PERSEPSI MAHASISWA BINUS JURUSAN MARKETING COMMUNICATION TERHADAP TAYANGAN REPORTASE INVESTIGASI DI TRANS TV (STUDI KASUS ANGKATAN 2012)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERSEPSI MAHASISWA BINUS JURUSAN MARKETING COMMUNICATION TERHADAP TAYANGAN REPORTASE INVESTIGASI DI TRANS TV (STUDI KASUS ANGKATAN 2012)"

Transkripsi

1 PERSEPSI MAHASISWA BINUS JURUSAN MARKETING COMMUNICATION TERHADAP TAYANGAN REPORTASE INVESTIGASI DI TRANS TV (STUDI KASUS ANGKATAN 2012) Deny Siawan Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No Kebon Jeruk Jakarta Barat, Telp : / , Fax : , deny_thecloud@yahoo.com Abstrak Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa bina nusantara jurusan marketing communication angkatan 2012 terhadap tayangan reportase investigasi yang ditayangkan di Trans TV. Metode Penelitian Dalam penelitian ini untuk peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah dengan menyebarkan kuisioner kepada objek yang diteliti. Hasil yang Dicapai Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah bahwa persepsi mahasiswa binus jurusan marketing communication terhadap tayangan reportase investigasi adalah cenderung baik. Simpulan Adanya persepsi yang baik dan buruk dari mahasiswa binus jurusan marketing communication angkatan 2012 mengenai tayangan reportase investigasi, tetapi lebih didominasi oleh persepsi yang baik. Kata Kunci : Persepsi, Mahasiswa Marcom Binus 2012, Reportase Investigasi, Trans TV

2 1. Pendahuluan Latar belakang peneliti memilih Trans TV sebagai Obyek penelitian ini adalah karena menurut peneliti Trans TV merupakan TV yang termasuk TV yang masih baru bila dibandingkan dengan TV pendahulunya seperti RCTI, SCTV, Indosiar, dan televisi televisi lainya, tetapi Trans TV sudah mampu untuk bersaing dengan para pendahulunya bahkan Trans TV sudah bisa menyaingi beberapa televisi televisi pendahulunya dari segi rating dan share dalam sebagian program tertentu. Kedua, kenapa peneliti memilih tayangan Reportase Investigasi untuk diteliti? Karena menurut peneliti tayangan Reportase Investigasi ini adalah program yang baik dan sangat bermanfaat bagi penontonya. Tayangan reportase Investigasi ini dapat memberikan informasi yang sangat berguna bagi mereka, tetapi di satu sisi tayangan Reportase Investigasi ini juga dapat memberikan dampak yang buruk bagi orang orang disekitar karena dapat membuat pihak pihak lain meniru perbuatan yang ditayangkan program ini karena program ini memberikan informasi yang terlalu detail tentang cara pelaku menjalankan tindak kejahatannya tersebut. Tabel 1.1 (Tinjauan Pustaka) No. Nama Peneliti / Judul Penelitian / Publikasi Topik Permasalahan Analisa Penelitian 1. Robin / Pengaruh Program Reportase 1. Apakah media 1. Ruang lingkupnya Investigasi di Trans TV Terhadap Persepsi memiliki dampak terlalu sempit karena Mahasiswa Binus University ( Studi Tentang terhadap penciptaan hanya meneliti 1 Episode Siomay Batagor Berbalut Pemicu Kanker ) / Skripsi Binus University Tahun 2012 persepsi dari penonton? 2. Apakah hasil dari episode saja. 2. permasalahan Topik tidak penyampaian persepsi terjawab. ini mampu mengarahkan audience pada suatu tindakan untuk mengikuti isi dari pesan yang diterimanya melalui 2. Dede Kurnia / Pengaruh Program Acara "KICK ANDY HOPE" di metro TV Terhadap Persepsi Masyarakat (Studi Kasus : JL. H. Pentul 2 RT. 07 Gandaria Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan) / Skripsi Binus University Tahun 2012 media massa? 1. Bagaimana Analisa SWOT pra produksi Coffee Break di Tv One untuk menarik minat penonton? 2. Bagaimana Analisa SWOT produksi Coffee Break di Tv One untuk menarik minat penonton? 3. Bagaimana Analisa SWOT pasca produksi Coffee Break di Tv One untuk menarik minat penonton? 1. Metode penelitian yang digunakan tidak sesuai dengan teknik pengumpulan data 2. ruang lingkup penelitian kurang jelas Perbedaan penelitian saya dengan 2 penelitian di atas adalah saya lebih focus terhadapa persepsi dari responden sedangkan Robin meneliti pengaruh sehingga terdapat 2 variabel dalam penelitian Robin, sedangkan dalam penelitian saya hanya terdapat 1 variabel. Pada skripsi Dede Kurnia dengan judul pengaruh dan persepsi tetapi menggunakan metode penelitian kualitatif yang mana menurut saya tidak cocok. Kemudian pada penelitian yang dilakukan oleh Robin hasil penelitian tersebut tidak menjawab topik permasalahan. Untuk penelitian yang dilakukan Dede Kurnia ruang lingkup yang diteliti menurut saya kurang jelas dan tidak terarah sehingga menimbulkan kebingungan dalam melakukan penelitian, oleh karena itu di dalam penelitian saya kali ini saya mencoba untuk mempelajari apa yang salah dengan penelitian mereka dan berusaha untuk membuat skripsi saya tidak mengulangi kesalahan yang sama.

