BAB I PENDAHULUAN. judul yang akan saya lakukan penelitiannya yaitu Peran Religiusitas. (Study pada Majelis Taklim Masjid Nur Sa id Villa Citra Bandar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. judul yang akan saya lakukan penelitiannya yaitu Peran Religiusitas. (Study pada Majelis Taklim Masjid Nur Sa id Villa Citra Bandar"

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Dalam rangka memahami judul skripsi ini, maka perlu dipertegas judul yang akan saya lakukan penelitiannya yaitu Peran Religiusitas Terhadap Pola Konsumsi Masyarakat Muslim Perspektif Ekonomi Islam (Study pada Majelis Taklim Masjid Nur Sa id Villa Citra Bandar Lampung) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan judul di atas, maka akan dibahas satu persatu tentang judul sebagai berikut : 1. Peran adalah sesuatu yang menjadi bagian atau memegang pimpinan terutama dalam terjadinya suatu hal atau peristiwa. Pengertian peran merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melakukan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, dia menjalankan suatu peran. Tak ada peran tanpa kedudukan atau kedudukan tanpa peran. Setiap orang mempunyai macam-macam peran yang berasal dari pola-pola pergaulan hidupnya. Hal itu sekaligus berarti bahwa peran menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta kesempatan-kesempatan apa yang diberikan oleh masyarakat kepadanya Religiusitas adalah kualitas penghayatan seseorang dalam beragama yang menjadikan agama sebagai pembimbing perilaku sehingga perilaku tersebut selalu berorientasi pada nilai-nilai yang diyakini. 1 Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, 2012, hlm. 212

2 2 Sikap religiusitas merupakan integrasi secara kompleks antara pengetahuan agama, perasaan serta tindakan keagamaan dalam diri seseorang Pola merupakan bentuk atau model (atau lebih abstrak suatu set peraturan) yang bisa dipakai untuk membuat atau untuk menghasilkan suatu atau bagian dari sesuatu, khususnya jika sesuatu yang ditimbulkan cukup mempunyai sesuatu yang sejenis untuk pola dasar yang dapat ditunjukan atau terlihat, yang mana sesuatu itu dikatakan memamerkan pola. 4. Konsumsi merupakan kegiatan memanfaatkan, menghabiskan kegunaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dalam upaya menjaga kelangsungan hidup, baik secara berangsur-angsur maupun sekaligus. Pihak yang melakukan konsumsi disebut konsumen. Kegiatan konsumsi yang dilakukan manusia bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup atau untuk memperoleh kepuasan setinggi-tingginya, sehingga tercapai tingkat kemakmuran. 3 2 Rahmat, Jalaludin, Islam Alternatif, Bandung : Mizan, 1986, hlm Sadono Sukirno, Makro Ekonomi, Jakarta, 2001, hlm. 92

3 3 5. Masyarakat merupakan sekumpulan orang yang terdiri dari berbagai kalangan, hidup bersama dan menjadi satu kesatuan, baik golongan mampu ataupun golongan tak mampu, yang tinggal di dalam satu wilayah dan telah memiliki hukum adat, norma-norma serta berbagai peraturan yang siap untuk ditaati. 4 Masyarakat yang dimaksud dalam skripsi ini merupakan jamaah yang bergabung dalam Majelis Taklim Masjid Nur Sa id pada Perumahan Villa Citra Bandar Lampung. Jamaah merupakan kumpulan orang-orang yang melakukan ibadah. 6. Muslim menurut Kamus Besar bahasa Indonesia adalah penganut agama islam. 5 Muslim merupakan masyarakat yang mempunyai ciri kemanusiaan yang menghormati kemanusiaannya, dengan tanpa mempertimbangkan faktor warna kulit, bangsa, atau rasnya. Dari beberapa penjelasan diatas maka dapat penulis simpulkan bahwa yang dimaksud dalam judul ini adalah suatu peran religiusitas atau agama dalam membentuk pola konsumsi yang ada di masyarakat, terutama pada masyarakat di Perumahan Villa Citra Bandar Lampung, karena pola konsumsi masyarakat saat ini tidak sesuai dengan pendapatan yang dimiliki. B. Alasan Memilih Judul Dalam penulisan skripsi ini penulis perlu memaparkan alasan memilih judul, adapun alasan penulis dalam memilih judul ini adalah sebagai berikut: 4 Lia Chandra Rufikasari dan Slamet Subiyantoro, Sosiologi kelas X, Surakarta, 2013, hlm D. Yanto, kamus Besar Bahasa Indonesia Lengkap, Nidya Pustaka, 1991, hlm.944

4 4 1. Alasan Obyektif a. Dengan semakin banyaknya budaya barat yang masuk ke Indonesia membuat masyarakat memiliki pola konsumtif, masyarakat lebih condong untuk membeli barang-barang yamg mereka inginkan, namun mereka melupakan kewajiban mereka untuk bersedekah. Oleh karena itu, peneliti bermaksud untuk mengkaji masalah pola konsumsi masyarakat pada saat ini. b. Penulis ingin lebih memahami tentang, tingkat religiusitas, konsumsi, dan peran religiusitas terhadap pola konsumsi masyarakat muslim. 2. Alasan Subyektif a. Untuk memperoleh data sebagai bahan utama penyusunan penulisan skripsi guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dibidang Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi & Bisnis Islam IAIN Raden Intan Lampung. b. Untuk menambah pengetahuan mengenai pola konsumsi, tingkat religiusitas, dan peran religiusitas terhadap pola konsumsi masyarakat muslim. C. Latar Belakang Masalah Keberagamaan atau religiusitas adalah sesuatu yang amat penting dalam kehidupan manusia. Hal ini karena, manusia adalah berbagai aspek kehidupannya akan dipertanggungjawabkan setelah meninggal dunia. Aktivitas beragama yang erat berkaitan dengan religiusitas, bukan hanya terjadi ketika melakukan ritual (ibadah) tetapi juga aktivitas lain yang

