III. METODE PENELITIAN
|
|
- Veronika Kusnadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian model pemberdayaan peternak rakyat dalam usaha penggemukan sapi potong ini dilaksanakan pada 13 Desember 2015 hingga 30 Januari 2016 dengan lokasi penelitian di Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali. B. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survei (survey method) terhadap para peternak rakyat sapi potong yang merupakan anggota dari Kelompok Tani Ternak (KTT) di Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali. Menurut Irawan (2007) metode survei adalah metode penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen utama untuk mengumpulkan data. Penelitian survei dengan kuesioner diperlukan responden dalam jumlah yang cukup agar validitas temuan tercapai dengan baik. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap pra survei dan survei. Tahap pra survei dilakukan untuk menentukan lokasi penelitian dan menentukan responden. Tahap survei bertujuan untuk mendapatkan data primer dan sekunder melalui wawancara langsung kepada responden dan instansi/lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian. Terdapat dua teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian yaitu teknik Participatory Rural Appraisal (PRA) dan Rapid Rural Appraisal (RRA). Teknik PRA yaitu suatu teknik dengan metode yang menempatkan masyarakat sebagai peneliti, perencana, pelaksana, dan sebagai penilai dalam program pemberdayaan sehingga peneliti dan stakeholder yang terlibat sebagai fasilitator dan masyarakat sebagai pelakunya (Sidu, 2006). Teknik RRA menyajikan pengamatan yang dipercepat dengan dilakukan oleh dua atau lebih peneliti, biasanya dengan latar belakang akademis yang berbeda. Metode RRA ini bertujuan untuk menghasilkan pengamatan kualitatif bagi keperluan pembuat keputusan untuk 14
2 15 menentukan perlu tidaknya penelitian tambahan dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan (Beebe, 1995). Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik PRA. Data penelitian yang didapatkan dianalisis secara deskriptif kuantitatif (quantitative descriptive analysis) yaitu menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data dan hasil pengolahan data. Data tersebut kemudian dipaparkan dalam bentuk angka-angka, sehingga lebih mudah dipahami oleh siapapun (Prasetyo dan Lina, 2010). Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan Focus Group Discussion (FGD) bersama peternak rakyat anggota kelompok tani ternak di Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali. C. Teknik Penentuan Sampel 1. Metode penentuan lokasi penelitian Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan waktu dan kemampuan serta jangkauan peneliti (Notohadiprawiro, 2006). Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali dengan lokasi penelitian di enam desa yaitu Kenteng, Pulutan, Rembun, Bendo, Glonggong, dan Guli berdasarkan pertimbangan bahwa : a) Kecamatan Nogosari merupakan daerah yang memiliki lahan tani yang luas, ketersediaan pakan melimpah dan mempunyai potensi yang baik untuk pengembangan usaha ternak sapi potong. b) Enam lokasi desa tempat penelitian tersebut memiliki KTT yang aktif berkontribusi dalam usaha penggemukan sapi potong yang dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat sebagai bentuk dari usahatani yang bersifat komplementer dengan usahatani lainnya. Populasi sapi potong di Kecamatan Nogosari dapat dilihat pada Tabel 1.
3 16 Tabel 1. Banyaknya pemilik dan ternak sapi potong di Kecamatan Nogosari tahun 2013 Desa Pemilik (orang) Jumlah populasi sapi potong (ekor) Potronayan Pulutan Keyongan Kenteng Pojok Sembungan Rembun Bendo Glonggong Ketitang Tegalgiri Jeron Guli Jumlah Sumber : Dinas Peternakan dan Perkebunan Kecamatan Nogosari, Metode Pengambilan Responden Metode pengambilan responden dilakukan secara sensus. Penelitian sensus merupakan penelitian yang mengambil satu kelompok populasi sebagai sampel secara keseluruhan dan menggunakan kuesioner terstruktur sebagai alat pengumpulan data yang pokok untuk mendapatkan informasi secara spesifik (Usman dan Akbar, 2008). Responden pada penelitian ini adalah 61 peternak rakyat yang merupakan anggota KTT terpilih. KTT yang terpilih adalah KTT yang belum lama terbentuk atau maksimal 2 tahun berdiri sehingga masih membutuhkan banyak intervensi pemberdayaan. KTT tersebut juga merupakan KTT yang pernah mengikuti Pelatihan Wirausaha Penggemukan Sapi di Daerah Kabupaten Boyolali Menurut Umar (2006) ukuran sampel yang ideal lebih dari 30 dan kurang dari 500.
