 1945 bom atom kedua jatuh di Kota Nagasaki, Jepang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Bab ini merupakan kesimpulan dari penelitian skripsi peneliti yang berjudul Peran New Zealand dalam Pakta ANZUS (Australia, New Zealand, United States) Tahun 1951-.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra. BAB V KESIMPULAN Sumatra Barat punya peran penting dalam terbukanya jalur dagang dan pelayaran di pesisir barat Sumatra. Berakhirnya kejayaan perdagangan di Selat Malaka membuat jalur perdagangan beralih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipakai untuk melakukan penyerangan kepada pihak musuh. Peraturanperaturan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipakai untuk melakukan penyerangan kepada pihak musuh. Peraturanperaturan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konvensi-konvensi Den Haag tahun 1899 merupakan hasil Konferensi Perdamaian I di Den Haag pada tanggal 18 Mei-29 Juli 1899. Konvensi Den Haag merupakan peraturan

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB II DATA DAN ANALISA BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur Artikel 1. Kamikaze, Keberanian Tiada Tara Demi Kehormatan Linksumber: http://sejarah.kompasiana.com/2011/02/28/kamikazekeberanian tiada-tara-demi-kehormatan-345191.html

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA MEI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA MEI 2017 No. 36/07/Th. VIII, 3 Juli PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA MEI Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan tercatat US$23,90 juta atau mengalami kenaikan sebesar 30,25 persen dibanding ekspor

Lebih terperinci

Design Kapal Induk untuk INDONESIA

Design Kapal Induk untuk INDONESIA Design Kapal Induk untuk INDONESIA Posted by masakiueda Ter inspirasi dengan di anggap remehnya negara kita oleh malaysia, maka dengan menguras pikiran saya mencoba untuk men-desain kapal induk untuk republik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa daerah ini terletak antara 95º13 dan 98º17 bujur timur dan 2º48 dan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa daerah ini terletak antara 95º13 dan 98º17 bujur timur dan 2º48 dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aceh terletak di ujung bagian utara pulau Sumatera, bagian paling barat dan paling utara dari kepulauan Indonesia. Secara astronomis dapat ditentukan bahwa daerah ini

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator BAB V KESIMPULAN Amerika serikat adalah sebagai negara adidaya dan sangat berpengaruh di dunia internasional dalam kebijakan luar negerinya banyak melakukan berbagai intervensi bahkan invasi dikawasan

Lebih terperinci

: SARJANA/DIPLOMA. PETUNJUK KHUSUS Pilihlah salah satu jawaban yang saudara anggap paling tepat diantara 5 pilihan yang tersedia

: SARJANA/DIPLOMA. PETUNJUK KHUSUS Pilihlah salah satu jawaban yang saudara anggap paling tepat diantara 5 pilihan yang tersedia MATA UJIAN BIDANG TINGKAT : P.ENGETAHUAN UMUM : SEJARAH : SARJANA/DIPLOMA PETUNJUK UMUM 1) Dahulukan menulis nama dan nomor peserta pada lembar jawaban 2) Semua jawaban dikerjakan di lembar jawaban yang

Lebih terperinci

Signifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si

Signifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si Signifikasi Kawasan Asia Pasifik Yesi Marince, S.Ip., M.Si A NEW WORLD AND ASIA PACIFIC ORDER Bagaimana Berakhirnya Perang Dingin mempengaruhi kawasan Asia Pasifik? 1. Alasan pelaksanaan containment policy

Lebih terperinci

MAKALAH PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN

MAKALAH PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN MAKALAH PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN OLEH : (XI-IIS.1) FIKRI NUR WAFA (16) FIRJATULLAH AL F. (17) HANIFATUL WAHDA (18) ISYFA MAULANA A. (19) JIHAN FADIYAH M. (20) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara merupakan salah satu subjek hukum internasional. Sebagai subjek hukum internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, salah satunya

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, JULI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, JULI 2016 No. 51/09/17/Th. VII, 1 September 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, JULI 2016 Total Ekspor Provinsi Bengkulu mencapai nilai sebesar US$ 7,58 juta. Nilai Ekspor ini mengalami penurunan

Lebih terperinci

2) Saat Kejadian (7 Desember 1941).

2) Saat Kejadian (7 Desember 1941). 1 2. Latar Belakang. a. Umum. b. Kronologis Kejadian 1 1) Pra Kejadian. a) Pada 7 Januari 1941 Laksamana Isoroku Yamamoto mengajukan rencana untuk menyerang kekuatan AS kepada Menteri AL Koshiro Oikawa.

Lebih terperinci

1 diakses 28 Mei 2014 pkl 5.59

1  diakses 28 Mei 2014 pkl 5.59 1 2. Latar Belakang. a. Umum. Perang antara Jepang dan AS sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1930, saat itu perpecahan di China antara komunis dan nasionalis membuat China menjadi dua negara yang terpisah.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA FEBRUARI 2017 No. 19/04/Th. VIII, 3 April PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA FEBRUARI Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan Februari tercatat US$ 12,41 juta atau mengalami kenaikan sebesar 20,72 persen

Lebih terperinci

SEJARAH PEPERANGAN ABAD MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

SEJARAH PEPERANGAN ABAD MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 SEJARAH PEAN ABAD MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI Perang 30 Tahun & Perang Napoleon Perang Dunia I & Perang Dunia II Perang Dingin & Perang Global Melawan Terorisme

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian New Zealand merupakan negara persemakmuran dari negara Inggris yang selama Perang Dunia I (PD I) maupun Perang Dunia II (PD II) selalu berada di

Lebih terperinci

BAB 7: SEJARAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

BAB 7: SEJARAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA.  PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI www.bimbinganalumniui.com 1. Berikut ini adalah daerah pertama di yang diduduki oleh tentara Jepang... a. Aceh, Lampung, Bali b. Morotai, Biak, Ambon c. Tarakan, Pontianak, Samarinda d. Bandung, Sukabumi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Juli tahun 2007 Komite Keselamatan Udara Uni Eropa mengeluarkan larangan

BAB I PENDAHULUAN. Juli tahun 2007 Komite Keselamatan Udara Uni Eropa mengeluarkan larangan BAB I PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang Masalah Penerbangan di Indonesia mendapat pukulan berat setelah resmi pada awal Juli tahun 2007 Komite Keselamatan Udara Uni Eropa mengeluarkan larangan terbang bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. 1 Occupation of Japan : Policy and Progress (New York: Greenwood Prees,1969), hlm 38.