5 5 didorong kekuatan batin. 6 Jadi sikap religiusitas merupakan integrasi secara komplek antara pengetahuan agama, perasaan serta tindakan keagamaan dalam diri seseorang. Manusia berperilaku agama karena didorong oleh rangsangan hukuman dan hadiah. Menghindarkan dari hukuman (siksaan) dan mengharapkan hadiah (pahala). Manusia hanyalah robot yang bergerak secara mekanis menurut pemberian hukuman dan hadiah. 7 Religiusitas dapat kita lihat dari aktivitas beragama dalam kehidupan sehari-hari yang dilaksanakan secara rutin dan konsisten. Sebagai manusia beragama, diperlukan tumbuhnya kepribadian yang religius dan berakhlaqul-karimah, sehingga kualitas diri yang dimiliki tersebut diimbangi dengan ketahanan mental dan kemakmuran spirit yang handal. Sehingga diharapkan sumber daya manusia yang terbentuk memiliki tidak hanya kreatifitas konseptual yang mampu mengembangkan gagasan, konsep, dan ide cemerlang, tetapi juga kreatifitas sosial yang dapat melakukan pendekatan dan terobosan kemasyarakatan strategis, serta kreatifitas spiritual yang mampu mengembangkan karakter kemanusiaan yang bertaqwa, berakhlak, dan peka pada kemanusiaan. 8 6 Ancok Jamaludin dan Fuad Anshari Suroso, Psikologi Islam: Solusi Islam Atas Problema-Problema Psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995, hlm Rahmat Jalaludin,Op. Cit, hlm Tholhah Hasan Muhammad, Islam &Masalah Sumber Daya Manusia, Jakarta: Lantabora Press, 2003, hlm. 67

6 6 Adapun kemuliaan seorang manusia itu bergantung kepada apa yang dilakukannya. Dengan itu, sesuatu amalan atau pekerjaan yang mendekatkan seseorang kepada Allah adalah sangat penting serta patut untuk diberi perhatian. Amalan atau pekerjaan itu selain memperoleh keberkahan serta kesenangan dunia, juga yang lebih penting yaitu merupakan jalan dalam menentukan tahap kehidupan seseorang di akhirat kelak. Selain kualitas individu, maka sebagai manusia beragama dan bermasyarakat, diperlukan kualitas lain, yakni kualitas spiritual yang menyangkut hubungan dengan Tuhan dan diperlukan dalam mengejar ketenangan batin, ketentraman jiwa serta kebahagiaan di akhirat. Selanjutnya adalah kualitas bermasyarakat dan berbangsa, yang menyangkut keserasian hubungan dengan sesama manusia dan alam sekitar. 9 Menurut Islam setiap upaya mengembangkan kualitas manusia memerlukan intervensi nilai, disamping nilai-nilai yang sudah dibawa secara fitrah. Intervensi nilai-nilai instrumental terutama melalui pendidikan yang mencakup pendidikan fisik dan qalbu. Manusia pada dasarnya membutuhkan konsumsi untuk bertahan hidup dimana semakin tinggi kebutuhan, konsumsi juga akan bertambah. Konsumsi setiap orang dapat berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan tingkat pendapatan. Pendapatan yang berbeda-beda merupakan penentu utama konsumsi. Bahkan beberapa orang yang memiliki pendapatan sama, konsumsinya dapat berbeda. 9 Ibid, hlm.61

7 7 Konsumsi merupakan kegiatan memanfaatkan, mengurangi atau menghabiskan kegunaan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dalam upaya menjaga kelangsungan hidup. Konsumsi tidak sebatas makan dan minum saja, namun manusia memiliki kebutuhan tidak terbatas. Akibatnya, konsumsi yang dilakukan manusia memiliki ruang lingkup yang luas. 10 Selain memiliki kebutuhan manusia juga memiliki keinginan, kebutuhan kita artikan sebagai hal yang sangat kita butuhkan dan tanpanya, aktivitas hidup kita akan terganggu bahkan mungkin kita takkan bisa hidup. Bila kebutuhan merupakan sesuatu yang harus dipenuhi, keinginan belum tentu demikian. Keinginan tidak harus dimiliki. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keinginan merupakan suatu hal yang kita ingin miliki, namun bila kita tidak berhasil mendapatkannya, kelangsungan hidup kita sebagai manusia tidak akan terancam. 11 Saat ini dapat kita lihat di zaman modern seperti saat ini banyak individu maupun kolektif yang memiliki tingkat konsumtif yang tinggi tanpa diimbangi dengan pendapatan yang dimiliki. Individu tidak puas dengan hanya memenuhi kebutuhan sehari-hari saja, namun keinginan juga saat ini ikut tumbuh besar seiring dengan maraknya kebudayaan barat yang memasuki Indonesia. Masyarakat Muslim lebih banyak menggunakan hartanya untuk membeli barang yang tidak dibutuhkan dan berhitung untuk memberi sedekah ke sesamanya. 10 Sukarno Wibowo dan dedi Supriadi, Ekonomi Mikro Islam, Bandung: pustaka setia, 2013, hlm Wahyu Adji Ep, Suwerli, dan Suratno, Ekonomi SM, Jakarta: erlangga, 2004, hlm. 03