4 17 D. Jenis dan Sumber Data 1. Data primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung di lapangan oleh peneliti sebagai obyek penulisan. Data primer diperoleh langsung dengan wawancara kepada responden (peternak) dengan menggunakan daftar kuesioner dan pertanyaan yang dipersiapkan sebelumnya 2. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan mencatat secara sistematis dan mengutip secara langsung data dari instansi terkait atau lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian seperti Asosiasi Peternak Sapi Indonesia (ASPIN), Dinas Peternakan dan Perkebunan Kecamatan Nogosari, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali,Kantor Kecamatan Nogosari, dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Boyolali. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Teknik wawancara adalah teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dengan melakukan wawancara langsung kepada responden yang didasarkan pada daftar pertanyaan pada kuesioner yang telah dipersiapkan. 2. Observasi merupakan metode yang digunakan untuk meneliti beberapa segi dari masalah yang dijadikan sasaran untuk memperoleh fakta-fakta yang diperlukan berdasarkan pengamatan peneliti (Soekartawi, 2005). 3. Studi pustaka adalah pengumpulan data dari buku-buku, prosiding, jurnal ilmiah, internet dan sebagainya yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. 4. Focus Group Discussion (FGD) atau kelompok diskusi terarah bertujuan untuk menggali gagasan, mengidentifikasi, merumuskan masalah, dan mencari alternatif pemecahan masalah yang efektif dan efisien.
5 18 F. Analisis Data Data penelitian yang didapatkan dianalisis dengan analisis deskriptif (descriptive analysis) dan analisis kebutuhan. Analisis deskriptif mengacu pada transformasi dari data-data mentah ke dalam suatu bentuk yang mudah dimengerti dan diterjemahkan. Pendeskripsian hasil penelitian merupakan ciri khas dari bentuk pertama analisis. Perhitungan rata-rata, distribusi frekuensi dan distribusi presentase adalah bentuk yang paling umum dari peringkasan data. Fungsi analisis deskriptif adalah untuk memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh. Penelitian ini bertujuan untuk membuat gambaran mengenai situasi, kejadian atau memberikan gambaran hubungan antar fenomena, membuat prediksi serta implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan (Manti et al., 2003). Alur penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1 sebagai berikut : Perumusan Masalah Mengetahui profil peternak rakyat yang mengelola usaha penggemukan sapi potong Penelitian survei berbasis Participatory Rural Appraisal (PRA) Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat usaha penggemukan sapi potong Perumusan alternatif model pemberdayaan peternak rakyat anggota KTT sapi potong Focus Group Discussion (FGD) untuk memformulasikan dan memilih model pemberdayaan peternak rakyat anggota KTT sapi potong Penentuan model pemberdayaan peternak rakyat anggota KTT sapi potong dalam pengembangan usaha penggemukan sapi potong Gambar 1. Alur penelitian
6 19 Keterangan : Peneliti mulai menentukan perumusan masalah yang terjadi di lokasi penelitian dengan menggunakan metode PRA untuk mengetahui profil peternak rakyat, mengidentifikasi kebutuhan, faktor pendukung dan penghambat anggota kelompok tani ternak dalam usaha penggemukan sapi potong, sehingga didapat perumusan alternatif model pemberdayaan anggota kelompok tani ternak melalui FGD. FGD digunakan untuk memformulasikan dan memilih model pemberdayaan. Tahap selanjutnya adalah penentuan model pemberdayaan kelompok tani ternak dalam usaha penggemukan sapi potong. G. Batas Definisi dan Operasional 1. Pemberdayaan merupakan sebuah upaya pengembangan diri seseorang melalui keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain. 2. Proses pemberdayaan adalah suatu proses yang melibatkan masyarakat untuk bekerjasama dalam kelompok formal maupun non formal untuk melakukan kajian masalah, merencanakan, melaksanakan dan melakukan evaluasi terhadap program yang telah direncanakan. 3. Kemampuan pelaku pemberdayaan adalah kemampuan yang dimiliki oleh pelaku pemberdayaan yang diharapkan dapat memberdayakan masyarakat. Kemampuan pelaku pemberdayaan diukur melalui tiga aspek perilaku (pengetahuan, sikap dan keterampilan) yang berhubungan dengan kondisi sosial masyarakat dan perencanaan partisipatif dengan sejumlah parameter. 4. Keberdayaan mayarakat adalah unsur-unsur yang memungkinkan masyarakat mampu bertahan dan mampu mengembangkan diri untuk mencapai tujuan-tujuannya. 5. Modal fisik adalah fasilitas yang digunakan sebagai alat dan pendukung utama terselenggaranya suatu proses usaha atau aktivitas dalam rangka pencapaian tujuan seperti tempat tinggal, sarana transportasi, alat-alat penunjang proses usaha dan sebagainya.