3 Permasalahan dalam penelitian ini adalah banyak pro dan kontra yang berkembang di masyarakat. Ada yang mengatakan bahwa tayangan reportase investigasi adalah tayangan yang baik dan bermanfaat, tetapi ada pula yang mengatakan bahwa tayangan reportase investigasi merupakan tayangan yang tidak baik dan dapat memberi dampak buruk. Dari pendapat di atas maka disimpulkan bahwa, peneliti ingin mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa Bina Nusantara jurusan marketing communication angkatan 2012 mengenai tayangan Reportase Investigasi yang ditayangkan di Trans TV, apakah lebih banyak yang pro atau kontra terhadap tayangan tersebut. Agar meghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas yang dapat menyebabkan kesulitan dalam pencarian data serta ketidakfokusan dalam penelitian, maka peneliti akan membuat batasan secara spesifik mengenai hal hal apa saja yang akan diteliti. Pembatasan masalah dan ruang lingkup yang akan diteliti adalah mahasiswa Bina Nusantara jurusan marketing communication angkatan 2012 dan tayangan Reportase Investigasi itu sendiri. Tujuan dari peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa Bina Nusantara jurusan Marketing Communication angkatan 2012 mengenai tayangan Reportase Investigasi, apakah lebih banyak yang pro atau kontra terhadap program acara tersebut. Ada beberapa teori yang peneliti gunakan pada penelitian kali ini, Pertama ada konsep dari persepsi. Persepsi adalah proses dimana kita menjadi sadar akan banyaknya stimulus yang mempengaruhi indra kita. Persepsi mempengaruhi rangsangan (stimulus) atau pesan apa yang kita serap dan apa yang kita berikan kepada mereka ketika mereka mencapai kesadaran (Mulyana, 2005: 168). Menurut Wenburg dan Wilmot, persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita (Mulayana, 2005: 167). Kemudian yang kedua ada teori Individual Differences. Teori ini menelaah perbedaan perbedaan individu individu sebagai sarana media massa ketika mereka diterpa sehingga dapat menimbulkan efek tertentu yang berbeda beda. Menurut teori ini individu - individu sebagai anggota khalayak sasaran media massa secara selektif, menaruh perhatian kepada pesan pesan terutama jika berkaitan dengan kepentingannya, konsisten dengan sikap sikapnya, sesuai dengan kepercayaannya yang didukung oleh nilai nilainya. Tanggapannya terhadap pesan pesan tersebut diubah oleh tatanan psikologisnya. Efek media massa pada khalayak itu tidak seragam, melainkan beragam disebabkan karena secara individual berbeda satu sama lain bila dilihat dari struktur kejiwaannya. Ketiga ada teori S-O-R (Stimulus Organisme Respons), teori ini sebenarnya merupakan prinsip yang sederhana, yaitu respon merupakan reaksi balik dari individu ketika menerima stimuli dari media. Seseorang dapat mengharapkan atau memperkirakan suatu kaitan efek antara pesan-pesan media massa dan reaksi audiens, dapat juga dikatakan efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus respon, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Menurut Prof. Onong Uchjana Effendy Teori S-O-R adalah singkatan dari Stimulus Organisme Respon ini semula berasal dari psikologi. Kalau kemudian menjadi teori komunikasi tidaklah mengherankan, karena objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi, afektif, dan konasi. (Effendy, 2003:225).

4 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Peneliti dituntut bersifat obyektif dan mementingkan aspek keluasan data sehingga hasil penelitian dapat diperoleh dengan pengujian alat ukur yang sudah memenuhi prinsip validitas dan reabilitas. (Kriyantono, 2007:57) Pendekatan kuantitatif menggunakan cara berpikir deduktif dimana teori ditempatkan sebagai titik tolak utama untuk menjawab permasalahan yang diangkat dan proses penelitian dilakukan secara bertahap mengikuti satu garis lurus atau linier. Teknik penelitian dalam pendekatan ini menggunakan instrumen kuesioner yang disajikan kepada setiap responden dalam bentuk daftar pertanyaan. Penelitian kali ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mengukur dengan cermat suatu fenomena social tertentu. Peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesis. (Kriyantono, 2007:63) Metode survei adalah metode penelitian dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpul data. Tujuan dari metode survei adalah memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu. (Kriyantono.2007: 60). Metode survei merupakan jenis penelitian investigasi (investigation) yang mengamati keadaan persoalan atau obyek penelitian sebagaimana adanya. Pada umumnya unit analisis dalam penelitian survey adalah individu. Untuk penelitian tertentu, unit analisis mungkin adalah pasanagn sumai istri, pasangan yang telah bercerai, atau rumah tanga secara keseluruhan, tetapi untuk satu wawancara, digunakan satu kuesioner dan tetap ditujukan kepada satu orang. Dalam penelitian ini peneliti akan mengumpulkan data melalui survey dengan memberikan beberapa pertanyaan dan pernyataan yang telah disusun dan disesuaikan dengan penelitian yang akan dilakukan. Target daripada pembagian kuesioner ini adalah mahasiswa Binus University jurusan Marketing Communication angkatan Dalam penelitian ini, penentuan jumlah sampel dilakukan dengan rumus rumus Slovin, rumusnya adalah: N n = Ne² Keterangan: n = ukuran sample N = ukuran populasi e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sample yang dapat ditolerir atau yang disebut dengan istilah persepsi (10%). N n= Ne² 415 n= (0,1)² 415 n= ,15 n= 80,56 dibulatkan menjadi 81. Menurut Rachmat Kriyanto dalam buku Riset Komunikasi, terdapat dua rancangan sampling yaitu, rancangan sampling probabilitas dan rancangan sampling nonprobabilitas. Rancangan sampling yang digunakan penulis adalah rancangan sampling probabilitas atau sampling random sederhana, dalam rancangan sampling random sederhana ini menurut (Kriyantono, 2007; ).