8 8 Pola konsumsi seperti ini terjadi pada hampir semua lapisan masyarakat, meskipun dengan kadar yang berbeda-beda, hampir tidak ada golongan yang luput dari hal tersebut. Meskipun memang ada perubahan pola konsumsi pada hampir semua golongan, perubahan ini tidak sama cepatnya, sebagian kecil masyarakat terlihat melonjak dengan cepat dan dapat menikmati hasil yang lebih baik, dan dilain pihak sebagian besar golongan masyarakat terasa sangat lambat kemajuan ekonominya. Keadaan yang demikian ini menimbulkan kesenjangan sosial yang semakin bertambah besar, dan disamping itu juga menimbulkan keresahan sosial. Gejala konsumtif seperti saat ini tidak sulit dibuktikan dan dapat dilihat oleh orang-orang di sekeliling kita sendiri. Suatu ilustrasi yang sering dikemukakan adalah kehidupan keluarga para pejabat tinggi dan pengusaha, mereka memiliki mobil-mobil mewah, rumah mewah, belanja ke luar negeri, dan sebagainya. Demikian pula dengan kehidupan masyarakat golongan menengah yang juga telah mengalami perubahan pola konsumsi hidup, mereka cenderung menggunakan pakaian dengan merek-merek tertentu, peralatan kosmetik yang terkenal, dan sebagainya. Dalam Islam, konsumsi tidak dapat dipisahkan dari peranan keimanan. Peranan keimanan menjadi tolak ukur penting karena keimanan memberikan cara pandang dunia yang cenderung mempengaruhi kepribadian manusia. Keimanan sangat mempengaruhi kuantitas dan kualitas konsumsi Sukarno Wibowo dan Dedi Supriadi, Op.Cit, hlm. 229

9 9 Keimanan memberikan saringan moral dalam membelanjakan harta dan sekaligus juga memotivasi pemanfaatan sumber daya (pendapatan) untuk hal-hal yang efektif. Saringan moral bertujuan menjaga kepentingan diri tetap berada di dalam batas-batas kepentingan sosial dengan mengubah preferensi individual semata menjadi preferensi yang serasi antara individual dan sosial, serta termasuk pula saringan dalam rangka mewujudkan kebaikan dan kemanfaatan yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen. Di Indonesia dengan penduduk yang mayoritas muslim memiliki pola konsumsi yang berbeda dengan non Muslim. Sebagai seorang Muslim tidak semua makanan boleh untuk dikonsumsi, terdapat batasan atau aturan yang harus dipenuhi. Batasan konsumsi tersebut dijelaskan dalam QS. Al-A raf ayat 31: Artinya : Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap memasuki masjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebihlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan QS. Al A raf (7) : 31

10 10 Dengan demikian konsumsi hendaknya menghindari sikap bermewah-mewah. Sikap bermewah-mewah merupakan perilaku konsumen yang jauh dari nilai syari ah, bahkan merupakan indikator terhadap kerusakan dan goncangannya tatanan hidup masyarakat, karena hal tersebut telah merabak, maka kehidupan masyarakat akan mengalami kehancuran dan kebinasaan. 14 Islam memberikan arahan yang sangat indah dengan memperkenalkan konsep israf (berlebih-lebihan) dalam membelanjakan harta dan tabzir. Islam mengajarkan kepada kita agar pengeluaran rumah tangga muslim lebih mengutamakan kebutuhan pokok sehingga dengan tujuan syariat. Setidaknya terdapat tiga kebutuhan pokok: Pertama, adalah kebutuhan primer yakni nafkah-nafkah pokok bagi manusia yang dapat mewujudkan tujuan syari ah (yakni memelihara jiwa, akal, agama, keturunan, dan kehormatan). Tanpa kebutuhan primer manusia tidak akan berlangsung. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan makan, minum, tempat tinggal, kesehatan, rasa aman, pengetahuan, dan pernikahan. Kedua, kebutuhan sekunder, yakni kebutuhan manusia untuk memudahkan kehidupan, agar terhindar dari kesulitan kebutuhan ini tidak perlu dipenuhi sebelum kebutuhan primer terpenuhi. Kebutuhan ini pun masih berkaitan dengan lima tujuan syariat itu tadi. 14 Lukman Hakim, prinsip-prinsip ekonomi islam, Jakarta:erlangga, 2012, hlm.95

11 11 Ketiga, adalah kebutuhan pelengkap, yaitu kebutuhan yang dapat menciptakan kebaikan dan kesejahteraan dalam kehidupan manusia. Pemenuhan kebutuhan ini tergantung bagaimana pemenuhan primer dan sekunder dan berkaitan dengan tujuan syariat. 15 Kesesuaian antar pemasukan dengan konsumsi adalah hal yang sesuai dengan fitrah manusia dan realita. Karena itu, salah satu tingkah laku ekonomi adalah bahwa pemasukan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi permintaan konsumen individu. Dimana permintaan menjadi bertambah jika pemasukan bertambah, dan permintaan menjadi berkurang jika pemasukan menurun disertai tetapnya faktor-faktor lain. Kehidupan masyarakat Perumahan Villa Citra Bandar Lampung sama halnya dengan kehidupan masyarakat modern di perkotaan yang terpengaruh untuk melakukan gaya hidup konsumtif, dimana gaya hidup masyarakat perkotaan yang menganggap bahwa barang-barang mewah sebagai ukuran kebahagiaan dan kesenangan sehingga barang-barang yang bukan pokok yang selalu dibelinya meskipun tidak sesuai dengan pendapatan yang diperoleh mereka memiliki pola hidup konsumtif seperti membeli pakaian model baru, kendaraan yang bagus, handphone, perhiasan dan perabotan rumah tangga yang beraneka ragam yang seakanakan menjadi kebutuhan utama yang harus dipenuhi. 2007, hlm Mustaf Edwin Nasution dkk, pengenalan eksklusif ekonomi islam, jakarta:kencana,

12 12 Maka berdasarkan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang dituangkan dalam sebuah skripsi yang berjudul: Peran Religiusitas Terhadap Pola Konsumsi Masyarakat Muslim Perspektif Ekonomi Islam (Study Pada Majelis Taklim Masjid Nur Sa id Villa Citra Bandar Lampung). D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah yang diangkat, yaitu : 1. Bagaimana tingkat religiusitas jamaah Majelis Taklim Masjid Nur Sa id Villa Citra? 2. Bagaimana pola konsumsi jamaah Majelis Ta lim Masjid Nur Sa id Villa Citra perspektif Ekonomi Islam? 3. Bagaimana peran religiusitas terhadap pola konsumsi jamaah Majelis Taklim Masjid Nur Sa id Villa Citra perspektif Ekonomi Islam? E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Pada umumnya suatu penelitian bertujuan untuk menemukan, menguji, dan mengembangkan suatu pengetahuan. Demikian pula dengan penelitian yang akan penulis lakukan. Adapun tujuan khusus yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai tingkat religiusitas jamaah Majelis Taklim Masjid Nur Sa id Villa Citra. b. Untuk mengetahui lebih dalam tentang pola konsumsi jamaah Majelis Taklim Masjid Nur Sa id Villa Citra perspektif Ekonomi Islam.