7 20 6. Modal manusia adalah aset yang berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan suatu aktivitas tertentu seperti tingkat pendidikan, kesehatan, dan kemampuan membangun hubungan/asosiasi antar sesama. 7. Modal sosial adalah suatu norma atau nilai yang telah dipahami bersama oleh masyarakat yang dapat memperkuat jaringan kerja yang positif, terjalinnya kerjasama yang saling menguntungkan, menumbuhkan kepedulian dan solidaritas yang tinggi antar sesama.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2015 sampai 03 Maret 2016, bertempat di Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali pada tanggal 16 Desember 2015 sampai 29 Januari 2016. B. Desain Penelitian Metode dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan memberikan dampak peningkatan pada angka Umur Harapan Hidup
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Jumlah penduduk Lanjut Usia (lansia) semakin meningkat di dunia, termasuk juga di Negara Indonesia. Keberhasilan pembangunan dalam bidang kesehatan memberikan dampak
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Strategi Kajian Batas-batas kajian atau penelitian menurut Spradly (dalam Sugiyono, 2005) terdiri dari yang paling kecil, yaitu situasi sosial (single social
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
digilib.uns.ac.id 24 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dekriptif analitis. Metode deskriptif memusatkan perhatian pada pemecahan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Potensi Pengembangan Sapi Potong
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Potensi Pengembangan Sapi Potong Sapi potong adalah jenis sapi yang khusus dipelihara untuk digemukan karena karakteristiknya, seperti tingkat pertumbuhan cepat dan kualitas daging
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
29 III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di lokasi pencadangan pembangunan HTR di Kawasan Hutan Produksi Terusan Sialang yang secara administratif terletak di Kecamatan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
30 METODOLOGI PENELITIAN Metode Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pilihan strategi studi kasus. Menurut Moleong (2005), penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di gabungan gelompok tani (Gapoktan) Desa Hasang, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara. Pemilihan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Lokasi Penelitian
METODE PENELITIAN Penelitian ini akan memberikan gambaran secara menyeluruh dan mendalam terhadap fenomena strategi nafkah rumah tangga miskin dan pilihan strategi nafkah yang akan dijalankannya. Penelitian
Lebih terperinciPROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR Mata Kuliah : Metode Penelitian Sosial Ekonomi Semester : VI Pertemuan Ke : Pokok Bahasan Dosen : Metoda Pengumpulan Data : Prof.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 22 Februari sampai dengan 21 Maret 2016 di wilayah Kecamatan Arjasa, Kecamatan Mangaran dan Kecamatan Besuki,
Lebih terperinciMODEL PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI TERNAK DALAM BUDIDAYA AYAM BURAS DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI
Sains Peternakan Vol. 14 (1), Maret 2016: 1-12 ISSN 1693-8828 MODEL PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI TERNAK DALAM BUDIDAYA AYAM BURAS DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI S. H. Purnomo 1, E. T. Rahayu
Lebih terperinciTujuan, jenis dan cara pengumpulan data, metode analisis, dan output yang diharapkan. Jenis dan Cara Pengumpulan Data
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada pada kawasan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV (Persero) Propinsi Sumatera Utara. PTPN IV bergerak di bidang usaha perkebunan dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Daerah
25 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Daerah yang dipilih sebagai tempat penelitian mengenai Analisis Sistem Integrasi
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF DASLINA
RINGKASAN EKSEKUTIF DASLINA, 2006. Kajian Kelayakan dan Skala Ekonomi Usaha Peternakan Sapi Potong Dalam Rangka Pemberdayaan Peternak (Studi Kasus Di Kawasan Budidaya Pengembangan Sapi Potong Kabupaten
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan. Kegiatan penelitian berlangsung pada Februari 2015. B. Alat dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data
13 BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli tahun 2016.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli tahun 2016. Bertempat di UKM Sapi Perah KUBE PSP Maju Mapan di Desa Kemiri, Kecamatan Jabung, Kabupaten