5 3. HASIL DAN BAHASAN 3.1 Uji Validitas Tabel 3.1 (Hasil Uji Validitas) Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted VAR , ,734,520,834 VAR , ,136,374,841 VAR , ,655,427,838 VAR , ,655,427,838 VAR , ,744,548,833 VAR , ,363,325,844 VAR , ,735,395,842 VAR , ,875,437,838 VAR , ,744,548,833 VAR , ,771,275,847 VAR , ,655,427,838 VAR , ,500,463,837 VAR , ,787,593,831 VAR , ,993,326,842 VAR , ,136,374,841 VAR , ,611,347,842 VAR , ,889,330,842 VAR , ,993,326,842 VAR , ,744,548,833 VAR , ,744,548,833 Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrument yang valid mempunyai validitas tinggi dan sebaliknya bila validitasnya rendah maka instrument tersebut kurang valid (Riduan, 2011; 194). Dari tabel di atas diketahui bahwa terdapat 20 pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk dijawab sesuai dengan keinginan masing masing. Setelah diuji validitasnya dari ke -20 pertanyaan tersebut dinyatakan bhwa semuanya merupakan pertanyaan yang valid.

6 Untuk mengetahui tingkat validitas instrumen, maka dalam penelitian ini dapat menggunakan rumus: n XiYi - ( Xi) ( Yi) r = [ N Xi² ( Xi )]² [ n Yi² ( Yi)² ] Dimana: r = Koefisien korelasi Pearson s Product Moment n = Banyaknya pasangan data Xi = Variabel bebas X yang ke-i Yi = Variabel terikat Y yang ke-i Jika r hitung > r table, maka variabel tersebut valid Jika r hitung < r tabel, maka variabel tersebut tidak valid 3.2 Uji Realibilitas Alat ukur disebut reliable bila alat ukur tersebut secara konsisten memberikan hasil atau jawab yang sama terhadap gejala yang sama, walaupun digunakan berkali-kali. Reliabilitas mengandung arti bahwa alat ukur tersebut stabil (tidak berubah-ubah), dapat diandalkan (dependable) dan tetap (consistent) (Simamora, 2004; 190). Uji realibilitas pada kuisioner dalam penelitian ini dilakukan dengan menghitung koefisien realibilitas Alpha Cronbach dengan rumus yang dikemukakan (Simamora, 2004; 190): Metode alpha diukur berdasarkan skala alpha cronbach 0 sampai 1. Jika skala itu dikelompokan kedalam lima kelas dengan rank yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat di interpretasikan sebagai berikut: Nilai alpha cronbach 0,00 s/d 0,20 berarti kurang realibel Nilai alpha cronbach 0,21 s/d 0,40 berarti agak realibel Nilai alpha cronbach 0,41 s/d 0,60 berarti cukup realibel Nilai alpha cronbach 0,61 s/d 0,80 berarti realibel Nilai alpha cronbach 0,81 s/d 100 berarti sangat raelibel