13 13 c. Untuk menganalisis peran religiusitas terhadap pola konsumsi jamaah Majelis Taklim Masjid Nur Sa id Villa Citra perspektif Ekonomi Islam. 2. Manfaat Penelitian Secara teoritis, berupa sumbangan konseptual dan teoritik terhadap study hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk pengembangan ilmu dan lainnya, lebih rincinya sebagai berikut: a. Manfaat Teoritis Untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu ekonomi Islam mengenai tingkat religiusitas, pola konsumsi, dan peran religiusitas terhadap pola konsumsi masyarakat muslim pada Perumahan Villa Citra. b. Manfaat Praktis Sebagai sarana untuk melatih dan mengembangkan kemampuan dalam penelitian, serta menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang peran religiusitas terhadap pola konsumsi masyarakat. Disamping itu untuk meningkatkan pemahaman penulis dalam menerapkan ilmu pengetahuan berdasarkan kenyataan yang ada di lapangan. Serta sebagai bahan pertimbangan dan masukan kepada masyarakat muslim dalam mengatur pola konsumsi.

14 14 F. Metode Penelitian Agar dalam penelitian dan penulisan skripsi ini terlaksana dengan objektif dan ilmiah serta hasil yang optimal, maka diperlukan adanya rumusan-rumusan untuk bertindak serta berfikir menurut aturan-aturan yang ilmiah disebut metode. Metode adalah proses, prinsip-prinsip dan tata cara memecahkan sesuatu masalah, sedangkan penelitian adalah pemeriksaan secara hatihati, tekun dan tuntas terhadap suatu gejala untuk menambah pengetahuan manusia, maka metode penelitian dapat diartikan sebagai proses prinsipprinsip dan tata cara untuk memecahkan masalah yang dihadapi dan melakukan penelitian Jenis dan Sifat Penelitian a. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian lapangan yang dilakukan dalam kancah kehidupan yang sebenarnya. 17 Dimana penelitian ini dilakukan dalam lokasi Majelis Taklim Masjid Nur Sa id Villa Citra Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan dengan mengangkat data-data yang ada dilapangan mengenai hal-hal yang diteliti, yaitu dengan menganalisa peran religiusitas terhadap pola konsumsi masyarakat di Majelis Taklim Masjid Nur Sa id Villa Citra Bandar Lampung. 2012,hlm Soejono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta, 1998, hlm Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung:ALFABETA,

15 15 b. Sifat penelitian Dilihat dari sifatnya, penelitian ini termasuk penelitian deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data tersebut berasal dari lapangan yang di kumpulkan menggunakan naskah wawancara dan catatan hasil penelitian dilapangan, sehingga tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah ingin menggambarkan realita empirik dibalik fenomena secara mendalam, rinci dan tuntas. Penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat gambaran secara sistematik, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. 18 Penelitian deskriptif yang peneliti maksudkan adalah penelitian yang menggambarkan peran religiusitas terhadap pola konsumsi masyarakat muslim. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengklarifikasi dan mengeksplorasi mengenai suatu fenomena yang terjadi atau kenyataan dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Dimana yang dimaksud adalah menjelaskan peran religiusitas terhadap pola konsumsi masyarakat muslim pada Majelis Taklim Masjid Nur Sa id Villa Citra. 18 Moh Nazir,Ph.D,Metode penelitian,bogor:ghalia indonesia, 2003, hlm.54

16 16 2. Sumber Data Dalam penelitian ini digunakan dua metode pengambilan data, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. 19 a. Sumber Data Primer yakni data yang diperoleh langsung dari responden atau obyek yang diteliti atau ada hubungannya dengan obyek yang diteliti. Data tersebut bisa diperoleh langsung dari personel yang diteliti dan dapat pula berasal dari lapangan. 20 Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari lapangan atau lokasi penelitian yaitu Majelis Taklim Masjid Nur sa id Villa Citra melalui kuisioner dan interview yang diberikan secara langsung kepada responden. Dalam penelitian ini kuosioner dan interview dilakukan untuk memudahkan dalam mendefinisikan suatu data yang kemudian di olah dalam melakukan analisis data. Data primer dalam penelitian ini adalah data tentang peran religiusitas terhadap pola konsumsi masyarakat. b. Sumber Data Sekunder merupakan data yang telah lebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang atau instansi di luar dari peneliti sendiri. 21 Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui berbagai data dari catatan-catatan, dokumen, laporan, artikel-artikel dari internet serta berbagai referensi mengenai peran religiusitas terhadap pola konsumsi masyarakat muslim Majelis Taklim Masjid Nur Sa id Villa Citra. 19 Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000, hlm Pabundu Tika, metodologi Riset Bisnis, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, hlm Ibid

17 17 Data sekunder dalam penelitian ini adalah data tentang peran religiusitas terhadap pola konsumsi masyarakat dari buku, artikel dan skripsi terdahulu. 3. Teknik Pengumpulan Data Setelah berbagai data terkumpul, maka untuk menganalisis peneliti menggunakan teknik deskriptif analisis yaitu untuk menggambarkan dan menjelaskan data yang terkait dengan pembahasan. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan teknik berikut: a. Observasi Observasi atau pengamatan adalah alat pengumpulan data yang digunakan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-gejala yang diselidiki. 22 Teknik observasi dilaksanakan dengan cara peneliti melibatkan diri pada kegiatan yang dilakukan oleh objek penelitian selama kurang lebih 3 bulan. Dalam penelitian ini penulis melakukan observasi secara langsung tentang peran religiusitas terhadap pola konsumsi masyarakat muslim pada Majelis Taklim Masjid Nur Sa id Villa Citra. b. Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Selain itu kuesioner juga 22 Cholid Narbuko, Metode Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, 1997, hlm. 70