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Daerah
25 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Daerah yang dipilih sebagai tempat penelitian mengenai Analisis Usahatani Kelapa
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
31 III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kawasan Minapolitan Kampung Lele Kabupaten Boyolali, tepatnya di Desa Tegalrejo, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 LokasI dan Waktu Studi. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan metode
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan metode survei deskriptif dan survei perkembangan. Untuk keperluan studi ini maka perlu ditetapkan, antara lain: 3.1 LokasI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan melalui survey dengan metode perkembangan {Developmental Research). Tujuan penelitian perkembangan adalah untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dalam kelompok peternak Lebaksiuh yang ada di desa Sindanggalih, kecamatan
25 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah peternak yang tergabung dalam kelompok peternak Lebaksiuh yang ada di desa Sindanggalih, kecamatan
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN
42 IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Kerangka Pemikiran Pemerintah daerah Sumatera Barat dalam rangka desentralisasi dan otonomi daerah melakukan upaya memperbaiki perekonomian dengan menfokuskan pengembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN III.1. Jenis penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. Yang dimaksud dengan metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti kasus sekelompok
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai metode yang mempelajari
III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai metode yang mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat
Lebih terperinciDeskripsikan Maksud dan Tujuan Kegiatan Litbangyasa :
ISI FORM D *Semua Informasi Wajib Diisi *Mengingat keterbatasan memory database, harap mengisi setiap isian dengan informasi secara general, singkat dan jelas. A. Uraian Kegiatan Deskripsikan Latar Belakang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. deskriptif analisis. Tujuan metode deskriptif analisis ini adalah untuk membuat
III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Tujuan metode deskriptif analisis ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis,
Lebih terperinciX. REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN BERKELANJUTAN BERBASIS PETERNAKAN SAPI POTONG TERPADU DI KABUPATEN SITUBONDO
X. REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN BERKELANJUTAN BERBASIS PETERNAKAN SAPI POTONG TERPADU DI KABUPATEN SITUBONDO 10.1. Kebijakan Umum Penduduk Kabupaten Situbondo pada umumnya banyak
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
51 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif menurut Suyanto dan Sutinah (2008) melibatkan lima komponen informasi ilmiah
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. pada daerah inilah sentra pendirian pabrik pengolahan kelapa sawit di Kabupaten
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di Kabupaten Kampar, Kecamatan Tapung, Tapung Hulu, dan Tapung Hilir. Lokasi ini secara sengaja dipilih dengan
Lebih terperinciKAJIAN KARAKTERISTIK PETANI KARET ACEH DALAM MENENTUKAN PILIHAN KELEMBAGAAN TATANIAGA
KAJIAN KARAKTERISTIK PETANI KARET ACEH DALAM MENENTUKAN PILIHAN KELEMBAGAAN TATANIAGA Oleh : Basri A Bakar T. Iskandar Emlan Fauzi Elvi Wirda Karet merupakan tanaman perkebunan terluas di provinsi Aceh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF. Participatory Action Research (PAR). Metodologi tersebut dilakukan dengan
BAB III METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF A. Pendekatan Penelitian untuk Pemberdayaan Metode yang dipakai untuk pendampingan ini adalah metodologi Participatory Action Research (PAR). Metodologi tersebut
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. deskriptif bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena, tetapi
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode dasar yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mempunyai mata pencaharian sebagai petani. Untuk meningkatkan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Bantul merupakan daerah dengan penduduk yang sebagian besar mempunyai mata pencaharian sebagai petani. Untuk meningkatkan kesejahteraan petani diperlukan penyediaan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini terdiri dari 3 tahapan yaitu: 1. Tahap Perencanaan, yang dilaksanakan pada bulan September 2006 Februari 2007, dilaksanakan di Aceh