7 Tabel 3.2 (Hasil Uji Reliabilitas) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Tabel 3.2 menunjukan bahwa Cronbach s Alpha variable Persepsi sebesar > 0.5 maka pernyataan variabel (X) dinyatakan sangat reliable. Penelitian ini tidak memiliki hipotesis, tujuan dari penelitian ini bukan untuk menjawab apakah hipotesis diterima atau hipotesis ditolak, karena penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif. Seperti yang telah peneliti jelaskan di bagian kedua bah wa penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mengukur dengan cermat suatu fenomena social tertentu. Peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesis (Kriyantono, 2007:63). Jadi peneliti hanya menghimpun dan menjelaskan data dengan apa adanya. Karena keterbatasan tempat untuk memeparkan hasil dari penelitian ini maka peneliti hanya memasukan beberapa penyataan yang memiliki perbedaan jawaban yang cukup signifikan. Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawaban yang memiliki perbedaan yang cukup signifikan dan berpengaruh pada penelitian ini : Tabel 3.3 Pernyataan No.14 Anda dapat dengan mudah mengingat tips yang diberikan agar terhindar dari kecurangan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Sangat Setuju 19 23,5 23,5 100,0 Setuju 57 70,4 70,4 76,5 Valid Ragu Ragu 4 4,9 4,9 6,2 Tidak Setuju 1 1,2 1,2 1,2 Total ,0 100,0 N Valid Missing Mean (Sumber : diperoleh dan diolah dari pernyataan No.14) Berdasarkan tabel 4.14 terdapat 57 responden ata 70,4% dari total reponden yang menyatakan bahwa mereka dapat dengan mudah mengingat tips yang diberikan agar mereka dapat terhindar dari tindak kecurangan serupa. Nilai mean yang didapat dari pernyataan No.14 adalah sebesar 4,1605. Arti dari nilai tersebut adalah bahwa rata rata responden menyatakan mereka dapat dengan mudah mengingat tips yang diberikan agar mereka dapat terhindar dari tindak kecurangan serupa.

8 Tabel 3.4 (Pernyataan No.16) Tayangan Reportase Investigasi menjadikan anda lebih waspada Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Sangat Setuju 9 11,1 11,1 100,0 Setuju 58 71,6 71,6 88,9 Valid Ragu Ragu 12 14,8 14,8 17,3 Tidak Setuju 2 2,5 2,5 2,5 Total ,0 100,0 N Valid Missing 81 0 Mean (Sumber : diperoleh dan diolah dari pernyataan No.16) Jika dilihat dari tabel 4.21 maka didapatkan hasil bahwa terdapat 58 responden atau 71,6% dari total responden yang menyatakan setuju jika dikatakan tayangan reportase investigasi dapat menjadikan mereka lebih waspada. Nilai mean yang didapat dari pernyataan No. 16 adalah sebesar 3,9136 yang artinya adalah rata- rata responden menyatakan setuju bahwa tayangan reportase investigasi dapat membuat mereka lebih waspada. Tabel 3.5 (Pernyataan No.18) Teknik melakukan kecurangan yang ditayangkan secara detail dapat membuat orang lain menirunya Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Sangat Setuju 19 23,5 23,5 100,0 Setuju 57 70,4 70,4 76,5 Valid Ragu Ragu 4 4,9 4,9 6,2 Tidak Setuju 1 1,2 1,2 1,2 Total ,0 100,0 N Valid Missing 81 0 Mean 4,1605 (Sumber : diperoleh dan diolah dari pernyataan No.18) Dari tabel 4.23 di atas diperoleh hasil terdapat 57 responden atau 70,4% dari total responden yang setuju bahwa teknik melakukan kecurangan yang disiarkan secara mendetail membuat pihak lain dapat dengan mudah menirunya. Nilai mean yang didapat dari pernyataan No. 18 adalah sebesar 4,1605. Artinya adalah rata rata responden menyatakan setuju bahwa teknik melakukan kecurangan yang disiarkan secara mendetail membuat pihak lain dapat dengan mudah menirunya.

9 4 SIMPULAN DAN SARAN Secara keseluruhan dilihat dari hasil penelitian ini bahwa penonton atau dalam studi penelitian ini adalah mahasiswa bina nusantara jurusan komunikasi angkatan 2012 lebih banyak mengungkapkan persepsi yang positive daripada persepsi yang negative. Responden setuju bahwa tayangan tersebut memberikan dampak positive bagi orang yang menyaksikannya, walaupun menurut beberapa responden lainnya tayangan terebut dapat memberikan dampak negative bagi sebagian orang lainnya. Reportase investigasi merupakan tayangan yang berbasis informasi, jadi nilai jual dari program acara ini ada pada kualitas informasi, dan kebanyakan responden setuju bahwa informasi yang diberikan mudah untuk diterima dan dimengerti. Responden juga setuju bahwa informasi yang diberikan sangat bermanfaat bagi mereka yang menyaksikan tayangan tersebut. Responden juga setuju bahwa tips yang diberikan mudah untuk diingat dan dimengerti. Tayangan reportase investigasi juga menjadikan mereka lebih waspada. Persepsi negative dari tayangan reportase investigasi ini adalah tidak sedikit responden atau penonton yang menjadi takut untuk mengkonsumsi produk produk serupa yang pernah ditontonnya. Tayangan reportase ini juga memberikan dampak negative bagi pedagang serupa yang tidak melakukan kecurangan. Jadi kesimpulannya lebih banyak sisi positive yang diberikan oleh tayangan reportase investigasi dibandingkan dengan sisi negative. Saran saya sebagai peneliti sebaiknya tayangan tersebut tidak perlu dibuat terlalu detail. Detail di sini dalam artian tidak perlu sampai mempertlihatkan semua teknik teknik yang dilakukan mulai dari awal hingga akhir. Jika hal ini dilakukan maka dapat menimbulkan kemungkinan akan adanya peniruan terhadap tindak kejahatan serupa, sehingga untuk meminimalisir tindak tersebut ada baiknya bila teknik atau cara cara untuk melakukan tindak kejahatan tersebut tidak perlu dimuat atau ditayangkan sampai terperinci. Saran peneliti berikutnya sebaiknya tim dari reportase investigasi perlu juga memikirkan cara bagaimana agar pedagang pedagang lain yang tidak melakukan kecurangan tidak terkana efek negative dari tayangan ini, misalnya dengan memberikan himbauan bahwa tidak semua pedagang melakukan tindak kejahatan tersebut, hanya segelintir orang saja yang melakukan tindak kejahatan tersebut, atau bisa juga dengan memberikan rekomendasi tempat tempat atau produk produk mana yang aman dan dimana produk tersebut dapat ditemukan