18 18 cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka. 23 Teknik ini dilaksanakan dengan memberikan pertanyaan tertutup untuk memudahkan penelitian dalam melakukan analisis data. Dalam penelitian ini penulis memberikan kuesioner kepada para responden yang terdiri dari jamaah Majelis Taklim Masjid Nur Sa id Villa Citra tentang peran religiusitas terhadap pola konsumsi masyarakat muslim pada Majelis Taklim Masjid Nur Sa id Villa Citra. c. Wawancara Wawancara (interview) merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. 24 Wawancara dapat dilakukan dengan cara wawancara langsung baik secara struktur maupun bebas. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan dengan cara wawancara langsung secara struktur dengan ketua dan ustadz/ustadzah Majelis Taklim Masjid Nur Sa id Villa Citra tentang peran religiusitas terhadap pola konsumsi masyarakat pada Majelis Taklim Masjid Nur Sa id Villa Citra. 2007, hlm Sugiyono, Op.Cit, hlm Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

19 19 d. Dokumentasi Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subyek penelitian, namun melalui dokumen. 25 Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. 26 Pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang didukung dari data sekunder yang berkaitan dengan peran religiusitas terhadap pola konsumsi masyarakat muslim. 4. Populasi dan Sampel Secara khusus dalam penelitian kualitatif tidak digunakan istilah populasi, karena penelitian kualitatif berangkat dari suatu kasus tertentu atau fenomena tertentu yang hasilnya tidak akan mewakili kebenaran populasi, akan tetapi ditransferkan pada situasi sosial yang lain memiliki kemiripan dengan situasi sosial yang sedang diteliti. Populasi maupun sampel dalam penelitian kualitatif lebih tepat dikatakan sebagai sumber data pada situasi sosial tertentu, sehingga didalamnya terkandung objek material penelitian, baik benda, orang maupun nilai. 27 a. Populasi Penelitian Populasi adalah suatu kesatuan individu atau subyek pada wilayah dan waktu serta dengan kualitas tertentu yang akan 25 M. Iqbal Hasan, Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Bogor: Ghalia Indonesia, 2002, hlm, Sugiyono, Op.Cit, hlm H. Kaelan, M.S. Metode penelitian kualitatif interdisipliner, Yogyakarta : Paradigma, 2012, hlm. 74

20 20 diamati/diteliti. 28 Berdasarkan pengertian tersebut, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota Majelis Taklim Masjid Nur sa id Villa Citra yang berjumlah 50 orang yang terdiri dari 30 jamaah ibu-ibu dan 20 jamaah bapak-bapak. b. Sampel penelitian Sampel adalah bagian dari populasi yang dijadikan subyek penelitian sebagai wakil dari para anggota populasi. 29 Sampel dalam penelitian ini yaitu seluruh jamaah Majelis Ta lim, yaitu sebanyak 50 Narasumber, terdiri dari jamaah Majelis Taklim Masjid Nur Sa id Villa Citra. Penarikan sampel ditentukan oleh pertimbangan-pertimbangan peneliti berkaitan dengan perlunya memperoleh informasi yang lengkap dan mencukupi, sesuai dengan tujuan atau masalah diteliti. 30 Pertimbangan narasumber dalam penelitian ini dipilih dengan beberapa kriteria tertentu. Kriteria tersebut adalah: (1) Responden sudah cukup lama dan intensif menyatu dengan medan aktivitas yang menjadi sasaran penelitian selama kurang lebih 1 tahun; (2) Responden masih aktif terlibat di lingkungan aktifitas yang menjadi sasaran penelitian; (3) Responden mempunyai waktu untuk dimintai informasi oleh peneliti; dan (4) Responden tidak mengemas informasi tetapi relative memberikan informasi yang sebenarnya Superdi, Metodologi penelitian ekonomi dan bisnis, Yogyakarta : UII Press,2005, hlm 29 Ibid, hlm H. Kaelan, M.S. Op.Cit, hlm Sugiyono, Op.Cit, hlm 308

21 21 Dengan demikian logika ukuran sampel yaitu banyak sedikitnya sampel dibatasi atau dihubungkan dengan tujuan penelitian, masalah penelitian, teknik pengumpulan data dan keberadaan kasus yang kaya akan informasi, atau kecukupan informasi yang diperoleh. c. Analisa Data Analisis data pada prinsipnya adalah untuk menyederhanakan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Selain itu penelitian ini menggunakan deskriptif analisis, dimaksudkan untuk mendeskripsikan suatu situasi atau area populasi tertentu yang bersifat faktual secara sistematis dan akurat. 32 Deskriptif analisis yaitu menjelaskan mengenai peran religiusitas terhadap pola konsumsi masyarakat muslim pada Majelis Taklim Masjid Nur Sa id Villa Citra. Deskriptif analisis kualitatif ini dipergunakan dengan cara menguraikan dan merinci kalimat-kalimat yang ada sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan yang ada dengan menggunakan pendekatan berfikir induktif. Pendekatan berfikir induktif yaitu suatu cara berfikir yang berangkat dari fakta-fakta yang khusus dan konkrit kemudian dari fakta-fakta yang khusus itu ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum. 32 Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, Bandung:pustaka setia, 2002, hlm. 41

BAB I PENDAHULUAN. Sebaik-baik pakaian adalah pakaian takwa. (Q.S. Al- A raf/7: 26). 2

BAB I PENDAHULUAN. Sebaik-baik pakaian adalah pakaian takwa. (Q.S. Al- A raf/7: 26). 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama ibarat pakaian menyamakan agama dengan pakaian tentu tidak selalu tepat meskipun keduanya memiliki kemiripan. Orang bisa melakukannya dengan mudah saja ketika

Lebih terperinci

Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rake Sarasin, Yogyakarta, 2000, hal. 6. 2

Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rake Sarasin, Yogyakarta, 2000, hal. 6. 2 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara penelitian, ilmu tentang alat-alat dalam suatu penelitian.1 Oleh karena itu metode penelitian membahas tentang konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian1 ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif2. Penelitian lapangan yaitu metode yang mempelajari fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan ( field research) karena peneliti terlibat langsung dalam penelitian. Field research adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. perilakunya selalu berorientasi pada nilai-nilai yang meyakini.