Lebih terperinciVII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG
78 VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG 7.1. Perumusan Strategi Penguatan Kelompok Tani Karya Agung Perumusan strategi menggunakan analisis SWOT dan dilakukan melalui diskusi kelompok
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1.Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif karena penelitian ini bertujuan untuk membuat gambaran
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. adalah metode deskriptif analisis. Metode deskripsi yaitu suatu penelitian yang
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode penelitian merupakan suatu cara yang harus ditempuh dalam suatu penelitian untuk mencapai tujuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. meliputi pengumpulan data, analisis, sintesis konsep,
BAB III METODE PERANCANGAN Metodologi perancangan yaitu proses dalam merancang bangunan, meliputi pengumpulan data, analisis, sintesis konsep, drawing. Dalam perancangan arsitektur data dan fakta merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Terhadap Kualitas Pelayanan Puskesmas Menganti Gresik, peneliti
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini yang berjudul Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Kualitas Pelayanan Puskesmas Menganti Gresik, peneliti menggunakan jenis
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu 4.2 Metode Penentuan Sampel Desain Penelitian
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga April 2010. Kecamatan Sedong
Lebih terperinciKETEPATAN ADOPSI INOVASI PETERNAK TERHADAP TEKNOLOGI FERMENTASI JERAMI PADI DI KABUPATEN BULUKUMBA. Agustina Abdullah ABSTRAK
KETEPATAN ADOPSI INOVASI PETERNAK TERHADAP TEKNOLOGI FERMENTASI JERAMI PADI DI KABUPATEN BULUKUMBA Agustina Abdullah Jurusan Sosial Ekonomi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Abdullah_ina@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sapi merupakan hewan ternak yang sangat banyak manfaatnya bagi manusia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sapi merupakan hewan ternak yang sangat banyak manfaatnya bagi manusia dari segi daging,air susu,bahkan sampai kotorannya. Dengan adanya sapi, masyarakat
Lebih terperinciBAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN
Pembangunan Desa Partisipatif Berkelanjutan di Kabupaten Kampar Tahun 0 BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN 3.. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, sedangkan teknik penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE RISET DAN PENDAMPINGAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN UNTUK PENDAMPINGAN
BAB III METODE RISET DAN PENDAMPINGAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN UNTUK PENDAMPINGAN Dalam melakukan penelitian ini, peneliti ini menggunakan metode riset aksi. Bahwa peneliti ikut terlibat aktif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diharapkan adanya pemahaman terhadap perubahan struktur agraria, faktor-faktor
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Strategi Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan ini diharapkan adanya pemahaman terhadap perubahan struktur agraria, faktor-faktor
Lebih terperinciPERENCANAAN PARTISIPATIF. Oleh : Bella Ardhy Wijaya Masry ( )
PERENCANAAN PARTISIPATIF Oleh : Bella Ardhy Wijaya Masry (2013280004) Pengertian Perencanaan Adapun definisi perencanaan menurut para ahli antara lain sebagai berikut : Perencanaan adalah suatu proses
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif (descriptive research) bermaksud
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif (descriptive research) bermaksud membuat penyandaran secara sistematis, faktual, akurat mengenai usahatani bunga
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif (survey). Pendekatan kualitatif menekankan pada proses-proses
Lebih terperinciMETODE KAJIAN Sifat dan Tipe Kajian Komunitas Lokasi dan Waktu
METODE KAJIAN Sifat dan Tipe Kajian Komunitas Rancangan penelitian yang dilakukan dalam melakukan kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Moleong (2005) penelitian kualitatif adalah penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel
48 METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi Populasi penelitian adalah masyarakat tani yang bermukim sekitar kawasan hutan lindung Jompi Kabupaten Muna di Sulawesi Tenggara. Secara administrasi kawasan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berupa metode deskriftif eksploratif dan jenis penilitian yang digunakan adalah kuantitatif. Penelitian deskriftif eksploratif adalah penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciSTRATEGI PENINGKATAN KAPASITAS PETERNAK DALAM ADOPSI TEKNOLOGI JERAMI PADI SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI POLA ZERO WASTE