10 5. REFERENSI Ardianto, E. (2007). Komunikas imassa :Suatu Pengantar. Bandung: Simbosa Rekatama Media. Bungin, H.M.B. (2007).Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Cangara, H. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta :Kencana Prenada Media Group. Deddy, I. (2005). : Jurnalistik Televisi: Menjadi Reporter Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Effendi, O.U. (2003).Ilmu Teori & Filsafat Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Effendi, O.U. (2004).Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Krisyantono, R. (2007). Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Morrisan, M.A.(2008). Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola radio dan Televisi Edisi Pertama. Jakarta : Pernada Media Group. Muda, D.I. (2005). Jurnalistik Televisi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyana, D. (2005). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa.Jakarta: Rajawali Pers. Rakhmat, Jalaludin. (2008). Metode Penelitian Komunikasi Cetakan ke-14. Bandung:Remaja Rosdakarya. Simamora, Bilson. (2003). Memenangkan pasar dengan pemasaran efektif dan profitable. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Walgito, B. (2003). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: ANDI Widjaja, A.W. (2008). Komunikasi & Hubungan Masyarakat. Jakarta : Bumi Aksara. WEBSITE ( JURNAL BM, Mursito. (2007). Konstruksi Realitas dalam (Bahasa) Media. Dalam Jurnal Komunikasi Massa (Ed.) Candra, N.R.A. (2010). Perkembangan Media Penyiaran Televisi Menjadikan Televisi Sebagai Kebudayaan Masyarakat. Dalam Jurnal Penyiaran Televisi (Ed.)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari kehidupan kita sehari hari. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication, berasal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe atau sifat dari penelitian ini menggunakan jenis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah, metode penelitian survei. Metode ini adalah penelitian survei adalah Penelitian yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Data hasil penelitian yang diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh responden sebanyak 56 orang siswa siswi kelas 3 SMA Avicenna Cinere mengenai

Lebih terperinci

Responden yang terhormat, saya Gery Try Enasya, mahasiswa Universitas Bina

Responden yang terhormat, saya Gery Try Enasya, mahasiswa Universitas Bina L1 LAMPIRAN 1 KUESIONER Responden yang terhormat, saya Gery Try Enasya, mahasiswa Universitas Bina Nusantara, jurusan Marketing Communication. Saya saat ini sedang dalam proses pengerjaan tugas akhir atau

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Pendekatan objektif adalah pendekatan yang menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan kekuatan di luar kemauan

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA BINUS UNIVERSITY JURUSAN MARKETING COMMUNICATION ANGKATAN 2008 TERHADAP PROGRAM RADIO SHOW DI TV ONE

PERSEPSI MAHASISWA BINUS UNIVERSITY JURUSAN MARKETING COMMUNICATION ANGKATAN 2008 TERHADAP PROGRAM RADIO SHOW DI TV ONE PERSEPSI MAHASISWA BINUS UNIVERSITY JURUSAN MARKETING COMMUNICATION ANGKATAN 2008 TERHADAP PROGRAM RADIO SHOW DI TV ONE Muhammad Asad Chalik Binus University, Marketing Communication, Jakarta, Indonesia

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan

Lebih terperinci

BAB 3 RUANG LINGKUP OBSERVASI. PT. Televisi Transformasi Indonesia atau yang disingkat dengan TRANS TV

BAB 3 RUANG LINGKUP OBSERVASI. PT. Televisi Transformasi Indonesia atau yang disingkat dengan TRANS TV BAB 3 RUANG LINGKUP OBSERVASI 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Televisi Transformasi Indonesia atau yang disingkat dengan TRANS TV adalah perusahaan televisi swasta yang dimiliki oleh grup TRANS CORPORATION

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan bersifat kuantitatif, yaitu sebuah penelitian yang sarat akan nuansa angka-angka dalam teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian, penulis ingin mengetahui Daya tarik dan Kepuasan menonton Program acara Talkshow Show Imah di Trans TV terhadap

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA. A. Keadaan Wilayah RT 03 RW 016 Bukit Cinere Indah Cinere Depok

BAB 4 ANALISA DATA. A. Keadaan Wilayah RT 03 RW 016 Bukit Cinere Indah Cinere Depok BAB ANALISA DATA. Deskripsi wilayah Penelitian A. Keadaan Wilayah RT 0 RW 06 Bukit Cinere Indah Cinere Depok Dalam penelitian skripsi ini penulis mengambil daerah penelitian di lingkungan RT 0 RW 06 Cinere