BAB IV ANALISIS DATA. perilakunya selalu berorientasi pada nilai-nilai yang meyakini. 84 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Tingkat Religiusitas Masyarakat Religiusitas merupakan kualitas penghayatan seseorang dalam beragama yang menjadikan agama sebagai pembimbing perilaku, sehingga perilakunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan dijelaskan beberapa istilah dalam penelitian ini agar tidak terjadi kesalah

BAB I PENDAHULUAN. akan dijelaskan beberapa istilah dalam penelitian ini agar tidak terjadi kesalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Sebelum penulis menguraikan pembahasan lebih lanjut, terlebih dahulu akan dijelaskan beberapa istilah dalam penelitian ini agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan kebenaran yang terjadi dilapangan, penulis menggunakan beberapa teknik

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan kebenaran yang terjadi dilapangan, penulis menggunakan beberapa teknik BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penulis menggunakan metode Field research atau penelitian lapangan yang bersifat studi kasus, yaitu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) berupa penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting karena salah satu upaya yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmu yang sedang diselidiki.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, penelitian atau riset dapat diartikan sebagai suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku 67 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Moleong mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu: A. Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PERILAKU KONSUMSI ISLAM PEMIKIRAN MONZER KAHF. (Studi Kasus di Perumahan Taman Suko Asri Sidoarjo)

BAB IV ANALISIS TENTANG PERILAKU KONSUMSI ISLAM PEMIKIRAN MONZER KAHF. (Studi Kasus di Perumahan Taman Suko Asri Sidoarjo) BAB IV ANALISIS TENTANG PERILAKU KONSUMSI ISLAM PEMIKIRAN MONZER KAHF (Studi Kasus di Perumahan Taman Suko Asri Sidoarjo) A. Analisis Perilaku Konsumsi Islam Pemikiran Monzer Kahf Analisis konsumsi pemikiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode merupakan suatu hal yang penting dalam sebuah

Lebih terperinci

2015 HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWI TINGKAT AWAL DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA (UPI) BANDUNG

2015 HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWI TINGKAT AWAL DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA (UPI) BANDUNG 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Religiusitas adalah suatu keadaan yang mendorong diri seseorang untuk bertingkah laku sesuai dengan kadar ketaatannya terhadap agama yang dipeluknya. Religiusitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepustakaan (Library Research) dan penelitian lapangan (field research).

BAB III METODE PENELITIAN. kepustakaan (Library Research) dan penelitian lapangan (field research). 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research) dan penelitian lapangan (field research).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dicapai dalam penelitian ini adalah penulis dapat mengetahui gambaran secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dicapai dalam penelitian ini adalah penulis dapat mengetahui gambaran secara BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang meneliti status sekelompok manusia, suatu kondisi, suatu obyek, suatu pemikiran ataupun suatu peristiwa masa sekarang. Tujuan yang ingin dicapai dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dalam kondisi sebenarnya. 70 Bahwasannya jenis

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dalam kondisi sebenarnya. 70 Bahwasannya jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (Field research) yaitu penelitian yang dilakukan dalam kondisi sebenarnya. 70 Bahwasannya jenis dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. B. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif. Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian lapangan atau field research, yaitu sebuah studi penelitian yang mengambil data autentik secara obyektif atau studi lapangan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan. Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan. Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu: BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmiah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat a. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan kurang lebih selama 2 bulan terhitung dari bulan Juli 2016 sampai dengan Agustus 2016. b. Tempat Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau lingkungan tertentu.36 Dalam penelitian ini penulis

Lebih terperinci

Berdasarkan uraian diatas, maka yang dimaksud dalam judul skripsi ini adalah sebuah kajian yang akan fokus mengenai

Berdasarkan uraian diatas, maka yang dimaksud dalam judul skripsi ini adalah sebuah kajian yang akan fokus mengenai BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Untuk menghindari kesalah pahaman dalam memahami maksud judul skripsi ini, terlebih dahulu akan diuraikan arti dari beberapa istilah yang ada dalam judul skripsi Sewa-Menyewa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi menuntut setiap bangsa memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas SDM sangat penting, karena kemakmuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada giliranya

Lebih terperinci

BAB III. Metodelogi Penelitian. Pembelajaran Kewirausahaan Di SMP Jati Agung menggunakan Penelitian

BAB III. Metodelogi Penelitian. Pembelajaran Kewirausahaan Di SMP Jati Agung menggunakan Penelitian 42 BAB III Metodelogi Penelitian A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Penelitian tentang Menejemen Pengembangan Wirausaha Sekolah Sebagai Pembelajaran Kewirausahaan Di SMP Jati Agung menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting demi tercapainya suatu tujuan penelitian. Karena metode mempelajari dan membahas tentang cara-cara yang ditempuh dengan setepat-tepatnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN Penelitian hukum pada dasarnya merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, penelitian atau riset dapat diartikan sebagai suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah 48 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah secara yuridis normatif, yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara melihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dilahirkan, maka ia dalam hidupnya akan mengemban hak dan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dilahirkan, maka ia dalam hidupnya akan mengemban hak dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia yang merdeka di dalam wadah Negara Republik Indonesia sudah berumur lebih dari setengah abad, tetapi setua umur tersebut hukum nasional yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 78 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Dalam metode penelitian dijelaskan tentang urutan suatu penelitian yang dilakukan yaitu dengan teknik dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 48 Jadi metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 48 Jadi metode penelitian 63 BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 48 Jadi metode penelitian merupakan suatu rangkaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman, UUD 1945 telah empat kali mengalami perubahan. atau amandemen. Di dalam bidang hukum, pengembangan budaya hukum

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman, UUD 1945 telah empat kali mengalami perubahan. atau amandemen. Di dalam bidang hukum, pengembangan budaya hukum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) adalah hukum dasar di Negara Republik Indonesia. Seiring perkembangan zaman, UUD 1945 telah empat

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah culture transition (transisi kebudayaan) yang bersifat dinamis kearah suatu perubahan secara continue (berkelanjutan), maka pendidikan dianggap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode artinya cara yang dilakukan dalam penelitian. Sedangkan penelitian adalah upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2 Hasan Basri, Landasan Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 2013, hlm Ibid., hlm. 15.