STRATEGI PENINGKATAN KAPASITAS PETERNAK DALAM ADOPSI TEKNOLOGI JERAMI PADI SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI POLA ZERO WASTE Agustina Abdullah, Hikmah M.Ali, Jasmal A.Syamsu Fakultas Peternakan,Universitas Hasanuddin
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis respon pedagang
20 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis respon pedagang kaki lima pasar Cendrawasih terhadap pembangunan Metro Mega Mall (M3) Kota Metro,
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Desa Sanggarhorho Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende Propinsi Nusa
3 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Zozozea, Ondorea Barat, Ndeturea, dan Desa Sanggarhorho Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende Propinsi Nusa Tenggara
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.13/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERIKANAN
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.13/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara umum. Sedangkan untuk kajian detil dilakukan di kecamatan-kecamatan
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah dengan responden pelaku usaha mikro kecil pada unit bisnis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Menurut Sugiarto (2004), jenis data yang digunakan dalam penelitian ada dua berupa sumber data primer dan sumber data sekunder, yaitu: 1) Sumber data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan penduduk kota kota di Indonesia baik sebagai akibat pertumbuhan penduduk maupun akibat urbanisasi telah memberikan indikasi adanya masalah perkotaan yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
51 BAB III METODE PENELITIAN A. Alur Penelitian Pengambilan Primer Data Faktor penyebab karies gigi 1. Pengetahuan orang tua Karies Gigi 2. Perilaku orang tua 3. Perilaku makan anak 4. Perilaku tenaga
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai bulan Maret 2015 pada peternakan penggemukan sapi potong di Kecamatan Cepogo
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif/statistik (Arikunto, 2010). Pada penelitian ini, data yang
III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan biasanya digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu yang representatif. Pengumpulan data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah
71 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan suatu pendekatan yang berlandaskan pada filsafat positivisme
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
18 METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Lokasi pelaksanaan penelitian adalah di Kelurahan Situ Gede Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor Jawa Barat dan Daerah Irigasi Cihea yang mencakup tiga kecamatan yaitu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
42 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis yaitu metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data sehingga
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang di dukung dengan
33 BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang di dukung dengan metode dengan informan, dan observasi. Data tentang karakteristik masyarakat lokal, tingkat,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan tujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN III.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana dalam ilmu sosial pendekatan ini mengacu kepada keakuratan deskripsi dari suatu variabel
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif.
15 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Menurut Husaini Usman (2008:129), metode deskriptif merupakan suatu cara atau
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
55 III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di lima bandara di Indonesia, yaitu bandara Juanda di Surabaya, bandara Hasanuddin di Makasar, bandara Pattimura di Ambon,
Lebih terperinci3.1 KERANGKA ANALISIS KAJIAN
Metodologi kajian yang akan dilakukan sangatlah erat kaitannya dengan tujuan yang akan dicapai dan ketersedian data dan informasi yang didapat serta beberapa pertimbangan lainnya, seprti pemenuhan tujuan
Lebih terperinciPERANAN PENYULUH PERTANIAN PADA KELOMPOK TANI DI KOTA PEKANBARU
15 PERANAN PENYULUH PERTANIAN PADA KELOMPOK TANI DI KOTA PEKANBARU Kausar \ Cepriadi ^, Taufik Riaunika ^, Lena Marjelita^ Laboratorium Komunikasi dan Sosiologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif.