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2009:2).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan penedekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif ini, untuk melihat suatu gambaran

Lebih terperinci

Reino Harry Sandi. Abstrak

Reino Harry Sandi. Abstrak PENGARUH PROGRAM ON THE SPOT DI TRANS 7 TERHADAP MINAT MENONTON ANGGOTA KARANG TARUNA (SURVEI PADA ANGGOTA KARANG TARUNA RT 06 RW 06 KOMPLEK TAMAN MANGU INDAH BLOK F KELURAHAN PONDOK AREN TANGERANG) Reino

Lebih terperinci

Lampiran Rundown Acara Radio Show

Lampiran Rundown Acara Radio Show Lampiran Rundown Acara Radio Show KUISIONER PENELITIAN Saya Muhammad Asad Chalik mahasiswa Universitas Bina Nusantara Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Jurusan Marketing Communication angkatan 2008 yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan diluar kemauan mereka sendiri. Manusia dianggap

Lebih terperinci

metode riset yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.

metode riset yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian berguna untuk membantu penulis dalam menyusun penelitian, sehingga proses penelitian dapat terarah dan sistematis. Dalam penelitian ini,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu

BAB 3 METODE PENELITIAN. masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Riset kuantitafif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Berdasarkan buku Teknik Praktis Riset Komunikasi (Kriyantono, 2010 : 54) pendekatan objektif menganggap perilaku manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Sebagai awal dalam bahasan ini, terlebih dahulu akan diulas tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti guna mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti guna mendapatkan data 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field ressearch) yakni pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. suatu sebaran dikatakan tidak normal apabila p<0,05.

BAB IV PEMBAHASAN. suatu sebaran dikatakan tidak normal apabila p<0,05. BAB IV PEMBAHASAN A. Pengujian Hipotesis Hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan mengenai populasi yang diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Berdasarkan variabel

Lebih terperinci

Adelia Hildtruida ABSTRAK

Adelia Hildtruida ABSTRAK PENGARUH PROGRAM INDONESIAN IDOL EPISODE AUDISI DI RCTI TERHADAP MINAT MENONTON (STUDI KASUS MAHASISWA BINA NUSANTARA JURUSAN MARKETING COMMUNICATION 2014) Adelia Hildtruida Binus University, Marketing

Lebih terperinci

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta FX Okta Indrawan Satriya / Drs. M. Antonius Birowo, MA., Ph. D Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, di mana menekankan pada empat hal yang dicari dari hubungan-hubugan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Bahwa dalam penelitian kuantitatif masalah yang dibawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, yaitu penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah dimana hasilnya dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian eksplanasi (kuantitatif) bertujuan untuk memperoleh kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan, menguji pengaruh (hubungan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Luar... i. Halaman Judul Dalam... ii. Halaman Persetujuan... iii. Halaman Pernyataan Dewan Penguji... v

DAFTAR ISI. Halaman Judul Luar... i. Halaman Judul Dalam... ii. Halaman Persetujuan... iii. Halaman Pernyataan Dewan Penguji... v DAFTAR ISI Halaman Judul Luar... i Halaman Judul Dalam... ii Halaman Persetujuan... iii Halaman Pernyataan Dewan Penguji... v Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Skripsi... vi Abstrak... iv Prakata...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah dilaksanakan selama 2 (dua) bulan (terhitung sejak tanggal 9 April

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang diambil oleh penulis adalah format eksplanasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang diambil oleh penulis adalah format eksplanasi 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang diambil oleh penulis adalah format eksplanasi dimaksud untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya atau menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan sebab akibat dari data-data yang tersedia. 62 Penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan sebab akibat dari data-data yang tersedia. 62 Penelitian ini menggunakan 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam riset ini adalah penelitian Expostfacto artinya data yang dikumpulkan setelah semua kejadian yang dikumpulkan telah

Lebih terperinci

L 1 KUISIONER. Hormat saya, Windy Adiyatna

L 1 KUISIONER. Hormat saya, Windy Adiyatna L 1 KUISIONER Yang Terhormat Kakak/Adik, Dalam rangka penyelesaian studi skripsi S-1, bersama ini saya mahasiswa Marketing Communication jurusan Broadcasting Universitas Bina Nusantara, mohon bantuan Kakak/Adik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu penelitian tentang persepsi mahasiswa IAIN Palangka

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu penelitian tentang persepsi mahasiswa IAIN Palangka BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Alokasi waktu penelitian tentang persepsi mahasiswa IAIN Palangka Raya terhadap peran Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Kalimantan Tengah (KPID

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Guna mengetahui sejauhmana pengaruh program kunjungan masyarakat terhadap efek kognisi dan afeksi peserta didik khususnya mahasiswa mengenai produk Perum

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif (quantitative research) dengan desain survei deskriptif korelasional. Penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pra eksperimental yaitu jenis penelitian yang belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel

Lebih terperinci

Bab V Evaluasi V.1 Skenario Evaluasi

Bab V Evaluasi V.1 Skenario Evaluasi 61 Bab V Evaluasi Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai langkah-langkah evaluasi kerangka kerja yang dilakukan dalam penelitian ini. Evaluasi kerangka kerja bertujuan mendapatkan informasi yang luas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini bersifat eksplanatif dengan pendekatan secara kuantitatif. Metode eksplanatif digunakan dalam penelitian ini karena untuk mengetahui situasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. cukup lama digunakan sehingga mentradisi sebagai metode untuk penelitian.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. cukup lama digunakan sehingga mentradisi sebagai metode untuk penelitian. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama

Lebih terperinci

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian METODOLOGI Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dalam bentuk penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

Cindy Octovianty. Bina Nusantara University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta, Telp: (+62-21) ,

Cindy Octovianty. Bina Nusantara University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta, Telp: (+62-21) , HUBUNGAN MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN PENDENGAR DRAMA RADIO MODERN ASAL USUL PANDAWA DAN KURAWA DI MOTION RADIO JAKARTA PERIODE NOVEMBER 2011 MARET 2012 Cindy Octovianty Bina Nusantara University, Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian 1. Variabel Penelitian Untuk menguji hipotesis penelitian, akan dilakukan pengidentifikasian variabel-variabel yang diambil dalam

Lebih terperinci

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Efektivitas Kegiatan Sarasehan di Radio Sky 90,50 FM Bandung terhadap

Lebih terperinci

PENGARUH PROGRAM ROCKA ROLLA DI RADIO PRO 2 RRI BOGOR TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PENDENGAR PERIODE FEBRUARI SAMPAI DENGAN MEI 2012

PENGARUH PROGRAM ROCKA ROLLA DI RADIO PRO 2 RRI BOGOR TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PENDENGAR PERIODE FEBRUARI SAMPAI DENGAN MEI 2012 PENGARUH PROGRAM ROCKA ROLLA DI RADIO PRO 2 RRI BOGOR TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PENDENGAR PERIODE FEBRUARI SAMPAI DENGAN MEI 2012 Reziyodi Ryandaru Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Indonesia, 10000

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Hasil Kuesioner. Public Relations. membantu anda dalam menentukan jenis cetakan yang akan anda pilih?

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Hasil Kuesioner. Public Relations. membantu anda dalam menentukan jenis cetakan yang akan anda pilih? 30 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Kuesioner Tabel 4.1 Hasil Kuesioner Public Relations Setujukah anda bahwa Public Relations PT. Uvindo Prima Cemerlang sangat membantu anda dalam menentukan jenis cetakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat evaluatif dimana riset penelitian ini mengkaji efektivitas atau keberhasilan suatu program. 23 Peneliti ingin mengetahui sejauh

Lebih terperinci

1. Berdasarkan analisis korelasi parsial dengan variabel kontrol pendapatan

1. Berdasarkan analisis korelasi parsial dengan variabel kontrol pendapatan BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari analisis data penelitian yang telah diuraikan pada Bab III, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan analisis korelasi parsial dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

membeli aksesoris yang sedang menjadi trend dengan kepercayaan diri pada siswi kelas XI jurusan sekretaris SMK Kristen 1 Salatiga.

membeli aksesoris yang sedang menjadi trend dengan kepercayaan diri pada siswi kelas XI jurusan sekretaris SMK Kristen 1 Salatiga. 2 Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dimana penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul dimasyarakat yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Deskriptif berarti bersifat menggambarkan atau melukiskan sesuatu hal. Menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Arikunto, (2003) Penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Bahwa dalam penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

MOTIF PEMIRSA DALAM MENONTON PROGRAM JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV TERHADAP PERILAKU SOSIAL (STUDI KASUS : APARTEMEN MEDITERANIA GARDEN 2 TOWER K)

MOTIF PEMIRSA DALAM MENONTON PROGRAM JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV TERHADAP PERILAKU SOSIAL (STUDI KASUS : APARTEMEN MEDITERANIA GARDEN 2 TOWER K) MOTIF PEMIRSA DALAM MENONTON PROGRAM JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV TERHADAP PERILAKU SOSIAL (STUDI KASUS : APARTEMEN MEDITERANIA GARDEN 2 TOWER K) Calzulina WIDODO Binus University, Jakarta, Indonesia,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe dan Manfaat Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif sebagai metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (kuantitatif) dimaksud untuk memperoleh kejelasan atau menjelaskan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (kuantitatif) dimaksud untuk memperoleh kejelasan atau menjelaskan suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Sifat penelitian yang dipakai oleh peneliti, adalah Kausal Eksplanatif (kuantitatif) dimaksud untuk memperoleh kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media twitter