BAB I PENDAHULUAN. 2 Hasan Basri, Landasan Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 2013, hlm Ibid., hlm. 15. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diartikan sebagai proses pembinaan dan bimbingan yang dilakukan seseorang secara terus-menerus kepada anak didik untuk mencapai tujuan pendidikan.

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA LAPANGAN. A. Gambaran Umum Majelis Ta lim Masjid Nur sa id 1. Sejarah berdirinya Majelis Ta lim

BAB III PENYAJIAN DATA LAPANGAN. A. Gambaran Umum Majelis Ta lim Masjid Nur sa id 1. Sejarah berdirinya Majelis Ta lim 69 BAB III PENYAJIAN DATA LAPANGAN A. Gambaran Umum Majelis Ta lim Masjid Nur sa id 1. Sejarah berdirinya Majelis Ta lim Dengan berdirinya komplek Perumahan Villa Citra Bandar Lampung, terbentuklah PKK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan BAB I PENDAHULUHUAN A. Latar Belakang Masalah UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Sebuah penelitian sosial, baik dalam masalah penelitian, tema, topik, dan judul penelitian berbeda secara kualitatif maupun kuantitatif. Baik substansial maupun materiil kedua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Allah menciptakan manusia dengan penciptaan yang paling sempurna di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada manusia, salah satunya yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan keadaan tertentu, yaitu untuk menghasilkan penelitian yang ilmiah dan memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah rancangan untuk mengumpulkan informasi tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu karya kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara penelitian, ilmu tentang alat-alat dalam suatu penelitian. 1 Oleh karena itu metode penelitian membahas tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diakses dalam hitungan detik, tidak terkecuali dengan perkembangan dunia fashion yang

BAB I PENDAHULUAN. diakses dalam hitungan detik, tidak terkecuali dengan perkembangan dunia fashion yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin cepat ini, mempercepat pula perkembangan informasi di era global ini. Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini dapat begitu mudahnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengkaji dan mendeskripsikan tentang manajemen pengembangan program kecakapan hidup bagi siswa di MAN Kendal yang meliputi perencanaan pengembangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga tampaklah keindahan yang tercipta di hamparan bumi ini. Namun Allah SWT menciptakan berbagai macam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan.

BAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan. Menurut An- Nabhani sekumpulan aturan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta, 1976, hlm Jakarta, 1997, hlm. 5. Utama, Jakarta, 2011, hlm. 1496

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta, 1976, hlm Jakarta, 1997, hlm. 5. Utama, Jakarta, 2011, hlm. 1496 BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Pada bagian sub bab ini penulis akan menjelaskan maksud dari judul skripsi ini supaya tidak menimbulkan kesalah pahaman bagi pembaca dalam memahami judul tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Secara etimologi istilah metode berasal dari bahasa Yunani metodos yang terdiri dari dua suku kata yaitu metha yang berarti melewati atau melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Soetjipto. Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, hlm. 59 Ibid, hlm. 60

BAB I PENDAHULUAN. Soetjipto. Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, hlm. 59 Ibid, hlm. 60 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan ilmu-ilmu yang mempelajari metode-metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan ilmu-ilmu yang mempelajari metode-metode BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan ilmu-ilmu yang mempelajari metode-metode dalam penelitian. 34 Dalam penelitian, metode penelitian sangat penting. Sebab dengan menggunakan metode yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerakyatan yang ada di Indonesia ini memang secara umum sangat cocok

BAB I PENDAHULUAN. kerakyatan yang ada di Indonesia ini memang secara umum sangat cocok BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi sudah dikenal sejak lama oleh masyarakat Indonesia. Badan usaha yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan atas asas kekeluargaan ini juga telah cukup banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan field research yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. salah satu atau jalan pengaturan atau pemeriksaan sesuatu dengan benar. 2 Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. salah satu atau jalan pengaturan atau pemeriksaan sesuatu dengan benar. 2 Dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Metode Penelitian Menurut Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi metode penelitian adalah Cara melakukan sesuatu dengan menggunakan sesuatu dengan fikiran seksama untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsumen sebagai individu memiliki kriteria dan kondisi yang berbeda satu sama lain sehingga menyebabkan kompleksnya perilaku konsumen. Perilaku konsumen adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara prosedur atau langkah yang digunakan untuk mengumpulkan dan mengelola data serta menganalisis data dengan menggunakan teknik dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Peneliti dalam melakukan penelitian ini menggunakan jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau di lingkungan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian dalam hal ini dimaksud sebagai langkah yang sistematis untuk mengumpulkan bahan dan fakta yang akan dianalisis untuk mengumpulkan bahan dan fakta yang akan dianalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 73 BAB III METODE PENELITIAN A. Sifat dan Jenis Penelitian 1. Sifat Penelitian Hal ini penulis menggunakan metode penelitian yang bersifat deskriptif. Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pokok permasalahan yang akan dibahas. yaitu : STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAN PENINGKATAN