1. PENDAHULUAN. 1 Occupation of Japan : Policy and Progress (New York: Greenwood Prees,1969), hlm 38. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II menyebabkan negara ini kehilangan kedaulatannya dan dikuasai oleh Sekutu. Berdasarkan isi dari Deklarasi Potsdam, Sekutu sebagai

Lebih terperinci

Ekonomi Pertanian di Indonesia

Ekonomi Pertanian di Indonesia Ekonomi Pertanian di Indonesia 1. Ciri-Ciri Pertanian di Indonesia 2.Klasifikasi Pertanian Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat menjelaskan ciri-ciri pertanian di Indonesia serta klasifikasi atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. II ( ) pada umumnya memiliki sudut pandang Sekutu sentris, dengan kata

BAB I PENDAHULUAN. II ( ) pada umumnya memiliki sudut pandang Sekutu sentris, dengan kata BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini sumber-sumber literatur tentang sejarah Perang Dunia II (1939-1945) pada umumnya memiliki sudut pandang Sekutu sentris, dengan kata

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH No. 56/11/72/Th. XV, 01 November PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH SEPTEMBER EKSPOR SENILAI US$ 32,12 JUTA Nilai ekspor Sulawesi Tengah pada bulan ember (angka sementara) dibanding bulan us

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang sebelumnya dijajah oleh Jepang selama 3,5 tahun berhasil mendapatkan kemerdekaannya setelah di bacakannya

Lebih terperinci

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh :

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh : Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh : Purwanto, S.Pd.SD SD Negeri 3 Slogohimo Multimedia Pembelajaran IPS Sekolah Dasar Kelas V B Skip >> SK/KD TUJUAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB 1 PERANG DUNIA I

BAB 1 PERANG DUNIA I Page1 BAB 1 PERANG DUNIA I I. Penyebab Langsung a. 28 Juni 1914: Terbunuhnya Franz Ferdinand (pewaris tahta kerajaan Austria-Hongaria) dan istrinya karena ditembak oleh Gavrilo Princip (anggota teroris

Lebih terperinci

STRATEGI DAN PERANAN KURIBAYASHI TADAMICHI PADA PERANG IWOJIMA DALAM NOVEL CHIRUZO KANASHIKI KARYA KAKEHASHI KUMIKO (Melalui Pendekatan Mimesis)

STRATEGI DAN PERANAN KURIBAYASHI TADAMICHI PADA PERANG IWOJIMA DALAM NOVEL CHIRUZO KANASHIKI KARYA KAKEHASHI KUMIKO (Melalui Pendekatan Mimesis) STRATEGI DAN PERANAN KURIBAYASHI TADAMICHI PADA PERANG IWOJIMA DALAM NOVEL CHIRUZO KANASHIKI KARYA KAKEHASHI KUMIKO (Melalui Pendekatan Mimesis) PERWITA SARI H1F 050070 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA DESEMBER 2016 No. 08/02/Th. VIII, 1 Februari 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA DESEMBER 2016 Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan Desember 2016 tercatat US$ 45,36 juta atau mengalami peningkatan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR MEI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR MEI 2017 42/07/51/Th. XI, 3 Juli 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR MEI 2017 A. EKSPOR Nilai ekspor barang asal Provinsi Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan Mei 2017 mencapai US$

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA OKTOBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA OKTOBER 2016 No. 66/12/Th. VII, 1 Desember 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA OKTOBER 2016 Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan Oktober 2016 tercatat US$ 32,92 juta atau mengalami peningkatan

Lebih terperinci

Sayidiman Suryohadiprojo. Jakarta, 24 Juni 2009

Sayidiman Suryohadiprojo. Jakarta, 24 Juni 2009 Sayidiman Suryohadiprojo Jakarta, 24 Juni 2009 Pada tanggal 23 Juni 2009 di Markas Besar Legiun Veteran RI diselenggarakan ceramah tentang masalah Ambalat. Yang bertindak sebagai pembicara adalah Laksma

Lebih terperinci

KONFLIK LAUT TIONGKOK SELATAN [DEWI TRIWAHYUNI]

KONFLIK LAUT TIONGKOK SELATAN [DEWI TRIWAHYUNI] KONFLIK LAUT TIONGKOK SELATAN [DEWI TRIWAHYUNI] INTERNATIONAL RELATIONS DEPARTMENT UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA 2015 1 HISTORICAL BACKGROUND 2 Secara geografis kawasan Laut Cina Selatan dikelilingi sepuluh

Lebih terperinci

menurut nama Raja Spanyol pada waktu itu, Philipe II. Megelhaens meninggal dunia di

menurut nama Raja Spanyol pada waktu itu, Philipe II. Megelhaens meninggal dunia di NEGARA FILIPINA a. Profil Negara Nama internasional Luas wilayah Ibu kota Bentuk pemerintahan : Republic of The Philippines : ± 330.324 km2 : Manila : Republik Hari kemerdekaan : 12 Juni 1898 Kepala negara

Lebih terperinci