BAB 4 HASIL PENELITIAN. bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media twitter BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Hasil dari analisis data yang telah peneliti lakukan, akan diuraikan pada bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB 3 METODOLOGI. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metode Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Inferensia. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis suatu sample dan menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dituju untuk melakukan penelitian dalam mengumpulkan data adalah Bank Bukopin cabang Esa Unggul yang bertempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 adalah penelitian inferensial. Analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 adalah penelitian inferensial. Analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian pengaruh kegiatan olahraga terhadap prokrastinasi akademik siswa kelas XI Teknik Permesinan SMK Muhammadyah Kota Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian, maka jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian, maka jenis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian, maka jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksploratif, yakni menghimpun informasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Hal yang penting bagi seorang peneliti dalam melakukan penelitian adalah pengetahuan mengenai pendekatan yang digunakan, karena pendekatan akan menentukan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Penilaian Citra Perusahaan Oleh Konsumen Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam suatu penelitian karya ilmiah, terlebih dahulu dipahami metodologi penelitian. Metodologi penelitian yang dimaksud merupakan seperangkat

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi DESY INTAN PERMATASARI L

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi DESY INTAN PERMATASARI L STUDI KORELASI MENGENAI PERSEPSI PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA DENGAN CITRA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KAB. SRAGEN PERIODE MARET TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang peneliti gunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis kuantitatif. Pengertian dari metode kuantitatif sendiri adalah penelitian yang sifatnya dapat dihitung jumlahnya dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008: p55), penelitian assosiatif adalah suatu pertanyaan penelitian yang bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN - Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka kerja atau rencana untuk mengumpulkan, mengukur, dan menganalisis data Donald R. Copper dan C. William Emory (2002, p122).

Lebih terperinci

PENGARUH TERPAAN TAYANGAN PROGRAM ACARA WARNA TRANS7 TERHADAP SIKAP PENONTON

PENGARUH TERPAAN TAYANGAN PROGRAM ACARA WARNA TRANS7 TERHADAP SIKAP PENONTON PENGARUH TERPAAN TAYANGAN PROGRAM ACARA WARNA TRANS7 TERHADAP SIKAP PENONTON (Studi Eksplanatif Kuantitatif mengenai Pengaruh Terpaan Tayangan Program Acara Warna TRANS7 Episode Seputar Fashion dan Kesehatan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. nikah, peneliti menggunakan tipe penelitian eksplanatori dengan metode

METODE PENELITIAN. nikah, peneliti menggunakan tipe penelitian eksplanatori dengan metode 50 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Pada penelitian hubungan virginitas dengan intensitas melakukan seks pra nikah, peneliti menggunakan tipe penelitian eksplanatori dengan metode kuantitatif.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif yakni suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Pendekatan dan Penelitian Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis pendekatan kuantitatif, dengan jenis penelitian yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian kuantitatif adalah sebuah metodologi yang menggunakan cara pengukuran berdasarkan variabel yang ada. Metode ini adalah metode ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian BAB III METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono dalam buku Metode Penelitian Bisnis bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 29

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa TRANS7 terhadap Perubahan Sikap (Studi Pada Mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. populasi tersebut dengan menyebarkan kuisioner. 1. lebih terurai lagi melalui gabungan antarkarakteristik tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. populasi tersebut dengan menyebarkan kuisioner. 1. lebih terurai lagi melalui gabungan antarkarakteristik tertentu. BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey. Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Menurut pendapat dari Krisyantono mengenai riset kuantitatif: Riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian 54 BAB III Metode Penelitian 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang akan digunakan untuk mengungkapkan permasalahan dalam kasus ini adalah tipe eksplanatif. Penelitian yang bersifat eksplanatif mempunyai

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kunatitatif. Karena penelitian ini di sajikan dengan angka angka. Hal

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. berkaitan langsung dengan dirinya. Karakteristik individu memiliki sifat yang unik

BAB 4 HASIL PENELITIAN. berkaitan langsung dengan dirinya. Karakteristik individu memiliki sifat yang unik BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Responden Karakteristik individu adalah kondisi atau keadaan spesifik individu yang berkaitan langsung dengan dirinya. Karakteristik individu memiliki sifat yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu mengumpulkan data dengan cara mencacah pengumpulan data yang dikumpulkan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Pendidikan Indonesia, yang beralamat di Jalan Setiabudhi No. 229 Bandung, Jawa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) desain penelitian survei adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Data Responden Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang desebarkan kepada pengguna website Kreavi.com melalui email admin. Dari kuesioner diperoleh data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan. BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut sugiyono (2008:8) metode kuantitatif diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar 27 BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Lingkup Penelitian Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar daerah operasi perusahaan yakni di daerah kampung Sakarum, Nasef, Malabam,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Metodologi Penelitian ini menggunakan pendekatan atau metodologi kuantitatif. Rachmat Kriyantono (2009:55) menjelaskan riset kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan menggunakan program SPSS, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. topik secara mendalam dan menguak berbagai kecurangan yang terjadi di sekitar

BAB 1 PENDAHULUAN. topik secara mendalam dan menguak berbagai kecurangan yang terjadi di sekitar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reportase Investigasi merupakan acara news jenis feature yang membahas suatu topik secara mendalam dan menguak berbagai kecurangan yang terjadi di sekitar lingkungan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. teori yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

BAB IV PENUTUP. teori yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari analisis data hasil temuan lapangan dan interpretasi data berdasarkan teori yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Dilihat secara keseluruhan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian menurut Soerjono Soekanto merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan kontruksi yang dilakukan secara metodelogis, sistematis

Lebih terperinci