BAB I PENDAHULUAN. pokok permasalahan yang akan dibahas. yaitu : STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAN PENINGKATAN 1 BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Sebagai kerangka awal guna mendapatkan gambaran yang jelas dan memudahkan dalam memahami skripsi ini, maka diperlukan adanya uraian terhadap penegasan arti dan makna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah field research atau penelitian lapangan, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah field research atau penelitian lapangan, yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah field research atau penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan secara intensif terinci dan mendalam terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian merupakan cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian atau research. Sedangkan menurut Margono penelitian atau researchadalah semua kegiatan pencarian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode dipahami sebagai cara atau jalan. Kaitannya dengan kegiatan keilmuan adalah metode mengandung arti cara kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Melalui upaya pendidikan Islam, nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam dapat

BAB l PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Melalui upaya pendidikan Islam, nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam dapat 1 BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melalui upaya pendidikan Islam, nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam dapat diberikan kepada peserta didik yang kelak akan menjadi pemimpin masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui sesuatu dengan langkah langkah sistematis. 1 Secara umum metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui sesuatu dengan langkah langkah sistematis. 1 Secara umum metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Perencanaan Penelitian 1. Metode Penelitian Menurut Soetriono Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu dengan langkah langkah sistematis. 1 Secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan pendekatan penelitian Pada hakekatnya, penelitian dilakukan untuk mendapatkan penemuan baru atau mencari suatu kebenaran. Dalam penelitian, kita mengenal dua bentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field research) yaitu bahwa peneliti berangkat ke lapangan untuk mengadakan pengamatan tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pustaka, 1976), hlm ), hlm 6

BAB I PENDAHULUAN. Pustaka, 1976), hlm ), hlm 6 BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam memahami makna yang terkandung dalam judul skripsi ini, penulis merasa perlu untuk memberikan penegasan seperlunya. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan. Tujuan studi kasus atau lapangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian mengandung prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan dan menjawab masalah penelitian. Dengan kata lain metode penelitian akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian skripsi ini adalah penelitian lapangan (fieldresearch), yaitu jenis penelitian yang mempelajari fenomena dalam lingkungannya yang alamiah.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Untuk mengetahui sejauh mana penerapan metode go a round dalam meningkatkan kecakapan sosial siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak di MA Darul Hikmah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbudi pekerti luhur yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

BAB I PENDAHULUAN. berbudi pekerti luhur yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepramukaan yaitu gerakan kepanduan yang merupakan wadah pembinaan bagi kaum muda Indonesia yang sekaligus mendidik guna mengembangkan mental, moral, spiritual, emosional,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian membutuhkan data yang obyektif, pembahasan penelitian dibahas secara teoritis dan empiris. Pembahasan teoritis bersumber pada kepustakaan yang merupakan karangan ahli

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan teoritis dan empiris dalam penelitian sangatlah diperlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian yang tergolong dalam penelitian lapangan (field research) yaitu metode yang mempelajari fenomena dalam lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan. Agar perusahaan unggul dalam persaingan, selain berwawasan

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan. Agar perusahaan unggul dalam persaingan, selain berwawasan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelayanan merupakan salah satu hal yang terpenting dalam sebuah perusahaan dalam upaya menarik konsumen untuk menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Pelayanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memahami fenomena terikat dengan nilai-nilai yang dibawa peneliti dan

BAB III METODE PENELITIAN. memahami fenomena terikat dengan nilai-nilai yang dibawa peneliti dan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena dalam memahami fenomena terikat dengan nilai-nilai yang dibawa peneliti dan sumber data. 1 Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar manusia senantiasa melaksanakan perintah-nya dan menjauhi larangan-

BAB I PENDAHULUAN. agar manusia senantiasa melaksanakan perintah-nya dan menjauhi larangan- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan syariat Allah yang diturunkan kepada umat manusia agar manusia senantiasa melaksanakan perintah-nya dan menjauhi larangan- Nya.. Dalam menanamkan keyakinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tauhid, mengubah semua jenis kehidupan yang timpang kearah kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. tauhid, mengubah semua jenis kehidupan yang timpang kearah kehidupan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dakwah adalah kewajiban bagi semua muslim, karena dakwah merupakan suatu kegiatan mengajak atau menyeru umat manusia agar berada di jalan Allah, baik melalui lisan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Judul proposal ini Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja. Pegawai Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi pada Kantor Camat

BAB I PENDAHULUAN. Judul proposal ini Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja. Pegawai Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi pada Kantor Camat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan judul Judul proposal ini Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi pada Kantor Camat Pugung Kabupaten Tanggamus). Untuk menghindari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah 38 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah secara yuridis normatif, yaitu dengan cara melihat dan menelaah perbandingan asas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional harus mencerminkan kemampuan sistem pendidikan nasional untuk mengakomodasi berbagi tuntutan peran yang multidimensional.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitaif, yaitu suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kualitatif. Oleh karena itu, penelitian ini bersifat penelitian penelitian lapangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami obyek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami obyek BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami obyek yang menjadi sasaran atau tujuan penelitian. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sementara seseorang seperti kelelhahan atau disebabkan obatobatan,

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sementara seseorang seperti kelelhahan atau disebabkan obatobatan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses perubahan kegiatan dan reaksi terhadap lingkungan, apabila perubahan tersebut disebabkan pertumbuhan atau keadaan sementara seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Jenis Metode Penelitian yang Dipakai Sebelum penelitian ini dilaksanakan, maka penulis terlebih dahulu akan memaparkan tentang gambaran singkat mengenai jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau di lingkungan tertentu. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan situasi bisnis sekarang ini sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan tuntutan masyarakat yang selalu mengikuti perubahan zaman. Globalisasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah penelitian. 58 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah penelitian. Berhasil atau tidaknya suatu penelitian tergantung pada tepat dan tidaknya metode yang digunakan. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Guna memperoleh informasi sesuai dengan yang terumuskan dalam perumusan atau tujuan penelitian, perlu suatu desain atau rancangan menyeluruh tentang urutan kerja penelitian dalam

Lebih terperinci