24 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagi proses pemecahan masalah yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Kerangka berpikir yang dijadikan landasan untuk penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Pemahaman kegiatan organisasi dalam hal ini diuraikan melalui
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Materi Ruang lingkup materi yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kajian pengetahuan/persepsi masyarakat, berisi mengenai pandangan
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS DAN ANALISA KELAYAKAN USAHA TERNAK SAPI POTONG DI YOGYAKARTA (POSTER) Tri Joko Siswanto
PRODUKTIVITAS DAN ANALISA KELAYAKAN USAHA TERNAK SAPI POTONG DI YOGYAKARTA (POSTER) Tri Joko Siswanto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta e-mail : goested@yahoo.com Abstrak Kebutuhan daging
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN Penelitian merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang sifatnya mendeskripsikan kondisi yang terjadi di lapangan mengenai karakteristik PKL makanan siap saji di tempat
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
Diiringi dengan: 1. Jumlah penduduk semakin meningkat 2. Konversi lahan meningkat 3. Pemenuhan pangan yang masih dibawah pemenuhan gizi Pemantapan kemandirian pangan melalui pekarangan Persepsi masyarakat
Lebih terperinciLAMPIRAN-LAMPIRAN 108
LAMPIRAN-LAMPIRAN 108 LAMPIRAN I DOKUMENTASI SURVEI LAPANGAN DAN PROSES RAPID RURAL APPRAISAL (RRA) Gambar 1. Mengurus Perijinan, Membangun Komunikasi, Serta Melakukan Wawancara dengan Tokoh-Tokoh Masyarakat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. variabel X yang akan diukur untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan
37 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1.Variabel (X) Berdasarkan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diuraikan beberapa batasan, dan ukuran dari variabel
Lebih terperinciBAB III METODE KAJIAN
BAB III METODE KAJIAN 3.1. Strategi Kajian Kajian ini menitikberatkan pada pengkajian program-program yang ada dalam Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh PT. Aqua Golden Mississipi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di Kelurahan Tenilo, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 (empat)
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANG
21 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Sinar Resmi, Desa Sinar Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR PER. 13/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERIKANAN
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 13/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Metode penelitian digunakan sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan manfaat yang hendak dicapai sebagaimana diuraikan pada Bab 1. Pendekatan penelitian
Lebih terperinciKAJIAN PENGARUH KEBIJAKAN IMPOR SAPI TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA TERNAK SAPI DI NTB
KAJIAN PENGARUH KEBIJAKAN IMPOR SAPI TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA TERNAK SAPI DI NTB INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA PENELITI UTAMA: I PUTU CAKRA PUTRA A. SP., MMA. BALAI PENGKAJIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya alam dan lingkungan hidup merupakan salah satu modal utama untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan nasional, yaitu pemanfaatan sumber daya yang sebesar-besarnya
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.78/Menhut-II/2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN KEHUTANAN
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.78/Menhut-II/2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Profil Perusahaan Awal sejarahnya Bank Mandiri berdiri adalah hasil dari penggabungan beberapa bank pemerintah. Berdiri pada tanggal 2 Oktober
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara
III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN Metode dan Strategi Kajian
III. METODE KAJIAN 3.1. Metode dan Strategi Kajian Untuk menghasilkan penelitian yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu menjawab permasalahan, maka metodologi yang penulis gunakan yaitu dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. sistematik, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat dan hubungan
III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Tujuan dari teknik deskriptif analisis adalah membuat gambaran secara sistematik, faktual dan akurat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian, penulis ingin mengetahui Daya tarik dan Kepuasan menonton Program acara Talkshow Show Imah di Trans TV terhadap
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development/R&D) melalui pendekatan sistem dinamis
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D) melalui pendekatan sistem dinamis (dynamics system). Metode
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN 3.1. Tipe Kajian 3.2. Aras Kajian 3.3. Strategi Kajian
34 III. METODE KAJIAN 3.1. Tipe Kajian Kajian ini menggunakan tindak eksplanatif. Tindak eksplanatif adalah suatu kajian yang menggali informasi dengan mengamati interaksi dalam masyarakat. Interaksi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia pada saat ini sedang berada dalam masa transisi menuju sistem pelayanan kesehatan universal. Pasal 28 H (1) dan Pasal 34 (3) Amandemen IV UUD 1945
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIA N
BAB 3 METODOLOGI PENELITIA N 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Jenis Metode Horizon Unit Analisis Penelitian Penelitian Penelitian Waktu (T-1) Deskriptif Kuesioner Individu Siswa/i
Lebih terperinci